profil dbd untuk kegiatan survei entomologi · pdf filekata pengantar ... serotipe tidak dapat...

29
LAPORAN PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI DBD DI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2105 bÄx{ BBTKLPP BANJARBARU KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT & PENYEHATAN LINGKUNGAN BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (BBTKLPP) BANJARBARU TAHUN 2015 DAFTAR ISI

Upload: hadat

Post on 31-Jan-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

LAPORAN

PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN

SURVEI ENTOMOLOGI DBD DI KOTA BALIKPAPAN

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

TAHUN 2105

bÄx{

BBTKLPP BANJARBARU

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT & PENYEHATAN LINGKUNGAN

BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

(BBTKLPP) BANJARBARU

TAHUN 2015

DAFTAR ISI

Page 2: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

Halaman

Kata Pengantar ......................................................................................................................

Daftar Isi ................................................................................................................................

Daftar Tabel ...........................................................................................................................

i

ii

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Tujuan ............................................................................................................. 2

1.3 Jadwal Pelaksanaan..........................................................................................

1.4 Sasaran……………………………………………………………………….

1.5 Pelaksana Kegiatan…………………………………………………………..

2

3

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Epidemiologi……............................................................................................ 4

2.2 Vektor……………….. ................................................................................... 4

2.3 Virus Dengue…............................................................................................... 6

2.4 Siklus Penularan DBD.................................................................................... 7

2.5 Peningkatan Kasus.......................................................................................... 2.6 Pengobatan dan Pencegahan………………………………………….……..

2.7 Survei

Entomologi…….…………………………………………………………….

2.8 Kerangka

Konsep……………………………………………………………………….

7 8

9

11

BAB III METODOLOGI

3.1 Jenis Kajian……………………………..........................................................

3.2 Populasi dan

Sampel……………………………………………………………………….

3.3 Tahapan Kegiatan Survei Entomologi………………………………………

3.4 Instrumen Kajian…………………………………………………………….

3.5 Teknik Analisis Data…………………………………………………………

12

12

12

14

14

3.6 Lokasi Kajian…………………....................................................................... 14

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Survey..................................................................... 15

BAB V

4.2 Hasil………….................................................................................................

4.3 Pembahasan………………………………………………………………….

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………...

5.2 Saran………………………………………………………………………….

16

22

26

26

LAMPIRAN

ii

Page 3: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue

Hemorrhagic Fever (DHF) merupakan penyakit yang penyebarannya sampai saat ini

masih terpusat di daerah tropis, yaitu Australia Utara bagian timur, Asia Tenggara, India

dan sekitarnya, Afrika, Amerika Latin, dan sebagian Amerika Serikat. Namun dengan

adanya pemanasan global, dengue diperkirakan akan meluas sampai ke daerah - daerah

beriklim dingin.1

DBD masuk ke Indonesia tahun 1968 dan sejak tahun 1980 telah tersebar luas

diseluruh provinsi di Indonesia. Sampai sekarang penyakit ini masih merupakan masalah

kesehatan masyarakat.2

Virus dengue ditularkan dari orang sakit ke orang sehat melalui gigitan nyamuk

Aedes dari subgenus Stegomyia. Di Indonesia ada 3 jenis nyamuk Aedes yang bisa

menularkan virus dengue yaitu : Aedes aegypti, Aedes albopictus dan

Aedes scutellaris.3 Virus dengue merupakan virus RNA untai tunggal, genus flavivirus

terdiri dari 4 serotipe (yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4). Keempat tipe virus

tersebut telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.4

Provinsi Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan termasuk wilayah

dengan kasus DBD yang selalu ada dari tahun ke tahun. Terdapat kasus DBD di semua

kecamatan yang ada di Kota Balikpapan. Dari data Dinas Kesehatan Kota Balikpapan

pada tahun 2013 terdapat 424 kasus DBD, sedangkan tahun 2014 terdapat 2151 kasus,

dan pada awal tahun 2015 sudah tercatat 1043 kasus DBD. Wilayah Kecamatan

Balikpapan Utara merupakan salah satu wilayah dengan data kasus tertinggi. Oleh

karena itu dipilih menjadi lokasi survei profil DBD oleh BBTKLPP Banjarbaru. Dari 6

kelurahan yang ada di Kecamatan Balikpapan Utara, Kelurahan Batu Ampar

Page 4: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

merupakan kelurahan dengan jumlah kasus tertinggi pada awal tahun 2015 yaitu

sebanyak 62 kasus. Dari data DitJend PP & PL tahun 2015 di Kalimantan Timur

terdapat 3 jenis type virus yang ditemukan pada manusia, yaitu DEN-1, DEN-2 dan

DEN-3.

Dalam rangka kegiatan survei profil DBD dan untuk dapat mendukung

keberhasilan pemberantasan nyamuk vektor, maka BBTKL PP Banjarbaru perlu

melakukan survei entomologi DBD.

