proposal mi devi_uprevisi

Upload: devi-ratnasari

Post on 01-Jul-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    1/56

    PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS

     MULTIPLE INTELLIGENCES (MI)

    TERHADAP KEMAMPUAN

    PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK

    PESERTA DIDIK 

    (Penelitian di Kelas VIII SMP Negei !" Tasi#$ala%a)

    A. Lata Bela#ang Masala&

    Pendidikan merupakan upaya pencerdasan, pendewasaan, dan

    kemandirian manusia yang dilakukan oleh perorangan, kelompok, dan

    lembaga. Selain itu pendidikan menjadi ujung tombak dalam mempersiapkan

    sumber daya manusia (SDM) yang handal dalam menyelesaikan permasalahan

    yang dihadapinya. Dalam pendidikan banyak sekali ilmu yang digali dan

    dikembangkan untuk meningkatkan kualitas SDM, salah satunya adalah ilmu

    matematika.

    Pemerintah Indonesia pun mendukung dan selalu berupaya agar mutu

     pendidikan matematika semakin baik, diantaranya dengan penyempurnaan

    kurikulum, pengadaan bukubuku penunjang pembelajaran, dan peningkatan

    kompetensi guru matematika. !amun demikian upaya yang dilakukan

     pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan matematika masih belum

    menampakan hasil maksimal. "aporan  Programme for International Student

     Assessment (PIS#) tahun $%&$, dalam bidang matematika Indonesia berada

    1

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    2/56

    2

     pada posisi ' dari ' negara. Ini menunjukan bahwa mutu pendidikan

    matematika di Indonesia masih sangat rendah dibanding dengan negara lain.

    Sementara itu hasil wawancara peneliti dengan seorang guru matematika di

    SMP !egeri & *asikmalaya menunjukan bahwa ratarata kemampuan

     pemecahan masalah matematik peserta didik di SMP !egeri & *asikmalaya

    dapat dikatakan masih belum maksimal. +al ini disebabkan karena

     pembelajaran matematika pada umumnya dilaksanakan dengan metode

    ceramah dan lebih berpusat pada guru sementara peserta didik hanya

    mendengarkan dan melaksanakan apa yang diperintahkan tanpa mempunyai

     pengalaman dalam menemukan konsep materi yang dipelajari, sehingga

     peserta didik sulit untuk mengerjakan soalsoal yang memerlukan kemampuan

     pemecahan masalah matematik.

    Dari uraian yang telah dikemukakan tersebut maka guru yang secara

    langsung berinteraksi dengan peserta didik harus melakukan perubahan dalam

    hal aktiitas pembelajaran. Interaksi di dalam kelas antara guru dan peserta

    didik harus dilakukan semenarik mungkin, agar peserta didik tidak jenuh dalam

    melakukan proses pembelajaran. -uru pun harus melibatkan peserta didiknya

    untuk ikut serta dalam aktiitas pembelajaran, dengan begitu peserta didik akan

    mampu mengontruksi pengetahuan, perasaan, kemauan, dan keterampilannya

    dalam matematika.

    Pembelajaran matematika dapat mengarahkan peserta didik untuk

    menyelesaikan permasalahan secara logis dan sistematis. "aster (ranca/ &01%)

    (Sugiman dkk, $%%0/&20) menyatakan bahwa 3 Problem solving is the heart of

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    3/56

    3

    mathematics” yang berarti jantungnya matematika adalah pemecahan masalah.

    Saat peserta didik berhasil memecahkan suatu permasalahan, maka dapat

    dikatakan ia telah mampu memahami apa yang telah dipelajari. Ini dapat

    menjadi tolak ukur keberhasilan seorang guru sebagai pendidik.

    Pemecahan masalah adalah tipe belajar yang memerlukan kecerdasan

     paling tinggi dibanding tipe belajar lainnya, sehingga diperlukan strategi

    khusus yang banyak melibatkan dan memperhatikan kecerdasan peserta didik

    dalam belajar sebagai upaya untuk mengoptimalkan kemampuan pemecahan

    masalah matematik.

    Salah satu inoasi pendidikan yang memperhatikan jenisjenis

    kecerdasan adalah pembelajaran berbasis  Multiple Intelligences (MI) atau

     pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk. 4onsep ini pertama kali

    dikemukakan oleh +oward -ardner seorang ahli Psikologi Pendidikan, dalam

    teorinya -ardner menyatakan bahwa setiap anak memiliki komponen

    kecerdasan sebagai berikut/ &) 4ecerdasan "inguistik, $) 4ecerdasan "ogis

    Matematis, 5) 4ecerdasan 6isualSpasial, ) 4ecerdasan 4inestetik, )

    4ecerdasan Musikal, ') 4ecerdasan Interpersonal, 2) 4ecerdasan

    Intrapersonal, 1) 4ecerdasan !aturalis dan perkembangan selanjutnya -ardner

    menambahkan satu jenis kecerdasan yaitu 0) 4ecerdasan 7ksistensial.

    4onsep kecerdasan seringkali dihubungkan dengan konsep  Intellegent

    Quotient (I8). Padahal I8 bukan satusatunya komponen kecerdasan dan tidak

     bisa dijadikan tolak ukur utama kecerdasan manusia. Seseorang yang memiliki

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    4/56

    4

    I8 tinggi belum tentu dapat mandiri dalam berpikir dan mandiri dalam

     bertindak. 4ecerdasan lebih pada bagaimana seseorang dapat memecahkan

    masalah yang dihadapinya dengan tepat dan benar. +al ini senada dengan apa

    yang dikemukakan Dakir (udingsih, #sri dkk, $%&%/ 2) 3Seseorang dikatakan

    cerdas jika orang yang bersangkutan dapat menjalankan 9ungsi pikir, sehingga

    dapat menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat.:

    Penggunaan pembelajaran berbasis  Multiple Intelligences diharapkan

    dapat memberi rangsangan belajar yang lebih terarah dalam meningkatkan

    kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik.

    Penelitian ini akan lebih terarah dan sesuai dengan apa yang diharapkan,

     jika masalah dibatasi sebagai berikut/ penelitian ini dilaksanakan terhadap

     peserta didik kelas 6III SMP !egeri & *asikmalaya *ahun Pelajaran

    $%&5;$%& semester dua pada materi "ingkaran dengan 4ompetensi Dasar .5

    Menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring dalam

     pemecahan masalah.

    erdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis tertarik

    untuk melaksanakan penelitian yang berjudul 3PENGARUH

    PEMBELAJARAN BERBASIS  MULTIPLE INTELLIGENCES (MI)

    TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK

    PESERTA DIDIK' (Penelitian di kelas 6III SMP !egeri & *asikmalaya).

    B. R$san Masala&

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    5/56

    5

    erdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

    rumusan masalah dalam penelitian ini adalah/

    1. #dakah pengaruh positi9 pembelajaran berbasis  Multiple Intelligences

    (MI) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik<

    2. agaimanakah sikap peserta didik terhadap pembelajaran berbasis

     Multiple Intelligences (MI) <

    C. De*inisi +,easi-nal

    =ntuk mempermudah alur pikir maka penulis mengemukakan de9inisi

    operasional sebagai berikut/

    1. Pe$.ela/aan Be.asis Multiple Intelligences (MI)

    Pembelajaran berbasis multiple intelligences adalah sebuah strategi

     pembelajaran yang memperhatikan berbagai kecerdasan peserta didik.

