responsi katarak matur
DESCRIPTION
Responsi Katarak MaturTRANSCRIPT
Oleh:
Yuyun Mawaddatur Rohmah
Pembimbing:dr. Iwan Dewanto, Sp. M.
SMF ILMU KESEHATAN MATA – RSD. dr. SOEBANDI JEMBERFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER
2013
RESPONSI RESPONSI
Identitas PasienIdentitas Pasien• Nama : Ny. M• Jenis Kelamin : Perempuan• Umur : 60 Tahun• Alamat : Jl. Jawa IV/19 Jember• Pendidikan Terakhir : SMP• Pekerjaan : Wiraswasta• Suku : Jawa• Agama : Islam• Tanggal Pemeriksaan : 21 Juli 2013
AnamnesisAnamnesis
• Keluhan utama : mata kanan pasien terasa kabur sejak 3 bulan yang lalu
• Riwayat penyakit sekarangOD: Pasien mengeluh mata kanan mulai terasa kabur sejak ±1tahun yll. Kemudian penglihatan mata kanan semakin tidak jelas ±3bulan terakhir. Pasien tidak pernah merasa matanya ngeres, tidak gatal, tidak nyeri dan tidak pernah merah atau berair. Pasien mengeluh seperti melihat kabut atau awan putih yang menghalangi pandangan matanya. Tidak merasa silau, melihat pelangi atau terowongan saat melihat lampu.
• Pasien mengaku lebih nyaman melihat pada malam hari daripada siang hari. Pasien tidak mengeluh mual ataupun muntah. Pasien tidak pernah mengalami trauma pada mata sebelumnya. Pasien memeriksakan matanya ke RS soebandi 2 bulan yll dan mendapatkan terapi obat-obatan untuk mata kanannya.
• OS : pasien mengeluh mata kirinya penglihatan terasa kabur sejak 2 bulan ini. Pasien tidak pernah merasa matanya ngeres, tidak gatal, tidak nyeri dan tidak pernah merah atau berair. Tidak merasa silau, melihat pelangi atau terowongan saat melihat lampu. Bila melihat jauh terasa tidak jelas. Pasien tidak pernah mengalami trauma pada mata
Riwayat Penyakit Dahulu :Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat penyakit mata sebelumnya : (-) Riwayat trauma pd mata : ( - ) Riwayat HT : (-) Riwayat DM : (-) Riwayat Penggunaan kacamat : (-)
• Riwayat Penyakit Keluarga :• Tidak ada keluarga yg sakit seperti pasien.
• Riwayat Pengobatan- Kary Uni eye drop 3x1 tetes (OD)
- Retivit plus tab 2x1
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik• STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign
Tekanan darah : 130/80 mmHg
RR : 20 kali/menit
Nadi : 88 kali/menit
Suhu : 36,5 o C
Thorax : cor-pulmo : dbn
Abdomen : dbn
Status OphthalmologiStatus Ophthalmologi
Pemeriksaan OD OSVisus Lp (+) 1/60Palpebra superior Edema (-)
Hyperemia (-)Enteropion (-)Sikatrik (-)
Edema (-)Hyperemia (-)Enteropion (-)Sikatrik (-)
Palpebral inferior Hyperemia (-)Edema (-)
Hyperemia (-)Edema (-)
Konjungtiva Hiperemi konjungiva (-)
hiperemi konjungtiva (-)
OD OS Kornea Jernih Jerrnih
BMD Cukup dalam cukup dalam
Iris Warna coklat Radier
Warna coklat Radier
Pupil Bentuk regulerReflek pupil (+)Diameter 3 mmLeukokorea (+)
Bentuk regulerReflek pupil (+) Diameter 3 mm Leukokorea (+)
Lensa TIO
Keruh11,2 mmhg
Agak Keruh14,6 mmhg
-Post Midriasil--Post Midriasil-
OD OS
visus Lp (+) 1/60
Pupil RP(-), Reguler, Ø 5mm, Leukokoria (+)
RP(-), Reguler, Ø 5mm, Leukokoria (+)
Lensa Keruh Keruh sebagian
Fundus Reflek
(-) (+)
Iris shadow (-) (+)
• Diagnosis Primer
OD Katarak Senilis matur
OS Katarak Senilis imatur
• Diagnosis Banding
Reflek Senil,
Katarak komplikata
DiagnosisDiagnosis
• OD : Pro ECCE + IOL
TerapiTerapi
Slit lamp ODS
Funduskopi ODS
Pemeriksaan Gula darah
POA DiagnosisPOA Diagnosis
Slit Lamp ODS
• pemeriksaan slit lamp ODS digunakan untuk mengetahui sejauh mana luas, tebal dan area kekeruhan lensa.
• .Jika pada pemeriksaan dengan slit lamp didapatkan kelainan pada segmen anterior (Kornea, BMD, Iris, Pupil, Lensa), maka akan diterapi sesuai penyebab.
Funduskopi ODS
• Jika pada pemeriksaan dengan funduskopi didapatkan kelainan pada segmen posterior, (Retina, Papil saraf optik) maka akan diterapi sesuai penyebab.
POA TerapiPOA Terapi
POA Edukasi
Menjelaskan pada pasien bahwa :• Kekeruhan pada lensa mungkin disebabkan oleh
bertambahnya usia • Pengobatan katarak satu-satunya dengan operasi
ekstraksi. • Gangguan penglihatan pada mata pasien disebabkan
adanya lensa yang keruh, biasanya bilateral tapi progresifitas kedua mata tidak sama.
• Pada saat operasi berlangsung, akan ditanam lensa (IOL), dikarenakan untuk mencegah timbulnya penglihatan ganda pasca op.
• Operasi dilakukan pada mata kanan terlebih dahulu sedangkan untuk mata kiri bila terdapat indikasi.
• Bila setelah operasi tajam penglihatan masih kabur mungkin disebabkan kerena adanya kelainan dibelakang lensa, untuk menegakkan diagnosa diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.
• Setelah operasi pasien tidak boleh menggosok mata terlalu keras dan tidak boleh terpapar sinar matahari langsung.
• Menyarankan pasien supaya menjaga kebersihan mata, tidak mengucek mata, maupun mengangkat benda yang berat dan membungkuk yang terlalu lama setelah operasi.
• Kontrol 1 minggu pasca operasi• Memakai kacamata baca max. S +3.00 setelah 2-3
bulan operasi.
POA RehabilitasiPOA Rehabilitasi
• Dubia ad bonam
PROGNOSISPROGNOSIS
TERIMA KASIH TERIMA KASIH