portofolio & investasi bab 14 - analisis industri · pdf filepengertian industri analisis...
TRANSCRIPT
http
://ww
w.d
ed
en
08
m.w
ord
pre
ss.c
om
OVERVIEW
�Konsep dasar d
an arti p
entin
g klasifik
asi
industri.
�Arti p
entin
g analisis in
dustri u
ntuk
menyeleksi se
kurita
s.
�Metode yang digunakan untuk m
engestim
asi
tingkat k
euntungan, e
arning per sh
are, d
an
earning m
ultip
lier in
dustri.
�Tingkat p
ersa
ingan dalam in
dustri d
an
efeknya te
rhadap re
turn in
dustri y
ang
diharapkan.
1/29
PENGERTIAN IN
DUSTRI
�Analisis in
dustri m
erupakan sa
lah sa
tu bagian dalam
analisis fu
ndamental. A
nalisis in
dustri b
iasanya
dila
kukan se
telah kita
melakukan analisis e
konomi.
�Dalam analisis in
dustri, in
vesto
r mencoba
membandingkan kinerja
dari b
erbagai in
dustri u
ntuk
mengetahui je
nis in
dustri a
pa sa
ja yang m
emberik
an
prospek palin
g m
enjanjik
an ataupun se
balik
nya.
�Masalah pengelompokan in
dustri m
enjadi se
makin
rumit k
etik
a berhadapan dengan banyak perusahaan
yang m
empunyai se
kian banyak ra
gam lin
i bisn
is.
2/29
�Siste
m klasifik
asi in
dustri y
ang te
lah dikenal d
an
digunakan se
cara lu
as a
dalah siste
m S
tandard
In
dustria
l Cla
ssificatio
n(SIC) y
ang didasarkan pada
data se
nsus d
an pengklasifik
asia
n perusahaan
berdasarkan produk dasar y
ang dihasilk
an.
�Standar y
ang dipakai u
ntuk m
engkelompokkan
industri b
agi p
erusahaan-perusahaan yang te
rdafta
r di B
ursa
Efek In
donesia
(BEI) a
dalah J
akarta
Sto
ck
Exch
ange S
ecto
ral In
dustry
Cla
ssfificatio
n (J
ASICA).
�Klasifik
asi J
ASICA in
i terdiri d
ari 9
divisi, d
an
masin
g-m
asin
g divisi te
rsebut d
ibagi la
gi m
enjadi
kelompok in
dustri u
tama dan diberi k
ode dua digit.
PENGERTIAN IN
DUSTRI
3/29
KLASIFIKASI IN
DUSTRI D
I
INDONESIA
PERTANIAN
INDUSTRI BARANG KONSUMSI
1.1 Perta
nian
5.1 M
akanan dan m
inuman
1.2 Perkebunan
5.2 In
dustri te
mbakau
1.3 Peternakan
5.3 Farm
asi
1.4 Perik
anan
5.4 Kosmetik
dan barang keperlu
an ru
mah ta
ngga
1.5 Kehutanan
5.5 Lain-la
in yang belum te
ridentifik
asi
1.6 Lain-la
in yang belum te
rklasifik
asi
KONSTRUKSI, PROPERTI, DAN REAL ESTAT
PERTAMBANGAN
6.1 Konstru
ksi
2.1 Perta
mbangan batu bara
6.2 Properti d
an re
al e
stat
2.2 Perta
mbangan m
inyak dan gas bumi
6.3 Lain-la
in yang belum
terid
entifik
asi
2.3 Perta
mbangan lo
gam dan m
ineral la
innya
2.4 Penggalian batu atau ta
nah
INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI
2.5 Lain-la
in yang belum te
ridentifik
asi
7.1 Energi
7.2 Ja
lan to
l, bandara, p
elabuhan, d
an sejenisnya
INDUSTRI DASAR DAN KIMIA
7.3 Telekomunikasi
