rancang bangun aplikasi berbasis web untuk inventarisasi

15
Jatisi, Vol. 2 No. 1 September 2015 41 Rancang Bangun Aplikasi Berbasis Web untuk Inventarisasi Benda Seni Budaya Palembang Shinta Puspasari *1 , Dien Novita 2 , Mgs. Deny Ramadhan 3 1 Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indo Global Mandiri, Palembang 2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK GI MDP, Palembang 3 Cyber Art Creative Studio, Palembang e-mail: *1 [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected] Abstrak Tulisan ini memaparkan rancang bangun aplikasi berbasis web untuk inventarisasi benda seni budaya Pelambang lewat dokumentasi citra digital. Metodologi penelitian meliputi metodologi pengambangan aplikasi cepat (Rapid Application Development) terdiri dari tahap permodelan, implementasi, dan pengujian aplikasi. Inventarisasi benda seni budaya benda dilakukan lewat penelusuran data primer dan sekunder melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi pada Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kota Palembang serta Pelaku seni di Dewan Kesenian Palembang. Proses pengumpulan data berhasil menginventaris 150 budaya berwujud benda. Hasil implementasi perancangan aplikasi diperoleh sebuah website yang dapat diakses oleh pengguna dengan berbagai tingkatan hak akses. Aplikasi yang dibangun diharapkan dapat memudahkan penyebaran informasi benda seni budaya yang ada dan berkembang di kota Palembang dan mendokumentasi citra digital benda seni budaya tersebut sehingga dapat diakses secara global. Kata kunciPerancangan, Website, Inventarisasi, Budaya, Palembang Abstract This paper describes the design of web-based applications for Palembang inventory of objects of art and culture through digital image documentation. The research methodology includes Rapid Application Development methodology which consists of modelling, implementation, and testing of applications. Inventory of art of cultural objects made through primary and secondary data searches through interviews, observation, and documentation to the Department of Tourism and culture of Palembang City and at the Arts Council of Palembang. The data collection contains 150 intangible cultural objects. The Results of the implementation of application design acquired a site www. PalembangCulture.com which can be accessed by users with different levels of access rights. Applications is expected to facilitate the dissemination of information objects of art and culture that exist and thrive in the city of Palembang and document digital images of objects of art and culture so that they can be accessed globally. KeywordsDesign, Website, Inventory, Culture, Palembang

Upload: others

Post on 18-Oct-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rancang Bangun Aplikasi Berbasis Web untuk Inventarisasi

Jatisi, Vol. 2 No. 1 September 2015 41

Rancang Bangun Aplikasi Berbasis Web untuk

Inventarisasi Benda Seni Budaya Palembang

Shinta Puspasari*1, Dien Novita2, Mgs. Deny Ramadhan3

1Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indo Global Mandiri, Palembang 2Program Studi Sistem Informasi, STMIK GI MDP, Palembang

3Cyber Art Creative Studio, Palembang

e-mail: *[email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak

Tulisan ini memaparkan rancang bangun aplikasi berbasis web untuk inventarisasi

benda seni budaya Pelambang lewat dokumentasi citra digital. Metodologi penelitian meliputi

metodologi pengambangan aplikasi cepat (Rapid Application Development) terdiri dari tahap

permodelan, implementasi, dan pengujian aplikasi. Inventarisasi benda seni budaya benda

dilakukan lewat penelusuran data primer dan sekunder melalui wawancara, observasi, dan

dokumentasi pada Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kota Palembang serta Pelaku seni di

Dewan Kesenian Palembang. Proses pengumpulan data berhasil menginventaris 150 budaya

berwujud benda. Hasil implementasi perancangan aplikasi diperoleh sebuah website yang

dapat diakses oleh pengguna dengan berbagai tingkatan hak akses. Aplikasi yang dibangun

diharapkan dapat memudahkan penyebaran informasi benda seni budaya yang ada dan

berkembang di kota Palembang dan mendokumentasi citra digital benda seni budaya tersebut

sehingga dapat diakses secara global.

