ppt3.ext
DESCRIPTION
pertusisTRANSCRIPT
Yorisye Septiana
Departemen Pediatrik FK UKRIDA
PERTUSIS
Infeksi trakt. respiratorius akut = intense cough = whooping-cough
Etiologi
Bordetella pertusis
Exclusive penyebab pertusis pada manusia & beberapa primata
Tidak bertahan lama di lingkungan
Epidemiologi
Infant (tertinggi), remaja & dewasa (60%)
Pertusis SANGAT menular , angka penularannya adalah 100 %
Penularan melalui droplet aerosol dalam jarak yang dekat
Natural disease ataupun vaksin pertusis dpt memberikan imunitas seumur hidup secara
komplit terhadap re-infeksi atau penyakit
Proteksi terhadap penyakit typikal terjadi 3-5 tahun stlh vaksinasi dan tdk terukur seteleh
12 tahun
Remaja & dewasa yg batuk (yg biasanya tdk dikenali adalah pertusis), mrp reservoir B.pertusis & mrp sumber penularan (index cases) pada infant & anak-anak
Tanpa re-infeksi natural atau booster
vaksinasi; remaja & dewasa mrp kelompok
yang riskan utk kena penyakit jika terexpose
Patogenesis
Bakteri yang kecil, gram negative coccobacilli yang hanya berkoloni di epitel bersilia
Mekanisme pasti gejala pertusis tdk diketahui dgn jelas
B.pertusis memproduksi Pertusis Toxin (PT) yg mrp protein mayor utk virulensi kuman.
B. pertusis memiliki aktiitas biologis spt
sensitivitas histamin, sekresi insulin, dysfungsi
leukosit, dan bbrp memiliki manifestasi sistemik
Setelah masuk dari udara (aerosol), Fillamentous Hemagglutinine (FHA), pretactine (non-fimbriale
protein) melekat pada sel sillia saluran napas.
Tracheal cytotoxin & PT menghambat clearance oragnisme kerusakan lokal trakt.respiratorius gejala pernapasan & absorbsi PT
Manifestasi klinis
Prolonged disease & dibagi jadi stadium catarrhal, paroxysmal, dan convalescent
Stadium catarrhal (1-2 mgg) mulai secara
diam-diam seteleh masa inkubasi (3-12 hari) dengan gejala yg tdk dikenali spt hidung tersumbat & rhinorrhea, yang disertai low-grade fever, bersin, lakrimasi & konjunctiva injeksi
Stadium paroxysmal (2-6 mgg), lemah & batuk mrp tanda onset stadium ini. Batuk dimulai sbg batuk kering, intermitent, sangat mengganggu, dan kmdn berkembang jadi batuk paroxysmal yang merupakan tanda khas pertusis.
Anak yang tadinya tampak ceria, tiba-tiba tampak cemas,
dgn un-interrupted cough, dagu & dada maju ke depan,
lidah menjulur maksimal, mata menonjol & berair, wajah ke-ungu-an smp batuk berhenti, dan teriakan batuk yang keras di ikuti oleh udara inspirasi.
Terjadi post-tusive emesis & kelelahan
Lama & keparahan paroxysmal meningkat hingga hari sampai 1 minggu & bertahan
datar dari hari smp minggu. Pada puncak
paroxysmal, dpt terjadi > 1 episode setiap jam
Saat paroxysmal menghilang, maks pssien masuk ke stadium convalescent ( 2 mgg), lamanya, keparahannya dpt dikenali
Infant < 3 bulan, tdk tampak jelas gambaran stadiumnya, dimana stadium catarrhal hanya
beberapa hari
Diagnosis
Harus dicurigai pada orang dgn gejala mayor batuk terfutama jika ada gejala ini absen : demam, lemah atau myalgia, exanthem atau enanthem, nyeri tenggorok, suara serak, tachypneic, wheezes, dan ronkhi
Pada kasus sporadis, defniisi pertusis jika batuk 14 hari, di sertai 1 gejala berikut yg berhubungan dgn gejala paroxysmal yaitu whooping, or post-tussive vomiting.
Pada anak yg lebih besar, pertusis hrs di curigai pada anak yg batuknya meningkat selama 7-`10 hari
Anak > 3 bulan hrs di curigai pertusis jika dengan apnea, cyanosis, atau kejadian akut yang
membahayakan jiwa (acute life threatening event)
Leukocytosis (15,000-100,000) krn absolute
lymphocytosis adalah tanda khas pertusis stadium
catarrhal
Thrombocytosis, hyperinsulinemia
Rongent dada tampak infiltrat perihillar atau edema
Gold standart : kultur B.pertusis yg di dapat dari aspirasi dalam naso-pharingeal
Direct Fluorescent Antibody (DFA) -
mengecheck spacific antibodi B.pertusis
Terapi
Ditujukan untuk membatasi angka paroxysmal, mengawasi keparahan batuk, menyediakan
perawatan ketika dibutuhkan, memaksimalkan
nutrisi, istirahat, [penyembuhan tanpa gejala
Gejala khas paroxysmal yg tdk berbahaya adalah : durasi < 45 detik, merah tapi tdk biru, tachycardia,
bradicardia ( BUKAN < 60x/menit), desaturasi
oksigen yang scr spontan teratasi pada akhir
paroxysmal, whooping pada akhir paroxysmal, dpt
mengeluarkan sendiri sputum , kelelahan post
tussive tapi BUKAN un-responsive
Antibiotik : macrolide (azithromycin) Isolasi
Care of close contacts & house hold