pra

61
KUMPULAN TERAPAN TEKNIK PRA DALAM PERENCANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SUTARDJO P S,Ir Disarikan dari Modul Cofish Project ______________________________Ir. Sutardjo P S ( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Upload: sutardjo-ps

Post on 14-Jun-2015

381 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pra

KUMPULAN

TERAPAN TEKNIK PRA

DALAM PERENCANAAN PROGRAM

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

SUTARDJO P S,Ir

Disarikan dari Modul Cofish Project

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 2: Pra

PEMETAAN

PEMETAAN

(MAPPING)

MODUL 1

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 3: Pra

PEMETAAN

(MAPPING)

Pengertian

o Pemetaan adalah teknik PRA yang digunakan untuk kegiatan

pembuatan peta di tingkat desa yang menggambarkan atau melukiskan

keadaan wilayah desa tersebut beserta lingkungannya.

o Ada jenis peta yang menggambarkan keadaan umur, wilayah dan ada

peta-peta dengan tema tertentu yang menggambarkan hal-hal yang

sesuai dengan ruang lingkup tema tertentu misalnya peta yang

menggambarkan jenis-jenis tanah, peta sumber daya, peta penyebaran

penduduk, peta pola pemukiman dll.

o Peta ini dibuat oleh masyarakat sendiri melalui kegiatan diskusi,

sedangkan orang luar bertindak sebagai fasilitator.

Tujuan

Tujuan umum dan yang utama kegiatan pembuatan peta ini adalah,

untuk secara bersama-sama masyarakat mengenali keadaan desa dan

masyarakat sendiri, melalui peta yang dibuat bersama-sama oleh

masyarakat sendiri.

Untuk mendapatkan informasi mengenai keadaan sebuah wilayah, baik

yang bersifat umum maupun yang lebih terperinci tergantung pada

skala peta tersebut.

Untuk lebih mengenali batas-batas suatu wilayah tertentu, misalnya

daerah daerah kawasan hutan, kebun-kebun dsb.

Jenis informasi yang dapat digali

o Informasi yang dapat diungkapkan melalui kegiatan pemetaan akan

sangat tergantung pada tahap proses penggalian informasi yang telah

kita lakukan. Pemetaan bisa dilakukan untuk mendapatkan informasi

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 4: Pra

umum maupun yang sudah mulai mengarah kespesifik. Topiknya bisa

luas bisa juga terpilih.

o Secara garis besar jenis informasi yang dapat digali adalah:

o Pembuatan peta umum wilayah: Peta ini dibuat untuk melihat keadaan

umum desa dan lingkungannya yang menyangkut sumber daya dan

sarana, prasarana yang ada di desa. Kondisi topografi (kemiringan

lahan, perbukitan dsb), luas dan tata letak kebun, penyebaran daerah

pemukiman, daerah berhutan lahan-lahan kritis, mata air, sungai atau

aliran air, koperasi, pasar, sekolah, posyandu, puskesmas, jalan raya

dsb.

o Pembuatan peta khusus atau topokal. Pembuatan peta ini dipergunakan

untuk menggali aspek tertentu dalam sebuah wilayah seperti pertanian,

kehutanan, peternakan, perikanan, ekonomi dsb. Bisa juga untuk

membuat peta sosial untuk keagamaan, kemasyarakatan, pendidikan

(misalnya peta penyebararan keagamaan, penyebaran penduduk dll).

o Pembuatan peta spesifik (subtopikal) untuk menggali informasi yang

lebih khusus. Misalnya pemetaan untuk penyebaran hama padi,

penyebaran penyakit tertentu, atau penyebaran pemilik warung dsb.

Manfaat

Kagiatan pemetaan bersama masyarakat dapat menimbulkan partisipasi

yang sangat baik, karena kegiatan ini cukup mudah dan mengasyikan,

dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat.

Proses penggalian dan pengkajian informasi yang berlangsung melalui

diskusi memungkinkan masyarakat mengenali lebih mendalam

mengenai keadaan wilayah secara menyeluruh.

Bagi orang luar pemetaan juga bermanfaat untuk mengetahui

gambaran tentang keadaan wilayah, berbagai kejadian-kejadian,

masalah, hambatan dan sumber daya yang ada di masyarakat. Di

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 5: Pra

samping itu pembuatan peta dapat juga untuk menyelami cara berpikir

masyarakat desa.

Masyarakat desa mampu memberikan keterangan secara rinci keadaan

di setiap rumah seperti jumlah penghuni, jumlah akseptor dll.

Pertanyaan kunci

o Kegiatan pembuatan peta dianjurkan dilakukan langkah demi langkah

untuk mendapatkan proses dan hasil yang lebih baik. Jika proses

kurang lancar dapat diajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan

tahapan pemetaan yang sedang dikerjakan. Contoh. Dimanakah letak

jalan……? Dimanakah letak sungai…..? apa nama sungainya …..?

Dimanakah rumah si B …? Siapa yang yang tinggal di samping rumah

B..? dll.

Langkah-langkah kegiatan pelaksanaan kegiatan.

a. Persiapan

Yang paling utama dalam persiapan kegiatan pemetaan merumuskan

kegiatan pemetaan, merumuskan tujuan kegiatan dan ruang lingkup

informasi yang akan digali. Tujuan ini dibuat secara jelas, misalnya

pemetaan mengenai saluran irigasi, wilayah penyebaran penyakit

tanaman padi atau informasi yang menyangkut keadaan umum suatu

wilayah.

b. Langkah Penerapan

1. Pemandu mendiskusikan bersama masyarakat tujuan dan cara

membuat peta. Menyepakati simbol-simbol yang akan digunakan

pada pembuatan peta. Catatlah simbol-simbol dan artinya di atas

tanah atau di kertas dengan menggunakan spidol berwarna yang

besar.

2. Mulailah dari tempat-tempat tertentu (titik awal) yang disepakati

masyarakat. Titik awal ini biasanya berupa tempat-tempat yang

mudah dikenal seperti persimpangan jalan utama, kantor dll.

3. Setelah tanda-tanda medan utama selesai digambarkan, peta

dilengkapi dengan detail-detail yang lain, jalan-jalan setapak,

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 6: Pra

sungai-sungai yang ada dan namanya, petunjuk-petunjuk utama

seperti batas dusun, RT dll.