    4ecerdasankecerdasan tersebut adalah  Linguistic Intelligence

    (4ecerdasan ahasa),  Logical-Mathematical    Intelligence  (4ecerdasan

    "ogisMatematis), Visual-Spatial Intelligence  (4ecerdasan Spasial),

     Bodil-!inesthetic Intelligence  (4ecerdasan 4inestetik>asmani), Musical

     Intelligence (4ecerdasan Musikal), Interpersonal Intelligence (4ecerdasan

    #ntar Pribadi;erkelompok),  Intrapersonal Intelligence  (4ecerdasan

    IntraPribadi), dan "aturalist Intelligence (4ecerdasan !aturalis).

    2. Pe$.ela/aan Langsng

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    6/56

    6

    Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang menggunakan

    metode klasikal serta ekspositori. ?ase9ase pembelajaran dengan

    menggunakan model pembelajaran langsung yaitu/ 9ase menyampaikan

    tujuan dan mempersiapkan peserta didik, 9ase mendemonstrasikan

     pengetahuan dan keterampilan, 9ase membimbing pelatihan, 9ase

    mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, dan 9ase

    memberikan latihan dan penerapan konsep.

    3. Ke$a$,an Pe$e0a&an Masala& Mate$ati# 

    4emampuan pemecahan masalah matematik adalah kemampuan

     peserta didik dalam menyelesaikan atau memecahkan masalah berupa soal

    matematika yang tidak rutin. Indikator pemecahan masalah matematik

    meliputi memahami masalah, memilih strategi yang sesuai, melaksanakan

    strategi (menyelesaikan model matematika, atau mengelaborasi), dan

    memeriksa kebenaran proses dan hasil perhitungan.

    4. Si#a, Peseta Didi# 

    Sikap peserta didik terhadap pembelajaran diartikan sebagai

    kepercayaan dan perasaan akan proses pembelajaran setelah mengamati

    segala interaksi didalamnya yang diikuti dengan kecenderungan untuk

    memutuskan yang akan dilakukan sebagai sebuah perubahan tingkah laku.

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    7/56

    7

    5. Penga& Pe$.ela/aan Be.asis Multiple Intelligences (MI) te&ada,

    Ke$a$,an Pe$e0a&an Masala& Peseta Didi# 

    Pembelajaran berbasis  Multiple Intelligences (MI) dikatakan

     berpengaruh positi9 terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik

     peserta didik jika terdapat perbedaan yang signi9ikan dalam arti lebih baik

    antara kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik yang

    memperoleh pembelajaran berbasis  Multiple Intelligences dengan

    kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik yang

    memperoleh pembelajaran langsung.

    D. T/an Penelitian

    Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan

     penelitian ini untuk mengetahui/

    1.  pengaruh pembelajaran berbasis multiple intelligences terhadap

    kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik@

    2. sikap peserta didik terhadap pembelajaran berbasis multiple intelligences.

    E. Kegnaan Penelitian

    Penelitian ini diharapkan memberikan beberapa kegunaan, antara lain/

    1. agi peserta didik dengan memperoleh pembelajaran berbasis  Multiple

     Intelligences diharapkan mampu mengembangkan kemampuan pemecahan

    masalah matematik.

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    8/56

    8

    2. agi peneliti sendiri diharapkan menjadi sebuah pengalaman dalam

    melakukan aktiitas mengajar dan menjadi kajian dalam membangun

    sebuah kesadaran pentingnya menggali dan memperhatikan kecerdasan

    majemuk peserta didik.

    3. agi guru di sekolah dan pembaca diharapkan dengan penelitian ini

    menjadi inspirasi dalam mengajar dan senantiasa melakukan pembaruan

    agar mutu pendidikan menjadi lebih baik.

    F. Landasan Te-etis

    1. Ka/ian Te-i

    a. Pe$.ela/aan Be.asis Multiple Intelligences (MI)

     Multiple Intelligences yang berarti kecerdasan jamak adalah

    sebuah teori kecerdasan yang pertama kali dimunculkan oleh Dr.

    +oward -ardner, yaitu seorang ahli Psikolog Pendidikan dari

    Project Aero +arard =niersity pada tahun &015. -ardner

    memberikan de9inisi Intelligences (Bhatib, Muni9, $%&&/&5$) yaitu/

    3 Intelligences is abilit to find and solve problem and create

     products of value in ones#s o$n culture”% Dari de9inisi yang

    dikemukakan -ardner, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan

    merupakan kemampuan yang terdiri dari/ &) kemampuan untuk

    menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia

    ( problem solving abilit), $) kemampuan untuk menghasilkan

     persoalanpersoalan baru untuk diselesaikan, dan 5) kemampuan

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    9/56

    9

    untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan jasa yang akan

    menimbulkan penghargaan dalam budaya seseorang (creativit).

    -ardner menampilkan &heor of Multiple Intelligences yang

    memperkuat perspekti9nya tentang kecerdasan manusia.

    4ecerdasan adalah bahasabahasa yang dibicarakan oleh semua

    orang dan sebagian dipengaruhi oleh kebudayaan dimana ia

    dilahirkan. 4ecerdasan merupakan alat untuk belajar,

    menyelesaikan masalah, dan menciptakan semua hal yang bisa

    digunakan manusia.

    Menurut rainbridge (Caumi, Muhammad, $%&$/ 0&%)

    34ecerdasan sering dide9inisikan sebagai kemampuan mental

    umum untuk belajar dan menerapkan pengetahuan dalam

    memanipulasi lingkungan, serta kemampuan untuk berpikir

    abstrak:.

    +asil penelitian -ardner menunjukan bahwa tidak ada satu

    kegiatan manusia yang hanya menggunakan satu macam

    kecerdasan, melainkan seluruh kecerdasan yang selama ini

    dianggap ada 1 macam kecerdasan, dan pada buku yang mutakhir

    ditambahkan lagi satu macam kecerdasan. Semua kecerdasan ini

     bekerja sama sebagai satu kesatuan yang utuh dan terpadu.

    4omposisi keterpaduannya tentu saja berbedabeda pada masing

    masing orang. !amun secara keseluruhan semua kecerdasan

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    10/56

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    11/56

    11

    logis, pernyataan dan dalil (jikamaka, sebabakibat), 9ungsi, dan

    abstraksi terkait lainnya. >enisjenis proses yang digunakan

    dalam pelayanan kecerdasan logismatematis mencakup

    kategorisasi, klasi9ikasi, kesimpulan, generalisasi, perhitungan,

    dan pengujian hipotesis.

    3) Spasial

    4ecerdasan spasial adalah kemampuan untuk memahami

    dunia isualspasial secara akurat dan melakukan perubahan

     perubahan pada persepsi tersebut. 4ecerdasan ini melibatkan

    kepekaan terhadap warna, garis, bentuk, ruang, dan hubungan

    hubungan yang ada diantara unsurunsur ini. +al ini mencakup

    kemampuan memisualisasikan, mewakili ideide isual atau

    spasial secara gra9is, dan mengorientasikan diri secara tepat.

    4) 4inestetik 

    4ecerdasan kinestetik adalah keahlian menggunakan

    seluruh tubuh untuk mengekspresikan ideide dan perasaan

     perasaan, dan kelincahan dalam menggunakan tangan seseorang

    untuk menciptakan dan mengubah sesuatu.

    5) Musikal

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    12/56

    12

    4ecerdasan musikal adalah kemampuan merasakan,

    membedakan, mengubah, dan mengekspresikan bentukbentuk

    musik.

    6) Interpersonal

    4ecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk

    memahami dan membuat perbedaanperbedaan pada suasan hati,

    maksud, motiasi, dan perasaan terhadap orang lain. +al ini

    dapat mencakup kemampuan untuk membedakan berbagai jenis

    isyarat interpersonal dan kemampuan untuk merespon secara

    e9ekti9 isyaratisyarat tersebut.

