proposal revisi 1

42
PROPOSAL ANALISIS PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI PAD KELAS X SMAN 2 KILO KECAMATAN KILO KABUPATEN DOMPU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Salah satu fungsi pengajaran bahasa Indonesia secara umum adalah agar siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa. Kebiasaan seseorang berpikir logis akan sangat membantu dalam pengajaran bahasa. Dalam pengajaran bahasa mencakup empat keterampilan, yaitu: keterampilanmenyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan dan tidak boleh dipisahkan. Keterampilan berbicara dan keterampilan menulis merupakan keterampilan yang produktif, artinya siswa diharapkan mempunyai keterampilan dan pembelajaran mengungkapkan gagasan dan menggunakan bahasa lisan maupun tulisan. Dari keempat keterampilan tersebut 1

Upload: siswantorobe

Post on 11-Dec-2015

35 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

proposal tentang bahasa indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal REVISI 1

PROPOSAL

ANALISIS PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI PADKELAS X SMAN 2 KILO KECAMATAN KILO

KABUPATEN DOMPU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Salah satu fungsi pengajaran bahasa Indonesia secara umum adalah

agar siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa. Kebiasaan

seseorang berpikir logis akan sangat membantu dalam pengajaran bahasa.

Dalam pengajaran bahasa mencakup empat keterampilan, yaitu:

keterampilanmenyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca,

keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan dan

tidak boleh dipisahkan. Keterampilan berbicara dan keterampilan menulis

merupakan keterampilan yang produktif, artinya siswa diharapkan mempunyai

keterampilan dan pembelajaran mengungkapkan gagasan dan menggunakan

bahasa lisan maupun tulisan. Dari keempat keterampilan tersebut salah satu

keterampilan berbahasa yang perlu mendapatkan perhatian yang serius dalam

pengajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah keterampilan menulis.

Sehubungan dengan haltersebut, maka pengajaran menulis lebih

ditingkatkan. Dengan menulis siswaakan dapat menuangkan gagasan atau

pengalamannya dan dapat bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Melihat

betapa pentingnya pengajaran keterampilan menulis, maka seorang guru perlu

mengembangkan diri danmenambah variasi pembelajaran. Variasi tersebut

mengarahkan siswa pada keterampilan menulis. Melalui hal itu, siswa

1

Page 2: Proposal REVISI 1

diharapkan dapat menemukan hal-hal baru dan melukiskannya kembali atau

mengembangkannya melalui tulisan. Pembelajaran menulis merupakan salah

satu dari keterampilan berbaha sayang dipelajari dari pendidikan dasar sampai

perguruan tinggi. Pembelajaran menulis sangat penting untuk pengembangan

dunia ilmu pengetahuan dan teknologi apapun. Hasil penulisan dan bentuk

tulisan apapun harus dikomunikasikan kepada orang lain dalam bentuk tulisan

yang mempunyai dokumen yang sangat kuat. Pengembangan komunikasi dan

teknologi padatahun 2014 menuntut siswa untuk lebih aktif dan kreatif, dalam

pembelajaran terutama pembelajaran menulis.

Seseorang dapat dikatakan mempunyai keterampilan menulis dengan

baik, apabila dapat mengomunikasikan gagasannya secara tertulis yaitu

penuangan gagasan atau informasi secaraefektif serta dapat dipahami oleh

pembaca apa yang menjadi tujuan penulis. Menulis merupakan suatu

keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak

langsung, tidak secara tatap muka dengan oranglain.

Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

Dalam pembelajaran menulis ini terdapat keterampilan menulis paragraf, di

antaranya: paragraf deskripsi, narasi, argumentasi, negosiasi dan persuasi.

Pembelajaran menulis teks negosiasi merupakan salah satu keterampilan

menulis yang berusaha menguraikan suatu objek sehingga memperluas

pengetahuan pembaca. Pengembangan keterampilan menulis teks negosiasi

bertujuan memaparkan, menjelaskan, menyampaikan kesepakatan,

mengajarkan, dan pengetahuan melalui penjelasan - penjelasan yang kompak

2

Page 3: Proposal REVISI 1

dan padu, sehingga teks negosiasi merupakan bentuk yang paling luas jika

dibandingkan dengan paragraf yang lain. Di dalam teks negosiasi tidak

berusaha mempengaruhi pembaca dan tidak memberikan kesan, kecuali

menyampaikan pernyataan yang lengkap dan dapat dipercaya mengenai suatu

objek.

