plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - usd … · wakil rektor iii usd, panitia app kevikepan...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN SELF MANAGEMENT PADA INDIVIDU DENGAN DIABETES TIPE 2
DI INDONESIA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh: Ni Made Brigitha Aprilia Pamella Dewi
099114005
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
”Harapan terbesar adalah keyakinan mu
kekuatan terbesar adalah perjuangan mu
jangan lah meragukan diri mu untuk hal-hal besar
percayalah dan semua menjadi nyata”
-Ni Made Brigitha-
“Jangan lah takut, sebab Aku menyertai engkau, jangan lah bimbang,
sebab aku ini Allah mu; Aku akan meneguhkan, bahkan menolong
engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang
membawa kemenangan”
(Yesaya 41:10)
“Kalau kau sungguh-sungguh menginginkan sesuatu,
seisi jagat raya pasti akan bersatu padu untuk membantumu”
(The Alchemist-Paulo Coelho)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
SAYA PERSEMBAHKAN KARYA INI KEPADA
TUHAN YESUS YANG SELALU MENGUATKAN DAN
MENEMANI, PAPI DAN MAMA TERCINTA, DIRI
SAYA YANG TIDAK PERNAH LELAH BERJUANG,
DAN SELURUH INDIVIDU DIABETES.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN SELF MANAGEMENT PADA INDIVIDU DENGAN DIABETES TIPE 2 DI INDONESIA
Ni Made Brigitha Aprilia Pamella Dewi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dan self-management
pada individu dengan diabetes tipe 2 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan 48 individu dengan diabetes tipe 2 (30 perempuan, 18 laki-laki). Instrument penelitian ini menggunakan skala self efficacy dan skala self management. Skala self efficacy terdiri dari 33 item dan skala self management terdiri dari 23 item. Hasil menunjukkan bahwa self efficacy berkorelasi secara positif signifikan pada self management (r= 0.471, p= 0.001; p<0.01). Subjek dengan self efficacy tinggi memiliki self management yang baik di medication, diet, monitoring, olahraga, kontrol rutin ke dokter, dan pengambilan keputusan. Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah subjek memiliki self efficacy yang tinggi sehingga mereka memiliki tingkat self manajemen yang baik dan hanya 5,8% yang memiliki self efficacy rendah. Tambahan, Usia berkorelasi positif dan signifikan dengan self efficacy (r= 0.307, p= 0.034; p< 0.05). Akan tetapi, usia tidak berkorelasi secara signifikan dengan self management. Secara umum, subjek memiliki kontrol diabetes; mereka memiliki self efficacy yang tinggi, dan perilaku self management yang optimal. Oleh karena itu self efficacy dan self management menjadi komponen dasar bagi pasien untuk menjalankan program diabetes.
Kata kunci: Self Efficacy, Self Management, Diabetes, dan Diabetes Tipe 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE RELATION BETWEEN SELF EFFICACY AND SELF MANAGEM ENT IN INDIVIDUALS WITH TYPE 2 DIABETES IN INDONESIA
Ni Made Brigitha Aprilia Pamella Dewi
ABSTRACT
The research aimed for knowing the relation between self efficacy and self management in individuals with type 2 diabetes in Indonesia. This research involved 48 individuals (30 women, 18 men) with type 2 diabetes. The used instrument were self efficacy scale and self management scale. The self efficacy scale consist of 33 items and self management scale consists of 23 items. Result showed that self efficacy was positively correlated with self management (r= 0.471, p= 0.001; p<0.01). Subject with higher self efficacy had better self management in medication, diet, monitoring, exercise, medical appointment, and decision making. The research showed that more than half of subjects had higher self efficacy and theyhad good self management and that only 5.8% had low self efficacy. In addition, age was positively correlated with self efficacy (r= 0.307, p= 0.034; p< 0.05). But, age wasn’t significantly correlated with self management. In general, subjects have diabetes controlled; their self efficacy was high and they had optimal self management behaviors. Therefore, self efficacy and self management for patients are essential components of diabetes programs.
Keywords: Self Efficacy, Self Management, Diabetes, and type 2 diabetes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
segala penyertaan dan pendampingan selama proses pengerjaan skripsi ini. Penulis
memohon maaf apabila terdapat hal-hal yang tidak berkenan. Pada proses penulisan
skripsi ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Cornelius Siswa Widyatmoko, M.Psi. selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
2. Ibu Ratri Sunar Astuti, S.Psi., M.Si selaku Kepala Program Studi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
3. Dosen pembimbing skripsi saya ibu Debri Pristinella, M.Si yang selalu sabar
dan memberi arahan selama proses skripsi ini. Terima kasih sekali ibu, yang
diajarkan akan selalu saya ingat.
4. Ibu Dr. Tjipto, M.Si Susana selaku dosen pembimbing akademik kelas A yang
mendampingi saya selama perkuliahan. Terima kasih karena membuat saya
untuk terus berpikir maju ke depan.
5. Ibu Monica EM., M.Psych selaku dosen yang memberikan inspirasi topik dan
arahan dalam skripsi saya. Good luck for your study.. GBU ☺
6. Bapak Agung Santoso, M.A selaku dosen yang membantu membangun pondasi
skripsi dan tempat saya curhat masalah analisis data.
7. Dosen-dosen fakultas Psikologi yang telah banyak memberikan ilmu selama
saya menempuh bangku kuliah. Kalian dosen terbaik yang pernah saya miliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
8. Seluruh staff Fakultas Psikologi: mas Gandung, mbak Nanik, pak Gi, mas muji
dan mas Doni. Terima kasih untuk keramahannya. Maaf kalau sering bikin
repot ☺.
9. Pak Parjianto personalia RS. Panti Rapih, ibu Lestari personalia St. Elisabet,
ibu Endah personalia RS. Panti Nugroho, dr Sarjoko, dan pihak-pihak yang
membantu proses pengambilan data penelitian saya.
10. Wakil Rektor III USD, Panitia APP Kevikepan DIY dan gereja St. Maria
Assumpta Pakem yang sudah memberi support dan bantuan yang besar.
11. Seluruh staff perpustakaan terkhususnya pak yanto yang telah memberikan
banyak bantuan selama saya mengerjakan skripsi.
12. Seluruh subjek penelitian saya yang sudah mau direpotkan dan mendoakan
keberhasilan saya. Terus berjuang ya bapak/ibu, kalian dapat memiliki hidup
yang berkualitas.
13. Matur suksma Papi dan Mama yang selalu mendoakan, memberikan support,
menunggu dengan sabar sampai skripsi ini selesai. Terima kasih karena
memberikan saya kebebasan untuk hidup dan mengajarkan perbedaan. Skripsi
ini hadiah kecil dari saya untuk kalian. Thank you for being a wonderful parent.
I love u so much..
14. Kak Tika dan Bella, saudara-saudara ku yang terpisah provinsi dan pulau yang
memberikan doa dan dukungan.
15. Ibu Agus Murti dan Bapak Agus Santoso yang memberikan keramahan,
dukungan, dan kembali menghadirkan figur keluarga dalam kehidupan saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
16. Dominicus Yusan Tria Putra untuk setiap cinta, kesabaran, penghiburan dan
semangat yang diberikan kepada saya. Terima kasih telah menjadi seorang
sahabat, kakak, teman berantem, dan harta saya. Mari kita selesaikan pendakian
kita hingga puncak.
17. Sahabat yang luar biasa; Tania, Manik, Okvi, Vivin, Fheni, Jeanet, Meri, Adi,
Ayu, Gunung, Pujo, Dimas, Dorin, Yoyo, Pungki, Sambat, Anton, OMK
UPWW, dan OMK Paroki Pakem. Terima kasih untuk dukungan, bantuan, dan
tempat berkeluh kesah. Kita adalah satu keluarga. Teruslah berjuang untuk cita-
cita kita.
18. Tim pencari data penelitian: Dorin, mbak Puri, Yogi, Chiputera, Fheni, Angel,
Riris, Vivi, Manik, Entong, Okvi, mas Putra, mbak Lina, mbak Siwi, mbak
Erlin, mas Yosep, bude Tari, bude Dewi, bu Sri. Terima kasih karena sudah
mau direpotkan. Skripsi ini ada berkat bantuan kalian. God Bless..
19. Arthur, Merlin, dan Berlin yang selalu ada dalam sedih, senang, menjaga,
mengajarkan untuk sabar, dan bertanggung jawab. Terima kasih karena
memilih saya untuk hidup bersama.