    7) Intrapersonal

    4ecerdasan intrapersonal adalah pengetahuan diri dan

    kemampuan untuk bertindak secara adapti9 berdasarkan

     pengetahuan itu. 4ecerdasan ini termasuk memiliki gambaran

    yang akurat tentang diri sendiri, kesadaran terhadap suasana hati

    dan batin, maksud, motiasi, temperamen, dan keinginan serta

    kemampuan untuk mendisiplinkan diri.

    8)  !aturalis

    4ecerdasan naturalis adalah keahlian dalam mengenali

    dan mengklasi9ikasikan berbagai 9lora dan 9auna dari sebuah

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    13/56

    13

    lingkungan. +al ini juga mencakup kepekaan terhadap

    9enomena alam lainnya.

    Pada dasarnya semua orang memiliki semua macam

    kecerdasan yang telah dikemukan, namun tentu saja tidak

    semuanya berkembang atau dikembangkan pada tingkatan yang

    sama, sehingga tidak dapat digunakan secara e9ekti9. Pada

    umumnya satu kecerdasan lebih menonjol;kuat dari yang lain.

    *etapi tidak berarti bahwa hal itu bersi9at permanen atau tetap,

    karena di dalam diri manusia terdapat kemampuan untuk

    mengakti9kan semua kecerdasan tersebut.

    b. Stategi Dasa dan Lang#a&1lang#a& Pe$.ela/aan Be.asis

     Multiple Intelligences (MI)

    Menurut udiningsih, #sri ($%%/&&2&&1) 3*erdapat beberapa

    strategi dasar dalam kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan

    multiple intelligences (kecerdasan majemuk), yaitu/  A$a'ening

    intelligence( Amplifing intelligence( &eaching for)$ith intelligence(

    dan &ransferring multiple intelligences%:

    De9inisi dari strategistrategi tersebut adalah/

    1)  A$a'ening intelligence

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    14/56

    14

    Membangunkan;memicu;merangsang kecerdasan yaitu upaya

    untuk mengakti9kan indera dan menghidupkan kerja otak.

    2)  Amplifing intelligence

    Memperkuat kecerdasan yaitu dengan cara memberi latihan

    dan memperkuat kemampuan membangunkan kecerdasan.

    3) &eaching for)$ith intelligences

    Mengajarkan dengan;untuk kecerdasan, yaitu upayaupaya

    mengembangkan struktur pelajaran yang mengacu pada

     penggunaan kecerdasan majemuk.

    4) &ransferring multiple intelligences

    Mentrans9er kecerdasan, yaitu usaha untuk meman9aatkan

     berbagai cara yang telah dilatihkan di kelas untuk memahami

    realitas di luar kelas atau pada lingkungan nyata.

    Suparno (Sutama, I Made, $%%1/%$%5) berpendapat bahwa

    untuk melaksanakan pembelajaran  Multiple Intelligence di kelas,

    ada beberapa langkah yang perlu ditempuh yaitu/ 3mengenali

    inteligensi ganda siswa, menyiapkan pengajaran, dan

    melaksanakan pengajaran:. Penjelasan tentang langkahlangkah

    tersebut adalah sebagai berikut/

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    15/56

    15

    1) Mengenali inteligensi ganda siswa

    =ntuk mengenali inteligensi ganda atau kecerdasan majemuk

     peserta didik dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu

    dengan melaksanakan tes, dengan mencoba mengajar dengan

    multiple intelligences dan mengamati respon peserta didik,

    dengan obserasi terhadap apa yang dilakukan peserta didik di

    kelas dan dengan mengumpulkan dokumen yang di buat oleh

     peserta didik.

    2) Menyiapkan pengajaran

    Dalam menyiapkan pembelajaran ada beberapa hal yang perlu

    diperhatikan yaitu/ (&) ber9okus pada titik tertentu, ($)

    mengidenti9ikasi aspek inteligensi yang mungkin

    dikembangkan, (5) membuat skema kemungkinan kegiatan yang

    sesuai dengan topik dan inteligensi yang akan dikembangkan,

    dan () menyusun encana Pelaksanaan Pembelajaran (PP).

    3) Melaksanakan pengajaran

    Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan berbagai

    strategi yang sesuai dengan aspekaspek inteligensi yang akan

    dikembangkan.

    c. Stategi Pe$.ela/aan Multiple Intelligence (MI)

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    16/56

    16

    erikut ini merupakan contohcontoh strategi pembelajaran

     Multiple Intelligences menurut #mstrong, *homas ($%&5/ 1%&%)/

    1) Ke0edasan Lingisti# 

    4ecerdasan linguistik disebut juga kecerdasan erbal karena

    mencakup kemampuan untuk mengekspresikan diri secara lisan

    dan tertulis, serta kemampuan untuk mengekspresikan apa yang

    ada dalam pikiran dan memahami orang lain. eberapa strategi

    untuk mengembangkan kecerdasan linguistik adalah

     bercerita;mendongeng, bertukar pikiran (brainstorming*(

    rekaman, jurnal penulisan, diskusi.

    2) Ke0edasan L-gis1Mate$atis

    4ecerdasan logismatematis adalah kemampuan berkenaan

    dengan rangkaian alasan mengenal polapola dan mengeksplorasi

    kategorikategori. eberapa strategi untuk mengembangkan

    kecerdasan logismatematis adalah perhitungan dan kuanti9ikasi,

    klasi9ikasi dan kategorisasi, heuristik (aturan praktis untuk

    memecahkan masalah secara logis, contoh mencari analogi dan

    mengajukan solusi), pemikiran ilmiah.

    3) Ke0edasan S,asial

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    17/56

    17

    4ecerdasan ini dide9inisikan sebagai kemampuan mempresepsi

    dunia isualspasial secara akurat serta mentrans9ormasikan

     persepsi isualspasial tersebut dalam berbagai bentuk. eberapa

    strategi untuk mengembangkan kecerdasan spasial adalah

    isualisasi, sketsa gagasan;mind maping , tanda warna warni pada

    teks pembelajaran, simbol gra9is.

    4) Ke0edasan Kinesteti# 

    4ecerdasan jasmaniahkinestetik adalah kemampuan untuk

    menggunakan seluruh tubuh dalam mengekspresikan ide,

     perasaan, dan menggunakan tangan untuk menghasilkan atau

    mentrans9ormasi sesuatu. 4ecerdasan ini mencakup keterampilan

    khusus seperti koordinasi, keseimbangan, ketangkasan, kekuatan,

    9leksibilitas, dan kecepatan. eberapa strategi untuk

    mengembangkan kecerdasan kinestetik adalah respon tubuh

    terhadap pemahaman yang diterima, konsep kinestetik (strategi

    untuk menerjemahkan in9ormasi dari sistem simbol linguistik

    atau logika ke dalam ekspresi tubuh), peta tubuh (contoh

     penggunaan jari untuk berhitung).

    5) Ke0edasan Msi#al

    4ecerdasan musik adalah kapasitas berpikir dalam musik untuk

    mampu mendengarkan polapola mengenal, serta mungkin

    memanipulasinya. Erang yang mempunyai kecerdasan music

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    18/56

    18

    yang kuat tidak saja mengingat musik dengan mudah, mereka

    tidak dapat keluar dari pemikiran musik dan selalu hadir di

    manamana. eberapa strategi untuk mengembangkan

    kecerdasan musikal adalah irama;lagu;senandung terhadap

    materi yang dipelajari, konsep musikal, musik suasana.

    6) Ke0edasan Inte,es-nal

    4ecerdasan interpersonal adalah kemampuan memahami pikiran,

    sikap, dan perilaku orang lain. 4ecerdasan ini merupakan

    kecerdasan dengan indikatorindikator yang menyenangkan bagi

    orang lain. Sikapsikap yang ditunjukan oleh anak dalam

    kecerdasan interpersonal sangat menyejukan dan penuh

    kedamaian. eberapa strategi untuk mengembangkan kecerdasan

    interpersonal adalah berbagi rasa dengan teman sekelas, kerja

    kelompok, board games atau papan permainan yang dilakukan

    dengan teman sekelas.