Kata kunci— Perancangan, Website, Inventarisasi, Budaya, Palembang

Abstract This paper describes the design of web-based applications for Palembang inventory of

objects of art and culture through digital image documentation. The research methodology

includes Rapid Application Development methodology which consists of modelling,

implementation, and testing of applications. Inventory of art of cultural objects made through

primary and secondary data searches through interviews, observation, and documentation to

the Department of Tourism and culture of Palembang City and at the Arts Council of

Palembang. The data collection contains 150 intangible cultural objects. The Results of the

implementation of application design acquired a site www. PalembangCulture.com which can

be accessed by users with different levels of access rights. Applications is expected to facilitate

the dissemination of information objects of art and culture that exist and thrive in the city of

Palembang and document digital images of objects of art and culture so that they can be

accessed globally.

Keywords—Design, Website, Inventory, Culture, Palembang

Page 2: Rancang Bangun Aplikasi Berbasis Web untuk Inventarisasi

ISSN: 1978-1520

JCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page–end_page

42 ISSN : 2407-4322

1. PENDAHULUAN

eragaman warisan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal yang berkembang secara turun-

temurun merupakan kekayaan suatu bangsa yang dimiliki Indonesia. Nilai-nilai tersebut

dapat dilihat dari tradisi berbagai suku yang tersebar di berbagai provinsi dan kota di

Indonesia. Salah satunya adalah kota Palembang. Sebagai bangsa majemuk, Indonesia

dikenal sebagai masyarakat multikultural, masyarakat yang anggotanya memiliki latar

belakang dengan beragam etnis, suku, agama, budaya. Kemajemukan dan multikulturalitas

memiliki konsekuensi permasalahan silang budaya yang sampai saat ini belum memiliki

identitas kebudayaan yang jelas. Identitas budaya seringkali mengakibatkan ketegangan dan

dapat berakibat konflik antar bangsa dikarenakan belum adanya dokumentasi dan inventarisasi

budaya dan seni yang efektif khususnya untuk Kota Palembang.

Palembang merupakan salah satu kota yang bersejarah sebagai salah satu kota yang

menjadi pusat kerajaan Sriwijaya. Palembang yang menjadi pusat kerajaan Sriwijaya

mengalami puncak masa kejayaannya dibawah raja Balaputera Dewa, dimana pada abad ke-7

dan 8 kerajaan Sriwijaya menguasai selat Malaka, Sunda, semenanjung Malaka dan tanah

genting sebagai pusat perdagangan [1,2,3]. Kebesaran kerajaan Sriwijaya dan Palembang

Darussalam dengan ragam warisan budaya dan seni menuntut dokumentasi dan inventarisasi

guna pelestarian dan pengakuan kepemilikan sehingga tidak diakui atau diambil oleh bangsa

lain mengingat luasnya wilayah kekuasaan kerajaan Sriwijaya di masa lalu. Sebagai contoh

budaya mengenakan kain Songket di acara-acara tradisional di Palembang. Songket sendiri

bukan hanya ada di Palembang tapi beberapa daerah lain bahkan negara tetangga. Namun,

terdapat keunikan yang menjadi ciri khas Songket Palembang sehingga perlu diidentifikasi dan

didokumentasikan sejarah lengkap nya sebagai identitas budaya dan seni Palembang sebelum

diakui kepemilikannya oleh bangsa lain. Keunikan nilai budaya dan seni di kota Palembang

menjadi salah satu kekayaan menjadi jati diri yang menjadi kebanggaan dan harus dilestarikan.

Menurut Prof. Dr. Daoed Joesoef (Mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan),

“kebudayaan sebaiknya tidak dibiarkan berjalan, tumbuh dan berkembang tanpa perhatian dan

bimbingan, lebih-lebih bila ia diharap akan berperan di dalam pertumbuhan manusia secara

individual dan perkembangan masyarakat di mana manusia tersebut berdiam”. Telah diteliti

sebelumnya dan diketahui bahwa budaya nasional mempengaruhi hubungan antara strategi dan

sistem kendali manajemen [4]. Pemerintah dan masyarakat memiliki tanggung jawab dalam

memajukan kebudayaan.

