psikiatri

18
GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID [Pick the date] BAB I PENDAHULUAN Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda, dilahirkan dengan ciri khas dan watak berbeda-beda yang menjadikan seseorang itu unik, mempunyai kekuatan dan kelemahan sendiri-sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat, manusia saling berinteraksi dan menciptakan suatu kebudayaan yang mempengaruhi tingkah laku kebudayaan individu, setiap generasi baru memberikan corak kepribadian baru dari generasi sebelumnya dan bereaksi terhadap lingkungannnya, yang merupakan akibat dari perbedaan kepribadian dalam pemenuhan kebutuhannya. Kepribadian adalah sebagai ekspresi keluar dari pengetahuan dan perasaan yang dialami secara subjektif dari seseorang. Masing-masing manusia memiliki kepribadian relatif stabil dan dapat diramalkan. 1 1

Upload: muhammad-fadillah

Post on 09-Dec-2015

241 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

kepribadian paranoid

TRANSCRIPT

Page 1: Psikiatri

GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID

[Pick the date]

BAB I

PENDAHULUAN

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda, dilahirkan dengan ciri

khas dan watak berbeda-beda yang menjadikan seseorang itu unik, mempunyai

kekuatan dan kelemahan sendiri-sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan

masyarakat, manusia saling berinteraksi dan menciptakan suatu kebudayaan yang

mempengaruhi tingkah laku kebudayaan individu, setiap generasi baru memberikan

corak kepribadian baru dari generasi sebelumnya dan bereaksi terhadap

lingkungannnya, yang merupakan akibat dari perbedaan kepribadian dalam

pemenuhan kebutuhannya.

Kepribadian adalah sebagai ekspresi keluar dari pengetahuan dan perasaan

yang dialami secara subjektif dari seseorang. Masing-masing manusia memiliki

kepribadian relatif stabil dan dapat diramalkan.1

Jika kalau sifat kepribadian tidak fleksibel dapat menyebabkan gangguan

fungsional yang bermakna atau penderitan subjektif.2,3

Salah satu dari gangguan kepribadian adalah gangguan kepribadian paranoid.

Prevalensi gangguan kepribadian paranoid adalah 0,5 % - 2,5 % dari populasi umum.

Gangguan ini lebih lazim pada laki-laki dari pada perempuan dan tampaknya tidak

memiliki pada familial.4

1

Page 2: Psikiatri

GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID

[Pick the date]

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gangguan Kepribadian

2.1.1. Defenisi

Sebelum membahas tentang gangguan kepribadian, maka akan dijelaskan terlebih

dahulu tentang defenisi kepribadian.

1. Kepribadian

Kepribadian dapat didefinisikan sebagai totalitas dari ciri perilaku dan

emosi yang merupakan karakter atau ciri seseorang dalam kehidupan sehari-

hari dalam kondisi yang biasa. Sifatnya stabil dan dapat diramalkan.

Kepribadian meliputi segala, corak perilaku manusia yang terhimpun dalam

dirinya, dan yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan dirinya

terhadap rangsang baik yang datang dari lingkungannya (“dunia luarnya”)

maupun yang berasal dari dirinya sendiri (“dunia dalamnya”).

Terdapat beberapa pengertian tentang kepribadian. Antara lain ada yang

mengartikan kepribadian sebgai berikut :

a. Kepribadian sebagai ekspresi keluar dari pengetahuan dan perasaan yang

dialami secara subjektif oleh seseorang.1

b. Kepribadian adalah tingkah laku yang khas yang dimiliki individu. 1

2

Page 3: Psikiatri

GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID

[Pick the date]

c. Kepribadian dapat didefinisikan sebagai totalitas sifat emosional dan

perilaku yang menandai kehidupan seseorang dari hari ke hari dalam

kondisi yang biasanya; kepribadian relative stabil dan dapat diramalkan. 1

Perkembangan kepribadian ini dipengaruhi oleh faktor-faktor badani

(keturunan, susunan saraf, hormonal, imunologis), emosional (mekanisme

penyesuaian diri) sosial (hubungan antar manusia, adat-istiadat, kultural) dan

spiritual (kpercayaan) serta intelektual (taraf intelegensi).

