proposal 8.17

Upload: david-epson-mayer

Post on 07-Jul-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    1/30

    BAB I

    Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang

    Sebagai umat beragama dan warga dalam sebuah negara kita harus taat kepada

     berbagai aturan yang mengatur cara kita untuk hidup di dalam masyarakat. Aturan - aturan

    tersebut diciptakan agar tercipta kondisi yang aman, tertib dan damai. Berbagai aturan

    tersebut tergabung dalam suatu "hukum". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI!

    hukum merupakan peraturan atau adat yg secara resmi dianggap mengikat, yg dikukuhkan

    oleh penguasa atau pemerintah. Meskipun memiliki garis besar yang sama, hukum yang ada

     pada berbagai negara sangat beragam.

    idak taatnya seorang masyarakat atau seorang warga negara pada peraturan yang ada

    merupakan suatu pelanggaran hukum. #elanggaran hukum yang ter$adi pada seorang

    masyarakat atau warga negara akan mendapat tindakan dari negara yang berupa hukuman atau

    sanksi. Sanksi yang ditetapkan sesuai hukum ada berbagai macam. dimana hal tersebut

     bergantung dari pelanggaran hukum tindak kriminal! yang dilakukan oleh orang tersebut.

    Salah satu sanksi yang ada di seluruh dunia adalah sanksi kurungan pen$ara. Sanksi kurungan

     pen$ara diberikan kepada seseorang yang melakukan pelanggaran hukum. %ama dari

    kurungan pen$ara tersebut disesuaikan dengan seberapa beratnya pelanggaran yang dilakukan

    oleh orang tersebut.

    &ukuman pen$ara merupakan hukuman yang umum dilakukan di Indonesia. &ukuman

    ini diberikan kepada orang yang masih berada dalam proses peradilan dan belum ditentukan

     bersalah atau tidak oleh hakim atau disebut $uga dengan tahanan, dan pelaku pelanggaran

    hukum yang sudah ditentukan bersalah oleh hakim yang disebut $uga dengan narapidana.

     'arapidana serta tahanan tersebut dimasukan kedalam pen$ara yang disebut $uga dengan

    %embaga #emasyarakatan yang disingkat %# atau %A#AS. %embaga pemasyarakatan

    merupakan tempat untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana  dan anak didik 

     pemasyarakatan di Indonesia. Konsep pemasyarakatan ini pertama kali digagas oleh Menteri

    Kehakiman Sahard$o pada tahun ()*+, dimana disebutkan bahwa tugas $awatan kepen$araan

     bukan hanya melaksanakan hukuman, namun tugas yang $auh lebih berat adalah

    mengembalikan orang-orang yang di$atuhi pidana ke dalam masyarakat.

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 +

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Narapidana&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anak_didik_pemasyarakatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anak_didik_pemasyarakatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sahardjohttp://id.wikipedia.org/wiki/1962http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Narapidana&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anak_didik_pemasyarakatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anak_didik_pemasyarakatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sahardjohttp://id.wikipedia.org/wiki/1962

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    2/30

    /engan adanya %embaga #emsyarakatan yang tersebar di pen$uru Indonesia ini

    diharapkan dapat membina narapidana serta tahanan agar dapat diterima kembali ditengah -

    tengah masyarakat. #embinaan di dalam %embaga #emsyarakatan ini dilakukan oleh #egawai

    negeri sipil yang disebut $uga dengan #etugas #emasyarakatan, atau dahulu lebih di kenal

    dengan istilah sipir  pen$ara.

    /i Indonesia sendiri terdapat 55 Kanwil yang dibagi menurut daerah bagian. /alam

    satu Kanwil terdapat beberapa %embaga #emasyarakatan. #ada Kanwil /KI 6akarta sendiri

    terdapat tu$uh %emabaga #emasyarakatan. %embaga #emasyarakatan ini memiliki dua kelas

    yang dibagi menurut kapasitasnya. Ketu$uh %embaga #emasyarakatan yaitu 7 %apas Klas I

    1ipinang, %apas Klas II A 'arkotika 6akarta, %apas Klas II A Salemba, %apas Klas II B

    erbuka 6akarta, utan Klas I 1ipinang, utan Klas I 6akarta #usat, utan Klas II A 6akarta

    imur.