1. 2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mengetahui Profil penyakit DBD dengan melakukan survei entomologi DBD di

Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Balikpapan Utara Kota Balikpapan Provinsi

Kalimantan Timur.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. melakukan survei entomologi antara lain :

1.1 survei telur

1.2 survei jentik (CI,HI,BI)

1.3 serotype virus pada nyamuk vektor

1.3 Jadwal Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan di Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Balikpapan Utara

Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur tanggal 11 sd 14 Mei 2015.

1.4 Sasaran

Sasaran kegiatan ini meliputi rumah penduduk di wilayah endemis DBD di

Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Balikpapan Utara.

1.5 Pelaksana Kegiatan

Pelaksana kegiatan ini adalah BBTKLPP Banjarbaru berkoordinasi dan

bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan.

Page 5: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Epidemiologi

Sampai saat ini DBD masih terpusat di daerah tropis, yaitu Australia Utara

bagian timur, Asia Tenggara, India dan sekitarnya, Afrika, Amerika Latin, dan sebagian

Amerika Serikat. Diperkirakan adanya pemanasan global akan mempercepat

penyebaran DBD ke daerah - daerah beriklim dingin. Pemanasan global diprediksi

tidak hanya meningkatkan penyebaran nyamuk, tetapi juga akan membuat ukuran

nyamuk menjadi lebih kecil. Sebagai akibatnya, nyamuk dewasa akan lebih banyak

mengisap darah untuk perkembangan telur – telurnya. Insiden mengisap darah dua kali

(double feeding) akan semakin meningkat yang berarti pada akhirnya meningkatkan

kesempatan untuk menularkan lebih banyak virus ke manusia.1

Nyamuk Aedes tersebar

luas diseluruh Indonesia. Walaupun banyak ditemukan diperkotaan dengan penduduk

yang padat, nyamuk ini juga ditemukan dipedesaan.2 Indonesia merupakan negara

paling besar di Asia Tenggara dan hampir seluruh wilayahnya merupakan daerah

endemis untuk infeksi virus dengue. Empat serotipe virus dengue ditemukan

bersirkulasi di seluruh Indonesia. Penelitian yang dilakukan pada beberapa daerah di

Indonesia pada tahun 1973 – 2010 hampir selalu menunjukkan dominasi serotipe

DENV-3. Dominasi serotipe lainnya yaitu DENV-1 ditemukan di Manado tahun 1974

dan DENV-2 di Bandung tahun 2001.5

2.2 Vektor

Di Indonesia ada 3 jenis nyamuk Aedes yang bisa menularkan virus dengue yaitu :

Aedes aegypti, Aedes albopictus dan Aedes scutellaris.3 Saat ini ditemukan spesies baru

di Papua dari hasil riset B2P2VRP Salatiga yaitu Aedes aurensius, masih perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui potensinya sebagai vektor penyakit.

2.2.1 Anatomi dan morfologi

Abdomen nyamuk Aedes betina mempunyai ujung yang lancip dan terdapat

cercus yang panjang. Larva Aedes mempunyai siphon yang gemuk, yang mempunyai

satu pasang hair tuft dan pecten yang tumbuh tidak sempurna.

Aedes aegypti dewasa tubuhnya berwarna hitam mempunyai bercak putih

keperakan atau putih kekuningan. Pada toraks bagian dorsal terdapat bercak putih yang

Page 6: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan
Page 7: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

Virus dengue termasuk dalam grup B Arthropod borne viruses (Arboviruses).

Virus dengue merupakan virus RNA untai tunggal, genus flavivirus, terdiri dari 4

serotipe (yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4). Struktur antigen ke 4 serotipe

ini sangat mirip satu dengan yang lain. Namun antibodi terhadap masing – masing

serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. Variasi genetik yang

berbeda pada ke4 serotipe ini tidak hanya menyangkut antar serotipe tetapi juga didalam

serotipe itu sendiri tergantung waktu dan daerah penyebarannya.

Struktur virus dengue adalah genomnya mempunyai berat molekul 11 Kb

tersusun dari protein struktural dan nonstruktural. Protein struktural yang terdiri dari

protein envelope (E), protein pre-membran (prM) dan protein core (C) merupakan 25 %

dari total protein, sedangkan protein nonstruktural merupakan bagian yang terbesar

(75%) terdiri dari NS-1 dan NS-5. Dalam merangsang pembentukan antibodi diantara

protein struktural, urutan imunogenitas tertinggi adalah protein E, kemudian diikuti

protein prM dan C. Sedangkan pada protein nonstruktural yang paling berperan adalah

protein NS-1.4

2.4 Siklus Penularan DBD

Nyamuk Aedes terinfeksi virus saat mengisap darah penderita fase demam akut

(viraemia), melalui periode inkubasi ekstrinsik (8 – 10 hari) virus akan bermultiplikasi

pada sel midgut (tetapi sel hostnya tidak lisis). Dengan mengikuti hemolimp kemudian

virus berada pada kelenjar ludah nyamuk (Glandulla slyvarius). Manusia akan terinfeksi

bila virus masuk ke tubuh manusia bersama ludah nyamuk saat melakukan penetrasi dan

memasuki darah yang disebut dengan primari viraemi. Kemudian virus mencari orga

untuk bereplikasi. Dari sel organ virus akan kembali memasuki peredaran darah yang

disebut dengan keadaan sekondari viraemi (pada fase ini timbul gejala demam). Pada

tubuh manusia tejadi masa inkubasi selama 3 – 14 hari (rata – rata 4 – 6 hari) dapat

