refluks laringo faring

23
Refluks Laringo Faring • Penyakit refluks gastro esofagus (PRGE) terjadi apabila refluks ini menimbulkan gejala- gejala abnormal dan komplikasi pada esofagus. Manifestasi RGE di luar esofagus disebut sebagai refluks ekstra esofagus (REE) atau isitlah lainnya refluks laringo faring (RLF)

Upload: handi-tri-effendi

Post on 30-Nov-2015

106 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Refluks Laringo Faring

Refluks Laringo Faring

• Penyakit refluks gastro esofagus (PRGE) terjadi apabila refluks ini menimbulkan gejala-gejala abnormal dan komplikasi pada esofagus. Manifestasi RGE di luar esofagus disebut sebagai refluks ekstra esofagus (REE) atau isitlah lainnya refluks laringo faring (RLF)

Page 2: Refluks Laringo Faring

Sfingter Esofagus Bawah• Mekanisme pertahanan utama untuk mencegah refluks dari isi

lambung• Kontraksi dari sfingter ini akan menyebabkan tertutupnya esofagus

dari lambung. • Relaksasi dari sfinter ini terjadi sewaktu proses menelan fase

esofageal.• Relaksasi sfingter sementara (transient LES relaxation) juga dapat

terjadi biasanya pada saat setelah makan. • Untuk mencegah refluks isi lambung, sfingter ini harus

mempertahankan tekanan yang lebih tinggi dibanding dengan tekanan di lambung.

• Keadaan-keadaan yang menyebabkan penurunan tekanan sfingter esofagus atas atau yang meningkatkan tekanan di intraabdomen akan menimbulkan terjadi refluks gastro esofagus (esofagitis, hernia hiatal, kehamilan, gastroparesis dan lain-lain)

Page 3: Refluks Laringo Faring

Sfingter esofagus atas • Merupakan mekanisme pertahan terakhir dari

refluks isi lambung. • Jika terjadi gangguan dari fungsi sfingter ini

makan isi refluks akan mencapai bagian diluar esofagus terutama faring dan laring.

• Konsumsi alcohol menurukan tekanan di sfingter esofagus baik atas maupun bawah.

• Hipotonia kronis sfingter esofagus atas pada pasien-pasien dengan kelainan pulmonal juga berhubungan dengan terjadinya REE. 1

Page 4: Refluks Laringo Faring

Reflusk Laringofaring

• Epidemiologi– 10% penduduk Amerika merasakan gejala

heartburn setiap hari dan 30%-50% memiliki heartburn

– (GERD) merupakan penyebab tersering,– 10% sampai 50% riwayat refluks gastroesofagus

Page 5: Refluks Laringo Faring

Manifestasi Klinis

• Disfonia / Hoarseness , baik yang berlangsung secara episodic maupun kronis.

• Sensasi globus. • Berdeham (clearing throat) yang kronis• Vocal fatigue• Voice breaks• Nyeri di tenggorokkan, leher• Mukus pada tenggorokkan yang berlebih• Batuk kronis • Disfagia• Odinofagia• Obstruksi jalan nafas yang kronis atau episodik.

Page 6: Refluks Laringo Faring
Page 7: Refluks Laringo Faring

Tabel Perbedaan Manifestasi Klinis GERD dan Refluks Laringofaring

Page 8: Refluks Laringo Faring

Pemeriksaan Penunjang :• laringoskopi• endoskopi • barium esofagografi• prolonged Ambulatory pH

monitoring• manometri esofagus

Page 9: Refluks Laringo Faring

Laringoskopi

1. Edema dan eritema pada laring posterior. 2. Pachydermia laryngeus. 3. Granular mucositis”. 4. Peningkatan jumlah dan ketebalan mukus disertai dengan

pengumpulan mukus5. Ulserasi laring,6. Granuloma, 7. Jaringan parut, dan8. Stenosis9. Pseudosulkus. 10. Ventricular obliteration 80% pasien11. celah ventrikular tidak tampak lagi pada obliterasi komplit

Page 10: Refluks Laringo Faring
Page 11: Refluks Laringo Faring
Page 12: Refluks Laringo Faring
Page 13: Refluks Laringo Faring

Endoskopi

Indikasi Endoskopi• Pasien dengan gejala tanda bahaya antara lain disfagia, • berat badan menurun, • anemia, • perdarahan gastrointestinal • menyingkirkan kelainan traktus gastrointerstinal atas,

metaplasia Barrett dan komplikasi lain.• Pasien yang tidak respon dengan terapi medik,• pasien yang mengalami gejala lebih dari 5 tahun untuk • menilai prognosis dan hasil terapi medik.

Page 14: Refluks Laringo Faring

Esofagitis erosif digolongkan menurut Klasifikasi Savary Miller yaitu

• Derajat I : esofagitis erosif dengan ulkus soliter non sirkumferensial

• Derajat II : esofagitis erosif dengan ulkus multipel dan confluent (membaur)

• Derajat III : esofagitis erosif dengan ulkus sirkumferensial dan membaur

• Derajat IV : Barrett’s Esophagus2

Page 15: Refluks Laringo Faring

• Barium esofagografi• Prolonged Ambulatory pH monitoring• Manometri esofagus

Page 16: Refluks Laringo Faring

Tatalaksana• Menghilangkan gejala, • Menyembuhkan kerusakan mukosa,• Mengatasi komplikasi, dan • Mencegah remisi gejala.

Tatalaksana merupakankombinasi modifikasi gaya hidup dan diet, terapi farmakologis, dan terapi bedah anti-refluk

Page 17: Refluks Laringo Faring

Modifikasi Gaya Hidup1. Meninggikan kepala tempat tidur (6-8

inchi)2. Diet: rendah lemak, protein tinggi,

hindari makanan yang mengiritasi esofagus dan lambung (jus citrus, produk tomat, kopi, teh, alkohol, cola, bawang), tidak makan 2 jam sebelum tidur

Page 18: Refluks Laringo Faring

Medikamentosa- Antacid- H2 bloker– Pada PGRE• Cimetidine 400 mg 2x/hari (penyakit simptomatik non

erosif); 800 mg 2x/hari (esofagitis erosif)• Ranitidine: 150 mg 2x/hari(penyakit simptomatik non

erosif); 150 mg 4x/hari(esofagitis erosif)• Famotidine: 20 mg 2x/hari (penyakit simptomatik non

erosif); 40 mg 2x/hari (esofagitis erosif)• Nizatidine: 150 mg 2x/hari (semua manifestasi penyakit

refluks)

Page 19: Refluks Laringo Faring

• Proton Pump Inhibitor• Agen Promotilitas ( Metoclopramide )

Page 20: Refluks Laringo Faring

TERAPI BEDAHIndikasi terapi bedah anti-refluks:

1. PRGE refrakter/persisten yang gagal dengan terapi medik

2. Malnutrisi berat3. Infeksi saluran nafas rekuren4. Striktur esofagus yang gagal dengan terapi

dilatasi5. Esofagus Barrett

Page 21: Refluks Laringo Faring

Tujuan terapi bedah anti-refluks

1. Memperbaiki kompetensi kardia dengan menambah panjang dan tekanan SEB

2. Mengurangi diameter esofagus3. Mengatasi distensi lambung

Page 22: Refluks Laringo Faring

Komplikasi• Laringospasme paroksismal• Stenosis laring• Karsinoma laring• Esofagus Barret• Striktur Peptik

Page 23: Refluks Laringo Faring

TERIMAKASIH