3.1 Semen
7.4 Transporta
si
3.2 Keramik, g
elas, p
orselen
7.5 Lain-la
in yang belum te
ridentifik
asi
3.3 Produk lo
gam dan sejenisnya
3.4 Kim
iaKEUANGAN
3.5 Plastik
8.1 Bank
3.6 Pakan te
rnak
8.2 Lembaga pembiayaan
3.7 In
dustri k
ayu dan pengolahannya
8.3 Perusahaan efek
3.8 Pulp dan kerta
s8.4 Asuransi
3.9 Lain-la
in yang belum te
ridentifik
asi
8.5 Reksa dana
8.6 Lain-la
in yang belum te
ridentifik
asi
ANEKA INDUSTRI
4.1 M
esin dan alat b
erat
PERDAGANGAN DAN JASA
4.2 Otomotif d
an komponennya
9.1 Perdagangan besar b
arang in
dustri
4.3 Tekstil d
an garm
en
9.2 Perdagangan besar b
arang konsumsi
4.4 Alas kaki
9.3 Perdagangan eceran
4.5 Kabel
9.4 Hotel d
an re
storan
4.6 Elektro
nik
9.5 Pariw
isata dan hiburan
4.7 Lain-la
in yang belum te
ridentifik
asi
9.6 Perik
lanan dan m
edia
9.7 Ja
sa komputer d
an perangkatnya
9.8 Lain-la
in yang belum te
ridentifik
asi
4/29
SAHAM BUMN DAN SWASTA
�Saham-sa
ham te
rcatat d
i BEI ju
ga se
ring
dibedakan antara sa
ham-sa
ham perusahaan
swasta
dan perusahaan BUMN.
�Perse
ntase nila
i kapita
lisasi sa
ham BUMN te
rhadap se
luruh
saham te
rcatat B
EI, p
er 1
7 Juli 2
009:
5/29
PENTINGNYA ANALISIS
INDUSTRI
�Analisis in
dustri m
erupakan ta
hap pentin
g
yang perlu
dila
kukan in
vesto
r baik untuk
meminim
alkan risik
o m
aupun untuk
mengidentifik
asi in
dustri y
ang m
empunyai
prospek yang m
enguntungkan.
�Analisis in
dustri p
erlu
diik
uti a
nalisis
perusahaan agar in
vesto
r dapat m
enentukan
saham perusahaan m
ana sa
ja dalam su
atu
kelompok in
dustri y
ang m
empunyai k
ombinasi
return-risik
o yang te
rbaik.
6/29
�Beberapa penelitia
n yang te
rkait d
engan
analisis in
dustri m
enghasilk
an kesim
pulan:
�Industri y
ang berbeda m
empunyai tin
gkat re
turn
yang berbeda pula.
�Tingkat re
turn m
asin
g-m
asin
g in
dustri b
erbeda di
setia
p ta
hunnya.
�Tingkat re
turn perusahaan-perusahaan di su
atu
industri y
ang sa
ma, te
rlihat c
ukup beragam.
�Tingkat risik
o berbagai in
dustri ju
ga beragam.
�Tingkat risik
o su
atu in
dustri re
latif sta
bil
sepanjang w
aktu.
PENTINGNYA ANALISIS
INDUSTRI
7/29
ESTIM
ASI T
INGKAT KEUNTUNGAN
INDUSTRI
�Untuk m
enila
i suatu in
dustri, a
da dua
langkah yang perlu
dila
kukan:
�Mengestim
asi e
arn
ing p
er sh
are
(EPS) y
ang
diharapkan dari su
atu in
dustri.
�Mengestim
asi p
rice e
arn
ing ra
tio (P
/E) y
ang
diharapkan atau dise
but ju
ga se
bagai
expecte
d e
arn
ing m
ultip
lier in
dustri.
8/29
�Jika hasil k
edua estim
asi te
rsebut d
ikalik
an, m
aka
akan kita
peroleh nila
i akhir y
ang diharapkan dari
suatu in
dustri (e
xpecte
d e
ndin
g v
alu
e o
f industry
).
