railway function in developing multimodal transportation in java

29
PERAN PERKERETAAPIAN DALAM PENGEMBANGAN TRANSPORTASI MULTIMODA DI PULAU JAWA JAKARTA, FEBRUARI 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN D I R E K T O R A T J E N D E R A L P E R K E R E T A A P I A N

Upload: indonesia-infrastructure-initiative

Post on 18-Jul-2015

74 views

Category:

Government & Nonprofit


5 download

TRANSCRIPT

PERAN PERKERETAAPIAN DALAM PENGEMBANGAN TRANSPORTASI MULTIMODA

DI PULAU JAWA

JAKARTA, FEBRUARI 2013

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

1D I R E K T O R A T J E N D E R A L P E R K E R E T A A P I A N

I.

II.

III.

IV.

ARAH KEBIJAKAN PERKERETAAPIAN NASIONAL

PERAN PERKERETAAPIAN DALAM SISTEM TRANSPORTASI MULTIMODA

TRANSPORTASI MULTIMODA

PEMBANGUNAN JALUR GANDA KA DI PULAU JAWA

II

“Perkeretaapian yang berdaya saing, berintegrasi, berteknologi, bersinergi dengan industri, terjangkau dan mampu menjawab tantangan

perkembangan”.

1. Pelayanan prasarana dan sarana perkeretaapian yang handal;

2. Teknologi perkeretaapian yang modern, ramah lingkungan, daya angkut besar dan berkecepatan tinggi;

3. Penyelenggaraan perkeretaapian nasional yang mandiri dan berdaya saing.

4

a. Pengembangan jaringan dan layanan kereta api antar kota dan perkotaan.

b. Jaringan perkeretaapian yang menghubungkan simpul transportasi sepertipelabuhan laut, bandar udara dan dry-port.

c. Jaringan perkeretaapian yang menghubungkan wilayah pertambangan,perkebunan dan kawasan industri.

d. Pengembangan jaringan dan layanan perkeretaapian di pulau Jawa, Sumatera danpulau-pulau lainnya.

e. Peningkatan kapasitas jaringan KA melalui pembangunan jalur ganda,elektrifikasi dan peningkatan persinyalan.

f. Pengembangan layanan transportasi terpadu (terintegrasi dengan moda lain).

g. Pembangunan jaringan dan layanan Kereta Api Cepat (High SpeedTrain ).

5

“Perkeretaapian nasional memiliki pangsa pasar penumpang sebesar 11-13 % dan barang sebesar 15-17 % dari total pangsa pasar transportasi nasional pada tahun 2030”.

PulauPenumpang

(orang/tahun)Barang

(ton/tahun)

Jawa 858.500.000 534.000.000

Sumatera 48.000.000 403.000.000

Kalimantan 6.000.000 25.000.000

Sulawesi 15.500.000 27.000.000

Papua 1.500.000 6.500.000

Total 929.500.000 995.500.000

Perkiraan Angkutan Penumpang dan Barang Tahun 2030:

TAHUN 2010:Pnp = 202 juta orangBarang = 19 juta ton

TAHUN 2030:Pnp = 929 juta orangBarang = 995 juta ton

6Sumber : RIPNAS

II

8

PP No.8 Tahun 2011

Angkutan Multimoda adalah angkutan barang denganmenggunakan paling sedikit 2 (dua) moda angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak sebagai dokumenangkutan multimoda dari satu tempat diterimanya barangoleh badan usaha angkutan multimoda ke suatu tempatyang ditentukan untuk penyerahan barang kepadapenerima barang angkutan multimoda.

9

Paradigma Lama : Terpisah satu dengan lainnya dan diatur oleh regulasi masing-masing