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 5

    http://id.wikipedia.org/wiki/Petugas_Pemasyarakatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sipirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penjarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Petugas_Pemasyarakatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sipirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penjara

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    3/30

    BAB II

    Problematik, Tantangan dan Peluang

    2.1 Problematik  

    6umlah penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan meledaknya

     populasi #enduduk Indonesia. Menurut data dari Badan #usat Statistik pada tahun +8(8

    tercatat +59.*:(.5+* yang merupakan $umlah penduduk Indonesia. &al tersebut berbanding

    lurus dengan $umlah tindak kriminal yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. #ada

    tahun +8(8 menurut Sumber Markas Besar Kepolisian 'egara epublik Indonesia tercatat

    555 +:)  tindak pidana yang ada di Indonesia. ingginya tindak kriminal tersebut

    menyebabkan semakin banyaknya narapidana serta tahanan di Indonesia.

    /engan rentang waktu hukuman tindak pidana yaitu minimum ( tahun dan maksimal

    +8 tahun menyebabkan semakin menumpuknya penghuni pen$ara atau %A#AS. Semakin

     penuhnya %embaga #emasyarakatan tersebut tidak didukung dengan pembangunan %embaga

    #emsyarakatan yang baru, sehingga keadaan pen$ara atau %A#AS semakin sesak. Kondisi

    yang memprihatinkan ini menyebabkan hilangnya ;ungsi utama dari %embaga

    #emasyarakatan yang ber;ungsi sebagai tempat pembinaan narapidana dan tahanan.

    Sumber Berita: beritasatu.com

    18/07/2013

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 :

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    4/30

     Jumlah Tindak Pidana Menurut KepolisianDaerah, 2007 - 2011

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 4

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    5/30

     

    Kepolisian Daerah 2007 2008 2009 2010 2011

    Aceh 3 053 1 517 6 297 9 244 9 114

    Sumatera Utara 28

    642 26185

     26597

     33227 3 761

    Sumatera Barat 9 499 10776

     11848

     10819

     11695

    Riau 9 767 8 024 8 968 10129 8 323

     Jambi 2 426 2 692 2 637 3 586 445

    Sumatera Selatan 9 966 11213 1 417

     18288

     19353

    Bengkulu 1 945 2 001 1 827 2 717 3 498

    am!ung 6 577 685 9 959 4 813 6 052

    Bangka Belitung 2 284 2 021 2 506 2 642 2 732

    "e!ulauan Riau 3 233 2 998 3 494 4 141 3 643

     

    #etr$ Ja%a 1& 63

    661 61409

     57041

     60989

     53324

     Ja'a Barat 2 216 23862

     27352

     16869

     29296

     Ja'a (engah 19

    806 2 008 19

    801 15479

     15205

    )* +$g%akarta 4 316 5 183 6 988 17622 6 326

     Ja'a (imur 43

    822 40598

     37337

     16948

     28392

    Banten 1 771 1 255 2 481 3 832 3 205

     Bali 759 7 401 795 5 593 549

    ,u-a (enggara Barat 6 855 7 024 8 535 10908 9 585

    ,u-a (enggara (imur 6 575 6 772 6 421 3 583 5 298

     

    "alimantan Barat 10

    532 11265

     10886 8 599

     10296

    "alimantan (engah 3 068 4 213 4 097 2 734 5 682

    "alimantan Selatan 408 5 404 4 069 191 499

    "alimantan (imur 8 309 6 714 718 10007 9 439

     

    Sula'e-i Utara 10

    275 10189

     12515 871

     11286

    Sula'e-i (engah 6 272 6 012 716 1 303 7 001

    Sula'e-i Selatan 2& 16

    387 16354

     16971

     15784

     22509

    Sula'e-i (enggara 594 6 176 6 129 6 196 6 254

    .$r$ntal$ 4 421 3 754 3 917 308 2 602

     

    #aluku 1 726 2 348 257 4 004 151

    #aluku Utara 714 708 1 111 1 916 887

    /a!ua 2& 4 682 5 754 6 128 5 091 7 049

     

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 *

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    6/30

    *,),S*A 3303!