Page 8: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

timbul gejala awal demam mendadak yang bisa diikuti denganmenggigil maupun nyeri

kepala dengan muka ruam kemerahan (flushed face).7

Dalam 24 jam akan muncul pusing, mialgia (nyeri otot), nyeri dibelakang mata,

nyeri punggung dan persendian, fotofobia, hilang nafsu makan, dan berbagai tanda atau

gejala non spesifik seperti mual, muntah, dan rash (ruam pada kulit) menyerupai urtikaria

pada masa fase demam. Setelah hari ketiga (lebih) akan timbul ruam makulopapular

(skarlatina) menjelang akhir demam, petekia akan muncul secara menyeluruh di

punggung kaki, lengan. Petekia mengelompok ditandai daerah bulat, pucat.7

Timbulnya petekia disebabkan aktivitas virus merusak sel trombosis serta sel

endotel pembuluh darah, sebab sel ini bersifat reseptor dan virus bermultiplikasi dan

darah akan keluar akibat kerusakan sel.7

2.5 Peningkatan kasus

Meningkatnya jumlah kasus akibat penularan serta bertambanhya wilayah yang

terjangkit, ditentukan oleh beberapa faktor antara lain :

1. Faktor host : faktor host yang dimaksud adalah kerentanan (susceptibility)

dan respon imun seseorang terhadap demam berdarah.

2. Faktor lingkungan (environment) : yaitu kondisi geografi (ketinggian dari

permukaan laut, curah hujan, angin, kelembaban, musim), kondisi

demografi (kepadatan, mobilitas, prilaku, adat istiadat, sosial ekonomi

penduduk).

3. Faktor agent : yaitu faktor yang berhubungan dengan sifat virus. Dengue

yang saat ini beredar ada 4 tipe (DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4).

4. Jenis nyamuk sebagai vektor. Saat ini ada dua jenis nyamuk yaitu Aedes

aegypti dan Aedes albopictus, kedua jenis nyamuk terdapat diseluruh

Page 9: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

wilayah Indonesia kecuali daerah dengan ketinggian lebih dari 1000 meter

diatas permukaan laut.4

2.6 Pengobatan dan Pencegahan

Sampai saat ini belum ditemukan obat maupun vaksin untuk DBD. Sedangkan

untuk pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektornya.

Pengendalian dapat dilakukan dari sisi :

1. Lingkungan

Dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang meliputi :

a. Menguras tempat penampungan air sekurang – kurangnya seminggu sekali.

b. Mengganti air pada vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali.

c. Menutup rapat tempat penampungan air.

d. Mengubur barang bekas (kaleng bekas/ban bekas).

2. Biologis

Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik, dan

bakteri (Bt.H-14)

3. Kimiawi

Pengendalian nyamuk secara kimiawi dapat dilakukan dengan :

a. pengasapan/fogging (dengan malathion/fenthion) berguna untuk mengurangi

penularan sampai batas waktu tertentu.

b. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat penampungan air.

Cara yang paling efektif dalam pencegahan DBD adalah dengan

mengkombinasikan cara – cara diatas, yang di sebut 3M plus.

2.7 Survei Entomologi

Survei Entomologi terdiri dari 3 yaitu survei telur, survei larva dan survei

nyamuk dewasa.

Page 10: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

2.7.1 Survei telur

Survei ovitrap dilakukan untuk deteksi dini dari infestasi baru dilokasi dimana

nyamuk vektor telah diberantas sebelumnya. Dengan alasan ini ovitrap dipakai sebagai

kegiatan pengamatan dipelabuhan Internasional terutama di Bandar Udara

Intsernasional. Survai telur dilakukan di 80 rumah dengan menggunakan 160 ovitrap.

Tiap rumah 2 ovitrap, 1 ovitrap ditempatkan di dalam rumah dan 1 ovitrap lainnya

ditempatkan di luar rumah. Survei ovitrap dilakukan didaerah yang kepadatan

populasinya rendah (BI < 5).3

2.7.2 Survei larva

Untuk mengetahui tingkat keberadaan Aedes dapat dilakukan dengan survei

larva sehingga didapatkan presentasi rumah yang ditemukan larva terhadap seluruh

rumah yang diperiksa (HI), presentasi kontainer yang ditemukan jentik terhadap seluruh

kontainer yang diperiksa (CI), dan presentasi jumlah kontainer yang ditemukan larva

terhadap 100 rumah (BI).7

Survei larva dpat dilakukan dengan single larva method atau cara visual

1. Single larva

Cara ini dilakukan dengan mengambil 1 larva disetiap tempat genang air yang

ditemukan jentik untuk diidentifikasi lebih lanjut.

