prosiding seminar inovasi florikultura nasional 2013 makalah...
TRANSCRIPT
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
8
Makalah Utama 2
STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI DI KABUPATEN SOLOK
BERBASIS AGROINDUSTRI KRISAN
(STRATEGY OF ECONOMIC DEVELOPMENT IN SOLOK REGENCY
BASED CRHYSANTHEMUM AGROINDUSTRY)
Rahim, S
Bupati Solok
Jl. Lubuk Sikarah No. 89, Solok, Sumatra Barat
Website: www.solokkab.go.id
ABSTRAK. Solok merupakan salah satu kabupaten yang memiliki potensi sebagai pusat pengembangan
tanaman krisan di pulau Sumatera. Potensi pengembangan krisan di Kabupaten Solok sangat didukung
oleh kondisi agroklimatologi yang sesuai, SDM dan lokasi yang strategis. Budidaya krisan telah dimulai
tahun 2007 di luasan lahan mencapai 6.372 m2 dengan total produksi per tahun mencapai 364.000
tangkai dan produktivitas 96 tangkai/m2. Untuk mendukung pengembangan krisan maka Pemerintah
Daerah Kabupaten Solok menyusun strategi pembangunan agroindustri krisan, yaitu: (1) Tahap Peletakan
Fondasi (2008-2015), (2) Tahap Pengembangan (2015-2020) dan (3) Tahap Pemantapan (2020-2025).
Tahap peletakan fondasi agroindustri krisan dilakukan hingga tahun 2015, pemerintah daerah bersama
dinas terkait berupaya untuk (1) meningkatkan produksi bunga potong krisan hingga 500.000 tangkai per
tahun, (2) mampu memenuhi kebutuhan benih krisan secara mandiri, (3) menerapkan GAP disisi produksi
dan GHP pada pasca panen, (4) menyediakan sarana produksi yang terjangkau, (5) membangun rantai
pasok pemasaran untuk menjangkau pasar Nasional dan Internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut,
Pemerintah Daerah Kabupaten Solok tidak mungkin bekerja sendiri, oleh karena itu untuk mencapai
target pada tahap peletakan fondasi, dukungan dan kerjasama semua pihak, khususnya dengan Balai
Penelitian Tanaman Hias perlu dikembangkan dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Kata-kata kunci: Strategi, pembangunan, agroindustry, krisan, Kabupaten Solok
ABSTRACT. Solok is one of districs under West Sumatra province which has many potentials as centre
production of chrysanthemum. The potential is supported by suitable agroclimate, human resources and
strategic location. Chrysanthemum cultivation in the Solok distric has been initiated in 2007 with 6.372
m2 of cultivation area, 364.000 stem per year total production and 96 stem/m2 productivity. To enhance
developing chrysanthemum in Solok, the local government arranged building strategy of chrysanthemum
agroindustry i.e. (1) Foundation establishment stage (2008-2015), (2) Developing stage (2015-2020)
Establishing stage (2020-2025). In the foundation establishing stage of chrysanthemum agroindustry that
is scheduled till 2015, Solok government with all correlated services do efforts to (1) increase production
of chrysanthemum cut flower up to 500.000 stem per year, (2) fulfill chrysanthemum cutting need
independently, (3) apply good agricultural practices for production stage and good handling practices for
post harvest, (4) supply effordable agroinputs and (5) develop supply chain management in marketing of
the flower both locally and internationally. To reach all the goals, Solok distric government can not do
individually, but need cooperation and collaboration with all stakeholders, especially with Indonesian
ornamental crops research institute in the foundation establishing stage.
Keywords: Strategy, building, agroindustry, chrysanthemum and Solok distric.
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
9
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
10
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
11
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
12
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
13
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
14
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
15
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
16
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
17
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
18
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
19
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
20
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
21
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
22
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
23
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
24
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
25
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
26
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
27
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
28
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
29
Prosiding Seminar Inovasi Florikultura Nasional 2013
30
DISKUSI
Pertanyaan 1
Sunardi, Dinas Pertanian Temanggung.
Ada beberapa petani yang tertarik, namun bertani tanaman hias agak berbeda. Adanya
tuntutan komoditas dengan nilai keindahan. Mohon pengalaman Bupati Solok agar
petani tertarik pada budidaya tanaman hias.
Jawab:
Mengenalkan produk florikultura dengan memotivasi petani bahwa pendapatan di atas
UMR (dengan menanam krisan lebih menguntungkan daripada menanam padi). Contoh:
bunga krisan ditunjukkan ke petani (kuning, putih, dll.).
Pertanyaan 2
Rudy Soehendi, Ka-Balithi.
Pengembangan Krisan sudah bagus, tetapi ada hambatan pada petani, diperlukan modal
besar. Bagaimana bapak bisa menjelaskan ke petani bahwa usahatani krisan bisa
menguntungkan.Apakah perlu penambahan modal : PUAP dari Kementan, Gapoktan
mendapatkan modal sampai Rp. 100 juta.
Jawab
Dana untuk kelompok tani dicangkokkan ke program yang ada di Dinas
Pertanian,mengingat bantuan dalam bentuk hibah sudah dibatasi. Dana juga diperoleh
dari CSR dari perusahaan Bukit Asam, PLN dan Telkom
Pertanyaan 3
Ahmad Dimyati, Puslitbanghorti.
Apa visi Bapak Bupati Solok dalam pengembangan Florikultura: Prospeknya seperti
apa bila dikembangkan ke Provinsi
Jawab
Prospek Pengembangan: topografi berbukit-bukit, bisa dikembangkan untuk produk-
produk Florikultura.Potensi Kabupaten Kota: Hotel Seruni dengan kemiringan 30 %
bisa dimanfaatkan.