resapan luk kabupaten kebumen - lipi

10
Prosiding Seminar Geoteknologi Kontrihust IInu Kebamian Dabm Pembangunan Berkdanjwan Bandung 3 Desembcr 2007 ISBN : 97g-979-799-2SS_s Pengkajian Daerah Resapan DAS Luk Ulo, Kabupaten Kebumen Saifudin, Chusni A, Defry Hastria Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung - LIpI Jl. Karangsambung km 19, Karangsambung, Kebumen 54353 Abstrak: Daerah resapan adalah wilayah yang mempunyai kemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan , sehinggga merupakan tempat pengisian air kedalam tanah yang berguna sebagai sumber air. 'sungai LukUlo mempunyai debit pada musim penghujan dan musim kemarau yang sangat menyolok perbedainnya, pada musim hujan besar sedangkan pada musim kemarau air sungai sangat kecil. Hasil penelitian menunjuiJcan kapasitas infiltrasipotensial di DAS lokidang di daerah Srisip Watubelah, Sub-DAS Loning di daerah Pasodongan dan daerah Simpessedangkan Sub-DAS Maetan di daerah Lamuk atas dan daerah Gintung Daerah-daerah ini merupakan daerah Dengan peresapan air kedalam tanah yang sangat tinggi, kemiringai lereng yang tidak begitu curam, struktur geologi yang tidak kompak dan pohon yang biiar dan rapat, sehingga infiltrasi air kedalam tanah yang cukup besar bisa tersimpan dan tertahan oleh pirataran yang kuat sehingga kestabilan lereng juga aman, maka aliran airtanah ini sangat bermanfaat untuk kontinyuitas potensi sumberdaya air sepanjang tahun Kata kunci: daerah resapan, Luk Ulo PENDAHULUAN Daerah resapair adalah wilayah yang mempunyai kemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan, sehinggga merupakan tempat pengisian air kedalam tanah yang berguna sebagai sumber air. Dengan demikian daerah resapan mempunyai fungsi sebagai pengatur tataaft dan pencegah banjir. Pengelolaan daerah resapan selain sebagai upaya konservasi sumberdaya airtanah j.rgu untuk memelihara kelangsungan aliran air bawah tanah, juga untuk mencegah atau setidaknya mengurangi terjadinya banjir di kawasan pemukiman baik di perkotaaan maupun di pedesaan. Berkurangnya tutupan vegetasi akan meningkatkan aliran permukaan. Sasaran konservasi sumberdaya air adalah untuk selama mungkin dapat memanfaatkan air sebagai air baku.. Hal ini mempunyai implikasi kepada perlunya dilaksanakan konservasi dan rehabilitasi daerah resapan, sehingga surface runoff dapat sejauh mungkin dapat dikendalikan dan infiltrasi untuk pasokan airtanah semakin meningkat. Dari uraian tersebut dapatlah disimpulkan bahwa subyek utama pengkajian daerah resapan yang berperan penting adalah tingkat infiltrasi air kedalam tanah (infiltrasi) Sebagian besar wilayah Sub-DAS Luk Ulo hulu merupakan perbukitan dan pegunungan. Wilayah dengan morfologi datar sangat terbatas persebarannya pada lembah-lembah sungai saja. Kemiringan lereng di sub DAS Luk Ulo di bagian atas berkisar antara 30 Yo hingga 70 oZ , sedangkan pada bagian tengah ke hilir merupakan dataran dengan kemiringan berkisar antara 0 8 %. Pembagian morfologi merupakan data yang cukup penting, karena tiap satuan morfologi akan membentuk sistem daerah resapan tersendiri. Diharapkan batas satuan morfologi akan menandai batas suafu daerah resapan air, karena perbedaan morfologi kemungkinan besar mempunyai jenis batuan yang berbeda bila tersingkap dipermukaan. Jenis batuan yang tersingkap dan sudah mengalami pelapukan umumnya sangat ideal untuk infiltoasi air kedalam tanah Besar kecilnya kemampuan daerah tangkapan hujan untuk dapat menyimpan air hujan untuk sementara waktu dan melepaskannya kembali menjadi aliran permukaan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor morfometri daerah dan sifat-sifat tanah, bltuan, penggunaan lahan/penutup lahan, serta sikap hidup masyarakat yang tinggal di dalamnyi. Pengaruh tindakan manusia dapat meningkatkan kemampuan daerah tangkapan hujan untuk dapat menyimpan secara sementara air hujan yang jatuh di atasnya dan atau sebaliknya. 109

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resapan Luk Kabupaten Kebumen - LIPI

Prosiding Seminar Geoteknologi Kontrihust IInu Kebamian Dabm Pembangunan BerkdanjwanBandung 3 Desembcr 2007 ISBN : 97g-979-799-2SS_s

Pengkajian Daerah Resapan DAS Luk Ulo, Kabupaten KebumenSaifudin, Chusni A, Defry HastriaBalai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung - LIpIJl. Karangsambung km 19, Karangsambung, Kebumen 54353

Abstrak: Daerah resapan adalah wilayah yang mempunyai kemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan ,sehinggga merupakan tempat pengisian air kedalam tanah yang berguna sebagai sumber air.