2. Visual

Cara ini cukup dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya larva di setiap tempat

genangan air tanpa mengambil larvanya.

2.7.3 Survei nyamuk dewasa

Survei nyamuk dewasa dapat memberikan data tentang kecenderungan populasi

musiman, dinamika penularan, risiko penularan dan evaluasi pemberantasn nyamuk

dewasa. 7. Dengan dilakukan uji konfirmasi untuk menemukan tipe virus dengue, dapat

dipastikan nyamuk Aedes yang ditangkap merupakan vektor DBD.

Page 11: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

2.8 Kerangka konsep

Daerah endemis DBD Kelurahan Batu Ampar

Survei telur Aedes Survei larva Aedes Survei nyamuk dewasa

Aedes

pemasangan Ovitrap Single larva survey penangkapan nyamuk

resting

Ovitrap Indeks HI, CI, BI , ABJ identifikasi

Spesies Nyamuk Aedes

Uji PCR

serotipe virus

Keterangan :

HI : House Indeks

CI : Container Indeks - +

BI : Breteau Indeks DEN-1

ABJ : Angka Bebas Jentik DEN-2

DEN-3

: variabel terikat DEN-4

: variabel bebas

Page 12: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

BAB III

METODOLOGI

3.1. Jenis kajian

Jenis kajian ini adalah observasional deskriptif, dilaksanakan dengan rancangan

studi cross sectional survey.

3.2. Populasi dan sampel

Dalam kajian ini populasi yang dipakai adalah seluruh rumah tangga dan

kontainer yang berada dilokasi kelurahan Batu Ampar, sedangkan sampelnya adalah

seluruh yang terpilih yang berada dilokasi kajian. Besar sampel secara purposif 100

rumah untuk survei telur dan survei larva. Untuk survei nyamuk dewasa dilakukan

disekitar rumah penderita.

3.3. Tahapan kegiatan survei Entomologi

3.3.1 Survei Telur

Bahan dan Alat :

Gelas plastik dicat warna hitam, padel bambu, kertas saring, selotif, spidol, air

rendaman jerami, pulpen, formulir.

Survei telur menggunakan ovitrap yaitu berupa potongan bambu diberi

kertas saring untuk meletakkan telur bagi nyamuk, yang dimasukkan ke dalam

gelas plastik yang dicat hitam, diberi air rendaman jerami dengan cara sebagai

berikut :

- Pemasangan ovitrap dilakukan pada setiap rumah sebanyak 2 buah yaitu 1

buah dipasang didalam rumah dan 1 buah dipasang diluar rumah.

- Dilakukan pengamatan ada tidaknya telur dilakukan seminggu sekali dengan

memeriksa kertas saring yang ada pada padel/potongan bambu.

Page 13: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

- Pada padel dipasang kertas saring baru yang telah diberi kode agar tidak

tertukar.

- Air rendaman jerami pada ovitrap dibuang dan diganti dengan yang baru.

Rumah yang pemiliknya bersedia dipasang ovitrap terdapat 99 rumah,

sehingga diperlukan 198 ovitrap. Pemasangan ovitrap dilakukan sebanyak 3 kali

pengulangan.

Rumus Ovitrap indeks ( % )= Jumlah padel dengan telur x 100 % Jumlah padel diperiksa

3.3.2 Survei Larva

Alat dan Bahan : dipper/ciduk, pipet plastik, vial larva, formulir, pulpen.

Pengumpulan data larva Aedes sp dilakukan dengan mengamati semua

kontainer yang ditemukan baik didalam maupun diluar rumah.

Metode survei yang dilaksanakan pada kegiatan ini adalah single larva

survey. Pada setiap kontainer yang ditemukan ada jentik, maka satu ekor akan

diambil dengan cidukan atau menggunakan pipet panjang larva sebagai sampel,

untuk identifikasi spesies.

Pemeriksaan pada 100 sampel rumah untuk mengetahui Container

indeks (CI), House Indeks (HI) dan Breteau indeks (BI) dan Angka Bebas Jentik

(ABJ).

HI = Ʃ rumah dengan jentik x 100 %

Ʃ rumah diperiksa

CI = Ʃ kontainer dengan jentik x 100 %

Ʃ kontainer diperiksa

BI = Ʃ kontainer dengan jentik x 100 %

Ʃ 100 rumah

Page 14: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

ABJ = Ʃ rumah tanpa jentik x 100 %

Ʃ 100 rumah

3.3.3 Survei Nyamuk dewasa

Alat dan Bahan : Aspirator, paper cup, kasa nyamuk, gelang karet, kapas, larutan

gula, formulir, pulpen.

Penangkapan nyamuk dewasa dilakukan dengan menagkap nyamuk yang

resting, kemudian diidentifikasi spesiesnya dan digunakan sebagai sampel

pemeriksaan serotype virus dengue dengan uji PCR.

3.4. Instrumen kajian

Data yang dipakai merupakan gabungan antara data primer dan data sekunder.

Data primer dengan mengadakan survei keberadaan jentik, survei vektor, Data

sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan, Puskesmas setempat dan instansi terkait.