Diperlukan keterlibatan masyarakat dalam membentuk ketahanan budaya khususnya

budaya lokal kota Palembang. Pemerintah yang diwakili oleh Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan telah merumuskan Visi pembangunan bidang kebudayaan yaitu “Memperkukuh

kebudayaan Indonesia yang multikultur, bermartabat, dan menjadi kebanggaan masyarakat dan

dunia” [5]. Visi pembangunan kebudayaan diprioritaskan pada Peningkatan Kesadaran dan

Pemahaman Jati Diri dan Karakter Bangsa; Peningkatan Apresiasi Masyarakat Terhadap

Keragaman, serta Kreatifitas Nilai Budaya, tradisi, kepercayaan,sejarah, Seni, dan Film;

Peningkatan Kualitas Pengelolaan, Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan

Warisan Budaya; Peningkatan Internalisasi dan Diplomasi Budaya; Pengembangan

Sumberdaya Budaya; Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebudayaan. Bahkan, pada era global

sekarang, transformasi itu berjalan dengan sangat cepat yang kemudian mengantarkan

masyarakat Indonesia pada masyarakat berbasis pengetahuan tanpa menghilangkan jati diri

bangsa .

Sebagai upaya turut serta dalam pelestarian budaya dan seni kota Palembang, maka

tulisan ini akan membahas rancang bangun aplikasi berbasis web untuk inventarisasi seni

budaya Palembang. Luasnya jangkauan internet yang memudahkan akses informasi kapan,

dimana, dan oleh siapa saja menjadi salah satu keunggulan yang mendukung efektifitas tujuan

pengembangan aplikasi. Eculture untuk pelestarian kebudayaan nasional pernah diteliti dan

dibangun untuk budaya nasional [6] namun data yang dikumpulkan belum maksimal khususnya

K

Page 3: Rancang Bangun Aplikasi Berbasis Web untuk Inventarisasi

Jatisi, Vol. 2 No. 1 September 2015 43

budaya palembang. Aldy et.al [7] sebelumnya telah membuat media informasi seni dan budaya

Palembang berbasi web. Namun perancangan dan analisis kebutuhan aplikasi masih belum

efektif menginventarisasi seni dan budaya di Palembang. Validitas data yang digunakan juga

diragukan. Minimnya dokumentasi menjadi salah satu kelemahan. Konten website juga belum

sepenuhnya relevan dengan seni budaya Palembang. Perbaikan teknik dalam metodologi

penelitian dilakukan dalam penelitian antara lain teknik pengumpulan data data primer dan

sekunder dari sumber terpercaya. Data yang didapat kemudian diolah dan dianalisa yang

hasilnya digunakan untuk perancangan dan implementasi aplikasi berbasis web untuk

invetarisasi benda seni budaya Palembang.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini membahas rancang bangun aplikasi berbasis web untuk inventarisasi

benda seni budaya Palembang. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki

bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya

terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,

bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Ditinjau dari sudut Bahasa Indonesia, kata

kebudayaan berasal dari kata Sansekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang

berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan : hal – hal yang

bersangkutan dengan akal. Ada sarjana yang mengupas kata budaya sebagai suatu

perkembangan dari majemuk budi–daya, yang berarti daya dari budi. Karena itu mereka

membedakan budaya dari kebudayaan. Demikianlah budaya adalah daya dari budi yang berupa

cipta, rasa, dan karsa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa tersebut [8].

Identifikasi dan invetarisasi benda seni budaya dilakukan dengan metode-metode penelitian.

Langkah-langkah penelitian diilustrasikan seperti pada Gambar 1,

Gambar 1 Langkah-langkah Penelitian

Penelitian diklasifikasikan menjadi tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. Input

meliputi langkah-langkah awal penelitian dengan penelusuran literatur dan identifikasi data

yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang sudah diidentifikasi didapatkan dengan

Page 4: Rancang Bangun Aplikasi Berbasis Web untuk Inventarisasi

ISSN: 1978-1520

JCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page–end_page

44 ISSN : 2407-4322

menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder sehingga disiapkan instrumen

yang sesuai dengan data tersebut. Tahapan proses melakukan pengolahan terhadap data yang

berhasil dikumpulkan. Tahapan ini dapat disebut juga tahapan pengembangan sistem. Pada

tahapan ini diterapkan metodologi pengembangan cepat (Rapid Application Development/