'sungai LukUlo

mempunyai debit pada musim penghujan dan musim kemarau yang sangat menyolok perbedainnya, padamusim hujan besar sedangkan pada musim kemarau air sungai sangat kecil. Hasil penelitian menunjuiJcankapasitas infiltrasipotensial di DAS lokidang di daerah Srisip Watubelah, Sub-DAS Loning di daerahPasodongan dan daerah Simpessedangkan Sub-DAS Maetan di daerah Lamuk atas dan daerah GintungDaerah-daerah ini merupakan daerah Dengan peresapan air kedalam tanah yang sangat tinggi, kemiringailereng yang tidak begitu curam, struktur geologi yang tidak kompak dan pohon yang biiar dan rapat,sehingga infiltrasi air kedalam tanah yang cukup besar bisa tersimpan dan tertahan oleh pirataran yang kuatsehingga kestabilan lereng juga aman, maka aliran airtanah ini sangat bermanfaat untuk kontinyuitas potensisumberdaya air sepanjang tahun

Kata kunci: daerah resapan, Luk Ulo

PENDAHULUAN

Daerah resapair adalah wilayah yang mempunyaikemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan,sehinggga merupakan tempat pengisian air kedalamtanah yang berguna sebagai sumber air. Dengandemikian daerah resapan mempunyai fungsi sebagaipengatur tataaft dan pencegah banjir. Pengelolaandaerah resapan selain sebagai upaya konservasisumberdaya airtanah j.rgu untuk memeliharakelangsungan aliran air bawah tanah, juga untukmencegah atau setidaknya mengurangi terjadinyabanjir di kawasan pemukiman baik di perkotaaanmaupun di pedesaan. Berkurangnya tutupan vegetasiakan meningkatkan aliran permukaan.

Sasaran konservasi sumberdaya air adalah untukselama mungkin dapat memanfaatkan air sebagaiair baku.. Hal ini mempunyai implikasi kepadaperlunya dilaksanakan konservasi dan rehabilitasidaerah resapan, sehingga surface runoff dapat sejauhmungkin dapat dikendalikan dan infiltrasi untukpasokan airtanah semakin meningkat. Dari uraiantersebut dapatlah disimpulkan bahwa subyek utamapengkajian daerah resapan yang berperan pentingadalah tingkat infiltrasi air kedalam tanah (infiltrasi)

Sebagian besar wilayah Sub-DAS Luk Ulo hulumerupakan perbukitan dan pegunungan. Wilayah

dengan morfologi datar sangat terbataspersebarannya pada lembah-lembah sungai saja.Kemiringan lereng di sub DAS Luk Ulo di bagianatas berkisar antara 30 Yo hingga 70 oZ , sedangkanpada bagian tengah ke hilir merupakan datarandengan kemiringan berkisar antara 0 8 %.Pembagian morfologi merupakan data yang cukuppenting, karena tiap satuan morfologi akanmembentuk sistem daerah resapan tersendiri.Diharapkan batas satuan morfologi akan menandaibatas suafu daerah resapan air, karena perbedaanmorfologi kemungkinan besar mempunyai jenisbatuan yang berbeda bila tersingkap dipermukaan.Jenis batuan yang tersingkap dan sudah mengalamipelapukan umumnya sangat ideal untuk infiltoasi airkedalam tanah

Besar kecilnya kemampuan daerah tangkapanhujan untuk dapat menyimpan air hujan untuksementara waktu dan melepaskannya kembalimenjadi aliran permukaan sangat dipengaruhi olehfaktor-faktor morfometri daerah dan sifat-sifat tanah,bltuan, penggunaan lahan/penutup lahan, serta sikaphidup masyarakat yang tinggal di dalamnyi.Pengaruh tindakan manusia dapat meningkatkankemampuan daerah tangkapan hujan untuk dapatmenyimpan secara sementara air hujan yang jatuh diatasnya dan atau sebaliknya.

109

Page 2: Resapan Luk Kabupaten Kebumen - LIPI

MAKSUD DAN TUruAN

Penelitian daerah resapan yang dilakukan di DASLuk Ulo diharapkan dapat membantu perencanaagar dapat memperoleh cara yang relatif sederhanadan kemudahan untuk menelaah kondisi daerahresapan dan merumuskan cara-cata pengelolaannya.

Sedangkan tujuan dari pengkajian daerahresapan DAS luk Ulo adalah untuk menjaminkelestarian ketersediaan air tanah sepanjang tahun ,khususnya di musim kemarau. Ketersediaan airtanah yang tersimpan pada musim penghujandiharapkan masih dapat mensuplai air sungai padamusim kemarau sehingga surface runoff dapatterkendali dan sungai luk Ulo dapat mengalirsepanjang tahun dengan debit yang cukup besarfluktuasi bulan kemarau dan penghujan kecil.

METODE PENELITIAN

Untuk mengetahui kondisi fisik DAS denganinterpretasi ciha penginderaan jauh, yaitu dengancitra landsat tahun 2002, sedangkan untukmengidentifikasi daerah resapan dapat didekatidengan metode menumpang tindihkan (overlay) peta.Deliniasi daerah resapan dilanjutkan dengan cekinglapangan dan pengukuran infiltrasi denganmenggunakan alat doble ring infiltrometer dilapangan. Adapun tahap-tahap penelitian adalahsebagai berikut:- 'Overlay'peta yaitu peta penyebaran hujan, peta

kemiringan lereng dan peta tanah/ geologi,masing-masing ditransform dalam bentuk petapotensi infiltrasi. Ketiga aspek ini memberikanindeks tingkat infiltrasi potensial yang alami.

- Hasil interpretasi perlu di cek di lapangan untukmencocokkan hasil interpretasi dengan keadaandi lapangan. Hasil overlay peta-peta penggunaanlahan, kemiringan lereng, peta geologi dan petatanah dan di interpretasikan sebagai daerahresapan yang potensial sebagai konservasi airperlu di cek di lapangan dengan menggunakanalat pengukuran infiltrasi dengan menggunakanalat doble ring infiltro meter.