3.5. Teknik analisis data

Data yang terkumpul diolah secara deskriptif.

3.6. Lokasi kajian

Lokasi pengambilan data, dipilih dengan angka kasus DBD tertinggi yaitu

Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Balikpapan Utara.

Page 15: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi survei

Kota Balikpapan dengan luas 503,30 Km2 memiliki topografi 70% merupakan

perbukitan dan 30% adalah dataran landai di tepi laut dengan posisi 116,5° BT – 117,5

°BT dan 1,0° LS – 1,5 ° LS dengan batas wilayah sebelah utara dengan Kabupaten Kutai

Kartanegara, sebelah timur dan selatan berhadapan dengan Selat Makasar kemudian

sebelah barat berbatasan dengan Teluk Balikpapan dan Kabupaten Pasir. Kota

Balikpapan secara administrasi terbagi dalam 4 (empat) wilayah kecamatan yaitu

Kecamatan Balikpapan Utara, Kecamatan Balikpapan Barat, Kecamatan Balikpapan

Selatan, Kecamatan Balikpapan Tengah dan Kecamatan Balikpapan Timur.

Ditinjau dari kependudukan Kota Balikpapan, pada tahun 2008 jumlah penduduk

Kota Balikpapan mencapai 526.963 jiwa meningkat sebesar 2,22% dari jumlah

penduduk tahun 2007 (Bappeda, 2009). Sebaran penduduk terbesar di Kecamatan

Balikpapan Selatan mencapai 34,33%. Kepadatan penduduk terpusat di pusat kota yaitu

di Kecamatan Balikpapan Tengah dengan kepadatan mencapai 9.761,16 jiwa per Km2.

Balikpapan beriklim tropis, musim kemarau biasanya terjadi bulan Mei sampai

dengan Oktober, sedangkan pada bulan November sampai April terjadi musim

penghujan. Dengan kelembaban uadar 85 % dan suhu rata – rata 30,2 °C, Kota

Balikpapan berhawa panas dan lembab. Curah hujan merupakan faktor penting dalam

pembentukan iklim suatu wilayah. Curah hujan pada tahun 2008 yang dilaporkan dari 4

pos pengamatan di kecamatan rata-rata tercatat 229 mm, sedang rata-rata hari hujan pada

tahun 2008 adalah 14 hari per bulan.

Lokasi survei ada di Kelurahan Batu Ampar yang terletak di Kecamatan

Balikpapan Utara. Di Kecamatan Balikpapan Utara terdapat wilayah konservasi alam

Page 16: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

dan hutan lindung yang berada dipinggiran kota. Provinsi Kalimantan Timur khususnya

Kota Balikpapan termasuk wilayah dengan kasus DBD yang selalu ada dari tahun ke

tahun. Terdapat kasus DBD di semua kecamatan yang ada di Kota Balikpapan. Dari data

Dinas Kesehatan Kota Balikpapan pada tahun 2013 terdapat 424 kasus DBD, sedangkan

tahun 2014 terdapat 2151 kasus, dan pada awal tahun 2015 sudah tercatat 1043 kasus

DBD.

Kecamatan Balikpapan Utara menjadi salah satu kecamatan dengan jumlah kasus

terbanyak. Dan Dari 6 Kelurahan yang ada di Balikapapan Utara, Kelurahan Batu Ampar

pada awal tahun 2015 menjadi kelurahan dengan jumlah kasus terbanyak sehingga

dipilih menjadi lokasi survei. Banyak faktor yang mempengaruhi sehingga dari tahun ke

tahun kasus tersebut masih terjadi. Dari Data Puskesmas Batu Ampar, kasus DBD di

Kelurahan Batu Ampar terdapat 103 kasus pada tahun 2013, 105 kasus pada tahun 2014

dan 124 kasus tahun 2015 dengan 1 orang penderita meninggal.

4.2 Hasil

4.2.1. Survei Telur

Untuk mendapatkan OI (Ovitrap Indeks) dilokasi survei, maka dilakukan

dengan melakukan pemasangan di dalam dan diluar rumah penduduk. Terdapat 99

rumah yang bersedia di pasang ovitrap sehingga disediakan ovitrap sejumlah 198

buah. Pemasangan dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan pada rumah yang sama,

dengan rumus :

Ovitrap indeks % = Jumlah padel dengan telur x 100 %

Jumlah padel diperiksa

didapatkan hasil sebagai berikut :

1.Ovitrap Indeks dalam rumah di Kelurahan Batu Ampar

Page 17: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

Hasil pemasangan ovitrap didalam rumah menunjukkan penurunan indeks

ovitrap pada minggu pertama dari 43,4 % menjadi 30,3 %, akan tetapi pada minggu

ketiga terjadi peningkatan menjadi 72,8 %.

2.Ovitrap Indeks luar rumah di Kelurahan Batu Ampar

Sedangkan pemasangan ovitrap diluar rumah dari 99 rumah yang dipasang

menunjukkan angka yang tidak jauh berbeda (78,8 %, 66,7 % dan 76,3 %).