Kapal Kontainer

Kapal Ferry

Tongkang

dll

Kargo Kontainer

Standard Freight

Double Stacking

Truk Trailer

Truk Tronton

Pesawat Kargo

Pesawat Kombinasi

Biaya Terendah Biaya Tertinggi

Transportasi Multimoda

Paradigma Baru : Secara ideal point to point terpadu melalui sistem multimoda

Hub dan Spokes

1. Daya Saing

2. KualitasLayanan

3. Kinerja

4. Daya Tarik Pasar

5. Jaringan

10

CONTOH PENERAPAN TRANSPORTASI MULTIMODA DI INDONESIA

III

BANDUNG

Jawa Barat

JAKARTA

SERANG

SURABAYA

SEMARANG

DKI

Banten

Jawa TengahJawa Timur

YOGYAKARTADIY

Merak

Bogor

Sukabumi

Cikampek

PadalarangCirebon

Banjar

Kroya

Tegal

Purwokerto

Pekalongan

Solo

Madiun Kertosono

Blitar

Malang

Bangil

Sidoarjo

Bojonegoro

Jember

Banyuwangi

Bojonegoro

Gambringan

Bojonegoro

Gundih

Prupuk

Kutoarjo

BANDUNG

Jawa Barat

JAKARTA

SERANG

SURABAYA

SEMARANG

DKI

Banten

Jawa TengahJawa Timur

YOGYAKARTADIY

Merak

Bogor

Sukabumi

Cikampek

PadalarangCirebon

Banjar

Kroya

Tegal

Purwokerto

Pekalongan

Solo

Madiun Kertosono

Blitar

Malang

Bangil

Sidoarjo

Bojonegoro

Jember

Banyuwangi

Bojonegoro

Gambringan

Bojonegoro

Gundih

Prupuk

Kutoarjo

Bojonegara

Tonjong

Bandara Soetta Manggarai

Jalur KA Pasoso - JICT

Tonjong –Pel. Bojonegara

Terminal Peti Kemas Gedebage

Akses KA menuju Pel. Tj. Perak

Akses KA&dryport Pel.Cirebon

Akses KA menuju Pel. Tanjung Mas

Dry Port Cikarang

POTENSI ANGKUTAN PETI KEMAS

DENGAN KERETA API

12Saat ini terdapat 2 (dua) Dry Port yang beroperasi di Pulau Jawa, yaitu

Cikarang Dry Port dan TPK Gedebage.

GEDEBAGE DRYPORT

1. Dry port Gedebage berlokasi di Bandung, Jawa Barat, dan utamanya melayani industri tekstil.

2. Dry port ini menerapkan sistem pelayanan satu pintu dan masih dalam pengembangan sistem integrasi multimoda.

13

Data Angkutan Kontainer di Dry Port Gedebage selama 7 tahun terakhir sbb:

CIKARANG DRYPORT

1. Berlokasi di Jawa Barat, utamanya melayani industri tekstil dan elektronik.2. Cikarang Dryport menyediakan pelayanan satu pintu yang telah terintegrasi

dengan sistem administrasi logistik.3. Moda kereta api belum beroperasi ke arah Pelabuhan Tanjung Priok, karena

akses untuk menuju Pasoso (Jakarta International Container Terminal/JICT) belum tersedia atau terhubung secara langsung. Saat ini sedang dalam proses pembebasan lahan

4. Cikarang Dry Port saat ini sudah melayani angkutan domestik, yaitu menuju Pelabuhan Tanjung Emas dan Tanjung Perak.

14

Konektivitas jalur KA diharapkan menjadi akses yang menghubungkan wilayah SDA menuju ke pelabuhan, meliputi: Tanjungpriok (DKI Jakarta), Cirebon (Jawa Barat), Tanjung Perak (Jawa Timur), Tanjung Emas (Jawa Tengah), Bojonegara (Banten), Pembangunan jalur KA pelabuhan lintas Karawang –Cilamaya.

Konektivitas Jalur KA dengan bandara, diantaranya: Soekarno – Hatta (Jakarta), Adi Sucipto (Yogyakarta), Adi Sumarmo (Solo), Juanda (Surabaya), Kertajati (Jawa Barat) dan Ahmad Yani (Semarang).