Pembelajaran keterampilan menulis teks negosiasi melatih siswa untuk

bernalar melalui bahasa yang digunakannya. Pembelajaran menulis teks

negosiasi merupakan keterampilan produktif menuntut pembelajaran siswa

untuk mengungkapkan ide, gagasan, pesan, perasaan, dan daya khayal serta

menggunakan bahasa yang tepat. Akan tetapi kenyataannya, penguasaan

bahasa pada siswa masih kurang. Sehingga dalam hal ini, penulis

menggunakan siswa kelas XSMA 2 Kilo sebagai subjek untuk meningkatkan

penguasaan bahasa yang masih kurang. Hal ini disebabkan oleh pola pikir

mereka yang menganggap bahwa pelajaran bahasa khususnya bahasa

Indonesia adalah pelajaran yang mudah.

Tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran menulis teks

negosiasi antaranya siswa mampu mengungkapkan secarasistematis, kreatif,

pengalaman, gagasan, pendapat, pesan, dan perasaansesuai dengan konteks

dan situasi. Salah satu pembelajarannya adalah siswamenyusun sebuah teks

negosiasi. Usaha untuk meningkatkan pembelajaran menulis teks

negosiasidiperlukan suatu metode yang efektif dan efisien. Ada

kecenderungan dewasaini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan

belajar jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika

3

Page 4: Proposal REVISI 1

anak “mengalami” apa yang dipelajarinya, bukan “mengetahui”. Siswa diajak

untuk berperan aktifdengan mengalami sendiri materi yang diberikan oleh

guru, sehingga akanlebih memahami materi yang dipelajarinya sesuai dengan

tingkat pemikirannya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan

materi terbukti lebih berhasil dalam kompetensi “mengingat” jangka pendek.

Tetapigagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan

jangka panjang. Untuk itu diperlukan sebuah strategi pembelajaran yang baru

yang lebih memberdayakan siswa.Dengan sistem pembelajaran portofolio

yang berlangsung di kelas diharapkan dapat membantu siswa dalam menulis

teks negosiasi dan mengetahui sejauh mana pemahaman siswa.

Diharapkan dengan sistem pembelajaran menulis dapat menarik,

memotivasi, dan memudahkan siswa menulis teks negosiasi, sehingga

pembelajaran menulis teks negosiasi SMA 2 Kilo akan di kuasai. Untuk

itulah, penulis akan melakukan penelitian tentang analisis pembelajaran

Menulis Teks negosiasi pada siswa kelas X SMA 2 Kilo Kec. Kilo Kab. Dompu

tahun pelajaran.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah. Bagaimanakah pembelajaran menulis teks negosiasi pada siswa

kelas X SMA 2 Kilo

.

4

Page 5: Proposal REVISI 1

1.2 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah tersebut yang menjadi tujuan penelitian ini

untuk mengetahui ada atau tidaknya pembelajaran menulis teks

negosiasi pada siswa kelas X SMA 2 Kilo.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis

sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan berupa

pengembangan ilmu yang berkaitan dengan aspek pembelajaran berbahasa

khususnya pembelajaran menulis.

1.4.2 Manfaat Praktis

A. Bahasa Indonesia tentang pembelajaran menulis, dapat mengetahui strategi

pembelajaran menulis teks negosiasidi sekolah. Manfaat Bagi guru yaitu

Akan lebih mantap di dalam mengajarkan materi bagi siswanya untuk

berpikir yang sistematis dan terarah.

B. Manfaat bagi siswa yaitu untuk bisa menulis teks negosiasi. Memberikan

pengalaman langsung untuk mengembangkan pembelajaran siswa sesuai

dengan potensinya, memecahkan permasalahan secara terencana dan

sistematis terkait dengan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas X SMA 2

Kilo Kec. Dompu

C. Manfaat bagi sekolah

5

Page 6: Proposal REVISI 1

Dari penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan fungsi lembaga

pendidikan dalam mewujudkan pengelolaan kurikulum berbasis

sekolah, anatara lain merintis pelaksanaan pembelajaran bahasa

Indonesia yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan lebih berpusat

pada siswa yang sesuai dengan pendekatan bahasa Indonesia pada

khususnya.