4. Melengkapi peta dengan detail-detail khusus sesuai dengan jenis

peta yang akan dibuat seperti untuk membuat peta mengenai

sumber daya lingkungan yang perlu digambarkan lahan-lahan

pertanian, lahan-lahan kritis, hutan dsb.

5. Selama proses pembuatan peta pemandu harus selalu mendorong

dan mengajak diskusi masyarakat tentang berbagai hal yang

berhubungan dengan peta tersebut. Contoh. Berbagai masalah,

potensi sumber daya , keinginan, harapan dan kebutuhan

masyarakat, pendapat masyarakat dicatat dan dirangkum oleh

pemandu untuk diangkat kembali sebagai topik yang akan dibahas

bersama masyarakat lebih mendalam.

6. Presentasikan kembali, diskusikan dan lakukan analisa setelah peta

selesai dibuat. Bahas kembali bersama masyarakat masalah-

masalah yang muncul selama proses pembuatan peta.

7. Dokumentasi peta sebagai bahan acuan dikemudian. Jika peta

dibuat ditanah maka perlu digambar kembali pada kertas.

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 7: Pra

PENELUSURAN WILAYAH

(Transects)

MODUL 2

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 8: Pra

PENELUSURAN WILAYAH

Transects

Pengertian

o Teknik penelusuran wilayah (Transects) adalah teknik PRA untuk

memfasilitasi penggalian informasi melalui pengamatan langsung ke

lapangan dengan cara berjalan menelusuri wilayah dengan mengikuti

lintasan tertentu yang disepakati sebelumnya.

o Hasil pengematan selama penelusuran lokasi dituangkan ke dalam

gambar/bagan irisan bumi yang menunjukan zona-zona khas lingkungan

tersebut sesuai pemanfaatannya.

o Pelaksanaan kegiatan penggalian informasi dan pembuatan gambar

dilakukan sendiri oleh masyarakat melalui diskusi, sedangkan orang luar

bertindak sebagai fasilitator.

Tujuan

Menggali informasi yang lebih dalam dan rinci tentang masalah dan

potensi di suatu wilayah. Juga sebagai menajamkan informasi-informasi

yang telah didapat dari kegiatan sebelumnya. (trianggulasi teknik).

Melengkapi informasi secara lebih jelas dari hasail penggalian dengan

kegiatan pemetaan yang menghasilkan gambaran umum hubungan antara

kondisi fisik lingkungan dengan kegiatan yang dilakukan masyarakat

yang juga dikombinasikan dengan teknik tertentu seperti sketsa kebun,

mengetahui pola tanam, profil rumah tangga dan lain-lain.

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 9: Pra

Manfaat

Dengan menggunakan teknik ini kita dapat mengamati secara langsung

keadaan lapangan, sehingga informasi yang diperoleh lebih banyak dan

lebih tajam. Kita juga dapat mengamati lokasi-lokasi dan mendiskusikan

berbagi hal, yang biasanya tidak terjangkau dengan teknik lain.

Selama menerapkan teknik ini kita dapat menerapkan secara langsung

perilaku masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam, misalnya

cara pengolahan tanah, pemanfaatan lahan, tanaman produktif utama,

dsb.

Teknik ini membantu “Orang luar” Untuk melihat dengan jelas kondisi

sumber daya alam dan rumitnya sistem pengelolaan pertanian, dan

konservasi sumber daya alam serta manajemen yang dijalankan

masyarakat.

Teknik ini memungkinkan mendapatkan topik-topik diskusi baru untuk

dipertajam dengan teknik lain.

Dalam perencanaan program Transects sebagai alat observasi langsung

penjajagan kebutuhan, sementara pada evaluasi transects berguna untuk

mengetahui fakta-fakta dan perubahan yang terjadi.

Data yang dicari dan sumber informasi

Kondisi fisik lingkungan seperti kemiringan, jenis tanah, kesuburan, sumber

air, tataguna lahan. Dsb.

Pola usaha tani yang mencakup jenis-jenis tanaman penting, kegunaan

produktifitas lahan, perilaku usaha tani / petani.

Teknologi setempat dan cara pengelolaan sumber daya alam, misalnya

penahan erosi dari batu, pagar hidup, sistem saluran air, tanaman

penutup tanah dimusim kemarau, cara pengelolaan tanah dsb.

Sumber informasi utama adalah hasil pengamatan penduduk yang ditemui

selama perjalanan dan pemandu lokal.

Pertanyaan kunci

o Dalam tehnik ini pertannyaan kunci tidak mutlak, pertanyaan sebaiknya

langsung dengan menunjukan obyek yang di tanyakan.

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 10: Pra

o Pertanyaan-pertanyaan berikutnya bisa dikembangkan dari jawaban-

jawaban yang dikemukakan penduduk yang ditemui dan atau pemandu

lokal.

Langkah-langkah praktis

a. Persiapan

o Mintalah kesediaan beberapa orang lokal untuk mengantarkan (sebagai

pemandu) kegiatan ini.

o Dengan menggunakan peta (hasil dari kegiatan) diskusikan dengan orang

lokal route yang akan dilalui yang memungkinkan dapat mewakili kondisi

seluruh wilayah.

o Jikalau wilayah terlalu luas dan beranekaragam bagilah tim menjadi 2 atau

tiga kelompok penelusuran untuk menghemat waktu.

o Siapkan alat tulis yang tidak mencolok untuk mencatat hal-hal penting

selama perjalanan.

o Usahakan berpenampilan biasa selayaknya masyarakat setempat.

b. Pelaksanaan

o Lakukan perjalanan secara santai, amati hal-hal penting, tanyakan berbagai

hal yang ditemukan kepada pemandu atau orang lokal yang ditemui selama

perjalanan. Catat komentar-komentar penting pada kertas yang telah

disiapkan.

o Jika memang diperlukan mampirlah ke lahan atau ke rumah warga untuk

memperoleh informasi, komentar, masalah, dan gagasan lebih tajam.

o Jika perjalanan sudah selesai mintalah pemandu untuk menggambarkan

alur perjalanan dan zona-zona yang dilalui beserta informasi-informasi

penting yang ditemukan selama perjalanan.

o Review hasil yang telah dicapai untuk memperoleh revisi dan penajaman,

jika diperlukan mintalah mereka untuk menyampaikan hasil tersebut pada

pertemuan berikutnya.

o Ucapkan terima kasih atas partisipasinya.

