ppt skenario 1-radiologi

15
RADIOLOGI LULU SHARFINA PBL 10 SKENARIO 1

Upload: lulu-sharfina

Post on 20-Oct-2015

75 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

mnm

TRANSCRIPT

Page 1: PPT Skenario 1-Radiologi

RADIOLOGI

LULU SHARFINA

PBL 10

SKENARIO 1

Page 2: PPT Skenario 1-Radiologi

SASARAN PEMBELAJARAN

① Mengetahui macam-macam pemeriksaan radiografik oral

② Mengetahui prinsip fisika dan biologi dalam pemeriksaan radiografik

③ Mengetahui kaidah interpretasi dari pemeriksaan radiografik

④ Mengetahui mutu radiografik

⑤ Mengetahui dosis dan efek radiasi

⑥ Mengetahui sifat dan jenis radiasi

⑦ Mengetahui manfaat radiografi

⑧ Mengetahui proteksi radiasi terhadap operator, pasien, maupun lingkungan sekitar

⑨ Mengetahui peraturan yang mengatur tentang keselamatan radiasi

Page 3: PPT Skenario 1-Radiologi

MACAM-MACAM PEMERIKSAAN RADIOGRAFIK ORAL

Page 4: PPT Skenario 1-Radiologi

PRINSIP FISIKA DAN BIOLOGI PEMERIKSAAN RADIOGRAFIK

Page 5: PPT Skenario 1-Radiologi

KAIDAH INTERPRETASI PEMERIKSAAN RADIOGRAFIK• Intrepretasi radiografik kemampuan menafsirkan dan

menjelaskan apa yang terlihat pada radiograf

Syarat:

1. Sistematik

2. Bertahap

3. Terstruktur/benar

4. Konsisten

5. Evaluasi mutu

6. General View gigi, jaringan periodonsium, tulang rahang

7. Spesific investigation gigi, jaringan periodonsium, evaluasi spesifik

Page 6: PPT Skenario 1-Radiologi

MUTU RADIORAFIK

Page 7: PPT Skenario 1-Radiologi

DOSIS DAN EFEK RADIASI DOSIS:

1. Roentgen (R) banyaknya radiasi yang dikeluarkan pada 1 cm kubik volume udara dengan tekanan tertentu (1R = 1.000 mR)

2. Radiation absorbed dose (Rad) satuan radiasi sinar tembus yang diserap oleh suatu benda yang terkena radiasi. (S.I = Gray (Gy) = joule/kg ; Original unit : Rad (1 Gray = 100 Rads)

3. Radiation equivalent of men (Rem) satuan radiasi sinar tembus yang diserap oleh tubuh manusia hidup atau jaringan tubuh hewan hidup. (S.I = Sievert (Sv) ; Original unit = Rem 1 Sv = 100 Rem)

4. Effective Dose equivalent dosis yang diterima tubuh yang besarnya rata-rata sama di setiap bagian tubuh.

Page 8: PPT Skenario 1-Radiologi

EFEK:

Terdapat tiga kategori efek ionisasi radiasi pada seluruh tubuh,antara lain :

1. Somatic non-stochastic efek Dihasilkan karena dosis yang tinggi. Contohnya kulit memerah dan pembentukan katarak. Efek ini memiliki ambang rangsang yang apabila belum dilewati tidak akan menimbulkan efek pada tubuh.

2. Somatic stochastic efek (akut dan kronik) efek all or none (dapat mengalami efek ini atau tidak sama sekali). Contohnya leukemia dan tumor. Efek terjadi pada tubuh yang terpapar radiasi sebesar apapun (tidak memiliki ambang rangsang).

Bisa juga menjadi efek tertunda yang baru terjadi beberapa tahun kemudian

Semakin rendah dosis, semakin kecil kemungkinan kerusakan sel.