4.2.2 Survei Larva

Dengan single larva survey, kepadatan larva pada 100 rumah yang diperiksa

untuk mendapatkan data HI, CI, BI dan ABJ di dapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 1. Indeks larva di Kelurahan Batu Ampar

Ovitrap indeks pemasangan didalam rumah

Minggu I

Minggu II

Minggu III

43,43 %

30,3 %

72,88 %

Ovitrap indeks pemasangan diluar rumah

Minggu I

Minggu II

Minggu III

78,8 %

66,7 %

76,3 %

Page 18: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

Parameter Hasil

HI

CI

BI

ABJ

62 %

20,63 %

124 %

38 %

Dari 100 rumah yang disurvei, terdapat 62 rumah positif larva (HI 62 %). Dari

601 kontainer yang diperiksa terdapat 124 kontainer positif larva (CI 20,63 %). Dari 100

rumah yang disurvei terdapat 124 kontainer yang positif larva (BI 124 %). Sehingga

didapatkan angka bebas jentik 38 % (dari 100 rumah yang disurvei terdapat 38 rumah tidak

ditemukan larva). Larva yang ditemukan dibawa dan di pelihara di laboratorium entomologi

BBTKL PP Banjarbaru hingga menjadi nyamuk dewasa dan diindentifikasi sebagai nyamuk

Aedes albopictus dan Aedes aegypti.

Dari total 601 kontainer yang diperiksa di Kelurahan Batu Ampar, kontainer

dominan adalah ember (18,3 %), drum (17,8 %) dan bak mandi (13,5 %). Sebanyak

49,58 % kontainer ada di dalam rumah dan 50,42 % kontainer berada diluar rumah.

3.Distribusi Jenis kontainer positif larva di pemukiman Kelurahan Batu Ampar

Dari seluruh kontainer yang positif ditemukan larva, kontainer drum (37)

merupakan kontainer dengan jumlah terbanyak positif larva, diikuti oleh bak mandi

kontainer positif larva di pemukiman

Kelurahan Batu Ampar drum (37)

Bak Mandi (24)

ember (16)

bak wc (4)

dispenser (9)

tandon (11)

barang bekas (14)

talang (1)

Page 19: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

(24) dan ember (16). Terdapat jenis kontainer berupa barang bekas yang positif

ditemukan larva (14).

4. Distribusi rumah yang memiliki kontainer > 3 di Kelurahan Batu Ampar

Dari 100 rumah yang disurvei terdapat 72 rumah (72 %) yang memiliki

kontainer > 3.

Selain di area pemukiman penduduk, survei larva juga dilakukan di

tempat – tempat umum (TTU) sebagai sample site, dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 2. Hasil survei larva di tempat umum Kelurahan Batu Ampar

No. Lokasi Kontainer

Positif Larva

Kontainer

Negatif Larva

1. Kantor 0 3

2. SD 3 12

3. SD 1 5

4. Musholla 0 2

5. Mesjid 0 1

6. SD 3 9

7. Mesjid 0 3

8. Pesantren 0 4

9. Mesjid 0 4

Total 7 43

Dari 9 lokasi yang disurvei, terdapat 3 lokasi positif larva (33,3 %) yang

semuanya adalah Sekolah Dasar.

5. Distribusi jenis kontainer positif larva lokasi tempat – tempat umum

Rumah dengan kontainer > 3 buah

rumah kontainer > 3 (72 %)

rumah kontainer <3 (28 %)

72 %

28 %

Page 20: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

di Kelurahan Batu Ampar

Dari 7 jenis kontainer yang positif larva, tandon air yang tidak ditutup atau tidak

tertutup rapat merupakan kontainer yang paling banyak positif larva (3).

4.2.3 Survei nyamuk dewasa

Penangkapan nyamuk dewasa yang resting dilakukan disekitar rumah

penderita DBD. Penangkapan dilakukan pada pagi hari (pukul 8 sd 10) dan sore

hari (pukul 16 sd 18), memberikan hasil yang sama, ditemukan nyamuk Aedes

yang resting pada pagi dan sore hari. Dari hasil penangkapan nyamuk dilakukan

identifikasi sebagai Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Selanjutnya nyamuk di

bekukeringkan untuk dilakukan konfirmasi vektor dengan uji PCR, mengetahui

ada tidaknya virus dengue dan tipe virusnya.

Dari hasil uji PCR terhadap toraks Aedes di 4 lokasi dengan 2 spesies yang

berbeda di dapatkan hasil sebagai berikut :

Jenis kontainer positif larva tempat umum

di Kelurahan Batu Ampar

tandon (3)

kaleng cat (1)

dispenser (1)

kolam (1)

Page 21: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

Tabel 3. Hasil Uji PCR terhadap serotype virus pada spesimen thorax

nyamuk

No. Spesies / lokasi Den-1 Den - 2 Den-3 Den-4

1. Aedes aegypti di pemukiman - - - -

2. Aedes albopictus di pemukiman - + - -

3. Aedes aegypti di tempat umum - + - -

4. Aedes albopictus di tempat

umum

- - - -

Dari hasil uji PCR pada thorax nyamuk di lokasi survei ditemukan tipe

virus dengue DEN-2 pada Aedes albopictus di pemukiman dan Aedes aegypti

di tempat umum.