D. Manfaat bagi peneliti

Yaitu mewujudkan minat belajar siswa yang telah dirancang sesuai

dengan yang diharapkan dan memecahkan permasalahan secara

terencana dan sistematis terkait dengan pembelajaran bahasa Indonesia

di kelas X SMA 2 Kilo Kec.Kilo

1.5. Definisi Operasional Variabel

E. Landasan Teori

2.1 Penelitian yang Relevan

Dari hasil penelitian terdahulu, belum pernah ada yang meneliti

tentang analisis pembelajaran menulis teks negosiasi pada siswa kelas X SMA

2 kilo .

Persamaan dari penelitian terdahulu dengan peneliatian yang saya

angkat adalah sama-sama meneliti tentang teks negosiasi dan menggunakan

metode pembelajaran menulis, sedangkan perbedaannya adalah sampel

penelitian. Sampel penelitian terdahulu adalah siswa Kelas X SMK Dr. Tjipto

Semarang dan siswa Kelas VII 5 SMP Negeri Wiradesa Kabupaten

6

Page 7: Proposal REVISI 1

Pekalongan, sedangkan sampel penelitian yang saya teliti ditujukan kepada

siswa Kelas X SMA 2 Kilo Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu.

a. Konsep Dasar

PengertianAnalisis

Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti

mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan

dikelompokkan kembali menurut criteria tertentu kemudian di carikaitannya

dan ditafsirkan maknanya. Dalam pengertian yang lain, analisis adalah sikap

atau perhatian terhadap sesuatu (benda, fakta, fenomena) sampai mampu

menguraikan menjadi bagian-bagian, serta mengenal kaitan antar bagian

tersebut dalam keseluruhan. Analisis dapat juga diartikan sebagai kemampuan

memecahkan atau menguraikan suatu materi atau informasi menjadi

komponen-komponen yang lebih kecil sehingga lebih mudah dipahami.

Jadi, dari pengertian analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis

adalah sekumpulan aktivitas dan proses. Salah satu bentuk analisis adalah

merangkum sejumlah besar data yang masih mentah menjadi informasi yang

dapat di interpretasikan. Semua bentuk analisis berusaha menggambarkan

pola-polasecara konsisten dalam data sehingga hasilnya dapat dipelajari dan

diterjemahkan dengan cara yang singkat dan penuharti. (Surapranata,

2004:27).

Pengertian Pembelajaran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

kesanggupan, kekuatan kita melakukan sesuatu. (Depdiknas, 2006:707).

Sementara itu, (Poerwodarminto, 1973:1088) mengatakan bahwa

7

Page 8: Proposal REVISI 1

Pembelajaran yaitu menunjukan Pembelajaran untuk melakukan sesuatu

dengan baik dan benar.

Pembelajaran berasal dari kata mampu yang mendapat awalan (ke-)

dan akhiran (-an) yang mempunyai arti beragam tergantung dari konteks

kalimatnya. Jadi Pembelajaran dapat berarti kesanggupan atau kekuatan untuk

dapat melakukan sesuatu dengan baik dan benar.

b. Pembelajaran Menulis

Mengarang atau menulis merupakan Pembelajaran berkomunikasi

melalui bahasa yang tingkatannyapaling tinggi. Aktifitas menulis merupakan

suatu bentuk manifestasi dalam komunikasi, Pembelajaran bahasa paling akhir

dicapai siswa setelah Pembelajaran menyimak, berbicara, dan membaca.

Dibandingkan ketiga Pembelajaran berbahasa yang lain, Pembelajaran

manulis lebih sulit dikuasai. Hal ini disebabkan Pembelajaran menulis

menghendaki penguasaan unsur kebahasaan dan unsur non kebahasaan yang

akan menjadi sebuah paragraf.

Proses penguasaan keterampilan menulis sama saja dengan penguasaan

keterampilan berbicara. Hanya bedanya, berbicara perlu mendengarkan lebih

dulu, sedangkan menulis perlu membaca. Makin sering membaca dan makin

sering menirukan yang dibaca itu, keterampilan menulis akan segera dikuasai.

Jadi keterampilan menulis itu kita peroleh dari banyak membaca. Dengan kata

lain, orang tak akan mampu menulis kalau sebelumnya tidak melakukan

kegiatan membaca (Wiyanto, 2004:10).

8

Page 9: Proposal REVISI 1

Menulis, seperti juga halnya ketiga keterampilan berbahasa lainnya,

merupakan suatu proses perkembangan. Menulis menuntut pengalaman,

waktu, kesempatan, pelatihan, keterampilan-keterampilan khusus, dan

pengajaran langsung menjadi seorang penulis. Menuntut gagasan-gagasan

yang tersusun secara logis, diekspresikan dengan jelas, dan ditata secara

menarik. Selanjutnya menuntut penelitian yang terperinci, observasi yang

saksama, pembedaan yang tepat dalam pemilihan judul, bentuk dan gaya

(Tarigan, 2008:9).