RAD). Metodology RAD didasarkan pada prinsip-prinsip yang sama atau pengembangan sistem

jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dari pengembang terhadap perubahan dalam

bentuk apapun [9]. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahapan ini antara lain melakukan

analisis dan permodelan bisnis dan proses yang dimodelkan dengan menggunakan diagram

usecase dan aktifitas. Permodelan data yang menghasikan rancangan struktur tabel dan antar

muka sesuai dengan data dan kebutuhan yang diperlukan untuk inventarisasi seni budaya. Hasil

perancangan aplikasi diimplementasikan dalam bahasa pemrograman web yaitu PHP. PHP

singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang

bersifat open source. PHP merupakan script yang terintregrasi dengan HTML dan berada pada

server ( server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk

membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan

dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang

diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana

script tersebut berjalan [10,11]. Implementasi menghasilkan sebuah aplikasi yang akan diujikan

diakhir tahapan proses. Pada akhir penelitian didapatkan output berupa kesimpulan hasil proses

perancangan dan implementasi aplikasi web yang dibangun.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengumpulan Data

Data diambil dari sumber primer dan sekunder. Sumber primer menghasilkan data

primer yang dikumpulkan dengan metode wawancara dan observasi ke lokasi keberadaan benda

seni budaya. Data sekunder yang diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

Palembang dan UPTD Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang berupa buku-buku,

Video CD, dan dokumen berkenaan dengan benda seni budaya palembang.

3.1.1 Wawancara

Wawancara dilakukan guna mendapatkan informasi lebih lanjut berdasarkan data awal

hasil studi pustaka dan melakukan verifikasi serta validasi data. Wawancara dilakukan pada

sejumlah pihak yang berwenang dan berkompeten dibidang seni budaya Palembang, yaitu:

1. Sekretaris Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kota Palembang

2. Kabid. Pengembangan Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang

3. Pakar budaya Palembang, Kepala Museum Sultan Mahmud Badaruddin II

4. Pelaku seni, Ketua Dewan Kesenian Palembang

Instrumen wawancara disiapkan untuk masing-masing interviewee sesuai dengan tugas pokok

dan peran mereka masing-masing. Berdasarkan wawancara diketahui bahwa aplikasi

inventarisasi seni budaya Palembang belum ada dan diperlukan bagi dinas untuk mendukung

tugas dan fungsi institusi serta kebutuhan fungsionalitas apa saja yang perlu ada dalam aplikasi.

3.1.2 Observasi

Observasi dilakukan untuk pengumpulan data benda-benda seni budaya Palembang

yang ditelusuri berdasarkan data hasil wawancara dan studi literatur. Observasi dilakukan

dengan mendokumentasikan benda seni dan budaya dalam format citra digital. Deskripsi benda

tersebut ditelusuri dengan melakukan studi literatur dan wawancara.

Page 5: Rancang Bangun Aplikasi Berbasis Web untuk Inventarisasi

Jatisi, Vol. 2 No. 1 September 2015 45

Hasil akhir pengumpulan data diperoleh 147 benda budaya dan 3 kesenian Palembang

berikut deskripsinya. Unsur budaya dikelompokkan menjadi Peralatan dan Teknologi dan

Kesenian. Peralatan dan Teknologi sendiri dikategorisasikan menjadi, Senjata, Pakaian, Rumah,

Alat Produksi, Wadah, Alat Ttransportasi, dan Lainnya. Tabel 1 menyajikan sampel data yang

berhasil dikumpulkan,

Tabel 1 Sampel data benda budaya

Nama Benda Unsur

Budaya

Kategori Deskripsi

Songket

Peralatan dan

Teknologi

Pakaian Kain songket berwarna

hijau dan merah ini

adalah selendang

songket yang terbuat dari

benang emas

3.2 Diagram Usecase

Diagram usecase digunakan untuk memodelkan fungsionalitas aplikasi. Aplikasi

dirancang untuk dapat menginventarisasi benda seni budaya dalam format citra digital dan teks.

Aktor atau pengguna sistem memiliki hak akses yang berbeda dan dikategorikan menjadi tiga

hak akses, yaitu sebagai admin, publik, dan kepala bidang. Pengguna publik memiliki hak akses

dengan tingkatan terendah dimana hanya memiliki akses terbatas pada kelola data video dan

foto, serta akun pengguna. Kepala Bidang memiliki hak akses tertinggi dimana pengguna dapat

mengakses semua fitur dalam aplikasi dan berhak untuk memvalidasi setiap pengelolaan data

budaya. Diagram usecase yang secara umum dimodelkan seperti pada Gambar 3, dan masing-

masing usecase dijelaskan dalam Tabel 2.

