refrat anak fatma (itp)
TRANSCRIPT
![Page 1: Refrat Anak Fatma (Itp)](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013105/557202224979599169a30436/html5/thumbnails/1.jpg)
IDIOPATIHIC THROMBOCYTOPENI PURPURA (ITP)
Pendahuluan
Purpura Trombositopenik Imun (PTI) ialah suatu penyakit perdarahan
yang didapat sebagai akibat dari penghancuran trombosit yang berlebihan, yang
ditandai dengan trombositopenia (trombosit < 100.000/mm3 ), purpura, gambaran
darah tepi yang umumnya normal, dan tidak ditemukan penyebab trombositopeni
yang lainnya. idai
Trombositopenia terjadi oleh karena adanya penghancuran trombosit
secara dini dalam sistem retikuloendotelial dimana autoantibodi IgG dibentuk
untuk mengikat trombosit.4,5
Adanya trombositopenia pada ITP ini akan mengakibatkan gangguan
pada sistem hemostasis karena trombosit bersama dengan sistem vaskular
faktor koagulasi darah terlibat secara bersamaan dalam mempertahankan
hemostasis normal. Manifestasi klinis ITP sangat bervariasi mulai dari
manifestasi perdarahan ringan, sedang sampai dapat mengakibatkan kejadian-
kejadian yang fatal, kadang juga asimptomatik.4
Perdarahan bisa merupakan kelainan dari: Platelet, dinding pembuluh
darah, koagulasi. Kelainan platelet dapat berupa petekie dan purpura pada kulit
serta perdarahan dari permukaan mukosa.1
Oleh karena merupakan suatu penyakit autoimun maka kortikosteroid
merupakan pilihan konvensional dalam pengobatan ITP. Pengobatan akan
sangat ditentukan oleh keberhasilan mengatasi penyakit yang mendasari ITP
sehingga tidak mengakibatkan keterlambatan penanganan akibat perdarahan
fatal ataupun penanganan- penanganan pasien yang gagal atau relaps.4
![Page 2: Refrat Anak Fatma (Itp)](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013105/557202224979599169a30436/html5/thumbnails/2.jpg)
Definisi
Trombositopenia merupakan suatu istilah yang menunjukkan adanya
penurunan jumlah trombosit di bawah normal. Jumlah trombosit normalnya
adalah 150 – 450 x 10 / L. penyebab trombositopenia termasuk (1) berkurangnya
produksi akibat proses congenital ataupun didapat, (2) sequetrasi trombosit
dalam lien yang membesar atau pada organ lain dan (3) peningkatan destruksi
akibat proses imun maupun non imun.
Etiologi
Penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi dikemukakan berbagai
kemungkinan diantaranya ialah hipersplenisme, infeksi virus (demam berdarah,
morbili, varisela, dsb), intoksikasi makanan atau obat (asetosal, PAS,
fenilbutazon, diamox, kina, sedormid) atau bahan kimia, pengaruh fisis (radiasi,
panas), kekurangan faktor pematangan (malnutrisi), DIC (misalnya pada DSS,
leukemia, respiratory distress syndrome pada neonatus) dan terakhir
dikemukakan bahwa ITP ini terutama yang menahun merupakan penyakit
autoimun.1
ITP merupakan kelainan darah yang ditandai dengan penurunan
abnormal dari jumlah platelet dalam darah. Platelet adalah sel dalam darah yang
membantu menghentikan perdarahan. Penurunan platelet akan menghasilkan
luka memar atau lebam, perdarahan gusi dan perdarahan didalam.6,7
- “Idiopathic” berarti penyebab yang tidak diketahui
- “Trombocytopenia” berarti penurunan jumlah platelet dalam darah.
