pleno osteoporosis
TRANSCRIPT
بسم الله الرحمن الرحيم
بركاتهالسالم عليكم ورحمة الله و
WELCOME to PLENO 3
Universitas
Nama Anggota
• 09310139 Ardi Anharaksa Yusuf• 09310123 Ridho Rahman• 09310231 Risky Oktari• 11310016 Agung Istiawan • 11310017 Agung Laksana • 11310019 Agung PW • 11310021 Agus Yulianto • 11310022 Ahmad Amsori • 11310024 Ahmad Ryan Theo Saputra • 11310025 Ai Sri Indrawati • 11310026 Ainun Nissa • 11310027 Aknes Meidiana• 11310028 Aldi Efanto Ramadhan• 11310029 Alfia Adenarus MP• 11310030 Alfiyani Susilowati
OSTEOPOROSIS
Laki-laki 55 tahun datang ke RSPBA dengan keluhan ngilu pada tulang sejak 6 bulan yang lalu ngilu terjadi saat beraktifitas dan aktifitas, ngilu pada tulang juga dirasakan saat cuaca dingin. Pasien sering mengalami menopause sejak 3 tahun yang lalu.
KASUS
NGILU
Key Word Kelompok kami :• Laki-laki 55 tahun• Ngilu sejak 6 bulan yg lalu• Terasa saat istirahat dan beraktifitas• Terasa ngilu saat dingin• Menopause sejak 3 tahun yang lalu
Key Word
Problem Kelompok kami :
• Ngilu pada tulang sejak 6 bulan yang lalu
Problem
Diagnosa Differential :• Osteoporosis• Osteoarthritis• Reumatoid arthritis• Arthritis Gout
DD
Hipotesa Kelompok Kami :
Wanita 55 tahun ngilu pada tulang sejak 6 bulan yang lalu disebabkan
osteoporosis
Hipotesa
• Riwayat kurang menkonsumsi susu di alami pasien sejak kecil.• Riwayat trauma (-)• Awalnya nyeri bersifat tumpul sampai akhirnya lama-
kelamaan nyeri bersifat tajam.• Pasien juga mengalami ngilu pada saat setelah aktivitas berat.• Pemeriksaan fisik status generalisata : Dalam batas normal, TD
: 150/90 mmHg, N : 88x/min, T : 36,8 o C, BB : 80 kg, TB : 160 cm
More Info
1. Definisi Osteoporosis2. Etiologi Osteoporosis3. Klasifikasi & Gejala Klinis Osteoporosis4. Faktor Resiko5. Patofisiologi Osteoporosis6. Pemeriksaan Penunjang Osteoporosis7. Tatalaksana Osteoporosis8. Komplikasi Osteoporosis9. Prognosis Osteoporosis10. Pencegahan Osteoporosis
Don’t Know
Definisi Osteoporosis :
Penyakit metabolisme tulang yang cirinya adalah pengurangan massa tulang dan kemunduran
mikroarsitektur tulang sehingga meningkatkan resiko fraktur oleh karena fragilitas tulang meningkat
Definisi
1. Osteoporosis pascamenopause karena menurunnya estrogen
2. Osteoporosis senilis karena menurunnya estrogen disebabkan faktor usia
3. Osteoporosis sekunder karena penyakit sistemik lain
4. Osteoporosis juvenil idiopatik, penyebab tidak diketahui
Etiologi
- TB berkurang- Tubuh menjadi bungkuk- Fraktur- Nyeri karena fraktur
GK
Klasifikasi
Tipe I Tipe II
Umur (tahun) 50-75 >70
Perempuan : laki-laki 6:1 2:1
Tipe kerusakan tulang Terutama trabekula Trabekula dan kortikal
Bone turnover Tinggi Rendah
Lokasi fraktur terbanyak Vertebra, radius distal Vertebra, kolum femoris
Fungsi paratiroid Menurun Meningkat
Efek estrogen Terutama skeletal Terutama ekstraskeletal
Etiologi utama Defisiensi estrogen Penuaan, defisiensi estrogen
Karakteristik osteoporosis tipe I dan II
Klasifikasi
Normal : Nilai T pada BMD > -1
Osteopenia : Nilai T pada BMD antara -1 dan -2,5
Osteoporosis : Nilai T pada BMD < -2,5
Osteoporosis Berat : Nilai T pada BMD , -2,5 dan ditemukan fraktur
Berdasarkan densitas massa tulang (pemeriksaan massa tulang dengan menggunakan alat densitometri), WHO membuat kriteria sebagai berikut :
Osteoporosis
Patofisiologi
Yang tidak dapat dikendalikan:- Usia - Jenis kelamin- Ras- Pigmentasi dan tempat tinggal- Riwayat keluarga- Postur tubuh- Menopause
yang dapat dikendalikan- Aktivitas fisik- Kurang kalsium - Merokok- Minuman beralkohol dan bersoda- Stress- Bahan kimia
Fak. Resiko
1. Dual energy x-ray absorptiometri2. Periferal Dual energy x-ray absorptiometri3. Dual photon absorptiometri4. Ultrasound5. Quantitative computed tomography
Px. Penunjang
1. Fraktur vertebra, pergelangan tangan dan panggul2. Masalah berjalan3. Nyeri punggung atau deformitas4. Avascular necrosis• Termasuk ke dalam komplikasi yang paling sering dari fraktur kolumna femur. Hal
tersebut disebabkan oleh supply pembuluh darah ke bagian caput femur yang berkurang atau sedikit atau malah tidak ada sama sekali.
