pmk.07... · alokasi formula adalah alokasi yang dihitung dengan memperhatikan jumlah penduduk...
TRANSCRIPT
MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 40 /PMK.07/2020TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 205/ PMK.07/2019 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa ketentuan pengelolaan Dana Desa telah diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor205/ PMK.07/ 2019 tentang Pengelolaan Dana Desa;
b. bahwa sesuai dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentangKebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem
Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19 ) dan/atau dalam rangka
Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan, Dana Desa dapat digunakan untuk kegiatan
penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019
{ COVID-19) dan Bantuan Langsung Tunai Desa;
c. bahwa untuk penyempurnaan penyaluran,
penatausahaan, pedoman penggunaan, dan
pemantauan serta evaluasi pengelolaan Dana Desa,
perlu dilakukan perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 205/ PMK.07/ 2019 tentang
Pengelolaan Dana Desa;
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 2 -
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf c,perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentangPerubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor205/ PMK.07 / 2019 tentang Pengelolaan Dana Desa;
Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentangKementerian Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4916);
3. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara danStabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan PandemiCorona Vims Disease 2019 ( COVID-19 ) dan/atau dalamrangka Menghadapi Ancaman yang MembahayakanPerekonomian Nasional dan/atau Stabilitas SistemKeuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2020 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 6485);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentangDana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatandan Belanja Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimanatelah beberapa kali diubah, terakhir kali denganPeraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentangPerubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dariAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5864);
5. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2015 tentangKementerian Keuangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 51);
6. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentangPerubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatandan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 94);
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 3 -
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/ PMK.01/ 2018tentang Organisasi dan Tata Kerja KementerianKeuangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun2018 Nomor 1862) sebagaimana telah diubah denganPeraturan Menteri Keuangan Nomor 87/ PMK.01/2019tentang Perubahan atas Peraturan Menteri KeuanganNomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan TataKerja Kementerian Keuangan (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2019 Nomor 641);
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/ PMK.07/2019tentang Pengelolaan Dana Desa (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2019 Nomor 1700);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUBAHANATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
205/ PMK.07/ 2019 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA.
Pasal IBeberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri KeuanganNomor 205/ PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Desa(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1700)
diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan angka 29 Pasal 1 diubah dan ditambahkan 1(satu) angka yaitu angka 30, sehingga Pasal 1 berbunyi
sebagai berikut:
Pasal 1Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:1. Transfer ke Daerah dan Dana Desa yang selanjutnya
disingkat TKDD adalah bagian dari Belanja Negarayang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan danBelanja Negara kepada Daerah dan Desa dalamrangka mendanai pelaksanaan urusan yang telahdiserahkan kepada Daerah dan Desa.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 4 -
2. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebutPemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yangmemegang kekuasaan pemerintahan negara RepublikIndonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden danmenteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945.
3. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagaiunsur penyelenggara pemerintahan daerah yangmemimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yangmenjadi kewenangan daerah otonom.
4. Daerah Otonom yang selanjutnya disebut Daerahadalah kesatuan masyarakat hukum yangmempunyai batas-batas wilayah berwenangmengatur dan mengurus urusan pemerintahan dankepentingan masyarakat setempat menurut prakarsasendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalamsistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsiatau bupati bagi daerah kabupaten atau wali kotabagi daerah kota.
6. Pemerintah Desa adalah kepala desa atau yangdisebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
7. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebutdengan nama lain selanjutnya disebut Desa adalahkesatuan masyarakat hukum yang memiliki bataswilayah yang berwenang untuk mengatur danmengurus urusan pemerintahan, kepentinganmasyarakat setempat berdasarkan prakarsamasyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisionalyang diakui dan dihormati dalam sistempemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
8. Dana Desa adalah dana yang bersumber dariAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara yangdiperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
kabupaten/ kota dan digunakan untuk membiayai
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 5 -
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaanpembangunan, pembinaan kemasyarakatan, danpemberdayaan masyarakat.
9. Alokasi Dasar adalah alokasi minimal Dana Desayang akan diterima oleh setiap Desa secara meratayang besarnya dihitung berdasarkan persentasetertentu dari anggaran Dana Desa yang dibagidengan jumlah desa secara nasional.
10. Alokasi Afirmasi adalah alokasi yang dihitung denganmemperhatikan status Desa tertinggal dan Desasangat tertinggal, yang memiliki jumlah pendudukmiskin tinggi.
11. Alokasi Kinerja adalah alokasi yang diberikan kepadadesa yang memiliki hasil penilaian kinerja terbaik.
12. Alokasi Formula adalah alokasi yang dihitung denganmemperhatikan jumlah penduduk Desa, angkakemiskinan Desa, luas wilayah Desa, dan tingkatkesulitan geografis Desa setiap kabupaten/kota.
13. Indeks Kemahalan Konstruksi yang selanjutnyadisingkat IKK adalah indeks yang mencerminkantingkat kesulitan geografis yang dinilai berdasarkantingkat kemahalan harga prasarana fisik secararelatif antarDaerah.
14. Indeks Kesulitan Geografis Desa yang selanjutnyadisebut IKG Desa adalah angka yang mencerminkantingkat kesulitan geografis suatu Desa berdasarkanvariabel ketersediaan pelayanan dasar, kondisiinfrastruktur, transportasi, dan komunikasi.
15. Indikasi Kebutuhan Dana Desa adalah indikasi danayang perlu dianggarkan dalam rangka pelaksanaanDana Desa.
16. Pengguna Anggaran Bendahara Umum Negara yangselanjutnya disingkat PA BUN adalah pejabatpemegang kewenangan penggunaan anggarankementerian negara/ lembaga.
17. Pembantu Pengguna Anggaran Bendahara UmumNegara yang selanjutnya disingkat PPA BUN adalah
unit organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 6 -
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan danbertanggung jawab atas pengelolaan anggaran yangberasal dari Bagian Anggaran Bendahara UmumNegara.
18. Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara yangselanjutnya disingkat BA BUN adalah bagiananggaran yang tidak dikelompokkan dalam bagiananggaran kementerian negara/ lembaga.
19. Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Umum Negarayang selanjutnya disingkat KPA BUN adalah satuankerja pada masing-masing PPA BUN baik di kantorpusat maupun kantor daerah atau satuan kerja dikementerian negara/ lembaga yang memperolehpenugasan dari Menteri Keuangan untukmelaksanakan kewenangan dan tanggung jawabpengelolaan anggaran yang berasal dari BA BUN.
20. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran BendaharaUmum Negara yang selanjutnya disingkat DIPA BUNadalah dokumen pelaksanaan anggarandisusun oleh PPA BUN.
21. Rencana Kerja dan Anggaran Bendahara UmumNegara Dana Desa yang selanjutnya disebut RKABUN Dana Desa adalah dokumen perencanaananggaran BA BUN yang memuat rincian kebutuhandana desa tahunan yang disusun oleh KPA BUNTransfer Non Dana Perimbangan.
22. Rencana Dana Pengeluaran Bendahara UmumNegara Transfer ke Daerah dan Dana Desa yangselanjutnya disingkat RDP BUN TKDD adalahdokumen perencanaan anggaran BA BUN yangmerupakan himpunan RKA BUN Transfer ke Daerahdan Dana Desa.
23. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yangselanjutnya disingkat KPPN adalah instansi vertikalDirektorat Jenderal Perbendaharaan yangmemperoleh kuasa dari Bendahara Umum Negarauntuk melaksanakan sebagian fungsi KuasaBendahara Umum Negara.
yang
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 7 -
24. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yangselanjutnya disingkat APBN adalah rencanakeuangan tahunan pemerintahan negara yangdisetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
25. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yangselanjutnya disingkat APBD adalah rencanakeuangan tahunan pemerintahan daerahdisetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
26. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnyadisebut APBDes adalah rencana keuangan tahunanPemerintahan Desa.
27. Rekening Kas Umum Negara yang selanjutnyadisingkat
penyimpanan uang negara yang ditentukan olehMenteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara
untuk menampung seluruh penerimaan negara dan
membayar seluruh pengeluaran negara pada bank
sentral.28. Rekening Kas Umum Daerah yang selanjutnya
disingkatpenyimpanan uang daerah yang ditentukan olehgubernur, bupati, atau walikota untuk menampungseluruh penerimaan daerah dan membayar seluruhpengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan.
29. Rekening Kas Desa yang selanjutnya disebut RKDadalah rekening tempat penyimpanan uangPemerintahan Desa yang menampung seluruh
penerimaan Desa dan untuk membayar seluruh
pengeluaran Desa pada bank umum yang ditetapkan.30. Bantuan Langsung Tunai Desa yang selanjutnya
disingkat BLT Desa adalah pemberian uang tunai
kepada keluarga miskin atau tidak mampu di Desa
yang bersumber dari Dana Desa untuk mengurangi
dampak ekonomi akibat adanya pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COV7D-19).
yang
RKUN adalah rekening tempat
adalah rekening tempatRKUD
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 8 -
2. Ketentuan ayat (4) dan ayat (5) Pasal 23 diubah, sehinggaPasal 23 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 23(1) Dana Desa disalurkan dari RKUN ke RKD melalui
RKUD.
(2) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan melalui pemotongan Dana Desasetiap Daerah kabupaten/ kota dan penyaluran danahasil pemotongan Dana Desa ke RKD.
(3) Pemotongan Dana Desa setiap Daerahkabupaten/ kota dan penyaluran dana hasilpemotongan Dana Desa ke RKD sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dilaksanakan berdasarkansurat kuasa pemindahbukuan Dana Desa daribupati/wali kota.
(4) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan dalam 3 (tiga) tahap, denganketentuan:a. tahap I paling cepat bulan Januari sebesar 40%
(empat puluh persen);b. tahap II paling cepat bulan Maret sebesar 40%
(empat puluh persen); danc. tahap III paling cepat bulan Juni sebesar 20%
(dua puluh persen).(5) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk Desa berstatus Desa mandiridilakukan dalam 2 (dua) tahap, dengan ketentuan:a. tahap I paling cepat bulan Januari sebesar 60%
(enam puluh persen); danb. tahap II paling cepat bulan Maret sebesar 40%
(empat puluh persen) .
(6) Desa Mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
merupakan status Desa hasil penilaian yangdilakukan setiap tahun dan ditetapkan olehKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,dan Transmigrasi dalam Indeks Desa.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 9 -
3. Ketentuan ayat (1), ayat (2), dan ayat (4) Pasal 24 diubah,sehingga Pasal 24 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 24(1) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 23 ayat (4) dilaksanakan setelah KepalaKPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan DanaDesa menerima dokumen persyaratan penyalurandari bupati/wali kota, dengan ketentuan:a. tahap I berupa:
1. peraturan bupati/wali kota mengenai tatacara pembagian dan penetapan rincian Dana
Desa setiap Desa;
2. peraturan Desa mengenai APBDes; dan3. surat kuasa pemindahbukuan Dana Desa;
b. tahap II berupa laporan realisasi penyerapan dan
capaian keluaran Dana Desa tahun anggaransebelumnya; dan
c. tahap III berupa:
1. laporan realisasi penyerapan dan capaian
keluaran Dana Desa sampai dengan tahap IImenunjukkan realisasi penyerapan paling
sedikit sebesar 75% (tujuh puluh lima persen)
dan capaian keluaran menunjukkan paling
sedikit sebesar 50% (lima puluh persen);
2. laporan konvergensi pencegahan stuntingtingkat Desa tahun anggaran sebelumnya;dan
3. Peraturan Kepala Desa mengenai penetapankeluarga penerima manfaat BLT Desa.
(2) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 23 ayat (5) dilaksanakan setelah Kepala
KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana
Desa menerima dokumen persyaratan penyaluran
dari bupati/wali kota, dengan ketentuan:
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 10 -
a. tahap I berupa:1. peraturan bupati/wali kota mengenai tata cara
pembagian dan penetapan rincian Dana Desasetiap Desa;
2. peraturan Desa mengenai APBDes; dan3. surat kuasa pemindahbukuan Dana Desa; dan
b. tahap II berupa:
1. laporan realisasi penyerapan dan capaiankeluaran Dana Desa tahun anggaransebelumnya;
2. laporan realisasi penyerapan dan capaiankeluaran Dana Desa tahap I menunjukkanrealisasi penyerapan paling sedikit sebesar75% (tujuh puluh lima persen) dan capaiankeluaran menunjukkan paling sedikit sebesar50% (lima puluh persen);
3. laporan konvergensi pencegahan stuntingtingkat Desa tahun anggaran sebelumnya; dan
4. Peraturan Kepala Desa mengenai penetapankeluarga penerima manfaat BLT Desa.
(3) Bupati/wali kota bertanggungjawab untukmenerbitkan surat kuasa pemindahbukuan DanaDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf aangka 3 dan ayat (2) huruf a angka 3 untuk seluruhDesa, dan wajib disampaikan pada saatpenyampaian dokumen persyaratan penyalurantahap I pertama kali.
