“quo vadis: mpasi anak indonesia” -...
TRANSCRIPT
“Quo Vadis: MPASI Anak Indonesia”
Atmarita, PERSAGI,Endang L. Achadi, FKUM UI, PDGMI
KONGRES NASIONAL PERHIMPUNAN DOKTER GIZI MEDIK INDONESIA (PDGMI) KE VII
Manado, 6 Oktober 2017
Sistematika• Masalah gizi pada kelompok 1000 HPK di Indonesia
• Faktor penyebab Malnutrition pada anak• Standar Makanan Bayi dan Anak, WHO/UNICEF
• Pola makan Ibu hamil, ibu Menyusui dan Bayi/anak di Indonesia: Tantangan untuk Indonesia
• MDD, MMF dan MAD: SDKI 2012 dan DKI 2017• Hasil SKMI, Riskesdas, dll• Hasil penelitian S3
• Kesimpulan
Masalah Gizi di Indonesia
Berat Badan lahir dan Panjang Badan lahir: Riskesdas 2010&2013
BBLR: 11.1% pd thn 2010 dan 10.2% tahun 2013
PBL < 48 cm: 20.2% (tahun 2013)
4
11.1%
82.5%
6.4%10.2%
85.0%
4.8%
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
<= 2.500 gr >2500 - 3999 gr
> 4.000 gr
2010 2013
20.2
76.4
3.3
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
<48 cm 48 - 52 cm > 52 cm
Growth Faltering 2013
-2.00
-1.50
-1.00
-0.50
0.00
0.50
1.00
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58
Mea
n Z-
Scor
es
Umur (Bulan)
WAZ HAZ WHZ
Stunting merupakanmasalah paling besar
Stunting antara 2007 dan 2013 (Riskesdas)
Tidakturun
Variasi antar Provinsi yang besar
ProporsiBalitaPendek,Kurus,danGemuk*) menurutUmur&Jeniskelamin 2013
27.6
29.8
41.2
43.0 39.4 37.8
14.6
16.0
15.3 12.7 10.9
10.4
22.3
16.4
10.0
10.0
10.9
11.40.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
50.0
0-5 bl 6-11 bl 12-23 bl 24-35 bl 36-47 bl 48-59 bl
Laki-laki
Pendek Kurus Gemuk
22.4
27.3
36.1
40.9
39.9
38.7
11.5
12.2
12.1
11.0
11.4
11.0
21.4
15.6 11.1 9.6
10.0
10.0
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
50.0
0-5 bl 6-11 bl 12-23 bl 24-35 bl 36-47 bl 48-59 bl
Perempuan
Pendek Kurus Gemuk
*) Pendek (TB/U) dan Kurus (BB/TBà<-2SD; Gemuk (BB/TB)à>2SD
7
•Prevalensi Stunting lebih tinggi pada anak usia => 1 thn
•Laki-laki danPerempuan hampir sama
MENGAPA?
Pathway terjadinyaPrevalensipendek/sangatpendek(stunting)dankurus(wasting)pdanak0-2tahun
Penghasilan,PengangguranKemiskinan,dll
P’Infeksi
Pendek,Kurus
Keamananpangan di RT
Asupan takadekuat
Imunisasi;yankes;
Lingkunganrumah tdk sehat
Pola Asuh Anak:pemberian makan,pencegahan P,
pencarian Yankes,dll
Konteks soial,ekonomi&politik
Penyebablangsung
Penybtdklangsung
Penyebabmendasar
Ibu:KEK,Anemia,Pendek;PBBHrendah
RisikoBBLR
Pendek/sangatpendek:Kurang giziberulangdankhronis
Sumber:ModifikasiE.Achadi,MaternalandChildundernutrition:globalandregionalexposuresand healthconsequences. REBlacketal,fortheMaternalandChildUndernutritionStudy.TheLancet2008
Asupan6-23bulan:
1.MeneruskanASI
2.MPASIadekuat
Standar Makanan Bayi dan Anak, WHO/UNICEF
OptimalInfantandYoungChildFeeding(IYCF)ispresentedintheWHO/UNICEFGlobalStrategyforInfantandYoungChildFeeding(2012)asfollows:• Asaglobalpublichealthrecommendation, infantsshouldbeexclusivelybreastfedforthefirstsixmonthsoflifetoachieveoptimalgrowth,developmentandhealth.Thereafter, tomeettheirevolvingnutritionalneeds, infantsshouldreceivesafeandnutritionallyadequatecomplementaryfoodswhilebreastfeedingcontinuesforuptotwoyearsofageorbeyond.Exclusivebreastfeeding frombirthispossibleexceptforafewraremedicalconditionsasspecifiedbyWHOandUNICEF,andvirtuallyeverymothercanbreastfeed.
