rencana stratejik (renstra) dinas kesehatan … · tugas pokok mengkoordinir, mengatur, merumuskan,...
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEJIK (RENSTRA)
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PULANG PISAU 2013-2018
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PULANG PISAU
TAHUN 2015
Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau Jl. W.A.D. DUHA KomplekPerkantoran Rey.IV Pulang Pisau Kalteng 74811
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan karunia- Nya sehingga Rencana Stratejik Dinas
Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013-2018 ini dapat
tersusun.
Rencana Stratejik ini merupakan dokumen perencanaan yang
diharapkan menjadi acuan bagi penyusunan kegiatan, pelaksanaan dan
evaluasi kegiatan program-program kesehatan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Pulang Pisau selama jangka waktu lima tahun mendatang.
Kami sampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
berperanserta dalam penyusunan Rencana Stratejik ini. Kami menyadari
bahwa Rencana Stratejik ini masih memiliki banyak kekurangan. Untuk
itu kritik dan saran demi kesempurnaan Rencana Stratejik ini
senantiasa sangat kami harapkan.
Akhirnya hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa kita berlindung
dan berserah diri. Semoga upaya kita bersama dalam mewujudkan ”
MASYARAKAT PULANG PISAU YANG SEHAT MANDIRI DAN
BERKEADILAN ” mendapatkan rahmat, hidayah dan restu-Nya.
Pulang Pisau, Januari 2015
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau
dr. Muliyanto Budihardjo,Mhlth.Sc
NIP. 19610826 199703 1 002
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB.I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Landasan Hukum 2
1.3. Maksud dan Tujuan 3
1.4. Sistematika Penulisan 4
BAB.II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN
PULANG PISAU
2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi 6
2.2. Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau 13
BAB.III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau
19
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih
20
3.3. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Dinas
Kesehatan Provinsi
25
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
27
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis 29
BAB.IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2013-2018
4.1. Visi dan Misi Dinas Kesehatan 35
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan 36
4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan 56
BAB.V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS
KESEHATAN TAHUN 2013-2018
5.1. Program Generik (Dasar) 61
iii
5.2. Program-Program Teknis 65
BAB.VI INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PULANG
PISAU YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
76
BAB.VII PENUTUP 86
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Undang – undang Dasar 1945 dan Konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
serta Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, menetapkan bahwa
Kesehatan adalah hak asasi manusia yang merupakan hak fundamental setiap warga
negara, disebutkan pula bahwa pembangunan Kesehatan bertujuan meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang Optimal, sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan
Kesehatan tersebut diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan,
keseimbangan manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban,
keadilan gender dan non diskriminatif dan norma - norma agama.
Rencana Stratejik (RENSTRA) Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau Tahun
2013 – 2018 merupakan perencanaan pembangunan dalam 5 (lima) tahun yang
disusun dalam rangka memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
dan Peraturan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Tata
Cara Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pulang Pisau. Sebagai subsistem
dari perencanaan pembangunan daerah, maka penyusunannya mengacu kepada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pulang Pisau .
Dalam kaitannya dengan sistem perencanaan pembangunan sebagaimana yang
telah diamanatkan dalam UU No.25 tahun 2004, maka keberadaan RPJM Daerah
Kabupaten Pulang Pisau merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau khususnya dalam menjalankan
agenda pembangunan yang telah tertuang dalam RPJP Daerah Kabupaten Pulang
Pisau, serta dari keberadaannya akan dijadikan pedoman bagi Dinas Kesehatan
Kabupaten Pulang Pisau untuk menyusun Renstra SKPD. Selanjutnya, untuk setiap
tahunnya – selama periode perencanaan - akan dijabarkan dalam bentuk Rencana
Kerja Daerah (RKPD) Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, yang dari keberadaan
2
RKPD Kabupaten Pulang Pisau tersebut, selanjutnya akan dijadikan acuan bagi SKPD
untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau.
Oleh karenanya dipandang perlu adanya rencana Strategis (Renstra) Dinas
Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau sebagai pedoman dan acuan dalam menyusun
perencanaan program pembangunan Kesehatan untuk 5 ( lima ) tahun kedepan yaitu
tahun 2013 – 2018
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Pulang Pisau adalah :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
7. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
8. Undang – undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional
9. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah
dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
3
14. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional
15. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (AKIP);
16. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
17. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan atas Permendagri 13
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
19. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/MENKES/SK/V/2009 tentang Sistem
Kesehatan Nasional
20. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375/MENKES/SK/V/2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025
21. Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2005 Tentang Tata cara Perencanaan
Pembangunan daerah Kabupaten Pulang Pisau;
22. Peraturan Daerah Pulang Pisau Nomor 05 Tahun 2010 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2005-2025;
23. Peraturan Daerah Pulang Pisau Nomor 02 Tahun 2013 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013-2018;
24. Peraturan Bupati Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Tugas dan Fungsi
1.3.Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan
Kabupaten Pulang Pisau adalah untuk Memberikan pedoman dalam perencanaan
program - program pembangunan Kesehatan yang akan dilaksanakan dalam waktu 5
tahun kedepan, yaitu tahun 2013 - 2018
Juga Sebagai acuan perencanaan program – program pembangunan Kesehatan
yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau selama
kurun waktu tahun 2013 – 2018
4
Sebagai penjabaran perencanaan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau setiap
tahunnya sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2018
1.4. Sistematika Penulisan.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013 - 2018
disusun menurut sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang Latar belakang yang mengemukakan pengertian,
fungsi dan proses penyusunan Renstra secara ringkas, Landasan
Hukum, Maksud dan Tujuan serta Sistematika Penulisan.
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN
KABUPATEN PULANG PISAU
Bab ini memuat informasi tentang Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi,
Sumber Daya, Kinerja Pelayanan, Tantangan dan Peluang Dinas
Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau.
BAB III : ISU – ISU STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN PULANG
PISAU
Bab ini menguraikan Identifikasi Permasalahan, Telaahan Visi, Misi
dan Program Kepala Daerah, Telaahan Renstra, Telaahan Rencana
Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dan
Penentuan Isu-isu Strategis.
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Bab ini mengemukakan rumusan pernyataan Visi, Misi, Tujuan ,dan
Sasaran jangka menengah, Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan
Kabupaten Pulang Pisau.
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Bab ini mengemukakan Rencana Program dan Kegiatan, Indikator
Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif.
BAB VI : INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
5
Bab ini mengemukakan Indikator Kinerja yang ingin dicapai dalam
Lima Tahun mendatang sebagai Komitmen untuk mendukung
Pencapaian Tujuan dan Sasaran RPJMD.
6
BAB. II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PULANG PISAU
2.1.Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi
2.1.1.Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Nomor 10 Tahun
2008 tentang Struktur Organisasi Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Pulang
Pisau dan Peraturan Bupati Pulang Pisau Nomor : 27 Tahun 2008 tantang
TugasPokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsur–unsur Organisasi Dinas Daerah
Kabupaten Pulang Pisau. Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau mempunyai
tugas pokok mengkoordinir, mengatur, merumuskan, membina, mengendalikan,
mengkoordinasikan dan mempertanggung jawabkan kebijakan tekhnis pelaksanaan
urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang Kesehatan. Uraian tugas sebagaimana tersebut diatas adalah sebagai berikut
:
a. Merumuskan kebijakan teknis di bidang Kesehatan
b. Menyelenggarakan urusan Pemerintahan dan Pelayanan umum di Bidang
Kesehatan
c. Membina dan melaksanakan tugas di bidang pengendalaian penyakit dan
Penyehatan Lingkungan
d. Membina dan melaksanakan tugas di bidang Promosi dan Sumber daya
Kesehatan
e. Membina dan melaksanakan tugas di bidang pelayanan kesehatan
f. Membina dan melaksanakan tugas bidang Farmasi dan Alat Kesehatan
g. Membina Unit Pelaksana Tekhnis Dinas
h. Melaksanakan pengelolaan Kesekretariatan Dinas
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Dinas Kesehatan
Kabupaten Pulang Pisau mempunyai Fungsi sebagai :
a. Perumus kebijakan tekhnis di bidang Kesehatan
b. Penyelengga urusan Pemerintahan dan Pelayanan umum di Bidang Kesehatan
7
c. Pembinaan dan pelaksana tugas di bidang pengendalian penyakit dan Penyehatan
Lingkungan
d. Pembinaan dan pelaksana tugas di bidang Promosi dan Sumber daya Kesehatan
e. Pembinaan dan pelaksana tugas di bidang pelayanan kesehatan
f. Pembinaan dan pelaksana tugas bidang Farmasi dan Alat Kesehatan
g. Pembinaan Unit Pelaksana Tekhnis Dinas
h. Pelaksana pengelolaan Kesekretariatan Dinas
2.1.2. Unsur – unsur Organisasi Dinas Kesehatan
Unsur – unsur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau
adalah sebagai
berikut :
a. Kepala Dinas Kesehatan
b. Sekretariat
c. Bidang Kesehatan Masyarakat
d. Bidang Pelayanan Kesehatan
e. Bidang Pegembangan Sumber Daya Kesehatan
a. Kepala Dinas Kesehatan
mengkoordinir, mengatur, merumuskan, membina, mengendalikan,
mengkoordinasikan dan mempertanggung jawabkan kebijakan tekhnis
pelaksanaan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan di bidang Kesehatan.
b. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas pokok mengkoordinir dan mengendalikan tugas –
tugasdibidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi
pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan keuangan, serta
pengelolaan umum dan kepegawaian
Unsur – unsur Organisasi Kesekretariatan terdiri dari :
1). Sub Bagian Penyusunan Program
2). Sub Bagian Keuangan
3). Sub Bagian Umum/Perlengkapan dan Kepegawaian
8
1). Sub Bagian Penyusunan Program
Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas pokok
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan
rencana dan program dinas
2). Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
pengelolaan administrasi dan pertanggung jawaban pengelolaan keuangan
dinas
3). Sub Bagian Umum/Perlengkapan dan Kepegawaian
Sub Bagian umum/Perlengkapan dan Kepegawaian mempunyai tugas
pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas pelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan
serta administrasi kepegawaian
c. Bidang Kesehatan Masyarakat
Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok mengkoordinir dan
mengendalikan tugas-tugas dibidang pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan yang meliput pelayanan pengamatan penyakit, imunisasi dan
kesehatan matra, pengendalian dan pemberantasan penyakit, serta penyehatan
lingkungan.
Unsur – unsur Organisasi Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri dari :
1. Seksi Wabah dan Bencana.
2. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
3. Seksi Kesehatan Lingkungan
1). Seksi Wabah dan Bencana
Seksi Wabah dan Bencana, Imunisasi dan Kesehatan Matra mempunyai
tugas pokok erencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas pengamatan penyakit, imunisasi dan
kesehatan matra
9
2). Seksi pengendalian dan pemberantasan penyakit mempunyai tugas
pokok merencanakan, melaksanakan,mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas pengembangan pengendalian dan pemberantasan
penyakit
3). Seksi Kesehatan Lingkungan
Seksi Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
pelayanan penyehatan lingkungan
d. Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok
mengkoordinir dan mengendalikan tugas – tugas dibidang pelayanan promosi
dan sumber daya kesehatan yang meliputi promosi kesehatan dan
pemberdayaan kesehatan masyarakat / UKBM, jaminan kesehatan masyarakat
dan kemitraan, serta tenaga kesehatan dan sarana kesehatan
Unsur- unsur Organisasi Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan terdiri
dari :
1. Seksi Ketenagaan
2. Seksi Jaminan Kesehatan
3. Seksi Kefarmasian dan Sarana Kesehatan
1). Seksi Kefarmasian dan Sarana Kesehatan
Seksi Kefarmasian dan Sarana Kesehatan mempunyai tugas pokok
mengkoordinir dan mengendalikan pelaksanaan tugas di bidang
pengelolaan Farmasi dan Alat kesehatan yang meliputi farmasi dan
narkotika, makanan, minuman, obat tradisional, kosmetika dan bahan
berbahaya, serta alat kesehatan dan litbang
2). Seksi jaminan Kesehatan
Seksi Jaminan Kesehatan mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
pelayanan Jaminan Kesehatan masyarakat dan kemitraan.
3).Seksi Ketenagaan
10
Seksi Ketenagaan mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
pengelolaan tenaga kesehatan dan sarana kesehatan.
e. Bidang Pelayanan Kesehatan
Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok mengkoordinir dan
mengendalikan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan yang meliputi
pelayanan kesehatan dasar, rumah sakit dan rujukan, kesehatan keluarga,
serta kesehatan gizi.
Unsur – unsur Organisasi Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari :
1. Seksi Pelayanan Medik
2. Seksi Kesehatan Keluarga
3. Seksi Gizi
1). Seksi Pelayanan Medik
Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
pelayanan kesehatan dasar, rumah sakit dan rujukan
2). Seksi Kesehatan Keluarga
Seksi Kesehatan Keluarga mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
pelayanan kesehatan keluarga
3). Seksi Gizi
Seksi Gizi mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan
Gizi.
2.1.3. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Nomor 09 Tahun
2008 tentang pembentukan, Organisasi dan tatakerja Dinas Daerah Kabupaten
Pulang Pisau adalah sebagai berikut :
a. Kepala Dinas
11
b. Sekretariat, yang membawahi :
1). Sub Bagian Penyusunan Program
2). Sub Bagian Keuangan
3). Sub Bagian Umum/Perlengkapan dan Kepegawaian
c. Bidang Kesehatan Masyarakat, yang membawahi :
1).Seksi Wabah dan Bencana.