(4) Capaian keluaran sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b dan huruf c angka 1 dan ayat (2)huruf b angka 2 dihitung berdasarkan rata-ratapersentase capaian keluaran dari seluruh kegiatansetiap desa.
(5) Penyusunan laporan realisasi penyerapan dancapaian keluaran sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b dan huruf c dan ayat (2) huruf b
dilakukan sesuai dengan tabel referensi data bidang,kegiatan, uraian keluaran, volume keluaran, satuankeluaran, dan capaian keluaran.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 1 1 -
(6) Dokumen persyaratan penyaluran sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disampaikandengan surat pengantar yang ditandatangani olehbupati/wali kota atau wakil bupati/wakil wali kotaatau pejabat yang ditunjuk.Dokumen persyaratan penyaluran Dana Desasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)disampaikan dalam bentuk dokumen fisik (hardcopy)dan/atau dokumen elektronik (softcopy) .Dokumen elektronik (softcopy) sebagaimanadimaksud pada ayat (7) diolah melalui aplikasi yangdisediakanPerbendaharaan.
(7 )
(8)
oleh Direktorat Jenderal
4. Di antara Pasal 24 dan Pasal 25 disisipkan 2 (dua) Pasalyaitu Pasal 24A dan Pasal 24B, yang berbunyi sebagaiberikut:
Pasal 24A(1) Dalam hal Desa belum salur Dana Desa tahap I,
Dana Desa disalurkan dengan persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1),dengan tambahan ketentuan:a. Dana Desa tahap I disalurkan secara bulanan
dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan, denganbesaran dan persyaratan setiap bulan masing-masing:1. bulan pertama sebesar 15% (lima belas
persen), dengan persyaratan Peraturan KepalaDesa mengenai penetapan keluarga penerimamanfaat BLT Desa;
2. bulan kedua sebesar 15% (lima belas persen),dengan persyaratan laporan pelaksanaan BLTDesa bulan pertama; dan
3. bulan ketiga sebesar 10% (sepuluh persen),dengan persyaratan laporan pelaksanaan BLTDesa bulan kedua;
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 12 -
b. Penyaluran Dana Desa tahap II dan tahap IIIdilaksanakan sesuai ketentuan dalam Pasal 23ayat (4) dan memenuhi persyaratan penyaluransebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1);dan
c. Dana Desa tahap I diprioritaskan untuk BLTDesa.
(2) Dalam hal Desa telah salur Dana Desa tahap Isebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (4):a. Untuk Dana Desa yang diterima belum
dibelanjakan, diatur dengan ketentuan:1. Penyaluran Dana Desa tahap II dan tahap III
dilaksanakan sesuai ketentuan dalam Pasal 23dan memenuhi persyaratan
penyaluran sebagaimana dimaksud dalamPasal 24 ayat (1); dan
2. Dana Desa tahap I diprioritaskan untuk BLTDesa; dan
b. Untuk Dana Desa yang diterima sudahdibelanjakan, diatur dengan ketentuan:1. Dana Desa tahap II disalurkan secara bulanan
dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan, denganbesaran dan persyaratan setiap bulan masing-
masing:a) bulan pertama sebesar 15% (lima belas
persen) , dengan persyaratan PeraturanKepala Desa mengenai penetapan keluarga
penerima manfaat BLT Desa;b) bulan kedua 15% (lima belas persen),
dengan persyaratan laporan pelaksanaanBLT Desa bulan pertama; dan
c) bulan ketiga 10% (sepuluh persen), denganpersyaratan laporan pelaksanaan BLT Desabulan kedua; dan
2. Dana Desa tahap II diprioritaskan untuk BLTDesa.
(3) Dalam hal Desa telah salur Dana Desa tahap IIsebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (4):
(4)ayat
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 13 -
a. Penyaluran Dana Desa tahap III dilaksanakansesuai ketentuan dalam Pasal 23 ayat (4) danmemenuhi persyaratan penyaluran sebagaimanadimaksud dalam Pasal 24 ayat (1); dan
b. Dana Desa tahap II diprioritaskan untuk BLTDesa.
(4) Dalam hal Dana Desa yang telah disalurkan ke RKDsecara bertahap sebagaimana dimaksud dalamPasal 23 ayat (4) dan Pasal 24 ayat (1) maupunpenyaluran secara bulanan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dan ayat (2) tidak mencukupi untukmembayar BLT Desa, kekurangan pembayaran BLTDesa dapat menggunakan Dana Desa tahapberikutnya.
Pasal 24B(1) Dalam hal Desa berstatus Desa mandiri belum salur
Dana Desa tahap I sebagaimana dimaksud dalamPasal 23 ayat (5), Dana Desa disalurkan denganpersyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24ayat (2), dengan tambahan ketentuan:
a. Dana Desa tahap I disalurkan secara bulanandalam kurun waktu 3 (tiga) bulan, denganbesaran dan persyaratan setiap bulan masing-masing:1. bulan pertama sebesar 20% (dua puluh
persen), dengan persyaratan Peraturan KepalaDesa mengenai penetapan keluarga penerimamanfaat BLT Desa;
2. bulan kedua 20% (dua puluh persen), denganpersyaratan laporan pelaksanaan BLT Desa
bulan pertama; dan3. bulan ketiga 20% (dua puluh persen), dengan
persyaratan laporan pelaksanaan BLT Desabulan kedua;
b. Penyaluran Dana Desa tahap II dilaksanakansesuai ketentuan dalam Pasal 23 ayat (5) dan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 14 -
memenuhi persyaratan penyaluran sebagaimanadimaksud dalam Pasal 24 ayat (2); dan
c. Dana Desa tahap I diprioritaskan untuk BLTDesa.