Pembangunan MRT North –South line dan East –West line Pembangunan DDT jalur KA Manggarai-Bekasi, dan elektrifikasi

Bekasi –Cikarang Pembangunan KA Bandara : Halim - Manggarai – Soekarno Hatta Pembangunan KA Bandara Juanda (Surabaya – Pasar Turi – Bandara

Juanda) Pembangunan jaringan akses kereta api ke Pelabuhan Tanjung Priok

dan Pelabuhan Cilamaya Pembangunan jalan KA Cepat Jakarta-Surabaya Pembangunan jalan KA Cepat Jakarta – Bandung

Paket AMRI-JNG

1 - B 2 3

Rencana Elektrifikasi

antara Cikarang - Cikampek

4

Paket B2JNG-BKS

Paket B1BKS-CKR

MANGGARAIKLENDERJATINEGARA

MATRAMAN CIPINANG

KLENDER

BARU

CAKUNG

KRANJI

BEKASI

BEKASI

TIMUR

CIKARANG

CIBITUNG

TAMBUN

LEMAH ABANG

KEDUNGGEDEH

KARAWANG

KLARI

BUARAN

KOSAMBI

DAWUAN

CIKAMPEK

KE BANDUNG

KE CIREBON

PEMBANGUNAN DOUBLE-DOUBLE TRACK MANGGARAI – CIKARANG

PAKET B1

Pekerjaan Konstruksi / Elektrifikasi

antara Bekasi-Cikarang

PAKET B2

Pekerjaan Konstruksi / Double-Double Track antara Jatinegara-Bekasi,

Pembangunan St. Klender, St. Klender Baru, St. Buaran Baru, St. Cakung

dan St. Kranji (5 Stasiun), Modifikasi LAA, Modifikasi Interlocking dan

Wayside Signal, Modifikasi Kabel dan Fasilitas Telekomunikasi

PAKET A2

Modernisasi St. Jatinegara dan Pembangunan St. Matraman, Dipo

Cipinang

PENGADAAN TANAH

Lanjutan Pengadaan tanah antara Manggarai –

Cikarang

Sisa 9 bidang seluas 848 M2 dan Rumah Dinas 133

Unit

A

2

B

2

B

1

PAKET A1

Modernisasi St. Manggarai, Strutur pengubung ke St. Gambir dan

Pekerjaan Struktur Sementara Jalur Lintas Jarak Jauh menuju St.

Matraman

JALUR KA BANDARA SOEKARNO HATTA - VIA PLUIT (EXPRESS LINE)

Prof. Sedyatmo toll road

Mangrove area

Railroad corridor

Banjir canal

Long Span

Railroad corridor

Grogol-Cawang toll road

Soekarno-Hatta International Airport

Pluit

Tanah Abang

Dukuh Atas

Manggarai

Long span

19

Halim

Panjang Jalur: ± 38 Km

20

• Trase Perkeretaapian bandara Soekarno –Hatta yang ditetapkan untuk diselenggarakan oleh PT. KAI (warna kuning) sesuai amanah Perpres 83 Tahun 2011.

• Panjang jalur baru (Sta. Batu Ceper –Bandara Soetta) : ± 12 Km.

JALUR KA BANDARA SOEKARNO HATTA VIA BATU CEPER (COMMUTER LINE)

BATU CEPER

BDR. SOETTA

Trase Terpilih

RENCANA PEMBANGUNAN KA BANDARA JUANDA

The Study for the Surabaya Regional Rail Transport System, East Java

Double tracking

Electrified

Elevated & At Grade

2 Stages (42 km + 110 km)

Rencana KA menuju Bandara Juanda sudah

tertuang dalam RTRW Kab. Sidoarjo.

AKSES JALUR KA KE PELABUHAN TANJUNG PRIOK

Salah satu faktor penyebab menurunnya jumlah angkutan kontainer yang diangkut dengan KA adalah karena end station hanya sampai di Sta. Pasoso,

tidak langsung sampai ke dermaga. Stasiun KA berlokasi sekitar 2,5 Km from JICT. Kondisi ini menyebabkan double handling dan akhirnya pengangkutan

dengan KA menjadi tidak efisien (High Cost). Ditjen Perkeretaapian berencana untuk mengatasi hal ini dengan membangun akses jalan KA ke

Tanjung Priok . Saat ini dalam tahap pembebasan lahan. 22

AKSES JALUR KA KE PELABUHAN CILAMAYA

23

Cikarang

Dry Port

Tanjung Priok

Gedebage

Dry Port

Bandung

Cikampek

Pasoso

Jatinegara

Cilamaya Port

Klari Bekasi

Karawang

Cilamaya New Port dibangun

untuk mengantisipasi

semakin padatnya

aktifitas di Pelabuhan

Tanjung Priok. Sehingga

diperlukan koneksi jalur KA

ke Pelabuhan Tanjung Priok.