20. Mas Paymoen, mas Komenk, mas Timo, mas Hanes dan mas Betet yang
memberikan ilmu dan pengalaman yang belum bisa saya dapatkan di bangku
kuliah. Belajar untuk tidak menyerah, tenang, bersikap profesional,dan berelasi
dengan banyak orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................................ vii
ABSTRACT ............................................................................................................ viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............................. ix
KATA PENGANTAR .............................................................................................. x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 9
1. Manfaat Teoritis ..................................................................................... 9
2. Manfaat Praktis ...................................................................................... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................... 11
A. Self Management ........................................................................................... 11
1. Definisi Self Management ....................................................................... 11
2. Aspek-aspek Self Management Pada Individu Dengan Diabetes
Tipe 2 ...................................................................................................... 13
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Self Management pada Individu
dengan Diabetes Tipe 2 .......................................................................... 17
4. Optimalisasi Self Management pada Individu dengan Diabetes
Tipe 2 (Santrock, 2011) ........................................................................... 19
B. Self Efficacy ................................................................................................... 21
1. Definisi Self Efficacy .............................................................................. 21
2. Aspek-aspek Self Efficacy ...................................................................... 22
3. Sumber Self Efficacy (Sources of Self Efficacy) ...................................... 24
C. Diabetes ........................................................................................................ 29
1. Definisi Diabetes .................................................................................... 29
2. Kriteria Diabetes Tipe 2 ......................................................................... 31
3. Dampak Diabetes Tipe 2 ........................................................................ 32
D. Hubungan antara Self Efficacy dan Self Management pada Individu dengan
Diabetes Tipe 2 di Indonesia .......................................................................... 35
E. Skema Hubungan antara Self Efficacy dan Self Management pada Individu
dengan Diabetes Tipe 2 di Indonesia ............................................................. 38
F. Hipotesis ........................................................................................................ 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 40
A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 40
B. Identifikasi Variabel ...................................................................................... 40
C. Definisi Operasional ...................................................................................... 40
1. Self Management .................................................................................... 40
2. Self Efficacy ............................................................................................ 41
D. Subjek Penelitian ........................................................................................... 42
E. Metode Sampling .......................................................................................... 43
F. Instrumen Penelitian ...................................................................................... 43
1. Skala Self Management .......................................................................... 44
2. Skala Self Efficacy .................................................................................. 46
G. Pengujian Instrumen Penelitian .................................................................... 48
H. Kategorisasi ................................................................................................... 49
I. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ............................................................ 49
1. Validitas Skala ........................................................................................ 49
2. Seleksi Item ........................................................................................... 50
3. Reliabilitas .............................................................................................. 54
J. Metode Analisis Data .................................................................................... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 56
A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................. 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
B. Deskripsi Subjek ........................................................................................... 57
1. Jenis Kelamin ......................................................................................... 57
2. Usia ......................................................................................................... 57
3. Durasi Diabetes Tipe 2 ........................................................................... 58
C. Hasil Penelitian ............................................................................................. 59
1. Statistik Data Penelitian ......................................................................... 59
2. Kategorisasi Subjek Penelitian ............................................................... 59
3. Uji Normalitas ........................................................................................ 61
4. Uji Linearitas .......................................................................................... 62
5. Uji Hipotesis ........................................................................................... 62
6. Hasil Tambahan ...................................................................................... 63
D. Pembahasan ................................................................................................... 64
E. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 70
A. Kesimpulan ................................................................................................... 70
B. Saran .............................................................................................................. 71
1. Bagi Peneliti Selanjutnya ....................................................................... 71
2. Bagi Instansi Kesehatan di Indonesia ..................................................... 71
3. Bagi Para Individu dengan Diabetes Tipe 2 ........................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 72
LAMPIRAN .............................................................................................................. 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Blue Print Skala Self Management ............................................................ 45
Tabel 2. Blue Print Skala Self Efficacy .................................................................... 47
Tabel 3. Rumus Norma Kategorisasi (Azwar, 2012) ................................................ 49
Tabel 4. Blue Print Skala Self Management setelah Uji Coba ................................ 51
Tabel 5. Blue Print Skala Self Efficacy setelah Uji Coba ........................................ 53
Tabel 6. Interpretasi Koefisien Korelasi (Sugiyono, 2008) ..................................... 55
Tabel 7. Deskripsi Jenis Kelamin ............................................................................ 57
Tabel 8. Deskripsi Usia ............................................................................................ 58
Tabel 9. Deskripsi Lama Diabetes ........................................................................... 58
Tabel 10. Statistika Data Penelitian ......................................................................... 59
Tabel 11. Kategorisasi Skor Variabel Self efficacy dan Self Management .............. 60
Tabel 12. Kategorisasi Data Self Efficacy dan Self Management ............................. 60
Tabel 13. Uji Normalitas .......................................................................................... 61
Tabel 14. Uji Linearitas ............................................................................................ 62
Tabel 15. Uji Hipotesis ............................................................................................ 63
Tabel 16. Hasil Tambahan ........................................................................................ 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: SKALA UJI COBA .................................................................... 80
LAMPIRAN 2: RELIABILITAS SKALA ........................................................... 93
LAMPIRAN 3: SKALA PENELITIAN ............................................................... 103
LAMPIRAN 4: DESKRIPSI SUBJEK ................................................................. 112
LAMPIRAN 5: UJI ASUMSI ............................................................................... 116
LAMPIRAN 6: UJI HIPOTESIS .......................................................................... 119
LAMPIRAN 7: HASIL TAMBAHAN ................................................................. 120
LAMPIRAN 8: SURAT KETERANGAN PENELITIAN ................................... 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang menjadi penyebab
kematian 80% bagi penduduk di negara-negara barat (Maes, Leventhal, &
DeRidder, dalam Macrodimitris & Endler, 2001). Diabetes adalah perubahan
sistem kimiawi dalam tubuh yang mengakibatkan kadar gula berlebih di dalam
darah (Bilous, 2002). Sebagian besar diabetes dibedakan ke dalam dua kategori
umum. Diabetes tipe 1 (insulin-dependent diabetes mellitus- IDDM) ditandai
oleh defiensi absolut insulin akibat kerusakan sel β pankreas (Kummar, Abbas &
Fauston, 2005). Hal ini disebabkan oleh kelainan genetik yang dibawa sejak lahir
(Pramudiarja, 2012) yang membuat sel-sel di dalam tubuh tidak dapat
memproduksi insulin sehingga penderita harus bergantung terhadap suntikan
insulin selama hidupnya (Johnson, 1998). Pada diabetes tipe 2 (non-insulin-
dependent diabetes mellitus –NIDDM) disebabkan oleh kombinasi resisten
perifer terhadap kerja insulin dan kurangnya respon sekretorik sel β pankreas
(“defisiensi insulin relative”) (Kummar et al., 2005). Hal ini berarti suplai insulin
di dalam tubuh berkurang atau tidak cukup efektif sehingga gula darah naik lebih
lamban (Bilous, 2002). Diabetes tipe ini disebabkan oleh gaya hidup yang kurang
sehat (Pramudiarja, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Individu dengan diabetes cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa pada tahun 2000
jumlah individu dengan diabetes di Indonesia sebesar 8, 4 juta (Pdpersi, 2011)
dari 206.264.595 juta penduduk (BPS, 2013). Badan Pusat Statistik (BPS) juga
mencatat adanya kenaikan jumlah individu dengan diabetes menjadi 13, 7 juta
orang pada tahun 2003 (Pdpersi, 2011) dari 213.550.500 juta penduduk
(DataStatistik-Indonesia, 2013). Berdasarkan pola pertambahan penduduk
tersebut diperkirakan pada tahun 2030 akan ada kenaikan individu dengan
diabetes sebesar 20,1 juta dengan tingkat prevalensi 14,7 % untuk daerah urban
dan 7,2 % di rural (Pdpersi, 2011). Hal ini berarti bahwa adanya kenaikan
individu dengan diabetes yang lebih tinggi sebesar 14,7% di daerah perkotaan
dibandingkan di daerah pedesaan yang hanya mengalami kenaikan sebesar 7,2%.
Saat ini diperkirakan jumlah individu dengan diabetes di dunia mencapai angka
200 juta jiwa dan diprediksikan bahwa pada tahun 2020 individu dengan diabetes
akan bertambah menjadi 350 juta jiwa (RiauPosOnline, 2012).
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah individu dengan
diabetes terbanyak. Hal ini ditunjukan oleh temuan Badan Kesehatan Dunia
(World Health Organization/ WHO) yang menempatkan Indonesia sebagai
peringkat ke lima negara dengan individu dengan diabetes terbanyak di dunia.
WHO juga memperkirakan bahwa pada tahun 2030 penderita diabetes tipe 2 di
Indonesia akan meningkat hingga tiga kali lipat menjadi 21,3 juta jiwa. Pada
kasus-kasus diabetes yang terjadi, individu dengan diabetes tipe 2 berkisar 80%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
sampai 90% dibandingkan individu dengan diabetes tipe 1 yang berkisar 10%
(Kummar et al., 2005).
Adanya data yang menunjukkan tingginya angka individu dengan diabetes
membuat pengobatan diabetes menjadi intensif dan berkelanjutan. Tritmen
diabetes yang secara umum dilakukan pada individu dengan diabetes antara lain
pengobatan medis, monitoring glukosa darah, terapi diet, dan olahraga (Gonder-
Frederick, Cox, & Ritterband, 2002). Selain itu seleksi makanan serta pengaturan
pola makan dapat diterapkan dalam perawatan diabetes (Savoca & Miller, 2001)
Pengobatan dan tritmen yang dilakukan oleh individu dengan diabetes dapat
meminimalisir resiko terjadinya komplikasi kardiovaskular, mengurangi resiko
hipertensi, hiperlipidemi, dan mengontrol gula darah. (Gonder-Frederick et al.,
2002). Salah satu cara, yaitu ketaatan pengobatan dan kehadiran waktu kontrol
dapat memberikan intervensi pada tekanan darah dan kolesterol (Hills-Briggs,
Gary, Bone, Hill, Levine, & Brancati, 2005). Hasil tersebut dapat tercapai ketika
penderita diabetes melaksanakan tritmen secara intensif sehingga memberikan
dampak pada kualitas hidup individu dengan diabetes (Gonder-Frederick et al.,
2002). Pelaksanaan tritmen secara intensif pada individu dengan diabetes sering
dikenal dengan self management.
Pelaksanaan manajemen diabetes bukan hal yang mudah. Terdapat beberapa
hambatan dalam pelaksanaan manajemen diabetes antara lain hambatan yang
berasal dari faktor pasien dan faktor yang berasal dari penyedia layanan
kesehatan. Pada faktor yang berasal dari pasien yaitu hambatan berupa perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dan kepercayaan. Selain itu terdapat juga hambatan yang berupa pengetahuan,
budaya, sumber penghasilan, co-morbidities, dan dukungan sosial dalam
pelaksanaan manajemen diabetes (Nam, Chesla, Stotts, Kroon, & Janson, 2011).
Pada penelitian mengenai faktor penghambat dari pasien yang berupa
perilaku dan kepercayaan menjelaskan bahwa sekitar 33 % individu dengan
diabetes memiliki keengganan dalam melakukan terapi insulin (Polonsky, Fisher,
Dowe & Edelman dalam Nam et al., 2011). Hal ini disebabkan oleh sikap dan
keyakinan individu yang menganggap bahwa terapi insulin merupakan kegagalan
mereka dalam mengelola penyakit diabetes (Davis & Renda dalam Nam et al.,
2011). Selain itu, individu dengan diabetes ini meyakini bahwa terapi insulin
akan memperburuk penyakit mereka dan menghasilkan komplikasi yang lebih
parah (Davis & Renda dalam Nam et al., 2011). Kesalahpahaman inilah yang
pada akhirnya mempengaruhi pasien dalam melakukan self-management diabetes
tipe 2.