�Tingkat re
turn yang diharapkan dari su
atu in
dustri
dite
ntukan dengan m
embagi n
ilai a
khir y
ang
diharapkan dari su
atu in
dustri d
itambah dividen
yang diharapkan dari in
dustri, d
engan nila
i awal
industri te
rsebut p
ada perio
de se
belumnya.
�Selanjutnya, d
engan m
embandingkan tin
gkat re
turn
harapan dari in
dustri te
rhadap tin
gkat re
turn yang
disy
aratkan oleh in
vesto
r, investo
r akan dapat
menentukan in
dustri m
ana sa
ja yang la
yak dija
dikan
pilih
an in
vesta
sinya.
ESTIM
ASI T
INGKAT KEUNTUNGAN
INDUSTRI
9/29
ESTIM
ASI E
ARNING PER SHARE
INDUSTRI
�Ada tig
a te
knik yang dapat d
igunakan untuk
mengestim
asik
an tin
gkat p
enjualan su
atu in
dustri:
�Daur h
idup in
dustri (in
dustry
life cy
cle).
�Analisis in
put-o
utput.
�Hubungan antara in
dustri d
engan ekonomi se
cara
keseluruhan.
�Ketig
a te
knik sa
ling m
elengkapi se
hingga in
vesto
r
dapat m
engkombinasik
an ketig
a te
knik te
rsebut
untuk m
endapatkan gambaran le
ngkap m
engenai
posisi d
an prospek in
dustri d
alam berbagai sk
enario
.
10/29
DAUR HIDUP IN
DUSTRI
�Tahap perkembangan in
dustri u
mumnya
dibagi m
enjadi lim
a yaitu
:
Waktu
Penurunan
Stabil
Mature
Pertu
m-
buhan
Perm
u-
laan
Penjualan
11/29
�Tahap perm
ulaan (in
troductio
n).
�Ta
hap perm
ulaan m
erupakan m
asa-m
asa awal
perkembangan se
buah in
dustri.
�Pada ta
hap in
i, pertu
mbuhan penjualan sa
ngat
kecil d
an profit y
ang dihasilk
an kemungkinan
akan m
enunjukkan angka negatif k
arena
perusahaan harus m
engeluarkan dana yang
cukup besar u
ntuk m
enutupi b
iaya promosi d
an
pengembangan produk di a
wal-a
wal
pertu
mbuhan in
dustri.
DAUR HIDUP IN
DUSTRI
12/29
�Tahap pertu
mbuhan (g
row
th).
�Pada ta
hap pertu
mbuhan, p
enjualan tu
mbuh
sangat c
epat.
�Perm
intaan se
makin m
eningkat se
dangkan
persa
ingan belum begitu
ketat se
hingga profit
pada ta
hap pertu
mbuhan akan tu
mbuh tin
ggi.
�Pertu
mbuhan in
dustri p
ada ta
hap in
i akan
cenderung le
bih besar d
ari p
ertu
mbuhan
ekonomi se
cara keseluruhan.
DAUR HIDUP IN
DUSTRI
13/29
�Tahap kedewasaan (m
atu
re).
�Pada ta
hap in
i, pertu
mbuhan penjualan m
ulai
menurun, k
arena banyaknya pesaing yang m
ulai
masuk dan perm
intaan yang su
dah re
latif sta
bil.
�Oleh karena itu
, profit p
ada ta
hap m
ature akan
mengalami p
ertu
mbuhan yang m
ulai m
enurun
dan m
enuju tin
gkat k
euntungan yang norm
al.
�Pertu
mbuhan in
dustri p
ada ta
hap in
i sedikit le
bih
besar d
ari p
ertu
mbuhan ekonomi se
cara
keseluruhan.
DAUR HIDUP IN
DUSTRI
14/29
�Tahap sta
bil.