• Inaddition,agrowingbodyofrecentevidenceunderscorestheimportantglobalrecommendationthatbreastfeedingbeinitiatedwithinthefirsthourofbirth.
8Indikatorinti1.IMD2.ASIeksklusif 6bulan3.Meneruskan ASIsp1tahun4.Pengenalan makanan padat,semi-padat atau makanan lunak
5.Minimumdietarydiversity/MDD6.Minimummealfrequency/MMF7.Minimumacceptablediet/MAD8.Konsumsimakanan kaya besiatau makanan difortifikasi besi
7indikatoropsional1.Pernah diberi ASI2.Meneruskan ASIsd 2thn3.Pemberian ASIsesuai
umur4.Predominan ASIpdbayi <6bln
5.Lamamenyusui6.Susu botol7.Frekuensi pemberiansusu pdyg tidak diberi ASI
Indikator untuk menentukan bayi/anak mendapat makanan yg adekuat
(WHO/UNICEF 2012)
Minimum Dietary Diversity/MDDProporsi anak 6-23 bulan yang menerima 4 atau lebih dari 7 kelompok makanan dibawah ini:
1. Serealia dan umbi-umbian 2. Legum dan kacang-kacangan3. Dairy products (susu, yoghurt & keju)4. Flesh foods (daging, ikan, unggas dan
hati/organ meats)5. Telur6. Buah dan sayuran kaya Pro Vitamin A 7. Buah dan sayuran lainnya
Minimum Meal Frequency/MMF:• (Proporsi anak 6-23 bulan yang diberi atau tidak diberi
ASI), yang menerima makanan padat, semi - padat atau makanan lunak (termasuk pemberian susu untuk yang tidak diberi ASI) dengan frekuensi yang dianjurkan, sbb:
• Untuk bayi yang diberi ASI: • Umur 6-8 bulan : 2 X/hari atau lebih• Umur 9-23 bulan : 3 X/hari atau lebih
• Untuk bayi 6-23 bulan yang tidak diberi ASI: • 4 X/hari atau lebih
Minimum Acceptable Diet/MAD:Proporsi anak 6-23 bulan yang memenuhi MDD dan MMF
FAKTA
TheENERGYneedsofinfantsandyoungchildrenupto2yearsofage,andhowmuchcanbeprovidedbybreastmilk
200 kcal per day
Sumber: Infant and Young Child Feeding: Model Chapter for Textbooks for Medical Students and Allied Health Professionals. WHO. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK148957/
550 kcal per day
300 kcal per day
KebutuhanEnergibayisdumur2tahun,danjumlahyangbisadipenuhidariASI
Energi dari ASIJumlah kalori yg didapatkan dari ASI saja tidak mencukupi kebutuhan bayi
NutrientGaps:Energy,Protein,VitaminAdanBesi
àHarus dipenuhi dari MPASI
Sumber: Infant and Young Child Feeding: Model Chapter for Textbooks for Medical Students and Allied Health Professionals. WHO. https://www.ncbi.:
Gapzat gizi ygtidak terpenuhipada anak 12-23bulan yg diberiASIrata-rata550
mlperhari
+ 60% energi
+ 40% protein
+ 90% besi
+ 20% vit A
KondisiIndikator Pemberian Makan
Bayi di Indonesia :
1. MDD/Minimum Dietary Diversity2. MMF/Minimum Meal Frequency 3. MAD/Minimum Acceptable Diet
Capaian Indikator Pemberian Makan Bayi dan Anak 6-23 bulan: MDD, MMF dan MAD (SDKI 2012)
51.8
75.5
58.261.4
78.7
66.1
34.2
43.136.6
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
Amongbreastfedchildren
Amongnon-breastfedchildren
Amongallchildren6-23months
Percen
t
