pulihkan gambut, peta jalan restorasi gambut indonesia...

DESA KALIKI

Gedung Sekretariat Negara,Jalan Teuku Umar No. 10-11,Menteng, Jakarta PusatT. +62 21 319 012 608

Badan Restorasi Gambut@BRG_Indonesia@BRG_IndonesiaBadan Restorasi Gambut - BRGBadan Restorasi Gambut-BRG

www.brg.go.id

“ Pulihkan Gambut, Pulihkan Kemanusiaan.”

BADAN RESTORASI GAMBUT2016 - 2020

DESA PEDULI GAMBU T

% !"#"$

%

&'()*+"(, -".

/0)

PETA JALAN RESTORASI GAMBUT INDONESIA

2016-2020

BadanRestorasiGambut

PROVINSI PAPUADESA KALIKI

DESA PEDULI GAMBUT - PAPUA

Badan Restorasi Gambut

DESA KALIKI

1

PROFIL DESA KALIKI KECAMATAN KURIK

KABUPATEN MERAUKE PROVINSI PAPUA

TAHUN 2017

DESA KALIKI

2

LEMBAR PERSETUJUAN KAMPUNG:

“Kami yang bertandatangan di bawah ini, selaku Kepala Kampung dan Sekretaris Kampung Kaliki menyatakan menyetujui laporan hasil pemetaan sosial yang dilakukan oleh Badan Restorasi Gambut dan menyatakan bahwa hasil ini telah disampaikan kepada perwakilan masyarakat Kampung kami.”

Kampung Kaliki, 5 September 2017

SEKRETARIS KAMPUNG

( Yonathan Ndiken )

KEPALA KAMPUNG

( Mateus Kaize )

DESA KALIKI

3

KATA PENGANTAR

Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmatNya, maka Buku Profil Kampung Kaliki 2017 ini telah dapat disusun sesuai yang diharapkan. Buku Profil Kampung Kaliki ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menyajikan informasi mengenai gambaran umum kondisi Kampung Kaliki, potensi sumber daya serta hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai pada berbagai sektor, serta bagaimana Kampung Kaliki mengelola ekosistem rawa gambutbagaimana mereka secara arif menghadapi. Semoga Buku Profil ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) baik oleh masyarakat Kaliki, Badan Restorasi Gambut, pemerintah daerah, serta dunia usaha.

Kami menyadari bahwa Buku Profil Kampung Kaliki 2017 ini masih belum sepenuhnya sempurna, untuk itu kami mengharapkan masukan dan saran yang konstruktif serta dukungan data dan informasi dari seluruh pihak untuk kesempurnaan dan keberlanjutan penyusunan buku profil setiap tahunnya.

Akhirnya apa yang disajikan dengan segala keterbatasannya diharapkan dapat bermanfaat dan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan Buku Profil Kampung Kaliki 2017 kami ucapkan terima kasih.

Penyusun

DESA KALIKI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 4

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI ................................................................................ 6

BAB III LINGKUNGAN FISIK DAN EKOSISTEM GAMBUT .................................................... 11

BAB IV KEPENDUDUKAN ................................................................................................. 17

BAB V KESEHATAN DAN PENDIDIKAN ............................................................................ 19

BAB VI KESEJARAHAN DAN KEBUDAYAAN MASYARAKAT ............................................... 23

BAB VII PEMERINTAHAN DAN KEPEMIMPINAN ............................................................... 26

BAB VIII KELEMBAGAAN SOSIAL ....................................................................................... 28

BAB IX PEREKONOMIAN KAMPUNG/KOMUNITAS .......................................................... 29

BAB X PENGUASAAN DAN PEMANFATAN TANAH DAN SUMBER DAYA ALAM ................................................................................... 30

BAB XI PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN YANG ADA ...................................... 31

BAB XII PERSEPSI TERHADAP RESTORASI GAMBUT........................................................... 32

BAB XIII PENUTUP ............................................................................................................. 33

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 34

DESA KALIKI

4

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Latar belakang dibuatnya Profil Kampung Kaliki tahun 2017 untuk memberikan informasi tentang Kampung Kaliki yakni tentang pembangunan yang telah dilakukan secara umum dan apa saja hal yang telah dilakukan terutama yang berkaitan dengan lahan gambut.

Kampung Kaliki adalah kampung terluas kedua setelah Kampung Ivimahad di Distrik Kurik, dengan total luasan 208,84 km² atau 32,88 % dari luas Distrik Kurik (BPS, 2017). Seperti diketahui bersama bahwa wilayah Kampung Kaliki adalah wilayah yang kerap mengalami kebakaran. Tentunya hal ini perlu penanganan khusus agar kebakaran bisa dikurangi bahkan dihilangkan.

Kampung Kaliki dikelilingi wilayah ekosistem rawa gambut dengan ketebalan mulai dari 10 centimeter hingga 1 meter. Badan Restorasi Gambut sebagai badan pemerintah yang khusus menangani penangulangan masalah di wilayah gambut terpanggil untuk dapat melakukan sesuatu agar kejadian kebakaran tidak terulang, melakukan pembasahan, penanaman kembali dan revitalisasi. Tetapi untuk itu sebelumnya BRG akan melakukan pemetaan untuk mengetahui apa saja potensi wilayah yang ada dan apa saja kegiatan yang telah dilakukan oleh warga untuk menangani masalah gambut.

1.2. TUJUAN

Tujuan dibuatnya buku profil ini adalah:

1. Mengidentifikasi dan mengetahui data sosial ekonomi di Kampung Kaliki sebagai bahan perencanaan Desa Peduli Gambut.

2. Menyusun peta administrasi dan tata guna lahan Kampung Kaliki. 3. Mengetahui pembangunan yang sudah dan akan dikembangkan di


5

Kampung Kaliki. 4. Mengetahui kondisi lingkungan ekosistem gambut di Kampung Kaliki. 5. Mengetahui persepsi dan harapan masyarakat Kampung Kaliki terkait

program restorasi gambut.