(2) Dalam hal Desa berstatus Desa Mandiri telah salurDana Desa tahap I sebagaimana dimaksud dalamPasal 23 ayat (5):a. Untuk Dana Desa yang diterima belum
dibelanjakan, diatur dengan ketentuan:1. Penyaluran Dana Desa tahap II dilaksanakan
sesuai ketentuan dalam Pasal 23 ayat (5)dan memenuhi persyaratan penyaluransebagaimana dimaksud dalam Pasal 24ayat (2); dan
2. Dana Desa tahap I diprioritaskan untuk BLTDesa;
b. Untuk Dana Desa yang diterima sudahdibelanjakan, diatur dengan ketentuan:1. Dana Desa tahap II disalurkan secara bulanan
dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan, denganbesaran dan persyaratan setiap bulan masing-
masing:a) bulan pertama sebesar 15% (lima belas
persen) , dengan persyaratan PeraturanKepala Desa mengenai penetapan keluargapenerima manfaat BLT Desa;
b) bulan kedua 15% (lima belas persen),dengan persyaratan laporan pelaksanaanBLT Desa bulan pertama; dan
c) bulan ketiga 10% (sepuluh persen), denganpersyaratan laporan pelaksanaan BLT Desabulan kedua; dan
2. Dana Desa tahap II diprioritaskan untuk BLTDesa; dan
c. Dana Desa yang diterima dan belum dibelanjakannamun tidak mencukupi untuk mendanai BLTDesa, Pemerintah Desa dapat mengajukan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 15 -
permohonan penyaluran Dana Desa tahap IIsebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) .
5. Ketentuan ayat (1), ayat (2) , dan ayat (3) Pasal 25 diubah,sehingga Pasal 25 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 25(1) Dalam rangka penyampaian dokumen persyaratan
penyaluran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24ayat (1), kepala desa menyampaikan dokumenpersyaratan penyaluran kepada bupati/wali kota,dengan ketentuan:a. tahap I berupa peraturan Desa mengenai
APBDes;b. tahap II berupa laporan realisasi penyerapan dan
capaian keluaran Dana Desa tahun anggaransebelumnya; dan
c. tahap III berupa:1. laporan realisasi penyerapan dan capaian
keluaran Dana Desa sampai dengan tahap IImenunjukkan realisasi penyerapan palingsedikit sebesar 75% (tujuh puluh lima persen)dan capaian keluaran menunjukkan palingsedikit sebesar 50% (lima puluh persen); dan
2. laporan konvergensi pencegahan stuntingtingkat Desa tahun anggaran sebelumnya.
(2) Dalam rangka penyampaian dokumen persyaratanpenyaluran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24ayat (2), kepala desa menyampaikan dokumenpersyaratan penyaluran kepada bupati/wali kota,dengan ketentuan:
a. tahap I berupa peraturan Desa mengenaiAPBDes; dan
b. tahap II berupa:1. laporan realisasi penyerapan dan capaian
keluaran Dana Desa tahun anggaran
sebelumnya;
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 16 -
2. laporan realisasi penyerapan dan capaiankeluaran Dana Desa tahap I menunjukkanrealisasi penyerapan paling sedikit sebesar75% (tujuh puluh lima persen) dan capaiankeluaran menunjukkan paling sedikit sebesar50% (lima puluh persen); dan
3. laporan konvergensi pencegahan stuntingtingkat Desa tahun anggaran sebelumnya.
(3) Capaian keluaran sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b dan huruf c angka 1 dan ayat (2)huruf b angka 2 dihitung berdasarkan rata-ratapersentase capaian keluaran dari seluruh kegiatansetiap desa.
(4) Penyusunan laporan realisasi penyerapan dancapaian keluaran sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) dilakukan sesuai dengan tabelreferensi data bidang, kegiatan, sifat kegiatan,uraian keluaran, volume keluaran, cara pengadaan,dan capaian keluaran.
(5) Bupati/wali kota melakukan verifikasi kesesuaiandokumen persyaratan penyaluran sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dengan kondisipenyerapan dan capaian keluaran sebagaimanadimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) .
(6) Berdasarkan hasil verifikasi sebagaimana dimaksudpada ayat (5) , bupati/wali kota menyampaikandokumen persyaratan penyaluran atas Desa yanglayak salur kepada Kepala KPPN selaku KPAPenyaluran DAK Fisik dan Dana Desa setiap minggu.
(7) Dalam hal tabel referensi sebagaimana dimaksudpada ayat (4) belum memenuhi kebutuhan inputdata, kepala desa menyampaikan perubahan tabelreferensi kepada bupati/wali kota untuk dilakukanpemutakhiran.
(8) Perubahan tabel referensi sebagaimana dimaksudpada ayat (7) mengacu pada peraturan yang
ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 17 -
6. Diantara Pasal 25 dan Pasal 26 disisipkan 2 (dua) Pasalyaitu Pasal 25A dan Pasal 25B, yang berbunyi sebagaiberikut:
Pasar 25A
(1) Dalam hal Desa belum salur Dana Desa tahap Isebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (4),kepala desa menyampaikan dokumen persyaratanpenyaluran kepada bupati/ wali kota, denganketentuan:
a. Dana Desa tahap I disalurkan secara bulanandalam kurun waktu 3 (tiga) bulan, denganbesaran dan persyaratan setiap bulan masing-
masing:1. bulan pertama sebesar 15% (lima belas
persen), dengan persyaratan peraturan kepala
desa mengenai penetapan keluarga penerimamanfaat BLT Desa;
2. bulan kedua 15% (lima belas persen) , denganpersyaratan laporan pelaksanaan BLT Desabulan pertama; dan
3. bulan ketiga 10% (sepuluh persen) , denganpersyaratan laporan pelaksanaan BLT Desabulan kedua;
b. Penyaluran Dana Desa tahap II dan tahap IIIdilaksanakan sesuai ketentuan dalam Pasal 23ayat (4) dan memenuhi persyaratan penyaluransebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1);dan
c. Dana Desa tahap I diprioritaskan untuk BLTDesa.