    7) Ke0edasan Inta,es-nal

    4ecerdasan intrapersonal dapat dide9inisikan sebagai

    kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan

     pemahaman tersebut. 4omponen ini dari kecerdasan ini

    kemampuan memahami diri yang akurat meliputi kekuatan dan

    keterbatasan diri, kecerdasan akan suasana hati, maksud,

    motiasi, temperamen, dan keinginan, serta kemampuan

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    19/56

    19

     berdisiplin diri memahami dan menghargai diri. eberapa

    strategi untuk mengembangkan kecerdasan intrapersonal adalah

    sesi re9leksi satu menit, hubungan materi dengan pengalaman

     pribadi, waktu memilih (memberikan kesempatan siswa untuk

    membuat keputusan tentang pengalaman belajar mereka),

    momentum mengekspresikan perasaan, sesi perumusan tujuan

     pembelajaran.

    8) Ke0edasan Natalis

    4ecerdasan naturalistik adalah kemampuan dalam melakukan

    kategorisasi dan membuat hierarki terhadap organisme seperti

    tumbutumbuhan, binatang, dan alam. Salah satu ciri yang ada

     pada anakanak yang kuat dalam kecerdasan ini adalah

    kesenangan mereka pada alam dan binatang. eberapa strategi

    untuk mengembangkan kecerdasan naturalis adalah jalanjalan di

    alam terbuka, ekostudi, tanaman sebagai alat peraga.

    Menurut Susanto, +andy ($%%/2) kelebihan dari

     pembelajaran berbasis  Multiple Intelligences adalah sebagai

     berikut/

    1) -uru dapat menggunakan kerangka multiple intelligences dalam

    melaksanakan proses pembelajaran secara luas. #ktiitas yang

     bisa dilakukan seperti menggambar, menciptakan lagu,

    mendengarkan musik, melihat suatu pertunjukan dan aktiitas

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    20/56

    20

    lainnya yang membuat dan memunculkan semangat peserta

    didik untuk belajar.

    2) Dengan menggunakan pembelajaran MI guru menyediakan

    kesempatan bagi peserta didik untuk belajar sesuai dengan

    kebutuhan, minat, dan talentanya.

    3) Peserta didik akan mampu menunjukan dan berbagi tentang

    kelebihan yang dimiliki akan memberikan suatu motiasi yang

    menjadikan peserta didik sebagai orang yang spesial.

    4) Pada saat guru Fmengajar untuk memahamiG, peserta didik akan

    mendapatkan pengalaman belajar yang positi9 dan

    meningkatkan kemampuan untuk mencari solusi dalam

    memecahkan persoalan yang dihadapinya.

    Dalam hal kekurangan pembelajaran berbasis  Multiple

     Intelligences ini lebih kepada waktu yang dibutuhkan lebih lama

    dari pembelajaran lainnya dan menuntut kreatiitas lebih dari guru

    yang mengajar sehingga harus dipersiapkan lebih awal dan lebih

    cermat.

    d. Pe$.ela/aan Langsng

    Salah satu model pembelajaran yang biasa diterapkan guru

    dalam pengajaran matematika di sekolah adalah model

     pembelajaran langsung. Dalam kegiatan pembelajarannya, model

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    21/56

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    22/56

    22

    mengetahui perencanaan yang dimaksud, terdapat pada ciriciri

    utama pembelajaran langsung. Seperti yang dikemukakan oleh

    Hidaningsih, Dedeh ($%&$/2) /

    Biri utama yang dapat terlihat pada saat melaksanakan

     pembelajaran langsung adalah sebagai berikut/

    &) *ugas Perencanaan

    a) Merumuskan *ujuan Pengajaran

     b) Memilih Isi

    -uru harus mempertimbangkan berapa banyak

    in9ormasi yang akan diberikan pada siswa dalam kurun

    waktu tertentu. -uru harus selekti9 dalam memilih

    konsep yang diajarkan dengan model pembelajaran

    langsung.

    c) Melakukan #nalisis *ugas

    Menganalisis tugas, akan membantu guru menentukan

    dengan tepat apa yang perlu dilakukan siswa untuk

    melaksanakan keterampilan yang akan dipelajari. Ini

     bukan berarti bahwa seorang guru harus menganalisis

    tugas untuk setiap keterampilan yang diajarkan. +al ini

    disebabkan karena waktu yang tersedia terbatas.d) Merencanakan Haktu

    -uru harus memperhatikan waktu yang disediakan

    sepadan dengan kemampuan dan bakat siswa, dan

    memotiasi siswa agar mereka tetap memerlukan tugas

    tugasnya dengan perhatian yang optimal. Mengenal

    secara baik siswasiswa yang akan diajar, akan

     berman9aat sekali untuk memperkirakan alokasi waktu

    yang dibutuhkan dalam pembelajaran.

    $) Penilaian Pada Pembelajaran "angsung

    *erdapat lima prinsip dasar yang dapat membimbing guru

    dalam merancang sistem penilaian sebagai berikut /

    a) Sesuai dengan tujuan pengajaran

     b) Mencakup semua tugas pengajaran

    c) Menggunakan soal tes yang sesuai

    d) uatlah soal sealid dan sereliabel mungkin

    e) Meman9aatkan hasil tes untuk memperbaiki proses

     belajar mengajar berikutnya.

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    23/56

    23

    Dalam pelaksanaannya, pembelajaran langsung memiliki

     pola urutan kegiatan yang sistematis untuk mengetahui kegiatan

    kegiatan yang harus dilakukan oleh guru atau siswa, agar

     pembelajaran langsung tersebut terlaksana dengan baik. =rutan

    tersebut terdapat dalam 9ase9ase pada model pembelajaran

    langsung sebagai berikut/

    Ta.el !

    2ase1*ase Pe$.ela/aan Langsng

    N- 2ase Pean G

    & Menyampaikan tujuan dan

    mempersiapkan peserta

    didik 

    Menyelaraskan tujuan materi prasyarat,

    memotiasi peserta didik dan

    mempersiapkan peserta didik 

    $ Mendemonstrasikan

     pengetahuan dan

    keterampilan

    Mendemonstrasikan keterampilan atau

    menyajikan in9ormasi tahap demi tahap

    5 Membimbing pelatihan -uru memberikan pelatihan terbimbing Mengecek pemahaman dan

    memberikan umpan balik 

    Mengecek kemampuan peserta didik dan

    memberikan umpan balik 

    Memberikan latihan dan

     penerapan konsep

    Mempersiapkan latihan untuk peserta didik

    dengan menerapkan konsep yang dipelajari

     pada kehidupan seharihari

    Sumber / Depdiknas (Hidaningsih, Dedeh, $%&$/2)

    Dari uraian tersebut, kita dapat mengetahui kelemahan dan

    kelebihan dari pembelajaran langsung, yaitu pembelajaran

    langsung baik jika diterapkan untuk membantu peserta didik dalam

    mempelajari keterampilan dasar, tetapi pembelajaran langsung ini

    tidak sesuai bila diterapkan untuk mengajarkan konsepkonsep

    matematika tingkat tinggi.

    e. Pe$e0a&an Masala& Mate$ati# 

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    24/56

    24

    4ehidupan seharihari tidak terlepas dari permasalahan

    matematik. "aster (ranca/ &01%) (Sugiman dkk, $%%0/&20)

    menyatakan bahwa 3 Problem solving is the heart of mathematics”

    yang berarti jantungnya matematika adalah pemecahan masalah.