4. 3 Pembahasan

Dari perbandingan persentase OI didalam dan luar rumah, dapat dilihat bahwa

aktivitas bertelur lebih banyak dilakukan diluar rumah.

Parameter Ovitrap Indeks lebih sensitif dibandingkan angka BI dalam

mendeteksi keberadaan vektor. Secara Umum ovitrap merupakan metode monitoring

yang sederhana dan cukup mudah, dengan menggunakan perangkap yang dipasang

dalam periode waktu tertentu, sejumlah telur yang diletakkan memberikan ukuran

relatif dari jumlah nyamuk di daerah yang sama. Oleh karena itu apabila suatu daerah

memiliki nilai BI yang rendah (<5), dapat melakukan monitoring keberadaan vektor

dengan OI. Meskipun dengan pemasangan ovitrap tidak bisa memberikan estimasi

kepadatan populasi Aedes, akan tetapi dapat memberikan gambaran perubahan relatif

populasi nyamuk betina.8

Page 22: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

OI terutama berguna untuk deteksi dini dari infestasi baru di lokasi dimana nyamuk

vektor telah diberantas sebelumnya.3

Angka HI dan BI sangat berpengaruh terhadap penularan kasus. Dengan angka

HI sebesar 62 % dan BI 124 % Kelurahan Batu Ampar memiliki resiko penularan

kasus yang tinggi. Pada penelitian Suryadi Rahim dkk tahun 2013 menunjukkan HI

merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap endemisitas DBD. Densitas atau

kepadatan larva Aedes spp dapat menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat. Apabila

larva Aedes menjadi nyamuk dewasa menggigit penderita DBD dan menjadi nyamuk

terinfeksi, kemudian menggigit manusia sehat , maka terjadilah penularan DBD.9

Angka HI 62 % dan CI 20,63 % menunjukkan angka yang tinggi. Harus dilakukan

pemantauan jentik secara berkala (PJB) baik secara mandiri oleh masyarakat maupun

oleh pemerintah melalui tenaga kesehatan di puskesmas. Pemantauan yang tidak rutin

dapat menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat, karena tidak diketahui sejak dini

apabila terjadi peningkatan keberadaan larva yang dapat menyebabkan peningkatan

kasus DBD. Hal tersebut juga harus dibarengi dengan PSN (pemberantasan sarang

nyamuk) dengan menerapkan PHBS baik lingkungan sekitar dan prilaku. Dengan BI

yang cukup tinggi 124 %, daerah survei berpotensi utnk terjadi KLB. Penyebaran Aedes juga

dipengaruhi kepadatan penduduk. Kelurahan Batu Ampar termasuk kelurahan yang cukup

padat.

Gambaran hasil survei dipemukiman yang menunjukkan drum sebagai key container

dan survei di tempat umum yang menunjukkan tandon sebagai key container. Dalam

penelitian Arum dan Widiarti 2014 menyatakan bahwa key container merupakan

gambaran jenis tempat penampungan air yang paling berperan sebagai tempat

perkembangbiakan nyamuk vektor DBD dilokasi survei. Selain bak mandi, drum dan

tandon juga merupakan kontainer yang disukai nyamuk untuk meletakkan telurnya.

Page 23: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

Dengan mengetahui key container dapat menjadi acuan dalam membuat sasaran

pengendalian vektor DBD, meskipun hanya untuk jangka waktu yang pendek. Dengan

mengetahui key container dapat membantu fokus dalam melakukan pengendalian,

terutama yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat.10

Pengendalian dapat

dilakukan dengan ikanisasi atau abatisasi mengingat drum merupakan kontainer dengan

volume yang cukup besar dan kecil kemungkinaan dilakukan pengurasan. Menutup

drum dan tandon dengan rapat juga akan mencegah nyamuk untuk bertelur.

Mengurangi/membatasi jumlah kontainer di rumah tidak lebih dari 3 kontainer juga

akan mengurangi peluang meningkatnya populasi nyamuk.

Hasil penangkapan nyamuk dewasa menunjukkan populasi jenis Aedes aegypti

dan Aedes albopictus yang cenderung sama. Penangkapan yang dilakukan pada pagi

dan sore hari menemukan nyamuk Aedes yang resting dikedua waktu tersebut.

Penelitian yang dilakukan Hadi dkk tahun 2011 menyimpulkan bahwa

terdapat aktifitas Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang mengisap darah pada

malam hari (nokturnal). Fakta ini dapat bermanfaat sebagai informasi dasar dalam

penyusunan program pengendalian vektor demam berdarah.11

Hasil pemeriksaan serotipe virus dengue pada toraks nyamuk, ditemukan tipe

DEN-2 pada toraks Aedes aegypti lokasi tempat umum dan tipe DEN-2 di torak Aedes

albopictus lokasi pemukiman, menunjukkan bahwa kedua spesies ini terkonfirmasi

sebagai vektor. Dengan keterbatasan jarak terbang dan umur yang pendek, informasi

keberadaan virus dengue dalam tubuh nyamuk menunjukkan adanya transmisi lokal.