- “Purpura” berhubungan dengan warna merah lembayung atau ungu pada
kulit sebagai suatu memar atau lebam.6
Beberapa kasus penyebab ITP belum diketahui. Penyakit ini sering timbul
terkait dengan sensitisasi oleh infeksi virus ; pada 70% kasus ada penyakit yang
mendahului seperti rubella, rubeola atau infeksi saluran nafas virus. Jarak waktu
antara infeksi dan awitan purpura rata-rata 2 minggu. Seperti pada bentuk
dewasa,tampaknya mekanisme imun merupakan dasar pada trombositopenia.2
![Page 3: Refrat Anak Fatma (Itp)](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013105/557202224979599169a30436/html5/thumbnails/3.jpg)
Distribusi
Lebih sering dijumpai pada anak dan dewasa muda. Pada anak yang
tersering ialah diantara umur 2-8 tahun. Lebih sering terjadi pada wanita
daripada laki-laki (perbandingan berkisar diantara 4 : 3 dan 2 : 1 serta akan
menjadi lebih nyata setelah pubertas).1
Epidemiologi
ITP pada anak-anak umumnya tidak berat dan self limited dengan rasio
laki-laki dan perempuan sama, umumnya sering terjadi pada usia antara 2-6
tahun. Sebagian besar onset ITP pada masa anak-anak terjadi secara
mendadak dan didahului infeksi virus dan tidak membutuhkan terapi dimana 80-
85% kasus akan mengalami perbaikan dalam 6 bulan. Sedangkan 15-20% kasus
akan berkembang menjadi ITP kronik. Beberapa komplikasi perdarahan berat
jarang dijumpai dan hanya 20% dari kasus pada anak-anak yang menjadi
kronik.1,4
Patofisiologi
Kerusakan
Pada beberapa kasus, kasus ini tidak selalu idiopatic tetapi autoimun,
dengan antibodi yang dapat melawan platelet yang dapat dideteksi sekurang-
kurangnya dalam 80% pasien. Kebanyakan dari antibodi ini dapat melawan
membrane platelet glikoprotein IIb-IIIa atau Ib-IX dan juga dengan tipe Ig.8,9
Autoantibodi IgG juga bisa merusak megakariosit, merusak sel dari
platelet, dimana dari keadaan ini dapat menyebabkan pengurangan jumlah
platelet.8,9
Klasifikasi
Ada 2 bentuk klasifikasi dari idiopathic trombocytopenia purpura:
1. Akut Trombocytopeni Purpura
![Page 4: Refrat Anak Fatma (Itp)](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013105/557202224979599169a30436/html5/thumbnails/4.jpg)
Bentuk akut ini sering ditemukan pada usia anak-anak( 2-6 tahun).
Gejalanya bisa menyerupai penyakit virus seperti chickenpox. ITP akut selalu
muncul secara tiba-tiba dan gejala hilang kurang dari 6 bulan (kadang-
kadang kurang dari beberapa minggu).3,6
2. Kronik Trombocytopeni Purpura
Munculnya kelainan ini bisa pada semua umur dan gejalanya muncul
minimal 6 bulan atau beberapa tahun. Pada orang dewasa bentuk kronik
lebih sering dari pada anak-anak. Perempuan 2-3 kali lebih sering terjadi dari
pada laki-laki. ITP kronik bisa sering kali datang dan membutuhkan
pengawasan yang berlanjut dengan specialist hematology (hematologist).3,6,10
Gambaran Klinis
Gambaran klinis idiopathic thrombocytopenia adalah:
1. ITP Akut
ITP akut lebih sering dijumpai pada anak, jarang pada umur dewasa.
Awitan penyakit biasanya mendadak, riwayat infeksi sering mengawali
terjadinya perdarahan berulang, sering dijumpai eksantem pada anak-anak
(rubeola dan rubella) dan penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh virus.4
Manifestasi perdarahan ITP akut pada anak biasanya ringan,
perdarahan intracranial terjadi kurang dari 1% pasien. Pada ITP dewasa
bentuk akut jarang terjadi namun dapat terjadi perdarahan dan perjalanan
penyakit lebih fulminan. ITP akut pada anak biasanya self limiting, remisi
spontan terjadi pada 90% pasien, 50-60% sembuh dalam 4-6 minggu dan
>90% sembuh dalam 3-12 bulan.3,4,10
2. ITP Kronik
Awitan ITP kronik biasanya tidak menentu, riwayat perdarahan sering dari
ringan sampai sedang, infeksi dan pembesaran lien jarang terjadi, serta
memiliki perjalanan klinis yang fluktuatif.4
Episode perdarahan dapat berlangsung beberapa hari sampai beberapa
minggu, mungkin intermitten atau bahkan terus menerus. Remisi spontan
jarang terjadi dan tampaknya remisi tidak lengkap.4
![Page 5: Refrat Anak Fatma (Itp)](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013105/557202224979599169a30436/html5/thumbnails/5.jpg)
Manifestasi perdarahan ITP berupa ekimosis, petekie, purpura pada
umumnya berat dan frekuensi perdarahan berkorelasi dengan jumlah
trombosit.
Gambar 1. Petekie dan Purpura pada Kulit
Kutipan dari: http/medline plus encyclopedia:ideopatic thrombocytopenia purpura/file://G:/000535.htm
Secara umum hubungan antara jumlah trombosit dan gejala antara lain bila
pasien dengan :
-Trombosit > 50.000/ul maka biasanya asimptomatik.
-Trombosit 30.000-50.000/ul terdapat luka memar atau hematom.
