ppt diare a13.pptx

46
Assalamualaikum Wr. Wb.

Upload: aisyahkhairinaprasmahita

Post on 22-Dec-2015

257 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Assalamualaikum Wr. Wb.

Assalamualaikum Wr. Wb.Kelompok A13Ketua: Aisyah Khairina Prashmahita1102014010Sekretaris: Juwita Kartika1102014139Anggota: Ain Fitrah Aulia Nur1102014008Aisyah Khairina Prashmahita1102014010Alya Nadhira1102014015Annisa Fitri Bumantari1102014032Azizah Fitriayu Andyra1102014055Desya Billa Kusuma Anindhira1102014070Fitria Rizki1102014108Humaerah1102014122Indira Catur Paramita1102014131

DIARESeorang mahasiswa, 35 tahun, dibawa ke Puskesmas karena mengalami mencret lebih dari 12 kali dalam sehari sejak 2 hari yang lalu. Keluhan ini timbul setelah makan di warung nasi dekat kampusnya. Pemeriksaan fisik : kesadaran komposmentis lemah, TD: 85/60 mmHg, nadi:120x/menit, pernapasan 34x/menit, cepat dalam, volum urine sedikit. Di Puskesmas penderita dipasang infus dan diberikan pertolongan pertama lalu dirujuk ke RS terdekat. Dokter meminta untuk diperiksa Analisa Gas Darah.Kesannya : Terdapat gangguan keseimbangan asam basa berupa asidosis metabolik, dengan anion gap yang normal.

SASARAN BELAJARLI. 1. Memahami dan Menjelaskan Asam dan BasaLO. 1.1. Definisi Asam dan BasaLO. 1.2. Keseimbangan Asam dan BasaLO. 1.3. Peranan Asam dan BasaLI. 2. Memahami dan dan Menjelaskan Indikator Asam BasaLO. 2.1. Pengukuran PHLO. 2.2. Anion GapLO. 2.3. Pemeriksaan Analisa Gas DarahLO. 2.4. Keseimbangan Asam Lemah dan Basa LemahLI. 3. Memahami dan Menjelaskan Aspek Fisiologis dan Biokimia Keseimbangan Asam BasaLO. 3.1. Mekanisme Asam BasaLO. 3.2. Aspek Fisiologis dan Biokimia Keseimbangan Asam dan BasaLI. 4. Memahami dan Menjelaskan Gangguan Keseimbangan Asam dan Basa (Asidosis Metabolik)LO. 4.1. Definisi Gangguan Keseimbangan Asam dan Basa (Asidosis Metabolik)LO. 4.2. Etiologi Gangguan Keseimbangan Asam dan Basa (Asidosis Metabolik)LO. 4.1. Manifestasi Klinik Gangguan Keseimbangan Asam dan Basa (Asidosis Metabolik)LO. 4.2. Penatalaksanaan Gangguan Keseimbangan Asam dan Basa (Asidosis Metabolik)

LI. 1. Memahami dan Menjelaskan Asam dan BasaLO. 1.1. Definisi Asam dan BasaMenurut Bronsted LowryMenurut LewisMenurut ArrheniusSifat Sifat AsampH-nya lebih kecil dari 7Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air.Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, terutama bila asamnya asam pekat.Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakanlogam , yaitu korosif terhadap logam.Hantaran listrik: asam, walaupun tidak selaluionik, merupakan cairanelektrolit.Sifat Sifat BasaNilai pH lebih dari 7Rasanya pahitLicin seperti sabunMengubah warna lakmus merah menjadi biruDapat menghantarkan arus listrikMenetralkan asam

Klasifikasi asam basa digolongkan berdasarkan kekuatannya dan ukuranterionisasi dibagi menjadi 4 , yaitu:Asam KuatBasa KuatAsam Lemah Basa LemahBerdasarkan Bentuk IonAsam anion adalah asam yang mempunyai muatan negatif.Contoh : SO3-Asam kation adalah asam yang mempunyai muatan positif.Contoh : N+Basa anion adalah basa yang mempunyai muatan negatif.Contoh : Cl, CBasa kation adalah basa yang mempunyai muatan positif.Contoh : Na+