�Tahap sta
bil m
ungkin m
erupakan ta
hap yang palin
g
panjang dalam daur h
idup in
dustri.
�Pertu
mbuhan in
dustri a
kan cenderung sa
ma dengan
pertu
mbuhan ekonomi se
cara keseluruhan atau se
gmen
ekonomi d
i mana in
dustri te
rsebut b
erada.
�Meskipun penjualan te
rkait e
rat d
engan kondisi e
konomi,
tetapi b
esarnya pertu
mbuhan penjualan m
asin
g-m
asin
g
perusahaan se
cara in
dividual d
alam su
atu in
dustri a
kan
berbeda-beda sa
tu dengan yang la
in, te
rgantung dari
kemampuan m
anajeria
l dari m
asin
g-m
asin
g perusahaan.
DAUR HIDUP IN
DUSTRI
15/29
�Tahap penurunan.
�Pada ta
hap penurunan, tin
gkat p
enjualan dan
profit in
dustri se
makin m
enurun.
�Pada ta
hap in
i ada perusahaan yang m
ulai k
eluar
dari in
dustri d
an in
vesto
r pun m
ulai b
erpikir
untuk m
encari a
lternatif in
dustri la
in yang le
bih
menguntungkan.
�Pertu
mbuhan in
dustri p
ada ta
hap in
i akan ja
uh
di b
awah pertu
mbuhan ekonomi se
cara
keseluruhan.
DAUR HIDUP IN
DUSTRI
16/29
ANALISIS IN
PUT-O
UTPUT
�Analisis in
put-o
utput a
dalah su
atu cara alte
rnatif
untuk m
engetahui g
ambaran prospek penjualan su
atu
industri d
i masa yang akan datang dengan cara
mengidentifik
asi p
emasok (su
pplie
r) dan konsumen
dari su
atu in
dustri.
�Dengan m
elakukan analisis te
rsebut, k
ita dapat
mengestim
asi p
erm
intaan konsumen di m
asa datang,
serta
kemampuan pemasok untuk m
enyediakan
barang dan ja
sa yang diperlu
kan dalam su
atu
industri.
�Inform
asi te
rsebut n
antin
ya dapat d
igunakan untuk
memperkira
kan tin
gkat p
enjualan dan keuntungan
suatu in
dustri d
i masa depan.
17/29
HUBUNGAN IN
DUSTRI D
AN
EKONOMI
�Te
knik analisis in
i membandingkan tin
gkat
penjualan in
dustri d
engan kondisi
perekonomian se
cara keseluruhan yang
berhubungan dengan barang dan ja
sa yang
diproduksi o
leh in
dustri te
rsebut.
�Te
knik in
i didasari o
leh asumsi b
ahwa kondisi
perekonomian di m
ana su
atu in
dustri
beroperasi a
kan te
rkait d
engan penjualan dan
keuntungan su
atu in
dustri.
18/29
PERSAINGAN DAN RETURN
INDUSTRI Y
ANG DIHARAPKAN
�Faktor p
entin
g la
in yang m
empengaruhi
besarnya profit y
ang bisa
diperoleh su
atu
industri a
dalah in
tensita
s persa
ingan dalam
industri te
rsebut.
�Intensita
s persa
ingan dalam su
atu in
dustri
akan m
enentukan kemampuan in
dustri u
ntuk
tetap m
emperoleh tin
gkat re
turn di a
tas ra
ta-
rata.
19/29
�Lim
a fa
ktor y
ang m
enentukan in
tensita
s persa
ingan
dalam su
atu in
dustri te
rsebut a
dalah:
�ancaman adanya pemain baru,
�daya ta
war (b
arg
ain
ing p
ow
er) p
embeli,
�persa
ingan diantara pemain yang ada,
�ancaman adanya barang atau ja
sa su
bstitu
si,
�daya ta
war (b
arg
ain
ing p
ow
er) p
emasok.