-Trombosit 10.000-30.000/ul terdapat perdarahan spontan, menorragia
dan perdarahan memanjang bila ada luka.
-Trombosit <10.000/ul terjadi perdarahan mukosa (epistaksis, perdarahan
gastrointestinal dan genitourinaria) dan resiko perdarahan sistem saraf
pusat.4,8,10
Perdarahan gusi dan epistaksis sering terjadi, ini dapat berasal dari lesi
petekie pada mukosa nasal, juga dapat ditemukan pada tenggorokan dan mulut.
Traktus genitourinaria merupakan tempat perdarahan yang paling sering,
menorragia dapat merupakan gejala satu-satunya dari ITP dan mungkin tampak
pertama kali pada pubertas. Hematuria juga merupakan gejala yang sering.
Perdarahan gastrointestinal biasanya bermanifestasi melena dan lebih jarang
lagi dengan hematemesis. Mungkin pula ditemukan demam ringan bila terdapat
perdarahan berat atau perdarahan traktus gastrointestinal. Rejatan (shock) dapat
terjadi bila kehilangan darah banyak.1,4,8,11
Perdarahan intracranial merupakan komplikasi yang paling serius pada
ITP. Hal ini mengenai hampir 1% pasien dengan trombositopenia berat.
![Page 6: Refrat Anak Fatma (Itp)](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013105/557202224979599169a30436/html5/thumbnails/6.jpg)
Perdarahan biasanya di subarachnoid, sering multiple dan ukuran bervariasi dari
petekie sampai ekstravasasi darah yang luas.3,4
Tabel 1. Gambaran ITP akut dan kronik
No PERBEDAAN AKUT KRONIK
1 Usia Anak usia 2-6 tahun Dewasa
2 Distribusi jenis Kelamin Sama Perempuan:laki
(3:1)
3 Predileksi cuaca Musim semi Tidak ada
4 Infeksi yang 80% kasus Jarang
Mendahului
5 Kondisi autoimun Jarang Lebih sering
6 Onset Akut Insidious
7 Hitung platelet <20.000/mm3 40.000 – 80.000/mm3
8 Eosinofilia dan Limfosis Biasa Jarang
9 Kadar IgA Normal Dibawah normal
10 Antibodi antiplatelet
GP V
GP IIb/IIIa
Sering
Jarang
Tidak ada
Sering
11 Durasi 2-6 minggu Bulan hingga thn
12 Prognosis Remisi spontan Berfluktuasi
Dikutip dari: http://wikipedia.com/file:///G:/idiopathic-trombocytopenic purpura-1.htm
Diagnosis
Lamanya perdarahan dapat membantu untuk membedakan ITP akut dan
konik, serta tidak terdapatnya gejala sistemik dapat membantu dokter untuk
menyingkirkan bentuk sekunder dan diagnosa lain. Penting untuk anamnesis
pemakaian obat-obatan yang dapat menyebabkan trombositopenia dan
pemeriksaan fisis hanya didapatkan perdarahan karena trombosit yang rendah.
Perdarahan biasa terjadi pada kulit dan membrane mukosa (petekie, purpura,
epikstasis, perdarahan gusi, perdarahan konjungtiva, menorrhagia, dan
![Page 7: Refrat Anak Fatma (Itp)](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013105/557202224979599169a30436/html5/thumbnails/7.jpg)
perdarahan selaput lendir yang lain). Jika perdarahan yang terjadi cukup berat
dan lama, maka akan menyebabkan hipovolemia dan anemia defisiensi besi.1,3,5,8
Tabel 2. Obat-obat yang Menyebabkan trombositopenia11
Aspirin
Karbamazepin
Klorpropamide
Kloroquine
Digitoxin
Etanol
Gold Salts
Insektisida
Metildopa
Obat-obat Myelosupresive
Berat : sitosin arabinoside, daunorubisin
Sedang : siklofosfamide, busulfan, metotrexat, 6-merkaptopurin
Ringgan :alkaloid vinca
Estrogen
Quinin
Quinidin
Sulfafurazol
Sulfadiazin
Sulfametoxazol
Diuretik Tiazid
Dikutip dari: Chesterman, C.N, Idiopathic Thrombocytopenia Purpura, Medical Progress Juni 1992, hal 41-45
Splenomegali ringan (hanya ruang traube yang terisi), tidak ada
limfadenopati. Selain trombositopenia hitung darah yang lain normal.