2).Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
3).Seksi Kesehatan Lingkungan
d. Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
1). Seksi Kefarmasian dan Sarana Kesehatan
2). Seksi jaminan Kesehatan
3). Seksi Ketenagaan
e. Bidang Pelayanan Kesehatan
1). Seksi Pelayanan Medik
2). Seksi Kesehatan Keluarga
3). Seksi Gizi
f. Unit Pelaksana Teknis Daerah ( UPTD )
1). Puskesmas
12
Bagan struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau adalah sebagai
berikut :
KEPALA DINAS KESEHATAN
SEKRETARIAT
Sekretaris
Subbag Keuangan
Subbag Penyusunan
Program
Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
Seksi Ketenagaan
Seksi Jaminan
Kesehatan
Seksi Kefarmasian dan Sarana Kesehatan
U.P.T.D
Bidang Kesehatan Masyarakat
Seksi Pengendalian dan Pemberantasan
Penyakit
Seksi Wabah dan
Bencana
Seksi Kesehatan
Lingkungan
Bidang Pelayanan Kesehatan
Seksi Pelayanan
Medik
Seksi Gizi
Seksi Kesehatan
Keluarga
Subbag Umum/ Perlengkapan
dan Kepegawaian
13
2.2. Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau
2.2.1. Sumber Daya Manusia ( Ketenagaan )
Jumlah Pegawai di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pulang Pisau ( termasuk Puskesmas ) sampai dengan tahun 2014
adalah sebanyak 352 orang dengan rincian sebagai berikut :
a. Jumlah PNS berdasarkan tingkat golongan / kepangkatan
Julah PNS di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang
Pisau berdasarkan tingkat golongan / kepangkatan adalah sebagai
berikut :
DAFTAR JUMLAH PNS
BERDASARKAN TINGKAT GOLONGAN/KEPANGKATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2013
NO. GOLONGAN JUMLAH KET.
1 I 1
2 II 195
3 III 152
4 IV 4
JUMLAH 352
a. Jumlah PNS berdasarkan tingkat Jabatan
Jumlah PNS di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang
Pisau dilihat berdasarkan tingkat jabatan adalah sebagaimana
pada tabel berikut :
DAFTAR JUMLAH PNS BERDASARKAN TINGKAT JABATAN/ESELONERING
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2014
NO. TKT. JABATAN JUMLAH KET.
1 ESELON IV 18
2 ESELON III 4
3 ESELON II 1
4 ESELON I 0
5 FUNGSIONAL 329
JUMLAH 352
14
b. Jumlah PNS berdasarkan tingkat Diklat Penjenjangan
Jumlah PNS di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang
Pisau dilihat berdasarkan tingkat diklat penjenjangan adalah
sebagaimana pada tabel berikut :
DAFTAR JUMLAH PNS BERDASARKAN TINGKAT DIKLAT PENJENJANGAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2014
NO. TKT. DIKLAT JUMLAH KET.
1 PIM IV 18
2 PIM III 4
3 PIM II 1
4 PIM I 0
5 NON DIKLAT 329
JUMLAH 352
c. Jumlah PNS berdasarkan tingkat Pendidikan Formal
Jumlah PNS di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang
Pisau dilihat berdasarkan tingkat pendidikan formal adalah
sebagaimana pada tabel berikut :
DAFTAR JUMLAH PNS
BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2014
NO. TKT. PENDIDIKAN JUMLAH KET.
1 Dr.Umum 21
2 Dr.Gigi 5
3 Apoteker 2
4 SKM 7
5 Bidan (D3 & D4) 176
6 Perawat/Akper 91
7 Ahli Sanitasi 9
8 Ahli Gizi 13
9 Asisten Apoteker 8
10 Lain - lain 20
JUMLAH 352
15
Untuk indikator Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi sasaran ini
dimaksudkan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan
bayi di Kabupaten Pulang Pisau yang berdampak menurunnya Angka
kematian Ibu dan bayi.
Dalam pencapaian sasaran Pelayanan Pengobatan dan Perawatan
menunjukan bahwa rata – rata Sangat berhasil ini disebabkan
adanya program Pemerintah Daerah tentang pengobatan rawat jalan
gratis dan peningkatan jumlah Puskesmas menjadi Puskesmas
Perawatan.
Pencapaian sasaran Pelayanan Gizi pada Masyarakat cukup baik hal
ini disebabkan adanya koordinasi antara Dinas Kesehatan,
Puskesmas dan Jejaringnya dengan Instansi yang terkait serta
dengan diikuti kesadaran dan dukungan dari masyarakat, walaupun
masih adanya masyarakat Gizi buruk, ini kemungkinan adanya
faktor lain yang mempengaruhinya.
Untuk pencapaian Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit hampir
rata-rata tercapai dengan baik 100 %, kesembuhan ini disebabkan
tatalaksana pengobatan dengan baik dan fasilitas obat mencukupi
dan memenuhi standar obat Generik yang diberikan.
Pelayanan Imunisasi untuk cakupan desa/kelurahan yang mencapai
Universal Child Immunization (UCI) kurang berhasil dalam pencapain
100 % ini disebabkan kondisi geografis, kesadaran masyarakat
masih kurang karena penyuluhan belum maksimal dilaksanakan,
masih terbatasnya petugas kesehatan ditingkat desa, terbatasnya
sarana dan prasarana ditingkat kecamatan untuk menjaga kondisi
vaksin masih tetap hidup.
Pada Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi di tempat umum cakupan
pencapaian ini kurang berhasil ini disebabkan karena kurangnya
16
kesadaran masyarakat dalam memahami arti pentingnya kesehatan
lingkungan yang didukung dengan kondisi wilayah kabupaten Pulang
Pisau yang sebagian besar penduduknya hidup di kawasan pasang
surut dan perbukitan berpasir.
Dalam penyelenggaraan pembiayaan pelayanan kesehatan
perorangan dan jaminan pemeliharaan pra-bayar tercapai dengan
berhasil sedangkan pembiayaan untuk keluarga miskin dan
masyarakat rentan kurang berhasil hal ini disebabkan pengalokasian
Dana APBD Kab.Pulang Pisau belum cukup besar untuk kegiatan ini.
Begitu juga Indikator yang lainnya hampir rata-rata mencapai
kenaikan walaupun ada diantara tahun-tahun yang cakupannya
menurun ini disebabkan ada keterlambatan pelaporan yang masuk
untuk direkap, sehingga angka yang ditampilkan mengalami
penurunan capaian yang ditargetkan selain hal-hal faktor yang
menghambat pencapaian indikator lainnya tersebut.
Untuk pelaksanaan penyajian interprestasi yang mengemukakan
pendanaan pada tahun mana saja rasio antara realisasi dan anggaran
dapat dikatakan baik atau tidaknya sejauh mana keberhasilan
program yang ingin dicapai.
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Dalam menghadapi Tantangan yang dihadapi untuk pengembangan
Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Pulang Pisau adalah :
1) Masih adanya kesenjangan status kesehatan masyarakat dan
akses terhadap kesehatan antar wilayah, tingkat sosial ekonomi
dan gender.
2) Permasalahan Sanitasi Lingkungan di wilayah kumuh tertentu
yang belum teratasi secara maksimal
17
3) Adanya permasalahan limbah perusahaan yang dihadapi bagi
lingkungan masyarakat setempat.
4) Munculnya beban ganda penyakit, yaitu pola penyakit yang
diderita sebagian besar masyarakat adalah penyakit infeksi
menular, namun pada waktu yang bersamaan terjadi
peningkatan kasus penyakit tidak menular.
5) Letak Gegrafis wilayah Kab.Pulang Pisau yang cukup luas
sehingga dalam mencapai pelayanan tidak optimal
6) Meningkatnya kasus-kasus penyalahgunaan narkotika dan obat-
obatan terlarang di masyarakat.
7) Upaya untuk mencapai sasaran Millenium Development Goal’s
(MDG’s).
8) Terbukanya perdagangan bebas dan sumber daya kesehatan
yang ikut mengglobal.
Untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi dalam pengembangan
pelayanan Kesehatan di Kabupaten Pulang Pisau adalah sebagai
berikut :
1) Komitmen Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau terhadap
pembangunan bidang kesehatan seperti tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
2) Adanya kebijakan pengangkatan Bidan PTT daerah untuk
memenuhi kebutuhan tenaga Bidan terutama pada desa-desa
yang belum memiliki bidan di daerah sangat terpencil.
3) Adanya alokasi anggaran yang cukup memadai, terutama untuk
penyelenggaraan Jaminan Kesehatan.
4) Adanya anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Tugas
Pembantuan (TP) dari Pemerintah Pusat untuk peningkatan
sarana fisik dan peralatan kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan di Kabupaten Pulang Pisau.
18
5) Adanya Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk
Puskesmas dalam pelaksanaan pelayanan Kesehatan yang
optimal
6) Meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan
yang bermutu dan terjangkau.
7) Pelaksanaan pelayanan kesehatan dasar gratis bagi seluruh
penduduk di Kabupaten Pulang Pisau.
8) Tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang memadai
untuk menjangkau wilayah-wilayah di Kabupaten Pulang Pisau.
9) Adanya kebijakan pengalokasian Bantuan Keuangan yang Bersifat
Khusus dari Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah
Kabupaten/Kota untuk meningkatkan kinerja pembangunan
kesehatan di Kabupaten Pulang Pisau
19
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau
Dalam Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Pulang Pisau ada
beberapa permasalahan pokok berdasarkan tugas dan fungsi
pelayanan yang harus di Identifikasi yaitu :
a. Belum optimalnya Derajat Kesehatan Masyarakat dalam
mempercepat pencapaian target MDG’s
b. Belum sepenuhnya dukungan manajemen dalam peningkatan
pelayanan Kesehatan termasuk Good Governance
c. Masyarakat masih ditempatkan sebagai obyek dalam pembangunan
kesehatan, promosi kesehatan belum banyak merubah perilaku
masyarakat menjadi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
d. Belum terlindunginya masyarakat secara maksimal terhadap beban
pembiayaan kesehatan dalam pelaksanaan Proram dan Kegiatan
secara menyeluruh
e. Belum terpenuhinya jumlah, jenis, kualitas, serta penyebaran
sumber daya manusia kesehatan dan belum optimalnya dukungan
kerangka regulasi ketenagaan kesehatan
f. Pemanfaatan dan kualitas Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu dan Poskesdes masih
rendah.
g. Masih terbatasnya kemampuan manajemen dan informasi
kesehatan, meliputi pengelolaan administrasi dan hukum
kesehatan
h. Disparitas antar wilayah, golongan pendapatan, dan urban-rural
masih terjadi dan belum tercapainya perbaikan secara signifikan.
i. Masih kurangnya anggaran untuk biaya operasional dan kegiatan
langsung untuk Puskesmas dan Jejaringnya
20
j. Belum Terpenuhinya secara menyeluruh Sarana Fisik dan Sarana
Peralatan Kesehatan lainnya di Tingkat Puskesmas Maupun
Jejaringnya
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Kabupaten Pulang Pisau
Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau
sesuai dan serasi dengan RPJMD Kabupaten Pulang Pisau dengan Visi
dan Misi Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau yaitu: Terwujudnya
Masyarakat Pulang Pisau yang damai, maju, berkeadilan dan
sejahtera. Lebih-lebih termuat didalam Visi yang ke 4 yaitu
memfasilitasi setiap keinginan masyarakat dan tuntutan perubahan
dalam pembangunan dengan memperhatikan skala prioritas, yaitu
pada sasarannya: Terwujudnya ketersediaan air bersih, sarana
komunikasi, pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau
masyarakat, pendidikan, penerangan jalan (aliran listrik kepelosok
desa ) dan akses jalan kepedesaan. Dengan tujuan Meningkatkan
pembangunan terutama sarana umum dengan memperhatikan aspek
lingkungan dan kontinuitas serta nilai kedaerahan yang bermartabat.
Sasaran pokok pembangunan Kabupaten Pulang Pisau yang akan
dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya Kabupaten Pulang Pisau yang Damai.
2. Terwujudnya Kabupaten Pulang Pisau yang maju.
3. Terwujudnya Kabupaten Pulang Pisau yang berkeadilan.
4. Terwujudnya Kabupaten Pulang Pisau yang sejahtera.
Sasaran yang akan dicapai dalam bidang ini sebagaimana dalam
Rencana Pembangunan Jangka Panjang pada RPJM Tahap Kedua,
21
yang ada keterkaitannya dengan Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan
yaitu :
a. Terwujudnya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, dengan
meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat dan membudayakan
perilaku hidup sehat dan terciptanya lingkungan hidup yang sehat.
b. Terwujudnya penanganan dan pencegahan penyakit menular,
dengan berkurangnya permasalahan penyakit menular dan penyakit
yang disebabkan oleh hewan liar dan ternak.
c. Terwujudnya upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
miskin, meningkatan kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia
medis dan non medis disertai pemerataan distribusi, peningkatan
akses layanan kesehatan bagi kelompok miskin dan kelompok yang
agak jauh dari jangkauan, pengembangan sistem jaminan kesehatan,
peningkatan pengembangan kuantitas dan kualitas sarana layanan
kesehatan.
d. Terwujudnya penyediaan sarana dan prasarana kesehatan serta
tenaga medis yang profesional,Meningkatnya kualitas sumber daya
manusia yang ditandai dengan meingkatnya indeks pembangunan
manusia (IPG) dan umur harapan hidup antara lain terpenuhinya
Indeks Pembangunan Manusia sebesar 75 dengan Usia harapan
Hidup 67 Tahun.pengembangan dan peningkatan prasarana dan
sarana kesehatan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
fasilitas pelayanan dengan rehabilitasi dan pemeliharaan fasilitas
pelayanan yang responsif dengan tahapan : Pembangunan sistem
rehabiliatsi dan pemeliharaan fasilitas pelayanan yang responsif
serta pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana kesehatan.