    Menutur -agne (use99endi, 7.*. $%%'/ 55) 3Pemecahan

    masalah merupakan tipe belajar yang tingkatnya paling tinggi

    dibandingkan dengan tipe belajar lainnya:. Masalah yang

    dipecahkan atau diselesaikan disini dimaksudkan jika ada suatu

     persoalan yang baru dikenal oleh seseorang dan untuk

    menyelesaikannya memerlukan pengetahuan khusus, baik dari

     pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya

    maupun yang baru ditemukannya.

    Suherman, 7rman. et%al%  ($%%&/12) 3Suatu masalah dapat

    dipandang sebagai FmasalahG, merupakan hal yang sangat relati9.

    Suatu soal yang dianggap sebagai masalah bagi seseorang, bagi

    orang lain mungkin hanya merupakan hal yang rutin belaka:. >ika

     persoalan itu biasa ditemui olehnya, maka hal tersebut bukan

    merupakan masalah bagi peserta didik. 4arena bisa saja peserta

    didik menyelesaikannya dengan waktu yang singkat dan tanpa

    memerlukan banyak pengetahuan prasyarat atau bahkan dapat

    diselesaikan tanpa memerlukan pemikiran yang terlalu tinggi.

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    25/56

    25

    Hardani, Sri ($%%1) mengemukakan bahwa pemecahan

    masalah merupakan kegiatan mengidenti9ikasi unsur yang

    diketahui dan ditanyakan serta kecukupan unsur yang dipilih@

    merumuskan masalah dan membuat model matematika yang

    relean dengan situasi masalah@ memilih strategi dalam

    menyelesaikan soal@ menerapkan strategi dalam menyelesaikan soal

     baik yang sejenis maupun masalah baru@ menjelaskan atau

    menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan asal atau memeriksa

     jawaban

    Polya (*IM M4PM, $%%&/0&) mengajukan empat langkah

    yang dapat ditempuh dalam pemecahan masalah yaitu

    &) Memahami masalah (understanding the problem)

    $) Merencanakan pemecahan (devising a plan)5) Melakukan perhitungan (carring out the plan)

    ) Memeriksa kembali hasil (loo'ing bac' )

    4emampuan pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah

    kemampuan peserta didik dalam melakukan pemecahan masalah

    matematik dengan langkahlangkah pemecahan masalah menurut

    Polya, seperti yang diuraikan di atas. "angkahlangkah tersebut

    sebagai berikut/ memahami soal, merencanakan pemecahan,

    melakukan perhitungan, dan memeriksa kembali hasil.

    f. Te-i Bela/a %ang Mend#ng Pe$.ela/aan Be.asis Multiple

     Intelligences (MI)

    1) *eori elajar Piaget

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    26/56

    26

    4ecerdasan muncul dari hasil bentukan kebiasan yang paling

    sederhana ketika beradaptasi dengan keadaan yang baru. Salah

    satu teori belajar yang mendukung pembelajaran berbasis

     Multiple Intelligences adalah teori belajar Piaget. (Caumi,

    Muhammad, $%&$/&%) Piaget mengemukakan bahwa

    3Permasalahan, hipotesis, dan kontrol yang merupakan embrio

    adanya keinginan untuk melakukan trial and error serta

    karakteristik pengujian empiris dari adaptasi sensorimtorik yang

    dikembangkan merupakan penanda kuat adanya kecerdasan:

    2) *eori elajar *horndike

    *eori yang mendukung pembelajaran berbasis  Multiple

     Intelligences lainnya adalah teori belajar *horndike, (Caumi,

    Muhammad, $%&$/&&) *horndike menjelaskan bahwa/

    =ntuk mengkaji kemampuan manusia tidak bisa dilakukan

    dengan pengelompokkan berdasarkan kecenderungan,

     perubahan, dan mengoreksi pikiran dan tindakan, tetapi harus

    dilihat dari kemampuan untuk beraktiitas dengan

    menggunakan gagasangagasan dan simbolsimbol secara

    e9ekti9 (kemampuan abstrak), kemampuan untuk melakukan

    sesuatu dengan indra gerak yang dimilikinya (kemampuanmotorik), dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan

    lingkungan baru (kemampuan sosial).

    4ecerdasan yang dimaksud disini adalah kemampuan

     beradaptasi dengan lingkungan baru atau perubahan dalam

    lingkungan, kapasitas pengetahuan dan kemampuan untuk

    memperolehnya, kapasitas untuk memberikan alasan dan berpikir

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    27/56

    27

    abstrak, kemampuan untuk memahami hubungan, mengealuasi

    dan menilai, serta kapasitas untuk menghasilkan pikiranpikiran

     produkti9.

    Sesuai dengan pendapat Piaget dan *horndike yang

    mendukung adanya kecerdasan majemuk, maka pembelajaran

     berbasis  Multiple Intelligencesi  (MI) cocok untuk digunakan

    dalam pembelajaran di kelas, terutama pada pembelajaran yang

    membutuhkan kecerdasan yang lebih kompleks.

    g. Te-i Bela/a %ang Mend#ng Pe$.ela/aan Langsng

    #usubel terkenal dengan teori belajar bermakna. Menurut

    use99endi, 7.*. ($%%'/$10) 3Sering metode ekspositori ini

    disamakan dengan metode ceramah atau kuliah karena samasama

    si9atnya memberi in9ormasi, pengajaran berpusatkan pada guru:.

    Pada saat metode penemuan dianggap suatu metode mengajar

    yang baik karena dengan cara itu peserta didik belajar dengan

     bermaksam dan sebaliknya metode ceramah dianggap sebagai suatu

     belajar menerima, #usubel menentang pendapat tersebut. *im

    M4PM ($%%&/5) menyatakan 3#usubel mengatakan bahwa baik

     belajar menemukan maupun belajar menerima (dengan metode

    ekspositori), keduaduanya dapat menjadi belajar mengha9al atau

     belajar bermakna:.

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    28/56

    28

    *eori tersebut menyebutkan pentingnya belajar mengha9al

    dan bermakna. Dalam belajar mengha9al siswa diharuskan untuk

    mengha9alkan apa yang sudah diperolehnya, sedangkan dalam

     belajar bermakna pengetahuan baru yang dipelajari dikaitkan

    dengan pengetahuan siswa yang dimiliki sebelumnya.

    Sesuai dengan pendapat #usubel diatas, cocok diterapkan

    dalam menggunakan model pembelajaran langsung karena dalam

     pelaksanaanya guru hanya memberikan konsepkonsep dan setiap

    konsep diberikan guru dengan memberikan contohcontoh dalam

     penerapannya. Selain itu, dalam model pembelajaran langsung

     pengaturan awal mengarahkan peserta didik ke materi yang akan

    mereka pelajari, dan menolong mereka untuk mengingat kembali

    in9ormasi yang berhubungan yang dapat digunakan dalam

    membantu menanamkan pengetahuan baru, dalam pelaksanaan

     pembelajaran hal ini disebut apersepsi. #persepsi dilaksanakan oleh

    guru pada model pembelajarn langsung.

    h. Si#a,

    Dalam pembelajaran matematika seringkali pembentukan

    sikap seseorang terhadap matematika sebagai akibat dari

     pembentukan daerah kogniti9nya, meskipun kadangkadang terjadi

    sebaliknya. Misalnya seorang peserta didik yang sering kali merasa

    mampu untuk mengerjakan soalsoal matematika, ia menjadi

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    29/56

    29

    senang bahkan mengharapkan lebih banyak lagi belajar

    matematika. Sebaliknya, jika ia sering tidak mampu akan

    mengakibatkan rasa segan atau bahkan menakutinya. Seorang guru

    matematika yang mengajar dengan baik sehingga mudah

    dimengerti oleh peserta didik, tepat waktu jika ia mengajar,

    memberikan nilai secara objekti9, biasa membentuk sikap peserta

    didik menjadi positi9 terhadap matematika. Sebaliknya jika guru

    tersebut kurang jelas menerangkannya, berprilaku tidak ramah,

    sering terlambat atau bolos dalam mengajar, memberikan nilai

    tidak objekti9, bisa menimbulkan sikap peserta didik yang negati9

    terhadap matematika.