1.3. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode yang digunakan dalam pemetaan spasial dan pemetaan sosial ini yaitu:

1. Metode observasi Yakni dengan datang langsung ke kampung melihat dan merekam kondisi kampung, kondisi hutan kampung, kondisi lahan gambut, dan lain-lain

2. Metode wawancara dan FGD Melakukan wawancara dengan Tokoh masyarakat, Pemuka Adat, Masyarakat Umum, Pemerintah Kampung dan Tokoh pemuda.

3. Dokumentasi Melakukan perekaman baik berupa foto maupun sketsa terhadap semua yang ditemukan di kampung.

6

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI

2.1 LETAK KAMPUNG/KOMUNITAS

Kampung Kaliki terletak di distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.

2.2 ORBITASI (JARAK KE PUSAT PEMERINTAHAN/EKONOMI)

Tabel. 2.1 Jarak tempuh dari kampung

Jarak ke ibu kota distrik 38 km ke ibu kota distrik dengan kendaraan motor dapat

ditempuh 1 jam ke ibu kota distrik dengan berjalan kaki atau

kendaraan non bermotor ditempuh selama 2,5 jam

Kendaraan umum ke ibu kota distrik

Tidak ada

Jarak ke ibu kota kabupaten 105 km ke ibu kota kabupaten dengan kendaraan motor dapat

ditempuh 3 jam ke ibu kota kabupaten dengan berjalan kaki atau

kendaraan non bermotor 8 jam Kendaraan umum ke ibu kota kabupaten

Tidak ada

Jarak ke ibu kota provinsi 766 km ke ibu kota provinsi Lama jarak tempuh dengan

kendaraan motor 24 jam ke ibu kota provinsi Lama jarak tempuh 80 jam

dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor

Kendaraan umum ke ibu kota provinsi

Ada

Jarak dari Kampung Kaliki ke Ibukota Kabupaten Merauke cukup jauh yakni 105 km dengan kondisi jalan menuju kampung yang masih tanah

DESA KALIKI

6

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI

2.1 LETAK KAMPUNG/KOMUNITAS

Kampung Kaliki terletak di distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.

2.2 ORBITASI (JARAK KE PUSAT PEMERINTAHAN/EKONOMI)

Tabel. 2.1 Jarak tempuh dari kampung

Jarak ke ibu kota distrik 38 km ke ibu kota distrik dengan kendaraan motor dapat

ditempuh 1 jam ke ibu kota distrik dengan berjalan kaki atau

kendaraan non bermotor ditempuh selama 2,5 jam

Kendaraan umum ke ibu kota distrik

Tidak ada

Jarak ke ibu kota kabupaten 105 km ke ibu kota kabupaten dengan kendaraan motor dapat

ditempuh 3 jam ke ibu kota kabupaten dengan berjalan kaki atau

kendaraan non bermotor 8 jam Kendaraan umum ke ibu kota kabupaten

Tidak ada

Jarak ke ibu kota provinsi 766 km ke ibu kota provinsi Lama jarak tempuh dengan

kendaraan motor 24 jam ke ibu kota provinsi Lama jarak tempuh 80 jam

dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor

Kendaraan umum ke ibu kota provinsi

Ada

Jarak dari Kampung Kaliki ke Ibukota Kabupaten Merauke cukup jauh yakni 105 km dengan kondisi jalan menuju kampung yang masih tanah


7

(jarak sekitar 4 km) dan masyarakat masih kesulitan untuk berpergian ke Ibukota Kabupaten karena tidak ada kendaraan umum yang beroperasi di Kampung Kaliki. Kendaraan umum/carteran yang ada hanya bisa ditemui di simpang pasar Kampung Kurik 6 (Sumber Mulya) dengan jarak sekitar 30 km dari Kampung Kaliki.

2.3 BATAS KAMPUNG

Tabel 2.2 Batas Kampung

Batas Kampung/Kelurahan Distrik Sebelah utara Sinegi Kurik Sebelah selatan Onggari Kurik Sebelah timur Sumber Rejeki Kurik Sebelah barat Domande Kurik

2.4 LUAS WILAYAH

Luas Kampung Kaliki yakni 208,84 Ha. Luas ini terbagi atas: Hutan, pemukiman, pekarangan, persawahan, perkebunan, kuburan, perkantoran, sekolah, jalan dan prasarana umum lainnya.

2.5 FASILITAS UMUM DAN SOSIAL

Beberapa fasilitas umum yang ada di Kampung Kaliki, yaitu:

Tabel 2.3 Fasilitas Umum dan Sosial No Fasilitas Jumlah Kondisi 1 Kantor Kampung 1 Baik 2 Sekolah Dasar 1 Baik

3 Gereja Kristen 1 Baik 4 Lapangan voli 1 unit Rusak 5 Jembatan Kampung 3 unit Rusak 6 Jalan Kampung 2 km Rusak 7 Puskesmas Pembantu

(PUSTU) 1 unit Baik

8

Akses menuju ke Kampung Kaliki cukup sulit untuk dilalui. Hal ini karena kondisi jalan menuju Kampung Kaliki yang masih tanah (sepanjang 3 km) terlebih lagi pada saat musim hujan, kondisi tanah akan menjadi lembek dan sangat sulit untuk dilalui dengan kendaraan bermotor. Kondisi ini diperparah dengan rusaknya jembatan kayu yang satu-satunya akses yang harus dilalui untuk menuju dan dari Kampung Kaliki. Namun demikian setelah melalui jalan bertanah sejauh 3 kilometer kita akan menemui jalan dengan kondisi cukup bagus. Jalan beraspal sepanjang kurang lebih 20 kilometer menghubungkan Kampung Kaliki dengan Ibukota Distrik.