3. Genetik efek stochastic Mutasi hasil dari perubahan gen atau kromosom. Radiasi pada organ reproduksi dapat merusak dna sperma atau sel telur. Tidak memiliki dosis ambang rangsang (stochastic)

Page 9: PPT Skenario 1-Radiologi

Efek Radiasi (pada dosis radioterapi) di Rongga Mulut

Pada membran mukosa mulut termasuk sel sensitive, Setelah beberapa waktu, timbul kemerahan dan inflamasi. Mukosa mulut pecah-pecah dan terbentuk “Pseudomembran” yang memudahkan terjadinya infeksi sekunder.

Pada alat pengecap : “Taste Buds” = organ yang sensitif radiasi ionisasi menyebabkan terjadinya degenerasi luas penderita kehilangan kemampuan pengecapan, ini juga disebabkan oleh perubahan prod. saliva.

Pada kelenjar ludah Dengan dosis radiasi 20 - 30Gy. Misalnya pada terapi kanker mulut dan orofarings , sekresi saliva sangat berkurang , terjadi Xerostomia , kesulitan menelan disertai rasa sakit.

Efek langsung pada gigi Agenesis, Kalsifikasi Prematur, Erupsi Prematur, Delayed Eruption Gigi Susu, Gangguan urutan erupsi , Bentuk gigi tetap tidak normal, Kelainan bentuk akar gigi dsb.

Efek langsung dosis terapi radiasi pada tulang rahang Osteoradionekrosis, Asimetri rahang / muka, Destruksi tulang , Pengecilan tulang, Fraktur tulang

Page 10: PPT Skenario 1-Radiologi

SIFAT DAN JENIS RADIASI SIFAT:

a) Daya tembus dapat menembus bahan dengan daya tembus yang sangat besar dan digunakan dalam radiografi. Makin tinggi tegangan tabung yang digunakan, makin besar daya tembusnya. Makin rendah berat atom atau kepadatan suatu benda, makin besar juga daya tembusnya sinarnya.

b) Pertebaran Apabila berkas sinar X melalui suatu bahan atau suatu zat, maka berkas tersebut akan bertebaran ke segala jurusan, menimbulkan radiasi sekunder (radiasi hambur) pada bahan atau zat yang dilaluinya. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya gambar radiograf dan pada film akan tampak pengaburan kelabu secara menyeluruh. Untuk mengurangi akibat radiasi hambur ini, maka di antara subjek dengan film rontgen diletakkan grid. Grid terdiri atas potongan-potongan timah tipis yang letaknya sejajar, masing-masing dipisahkan oleh bahan tembus sinar.

c) Penyerapan Sinar X dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan berat atom atau kepadatan bahan atau zat tersebut. Makin tinggi kepadatan atau berat atomnya, makin besar penyerapannya.

d) Efek fotografik Sinar X dapat menghitamkan emulsi film (emulsi perak-bromida) setelah diproses secara kimiawi (dibangitkan) di kamar gelap.

e) Pendar fluor (fluoresensi) Sinar X menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium-tungstat atau Zink-sulfid memendarkan cahaya (luminisensi), bila bahan tersebut dikenai radiasi sinar X. Luminisensi ada dua jenis, yaitu :

- Fluoresensi yaitu pemendaran cahaya yang terjadi sewaktu ada radiasi sinar X saja.

- Fosforisensi yaitu pemendaran cahaya akan berlangsung beberapa saat walaupun radiasi sinar X - sudah dimatikan (after-glow).

f) Ionisasi Efek primer sinar X apabila mengenai suatu bahan atau zat akan menimbulkan ionisasi partikel-partikel bahan atau zat tersebut.

g) Efek biologic Sinar X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologik pada jaringan. Efek biologik ini dipergunakan dalam pengobatan radioterapi.

Page 11: PPT Skenario 1-Radiologi

JENIS RADIASI:

1. Continuous spectrum

Foton sinar X yg dipancarkan oleh pelambatan elektron yg mendekati nukleus atom tungsten bremsstrahlung (pengereman radiasi).

Jumlah perlambatan dan tingkat defleksi menentukan jumlah energy yang hilang oleh elektron yang menumbuk dan energy foton yang dipancarkan / dihasilkan. Berbagai macam / spectrum rentang energy foton sehingga mungkin disebut spectrum kontinu.