Gambar 2 Diagram Usecase

System

KaBid.Pengembangan Budaya

KaSi. Seni dan Film

Admin

Kelola Kesenian

Kelola Cagar Budaya

Kelola Alat&Teknologi

Kelola Pengguna

Kelola Foto

Kelola Video

Tambah

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>Ubah

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

Validasi<<include>>

<<include>>

<<include>>

Pengguna

Page 6: Rancang Bangun Aplikasi Berbasis Web untuk Inventarisasi

ISSN: 1978-1520

JCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page–end_page

46 ISSN : 2407-4322

Tabel 2 Glosarium Usecase

Nama Usecase Spesifikasi Aktor

Kelola Kesenian Mengelola data kesenian Admin

Kelola Cagar Budaya Mengelola data cagar budaya Admin

Kelola Alat &Teknologi Mengelola data Alat dan Teknologi Admin

Kelola Pengguna Mengelola pengguna beserta hak akses Admin

Kelola Foto Mengelola data foto Admin

Kelola Video Mengelola data Video Admin

Ubah Mengubah data Pengguna

Tambah Menambah data Pengguna

Validasi Memvalidasi data KaBid, KaSi

Format data yang dapat didokumentasikan yaitu citra digital dalam format .jpg, .bmp, .png, .gif.

Sedangkan deskripsi benda disimpan dalam format .txt. Untuk citra dinamis, aplikasi mampu

menyimpan data dalam format video denga kapasitas maksimum hingga 5 Mb per data.

3.3 Diagram Aktifitas

Diagram aktifitas dirancang untuk menggambarkan langkah-langkah aliran kerja

aplikasi. Gambar 3 adalah diagram aktifitas pada laman utama aplikasi berbasis web yang akan

dibangun. Proses diawali dengan aktifitas menampilkan laman beranda website yang

didalamnya terdapat sejumlah menu untuk pengelolaaan kesenian, cagar budaya, dan

peralatan&teknologi. Masing-masing menu memiliki subaktifitas lagi. Aktifitas login dilakukan

terlebih dahulu ketika pengguna ingin melakukan aktifitas kelola kesenian, cagar budaya,

peralatan&teknologi, dan pengguna. Login terlebih dahulu memverifikasi pengguna aplikasi

selanjutnya menampilkan laman sesuai aktifitas yang dipilih dan sesuai hak akses pengguna

yang sudah terdaftar. Pengguna dapat melakukan proses kelola akun masing-masing pengguna

dengan melakukan update data maupun ubah password.

Gambar 3 Diagram Aktifitas Laman Utama

Aktor Aplikasi

Tampilan Laman Beranda

Tampil Laman Kesenian

Tampil Laman Peralatan&Teknologi

Tampil Laman Cagar Budaya

Login

Kelola Panel Pengguna

berhasil

gagallogin pengguna

kesenian

peralatan&teknologi

Cagar Budaya

Kelola Laman

beranda

tanpa Login

Login

Kelola Laman Budaya

berhasil

gagalKeluar

Page 7: Rancang Bangun Aplikasi Berbasis Web untuk Inventarisasi

Jatisi, Vol. 2 No. 1 September 2015 47

Aktifitas kelola laman budaya terdiri dari sub aktivitas kelola foto dan video untuk

masing-masing benda budaya yang didalamnya memuat aktifitas tambah, ubah, dan atau hapus

data foto dan video benda budaya sesuai kategori yang dipilih pengguna atau aktor.

3.4 Relasi Antar Tabel

Gambar 4 adalah diagram relasi antar tabel yang dirancang sesuai kebutuhan aplikasi

berbasis web yang dapat mengelola pengguna dan data benda budaya yang disimpan dalam

format teks dan gambar statis (foto) dan dinamis (video).

Gambar 4 Relasi antar tabel

3.5 Tampilan Antar Muka

Antar muka aplikasi diimplementasikan sesuai dengan hasil perancangan yang

menghasilkan tampilan beberapa laman utama.