Pengendalian dan pencegahan dapat dilakukan melalui program sekolah dan

puskesmas dalam memantau keberadaan jentik yaitu dengan melakukan PJB

(Pemeriksaan Jentik Berkala). Pada akhirnya pengendalian vektor ini tidak bisa hanya

Page 24: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

dari satu sisi tapi meninggalkan/mengabaikan sisi yang lain. Program, yang harus

dilakukan adalah dari berbagai sisi : prilaku, lingkungan dan vektor secara simultan.

Pengendalian terpadu kerjasama dan kesadaran masyarakat akan tanggungjawab

bersama sangat membantu program pengendalian sehingga dapat menurunkan kasus

DBD yang pada akhirnya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Page 25: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil survei entomologi DBD di Kelurahan Batu Ampar, dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Ovitrap Indeks dalam rumah (mingggu I : 43,4 %, minggu II : 30,3 %, minggu III :

72,88 %), Ovitrap Indeks luar rumah (mingggu I : 78,8 %, minggu II : 66,7 %,

minggu III : 76,3 %)

2. House Indeks 62 %, Container Indeks 20,3 %, Breteau Indeks 124 %, Angka Bebas

Jentik 38 %.

3. Jenis kontainer drum merupakan kontainer dengan jumlah terbanyak positif larva.

4. Terdapat 74 % rumah yang memiliki kontainer > 3 buah.

5. Hasil survei ditempat umum terdapat 3 lokasi positif larva. Tandon yang merupakan

kontainer terbanyak positif larva.

6. Vektor dominan adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

7. Serotype yang ditemukan pada torakx nyamuk adalah tipe DEN-2.

V.1 Saran

Untuk melakukan pengendalian vektor dengan cara :

1. Pemantauan keberadaan larva secara berkala.

2. Mengurangi jumlah kontainer tidak lebih dari 3 buah.

3. Memberikan larvasida atau ikanisasi pada kontainer yang bervolume besar dan sulit

dikuras.

4. Mengubur/ membuang barang bekas yang dapat menampung air.

5 . Menutup rapat kontainer

6. Menguras kontainer seminggu sekali

7. Menghindari gigitan nyamuk.

Page 26: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

DAFTAR PUSTAKA

1. Sembel Danjte T. 2009. Entomologi Kedokteran. Yogyakarta: Andi.

2. FK UI. 2008. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.

3. DitJen PP & PL KeMenKes RI. 2013. Pedoman Survei Entomologi Demam Berdarah Dengue.

Jakarta: KeMenKes RI.

4. Zulkoni A. 2011. Parasitologi. Yogyakarta: Nuha Medika

5. Andriyoko B., Parwati I., Tjandrawati A dan Lismayanti L. 2012. Penentuan serotipe virus

dengue dan gambaran manifestasi klinis serta hematologi rutin pada infeksi virus dengue. MKB

vol 44 No.4

6. Soedarto. 2011. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Jakarta : Sagung Seto.

7. Susanna D. 2011. Entomologi Kesehatan. Jakarta : UI press.

8. Sunaryo, Pramestuti N. 2014, Surveilans Aedes aegypti di daerah endemis Demam Berdarah

Dengue. Jakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol.8 No.8.

9. Rahim S, Ishak H. dan Wahid I. 2013. Hubungan faktor lingkungan dan tingkat endemisitas

DBD di Kota Makasar, diakses 29 Desember 2015.

10. Arum, Widiarti. 2014. Kepadatan larva nyamuk vektor sebagai indikator penularan demam

berdarah dengue di daerah endemis di Jawa Timur. Jurnal vektor penyakit, Vol 8 No.2,

2014:33-40

11. Hadi U.K, Soviana S., dan Gunandini D.D. 2011. Aktivitas nokturnal vektor demam berdarah

dengue di beberapa daerah di Indonesia. Jurnal Entomologi Indonesia. April 2012, Vol.9

No.1,1-6.

Page 27: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

Lampiran

Pembekalan kepada petugas daerah di Dinas Kesehatan Kota Balikpapan

Ovitrap yang dipasang diluar rumah dengan kode L

Kertas saring yang berisi telur Aedes hasil pemasangan ovitrap

Page 28: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

Telur Aedes yang nampak di bawah mikroskop

Kontainer drum di luar rumah positif larva

Larva Aedes yang diambil

Page 29: PROFIL DBD UNTUK KEGIATAN SURVEI ENTOMOLOGI · PDF fileKata Pengantar ... serotipe tidak dapat saling memberikan perlindungan silang. ... yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan

Persiapan alat untuk penangkapan nyamuk dewasa

Penangkapan nyamuk resting di baju yang digantung

Nyamuk Aedes lapangan dalam kandang nyamuk portable