    Suherman, 7rman, ($%%5/&12) pengertian sikap itu sendiri

     berkenan dengan perasaan dan berupa prilaku yang bersi9at positi9

    atau negati9 terhadap objek tertentu. Ebjekobjek tersebut bisa diri

    sendiri, orang lain, kegiatan, keadaan, lingkungan, dan sebagainya.

    *hurstone (Suherman, 7rman, $%%5/&12) mende9inisikan sikap

    sebagai derajat perasaan positi9 atau negati9 terhadap suatu objek

    yang bersi9at psikologis. Suherman, 7rman ($%%5/&12) sikap positi9

     biasa diartikan sebagai menyukai, menyenangi, menunjang, atau

    memihak terhadap objek tadi. Sedangkan sikap negati9 biasa

    diartikan sebaliknya. Ebjek sikap yang diteliti pada penelitian

    adalah sikap peserta didik terhadap matematika.

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    30/56

    30

    =ntuk mengetahui bagaimana sikap peserta didik terhadap

     pelajaran matematika, harus mengetahui komponenkomponen

    yang saling menunjang. Menurut #war (*abrani, 4hadijah,

    $%&$/&) Struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling

    menunjang yaitu sebagai berikut/

    a) 4omponen kogniti9 merupakan representasi apa yang

    dipercayai oleh indiidu pemilik sikap, komponen kogniti9

     berisi kepercayaan  stereotipe  yang dimiliki indiidumengenai sesuatu dapat disamakan penanganan (opini)

    terutama apabila menyangkut masalah isu atau problem

    yang kontroersial.

    b) 4omponen a9ekti9 merupakan pernyataan yang berkaitan

    dengan perasaan, ekspresi mereka terhadap pelajaran.

    c) 4omponen konati9 merupakan aspek kecenderungan

     berprilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh

    seseorang. Dan berisi tendesi atau kecenderungan untuk

     bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu dengan caracaratertentu. Dan berkaitan dengan objek yang dihadapinya

    adalah logis untuk mengharapkan bahwa sikap seseorang

    adalah dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku.

    Dari uraian tersebut, guru dituntut agar dapat mengubah sikap

    yang dimiliki oleh peserta didik ke arah yang lebih baik sehingga

    kualitas belajar peserta didik pun akan baik pula. Dalam penelitian

    ini sikap peserta didik yang diteliti terdiri dari tiga komponen yaitu

    kogniti9, a9ekti9, dan konati9.

    i. Des#i,si Matei

    Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas 6III semester dua.

    erdasarkan 4urikulum *ingkat Satuan Pendidikan (4*SP) materi

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    31/56

    31

    lingkaran disampaikan pada semester genap dengan Standar

    4ompetensi, 4ompetensi Dasar, dan Indikator sebagai berikut/

    Ta.el 3

    Des#i,si Matei P-#-# Ling#aan

    Standa

    K-$,etensiK-$,etensi Dasa Indi#at-

    . Menentukan

    unsur, bagian

    lingkaran serta

    ukurannya.

    .5 Menggunakan

    hubungan sudut

     pusat, panjang

     busur, luas juring

    dalam pemecahan

    masalah.

    .5.& Menjelaskan hubungan sudut

     pusat dan sudut keliling jika

    menghadap busur yang sama.

    .5.$ Menentukan besar sudut

    keliling jika menghadap

    diameter dan busur yang sama.

    .5.5 Menentukan panjang busur,

    luas juring, dan luas

    tembereng.

    .5.5 Menggunakan hubungan sudut

     pusat, panjang busur, luas

     juring dalam pemecahan

    masalah.

    Deskripsi materi pembelajaran pada penelitian ini adalah sebagai

     berikut/

    &. Panjang usur dan "uas >uring

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    32/56

    32

    Gambar 1

    Perhatikan -ambar di atasJ

    -ambar tersebut menunjukkan sebuah

    lingkaran dengan titik pusat E. uas garis E# dan

    E disebut sebagai jari K jari lingkaran E. -aris lengkung # dinamakan

     busur # dan daerah yang diarsir disebut sebagai juring #E. #dapun

    sudut yang dibentuk oleh jarijari E# dan E, serta menghadap ke busur

    # dinamakan sudut pusat lingkaran.

    +ubungan antara busur #, luas juring #E, dan sudut pusat /

    Dengan /

    Panjang usur

    "uas >uring

    $. "uas *embereng

    Perhatikan -ambar disamping.

    Gambar 2

    -ambar tersebut menunjukkan lingkaran E

    dengan garis lurus # sebagai tali busur dan

    garis lengkung # sebagai busur lingkaran. Daerah yang diarsir antara tali

     busur # dan busur # disebut tembereng.

    "uas tembereng L luas juring E# K "uas

    . Sudut K Sudut pada idang "ingkaran

    &. Sudut Pusat dan Sudut 4eliling

    Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua buah jarijari dan

    menghadap suatu busur lingkaran. Sedangkan, Sudut keliling adalah sudut

     pada lingkaran yang dibentuk oleh dua buah tali busur.

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    33/56

    33

    Gambar 3

     

    a. +ubungan Sudut Pusat dan 4eliling

    *itik 7 adalah titik pusat lingkaran.

      adalah sudut pusat lingkaran

     adalah sudut keliling lingkaran

      dan menghadap busur sama yaitu

    Gambar 4

    Pada segitiga #7

    Segitiga #7 merupakan segitiga sama kaki maka /

     

    Pada segitiga B7

    Segitiga B7 merupakan segitiga sama kaki maka /

    Pada Sudut pusat #7B

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    34/56

    34

     

    >ika sudut pusat dan sudut keliling menghadap busur yang sama maka besar

    sudut pusat L $ besar sudut keliling.

    b. Si9at Sudut Pusat dan Sudut 4eliling

    Gambar 5

    &) Sudut keliling menghadap diameter lingkaran

    PE8 menghadap busur yang sama dengan P8 maka,

      Sudut pusat L sudut keliling

      sudut keliling

    Sudut keliling L

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    35/56

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    36/56

    36

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    37/56

    37

    +onfidence  peserta didik yang memperoleh pembelajaran matematika

     berbasis  Multiple Intelligences lebih baik daripada peserta didik yang

    memperoleh pembelajaran biasa atau pembelajaran langsung.

    Selanjutnya penelitian tentang 79ektiitas Pembelajaran MI

    dilaporkan oleh Mulyadi ($%&&) dengan judul 379ektiitas Pembelajaran

    Matematika erbasis Multiple Intelligences dalam Meningkatkan Prestasi

    elajar Siswa/ Penelitian 4uasi 7ksperimen terhadap Siswa 4elas 6II

    SMP !egeri & andung. +asil penelitian menunjukan bahwa e9ektiitas

     pembelajaran matematika berbasis  Multiple Intelligences dalam

    meningkatkan prestasi belajar siswa tergolong kategori baik.

    Penelitian lain tentang pengaruh pembelajaran berbasis  Multiple

     Intelligences dilaporkan oleh ahmawati, Hulan ($%&$) dengan judul

    3Pengaruh Pembelajaran erbasis  Multiple Intelligences terhadap

    4emampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa:, hasil penelitian

    menunjukan bahwa pembelajaran berbasis multiple intelligences

     berpengaruh positi9 terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik

    siswa.