Semakin kecil defleksi dari elektron yang menumbuk maka akan menghasilkan nergi foton yang rendah pula . Dimana energy foton yang rendah memiliki kemampuan untuk berpenetrasi kecil dan biasanya tidak keluar dari Sinar X tube sendiri. Pemindahan energi foton yang rendah ini disebut filtrasi.

Semakin besar defleksi yang terjadi maka semakin besar pula energi fotonnya. (Biasanya lebih sering terjadi yang defleksi nya kecil dibandingkan besar)

2. Characteristic Spectrum

Berhubungan dan sesuai dengan ionisasi / eksitasi atom tungsten oleh elektron yang menumbuk, atom tungsten yang mengorbit menyusun kembali diri mereka agar mencapai atom neutral menyebabkan elektron “melompat”dari satu tingkatan energi ke tingkatan energi lainnya, dan menyebabkan emisi dari foton Sinar X dengan energi yang spesifik. Garis foton dinamakan K dan L tergantung dari mana dia diemisikan, oleh sebab itu, dinamakan characteristic spectrum/ garis spectrum. Garis K memiiliki energi yang lebih besar dibandingkan dengan garis L.

3. Combined spectra gabungan dari characteristic dan continuous spectra.

Page 12: PPT Skenario 1-Radiologi

MANFAAT RADIOGRAFI

Radografi di bidang kedokteran gigi mempunyai peranan penting dalam memperoleh informasi diagnostik, antara lain:

• Berguna menegakkan diagnosis

• Berguna merencanakan perawatan dan menentukan prognosis

• Berguna mengevaluasi, dan observasi hasil perawatan

• Berguna mempelajari perubahan tumbuh kembang rahang manusia dari waktu ke waktu

• Berguna melihat adanya kecacatan pada rongga mulut

Page 13: PPT Skenario 1-Radiologi

PROTEKSI RADIASI

Seleksi kasus : pertimbangan perlu apa tidaknya dilakukan pemeriksaan radiogrfi

Data klinis intra oral Keluhan , Riwayat kasus , Kondisi Umum , Sosial ekonomi

Faktor proyeksi dan pemrosesan film

- Media penerima gambar radiografi intraoral penggunaan film jenis E-Speed yang waktu penyinarannya relatif singkat.

- Modern imaging modalities CCD atau imaging plate mengurangi dosis radiasi pada pasien sampai 60% - 90%

- Focal Spot-to Film Distance (FSFD) 40 cm menggunakan PID jenis cone panjang, disertai penggunaan PID dengan rectangular collimator akan mempersempit lebar berkas sinar-X, sehingga luas jaringan yang teradiasi semakin kecil

Faktor Operator

- Ketrampilan Operator menguasai prinsip pembuatan radiografik yang baik, pengetahuan mengenai struktur anatomis, penguasaan berbagai jenis pemotretan radiografik di bidang kedokteran gigi

- Pemrosesan film radiografik yang dilakukan dengan baik, mecegah pengulangan pemotretan.

Page 14: PPT Skenario 1-Radiologi

Sarana Proteksi Radiasi

- Penggunaan Apron berlapis Pb mereduksi radiasi pasien sampai dengan 98%

- Apron berlapis Pb menutup sampai dengan daerah kel.tiroid.

- operator diluar ruangan pesawat sinar-X dan berdiri dibalik dinding berlapis Pb selama melakukan penyinaran

- Penggunaan personil monitoring untuk operator

Page 15: PPT Skenario 1-Radiologi

REFERENSI

Bapeten.go.id. JDIH - BAPETEN. [Online] Available from: http://www.bapeten.go.id/jdih/index.php [Accessed 10 Feb 2014].

Whaites E. Essentials of dental radiography and radiology. 5th ed. Edinburgh: Churchill Livingstone; 2008.

White S, Pharoah M. Oral radiology: principles and interpretation. 5th ed. St. Louis, Mo.: Mosby/Elsevier; 2009.