preeklamsia n eklamsia

26
PREEKLAMPSIA & EKLAMPSIA Oleh: Ana Asmara Janati Anastasia Maria Loho Anggara Gilang Dwiputra Narasumber: Dr. Noroyono Wibowo, SpOG (K)

Upload: muramasa19

Post on 21-Jun-2015

723 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: preeklamsia n eklamsia

PREEKLAMPSIA& EKLAMPSIA

Oleh:

Ana Asmara JanatiAnastasia Maria Loho

Anggara Gilang Dwiputra

Narasumber: Dr. Noroyono Wibowo, SpOG (K)

Page 2: preeklamsia n eklamsia

Definisi preeklampsia

Sindrome spesifik kehamilan akibat penurunan perfusi organ akibat dari vasospsme dan aktivasi endotel

Proteinuria merupakan gejala yang penting

Hypertensive Disorders in Pregnancy. Iin Williams Obstetrics. 21st ed. New York: McGraw-Hill; 2001. p459.

Page 3: preeklamsia n eklamsia

Definisi eklampsia

Terjadinya kejang pada wanita dengan preeklampsia dan tidak disebabkan oleh penyebab lainnya

tipe grand mal Dapat terjadi sebelum, saat, atau setelah

melahirkan

Hypertensive Disorders in Pregnancy. Iin Williams Obstetrics. 21st ed. New York: McGraw-Hill; 2001. p459.

Page 4: preeklamsia n eklamsia

Patofisiologi

Dasar utama: vasopasme Vasospasme resistensi blood flow

hipertensi merusak pembuuh darah sel endotel rusak terjadi kebocoran interepitelial + perubahan vaskuler hipoksia perdarahan, gangguan fungsi organ,edema, nekrosis

Page 5: preeklamsia n eklamsia

Faktor yang berperan dalam terjadinya preeklampsia Perubahan keseimbangan prostaglandin Penurunan kadar NO (nitrit oxide) Genetik Faktor imunologis Faktor inflamasi

Page 6: preeklamsia n eklamsia

Faktor genetik

Respon maternal terhadap antibodi imunoglobulin anti HLA-DR fetus gestasional hipertensi

Kegagalan remodeling arteri spiralis pada saat implantasi usia gestasi 8 minggu

Page 7: preeklamsia n eklamsia

Faktor imunologis

Antibodi terhadap sel endotel ditemukan pada 50% wanita dengan eklamsia dibandingkan dengan wanita yang normotensi (sekitar 15 %)

Page 8: preeklamsia n eklamsia

Faktor inflamasi

Decidua mengandung banyak sel teraktivasi

Melepas noxious agent

Provokasi kerusakan sel

Sitokin ( TNF-α +_ interleukin)

Stress oksidatif

Oxigen radikal

Propagating lipid peroxidase

Propagating Highly toxic radical

Injuri sel endotel

Produksi foam cell

Aktivasi koagulasi

permeabilitasEdema + proteinuria

¯ NO + Gangguan keseimbangan protaglandin

Page 9: preeklamsia n eklamsia

Gejala Klinis

Page 10: preeklamsia n eklamsia

Gejala Klinis Preeklamsia

Kelainan Ringan Berat

Tekanan darah diastole <100 mmHg >100 mmgHg

Proteinuria Sampai 1+ Menetap >2+

Sakit kepala Tidak ada Ada

Gangguan penglihatan Tidak ada Ada

Nyeri abdomen atas Tidak ada Ada

Oliguria Tidak ada Ada

Kejang Tidak ada Ada (eklamsia)

Kreatinin serum Normal Meningkat

Trombositopenia Tidak ada Ada

Peningkatan enzim hati Minimal Nyata

Hambatan pertumbuhan janin Tidak ada Jelas

Edema paru Tidak ada Ada

Gestational hypertension and preeclampsia. In: Leveno KJ et al, editors. Williams Manual of Obstetrics. New York: McGraw-Hill; 2003. p. 341 – 4.

Page 11: preeklamsia n eklamsia

Patologi Preeklamsia

Perubahan kardiovaskular Peningkatan afterload jantung, cedera endotel disertai

akstravasasi ke dalam ruang ekstrasel Hemokonsentrasi

Perubahan hematologik Trombositopenia, penurunan tingkat faktor pembekuan

darah plasma, dan trauma eritrosit sehingga bentuknya menjadi aneh dan cepat mengalami hemolisis

Trombositopenia ditambah dengan gejala peningkatan kadar enzim hati disebut juga sebagai sindrom HELLP (Hemolysis Elevated Liver enzyme and Low Platelet)

Kekurangan faktor pembekuan darah sangat jarang terjadi kecuali pada keadaan yang memudahkan terjadinya koagulopati konsumtif: abruptio placentae atau perdarahan akibat infark hati.

Page 12: preeklamsia n eklamsia

Perubahan pada ginjal Pada kehamilan normal, aliran darah ginjal dan laju filtrasi

glomerulus (LFG) meningkat secara bermakna. Pada preeklampsia dan eklampsia, perfusi ginjal dan LFG

menurun. Kadar asam urat biasanya meningkat, khususnya pada

wanita dengan penyakit yang lebih berat. penurunan LFG akibat dari berkurangnya volume plasma

kadar kreatinin darah meningkat dua kali lipat (0,5 mg/dL). Pada beberapa kasus preeklamsia berat, dapat terjadi

peningkatan kadar kreatinin darah menjadi 2 - 3 mg/dL Setelah melahirkan, tanpa adanya penyakit renovaskular

kronik, pemulihan fungsi ginjal dapat terjadi.