Foto diatas menunjukkan akses masuk ke Kampung Kaliki dengan kondisi jalan yang masih bertanah. Di sepanjang jalan yang berada di dalam Kampung Kaliki pun sama, yakni jalan bertanah. Kondisi ini dirasa warga cukup menyulitkan ketika terjadi musim basah/penghujan, yakni kondisi tanah jalan akan menjadi lembek dan cukup susah untuk dilewati. Hal ini

DESA KALIKI

8

Akses menuju ke Kampung Kaliki cukup sulit untuk dilalui. Hal ini karena kondisi jalan menuju Kampung Kaliki yang masih tanah (sepanjang 3 km) terlebih lagi pada saat musim hujan, kondisi tanah akan menjadi lembek dan sangat sulit untuk dilalui dengan kendaraan bermotor. Kondisi ini diperparah dengan rusaknya jembatan kayu yang satu-satunya akses yang harus dilalui untuk menuju dan dari Kampung Kaliki. Namun demikian setelah melalui jalan bertanah sejauh 3 kilometer kita akan menemui jalan dengan kondisi cukup bagus. Jalan beraspal sepanjang kurang lebih 20 kilometer menghubungkan Kampung Kaliki dengan Ibukota Distrik.

Foto diatas menunjukkan akses masuk ke Kampung Kaliki dengan kondisi jalan yang masih bertanah. Di sepanjang jalan yang berada di dalam Kampung Kaliki pun sama, yakni jalan bertanah. Kondisi ini dirasa warga cukup menyulitkan ketika terjadi musim basah/penghujan, yakni kondisi tanah jalan akan menjadi lembek dan cukup susah untuk dilewati. Hal ini


9

sesuai dengan karakteristik tanah di Kampung Kaliki yakni Podzolik Merah Kuning (PMK) dengan teksur Lempung.

Di Kampung Kaliki sudah tersedia Pos Pelayananan PUSTU. Keberadaan unit kesehatan ini dirasa sangat bermanfaat bagi masyarakat Kaliki. PUSTU merupakan unit kesehatan terdepan dari masyarakat setempat. Namun demikian, petugas kesehatan yang melayani PUSTU sangat terbatas. Jam pelayanan pada hari kerja (Senin-Jumat) pada jam 9.00-12.00 WIT. Apabila warga menginginkan penanganan kesehatan urgent diluar jam operasional PUSTU maka warga kampung harus menempuh jarak lebih dari 20 kilometer untuk mendapati Unit Pelayanan PUSKESMAS terdekat di Distrik Kurik.

Balai Kampung Kaliki merupakan salah satu sarana umum di Kampung Kaliki. Tempat tersebut seringkali digunakan oleh warga setempat untuk kegiatan yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak (misal

DESA KALIKI

10

pertemuan kampung, dsb). Kondisi di dalam Balai Kampung masih cukup baik. Ada fasilitas baca tulis bagi anak SD, hiburan menonton TV, dsb. Keberadaan Balai Kampung Kaliki dirasa cukup bermanfaat bagi warga setempat.

DESA KALIKI

11

BAB III LINGKUNGAN FISIK DAN EKOSISTEM GAMBUT

3.1. TOPOGRAFI

Wilayah Kampung Kaliki berada di daerah dataran rendah dengan rata-rata ketinggian 0-6 meter. Kemiringan lereng sekitar 0°- 3° atau bisa dikatakan hampir datar.

3.2. GEOMORFOLOGI DAN JENIS TANAH

Wilayah Kaliki merupakan bagian dari daerah yang dominan dengan tanah Podsolik Merak Kuning (PMK). Tanah PMK adalah tanah merupakan jenis tanah mineral tua yang memiliki warna kekuningan atau kemerahan. Warna dari Podsolik ini menandakan tingkat kesuburan tanah yang relatif rendah karena proses pencucian unsur hara di dalam tanah. Warna kuning dan merah disebabkan oleh longgakan besi dan aluminium yang teroksidasi.


12

3.3. IKLIM DAN CUACA

Berdasarkan letak astronomis, seluruh Kaliki bila dilihat dari iklim matahari, seluruhnya terletak di daerah tropis, sehingga iklim yang berlaku di daerah ini juga iklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 19 C sampai dengan 32 C dan kelembaban udara 42% per bulan. Menurut data Badan Pusat Statistik Kabupaten Merauke rata-rata curah hujan di Kampung Kaliki 6,3 mm dengan kelembaban udara rata-rata di angka 42.

3.4. KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman hayati daerah meliputi data bentang alam, keanekaragaman ekosistem serta keanekaragaman spesies dan genetik. Informasi untuk data bentang alam meliputi kondisi geofisik kawasan dan sumberdaya air dijelaskan sebagai berikut:

1. Bentang Alam

Informasi bentang alam meliputi kondisi geofisik kawasan dan sumberdaya air. Informasi tersebut dijelaskan berikut ini:

a. Kondisi Geofisik Kawasan

Jenis Tanah

Informasi jenis tanah di Kampung Kaliki adalah ekosistem rawa gambut dengan sedikit variasi ketebalan 10 cm-100 cm, paling tebal berada di area perkebunan dan hutan sedangkan area perumahan penduduk gambut tipis.

b. Sumberdaya Air

Informasi sumberdaya air yang ada di Kampung Kaliki meliputi daerah aliran sungai (DAS), danau/situ/mata air dan rawa gambut yang mengelilingi Kampung Kaliki.