- Pengukuran infiltrasi menggunakan formula:r ft:fc+(fo-fc),r."-x,

dimana:k : 1/(t2tl)ln(f1-fc)/(f2-fc)fo : fc + (fl-fo)/e-kt (cm/jam)ft : kapasitas infiltrasi waktu t (cm/j)fc : infiltrasi konstan (cm/jam)

lb = kapasitas infiltrasi waktu t = 0t - rcta-rata lama hujan (iam)e = 2.718

Dari hasil perhitungan kapasitas infiltrasi, dapatdiklasifikasikan dalam empat tingkat imbuh(Richard dan Losse, 1970) yaidt

Kapasitas infiltrasi(cm/jam) Kelas

I

2

J

4

< 1,5

1,6 - 2,8

2,9 - 5,3

> 5,3

Lambat

Menengah

Cepat

Sangat cepat

- Analisa daerah resapan yang potensial yaitumerupakan daerah yang berelevasi tinggi denganbatuan yang unconsolidated dan penutupvegetasinya cukup baik, mempunyai kapasitasinfiltrasi yang besar dan mempunyai kemiringanyang tidak terlalu terjal berkisar antara 25 -40 %. Terletak di bagian hulu DAS dan denganjenis tanah yang mempunyai porositas tinggiatau batuan yang banyak terdapat retakan,fracture joint ataupun zona terpatahkan olehstnrktur geologi yang merupakan mediamasuknya air lokasi tersebut. Daerah karstdengan struktur seperti ovala, dolina dan gria-gua di batuan gamping.

LOKASI DAERAH PENELITIAN

Lokasi penelitian secara geografis terletak diantara1090 35' 30" - 1090 55' 30" BT dan 07025',30- -07o 49'00" LS. Secara fisiografi sebagian besarwilayah DAS Luk Ulo Hulu merupakan daerahkomplek perbukitan dengan kemiringan lerengberbukit hingga bergunung. Wilayah denganmorfologi datar sangat terbatas persebarannya padalembah-lembah sungai saja. Lihat gambar l.Sedangkan pada wilayah DAS bagian tengah hinggake hilir merupakan daerah dataran dengankemiringan lereng berkisar antara 0 - 8 o/o, danpenyebarannya cukup luas yaitu lebih dari 50 % luasDAS merupakan daerah dataran. Sumber air SungaiLuk Ulo berasal dari desa Gambaran yang terletakdi kabupaten Wonosobo, pada elevasi 700 m diataspermukaan laut, sedangkan sub DAS lain yangmerupakan anak sungai LUk ulo yang sangatberperan sebagai sumber air sungai Luk Ulo antaralain adalah Sub-DAS Lokidang dan Sub-DASLoning,Sub-DAS Gebang, Sub DAS Lokidang danCacaban. Sungai Luk Ulo mempunyai debit pada

110

Page 3: Resapan Luk Kabupaten Kebumen - LIPI

musim_p€nghujan dan musim kemarau yang sansatmerryolok perbedaannya, pada musim iru:a-n U"i"isedangkan pada musim kimarau air sunfai sangatkecil. Pada musim penghujan debitnya ireningLt,jl-

$an ggrin8 menimbulkan bencana banjir pldawrlayah Kota Kebumen Selatan. nJnyiUaUtegadinya. banjir adalah curah hujan yang beilebiholDandlngkan dengan kapasitas infiltrasi tanah vansada di daerah tangkapan hujan sehingga ,"Uugi"ibesar air hujan berubai meniaai aliran permukaai

Pengamatan utqs material dasar yang terdapat disepanjang saluran Sungai Luk Ulo menggambarkanbahwa telah terjadi pr-oies-proses agraduii-1.rori O"ngerakan massa tanah/batuan; yang Intensif di aaerahhulu. Sedimentasi yang beiGlihan puOu ,"pu"i*gsaluran sungai akan mengakibatkan Uertuiung"tikapasitas saluran sungai. Dari sudut niOroiofiskeberadaan lapisan tanih yang tipis dalam jumi'atryang besar akan menyebabkan-problem banjir yangserius di daerah hilir karena sebagian besir fiu:uiakan langsung menjadi aliran permukaarr.

Rata-rata curah hujan bulinan di daerah bagianatas 3440,3 mm/th di Sempor, sedangkan rata_iatacurah hujan bulanan pada daerah tengah berkisarantara 3296,2 mm/th di Kebumen.din nta_rata913|^nujan di bagian bawah berkisar antarasampai252.6,8 mm/tahun. Hasil rata-rata curah hujanbulanan wilayah adalah 269g rwn/th. Grafik cuiahhujan rata-rab *ihyah dapat dilihat pada Gambar 2.

, , . Besar kecilnya kemampuan dairah tangkapan

hu.;an untuk dapat menyimpan air hujan untotsementara waktu dan melepaskannya kembalipgnjadj aliran permukaan sangat dipengaruhi olehtatctor- taktor morfometri daerah dan sifat-si fat tanah,Pl}un, penggunaan lahan/penutup lahan, serta sikaphidup masyarakat yang tinggal di- dalamnyJ.Pengaruh tindakan manusia dipat meningkatliankemampuan daerah tangkapan liujan untuf aap"tmenyimpan secara sementarl air hujan yang jatuh diatasnya dan atau sebaliknya

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan dari hasil ceking lapangan danpengukuran di lapanganan Fisiografi

-D,{S secara

.umlm dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitubagian .hulu sampa! tengah dan bagi"an t"i,guf,hingg.a hilil sungai. pada 6agian hulu hiiggu Uuglu"tengah menunjukan topografi yang seballan bisarmempunyai kemiringan lereng yang bergelombang

lin*gl, bergunung, memputtyai po'tu ulirun yurrioenntlK, kemrnngan sungai induk lg m/km, poli

penggunaan lahan umumnya berupa penggunaanlahan kering Jenis tanah merupakan ianair lati-sol.