Pemeriksaan darah tepi diperlukan untuk menyingkirkan pseudotrombositopenia
dan kelainan hematologi yang lain. Megatrombosit sering terlihat pada
pemeriksaan darah tepi .1,4
![Page 8: Refrat Anak Fatma (Itp)](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013105/557202224979599169a30436/html5/thumbnails/8.jpg)
Secara praktis pemeriksaan sumsum tulang dilakukan pada pasien lebih
dari 40 tahun, pasien dengan gambaran tidak khas (misalnya dengan gambaran
sitopenia) atau pasien yang tidak berespon baik dengan terapi. Meskipun tidak
dianjurkan, banyak ahli pediatric hematologi merekomendasikan dilakukan
pemeriksaan sumsum tulang sebelum mulai terapi kortikosteroid untuk
menyingkirkan kasus leukemia akut.1
Pemeriksaan Penunjang
1. Hitung platelet
a. Selalu kurang dari 100.000/mm3
b. Sering kali kurang dari 20.000/ mm3 pada pasien dengan dengan
manifestasi perdarahan yang general.
c. Mean Platelet Volume (MPV) meningkat.
2. Hapusan darah tepi
a. Hapusan darah tepi normal, terpisah dari trombositopeni.
b. Eosinofil ringan (25% kasus).
c. Anemia muncul dalam kaitan dengan jumlah darah yang hilang.
3. Sumsum tulang
a. Peningkatan jumlah megakariosit, sering kali bentuk imatur.
b. Sel eritroid dan sel mieloid normal.
c. Eosinofil meningkat (25% kasus).
d. Hiperplasia eritroid jika terdapat kehilangan darah yang bermakna.
Gambar 2. Apusan Darah Tepi dari pasien dengan Immune
Thrombocytopenic Purpura (ITP)
Dikutip dari: http/children’s health doernbercher-child health A-Z./file:///CDocumen.
![Page 9: Refrat Anak Fatma (Itp)](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013105/557202224979599169a30436/html5/thumbnails/9.jpg)
4. Profil koagulasi
a. Waktu perdarahan – biasanya tidak normal.
b. Retraksi pembekuan – minimal hingga tidak ada.
c. Prothrombine time (PT), activated partial thromboplastin time (APTT) dan
kadar fibrinogen normal.
d. Tes konsumsi protrombin – terdapat defek utilisasi protrombin.
5. Pemeriksaan penunjang lainnya meliputi : ANA, Lupus anticoagulant/APLA.
6. Pemeriksaan pencitraan seperti CT Scan atau USG abdominal untuk menilai
splenomegali pada pemeriksaan fisik.
7. Perlu dipertimbangkan pemeriksaan HIV, fungsi tiroid untuk menyingkirkan
diagnosis banding.1,2,4,6,11
Diagnosis banding
ITP harus dibedakan dari proses aplasia atau infiltratif sumsum tulang.
Aplasia atau pendesakan sumsum kurang mungkin, jika pemeriksaan fisik dan
hitung darah normal, kecuali trombositopenia. Pembesaran lima paygn
bermakna mengesankan penyakit primer hati dengan splenomegali kongestif,
lipidosis, atau retikuloendoteliosis. Purpura trombositopenia dapat merupakan
manifestasi awal lupus eritematosus sistemik (SLE), AIDS, atau limfoma tetapi
deretan penyakit ini jarang pada anak. Pada remaja kemungkinannya lebih
besar, dan pemeriksaan serologi untuk SLE dan AIDS terindikasi.
Trombositopenia yang disebabkan oleh faktor genetik harus dipertimbangkan
pada anak (terutama laki-laki) yang dijumpai mempunyai hitung trombosit
rendah. 1
Penatalaksanaan
1. umum
Sebagian besar anak-anak tidak butuh terapi. Penatalaksanaan biasanya
diberikan pada perdarahan, dimana jumlah trombositnya kurang. Aspirin
dan obat yang lain yang membahayakan fungsi trombosit harus
![Page 10: Refrat Anak Fatma (Itp)](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013105/557202224979599169a30436/html5/thumbnails/10.jpg)
dihilangkan. Tindakan pencegahan pada perdarahan ( misalnya aktvitas
fisik, penggunaan helm) harus diperhatikan. Tranfusi trombosit harus
dihindari kecuali dalam keadaan perarahan yang membahayakan nyawa (
contohnya splenektomi yang darurat) atau pembedahan darurat dalam
keadaan trombositopenia akut.