Adapun faktor pendorong pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pulang Pisau yang dapat mempengaruhi pencapaian Visi dan misi
Kepala daerah diantaranya :
22
1. Meningkatnya persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD
Kabupaten Pulang Pisau yaitu rata-rata 12 – 15 % dari anggaran
APBD Kabupaten serta pembiayaan lainnya baik dari APBD
Propinsi, DAK, PHLN maupun dari pihak Swasta.
2. Terpenuhinya sumber daya sarana kesehatan, baik secara
kuantitas maupun kualitas yang ditandai dengan tersedianya
sarana kesehatan di seluruh desa / kelurahan dan meningkatnya
pemanfaatan sarana kesehatan oleh masyarakat
3. Tersedianya sumber daya tenaga, dari berbagai profesi kesehatan
yaitu adanya tenaga dokter umum dan dokter gigi diseluruh
kecamatan, adanya perawat dan bidan di setiap desa, adanya
tenaga ahli sanitasi, ahli gizi, ahli kesehatan masyarakat, analis
laboratorium serta apoteker di seluruh Puskesmas
4. Terpenuhinya pelayanan kesehatan dasar gratis di Puskesmas dan
pelayanan kelas III di Rumah Sakit bagi seluruh penduduk di
wilayah Kabupaten Pulang Pisau, sehingga terlayani tuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau
5. Terpenuhinya pengembangan Sistem Jaminan Kesehatan daerah (
Jamkesda ).
6. Terpenuhinya peningkatan pelayanan kesehatan haji, kesehatan
kerja, matra dan pengobatan tradisional alternatif
7. Terpenuhinya pengembangan kebijakan dan manajemen
pembangunan kesehatan yang berdaya guna dan berhasil guna
yang didukung dengan administrasi kesehatan, sistem informasi
kesehatan dan hukum kesehatan dalam upaya mewujudkan
23
pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan terjangkau oleh
lapisan masyarakat.
8. Terpenuhinya peningkatan secara bermakna kerjasama dan
kontribusi lintas sektor dalam pembangunan kesehatan, upaya
penanggulangan dampak negatif pembangunan terhadap kesehatan
9. Terpenuhinya peningkatan upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular dan wabah melalui pencegahan dan
penanggulangan faktor resiko, peningkatan imunisasi, peningkatan
surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah.
10.Terpenuhinya peningkatan penanganan masalah gizi kurang dan
gizi buruk pada ibu hamil, bayi dan anak balita melalui
peningkatan pendidikan gizi besi, penanggulangan kurang energi
protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium
(GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya.
11.Terpenuhinya peningkatan ketersediaan obat dan pengawasan
makanan dan keamanan pangan melalui peningkatan ketersediaan
obat generik, pengawasan keamanan pangan dan bahan
berbahaya, peningkatan pengawasan penyalah gunaan narkotika,
psikotropika dan Zat adiktif lainya (NAPZA).
Sedangkan faktor penghambat pelayanan pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Pulang Pisau yang dapat mempengaruhi pencapaian Visi
dan misi Kepala daerah diantaranya :
1. Belum maksimalnya peningkatan secara bermakna jumlah wilayah
/ kawasan sehat yang meliputi tempat-tempat umum, tempat
kerja, lingkungan tempat tinggal dengan sanitasi dasar yaitu air
bersih, dampak kurang memperhatikan aspek lingkungan.
24
2. Belum terpenuhinya pelayanan kesehatan yang bermutu secara
adil dan merata yang ditunjang oleh tenaga kesehatan profesional
terutama di daerah yang tertinggal dan sangat terpencil
3. Belum maksimalnya pencapaian cakupan program kesehatan
secara menyeluruh sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) hal ini
perlu peningkatan kemampuan aparatur tekhnis dan manajerial
pada semua tingkatan.
4. Belum maksimalnya peningkatan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, hal ini perlu adanya
penunjang pendapatan perkapita bagi masyarakat dan
menggalakan promosi arti berperilaku hidup bersih dan sehat.
5. Belum tercukupinya secara menyeluruh penempatan dan
pendistribusian tenaga kesehatan berdasarkan analisis kebutuhan
tenaga.
6. Adanya kondisi geografis yang sulit dan terpencil sehingga
pelayanan kurang maksimal dilaksanakan.
7. Belum terpenuhinya pengembangan Desa siaga karena semua
Desa Siaga belum memiliki Pos Kesehatan Desa ( Poskesdes ) dan
masih terbatasnya jumlah Puskesmas yang mampu melaksanakan
Poned.
8. Perlunya perbaikan Gizi untuk difokuskan pada kelompok sasaran
ibu hamil dan anak sampai usia 2 tahun mengingat dampaknya
terhadap tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan dan produktivitas
generasi yang akan datang.
9. Perlunya penguatan dan pemerataan Sistem Informasi Kesehatan
(SIK) atau Sistem Informasi Puskesmas (Simpus) yang meliputi
25
pengembangan jaringan , input dan entry point di fasilitas
kesehatan.
10. Perlunya kerja sama lintas sektor dalam penanggulangan infeksi
penyakit menular utamanya ATM (AIDS/HIV, TBC dan Malaria)
karena ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
menonjol dan perlu upaya keras untuk dapat mencapai target
MDG’s.
3.3. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Dinas
Kesehatan Provinsi
Gambaran kondisi umum secara nasional pembangunan kesehatan
untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) per propinsi di Indonesia
berkisar antara 64 sampai 77,03, pada tahun 2008 IPM untuk
Indonesia sebesar 71,17 ini berarti menurut klasifikasi WHO Indonesia
berada dalam kategori IPM sedang. Umur harapan hidup (UHH)
penduduk Indonesia telah mengalami kenaikan dari 68,6 tahun pada
tahun 2004 menjadi 69 tahun pada tahun 2008.UHH tertinggi DI
Yogyakarta (73,1 tahun) dan terendah ada di kalimantan Selatan (63,1
tahun). Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan menurunkan ¾ pada
tahun 2015 dibandingkan tahun 1994, angka kematian ibu adalah 390
per 100.000 kelahiran hidup .Berdasarkan target MDG’s berarti pada
tahun 2015 ditargetkan angka kematian ibu maksimal 100 kematian
per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) pada laki-
laki 45 per 1000 kelahiran hidup dan pada perempuan 35 per 1000
kelahiran hidup, Sedang Angka Kematian Bayi Provinsi menurun dari
36 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2006 menjadi 33,9 per 1000
kelahiran hidup pada tahun 2009. Angka Kematian Balita pada laki-
laki sebesar 56 per 1000 kelahiran hidup dan perempuan 46 per 1000
kelahiran hidup. Prevalensi gizi kurang pada balita menurun 20% pada
tahun 2006 menjadi 10.40% pada tahun 2009 (Laporan Program Gizi
Dinkes Tk.I, 2009), untuk pemberian kapsul vitamin A pada anak balita
26
usia 6 – 59 bulan sebesar 90 % dari target 80 % dan prevalensi
kekurangan gizi pada anak balita sebesar 10,70 % yang terdiri dari
10,40 % gizi kurang dan 0,30 % gizi buruk. Untuk cakupan
Desa/Kelurahan Universal child immunization (UCI) adalah
Desa/Kelurahan dimana > 80% dari jumlah bayi yang ada di Desa
sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun,
UCI pada tingkat provinsi mencapai 64,68 % pada tahun 2009. Pada
tahun 2005 sampai 2009 angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk
cenderung meningkat sedang angka kematian DBD sejak tahun 2007
menurun perlahan hingga tahun 2008 dibawah 1 %, tertinggi di Jambi
(3,67%). Untuk KLB Malaria pada tahun 2008 terjadi di 3 propinsi di
Indonesia, 7 kabupaten, 9 kecamatan, 15 desa dengan jumlah
penderita positif malaria sebesar 608 penderita dan 19 kematian yaitu
Jawa Tengah, kalimantan Timur dan kalimantan Selatan. Untuk
jumlah kasus baru AIDS sejak 2004-2009 di atas 1000 kasus setiap
tahunnya,bahkan pada tahun 2008 jumlah kasus baru AIDS mencapai
4.969. Dalam 12 tahun terakhir pola penyebab kematian mulai
bergeser dari penyakit menular ke penyakit tidak menular, Case
Detection Rate (CDR) tuberkulosis paru menurun menjadi 30,9 %,
kematian pada semua umur dengan penyakit menular semakin
menurun sedang pada penyakit tidak menular semakin meningkat.
Persentasi penduduk yang menggunakan sumber air minum bersih
pada tahun 2008 sebesar 55,07% (68,66% di perkotaan dan 42,20% di
pedesaan). Rasio puskesmas secara nasional pada tahun 2009 sebesar
3,80 per 100.000 penduduk Sedangkan menurut propinsi rasio
puskesmas tertinggi terdapat di propinsi Papua Barat sebesar 13,15
puskesmas per 100.000 penduduk.
Dalam wilayah Propinsi Kal-Sel untuk Sumber Daya Kesehatan ,
rasio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk belum memenuhi target,
seperti untuk dokter spesialis 4,26 per 100.000 penduduk (target 9 per
27
100.000 penduduk), dokter umum sebesar 26,3 per 100.000 penduduk
(target 30 per 100.000 penduduk), dokter gigi sebesar 7,7 per 100.000
penduduk (target 11 per 100.000 penduduk), perawat sebesar 157,75
per 100.000 penduduk (target 11 per 100.000 penduduk) dan bidan
sebesar 43,75 per 100.000 penduduk (target 75 per 100.000
penduduk). Untuk program obat dan perbekalan Kesehatan,
ketersediaan obat esensial generik di sarana pelayanan kesehatan baru
mencapai 69,74 % dari target 95 %, anggaran untuk obat esensial
generik di sektor publik sebesar 14,47 % dengan target setara dengan $
2 US perkapita. Peresepan Obat Generik Berlogo (OGB) di Puskesmas
sudah sebesar 90 % namun di RSU sebesar 66 % dan Rumah Sakit
Swasta dan apotik sebesar 49 %. Prilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) meningkat menjadi 48,66 %. Indikator Desa Siaga tahun 2009
sudah mencapai 1958 desa/kelurahan se-kalimatan Selatan, namun
pengembangan Desa Siaga belum semua desa memiliki Pos Kesehatan
Desa (Poskesdes). Sistem Informasi Kesehatan (SIK) saat ini sangat
memerlukan penguatan dan sistem informasi Kesehatan on-line yang
berbasis fasilitas masih harus terus dikembangkan di kalimantan
Selatan meliputi pengembangan jaringan, input dan entry point. Untuk
program lingkungan sehat, akses masyarakat terhadap air bersih dan
sanitasi telah berhasil ditingkatkan, seperti persentase keluarga
menghuni rumah yang memenuhi syarat kesehatan mencapai 73,23 %
belum mencapai target 75 %. Persentase keluarga menggunakan air
bersih meningkat dari 58,3 % menjadi 60,33% dari target 85 % pada
tahun 2013, Tempat-tempat umum (TTU) sehat 78,5 % belum mencapai
target 85 %.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata mata
ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat
28
dipengaruhi pula oleh hasil kerja serta kontribusi positif berbagai
sektor pembangunan lainnya. Terwujudnya keadaan sehat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang tidak hanya menjadi tanggung
tawab sektor kesehatan, melainkan juga tanggung jawab dari berbagai
sektor terkait lainnya, disamping tanggung jawab individu dan
keluarga.
Dalam penyelenggaraan pembangunan Kesehatan dapat
bersinergi secara dinamis dengan instansi lainnya seperti :
Pendidikan, Perekonomian, Ketahanan Pangan, Ketenaga-kerjaan dan
Transmigrasi, Pekerjaan Umum serta sektor terkait lainnya.
Dibutuhkan pula perhatian pada akar masalah yang ada,
diantaranya faktor sosial ekonomi yang menentukan situasi dimana
masyarakat tumbuh, belajar, hidup, bekerja dan terpapar, serta
rentan terhadap penyakit dan komplikasinya dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan pemcapaian target.
Hubungan antara status sosial ekonomi dan kesehatan berlaku
secara universal. Tingkat kematian dan tingkat kesakitan secara
konsisten didapatkan lebih tinggi pada kelompok dengan sosial
ekonomi rendah. Perlu upaya sungguh-sungguh dalam rangka
mengurangi disparitas masyarakat terhadap akses pendidikan,
pekerjaan, partisipasi sosial, dan pelayanan publik.
Pemberdayaan masyarakat diarahkan agar masyarakat berdaya
untuk ikut aktif memelihara kesehatannya sendiri, melakukan upaya
pro-aktif tidak menunggu sampai jatuh sakit, karena ketika sakit
sebenarnya telah kehilangan nilai produktif. Upaya promotif dan
preventif perlu ditingkatkan untuk mengendalikan angka kesakitan
yang muncul dan mencegah hilangnya produktifitas serta menjadikan
sehat sebagai fungsi produksi yang dapat memberi nilai tambah.
Perlu juga diperhatikan adanya perkembangan lingkungan
strategis baik dalam lingkup Kabupaten, Kecamatan dan Desa yang
akan mempengaruhi penyelenggaraan pembengunan Kesehatan. Pada
29
Umumnya Masyarakat Pulang Pisau bertempat tinggal di daerah
pinggiran Pesisir Pantai, Daerah Rawa dan Perumahan Kumuh, belum
lagi banyaknya industri yang dibangun di wilayah Kabupaten Pulang
Pisau yang pada masa kedepannya akan terjadi pencemaran
Lingkungan oleh Limbah Industri tersebut,ini menandakan bahwa
masalah kesehatan perlu penanganan ekstra dan perhatian khusus
karena daerah ini sering adanya endemis penyakit dan Wabah.