Pada faktor yang berasal dari penyedia layanan kesehatan, faktor
penghambat berupa kepercayaan, perilaku, pengetahuan, interaksi dan
komunikasi antara pasien dan penyedia layanan serta sistem kesehatan (Nam, et
al., 2011). Salah satu penelitian menunjukkan bahwa perilaku empati yang
dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan dapat membentuk perilaku self-
management (Peyrot, Burns, Daviesc, Forbes, Hermannse, Holtf, Kalrag,
Nicolucci, Pouwer, Wensj, Willaingk, & Skovlundl, 2012). Akan tetapi
penjelasan yang diberikan oleh penyedia layanan kesehatan terhadap pasien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kurang jelas dan intesif (Schetman et al., dalam Hill-Briggs et al., 2005). Padahal
untuk menjalani self-management diperlukan pengertian dan penjelasan dalam
pelaksanaannya.
Secara psikologis, Self management berperan sebagai pycho-behavioral yang
mempengaruhi hasil kesehatan yang dapat menentukan perkembangan
pengobatan dan penyakit (Cobden, Niessen, Barr, Rutten, & Redekop, 2010).
Self management juga berperan dalam meningkatkan kepuasan pelaksanaan
tritment dan mengurangi gejala depresi sehingga individu memiliki kesejahteraan
(Cobden et al., 2010). Self management dibuat agar individu terfasilitasi secara
pengetahuan, keterampilan, dan dalam pelaksanaan perawatan diri (Funnel,
Brown, Childs, Hosey, Jensen, Maryniuk, Peyrot, Piette, Reader, Simineiro,
Weinger, & Weiss, 2008)
Perilaku self-management pada individu dengan diabetes sangat penting.
Salah satu penelitian menjelaskan bahwa rendahnya perilaku manajemen diri
serta kurangnya partisipasi dalam mengikuti program pendidikan, diet maupun
pengobatan membuat individu dengan diabetes mengalami gejala depresi (Park,
Hong, Lee, Ha, & Sung, 2004). Gejala depresi tersebut berupa perasaan sedih,
putus asa, kehilangan berat badan, perasaan lelah yang menghambat aktivitas,
serta kesulitan dalam berkonsentrasi (Hufman, Vernoy, & Vernoy, 2000). Hal ini
karena self management berkaitan langsung terhadap kondisi kesehatan individu
dengan diabetes. Perilaku kurangnya self-managent tersebut muncul karena
setiap informasi yang didapat tidak selalu mengarahkan individu untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
mengurangi perilaku beresiko meskipun mereka mengetahui resikonya (Nam et
al., 2011)
Tingginya angka individu dengan diabetes terutama di Indonesia serta
kurangnya self management diabetes memberikan dampak permasalahan pada
beberapa area seperti masalah kesehatan fisik dan psikologis. Dari segi dampak
kesehatan fisik, individu dengan diabetes rentan terkena penyakit makrovaskular
(komplikasi pada pembuluh darah arteri yang lebih besar), mikrovaskular
(komplikasi pada pembuluh darah kecil), retinopati (kerusakan retina), nefropati
diabetes (penyakit ginjal progresif), kebutaan dan penyakit ginjal stadium akhir
(Kummar et al., 2005). Diabetes juga menjadi faktor munculnya sakit jantung,
stroke, hipertensi, dan kerusakan pada sistem saraf (Cahyafitri, 2010).
Dari segi dampak secara psikologis terlihat bahwa individu dengan diabetes
tipe 1 maupun tipe 2 rentan mengalami depresi dua kali lipat dibandingkan
dengan orang pada umumnya tanpa diabetes (Anderson, Freedland, Clouse, &
Lustman, 2001). Hal ini disebabkan karena individu dengan diabetes memiliki
kondisi yang tidak sama seperti orang pada umumnya. Dalam kesehariannya
individu dengan diabetes menghadapi situasi fisik dan emosi yang penuh stres
(Kanner, Hamrin & Grey, 2003). Hal ini dikarenakan individu melakukan
perubahan gaya hidup dan melaksanakan berbagai tritmen yang kompleks
(Lerman, 2005) seperti harus melakukan pemilihan makanan dan pengaturan
pola makan untuk menjaga tingkat glukosa darah dalam tubuh (Savoca & Miller,
2001). Selain itu, individu dengan diabetes juga dapat mengalami kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
menyesuaikan diri terhadap penyakitnya sehingga mengalami distress dan
rendahnya self-efficacy setelah 2-3 tahun terdiagnosis (Thoolen, De Ridder,
Benshing, Gorter, & Rutten, 2006).
Diabetes merupakan penyakit seumur hidup sehingga membutuhkan proses
perawatan dan pengobatan yang panjang dan lama. Self-management merupakan
salah satu strategi yang dapat digunakan dalam memunculkan perilaku gaya
hidup sehat yang dapat membantu meminimalkan atau mencegah komplikasi
akut dan efek jangka panjang selanjutnya pada individu dengan diabetes (Sousa,
Zauszniewski, Musil Price Lea & Davis dalam Al-Khawaldeh, Al-Hassan, &
Froelicher, 2011). Adanya keyakinan individu dalam melakukan perilaku self-
management bervariasi sesuai dengan perilaku yang dibutuhkan oleh individu
(Al-Khawaldeh et al., 2011). Salah satu contoh, apabila individu ingin
mendapatkan tingkat gula darah yang stabil maka individu akan melakukan self-
management terhadap asupan makanan yang dikonsumsi. Perilaku self-
management yang secara umum biasa dilakukan oleh penderita diabetes yaitu
obat, diet, monitoring glukosa, olahraga, kontrol dokter, dan pengambilan
keputusan sehari-hari (Gonder-Frederick et al., 2002).
Pada pengobatan diabetes diperlukan perubahan perilaku yang kompleks
mulai dari gaya hidup hingga pola makan. Salah satu faktor yang dapat membuat
perubahan perilaku tersebut tercapai ialah self-efficacy. Pada Teori Kognitif-
sosial yang menjelaskan bahwa self-efficacy merupakan penilaian terhadap
kemampuan seseorang untuk mengorganisasikan dan melaksanakan suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
tindakan yang diperlukan untuk pencapaian tugas tertentu (Bandura, 1986). Self-
efficacy bertujuan agar seorang individu percaya terhadap kemampuan diri
sehingga dapat melaksanakan tugas yang diberikan secara kompeten dan efektif.
Pada penelitian ini diharapkan self-efficacy yang dimiliki individu dengan
diabetes membantu dalam pembentukan perilaku self-management sehingga
dapat mengurangi dampak psikologis seperti depresi yang akhirnya mengurang
resiko kesehatan dan komplikasi akut.
Pada penelitian ini, peneliti juga meneliti keseluruhan aspek self
management pada individu dengan diabetes 2. Hal ini dikarenakan pada
penelitian sebelumnya terbatas hanya meneliti hubungan self-efficacy dengan
ketaatan perilaku self management berupa diet (Senécal, Nouwen & White,
2000) dan kontrol metabolik (Brown et al.; Stenstrom et al.; Surgenor et al.
dalam O’Hea, Moon, Karen, Grothe, Boudereaux, Bodenlos, Wallston, &
Brantley, 2009). Peneliti sebelumnya meneliti aspek diet karena aspek tersebut
dianggap sebagai pusat dari self management pada diabetes (Senécal et al.,
2000). Selain itu, peneliti sebelumnya meneliti aspek kontrol metabolik karena
merupakan aspek self management secara klinis (O’Hea et al., 2009). Merujuk
pada penelitian sebelumnya maka peneliti ingin menambahkan seluruh perilaku
self management yang wajib dilakukan oleh penderita diabetes yaitu obat, diet,
monitoring glukosa, olahraga, kontrol dokter, dan pengambilan keputusan sehari-
hari (Gonder-Frederick et al., 2002). Pada peneliti ini akan diteliti hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
antara self-efficacy dan self-management pada individu dengan diabetes tipe 2 di
Indonesia.
Penelitian ini memiliki keunikan yaitu menggunakan variabel self-efficacy
dalam dunia kesehatan yang biasa digunakan dalam dunia pendidikan. Penelitian
ini juga berfokus pada individu dengan diabetes tipe 2 karena banyak penelitian
yang telah meneliti diabetes namun tidak dikelompokkan secara spesifik
berdasarkan tipe diabetes. Selain itu, tingkat jumlah individu dengan diabetes
tipe 2 di indonesia yang lebih banyak dibandingkan penderita diabetes tipe 1.
Individu dengan diabetes tipe 2 memiliki sakit yang lebih dapat dikontrol
dibandingkan diabetes tipe 1 maka penelitian ini berfokus pada penderita
diabetes tipe 2.
B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan self efficacy dan self management pada individu
dengan diabetes tipe 2 di Indonesia ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara self efficacy dan self
management pada individu dengan diabetes tipe 2 di Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan sumbangan informasi bagi
ilmu psikologi kesehatan tentang dampak self efficacy bagi dunia kesehatan
terhadap self management pada individu dengan diabetes tipe 2 di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu rujukan dalam
meningkatkan self management bagi penderita diabetes tipe 2 di Indonesia
dengan memperhatikan self efficacy.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Self Management
1. Definisi Self Management
Self management merupakan kemampuan yang dapat digunakan untuk
membuat diri lebih terorganisir, produktif, memiliki kepuasan, dan mampu
merealisasikan potensi yang dimiliki (Marshal & McHardy, 1999). Self
management juga merupakan proses-proses internal pengubahan cara
berpikir yang bertujuan untuk mengarahkan pada satu tujuan melalui
penggunaan keterampilan yang dimiliki sehingga mempengaruhi perilaku
atau perhatian individu (Karely dalam Creer & Holroyd, 1997). Dapat
disimpulkan bahwa kemampuan self management merupakan kunci untuk
menjaga fungsi tubuh dan meningkatkan hasil yang dituju oleh individu
dengan diabetes (Nuovo, 2007). Self management dapat diterapkan pada
berbagai bidang. Salah satu bidang yang menerapkan self management yaitu
bidang kesehatan. Hal ini dikarenakan self management merupakan
komponen inti pada seluruh penyakit kronis (Levich, 2007) yang digunakan
sebagai strategi penanganan melakukan manajemen diri sehingga memberi
hasil yang lebih baik.