2.3.1 Pengertian menulis

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan

orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif

(Tarigan, 2008:3). Di masyarakat dikenal dua macam cara berkomunikasi,

yaitu komunikasi secara langsung dan komunikasi secara tidak langsung.

Kegiatan berbicara dan mendengar (menyimak) merupakan komunikasi

langsung, sedangkan kegiatan menulis dan membaca merupakan komunikasi

tidak langsung. Menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa,

memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Keterampilan menulis sebagai salah satu keterampilan dari empat

keterampilan berbahasa mempunyai peranan yang sangat penting di dalam

kehidupan manusia. Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran

dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuan.

9

Page 10: Proposal REVISI 1

Seperti yang dikatakan Tarigan (2008: 22), menulis ialah menurunkan

atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa

yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-

lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik

tersebut. Menulis diperlukan adanya ekpresi gagasan yang berkesinambungan

dan logis dengan menggunakan kosakata serta tatabahasa tertentu atau kaidah

bahasa yang digunakan, Menulis sehingga dapat menggambarkan atau dapat

menyajikan informasi yang diekpresikan secara jelas. Itulah sebabnya untuk

terampil menulis diperlukan latihan dan praktek yang terus-menerus serta

teratur dengan metode pengajaran yang tepat. Siswa dikatakan telah mampu

menulis dengan baik jika dia dapat mengungkapkan maksudnya dengan jelas,

sehingga orang lain dapat memahami apa yang diungkapkannya (Tarigan,

1983:20).

Menurut Morsey dalam bukunya Tarigan (2008: 20-21),

tulisandikemukakan oleh orang-orang terpelajar untuk merekam,

menyakinkan, melaporkan, serta mempengaruhi orang lain dan maksud serta

tujuan tersebut hanya bisa dicapai dengan baik oleh orang-orang (penulis)

yang dapat menyusun pikirannya serta mengutarakannya dengan jelas (mudah

dipahami); kejelasan tersebut bergantung pada pikiran, susunan/organisasai,

penggunaan kata-kata, dan struktur kalimat yang cerah.

Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi seorang

penulis yang baik sekurang-kurangnya harus memiliki kepekaan terhadap

keadaan sekitarnya agar tujuan penulisannya dapat dipahami oleh pembaca.

10

Page 11: Proposal REVISI 1

Selanjutnya, Tarigan mengatakan bahwa penulis yang ulung adalah penulis

yang dapat memanfaatkan situasi dan kondisi yang tepat. Dalam hal ini

terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi cara penulisan seseorang.

Adapun faktor-faktor tersebut menurut D’Angelo dalam Tarigan (2008:23)

antara lain : (a) maksud dan tujuan penulis, (b)pembaca, dan (c) waktu dan

kesempatan.

2.3.2 Tujuan pembelajaran menulis

Keterampilan menulis itu tidak datang dengan sendirinya. Hal itu

menuntut latihan yang cukup dan teratur serta pendidikannya yang berprogam.

Biasanya, progam-progam dalam bahasa tulis direncanakan untuk mencapai

tujuan-tujuan berikut:

a. membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi tulis dapat

melayani mereka, dengan jalan menciptakan situasi-situasi di dalam kelas

yang jelas memerlukan karya tulis dan kegiatan penulis

b. mendorong para siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam

tulisan

c. mengajar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam

ekspresi tulis (Tarigan, 2008:9).

Nilai yang terkandung dalam hasil kegiatan tulis menulis adalah

beragam. Secara berkelanjutan hal tersebut diketahui dan bermanfaat bagi

ilmu pengetahuan maupun perkembangan secara individu, yaitu nilai

kecerdasan, pendidikan, kejiwaan, kemasyarakatan, keuangan, kefilsafatan,

11

Page 12: Proposal REVISI 1

dan popularitas. Dari nilai-nilai tersebut, manfaat yang dapat dipetik dalam

kegiatan menulis antara lain:

a. sebagai sarana untuk mengungkapkan dirib. sebagai sarana untuk pemahaman terhadap suatu hal.c. membantu mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan,

dan perasaan harga diri.d. meningkatkan kesadaran dan penyerapan terhadap keadaan

lingkungan.e. memunculkan keterlibatan secara bersemangat.f. mengembangkan suatu pemahaman mengenai

Pembelajaran dalam penggunaan bahasa hingga penguasaan penggunaan bahasa (Harjito dan Umaya, 2009:20).