     32"72

     3!!9!2

     3332!9

     3!7"0

     

    Sumber #arka- Be-ar "e!$li-ian ,egara Re!ublik *n$ne-ia

    atatan

    1& /$la #etr$ Ja%a meli!uti /$lre- Jakarta Selatan Jakarta (imur Jakarta /u-at JakartaUtara Jakarta Barat "e!ulauan Seribu "abu!aten Beka-i "$ta Beka-i "abu!aten (angerang"$ta (angerang "$ta )e!$k Banara S$ekarn$atta an "/3

    2& #eli!uti 'ila%ah -ebelum !emekaran !r$in-i /$la Sul-elbar meli!uti 'ila%ah /r$in-iSula'e-i Selatan an Sula'e-i Barat /$la /a!ua meli!uti 'ila%ah /r$in-i /a!ua an /a!uaBarat

     

     Jumlah Tindak Pidana Menurut Kepolisian Daerah, 2003 -200

     

    Kepolisian Daerah 2003 200! 200

    Aceh 2 724 1 873 2 181

    Sumatera Utara 1 753 20924

     25111

    Sumatera Barat 5 842 5 387 7 203

    Riau 702 7 151 6 855

     Jambi 1 793 1 984 2 202

    Sumatera Selatan 7 534 7 328 8 579

    Bengkulu 1 159 1 086 11

    am!ung 3 697 4 624 4 253

    Bangka Belitung 1 218

    "e!ulauan Riau 1 984

     

    )"* Jakarta 37

    895 53404

     57762

     Ja'a Barat 17

    188 17549

     19574

     Ja'a (engah 12

    528 13374

     12823

    )* +$g%akarta 2 063 2 377 3 429

     Ja'a (imur 26

    347 25603

     30476

    Banten 802 1 946

     

    Bali 4 354 5 456 5 902

    ,u-a (enggara Barat 3 245 3 429 4 352

    ,u-a (enggara (imur 3 887 3 468 5 105

     

    "alimantan Barat 1 846 2 658 5 145

    "alimantan (engah 223 2 304 3 026

    "alimantan Selatan 3 542 3 472 2 757

    "alimantan (imur 5 264 5 853 6 778

     

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 9

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    7/30

    Sula'e-i Utara 11

    229 7 684 9 181

    Sula'e-i (engah 3 881 3 246 4 935

    Sula'e-i Selatan 7 405 10033

     12571

    Sula'e-i (enggara 1 183 1 672 583

    .$r$ntal$ 225 2 681

     

    #aluku 1 851 1 146 902

    #aluku Utara 542

    /a!ua 3 694 4 749 5 387

     

    *,),S*A 19"931

     22088"

     2"!31

    Sumber #arka- Be-ar "e!$li-ian ,egara Re!ublik *n$ne-ia

    Banyak ;aktor yang disebabkan oleh penuhnya kapasitas pen$ara atau %A#AS

    diantaranya adalah kerusuhan, kematian, sakit, tahanan yang kabur, dan lain - lain. &al

    tersebut disebabkan oleh kurangnya pengawasan sipir! dan kurangnya ruang untuk 

     berakti

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    8/30

    Sumber :melac$m03;04;13

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 )

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    9/30

    Kurangnya pengawasan dari pihak yang berwenang serta tingginya tingkat penyuapan

    di dalam pen$ara $uga menyebabkan ter$adinya penyelewengan seperti yang dapat di lihat

     pada kasus di atas. Kasus tersebut dapat terhindar $ika tidak adanya tindak penyuapan di

    dalam pen$ara yang menyebabkan perbedaan kondisi yang dialami tahanan. Kondisi ini

    menyebabkan keresahan diantara masyarakat. #en$ara atau %embaga #emasyarakatan sudah

     $auh melenceng dari ;ungsi utamanya untuk memasyarakatkan atau membina seseorang agar 

     bisa kembali diterima di tengah - tengah masyarakat.