Berdasarkan kemampuan ionisasi asam dan basa Asam dan basa monoprotik Contoh : asam monoprotik [HCl, HN, CCOOH], basa monoprotik [NaOH, KOH]Asam dan basa diprotikContoh : asam diprotik [S H2S], basa diprotik [Mg(OH), Ca(OH)2, Ba(OH)2]Asam dan basa poliprotikContoh : asam poliprotik [P], basa poliprotik [Al(OH)3]

Asam-asam yang berasal dari proses metabolisme :Asam volatilContoh : karbondioksida, asam karbonatAsam nonvolatilContoh : asam organik, asam nonorganik

LO. 1. 2. Peranan Asam dan BasaMempengaruhi aktifitas reaksi enzimatikMempengaruhi sifat permeabilitas selMempengaruhi struktur selMempengaruhi sifat sifat dan fungsi dari sistem biologisLO. 1.3. Keseimbangan Asam dan BasaSuatu keadaan dimana konsentrasi ion H yang diproduksi setara dengan kosentrasi ion Hyang di keluarkan oleh sel. Pada proses kehidupan keseimbangan asam pada tingkat molekular umumnya berhubungan dengan asam lemah dan basa lemah, begitu pula pada tingkat kosentrasinya ion H atau ion OH yang sangat lemah. Pengaturan keseimbangan asam basa diselenggarakan melalui koordinasi dari tiga sistem,yaitu :

Sistem Buffer : Sistem buffer asam karbonat-bikarbonatSistem buffer hemoglobinSistem buffer proteinSistem buffer fosfatSistem Respiratorik (sistem paru)Sistem Metabolik (sistem ginjal)

LI. 2. Memahami dan dan Menjelaskan Indikator Asam BasaLO. 2.1. Pengukuran PHpH :Konsentrasi ion hidrogen (hydronium) yang dapat dinyatakan dengan :

Selain itu menurut persamaan Henderson-Hasselbach pH dihitung dengan rumus :

atau

Pk= Konstanta disosiasi asam karbonat = 6,1[HCO3] = Kadar bikarbonat plasma [H2CO3] = Kadar asam karbonat plasmaS = Konstan kelarutan CO2 dengan nilai sebesar 0.03[H+] = - log [HCO3-]pH = pKa + log [garam]/[asam]pH = pK + log [HCO3-]/[H2CO3]Pengukuran pH Larutan

Perhitungan AsamPerhitungan AsamYang digunakan untuk mengukur pH suatu larutan adalah:Kertas lakmus Indikator Kertas (Indikator Stick) Indikator universal

LO. 2.2. Anion GapPerbedaan antara jumlah ion posif Na+ dan jumlah muatan ion negatif pada Cl- dan HCO3-. Dalam keadaan normal, besar anion gap adalah 12. Peningkatan anion gap, > 17 mEq/L adalah indikasi asidosis metabolik. Penurunan anion gap, < 10 mEq/L adalah indikasi alkalosis metabolik. Anion gap sama dengan Na+ - (Cl- + HCO3-). Pengukuran gap anion dapat bermanfaat pada diagnosa banding pada asidosis metabolik atau dalam mengidentifikasi asidosis metabolik tersembunyi pada kelainan asam-basa campuran tertentu.

LO. 2.3. Pemeriksaan Analisa Gas DarahAnalisa Gas Darah : Suatu pemeriksaan melalui darah arteri dengan tujuan mengetahui keseimbangan asam dan basa dalam tubuh, mengetahui kadar oksigen dalam tubuh dan mengetahui kadar karbondioksida dalam tubuh.