2.Pembentuk Kepribadian

Mengenai pengalaman-pengalaman yang ikut membentuk kepribadian,

dapat dibedakan dalam dua golongan :

a. Pengalaman yang umum, yaitu yang dialami oleh tiap-tiap individu

dalam kebudayaan tertentu. Pengalaman ini erat hubungannnya dengan

fungsi dan peranan seseorang dalam masyarakat. Misalnya sebagai

laki-laki atau perempuan seseorang mempunya hak dan kewajiban

tertentu. Beberapa dari peran itu dipilih sendiri oleh orang yang

bersangkutan tetapi masih terikat pada norma-norma masyarakat,

misalnya jabatan atau pekerjaan. Meskipun demikian, kepribadian

seseorang tidak dapat sepenuhnya diramalkan atau dikenali hanya

berdasarkan pengetahuan tentang strukur kebudayaan dimana orang itu

hidup. Hal ini disebabkan karena :

1. Pengaruh kebudayaan terhadap seseorang tidaklah sama

karena medianya (orang tua, saudara, media massa, dll)

tidaklah sama pula pada setiap orang.

2. Tiap individu mempunyai pengalaman-pengalaman yang

khusus, yang terjadi pada dirinya sendiri.

3

Page 4: Psikiatri

GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID

[Pick the date]

b. Pengalaman yang khusus, yaitu khusus yang dialami individu sendiri.

Pengalaman ini pada status dan peran orang yang bersangkutan dalam

masyarakat.

Pengalaman-pengalaman yang umum maupun khusus diatas memberi

pengaruh yang berbeda-beda pada tiap individu itupun merencanakan

pengalaman-pengalaman tersebut secara berbeda-beda pula sampai akhirnya

ia membentuk dalam dirinya suatu struktur kepribadian yang tetap

(permanen). Proses integrasi pengalaman-pengalaman ke dalam kepribadian

yang makin lama makin dewasa disebut proses pembentukan identitas diri.

Proses pembentukan identitas diri harus melalui berbagai tingkatan. Salah satu

tingkatan yang harus dilalui adalah identifikasi, yaitu dorongan untk menjadi

identik (sama) dengan orang lain, misalnya dengan ayah, ibu, kakak, guru,

dsb. Pada masa remaja tahap identifikasi ini menyabakan kebingungan dan

kekaburan akan peran sosial, karena remaja-remaja cenderung

mengidentifikasikan dirinya dengan beberapa tokoh sekaligus, misalnya

dengan ayahnya, bintang film kesayangannnya, tokoh politik favoritnya, dsb.

Jika kekaburan akan peranan sosial ini tidak dapat dihapuskan sampai remaja

itu menjadi dewasa, maka besar kemungkinannya ia akan menderita

gangguan-gangguanan kejiwaan pada masa dewasanya. Karena itu penting

sakali diusahakan agar remaja dapat menentukan sendiri idenitas dirinya dan

berangsur-angsur melepaskan identifikasinya terhadap orang-orang lain untuk

akhirnya menjadi dirinya sendiri.

3. Gangguan kepribadian

Terdapat beberapa defenisi dari gangguan kepribadian, adalah :

a. Gangguan kepribadian adalah ciri kepribadain yang bersifat tidak fleksibel

dan maladiktif yang menyebabkan disfungsi bermakna atau penderitaan

4

Page 5: Psikiatri

GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID

[Pick the date]

subjektif. Orang dengan kepribadian menunjukkan pola relasi dan persepsi

terhadap lingkungan dari diri sendiri yang bersifat berakar mendalam,

tidak fleksibel dan bersifat maladiktif.2

b. Gangguan kepribadian dapat didefenisikan sebagai suatu variasi ekstrim

yang menetap dan kisaran normal (statik) satu atau lebih kepribadian,

yang menyebabkan penderitaan individu atau keluarga dan atau

masyarakat. 2

Diagnosis gangguan kepribadian mungkin tidak akan tepat sebelum berusia 17 tahun,

karena kepribadian masih dapat berubah sampai umur tersebut.2

2.2. Gangguan Kepribadian Paranoid

2.2.1.Defenisi

Gangguan kepribadian paranoid adalah kecurigaan dan ketidak percayaan

kepada orang lain, berniat buruk kepadanya, bersifat pervasive, awita dewasa muda,

nyata dalam berbagai konteks.

