daerah potensi resapan air
DESCRIPTION
DASTRANSCRIPT
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 1/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 1Laporan Akhir
BAB IV
DAERAH POTENSIRESAPAN AIR
4.1 METODOLOGI PENENTUAN KAWASAN RESAPAN
4.1.1 DAERAH RESAPAN AIR
Secara umum proses resapan air tanah ini terjadi melalui dua proses
yaitu infiltrasi dan perlokasi. Infiltrasi adalah gerakan air dari permukaan tanah
ke bawah permukaan tanah.Sedangkan perkolasi adalah gerakan air ke bawah
dari zona tidak jenuh ke dalam zona jenuh air.Daya infiltrasi adalah laju
infiltrasi maksimum yang mungkin yang ditentukan oleh kondisi permukaan
tanah. Daya perlokasi adalah laju perlokasi maksimum yang mungkin yang
bersarnya ditentukan oleh kondisi tanah di zona tidak jenuh. Laju infiltrasi
akan sama dengan intensitas hujan jika laju infiltrasi masih lebih dari daya
infiltrasinya. Perkolasi tidak akan terjadi jika porositas dalam zona tidak jenuh
belum mengandung air secara maksimum.
Proses infiltrasi berperan penting dalam pengisian kembali lengas
tanah dan air tanah. Pengisian kembali lengas tanah sama dengan selisih antara
infiltrasi dan perkolasi. Pengisian kembali air tanah dengan perkolasi dikurangi
kenaikan kapiler (jika ada). Resapan air tanah akan menentukan besarnya
aliran dasar yang merupakan debit minimum sungai di musim kemarau.
Faktor yang mempengaruhi daya infiltrasi air adalah:
a. Dalamnya genangan di perlmukaan tanah, semakin tinggi genangan
maka tekanan air untuk meresap ke dalam tanah semakin besar
pula.
b. Kadar air dalam tanah, semakin kering tanah infiltrasi semakin
besar.
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 2/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 2Laporan Akhir
c. Pemampatan tanah, akan memperkecil porositas, pemampatan
dapat terjadi karena pukulan butir-butir hujan, penyumbatan pori
oleh butiran halus, karena injangan manusia, binatang dan lain
sebagainya.
d. Tumbuh-tumbuhan, jika tertutup oleh tumbuhan akan semakin
besar.
e. Struktur tanah, jika ada rekahan daya infiltrasi akan memperbesar.
f.
Kemiringan lahan dan temperature air.
4.1.2 MODEL PENENTUAN DAERAH RESAPAN AIR
Daerah resapan air adalah daerah temapat meresapnya air hujan ke
dalam tanah yang selanjutnya menjadi air tanah.Kenyataannya semua daratan
di muka bumi dapat meresapkan air hujan.Penentuan daerah resapan dalam
tanah adalah untuk aliran dasar dalam tanah dapat optimal, tingkat peresapan
tergantung pada curah hujan, tipe tanah dan batuan, kemiringan lahan, tipe
penggunaan lahan dan vegetasi.
Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam menentukan daerahresapan air adalah:
Kondisi hidrogeologi yang serasi, meliputi arah aliran air tanah,
adanya lapisan pembawa air, kondisi tanah penutup dan curah
hujan
Kondisi morfologi/topografi, semakin tinggi dan datar lahan
semakin baik sebagai daerah resapan air.
Tataguna lahan, lahan yang tertutup tumbuhan lebih baik untuk
proses resapan air.
Untuk menentukan zona resapan dan pelepasan air perlu diperhatikan:
Aliran air permukaan dan air tanah.
Iklim, terutama curah hujan.
Karakteristik hidrogeologi.
Topografi, daerah resapan air umumnya bertopografi tinggi
dengan kemiringan lahan relative besar karena tinggi muka air
relative dalam akibat drainase ke bawah, sedangkan daerah
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 3/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 3Laporan Akhir
rendah muka air tanah menjadi dangkal dan pelepasan air tanah
menjadi dominan.
Secara umum kawasan resapan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Mempunyai arah umum aliran air tanah secara vertical.
Air meresap kedalam tanah sampai muka air tanah.
Kedudukan muka preatik relative dalam.
Kedudukan muka preatik lebih dalam dari muka pisometrik pada
kondisi alamiah.
Daerah singkapan batuan lolos air tidak jenuh air.
Daerah perbukitan atau pengunungan.
Kandungan kimia air tanah relative rendah.
Umur air tanah relative muda.