    G. Angga,an Dasa

    Menurut Hinarno Surakhmad (#rikunto, Suharsimi, $%&%/&%) 3#nggapan

    Dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya

    diterima oleh penyidik:. #nggapan dasar penulis dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut/

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    38/56

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    39/56

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    40/56

    40

    Menurut #rikunto, Suharsimi ($%&%/&'&) 36ariabel penelitian adalah

    objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian:.

    Penelitian ini terdiri dari dari dua ariabel, yaitu pembelajaran berbasis

     Multiple Intelligences (MI) sebagai ariabel bebas, sedangkan kemampuan

     pemecahan masalah matematik peserta didik sebagai ariabel terikat.

    3. P-,lasi dan Sa$,el

    a. Populasi

    Sudjana ($%% / ') mengemukakan, 3Populasi adalah totalitas

    semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran,

    kuantitati9 maupun kualitati9 mengenai karakteristik tertentu dari semua

    anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari si9at

    si9atnya:. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

    kelas 6III SMP !egeri & 4ota *asikmalaya tahun pelajaran

    $%&5;$%&.

    b. Sampel

    #rikunto, Suharsimi ($%&%/ &2) menyatakan 3Sampel adalah

    sebagian atau wakil populasi yang diteliti.: Sedangkan menurut

    Sudjana ($%%/') 3Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi:.

    Sampel pada penelitian ini diambil dua kelas secara acak dari

    sebuah populasi. Setiap kelas mempunyai peluang yang sama untuk

    dijadikan sampel penelitian, karena setiap kelas memiliki karakteristik

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    41/56

    41

    yang sama, yaitu terdiri dari peserta didik kelompok tinggi, sedang, dan

    rendah. Diambil dua kelas yaitu untuk kelas eksperimen yang

     pembelajarannya menggunakan pembelajaran berbasis  Multiple

     Intelligences (MI) dan satu kelas lagi untuk kelas kontrol yang

     pembelajarannya menggunakan model pembelajaran langsung.

    4. Desain Penelitian4Paadig$a Penelitian

    #rikunto, Suharsimi ($%&%/0%) mengemukakan 3 Desain Penelitian

    adalah rencana atau rancangan yang dibuat peneliti sebagai ancangancang

    kegiatan yang akan dilaksanakan.: Penelitian ini mengambil sampel

    sebanyak dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam

     penelitian ini desain penelitiannya adalah sebagai berikut/

    # N E

    # E

    4eterangan/

    # L Pengelompokkan subjek secara acak 

    N L Pembelajaran berbasis multiple intelligences

    E L *es Pemecahan Masalah Matematik 

    5. Lang#a&1lang#a& Penelitian

    Secara umum penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap kegiatan,

    yaitu/

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    42/56

    42

    a. *ahap Persiapan

    Pada tahap ini peneliti melaksanakan tahapantahapan sebagai berikut/

    1) memperoleh surat keputusan dari Dekan ?4IP =niersitas

    Siliwangi tentang penetapan bimbingan skripsi@

    2) melakukan konsultasi dengan pembimbing I dan pembimbing II

    dengan mengajukan permasalahan dan judul yang diteliti,

    kemudian ditandatangani Dewan imbingan Skripsi (DS)@

    3) menyusun proposal penelitian yang kemudian dikonsultasikan

    dengan pembimbing I dan pembimbing II untuk diseminarkan@

    4) mengajukan permohonan penyelenggaraan seminar proposal

     penelitian kepada Dewan imbingan Skripsi (DS), setelah

     proposal penelitian disetujui pembimbing I dan pembimbing II@

    5) melaksanakan seminar proposal penelitian@

    6) konsultasi dengan pembimbing I dan pembimbing II untuk ealuasi

    atau perbaikan proposal penelitian@

    7) mengurus periinan untuk pelaksanaan penelitian dan

    8) konsultasi dengan pembimbing I dan pembimbing II mengenai

     pelaksanaan penelitian.

    b. *ahap Pelaksanaan

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    43/56

    43

    Pada tahap ini penulis melaksanakan tahapantahapan sebagai berikut/

    1) konsultasi dengan kepala sekolah dan guru mata pelajaran

    matematika kelas 6III SMP !egeri & *asikmalaya mengenai

     penelitian yang akan dilaksanakan@

    2) mengadakan obserasi mengenai tempat penelitian dan kondisi

    lingkungan sekolah@

    3) melaksanakan tes kecerdasan majemuk di kelas eksperimen

    4) melaksanakan pembelajaran berbasis Multiple Intelligences (MI) di

    kelas eksperimen dan pembelajaran langsung di kelas kontrol.

    5)  pengujian soal tes pemecahan matematik peserta didik,

    6) melaksanakan tes pemecahan matematik@

    7) mengumpulkan data yang diperoleh yang selanjutnya untuk diolah

    dan dianalisis.

    c. *ahap Pengolahan dan #nalisis Data

    1) Pengolahan data hasil tes@

    2) menganalisis data, dan@

    3) membuat kesimpulan.

    6. Te#ni# Peng$,lan Data

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    44/56

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    45/56

    45

    sikap peserta didik terhadap pembelajaran berbasis Multiple Intelligences

    (MI).

    a. Soal *es Pemecahan Masalah Matematik 

    Soal tes pemecahan masalah matematik yang diberikan berbentuk

    soal uraian. Soalsoal tersebut harus dikerjakan dengan langkah

    langkah pemecahan masalah, yaitu memahami masalah, merencanakan

     penyelesaian, melaksanakan perhitungan, serta memeriksa kembali

    hasil dan proses.

    Soal akan diberikan kepada peserta didik anggota sampel setelah

    diuji aliditas dan reliabilitasnya terhadap peserta didik di kelas IN

    yang telah menerima materi lingkaran.

    =ntuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan

    masalah digunakan aturan penskoran model Schoen dan Eehmka yang

    dikemukakan =tari Sumarno dalam (Darta/ $%%/ &') seperti pada

    *abel berikut ini/

    Ta.el 5

    Ped-$an Pens#-an Ke$a$,an Pe$e0a&an Masala&

    Memahami

    Masalah

    Membuat encana

    Pemecahan

    Melakukan

    Perhitungan

    Memeriksa

    4embali +asilSkor 

    Salah

    menginterpretasi

    kan; salah sama

    sekali

    *idak ada rencana,

    membuat, membuat

    rencana tidak

    relean

    *idak

    melakukan

     perhitungan

    *idak ada

     pemeriksaan

    atau tidak ada

    keterampilan

    lain

    %

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    46/56

    46

    Salah

    mena9sirkan

    masalah,mengabaikan

    kondisi soal

    Membuat rencana,

     pemecahan soal

    yang tidak dapatdilaksanakan

    Melaksanakan

     prosedur yang

     benar, mungkinmenghasilkan

     jawaban yang

     benar, tapi salah

     perhitungan

    #da

     pemeriksaan

    tetapi tidaktuntas &

    Memahami

    masalah soal

    selengkapnya

    Membuat rencana

    yang benar, tapi

    salah dalam

    hasil;tidak ada hasil

    Melakukan

     prosedur yang

     benar dan

    mendapatkan

    hasil yang benar 

    Pemeriksaan

    dilaksanakan

    untuk melihat

    kebenaran

     proses

    $

    Membuat rencana

    yang benar, tapi

     belum lengkap 5

    Membuat rencana

    sesuai dengan

     prosedur dan

    memperoleh

     jawaban yang

     benar 

    Skor maksimal

    $Skor maksimal Skor maksimal $

    Skor maksimal

    $

    Sumber/ Darta

    Soalsoal pemecahan masalah matematik yang akan diberikan kepada

     peserta didik, di analisis untuk dapat diketahui aliditas dan reliabilitasnya,

     pengujian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut/

    a. =ji 6aliditas utir Soal

    Menurut #rikunto, Suharsimi ($%&%/$&&), 36aliditas adalah suatu

    ukuran yang menunjukan tingkat kealidan dan kesahihan suatu

    instrumen:. Dalam pengujian aliditas butir soal tes digunakan rumus

    korelasi product moment angka kasar sebagai berikut/

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    47/56

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    48/56

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    49/56

    49

    8. Te#ni# Analisis Data

    a. Tes Ke$a$,an Pe$e0a&an Masala& Mate$ati# 

    #nalisis data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah

    diajukan. "angkahlangkah analisis data adalah sebagai berikut/

    1) Statistika Deskripti9 

    a) Membuat distribusi 9rekuensi, distribusi 9rekuensi relati9,

    kumulati9 dan histrogram.