3.4.1 VEGETASI dan SATWA

Hutan Kampung Kaliki merupapakan hutan terlengkap dan paling baik di wilayah distrik Kurik. Jenis vegetasi yang bisa ditemui beragam jenis, antara lain: Sagu alam, Kelapa, Mangga, Rambutan, Jeruk, Matoa, Cokelat, Eukaliptus, Akasia, Melaleuca (kayu bus), dsb.

DESA KALIKI

12

3.3. IKLIM DAN CUACA

Berdasarkan letak astronomis, seluruh Kaliki bila dilihat dari iklim matahari, seluruhnya terletak di daerah tropis, sehingga iklim yang berlaku di daerah ini juga iklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 19 C sampai dengan 32 C dan kelembaban udara 42% per bulan. Menurut data Badan Pusat Statistik Kabupaten Merauke rata-rata curah hujan di Kampung Kaliki 6,3 mm dengan kelembaban udara rata-rata di angka 42.

3.4. KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman hayati daerah meliputi data bentang alam, keanekaragaman ekosistem serta keanekaragaman spesies dan genetik. Informasi untuk data bentang alam meliputi kondisi geofisik kawasan dan sumberdaya air dijelaskan sebagai berikut:

1. Bentang Alam

Informasi bentang alam meliputi kondisi geofisik kawasan dan sumberdaya air. Informasi tersebut dijelaskan berikut ini:

a. Kondisi Geofisik Kawasan

Jenis Tanah

Informasi jenis tanah di Kampung Kaliki adalah ekosistem rawa gambut dengan sedikit variasi ketebalan 10 cm-100 cm, paling tebal berada di area perkebunan dan hutan sedangkan area perumahan penduduk gambut tipis.

b. Sumberdaya Air

Informasi sumberdaya air yang ada di Kampung Kaliki meliputi daerah aliran sungai (DAS), danau/situ/mata air dan rawa gambut yang mengelilingi Kampung Kaliki.

3.4.1 VEGETASI dan SATWA

Hutan Kampung Kaliki merupapakan hutan terlengkap dan paling baik di wilayah distrik Kurik. Jenis vegetasi yang bisa ditemui beragam jenis, antara lain: Sagu alam, Kelapa, Mangga, Rambutan, Jeruk, Matoa, Cokelat, Eukaliptus, Akasia, Melaleuca (kayu bus), dsb.

13

Jenis satwa yang bisa ditemui di hutan Kampung Kaliki cukup beragam, antara lain: Rusa, Kangguru, Babi hutan, Kasuari dan Cendrawasih Kuning. Beberapa jenis rusa seringkali muncul di sekitar pekarangan warga kampung. Hal ini menandakan bahwa distribusi satwa liar di hutan Kampung Kaliki masih cukup melimpah.

3.4.2 HIDROLOGI DI LAHAN GAMBUT

Sebagai daerah yang sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah yang berawa-rawa, Kaliki memiliki sungai. Sungai besar adalah sungai siput merupakan sungai yang cukup penting yang di bagian hulunya merupakan rawa dengan fisiografi kubah gambut. Formasi ini memiliki kondisi hidrologi yang dicirikan oleh air tanah yang dangkal, sehingga dengan evapotranspirasi dari air hujan yang meresap melalui air tanah dari kawasan hutan disekitarnya. Oleh karena itu, hutan memegang peranan penting bagi penyediaan air tanah di daerah ini.

Setiap perubahan lingkungan kubah gambut oleh penebangan hutan akan berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi hidrografi di daerah ini. Pelepasan air dari kawasan ini merupakan penyalur utama aliran air yang masuk melalui kanal-kanal. Sungai Siput yang airnya berwarna coklat kehitaman.

3.5. KERENTANAN EKOSISTEM GAMBUT

Secara umum, dari hasil interpretasi rona fisik, wilayah Kampung Kaliki cenderung memiliki topografi yang landai dengan kemiringan lereng sekitar 0-3%, karena sebagian besar wilayahnya relatif datar (14-30 mdpl).

Berdasarkan perhitungan siklus hidrologi dimana terjadi surplus air sekitar 15% manjadi aliran permukaan dari curah hujan rata-rata bulanan, maka kemungkinan terjadinya banjir musiman pada bulan-bulan basah.


14

Kerusakan Gambut

Kebakaran hutan dan lahan pada ekosistem rawa gambut merupakan musibah yang rutin terjadi tiap tahun di Kampung Kaliki. Musibah kebakaran lahan ini telah memberikan dampak pada kesehatan, perekonomian, transportasi, produksi pertanian.

Kebakaran hutan dan lahan di Kampung Kaliki dipicu oleh aktivitas warga masyarakat Kampung Kaliki dan sekitarnya. Musim kemarau (bulan Juli-Desember) adalah puncak dari kekabaran hutan dan lahan ekosistem rawa gambut. Masyarakat membakar semak/rumput/sampah yang kering

DESA KALIKI

14

Kerusakan Gambut

Kebakaran hutan dan lahan pada ekosistem rawa gambut merupakan musibah yang rutin terjadi tiap tahun di Kampung Kaliki. Musibah kebakaran lahan ini telah memberikan dampak pada kesehatan, perekonomian, transportasi, produksi pertanian.

Kebakaran hutan dan lahan di Kampung Kaliki dipicu oleh aktivitas warga masyarakat Kampung Kaliki dan sekitarnya. Musim kemarau (bulan Juli-Desember) adalah puncak dari kekabaran hutan dan lahan ekosistem rawa gambut. Masyarakat membakar semak/rumput/sampah yang kering

15

dengan disengaja. Motif dari aktivitas pembakaran ini adalah agar rumput/semak yang telah dibakar tumbuh kembali menjadi rumput/semak muda dan akan menjadi sumber pakan dari hewan buruan mereka (rusa). Selain itu, masyarakat petani juga melakukan pembakaran jerami bekas panen padi, namun kadang mereka lepas kontrol/tidak dijaga nyala api sehingga menyebar kemana-mana dan tidak terkendali.