3.5. Penentuan Isu – isu Strategis
Untuk Gambaran kondisi umum pembangunan kesehatan
Kabupaten Pulang Pisau didapatkan dari hasil evaluasi Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau Tahun 20013-2018
adalah :
1. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Upaya kesehatan masyarakat masih perlu peningkatan
capaian seperti rawat inap puskesmas hanya 24,24% pada tahun
2014. Umur harapan hidup mengalami penurunan dari target 71,7
menjadi 65, angka kematian ibu berada di bawah target yaitu 5
orang per 100.000 kelahiran hidup dari target 150/100.000
kelahiran hidup, angka kematian bayi/1000 kelahiran hidup berada
dibawah target dari 35/1000 kelahiran hidup yaitu 19 bayi.
Puskesmas dengan pelayanan kesehatan dasar telah mencapai
100%, untuk puskesmas dengan pelayanan kedokteran gigi masih
kurang yaitu 45% dari target 50%.
2. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Pada program pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular juga terjadi peningkatan capaian walaupun penyakit infeksi
menular masih tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat di
Kabupaten Pulang Pisau seperti TB, DBD dan Diare. Cakupan
30
imunisasi secara umum menunjukkan penurunan yang sangat
tajam, dimana imuniasi masih kurang optimal, karena cakupan saat
ini yang digambarkan melalui persentase desa yang mencapai
Universal Child Immunization(UCI) pada tahun 2013 sebesar 94,74 %
dan pada tahun 2014 turun menjadi 58,6%. Penanggulangan
penyakit HIV/AIDS, Tuberkulosis Paru dan Malaria sudah
mengalami peningkatan pengendaliannya untuk masa yang akan
datang. Penemuan kasus HIV/AIDS meningkat dengan
meningkatnya out reach dan keterbukaan masyarakat terhadap
penyakit ini. Case Detection Rate (CDR) tuberkulosis paru menurun
dari 44,93% di tahun 2013 menjadi 36,92% pada tahun 2014 dan
masih perlu perhatian lebih pada upaya deteksi tuberkulosis paru
dan juga keberhasilan pengobatannya. Ketersediaan reagen,
pemberdayaan masyarakat dan ketersediaan Obat Anti Tuberkulosis
(OAT) ditingkat pelayanan primer harus diperhatikan. Untuk
Malaria, daerah endemis semakin meluas dan ada kecenderungan
terjadi resistensi di daerah endemis, perlu peningkatan upaya
promotif dan preventif serta kerja sama sektor terkait. Untuk kasus
Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2013 ada 9 Orang
meningkat menjadi 28 orang pada tahun 2014 di wilayah Kabupaten
Pulang Pisau untuk itu perlu perhatian pada upaya pencegahan
yang dapat diupayakan sendiri oleh masyarakat dengan penerapan
3M (menguras, menutup, mengubur) dan juga didorong oleh upaya
promotif. Selain itu perhatian juga perlu diberikan pada
penyelenggaraan sistem surveilans dan kewaspadaan dini.Untuk
penyakit tidak menular, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) menunjukkan peningkatan kasus dan penyebab
kematian, terutama pada kasus kardiovaskuler (hipertensi), diabetes
melitus dan obesitas.
31
3. Perbaikan Gizi Masyarakat
Beberapa hasil yang telah dicapai oleh program perbaikan gizi
masyarakat antara lain usia 6-59 bulan mendapat Vit.A sebesar
94,31% lebih dari target 85%, Balita yang ditimbang berat Badannya
(D/S) sebesar 72%, Balita Gizi buruk mendapat perawatan 100%
dan Bumil mendapat tablet FE 90 Tab telah mencapai 94,71% dari
target 85%. Disparitas status gizi juga cukup lebar antar wilayah
dan antar tingkat sosial ekonomi. Kedepan perbaikan gizi perlu
difokuskan pada kelompok sasaran ibu hamil dan anak sampai usia
2 tahun mengingat dampaknya terhadap tingkat pertumbuhan fisik,
kecerdasan dan produktivitas generasi yang akan datang.
4. Kebijakan Pengganggaran
Pengganggaran pembangunan kesehatan perlu lebih
difokuskan pada upaya promotif dan preventif dengan tetap
memperhatikan besaran satuan anggaran kuratif yang relatif lebih
besar. Dana untuk kegiatan sebaiknya mulai direncanakan secara
proporsional sesuai dengan kemampuan pembiayaan daerah.
Berdasarkan indeks pembangunan kesehatan masyarakat
memerlukan dukungan sumber daya yang lebih besar. Dalam
kaitannya dengan pembiayaan kesehatan sejak 3 tahun terakhir
terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan tetapi masih
kurang ( 10% dari APBD Kabupaten diluar gaji) .
5. Sistem Informasi Kesehatan
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) saat ini sangat memerlukan
penguatan dan untuk Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS) perlu
diterapkan dengan alokasi anggaran Daerah Tk.II atau anggaran
daerah Tk.I (provinsi).Dengan penerapan sistem SIMPUS
dipuskesmas ini maka masalah efisien dan efektif pendataan dapat
diatasi. Sistem Informasi Kesehatan on-line yang berbasis fasilitas
32
masih harus terus dikembangkan di Kabupaten Pulang Pisau yang
meliputi pengembangan jaringan, input, dan entry point di daerah
dan fasilitas kesehatan serta pemanfaatan informasi yang lain.
6. Sumber Daya Kesehatan
Untuk program Sumber Daya Manusia Kesehatan pada tahun
2014 rasio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk sudah
memadai, seperti untuk dokter umum sebesar 21 per 100.000
penduduk , dokter gigi sebesar 5 per 100.000 penduduk , perawat
sebesar 91 per 100.000 penduduk dan bidan sebesar 176 per
100.000 penduduk. Dalam pembangunan kesehatan, SDM
kesehatan merupakan salah satu isu utama yang mendapat
perhatian terutama yang terkait dengan jumlah, jenis dan distribusi.
Oleh karena itu diperlukan penanganan yang lebih seksama yang
didukung dengan regulasi yang memadai dan pengaturan insentif,
reward-punishment, dan sistem pengembangan karier. Disamping itu
penyebaran tenaga kesehatan harus merata sampai ke pelosok
Kabupaten Pulang Pisau.
7. Obat dan Perbekalan Kesehatan
Untuk Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, ketersediaan
obat esensiel generik di sarana pelayanan kesehatan memenuhi
standar WHO, ketersediaan obat perkapita pertahun di sarana
pelayanan kesehatan sebesar Rp. 18.000 perkapita (80%).
Diharapkan pencapaian pada tahun 2018 nanti semuanya mencapai
target 100%. Dalam pengadaan obat sering terkendala sistem
pengadaan yang berpotensi menimbulkan terputusnya ketersediaan
obat dan vaksin. Walaupun ketersediaan OGB tinggi, harga murah
tetapi akses masyarakat terhambat karena kurang memahaminya
tentang pemanfaatan obat tersebut, oleh karenanya perlu lebih giat
lagi untuk mempromosikan OGB ini dikalangan masyarakat luas.
33
8. Kebijakan dan Manajemen
Untuk Program Kebijakan dan Manajemen perlu terus
dikembangkan dan lebih difokuskan utamanya untuk mencapai
efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pembangunan kesehatan
melalui penguatan manajerial dan sinkronisasi perencanaan
kebijakan program dan anggaran. Capaian program
menggembirakan dimana penduduk miskin yang menjadi peserta
jaminan kesehatan 67.684 orang dan yang sudah terlayani 100%
pada 2014, 67.409 orang sudah memiliki jaminan kesehatan
(99,66% dari target 75%) dengan pencapaian kinerja 132,85%.
diharapkan pada tahun 2018 nanti penduduk miskin yang memiliki
jaminan kesehatan dan yang mendapat pelayanan rujukan masing-
masing tetap mencapai target 100%.Tertanggulanginya masalah
kesehatan akibat bencana secara cepat, serta penyampaian pesan
kesehatan dan citra positif Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang
Pisau sudah dilakukan secara efektif, utamanya melalui media
massa baik cetak maupun elektronik namun perlu penguatan untuk
advokasi. Pembangunan kesehatan perlu memberikan penekanan
pada peningkatan kesetaraan gender dalam rangka memberikan
kesempatan yang sama untuk memperoleh akses, partisipasi,
manfaat dan kontrol antara laki-laki dan perempuan dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan dan perannya dalam
pembangunan kesehatan.
9. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
masih perlu ditingkatkan seperti rumah tangga dengan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Posyandu Pratama ada 125
(75,76%), Posyandu Madya ada 32 (19,39%), Posyandu Purnama ada
7 (4,24%), Posyandu Mandiri ada 1 (0,61%). Untuk Posyandu ada
34
165, untuk itu perlu keikutsertaan masyarakat dalam pencapaian
posyandu tersebut terutama untuk menjadi posyandu Purnama
lebih-lebih menjadi posyandu Mandiri. Untuk prilaku perokok kita
harus memberikan perhatian khusus dalam hal ini dan semakin
memburuknya dengan makin mudanya usia awal perokok, selain itu
pemberian ASI eksklusif yang menurun disebabkan baik oleh
perilaku maupun besarnya pengaruh dari luar seperti pemberian
susu formula pada saat ibu melahirkan dsb.
10. Pengembangan Lingkungan Sehat
Untuk Program Lingkungan Sehat pada tahun 2018
diharapkan akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi
masih perlu ditingkatkan, dimana target kinerja indikator sasaran
sampai dengan tahun 2018 persentase keluarga menghuni rumah
yang memenuhi syarat kesehatan mencapai 75 % ,persentase
cakupan keluarga menggunakan air bersih 75% , dan persentase
Tempat Tempat Umum (TTU) sehat 95 % , persentase penduduk
dengan jamban sehat 80%, kualitas air minum memenuhi syarat
kesehatan 75%, desa STBM 55%,dan tempat pengolahan makanan
memenuhi syarat kesehatan 95%. Selain itu kita juga perlu
memberikan perhatian pada terjadinya rumah tangga yang tidak
memiliki saluran pembuangan air limbah, untuk itu perlu dukungan
segala pihak dalam keikut sertaannya untuk penanggulangan
Lingkungan Sehat ini.
35
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN , STRATEGI DAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
TAHUN 2013 - 2018
4. 1. Visi dan Misi Dinas Kesehatan
Pembangunan kesehatan diselenggarakan berlandaskan pada
dasar-dasar pembangunan kesehatan yaitu perikemanusiaan,
keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan
kewajiban, keadilan, gender dan non-diskriminatif dan norma-norma
agama. Pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan untuk
mencapai suatu kondisi kesehatan yang baik yang ditandai oleh
penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat
serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutusecara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tinginya di seluruh wilayah Kabupaten Pulang Pisau.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau sebagai salah satu
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Pulang Pisau mempunyai visi:
VISI DINAS KESEHATAN KABUPATEN PULANG PISAU
Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau tersebut
mengandung makna bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau
mampu mendorong pembangunan berwawasan kesehatan dan
kemandirian masyarakat dalam mewujudkan lingkungan hidup yang
sehat dan berperilaku sehat serta mampu menggerakkan semua potensi
yang ada dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang merata dan
bermutu bagi semua penduduk, guna memperoleh derajat kesehatan
“ MASYARAKAT PULANG PISAU YANG
SEHAT MANDIRI DAN BERKEADILAN ”
36
yang optimal, sebagai perwujudan hak asasi manusia di bidang
kesehatan.
Upaya untuk mencapai masyarakat Pulang Pisau sehat yang mandiri
dan berkeadilan ditempuh melalui MISI sebagai berikut :
MISI DINAS KESEHATAN KABUPATEN PULANG PISAU
4. 2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan
Tujuan terselenggaranya Pembangunan Kesehatan di Kabupaten
Pulang Pisau sebagai berikut :
1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
kesehatan
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang berkualitas
3. Mengatasi permasalahan gizi masyarakat secara menyeluruh
4. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu anak dan lansia
5. Menurunkan angka kesakitan,kecacatan dan kematian akibat
penyakit menular
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui
pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan sektor
terkait lainnya
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin
tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata,
bermutu dan berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya
kesehatan
4. Meningkatkan kualitas manajemen, standarisasi dan
sistem informasi kesehatan
37
6. Meningkatkan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin
7. Meningkatkan upaya kesehatam masyarakat oleh puskesmas
dengan menekankan pada upaya promotif dan preventif
8. Menjamin ketersediaan obat dan vaksin yang mencukupi
9. Memenuhi jumlah tenaga kesehatan sesuai standar dan pemerataan
distribusi tenaga kesehatan
10.Meningkatkan kemampuan manajemen dan sistem informasi
kesehatan
Dengan terselenggaranya pembangunan kesehatan di Kabupaten
Pulang Pisau yang berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal, dengan
menganut dan menjunjung tinggi nilai-nilai sebagai berikut :
a. Pro Rakyat ( Berpihak kepada rakyat )
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kabupaten
Pulang Pisau selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan
haruslah menghasilkan yang terbaik untuk rakyat. Diperolehnya
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap penduduk
adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku,
golongan, agama dan status sosial ekonomi.
b. Inklusif (kerja sama TIM)
Semua program pembangunan kesehatan haruslah melibatkan
semua pihak, karena pembangunan kesehatan tidak mungkin
hanya dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan saja. Dengan demikian,
seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang
meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat
pengusaha, masyarakat madani dan lain-lain.
38
c. Responsif
Program kesehatan haruslah sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan rakyat, situasi kondisi setempat, sosial budaya dan
kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi
permasalahan kesehatan yang ada.
d. Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai
target yang telah ditetapkan, dan harus bertindak cepat dan tepat
bersifat efisien.
e. Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel.