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 (8

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    10/30

    /ata kepadatan %A#AS 6akarta

    2.2 Tantangan

    Melihat dari ;enomena problematik yang ada, bagaimana %embaga #emasyarakatan

     bisa mengembalikan ;ungsi utamanya sebagai tempat untuk membina pelanggar hukum

    narapidana dan tahanan! agar dapat kembali ke $alan yang benar dan dapat diterima di tengah

    - tengah masyarakat.

    Kurangnya kepedulian dan pengawasan masyarakat dan instansi pemerintah akan

    keadaan %embaga pemasyarakatan membuat keadaannya semakin memprihatinkan.

    Kurangnya transparansi akan keadaan di dalam %embaga #emasyarakatan $uga men$adi

     penyebab melencengnya ;ungsi utama dari %embaga #emasyarakatan.

    /ilihat dari data serta ;enomena yang ada, $umlah narapidana serta tahanan yang ada

    akan semakin meningkat dari tahun ke tahun. &al tersebut bisa membuat kondisi sekarang

    men$adi semakin parah. /ibutuhkan penyelesaian secara arsitektural yang dapat men$awab

    tantangan yang ada. #enyelesaian ini $uga diharapkan tidak melenceng dari konteks

    Masyarakat Indonesia dan dapat mengembalikan nilai - nilai awal dari %embaga

    #emasyarakatan.

    Suasana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas !e"as ## $% &ipinang% 'akarta. )*P+/ L, Baskoro

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 ((

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    11/30

    2.3 Peluang

    Menyikapi ;enomena dan permasalahan yang sudah diuraikan di atas, maka perlu

    diciptakan wadah bagi narapidana dan tahanan untuk yang $umlahnya semakin meningkat.

    =adah ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan dapat menampung narapidana serta tahanan

    yang ada serta mewadahi kegiatan - kegiatan yang dibutuhkan untuk membina para tahanan

    dan narapidana. Karena kondisi saat ini yang memprihatinkan, wadah ini diharapkan bisa

    mengembalikan gambaran awal dari %embaga #emasyarakatan kepada masyarakat, agar 

    tu$uan awal dari %embaga #emasyarakatan dapat tercapai.

    /engan wadah ini diharapkan dapat mengatasi persoalan - persoalan baru yang

    tercipta akibat dari perkembangan $aman. =adah ini $ugadiharapkan dapat merubah

     pandangan masyarakat luas khususnya /KI 6akarta terhadap pen$ara atau %A#AS yang

    dipenuhi dengan tindakan kriminal. /engan begitu maka tu$uan awal dari lembaga

     pemasyarakatan dapat tercapai yaitu membina pelanggar hukum atau narapidana untuk 

    kembali ke masyarakat.

     

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 (+

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    12/30

    BAB III

    Penjabaran Proyek 

    3.1 Usulan Proyek  

    /alam men$awab permasalahan atas ;enomena yang telah di$abarkan, maka

    ditawarkan sebuah wadah ;asilitas narapidana dan tahanan, dimana wadah ini untuk 

    menampung kegiatan dari para narapidana dan tahanan di kota 6akarta.

    >rban #rison> ini dibuat sebagai wadah dan ;asilitas bagi narapidana serta tahanan,

    sebagai upaya untuk mengembalikan esensi awal dari %embaga #emasyarakatan, yaitu untuk 

    membina masyarakat pelanggar hukum.

    Sebagai produk akhir, proyek ini di programkan dengan asumsi awal 7

    • Kurangnya kesadaran masyarakat akan ;ungsi dari %embaga #emasyarakatan

    untuk membina narapidana serta tahanan.

    • Kurangnya pengawasan dari instansi - instansi pemerintah terhadap %embaga

    #emasyarakatan.

    • ingginya presentase pertumbuhan penduduk yang se$alan dengan presentase

     pertumbuhan tindakan pelanggaran hukum.

    • ingginya tingkat kriminalitas serta tindakan penyuapan di dalam pen$ara.

    • Kurangnya petugas di dalam %embaga #emasyarakatan.

    3.2 aksud dan Tujuan

    Adapun maksud dari proyek ini adalah membantu pemerintah untuk mengembalikan

    esensi awal dari %embaga #emasyarakatan untuk membina narapidana serta tahanan

    u$uan dari proyek ini sebagai berikut 7

    • Mengurangi tingkat kepadatan yang ter$adi di %embaga #emasyarakatan 6akarta.

