potret sanitasi kharmasraya
TRANSCRIPT
BUKU PUTIH SANITASIKABUPATEN DHARMASRAYA
POKJA Sanitasi Kabupaten DharmasrayaPulau Punjung, 18 November 2013
Disampaikan pada KONSULTASI PUBLIK
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA
Nama : Frinaldi, ST., M.Sc
Pekerjaan : Kasubbid. PPSDA Bappeda Kabupaten Dharmasraya Pengalaman : Dosen Teknik PWK, Univ. Bunghatta Padang (Ex)Alumnus:(S1) Teknik Planologi, Univ. Bunghatta(S2) Urban Planning and Management, Universiteit Twente ITC Enschede Netherlands
CP :0812 6838 [email protected] / [email protected]
“Safe and clean drinking water and sanitation is a human right that is essential for the full enjoyment of life and all human rights” UN Resolution 64/292 - The human right to water and sanitation, 2010
Pembangunan Sanitasi telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005 – 2025
RPJMN tahun 2010-2014 difokuskan pada Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)
Meratifikasi Milenium Development Goals (MDGs) untuk mengurangi separuh penduduk pada tahun 2015 yang tidak mendapatkan akses air minum yang sehat serta penanganan sanitasi dasar
LATAR BELAKANG
Tujuan ke-7 Pembangunan Millennium, khususnya target 7C menyebutkan bahwa target 7C adalah menurunkan hingga separuhnya proporsi penduduk tanpa akses terhadap air minum layak dan sanitasi layak pada 2015
Stop BAB Sembarangan (Stop BABS) di wilayah perkotaan dan perdesaan pada 2014;
Perbaikan pengelolaan persampahan, melalui implementasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan TPA berwawasan lingkungan (sanitary landfill dan controlled landfill);
Pengurangan genangan di sejumlah kota/kawasan perkotaan seluas 22.500 Ha.
TARGET AMPL 2010 - 2014
Cakupan Sanitasi Layak Indonesia
PPSP : PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN
TEROBOSAN mengejar ketertinggalan pembangunan sanitasi
Menjadikan sanitasi sebagai urusan bersama Pemerintah kabupaten/kota, provinsi, pusat, swasta, donor, dan masyarakat
Mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk menyusun suatu perencanaan strategis pembangunan sektor sanitasi yang komprehensif dan koordinatif Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)
Stop BAB Sembarangan (Stop BABS) di wilayah perkotaan dan perdesaan pada 2014;
Perbaikan pengelolaan persampahan, melalui implementasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan TPA berwawasan lingkungan (sanitary landfill dan controlled landfill);
Pengurangan genangan di sejumlah kota/kawasan perkotaan seluas 22.500 Ha.
TARGET PPSP 2010 - 2014
Garis Besar Rencana Kerja PPSP 2013
Penyusunan Buku Putih
Penyusunan SSK
Maret Septembar
Des.Oktober 2013
Buku Putih Sanitasi
Menggambarkan karakteristik & kondisi sanitasi dan prioritas/arah pengembangan yang ditetapkan secara komprehensif dan koordinatif
• Profil sanitasi• Sarana & prasarana eksisting• Cakupan & tingkat pelayanan• Kelembagaan & keuangan• Arah pengembangan sanitasi• kebutuhan, peluang, dan analisa
awal untuk penetapan area berdasarkan tingkat resiko dan zona sanitasi
Baseline Data
Pemenuhan
Maksud dan TujuanMaksud :
Buku Putih Sanitasi ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas dan faktual mengenai kondisi dan profil sanitasi Kabupaten Dharmasraya pada saat ini.
Tujuan : Melakukan analisis kondisi & potensi yang ada di Kabupaten Menghasilkan kebijakan daerah terkait sanitasi yang sesuai
dengan kondisi dan kemampuan Pemerintah Daerah. Sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan dan
pengorganisasian pelaksanaan pembangunan sanitasi secara efektif, efisien, sistematis, terpadu dan berkelanjutan.