Sasaran strategis dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten
Pulang Pisau yang akan dicapai pada tahun 2018 adalah sebagai
berikut :
a. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan
kesehatan, yang ditunjukkan oleh indikator dampak, yaitu :
1) Meningkatnya rumah tangga yang berperilaku PHBS menjadi
85%
2) Meningkatnya ratio pos yandu per 1000 balita
3) Meningkatnya ratio jumlah kader aktif per posyandu menjadi
5
4) Meningkatnya jumlah desa siaga aktif menjadi 55%
b. Meningkatnya kemitraan dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan, yang ditunjukkan oleh indikator dampak sebagai
berikut :
39
1) Meningkatnya jumlah kader posyandu yang dilatih menjadi
95%
2) Meningkatnya jumlah sekolah yang melaksanakan kegiatan
promosi kesehatan menjadi 90%
c. Terlaksananya pembangunan sarana dan prasarana kesehatan
yang merata yang ditunjukkan dengan indikator sebagai berikut :
1 Cakupan Puskesmas menjadi 100%
2 Cakupan Puskesmas Pembantu menjadi 84%
3 Meningkatnya ratio Puskesmas,pustu,poliklinik per 1000
penduduk
d. Meningkatnya status gizi masyarakat yang ditunjukkan dengan
indikator sebagai berikut :
1. Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan menjadi
100%
2. Cakupan balita yang ditimbang berat badannya (D/S) menjadi
85%
3. Cakupan bayi 0-6 bulan yang mendapat AS Ekslusif menjadi
90%
4. Cakupan usia 6-59 bulan yang mendapat Vitamin A menjadi
95%
5. Cakupan Ibu Hamil yang mendapat tablet FE 90 Tablet menjadi
95%
e. Meningkatnya kesehatan ibu, anak dan lansia yang ditunjukkan
dengan indikator sebagai berikut :
1. Cakupan Ibu Hamil mendapat pelayanan ANC menjadi 100%
2. Cakupan Ibu Hamil yang mendapat pelayanan antenatal (K4)
menjadi 95%
40
3. Cakupan Ibu Hamil yang ditolong oleh Nakes terlatih(Cakupan
PN) menjadi 95%
4. Cakupan Ibu Nifas yang mendapatkan pelayanan kesehatan
menjadi 95%
5. Cakupan Ibu Hamil,Bersalin dan Nifas yang mendapatkan
penanganan komplikasi kebidanan menjadi 87,5%
6. Cakupan Kunjungan Neonatal pertama (KN1) menjadi 95%
7. Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap(KN Lengkap) menjadi
95%
8. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi menjadi 95%
9. Cakupan pelayanan kesehatan balita menjadi 95%
10.Cakupan penanganan neonatal komplikasi menjadi 90%
11.Cakupan SD/MI dengan penjaringan kesehatan siswa kelas I
menjadi 90%
12.Cakupan Puskesmas yang melaksanakan kegiatan Kesehatan
usia lanjut menjadi 100%
f. Meningkatnya kesehatan lingkungan yang ditandai dengan
indikator sebagai berikut :
1 Cakupan penduduk yang memiliki akses terhadap air bersih
menjadi 75%
2 Cakupan Penduduk yang menggunakan jamban sehat menjadi
80%
3 Cakupan Tempat-tempat umum(TTU) yang memenuhi
persyaratan kesehatan menjadi 95%
4 Cakupan kualitas air minum yang memenuhi persyaratan
kesehatan menjadi 100%
5 Cakupan jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat menjadi 55%
6 Persentase cakupan rumah yang memenuhisyarat kesehatan
sebesar 75%;
41
7 Persentase cakupan tempat pengolahan makananyang
memenuhi syarat kesehatan sebesar 95%;
g. Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan terhadap penyakit
menular yang ditandai dengan :
1. Cakupan bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar
lengkap menjadi 90%
2 Angka Penemuan kasus Malaria menjadi < 1 per 1000
penduduk
3. Cakupan Desa yang mencapai UCI menjadi 100%
4. Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk menjadi 210
5. Persentase Kasus Baru TB Paru BTA Positif yang ditemukan
menjadi 70%
6. Persentase Kasus Baru TB Paru BTA positif yang disembuhkan
menjadi 90%
7. Angka kesakitan penderita DBD per 100.000 penduduk
menjadi <50
8. Prevalensi kasus HIV/AIDS menjadi < 0,5
9. Jumlah kasus Diare per 1000 penduduk menjadi < 270
10.Persentase anak usia sekolah dasar yang mendapat imunisasi
menjadi 100%
11.Penemuan Kasus Non Polio AFP Rate per 100.000 anak < 15
tahun sebesar ≥ 2;
12.Persentase Penyelidikan Epidemiologi (PE) < 24jam pada
Desa/Kelurahan yang mengalami KLBsebesar 100%;
13.Persentase penduduk 15 tahun ke atas memiliki pengetahuan
tentang HIV dan AIDS sebesar 75%;
14.Persentase cakupan penemuan dan tatalaksanapenderita
pneumonia balita sebesar 100%;
15.Angka Penemuan Kasus Baru (NCDR) Kusta < 5per 100.000
penduduk;
42
16.Persentase Angka Bebas Jentik (ABJ) sebesar>95%;
h. Meningkatnya upaya kesehatan masyarakat oleh Puskesmas dan
jaringannya yang ditandai dengan indikator sebagai berikut :
1. Meningkatnya Umur Harapan Hidup menjadi 72,6 (tahun)
2. Menurunnya Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000
kelahiran hidup.
3. Menurunnya Angka Kematian Bayi menjadi 26 per 1000
kelahiran hidup
4. Meningkatnya Angka Kelangsungan Hidup Bayi
5. Cakupan Puskesmas dengan pelayanan kesehatan dasar
sebesar 100%
6. Cakupan Puskesmas dengan pelayanan kedokteran gigi sebesar
90%
7. Cakupan Rawat Jalan Puskesmas menjadi 25%
8. Cakupan Rawat Inap Puskesmas menjadi > 2,5%
i. Meningkatnya jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin, yang
ditandai dengan indikator sebagai berikut :
1. Cakupan penduduk miskin yang memiliki jaminan kesehatan
menjadi 100%
2. Cakupan pelayanan rujukan masyarakat miskin menjadi 100%
j. Meningkatnya ketersediaan obat dan vaksin, yang ditandai dengan
indikator sebagai berikut :
1. Persentase ketersediaan obat dan vaksin sebesar100%;
2. Ketersediaan obat per kapita per tahun di sarana pelayanan
kesehatan dasar sebesar Rp. 18.000 per kapita menjadi 100%;
3. Persentase obat yang memenuhi standar, cukup dan terjangkau
sebesar 100%;
43
k. Meningkatnya mutu, jumlah dan jenis tenaga kesehatan dan
memeratakan penyebarannya yang ditandai dengan indikator
sebagai berikut :
1. Rasio dokter dengan penduduk 24 : 100.000
2. Rasio bidan dengan penduduk 40 : 100.000
3. Rasio perawat dengan penduduk 158 : 100.000
4. Ratio Puskesmas yang mernilikit tenaga dokter 100%
5. Rasioapotekerdenganpendnduk 9 : I 00.000
6. Rasio Sarjana kesmas dengan penduduk 35 : l00.000
7. Ratio tenaga ahli gizi dengan penduduk 22 : 100.000
8. Ratio dokter gigi dengan penduduk 11 : 100.000
9. Ratio ahli sanitasi dengan penduduk 40 : 100.000
10.Tersedianya 1 orang tenaga bidan.di setiap desa (100%)
11.Persentase tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi
menjadi 80%
l. Meningkatnya manajemen dan Sistem Informasi kesehatan yang ditandai
dengan indikator sebagai berikut :
1. Cakupan Puskesmas dengan Profil Puskesmas menjadi 100%
2. Tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten setiap tahunnya
3. Tersusunnya Resntra Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau
2013-2018
4. Tersusunnya Laporan Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pulang Pisau
5. Tersusunnya Rencana Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Pulang Pisau
6. Tersusunnya LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau
7. Tersusunnya Dokumen kebutuhan ketenagaan kesehatan
44
Sasaran Prioritas dan grand strateginya dalam pembangunan
kesehatan di Kabupaten Pulang Pisau yang akan dicapai pada tahun
2018 adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan
kesehatan, yang ditunjukkan oleh indikator dampak, yaitu :
1. Seluruh Rumah Tangga berperilaku PHBS
2. Seluruh Desa menjadi Desa Siaga Aktif
3. Jumlah Posyandu yang cukup dengan minimal 5 kader aktif
setiap pos yandu
b. Meningkatnya kemitraan dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan, yang ditunjukkan oleh indikator dampak sebagai
berikut :
1 Seluruh Kader Pos yandu mendapat pelatihan kader
2. Seluruh sekolah melaksanakan kegiatan promosi kesehatan
c. Terlaksananya pembangunan sarana dan prasarana kesehatan
yang merata yang ditunjukkan dengan indikator sebagai berikut :
1. Setiap Desa memiliki Sarana kesehatan
2. Meningkatnya ratio puskesmas,pustu dan poliklinik terhadap
jumlah penduduk
3. Setiap Kecamatan minimal memiliki 1 Puskesmas
d. Meningkatnya status gizi masyarakat :
1. Seluruh kasus balita gizi buruk mendapat perawatan
2. Seluruh Balita yang ada ditimbang berat badannya
3. Seluruh bayi 0-6 Bulan mendapat ASI Eksklusif
4. Seluruh usia 6-59 bulan mendapat Vitamin A
5. Seluruh Ibu Hamil mendapat Tablet FE 90 tablet
45
e. Meningkatnya kesehatan ibu, anak dan lansia :
1. Seluruh Ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC
2. Seluruh Ibu hamil minimal mendpat pelayanan antenatal 4 kali
3. Seluruh Ibu Hamil persalinannya ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih
4. Seluruh Ibu Nifas mendapat pelayanan kesehatan
5. Seluruh komplikasi kebidanan pada Ibu Hamil,bersalin dan
nifas mendapat penanganan
6. Seluruh Neonatus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar
7. Seluruh bayi mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
8. Seluruh balita mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
9. Seluruh neonatus yang mendapat komplikasi mendapat
pelayanan
10.Seluruh SD/MI melakukan penjaringan kesehatan siswa kelas
1
11.Seluruh Puskesmas melaksanakan program kesehatan usia
lanjut
f. Meningkatkan kesehatan lingkungan :
1. Seluruh penduduk memiliki akses terhadap air bersih
2. Seluruh penduduk menggunakan jamban sehat
3. Seluruh Tempat Tempat Umum(TTU) memenuhi persyaratan
kesehatan
4. Seluruh air minum yang diperiksa memenuhi persyaratan
kesehatan
5. Seluruh desa melaksanakan STBM
6. Seluruh rumah memenuhi persyaratan kesehatan
7. Seluruh tempat pengolahan makanan memenuhi persyaratan
kesehatan
46
g. Meningkatkan pencegahan dan pemberantasan terhadap penyakit
menular
1. Seluruh bayi usia 0-11 bulan mendapat imunisasi dasar lengkap
2. Seluruh desa UCI
3. Menurunnya kasus-kasus penyakit Malaria, DBD, HIV/AIDS,
Kusta, Diare dan Pneumonia pada balita
4. Seluruh anak sekolah dasar mendapat imunisasi
5. Seluruh kasus KLB dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) <
24 jam
6. Seluruh penduduk usia 15 tahun ke atas memiliki pengetahuan
tentang HIV/AIDS
7. Seluruh kasus pneumonia balita mendapat penanganan
h. Meningkatnya upaya kesehatan masyarakat oleh Puskesmas dan
jaringannya
1. Seluruh puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan dasar
2. Seluruh puskesmas melaksanakan pelayanan kedokteran gigi
3. Seluruh puskesmas mendapatkan biaya operasional yang
memadai dalam upaya pelayanan kesehatan masyarakat
i. Meningkatkan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin :
1. Seluruh penduduk miskin memiliki jaminan kesehatan dan
mendapatkan pelayanan kesehatan rujukan
j. Meningkatkan ketersediaan obat dan vaksin
1. Seluruh Obat dan Vaksin yang dibutuhkan tersedia
2. Tersedianya anggaran obat sebesar Rp. 18.000 per kapita per
tahun
3. Seluruh obat memenuhi standar
47
k. Meningkatkan mutu, jumlah dan jenis tenaga kesehatan dan
memeratakan penyebarannya:
1. Terpenuhinya ratio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk
2. Seluruh tenaga kesehatan memiliki sertifikat kompetensi
l. Meningkatnya manajemen dan Sistem Informasi kesehatan:
1. Seluruh Puskesmas memiliki Profil Puskesmas setiap tahunnya
2. Tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten setiap tahunnya
3. Tersusunnya Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau
setiap 5 tahun
4. Tersusunnya Laporan Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pulang Pisau
5. Tersusunnya Rencana Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Pulang Pisau
6. Tersusunnya LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau
7. Tersusunnya Dokumen kebutuhan ketenagaan kesehatan setiap
tahunnya
TABEL 4.1
TUJUAN DAN SASARAN PELAYANAN JANGKA MENENGAH
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PULANG PISAU
NO
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA
TAHAP KE
1 2 3 4 5
1
Meningkatk
an
Partisipasi masyarakat
dalam
pembangunan
Kesehatan
Meningkatn
ya
partisipasi masyarakat
dalam
pembangunan
kesehatan,
1.rumah
tangga
Berperilaku PHBS
(%)
2.Ratio
Posyandu
/1000 balita
65
5
70
5
75
5
80
5
85
5
48
3.Ratio
kader/
Posyandu
4. Desa
Siaga Aktif(%)
35
40
45
50
55
Meningkatn
ya kemitraan
dalam
meningkatkan
pelayanan
kesehatan
1. Kader
Posyandu Dilatih
2. Sekolah dengan
kegiatan
Promkes
75
70
80
75
85
80
90
85
95
90
NO
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHAP KE
1 2 3 4 5
2
Meningkatk
an akses masyarakat
terhadap
pelayanan
kesehatan yang
berkualitas
Terlaksanan
ya pembangun
an sarana
dan
prasarana kesehatan
yang merata
1.Cakupan
Puskesmas (%)
2.Cakupan
Puskesmas Pembantu
3.ratio Puskesmas,
pustu,
poliklinik per
1000
penduduk
100
76
100
78
100
80
100
82
100
84
Meningkatnya status
gizi
masyarakat
1. balita gizi buruk
mendapat
perawatan (%)
2. balita yang
ditimbang
berat
badannya (D/S)
3.bayi 0-6 Bln
100
75
80
100
77,5
82,5
100
80
85
100
82,5
87,5
100
85
90
49
mendapat
ASI
Ekslusif
4.usia 6-59
Bln mendapat
Vitamin A
5. Bumil
Mendapat
Tb. FE 90 Tab
85
85
87,5
87,5
90
90
92,5
92,5
95
95
Meningkatn
ya kesehatan
ibu, anak
dan lansia
1. ANC
Bumil ( K1 )
2. K4 Bumil
100
95
100
95
100
95
100
95
100
95
3. Cakupan
PN
4. Cakupan
Ibu Nifas
5 Cakupan
Penanganan
Komplikasi
kebidanan.