IYCF5:Minimumdietarydiversity
IYCF6:Minimummealfrequency
IYCF7:Minimumacceptablediet
Kurang dari 40% anak Indonesia umur 6-23 bulan
memenuhi minimum acceptable diet
(MAD)
Diversity lebih bermasalahNon ASI lebih baik dlm diversity dan frekuensi
Hanya 2/3 yg memenuhi MMF: 60.4% pada kelompok ASI dan 55.8% pada kelompok non-ASI
60.4 55.8
36.4
55.563.8
90.7
70.182.3
MMF_ASI MMFnon-ASI MDD-ASI MDDnon-ASI
MMF dan MDD pd kelompok ASI vsnon-ASI berdasarkan kuintil kekayaan
Q1 Q5
MMF dan MDD lebih rendah padakuintil 1 dibanding kuintil 5, terutamaMDD pada kelompok termiskin yang diberi ASI, hanya separo darikelompok terkaya
MinimumDietaryDiversity:
1. Grains, roots and tubers2. Legumes and nuts3. Dairy products (milk,
yoghurt & Cheese)4. Flesh foods (MFP and
liver/organ meats)5. Eggs6. Vitamin A rich fruits and
vegetables7. Other fruit and vegetables
Bayi non-ASI 6-23 bulan (N:1342)Bayi ASI 6-23 bulan (N: 3657)
SDKI - 2012
80.8
71.5
50.3
45.5
32.5
32.1
27.6
26.3
10.5
7.6
90.0
82.0
64.8
55.8
39.4
24.4
34.6
67.7
18.3
12.1
0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0
Padi2-an
Buah & sayur kaya vit A
Daging, ikan, unggas
Telur
Kacang2-an
Makanan terfortifikasi
Buah & sayur lainnya
Susu Formula
Susu lainnya
Yoghurt, produk susu, keju
Persen
Bayi Non-ASI Bayi ASI
Pola Konsumsi yg Memenuhi MMF pd kelompok non-ASI lebih tinggi, terutama kelompok masy lebih kaya & Urban
60.4 62.5 61.1 59.763.8 64.2
59 61.455.8
77.181.2 81.2
90.785.2
70.378.7
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Urban Rural Total
Pola Konsumsi Memenuhi MMF pada Bayi6-23 bulan yg diberi dan tidak diberi
ASI, berdasarkan kuintil dan U/R, SDKI 2012
MMF_ASI MMFnon-ASI
36.444.8
54.9 58.970.1
58.4
46.151.855.5
81.174.8 77.9 82.3 80.1
69.675.5
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Urban Rural Total
Pola Konsumsi Memenuhi MDD pd Bayi 6-23 bulan yg diberi dan tidak diberiASI, berdasarkan kuintil dan U/R, SDKI 2012
MDD-ASI MDDnon-ASI
Pada kelompok yg diberi ASI, MDD lebih tinggi pada kelompok yg lebih
kaya dan yg tinggal di Urban
Pola Konsumsi yg Memenuhi MDD lebih
tinggi pd kelompok non-ASI dan Urban
Capaian Indikator Pemberian Makan Bayi dan Anak 6-23 bulan: MDD, MMF dan MAD di Jakarta
Selatan.
Stunting pd anak 6-23 bulan: 13.1%ASI eksklusif sp 6 bulan: 30.8%
Sumber:WillyWildan,2017
Sumber:WillyWildan,2017
66 % anak umur 6-23 bulan memenuhi
minimum diet diversity, 8% lebih tinggi
dibandingkan angka nasional
thn 2012Keragaman terbaik pada
kelompok anak usia 12-17 bulan, terutama anak yg tidak diberi ASI
Sumber:WillyWildan,2017
Sumber:WillyWildan,2017
Hampir seluruh anak
umur 6-23 bulan
memenuhiminimum
meal frequency
Sumber:WillyWildan,2017
Hanya sekitar separo anak
umur 6-23 bulan memenuhiminimum
acceptable diet, hampir 20% lebih
tinggi dibandingkan
angka nasional thn 2012.
