proposal budidaya itik petelur danu
DESCRIPTION
wirausahaTRANSCRIPT
![Page 1: Proposal Budidaya Itik Petelur Danu](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022082200/55cf8ee0550346703b9692aa/html5/thumbnails/1.jpg)
PROPOSAL BUDIDAYA ITIK PETELUR
KELOMPOK TANI PETERNAK ITIK TEBE PERINTIS
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan peternakan diarahkan untuk mewujudkan kondisi
peternakan yang maju, efisien dan tangguh yang dicirikan oleh kemampuannya
menyesuaikan pola dan struktur produksi dengan permintaan pasar serta
kemampuannya terhadap pembangunan wilayah, kesempatan kerja, pendapatan,
perbaikan taraf hidup, perbaikan lingkungan hidup serta berperan dalam
pertumbuhan ekonomi.
Perkembangan usaha peternakan unggas di Indonesia relatif lebih maju
dibandingkan usaha ternak yang lain. Hal ini tercermin dari kontribusinya yang
cukup luas dalam memperluas lapangan kerja, peningkatan pendapatan
masyarakat dan terutama sekali dalam pemenuhan kebutuhan makanan bernilai
gizi tinggi. Salah satu usaha perunggasan yang cukup
berkembang di Indonesia adalah usaha ternak itik. Meskipun tidak sepopuler
ternak ayam, itik mempunyai potensi yang cukup besar sebagai penghasil telur
dan daging. Jika dibandingkan dengan ternak unggas yang lain, ternak itik
mempunyai kelebihan diantaranya adalah memiliki daya tahan terhadap penyakit.
Oleh karena itu usaha ternak itik memiliki resiko yang relatif lebih kecil, sehingga
sangat potensial untuk dikembangkan.
Itik merupakan salah satu aset nasional dan sekaligus komoditas yang bisa
diandalkan sebagai sumber gizi dan sumber pendapatan masyarakat. Disamping
itu, itik merupakan unggas yang sangat membutuhkan air dalam pemeliharaan
dan perawatannya. Penduduk Kecamatan Bermani Ulu Raya khususnya Desa
Babakan Baru dan Air Bening mayoritas mata pencahariannya adalah sebagai
petani, mereka masih memiliki waktu luang untuk memelihara dan merawat
ternak. Daerah dataran tinggi yang akses airnya mudah dicapai seperti
Kecamatan Bermani Ulu Raya memiliki potensi peternakan itik. Dengan potensi
ini diharapkan usaha ternak itik tidak saja mampu menjadi usaha sampingan,
namun juga sebagai penghasil pendapatan tambahan bagi keluarga.
![Page 2: Proposal Budidaya Itik Petelur Danu](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022082200/55cf8ee0550346703b9692aa/html5/thumbnails/2.jpg)
Atas dasar pemikiran tersebut, maka dibentuklah Kelompok Tani Peternak
Itik TEBE (Telur Bebek) PERINTIS.
B. Tujuan :
1) Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.
2) Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak
itik.
3) Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.
4) Untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan kelompok.
5) Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat.
II. SEJARAH SINGKAT
Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bahasaJawa). Nenek moyangnya
berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard.
Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara
sekarang yang disebut Anas domesticus (ternak itik).
Ternak itik disebut juga sebagai unggas air, karena sebagian kehidupannya
dilakukan di tempat yang berair. Hal ini ditunjukkan dari struktur fisik seperti
selaput jari dan paruh yang lebar dan panjang. Selain bentuk fisik dapat juga
dilihat bahwa keberadaannya di muka bumi ini, dimana itik kebanyakan
populasinya berada di daerah dataran rendah, yang banyak dijumpai di rawa-
rawa, persawahan, muara sungai. Daerah-daerah seperti ini dimanfaatkan oleh
itik menjadi tempat bermain dan mencari makan.
Sebelum program intensifikasi pertanian menjadi program nasional,
pemeliharaan itik secara tradisional atau dengan digembala memang sangat
menunjang konsep pengendalian hama pertanian secara terpadu. Itik umumnya
mencari makan di permukaan sawah dan sekitar batang/rumpun pada batang
padi. Namun sejak penggunaan obat-obatan pembasmi hama pertanian makin
intensif dan adakalanya dosisnya berlebihan, kasus keracunan itik sering
menimbulkan konflik sosial. Pemeliharaan itik secara tradisional makin
mengandung resiko besar.
Melihat gambaran ini, mengubah kebiasaan cara pemeliharaan dari cara
tradisional ke arah pemeliharaan intensif memang perlu, sebab bagaimanapun
juga mempertahankan pemeliharaan tradisional dimasa mendatang tidak bisa
diharapkan. Hal ini disebabkan pertama, makanan itik di sawah atau di habitatnya
![Page 3: Proposal Budidaya Itik Petelur Danu](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022082200/55cf8ee0550346703b9692aa/html5/thumbnails/3.jpg)
makin langka akibat penggunaan obat-obatan pembasmi hama; kedua, tingkat
produktifitas itik yang dipelihara secara tradisional makin kurang nilai ekonominya,
hanya berkisar antara 10-41% atau rata-rata 22,5% (lebih kurang 80 butir telur
setahun). Hal ini menuntut para ilmiawan untuk memperkenalkan metode baru
dalam mengelola ternak itik.
Balai Penelitian Ternak (BPT) Ciawi Bogor memperkenalkan alternatif
pemeliharaan ternak itik secara terkurung. Ternyata dengan percobaan-
percobaan yang telah dilakukan, ternak itik dapat berkembang dan berproduksi
sama bahkan dapat melebihi dari hasil pemeliharaan berpindah-pindah
(tradisional). Tentu saja teknik pemeliharaan secara terkurung menuntut berbagai
disiplin iilmu dan teknologi yang perlu diterapkan oleh peternak. Namun
sebenarnya tuntutan tersebut tidaklah merugikan peternak, malahan akan
memberikan hasil yang baik. Melaksanakan “Sapta Peternakan” peternak akan
dapat memperoleh hasil yang optimal. Sapta Peternakan itu adalah :
1) Tempat bibit
2) Tempat makanan (pakan)
3) Tempat perkandangan
4) Tempat kontrol penyakit
5) Tempat pasca panen
6) Tempat pemasaran
7) Tempat pengelolaan
III.SENTRA PETERNAKAN
Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara,
Amerika Selatan, Asia, Filipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang
mempunyai musim tropis dan subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik
terpusatkan di daerah pulau Jawa (Tegal, Brebes, Mojosari, Indramayu, Subang dan
Karawang), Kalimantan (Kecamatan Alabio, Kabupaten Amuntai) dan Bali serta
Lombok.
IV. JENIS
Klasifikasi (penggolongan) itik yang dibudidayakan kelompok tani peternak itik
TEBE Perintis adalah Bebek Lokal Talang Benih, alasan pemilihan bebek lokal
![Page 4: Proposal Budidaya Itik Petelur Danu](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022082200/55cf8ee0550346703b9692aa/html5/thumbnails/4.jpg)
adalah agar proses adaptasi bebek dengan lingkungan semakin mudah dan
menghindari permasalahan iklim dimasa yang akan datang.
V. LOKASI
Lokasi peternakan direncanakan berada di Desa Babakan Baru. Mengenai lokasi
kandang yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi jauh dari
keramaian/pemukiman penduduk, mempunyai letak transportasi yang mudah
dijangkau dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim
yang kondusif bagi produksi ataupun produktivitas ternak. Itik serta kondisi lokasi
tidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi.