proposal bab 1

5
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kanker adalah sebuah penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia. Terhitung sebanyak 7,9 juta kematian pada tahun 2007. jumlah kematian akibat kanker diperkirakan akan terus meningkat dengan perkiraan sebanyak 12 juta kematian pada tahun 2030 (WHO, 2007). Di Indonesia, prevalensi tumor dan kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk dan merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal, dan DM (Riskesdas, 2007). Terdapat berbagai pilihan metode penyembuhan kanker seperti pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, dan lainnya. Tetapi masing-masing metode tersebut memiliki kelemahan sehingga tingkat keberhasilannya masih rendah. Dengan demikian, perlu dilakukan usaha untuk menemukan metode pengobatan kanker yang lebih efektif. Berbagai senyawa hasil sintesis telah banyak dipromosikan sebagai antikanker, salah satu diantaranya

Upload: raymond-andre-muzetta

Post on 31-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

skripsi

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Bab 1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Kanker adalah sebuah penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia. Terhitung

sebanyak 7,9 juta kematian pada tahun 2007. jumlah kematian akibat kanker diperkirakan

akan terus meningkat dengan perkiraan sebanyak 12 juta kematian pada tahun 2030

(WHO, 2007). Di Indonesia, prevalensi tumor dan kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk

dan merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi,

cedera, perinatal, dan DM (Riskesdas, 2007). Terdapat berbagai pilihan metode

penyembuhan kanker seperti pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, dan lainnya. Tetapi

masing-masing metode tersebut memiliki kelemahan sehingga tingkat keberhasilannya

masih rendah. Dengan demikian, perlu dilakukan usaha untuk menemukan metode

pengobatan kanker yang lebih efektif.

Berbagai senyawa hasil sintesis telah banyak dipromosikan sebagai antikanker,

salah satu diantaranya adalah senyawa isoflavon. Isoflavon adalah senyawa metabolit

sekunder yang termasuk dalam kelompok flavanoid. Senyawa isoflavon merupakan

senyawa yang dapat diisolasi dari tumbuh-tumbuhan. Beberapa varietas isoflavone

seperti daidzein, merupakan salah satu varietas isoflavone yang terbukti dapat

menginduksi apoptosis dari sel kanker payudara (Jin et al, 2009) dan menghambat

pertumbuhan sel kanker pancreas (Guo et al, 2004), genistein yang terbukti dapat

menginhibisi proliferasi sel kanker kolon (Qi et al. 2011), dan biochanin A yang terbukti

dapat menginhibisi proliferasi sel kanker payudara (Sehdev et al, 2009).

Page 2: Proposal Bab 1

Oleh karena isoflavon merupakan hasil sintesis dari tumbuh-tumbuhan,

keanekaragaman hayati di Indonesia dapat dimanfaatkan, terutama tumbuh-tumbuhan

sebagai penyedia bahan dasar sintesis isoflavon. Isoflavon sendiri terdapat banyak pada

kedelai. Selain kedelai, isoflavon juga terdapat pada biji-bijian, kacang-kacangan, dan

cengkeh dalam jumlah yang sangat sedikit (Sakai et al, 2008). Di Indonesia banyak

tumbuhan yang belum dikembangkan dan dimanfaatkan untuk dijadikan obat-obatan,

terutama sebagai antikanker. Eugenol adalah senyawa yang dapat dijadikan bahan baku

untuk sintesis isoflavon yang diperoleh dengan mengisolasinya dari minyak daun

cengkeh (Syzygium aromaticum). Minyak cengkeh merupakan antiseptik dan analgesik

alami yang biasa digunakan di kedokteran gigi untuk kandungan utamanya, eugenol.

Minyak cengkeh juga dapat menunda onset papilloma di kulit mencit (Banerjee et al,

2005), sebagai antimikroba (Nzeako et al, 2006), dan memiliki aktivitas antijamur (Pinto

et al, 2009). Eugenol sendiri terbukti dapat menginhibisi pertumbuhan sel melanoma

(Ghosh et al, 2004), memiliki aktivitas antimikrobial terhadap H. pylori (Ali et al, 2005),

dan memiliki aktivitas acaricidal terhadap Sarcoptes scabiei (Pasay et al, 2010). Gugus

alil pada eugenol dapat dikonversi menjadi senyawa-senyawa antara isoflavon. Salah satu

hasil sintesis senyawa isoflavon dari minyak daun cengkeh adalah 7-O-karboksimetil-5-

hidroksi-3’,4’- dimetoksiisoflavon.

Aktivitas senyawa isoflavon sangat potensial untuk dikembangkan menjadi

senyawa antikanker sehingga dapat mengurangi angka kematian akibat kanker. Uji

sitotoksik senyawa tersebut secara in vitro pada kultur cell line MCF-7 dan T47D perlu

dilakukan untuk mengetahui kemampuan senyawa isoflavon sebagai senyawa antikanker.

Proliferasi sel yang berlebihan, hambatan kematian sel (apoptosis), dan diferensiasi sel

Page 3: Proposal Bab 1

merupakan karakteristik dari sel kanker (Kumar et al., 2007). Adanya perubahan genetik

dapat menyebabkan abnormalitas sel sehingga menjadi malignansi dan kehilangan

kemampuan untuk apoptosis.

I.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dari penelitian ini adalah:

Bagaimana aktivitas sitotoksik senyawa 7-O-karboksimetil-5-hidroksi-3’,4’-

dimetoksiisoflavon terhadap kultur cell line MCF-7 dan T47D?

I.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik senyawa 7-O-

karboksimetil-5-hidroksi-3’,4’-dimetoksiisoflavon terhadap kultur cell line kanker

payudara MCF-7 dan T47D

.

I.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dikembangkan untuk mencari senyawa antikanker baru yang lebih

sensitif dan lebih spesifik. Manfaat yang diharapkan adalah dapat dikembangkannya

senyawa 7-O-karboksimetil-5-hidroksi-3’,4’-dimetoksiisoflavon sebagai senyawa

antikanker baru yang potensial terhadap sel MCF-7 dan T47D sehingga dapat

mengurangi angka kematian akibat kanker di seluruh dunia.