Sedangkan bagian tengah hingga hilirmempunyaf lopografi datai sa-pal- hndai.mempunyai pola aliran paralel hingga iub-paralael,kemiringan sungai induk lm./km,. plnggurruan t"hunberupa pertanian lahan basah dan pemukiman. Dibagian tengah merupakan tanah podsilik merahkynilg dan di bagian bawah merupakan tanahaluvial. Curah hujan di bagian hulu'lebih besardibandingkan dengan curah iurah hujan di bagiantengah sampai hilir.

- .Suplai air sungai luk Ulo yang utama berasallgri n{u sungai y_1ng terdapai di-dueran fucunjKerep Kabupaten Wonosobo dan anak-anak sungaT

lntTa lain, sungalMleln, S. Loning, S. Lokidaig,S. Cacaban dan S. Gebang. Air ya-ng keluar daiianak-anak sungai tersebut merupakan sumber utamaaliran sungai induk Luk Ul;, oleh karena itupengkajian daerah resapan diutamakan akanmembahas secara detail anak-anak sungai Luk Ulotersebut. Adapun hasil evaluasi sub_DAS Luk Ulo,adalah sebagai berikut :

Sub-DAS Maetan

Sub-DAS Maetan secara administatif terletak diKabupaten Kebumen dan di Kabupaten Wonosobo.Wilayah penelitian ini lebih mudal dicapai melaluiflalupaten Wonosobo daripada melalui Kabupaten$epu_11en dengan menyusuri jalan sepanjang SungaiLuk.Ulo. P?gian selatan wilayah penefttian ,"riruadministratif merupakan witayat KecamatanWadaslintang, bagian timur merupakan wilayahKecamatan Kaliwiro dan bagian birat merupuiunwilayah Kecamatan Sidang. KecamatanWadaslintang dan Sadang merupukan bagian dariKabupaten Kebumen, sedang Kecamatan Kaliwiromerupakan bagian dari Kabupaten Wonosobo. LuasSub-DAS Maetan adalah 3317,3 ha menurutpengukuran pada peta RBI skala 1 : 25.000.

Secara morfologis, sebagian besar wilayah Sub_DAS Maetan merupalian perbukitan danpegunungan. Wilayah dengan morfologi datarsangat terbatas persebarannya pada lembah_lembah

llngai saja. Semua bagian dari wilayah Sub_DASMaetan telah dimanfaatkan untuk kegiatan produksiterutama untuk sektor pertanian dan kehutanan.Pemanfaatan lahan untuk bidang kehutananterutama menempati bagian puncak_puncakpegunungan dan perbukitan, sedang daerah lainnyaadalah- . untuk peruntukan pertinian. Wilayahpermukiman banyak terdapat pada zone punggungan

lll

Page 4: Resapan Luk Kabupaten Kebumen - LIPI

.+" r?lr or$ tux q.o

*ffii

l

'_**asl&-

rrFq

. ,;, . l; ; :1,:, i1

antar lembah sungai (interfluve) dan zonekaki perbukitan dan pegunungan.

lereng daerah penelitian mulai dari sebelah barat utarahingga ke timur.

Sub DAS Lokidang

Sub-DAS Lokidang secara administratif terletak diKabupaten Banjarnegara dan di KabupatenKebumen. Bagian utara merupakan wilayahKecamatan Banjarnegara dan Kecamatan BawangKabupaten Banjarnegara dan bagian selatanmerupakan wilayah Kecamatan KaranggayamKabupaten Kebumen. Wilayah penelitian lebihmudah dicapai dari arah Kota Banjarnegara daripadadari arah Kota Kebumen. Jalan yang menuju daerahpenelitian dari Kota Kebumen saat ini sedangdibangun melalui Karangsambung. Luas Sub-DASLokidang adalah 4236,8 ha menurut pengukuranpada peta RBI skala I : 25.000.

Secara morfologis, sebagian besar wilayah Sub-DAS Lokidang merupakan pegunungan. Perbukitanhanya terdapat di bagian selatan dari Sub-DASLokidang, pada wilayah yang berdekatan denganmuara Sungai Lokidang ke Sungai Luk Ulo. Hampirtidak ada daerah dengan morfologi dataran, hanyapada bagian puncak-puncak pegunungan sajaterdapat wilayah dengan morfologi datar hinggaagak miring. Lembah-lembah sungai yang ada pada

umumnya sempit dan hampir tidak terdapat dataranaluvial di sekitarnya. Lembah yang demikian seringdisebut dengan lembah erosional.

Sebagian besar wilayah Sub-DAS Lokidangtersusun atas batuan berumur pre-tersier anggotaFormasi Karangsambung. Skiss-mika, Graywakedan serpentine merupakan batuan yang banyakdiketemukan di wilayah Sub-DAS Lokidang. Hasilkegiatan kegunungapian pada masa akhir Tersierhingga awal Kwarter berupa breksi gunungapi,leleran lava, batuan terobosan, dan tuff menutupisebagian besar wilayah Sub-DAS Lokidang pada

bagian utara. Kombinasi antara informasi tentang

morfologi dan karakteristik batuan penyusun sertaproses-proses yang bekerja kemudian merupakan

informasi yang penting untuk menginterpretasikansatuan-satuan tanah yang berkembang di atasnya.

Wilayah Sub-DAS Lokidang pada bagian tengah

dan selatan merupakan lahan kritis denganpenutupan lahan yang sangat buruk. Hutan yang

pada era sebelum tahun 2000 merupakan bentukpenutupan lahan yang dominan saat ini telahberubah sebagai lahan pertanian yang diusahakan

untuk kegiatan penanaman ketela pohon.