Page 13: preeklamsia n eklamsia

Perubahan pada hati Nekrosis hemoragik periportal pada lobus hati perifer merupakan

penyebab yang paling mungkin dari peningkatan kadar enzim serum.

Perdarahan dari lesi ini dapat mengakibatkan rupture hepar atau perdarahan tersebut dapat merembes ke bawah kapsul hati dan menjadikan hematoma subkapsular.4

Perubahan pada sistem saraf pusat Manifestasi SSP pada preeklampisa, terutama kejang dalam

kasus eklampsia, telah lama diketahui. Gejala visual juga merupakan salah satu tanda keterlibatan otak. Lesi utama pada otak yang dapat ditemukan pada beberapa

kasus preeklampsia dan pada sebagian besar kasus eklampsia adalah edema, hyperemia, anemia fokal, trombosis dan perdarahan.

Page 14: preeklamsia n eklamsia

Ablasio retina Pelepasan retina dari tempat asalnya dapat

mengakibatkan penurunan daya penglihatan, walaupun biasanya terjadi unilateral dan kadang menyebabkan kehilangan visus total dan pada beberapa wanita disertai dengan kebutaan kortikal.

Gestational hypertension and preeclampsia. In: Leveno KJ et al, editors. Williams Manual of Obstetrics. New York: McGraw-Hill; 2003. p. 341 – 4.

Page 15: preeklamsia n eklamsia

Diagnosis preeklampsia Minimum kriteria

BP = 140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu Proteinuria 30mg/24 jam atau tes dipstick +1

Increased certainty of preeclampsia BP 160/110 mmHg Proteinuria 2g/24jam atau = tes dipstick serum +2 Serum creatinine >1,2 mg/dl kecuali kalau sebelumnya sudah

meningkat Platelet <100.000/mm3 Peningkatan LDH (microangiopathic haemolysis) Peningkatan AST/ALT Sakit kepala persisten atau pandangan kabur Nyeri epigastrik persisten

Page 16: preeklamsia n eklamsia

Gejala Klinis Eklamsia

Gambaran kejang mulai di sekitar mulut dalam bentuk kedutan wajah.

Setelah beberapa detik, seluruh tubuh menjadi kaku dalam suatu kontraksi otot generalisata. menetap selama 15 hingga 20 detik.

Kemudian otot-otot berkontraksi dan melemas secara bergantian dengan cepat selama 1 menit.

Sepanjang kejang, diafragma terfiksasi dan pernapasan terhenti.

Pasien tidak ingat saat kejang, dan setelah kejang kesadarannya dapat menurun.

Page 17: preeklamsia n eklamsia

Komplikasi Eklamsia

Edema paru Aspirasi isi lambung jika kejang disertai muntah Kombinasi hipertensi berat dan pemberian cairan

iv dalam jumlah besar Kebutaan

Ablasio retina Iskemia, infark atau edema lobus oksipitalis

Kematian Perdarahan otak

Page 18: preeklamsia n eklamsia

TATALAKSANA

Page 19: preeklamsia n eklamsia

MANAGEMENT

Observations and investigations Maternal

Blood pressure every 15-20 minutes Oxygen saturation should be monitored continuously Urine output hourly Urea and electrolytes, full blood count, liver function

tests and coagulation screen at least every 24 hours and more often as clinically indicated.

Fetal Ultrasound biophysical assessment

Page 20: preeklamsia n eklamsia

Basic management objectives :

Termination of pregnancy. Birth of an infant who subsequently thrives. Complete restoration of health to the mother

Cunningham G, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Gillstrap L, WenstormKD. Williams Obstetrics 22nd ed.

Page 21: preeklamsia n eklamsia

Sibai BM. Diagnosis and Management of Gestational Hypertension and Preeclampsia. Obstet Gynecol 2003;102:181–92.

Page 22: preeklamsia n eklamsia

Hypotensive agent

jika TD sistolik ≥ 160 mmHg atau TD Diastolik ≥ 110 mmHg

jika TD sistolik 140-159 mmHg dan/atau TD diastolik antara 85-109 mmHg penyakit ginjal atau diabetes sebelum kehamilan

Page 23: preeklamsia n eklamsia

Hypotensive agent

Methyldopa 250 mg twice or three times daily.

Labetalol reduces peripheral resistance. By blocking

alpha-adrenoreceptors in peripheral arterioles 100-400 mg twice daily.

Nifedipine 10 mg three times daily Safe in late pregnancy.

Page 24: preeklamsia n eklamsia

MAGNESIUM SULPHATE

sebagai profilaksis maupun terapi eklampsia 4 g IV bolus lambat, diikuti dosis

pemeliharaan 1 g/jam IV drip

Page 25: preeklamsia n eklamsia

Pascapersalinan

Observasi ketat1

tekanan darah gejala-gejala yang mengarah menuju kondisi

berat asupan cairan batasi maksimal 80mL/jam2

keluaran urin auskultasi paru

1. Sibai BM. Diagnosis and Management of Gestational Hypertension and Preeclampsia. Obstet Gynecol 2003;102:181–92.

2. von Dadelzen P, Menzies J, Gilgoff S, Xie F, Douglas MJ, Sawchuck D, et al. Evidence-based management for preeclampsia. Front Biosci. 2007;12:2876-89.

Page 26: preeklamsia n eklamsia

TERIMA KASIH