Salah satu bidang kesehatan yang menggunakan self management yaitu
dalam penanganan diabetes. Self management bagi individu dengan diabetes
diartikan sebagai elemen yang digunakan dalam melakukan perawatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
penyakit diabetes untuk meningkatkan kesehatan (Funell, Brown, Childs,
Haas, Hosey, Jensen, Maryniuk, Peyrot, Piete, Reader, Siminerio,
Katieweinger, Weiss, 2008). Selain itu, self-management juga merupakan
dasar penting bagi individu dengan diabetes agar dapat menerapkan
pengambilan keputusan yang tepat dalam pengelolaan diabetes (Funnell &
Anderson, 2004). Mamerow (2008) juga menjelaskan bahwa Self
management merupakan perubahan gaya hidup positif yang dapat
menghasilkan peningkatan kontrol glikemik dan mengurangi komplikasi
diabetes. Self management yang dilakukan tidak hanya berupa ketaatan pada
tritmen harian tetapi juga pada manajemen psikologi dan sosial (Hummel,
2013)
Self-management dibuat untuk membantu individu dengan diabetes
dalam memberi fasilitas pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan untuk
melakukan perawatan diri (Funell et al., 2008). Perilaku self management
memberi pengaruh bagi individu dengan diabetes terhadap cara pengambilan
keputusan, melakukan perawatan diri, memecahkan masalah terkait dengan
penyakitnya serta dapat melakukan sinergi pengobatan dengan pelayan
kesehatan (Funell et al., 2008). Pada akhirnya, self management dapat
meningkatkan hasil klinis, status kesehatan, dan kualitas hidup individu
dengan diabetes (Funell et al., 2008).
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan self
management adalah kemampuan seseorang untuk mengelola gaya hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
positif sehingga meningkatkan kesehatan dan mengurangi komplikasi bagi
individu dengan diabetes.
2. Aspek – aspek Self Management pada Individu dengan Diabetes Tipe 2
Aspek-aspek self management individu dengan diabetes tipe 2 antara
lain:
a. Medication
Secara klinis, penanganan diabetes yang umum dilakukan melalui
pengobatan (medication). Pengobatan merupakan pemberian obat
pengendali gula darah. Jenis obat yang diberikan kepada individu
dengan diabetes, yaitu berupa tablet dan insulin (suntikan) (Cahyono,
2008). Setiap obat yang diberikan kepada individu dengan diabetes
harus dapat dikenali dosis, dan aturan minum (Cahyono, 2008). Pada
pemberian sutikan insulin, individu dengan diabetes diberikan
keterampilan mengenai cara penyuntikan, pengaturan dosis insulin dan
pemeliharaan alat. Penerapan manajemen pemberian obat secara teratur
bertujuan untuk menjaga kenormalan tingkat glukosa dalam darah
(ADA, 2013).
b. Diet
Diet adalah komponen penting dalam manajemen diabetes (Gordon,
2007). Diet pada individu dengan diabetes merupakan perencanaan
dalam pengelolaan pola makan yang baik (Sutedjo, 2010). Pengelolaan
pola makan disesuaikan dengan kebutuhan jenis makanan dan aturan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
diet yang telah ditetapkan. Menurut Cahyono (2008) makanan bagi
individu dengan diabetes harus mengandung unsur lengkap seperti
kabrohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air yang cukup.
Dalam konsumsi makanan, individu dengan diabetes harus terlebih
dahulu mengkonsultasikan kepada ahli gizi. Diet bertujuan untuk
menormalkan tingkat glukosa dan lipid (lemak) dalam darah. Diet juga
dapat menjaga berat badan ideal (Brashers, 2003) dan menyeimbangkan
asupan kalori individu dengan diabetes. Para ahli dan ADA (American
Diabetes Association) merekomendasikan asupan kalori yang
dikonsumsi sebanyak 50% – 60% berasal dari karbohidrat, 12%- 20%
berasal dari protein, dan tidak lebih dari 30% berasal dari lemak (Health
& Administration Development Group, 1999).
c. Monitoring atau Tes Glikemia
Monitoring glukosa darah merupakan salah satu strategi para
individu dengan diabetes untuk melihat kondisi glukosa darah dalam
tubuh (ADA, 2013). Dalam monitoring glukosa darah, individu
melakukan tes glikemia. Tes glikemia merupakan pengukuran kadar
glukosa dalam darah atau urin (McDowell & Brown, 2007). Tes
glikemia membantu pemahaman individu dengan diabetes dalam
mengambil keputusan. Monitoring glukosa darah dan HbA1c (glycated
hemoglobin) dilakukan secara rutin setiap tiga bulan atau dua kali dalam
setahun (Klinik Diabetes Nusantara, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
d. Olahraga
Olahraga merupakan salah satu tritmen penting dalam pelaksanaan
self management diabetes. Perilaku olahraga yang dikombinasikan diet
(Health & Administration Development Group, 1999) membantu
menurunkan kadar gula darah dengan cara meningkatkan pembakaran
glukosa dan peningkatan kadar insulin (Cahyono, 2008). Salah satu
jenis olahraga yang dapat dilakukan oleh individu dengan diabetes
adalah berjalan (Regina, tanpa tahun). Berjalan merupakan latihan yang
bagus, terutama untuk orang yang jarang berolahraga (Health &
Administration Development Group, 1999). Seseorang dapat mulai
berjalan 15 – 20 menit dalam kurun waktu 3 atau 4 kali seminggu,
kemudian secara bertahap meningkatkan kecepatan atau jarak berjalan
(Health & Administration Development Group, 1999). Olahraga yang
dilakukan oleh individu dengan diabetes berdasarkan pada pemeriksaan
dan konsultasi dengan dokter (Bararah, 2012).
e. Kontrol Rutin ke Dokter
Kontrol rutin ke dokter merupakan salah satu aspek manajemen
individu dengan diabetes untuk mengkonsultasikan penyakit diabetes
secara berkala kepada dokter. Kontrol rutin bertujuan agar dokter dapat
memantau berat badan, tekanan darah, lemak darah, fungsi organ, diet,
dan olahraga yang dapat dilakukan oleh individu dengan diabetes.
Individu yang tidak rutin melakukan kontrol menyebabkan kurangnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
informasi akan kondisi diabetesnya. Individu yang sering melakukan
kontrol ke dokter akan mendapatkan informasi mengenai kadar gula
darah, sehingga semakin baik pula pengawasan terhadap diabetesnya
(Purtierplacenta, 2011).
f. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam dunia kesehatan diartikan sebagai
kemampuan yang dimiliki untuk membuat suatu keputusan yang masuk
akal tentang cara menangani suatu penyakit, cedera, dan rasa sakit
(Devettere, 2010). Pada pengambilan suatu keputusan, individu dengan
diabetes harus terlebih dahulu memahami kondisi penyakitnya, mampu
mengevaluasi dampak keputusan yang diambil berdampak baik, serta
mampu memproses dampak yang dapat terjadi pada dirinya (Devettere,
2010). Pengambilan keputusan membantu memahami, mengevaluasi,
dan memproses tentang diri dan kondisi sehingga individu dengan
diabetes dapat mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya.
Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa aspek-aspek
dalam self management meliputi medication (pengobatan), diet, monitoring
atau tes glikemia, olahraga, kontrol rutin ke dokter, dan pengambilan
keputusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Self Management pada Individu
dengan Diabetes Tipe 2
a. Edukasi
Penyakit diabetes merupakan penyakit yang tidak bisa sembuh.
Penyakit diabetes memerlukan penanganan yang intensif agar terhindar
dari komplikasi. Edukasi diabetes berfokus dalam meningkatkan
kepercayaan diri individu dengan diabetes terkait dalam keefektivan
pelaksanaan self-management (Aljasem et al., 2001; William & Bond,
2010). Edukasi bertujuan untuk menyampaikan cara melakukan
manajemen diri, sehingga individu dapat menyusun program yang efektif
terkait dengan kesehatannya (Aljasem et al., 2001). Pengetahuan tentang
diabetes yang didapat mempermudah pekerjaan yang dilakukan serta
memberikan keuntungan bagi kesehatan individu dengan diabetes
(Aljasem et al., 2001). Informasi tentang diabetes dapat diperoleh dari
petugas kesehatan, buku-buku kesehatan popular, seminar, atau media
informasi lainnya (Cahyono, 2008).
b. Sosial dan Lingkungan
Pemberian perhatian dan dukungan dari keluarga atau orang lain
sangat penting bagi individu dengan diabetes. Dukungan sosial dapat
meningkatkan kepercayaan diri, motivasi, dan antusiame dalam
melakukan perilaku self-management secara rutin (William & Bond,
2010). Salah satu penelitian menunjukan bahwa individu dengan diabetes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
yang mendapatkan pertolongan dari anaknya memiliki tingkat dukungan
emosional dan coping yang lebih tinggi bagi penyakitnya dibandingkan
mereka yang tidak menerima pertolongan (Kanbara, Taniguchi, Sakaue,
Wanga, Takaki, Yajima, Naruse, Kojima, Sauriasari, Ogino, 2008). Hal
ini dapat dikaitkan dengan pola attachment yang terdapat dalam keluarga.