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 11: Pra

AKTIVITAS KESEHARIAN

(DAILY ROUTINE)

MODUL 3

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 12: Pra

DAILY ROUTINE

Pengertian

Daily Routine adalah diagram yang menggambarkan kegiatan sehari-hari dari

anggota dan golongan tertentu dalam masyarakat. Daily Activity Profile “Profile

kegiatan sehari-hari” Ditandai dengan waktu dan menambahkan dimensi

mobilitas.

Tujuan:

1. Untuk mengetahui pola kegiatan harian anggota masyarakat baik

perorangan maupun kelompok.

2. Membandingkan pola penggunaan waktu antara golongan-golongan,

misalnya perempuan/laki-laki, pendatang/orang asli dll.

3. Mengetahui perubahan musiman dalam kegiatan sehari-hari

4. Daily Activity Profile menunjukan mobilitas seseorang dalam melakukan

kegiatan sehari-hari. Artinya: Seberapa besarkah aktivitas waktu yang

digunakan wanita dan laki-laki dalam kegiatan sehari-hari.

5. Seberapa besarnya aktivitas yang mereka lakukan.

Alasan:

Alasan digunakannya teknik ini antara lain:

1. Untuk melihat alokasi waktu dalam sehari/semusim serta waktu luang.

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 13: Pra

2. Dapat membantu membuat keputusan dalam menentukan waktu

pelaksanaan suatu program.

3. Menumbuhkan kesadaran baru tentang penggunaan waktu per hari/musim.

4. Dapat dipakai sebagai evaluasi untuk mengetahui alokasi sebelum dan

sesudah ada program.

5. Daily Activity Programe (DAP) memungkinkan mengetahui perbandingan

mobilitas antara orang yang berbeda baik di dalam maupun di luar

masyarakat.

Alat dan Bahan

Peralatan yang dipakai dalam mengkaji teknik ini adalah:

Kertas Plano

Spidol Warna

Waktu

Tergantung pada DR perorangan atau kelompok (antara 30 menit dan 1 jam 30

menit)

Peserta/Nara Sumber

Peserta tergantung pada tujuan tim PRA, apakah ingin melihat kegiatan sehari-

hari seluruh masyarakat atau hanya kegiatan orang-orang tertentu.

Proses

a. Persiapan:

1. Tim menyusun rencana DR dengan cara menentukan nara sumber dan

kelompok mana yang perlu dibandingkan.

2. Tim menentukan waktu dan tempat untuk melaksanakan DR,

disesuaikan dengan keadaan NSL dan memperhatikan kebutuhan serta

keterlibatan perempuan.

3. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan.

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 14: Pra

b. Pelaksanaan

1. Menjelaskan kepada NSL tujuan, makna dan cara membuat DR.

2. Jika pembuatan DR dilakukan dengan orang banyak dan memerlukan

informasi bandingan dari kelompok yang berbeda, maka dapat

memisahkan orang menurut jenis kelamin, asalnya dll. jika DR

dilakukan secara individu, dapat melalui wawancara atau observasi.

3. Mengajak NSL untuk membuat DR masing-masing.

4. Membandingkan hasil DR dan mencoba mengeneralisasikannya

dengan menggambar DR umum.

5. Lakukan Cros Cek dengan cara mengajak orang untuk memberi kesan

tentang DR orang lainnya. Misalnya laki-laki memberi komentar

tentang DR perempuan dan sebaliknya.

6. Menganalisa hasil DR bersama-sama NSL, dengan mengutamakan

melihat waktu sibuk, kosong dan pola penggunaan waktu.

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 15: Pra

SKETSA KEBUN/LAHAN

MODUL 4

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 16: Pra

Sketsa Kebun/Lahan

Pengertian

o Teknik Sketsa Kebun adalah teknik PRA untuk memfasilitasi kegiatan

penggalian informasi melalui penggambaran keadaan kebun pada lokasi

tertentu yang mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan

pemanfaatan lahan.

o Pembuatan sketsa kebun merupakan penggambaran lebih jelas berdasarkan

informasi yang didapat selama kegiatan transect, terutama berhubngan

dengan jenis tanah,pemanfaatan/pengelolaan lahan serta pola tanamnya.

o Pembuatan sketsa kebun dilakukan oleh petani melalui diskusi, sedangkan

“orang luar” Hanya memfasilitasi diskusi.

Tujuan

o Untuk mendapat gambaran lebih terperinci mengenai keadaan kebun dan

pengelolaan lahan berdasarkan informasi yang bersifat fisik dan

nonfisik,yang teramati selama kegiatan diskusi di lokasi.informasi fisik

akan memberikan gambaran tentang potensi sumberdaya yang sudah ada

dan tersedia baik yang sudah digunakan maupun yang belum.

o Tehnik ini juga bertujuan untuk memperoleh informasi aspek-aspek

pengelolaan lahan di suatu wilayah.aspek-aspk dari lokasi yang berbeda

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 17: Pra

lalu dibandingkan, berdasarkan topik informasi yang digali. Misalnya

perbandingan antara pengelolaan lahan di pinggir jalan dengan yang jauh

dari jalan, pengelolaan lahan di tanah datar dengan miring dan lain-lain.

Manfaat

o Tehnik ini juga bermanfaat untuk merangsang petani menganalisa dan

problema serta peluang pengembangan dari lahannya.

o Tehnik ini dapat membantu menggerakkan proses penyadaran dan

menumbuhkan motivasi sekaligus sebagai alat bantu dalam penyusunan

rencana pengelolaan kebun pada tingkat kebun itu sendiri atau desa.

o Sebagai sumber informasi untuk kepentingan kegiatan lain misalnya

perencanaan penambahan keterampilan petani,pemenuhan gizi, kesehatan

swadaya (tanaman obat) dan lain-lain.

Data yang dicari dan sumber informasi

o Informasi fisik misalnya; luas lahan, pola tanam, praktek konservasi,

tanaman utama dan dominan, gambar posisi teras sering dan letak masing-

masing tanaman, dsb.

o Informasi non fisik, misalnya; Pendapatan yang diperolah dari kebun/lahan

dalam satu tahun/mongso, alokasi waktu dan tenaga pria dan wanita yang

terserap untuk pengelolaan, teknologi yang digunakan untuk pengelolaan,

masalah dan hambatan pengelolaan, dsb.

o Gagasan pengembangan dan upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan

jenis tanaman, misalnya kebutuhan pengetahuan dan keterampilan baru,

bibit tanaman baru sebagai uji coba, upaya meningkatan kesuburan dan

pendapatan petani, pengurangan serapan tenaga kerja, dsb.

o Narasumber utama adalah pemilik lahan/kebun, sebagai informasi

tambahan dapat diperkaya oleh petani setempat yang memiliki karakter

lahan sama dan atau berdekatan.