MAD lebih tinggi pada anak yang
mendapatkan ASI
Capaian Indikator Pemberian Makan Bayi dan Anak 6-23 bulan: MDD, MMF dan MAD di Jakarta Utara
Stunting pd anak 6-23 bulan: 20%ASI eksklusif sp 6 bulan: 24.3%
Sumber:Rininta Enggartiasti,2017
Konsumsi Kelompok Bahan Makanan Anak Usia 6-23 bulan di Jakarta Utara, tahun 2017
(Rininta Enggartiasti,2017)
Hampir semuamengonsumsipadi-padian; 76% Buah danSayur kaya vitA; 61.4% kelompokdaging; dan53% mengonsumsiproduk ternaksapi
RinintaEnggartiasti,2017*) Kelompok makanan: 1) serealia; 2) Kacang2an; 3) Produk Susu; 4) Daging; 5) Telur; 6) Buah dan sayur
kaya vit A; 7) Buah dan sayur lainnnya
Anak yg masihdiberi ASI
persen konsumsiproduk susu dan
Daging lebihtinggi
Anak yg sdh tidak diberi ASI konsumsi buah dan syur lebih banyak
39.7
22.2
66.7
45
57.1 56.2
49
ASI6-11bln Non-ASI6-11bln
ASI12-17bln Non-ASI12-17 bln
ASI18-23bln Non-ASI18-23 bln
Total
CapaianMADpadaanak6-23bulan,yangsesuairekomendasi,padabayiyangdiberidantidakdiberiASI,JakartaUtara(Sumber:Rininta
Enggartiasti,2017)
RinintaEnggartiasti,2017
Masalah asupan makanan Ibu dan Anak di
Indonesia:
Riskesdas 2013SKMI 2014
Sirkesnas 2016
Persen asupan Energi, Protein, Lemak, dan Karbohidrat terhadap AKG pada
Ibu hamil, SKMI 2014
Umur Ibuhamil
Energi(Kkal)
% AKG
Protein (g)
% AKG
Lemak (g)
% AKG
CHO (g)
% AKG
16 - 18 tahun 1498.8 61.8 52.5 66.5 47.0 58.0 223.2 67.2
19 - 29 tahun 1697.9 66.6 61.3 80.6 55.5 65.3 246.7 70.7
30 - 49 tahun 1698.7 69.3 63.6 82.5 57.2 81.7 241.2 66.4
Proses Mulai Menyusu: 2013 & 2016à Lebih dari separo belum IMD
Riskesdas 2013 Sirkesnas 2016
41.3
31.5
3.3
11.6 12.2
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
< 1 Jam (IMD)
1-6 Jam 7-23 Jam
24-47 jam
≥ 48 jam
Pers
en
42.7
28.3
5.0 5.4
18.6
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
<1 Jam (IMD)
1-6 Jam
7-23 Jam
24-47 Jam
≥ 48 Jam
Pers
en
44.366.7
Ya Tidak
79.81.6
14.34.1
1.60.90.91.2
13.32.74.12.3
0 50 100
Susu formula
Susu non-formula
Madu/Madu+air
Air gula
Air tajin
Air kelapa
Kopi
Teh manis
Air putih
Bubur tepung/bubur saring
Pisang dihaluskan
Nasi dihaluskan
Persen
Jeni
s yan
g dib
erika
n
Bayi yang diberi Makanan Prelakteal, 2013
Inisiasi Menusu Dini lebih rendah di Perdesaan, Kuintil 1 dan 2, Pendidikan rendah, dan pada
Petani/Buruh/NelayanRiskesdas 2013
42.4
40.2
39.1
40.4
42.4
41.1
42.9
39.1
40.8 40.8
41.941.3
43.7
41.6
42.8
40
41.9
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
AxisTitle
IMDberdasarkanberbagaiKarakteristik
Pola Pemberian ASI dan MP-ASI, Riskesdas 2013
Umur - bulan Menyusui Eksklusif
0 52.71 48.72 46.03 42.24 41.95 36.66 30.2