    • Menyediakan ;asilitas yang memadai bagi narapidana serta tahanan agar dapat

    terbina dengan baik.

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 (5

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    13/30

    • Mengurangi tindak kriminalitas yang ter$adi di dalam pen$ara.

    • Mengurangi angka kriminalitas yang ada di 6akarta.

    • Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap %embaga #emasyarakatan.

    3.3 !asaran Proyek 

    Karena proyek ini berhubungan erat dengan tindak kriminalitas, maka sasaran proyek 

    ini diutamakan kepada pelanggar hukum dan pelaku tindak kriminalitas seperti narapidana

    dan tahanan.

    Sasaran dari proyek ini $uga petugas dan orang - orang yang terkait dengan

     pembinanaan narapidana serta tahanan di dalam %embaga #emasyarakatan.

    3." Program Akti#itas

    ?ungsi dan akti

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    14/30

    BAB I$

    %riteria Ta&ak 

    Berdasarkan sasaran yang ditu$u dalam proyek %embaga #emasyarakatan ini, maka

    lokasi penempatannya memiliki kriteria @ kriteria yang nantinya akan turut menetukan

    keberhasilannya. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut 7

    • %okasi berada di pusat kota

    • /ekat dengan kantor polisi atau instansi pemerintah yang berhubungan dengan hukum

    • erdapat sarana transportasi umum

    • /ilewati banyak masyarakat umum

    • erletak berdekatan dengan $alan raya primer atau sekunder 

    Berikut ini adalah lokasi yang berpotensi memenuhi kriteria yang disebutkan diatas yaitu 7

    • Kawasan Semanggi

    • Kawasan Kuningan

    • Kawasan Sudirman

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 (4

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    15/30

    !tudi %asus

    Mas /enric #enitentiary

    Arsitek 7 AiB and #S#

    %okasi 7 arragona, Spain

    #en$ara di Spanyol ini terletak di daerah berhutan yang penuh dengan pohon - pohon. #en$ara

    ini dibuat terletak di daerah berhutan agar tidak terlihat dari kota yang ada di dekatnya, arsitek 

     bangunan ini membuat kompleks pen$ara yang terdiri dari bangunan berketinggian rendah

    yang dikelilingi oleh ruang terbuka yang luas.

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 (*

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    16/30

    #en$ara Mas /enric ini merupakan pelopor pen$ara sosial - inklusi; yang berbeda $ika

    dibandingkan dengan pen$ara lain, pen$ara ini memperbaharui gambaran awal pen$ara sebagai

    ob$ek dari desain arsitektural. #en$ara ini memiliki potensi perbaikan untuk men$adi pencetus

    tentang debat bagaimana arsitektur berhubungan dengan perbaikan sosial.

    Atap pen$ara ini dibuat mengikuti bentuk topogra;i sekitar dan diberi warna hi$au dengan

    nuansa yang berbeda.

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 (9

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    17/30

    opogra;i yang miring $uga terlihat pada halaman bagian dalam bangunan, dimana ruang

    dibagi menurut ketinggian yang berbeda dan tidak dengan partisi berpagar. Arsitek bangunan

    ini berharap agar pen$ara ini memberikan ;leksibilitas ruang dan $uga menciptakan lingkungan

    yang tidak bersi;at menindas.

    &alaman yang ada men$adi pembatas tapak bangunan, yang memberikan tahanan

     pemandangan ke arah hutan, ruangan pen$ara $uga dibuat menghadap ke hutan.

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 (3

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    18/30

    Site plan

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 ()

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    19/30

    /enah lantai dasar 

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 +8

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    20/30

    /enah lantai (

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 +(

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    21/30

    /enah lantai +

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 ++

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    22/30

    /anish State #rison

    Arsitek 7 1.?. Mller 

    %okasi 7 /enmark 

    /iletakkan seperti sebuah desa kecil, proposal ini akan mengintegrasikan berbagai ;asilitas

    ker$a dan liburan bersama ruang hi$au, semua terhubung oleh $aringan $alan dengan dinding

    setinggi enam meter mengelilingi pen$ara.

