presipitin.docx

2
Dewi Gayuh Lestari 260110100153 Prinsip dan Mekanisme Uji Presipitin 1. Prinsip Uji Presipitin Pada uji presipitin terjadi reaksi antara satu antigen yang dapat larut dengan antibodi homolognya. Reaksi ini berlangsung dengan pembentukan presipitat (enndapan) kasat mata pada batas permukaan reaktan-reaktan bersangkutan. Reaksi semacam itu biasanya dilakukan dengan menggunakan antibodi (antiserum) dengan jumlah konstan dan antigen dengan berbagai pengenceran. Dengan mengingat bahwa konsentrasi antibodi itu konstan, maka dapat kita lihat bahwa hanya terbentuk sejumlah kecil presipitat bila antibodinya berlebihan. Dengan ditambahnya konsentrasi antigen, maka jumlah presipitat meningkat dan mencapai maksimum bila perbandingan antara antigen dan antibodinya optimum. Sesudah zone ini, dengan bertambahnya konsentrasi antigen, maka jumlah presipitat menurun lagi. Jadi ada tiga zone reaksi antigen-antibodi pada uji presipitin : zone kelebihan antibodi, zone setara, dan zone kelebihan antigen. Pada zone kelebihan antibodi, semua antigen telah bereaksi dengan antibodi dan telah diendapkan (tidak ada antigen bebas di dalam supernatan). Sebaliknya di dalam zone kelebihan antigen, semua antibodi telah bereaksi dengan antigen (tidak ada antibodi di dalam supernatan), tetapi kompleks yang terbentuk tetap dapat larut karena banyaknya kelebihan antigen mengikat antibodi menjadi kompleks yang berukuran kecil yang tidak terikat saling membentuk agregat besar yang kasat mata.di dalam zone setara terjadi presipitasi antigendan antibodi secara maksimum (tidak terdapat antigen bebas maupun antibodi bebas di dalam supernatan) karena keduanya terdapat dalam proporsi optimum sehingga dapat membentuk kisi-kisi antigen dan antibodi yang menjadi kasat mata dan tidak dapat larut. Karena alasan ini, maka uji presipitin akan paling bermanfaat bila memungkinkan reaktan berdifusi sampai konsentrasi optimumnya tercapai.

Upload: dewi-gayuh-lestari

Post on 26-Oct-2015

52 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

presipitin

TRANSCRIPT

Page 1: Presipitin.docx

Dewi Gayuh Lestari

260110100153

Prinsip dan Mekanisme Uji Presipitin

1. Prinsip Uji PresipitinPada uji presipitin terjadi reaksi antara satu antigen yang dapat larut dengan antibodi homolognya. Reaksi ini berlangsung dengan pembentukan presipitat (enndapan) kasat mata pada batas permukaan reaktan-reaktan bersangkutan. Reaksi semacam itu biasanya dilakukan dengan menggunakan antibodi (antiserum) dengan jumlah konstan dan antigen dengan berbagai pengenceran. Dengan mengingat bahwa konsentrasi antibodi itu konstan, maka dapat kita lihat bahwa hanya terbentuk sejumlah kecil presipitat bila antibodinya berlebihan. Dengan ditambahnya konsentrasi antigen, maka jumlah presipitat meningkat dan mencapai maksimum bila perbandingan antara antigen dan antibodinya optimum. Sesudah zone ini, dengan bertambahnya konsentrasi antigen, maka jumlah presipitat menurun lagi. Jadi ada tiga zone reaksi antigen-antibodi pada uji presipitin : zone kelebihan antibodi, zone setara, dan zone kelebihan antigen.Pada zone kelebihan antibodi, semua antigen telah bereaksi dengan antibodi dan telah diendapkan (tidak ada antigen bebas di dalam supernatan). Sebaliknya di dalam zone kelebihan antigen, semua antibodi telah bereaksi dengan antigen (tidak ada antibodi di dalam supernatan), tetapi kompleks yang terbentuk tetap dapat larut karena banyaknya kelebihan antigen mengikat antibodi menjadi kompleks yang berukuran kecil yang tidak terikat saling membentuk agregat besar yang kasat mata.di dalam zone setara terjadi presipitasi antigendan antibodi secara maksimum (tidak terdapat antigen bebas maupun antibodi bebas di dalam supernatan) karena keduanya terdapat dalam proporsi optimum sehingga dapat membentuk kisi-kisi antigen dan antibodi yang menjadi kasat mata dan tidak dapat larut. Karena alasan ini, maka uji presipitin akan paling bermanfaat bila memungkinkan reaktan berdifusi sampai konsentrasi optimumnya tercapai.

2. Mekanisme Uji Presipitin