Posisi Buku Putih dalam Perencanaan Daerah
Metodelogi :
1. Pengumpulan data sekunder2. Pendalaman data sekunder yang telah diperoleh3. Pengumpulan data Primer ( Penilaian Kesehatan
lingkungan (EHRA)
Buku Putih Sanitasi
Outline Buku Putih Sanitasi
Bab 2: Gambaran Umum Wilayah
Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah
Bab 4: Program Pengembangan Sanitasi Saat ini & Yang direncanakan
Bab 5: Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi
Bab 1: Pendahuluan
Komponen sanitasi BPS difokuskan pada :
Limbah rumah tangga Sampah Drainase Prohisan (promosi higiene dan sanitasi)
Kabupaten Dharmasraya merupakan salah satu dari 126
Kabupaten/Kota di Indonesia yang telah ditetapkan pada tahun 2013 guna melakukan penyusunan Buku Putih dan
Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK).
POTRET SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA KELOMPOK KERJA SANITASI(POKJA SANITASI)
Padang, September 2013
Ringkasan Realisasi APBD Kabupaten Dharmasraya
No Anggaran 2009 2010 2011 2012 2013
1 Total Pendapatan 409.357.231.951 456.417.241.518 528.271.404.495
509.459.782.337
608.469.127.735
2 Total Belanja 441.230.691.927 519.527.488.414 570.592.456.129
541.175.061.670
619.268.440.139
Surplus / Defisit (31.873.459.976) (63.110.246.896) (42.321.051.634
)(31.715.279.33
3)(10.799.312.404
)
Sumber : Laporan Pertanggung jawaban APBD Kab. Dharmasraya 2009 - 2013
Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi penduduk 5 tahun terakhir
No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
1Total Belanja Modal Sanitasi 2.913.303.875
4.643.783.050
6.584.842.200
569.859.500
7.023.889.021
2 Total Belanja APBD441.230.691.92
7 519.527.488.414 570.592.456.129 541.175.061.670 619.268.440.13
9
3Proporsi Belanja Modal sanitasi 0,66% 1,02% 1,23% 0,09% 1,13%
4 Jumlah Penduduk 186.354 191.422 197.599 199.256 200.927
5Belanja Modal Sanitasi / Penduduk
15.633,17
24.259,40
33.324,27
2.859,94
34.957,42
Sumber : Laporan Pertanggung jawaban APBD Kab. Dharmasraya 2009 - 2013
Overviewby 2050, more than 2.6 billion lack access to toilets and other sanitation facilities.
Every year, more than two million people die due to a lack of safe drinking water and diseases caused by polluted water.
Laporan Economic Impact of Sanitation in Indonesia menyatakan bahwa sanitasi buruk menjadi penyumbang bagi meningkatnya penyakit diare. Dari jumlah tersebut anak-anak menjadi korban terbanyak, bahkan lebih banyak dari masalah gizi buruk pada balita. Selain itu, sanitasi yang buruk, menyebabkan Indonesia mengalami sedikitnya 120 juta kasus penyakit dan 50.000 kematian dini tiap tahun.
Layanan sanitasi Indonesia hanya lebih baik daripada Timor Leste dan Laos dengan kerugian Rp 58 triliun/tahun
Sampah di Saluran Drainase
Limbah Industri yang belum
terolahBuang Air Besar Sembarangan
Jamban dengan kualitas buruk
Pembuangan lumpur tinja ilegal
Potret Permasalahan Sanitasi
Mandi dan Cuci di Sungai
Distribusi Penderita Diare Menurut Golongan Umur
No PuskesmasPenderita Diare yang ditemukan di
Sarana Kesehatan Menurut Usia Jumlah0- < 1 Th 1 - 4 Th ≥ 5Th
1 Sungai Dareh 81 143 215 4392 Silago 46 202 187 4353 Sitiung I 22 105 231 3584 Timpeh 36 103 201 3405 Gunung Medan 65 157 207 4296 Koto Baru 82 304 634 1.0207 Sitiung II 45 124 224 3938 Sungai Rumbai 67 158 392 6179 Sungai Limau 33 87 153 27310 Padang Laweh 13 44 74 13111 Sialang Plus 32 63 97 19212 Koto Besar 66 136 192 394
Kabupaten 588 1.626 2.807 5.021
Laporan Economic Impact of Sanitation in Indonesia menyatakan bahwa sanitasi buruk menjadi penyumbang bagi meningkatnya penyakit diare.
