ppt bab 4 just in time ok(1)
DESCRIPTION
power pointTRANSCRIPT
JUST IN TIME ( JIT )
1. Ruli Ario Wibowo NIM C1G014001
2. Andi Kahar NIM C1G0140033. Imam Solikin NIM C1G0140154. Agus Budi Laksono NIM
C1G0140625. Hanes Ashar Sirait NIM
C1G014068
Katakan merah adalah merahKatakan putih adalah putih
COST MANAGEMENTSTAR BPKP UNIVERSITY OF SOEDIRMAN
2015
6. Joko Purnomo NIM C1G0140397. Fadhila Ratnasari NIM C1G0140558. Aris Satria Akhmad S. NIM C1G0140339. Indriani Hetty Ria U. NIM C1G01404810.Wahyuningsih NIM C1G014031
Kelompok 1 :
Pendahuluan
• Salah satu faktor yang menentukan keunggulan suatu perusahaan dari pesaingnya adalah waktu.
• JIT berperan sebagai alat mencapai keunggulan waktu.
Pendahuluan
• Jika suatu perusahaan ingin unggul dari faktor waktu maka perusahaan harus :
a. Dapat melayani permintaan konsumennya tepat waktu
b.Mengeliminasi atau mengurangi waktu untuk aktivitas yang tidak bernilai tambah
c. Mengefisienkan waktu untuk aktivitas bernilai tambah
Definisi dan Konsep JIT
• Just – in – time (JIT) adalah suatu filosofi yang memusatkan pada eliminasi aktivitas pemborosan dengan cara memproduksi produk sesuai dengan permintaan konsumen dan hanya membeli bahan sesuai dengan kebutuhan produksi.
Definisi dan Konsep JIT
• JIT mempunyai empat aspek pokok :
a. Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau kepuasan konsumen harus dieliminasi
b. Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu menjadi lebih tinggi
c. Selalu diupayakan penyempurnaan berkesinambungan
d. Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan pemahaman terhadap aktivitas
Beda JIT dan Sistem Tradisional
• Perbedaan sistem manajemen JIT dan Tradisional :JIT Tradisional
1. Sistem tarikan (pull-through)2. Sediaan tidak signifikan3. Basis pemasok sedikit4. Kontrak jangka panjang dengan
pemasok5. Pemanufakturan berstruktur seluler6. Karyawan berkeahlian ganda7. Jasa terdesentralisasi8. Keterlibatan karyawan tinggi9. Gaya manajemen sebagai penyedia
fasilitas10. Total Quality Control (TQC)
1. Sistem dorongan (push-through)2. Sediaan signifikan3. Basis pemasok banyak4. Kontrak jangka pendek dengan
pemasok5. Pemanufakturan berstruktur
departemen6. Karyawan terspesialisasi7. Jasa tersentralisasi8. Keterlibatan karyawan rendah9. Gaya manejemen sebagai pemberi
perintah10. Acceptable Quality Level (AQL)
Sistem Manajemen Sediaan Tradisional
• Sistem manajemen sediaan tradisional didasarkan pada metode minimal dan maksimal.
• Metode minimal dan maksimal adalah metode penentuan besarnya batas minimal dan batas maksimal sediaan yang perlu diselenggarakan oleh suatu perusahaan.
• Sistem sediaan tradisional menganggap bahwa ketidakpastian permintaan konsumen mengakibatkan ketidakpastian produksi dan pembelian sehingga perusahaan harus memiliki sediaan.
Sistem Manajemen Sediaan Tradisional
• Alasan sediaan diperlukan :
a. Menyeimbangkan biaya pemesanan dan penyimpanan
b. Menghadapi ketidakpastian permintaan konsumen
c. Menghindari penghentian fasilitas pemanufakturan
d. Menyangga proses produksi yang tidak dapat dipercaya
e. Memanfaatkan potongan harga
Sistem Manajemen Sediaan Tradisional
• Sistem tradisional berpendapat bahwa sediaan yang berada dibawah batas minimal menimbulkan risiko :
a. Kehabisan sediaan sehingga produksi terganggu
b. Kehilangan peluang untuk menjual produk
c. Biaya sediaan tinggi• Sediaan berada diatas batas maksimal menimbulkan
risiko :
a. Sediaan rusak atau usang
b. Biaya sediaan tinggi
Manajemen Sediaan JIT
• JIT berusaha agar sediaan sebesar nol sehingga bertentangan dengan konsep tradisional
• JIT menolak untuk menggunakan sediaan tetapi menggunakan beberapa alternatif sebagai berikut :
a. JIT meminimumkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan
b. JIT berkinerja tepat waktu
c. JIT menghindari kemacetan dan meningkatkan reliabilitas proses
d. JIT memperoleh harga murah
e. JIT mengantisipasi kenaikan harga di masa depan
JIT Pembelian
• Sistem pembelian barang berdasarkan tarikan permintaan sehingga barang yang dibeli dapat diterima tepat waktu, tepat jumlah, bermutu tinggi, dan berharga murah. (Supriyono, 1999)
JIT Pembelian
Fakta :• Sistem JIT pembelian telah lama dan banyak digunakan
di Jepang dan US dalam praktik industri yang produknya cepat rusak misalnya dalam industri pembuatan makanan jajanan (basah), bunga segar, ikan segar.