2. Kortikosteroid
Pasien dengan perdarahan bermakna secara klinis tetapi tidak
mengancam nyawa ( misalnya epistaksis, hematuri dan hematoschezia)
dan pasien dengan jumlah trombosit < 10.000 /µ bisa diterapi dengan
prednison 2-4 mg/kg/hari per oral dalam 3-5 hari. Dosisnya diturunkan
secara perlahan-lahan dan diberhentikan. Prednison lanjutan tidak
diberikan tanpa memperhatikan jumlah trombosit kecuali perdarahan yang
bermakna muncul kembali, pada waktu prednison diberikan pada dosis
terkecil sehingga mencapai resolusi episod perdarahan (biasanya 2,5-5
mg 2 kali perhari). Follow up dilanjutkan sehingga steroid bisa dihentikan
sekali lagi, remisi spontan muncul atau digunakan ukuran terapi yang lain.
3. intravena immunoglobulin (IVIG)
IVIG merupakan terapi pilihan untuk keadaan yang berat, perdarahan
yang mengancam nyawa, dan juga digunakan sebagai alternatif atau
tambahan pada terapi kortikosteroid pada ITP akut dan kronik pada anak-
anak. IVIG bisa efektif pada pasien yang resisten kortikosteroi, responnya
cepat dan berakhir dalam beberapa minggu. Banyak pasien diberikan 1
g/kg/hari dalam 1-3 hari. Trombosit dapat diberikan bersamaan pada
perdarahan yang mengancam jiwa tetapi nantinya trombosit cepat
dihancurkan.
Komplikasi
Perdarahan pada organ vital merupakan komplikasi yang ditakuti dari ITP.
Perdarahan intrakranial merupakan komplikasi yang sangat serius tapi jarang
terjadi, hanya kurang dari 1%. Faktor resiko yang paling penting pada
![Page 11: Refrat Anak Fatma (Itp)](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013105/557202224979599169a30436/html5/thumbnails/11.jpg)
perdarahan adalah jumlah trombosit kurang dari 10.000/µL dan rata-rata jumlah
trombosit kurang dari 8 fL. 3
Prognosis
Pada ITP akut bergantung pada penyakit primernya. Bila penyakit
primenya ringan, 90% akan sembuh secara spontan. Prognosis ITP menahun
kurang baik, terutama stadium praleukemia karena akan berakibat fatal. Pada
ITP menahun yang bukan merupakan stadium preleukemia, bila dilakukan
splenektomi pada waktunya akan didapatkan angka remisi sekitar 90%.1
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdoerrachman, Affandi, Agusman, Alatas, Dahlan A, Aminullah A, dkk. Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP). Hassan R, Alatas H (eds) dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak jilid I, Fakultas Kedokteran UI, infomedika Jakarta,2007; hal 479-482
![Page 12: Refrat Anak Fatma (Itp)](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013105/557202224979599169a30436/html5/thumbnails/12.jpg)
2. Behrman, Kliegman, Arvin. Perdarahan dan Penyakit Trombosit. Samik AS, Noerhayati, Soebono H, Sunarto, Sunartini, Juffrie M, dkk (eds) dalam Nelson Ilmu Kesehatan Anak, edisi 15 vol.2. 2000; hal 1746-1747
3. Anne M.Sydor, Harriet Lebowitz< Patrick Carr. Bleeding Disorder. Dalam: Current Pediatric Diagnosis & treatment, 18th edition. USA: The McGraw-Hill Companies. 2007. 859-862.
4. Purwanto, Ibnu. Purpura Trombositopenia Idiopatik. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S (eds) dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Fakultas Kedokteran UI ,jilid II edisi IV, 2006; hal 669-674
5. Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani WI, Setiowulan W, Tiara AD, dkk. Idiopathic (Autoimmune) Trombocytopenic Purpura. Dalam Kapita Seleka Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI, jilid I edisi III, media aesculapius, 2001, hal 556-557
6. http/children’s health doernbercher-child health A-Z./file:///CDocumen.
7. http:/a practice guidline/file:///c:/document 20º/ o and º/o 20 setting/idiopathic-trombocytopenic purpura/202.htm
8. http://wikipedia.com/file:///G:/idiopathic-trombocytopenic purpura-1.htm
9. http:/idiopathic thrombocytopenia purpura-wikipedia/file:///c:/document 20º/ o
and º/o 20 setting/idiopathic-trombocytopenic purpura/202.htm
10. http:/a practice guidline/file:///c:/document 20º/ o and º/o 20 setting/idiopathic-trombocytopenic purpura/202.htm
11. http/medline plus encyclopedia:ideopatic thrombocytopenia purpura/file://G:/000535.htm
12. Maggs, Bolton PHB, Idiopathic Thrombocytopenic Purpura, Arch Dis Child, UK 2000; 83; hal 220-222
13. http/encyclopedia ofmedicine-answer.com/file:///G/idiopathic thrombo cytopenia purpura