MERAK

BANDUNG

YOGYAKARTA

SOLO

BOGOR

JAKARTA

(HSR : (Manggarai)

Km 0

CIKAMPEK (HSR)

Km 76

CIREBON

Km 203

TEGAL/SLAWI (HSR)

Km 273

SEMARANG (HSR)

Km 413

SURABAYA

(HSR : Pasarturi)

Km 682

PADANGAN (HSR)

Km 555

Km 652

KTS

JEMBER

WO

JALUR KA CEPAT

JALUR YANG ADA

PERPINDAHAN PELAYANAN

KETERANGAN

GAMBARAN (HSR)

Km 477

KERETA API CEPAT JAKARTA - SURABAYA

Karawang Station

New Airport Station

Gedebage Station

Bandung Station

Jakarta (Dukuh

Atas) Station

Cirebon

JakartaKarawang

Purwakarta

West Bandung

Bandung

25

Gambar ini menunjukkan alternatif trase beserta rencana 6 stasiun yang akan dilalui KA Cepat antara Jakarta ke Bandung. Panjang rute : 144 km.

Garis putus-putus menunjukkan garis KA Cepat yang diusulkan antara Jakarta ke Surabaya yang melalui Cirebon dan Semarang (sesuai hasil studi 2008).

Bekasi Station

Bekasi

IV

Double Track yang beroperasi

Double Track dalam tahap pembangunan 2012 dan 2013

BANDUNG

Jawa Barat

JAKARTA

SERANG

SURABAYA

SEMARANG

DKI

Banten

Jawa TengahJawa Timur

YOGYAKARTADIY

Merak

Bogor

Sukabumi

Cikampek

PadalarangCirebon

Banjar

Kroya

Tegal

Purwokerto

Pekalongan

Solo

Madiun Kertosono

Blitar

Malang

Bangil

Sidoarjo

Bojonegoro

Jember

Banyuwangi

Bojonegoro

Gambringan

Bojonegoro

Gundih

Prupuk

Kutoarjo

BANDUNG

Jawa Barat

JAKARTA

SERANG

SURABAYA

SEMARANG

DKI

Banten

Jawa TengahJawa Timur

YOGYAKARTADIY

Merak

Bogor

Sukabumi

Cikampek

PadalarangCirebon

Banjar

Kroya

Tegal

Purwokerto

Pekalongan

Solo

Madiun Kertosono

Blitar

Malang

Bangil

Sidoarjo

Bojonegoro

Jember

Banyuwangi

Bojonegoro

Gambringan

Bojonegoro

Gundih

Prupuk

Kutoarjo

Brebes

Cirebon - Brebes

Pekalongan - Semarang

Semarang - Bojonegoro Bojonegoro - Surabaya

DoubleTrackSingle Track

JAKARTA SURABAYACIREBON TEGAL

PEKALONGAN

SEMARANG

BOJONEGOROBREBES

201 Km

63 Km

13 Km

31 Km 90 Km 175Km

105Km

BEKASI

18 Km

3 Km 25 Km

LARANGAN

PETARUKAN

JALUR GANDA LINTAS UTARA JAWA

Lokasi Dryport (Beroperasi : Gedebage and Cikarang)

27Pembangunan Jalur Ganda Lintas Utara Jawa direncanakan untuk mendukung pengembangan angkutan logistik

Double TrackSingle Track

Partial double track construction from 2011 to 2014;

FINISH AND OPERATING AT THE END OF 2011 D

ESA

IN A

T 2

01

1 Review Design at 2011;

Land Acquisition (start from 2012);

Construction (start from 2012);

FINISHED /OPERATED

Desain Track, Bridge and Signal System (2011-2012);

AMDAL and Land Acquisition (2013)

Construction (start from 2013)

Desain Track, Bridge and Signal System (2011-2012);

AMDAL and Land Acquisition (2013)

Construction (start from 2014)

Dry Port Location (Not operated)

28

JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA

TERIMA KASIH . . .

Direktorat Jenderal PerkeretaapianKementerian Perhubunganhttp://perkeretaapian.dephub.go.id

29