Secara umumnya penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kampung Kaliki disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Kesadaran semua lapisan masyarakat terhadap bahaya kebakaran masih rendah.

2. Sebagian besar masyarakat Kampung Kaliki dan sekitarnya masih menggantungkan hidup dari aktivitas berburu (rusa, tikus hutan, dsb) melalui pembakaran semak/rumput di sekitar ekosistem rawa gambut/tanah goyang.

3. Belum adanya alternatif penyiapan lahan yang relatif lebih murah dibanding dengan penyiapan lahan dengan cara pembakaran

Adapun dampak dan kondisi ekosistem lingkungan akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan adalah : (1) Terganggunya aktivitas perekonomian dan pembangunan, (2) Permasalahan kabut asap yang sampai mengganggu kegiatan penerbangan dan lintas pelayaran bahkan transportasi darat, (3) Penyebaran penyakit ISPA bagi masyarakat, (4) Berkurangnya keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna di sekitar


16

lokasi kebakaran, (5) Kerugian negara secara finansial atas berkurangnya fungsi sumber daya alam hayati dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, (6) Terganggunya aktivitas pendidikan dan (7) Terganggunya produksi pertanian akibat lemahnya intensitas matahari untuk aktivitas fotosintesa. Upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan dapat dilakukan secara preventif berupa; pemasangan papan peringatan, penyuluhan dan pemantauan dan penyebarluasan hot spot dan penyadaran sikap menjaga ekosistem rawa gambut kepada seluruh lapisan masyarakat.

DESA KALIKI

16

lokasi kebakaran, (5) Kerugian negara secara finansial atas berkurangnya fungsi sumber daya alam hayati dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, (6) Terganggunya aktivitas pendidikan dan (7) Terganggunya produksi pertanian akibat lemahnya intensitas matahari untuk aktivitas fotosintesa. Upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan dapat dilakukan secara preventif berupa; pemasangan papan peringatan, penyuluhan dan pemantauan dan penyebarluasan hot spot dan penyadaran sikap menjaga ekosistem rawa gambut kepada seluruh lapisan masyarakat.

17

BAB IV KEPENDUDUKAN

4.1 DATA UMUM PENDUDUK

Tabel 4.1 Data Penduduk Kampung

Pria Wanita Total

196 176 372

Sumber: Data Badan Pusat Statistik Merauke, 2016.

Jumlah penduduk Kampung Kaliki pada tahun 2016 tercatat sejumlah 372, dengan komposisi 196 laki-laki dan 176 perempuan.

4.2 STRUKTUR KEPENDUDUKAN BERDASARKAN USIA, JENIS KELAMIN, DLL

USIA Pria Wanita total % 0-5 15 12 27 6-18 36 31 67 19-31 41 34 75 32-44 37 35 72 45-57 44 37 81 58-70 19 14 33 >70 9 8 17 Total

Sumber: Data Monografi Kampung 2016 diolah.

4.2.2 LAJU PERTUMBUHAN

Laju pertumbuhan penduduk Kaliki tahun 2010-2015 sebesar 6,29 % atau sebesar 1,09 pada tahun 2014-2015. Laju pertumbuhan penduduk lima tahunan dan satu tahunan di Kampung Kaliki termasuk paling rendah jika dibandingkan dengan kampung lain di distrik Kurik pada periode tahun yang sama.


18

4.2.3 TINGKAT KEPADATAN Ditinjau dari distribusi penduduk di distrik Kurik, Kampung Kaliki

memiliki persentase penduduk sebanyak 2,57 %. Tingkat kepadatan yang tercatat di Kampung Kaliki tercatat 1,78 per km².

DESA KALIKI

18

4.2.3 TINGKAT KEPADATAN Ditinjau dari distribusi penduduk di distrik Kurik, Kampung Kaliki

memiliki persentase penduduk sebanyak 2,57 %. Tingkat kepadatan yang tercatat di Kampung Kaliki tercatat 1,78 per km².

19

BAB V KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DAN KESEHATAN

5.1 Sarana Pendidikan

Sarana Pendidikan di Kampung Kaliki hanya tersedia sekolah dasar (SD YPK Kaliki). Untuk sarana pendidikan setingkat PAUD, TK, SMP dan SMA tidak tersedia di Kampung Kaliki. Hal ini menjadi kendala dari majunya tingkat pendidikan masyarakat Kampung Kaliki. Seringkali warga Kampung Kaliki yang telah lulus dari sekolah dasar tidak melanjutkan ke jenjang selebihnya dikarenakan alasan jauhnya tempat sekolah SMP/SMA dan tidak adanya biaya untuk melanjutkan pendidikan.

Tabel 5.1 Sarana Pendidikan

No Data Jumlah Kondisi 1 Sekolah dasar 1 buah Baik

Sumber: Data Monografi Kampung 2016

Sarana pendidikan di Kampung Kaliki yang bisa ditemui adalah Sekolah Dasar. Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Kristen (SD YPK) Kaliki memiliki kelas sebanyak 6 unit, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6, dengan jumlah pengajar sebanyak 6 orang dengan 5 orang berstatus pegawai negeri sipil


20

(PNS) dan 1 orang honorer. Jumlah murid di SD YPK kaliki pada tahun 2016 tercatat sebanyak 106 siswa.

5.2 Kesehatan

Fasiltas kesehatan yang tersedia saat ini adalah Puskesmas Pembantu (Pustu), Posyandu yang melayani warga untuk pengobatan penyakit yang sederhana karena hanya dilayani oleh seorang bidan, ketika terjadi bencana kebakaran Hutan maka hal sangat tidak memadai. Mengingat jarak yang cukup jauh dari Puskemas yang berada di ibukota distrik.