Gambar l. DAS Luk Ulo

Litologi penyusun wilayah Sub-DAS Maetan yang

utama adalah breksi vulkanik dengan perselingan

batuan intrusi dan aliran lava andesit pada bagianpuncak-puncak pegunungan, dan perselingan antarabatu lempung dan napal gampingan, batupasir pada

bagian perbukitan. Bagian yang lebih bawah lagitersusun atas litologi endapan hasil rombakan daribatuan-batuan di zone pegunungan dan perbukitan.Batu gamping anggota Formasi Karangsambungjuga terdapat di Sub-DAS Maetan dalam jumlahsangat terbatas. Sebagian besar wilayah Sub-DASMaetan terselimuti oleh endapan abu gunungapihasil erupsi gunungapi-gunungapi pada masa akhirTersier dan awal Kwarter. Abu Gunungapi terutamamenutupi bagian pegunungan yang melingkari

112

Page 5: Resapan Luk Kabupaten Kebumen - LIPI

RATA.RATA CURAH HUJAN AULANAN DAS LUK ULO TH. I9E6 - ZOOE

BULAN

Gambar 2. Grafik Rata-rata Curah Hujan Bulanan DAS Luk UIo

Pada bagian utara wilayah Sub-DAS Lokidangpemanfaatan lahannya lebih variatif karena kondisitanahnya yang relatif lebih tebal sehingga dapatmenjamin ketersediaan lengas untuk pertumbuhantanaman di musim kemarau.

Sub DAS Loning

Sub-DAS Loning secara administratif terletak diKabupaten Banjamegara dan di KabupatenKebumen. Bagian utara merupakan wiiayahKecamatan Banjarnegara Kabupaten Banjarnefaradan bagian selatan merupakan wilayah KLcamitan

ladang Kabupaten Kebumen. Wilayah penelitianlebih mudah dicapai dari arah Kota Banjarnegaradaripada dari arah Kota Kebumen. Jaian yangmenuju daerah penelitian dari Kota Kebumen saatini sedang dibangun melalui Karangsambung..

_ Secara morfologis, sebagian besar wilay4h Sub-DAS Loning merupakan pegunungan. perbukitan

luny-u lerdapat di bagian selatan daerah Sadang,.Lembah-lembah sungai yang ada pada umu*rryusempit dan hampir tidak terdapat dataran.

Sebagian besar wilayah Sub-DAS Loningtersusun atas bafuan berumur pre-tersier anggotaFormasi Karangsambung. Skiss-mika, Graywake{1n serpentine merupakan batuan yang banyakdiketemukan di wilayah Sub-DAS Loning.

Sub-DAS Cacaban

Sub-DAS Cacaban secara administratif terletak diKecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen.Wilayah penelitian ini dapat dengan mudah dicapaidari Kota Kebumen ke arah utara melalui KampusKarangsambung. Sub-DAS Cacaban merupakansalah satu Sub-DAS dari 3 Sub-DAS yang bertemudengan Sungai Luk Ulo hulu di srlitai KampusKarangsambung. Dua Sub-DAS yang lain adalahSub-DAS Lokidang dan Sub-DAS Gebang.

Secara morfologis dan geologis, Sub-DASCacaban mempunyai kondisi yang serupa denganSub-DAS Lokidang. Sebagian besar wilayahtersusun atas morfologi pegunungan-perbukitandengan batuan penyusun anggota FormasiKarangsambung pada daerah pegunungan-perbukitan di daerah hulu Sungai Cacaban. Batuananggota Formasi Totogan dan Waturanda menyusunsebagian kecil wilayah penelitian yang berdekatandengan muara Sungai Cacaban ke Sungai Luk Ulo.Dataran aluvial terdapat di sekitar pertemuan SungaiCacaban dengan Sungai Luk Ulo. Bagian perbukitandan Pegunungan sebagian tertutup oleh materialgunungapi muda yang membentuk sebagian besartanah yang ada di wilayah penelitian ini. WilayahSub-DAS Cacaban pada bagian hulu hingga ketengah pada umumnya merupakan lahan kritis yangpada awalnya disebabkan karena proses perubahanbentuk penggunaan lahan dari hutan menjadi lahanbudidaya pertanian. Perubahan bentuk penggunaanlahan yang sebagian besar bersifat sementira ini

113

Page 6: Resapan Luk Kabupaten Kebumen - LIPI

tidak disertai dengan tindakan konsenrasi yangsesuai sehingga proses erosi dan gerakan massabatuan telah berlangsung secara intensif. Sebagaiakibatnya adalah terciptanya lahan dengan ketebalantanah yang tipis sehingga kemampuannyamenyimpan lengas menjadi terbatas. Pada wilayahhulu dan tengah dari Sub-DAS Cacaban pada musimkemarau hampir semua tanaman semusim yang adamengalami layu karena lengas yang ada d dalamtanah tidak cukup untuk mendukung pertumbuhan.Pada musim penghujan, Sub-DAS Cacabanmenyumbang banjir yang cukup tinggi karenakemampuan infiltrasi yang rendah.

Klasiftkasi Tanah

1. Latosol Coklat - MerahJenis tanah ini dijumpai pada perbukitan hinggapegunungan struktural denudasional DAS Luk Ulohulu. Tersebar di Kecamatan Sadang, KarangSambung, dan Karanggayam. Ciri dan sifat tanahsolum tanah dalam tekstur pasir lempungan. Batuanasal tanah ini adalah kelompok batuan padakomplek melange, breksi vulkanik F. Waturandaserta anggota breksi Formasi Halang yang bersifatbasa - intermediate.