Dari jumlah tersebut anak-anak menjadi korban terbanyak, bahkan lebih banyak dari masalah gizi buruk pada balita.
Selain itu, sanitasi yang buruk, menyebabkan Indonesia mengalami sedikitnya 120 juta kasus penyakit dan 50.000 kematian dini tiap tahun.
7MENJAMINKELESTARIANLINGKUNGAN HIDUPKETERSEDIAAN DATA ACUANPERMASALAHAN
Data Bias
Rumah Tangga Kumuh/Penduduk Miskin/Rumah
Tangga Miskin/Luas
Kawasan Kumuh??
Sumber Data??
Target??
Indikator Penilaian Berbeda
Every year, more than 2 million people die due to a lack of safe drinking water & diseases caused by polluted water.
Persentase Jenis Fasilitas tempat BAB di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2010
Sumber: Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Jamban sendiri Jamban bersama Jamban umum Tidak ada0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
68%
10%2%
20%
Jenis Fasilitas tempat BAB per Kecamatan Tahun 2010
Sungai Rumba
i
Koto Besa
r
Asam Ju
juhan
Koto Baru
Koto Sala
k
Tiuman
g
Padan
g Laweh
Sitiung
Timpeh
Pulau
Punjung
IX Koto0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
75%68%
34%
76%84% 83%
61%68%
72%68%
9%
21%11%
21%15%
8% 5% 3%11% 10% 10%
3%4%
20%
45%
9% 8% 12%
35%
21%18%
22%
88%
Jamban sendiri Jamban bersama/umum Tidak adaSumber: Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Air LimbahPotret Dharmasraya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
C. K
e W
C h
elik
opte
r
F.
Ke
selo
kan/
pari
t/go
t
I. T
idak
tah
u
.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0
76.5384615384612
4.15384615384615
1.73076923076923
16.7692307692308
1.15384615384615
1
1.96153846153846
1.03846153846154
0.269230769230769KEPEMILIKAN JAMBAN
Sumber : Study EHRA Kab. Dharmasraya 2013
Tangki septik Pipa sewer Cubluk/lobang tanah
Langsung ke drainase
Sungai/danau/pantai
Kolam/sawah Kebun/tanah lapang
Tidak tahu
D5. Kemana tempat penyaluran buangan akhir tinja?
.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0 57.0
1.1
15.9
.7 1.9 1.5 .0
22.0
TEMPAT BUANG AKHIR TINJA
Tidak aman Suspek aman Tidak, aman Ya, aman Tidak aman Ya, aman2.1 Tangki septik suspek aman 2.2 Pencemaran karena pembuangan isi
tangki septik2.3 Pencemaran karena SPAL
.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
30.3
69.7
75.9
24.1
47.4
52.6
LIMBAH DOMESTIK
Tidak aman Suspek aman2.1 Tangki septik suspek aman
.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
30.3
69.7TANKI SEPTICK SUSPEC AMAN
SampahPotret Dharmasraya
Tida
k Ya
Tida
k Ya
Tida
k Ya
Tida
k Ya
Tida
k Ya
Tida
k Ya
A. Kantong plastik tertutup
B. Kantong plastik terbuka
C. Keranjang sampah terbuka
D. Keranjang sampah ter-
tutup
E. Lainnya F. Tidak ada
.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
93.9
6.1
75.8
24.2
46.6
53.4
93.3
6.7
97.2
2.8
90.7
9.3
TEMPAT PENGUMPULAN SAMPAH RT
Tida
k m
emad
ai
Ya, m
emad
ai
Tida
k m
emad
ai
Ya, m
emad
ai
Tida
k te
pat w
aktu
Tida
k di
olah
Ya, d
iola
h
3.1 Pengelolaan sampah 3.2 Frekuensi pengangkutan sampah
3.3 Ketepatan waktu pen-gangkutan
sampah
3.4 Pengolahan sampah setempat
.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
97.3
2.7
78.9
21.1
100.0
86.6
13.4
PERSAMPAHAN
Dibu
ang
dan
diku
bur d
i lob
ang
galia
n
Dibu
ang
dlm
luba
ng g
alia
n da
n di
baka
r
Dija
dika
n m
akan
an b
inat
ang
Diku
mpu
lkan
dlm
ker
anja
ng s
ampa
h pe
rman
en Lang
sung
dib
akar
Dibu
ang
ke s
unga
i/dan
au/la
ut
Dibu
ang
ke la
han
koso
ng/k
ebun
/hut
an
Dibi
arka
n sa
ja
Lain
nya
EO.2.1 Amati, bagaimana cara mengelola sampah di rumah?