Orang dengan gangguan kepribadian paranoid mempunyai kecurigaan terus

menerus dan berlebihan bahwa orang disekitarnya memiliki motif jahat . Mereka

menolak bertanggung jawab terhadap perasaan mereka sendiri dan menyerahkan

tanggung jawab kepada orang lain. Mereka sering bersikap bermusuhan, iritabel, dan

marah, orang yang fanatik, pengumpulan yang tidak adil, pasangan yang cemburu

patologis.

5

Page 6: Psikiatri

GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID

[Pick the date]

Gangguan kepribadian paranoid dibagi menjadi 2, yaitu :

a. Kepribadian yang mudah tersinggung; bereaksi terhadap pengalaman sehari-hari

secara berlebihan. Dengan rasa menyerah dan rendah diri, serta cenderung

menyalahkan orang lain dengan pengalamannya itu.

b. Kepribadian yang lebih agresif, kasar serta peka terhadap apa yang dianggap

haknya. Cepat tersinggung bila haknya dilanggar dan sangat gigih

mempertahankan haknya tersebut.

2.2.2 Epidemiologi

Prevalensi gangguan keribadian paranoid adalah 0,5 % - 2,5 % dari populasi

umum. Ganggaun ini lebih lazim pada laki-laki daripada perempuan dan tampaknya

tidak memiliki pola familial.

2.2.3 Diagnosis

Pada pemeriksaan psikiatri, penderita gangguan kepribadian mungkin bersifat

formal dan bertindak membingungkan saat mencari bantuan psikiatri, ketegangan

otot, ketidakmampuan bersantai, pasien sering serius tanpa humor, meskipun

beberapa alasan argument mereka dapat palsu, pembicaraan mereka bertujuan logis,

isi pikiran mereka menunjukkan proyeksi, menuduh, terkadang ide-ide referensi.

Kriteria diagnostik DSM-IV-TR gangguan kepribadian paranoid :

a. Rasa tidak percaya dan kecurigaan yang pervasif pada orang lain sedemikian

rupa sehingga motif mereka diinterpretasikan sebagai berhati dengki, dimulai

6

Page 7: Psikiatri

GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID

[Pick the date]

pada masa dewasa awal dan terdapat pada berbagai konteks, seperti yang

ditunjukkan 4 atau lebih hal berikut ini :

1. Curiga tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain mengeksploitasi,

mencederai, atau menipu mereka.

2. Memiliki preokupasi berupa keraguan yang tidak dibenarkan

mengenai keseriaan atau tingkat dapat dipercaya oleh teman atau

rekan.

3. Enggan mempercayai orang lain karena rasa takut yang tidak berdasar

bahwa informasi akan digunakan secara jahat untuk menentangnya.

4. Membaca arti mengancam dan merendahkan yang tersembunyi pada

peristiwa atau tanda yang samar.

5. Terus menerus membawa dendam yakni tidak memaafkan penghinaan,

cedera atau sikap meremehkan.

6. Menganggap karakter dan reputasinya diserang tapi tidak nyata pada

orang lain dan cepat bereaksi marah atau menyerang kembali.

7. Memiliki kecurigaan berulang, tanpa pembenaran, mengenai kesetiaan

pasangan atau partner seksual.

b. Tidak hanya terjadi selama perjalanan gangguan skizofrenia, gangguan mood

dengan ciri psikotik atau gangguan psikotik lainnya tidak disebabkan oleh

afek fisiologis langsung suatu keadaan medis umum.

7

Page 8: Psikiatri

GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID

[Pick the date]

2.2.4. Gambaran Klinis

Orang dengan gangguan kepribadian paranoid peka berlebihan terhadap

kegagalan dan penolakan; cenderung pendiam, menolak memaafkan sesuatu

penghinaan, msa kecil menyebabkan hati terluka, kecurigaan yang pervasif untuk

menyalahartikan suatu tindakan netral atau bersahabat dari seseorang sebagai suatu

sikap permusuhan atau penghinaan; mempertahankan dengan gigih hak pribadinya;

berulang curiga tanpa dasar kesetiaan seksual pasangannya; mempunyai sikap

menyangkut diri lebih (hal netral dari lingkungan atau orang lain dirasakannya

berkaitan secara negatif dengan dirinya; dirundung oleh rasa “persekongkolan”

terhadap dirinya.

Orang dengan gangguan kepribadian paranoid juga terbatas afeknya dan

tampak tidak emosional. Mereka membanggakan diri mereka karena rasional dan

objektif, tetapi sebenarnya tdiak begitu, di dalam situasi sosial, orang dengan

kepribadian effisien dan cekatan, tetapi mereka sering mencetuskan rasa takut atau

konflik pada orang lain.