• Terbaru, di negara tersebut JIT pembelian telah banyak diterapkan dalam berbagai bidang industri lainnya.
JIT Pembelian
• Mengurangi jumlah pemasok
• Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok
• Memiliki konsumen dengan program pembelian yang mapan
• Mengeliminasi atau mengurangi aktivitas dan biaya yang tidak bernilai tambah
• Mengurangi waktu dan biaya untuk program pemeriksaan mutu
JIT pembelian dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktivitas pembelian dengan cara :
JIT Pembelian
Sistem Pembelian Tradisional
Dep. Gudang
Dep.Pembelian
Para Rekanan
Surat Penawaran
Order Pembelian
Pengiriman Barang
Dep. Penerimaan
Dep. Gudang
Dep. Produksi
JIT Pembelian
Sistem JIT
Dep. Pembelian
Pemasok
Kontrak Jangka PanjangPengiriman
Penggunaan Bahan
JIT Pembelian
Penerapan JIT Pembelian mempengaruhi sistem penentuan biaya
Keterlacakan langsung sejumlah biaya dapat
ditingkatkan
Perubahan cost pools untuk mengumpulkan
biaya
Mengubah dasar pengalokasian biaya penanganan bahan
(barang)
Mengurangi perhitungan dan penyajian informasi mengenai selisih harga beli secara individual
Mengurangi biaya administrasi sistem
akuntansi
JIT Produksi
• Sistem produksi berdasarkan tarikan permintaan sehingga produk dapat diproduksi tepat waktu, tepat jumlah, bermutu tinggi, dan berbiaya murah. (Supriyono, 1999)
JIT Produksi
Mengurangi dan meniadakan barang dalam proses
Mengurangi atau menidakan lead time
Mengurangi atau meniadakan setup
Menyederhanakan pengolahan produk
Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara :
JIT Produksi
Penerapan JIT Produksi mempunyai pengaruh terhadap sistem akuntansi biaya dan manajemen
Meningkatkan keterlacakan langsung sejumlah biaya
Mengeliminasi atau mengurangi cost pools untuk
aktivitas tidak langsung
Mengurangi frekuensi perhitungan dan pelaporan informasi selisih biaya tenaga kerja dan overhead pabrik secara individual
Mengurangi keterincian informasi yang dicatat dalam
work tickets
Pengaruh JIT pada Penentuan Biaya
• Dalam perusahaan yang hanya menghasilkan satu jenis produk, semua biaya dibebankan pada satu jenis produk tersebut. Semua aktivitas overhead dapat dilacak secara langsung ke satu jenis produk.
• Perusahaan yang menghasilkan beberapa jenis produk menghadapi masalah akurasi penentuan biaya produknya karena aktivitas-aktivitas overhead biasanya dimanfaatkan bersama oleh beberapa jenis produk.
• Sistem JIT dapat memberikan manfaat untuk melacak aktivitas-aktivitas overhead pada jenis-jenis produk tertentu.
Pengaruh JIT pada Penentuan Biaya
JIT meningkatkan keterlacakan biaya
Meningkatkan akurasi perhitungan biaya produk
Mengurangi perlunya alokasi pusat biaya jasa (Dep. Jasa)
Mengubah perilaku dan relatif pentingnya biaya tenaga kerja langsung
Pengaruh JIT pada Penentuan Biaya
Mengurangi pentingnya penilaian persediaan
Mempengaruhi metode penentuan harga pokok pesanan
Mempengaruhi metode harga pokok proses
Mempengaruhi Otomasi
Meningkatkan keterlacakan biaya
• Beberapa aktivitas overhead yang semula digunakan bersama untuk lebih dari satu jenis atau lini produksi dapat ditingkatkan keterlacakannya secara langsung pada jenis produk tertentu.
• Pembentukan sel-sel pemanufakturan mendorong tenaga kerja berkeahlian ganda dan jasa terdesentralisasi pada masing-masing sel sehingga meningkatkan keterlacakan biaya overhead.
Meningkatkan keterlacakan biaya
Biaya Pemanufakturan Lingkungan Tradisional
LingkunganJIT
Bahan baku Langsung Langsung
Tenaga kerja langsung Langsung Langsung
Penanganan bahan baku Tidak langsung Langsung
Reparasi dan pemeliharaan Tidak langsung Langsung
Listrik Tidak langsung Langsung
Suplies pabrik Tidak langsung Langsung
Supervisi Tidak langsung Langsung
Depresiasi equipment Tidak langsung Langsung
Asuransi dan pajak Tidak langsung Tidak langsung
Depresiasi bangunan Tidak langsung Tidak langsung
Satuan pengamanan Tidak langsung Tidak langsung
Kafetaria Tidak langsung Tidak langsung
TABEL KETERLACAKAN BIAYA
Meningkatkan keakuratan penentuan biaya produk
• Salah satu konsekuensi dari penurunan biaya tidak langsung dan peningkatan biaya langsung adalah meningkatnya keakuratan penentuan biaya produk.