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 18: Pra

Pertanyaan Kunci

Berapa luas lahan ini? Sudah berapa lama mengelola? Bagaimana

statusnya (pemilik, penggarap)?

Bagaimana pola tanam dalam satu tahun? Apa tanaman utama tiap musim?

Tanaman apa yang memberikan penghasilan terbesar?

Berapa alokasi waktu untuk pengolahan,penggarapan? Bagaimana curahan

waktu antara wanita dan pria dalam mengelola kebun/lahan ini? Siapa

yang paling menentukan dalam memutuskan penanaman tanaman utama?

Untuk apa saja biaya yang harus dikeluarkan untuk pengelolaan lahan ini?

Untuk apa yang terbesar?

Apa masalah yang dihadapi dalam pengelolaan? Langkah apa yang telah

dilakukan? Bagaimana hasilnya? Apa gagasan untuk perbaikan dan

peningkaan dimasa yang akan datang? dsb.

Langkah-Langkah Praktis

a. Persiapan

o Tentukan kemungkinan jenis dan karakter pemanfaatan kebun/lahan, dan

pilihlah masing-masing satu sampai dua kebun contoh yang akan dibuat

sketsa kebunnya.

o Hubungi petani pemilik dan mintalah kesediaan untuk terlibat dan menjadi

narasumber kegiatan ini.

o Bagilah tim sesuai kebutuhan dan jumlah sketsa yang akan dibuat.

o Usahakan ketika melakukan kegiatan ini setara dengan petani, hindari

membawa alat tulis yang berlebihan serta memberikan kesan formal.

b. Pelaksanaan

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 19: Pra

Kelilingi seluruh kebun/lahan, mintalah informasi hal-hal yang mencolok

dalam kebun itu, alasan-alasan. Catatlah informasi itu dalam kertas yang

telah disiapkan.

Mintalah petani untuk menggambarkan lokasi kebunnya serta tanaman

dominan yang ada saat itu dengan simbol-simbol.

Pertajam gambar dan informasi yang telah dituangkan dengan mengajukan

pertanyaan kunci yang telah disiapkan. Misalnya apa hasil terbanyak dari

kebun ini? Apa pupuk yang diberikan? Bagaimana pengadaannya? Apa

rencana untuk pengembangan/peningkatan hasil? Dsb.

Setelah semua informasi diungkapkan, review hasil yang telah diperoleh untuk

kemungkinan ada koreksi dan ucapkan terima kasih pada partisipasinya.

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 20: Pra

KALENDER MUSIM

(SEASONAL CALENDAR)

MODUL 5

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 21: Pra

KALENDER MUSIM

Pengertian

o Kalender musim adalah merupakan teknik PRA yang memfasilitasi

kegiatan penggalian informasi tentang keadaan-keadaan dan permasalahan

yang berulang dalam suatu kurun waktu tertentu (musiman) dalam

kegiatan masyarakat.

o Informasi ini dituangkan kedalam bagan berupa kalender kegiatan

sejumlah topik tertentu, biasanya dalam rentang waktu 12-18 bulan.

o Penggalian informasi ini dilakukan oleh masyarakat melalui diskusi

sedangkan orang luar hanya bertindak sebagai fasilitator.

Tujuan

o Untuk mengetahui pola kehidupan masyarakat dan kegiatan-kegiatan,

masalah-masalah serta hal-hal yang berulang dalam kurun waktu tertentu.

o Mengkaji pola pemanfaatan waktu oleh masyarakat, sehingga dapat

diketahui saat mereka sibuk bekerja,saat sibuk dengan kegiatan lain

(sosial, agama, adat).

o Dapat memberikan informasi mendalam dengan berpatokan pada jangka

waktu tertentu.

o Untuk mendiskusikan suatu tawaran perubahan, misalnya untuk perubahan

pola tanam.

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 22: Pra

Manfaat

o Media bagi petani dalam melakukan pengkajian tentang keadaan usaha

taninya. Melalui tehnik ini dapat diketahui masa-masa sulit dan masa-masa

baik mereka.

o Informasi yang diperoleh dari tehnik kalender musim dapat sebagai bahan

masukan dalam pembuatan perencanaan kegiatan. Contoh dalam

merencanakan kegiatan pertanian di suatu desa perlu diketahui keadaan

pertanian yang sudah ada misalnya, pola tanam.

Jenis informasi yang dapat digali

Informasi yang digali antara lain:

Penanggalan atau sistem kalender yang dipakai oleh masyarakat.

Iklim, curah hujan, ketersediaan air.

Pola tanam /panen, biaya pertanian, hasil pertanian, dan tingkat produksi.

Ketersediaan pakan dan pangan.

Masalah hama dan penyakit tanaman.

Ketersediaan tenaga kerja.

Kegiatan sosial, adat.

Pertanyaan kunci

o Contoh pertanyaan untuk menggerakkan diskusi bagaimana keadaan curah

hujan di desa ini…? Kapan hujan yang paling banyak dan kapan yang

paling kering…? Kapan para petani mulai mengolah tanah…?

o Contoh pertanyaan diskusi untuk merangsang analisa mengapa peristiwa

tertentu hanya terjadi pada saat tertentu (mengapa tegal hanya dikerjakan

pada bulan April dsb).

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 23: Pra

Langkah-langkah penerapan

o Tentukan pokok-pokok bahasa yang akan didiskusikan bersama

masyarakat, misalnya kegiatan pertanian, ketersediaan pangan, pola tanam

dan permasalahan, perkembangan hama, dan penyakit tanaman.

o Buatlah kerangka bagan kalender musim berupa garis mendatar untuk

keterangan waktu (selama 12-18 bulan), serta garis tegak lurus untuk

keterangan berbagai topik yang akan didiskusikan.

o Diskusikan dengan masyarakat dan sepakati titik awal waktu, dimulainya

garis waktu tersebut misalmya bulan Januari, atau bulan September.

o Diskusikan dengan petani data-data yang akan diperlukan dan ingin

diketahui bersama-sama dan data apa yang dapat dianalisa.

o Dalam memfasilitasi pengisian bagan kalender, ingatlah bahwa kuantitas

yang pasti bukan hal yang terpenting dalam pembuatan kalender ini, yang

penting adalah pola-pola musiman.

o Setelah kalender selesai terisi ajaklah para peserta untuk menganalisa dan

menafsirkan kalender tersebut.

o Informasi dan hasil analisa sebaiknya dicatat pada kertas dipakai untuk

membuat kalender musim tadi.

