presentasi kasus partus kasep
DESCRIPTION
partus kasepTRANSCRIPT
Partus Kasep
Oleh :
Elisha Rosalyn Rosdah 04124705019Mira Zulyati Ahfa 04124705033Suryadi Voonatta 04124705080Ikke Atria 04091401019
Supervisor:dr.Heriyadi, SpOG (K)
DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRUMAH SAKIT DR. MOHAMMAD HOESIN
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
Pemeriksaan FisikSTATUS PRESENSKeadaan Umum : tampak sakit sedangKesadaran : compos mentisTekanan Darah : 110/60 mmHgNadi : 120 x/menitPernapasan : 24 x/ menitSuhu : 38,1 CTB : 158 CMBB : 60 Kg
Kepala: Konjungtiva anemis ( +/+) Sklera ikterik (-/-)
Leher : JVP (5-2) mmHgThoraks : Simetris
Payudara : HiperpigmentasiJantung : BJ I dan II normal, reguler murmur (-), gallop (-)Paru-paru : Vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-)
Abdomen : cembung, hepar lien tidak terabaEkstremitas : edema pretibial(-) varises (-)Refleks Fisiologis :
Refleks tendon biceps : +Refleks tendon triceps : +
STATUS OBSTETRI
1.PEMERIKSAAN LUARFundus uteri : 3 jari di bawah processus xyphoideusLetak janin : melintang dengan kepala di sisi sebelah
kananBagian terbawah : kosongHis : 4x/10’/30’’DJJ : -TBJ : 3100 gram
Pemeriksaan Fisik
PEMERIKSAAN DALAMPortio :
Konsistensi : lunak Posisi : posterior Pendataran : 100% Pembukaan : 6 cm
Ketuban : jernihTerbawah : lenganPenunjuk : akromion
PEMERIKSAAN PANGGULPintu Atas PanggulPromontorium : tidak terabaKD : > 13 cmKV : > 11,5 cmLinea inominata : teraba 1/3 – 1/3 Pintu Tengah PanggulSpina Ischiadika : tidak menonjolDinding Samping: lurus Pintu Bawah PanggulArkus Pubis : > 90Kesan Panggul : LuasBentuk Panggul : ginekoidDKP : (-)
Pemeriksaan PenunjangLaboratorium Hemoglobin : 11,3 g/dl Leukosit : 32.000 /mm3
Trombosit : 352.000 /L Protein total : 5,9 mg/dl SGOT : 30 U/L SGPT : 10 U/L Glukosa sewaktu : 249 mg/dl
Pemeriksaan USGKesan: Tampak Janin 38 minggu tunggal mati dengan letak lintang, dorso
inferior, kepala di kanan
DiagnosisG3P2A0 hamil 38 minggu inpartu kala I fase aktif dengan partus kasep , janin tunggal mati dengan letak lintang
PenatalaksanaanPenatalaksanaan awalStabilisasi keadaan umum dan tanda-tanda vitalBerikan oksigen via face mask dengan aliran 6 liter/menitPasang kateter urin menetapPasang intravenous line dengan transfusion set . Cairan yang
diberikan adalah NS 500 ml dan Dextrose 5% dalam 1-2 jam pertama kontrol urine output
Antibiotik Ceftriaxone 1 x 2 gram (IV) Metronidazole flash 2 x 1 gram Gentamycin 1 x 80 mg (IV) Dexamethasone 150 mg IV
Terminasi Perabdominan: seksio sesaria
BAB IITinjauan Pustaka
Definisi Partus kasep adalah suatu persalinan
yang mengalami kemacetan dan berlangsung lama sehingga timbul komplikasi pada ibu maupun anak. Partus lama diartikan sebagai persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primipara, dan lebih dari 18 jam pada multipara (Mochtar, 1998).
EpidemiologiHasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SKDI) tahun 2002-2003 melaporkan bahwa dari seluruh persalinan, 64% ibu tidak mengalami komplikasi selama persalinan, persalinan lama sebesar 31%, perdarahan berlebihan sebesar 7%, infeksi sebesar 5%. Pada ibu yang melahirkan melalui bedah sesarea, 59% terjadi akibat persalinan yang mengalami komplikasi, dimana sebagian besar merupakan persalinan lama (42%). Berdasarkan survei ini juga dilaporkan bahwa bayi yang meninggal dalam usia satu bulan setelah dilahirkan, 39% terjadi akibat komplikasi termasuk persalinan lama (30%), perdarahan 12% dan infeksi (10%)
EtiologiFaktor panggul
o kesempitan panggulFaktor janin
o kelainan letakFaktor tenaga
o HIS dan tenaga mengejanFaktor penolong :
o salah pimpino Pemberian uterotonik yang tidak pada
tempatnya
PARTUS KASEP
Manifestasi KlinisGejala klinis partus kasep dapat dijumpai pada ibu dan anak.Gejala klinis yang tampak pada ibu meliputi1. Gelisah, letih, suhu badan meningkat, berkeringat, nadi cepat
dan lemah, pernapasan cepat dan meteorismus2. Edema vulva, edema serviks, melemahnya atau hilangnya his3. Cincin retraksi patologis Bandl sering timbul akibat
persalinan yang terhambat disertai peregangan dan penipisan berlebihan segmen bawah uterus, dan menandakan ancaman akan rupturnya segmen bawah uterus.