.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
1.2
21.7
.4 2.5
66.3
3.6 3.1 1.0 .2
CARA PENGELOLAAN SAMPAH
Drainase Potret Dharmasraya
Ada genangan air (banjir) Tidak ada genangan air4.1 Adanya genangan air
.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
16.3
83.7
GENANGAN AIR
Tida
k Ya
Tida
k Ya
Tida
k Ya
Tida
k Ya
Tida
k Ya
A. Dihalaman rumah B. Di dekat dapur C. Di dekat kamar mandi
D. Di dekat bak penampungan
E. Lainnya
.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
36.3
63.7
81.3
18.7
81.3
18.7
92.0
8.0
92.8
7.2
KEBIASAAN BANJIR
Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak YaA. Air limbah kamar
mandiB. Air limbah dapur C. Hujan D. Air limbah lainnya E. Tidak tahu
.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
75.7
24.3
82.1
17.9
31.9
68.1
96.8
3.2
93.6
6.4
SUMBER GENANGAN
• Pada umumnya jaringan drainase daerah permukiman terdiri dari galian tanah tanpa pengerasan disisi kanan kiri jalan.
• Fungsi saluran drainase masih tergabung antara tempat pembuangan dan pengaliran grey water, black water, dan penyaluran air hujan.
Tabel Genangan Kabupaten Dharmasraya
SISTEM DAN CAKUPAN WILAYAHPROFIL SANITASI WILAYAH
No Kecamatan Luas genangan Satuan
1 Koto Besar 86 Hektar
2 Koto Baru 62 Hektar
3 Koto Salak 71 Hektar
4 Padang Laweh 44 Hektar
5 Sitiung 55 Hektar
6 Timpeh 64 Hektar
Jumlah 384 Hektar
ProhisanPotret Dharmasraya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya, berfungsi
Tidak
Ya
Ya, tercemar
Tidak tercemar
Ya, BABS
Tidak
5.2.
c. K
eber
fung
sian
pen
ggel
onto
r.