Individu dengan diabetes dengan exhibited dismissing attachment
memiliki tingkat ketaatan pengobatan yang rendah jika dibandingkan
individu dengan pola kelekatan preoccupied atau secure attachment
(Schafer, McCaul, Glasgow, 1986). Selain itu, individu dengan diabetes
yang kurang mendapat dukungan dari keluarga biasanya akan memiliki
ketidaktaatan dalam pengobatan harian maupun kontrol terhadap
penyakitnya (Paul, Wayne, Joan, Edward, 2001; William & Bond, 2010).
c. Sistem Pelayanan Kesehatan
Kesuksesan self management individu dengan diabetes dapat
dipengaruhi oleh tipe dan kualitas hubungan dokter pasien, kepribadian
dokter, atau tipe spesialisasi dari institusi klinis (Pringle et al. dalam
Rose, Flieghe, Hildebrandt, Schirop, Klapp, 2002). Penerapan sistem
pelayanan yang baik membantu dalam meningkatkan ketaatan
manajemen individu dengan diabetes. Pada beberapa penelitian
menginformasikan penjelasan pengobatan untuk kaum minoritas (Afrika
Amerika) kurang intensif dan kompleks dibandingkan untuk orang kulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
putih (Schetman et al. dalam Hill-Briggs et al., 2005) sehingga
menyebabkan kurangnya informasi dan pemahaman dalam pengobatan.
d. Penyakit dan Obat
Diabetes merupakan jenis penyakit yang memiliki penanganan yang
komplek. Penanganan dilakukan tidak hanya melalui obat tetapi juga
mengubah keseluruhan gaya hidup penderitanya. Pada umumnya individu
dengan diabetes lebih mudah mengikuti anjuran minum obat (Gonder-
Frederick et al., 2002) daripada melakukan tritmen diabetes yang lain
seperti merubah kebiasaan makan dan aktivitas fisik (Gonder- Frederick
et al., 2002).
Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi self management pada individu dengan diabetes tipe 2
meliputi edukasi, sosial, sistem pelayanan kesehatan, penyakit dan obat.
4. Optimalisasi Self Management pada Individu dengan Diabetes Tipe 2
(Santrock, 2011)
Optimalisasi self management dideskripsikan dari teori optimalisasi
selektif melalui kompensasi (Santrock, 2011). Teori ini mendeskripsikan
cara agar individu dapat menghasilkan sumber daya dan mengalokasikan
secara efektif ke dalam tugas-tugas yang ingin dilakukan. Dalam hal ini
tugas-tugas tersebut berupa self management pada diabetes tipe 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
a. Seleksi (selection)
Seleksi merupakan proses pemilihan agar memiliki dampak atau
respon yang baik dalam pelaksanaan tujuan (APA, 2007). Pada tahapan
seleksi individu berfokus pada tujuan yang penting di dalam hidup,
sehingga individu membuat komitmen terhadap pencapaian tugas-tugas.
Dalam hal ini fokus tujuan individu adalah pelaksanaan self
management diabetes.
b. Optimalisasi (optimization)
Optimalisasi merupakan usaha individu dalam mempertahankan
performa di beberapa bidang, melalui praktik terus menerus dan
penggunaan teknologi baru. Individu diabetes tipe 2 melakukan hal-hal
yang telah direncanakan dalam self management. Pada proses
optimalisasi, individu meluangkan waktu untuk memperoleh informasi
tentang self management, sehingga individu dapat menunjukkan
peforma yang baik di dalam keseharian pelaksanaan self management
pada diabetes tipe 2.
c. Kompensasi (compensation)
Kompensasi merupakan substitusi atau pengembangan kekuatan
atau kemampuan di satu daerah untuk mengimbangi kekurangan
lainnya. (APA, 2007). Individu diabetes tipe 2 perlu melakukan
kompensasi di lingkungannya yang mengandung tuntutan secara mental
dan psikis. Adanya kompensasi membuat individu dapat memikirkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dan mengingat cara-cara lain untuk memenuhi pelaksanaan self
management.
B. Self Efficacy
1. Definisi Self Efficacy
Self efficacy merupakan penilaian akan kemampuan diri seseorang dalam
mengorganisasikan dan melaksanakan suatu tindakan yang diperlukan untuk
mencapai suatu tujuan (Bandura, 1986, 1997; Taylor, Peplau, & Sears, 2009;
Schunk, 2012). Self efficacy juga diyakini sebagai keyakinan akan
kemampuan diri terhadap kompetensi dan efektivitas di bidang tertentu
(Woolfolk, 2009) yang dapat digunakan untuk mengubah kondisi yang ada di
lingkungan (Feist & Feist, 2008) atau kondisi di masa mendatang (Pervin,
Cervone, & John, 2010).
Pendapat lain mengatakan bahwa self efficacy adalah keyakinan individu
akan kemampuan dalam melakukan tindakan berdasarkan pada keterampilan,
dan kecakapannya (Schunk 2012). Self efficacy juga didefinisikan sebagai
pandangan akan kemampuan dalam melakukan suatu hal yang memuaskan
dalam situasi tertentu berdasarkan kondisi lingkungan dan kondisi kognitif.
(Alwisol, 2009).
Berdasarkan pendapat dari para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
self efficacy dalam penelitian ini adalah penilaian terhadap kemampuan diri
dalam melaksanakan suatu tugas yang didasarkan pada kapabilitas,
keterampilan, kondisi kognitif, dan kondisi lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2. Aspek-aspek Self Efficacy
Menurut Bandura (1997) self efficacy terdiri dari tiga aspek yaitu:
a. Tingkatan (level)
Setiap individu memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap
kemampuan efikasi dirinya. Self efficacy dipengaruh oleh tingkatan
tuntutan tugas yang terdiri atas tugas sederhana, tugas sulit atau tuntutan
kinerja yang berat pada suatu bidang. Pandangan terhadap kemampuan
melaksanakan tugas dapat diukur melalui kinerja yang sukses dalam
melaksanakan tuntutan tugas. Jika tidak ada hambatan dalam
melaksanakan tugas maka aktivitas menjadi mudah untuk dilakukan. Hal
ini berarti tugas yang mudah membuat orang memiliki self efficacy yang
tinggi.
Individu dengan self efficacy tinggi akan melakukan usaha lebih
banyak dan bertahan dalam pelaksanaan tugas sulit (Bandura & Cervone;
Schunk dalam Schunk, 2012). Self efficacy tinggi juga dimiliki oleh
individu yang mendapatkan tugas sulit tetapi berhasil melaksanakan
(Alwisol, 2009). Kesuksesan kinerja dalam menghadapi tugas sulit akan
meningkatkan self efficacy (Feist & Feist, 2008) sehingga individu merasa
yakin bahwa mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan tugas (Bandura & Cervone; Schunk dalam Schunk, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Keadaan Umum (Generality)
Individu akan menilai kemampuan mereka lebih efektif dalam pada
keadaan umum atau pada keadaan khusus saja. Individu yang memiliki
self efficacy tinggi di bidang tertentu merasa tidak takut gagal dan mampu
memunculkan strategi-strategi baru dalam pelaksanaan tugas (Woolfolk,
2009). Generality dapat mencangkup tingkat kesamaan kegiatan, modal
akan kemampuan (perilaku, kognitif, afektif), kualitas lingkungan, dan
karakteristik orang yang dikenai perilaku tersebut. Penilaian akan
kemampuan tersebut juga bergantung pada domain aktivitas dan konteks
situasional serta keyakinan masyarakat terhadap keberhasilan mereka.
Artinya jika individu memiliki self efficacy yang tinggi maka dalam
keadaan apa pun individu tersebut akan tetap merasa mampu. Jika
Individu memiliki self efficacy yang rendah hanya akan mampu
melakukan tugas yang spesifik.
c. Kekuatan (Strength)
Pada aspek strength berhubungan terhadap kekuatan individu
terhadap keyakinannya dalam pelaksanaan tugas. Strenght dari self
efficacy yang rendah akan mudah hilang oleh pengalaman yang tidak
sesuai dengan harapan. Individu yang memiliki keyakinan self efficacy
yang tinggi akan yakin terhadap kemampuan diri sehingga terus berupaya
dalam menghadapi kesulitan dan hambatan. Individu dengan self efficacy
yang tinggi juga tidak mudah merasa kesulitan dalam situasi sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Kekuatan dari self efficacy yang besar dan kuat memungkinkan bahwa
aktivitas yang dipilih akan berhasil dilakukan.
Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa aspek-aspek
dalam self efficacy meliputi level (Tingkat kesulitan tugas), generality
(keadaan umum dari tugas), dan strength (keyakinan akan kemampuan dalam
pelaksanaan tugas).
3. Sumber Self Efficacy (Sources of Self Efficacy)
Ada beberapa faktor yang menjadi sumber dari self efficacy antara lain
(Bandura, 1986; 1997):
a. Enactive Mastery Experiences
Enactive mastery experiences merupakan pengalaman langsung
tentang kesuksesan atau kegagalan yang memberikan pengaruh pada self
efficacy (Alwisol, 2009). Keberhasilan yang diraih oleh individu dapat
membangun kepercayaan yang kuat dalam self efficacy Sebaliknya,
kegagalan dapat merusak self efficacy terutama jika kegagalan itu terjadi
sebelum adanya pengalaman keberhasilan. Individu yang mengalami
keberhasilan dengan mudah akan kembali mengharapkan hasil yang cepat
dan menjadi mudah putus asa jika mengalami kegagalan. Keberhasilan
yang di dalam prosesnya mendapatkan kesulitan akan memberikan
pembelajaran pada seseorang mengenai cara mengubah kegagalan
menjadi kesuksesan dan semakin mengasah kemampuan. Individu yang
memiliki keterampilan yang diperlukan untuk berhasil akan bertahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dalam menghadapi kesulitan dan tidak menyerah jika mengalami
kemunduran. Hal ini menyebabkan individu memiliki self efficacy tinggi
serta merasa lebih mampu.
b. Vicarious Experiences
Vicarious experience merupakan sikap seorang individu dalam
mengidentifikasi dirinya dengan pengalaman orang lain sehingga
memberikan pengaruh pada self efficacy (Woolkfol, 2009). Vicarious
experience menjadi sumber informasi mengenai kemampuan seseorang.
Penilaian akan keberhasilan sebagian dipengaruhi oleh vicarious
experience melalui pencapaian dari pengalaman orang lain yang ditiru.
Pengalaman orang lain berfungsi sebagai alat yang efektif dalam
menciptakan rasa keberhasilan pribadi. Efficacy individu akan meningkat
ketika mengamati keberhasilan orang lain, sebaliknya efficacy akan
menurun jika mengamati orang dengan kemampuan yang sama gagal
(Alwisol, 2009). Salah satu contoh adalah seorang siswa yang melihat
model dalam bekerja. Ketika model bekerja dengan baik maka efficacy
siswa menjadi meningkat sedangkan jika model bekerja dengan buruk
maka ekspektasi efficacy siswa menjadi menurun (Woolfolk, 2009).