6. Cakupan
KN1
7. Cakupan
KN Lengkap
8. Pelayanan
Kesehatan Bayi
9. Pelayanan
Kesehatan Balita
10.penanganan neonatal
komplikasi
11 SD/MI
dgn
penjaringan kesehatan
90
90
75
90
90
90
90
80
80
90
90
80
90
90
90
90
82,5
82,5
92,5
92,5
82,5
92,5
92,5
92,5
92,5
85
85
92,5
92,5
85
92,5
92,5
92,5
92,5
87,5
87,5
95
95
87,5
95
95
95
95
90
90
50
2. Penduduk dengan
jamban
sehat
3. TTU yang
Memenuhi Syarat
4. kualitas
air minum memenuhi
persyaratan
kesehatan
5.Desa
STBM
6.Rumah
memenuhi Syarat
Kesehatan
7.tempat pengolahan
makanan
memenuhi syarat kese
hatan (%)
70
85
100
35
65
85
72,5
85
100
40
67,5
85
75
90
100
45
70
90
77,5
90
100
50
72,5
90
80
95
100
55
75
95
12.Puskesm
as dengan
Program USILA(%)
50 70 80
90 100
Meningkatnya
kesehatan
lingkungan
1. Penduduk dengan
akses
terhadap air bersih
65
67,5
70
72,5
75
51
Meningkatn
ya pencegahan
dan
pemberantasan
terhadap
penyakit menular
1. bayi usia
0-11 bln mendapat
imunisasi
dasar lengkap
(%)
2.Penemuan
kasus
Malaria (/1000
pddk)
3.Desa UCI(%)
4.Kasus TB (per
100.000
pednduduk)
5.Kasus
Baru TB Paru
BTA
Positif
Ditemukan(%)
6.Angka Kesakitan
DBD ( per
100.000 pddk)
7. Prevalensi HIV/AIDS
90
<5
100
260
60
<54
<0,5
90
<4
100
240
62,5
<53
<0,5
90
<3
100
224
65
<52
<0,5
90
<2
100
224
67,5
<51
<0,5
90
<1
100
210
70
<50
<0,5
8.Kasus
Baru
TB Paru BTA
positif
Disembuhkan (%)
9.Jumlah
kasus Diare per
1000
penddk
10.anak usia
SD
80
290
92
82,5
285
94
85
280
96
87,5
275
98
90
270
100
52
mendapat
Imunisasi(%)
11.Kasus
Non
Polio AFP Rate per
100.000
anak < 15 tahun
12.Penyelidikan
Epidemiologi
(PE) < 24
jam Pada
Desa/
Kelurahan yg
mengalami
KLB(%)
13.pendudu
k 15 tahun ke
atas
memiliki
pengetahuan tentang
HIV/
AIDS(%)
14.penemua
n dan tata laksana
penderita
pneumonia balita(%)
15.Penemua
n Kasus Baru (NCDR)
Kusta per
100.000 penduduk
16.Angka Bebas
Jentik
(ABJ) (%)
≥ 2
100
55
100
<5
>75
≥ 2
100
60
100
<5
>80
≥ 2
100
65
100
<5
>85
≥ 2
100
70
100
<5
>90
≥ 2
100
75
100
<5
>95
53
NO
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA
TAHAP KE
1 2 3 4 5
Meningkatn
ya upaya
kesehatan
masyarakat oleh
Puskesmas
dan jaringannya
1. Umur
Harapan
Hidup(thn)
2.Angka
Kematian
Ibu Per
100.000
Kelahiran Hidup
3.Angka Kematian
Bayi per
1000
kelahiran hidup
4.Angka Kelangsunga
n Hidup
Bayi
5.Puskesmas
Dengan yan
Kesdas (%)
6.Puskesmas dengan
pelayanan
Kedokteran gigi(%)
7.Rawat Jalan
Puskesmas(
%)
8.Rawat Inap
Puskesmas(
%)
71,7
150
35
100
50
>15
>1,5
72
102
32
100
60
>17,5
>1,75
72,2
102
30
100
70
>20
>2
72,4
102
28
100
80
>22,5
>2,25
72,6
102
26
100
90
25
>2,5
Meningkatn
ya jaminan kesehatan
bagi
masyarakat
1.penduduk
miskin yang
memiliki
jaminan
75
80
85
90
100
54
miskin,
kesehatan(%
)
2.pelayanan
rujukan masyarakat
miskin (%)
100
100
100
100
100
NO
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA
TAHAP KE
1 2 3 4 5
Meningkatn
ya
ketersediaan obat dan
vaksin
1.
ketersediaan
obat dan vaksin (%)
2. Ketersediaan
obat per
kapita per tahun di
sarana
pelayanan kesehatan
dasar
sebesar
Rp. 18.000 per
kapita(%)
3.obat yang
memenuhi
standar, cukup
dan
terjangkau(%)
100
80
80
100
85
85
100
90
90
100
95
95
100
100
100
Meningkatn
ya mutu,
jumlah dan jenis tenaga
kesehatan
dan
memeratakan
penyebaran
nya
1.Rasio
dokter
per 100.000
penduduk
2.Rasio bidan
per
100.000 penduduk
3.Rasio perawat
16
32
135
18
34
140
20
36
145
22
38
150
24
40
158
55
per
100.000
penduduk
4.Puskesmas
merniliki tena
ga dokter
(%)
5.Rasio
apoteker per
100.000
Penduduk
6.Rasio
Sarjana
kesmas per
100.000
Penduduk
7.Ratio
tenaga ahli gizi
per
100.000
Penduduk
8.Ratio
dokter gigi per
100.000
penduduk
100
5
27
14
4
100
6
29
16
6
100
7
31
18
8
100
8
33
20
10
100
9
35
22
11
9.Ratio ahli sanitasi per
100.000
Penduduk
10.Tersedian
ya 1 orang bidan.di
setiap
desa (%)
11. tenaga
kesehatan
memiliki sertifikat
kompetensi
24
80
60
28
85
65
32
90
70
36
95
75
40
100
80
56
Meningkatn
ya manajemen
dan Sistem
Informasi kesehatan
1.Puskesmas
dengan Profil
Puskesmas
(%)
2.
Tersusunnya Profil
Kesehatan
Kabupaten
3.Tersusunn
ya Renstra
Dinas Kesehatan
4.Tersusunnya
Laporan
Keuangan Dinas
Kesehatan
5.Tersusunn
ya
Rencana
Kinerja Dinas
Kesehatan
6.Tersusunn
ya LAKIP
Dinas Kesehatan
7. Tersusunnya
Dokumen
kebutuhan
ketenagaan Dinas
Kesehatan
100
1
1
2
1
1
1
100
1
0
2
1
1
1
100
1
0
2
1
1
1
100
1
0
2
1
1
1
100
1
1
2
1
1
1
4.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan
Untuk mewujudkan Visi dan Misi Kabupaten Pulang Pisau pada
tahun 2018 serta memperhatikan pencapaian Prioritas Daerah Bidang
Kesehatan, maka pembangunan kesehatan di Kabupaten Pulang Pisau
57
dalam periode 2013–2018 akan dilaksanakan dengan strategi sebagai
berikut :
1. Pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan status
Kesehatan.
Mendorong kerjasama antar masyarakat, antar kelompok, serta antar
lembaga dalam rangka pembangunan berwawasan kesehatan;
memantapkan peran masyarakat dan pelaku pembangunan kesehatan;
meningkatkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat;
menerapkan promosi kesehatan yang efektif memanfaatkan agent of
change setempat.
Fokus dari strategi ini adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan upaya promosi kesehatan dalam mencapai
perubahan perilaku dan kemandirian masyarakat untuk hidup
sehat.
b. Meningkatkan mobilisasi masyarakat dalam rangka pemberdayaan
melalui advokasi, kemitraan dan peningkatan sumber daya
pendukung untuk pengembangan sarana dan prasarana dalam
mendukung Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM).
c. Meningkatkan advokasi dalam rangka meningkatkan pembiayaan
APBD untuk kesehatan menjadi 16 % sesuai Undang-Undang No.
36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
d. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam sistem peringatan
dini, penanggulangan dampak kesehatan akibat bencana serta
terjadinya wabah/KLB.
e. Meningkatkan keterpaduan pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan dengan kegiatan yang berdampak pada income
generating.
f. Meningkatkan kerjasama lintas bidang dan lintas program,
terutama dalam pertanian, perdagangan, perindustrian,
transportasi, pendidikan, agama, kependudukan, perlindungan
anak, ekonomi, pengawasan pangan dan budaya.
58
2. Menambah jumlah Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan.
Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar kuratif termasuk layanan
rawat inap bagi masyarakat Kecamatan dan di Desa yang didukung
dengan kemudahan akses baik jarak maupun
pembiayaan;memfokuskan pada upaya percepatan pembangunan
kesehatan di daerah tetinggal dan terpencil agar mendapatkan
kesempatan yang sama dalam pelayanan kesehatan dan
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan
kualitas manusia yang sehat (fisik, mental, sosial) dan mengurangi
angka kesakitan; menyediakan biaya operasional untuk Puskesmas,
menuju inovasi upaya pelayanan kesehatan berkelanjutan, melalui
reformasi upaya kesehatan sehingga tercapai pelayanan kesehatan
yang berdayaguna dan berhasilguna.
Fokus dari strategi ini adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan menambah
Puskesmas, Poskesdes / Polindes di kecamatan dan di Desa –
Desa, sehingga program yang sudah berjalan seperti Posyandu
yang memungkinkan imunisasi dan vaksinasi massal seperti DPT
dapat dilakukan secara efektif sehingga penurunan tingkat
kematian bayi dan balita dalam MDG’s dapat lebih cepat tercapai.
b. Mempasilitasi sarana Kesehatan lainnya seperti Penerangan
dengan pengadaan Jinset bagi Puskesmas yang belum ada
Listriknya, Kendaraan roda empat dan roda dua untuk
Puskesmas Keliling juga untuk operasional Puskesmas .
c. Meningkatkan pendukung atau penunjang pelayanan kesehatan
antara lain dengan membentuk jaringan laboratorium referensi,
jaringan penunjang medik dan lain-lain.
d. Meningkatkan utilisasi fasilitas kesehatan lainnya termasuk
dengan menjalin kemitraan dengan masyarakat dan swasta.
59
3. Menambah jumlah kompetensi SDM Kesehatan yang merata dan
bermutu.
Pemenuhan SDM kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis
dan kualitasnya, serta terdistribusi secara efektif sesuai dengan
kepentingan masyarakat secara adil, terutama di daerah tertinggal
dan terpencil dan daerah bermasalah kesehatan; mengedepankan
upaya pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang
berkualitas dan berdaya saing dengan lebih memantapkan Sistem
Mutu (upaya, pengawasan, audit), standarisasi dan sertifikasi, serta
mempermudah akses SDM kesehatan terhadap pendidikan dan
pelatihan yang berkelanjutan; mengembangkan kode etik profesi serta
meningkatkan pembinaan dan pengawasan SDM kesehatan diiringi
dengan upaya menyejahterakan dalam rangka meningkatkan
profesionalisme SDM Kesehatan.
Fokus dari strategi ini adalah sebagai berikut :
a. Advokasi untuk peningkatan kesejahteraan dan perbaikan sistem
insentif bagi tenaga medis dan paramedis khususnya yang
bertugas di daerah terpencil dan tertinggal.
b. Advokasi, sosialisasi dan implementasi penguatan peraturan
perundang-undangan dalam aspek standarisasi,
akreditasi,sertifikasi kompetensi dan lisensi SDM Kesehatan.
c. Peningkatan kerjasama antara institusi pendidikan tenaga
kesehatan dengan penyedia pelayanan kesehatan dan organisasi
profesi.
d. Meningkatkan perencanaan, pengadaan dan pendayagunaan serta
pembinaan dan pengawasan sumber daya manusia kesehatan.
4. Menambah sumber – sumber pembiayaan Kesehatan
Dalam penyusunan perencanaan pembiayaan dengan menjamin
ketersediaan data Provincial Health Account (PHA) dan sinkronisasi
kebijakan dan alokasi anggaran; menghimpun sumber-sumber dana
60
baik dari pemerintah pusat dan daerah, juga peningkatan peran
masyarakat, termasuk swasta untuk menjamin tersedianya
pembiayaan kesehatan dalam jumlah yang cukup, utamanya dalam
menjalankan upaya preventif dan promotif dan terlaksananya
program-program unggulan/prioritas di desa - desa, merancang dan
menetapkan kebijakan pembiayaan kesehatan bagi daerah tertinggal
dan terpencil, serta daerah bermasalah kesehatan.