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
87.2
12.8
38.5
61.5
37.9
62.1
29.7
70.3
46.1
53.9
17.7
82.3
34.6
65.4PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT
Profil Sanitasi Wilayah
Sumber : Study EHRA Kab. Dharmasraya 2013
1) Sebelum menyiapkan makanan bagi keluarga2) Sebelum menyantap makanan, 3) Sebelum menyuapi anak, 4) Sesudah buang air besar (BAB), 5) Setelah memegang hewan/unggas
Selain waktu Utama : Cuci tangan setelah makan atau setelah melakukan
pekerjaan
5 waktu penting CTPS
Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak YaB. Setelah
menceboki bayi/anak
C. Setelah dari buang air besar
D. Sebelum makan E. Setelah makan F. Sebelum memberi
menyuapi anak
.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
64.4
35.6 37.7
62.3
43.6
56.4 58.4
41.6
77.9
22.1
CTPS DI LIMA WAKTU PENTING
Tidak Ya5.1 CTPS di lima waktu penting
.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
87.2
12.8
CUCI TANGAN PAKAI SABUN
Air Minum Potret Dharmasraya
Sumber: Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Sumber Utama Air Minum Rumah Tangga Tahun 2010
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
15.2%
1.5% 0.3% 2.8%
54.1%
18.2%
1.9% 1.8% 3.7%0.4%
60.3%
39.7%
Layak Tidak
Sumber: Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Sei. R
umba
i
Koto B
esar
Asam Ju
juhan
Koto B
aru
Koto Sa
lak
Tiuman
g
Pdg. L
aweh
Sitiun
g
Timpe
h
Pl. Pun
jung
IX Koto
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
52%
67%
43%
64%
87%84%
73%
63%61%
46%
30%
48%
33%
57%
36%
13% 16%
27%
37%39%
54%
70%
Layak Tidak
PERSENTASE KELAYAKAN AIR MINUM RT PER KECAMATAN TAHUN 2010
• Sumber Air Terlindungi tercemar yaitu 48,2% ini dikarenakan dekatnya jarak sumber Air dengan tanki septick, Cubluk atau limbah lainnya.
Tidak, sumber air berisiko tercemar
Ya, sumber air terlindungi
Tidak Aman
Ya, Aman
Mengalami kelangkaan air
Tidak pernah mengalami
1.2
Peng
guna
an su
mbe
r air
tidak
terli
ndun
gi.
.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0
48.2
51.8
45.1
54.9
17.7
82.3
SUMBER AIR
Sumber : Study EHRA Kab. Dharmasraya 2013
PETA AREA BERESIKOKABUPATEN DHARMASRAYA
Skor rata-rata Penyebab Resiko Sanitasi Di Kabupaten Dharmasraya
1. PHBS 23,90%
2. Sumber air 17,48%
3. Sampah 26,04%
4. Air Limbah RT 23,60%
5. Genangan air 8,99%
Sumber : Study EHRA Kab. Dharmasraya 2013
POSISI SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA
AIR LIMBAH Pengelolaan air limbah bersifat onsite Sebagian dilengkapi septik tank dan ada juga yang
tidak Keterbatasan infrastruktur Belum menjadi prioritas perencanaan &
penganggaran Masih relatif rendahnya kepedulian masyarakat
SAMPAHPengelolaan pada umumnya masih bersifat
konvensionalBelum optimalnya manajemen persampahan
Keterbatasan infrastruktur Belum menjadi prioritas perencanaan dan
penganggaran Masih relatif rendahnya kepedulian masyarakat
DRAINASE Masih merupakan kegiatan pelengkap atau
penunjang dari kegiatan lain seperti pembangun jalan, pasar, dan permukiman, belum ada perencanaan dan pengelolaan drainase
Keterbatasan infrastruktur Dan Sistem yang Jelas Belum menjadi prioritas perencanaan &
penganggaran Masih relatif rendahnya kepedulian masyarakat
PROHISANPHBS secara umum belum terlaksana dengan baik, terutama untuk perilaku buang air besar
(BAB) dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Masyarakat masih terbiasa buang air besar di
sungai/kali, semak atau di tempat-tempat terbuka lainya dan cuci tangan pakai sabun
lebih banyak dilakukan hanya pada saat mandi.
TERIMA KASIH • Sekretariat AMPL Kabupaten
Dharmasraya :Kantor Bappeda Kabupaten Dharmasraya Jl. Labuah Luruih – Sungai Kambuik Km. 2 Pulau Punjung – Dharmasraya® Telp: 0754 40319 ® CP. (H. Adlisman – 081363492685 / Hj. Mana –
0812667799986 / Frinaldi – 081268384884)® Email:
• [email protected] • [email protected]
7MENJAMINKELESTARIANLINGKUNGAN HIDUP