Vicarious experience memiliki dua bentuk dalam pengamatan model
yaitu live modeling dan symbolic modelling. Live modeling merupakan
pengamatan individu terhadap model yang nyata (Alwisol, 2009).
Symbolic modelling merupakan pengamatan individu terhadap model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
simbolik seperti tokoh film, komik, atau cerita (Alwisol, 2009). Vicarious
experience tidak memiliki pengaruh yang besar ketika model yang
diamati memiliki kemampuan yang berbeda dengan individu pengamat
(Alwisol, 2009). Vicarious experience merupakan pengalaman yang
lebih lemah dari pada pengalaman langsung. Akan tetapi vicarious
experience dapat dijadikan sebagai pengganti dari pengalaman langsung
yang sifatnya meningkatkan atau menetralkan pengalaman langsung
tersebut.
c. Verbal Persuasion (Persuasi Verbal)
Verbal persuasion merupakan umpan balik yang diberikan kepada
individu atas kinerjanya (Woolfolk, 2009). Verbal persuasion terbagi
menjadi empat jenis yaitu sugestion, exhortation, self-instruction, dan
interpretive treatment (Alwisol, 2009). Sugestion merupakan kata-kata
yang didasari oleh kepercayaan individu yang dapat mempengaruhi.
Exhortation merupakan kata-kata nasihat atau peringatan yang sifatnya
mendesak/ memaksa. Self-instruction merupakan kata-kata persuasif yang
memerintah diri sendiri. Interpretive treatment merupakan kata-kata yang
mengubah atribusi atau sebagai penanggung jawab suatu kejadian
emosional.
Verbal persuasion merupakan sarana yang dapat memperkuat
keyakinan individu tentang kemampuan yang mereka miliki dalam
mencapai tujuan. Ketika individu berjuang untuk mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
keberhasilan ditengah kesulitan maka individu juga akan lebih mudah
menjaga sense of efficacy yang dimiliki. Verbal persuasion memiliki
keterbatasan dimana tidak dapat bertahan lama dalam peningkatan self
efficacy. Akan tetapi, verbal persuasion dapat mendorong individu ke
arah yang positif jika masih dalam batas-batas yang realistis. Jika
individu dipersuasi untuk meningkatkan kepercayaan dirinya secara tidak
realistis hal ini akan menyebabkan kegagalan yang dapat merusak
kepercayaan terhadap kemampuan indvidu tersebut. Dicontohkan bahwa
individu yang dipersuasi bahwa memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan tugas akan menunjukkan usaha yang lebih besar daripada
individu yang dipersuasi oleh rasa keraguan dan kekurangan dalam diri
ketika adanya kesulitan. Verbal persuasion memiliki dampak positif
untuk meningkatkan self efficacy sehingga individu menjadi lebih percaya
bahwa mereka memiliki kemampuan.
d. Psychological and Affective States (Keadaan Psikologis dan Emosional)
Psychological and Affective states merupakan interpretasi keadaan
tingkat emosi yang memberikan pengaruh pada self efficacy (Woolfolk,
2009). Individu sering dihadapkan pada situasi yang stressfull dan penuh
beban (Bandura, 1986; 1997). Kondisi emosi yang tinggi menyebabkan
disfungsi pada individu sehingga melemahkan kinerja. Emosi yang kuat
dapat berupa rasa takut yang besar, kecemasan, dan kondisi stress yang
tinggi (Feist & Feist, 2008). Emosi yang tinggi akan menurunkan tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
performansi yang berdampak juga pada penurunan self efficacy (Feist &
Feist, 2008). Individu yang memiliki perasaan cemas dan khawatir dalam
pelaksanaan tugas akan menurunkan self efficacy sedangkan perasaan
bergairah dapat meningkatkan self efficacy (Bandura; Pintrich & Schunk
dalam Woolfolk, 2009).
Dalam melakukan penilaian akan kemampuan, individu
mengandalkan pada informasi somatik (kondisi tubuh) yang disampaikan
oleh keadaan psikologis dan emosional (Bandura, 1986; 1997). Indikator
somatik dalam efficacy personal berhubungan dengan bidang-bidang
seperti prestasi, fungsi kesehatan, dan mengatasai sumber stres. Terdapat
empat cara utama yang dapat digunakan untuk meningkatkan self
efficacy, yaitu meningkatkan kemampuan fisik, mengurangi tingkatan
stres, emosi negatif, dan manafsirkan secara tepat kondisi tubuh
(Bandura, 1986; 1997).
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka sumber dalam self efficacy
meliputi enactive mastery experiences (pengalaman langsung), vicarious
experience (pengalaman orang lain), verbal persuasion (persuasi verbal), dan
Psychological and Affective states (Keadaan Psikologis dan Emosional).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
C. Diabetes
1. Definisi Diabetes
Diabetes merupakan kumpulan kelainan yang disebabkan oleh defisiensi
insulin (Ganong, 1995). Artinya suplai insulin di dalam tubuh berkurang
atau tidak cukup efektif sehingga gula darah naik lebih lamban (Bilous,
2002). Diabetes juga merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
gambaran umum hiperglikemia (Kummar dkk, 2005). Artinya diabetes
merupakan penyakit yang merusak sistem metabolisme tubuh sehingga gula
darah menjadi tinggi. Berdasarkan pendapat para ahli maka diabetes
didefinisikan sebagai ganguan hormon insulin yang mengatur kadar gula
darah dalam tubuh (Cahyono, 2008).
Pada umumnya, diabetes dibedakan ke dalam dua kategori. Diabetes
tipe 1 (insulin-dependent diabetes mellitus- IDDM) yang merupakan
defisiensi absolute insulin akibat kerusakan sel β pankreas (Kummar et al.,
2005) yang disebabkan oleh proses imunologis (anti bodi yang menyerang
pankreas tubuh) atau dikarenakan infeksi virus (Cahyono, 2008).
Diabetes tipe 2 (non insulin-dependent diabetes mellitus – NIDDM)
merupakan keadaan kombinasi resisten perifer terhadap kerja insulin dan
kurannya respon sekretorik sel β pankreas (“defisiensi insulin relative”)
(Kummar et al., 2005). Hal ini berarti bahwa suplai insulin di dalam tubuh
berkurang atau tidak cukup efektif sehingga gula darah naik lebih lamban
(Bilous, 2002). Hal tersebut dapat dikarenakan oleh gaya hidup yang kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
sehat (Bararah, 2012). Diabetes tipe 2 juga dapat didefinisikan sebagai
kondisi dimana terjadi keletihan pankreas dan adanya resitensi insulin di
dalam tubuh (Cahyono, 2008) yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak
sehat.
Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa diabetes merupakan
penyakit yang disebabkan oleh defisiensi insulin yang menyebabkan insulin
tidak dapat berfungsi secara efektif di dalam tubuh. Pada penelitian ini,
peneliti akan melakukan penelitian secara khusus terhadap diabetes tipe 2
yaitu kondisi resistensi insulin di dalam tubuh yang menyebabkan
berkurangnya jumlah insulin di dalam tubuh sehingga gula darah naik secara
lamban.
Pada penelitian ini, peneliti memilih diabetes tipe 2 karena Indonesia
merupakan negara dengan jumlah penderita terbesar ke lima di dunia
berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/
WHO). Pada kasus-kasus diabetes yang terjadi, penderita diabetes tipe 2
berkisar 80% sampai 90% dibandingkan penderita diabetes tipe 1 yang
berkisar 10% (Kummar et al., 2005). Pada penelitian sebelumnya, peneliti
lain mengabaikan tipe variasi dari penyakit diabetes (Macrodimitris &
Endler, 2001). Pada penelitian ini, peneliti merasa penting untuk melihat tipe
diabetes secara spesifik. Berdasarkan data dan teori, diabetes tipe 2 memiliki
dampak psikologis dan fisiologis yang besar terhadap penderitanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
(Macrodimitris & Endler, 2001). Diabetes tipe 2 juga merupakan penyakit
yang terkontrol sehingga lebih fokus dalam pengukurannya.
2. Kriteria Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 merupakan kondisi resistensi insulin di dalam tubuh
sehingga gula darah naik secara perlahan. Individu dengan diabetes pada
umumnya akan memiliki kritetria sebagai berikut:
a. Kriteria Fisik
1) Merasa lelah dan mengalami penurunan berat badan atau obesitas
tanpa penyebab yang jelas (Kummar et al., 2005).
2) Sulit terjadi penggunaan gula darah pada tubuh (Misnadiarly,
2006).
3) Pengobatan tidak harus dengan insulin (Misnadiarly, 2006).
4) Biasanya terjadi pada umur > 45 tahun (Misnadiarly, 2006).
5) Mudah kehilangan tenaga dan merasa tidak sehat (Sustrani, Alam,
& Hadibroto, 2006)
6) Sering buang air kecil (Sustrani et al., 2006)
7) Air seni memiliki rasa seperti kecap manis (Ganong, 1995)
b. Kriteria Klinis (Brashers, 2003)
1) Menurut The expert Committee on Diagnosis an Classification of
Diabetes Mellitus di Amerika Serikat tahun 1997:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
− Glukosa plasma puasa (FPG) ≥ 7mmol/L (126mg/ dL) yang
merupakan pengukuran tingkat glukosa dalam darah yang
dilakukan ketika menjalani puasa.
− Konsentrasi glukosa plasma sewaktu ≥ 11,1 mmol/L (200mg/
dl) yang merupakan pengukuran tingkat glukosa dalam darah
yang dapat dilakukan kapan saja tanpa memperhitungkan
waktu makan.
− Kadar glukosa plasma 2 jam ≥ 11.1 mmol/L selama uji
toleransi glukosa oral (OGTT) yang merupakan pengukuran
tingkat glukosa dalam darah yang dilakukan dalam waktu dua
jam setelah makan.
2) Kadar tingkatan hemoglobin yang mengandung glukosa(gula)
berada diatas 7%
3) Kadar c-Peptida (fragmen tidak aktif yang terlepas dari proinsulin)
normal atau meningkat.
