proyek mrt lutfi

15
PROYEK CIPUTRA WORLD JAKARTA SELATAN DISUSUN OLEH: Ahmad Lutfi Ansori Khusnun 1501204810 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI JURUSAN TEKNIK SIPIL

Upload: eduardi7720

Post on 16-Sep-2015

292 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mrt

TRANSCRIPT

PROYEK CIPUTRA WORLDJAKARTA SELATAN

DISUSUN OLEH:Ahmad Lutfi Ansori Khusnun

1501204810

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIJURUSAN TEKNIK SIPILBINUS UNIVERSITYJAKARTA20131. LATAR BELAKANG PROYEKPerkembangan Jakarta sebagai Ibukota negara Indonesia sudah sepantasnya sejajar dengan berbagai kota-kota lain di dunia dengan indeks pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang terus meningkat setiap tahunnya, menjadikan kota ini terus berkembang dan menjadi salah satu kota tersibuk di dunia. Bahkan dengan keadaannya sekarang Jakarta harus terus berbenah dan meningkatkan berbagai fasilitas dan infrastruktur terutama transportasi publik, mengingat transportasi merupakan hal yang krusial.Saat ini pertumbuhan jalan di Jakarta kurang dari 1 persen per tahun dan setiap hari setidaknya ada 1000 lebih kendaraan bermotor baru turun ke jalan di Jakarta (Data Dinas Perhubungan DKI Jakarta). Studi Japan International Corporation Agency (JICA) 2004 menyataka bahwa bila tidak dilakukan perbaikan pada sistem transportasi, diperkirakan linta

2. TUJUAN1. Mendapat pembelajaran yang nyata dan langsung di tempat kerja.2. Mengetahui dan mempelajari secara langsung kondisi dan permasalahan yang timbul di lapangan.3. Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam bidang Teknik Sipil.4. Dapat mengaplikasikan secara langsung teori yang diperoleh selama masa perkuliahan ke dalam kondisi sebenarnya di lapangan.5. Dapat lebih mengerti keadaan sebenarnya di lapangan.

3. DATA PROYEK

Proyek yang akan dijadikan sebagai tempat kerja praktek adalah proyek pembangunan MRT (Mass Rapit Transit). Adapun data umum proyek tersebut adalah sebagai berikut:Nama proyek: MRT (Mass Rapit Transit)Alamat proyek: Dali Lebak bulus hingga ke kota tuaFungsi bangunan: Ang kutan Masal transportasi dalam kotaLingkup pekerjaan: Jalur MRT dan stasiun MRTDeveloper: IndoporaKontraktor: IndoporaUntuk memperjelas kondisi proyek, berikut ini diberikan data visual proyek pembangunan MRT (Mass Rapit Transit) :

4. Analisa DataSejalan dengan semakin dekatnya pekerjaan konstruksi skala besar yang dilakukan oleh MRT Jakarta dan kontraktor di sepanjang koridor Sisingamangaraja Sudirman Bundaran HI, persiapan pekerjaan konstruksi serta rekayasa lalu lintas di area tersebut semakin intensif dilakukan, termasuk persiapan penutupan lajur di median jalan Thamrin Depan Kantor Kedutaan Besar Jepang, dan dilanjutkan persiapan penutupan lajur di wilayah transisi Jalan Sisingamangaraja dekat Bundaran Patung Pemuda. Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami menjelaskan bahwa konsekuensi dari dimulainya pekerjaan konstruksi skala besar di area Sisingamangaraja Sudirman Bundaran HI adalah dilakukannya penutupan lajur pada median jalan di beberapa titik dalam waktu yang relatif lama kurang lebih 4 Tahun. Meskipun demikian, untuk mengurangi dampak terhadap lalu lintas, MRT Jakarta akan tetap mempertahankan jumlah lajur kendaraan di titik-titik tersebut kecuali jika di titik tersebut tidak dimungkinkan untuk menyiapkan lajur pengganti karena beberapa alasan. Kami akan berusaha agar semua titik yang lajur median jalannya ditutup mulai dari Sisingamangaraja sampai Bundaran HI jumlah lajur nya tetap sama, kecuali di beberapa titik yang tidak dimungkinkan dilakukan penambahan lajur, seperti di area transisi Sisingamangaraja dan di depan Kedutaan Besar Jepang, Jelas Dono Boestami. Titik-titik yang akan mengalami penutupan lajur median jalan adalah sebagai berikut: 1. Jalur transisi di ujung Jalan Sisingamangaraja menuju ke Patung Pemuda Membangun (akan ada pengurangan satu lajur, persiapan penutupan April 2014) 2. Lokasi Bakal Stasiun MRT Senayan di depan Ratu Plaza (jumlah lajur tetap sama, persiapan penutupan April 2014) 3. Lokasi Bakal Stasiun MRT Istora di depan Pintu Masuk Istora Senayan (jumlah lajur tetap sama, persiapan penutupan April 2014) 4. Lokasi Bakal Stasiun MRT Bendungan Hilir (jumlah lajur tetap sama, persiapan penutupan April 2014) 5. Lokasi Bakal Stasiun MRT Setiabudi (Jumlah lajur tetap sama, persiapan penutupan April 2014) Halaman 2 dari 36. Lokasi Bakal Stasiun MRT Bundaran HI Jalan Thamrin di depan Gedung Kedutaaan Besar Jepang (akan ada pengurangan satu lajur di sisi barat arah Monas, persiapan penutupan Akhir Januari 2014). Dono Boestami mengatakan bahwa lokasi transisi Jalan Sisingamangaraja dan Bundaran HI tidak dimungkinkan untuk disiapkan lajur pengganti karena lebar badan jalan yang kurang, serta lebar trotoar yang relatif sempit. Lebar badan jalan sepanjang Jalan Sudirman rata-rata diatas 50 meter dengan trotoar yang lebar, sedangkan di jalur transisi dan lokasi depan Kedubes Jepang hanya 34 meter dan 43 meter dengan kondisi trotoar yang sempit. Karena itu sangat sulit untuk dilakukan penambahan lajur pengganti, Jelas Dono Boestami.