Sedangkan ciri-ciri khusus dari kawasan resapan air adalah:
Daerah tubuh dan puncak kerucut gunung api.
Daerah karst yang mempunyai retakan dan lubang pelarutan.
Daerah singkapan batuan pembentuk akuifer tertekan bagian hulu.
Berdasarkan kriteria di atas maka dapat dikatakan bahwa parameter-
parameter yang perlu diperhatikan untuk penentuan daerah resapan air adalah
curah hujan, jenis tanah permukaan, batuan penyusun, kemiringan
lahan.Masing-masing parameter mempunyai pengaruh terahadap resapan air
kedalam tanah yang dibedakan dengan nilai bobot.Parameter yang mempunyai
nilai bobot paling tinggi merupakan parameter yang paling menentukan
kemampuan peresapan untuk menambah air tanah secara alamiah pada suatu
cekungan air tanah.
4.1.3 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENENTUAN DAERAH
RESAPAN
Sistem Informasi Geografis adalah suatu teknologi system informasi
berbasis desktop yang berguna untuk melakukan pemetaan dan analisis
berbagai hal dan peristiwa yang terjadi diatas permukaan bumi. SIG
mengintegrasikan operasi basis data seperti query, analisis statistic dan analisis
spasial yang dapat divisualisasikan melalui berbagai bentuk penampilan. SIG
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 4/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 4Laporan Akhir
dirancang untuk mengumpulkan, penyimpan dan menganalisis objek dimana
lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting.
Perang SIG dalam penyusunan master plan daerah resapan air adalah
untuk membantu mengintegrasikan data spatial dan data atribut yang
digunakan. Integrasi data spasial dan atribut dalam basis data SIG digunakan
untuk analisa spasial pada model hidrologi beserta dataset lainnya seperti land
use, curah hujan wilayah dan jenis tanah. Selain untuk analisis spasial, SIG juga
digunakan untuk membuat suatu daerah aliran sungai (DAS) di wilayah Banjar
Baru.
GAMBAR 4.1 TEKNIK OVERLAY DALAM PENENTUAN ZONASI RESAPAN AIR
Untuk mengintegrasikan data spasial dan atribut dalam basis data
perlu ditentukan beberapa hal sebagai berikut:
1 Entitas, adalah objek yang dapat dibedakan dengan sesuatu yang
lain di sekelilingnya.
2 Enterprise rule, yaitu aturan yang dipakai untuk menegaskan
hubungan antar entitas
3 Skeleton table merupakan table-tabel yang menjeleaskan
hubungan antara entitas yang digunakan di dalam suatu
enterprise. Table-tabel ini direpresentasikan dengan menggunakan
nama table-tabel tersebut berikut fields yang dimilikinya.
Topografi
Jenis Tanah
Curah Hujan
Land Use
Tingkat Infiltrasi
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 5/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 5Laporan Akhir
Entitas yang diperlukan dalam analisis infiltrasi adalah sebagaiberikut:
Curah hujan
Land use
Jenis tanah
Kemiringan lahan (slope)
Kedalaman air tanah
Untuk menentukan keterkaitan antara entitas (entity relationship)
maka perlu ditentukan enterprise rule, yaitu aturan-aturan yang dipakai untuk
menegaskan hubungan antar entitas.
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 6/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 6Laporan Akhir
GAMBAR 4.2 METODOLOGI ZONASI KAWASAN RESAPAN AIR
Analisa ini pada dasarnya bersifat deskritif analisis dengan teknik
survei lapangan, pengambilan sample tanah, pemeriksaan laboratorium dan
melakukan upaya mendeskripsikan zonasi resapan air tanah dengan
menggunakan beberapa data dan peta-peta yang menggunakan aplikasi SIG
(Sistem Informasi Geografis) dengan teknik tumpang susun (over lay) sehingga
menghasilkan peta analisis zonasi resapan air tanah.
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 7/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 7Laporan Akhir
GAMBAR 4.3 TEKNIK OVERLAY UNTUK MENGHASILKAN PETA ZONASI R ESAPAN AIR
PADA LOKASI PEKERJAAN
Analisis peta-peta yang memiliki skala peta yang berbeda dapat
diproyeksikan ke skala lebih besar dengan menambah informasi dalam peta
tersebut.Selanjutnya peta dikonversi dan dikoreksi dengan menggunakan skala
yang lebih besar (skala 1:25.000) serta memasukkan data-data primer dari hasil
survey lapangan (groundtruth) dimana skala peta-peta yang lebih kecil
(1:250.000) dapat ditambah informasinya.