3. Dampak Diabetes Tipe 2
Individu dengan diabetes tipe 2 adalah individu dengan resistensi insulin
di dalam tubuh yang menyebabkan berkurangnya jumlah insulin di dalam
tubuh sehingga gula darah naik secara lamban. Hal tersebut menyebabkan
dampak pada individu dengan diabetes tipe 2. Dampak tersebut antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
a. Dampak Kesehatan Fisik (Misnadiarly, 2006; Sustrani et al., 2006)
1) Kehilangan kesadaran yang disebabkan oleh banyaknya kadar gula
darah (hiperglikemia) atau sedikitnya kadar gula darah
(hipoglikemia) dalam tubuh.
2) Penderita dapat mengalami tekanan darah tinggi, penyakit jantung
dan kerusakan pada organ ginjal.
3) Adanya ganguan penglihatan seperti katarak sampai terjadi
kebutaan.
4) Adanya infeksi kulit yang berat sehingga harus diamputasi agar
tidak menjalar ke jaringan yang lain.
5) Adanya penurunan kemampuan indra terutama pada indra mata dan
telinga
6) Adanya kerusakan organ-organ tubuh seperti lambung, jantung,
paru-paru dan kandung kemih
7) Penurunan kemampuan seksual terutama pada pria.
b. Dampak Psikologis
1) Depresi (Anderson et al., 2001)
Penderita diabetes tipe 2 rentan mengalami depresi. Depresi
dapat mempengaruhi kondisi tubuh, mood, dan pikiran sehingga
berdampak pada pola makan dan tidur (Saiiari, Moslehi, Sajadiyan,
2011). Depresi merupakan akibat dari perubahan kondisi tubuh dan
gaya hidup yang berbeda dari orang pada umumnya. Penderita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
diabetes melakukan perubahan gaya hidup dan melaksanakan
berbagai tritmen yang kompleks (Lerman, 2005). Kondisi inilah yang
menyebabkan penderita diabetes menghadapi situasi fisik dan emosi
yang penuh stress (Kanner et al., 2003).
Penderita diabetes tipe 2 yang mengalami depresi secara
signifikan mengalami perubahan suasana hati dan disfungsi kognitif
(Watari, Letamendi, Elderkin-Thompson, Haroon, Miller, Darwin, &
Kumar, 2006). Disfungsi kognitif yang dialami penderita diabetes
yaitu lambat dalam memproses informasi dan memiliki executive
functioning (perencanaan, pembuatan keputusan, pelaksanaan tugas)
yang rendah (Watari et al., 2006).
2) Ketaatan Perawatan Diri yang Rendah
Tingginya tingkat depresi pada penderita diabetes membuat
penderita diabetes memiliki ketaatan yang rendah terhadap perawatan
dirinya (Park et al., 2004). Hal ini dikarenakan perasaan
pengingkaran dan penolakan yang menyebabkan penderita tidak taat
terhadap pemantauan dirinya sendiri (Behrman, Kliegman, & Arvin,
1996).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
D. Hubungan antara Self Efficacy dan Self Management pada Individu dengan
Diabetes Tipe 2 di Indonesia
Self efficacy merupakan penilaian akan kemampuan diri seseorang dalam
mengorganisasikan dan melaksanakan suatu tindakan yang diperlukan untuk
mencapai suatu tujuan (Bandura, 1986, 1997; Taylor et al., 2009; Schunk, 2012).
Selain itu, self efficacy juga diyakini sebagai keyakinan akan kemampuan diri
terhadap kompetensi dan efektivitas di bidang tertentu (Woolfolk, 2009) yang
dapat digunakan untuk mengubah kondisi yang ada di lingkungan (Feist & Feist,
2008) atau kondisi di masa mendatang (Pervin et al., 2010). Self efficacy yang
dimiliki oleh setiap individu berbeda satu sama lain. Berdasarkan keyakinan
mereka atas tingkat kesulitan tugas yang dihadapi, keadaan umum dari tugas, dan
keyakinan akan kemampuan dalam pelaksanaan tugas (Bandura, 1986; 1997).
Self efficacy berdasarkan teori kognitif sosial menjelaskan interaksi antara
perilaku, diri, dan faktor lingkungan bagi kesehatan dan penyakit kronis (Sarkar,
Fisher, Schillinger, 2006). Individu dengan diabetes tipe 2 dalam pelaksanaan
self management memerlukan perubahan perilaku, diri, dan lingkungan dalam
aktivitas sehari-hari (Sarkar et al., 2006). Konsep self efficacy menjadi relevan
untuk meningkatkan self management. Self efficacy merupakan faktor kunci
dalam perubahan perilaku karena memberikan pengaruh melalui proses kognitif,
motivasional, afektif, dan pengambilan keputusan (Schunk, 2012). Teori self
efficacy mengatakan bahwa keyakinan individu akan kemampuan diri akan
memprediksi kinerja dari perilakunya (Feist & Feist, 2008). Dalam kasus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
diabetes, self efficacy merupakan keyakinan akan kemampuan diri, sehingga
individu dengan diabetes menjadi percaya diri melakukan perilaku self
management (Sarkar et al., 2006). Penelitian di Jordania menunjukan bahwa
individu yang memiliki self efficacy tinggi juga memiliki perilaku self
management yang baik dalam diet, olahraga, dan tes glikemia (Al-Khawaldeh et
al., 2012). Self efficacy juga dapat memberikan pengaruh pada perilaku kesehatan
(Schunk, 2012) sehingga individu akan melakukan self management bagi
kesehatan dan kesejahteraannya (Bandura dalam Schunk, 2012).
Individu dengan diabetes tipe 2 yang memiliki self efficacy tinggi akan
berpikir positif, dapat memotivasi diri ketika menghadapi kesulitan, dapat
mengendalikan emosi ketika dalam keadaan yang penuh tekanan, serta dapat
membuat keputusan di saat kritis (Benight & Bandura dalam Schunk, 2012). Di
sisi lain, self efficacy yang tinggi membuat individu dapat menjalankan perilaku
self management dengan taat (Bandura, 1987). Akan tetapi, individu yang
memiliki tingkat self efficacy yang rendah akan memiliki perilaku yang kurang
berusaha untuk mencapai keberhasilan (Bandura, 1987). Pada individu dengan
diabetes tipe 2 terlihat bahwa individu dengan self efficacy rendah memiliki
kontrol yang rendah dalam monitoring gula darah (O’Hea et al., 2008). Di
samping itu, individu menjadi rentan mengalami depresi (Kanner et al., 2003;
Thoolen et al., 2006)
Pada individu dengan diabetes tipe 2 perilaku yang menunjukan self
management adalah perilaku medication, diet, monitoring/tes glikemia, olahraga,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pengaturan pola makan, kontrol rutin ke dokter, dan pengambilan keputusan. Self
management merupakan kemampuan seseorang untuk mengelola gaya hidup
positif sehingga meningkatkan kesehatan dan mengurangi komplikasi bagi
individu dengan diabetes.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin meneliti apakah terdapat
hubungan antara self efficacy dan self management pada individu dengan
diabetes tipe 2 di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
E. Skema Hubungan antara Self Efficacy dan Self Management pada Individu
dengan Diabetes Tipe 2 di Indonesia
Penderita diabetes tipe 2
Self efficacy
1. Tingkatan (Level)
2. Keadaaan Umum (Generality)
3. Kekuatan (Strength)
Kepercayaan diri akan kemampuan
mengontrol diri
Self Management
• Medication
• Diet
• Monitoring/ Tes Glikemia
• Olahraga
• Kontrol rutin ke dokter
• Pengambilan keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
F. Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti merumuskan hipotesis penelitian
sebagai berikut:
Ada hubungan positif antara self efficacy dengan self management pada
individu dengan diabetes tipe 2. Apabila tingkat self efficacy tinggi maka tingkat
self management juga akan tinggi. Sebaliknya, apabila tingkat self efficacy
rendah maka tingkat self management juga akan rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Penelitian korelasi adalah
penelitian yang menghubungkan variabel independen dengan variabel
dependen. Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat hubungan antara self
efficacy dan self management.
B. Identifikasi Variabel
Variabel dependen : self management
Variabel independen : self efficacy
C. Definisi Operasional
1. Self Management
Self management bagi individu diabetes adalah kemampuan seseorang
untuk mengelola gaya hidup positif sehingga meningkatkan kesehatan dan
mengurangi komplikasi bagi individu tersebut.
Kemampuan tersebut diwakili oleh skor self management berdasarkan
aspek-aspek, yaitu medication, diet, monitoring/tes glikemia, olahraga,
kontrol rutin ke dokter, dan pengambilan keputusan. Pada aspek medication,
individu melakukan self management dengan cara melakukan pengobatan
melalui minum obat tablet atau pemberian suntikan insulin secara teratur.
Pada aspek monitoring/ tes glikemia, individu memonitor gula darah atau tes
glikemia secara rutin setiap tiga bulan sekali atau dua kali dalam setahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
apabila glukosa darah telah terkontrol dengan baik. Pada aspek olahraga,
aspek yang diukur individu ialah latihan secara rutin seperti berjalan 15-20
menit dalam kurun waktu 3 kali seminggu. Kemudian secara bertahap
meningkatkan kecepatan atau jarak berjalannya. Pada aspek kontrol rutin ke
dokter, aspek yang diukur individu ialah mengkonsultasikan penyakit
diabetesnya secara berkala kepada dokter. Pada aspek pengambilan
keputusan diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki individu untuk
membuat suatu keputusan yang masuk akal tentang cara menangani
penyakitnya.
Pada penelitian ini, self management akan diukur menggunakan skala
self management yang akan dibuat oleh peneliti berdasarkan aspek dari self
management pada individu dengan diabetes tipe 2.
2. Self Efficacy
Self efficacy merupakan penilaian terhadap kemampuan diri dalam
melaksanakan suatu tugas yang didasarkan pada kapabilitas, keterampilan,
kondisi kognitif, dan kondisi lingkungan.
