prinsip pel prima
DESCRIPTION
Prinsip Pel PrimaTRANSCRIPT
Prinsip-Prinsip Pelayanan Prima
Dalam upaya menerapkan pelayanan prima kepada para pelanggan, ada
banyak poin yang wajib diperhatikan dan dilaksanakan, satu diantaranya adalah
menjalankan konsep A4, yang terdiri dari:
1. Attitude
Dalam menjalankan konsep pelayanan prima kepada para pelanggan, sikap
atau attitude merupakan poin yang utama. Sikap yang ramah dan sabar dalam
melakukan pelayanan kepada konsumen, baik itu pelanggan kelas atas
maupun pelanggan kecil harus diterapkan dengan seimbang. Untuk
menciptakan kesan attitude yang baik di mata konsumen, maka para pegawai
yang berinteraksi langsung dengan konsumen wajib menggunakan bahasa
sopan, cekatan dalam menangani keluhan, dan menjadikan pelanggan sebagai
seorang raja.
2. Attention
Attention atau perhatian adalah tindakan untuk memperhatikan keinginan
pelanggan serta fokus dalam menciptakan kepuasan konsumen. Atensi
tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai cara, misalnya mencermati
karakter konsumen yang datang, memahami kepentingan dan kebutuhan
pelanggan, serta mampu memberikan nasihat kepada pelanggan jika
diperlukan.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan menyangkut bentuk-bentuk pelayanan
berdasarkan konsep perhatian adalah sebagai berikut:
1) Mengucapkan salam pembuka pembicaraan.
2) Menanyakan apa saja keinginan pelanggan.
3) Mendengarkan dan memahami keinginan pelanggan.
4) Melayani pelanggan dengan cepat, tepat dan ramah.
5) Menempatkan kepentingan pelanggan pada kepentingan utama.
3. Action
Setelah Anda memulai pelayanan ke konsumen dengan attitude yang
bagus, dan kemudian memperhatikan segala hal yang menjadi keinginan
konsumen (attention), maka langkah berikutnya adalah segera melakukan
tindakan (action) guna mewujudkan apa yang diharapkan oleh konsumen.
Action yang dilakukan hendaknya memenuhi prinsip cepat, tepat, hemat dan
selamat. Misalnya dalam usaha jasa reparasi komputer, pelanggan yang
datang tentu berharap agar komputer yang ingin diperbaiki bisa segera cepat
selesai dengan diagnosa masalah yang tepat, biaya yang hemat serta
direparasi dengan selamat.
Bentuk-bentuk pelayanan berdasarkan konsep tindakan adalah sebagai
berikut:
1) Segera mencatat pesanan pelanggan.
2) Menegaskan kembali kebutuhan/pesanan pelanggan.
3) Menyelesaikan transaksi pembayaran pesanan pelanggan.
4) Mengucapkan terima kasih diiringi harapan pelanggan akan kembali
lagi.
4. Anticipation
Sebagai back up terakhir dari usaha melakukan pelayanan prima kepada
para konsumen adalah menyiapkan solusi dari segala kemungkinan yang
terjadi dalam bisnis anda. Hal tersebut dikenal dengan istilah antisipasi bisnis.
Antisipasi yang perlu dipersiapkan dalam pelayanan prima tentu yang
menyangkut dengan kepentingan konsumen. Misalnya dalam jasa laundry
pakaian, pelanggan akan diberikan uang pengganti atau pakaian sejenis ketika
hasil cucian terjadi kecacatan atau robek. Untuk itulah diperlukan antisipasi
yang berupa dana antisipasi atau lainnya demi menjamin kepuasan dan
loyalitas para pelanggan.
Dalam menentukan apakah pelayanan publik yang dilakukan pemerintah
sudah dilakukan secara prima, ini tentu memerlukan memerlukan kajian yang
terus menerus, karena sering terjadi bahwa suatu standard pelayanan prima yang
dimunculkan oleh pemerintah untuk suatu kebijakan yang dianggapnya sudah
sangat baik, ternyata tidak sesuai dengan ukuran baik yang diharapkan oleh
masyarakat. Oleh sebab itu pelayanan prima dalam pelayanan publik yang paling
tepat adalah pelayanan terbaik sesuai dengan standard pemerintah , yang
sekaligus juga dapat memuaskan masyarakat. Agar pelayanan publik ini dapat
dilakukan secara prima ada 5 (lima) prinsip yang menjadi acuan antara lain :
1. Mengutamakan pelanggan, yaitu dilakukan dengan memberikan suatu
kemudahan dan kenyaman kepada pelanggan, mengutamakan pelanggan
external dari pada pelanggan internal dan mengutamakan pelanggan langsung
dari pada pelanggan tidak langsung.
2. Sistem yang Efektif, yaitu pelayanan yang berlangsung dengan tertib dan
lancar di mata pelangan, meskipun sebenarnya proses pelayanan itu
melibatkan beberapa unit kerja yang berbeda.
3. Melayani dengan hati nurani, yaitu bahwa dalam melayani pelanggan sikap
dan perilaku petugas haruslah baik, artinya bahwa meskipun sarana dan
prasarana pelayanan sangat baik , tapi biasanya sikap dan perilaku pelayanan
oleh petugas merupakan penilaian yang tidak dapat diabaikan.
4. Melakukan perbaikan yang berkelanjutan, bahwa pelayanan yang diberikan
kepada pelanggan perlu selalu berkembang dan diperbaruhi agar sesuai
dengan tuntutan kebutuhan pelanggan yang semakin tinggi dan beragam.
5. Memberdayakan pelanggan, yaitu bahwa pelayanan yang diberikan harus
dapat menjadi tambahan sumber daya pelanggan dalam upaya
menyelesaikan persoalannya sendiri.
Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2003 (Menpan, 2003:3) menjelaskan
prinsip-prinsip pelayanan prima sebagai berikut:
1. Kesederhanaan
Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah
dilaksanakan.
2. Kejelasan:
a. Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik.
b. Unit kerja/ pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam
memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/ persoalan/ sengketa
dalam pelaksanaan pelayanan publik.
c. Rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran.
3. Kepastian Waktu
Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang
telah ditentukan.
4. Akurasi
Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah.
5. Keamanan
Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian
hukum.
6. Tanggung jawab
Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk
bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian
keluhan/ persoalan dalam pelayanan publik.
7. Kelengkapan sarana dan prasarana
Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung
lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi
dan informatika (telematika).
8. Kemudahan Akses
Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau
oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan
informatika.
9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan
Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta
memberikan pelayanan dengan ikhlas.
10. Kenyamanan
Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang
nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi
dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah
dan lain-lain.
Daftar Pustaka
Kerja Usaha. 2013. A4 - Prinsip dalam Pelayanan Prima . Diakses pada tanggal
27 Februari 2015 dari http://www.kerjausaha.com/2013/01/a4-prinsip-
dalam-pelayanan-prima.html
Trianto. 2012. Pelayanan prima adalah tangga menuju harapan. Diakses pada
tanggal 27 Februari 2015 dari http://www.bkkbn.go.id/Lists/Artikel/
DispForm.aspx?ID=36.