Kajian dalam penelitian ini memberi gambaran mengenai situasi yang
berkaitan dengan bentang alam (land scape) berdasarkan peta topografi
wilayah untuk menentukan batas-batas alami dari suatu kawasan daerah
resapan (recharge area), sebaran batuan berdasarkan peta geologi dan sebaran
vegetasi (tutupan lahan) berdasarkan peta landsat yang diperkirakan dapat
memberi kontribusi atau pengaruh terhadap resapan air tanah.
Penentuan besaran resapan air tanah juga dapat ditentukan
berdasarkan factor-faktor infiltrasi (infiltration), perkolasi (percolation),
permeabilitas (permeability), kerapatan lindak (bulk density), curah hujan
(precipitation), tutupan lahan dan pengelolaan lahan (land cover and land use).
Lokasi titik-titik pengukuran dipetakan dengan menggunakan alat GPS untuk
diplot pada peta dasar yang dikutip dari Peta Rupa Bumi Indonesia (1998) skala
1:50.000.
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 8/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 8Laporan Akhir
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 9/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 9Laporan Akhir
Dalam konsep perlindungan sumberdaya air atau mata air ini adalah
menentukan zonasi dari kawasan daerah resapan yang telah ditentukan batas-
batas alaminya (delineasi). Setelah dilakukannya dilineasi zonasi daerah
resapan air dengan proses Sistem Informasi Geografis dengan metoda tumpang
susun (over lay) yang menggunakan data-data dan peta-peta (peta tapografi,
peta geologi, peta hidrogeologi, peta sistem lahan, peta jenis tanah, peta
landsat dan peta penggunaan lahan), maka terbentuknya peta arahan zonasi.
Pembagian dan banyaknya zonasi dari sebuah daerah resapan mata air
tersebut sangat tergantung kepada sifat dan karakteristik dari kawasan daerah
resapan itu sendiri, misalnya jenis dan karakteristik batuan penyusun kawasan,
penggunaan dan peruntukan lahan daerah resapan, kondisi topografi dan
lainnya.
4.3 TEKNIK PEMBOBOTAN
Parameter-parameter yang menjadi penentuan daerah resapan air
adalah curah hujan, jenis tanah,kemiringan lereng, penggunaan lahan yang
dibedakan dengan bobot dan harkat. Tercantum dalam Peraturan Menteri
Kehutanan Republik Indonesia nomor 32 tahun 2009 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai
(RTkRLH-DAS), masing-masing mempunyai pengaruh terhadap kondisi daerah
resapan air ke dalam tanah. Sebagai salah satu model pengkelasan parameter
daerah resapan dibedakan dengan metode pembobotan (skoring).
TABEL 4.1 BOBOT PARAMETER R ESAPAN AIR
No. Parameter Bobot
1 Jenis Tanah 5
2 Curah Hujan 4
3 Penggunaan Lahan 3
4 Kemiringan Lereng 2
(Sumber : Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran
Sungai (RTkRLH-DAS).dalam MardiWibowo.2006)
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 10/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 10Laporan Akhir
4.3.1 TUTUPAN LAHAN DAN PENGGUNAAN LAHAN
Peta penggunaan lahan Kota Banjarbaru dibuat berdasarkan klasifikasi
dari tutupan lahannya.Analisis tutupan lahan dan penggunaan lahan dalam
proses klasifikasi mengacu pada aturan dari SNI 7645:2010 skala 1:50.000
dengan proses pengolahan data citra menggunakan metode supervised
classification dan raster to polygon.
No. Jenis Penutup Lahan Kelas Penutup Lahan Kelas Penggunaan Lahan
1. Daerah Vegetasi Daerah Pertanian Sawah Irigasi
Sawah Tedah Hujan
Lading atau Tegalan
Perkebunan
Daerah Bukan Petanian Hutan Produksi
Semak Belukar
Pekarangan
2. Daerah tak bervegetasi Lahan Terbuka Tanah Kosong
Lahan Terbangun Pemukiman
3. Perairan Tubuh Air Danau
Tambak
Dari data penggunaan lahan eksisting dilakukan pengelompokkan sesuai
dengan karakteristik yang hamper sama. Hal ini dilakukan untuk membagi
tingkat kemampuan infiltrasi air sesuai dengan penggunaan lahan yang ada.
Dalam hal ini kelas yang digunakan terdiri dari lima tingkatan yaitu Hutan
lebat, hutan produksi dan perkebunan, semak dan padang rumput, lading dan
tegalan, serta pemukiman dan pekarangan sawah. Dengan lima tingkatan
kemampuan infiltrasi yaitu besar, agak besar, sedang, agak kecil dan kecil.