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 24: Pra

ANALISA MATA PENCAHARIAN

(LIVELIHOOD)

MODUL 6

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 25: Pra

ANALISA

MATA PENCAHARIAN

Pengertian

o Analisa mata pencaharian adalah suatu teknik yang digunakan untuk

memfasilitasi kegiatan diskusi dalam rangka mengenali dan menganalisa

keadaan kehidupan masyarakat dari aspek mata pencahariannya.

o Diskusi dan penggalian informasi serta pembuatan tabel jenis kegiatan

mata pencaharian dilakukan oleh masyarakat sendiri, sedangkan orang luar

bertindak sebagai fasilitator.

Tujuan

o Untuk mengetahui komposisi pekerjaan/jenis-jenis mata pencaharian, pola

pembagian kerja, tingkat penghasilan dan pengeluaran masyarakat desa.

o Untuk mengetahui kekuatan/potensi, permasalahan dan keadaan pada saat

ini pada sejumlah pekerjaan yang dilakukan oleh anggota masyarakat desa.

Seperti aspek pasar pemasaran, ketersediaan bahan baku teknologi dll.

o Informasi yang diperoleh melalui analisa mata pencaharian akan

memberikan gambaran masalah dan kebutuhan masyarakat, potensi dan

peluangnya.

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 26: Pra

Jenis informasi yang dapat digali

o Informasi dan data yang dapat dikumpulkan dan dikaji dengan teknik ini

bisa berupa data yang bersifat kuantitatif (keadaan, sikap, pendapat dsb)

o Mata pencaharian bidang pertanian (pertanian tanaman pangan peternakan,

perkebunan dll).

o Mata pencaharian bidang pertanian (industri makanan/jajanan, pertenunan,

kerajianan kayu, batu, gerabah dll).

o Mata pencaharian bidang jasa (buruh tani, tukang cukur, dukun dll).

Manfaat

o Menjadi refleksi para warga masyarakat sendiri. Mereka bisa

mempertimbangkan kelayakan kegiatannya/mata pencahariannya pada

saat ini.

o Sebagai bahan rujukan untuk menentukan jenis kegiatan, apa yang layak

dan dapat dikembangkan di masa mendatang.

o Sebagai dasar untuk melihat peran laki-laki dan perempuan di sektor

mata pencaharian.

Pertanyaan kunci

Apa jenis-jenis mata pencaharian masyarakat?

Siapa yang melakukan pekerjaan ini?

Dimana lokasi pekerjaan tersebut?

Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan

Persiapan

Pengetahuan awal bagi pemandu mengenai jenis-jenis mata pencaharian

yang ada sangat membantu dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan

yang tepat dalam memandu diskusi. Sebaiknya pemandu telah

mempersiapkan diri dengan mempelajari data sekunder, mengamati

lingkungan, serta mempelajari informasi awal dari sumber lain.

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 27: Pra

Langkah Penerapan

Sampaikan dan diskusikan maksud dan tujuan pelaksanaan teknik

analisa mata pencaharian ini kepada semua peserta dengan diawali

melalui carita bebas saja yang penting terkait dengan bidang

pekerjaan masyarakat.

Diskusikan cara dan proses melakukan teknik ini, sepakati format dan

pembeberan (matrik atau tabel, simbul-simbul yang menurut

masyarakat disepakati). Diskusikan bagaimana cara melakukannya

sampai masyarakat paham dan tahu arahnya.

Ajak masyarakat untuk berdiskusi melihat jenis-jenis pekerjaan dan

keterampilan yang menjadi mata pencahariannya.

Setiap jenis pekerjaan dianalisa sesuai dengan alat ukur/variabel yang

telah disepakati.

Jika informasi pada tabel/beberan mata pencaharian telah selesai,

sebaiknya hasilnya didiskusikan kembali dengan masyarakat.

Apakah sudah sesuai dengan keadaan dan sudah cukup lengkap. Bila

belum masyarakat dapat memberikan informasi tambahan.

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 28: Pra

TEKNIK PEMBUATAN BAGAN

ARUS MASUK DAN KELUAR

MODUL 7

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 29: Pra

TEKNIK PEMBUATAN BAGAN

ARUS MASUKAN DAN KELUARAN

Salah satu prinsip PRA adalah pendekatan yang menyeluruh. Artinya, dalam

memahami keadaan desa di mana tinggal bekerja, kita berusaha untuk melihat

keseluruhan masalah dan tidak hanya melihat sebagian saja. Salah satu cara untuk

mendapatkan suatu pengertian yang menyeluruh seperti itu adalah melihat hal-hal

yang kita amatai sebagai suatu “Sistem”. Sistem adalah suatu kesatuan dari

berbagai bagian yang saling berhubungan. Teknik Pembuatan Bagan Arus

Masukan dan keluaran merupakan teknik kajian tentang sistem-sistem yang ada di

desa.

Teknik pemetaan, transek, dan pembuatan sketsa kebun, pembuatan bagan

hubungan kelembagaan, sebenarnya telah merupakan bentuk umum dari suatu

kajian sistem. Tetapi teknik bagan arus ini akan memperlihatkan secara lebih

terperinci bagaimana setiap bagian dari keadaan, saling mempengaruhi. Kajian ini

akan memperkaya pemahaman tentang keadaan desa yang perlu untuk kegiatan

pembuatan bersama.

Pengertian

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 30: Pra

o Teknik pembuatan bagan arus masukan dan keluaran adalah teknik pra

untuk mengkaji sistem-sistem yang di masyarakat (desa).

o sistem tersebut digambarkan kedalam bagan yang memperlihatkan bagian-

bagian dalam sistem, yaiut masukan (infut) dan keluaran (output). Serta

hubungan antara bagian-bagian dalam sistem itu.

Masukan (infut) adalah sumber daya-sumber daya yang membuat

sistem berjalan dengan baik. Sumber daya itu adalah tenaga kerja,

waktu, uang (modal), peralatan, keterampilan, dan sebagainya.

Keluaran (output) adalah “Manfaat” atau “Hasil” yang diperoleh

setelah proses pengolahan sumber daya-sumber daya tersebut.