Tabel 5.2 Sarana Kesehatan

No Data Jumlah 1 Posyandu 1 buah 2 Puskesmas Pembantu 1 buah


Untuk kesehatan tersedia Posyandu, Puskesmas Pembantu. Pelayan Posyandu diadakan setiap sebulan sekali. Untuk Pustu yang tersedia hanya mantri/perawat belum ada Dokter.

DESA KALIKI

20

(PNS) dan 1 orang honorer. Jumlah murid di SD YPK kaliki pada tahun 2016 tercatat sebanyak 106 siswa.

5.2 Kesehatan

Fasiltas kesehatan yang tersedia saat ini adalah Puskesmas Pembantu (Pustu), Posyandu yang melayani warga untuk pengobatan penyakit yang sederhana karena hanya dilayani oleh seorang bidan, ketika terjadi bencana kebakaran Hutan maka hal sangat tidak memadai. Mengingat jarak yang cukup jauh dari Puskemas yang berada di ibukota distrik.

Tabel 5.2 Sarana Kesehatan

No Data Jumlah 1 Posyandu 1 buah 2 Puskesmas Pembantu 1 buah


Untuk kesehatan tersedia Posyandu, Puskesmas Pembantu. Pelayan Posyandu diadakan setiap sebulan sekali. Untuk Pustu yang tersedia hanya mantri/perawat belum ada Dokter.

21

5.3 KETERSEDIAAN TENAGA PENDIDIK DAN KESEHATAN

Saat ini di Kampung Kaliki tersedia sarana pendidikan setingkat sekolah dasar (SD. untuk guru SD dirasa kurang karena hanya ada 6 orang guru termasuk seorang Kepala Sekolah. Dalam kesehariannya kadang Kepala Sekolah harus meninggalkan sekolah untuk keperluan rapat/koordinasi di kota, sehingga ada guru yang merangkap dalam beberapa kelas lain. Sehingga hal ini menjadi kendala sendiri bagi sekolah dasar yang ada di Kampung Kaliki.

Tabel 5.3 Data Tenaga Pendidik dan Tenaga Kesehatan

No Data Jumlah 1 Guru sekolah 6 orang 3 Bidan 1 Orang


Sumber: Data Monografi Kampung 2016 diolah

5.4 KESIAPAN DAN FASILITAS KESEHATAN MENGHADAPI KEBAKARAN GAMBUT

Tabel 5.5 Data Fasilitas Kesehatan menghadapi Kebakaran Gambut

No Fasilitas Jumlah 1 Pustu 1 2 Posko 0

Sumber: Data Monografi Kampung 2016 diolah.

Kesiapan sarana kesehatan untuk menghadapi kebakaran gambut masih sangat kurang karena hanya tersedia satu Pukesmas Pembantu dan Satu Posko dan tidak ada tenaga dokter yang tersedia.


22

Jumlah Korban Kebakaran Gambut 2015

Tabel 5.6 Data korban kebakaran gambut

No Korban Sakit Meninggal 1 Anak-Anak 5 0 2 Dewasa 1 0 3 Orang Tua 2 0 4 Ibu Hamil 1 0


Walaupun Kampung Kaliki berulang kali terkena bencana kebakaran ekosistem rawa gambut dan kabut asap tetapi belum pernah ada korban meninggal dunia hanya beberapa penduduk terkena penyakit Infeksi saluran pernapasan dan ditangani oleh bidan setempat. Selain itu ketika sudah terjadi kabut yang parah maka sebagian diungsikan ke rumah saudara yang lebih aman.

DESA KALIKI

22

Jumlah Korban Kebakaran Gambut 2015

Tabel 5.6 Data korban kebakaran gambut

No Korban Sakit Meninggal 1 Anak-Anak 5 0 2 Dewasa 1 0 3 Orang Tua 2 0 4 Ibu Hamil 1 0


Walaupun Kampung Kaliki berulang kali terkena bencana kebakaran ekosistem rawa gambut dan kabut asap tetapi belum pernah ada korban meninggal dunia hanya beberapa penduduk terkena penyakit Infeksi saluran pernapasan dan ditangani oleh bidan setempat. Selain itu ketika sudah terjadi kabut yang parah maka sebagian diungsikan ke rumah saudara yang lebih aman.

23

BAB VI KESEJARAHAN DAN KEBUDAYAAN MASYARAKAT

6.1. SEJARAH KAMPUNG KALIKI

Pada mulanya Kampung Kaliki hanya dihuni oleh 1 (satu) keluarga suku saja. Yang kemudian seiring berjalannya waktu datanglah penduduk dari tempat lain dan akhirnya menetap disana. Para sesepuh/tokoh masyarakat masih percaya bahwa leluhur mereka masih hidup dan mereka adalah serentetan orang-orang sakti. Menurut cerita warga setempat, dahulu kala waktu masih sering terjadi perang antar suku di Papua, warga Kampung Kaliki dalam melakukan peperangan sering menang, sehingga jika kembali ke Kampung Kaliki akan membawa Kepala Manusia lawannya.

6.2. ETNIS

Tabel 6.1 Data Etnis di Kampung

No Data Jumlah 1 Marind 372 Total 372


Kampung Kaliki adalah kampung dengan penduduk asli Papua. Sehingga warga yang menetap di Kampung Kaliki merupakan keturunan dari Suku Marind saja. Para pemuka/tokoh kampung memiliki kepercayaan bahwa dengan hanya ada 1 (satu) suku di kampung mereka maka kecil kemungkinan akan terjadi perselisihan.


24

6.3. BAHASA

Bahasa sehari-hari yang umum dilakukan masyarakat Kaliki dalam berkomunikasi adalah Bahasa Marind dan Bahasa Indonesia.