Masing-masing kelas mendapatkan harkat yang berkisar antara 1 – 5 dimana
nilai 1 menunjukkan tingkat infiltrasi yang rendah sedangkan nilai 5
menunjukkan nilai infiltrasi yang tinggi.Variabel penggunaan lahan ini
mendapatkan bobot 3 untuk menentukan daerah paling potensial untuk resapan
air.
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 11/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 11Laporan Akhir
TABEL 4.2 TINGKAT KEMAMPUAN INFILTRASI DARI PENGGUNAAN LAHAN
KlasifikasiPenggunaan Lahan Harkat Bobot
No Infiltrasi
1 Besar Hutan Lebat 5 3
2 Agak Besar Hutan Produksi, Perkebunan 4 3
3 Sedang Semak Beluka, Padang Rumput 3 3
4 Agak Kecil Ladang, Tegalan 2 3
5 Kecil Pemukiman, Pekarangan, Sawah 1 3
Dari hasil pengelompokkan penggunaan lahan diperoleh bahwa sebesar
46% adalah hutan, 23% merupakan perkebunan serta hutan produksi, 18% adalah
semak belukar dan padang rumput sedangkan tegalan dan pemukiman masing-
masing 1.2% dan 1.32%. Sementara itu sisanya adalah daerah perairan yang
jenuh air yang terdiri dari rawa, sungai dan danau.Kelas ini bukan kriteria yang
digunakan untuk daerah resapan.
4.3.2 CURAH HUJAN
Dari data curah hujan yang diperoleh dari tahun 2003 – 2012 dapat
ditentukan curah hujan rata-rata
TABEL 4.3 CURAH HUJAN BULANAN BANJARBARU (2003 – 2012)
Tah
Janu
Febr
Mar
A
M
Ju
Ju
A us
Se te
Okto
No e
Dese
200
268 347 231 17
7
60 26 62 43 220 348 644200
568 385 245 21
2
24 17
0 10 25 227 255
200
270 290 261 22
1
13
72 34 15 212 187 264
200
363 300 295 21
7
18
25 5 3 17 116 403
200
241 329 483 33
2
17
22
55 30 62 170 256
200
272 240 554 24
5
25
14
83 99 78 288 420
200
384 148 212 27
2
22 73 25 21 189 292 287
201
324 321 285 24
1
36
17
240 338 257 318 355
201
419 284 337 25
2
84 21 27 77 134 276 857
201
224 258 313 31
1
58 19
70 58 157 298 410
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 12/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 12Laporan Akhir
Tabel 4.4 Tingkat kemampuan Infiltrasi dari Curah Hujan
No Infiltrasi Curah Hujan Harkat Bobot
1 Besar >5500 5 4
2 Agak Besar 4500 – 5500 4 4
3 Sedang 3500 – 4500 3 4
4 Agak Kecil 2500 – 3500 2 4
5 Kecil <2500 1 4
4.3.3 JENIS TANAH
Struktur geologi memegang peranan yang cukup signifikan dalam
penentuan tingkat infiltrasi.Hal ini disebabkan karena penyerapan ditentukan
oleh media penyerapan air yaitu jenis tanah yang ditentukan pula oleh struktur
batuan yang menyusun kawasan tersebut. Dari data geologi yang diperoleh
untuk wilayah Kota Banjar Baru diperoleh bahwa terdapat beberapa batuan
penyusun yang diklasifikasikan menjadi 5 kelas yaitu Regosol, Aluvial danAndosol, Latosol, Litosol Mediteran dan Grumosol.
Tabel 4.5 Tingkat kemampuan Infiltrasi dari Jenis Tanah
No. Jenis Tanah Infiltrasi Harkat Bobot
1 Regosol Besar 5 5
2 Aluvial dan Andosol Agak Besar 4 5
3 Latosol Sedang 3 5
4 Litosol Mediteran Agak Kecil 2 55 Grumusol Kecil 1 5
4.3.4 KEMIRINGAN LERENG
Bentuk lahan dan ketinggian tempat dianalisis secara deskriptif
berdasarkan Peta Topografi dengan memperhatikan pola dan ketinggian garis
kontur.Kelas lereng diklasifikasikan sesuai dengan kerapatan garis kontur.Pada
bagian yang berbukit/bergunung selain dengan analisis kerapatan kontur,
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 13/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 13Laporan Akhir
penetapan kelas lereng juga dilakukan secara sistematis dengan melihat puncak
atau punggung bukit/gunung.Panjang lereng ditentukan berdasarkan
pengamatan di lapangan dengan memprediksi rata-ratanya pada masing-masing
kelas lereng dan lokasinya.