(2) Dalam hal Desa telah salur Dana Desa tahap Isebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (4) :
a. Untuk Dana Desa yang diterima belumdibelanjakan, diatur dengan ketentuan:1. Penyaluran Dana Desa tahap II dan tahap III
dilaksanakan sesuai ketentuan dalam Pasal 23
dan memenuhi persyaratan(4)ayat
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 18 -
penyaluran sebagaimana dimaksud dalamPasal 24 ayat (1); dan
2. Dana Desa tahap I diprioritaskan untuk BLTDesa; dan
b. Untuk Dana Desa yang diterima sudahdibelanjakan, diatur dengan ketentuan:1. Dana Desa tahap II disalurkan secara bulanan
dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan, denganbesaran dan persyaratan setiap bulan masing-
masing:
a) bulan pertama sebesar 15% (lima belaspersen), dengan persyaratan peraturankepala desa mengenai penetapan keluargapenerima manfaat BLT Desa;
b) bulan kedua 15% (lima belas persen) ,dengan persyaratan laporan pelaksanaanBLT Desa bulan pertama; dan
c) bulan ketiga 10% (sepuluh persen), denganpersyaratan laporan pelaksanaan BLT Desabulan kedua; dan
2. Dana Desa tahap II diprioritaskan untuk BLTDesa.
(3) Dalam hal Desa telah salur Dana Desa tahap IIsebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (4):
a. Penyaluran Dana Desa tahap III dilaksanakansesuai ketentuan dalam Pasal 23 ayat (4) danmemenuhi persyaratan penyaluran sebagaimanadimaksud dalam Pasal 24 ayat (1); dan
b. Dana Desa tahap II diprioritaskan untuk BLTDesa.
(4) Dalam hal Dana Desa yang telah disalurkan ke RKDsecara bertahap sebagaimana dimaksud dalamPasal 23 ayat (4) dan Pasal 24 ayat (1) maupunpenyaluran secara bulanan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dan ayat (2) tidak mencukupi untukmembayar BLT Desa, kekurangan pembayaran BLTDesa dapat menggunakan Dana Desa tahapberikutnya.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 19 -
Pasal 25B(1) Dalam hal Desa berstatus Desa mandiri belum salur
Dana Desa tahap I sebagaimana dimaksud dalamPasal 23 ayat (5) , Dana Desa disalurkan denganketentuan:
a. Dana Desa tahap I disalurkan secara bulanandalam kurun waktu 3 (tiga) bulan, denganbesaran dan persyaratan setiap bulan masing-masing:
1. bulan pertama sebesar 20% (dua puluhpersen) , dengan persyaratan peraturan kepaladesa mengenai penetapan keluarga penerimamanfaat BLT Desa;
2. bulan kedua 20% (dua puluh persen) , denganpersyaratan laporan pelaksanaan BLT Desabulan pertama; dan
3. bulan ketiga 20% (dua puluh persen), denganpersyaratan laporan pelaksanaan BLT Desabulan kedua;
b. Penyaluran Dana Desa tahap II dilaksanakansesuai ketentuan dalam Pasal 23 ayat (5) danmemenuhi persyaratan penyaluran sebagaimanadimaksud dalam Pasal 24 ayat (2); dan
c. Dana Desa tahap I diprioritaskan untuk BLTDesa.
(2) Dalam hal Desa berstatus Desa Mandiri telah salurDana Desa tahap I sebagaimana dimaksud dalamPasal 23 ayat (5):
a. Untuk Dana Desa yang diterima belumdibelanjakan, diatur dengan ketentuan:1. Penyaluran Dana Desa tahap II dilaksanakan
sesuai ketentuan dalam Pasal 23 ayat (5)dan memenuhi persyaratan penyaluransebagaimana dimaksud dalam Pasal 24ayat (2); dan
2. Dana Desa tahap I diprioritaskan untuk BLTDesa.
7www.jdih.kemenkeu.go.id
- 20 -
b. Untuk Dana Desa yang diterima sudahdibelanjakan, diatur dengan ketentuan:1. Dana Desa tahap II disalurkan secara bulanan
dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan, denganbesaran dan persyaratan setiap bulan masing-
masing:a) bulan pertama sebesar 15% (lima belas
persen) , dengan persyaratan Peraturan
Kepala Desa mengenai penetapan keluarga
penerima manfaat BLT Desa;b) bulan kedua 15% (lima belas persen),
dengan persyaratan laporan pelaksanaan
BLT Desa bulan pertama; dan
c) bulan ketiga 10% (sepuluh persen), dengan
persyaratan laporan pelaksanaan BLT Desa
bulan kedua; dan
2. Dana Desa tahap II diprioritaskan untuk BLT
Desa; dan
c. Dana Desa yang diterima dan belum dibelanjakan
namun tidak mencukupi untuk mendanai BLTDesa, Pemerintah Desa dapat mengajukan
permohonan penyaluran Dana Desa tahap II
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2).
7. Di antara ayat (1) dan ayat (2) Pasal 32 disisipkan 1
(satu) ayat yaitu ayat (1A) , sehingga Pasal 32 berbunyisebagai berikut:
Pasal 32
(1) Penggunaan Dana Desa diprioritaskan untuk
membiayai pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa, peningkatan
kualitas hidup manusia serta penanggulangan
kemiskinan dan dituangkan dalam rencana kerja
Pemerintah Desa.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 21 -
(1A) Prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (1) termasuk kegiatan dalamrangka menanggulangi dampak ekonomi ataspandemi Corona Vims Disease 2019 { COVID-19) ,antara lain berupa:a. kegiatan penanganan pandemi Corona Vims
Disease 2019 (COV7D-19); dan/ataub. jaring pengaman sosial di Desa.
(2) Penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksudpada ayat berpedoman pada prioritaspenggunaan Dana Desa yang ditetapkan olehMenteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal danTransmigrasi.
(1)
8. Di antara Pasal 32 dan Pasal 33 disisipkan 1 (satu) Pasalyaitu Pasal 32A, yang berbunyi sebagai berikut:
Pasal 32A(1) Jaring pengaman sosial di Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1A) huruf b, berupaBLT Desa kepada keluarga miskin atau tidakmampu di Desa sebagai keluarga penerima manfaat.