Jenis Informasi Kajian

o Di tingkat desa ada cukup banyak sistem yang bisa dipahami dengan teknik

pembuatan bagan masukan dan keluaran, antara lain adalah:

Sistem pengelolaan perekonomian desa

Sistem pengelolaan air

Sistem pengelolaan usaha rumah tangga/keluarga petani

Sistem pengelolaan kebun para petani dan pemasaran

Sistem pengelolaan usaha kecil dan pemasaran, dan sebagainya.

o Misalnya saja kita perlu memahami sistem rumah tangga/keluarga petani

secara umum, kita bisa menggambarkan dan mendiskusikan:

Sumber daya yang dimiliki oleh rumah tangga petani: kebun beserta

jenis tanamannya, ternak yang dikelola, usaha-usaha ekonomi lain,

tenaga kerja keluarga.

Hasil yang diperoleh dari setiap pengelolaan sumber daya keluarga, baik

untuk dipergunakan sendiri maupun untuk jual (menghasilkan uang).

Dalam mengkaji sistem pengelolaan kebun petani, penting untuk melihat

masukan-masukan sistem dan keluaran-keluarannya, dalam menilai uang. Kajian

semacam itu disebut KAJIAN BIAYA USAHA untuk memahami kelayakan suatu

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 31: Pra

usaha secara lebih terperinci. Setiap kebutuhan dalam mengelola usaha:

(misalnya: tenaga kerja, bibit, pupuk, obat, transportasi, dsb). Dihitung dengan

nilai uang kemudian pengeluaran dibandingkan dengan penghasilan (panen/hasil

kebun, baik untuk dipergunakan sendiri maupun dijual) Yang diperoleh dari usaha

tersebut. Usaha yang baik, tentu saja menghasilkan pendapatan yang lebih besar

dari pengeluaran. Banyak petani yang tidak pernah menghitung kelayakan usaha

mereka (untung rugi usaha mereka). Kalaupun secara sederhan mereka

menghitungnya, biasanya tenaga kerja tidak dihitung nilai uangnya karena

dikerjakan sendiri (tenaga kerja keluarga). Perlu diingat juga, banyak masyarakat

petani yang menggunakan sebagaian besar hasil pertanian mereka untuk

kebutuhan sendiri (disebut petani subsisten) yang menyebabkan mereka merasa

tidak perlu menghitung kalayakan usaha.

Tujuan Bagian Bagan Arus Masukan dan Keluaran

o Memfasilitasi diskusi masyarakat untuk mengkaji suatu sistem, fungsi

masing-masing bagian dalam bagan itu, serta bagaimana hubungan antara

bagian-bagian dalam sistem itu.

o Memfasilitasi masyarakat untuk mengkaji kelayakan suatu sistem usaha:

apakah sistem usaha masyarakat sebenarnya tidak lagi layak, apakah biaya

pengelolaan lebih besar daripada manfaat/hasil, dan sebagainya.

Manfaat Kajian Bagan Arus Masukan dan Keluaran

o Bagi orang dalam masyarakat

Diskusi ini membantu mereka untuk melihat kembali kondisi dan

kehidupan mereka sendiri sebagai suatu keadaan yang saling

berhubungan dalam suatu mekanisme tertentu.

Diskusi ini memfasilitasi masyarakat untuk memikirkan bagian-bagian

apa yang mungkin disempurnakan dalam sebuah sistem. Masyarakat

juga menilai kelayakan gagasan perubahan dalam sistem yang itu.

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 32: Pra

dengan penilaian yang memperhatikan keseluruhan sistem itu, dicegah

diadakannya perubahan yang kurang baik.

o Bagi Oang Luar

Kita bisa memahami bagaimana masyarakat mengelola sebuah sistem,

baik itu di tingkat keluarga (missal, kebun) maupun di tingkat

masyarakat desa (misal, sistem pembagian air)

Kita juga bisa memahami bagaimana cara masyarakat mengatasi

masalah-masalah terhadap sistem.

Kajian Gender

Kajian peran yaitu: Siapa (L/P) melakukan apa di dalam pengelolaan suatu sistem,

juga siapa-siapa melakukan kegiatan-kegiatannya (L/P)

Langkah-langkah Penerapan

o Jelaskan kepada masyarakat maksud, tujuan dan proses diskusi

o Tentukan sistem yang penting untuk dikaji berdasarkan masalah dan

kebutuhan yang sedang dihadapi.

o Diskusikan bagian-bagian dalam dalam sistem itu. akan lebih mudah bila

peserta diminta untuk mencatat setiap bagian dari sistem di atas kartu-

kartu.

o Diskusikan mana di antara bagian-bagian sistem tersebut yang menjadi

masukan-masukan dalam sistem itu. masukan-masukan itu bisa digambar

dengan symbol.

o Diskusikan mana di antara bagian-bagian sistem tersebut yang menjadi

keluaran-keluaran dalam sistem itu. keluaran-keluaran itu bisa digambar

dengan symbol

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 33: Pra

o Diskusikan hubungan-hubungan antara bagian-bagian sistem. Hubungan-

hubungan itu bisa digambarkan dengan gambar panah, atau jika kita

membuat bagan itu di atas tanah, kita bisa mempergunakan benang atau

tali yang kecil.

o Mintalah masyarakat untuk mulai meletakan setiap bagian dari sistem

(kartu-kartu) ke atas kertas besar yang ditempel di dinding. Buat juga

tanda panah (garis hubungan).

o Bagan yang sudah jadi kemudian didiskusikan lagi. Dari kajian ini

diharapkan muncul pemahaman bersama akan ada tidaknya masalah dalam

sistem itu.

o Cantumkan tanda-tanda/symbol dan artinya di sudut kertas, serta

keterangan lain untuk memahami bagan.

o Jika sistem itu sudah dipahami bersama, dan ada masalah-masalah yang

terjadi dalam sistem itu, diskusikan gagasan-gagasan perbaikan sistem itu.

o Jika muncul berbagai gagasan penyempurnaan sistem itu, kita dapat

mencoba menilai kalayakan sistem itu dengan menggambarkan perbaikan-

perbaikan itu dalam gambar bagan yang telah ada. gambar baru ini bisa

semacam “simulasi” (peniruan) sistem yang telah diperbaiki.

o Di dalam kajian mengenai sistem yang berkaitan dengan kegiatan usaha,

apabila memungkinkan, lakukan penghitungan jumlah (angka) perkiraan

untuk menilai keadaan usaha tersebut.

o Catat seluruh hasil informasi dengan cermat (oleh Tim PRA yang bertugas

sebagai pencatat)

o Cantumkan nama-nama atau jumlah peserta, nama pemandu, tempat dan

pelaksanaan diskusi.