Sebagai informasi, lajur pengganti di Jalan Sudirman dipenuhi dengan mengupas jalur hijau (Green Belt) dan mengambil sebagian trotoar jalan yang pekerjaannya saat ini sedang dilakukan. Lebih lanjut dikatakan oleh Dono Boestami bahwa pekerjaan persiapan penutupan lajur segera dimulai pada minggu ini dilokasi depan Kedubes Jepang. Jumlah lajur di sisi Timur arah Semanggi akan tetap sama sedangkan jumlah lajur di sisi Barat arah Monas akan berkurang satu. Pemilihan pengurangan lajur sisi Barat arah Monas dilakukan karena arus kendaraan pada lajur tersebut umumnya lebih sedikit dibandingkan dengan arah sebaliknya. Persiapan penutupan satu lajur didepan Kedubes Jepang segera dimulai malam ini dengan melakukan pemagaran pada lokasi tersebut.

5. Evaluasi Data lapanganGubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) diingatkan untuk konsisten melanjutkan pembangunan proyek massa rapid transit (MRT). Menunda proyek itu sama saja memperpanjang waktu bagi warga Jakarta setiap hari disiksa macet arus lalu lintas.Keberpihakan Jokowi terhadap warga Jakarta, Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan mengingatkan diuji dalam proyek MRT. Warga Jakarta sudah begitu lama didera kemacetan. Solusi terbaik hanya berupa penyediaan transportasi massal yakni kereta api, dalam hal ini MRT, cetusnya kepada Harian Terbit, Rabu (31/10/2012) pagi.Karenanya, dirjen mengemukakan evaluasi oleh gubernur sah-sah saja, tetapi jangan sampai menjadi kendala bagi proyek MRT. Kita sudah merencanakan MRT ini sejak tahun 1980. Tidak pernah terealisir. Lalu ketika sudah memulai, harus ditunda lagi, rakyat jadi mempertanyakan keseriusan pemerintah untuk mengatasi persoalan mereka terutama menyangkut kemacetan arus lalu lintas, ujarnya.Tundjung mengingatkan proyek ini didedikasikan semata-mata untuk kepentingan publik. Pemerintah pusat bahkan memasukkan proyek ini bagian dari 18 fast-track projects yang terdapat dalam skema Metropolitan Priority Area (MPA). Skema MPA bagian dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI).Karenanye Jokowi sebaiknya berdiskusi dengan JICA, kementerian keuangan, Bappenas dan kementerian perhubungan bila ingin mengevaluasi proyek MRT. Jangan karena ada masukan dari sejumlah pihak, yang bisa jadi memiliki kepentingan lain, maka Pak Gubernur cepat-cepat mengambil keputusan untuk evaluasi, tegas dirjen.PENDANAANTundjung mengemukakan proyek MRT didanai melalui kontrak pinjaman (loan) government (G) to G. Antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jepang, melalui konsosrium Japan International Corporation Agency (JICA). Pembayaran pinjaman dibebankan ke pemerintah pusat sebanyak 48 persen dan Pemprov DKI Jakarta (52 persen).Pembayaran pinjaman yang menjadi kewajiban pemerintah pusat, otomatis menjadi asset pemprov (on granting). Artinya, kalau nanti sudah lunas, ya itu uang dari pemerintah pusat menjadi milik pemprov, ungkapnya.Proyek itu sudah tender dan evaluasi tender, tinggal menentukan pemenang lelang. Setelah rangkaian begitu lama dan panjang, lalu ditunda karena dibutuhkan evaluasi, ya progres proyek menjadi berantakan, tuturnya.BIAYAKetika ditanyakan mengenai biaya pembangunan MRT, yang dinilai terlalu mahal dan terkesan di-mark up, Dirjen Perkeretaapian menyatakan penilaian itu sembrono. Jangan menghitungnya dengan menggunakan skema plapon loan dibagi per kilometer, tetapi nilai kontrak dibagi per kilometer, jelasnya.Dia juga mengingatkan jangan menggunakan perbandingan biaya pembangunan MRT di negara-negara lain. Apalagi menggunakan data yang sudah tidak aktual yakni tahun 1994. Juga tidak apple to apple. Harusnya gunakan data, angka dan kondisi yang sama, tegasnya.TARIFMenyinggung soal tarif yang dibebankan kepada penumpang, Tundjung menegaskan di negara manapun transportasi publik, khususnya berbasis rel dan jalan raya, disubsidi oleh pemerintah. Karena transportasi publik dipahami sebagai infrastruktur untuk memacu perekonomian, tuturnya.Untuk menekan angka subsidi, dia merekomendasikan agar digelar efisiensi dalam operasi. Jadi jangan buru-buru horor dulu terhadap tarif. Pasti ada solusi terbaik, tandasnya.

6. Evaluasi Data lapangan