    b) Menentukan ukuran data statistik, yaitu/ banyak data (n), data

    terbesar (db), data terkecil (d' ), rentang (r ), ratarata (

     , ), median

    ( Me), modus ( Mo), dan standar deiasi ( sd ).

    2) =ji Persyaratan #nalisis

    a) menguji normalitas data dengan chi-'uadrat 

    Dengan / +% L distribusi sampel berasal dari populasi

     berdistribusi normal

    +& L distribusi sampel berasal dari populasi

     berdistribusi tidak normal

    umus yang digunakan adalah /

    ( )∑=

    −=

    i i

    ii

     . 

     . /

    &

    $

    $ χ 

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    50/56

    50

    4eterangan /

    i/  L ?rekuensi pengamatan

    i .  L ?rekuensi yang diharapkan

    4riteria pengujian adalah tolak +&  jika /( ) ( )dbhitung    α  χ  χ    −<   &

    $$

    ,

    dengan α    tara9 nyata pengujian dan db L k K 5. dalam hal

    lainnya +& diterima.

    b) Menguji homogenitas arians dengan mencari ?

     pasangan hipotesis / +% /$

    $

    $

    &  σ σ    =

    +& /$

    $

    $

    &  σ σ    ≠

    4eterangan +% L 4edua kelompok data homogen

    +& L 4edua kelompok data tidak homogen

    Statistik yang digunakan adalah /

    $

    $

    ?

    'ecil 

    besar 

    σ 

    σ =

    4eterangan /

    $

    besar σ  L 6arians terbesar 

    $

    'ecil σ   L 6arians terkecil

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    51/56

    51

    4riteria pengujian adalah / tolak +% jika ? Q( )&,&? −−

    ' vbvnnα 

     dengan

    α   tara9 nyata pengujian, artinya ariansi kedua populasi tidak

    homogen. Dalam hal lainnya +% diterima.

    3) =ji +ipotesis

    a) >ika distribusinya normal, dilanjutkan dengan menghitung

    kesamaan dua ratarata kedua kelompok dengan menggunakan

    ujit. Menurut Somantri, #ting dan Sambas, #.M ($%%'/&2$)

    rumus pengujian dua sampel bebas dan kedua ariansi

     populasinya tidak diketahui tetapi diasumsikan sama adalah

    sebagai berikut /

    Pasangan hipotesis @ +% /   ,  µ  µ    ≤

    +& /   ,  µ  µ    >

    4eterangan /

    +% L *idak ada pengaruh positi9 pembelajaran berbasis Multiple

     Intelligences terhadap kemampuan pemecahan masalah

    matematik peserta didik.

    +& L #da pengaruh positi9 pembelajaran berbasis  Multiple

     Intelligences terhadap kemampuan pemecahan masalah

    matematik peserta didik.

    RO L Parameter rerata kelompok eksperimen

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    52/56

    52

    Ry L Parameter rerata kelompok kontrol.

    Maka dengan hipotesis nol +% /   ,  µ  µ    ≤

    , rumus yang digunakan

    untuk uji statistiknya adalah/

       

      

     +

    −=

    −−

      ,

      ,nn

     s

    0  1 t 

    &&$

    untuk mencari nilai$

      ,S  −  dengan menggunakan rumus sebagai

     berikut/

    $

    $$

    $

    −+

       

       −+ 

      

       −

    =

    ∑ ∑  −−

    −  ,

      , nn

    0 0  1  1 

    dengan /

    ( )

    ( )&

    &

    $

    $

    $

    $

    −=   

       −

    −=   

       −

    ∑−

      

     , ,

    n s0 0 

    n s 1  1 

    4eterangan /

     1  L erata sampel kelas eksperimen

    0  L erata sampel kelas kontrol

     ,n L =kuran sampel kelas eksperimen

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    53/56

    53

     n L =kuran sampel kelas kontrol

     s ,  L Deiasi baku sampel kelas eksperimen

     s   L Deiasi baku sampel kelas kontrol

    4riteria pengujian adalah / tolak +% jika ( ) ( )dbhitung t t 

    α −≥   &  dengan

    α   tara9 nyata pengujian.

     b) >ika distribusinya tidak normal, maka pengujian hipotesis

    menggunakan uji $ilco,on%

    c) >ika kedua sampel berdistribusi normal tetapi ariannya tidak

    homogen, maka pengujian hipotesis menggunakan ujit&.

    b. Analisis Data Ang#et

    #nalisis data angket untuk sikap peserta didik terhadap

     pembelajaran berbasis  Multiple Intelligences (MI) dideskripsikan

    sebagai berikut/

    Suherman, 7rman ($%%5/&0&) menjelaskan, 3Seorang subyek

    dapat digolongkan pada pada kelompok responden yang memiliki sikap

     positi9 atau bersikap negati9:. Penggolongan kelompok peserta didik

    yang memiliki sikap negati9 dan sikap positi9 dilakukan dengan

    membandingkan rerata skor subjek dengan rerata skor jawaban netral

    yaitu 5. Suherman, 7rman ($%%5/&0&) menambahkan, 3jika nilainya

    lebih besar daripada 5 (rerata skor untuk jawaban netral) ia bersikap

     positi9. Sebaliknya jika reratanya kurang dari 5, ia bersikap negati9:.

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    54/56

    54

    erata skor subyek makin mendekati , sikap peserta didik makin

     positi9. Sebaliknya jika rerata skor subyek makin mendekati &, sikap

     peserta didik makin negati9.

    9. 6a#t dan Te$,at Penelitian

    1) Haktu Penelitian

    Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan !oember s.d. #pril

    $%&5;$%& dengan kegiatan sebagai berikut/

    Ta.el 7

    Jad8al Ren0ana Kegiatan Penelitian

    #$. %egia&a'

    B(a'* +ah('

    #$,

    13

    De-

    13

    a'

    14

    Feb

    14

    /ar

    14

    Ar

    141 &(di (-&aa

    2 e'ga(a' (d(

    3 e'(-('a' r$$-a

    e'ei&ia'

    4 emi'ar r$$-a e'ei&ia'

    5 /e'ga(a' -(ra& erii'a'

    6 er-iaa' e'ei&ia'

    7 /ea(a' $b-er,a-i

    8 e'(-('a' era'ga& &e-

    9 /ea-a'aa' egia&a' %B/

    10 i c$ba i'-&r(me'

    11 e'g(m(a' da&a

    12 e'g$aha' da&a

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    55/56

    55

    13 e'(-('a' -ri-i

    2) *empat Penelitian

    Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP !egeri & *asikmalaya,

    dengan alamat >alan *amansari *amanjaya 4ecamatan *amansari 4ota

    *asikmalaya.

  • 8/15/2019 Proposal MI Devi_UPrevisi

    56/56