Tabel 4.6 Tingkat kemampuan Infiltrasi dari Kemiringan Lereng
No. Kemiringan Lereng (%) Deskripsi Infiltrasi Harkat Bobot
1 <8 Datar Besar 5 2
2 8 – 15 Landai Agak Besar 4 2
3 15– 25 Bergelombang Sedang 3 2
4 25 – 40 Curam Agak Kecil 2 2
5 >40 Sangat Curam Kecil 1 2
4.3.5 ANALISIS SEBARAN KONDISI DAERAH RESAPAN AIR
Peta kondisi daerah resapan air diperoleh dari proses skoring dan
tumpang susun peta-peta tematik (overlay) peta jenis tanah, curah hujan,
kemiringan lereng dan penggunaan lahan. Klasisfikasi kriteria kondisi daerah
resapan air diperoleh melalui metoda pembobotan (skoring) yaitu penjumlahan
hasil kali antara harkat dan bobot setiap parameter.
Nilai Total = K b*K p + Pb*P p + Sb*S p + Lb*L p
Keterangan:
K =Jenis Tanah
P = Curah Hujan rata-rata tahunan
S = Penggunaan Lahan
L = Kemiringan Lereng
b = Nilai bobot
p = Skor kelas parameter
Dari hasil pembobotan diperoleh rekomendasi daerah untuk dijadikan
kawasan resapan air.
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 14/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 14Laporan Akhir
Gambar 4.4. Peta Curah Hujan
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 15/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 15Laporan Akhir
Gambar 4.5. Peta Geologi
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 16/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 16Laporan Akhir
Gambar 4.6. Peta Kemiringan Lahan
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 17/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 17Laporan Akhir
Gambar 4.7. Peta Tutupan Lahan
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 18/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 18Laporan Akhir
4.3.6 KONDISI DAERAH TAMPUNGAN AIR BERDASARKAN HASIL SURVEY
1. Kecamatan Liang Aggang
a. Kecamatan Landasan Ulin Timur ( Jalan Trikora )
b. Kondisi Genangan Air Di Danau Buatan Bekas Tambang Tanah di Landasan Ulin
Selatan (Jalan Trikora Liang Anggang)
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 19/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 19Laporan Akhir
c. Kondisi Daerah Genangan Di Daerah Perbatasan Antara Kecamatan Liang Anggang
dengan Kabupaten Tanah Laut.
d. Daerah Resapan Air di Landasan Ulin Km. 21 Daerah Hutan Lindung Kec. Liang
Anggang
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 20/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 20Laporan Akhir
e. Kondisi Saluran Air Menuju Daerah Genangan Di Kawasan Hutan Lindung Kecamatan
Liang Anggang
f. Kondisi Danau Buatan di Perumahan Citra Graha Kecamatan Liang Anggang.
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 21/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 21Laporan Akhir
g. Tampungan / Saluran Air di Kawasan Perbatasan Dengan Desa Penggalaman
Kab. Banjar Kecamatan Liang Anggang
2. Kecamatan Landasan Ulin
a. Jalan Kastori Ujung Daerah Belakang Bandara Samsudin Noor
Kondisi Aliran Air Menuju Rencana Pembuatan Embung (Hilir Dari SungaiKemuning)kecamatan Landasan Ulin
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 22/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 22Laporan Akhir
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 23/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 23Laporan Akhir
3.
Kecamatan Cempakaa. Kondisi Danau Buatan Di Daerah Gunung Kupang Kecamatan Cempaka
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 24/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 24Laporan Akhir
b. Kawasan Resapan air /Tampungan Air Di Bekas Tambang Galuh Cempaka
Kec. Cempaka
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 25/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 25Laporan Akhir
4.
Kecamatan Banjarbaru Selatana. Kondisi Genangan Air di Kawasan Jalan Sidodadi Kecamatan Banjarbaru Selatan
5. Kecamatan Banjarbaru Utara
a. Kondisi Daerah Resapan Air Di Sungai Ulin Banjarbaru Kecamatan Banjarbaru Utara
7/17/2019 Daerah Potensi Resapan Air
http://slidepdf.com/reader/full/daerah-potensi-resapan-air 26/26
MASTERPLAN DAERAH RESAPAN AIR KOTA BANJARBARU
IV - 26Laporan Akhir