Indikasi Analisa Gas DarahIndikasi dilakukannya pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD) yaitu :

1. Pasien dengan penyakit obstruksi paru kronik2. Pasien dengan edema pulmo3. Pasien akut Respiratory Distress Syndrome (ARDS)4.Infark miokard5.Pneumonia6. Pasien syok7. Post pembedahan coronary artery baypass8.Resusitasi cardiac arrest

Lokasi Pengambilan Darah Arteri1. Arteri Radialis dan Arteri Ulnaris (sebelumnya dilakukan allens test)2. Arteri Dorsalis pedis 3. Arteri Brakialis4. Arteri Femoralis

LO. 2. 4. Keseimbangan Asam Lemah dan Basa LemahSistem buffer asam karbonat-bikarbonatSistem buffer hemoglobinSistem buffer proteinSistem buffer fosfat

Sistem Buffer Asam Karbonat - Bikarbonat : Pasangan buffer asam karbonat - bikarbonat adalah sistem buffer terpenting di CES untuk menyangga perubahan pH yang ditimbulkan oleh penyebab di luar fluktuasi H2CO3 penghasil CO2. Ini adalah sistem penyangga CES yang paling efektif karena dua sebab :Asam karbonat-bikarbonat banyak ditemukan di CES sehingga sistem ini cepat menahan perubahan pH.Setiap komponen dari pasangan buffer ini diatur secara ketat. Ginjal mengatur , dan sistem pernapasan mengatur CO2, yang menghasilkan H2CO3.

Sistem Buffer ProteinSistem buffer protein berfungsi mengatur pH cairan ekstraserselular dan interstitial. Protein sebagai buffer berinteraksi secara ekstentif dengan sistem buffer lainnya. Protein tersusun oleh asam amino yang mempunyai sifat amfoter, yaitu asam amino akan bersifat sebagai kation pada suasana asam dan bersifat sebagai anion pada suasana basa.Sistem Buffer HemoglobinBuffer hemoglobin (Hb) merupakan buffer intraseluler yang bekerja di dalam sel darah merah. Hb dapat berfungsi sebagai buffer karena mengandung residu histidin, yaitu asam amino yang dapat berikatan secara reversibelion hidrogen, menghasilkan Hb bentuk berproton dan tidak berprotonSistem Buffer FosfatSistem buffer fosfat terdiri dari garam fosfat (NaH2PO4) yang asam yang dapat mendonasikan H+ bebas ketika [H+] turun dan garam fosfat basa (Na2HPO4) yang dapat menerima H+ bebas ketika [H+] meningkat.

LI. 2. Memahami dan Menjelaskan Aspek Fisiologis dan Biokimia Keseimbangan Asam Basa

LO. 3. 1. Mekanisme Asam BasaSistem buffer asam karbonat-bikarbonatSistem buffer hemoglobinSistem buffer proteinSistem buffer fosfat

LO. 3. 2. Aspek Fisiologis dan Biokimia Asidosis Metabolik Keseimbangan asam-basa adalah keseimbangan ion hidrogen.Cairan tubuh harus dilindungi dari perubahan pH karena sebagian besar enzim sangat peka terhadap perubahan pH.Pengaturan keseimbangan asam basa diselenggarakan melalui koordinasi dari tiga sistem, yaitu: 1) sistem buffer, 2) sistem paru, dan 3) sistem ginjal

LI. 4. Memahami dan Menjelaskan Gangguan Keseimbangan Asam dan Basa LO. 4. 1. Definisi Gangguan Keseimbangan Asam dan BasaGangguan keseimbangan asam dan basa terbagi menjadi empat, yakni:Asidosis MetabolikAsidosis RespiratorikAlkalosis MetabolikAlkalosis Respiratorik

LO. 4. 2. Etiologi Gangguan Keseimbangan Asam dan BasaAsidosis Metabolik Pembentukan asam organik yang berlebihanBerkurangnya kadar ion HCO3-Retensi ion hydrogenAsidosis RespiratorikInhibisi pusat pernapasanPenyakit neuromuskularObstruksi jalan napasKelainan restriktifMechanical under ventilationOverfeeding

Alkalosis MetabolikTerbuangnya ion H+ melalui saluran cerna atau melalui ginjal dan berpindahnya ion H+ masuk ke dalam sel.Terbuangnya cairan bebas-bikarbonat dari dalam tubuh.Pemberian bikarbonat berlebihan.