2. Komplek Podzolik Merah - KuningTanah tipe ini tersebar di Kecamatan Alian,Pejagoan, Karanggayam, dan Sempor. Ciri dan sifattanah: solum tanah umumnya dangkal, tekstur geluhlempungan - lempung, permeabilitas agak lambat,Pada lereng - lereng yang miring - curam (30% -45%) terjadi konversi hutan menjadi lahan tegalanatau budidaya tanaman semusim.

3. Glei Humus rendahJenis tanah ini tersebar pada dataran aluvial,penyebarannya terdapat di daerah Kebumen,Sruweng, Karangnyar dan Kuwarasan. Sifat tanah:belum berkembang, adanya lapisan-lapisan tanaholeh proses pengendapan, tekstur lempung berdebu

- lempung, belum berstruktur, drainase jelek, padamusim hujan sering tergenang air, sebagianmembentuk rawa-rawa, potensi tanah untukpertanian sedang - tinggi.

4. Tanah AlluvialMerupakan Asosiasi Aluvial coklat kekelabuan danAluvial coklat serta Alluvial Hidromorf. Tanah jenistanah ini terdapat pada dataran kaki koluvio-aluvialdan dataran aluvial sungai, baik tanggul alammaupun dataran banjir. Sifat tanah: tanah mudatersusun dari lapisan-lapisan tanah oleh proses

pengendapan, tekstur tanah lempung berpasir -lempung, belum berstuktur, permeabilias lambat,drainase sedang hingga hingga jelek, wama tanahcoklat kekelabuan hingga, kesuburan dan potensitanah untuk pertanian tinggi.

5. RegosolJenis tanah ini pada beting gesik muda dan betinggisik tua membujur dari timur ke barat sepanjanggaris pantai dari wilayah selatan Kebumen. Ciri dansifat tanah: profil homogen, wama kelabu - coklatkekelabuan, tekstur pasir pasir geluhan,permeabilitas tanah cepat, , potensi tanah untukpertanian rendah - sedang. Peta penyebaran jenistanah di daerah penelitian dapat dilihat pada gambar3.

Perhitungan Infiltrasi

Subyek utama pengkajian daerah resapan yangberperan penting adalah tingkat infiltrasi airkedalam tanah. Besarnya infiltrasi secara kualitatifdapat diperkirakan berdasarkan faktor-faktor yangmempengaruhi, yaitu bentuk lahan, kemiringanlahan, penggunaan lahan, teksfur tanah serta ada

tidaknya genangan di permukaan tanah, namun halini tentu tidak akurat sehingga perlu dilakukanpengujian secara langsung di lapangan. Untukmengukur infiltrasi secara kuantitatif di lapanganmenggunakan ring infiltrometer dalam jangka waktutertentu sehingga lapisan tanah telah mencapai

tingkat kej enuhan maksimal.Berdasarkan perkiraan secara kualitatif maka

sebagian besar kapasitas infiltrasi di daerahpenelitian menunjukan kelas cepat sampai sangatcepat. Sedangkan berdasarkan hasil pengujiandilapangan menunjukan sebagian besarmenunjukkan lambat - menengah sedangkan kelascepat-sangat cepat kebanyakan terdapat di bagianhulu.

Salah satu parameter yang mendasar dalammenganalisa ketersediaan air tanah adalah infiltrasiair tanah. Tetapi, untuk mendapatkan perkiraan yangbisa diandalkan mengenai parameter ini sangatrumit. Infiltrasi bisa berupa infiltrasi langsung daricurah hujan yang mengalami perkolasi melaluilapisan tak jenuh, sebagai kelebihan darikelembaban tanah dan evapotranspirasi atauinfiltrasi tak langsung dari limpasan, danau, kolam,dan lain sebagainya. Pengukuran infiltrasi dilapangan dengan menggunakan infiltrasi langsungdan dalam keadaaan konstan permukaan airnya,untuk menghindari adanya tekanan meresapnya air

tt4

Page 7: Resapan Luk Kabupaten Kebumen - LIPI

Dlr$tEbrrlBi

TT (BAPPEDA}v "i[riIFNI$TANAI{

KABUPATEN KEEUMEN

*iJ'i-i*h*i*'-

XaFnr\irt ,

Iftis_lj

:i:i;l.:w

Gambar 3. Peta Jenis Tanah (BAPEDA KEBUMEN, 2006)

kedalam thnah. Infiltrasi langsung terutamadikendalikan oleh faktor geologi, tumbuhan,penggunaan lahan dan lereng. Kondisi geologimengatur jumlah curah hujan yang mengalamiinfiltrasi ke dalam muka air tanah.Perlu dicatat bahwa infiltrasi hanya akan terjadiapabila terdapat lapisan tak jenuh diantarapermukaan tanah dan muka air tanah, dimanainfiltrasi curah hujan (bagian dari curah hujan) yangmasuk ke dalam simpanan air tanah dan disebutsebagai kapasitas Infiltrasi yang berubah-ubahsesuai dengan intensitas curah hujan. Setelahmencapai limit, infiltrasi akan berlangsung terussesuai dengan kecepatan absorbsi maksimum setiapjenis tanah. Kecepatan absorbsi pada tanah yangsama kapasitas infiltrasinya dapat berbeda-bedatergantung dari kondisi permukaan tanah, strukturtanah, tumbuh-tumbuhan, suhu dan lain-lain.