3.5.1 Laman Beranda

Laman Beranda seperti Gambar 5 merupakan laman depan yang pertama kali akan

muncul ketika pengguna mengakses web. Menu utama aplikasi terletak pada bagian atas yang

terdiri dari Informasi, Kesenian, Cagar Budaya, Peralatan&Teknologi, Login. Informasi singkat

tentang sejarah Kota Palembang dan berita terkini ditampilkan pada aman beranda

Page 8: Rancang Bangun Aplikasi Berbasis Web untuk Inventarisasi

ISSN: 1978-1520

JCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page–end_page

48 ISSN : 2407-4322

Gambar 5 Antarmuka Beranda

3.5.2 Laman Kesenian

Laman Kesenian seperti Gambar 6 akan muncul ketika pengguna mengakses Menu

utama Kesenian. Kesenian dibagi menjadi 3(tiga) sub menu, yaitu : Tarian, Wayang, Dul

Muluk.

Page 9: Rancang Bangun Aplikasi Berbasis Web untuk Inventarisasi

Jatisi, Vol. 2 No. 1 September 2015 49

Gambar 6 Antarmuka Kesenian

Jika pengguna memilih salah satu jenis kesenian, misalnya Tari Gending Sriwijaya, maka akan

muncul antarmuka seperti Gambar 7,

Gambar 7 Antarmuka Kesenian Tari Gending Sriwijaya

Laman ini menyajikan informasi mengenai kesenian tersebut berikut foto dan video terkait.

Terdapat menu tambah data foto atau video pada laman tersebut.

3.5.3 Laman Cagar Budaya

Laman Cagar Budaya seperti Gambar 8 akan muncul ketika pengguna mengakses Menu

utama Cagar Budaya.

Page 10: Rancang Bangun Aplikasi Berbasis Web untuk Inventarisasi

ISSN: 1978-1520

JCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page–end_page

50 ISSN : 2407-4322

Gambar 8 Antarmuka Cagar Budaya

Laman ini menyajikan informasi mengenai cagar budaya tersebut berikut foto dan video terkait.

Terdapat menu tambah data foto atau video pada laman tersebut seperti pada Gambar 9,

Gambar 9 Antarmuka video cagar budaya Jembatan Ampera

Page 11: Rancang Bangun Aplikasi Berbasis Web untuk Inventarisasi

Jatisi, Vol. 2 No. 1 September 2015 51

Tampilan antamuka yang sama juga diimplementasikan untuk laman peralatan dan teknologi.

3.5.4 Laman Tambah Data

Laman Tambah Data akan muncul dengan melakukan login terlebih dahulu sebagai

admin. Tambah data dapat berupa data kategori, Post, berita, pengguna. Antarmuka laman

tambah data masing-masing diilustrasikan seperti pada Gambar 10,

(a)

(b)

Gambar 10 (a) (b) Antarmuka Tambah Kategori

Untuk Post budaya selain bisa tambah inventaris budaya baru, juga bisa tambah foto dan video

terkait budaya tersebut. Penambahan data ini dapat dilakukan dengan hak akses sebagai admin

Page 12: Rancang Bangun Aplikasi Berbasis Web untuk Inventarisasi

ISSN: 1978-1520

JCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page–end_page

52 ISSN : 2407-4322

atau kepala seksi/dinas yang berwenang. Antar muka untuk fungsi tambah tersebut

diilustrasikan seperti pada Gambar 11,

(a)

(b)

Gambar 11 Antarmuka Tambah Data (a) Foto (b) Video

3.5.5 Laman Ubah Data

Antarmuka berikut akan muncul dengan melakukan login terlebih dahulu sebagai

admin. Tambah data dapat berupa data kategori, Post, berita seperti pada Gambar 12,

Gambar 12 Antarmuka Ubah Kategori

Page 13: Rancang Bangun Aplikasi Berbasis Web untuk Inventarisasi

Jatisi, Vol. 2 No. 1 September 2015 53

3.5.6 Laman Registrasi Pengguna

Registrasi diperlukan ketika pengguna umum ingin menambahkan foto atau video baru

untuk suatu kategori budaya. Antarmuka seperti pada Gambar 13 akan muncul untuk registrasi

pengguna baru dan proses approvement pengguna dilakukan oleh admin.

(a)

(b)

Gambar 13 (a) (b) Antarmuka registrasi pengguna oleh admin

3.5.7 Laman Validasi

Laman validasi digunakan seperti Gambar 14 untuk memvalidasi setiap data baru yang

diunggah oleh pengguna umum. Penanggung jawab proses ini adalah kepala dinas kebudayaan

dan pariwisata atau kepala seksi terkait budaya. Validasi bisa dilakukan dengan memilih

approved atau unapproved.