�Lim
a kekuatan persa
ingan akan m
enentukan
profita
bilita
s industri k
arena lim
a fa
ktor te
rsebut
mempunyai p
engaruh te
rhadap komponen re
turn
on
investm
ent(ROI) d
alam su
atu in
dustri.
PERSAINGAN DAN RETURN
INDUSTRI Y
ANG DIHARAPKAN
20/29
LIM
A FAKTOR PERSAINGAN
PESAING
INDUSTRI
Persaingan
antara
perusa
haan
dalamindustri
Pemain
baru
potensial
Pembeli
Barang
substitusi
Pemasok
Ancaman pemain baru
Barg
ain
ing P
ow
er
Ancaman barang su
bstitu
si
Barg
ain
ing P
ow
er
21/29
�Persa
ingan antara perusahaan yang ada dalam
industri.
�Persa
ingan dalam su
atu in
dustri a
kan se
makin m
eningkat jik
a
terdapat b
anyak perusahaan yang ukurannya re
latif sa
ma
bersa
ing dalam in
dustri te
rsebut.
�Persa
ingan ju
ga akan dipengaruhi o
leh pertu
mbuhan in
dustri
dan biaya te
tap, se
rta hambatan untuk keluar d
ari in
dustri.
�Tingginya biaya te
tap akan m
endorong peningkatan persa
ingan
karena dengan tin
gginya biaya te
tap akan m
engharuskan
perusahaan untuk m
emproduksi d
engan kapasita
s penuh.
�Hal itu
akan m
embuat p
enawaran di p
asar a
kan se
makin
meningkat y
ang kemudian akan m
enyebabkan harga barang
semakin m
enurun, se
hingga p
ersa
ingan akan se
makin ketat.
LIM
A FAKTOR PERSAINGAN
22/29
�Ancaman pemain baru.
�Meskipun se
buah in
dustri m
empunyai ju
mlah pesaing yang
sedikit, in
vesto
r juga perlu
mengidentifik
asi p
erusahaan-
perusahaan yang potensia
l menjadi p
emain baru dalam
industri.
�Besarnya ancaman pemain baru in
i akan dipengaruhi o
leh
adanya hambatan-hambatan m
asuk (b
arrie
rs to e
ntry
) dalam su
atu in
dustri, se
perti tin
gginya biaya in
vesta
si, peraturan pemerin
tah, d
an harga barang yang re
latif k
ecil
dibandingkan dengan biaya produksi.
�Jika hambatan m
asuk su
atu in
dustri re
latif tin
ggi m
aka
kemungkinan adanya pemain baru yang m
asuk dalam
industri te
rsebut a
kan se
makin kecil.
LIM
A FAKTOR PERSAINGAN
23/29
�Ancaman adanya produk su
bstitu
si.
�Produk su
bstitu
si akan m
embatasi p
rofit
potensia
l suatu in
dustri k
arena barang su
btitu
si akan m
emunculkan alte
rnatif b
agi p
roduk
perusahaan.
�Dalam kondisi se
perti in
i, kemampuan
perusahaan untuk m
enentukan harga produk
akan se
makin berkurang, k
arena dibatasi a
danya
produk su
bstitu
si.
�Artin
ya, jik
a harga produk perusahaan te
rlalu
tinggi, k
onsumen bisa
saja berpindah ke produk
substitu
si yang dita
warkan di p
asar.
LIM
A FAKTOR PERSAINGAN
24/29
�Barg
ain
ing p
ow
er p
embeli.
�Daya ta
war p
embeli d
i pasar y
ang kuat b
isa
mempengaruhi p
rofita
bilita
s industri.
�Hal in
i terja
di jik
a konsumen dapat m
enawar h
arga atau
meminta kualita
s yang le
bih tin
ggi d
engan kemungkinan
pilih
an dari p
roduk yang diberik
an oleh pesaing la
in.