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 +5

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    23/30

    2edung administrasi, perpustakaan, ruang ibadah, ;asilitas olahraga, toko dan lapangan

    tengah akan ditempatkan di $antung kompleks.

    Akan ada lima blok pen$ara berbentuk bintang yang terpisah, terletak di pinggiran ;asilitas,

    salah satunya merupakan pen$ara keamanan tinggi, dimana sampai +48 tahanan akan

    ditempatkan.

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 +:

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    24/30

    Site plan

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 +4

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    25/30

    :)).SMMI eimagines .S. #risons

    Arsitek 7 Andreas $eld;laat and 2reg Knobloch

    %okasi 7 nited States

    'engan bimbingan instruktur mereka atthias (oll)i*h, sis)a Andreas Tjeld+laat dan

    reg %noblo*h dari Uni#ersity o+  Pennsyl#ania !*hool o+ 'esign telah mengusulkan

    alternati+   ke &enjara  tradisional yang ada  di seluruh Amerika !erikat. Bangunan

    &enjara ino#ati+   bertingkat tinggi  mengakui  +akta bah)a  ham&ir dua- pertiga dari

    1".  nara&idana  yang dirilis  setia& tahun dari  lembaga &emasyarakatan  /e)

    0ersey  akan kembali ke  &enjara  dalam )aktu lima tahun. ".!UIT

    mena)arkan solusi  yang  bermaksud  untuk membalikkan  statistik   itu dan

    membantu nara&idana agar berhasil melakukan transisi kembali ke masyarakat.

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 +*

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    26/30

    !istem &enjara A!  telah gagal untuk melihat kemajuan se&anjang abad yang lalu dan

    sangat  membutuhkan  ino#asi dan  re-ima$inasi. !ementara  literatur terbaru  mulai

    mem&ertanyakan  dam&ak   sosiologis  &enjara, telah ada sedikit  eks&lorasi  dari

    a&arat di mana tahanan disim&an. ".!UIT adalah hasil dari &andangan kritis

    ke lembaga-lembaga statis. &al ini diusulkan sebagai tantangan semua &raduga dari

    kata  pen$ara", dan membayangkan lagi bangunan bertingkat tinggi sebagai &enjara

    &erkotaan. assa bangunan ini terdiri dari tiga menara dalam bentuk  lengkungan.

    %ualitas  linear dan +ormal yang melekat &ada lengkungan memungkinkan konse&

    &eredaran se*ara  keseluruhan7 atas, ba)ah. !etia&  lengkungan  memiliki tiga  +ase

    utama, Penahanan  4up!, Trans+ormasi  4atas!, dan Integrasi  4 bawah!. Lengkungan

    mulai  terisolasi  selama +ase  &enahanan dan  bergabung bersama  baik se*ara +isik mau&un &emrograman selama +ase integrasi. %etika tahanan lulus dari +asilitas ini,

    mereka menda&at kenaikan derajat dalam hal  interaksi sosial, agar mereka bisa

    melakukan transisi  kembali ke masyarakat  semudah  mungkin.  Untuk   katalisator

    &roses ini, &rogram &ublik  dan &erumahan di&erkenalkan dalam +ase integrasi.

    /iagram Arsitektur 

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 +9

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    27/30

    Coning massa bangunan

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 +3

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    28/30

    Site #lan

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 +)

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    29/30

    /enah

    /iagram entrance bangunan

    ##SA% S/I #0A'1A'2A' ASI0K 3. (4 58

  • 8/18/2019 Proposal 8.17

    30/30

    'A5TA6 PU!ATA%A

    http7DDwww.archdaily.comD++4)84D:))-summit-reimagines-u-s-prisonsD

    http7DDwww.deEeen.comD+8(5D8:D(9Dmas-denric-penitentiary-by-aib-and-estudi-psp-

    arFuitecturaD

    http7DDwww.deEeen.comD+8((D8(D89Ddanish-state-prison-by-c-;-mG15GB3llerD

    http7DDwww.merdeka.comD$akartaDini-data-$umlah-tahanan-o