Fokus strategi ini adalah sebagai berikut :
a. Mendorong tercapainya kebijakan pembiyaan yang mencukupi,
merata, tepat waktu, berdaya guna dan berhasil guna.
b. Mendorong tercapainya pembiayaan minimalsebesar 16 % dari
APBD, di luar gaji dan diprioritaskan untuk kepentingan
pelayanan publik.
c. Tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Puskesmas
sehingga mempercepat pencapaian MDG’s
5. Sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin
Fokus strategi ini adalah sebagai berikut :
a. Pelaksanaan Program Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dananya
bersumber dari APBD Kabupaten Pulang Pisau
b. Peraturan Bupati dimana masih dapat melayani masyarakat
miskin di Puskesmas dengan menggunakan Surat Keterangan
Tidak Mampu (SKTM).
61
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS
KESEHATAN KABUPATEN PULANG PISAU
TAHUN 2013-2018
Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Sasaran Strategis
sebagai diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka disusunlah program-
program Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau tahun 2013-2018.
Program-program tersebut dibagi dalam dua jenis, yaitu Program Generik
(Dasar) dan Program Teknis.
5.1. Program Generik (Dasar)
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
ii. Tujuan
Program ini bertujuan meningkatkan dukungan administrasi
dalam penyelenggaran manajemen dan operasional pembangunan
kesehatan, terutama dalam upaya pencapaian sasaran
pembangunan kesehatan di Kabupaten Pulang Pisau.
iii. Sasaran
Terpenuhinya kebutuhan administrasi perkantoran pada SKPD
Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau.
iv. Kegiatan Pokok
1) Penyediaan jasa surat menyurat.
2) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.
3) Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
4) Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan PNS
5) Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah
6) Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/
operasional
7) Penyediaan jasa administrasi keuangan.
62
8) Penyediaan jasa kebersihan kantor
9) Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
10)Penyediaan alat tulis kantor
11)Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
12)Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan
kantor.
13)Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
14)Penyediaan peralatan rumah tangga
15)Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-
undangan.
16)Penyediaan bahan logistik kantor
17)Penyediaan makanan dan minuman.
18)Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.
19)Rapat-rapat koordinasi dan monitoring kegiatan dalam daerah.
20)Penyediaan tenaga pendukung teknis administrasi
perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
i. Tujuan
Program ini bertujuan meningkatkan dukungan sarana dan
prasarana bagi aparatur penyelenggara pembangunan kesehatan,
terutama dalam upaya pencapaian sasaran pembangunan
kesehatan di Kabupaten Pulang Pisau.
ii. Sasaran
Tersedianya sarana dan prasarana aparatur yang memadai guna
menunjang kelancaran penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
terutama dalam upaya pencapaian sasaran pembangunan
kesehatan di Kabupaten Pulang Pisau.
iii. Kegiatan Pokok
1) Pembangunan rumah jabatan
2) Pembangunan rumah dinas
63
3) Pembangunan gedung kantor
4) Pengadaan mobil jabatan
5) Pengadaan kendaraan dinas/ operasional
6) Pengadaan perlengkapan rumah jabatan/ dinas
7) Pengadaan perlengkapan gedung kantor.
8) Pengadaan peralatan rumah jabatan/ dinas
9) Pengadaan peralatan gedung kantor
10)Pengadaan meubelair
11)Pemeliharaan rutin/ berkala rumah dinas
12)Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.
13)Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
14)Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
15)Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan rumah jabatan/
dinas
16)Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor
17)Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan jabatan/dinas
18)Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor
19)Pemeliharaan rutin/berkala meubelair.
20)Rehabilitasi sedang/ berat rumah dinas
21)Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
22)Rehabilitasi sedang/ berat mobil jabatan
23)Rehabilitasi sedang/berat kendaraan dinas/operasional.
b. Program Peningkatan Displin Aparatur
i. Tujuan
Meningkatkan Disiplin Aparatur dalam penyelenggaraan tugas –
tugas kedinasan
ii. Sasaran
Meningkatnya kemampuan aparatur dalam penyelenggaraan
Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Pulang Pisau
64
iii. Kegiatan Pokok
1. Pengadaan mesin/ kartu absensi
2. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
3. Pengadaan pakaian kerja lapangan
4. Pengadaan pakaian KORPRI
5. Pengadaan Pakaian Khusus hari-hari tertentu
6. Monitoring disiplin aparatur
c. Program Fasilitas pindah/ purna tugas PNS
i. Tujuan
Meningkatkan fasilitas pindah/ purna tugas PNS
ii. Sasaran
Purna Tugas PNS
iii. Kegiatan Pokok
1. Pemindahan tugas PNS
d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
i. Tujuan
Meningkatkan kemampuan, keterampilan dan profesionalisme
aparatur penyelenggara pembangunan kesehatan dalam
melaksanakan tugas-tugas kedinasan.
ii. Sasaran
Meningkatnya kemampuan, keterampilan dan profesionalisme
aparatur dalam menyelanggarakan pembangunan kesehatan di
Kabupaten Pulang Pisau.
iii. Kegiatan Pokok
1) Pendidikan dan pelatihan formal.
2) Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan
3) Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-
undangan.
65
e. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
i. Tujuan
Meningkatkan ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
ii. Sasaran
Sasaran hasil program ini adalah meningkatnya manajemen dan
sistem informasi kesehatan.
Indikator tercapainya sasaran tersebut pada tahun 2018 adalah
sebagai berikut :
1. Persentase Puskesmas dengan Profil Puskesmas menjadi 100%
2 Tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten
3 Tersusunnya Renstra Dinas kesehatan
4 Tersusunnya Laporan Keuangan Dinas Kesehatan
5 Tersusunnya Rencana Kinerja Dinas Kesehatan
6 Tersusunya LAKIP Dinas Kesehatan
7 Tersusunnya Dokumen kebutuhan ketenagaan Dinas
Kesehatan
iii. Kegiatan Pokok
1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
2) Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
3) Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran
4) Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
5) Penyusunan dokumen perencanaan penganggaran dan LAKIP
SKPD
6) Inventaris barang dan aset daerah
5.2.Program-Program Teknis
I. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
66
Sasaran strategis pada program ini adalah meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam pembangunan kesehatan, pemberdayaan
masayarakat dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu
bagi seluruh masyarakat.
Indikator tercapainya sasaran hasil tersebut pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :
1. Cakupan Rumah Tangga Ber PHBS (%) menjadi 85%
2. Ratio Posyandu/1000 Balita
3. Ratio Kader/ Posyandu menjadi 5
4. Desa Siaga Aktif (%) menjadi 55%
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan
dilaksanakan meliputi :
1) Lomba Balita Indonesia (LBI)
2) Lomba Posyandu/ Toga dan UKS
3) Pendukung Promosi Kesehatan
4) Pendukung Posyandu
5) Penyegaran Kader
6) Pembinaan Desa Siaga Aktif/ Lewu Barigas
7) Pembinaan Rumah Tangga Sehat (PHBS)
II. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Kegiatan yang akan dilaksanakan pada program ini meliputi :
1) Pelayanan Sunatan Masal
2) Pelayanan Pengobatan Gratis
3) Pelayanan Kesehatan dalam Menunjang Kegiatan Lintas Sektor
III. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam program ini adalah
meningkatnya kemitraan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.
Indikator tercapainya sasaran hasil tersebut pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :
67
1. Kader Posyandu dilatih menjadi 95%
2. Sekolah dengan kegiatan Promkes menjadi 90%
3.Penduduk miskin yang memiliki jaminan kesehatan (%)
menjadi 100%
4. Pelayanan rujukan masyarakat miskin (%) menjadi 100%
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan
dilaksanakan meliputi :
1) Kemitraan Asuransi Kesehatan Masyarakat
2) Pelayanan Kesehatan Masyarakat/ Bakti Sosial
3) Kemitraan LSM Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Untuk Sasaran strategis meningkatnya jaminan kesehatan bagi
masyarakat miskin, indikator tercapainya sasaran hasil tersebut pada
tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan
dilaksanakan meliputi:
1) Penunjangan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Daerah
(JAMKESDA)
2) Penunjangan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional
IV. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam program ini adalah
meningkatnya kesehatan lingkungan.
Indikator tercapainya sasaran hasil tersebut pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :
1. Penduduk dengan akses terhadap air bersih menjadi 75%
2. Penduduk dengan jamban sehat menjadi 80%
3. TTU yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 95%
4. Kualitas air minum memenuhi persyaratan kesehatan
menjadi 100%
5. Desa STBM menjadi 55%
6. Rumah memenuhi syarat kesehatan menjadi 75%
68
7. Tempat pengolahan makanan memenuhi syarat kesehatan(%)
menjadi 95%
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan
dilaksanakan meliputi :
1) Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat
2) Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi
V. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam program ini adalah
meningkatnya status gizi masyarakat.
Indikator tercapainya sasaran hasil tersebut pada tahun 2018
adalah sebagai berikut :
1. Balita gizi buruk mendapat perawatan (%) menjadi 100%
2. Balita ditimbang berat badannya (D/S) menjadi 85%
3. Bayi 0-6 bulan mendapat ASI eksklusif menjadi 90%
4. Usia 6-59 bulan mendapat vitamin A menjadi 95%
5. Bumil mendapat Tb. FE 90 Tab menjadi 95%
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan
dilaksanakan meliputi :
1) Pembinaan Pencatatan dan Pelaporan Gizi
2) Pemberian tambahan makanan dan vitamin
3) Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi,
Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan
Kekurangan Zat Gizi Mikro lainnya.
4) Penanggulangan Gizi Lebih
VI. Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam program ini adalah
meningkatnya upaya kesehatan masyarakat oleh Puskesmas dan
jaringannya.
Indikator tercapainya sasaran hasil tersebut pada tahun 2018
adalah sebagai berikut :
69
1. Umur Harapan Hidup (thn) menjadi 72,6%
2. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup menjadi
102
3. Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup menjadi 26
4. Angka kelangsungan hidup bayi
5. Puskesmas dengan Kesdas (%) menjadi 100%
6. Puskesmas dengan pelayanan kedokteran gigi (%) menjadi
90%
7. Rawat jalan Puskesmas (%) menjadi 25%
8. Rawat Inap Puskesmas (%) menjadi >2.5%
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan
dilaksanakan meliputi :
1) Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
Bahaur
2) Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
Bahaur Tengah
3) Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
Pangkoh
4) Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
Maliku
5) Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
Pulang Pisau
6) Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
Bereng
7) Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
Jabiren
8) Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
Bukit Rawi
9) Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
Bawan
10) Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
70
Tangkahen
11) Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
Sebangau
VII. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas/ Pustu dan Jaringannya
Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam program ini adalah
terlaksananya pembangunan sarana dan prasarana kesehatan yang
merata.
Indikator tercapainya sasaran hasil tersebut pada tahun 2018
adalah sebagai berikut :
1. Cakupan Puskesmas (%) menjadi 100%
2. Cakupan Puskesmas Pembantu menjadi 84%
3. Ratio Puskesmas, Pustu, Poliklinik per 1000 penduduk
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan
dilaksanakan meliputi :
1) Pengadaan Puskesmas Perairan
2) Pengadaan Puskesmas Keliling
3) Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas
4) Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas Pembantu (Pustu)
5) Pemeliharaan Rutin/ Berkala Sarana dan Prasarana Puskesmas
6) Rehabilitasi Sedang/ Berat Puskesmas Pembantu
7) Rehabilitasi Rumah Dinas Dokter/ Paramedis
8) Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/ Pustu dan Jaringannya
9) Rehabilitasi Sedang/ Berat Puskesmas
10) Rehabilitasi Sedang/ Berat Puskesmas Keliling
11) Pembangunan Sarana dan Prasarana Puskesmas (DAK Provinsi
Kalteng)
12) Rehabilitasi Sedang/ Berat Puskesmas (DAK Provinsi Kalteng)
71
13)Pembangunan Puskesmas Pembantu
14)Pengadaan Sarana dan Prasarana Posyandu
15)Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Rawat Inap
16)Pemeliharaan rutin/ berkala sarana dan prasarana Puskesmas
keliling
VIII. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam program ini adalah
meningkatnya kesehatan ibu, anak dan lansia .
Indikator tercapainya sasaran hasil tersebut pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :
1. ANC Bumil (K1) menjadi 100%
2. K4 Bumil menjadi 95%
3. Cakupan PN menjadi 95%
4. Cakupan Ibu Nifas menjadi 95%
5. Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan menjadi 87,5%
6. Cakupan KN1 menjadi 95%
7. Cakupan KN Lengkap menjadi 95%
8. Pelayanan Kesehatan Bayi menjadi 95%
9. Pelayanan Kesehatan Balita menjadi 95%
10.Penanganan Neonatal Komplikasi menjadi 90%
11.SD/MI dengan Penjaringan Kesehatan menjadi 90%
12.Puskesmas dengan Program USILA menjadi 100%
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan
dilaksanakan meliputi :
1) Audint Maternal Perinatal (AMP)
2) Pembinaan Pencatatan dan Pelaporan KIA
3) Pendataan Bank Donor dan Pendukung Pemeriksaan sebagai
Program untuk Menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB).
72
IX. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam program ini adalah
meningkatnya ketersediaan obat dan vaksin.
Indikator tercapainya sasaran hasil tersebut pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :
1. Ketersediaan Obat dan Vaksin (%) menjadi 100%
2. Ketersediaan obat per kapita per tahun di sarana pelayanan
kesehatan dasar sebesar Rp. 18.000 per kapita menjadi 100%
3. Obat yang memenuhi standar, cukup dan terjangkau (%)
menjadi 100%
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan
dilaksanakan meliputi :
1) Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
2) Pengawasan Obat dan Makanan/ Minuman
3) Perluasan Gudang Obat
4) Sarana Pengolahan Data Obat
5) Sarana Pengamanan Gudang Obat
6) Sarana Telekomunikasi Gudang Obat
7) Sarana Penyimpanan Obat
X. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam program ini adalah
meningkatnya mutu, jumlah dan jenis tenaga kesehatan dan
memeratakan penyebarannya.