Disamping intensitas curah hujan, infilhasi jugadapat berubah-rubah karena dipengaruhi oleh faktorkelembaban tanah dan udara. Besarnya kapasitasinfiltrasi ditentukan oleh faktor-faktor tersebut diatas secara bersamaan. Beberapa faktor diantaranyamengakibatkan perbedaan kapasitas infiltrasi daritempat ke tempat lain. Faktor tumbuh-tumbuhan

mempengaruhi variasi infiltrasi menurut tempat danwaktu. Uji infiltrasi dilakukan berdasarkan pada

daerah yang mempunyai karakteristik fisik wilayahyang berbeda-beda. Berdasarkan dari hasil uji,daerah DAS Luk Ulo ditetapkan berdasarkanperbedaan batuan,penggunaan lahan dan morfologi yang disamplingberdasarkan Daerah Aliran Sungai Hasil daripengukuran infiltrasi di DAS Luk Ulo dapat dilihatpada Tabel l. Sedangkan hasil pengukuran infiltrasidi sub-DAS Luk Ulo hulu yang dilakukan pada Sub-DAS Lokidang dan Sub DAS Loning. Adapun hasilpengukurannya dapat dilihat Tabel 2.

115

Page 8: Resapan Luk Kabupaten Kebumen - LIPI

Tabel 1. Hasil Pengukuran Infiltrasi DAS Luk Ulo

No Lokasi Pengamatan, DAS Kapasitas Kelas

imbuhan (Richard dan

Ft Losse, 1970)

(cm/jam)

I Sendang Dalem (Padureso)

2 Kedungdowo (K.pejengkolan)

3 Bendung Padegolan

4 Sirnoboyo (K.Gentan)

5 Wadas Malang

(K.Kedungkramat)

6 Selorondo, K.Luk Ulo7 Sawangan (K. Kedung

Kramat)

r,09

0.69

0.5

2.4

5.55

1.4

4.01

Lambat

Lambat

LambatMenengah

Sangat cepat

Lambat

Cepat

8 K. Jati purus, Lerep 0.56 Lambat

9 D Bak/Warudoyong, Luk Ulo 0.61 Lambat

l0 Kalipoh, K.Wungu 1.50 Lambat

I I Klopo Sawit, K.Kedung bener 0.61 Lambat

12 Ayam Putih, K.Luk Ulo 10.87 Sangat cepat

Tabel2. Hasil Perhitungan Kapasitas Infiltrasi Di Sub-DAS Luk Ulo Hulu

Kr.

Sub-DAS W. Belah Kr. Rejo Siranti Tengah Sisip Kalipucang Simpes

(crn/j) (cm/j) (cm/j) (cm/j) (cm/j) (cn/j) (crn/j)

Lokidang 10,85 6,85 5,49 3,85 15,00 6,10 11,95

Muncar Pasodongan K. Putih Simpes Pasangkalan Jaluk

Loning 1,80 14,20 9,40 I 1,90 4,08 7,75

Gintung Lamuk atas Ngasinan Pc' Kerep

Maetan 14,61 12,43 7,54 0,7 5

Kajian Daerah Resapan

Daerah resapan adalah wilayah yang memPunyaikemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan ,

sehinggga merupakan tempat pengisian air kedalamtanah yang berguna sebagai sumber air. Dengandemikian daerah resapan mempunyai fungsi sebagaipengatur tataair dan pencegah banjir. Pengelolaandaerah resapan selain sebagai upaya konservasisumberdaya airtanah j,rga untuk memeliharakelangsungan aliran air bawah tanah, juga unhrkmencegah atau setidaknya mengurangi terjadinyabanjir di kawasan pemukiman baik di perkotaaanmaupun di pedesaan. Berkurangnya tutupan vegetasiakan meningkatkan aliran permukaan. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa Sub-DAS Lokidang

umumnya mempunyai kapasitas infiltrasi yangsedang sampai sangat cepat mempunyai nilaiBerkisar antara 3 - 15 cm/jam. Berdasarkan darinilai tersebut masih diklasifikasi atas kondisi fisikDAS.Hasil penilaian yang daerah resapan yangpaling potensial di DAS lokidang berdasarkan darijenis batuan/tanah, penggunaan lahan, kemiringanlereng dan jumlah curah hujan adalah yeng terdapatdi daerah Srisip dengan kapasitas infiltrasi l5cm/jam dan daerah Watubelah dengan kapasitasinfiltrasi 10,85 cm/jam, karena daerah tersebutmempunyai batuan/tanah yang bertekstur pasirlempungan yang tebal dan mempunyai batuan indukyang sudah mengalami pelapukan yang lanjut, dan

banyak terdapat frakture dan rekahan. Kemiringanlereng berkisar antara 30 - 45o/o, penggunaan lahan

hutan damar dan semak belukar dan curah hujannya

116

Page 9: Resapan Luk Kabupaten Kebumen - LIPI

diatas 3.000 mm/th. Sub-DAS Loning umumnyamempunyai kapasitas infiltrasi yang sedangsampaisangat cepat mempunyai nilai berkisar antara1,8 - 14,8 cm/jam.

Berdasarkan dari penilaian dari jenisbatuan/tanah, penggunaan lahan, kemiringan lerengdan jumlah curah hujan adalah yeng terdapat didaerah Pasodongan dengan kapasitas infiltrasi 14,8cm/jam dan daerah Simpes dengan kapasitasinfiltrasi 11,9 cm/jam, karena daerah tersebutmempunyai batuan/tanah latosol yang berteksturpasir lempungan yang tebal dan mempunyai batuaninduk andesit yang sudah mengalami pelapukanyang lanjut, dan banyak terdapat frakture danrekahan. Kemiringan lereng berkisar antara 30 -45o/o, penggunaan lahan hutan damar dan semakbelukar dan curah hujannya diatas 3.000 mm/th.Sedangkan di bagian hulu sungai induk Luk Ulodaerah yang mempunyai peresapan yang potensialdi sekitar daerah Lamuk atas dan daerah Gintungdengan kapasitas infiltrasi antara 12 - 14,6 cm/jam.Kondisi fisik daerah mempunyai solum tanah yangtebal dengan kemiringan tidak begitu curam sekitar30 oA, digunakan untuk perkebunan kopi, karenamemang terdapat di daerah yang tinggi yaitu sekitar650m dpal.