4. Dapatjuga muncul tanda-tanda ruptur uteri yang berupa perdarahan dari OUE, his menghilang, bagian janin mudah teraba dari luar, pada pemeriksaan dalam didapatkan bagian terendah janin mudah didorong ke atas, robekan dapat meluas sampai serviks dan vagina
Manifestasi KlinisGejala klinis yang nampak pada bayi meliputi:1. Denyut jantung janin cepat, hebat, tidak teratur, bahkan
negatif2. Air ketuban terdapat mekonium, kental kehijau-hijauan,
berbau.3. Kaput suksedaneum yang besar. 4. Moulase kepala yang hebat akibat tekanan his yang kuat,
tulang tengkorak saling bertumpang tindih satu sama lain.5. Kematian janin dalam kandungan atau intra uterine fetal
death (IUFD) (Pernoll, 2001)
DiagnosisKriteria penegakan diagnosis partus kasep:1. Tanda-tanda kelelahan dan intake yang kurang
Dehidrasi : nadi cepat sdan lemah Meteorismus Febris His yang hilang atau melemah
2. Tanda-tanda infeksi Keluar air ketuban berwarna keruh dan kehijauan dan berbau, kadang-kadang
bercampur mekonium Suhu rektal 38C
3. Tanda-tanda ruptura uteri Perdarahan melalui ostium uteri eksternum His yang hilang Bagian anak mudah diraba Robekan dapat meluas sampai serviks dan vagina
4. Tanda-tanda gawat janin Air ketuban bercampur mekonium Denyut jantung janin melemah sampai hilang Tidak teraba gerakan anak
Tatalaksana
BAB IIIAnalisis Kasus
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik ditegakkan diagnosis berupa G3P2A0 hamil 38 minggu inpartu kala I fase aktif dengan partus kasep janin tunggal mati dengan letak lintang + tangan terkemuka. Suatu kehamilan dikatakan aterm jika kehamilan tersebut berusia 37-42 minggu. Untuk mengetahui usia kehamilan dapat dilakukan dengan mengukur tinggi fundus uteri, menggunakan rumus Naegle melalui hari pertama haid terakhir (HPHT) dan pemeriksaan USG. Usia kehamilan penderita pada kasus ini ditentukan berdasarkan anamnesis yaitu penderita mengaku hamil cukup bulan dan pengukuran tinggi fundus uteri yang diketahui 3 jari bawah processus xiphoideus (33cm), menandakan bahwa kehamilan aterm
Analisis KasusInpartu adalah seorang wanita yang sedang dalam keadaan persalinan. Tanda-tanda in partu adalah:1. His yang dirasakan semakin lama semakin kuat dan sering dengan
interval yang teratur2. Adanya gerakan janin yang lebih sering (>10 kali dalam 3 jam)3. Adanya bloody show dan air ketuban mulai keluar4. Adanya effacement (penipisan) dan dilatasi serviks
Pada kasus ini, pasien sudah inpartu karena terdapat tanda-tanda inpartu yaitu rasa mules yang dirasakan menjalar sampai ke punggung dan semakin lama semakin kuat, keluarnya darah lendir, dan adanya pembukaan serviks 6 cm dan disertai pendataran 100% yang berarti telah memasuki fase aktif kala I.
Diagnosis partus kasep pada pasien ini ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis diketahui bahwa pasien telah mengedan sejak 1 hari yang lalu tetapi anak tidak lahir-lahir. Seharusnya pimpinan persalinan dilakukan pada kala II saat pembukaan sudah lengkap (10cm) dan tidak boleh lebih dari 1 jam pada multigravida.Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien dalam keadaan lemah dengan anemia serta ada peningkatan suhu tubuh. Pada pemeriksaan luar didapatkan tinggi fundus uteri 3 jari dibawah prosesus xiphoideus, teraba kepala di sisi kanan, dan tidak adanya detak jantung janin Pada pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 6 cm dengan pendataran 100%, ketuban telah pecah dengan bagian terbawah lengan. Ini menandakan bahwa bayi telah mati dan dengan letak melintang yang diperkuat dengan hasil USG.
Analisis Kasus
Penyebab partus kasep multikompleks yang berhubungan dengan pengawasan pada waktu hamil dan penatalaksanaan pertolongan persalinan. Pada kasus ini disebabkan oleh adanya malposisi letak lintang dimana bagian terbawah janin adalah lengan dengan denominatornya adalah akromion, sehingga meski telah memasuki kala I fase aktif janin tidak dapat dilahirkan seperti pada kondisi normal.Penatalaksanaan pada kasus ini adalah perbaikan keadaan umum, pemberian antibiotik dan rencana terminasi persalinan perabdominam. Untuk memperbaiki keadaan umum dilakukan rehidrasi dengan IVFD RL dan Dextrose 5%. Pemasangan kateter menetap dimaksudkan untuk mengetahui (kontrol) keseimbangan cairan dan kateter ini juga tetap dipasang sampai 14 hari post partum dengan tujuan mengistirahatkan vesika urinaria dan mencegah terbentuknya fistula vesikovagina
Analisis Kasus
Tujuan pemberian antibiotik pada kasus ini adalah untuk mencegah infeksi yang mungkin akan terjadi (profilaksis). Karena ketuban yang telah pecah, janin yang telah mati, serta terbukanya OUE dalam waktu yang lama yang dapat menimbulkan ascending infection. Tujuan pemberian injeksi dexametason adalah untuk memperbaiki hemodinamik dengan cara memperbaiki endotel pembuluh darah dan smengurangi produk-produk inflammasi sehingga kemungkinan terjadinya syok septik dapat dicegah.Terminasi kehamilan dengan seksio sesaria menjadi pilihan pada parturient dengan pertimbangan sebagai berikut:1. Parturient telah mengalami fatigue serta his tidak dirasakan lagi dan
persalinan tidak mengalami kemajuan2. Janin mati telah berada dalam perut ibu > 10 jam dengan tangan
menumbung ke luar introitus vagina yang mempersulit persalinan per vaginam
3. Letak janin dalam rahim adalah letak lintang
Analisis Kasus
TERIMA KASIH