Indikator tercapainya sasaran hasil tersebut pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :
1. Rasio dokter per 100.000 penduduk menjadi 24
2. Rasio bidan per 100.000 penduduk menjadi 40
3. Rasio perawat per 100.000 penduduk menjadi 158
73
4. Puskesmas memiliki tenaga dokter (%) menjadi 100%
5. Rasio apoteker per 100.000 penduduk menjadi 9
6. Rasio Sarjana kesmas per 100.000 penduduk menjadi 35
7. Rasio tenaga ahli gizi per 100.000 penduduk menjadi 22
8. Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk menjadi 11
9. Rasio ahli sanitasi per 100.000 penduduk menjadi 40
10.Tersedianya 1 orang bidan di setiap desa (%) menjadi 100%
11.Tenaga kesehatan memiliki sertifikat kompetensi menjadi 80
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan
dilaksanakan meliputi :
1) Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan
2) Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan
3) Pembangunan dan Pemutakhiran Data Dasar Standar Pelayanan
Kesehatan
4) Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan
5) Rapat Kerja Teknis (RAKERNIS)
XI. Program Penanggulangan Penyakit Menular (P2M)
Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam program ini adalah
meningkatnya pencegahan dan pemberantasan terhadap penyakit
menular.
Indikator tercapainya sasaran hasil tersebut pada tahun 2018
adalah sebagai berikut :
1. Cakupan bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar
lengkap menjadi 90%
2. Angka Penemuan kasus Malaria menjadi < 1 per 1000
penduduk
3. Cakupan Desa yang mencapai UCI menjadi 100%
4. Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk menjadi 224
74
5. Persentase Kasus Baru TB Paru BTA Positif yang ditemukan
menjadi 70%
6. Persentase Kasus Baru TB Paru BTA positif yang disembuhkan
menjadi 90%
7. Angka kesakitan penderita DBD per 100.000 penduduk
menjadi <51
8. Prevalensi kasus HIV/AIDS menjadi < 0,5
9. Jumlah kasus Diare per 1000 penduduk menjadi < 285
10. Persentase anak usia sekolah dasar yang mendapat imunisasi
menjadi 98%
11. Penemuan Kasus Non Polio AFP Rate per 100.000 anak < 15
tahun sebesar ≥ 2;
12. Persentase Penyelidikan Epidemiologi (PE) < 24 jam pada
Desa/Kelurahan yang mengalami KLB sebesar 100%;
13. Persentase penduduk 15 tahun ke atas memiliki pengetahuan
tentang HIV dan AIDS sebesar 75%;
14. Persentase cakupan penemuan dan tatalaksana penderita
pneumonia balita sebesar 100%;
15. Angka Penemuan Kasus Baru (NCDR) Kusta < 5per 100.000
penduduk;
16. Persentase Angka Bebas Jentik (ABJ) sebesar >95%;
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan
dilaksanakan meliputi :
1).Peningkatan Imunisasi
2).Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah
3).Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Pencegahan
dan Pemberantasan Penyakit
4).Pemberantasan Penyakit TBC
5).Pemberantasan Penyakit Diare
6).Pemberantasan Penyakit Rabies
75
7).P2 ISPA
8).Sosialisasi dan Pencegahan HIV AIDS
9).Eliminasi Malaria
10)Sosialisasi Penyakit Tidak Menular
11) Pemberantasan Penyakit Kusta dan Frambusia
76
BAB. VI
INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PULANG
PISAUYANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Untuk Indikator Kinerja dalam pelayanan kesehatan,secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Kesehatan Kabupaten
Pulang Pisau dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Indikator Kinerja
tersebut dapat dilihat pada tabel 6.1. sebagai berikut :
Tabel 6.1
INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PULANG PISAU
YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
No Indikator
Kondisi
Kinerja Pada
awal RPJMD
Target Capaian Setiap tahun
Kondisi
Kinerja Pada
akhir RPJMD Tahun 0 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
Rumah
tangga PHBS( %)
60 65 70 75 80 85 85
2
Ratio
Posyandu /1000
balita
3
Ratio
kader/ Posyandu
2 3 4 5 5 5 5
4
Desa Siaga
Aktif(%)
30 35 40 45 50 55 55
5 Kader
Posyandu 70 75 80 85 90 95 95
77
Dilatih (%)
6
Sekolah dengan
Kegiatan Promkes(%)
60 70 75 80 85 90 90
7
Cakupan
Puskesmas (%)
100 100 100 100 100 100 100
No Indikator
Kondisi Kinerja
Pada awal
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun Kondisi Kinerja
Pada akhir
RPJMD Tahun
0 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
8
Cakupan
Puskesmas Pembantu(%)
74 76 78 80 82 84 84
9
Ratio Puskesmas
pustu, poliklinik per 1000
penduduk
10
balita gizi
buruk mendapat perawatan(%
100 100 100 100 100 100 100
11
balita yang ditimbang
berat badannya
(D/S)
65 75 77,5 80 82,5 85 85
12 bayi 0-6 Bln mendapat
80 80 82,5 85 87,5 90 90
78
ASI
Ekslusif(%)
13
usia 6-59
Bln mendapat
Vitamin A(%)
85 85 87,5 90 92,5 95 95
14
Bumil
Mendapat Tb.
FE 90 Tab(%)
85 85 87,5 90 92,5 95 95
15 ANC Bumil ( K1 ) (%)
100 100 100 100
100 100 100
K4 Bumil(%)
95 95 95 95 95 95 95
16 CakupanPN(%)
90 90 90 92,5 92,5 95 95
17
Cakupan Ibu
Nifas(%)
90 90 90 92,5 92,5 95 95
18
Cakupan
Penanganan Komplikasi
Kebidanan(%)
75 75 80 82,5 85 87,5 87,5
19 Cakupan KN1 (%)
90 90 90 92,5 92,5 95 95
20 Cakupan KN Lengkap (%)
90 90 90 92,5 92,5 95 95
21
Pelayanan
Kesehatan Bayi (%)
90 90 90 92,5 92,5 95 95
22
Pelayanan
Kesehatan Balita (%)
90 90 90 92,5 92,5 95 95
23
penanganan
neonatal komplikasi(%)
80 80 82,5 85 87,5 90 90
24
SD/MI dgn
penjaringan kesehatan(%)
80 80 82,5 85 87,5 90 90
79
25
Puskesmas
dengan Program
USILA(%)
40 50 70 80 90 100 100
26
Penduduk dengan akses
terhadap air bersih(%)
60 65 67,5 70 72,5 75 75
27
Penduduk
dengan jamban sehat
55 70 72,5 75 77,5 80 80
28
TTU yang
Memenuhi Syarat
85 85 85 90 90 95 95
29
Kualitas air minum
memenuhi persyaratan
Kesehatan
100 100 100 100 100 100 100
30 Desa STBM (%)
30 35 40 45 50 55 55
31
Rumah
memenuhi Syarat
Kesehatan
60 65 67,5 70 72,5 75 75
32
tempat pengolahan makanan
memenuhi syarat
keseha tan (%)
85 85 85 90 90 95 95
No Indikator
Kondisi Kinerja
Pada
awal RPJMD
Target Capaian Setiap tahun Kondisi
Kinerja Pada
akhir RPJMD
Tahun
0 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
33 bayi usia 0-
11 bln 85 90 90 90 90 90 90
80
mendapat
imunisasi dasar lengkap
(%)
34
Penemuan
kasus Malaria (/1000
pddk)
>5 <5 <4 <3 <2 <1 <1
35 Desa UCI(%)
94 100 100 100 100 100 100
36
Kasus TB (per 100.000
pednduduk)
260 260 240 224 224 210 210
37
Kasus Baru
TB Paru BTA Positif Ditemukan(%)
35 60 62,5 65 67,5 70 70
38
Angka
Kesakitan DBD ( per
100.000 pddk)
55 <54 <53 <52 <51 <50 <50
39 Prevalensi
HIV/AIDS <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5
40
Kasus Baru
TB Paru BTA positif Disem
buhkan(%)
80 80 82,5 85 87,5 90 90
41
Jumlah kasus
Diare per 1000 penddk
300 290 285 280 275 270 270
42
anak usia SD
mendapat Imunisasi(%)
90 92 94 96 98 100 100
43 Kasus Non
Polio AFP <1 ≥ 2 ≥ 2 ≥ 2 ≥ 2 ≥ 2 ≥ 2
81
Rate per
100.000 anak < 15 tahun
No Indikator
Kondisi Kinerja
Pada awal
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun Kondisi Kinerja Pada
akhir RPJMD
Tahun
0 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
44
Penyelidikan
Epidemiologi
(PE) < 24 jam Pada Desa/
Kelurahan yg mengalami
KLB(%)
100 100 100 100 100 100 100
45
penduduk 15 tahun ke
atas memiliki
pengetahuan
tentang HIV/ AIDS(%)
50 55 60 65 70 75 75
46
penemuan
dan tata laksana
penderita pneumonia
balita(%)
100 100 100 100 100 100 100
47
Penemuan Kasus Baru
(NCDR) Kusta per 100.000
penduduk
<5 <5 <5 <5 <5 <5 <5
48 Angka Bebas
60 >75 >80 >85 >90 >95 >95
82
Jentik
(ABJ) (%)
49
Umur
Harapan Hidup(thn)
70,2 71,7 72 72,2 72,4 72,6 72,6
50
Angka
Kematian Ibu
Per 100.000
Kelahiran Hidup
250 150 102 102 102 102 102
51
Angka
Kematian Bayi per
1000 kelahiran
hidup
55 35 32 30 28 26 26
52
Angka
Kelangsungan Hidup Bayi
53 Puskesmas Dengan yan Kesdas (%)
100 100 100 100 100 100 100
54
Puskesmas
dengan pelayanan
kedokteran gigi(%)
35 50 60 70 80 90 90
55
Rawat Jalan
Puskesmas(%)
12 >15 >17,5 >20 >22,5 >25 >25
56
Rawat Inap
Puskesmas(%)
1 >1,5 >1,75 >2 >2,25 >2,5 >2,5
57
penduduk
miskin yang memiliki
75 80 85 90 100 100
83
jaminan
kesehatan(%)
58
pelayanan
rujukan
masyarakat miskin (%)
100 100 100 100 100 100 100
59
Ketersediaan obat per
kapita per tahun di
sarana pelaya nan
kesehatan dasar
sebesar Rp. 18.000
per kapita(%)
100 100 100 100 100 100 100
60
obat yang memenuhi
standar, cukup dan
terjangkau(%)
80 80 85 90 95 100 100
61
ketersediaan
obat dan vaksin (%)
80 80 85 90 95 100 100
62
Rasio dokter
per 100.000
penduduk
14,9 16 18 20 22 24 24
63
Rasio bidan per 100.000
penduduk
8,7 32 34 36 38 40 40
64
Rasio perawat
per 100.000 penduduk
84,21 135 140 145 150 155 158
65 Puskesmas 100 100 100 100 100 100 100
84
merniliki
tena ga dokter
(%)
66
Rasio apoteker
per 100.000 Penduduk
1,67 5 6 7 8 9 9
67
.Rasios
Sarjana kesmas per
100.000 Penduduk
4,17 27 29 31 33 35 35
68
Ratio tenaga ahli gizi
per 100.000
Penduduk
5,84 14 16 18 20 22 22
69
Ratio dokter gigi per 100.000
Penduduk
4,17 4 6 8 10 11 11
70
Ratio ahli sanitasi per
100.000 Penduduk
8,34 24 28 32 36 40 40
71
Tersedianya
1 orang bidan.di setiap
desa (%)
60 80 85 90 95 100 100
72
tenaga kesehatan
memiliki sertifikat kompetensi
40 60 65 70 75 80 85
73
Puskesmas
dengan Profil
Puskesmas (%)
100 100 100 100 100 100 100
74
Tersusunnya Profil
Kesehatan Kabupaten
1 1 1 1 1 1 5
85
/Thn
75
Tersusunnya
Resntra Dinas
Kesehatan
1 1 0 0 0 1 2
76
Tersusunnya Laporan Keuangan
Dinas Kesehatan
2 2 2 2 2 2 10
77
Tersusunnya Rencana
Kinerja Dinas Kesehatan
1 1 1 1 1 1 5
78
Tersusunnya
LAKIP Dinas
Kesehatan
1 1 1 1 1 1 5
79
Tersusunnya Dokumen
kebutuhan
ketenagaan Dinas
Kesehatan
1 1 1 1 1 1 5
86
BAB VII
P E N U T U P
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013-2018 (TA.2014) dapat disusun untuk
menjawab tantangan pembangunan kesehatan di Kabupaten Pulang Pisau
yang semakin kompleks dan terus berkembang sesuai kemajuan dunia
kesehatan.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau ini diharapkan
digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau dalam kurun waktu 5
tahun yaitu tahun 2013-2018. Penyusunan Renstra ini dilakukan
sedemikian rupa sehingga hasil pencapaiannya dapat diukur dan
dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan Dinas
Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Renstra ini
disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya. Tentunya Renstra Dinas
Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013-2018 (TA.2014) ini dapat
dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila dilakukan dengan dedikasi
yang tinggi dan kerja keras dari segenap jajaran Dinas Kesehatan
Kabupaten Pulang Pisau. Penerapan nilai-nilai yang dianut dan dijunjung
tinggi oleh Dinas Kesehatan diharapkan dapat memacu semangat aparat
Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan Renstra ini.
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Pulang Pisau,
dr. Muliyanto Budihardjo,MHlth.Sc
Pembina Utama Muda NIP. 19610826 199703 1 002