�Bila
jumlah konsumen le
bih banyak dari ju
mlah
industrin
ya m
aka b
arg
ain
ing p
ow
er k
onsumen akan
rendah.
�Sebalik
nya jik
a ju
mlah in
dustri le
bih banyak dari
konsumen m
aka b
arg
ain
ing p
ow
er k
onsumen akan besar.
LIM
A FAKTOR PERSAINGAN
25/29
�Barg
ain
ing p
ow
er p
emasok.
�Pemasok dapat m
empengaruhi re
turn in
dustri d
i masa yang datang karena m
ereka m
empunyai
kekuatan untuk m
enentukan harga dan kualita
s dari p
roduknya.
�Jika ju
mlah pemasok le
bih se
dikit d
ibandingkan
dengan ju
mlah in
dustrin
ya, m
aka pemasok
memilik
i barg
ain
ing p
ow
er y
ang besar.
�Begitu
juga se
balik
nya, jik
a pemasok le
bih
banyak dari in
dustrin
ya m
aka b
arg
ain
ing p
ow
er
pemasok akan berkurang.
LIM
A FAKTOR PERSAINGAN
26/29
ESTIM
ASI E
ARNING M
ULTIPLIER
INDUSTRI
�Te
knik untuk m
elakukan estim
asi
earn
ing
multip
lierindustri a
da dua:
�Analisis M
akro.
�Investo
r mempelajari h
ubungan antara e
arn
ing
multip
lierindustri d
engan e
arn
ing m
ultip
lier p
asar.
�Analisis M
ikro.
�Estim
asi e
arning m
ultip
lier in
dustri d
ilakukan dengan
cara m
engamati v
aria
bel-v
aria
bel y
ang
mempengaruhi e
arn
ing m
ultip
lier in
dustri, se
perti
div
idend-p
ayout ra
tio (D
PR), tin
gkat re
turn yang
disy
aratkan dalam in
dustri (k
), dan tin
gkat
pertu
mbuhan e
arn
ingdan dividen in
dustri y
ang
diharapkan (g
).
27/29
�Analisis m
akro m
engasumsik
an adanya hubungan
antara perubahan dalam k dan g untuk in
dustri
terte
ntu dengan pasar k
eseluruhan.
�Asumsi in
i sama halnya dengan hubungan antara
perubahan dalam P/E ra
sio in
dustri d
an P/E pasar
secara keseluruhan.
�Hubungan antara in
dustri d
an pasar tid
ak sa
ma untuk
setia
p in
dustri, b
ahkan untuk in
dustri te
rtentu
hubungan tid
ak sig
nifik
an.
�Oleh karena itu
, sebelum m
enggunakan analisis
makro untuk m
engestim
asi e
arn
ing m
ultip
lier u
ntuk
industri, k
ita perlu
mengevaluasi te
rlebih dahulu
kualita
s hubungan antara ra
sio P/E in
dustri y
ang akan
dianalisis d
engan P/E pasar.
ESTIM
ASI E
ARNING M
ULTIPLIER
INDUSTRI
28/29
�Estim
asi e
arn
ing m
ultip
lier in
dustri d
engan analisis
mikro dila
kukan dengan cara m
engestim
asi tig
a
varia
bel y
ang m
enentukan e
arn
ing m
ultip
lier
industri (d
ivid
end-p
ayout ra
tio, tin
gkat re
turn
yang disy
aratkan dan tin
gkat p
ertu
mbuhan earning
dan dividen yang diharapkan) d
an m
embandingkan
ketig
a varia
bel te
rsebut d
engan P/E pasar.
�Dari h
asil a
nalisis te
rsebut, se
lanjutnya dapat
diketahui a
pakah e
arn
ing m
ultip
lier in
dustri a
kan
berada di a
tas, d
i bawah, a
taupun sa
ma dengan
earn
ing m
ultip
lier p
asar.
ESTIM
ASI E
ARNING M
ULTIPLIER
INDUSTRI
29/29