• Biaya langsung dapat dilacak pada setiap jenis produk melalui pelacakan langsung atau pelacakan driver. Namun biaya tidak langsung merupakan biaya bersama bagi beberapa jenis produk sehingga harus dibebankan pada setiap jenis melalui proses alokasi.
• JIT dapat mengubah sebagian besar biaya tidak langsung menjadi biaya langsung sehingga proses alokasi dapat dikurangi dan pelacakan dapat ditingkatkan dan pembebanan biaya produk menjadi lebih akurat.
Mengurangi alokasi biaya pusat jasa
• Dalam JIT, banyak jasa didesentralisasikan pada masing-masing sel pemanufakturan. Desentralisasi jasa dapat dilakukan karena para pekerja di masing-masing sel pemanufakturan dilatih berkeahlian ganda. Misal : pekerja di sel pemanufakturan dilatih untuk memproduksi produk dan sekaligus melaksanakan pemeliharaan pencegahan dan reparasi ringan terhadap equipmen di sel nya.
• Dengan demikian, banyak biaya jasa yang dapat dilacak secara langsung ke sel manufaktur dan akhirnya di produk tertentu.
Mengurangi jumlah dan pentingnya tenaga kerja langsung
• Perusahaan yang menerapkan JIT dan sekaligus otomatisasi, dapat mengurangi biaya tenaga kerja langsung secara signifikan.
• Biaya tenaga kerja langsung cenderung relatif stabil dari waktu ke waktu.
• Jadi, ada 2 akibat sistem JIT terhadap biaya tenaga kerja langsung :
1. Persentase BTKL terhadap total biaya produksi relatif berkurang;
2. Biaya tenaga kerja langsung berubah dari biaya variabel menjadi biaya tetap.
Mengurangi pentingnya penilaian persediaan
• Salah satu tujuan sistem tradisional adalah penentuan biaya dalam rangka penilaian persediaan yang disajikan dalam neraca. Persediaan tersebut harus dinilai sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum (PABU) atau SAK.
• Sistem JIT berusaha agar persediaan menjadi nol atau tidak signifikan sehingga penilaian persediaan menjadi tidak relevan untuk tujuan pelaporan keuangan. PABU atau SAK kurang relevan dalam sitem ini.
Mempengaruhi metode penentuan harga pokok pesanan
• Sistem JIT mengharuskan manajemen berproduksi berdasarkan pesanan konsumen untuk memisahkan pesanan menjadi pesanan berualang dan pesanan khusus.
• Sel-sel pemanufakturan dapat dibentuk untuk pesanan yang berulang. Dengan mengorganisasi tataletak pemanufakturan dari departemen-departemen menjadi sel-sel, pesanan tersebut tidak membutuhkan perhatian yang besar dalam pengelompokan dan pembebanan biaya produksi.
• Pesanan yang berulang dapat menggunakan metode biaya yang mendekati metode biaya proses.
Pengaruh JIT pada metode biaya proses
• Sistem JIT berusaha agar persediaan nol, sehingga penghitungan biaya per unit menjadi lebih mudah dan akurat dengan cara membagi biaya produksi periode tersebut dengan jumlah unit yang diproduksi. Penghitungan unit ekuivalen tidak terlalu dibutuhkan dan tidak perlu menghitung biaya dari periode sebelumnya. JIT secara signifikan mengarah pada penyederhanaan.
JIT dan otomasi
• Sitem JIT dapat digunakan tanpa disertai otomasi, namun dapat pula digunakan dengan otomasi atau teknologi maju.
• Tingkatan otomasi :
1. Stand alone piece equipment
2. Cell
3. Completed integrated factory• Otomasi meningkatkan kemampuan untuk melacak biaya
pada berbagai produk secara individual.
Penentuan Biaya Backflush
• Metode penentuan biaya produk dengan cara mengalirkan dengan cepat biaya produksi pada produk selesai atau harga pokok penjualan dan mengebelakangkan biaya produk jika masih ada persediaan akhir.
Penentuan Biaya Backflush
• Produk yang dihasilkan dalam
satu sel hanya satu jenis
• Jumlah persediaan tidak
signifikan
ABC
Pelaporan Manajemen dalam JIT
• Pelaporan kepada manajemen dalam sistem JIT harus mencerminkan kinerja untuk mendukung tujuan strategis JIT.
Meningkatkan laba
Memperbaiki posisi persaingan
perusahaan
Pelaporan Manajemen dalam JIT
• Cara mencapai tujuan strategis dan laporan yang harus dibuat :
• Laporan persediaanMengeliminasi atau mengurangi persediaan
• Laporan mutuMeningkatkan mutu
• Laporan pemborosanMengendalikan aktivitas
• Laporan kinerja pengirimanMemperbaiki kinerja pengiriman
hatur nuhunsampurasunmatur suwun terima kasih1
salam
k e l o m p o k