Dalam pembelajaran menulis siswa harus berlatih berulang-ulang.

Untuk melatih keterampilan menulis siswa dibantu oleh guru yang bertugas

memberi teori-teori terkait menulis, memotivasi siswa agar tertarik dengan

kegiatan menulis dan memberi kesempatan kepada siswanya agar selalu

mengasah keterampilan dalam menulis sehingga terampil.

Dalam pembelajaran menulis, guru harus bisa membuat siswa mampu

mengungkapkan gagasan dalam pikirannya melalui media tulis dengan

menggunakan tanda baca, struktur, dan ejaan yang tepat sehingga membuat

rangkaian paragraf yang baik dan berkesinambungan. Dengan demikin

pembelajaran menulis dapat diartikan sebagai usaha sadar yang dilakukan oleh

guru untuk membuat siswa dalam mengembangkan kreativitas dan

imajinasinya mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu siswa mampu

mengungkapkan gagasan, pendapat dan pengetahuannya secara tertulis.

2.3.3 Penilaian pembelajaran menulis

12

Page 13: Proposal REVISI 1

Penilaian merupakan komponen penting dalam kegiatan pembelajaran

sehingga penilaian tidak mungkin dilepaskan dalam kegiatan pendidikan dan

pengajaran secara umum. Dalam penilaian kemajuan siswa dapat dilihat

sehingga memudahkan dalam menentukan langkah yang akan ditempuh.

Penilaian adalah suatu proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan

(Nurgiyantoro, 2001: 5).

Dalam pembelajaran bahasa, tes kebahasaan merupakan hal yang

krusial dan wajib dilakuakan. Melalui penilaian tersebut dapat dilakukan

penilaian secara objektif, khususnya terhadap hasil belajar siswa.

Keterampilan menulis adalah Pembelajaran mengemukakan ide atau gagasan

dalam bentuk bahasa tulis. Pembelajaran menulis dapat diukur melalui

Pembelajaran menyussun organisasi tulisan, Pembelajaran menggunakan gaya

penulisan pilihan struktur dan kosakata), dan Pembelajaran menerapkan

mekanisme tulisan ejaan. Di samping itu, pengukuran terhadap keterampilan

menulis dapat diperkuat melalui penilaian terhadap kelengkapan cerita dan

urutan pikiran (Nurgiyantoro, 2001: 307-308).

2.4 TeksNegosiasi

Negosiasiadalahbentukinteraksisosial yang

berfungsiuntukmencapaikesepakatan di antarapihak-pihak yang

mempunyaikepentingan yang berbeda.Dalamnegosiasi, pihak-

pihaktersebutberusahamenyelesaikanperbedaanitudenganberdialog.Penyelesai

ansengketaSipadan-Lingitanantara Indonesia dan Malaysia

adalahcontohnegosiasi yang nyata. (Keraf, 1995: 7-8).

13

Page 14: Proposal REVISI 1

Negosiasidilakukankarenapihak-pihak yang

berkepentinganperlumembuatkesepakatanmengenaipersoalan yang

menuntutpenyelesaianbersama.Tujuannegosiasiadalahuntukmengurangiperbed

aanposisisetiappihak.Merekamencaricarauntukmenemukanbutir-butir yang

samasehinggaakhirnyakesepakatandapatdibuatdanditerimabersama.

Sebelumnegosiasidilakukan, perluditetapkanterlebihdahulu orang-orang yang

menjadiwakildarisetiappihak.Selainitu, bentukataustrukturinteraksi yang

direncanakanjugaperludisepakati, misalnya dialog

langsungataumelaluimediasi. (Wiyanto, 2004:66).

Serangkaiantindakandilakukan agar

negosiasiberjalanlancar.Tindakantersebutadalah:

a. mengajakuntukmembuatkesepakatan,

b. memberikanalasanmengapaharusadakesepakatan,

c. membandingkanbeberapapilihan,

d. memperjelasdanmengujipandangan yang dikemukakan,

e. mengevaluasikekuatandankomitmenbersama, dan

f. menetapkandanmenegaskankembalitujuannegosiasi.