Indonesia 26.5
SDKI-2012
Umur -bulan
ASI eksklusif
0-1 50.82-3 48.94-5 27.16-8 3.4
Umur-bulan
ASI eksklusif
0 48.81 44.42 47.53 37.74 32.15 22.8
Sirkesnas 2016
Persen asupan Energi, Protein, Lemak, dan Karbohidrat terhadap AKG pada
bayi dan Anak, SKMI 2014
Umur Energi(Kkal)
% AKG
Protein (g)
% AKG
Lemak (g)
% AKG
CHO (g)
% AKG
0-6 bulan 550 25.8 12 34.7 34 15.5 58 34.4
7-11 bulan 725 57.1 18 75.4 36 35.6 82 76.9
1-3 tahun 1125 102.9 26 151.7 44 93.0 155 103.3
PolaPemberianMakanBayiberdasarkanUmur,SDKI2012
50.8 48.9
27.1
4.4 1.0 1.3 0.7 1.8 0.4 0.5 0.8 1.0
4.2 9.0
7.9
2.12.4 0.9 0.8 0.4 0.8 0.5 0.0 0.2
0.10.9
0.8
0.70.2 0.6 0.4 0.0 0.0 0.3 0.0 0.7
31.518.0
7.9
2.80.3
0.5 0.1 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0
9.6
16.7
43.9
79.5
78.975.1 74.9 75.4
67.5 67.2
54.5 53.3
3.9 6.412.5 10.6
17.321.7 23.1 22.4
31.2 31.5
44.7 44.7
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
<2 2-3 4-5 6-7 8-9 10-11 12-13 14-15 16-17 18-19 20-21 22-23KelompokUmurdlmBulan
Exclusivelybreastfed Plainwateronly Non-milkliquids/juiceOthermilk Complementary foods Notbreastfeeding
Asupan Makanan Bayi & Anak 0-35 bulan, SKMI 2014
Umur Kelompok Pangan % Umur Kelompok
Pangan % Umur Kelompok Pangan %
0-6bln
Serealia 23.57-11 bln
Serealia 95.81-3 thn
Serealia 98.5Umbi2-an 0.3 Umbi2-an 0.6 Umbi2-an 0.5Kacang2-an 1.4 Kacang2-an 0.9 Kacang2-an 0.1Buah & Olahan 1.8 Buah &
Olahan 0.6 Daging & olahan 0.1
Susu & olahan (ASI:70%)
73.0 Telur & olahan 0.1 Susu & olahan 0.9
Total 100.0Susu & olahan 1.9 Total 100.0
Total 100.0
Rasio Asupan Makanan Ibu Hamil, SKMI 2014
11.0
1.3
3.1
9.0
2.5
1.4
0.2
3.4
1.7
1.5
11.7
4.0
29.0
1.9
0.0
17.9
0.4
0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0
Serealia
Umbi2-an
Kacang2-an
Sayur dan olahan
Buah dan Olahan
Daging dan olahan
Jerohan
Ikan dan olahan
Telur dan olahan
Susu dan olahan
Lemak, minyak dan olahan
Gula, sirup, dan confectionary
Bumbu
Minuman
Makanan komposit
Air
Suplemen
Persen
Baha
n/Kelo
mpok
Pan
gan
Lama menyusui bukan masalah besar di Indonesia:Rata-rata 21.5 bulan à lebih tinggi pada yang
berpendidikan tidak tamat SD dan kuintil termiskin
21.5 21.7 21.7 22.2
17.7
21.719.3
Rata-rata Urban Rural SDtidaktamat SLTA+ Q1 Q5
Lama Menyusui (bulan) berdasarkan Urban-Rural, Pendidikan dan Kuintil Kekayaaan,
data SDKI 2012
Masalah dengan Pemberian ASI di Indonesia?
Cuti melahirkan 3 bulan
Sebanyak 54.4% angkatan kerja (usia >15 thn) perempuanIndonesia bekerja àseberapa banyak ASI ygbisa ibu berikan kepadabayinya?
Apakah jumlahASI yang diberikan kepadabayi mencukupi?
Apakah MPASI dapat memenuhikekurangan zatgizi yg dibutuhkanbayi?