(2) Pemerintah Desa wajib menganggarkan danmelaksanakan kegiatan BLT Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (1);
(3) Calon keluarga penerima manfaat BLT Desasebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikitmemenuhi kriteria sebagai berikut:a. keluarga miskin atau tidak mampu yang
berdomisili di Desa bersangkutan; danb. tidak termasuk penerima bantuan Program
Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, danKartu Pra Kerja.
(4) Pendataan calon penerima BLT Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf b mempertimbangkanData Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari
Kementerian Sosial.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 22 -
(5) Besaran BLT Desa sebagaimana dimaksud pada ayat(1) ditetapkan sebesar Rp600.000,00 (enam ratusribu rupiah) per keluarga penerima manfaat perbulan, dibayarkan setiap bulan selama 3 (tiga)bulan.
(6) BLT Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ,dianggarkan dalam APBDes paling banyak sebesar35% (tiga puluh lima persen) dari Dana Desa yangditerima Desa yang bersangkutan.
(7) Dalam hal besaran Dana Desa untuk BLT Desasebagaimana dimaksud pada ayat (6) tidakmencukupi, kepala desa dapat menggunakan DanaDesa melebihi batasan tersebut setelah mendapatpersetujuan dari bupati/wali kota atau pejabat yangditunjuk.
(8) Ketentuan mengenai kriteria, mekanisme pendataan,penetapan data keluarga penerima manfaat BLTDesa dan pelaksanaan pemberian BLT Desasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakansesuai dengan ketentuan yang ditetapkan olehKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggaldan Transmigrasi.
9. Ketentuan ayat (1) Pasal 34 diubah, sehingga Pasal 34berbunyi sebagai berikut:
Pasal 34(1) Dana Desa dapat digunakan untuk membiayai
kegiatan yang tidak termasuk dalam prioritaspenggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksuddalam Pasal 32 ayat (1A) dan ayat (2) setelahmendapat persetujuan bupati/wali kota.
(2) Dalam memberikan persetujuan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), bupati/ wali kotamemastikan pengalokasian Dana Desa untukkegiatan yang menjadi prioritas telah terpenuhi
dan/atau kegiatan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat telah terpenuhi.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 23 -
(3) Persetujuan bupati/ wali kota sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diberikan pada saat evaluasirancangan Peraturan Desa mengenai APBDes.
10. Ketentuan ayat (1) Pasal 35 diubah, sehingga Pasal 35berbunyi sebagai berikut:
Pasal 35Kepala desa bertanggungjawab atas penggunaanDana Desa termasuk pelaksanaan penyaluran BLTDesa.Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapatmelakukan pendampingan atas penggunaan DanaDesa.Tata cara pendampingan sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan pedomanyang ditetapkan oleh kementerian teknis terkait.
(1)
(2)
(3)
11. Diantara Pasal 47 dan Pasal 48 disisipkan 1 (satu) Pasalyaitu Pasal 47A, yang berbunyi sebagai berikut:
Pasal 47A
(1) Dalam hal Pemerintah Desa tidak menganggarkandan tidak melaksanakan kegiatan BLT Desasebagaimana dimaksud dalam Pasal 32A ayat (2) ,dikenakan sanksi berupa penghentian penyaluranDana Desa tahap III tahun anggaran berjalan;
(2) Pemerintah Desa berstatus Desa mandiri yang tidakmenganggarkan dan tidak melaksanakan kegiatanBLT Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32A
ayat (2), dikenakan sanksi berupa pemotongan DanaDesa sebesar 50% (lima puluh persen) dari DanaDesa yang akan disalurkan pada tahap II tahunanggaran berikutnya.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 24 -
12. Mengubah Lampiran huruf c format laporan realisasipenyerapan dan capaian keluaran Dana Desa padaPasal 50 dan menambahkan 1 (satu) huruf yaitu huruf h,sehingga Pasal 50 huruf h berbunyi sebagai berikut:
Pasal 50Ketentuan mengenai:
format laporan pelaksanaan BLT Desa sebagaimanadimaksud dalam Pasal 24A, Pasal 24B, Pasal 25A,dan Pasal 25B,
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagiantidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
h.
13. Ketentuan Pasal 52 diubah, sehingga Pasal 52 berbunyisebagai berikut:
Pasal 52Kepala desa melakukan rekonsiliasi data kumulatifsisa Dana Desa Tahun Anggaran 2015 sampai
dengan tahun 2018 di RKD yang tidak dipergunakanatau tidak dianggarkan kembali di tahun anggaranberikutnya dengan bupati/wali kota paling lambat
minggu kedua bulan Oktober 2020.
Kepala desa menyetorkan sisa Dana Desa di RKD
Tahun Anggaran 2015 sampai dengan tahun 2018
hasil rekonsiliasi sebagaimana dimaksud padaayat (1) ke RKUD paling lambat akhir bulan Oktober2020.
Sisa Dana Desa tahun 2019 yang masih berada di
RKUD, dapat disalurkan ke RKD paling lambatbulan Juli 2020.
Bupati/wali kota melakukan rekonsiliasi dengan
Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik danDana Desa atas data kumulatif sisa Dana Desatahun 2015 sampai dengan tahun 2018 yang disetoroleh kepala desa ke RKUD sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dan sisa Dana di RKUD tahun 2015
(1)
(2)
(3)
(4)
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 25 -
sampai dengan tahun 2019 yang tidak disalurkan keRKD paling lambat akhir bulan November 2020.
Bupati/wali kota menyetorkan sisa Dana Desa diRKUD hasil rekonsiliasi sebagaimana dimaksudpada ayat (4) ke RKUN paling lambat akhir bulanDesember 2020.Dalam hal bupati/wali kota tidak menyetorkan sisaDana Desa di RKUD sebagaimana dimaksud padaayat (5) , Menteri Keuangan memperhitungkan sisaDana Desa tersebut melalui pemotongan DanaAlokasi Umum dan/atau Dana Bagi Hasil tahunanggaran berikutnya.Pemotongan Dana Alokasi Umum dan/atau DanaBagi Hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (6) ,ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuanganyang ditandatangani oleh Direktur JenderalPerimbangan Keuangan atas nama MenteriKeuangan.Dalam hal terdapat sisa Dana Desa Tahun Anggaran2019 di RKD yang tidak dipergunakan atau tidakdianggarkan kembali pada Tahun Anggaran 2020,sisa Dana Desa tersebut diperhitungkan pada saatpenyaluran Dana Desa tahap II Tahun Anggaran
2020 .