2.4.1 Ciri-ciri teks Negosiasi

Ciri-cirinegosiasidilihatdarisegiisinya:

a. Negosiasimenghasilkankesepakatan

b. Negosiasimenghasilkankeputusan yang salingmenguntungkan

c. Negosiasimerupakansaranauntukmencaripenyelesaian

d. Negosiasimengarahketujuanpraktis

14

Page 15: Proposal REVISI 1

e. Negosiasimemprioritaskan kepentinganbersama

2.4.2 Langkah menyusun teks Negosiasi

Langkah-langkahMenulisataumemproduksiteksnegosiasiantara lain

sebagaiberikut:

a. MenentukanTopik

b.MenentukanPokok-Pokokisi ( partisipan )

c. Menyusunkerangkakarangan

d.MengembangkankaranganmenjaditeksNegosiasi

2.5 Metode Penentuan Subjek Penelitian

Populasi adalahseluruh penduduk yang dimaksud untuk diselidiki.

Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit

mempunyai sifat yang sama (Hadi dan Hariono, 2005:220). Sehubungan

subjek penelitian cukup terbatas atau kurang dari 100 maka populasi

penelitian sekaligus menjadi sampel penelitian. Hal ini sesuai pendapat

Arikunto (2007:112)yang menyatakan bahwa apabila subyeknya kurang dari

100, lebihbaik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi.

Dengan demikian, sesuai dengan judul penelitian bahwa populasi

penelitian ini adalah guru dan siswa kelas X SMAN 2 Kilo tahun pelajaran

2014/2015 yang berjumlah 30 siswa, maka seluruh subyek akan menjadi

sampel penelitian.

2.6 Hipotesis Tindakan

15

Page 16: Proposal REVISI 1

Berdasarkan uraian di atas, hipotesis dalam penelitian ini adalah jika

guru menerapkan pembelajaran menulis teks negosiasi pada siswa dengan baik

dan benar maka pembelajaran menulis teksnegosiasi siswa dapat meningkat

dan perilaku siswa dapat berubah menjadi lebih baik.

16

Page 17: Proposal REVISI 1

F. Metode Penelitian

3.1 Metode Penentuan Subjek Penelitian

Populasi adalahseluruh penduduk yang dimaksud untuk diselidiki.

Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit

mempunyai sifat yang sama (Hadi dan Hariono, 2005:220). Sehubungan

subjek penelitian cukup terbatas atau kurang dari 100 maka populasi

penelitian sekaligus menjadi sampel penelitian. Hal ini sesuai pendapat

Arikunto (2007:112)yang menyatakan bahwa apabila subyeknya kurang dari

100, lebihbaik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi.

Dengan demikian, sesuai dengan judul penelitian bahwa populasi

penelitian ini adalah guru dan siswa kelas XSMAN 2 Kilo, maka seluruh

subyek akan menjadi sampel penelitian.

3.2Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam pengertian karna tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data.

Tanpa mengetahui metode pengumpilan data maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Pengumpulan

data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai

cara dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural

setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer dan metode pengumpulan

datayang lebih banyak pada abservasi berperan serta, wawancara mendalam,

dan dokumentasi (Sugiyono, 2005;63).

17

Page 18: Proposal REVISI 1

Bermacam-macam metode pengumpulan data dapat digunakan dalam

suatu penelitian. Dalam sehubungan itu, metode yang digunakan dalam

pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut.

3.2.1 Metode Observasi

Dalam bukunya yang berjudul EvaluasiPendidikan, Nurkancana

(1982:46) menyatakan bahwa observasi adalah suatu cara untuk mengadakan

penilian dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dan

sistematis. Sedangkan menurut Sukardi (1983;103) bahwa observasi

merupakan teknik pengmpulan data dengan cara mengadakan pengamatan

langsung terhadap obyek yang diamati.

Dari pendapat tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa observasi

merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan secara langsung terhadap sobyek atau obyek yang

akan diteliti. Dalam hubungan dengan penelitian ini, maka metode observasi

di pergunakan sebagai metode untuk mengetahui secara langsung efektifitas

pembelajaran eksposisi untuk meningkatkan Pembelajaranmenulis teks

negosiasi pada siswa kelas X SMA. Dengan demikian, obyek yang diamati

dalam penelitian adalah aktifitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran di

dalam kelas.

3.3.1 Metode Tugas

Metode tugas merupakan pemberianguru kepada siswanya untuk

diselesaikan dan dipertanggungjawabkan. Siswa dapat menyelesaikan di

sekolah, di perpustakaan,di laboraturium, di rumah atau di tempat-tempat

18

Page 19: Proposal REVISI 1

lainnyayang kiranya dapat menunjang terselesaikannya tugas yang dibebankan

kepadanya (Suetomo, 1993:160).