KESIMPULAN

Infiltrasi air di DAS Lokidang Loning dan Maetanhulu merupakan sumber sangat penting dari aliransungai Luk Ulo sepanjang tahun. Dengan luasdaerah aliran sungai sekitar 6350 Ha, dan curahhujan tahunan rata-rata 3500 mm, evapotranspirasi1000 mm, lereng yang curam dari hulu LokidangLoning dan Maetan hulu akan menambah aliranpermukaan yang potensial. Tetapi sebaliknyakesarangan yang tinggi mampu mengurangi nilaialiran permukaan yang tinggi. Hasil pemantauanbahwa pada waktu hujan air sungai Luk Ulo sangatkeruh menunjukkan sedimentasi tinggi. Di daerahpenelitian tercatat beberapa indikasi longsoran kecil-kecil memberi petunjuk mengenai besamya aliranpermukaan dan kestabilan lereng yang perludiwaspadai. Berdasarkan hasil perhitungan infiltrasidaerah DAS Lokidang dan Loning merupakandaerah peresapan yang potensial terlihat dari hasilklasififasi kapasitas infilhasi yang umumnya sangatcepat. Dengan peresapan air kedalam tanah yangsangat tinggi, kemiringan lereng yang curam,struktur geologi yang tidak kompak dan pohon yangjarang ini akan memicu longsoran yang lebih besar.

Sebaliknya apabila infiltrasi air kedalam tanah yangcukup besar bisa tersimpan dan tertahan olehperakaran yang kuat sehingga kestabilan lerengjugaaman, maka aliran airanah ini sangat bermanfaatuntuk kontinyuitas potensi sumberdaya airsepanjang tahun daerah aliran sungai Luk Ulo danpotensi airtanah disekitarnya dan dibawahnya.Berdasarkan dari hasil penelitian DAS Lokidang,Loning dan Maetan hulu merupakan daerah resapanyang sangat baik, curah hujan tinggi dan musimhujan panjang, aliran sungai sepanjang tahun, polapenggunaan lahan mayoritas berupa perkebunanralcyat atau kebun campuran, pola pemukimanumumnya di punggungan perbukitan, morfologikasar bentuk lembah sempit dan dalam,perkembangan tanah dipengaruhi oleh kondisi iklimtropik basah yang dicirikan dengan adanya lapisantanah bawah kaya akan lempung (clay).Perkembangan tanah yang lain dipengaruhi olehintensitas proses geomorfologi yang tinggi, danbahan induk tanahnya.Evaluasi tingkat kerawanangerakan massa menunjukkan bahwa daerahpenelitian mempunyai tingkat kerawanan yangtinggi. Pemanfaatan lahan untuk kegiatan produksipertanian harus menyertakan tindakan konservasiagar tidak terjadi kerusakan lahan. Potensi daerahresapan yang perlu dikonservasi adalah daerahlereng bagian atas hingga lereng tengah. Sub DASLokidang Loning dan Maetan hulu karena fluktuasidan sedimentasi sangat tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, S., (1989). Konservasi Tanah dan Air.Penerbit IPB, Bogor.

Body, D.N., (ed.), L982, _Application of Resultsfrom representative and Experimental basinsIHP Working GroupProject 4.1, Unesco, Paris.

Brechtel, H.M. 1976, _Aplication of an InexpensiveDoble Ring Infiltrometer_, pp. 99 102. InKunkle, S.H., and J.L. Thames. Hydrologicaland Techniques for Upstream Conservation.FAO of the U.N, Rome

F.J. Kwak and Romijn,1972, " Geohidrology ",ILR[, Wageningen- The Netherlands.

Falkland A, 1991, Hydrology and Water Resourcesof small island, a praktical guide. Studies andreports on Hydrology no, 49, Paris, France 435hal.

Falkland A, 1995, Water Resources assesment,development dan maagementt for smalltropical island. Training workshop on water

t17

Page 10: Resapan Luk Kabupaten Kebumen - LIPI

resources ass€snrcnt and devolepmcnt in snrall

island and the coastal zonc di P. Pari dan

Bandung.Gam& S.K. 1977, Water rcsources Hydrology ",

PublicherNew Delhi.Saxtohadi, J., 2001. Creomorphological Analysis For

Soil Mapprng Usrng Rernoc Sensing And

Geograpfii-c Information Systcms: A Case

StuJy ln Westem Gunungkidul' tograkarta-Indonesia. Dissertafion t copold Franszclls

University of Innsbnrck, AustriaSartohadi, J., dan N. Rahardjo, 20O4' Hubungan

gmtukiahan dn Tanah Melalui Pendekatan

Bcntuklaban Secara Faktorial. Majalah Gama

Sains Vol I 2004.U.S. Govt. Printing Office,Washingtrin DC

Knapp, 8.J., -l 978, -Infiltratio3-Tq Storage-of Soil'

Water- W.4472.In M.J. Kirby (eO Hilslope

nvdrc6ii. John Willy and So1s. New York'Supriyo AmbA 1991, Panduan Penglojian dan

Rencana Pengelolaan Daeratr Resapan'

Gadjatr Mada, YogYakarta'W.M.O., 1974, Guide to HYdrological

Practice- \tr/Mol68, Geneva Switzerland'

118