Gambar 14 Antarmuka validasi upload

Page 14: Rancang Bangun Aplikasi Berbasis Web untuk Inventarisasi

ISSN: 1978-1520

JCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page–end_page

54 ISSN : 2407-4322

3. 6 Hasil Pengujian

Pengujian blackbox dilakukan terhadap setiap fitur dan antarmuka aplikasi. Secara

keseluruhan fitur dalam aplikasi yang diujikan berhasil melakukan fungsinya sesuai skenario.

Data pada Tabel 3 adalah sampel hasil pengujian untuk laman kesenian,

Tabel 3 Hasil Pengujian Laman Beranda

No. Skenario Luaran yang diharapkan Validasi

1. User mengklik pilihan pada

menu utama

Aplikasi menampilkan laman

sesuai pilihan menu

sesuai

2. User mengklik pilihan Informasi

pada panel Sejarah atau Berita

Aplikasi menampilkan laman

sesuai pilihan panel

sesuai

3. User menggeser gambar pada

header image di bagian atas web

Gambar bergeser dan header image

berganti gambar

sesuai

4. User mengklik gambar pada

header image di bagian atas web

Aplikasi menampilkan Berita Foto

gambar terkait

sesuai

4. KESIMPULAN

Penelitian ini merancang dan membangun aplikasi berbasis web untuk inventarisasi

benda seni budaya Palembang. Metodologi penelitian yang menerapkan beberapa metode

terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. Tahapan tersebut diawali proses

identifikasi data yang dilanjutkan dengan pengumpulan dan pengolahan data, dapat ditarik

kesimpulan antara lain:

1. Penelitian ini berhasil mendeskripsikan dan mendokumentasi sebanyak 150 budaya,

terdiri dari 147 berwujud benda dan 3 tak berwujud benda berupa kesenian tari dan

teater.

2. Aplikasi berbasis web yang berhasil dibuat untuk penyebaran informasi budaya

berwujud benda di kota Palembang efektif diakses oleh pengguna lewat internet secara

global.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian Riset,

Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk dukungan dana penelitian, serta kepada Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Vebri A.L., Isnayanti S. “ Tari Gending Sriwijaya”. Dewan Kesenian Palembang. 2012.

[2] Vebri Al Lintani. “ Gelar-gelar Adat Kebangsawanan Palembang”. Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata Pemerintah Kota Palembang. 2014.

[3] Vebri Al Lintani. “Dul Muluk : Sejarah dan Pengadeganan”. Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kota Palembang. 2014.

Page 15: Rancang Bangun Aplikasi Berbasis Web untuk Inventarisasi

Jatisi, Vol. 2 No. 1 September 2015 55

[4] Tubagus I., Lily S.W., Meutia, Munawar M. “ Strategy. Interactive Control System and

National Culture : A Case Study of Batik Industry in Indonesia”. Procedia - Social and

Behavioral Sciences Vol. 65 Pages 33–38, 3 December 2012,

[5] Direktorat Jendral Kebudayaan. Rencana Strategis 2010-2014.

[6] Agus Salim & Zainal A. Hasibuan. “Eculture: Kerangka TIK untuk Pelestarian

Kebudayaan Nasional”. Jurnal Informatika &Komputasi Vol.6 (1) April 2012. ISSN

1412-0232. STMIK Indonesia.

[7] Aldy Kurnia Pratama, Deni, Komariansyah, “Media Informasi Seni dan Budaya

Palembang berbasis Web”. STMIK Palcomtech. Palembang.

[8] Koentjaraningrat. “Pengantar Ilmu Antropologi”. Aksara Baru. Jakarta. 1983.

[9] Roger S. Pressman. “Software Engineering A Practitioner’s Approach Fifth Edition”.

McGraw Hill. New York. 2001.

[10] Yuhefizar, Mooduto HA, dan Rahmat Hidayat. “Cara Mudah Membangun Website

Interaktif Menggunakan Content Management System Joomla”. Jakarta: PT. ElexMedia

Komputindo. 2006.

[11] Anhar. “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”. Media Kita. Jakarta.

2010.