Penghitungan sisa Dana Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (8) berdasarkan laporanrealisasi penyerapan dan capaian keluaran DanaDesa tahun anggaran sebelumnya.
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
14. Diantara Pasal 53 dan Pasal 54 disisipkan 1 (satu) Pasalyaitu Pasal 53A, yang berbunyi sebagai berikut:
Pasal 53A
Ketentuan teknis yang diperlukan dalam rangkapelaksanaan pengelolaan Dana Desa sebagaimana diaturdalam Peraturan Menteri ini, diatur lebih lanjut oleh
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan dan Direktur
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 26 -
Jenderal Perbendaharaan baik secara bersama-samamaupun sendiri-sendiri sesuai dengan kewenangannya.
Pasal II1. Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku,
permohonan penyaluran Dana Desa Tahun Anggaran
2020:
a. yang telah disampaikan oleh kepala desa kepada
bupati/wali kota dan/atau sudah diajukan ke KPPN;
dan
b. yang telah disampaikan oleh bupati/wali kota kepadaKPPN namun diperlukan penyesuaian/ perbaikan
dokumen,
penyaluran Dana Desa Tahun Anggaran 2020 tersebutdilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 205/ PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana
Desa.
2. Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 27 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannyadalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 20 April 2020
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI
Diundangkan di Jakartapada tanggal 20 April 2020
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2020 NOMOR 384
Salinan sesuai dengan aslinyaKepala Biro Umum
\T / jTITIN KRISNI^TI JNIP 197301l-3;4.^a03".2 002
www.jdih.kemenkeu.go.id
-28
-
LAM
PIRA
NPE
RATU
RAN
MEN
TERI
KEU
AN
GA
NR
EPU
BLI
KIN
DO
NES
IAN
OM
OR
40/P
MK. 07
/202
0TE
NTA
NG
PER
UB
AH
AN
ATA
SPE
RA
TUR
AN
MEN
TER
IK
EUA
NG
AN
NO
MO
R20
5/P
MK
.07
/201
9TE
NTA
NG
PEN
GEL
OLA
AN
DA
NA
DES
A
C.
FOR
MA
TL
APO
RA
NR
EA
LIS
ASI
PEN
YE
RA
PAN
DA
NC
APA
IAN
KE
LU
AR
AN
DA
NA
DE
SA
LAPO
RA
NR
EALI
SASI
PEN
YER
APA
ND
AN
CA
PAIA
NK
ELU
AR
AN
DA
NA
DE
SAT
AH
AP
TAH
UN
AN
GG
AR
AN
PEM
ERIN
TAH
DE
SAK
ECA
MA
TAN
KA
BU
PAT
EN
/KO
TA
Pag
uD
esa
Rp.
Rek
enin
gA
NG
GA
RA
NR
EA
LIS
ASI
SISA
DU
RA
SIU
PAH
KPM
BLT
UR
AIA
NK
ELU
AR
AN
VO
LU
ME
KE
LU
AR
AN
CA
RA
PEN
GA
DA
AN
%C
APA
IAN
KEL
UA
RA
NT
EN
AG
AK
ER
JAU
RA
IAN
KET
12
bb
dR
p.R
p.R
p.O
ran
gH
ari
Rp
KK
Rp
ac
ac
12
34
56
78
=6-7
910
121
311
14
15
4PE
ND
APA
TAN
42
TR
AN
SFE
R2
14
DA
NA
DES
AJU
ML
AH
PEN
DA
PATA
N
5B
ELA
NJA
1B
IDA
NG
PEN
YEL
ENG
GA
RA
AN
PEM
ER
INT
AH
AN
11
SUB
BID
AN
G
11
01
KEG
IATA
N
dst.
11
02
ww
w.jd
ih.k
emen
keu.
go.id
-29
-
2B
IDA
NG
PEL
AK
SAN
AA
NPE
MB
AN
GU
NA
ND
ESA
12
SUB
BID
AN
G
KEG
IATA
N2
101 02
dst.
21
3B
IDA
NG
PEM
BIN
AA
NK
EMA
SYA
RA
KA
TAN
DE
SA3
1SU
BB
IDA
NG
31
01K
EGIA
TAN
102
dst .
3 4B
IDA
NG
PEM
BE
RD
AY
AA
NK
EM
ASY
AR
AK
AT
AN
DE
SA4
1SU
BB
IDA
NG
KEG
IATA
N4
101
dst.
41
02
5B
IDA
NG
PEN
AN
GG
UL
AN
GA
NB
EN
CA
NA
,K
EA
DA
AN
DA
RU
RA
TD
AN
ME
ND
ESA
KD
ESA
51
SUB
BID
AN
GPE
NA
NG
GU
LA
NG
AN
BE
NC
AN
A5
100
PEN
AN
GG
ULA
NG
AN
BEN
CA
NA
500
5B
elan
jaT
akT
erdu
ga1
4
Bel
anja
Tak
Ter
duga
51
005
14
005
101
Bel
anja
Tak
Ter
duga
51
4
ww
w.jd
ih.k
emen
keu.
go.id
-30
-
1.St
erili
sasi
fasi
litas
umum
dan
fasi
litas
sosi
alD
esa
* )2.
Peny
edia
anO
bat -o
bata
n* )
3.Pe
mbu
atan
Rua
ngIs
olas
i Diri
/Kar
antin
aM
andi
ri* )
4 .Pe
nyed
iaan
Ala
tPer
lindu
ngan
Diri
( Mas
ker,
APD
untu
kR
elaw
an, d
st)*
)
5.P
embu
atan
Ant
isep
tik( h
and
sani
tize
r )/D
isin
fekt
an* )
6. d
ll* )
52
SUB
BID
AN
GK
EAD
AA
ND
AR
UR
AT
52
00K
EAD
AA
ND
AR
UR
AT
52
005
4B
elan
jaT
akT
erdu
ga
52
005
41
Bel
anja
Tak
Ter
duga
52
005
101
Bel
anja
Tak
Ter
duga
4
53
SUB
BID
AN
GK
EAD
AA
NM
END
ESA
K
53
00K
EAD
AA
NM
END
ESA
K
53
005
Bel
anja
Tak
Ter
duga
4
5B
elan
jaT
akT
erdu
ga3
005
41
53
005
101
Bel
anja
Tak
Ter
duga
4
1 .B
antu
anL
angs
ung
Tun
ai( B
LT)*
)
BLT
Bul
anP
erta
ma
BLT
Bul
anke
dst
ww
w.jd
ih.k
emen
keu.