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 34: Pra

Catatan dan Anjuran

Jika yang digambarkan adalah sistem Kebun Petani, kegiatan ini dapat

dilakukan sebagai kegiatan lanjutan pembuatan. Sketsa kebun untuk

memperdalam pengkajian usaha mengelola kebun.

Mulailah dengan sistem yang sederhana, dikemudian hari kita bisa berusaha

untuk melengkapinya dengan kajian sistem yang telah diperluas dan lebih

rumit.

Dalam melakukan analisa biaya usaha dengan petani,angka atau jumlah

seringkali tidak di ketahui dengan tepat,dan karena itu biasanya di

perkirakan saja.walaupun perkiraan warga masyarakat biasanya cukup

memadai,sebenarnya untuk menilai kelayakan suatu usaha diperlukan

ukuran jumlah yang lebih tepat. Jika ini terjadi, barangkali kejadian ini bisa

dialihkan terlebih dahulu pada diskusi untuk membahas hal-hal apa saja

yang perlu dihitung baru kemudian, didiskusikan cara menghitungnya secara

benar.

PENELUSURAN ALUR SEJARAH

(TIME LINE)

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 35: Pra

MODUL 8

PENELUSURAN ALUR SEJARAH

(TIME LINE)

Pengertian

o Teknik penelusuran alur sejarah (time line) adalah tehnik PRA yang secara

khusus dirancang untuk mengungkap kembali sejarah masyarakat di suatu

lokasi tertentu dengan memaparkan kembali kejadian penting yang pernah

dialami di masa lampau.

o Peristiwa-peristiwa tersebut disusun secara berurutan menurut waktu

kejadiannya (kronologis),dimulai dari peristiwa-peristiwa yang terjadi

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 36: Pra

pada waktu selampau mungkin yang masih dapat diingat dan

diidentifikasikan sampai dengan peristiwa-peristiwa pada saat ini.

o Sejarah ini digali kembali oleh masyarakat sendiri melalui suatu kegiatan

diskusi bersama, sedangkan “Orang luar” Hanya memfasilitasi diskusi.

Tujuan

o Untuk mengenali dan mengetahui topik-topik penting yang terjadi di

masyarakat di masa lampau.

o Untuk memahami keadaan masyarakat masa kini dengan mengetahui latar

belakangnya di masa lalu melalui pengungkapan kejadian-kejadian atau

peristiwa-peristiwa penting dalam masyarakat di masa lampau tadi.

o Dalam diskusi bersama masyarakat ketika mereka memberi penjelasan

tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi dari tahun ke tahun, terkadang ada

beberapa informasi, kejadian atau peristiwa yang muncul berulang kali.

Peristiwa tersebut dapat diidentifikasikan sebagai topik-topik yang

mungkin cukup penting untuk dibahas secara lebih mendalam dengan

tehnik lain misalnya dengan tehnik kecenderungan dan perubahan (trend

and change).

Manfaat

o Mengetahui perubahan yang terjadi dimasyarakat,maslah-masalah yang

ada dan cara-cara masyarakat itu dalam menyelesaikannya.

o Mengetahui hubungan sebab akibat antara berbagai kejadian dalam sejarah

kehidupan masyarakat,misalnya hubungan antara sejarah hak penguasaan

tanah dengan luas hutan,hubungan populasi hewan dengan aturan

pembangunan, dan lain-lain.

o Tehnik ini juga memberikan gambaran tentang informasi lain yang perlu

digali dan diperdalam dengan teknik-teknik lain (sebagai entry point).

o Sebagai wahana yang memungkinkan terjadinya proses belajar bersama

antar warga masyarakat tentang (untuk menemukan) sejarahnya sendiri.

Data yang dicari dan sumber informasi

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 37: Pra

o Asal-usul nama tempat/kampung/desa, sejarah adanya organisasi di desa,

waktu pembangunan/keberadaan bangunan/organisasi penting di desa,

keberadaan dan pengelolaan sumber daya alam, wabah penyakit yang

pernah terjadi, dan lain-lain.

o Sumber informasi utama adalah tokoh-tokoh masyarakat, orang-orang tua,

data skunder, cerita-cerita rakyat.

Pertanyaan kunci

Apa arti nama dusun ini, bagaimana ceritanya, siapa orang pertama/ Cikal

bakal dusun ini?

Sejak kapan ada bangunan SD, jalan diperlebar/diaspal?

Sejak kapan komoditi utama itu dibudidayakan dengan baik dan menjadi

tumpuan hidup masyarakat?

Siapa wanita yang pertama menyelesaikan pendidikan tinggal dan

mendapatkan pekerjaan yang lebih baik?

Langkah-langkah praktis

a. persiapan

o Undanglah para orang tua dan tokoh masyarakat serta sebagian kecil

kaum muda untuk kegiatan ini.

o Perkenalkan diri anda,sampaikan maksud dan tujuan berada di desa ini.

o Jelaskan kegiatan yang akan di lakukan,kegunaanya dan mintalah

mereka untuk mengungkapkan informasi,pikiran,saran secara terbuka

dan bebas.

o Usahakan forum berlangsung secara santai, kekeluargaan dan terbuka.

b. Pelaksanaan

o Mintalah salah seorang di antara mereka yang paling tua/paling paham

di antara mereka untuk menceritakan asal-usul desa, asal-usul nama

desa dan tokoh penting dalam sejarah desa. Tuliskan informasi penting

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 38: Pra

yang diungkapkan di kertas plano atau papan tulis untuk memudahkan

mengingat dan meruntutkan pertanyaan.

o Ajukan pertanyaan-pertanyaan penting yang telah disusun dan urutkan

kejadian penting itu dari masa lampau hingga saat ini.

o Jika waktu memungkinkan,dengan memulai dari informasi-informasi

penting telah ada lakukan pendalaman dengan tehnik lain.jika tidak

memungkinkan,berilah tekanan pada informasi penting tersebut untuk

diperdalam pada kegiatan berikutnya.

o Setelah semua informasi diungkapkan,bacakan kembali apa yang telah

diungkapkan,lakukan klarifikasi dan ucapkan terimaksih atas

partisipasinya.

c. Catatan penting untuk diperlihatkan

o Pemakaian waktu dengan tahun tidak mutlak karena mungkin kejadian

berlangsung di masa lampau yang tidak diingat atau merupakan cerita

setempat.

o Jangan terpaku hanya kepada salah seorang narasumber, lakukan

tranggulasi untuk memperoleh informasi yang tepat dan merupakan

pemahaman bersama.