2.2.5. Diagnosa banding

a. gangguan kepribadian paranoid biasanya dapat dibedakan dengan

gangguan kepribadian waham karena tidak adanya terfiksasi.

b. tidak seperti orang dengan skizofrenia paranoid, penderita gangguan

kepribadian tidak memiliki halusinasi dan gangguan berfikir formal.

8

Page 9: Psikiatri

GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID

[Pick the date]

c. ganggguan kepribadian paranoid dapat dibedakan dengan gangguan

kepribadian ambang karena pasien paranoid yang mampu sangat terlibat didalam

hubungan yang menggemparkan dengan orang lain.

2.2.6. perjalanan gangguan dan prognosis

Pada sebagian orang, gangguan kepribadian paranoid berlangsung sepanjang

hidup; pada sebagian lagi gangguan ini merupakan pertanda skizofrenia, ciri paranoid

memberikan jalan untuk pembentukan reaksi, kepedulian yang tepat terhadap

mortalitaskepedulian artuitistik ketika matur atau ketika stres hilang, meskipun

demikian, pada umumnya penderita gangguan paranoid memilki masalah seumur

hidup dalam bekerja dan tinggal dengan orang lain. Masalah pekerjaan dan

perkawinan lazim yang terjadi.

2.2.7. Terapi

a. Psikoterapi

Psikoterapi adalah terapi pilihan. Pasien paranoid biasanya tidak baik dalam

psikoterapi kelompok, meskipun dapat berguna untuk meningkatkan keterampilan

sosial dan menghilangkan kecurigaan melalui permainan peran. Kebanyakan tidak

dapat menoleransi interupsi pada terapi perilaku, demikian juga pada pelatihan

keterampilan sosial.

9

Page 10: Psikiatri

GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID

[Pick the date]

b.Farmakoterapi

Berguna untuk menghadapi anxietas dan agitasi. Pada sebagian besar kasus,

antianxietas seperti diazepam (valium) sudah cukup, tetapi mungkin diperlukan

penggunaan suatu antipsikotik, seperti thioridazine (mellaril) atau haloperidol

(haldol), dalam dosis kecil dan untuk periode waktu yang singkat untuk mengatasi

agitasi berat atau pikiran hampir waham. Obat antipsikotik pimozide (orap) telah

berhasil digunakan untuk menurunkan gagasan paranoid pada beberapa pasien.

10

Page 11: Psikiatri

GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID

[Pick the date]

BAB III

KESIMPULAN

Kepribadian sebagai ekspresi keluar dari pengetahuan dan perasaan yang

dialami secara subjektif oleh seseorang.

Gangguan kepribadian dapat didefenisikan sebagai suatu variasi ekstrem yang

menetap dan kisaran normal (statistic) satu atau lebih ciri kepribadian, yang

menyebabkan penderitaan individu dan atau keluarga dan atau masyarakat.

Gangguan kepribadian paranoid adalah kecurigaan dan ketidakpercayaan pada

orang lain berniat buruk kepadanya, bersifat pervasif, awitan dewasa muda,

nyata dalam pelbagai konteks.

Epidemiologi, prevalensi gangguan kepribadian paranoid adalah 0,5% - 2,5%

dari populasi umum. Gangguan ini lebih lazim pada laki-laki daripada

perempuan dan tampaknya tidak memiliki pola familial.

Diagnosis berdasarkan kriteria diagnostik DSM – IV – TR gangguan

kepribadian paranoid.

Diagnosis banding : gangguan waham, sizofrenia paranoid, gangguan

kepribadian ambang.

Terapi farmakologi dan psikologis

11

Page 12: Psikiatri

GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID

[Pick the date]

DAFTAR PUSTAKA

1. Mangindaan, Lukas. Di dalam : Buku Ajar Psikiatri, editor : Elvira Sylvia D

& Hadisukanto G. Edisi 2. Abali Penerbit FK UI. Jakarta. 2013

2. Kaplan & Saddock. Buku Ajar Psikiatri Klinis. Edisi 2. EGC. Jakarta. 2010

3. Puri, Basant K. Di dalam : Buku Ajar Psikiatri Edisi 2. EGC. Jakarta. 2011

4.

12