Adapun target yang diharapkan adalah siswa mampu menulis teks

negosiasi sesuai dengan aspek yang dinilai atau kriteria penilaian. Kriteria

penilaian tersebut adalah kesesuaian isi dengan judul, organisasi, pemilihan

kosa kata, tata bahasa, dan ejaan. Pada, siswa dikatakan berhasil dalam

pembelajaran menulis teks negosiasi, apabila telah mencapai nilai ketuntasan

belajar sebesar 65 di atas nilai minimal (standar).

3.3.2 Metode Tes

Tes adalah suatu tugas atau serangkain tugas yang diberikan kepada

individu atau kelompok individu, dengan maksud untuk membanding

kesepakatan mereka, satu dengan yang lain (Sudijono, 2007: 67).Secara umum

ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes, yaitu : a) sebagai alat pengukur

terhadap peserta didik. Dalam hubungan ini berfungsi mengukur tingkat

perkembangan atau kemajuan yang telah tercapai oleh peserta didik setelah

mereka menempuh proes belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu; b)

sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes

tersebut akan dapat diketaui sudah beberapa jauh program pengajaran yang

telah ditentukan, telah dapat dicapai.

3.4 Prosedur Penelitian

Proses penelitian ini dilaksanakan dengan 2siklus, adapun materi

pembelajaran sebagai berikut :

Siklus I :

19

Page 20: Proposal REVISI 1

Refleksi

Observasi

PelaksanaanTindakan

RencanaTindakan

Kompetensi Dasar : Mengabstraksi teks negosiasi baik secara lisan maupun

tulisan.

Materi pokok : Langkah-langkah membuat abstraksi teks negosiasi.

Siklus II :

Kompetensi Dasar : Mengabstraksi teks negosiasi baik secara lisan maupun

tulisan.

Materi pokok : Mengulang kembali pelajaran mengenai teks negosiasi

dan memberi tugas yang berkaitan dengan teks negosiasi.

Prosedur penelitian dapat dilihat pada bagan dibawah ini

(Depdiknas, 2006:91)

Pada tiap-tiap siklus dilakukan beberapa langkah-langkah penelitian

yaitu sebagai berikut.

3.4.1 Perencanaan

Adapun perencanaan yang dilakukan pada suatu siklus untuk

menerapkan directIntruction Model dengan metode demaontrasi dan

eksperimen maka peneliti mempersiapkan hal sebagaiberikut:

1. Membuat Skenario Pembelajaran (SP)

20

Page 21: Proposal REVISI 1

2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3. Menyusun lembar observasi untuk menilai situasi belajar mengajar

selama pembelajaran berlangsung

4. Mempersiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan dalam

pembelajaran, seperti: alat peraga dan lembar kegiatan siswa.

3.4.2 Observasi dan Evaluasi

Selama pelaksanaan tindakan dilakukan observasi ini diamati

aktivitas siswa yang tampak selama proses pembelajaran. Diantara hal-hal

yang perlu diketahui setelah dilakukan observasi adalah :

1. Kesiapan siswa dalam materi pembelajaran

2. Aktivitas siswa dalam diskusi kelompok

3. Persiapan siswadalam menyimpulkan materi pembelajaran

Pada akhir siklus diadakan evaluasi hasil belajar untuk mengatahui

tingkat ketercapaian ketuntasan hasil belajar siswa terhadap materi yang

diajarkan.

3.4.3 Refleksi

Diantara kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :

1. Melihat hasil evaluasiketuntunan belajar siswa

2. Melihat kekurangan dalam proses belajar mengajar serta aktivitas

siswa dalam belajar dengan menggunakan lembar observasi.

3.5 Metode Analisis Data

Sebagaimana telah diuraikan dalam bagian awal bab ini, penelitian ini

merupakan penelitian deskriptis kualitatif. Dengan demikian maka metode

21

Page 22: Proposal REVISI 1

analisis data yang digunakan adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis

berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi

hipotesis (Sugiyono, 2005: 89).

Analisis data dalam penelitian kualiatatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.

Dalam hal ini, Nasution (dalam Sugiyono, 2005: 89) menyatakan:

Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapanagan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded.

Selanjutnya, rangkaian aktifitas analisis data tersebut jika

digambarkan akan terlihat sebagai mana gambar berikut ini.