go.id
-31
-
6PE
MB
IAY
AA
N
62
Pen
gelu
aran
Pem
biay
aan
Peny
erta
anM
odal
Des
a6
22
Peny
erta
anM
odal
Des
a6
22
1
JUM
LA
HPE
MB
IAY
AA
N
JUM
LA
H(P
EN
DA
PAT
AN
-BE
LA
NJA
-PE
MB
IAY
AA
N)
Tid
akm
engi
kat
pada
peno
mor
anda
nna
ma
kegi
atan
.*
2020
Kep
ala
Des
a
ww
w.jd
ih.k
emen
keu.
go.id
-32
-
PET
UN
JUK
PEN
GIS
IAN
LA
POR
AN
RE
AL
ISA
SIPE
NY
ER
APA
ND
AN
CA
PAIA
NK
EL
UA
RA
ND
AN
AD
ESA
Ura
ian
Nom
orK
olom
1di
isid
enga
nK
ode
Rek
enin
gse
suai
deng
anA
PBD
esa
1K
olom
2di
isid
enga
nur
aian
pend
apat
an, b
elan
jada
npe
mbi
ayaa
nya
ngm
engg
unak
anD
ana
Des
a2
Kol
om3
diis
i den
gan
urai
anke
luar
an. M
isal
:Pem
bang
unan
Jala
n3
Kol
om4
diis
i den
gan
jum
lah
volu
me
kelu
aran
yang
terd
iri j
umla
hda
nsa
tuan
kelu
aran
. Mis
al: 5
00m
eter
4K
olom
5di
isi d
enga
nca
rape
ngad
aan.
Mis
al: s
wak
elol
a ,ko
ntra
ktua
l5
Kol
om6
diis
i den
gan
jum
lah
angg
aran
dala
msa
tuan
Rup
iah
6K
olom
7di
isi d
enga
nju
mla
hre
alis
asid
alam
satu
anR
upia
h7
Kol
om8
diis
i den
gan
selis
ihan
tara
angg
aran
dan
real
isas
idal
amsa
tuan
Rup
iah
8K
olom
9di
isi d
enga
npe
rsen
tase
capa
ian
kelu
aran
deng
anpe
rhitu
ngan
seba
gai
beri
kut:
9a.
Keg
iata
npe
mba
ngun
an/p
emel
ihar
aan
/pen
gem
bang
anfi
sik
dihi
tung
sesu
aipe
rkem
bang
anpe
nyel
esai
anfi
sik
dila
pang
anda
nfo
tob .
Keg
iata
nno
nfi
sik
dihi
tung
deng
anca
ra:
Pen
yele
saia
nke
rtas
kerj
a /ke
rang
kaac
uan
kerj
ayan
gm
emua
t lat
arbe
laka
ng,t
ujua
n,l
okas
i ,ta
rget
/sas
aran
,dan
angg
aran
,seb
esar
30%
;
Und
anga
npe
laks
anaa
nke
giat
an, d
afta
rpe
sert
ape
lati
han
dan
konf
irm
asi
peng
ajar
,seb
esar
50%
;K
egia
tan
tela
hte
rlak
sana
, seb
esar
80%
;dan
Lap
oran
Pel
aksa
naan
Keg
iata
nda
nFo
to, s
ebes
ar10
0%K
olom
10,
11,d
an12
dala
mra
ngka
pela
ksan
aan
prog
ram
cash
for
wor
kysn
gdi
isi
hany
aun
tuk
kegi
atan
Dan
aD
esa
pada
Bid
ang
Pel
aksa
naan
Pem
bang
unan
Des
a.10
Kol
om13
dan
14da
lam
rang
kape
laks
anaa
nja
ring
peng
aman
sosi
alpr
ogra
mB
antu
anL
angs
ung
Tun
aike
pada
kelu
arga
pene
rim
am
anfa
atya
ngdi
isi
hany
aun
tuk
kegi
atan
Dan
aD
esa
pada
bida
ngB
idan
gPe
nang
gula
ngan
Ben
cana
,Kea
daan
Dar
urat
Dan
Men
desa
kD
esa.
11
Kol
om15
diis
i den
gan
kete
rang
an,m
isal
: ber
apa
kelu
aran
yang
tela
hte
rlak
sana
(kua
ntit
as)
12
ww
w.jd
ih.k
emen
keu.
go.id
-33
-
H. F
OR
MA
TLA
POR
AN
PELA
KSA
NA
AN
BA
NTU
AN
LAN
GSU
NG
TUN
AI
DE
SA
LAPO
RA
NPE
LAK
SAN
AA
NB
AN
TUA
NLA
NG
SUN
GTU
NA
ID
ESA
(BLT
-DES
A)
KEC
AM
ATA
ND
ESA
KA
BU
PATE
N
TAN
DA
TAN
GA
N/
CA
PJE
MPO
LN
AM
AK
EPA
LAK
ELU
AR
GA
/Y
AN
GM
EWA
KIL
ITA
NG
GA
LPE
NER
IMA
AN
NO
NIK
JUM
LAH
PEN
ERIM
AA
N
i2
34
56
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
ww
w.jd
ih.k
emen
keu.
go.id
-3
4-
13 14 15
YA
NG
MEM
BAY
AR
KA
UR
/KA
SI( P
KA
)TE
LAH
DIV
ERIF
KA
SIO
LEH
SEK
RET
AR
IAS
DES
A
)(
()
MEN
GET
AH
UI
KEP
ALA
DES
A
()
MEN
TERI
KEU
AN
GA
NR
EPU
BLI
KIN
DO
NES
IA,
ttd .
SRI
MU
LYA
NI I
ND
RA
WA
TI
Salin
anse
suai
deng
anas
linya
Kep
ala
Bir
oU
mu
u.b .
Pit.
Kep
ala
Bag
iid
min
istr
asi K
emen
teri
an
TITI
NK
RIS
NI
NIP
1973
0115
192
002
ww
w.jd
ih.k
emen
keu.
go.id