Alkalosis RespiratorikRangsangan hipoksemiaStimulasi pusat pernapasan di medullaMechanical over ventilationSepsisPengaruh obat: salisilat, hormone progesteronLO. 4. 3. Manifestasi Klinis Gangguan Keseimbangan Asam dan BasaGejala yang timbul pada penderita asidosis metabolik : Asidosis metabolik ringan tidak timbul gejala. Namun penderita biasanya merasakan mual, muntah dan kelelahan. Pernafasan menjadi lebih dalam atau sedikit lebih cepat.Untuk asidosis metabolik yang memburuk, penderita mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa mengantuk, semakin mual dan mengalami kebingungan. Tekanan darah pun dapat menurun dan dapat mengakibatkan syok, koma dan kematian apabila kondisi asidosis metaboliknya semakin memburuk.

Gejala yang timbul pada penderita alkalosis metabolik :Pernapasan lambat merupakan gejala utama dari alkalosis metabolik. Pernapasan lambat berpotensi menyebabkan Apnea, yaitu tidak bernapas sama sekali untuk interval waktu tertentu. Kondisi ini memicu perubahan warna pada kulit sehingga menjadi kebiruan atau keunguan.Detak jantung akan berlangsung lebih cepat yang disertai penurunan tekanan darah. Mati rasa dan kesemutan, berkedut, kejang otot, mual, muntah, dan diare, kebingungan dan pusing, sedang pada kasus berat mengakibatkan koma dan kejang.Gejala yang timbul pada penderita asidosis respiratorik :Kebingungan, lesu, sesak napas, mengantuk, dan mudah lelah.Beberapa gejala lain termasuk kulit hangat, hipertensi paru, denyut jantung tidak teratur, refleks tendon berkurang, batuk, mudah marahGejala yang timbul pada penderita alkalosis respiratorik :Penderita merasa cemas dan dapat menyebabkan rasa gatal disekitar bibir dan wajah. Jika keadaannya makin memburuk, bisa terjadi kejang otot dan penurunan kesadaran.

LO. 4. 4. Penatalaksanaan Gangguan Keseimbangan Asam dan BasaAsidosis Metabolik :Tetapkan berat ringannya gangguan asidosis. Tetapkan anion gap.Bila dicurigai kemungkinan asidosis laktat, hitung rasio delta anion gap, dengan delta HCO3- (delta anion gap: anion gap pada saat pasien diperiksa dikurangi dengan median anion gap pada saat pasien diperiksa dikurangi dengan median anion gap normal, delta HCO3- : kadar HCO3- normal dikurangi dengan kadar HCO3- pada saat pasien diperiksa).

Asidosis RespiratorikTatalaksana asidosis respiratorik adalah mengatasi penyakit dasarnya dan bila terdapat hipoksemia harus diberikan terapi oksigen.Alkalosis MetabolikKoreksi alkalosis metabolik bertujuan meningkatkan minute ventilation, meningkatkan tekanan oksigen arterial dan mixed venous oxygen tension, serta menurunkan konsumsi oksigen.Alkalosis RespiratorikAlkalosis yang disebabkan oleh hipoksemia diatasi dengan memberikan terapi okigen. Alkalosis respiratorik yang disebabkan oleh serangan panik diatasi dengan menenangkan pasien atau memberikan pernapasan menggunakan sistem air rebreathing.DAFTAR PUSTAKA:Darwis D, Munajat Y., dkk. 2010. Gangguan Keseimbangan Air, Elektrolit dan Asam Basa. Edisi 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUIGanong, WF. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 21,ab. M. Djauhari Widjajakusumah. Jakarta : EGCGuyton, Arthur c, dkk. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta : EGChttp //chem-is-try.org/pengukurankeasaaman/oleh Jim Clark/diambil pada selasa, 28 Februari 2012Price, Sylvia Anderson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit edisi6,ab. Huriawati Hartanto. Jakarta : EGCSherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGCUPK FKUI. 2013. Gangguan Keseimbangan Air-Elektrolit Dan Asam-Basa Buku Ajar Edisi ke-3. Jakarta:Badan Penerbit FKUI

Wassalamualaikum Wr. Wb.