Tabel 6.3 Bahasa Penduduk Kampung

No Bahasa Jumlah 1 Marind 372 2 Indonesia 372 Total 372


Bahasa sehari-hari yang digunakan juga bahasa Marind. Tetapi untuk perkantoran dan sekolah yang umum digunakan adalah bahasa Indonesia. Umumnya penduduk Kampung Kaliki paham bahasa Indonesia.

6.4. RELIGI

Tabel 6.4 Data Agama Penduduk Kampung

No Data Jumlah 1 Kristen Protestan 372 Total 372


Mayoritas penduduk kampung adalah penganut agama Kristen Protestan. Tidak heran jika di Kampung Kaliki tempat ibadah yang bisa ditemui hanya gereja Kristen Protestan saja.

DESA KALIKI

24

6.3. BAHASA

Bahasa sehari-hari yang umum dilakukan masyarakat Kaliki dalam berkomunikasi adalah Bahasa Marind dan Bahasa Indonesia.

Tabel 6.3 Bahasa Penduduk Kampung

No Bahasa Jumlah 1 Marind 372 2 Indonesia 372 Total 372


Bahasa sehari-hari yang digunakan juga bahasa Marind. Tetapi untuk perkantoran dan sekolah yang umum digunakan adalah bahasa Indonesia. Umumnya penduduk Kampung Kaliki paham bahasa Indonesia.

6.4. RELIGI

Tabel 6.4 Data Agama Penduduk Kampung

No Data Jumlah 1 Kristen Protestan 372 Total 372


Mayoritas penduduk kampung adalah penganut agama Kristen Protestan. Tidak heran jika di Kampung Kaliki tempat ibadah yang bisa ditemui hanya gereja Kristen Protestan saja.

25

6.5. KESENIAN

Tabel 6.5 Data Kesenian Penduduk Kampung

No Data Jumlah 1 Tifa 1 Grup


Penduduk Kampung Kaliki cukup suka kesenian dimana ada 1 kelompok kesenian untuk menaungi keinginan mereka, yakni kesenian Tifa. Kesenian tifa merupakan seni asli dari tanah Papua. Masyarakat Kampung Kaliki cukup senang dengan kesenian asli Papua tersebut.

6.6. KEARIFAN DAN PENGETAHUAN LOKAL

Masyarakat Kampung Kaliki adalah masyarakat asli Papua (Suku Marind).

Kearifan lokal yang ditemukan di Kampung Kaliki adalah:

1. Adanya tetua yang mampu menyelesaikan setiap konflik yang terjadi. 2. Adanya Lembaga Adat Kaliki yang dibentuk di kampung.


26

BAB VII PEMERINTAHAN DAN KEPEMIMPINAN

7.1. PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN KAMPUNG

Kampung Kaliki merupakan kampung dengan komposisi penduduk mayoritas adalah suku asli Papua. Nama Kaliki merupakan arti dari sepotong kayu yang dilempar untuk membunuh hewan buruan (rusa, kangguru, dsb).

7.2. STRUKTUR PEMERINTAHAN

Struktur Kampung Kaliki terdiri dari;

Kepala Kampung : Mateus Kaize

Sekretaris Kampung : Yonathan Ndiken

Kaur Kemasyarakatan : Yoap Mahuze

Kaur Keuangan : Abraham Mahuze

Kaur Pemerintahan : Yunus Balaize

Kaur Umum : Yosepus Gebze

Kaur Pembangunan : Yacob Mahuze

7.3. KEPEMIMPINAN LOKAL/TRADISIONAL

Kepemimpinan Lokal masih didominasi oleh mantan pemimpin struktural atau warga yang pernah menduduki posisi struktural baik pada jabatan di kampung maupun di kelompok tertentu dan kelompok lainya.


DESA KALIKI

26

BAB VII PEMERINTAHAN DAN KEPEMIMPINAN

7.1. PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN KAMPUNG

Kampung Kaliki merupakan kampung dengan komposisi penduduk mayoritas adalah suku asli Papua. Nama Kaliki merupakan arti dari sepotong kayu yang dilempar untuk membunuh hewan buruan (rusa, kangguru, dsb).

7.2. STRUKTUR PEMERINTAHAN

Struktur Kampung Kaliki terdiri dari;

Kepala Kampung : Mateus Kaize

Sekretaris Kampung : Yonathan Ndiken

Kaur Kemasyarakatan : Yoap Mahuze

Kaur Keuangan : Abraham Mahuze

Kaur Pemerintahan : Yunus Balaize

Kaur Umum : Yosepus Gebze

Kaur Pembangunan : Yacob Mahuze

7.3. KEPEMIMPINAN LOKAL/TRADISIONAL

Kepemimpinan Lokal masih didominasi oleh mantan pemimpin struktural atau warga yang pernah menduduki posisi struktural baik pada jabatan di kampung maupun di kelompok tertentu dan kelompok lainya.


27

7.4. AKTOR BERPENGARUH

Aktor yang berpengaruh adalah: Kepala Adat, Mantan Kepala Kampung, Petugas Penyuluh Kampung dan Ketua-ketua kelompok tertentu. Para Aktor berpengaruh ini mempunyai wibawa yang sangat besar di masyarakat semua perkataan mereka di ikuti oleh masyarakat dan mereka juga adalah masyarakat terpandang baik secara ekonomi maupun pendidikan.

7.5. MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA DAN KONFLIK (PERADILAN ADAT, DLL.)

Setiap konflik diselasaikan secara musyawarah dengan mengundang tokoh tokoh masyarakat seperti ketua Majelis Permusyawaratan Kampung, Mantan kepala-kepala kampung, Ketua lembaga Adat dan Babinsa setempat.