Hasil Penelitian(Disertasi Mhs FK dan FKM UI)
à 4 peneiltian: Frekuensi pemberian ASI yang rendah merupakan faktor
risiko terjadinya Stuting
1. Data Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa pada kelompok bayi 0-11 bulan dari keluarga 10% termiskin mempunyai status gizi tidak stunting 1.9 kali lebih banyak bila diberi ASI >= 8 kali sehari, dibandingkan dengan yg diberi ASI < 8 kali (Disertasi Entos 2017)
2. Data kohor Kemkes tahun 2016 menunjukkan bahwa Bayi > 6 bulan yg tidak stunting diberi ASI > 10 kali/hari (Disertasi Asih Setiarini, 2016)
3. Bayi dari kelompok sangat miskin di Kota Pekanbaru mengalami deviasi positif dalam pertumbuhannya, dan salah satu faktor signifikan adalah diberi ASI > 12 X/24jam(Disertasi Mitra, 2016)
4. Data Riskesdas 2010 menunjukkan bahwapada anak >= 6 bulan dari kuintil 1 dan 2 yang masih diberi ASI mempunyai risikostunting lebih tinggi dibanding yg sudahtidak menerima ASI. Temuan ini tidakterjadi pada kuntil 3, 4 dan 5 (Disertasi Luh Ade Wiradnyani, 2010)
5. Disertasi Trini Sudiarti, 2017• Kandungan energi dan zat gizi Fe dan Zn
cenderung lebih tinggi pada bayi yang mendapat MPASI dini
• Gangguan pertumbuhan linier (PB/U) terjadi pada usia yang lebih muda (7 bulan) pada bayi yg menerima MPASI tepat waktu, sedangkan pada bayi yang diberi MPASI dini terjadi pada usia 9 bulan
Kesimpulan dan Saran1. Masalah gizi di Indonesia dimulai sejak periode
1000 HPK à a.l.tingginya BBLR dan PBLR. Satudari 5 Bayi lahir dengan Panjang Badan <48 cm
2. Pola konsumsi Bayi dan Ibu masih belum sesuaidg seharusnya:• Bayi yg mendapat ASI eksklusif: 22-30%
• Pencapaian Indikator Pola pemberian makan BayiAdekuat berdasarkan Standar Makanan Bayi danAnak (WHO/UNICEF) ternyata masih rendah, hanya 37% anak 6-23 bulan yang intakenyamencapai pola konsumsi yang memenuhi diet yang dapat diterima (minimal acceptable diet/MAD)
Kesimpulan dan Saran3. Pemberian ASI setelah usia bayi 6 bulan
perlu memperhatikan tidak hanya frekuensipemberiannya tetapi juga komposisi makananpendamping ASI, karena:
• Berbagai penelitian menunjukkan bahwa bayiyang diberi ASI 8 kali atau kurang per hariberisiko lebih besar menderita stunting
• Dipihak lain, Kandungan zat gizi ASI pada payi12-23 bulan yg diberi 550 ml ASI per haridefisit energi sebesar + 60%, protein + 40%, besi + 90% dan + vitamin A 10%
Kesimpulan dan Saran4. Oleh karena itu MPASI harus
mempertimbangkan kebutuhan Bayi terhadapkecukupan asam amino esensial yang sumbernya adalah makanan hewani, sehinggasumber makanan hewani harus merupakanbagian dari kelengkapan MPASI
5. Separo dari perempuan angkatan usia kerja diIndonesia bekerja, sementara cuti hamilhanya 3 bulanà risiko ibu tak dapat memberikan ASI >
8X/harià risiko asupan zat gizi bayi kurang
6. Sektor kesehatan menyediakan materi penyuluhan tentang pemberian makan bayi/anak termasuk komposisi MPASI yang adekuat sesuai kebutuhan bayi, terutama untuk memenuhi kebutuhan akan zat besi, dan protein (asam amino esensial)
7. Tempat bekerja harus kondusif untuk Ibu menyusui:• penyediaan tempat yang adekuat untuk
memerah dan menyimpan ASI• Penyediaan materi ttg MPASI adekuat
Terima Kasih