3.5.1 Analisis Kualitatif

a. Mengidentifikasi, yaitutahapan mengumpulkan, mengenali, dan

menetapkan data yang diteliti

b. Klasifikasi, yaitu kapan mengelompokkan-mengelompokkan data yang

sejenis atau yang meneliti karateristik yang identik.

c. Melakukan analiti data berdasarkan hasil temuan

d. Pembahasan atau interpretasi data berkaitan pernasalahan peneliti yang

ada.

Analisis kuantitatif ini untuk menganalisis data hasil belajar siswa

baik yang dikumpulkan melalui metode dokumentasi maupun observasi,

khususnya berkaitan dengan data efektifitas hasil belajar siswa dianalisis

dengan cara sebagai berikut :

22

Page 23: Proposal REVISI 1

a. Mencari Kemampuan Individual

1) Mencari Skor Maksimal Ideal (SMi)

2) Mencari Angka rata-rata Ideal (Mi)

3) Mencari Standar Devisiasi Ideal (SDi)

4) Membuat Pedoman:

(a) Kelompok Tinggi = Mi + 1 SDi ke atas

(b) Kelompok Sedang = Mi ± SDi

(c) Kelompok Rendah = Mi – Sdi ke bawah (Arikunto, 2007: 264).

b. Mencari kemampuan Kelompok, menggunakan rumus :

IPK = M

SMI x 100 (Nurkancana dan Sumartana, 1986:111)

Pedoman IPK :

IPK PRESTASI0 – 3031 – 5455 – 74 75 – 8990 – 100

Sangat RendahRendahNormal Tinggi

Sangat Tinggi(Nurcancana dan Sumartana, 1982 : 118)

23

Page 24: Proposal REVISI 1

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2007. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta.

Kurdi, A.2009.Dasar-dasarPemahamantentangNegosiasi.SMK Negeri 1 TanjungJln.Ir.P.H.M.Noor PembataanTanjung.

Depdiknas, 2006. Kurikulum 2006 Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.

Djamarah, S.B dan Aswan Z. 1996. Startegi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hasan, A. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Moelino, M.A, dkk. 1998.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.

Nurcantara, W dan Sumartana. 1982. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Nurgiyantoro, 2001. Belajar Menulis Untuk Pemula. Jakarta : Erlangga.

Purnomolastu N, Agus W, dan Aprilianto. 2012.Negosiasi Berkarakter Lintas Budaya. Bandung: Karya Putra Darwati

Slameto, 2003. Belajar dan faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soetomo. 1993. Dasar-dasarInteraksi Belajar Mengajar.Surabaya:Usaha Nasional.

Subana, M. S. 2002.Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia:Berbagai Pendapatan, Metode Teknik dan Media Pengajaran. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif.Jakarta : Alfabeta.

Sudijono. 2007.Pengatar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Gravindo Persada.

Tarigan, HG. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung: Angkasa.

Usman. 2000. Menjadi Pendidik Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wibowo, L.A. 2008. Melakukan Negosiasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Wiyanto, 2004. Keterampilan Menulis. Jakarta : Balai Pustaka.

24

Page 25: Proposal REVISI 1

PROPOSAL

ANALISIS PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI PADA KELAS X SMAN 2 KILO KECAMATAN KILO

KABUPATEN DOMPU

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk penulisan Skripsi Sarjana Strata Satu (S1) pada Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram

Oleh

RAIHANNIM 11111A0118

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAHFAKULTAS KEGURURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM 2014

25

Page 26: Proposal REVISI 1

PROPOSAL

ANALISIS PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI PADA KELAS X SMAN 2 KILO KECAMATAN KILO

KABUPATEN DOMPU

Telah memenuhi syarat dan disetujuiPada tanggal,2014

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dra. Titin Untari, M.Pd. Sri Maryani, S.Pd., M.Pd.NIDN 0810106301 NIDN 0811038701

MengetahuiUniversitas Muhammadiyah Mataram

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

Ketua,

Sri Maryani, S.Pd., M.PdNIDN 0811038701

26ii

Page 27: Proposal REVISI 1

LEMBAR KONSULTASI

NAMA : RAIHANNIM : 11111A0118JUDUL : Analisis Pembelajaran Menulis Teks Negosiasi Pada Kelas

XSMAN 2 Kilo Kecamatan Kilo Kabupaten DompuPEMBIMBING I : Dra.Titin Untari, M.Pd.PEMBIMBING II : Sri Mulyani, S.Pd,. M.Pd.

No Tanggal Uraian Revisi / Saran Perbaikan Paraf

27