7.6. MEKANISME/FORUM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KAMPUNG

Setiap konflik diselesaikan secara musyawarah dengan mengundang tokoh-tokoh masyarakat seperti ketua Majelis Permusyawaratan Kampung, Mantan kepala-kepala kampung.

DESA KALIKI

28

BAB VIII KELEMBAGAAN SOSIAL

8.1. ORGANISASI SOSIAL FORMAL

Tabel 8.1 Organisasi Formal kampung

No Nama Tahun

berdiri Insiator Sifat Ketua

Jumlah

anggota

1 PKK 1990 Kepala

Kampung

Terbuka Reni Noice

Kaize

32

2 Karang

Taruna

1990 Kepala

Kampung

Terbuka Yaconias

Gebze

23

5 BPD 1990 Kepala

Kampung

Terbatas Lukas

Ndiken

10

DESA KALIKI

29

BAB IX PEREKONOMIAN KAMPUNG/KOMUNITAS

9.1. PENDAPATAN DAN BELANJA KAMPUNG

Tabel 9.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung

No Keterangan Dalam rupiah Pendapatan

1 Anggaran Dana Kampung 2.060.000.000 Belanja

1 Belanja Langsung dan Honor Kampung

430.000.000

2 Belanja Pemberdayaan Masyarakat 430.000.000 3 Belanja bangunan fisik 1.200.000.000


9.2. ASET KAMPUNG

Tabel 9.2 Data Aset Kampung

TANAH FASILITAS UMUM Mobil Angkut Toyota 1 unit Traktor Kubota 4 unit Mesin pemotong padi 1 unit


9.3. TINGKAT PENDAPATAN WARGA

Tingkat pendapatan rata-rata warga kampung adalah Rp 1.000.000,- perbulan umumnya didapat dari hasil berburu hewan di hutan.

DESA KALIKI

30

BAB X PENGUASAAN DAN PEMANFAATAN TANAH DAN SUMBER DAYA ALAM

10.1 POLA PENGUASAAN TANAH, BADAN AIR, HUTAN DAN SUMBER DAYA ALAM LAIN

Rata penduduk Kampung Kaliki memilik tanah 3000 m², bahkan sebagian lagi memiliki lahan yang lebih luas dari hasil pembelian secara umum lahan yang dimiliki oleh warga sangat memadai.

10.2 POLA PEMANFAATAN TANAH

Pola pemanfaatan lahan saat bahwa pemanfaatan lahan yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Kaliki adalah pemanfaatan dengan digunakan untuk bangunan rumah dan ditanami tanaman buah yang bisa dipanen setiap saat (misalnya: Nangka, mangga, dsb).

DESA KALIKI

31

BAB XI PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN YANG ADA

11.1. Dana Anggaran Kampung

No Keterangan Dalam rupiah 1 Anggaran Dana Kampung 2.060.000.000 Dana keluar

1 Belanja Langsung dan Honor Kampung

430.000.000

2 Belanja Pemberdayaan Masyarakat 430.000.000 3 Belanja bangunan fisik 1.200.000.000


Dana Anggaran Kampung sangat bermanfaat bagi masyarakat kampung karena dengan dana tersebut terjadi pembangunan di kampung baik pembangunan infrastruktur maupun supra struktur.

DESA KALIKI

32

BAB XII PERSEPSI TERHADAP RESTORASI GAMBUT

Pandangan oleh Kepala Kampung Kaliki dan tokoh masyarakat setempat terhadap Restorasi Gambut sebagai berikut:

Kegiatan Restorasi gambut dipandang sebagai kegiatan positif yang harus didukung semua pihak di kampung.

Upaya menjaga rawa gambut menjadi sangat penting, karena untuk anak cucu selanjutnya.

DESA KALIKI

33

BAB XIII PENUTUP

13.1. Kesimpulan

Kampung Kaliki adalah kampung yang unik. Masyarakat Kampung Kaliki mayoritas adalah Suku Marind dan sampai saat ini masih memiliki kepercayaan untuk menjaga kemurnian suku warga kampung setempat. Dalam pengelolaan ekosistem hutan di Kampung Kaliki, masyarakat mempunyai aktifitas yang dirasa perlu diperbaiki,yakni budaya membakar semak/rumput yang berpotensi akan membakar ke vegetasi/tanaman yang lain. Dengan adanya kegiatan Restorasi Gambut di Kampung Kaliki, secara perlahan menambah wawasan dan ilmu bagi masyarakat Kampung Kaliki untuk bisa menjaga dan mengelola ekosistem rawa gambut, hutan dan lahan yang ada di sekitarnya.

13.2. Saran

Untuk menjaga ekosistem lahan gambut maka masyarakat perlu disadarkan pentingnya menjaga dan tidak membuka lahan dengan membakar agar tidak terjadi kebakaran hutan

DESA KALIKI

34

Daftar Pustaka

Data Monografi Kampung Kaliki 2016, Kepala Kampung Kaliki (tidak dicetak)

UU No. 6 tahun 2014 tentang desa.

DESA KALIKI



Gedung Sekretariat Negara,Jalan Teuku Umar No. 10-11,Menteng, Jakarta PusatT. +62 21 319 012 608

Badan Restorasi Gambut@BRG_Indonesia@BRG_IndonesiaBadan Restorasi Gambut - BRGBadan Restorasi Gambut-BRG

www.brg.go.id

“ Pulihkan Gambut, Pulihkan Kemanusiaan.”

BADAN RESTORASI GAMBUT2016 - 2020

DESA PEDULI GAMBU T

% !"#"$

%

&'()*+"(, -".

/0)

PETA JALAN RESTORASI GAMBUT INDONESIA

2016-2020

BadanRestorasiGambut

pulihkan gambut, peta jalan restorasi gambut indonesia...

Documents