5. Nonunion• Terjadi 30% dari seluruh fraktur yang terluksasi, dan mempengaruhi
terjadinya avascular necrosis. Dapat juga disebabkan oleh fiksasi internal yang tidak adekuat.
• Degenerasi sendi panggul post-traumatic• Terjadi secara perlahan-lahan dalam jangka waktu bertahun-tahun. Tidak terjadi pada
penderita lansia karena umur yang secara umum tidak melampaui untuk dapat terkena komplikasi ini.
KOMPLIKASI
Terapi medis- Menghilangkan nyeri dengan paracetamol atau kodein
Terapi hormon- Hormon replacement therapy- Kalsitonin, mengurangi rasa sakit
Terapi nonhormonal - Bifosfonat (alendronate, risedronate, ibandronate, doledronik)
Terapi alamiah- Olahraga- Makan dan minum yg banyak mengandung kalsium dan vitamin D
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dibagi dua, yaitu secara non-medikamentosa dan medikamentosa. Terapi non-medikamentosa berupa:• Diet : konsumsi kalsium dan vitamin D• Exercise : Perubahan gaya hidup sangat berperan disini. Olah raga teratur dapat
memperbaiku keadaan tulang yang semakin buruk.
Terapi medikamentosanya berupa:• SERMs (selective estrogen receptor modulators) : untuk wanita-wanita yang tidak dapat
melakukan terapi esterogen. Contohnya Raloxifene dan Tamoxifen.• Calcium : untuk memenuhi kalsium dan vitamin D. Asupan kalsium setiap hari 1.200-1.500
mg diet supplement. Dan 800-1.000 IU vitamin D untuk meningkatkan massa tulang.• Bisphosphonates: (peroral) alendronate, risedronate, etidronate, (IV) bisphosphonate,
zoledronate.• Hormones : hormone yang dapat mengatur kalsium dan/atau fosfate leveldalam tubuh
dan mencegah hilannya tulang, yaitu calcitonin, dan teripatide
Penatalaksanaan
Non-Farmakologi :
Konseling pada keluarga geriatri
Penatalaksanaan
MekanismeWanita 55 tahun
Ngilu pada tulang
Anamnesis- Ngilu- Sudah mengalami
Menopause- Kurang konsumsi susu- Trauma (-)- Nyeri tumpul sampai
tajam- Ngilu setelah aktifitas
berat
Pemeriksaan fisik- Generalisata : Dalam
batas normal- TD : 150/990 mmHg- N : 88- T : 36,8 o
- BB : 80 kg- TB : 160 cm
Osteoporosis
Tatalaksana Prognosis
Sebaiknya sedini mungkin melakukan pemeriksaan dan pengobatan bila sudah
melakukan pengobatan selama 1 sampai 2 tahun dapat dilakukan pemeriksaan
densitometri untuk menilai peningkatan densitas tulang kemudian perlu juga
dilakukan pemeriksaan biokimia tulang untuk evaluasi pengobatan.
Prognosis
• Hipotesis terbukti, wanita 55 tahun ngilu pada tulang sejak 6 bulan yang lalu disebabkan osteoporosis
Kesimpulan
Terimakasih
Penutup
ألحمد لله ربي العالمين
و السالم عليكم ورحمة الله و بركاته