KECENDERUNGAN DAN PERUBAHAN

(Trend Change)

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 39: Pra

MODUL 9

KECENDERUNGAN DAN PERUBAHAN

(Trend Change)

Pengertian

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 40: Pra

o Teknik kecenderungan dan perubahan (trend and change) adalah tehnik

PRA yang menggambarkan kecenderungan dan perubahan berbagai

keadaan, kejadian, serta kegiatan masyarakat dari waktu ke waktu.

o Dari besarnya perubahan yang diamati yang dapat berarti bertambah tetap

atau berkurang,kita dapat memperoleh gambaran umum adanya

kecenderungan dan perubahan yang akan berlanjut di masa depan.

o Bagan kecenderungan dan perubahan ini dapat digali oleh masyarakat

sendiri, sedangkan “orang luar” Hanya bertindak sebagai fasilitator.

Tujuan

o Untuk menggali berbagai perubahan yang akan terjadi dalam berbagai

bidang kehidupan dalam jangka waktu tertent, di masa lampau, pada saat

ini dan mungkin di masa yang akan datang, serta melihat hubungan antara

berbagai perubahan tersebut.

o Untuk “Membaca” Dan atau memperkirakan arah kecenderungan dalam

jangka panjang dengan cara menggabungkan berbagai perubahan yang

terjadi di suatu daerah. bagan tersebut selanjutnya dapat kita jadikan grafik

kecenderungan .

o Grafik kecenderungan dan perubahan tersebut menunjukan pandangan

masyarakat tentang situasi yang telah, sedang, dan akan terjadi, yang akan

bermanfaat dalam perencanaan kegiatan.

Manfaat

o Menganalisa berbagai topik dan mengkaji topik tersebut lebih detail sesuai

kebutuhan kegiatan yang akan direncakan.

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 41: Pra

o Mengorganisir berbagai harapan yang ada pada masyarakat, serta

membantu masyarakat dalam menilai berbagai perubahan yang berdampak

baik maupun buruk kepada mereka.

o Menentukan rencana guna mengatasi masalah yang sedang dihadapi dan

mengatisipasi masalah yang diperkirakan muncul.

Data yang dicari

o Perubahan dan perkembangan keadaan sumberdaya seperti rata-rata

kepemilikan lahan, ketersediaan air, ketersediaan kayu bakar dan

bangunan dan lain-lain.

o Perubahan perkembangan tata guna lahan, tingkat kesuburan tanah,

pemakaian pupuk kimia dan lain-lain.

o Perubahan sosial ekonomi, sumber-sumber pendapatan, pemasaran hasil,

perubahan sosial ekonomi, budaya, transfortasi, mobilitas penduduk dan

lain-lain.

Pertanyaan kunci

o Bagaimana perubahan jumlah penduduk dari waktu ke waktu? apa

pengaruhnya?

o Bagaimana perubahan luas kepemilikan lahan, kesuburan tanah?

o Bagaimana perubahan sumbangan pertanian dalam pendapatan keluarga?

Mengapa ?

o Bagaimana kecenderungan harga kebutuhan rumah tangga, harga sarana

produksi dan lain-lain dari waktu ke waktu? Mengapa?

o Sejak kapan orang mulai merantau dan bagai mana kecenderungannya

hingga kini dan masa depan? apa sebabnya?

o Bagaimana kecenderungan peran perempuan dalam pendapatan keluarga?

dalam hal apa?

o Sejak kapan ada perempuan yang sukses dan bagaimana perubahan

(jumlah) dari waktu ke waktu?

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 42: Pra

Langkah-langkah praktis

a. Persiapan

o Siapkan alat tulis dan symbol-simbol dari data yang akan dicari dengan

menggunakan ranting, batu, biji-bijian, kertas manila dan lain-lain untuk

memudahkan dan mempercepat proses pelaksanaan kegiatan.

o Lakukan pembagian tugas tim.

o Perkenalkan diri anda, sampaikan maksud dan tujuan berada di desa ini.

o Jelaskan kegiatan yang akan dilakukan, kegunaanya dan mintalah

mereka untuk mengungkapkan informasi, pikiran, saran secara terbuka

dan bebas.

o Usahakan forum berlangsung secara santai, kekeluargaan dan terbuka.

b. Pelaksanaan

o Mulailah dengan menyampaikan hasil kegiatan sebelumnya secara

singkat dan memberikan tekanan pada topik khusus yang akan dilihat

kecenderungan dan perubahannya.

o Mintalah salah seorang di antara mereka untuk memberikan bobot atau

simbol mengenai topik itu dan perubahannya dari waktu ke waktu

sesuai rentang waktu yang disepakati.

o Ketika pemberian simbol atau bobot dilakukan, mintalah pendapat dari

peserta lain atas keputusan pembobotan itu (trianggulasi sumber), jika

sudah sepakat pastikan dan lanjutkan pada kurun waktu berikutnya

atau topik berikutnya.

o Ajukan pertanyaan-pertanyaan penting yang telah disusun dan

mintalah peserta secara bergantian memimpin diskusi.

o Setelah semua informasi diungkapkan, review semua hasil yang telah

dicapai --- hal ini memungkinkan untuk terjadinya revisi dan

penajaman dari apa yang sudah dilakukan–berikan tekanan hal-hal

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )

Page 43: Pra

penting yang akan ditindaklanjuti atau diperdalam pada

kegiatan/teknik berikutnya.

o Jika data dan informasi yang dibutuhkan di rasa cukup,mintalah kesan

atau manfaat yang dirasakan oleh peserta diskusi dan ucapkan

terimakasih atas partisipasinya.

b. Catatan penting untuk diperhatikan selama pelaksanaan

o Penentuan rentang waktu bisa memakai rentang waktu pada time line

atau disepakati bersama sesuai terjadinya perubahan.

o Anggota tim lain diharapkan mendorong peserta untuk secara aktif

berperan dan melakukan pertanyaan kritis untuk penajaman atas data

dan keputusan yang diambil dalam diskusi.

______________________________Ir. Sutardjo P S

( Deputy Director of Development Resources Research Studies LESPAM )