Kemampuan tersebut diwakili oleh skor dari skala self efficacy
berdasarkan aspek-aspek, tingkatan (level), keadaan umum (generality), dan
kekuatan (strength). Pada aspek tingkatan (level), merupakan skor
kemampuan dalam melaksanakan tuntutan tugas yang didasarkan pada
tingkat kesulitan tugas. Jika tingkat kesulitan tugas dinilai oleh individu
rendah maka individu tersebut memiliki self efficacy yang tinggi. Apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
tingkat kesulitan tugas tinggi dan individu mampu dalam mengerjakan maka
individu tersebut juga memiliki self efficacy yang tinggi.
Pada aspek keadaan umum (generality), merupakan keyakinan akan
kemampuan diri yang dinilai berdasarkan bidang tertentu atau pada semua
bidang.
Pada aspek kekuatan (strength), merupakan keyakinan akan kekuatan
kemampuan diri dalam pelaksanaan tugas. Individu yang memiliki
keyakinan yang tinggi terhadap kemampuan, mereka akan terus berusaha
dalam menghadapi kesulitan dan hambatan. Hal ini mengindikasikan juga
bahwa mereka memiliki self efficacy yang tinggi.
D. Subjek Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti akan mengambil subjek yang telah didiagnosis
mengidap diabetes tipe 2 dalam satu tahun terakhir. Peneliti menggunakan
subjek individu dengan diabetes tipe 2 yang telah didiagnosis minimal dalam
satu tahun terakhir dengan pertimbangan bahwa subjek ini telah menjalani
keseluruhanan proses yang ada dalam self management. Selain itu, subjek juga
menerapkan perilaku self management dalam pengelolaan penyakit diabetes
tipe 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
E. Metode Sampling
Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan jenis pengambilan sampel
non probability sampling. Non probability sampling merupakan teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2011). Di
samping itu, penelitian ini akan menggunakan non probability sampling jenis
sampling purposive. Sampling purposive merupakan teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011). Pertimbangan tertentu yaitu
penentuan sampel pada subjek yang memiliki diabetes tipe 2. Data pada
penelitian ini akan diambil di rumah sakit dan daerah-daerah yang berada di
Yogyakarta.
F. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan 2 jenis skala di dalam metode
pengambilan data. Metode pertama yaitu metode pengambilan data dengan
menggunakan skala Likert yang tersusun menjadi skala self management.
Metode ke dua yaitu metode pengambilan data dengan menggunakan rating
scale yang tersusun menjadi skala self efficacy. Pada penelitian ini, peneliti
menyusun sendiri instrument penelitian karena ada penambahan beberapa aspek
penelitian pada skala self management. Selain itu, peneliti juga belum
menemukan skala penelitian self efficacy yang memiliki terjemahan baik ke
dalam bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
1. Skala Self Management
Pada skala self management berisi 54 pertanyaan yang terdiri atas
pernyataan favorable dan unfavorable. Pada penelitian ini subjek akan
diminta memilih empat alternatif jawaban, yaitu “Selalu” (S), “Hampir
Selalu” (HS), “Jarang” (J), dan “Tidak Pernah” (TP) . Subjek diminta untuk
memilih salah satu kemungkinan jawaban yang menggambarkan keadaan
diri subjek berdasarkan pernyataan yang telah disediakan. Penilaian pada
jawaban favorable yaitu “Selalu” diberikan nilai 4, “Hampir Selalu” adalah
3, “Jarang” adalah 2, “Tidak Pernah” adalah 1. Sedangkan penilaian
jawaban unfavorable “Selalu” diberikan nilai 1, “Hampir Selalu” adalah 2,
“Jarang” adalah 3, “Tidak Pernah” adalah 4. Pada skala ini tidak
memasukan jawaban netral karena pilihan jawaban netral akan menutupi
karakter personal dalam diri subjek (Friedenberg, 1995). Penggunaan
jawaban netral juga dikhawatirkan memberikan respon yang kurang
bervariatif (Nussbeck, 2009 dalam Azwar, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Table 1. Blue Print Skala Self Managemet
Aspek Indikator No. Aitem Total Bobot (%)
F UF
Medication 1. Rutin minum obat
2. Mengetahui
pengaturan dosis
obat dengan tepat.
3. Menyimpan obat
dengan benar
1, 2, 3
4, 5
6, 7
8, 9, 10
11, 12
13, 14
14 22,5%
Diet 1. Mengatur pola
makan sesuai
dengan aturan diet.
2. Menjaga berat badan
pada tingkat ideal.
3. Memperhitungkan
asupan kalori yang
dikonsumsi
15, 16
17, 18
19, 20
21, 22
23, 24
25, 26
12 19,4%
Monitoring
/
Tes
Glikemia
Rutin melakukan
pengecekan gula darah.
27, 28 29, 30 4 6,4%
Olahraga 1. Rutin dalam
melakukan olahraga.
2. Mengetahui jenis
olahraga yang dapat
31, 32
33, 34
37, 38
39, 40
12 19,4%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dilakukan.
3. Melakukan
konsultasi olahraga
kepada dokter.
35, 36 41, 42
Kontrol
Rutin ke
Dokter
1. Melakukan kontrol
secara teratur.
2. Memperhatikan
kondisi diabetes
untuk memantau
kesehatan.
43, 44
45, 46
47, 48
49, 50
8 12,9%
Pengambil
an
Keputusan
1. Melakukan
pengambilan
keputusan secara
tepat.
2. Mengetahui
konsekuensi dari
setiap keputusan
yang diambil
51, 52,
53
54, 55,
56
57, 58,
59
60, 61,
62
12 19,4%
Total 31 31 62 100%
2. Skala Self Efficacy
Pada skala self efficacy berisi 42 pertanyaan yang terdiri atas pernyataan
favorable dan unfavorable. Dalam skala model rating scale , subjek akan
diminta memilih salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Pada
penelitian ini subjek diminta untuk memberikan tanda pada alternatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
jawaban yang sesuai dengan diri subjek. Alternatif jawaban yaitu angka “1”,
“2”, “3”, “4”, dan “5”. Semakin menuju angka “5” menunjukan semakin
tingginya tingkat persetujuan subjek. Semakin menuju angka “1”
menunjukan semakin rendahnya tingkat persetujuan subjek. Pada skala ini
menggunakan rentang skor yang tidak banyak agar responden dapat
merespon dengan baik dan tidak memunculkan bias.
Table 2. Blue Print Skala Self Efficacy
Aspek Indikator No. Aitem
Total Bobot
(%) F UF
Tingkatan
(level)
Mampu melaksanakan
tuntutan tugas.
1, 2, 3, 4,
5, 6, 7
8, 9, 10,
11, 12, 13,
14
14 33.3%
Keadaan
Umum
(generality)
Mampu melaksanakan
tugas dalam kondisi
apapun.
15, 16, 17,
18, 19, 20,
21
22, 23, 24,
25, 26, 27,
28
14 33.3%
Kekuatan
(strength)
Memiliki keyakinan akan
kekuatan dalam
menghadapi kesulitan.
29, 30, 31,
32, 33, 34,
35
36, 37, 38,
39, 40, 41,
42
14 33.3%
Total 21 21 42 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
G. Pengujian Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini dilakukan pengambilan data try out yang bertujuan
untuk melihat tingkat reliabilitas skala serta mendapatkan item-item yang
berkualitas. Sebelum melakukan pengambilan data try out, peneliti membuat
blue print skala berdasarkan aspek-aspek yang terdapat pada variabel self
management dan self efficacy. Blue print skala berguna mengatur bobot item
masing-masing aspek pada skala try out. Setelah skala try out selesai dibuat,
maka skala diujikan kepada dosen pembimbing untuk dilihat kesesuaian dengan
indikator perilaku serta tujuan pengukurannya.
Skala try out yang sudah sesuai kemudian diujikan untuk mendapatkan
data penelitian. Pengambilan data try out dilakukan dari tanggal 1 September
sampai dengan 22 september 2013. Peneliti melakukan pengambilan data try
out di RS. Santa Elisabeth, RS. Panti Rapih, kelompok ibu-ibu PKK Dusun
Beneran Dusun Kali Jeruk, Dusun Karang Turi, daerah Mandala Krida,
Paingan, Pamungkas dan Pakem. Peneliti terlebih dahulu menanyakan
kesediaan individu mengisi kuesioner serta kesesuaian dengan karakteristik
yang telah ditentukan. Individu yang sesuai dengan karakteristik subjek
penelitian melakukan pengisian kuesioner sendiri atau dengan bantuan peneliti
untuk mengisikan. Pada pengambilan data try out terkumpul 30 skala yang
dapat digunakan. Data dari 30 skala try out kemudian diolah untuk melihat
reliabilitas skala dan melakukan seleksi terhadap item-item yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan 33 item baik untuk skala self
management dan 23 item baik untuk skala self efficacy.
H. Kategorisasi
Pada penelitian ini skala self efficacy dan self management akan
digolongkan ke dalam 3 kategori. Kategorisasi ini bertujuan untuk
menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang posisinya
berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar,
2012). Kategorisasi didasarkan pada model distribusi normal. Norma
kategorisasi sebagai berikut.
Tabel 3. Rumus Norma Kategorisasi (Azwar, 2012)
Skor Kategori Keterangan
X < (µ - 1,0 σ)
(µ - 1,0 σ) ≤ X < (µ + 1,0 σ)
(µ + 1,0 σ) ≤ X
Rendah
Sedang
Tinggi
µ = Mean Teoritik
σ = Standar Deviasi
I. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas Skala
Validitas skala bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan skala
dalam menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya (Azwar,
2012). Pada penelitian ini validitas yang dilakukan adalah validitas isi pada
setiap item dalam skala ukur.
Validitas isi dilakukan dengan melihat relevansi item pada blue print
dengan indikator prilaku dan tujuan ukur yang dievaluasi melalui nalar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
akal sehat (common sense) (Azwar, 2012). Pada penelitian ini, validitas isi
dilakukan oleh professional judgement yaitu dosen pembimbing (Sugiyono,
2008).
2. Seleksi Item
Pada penyusunan skala self management dan self efficacy, peneliti
melakukan seleksi item. Seleksi item digunakan untuk mengoptimalkan
kualitas dari skala. Seleksi item menggunakan parameter daya beda item
yaitu koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor
total skala. Dengan demikian, pemilihan item-item pada skala dapat
didasarkan pada besarnya angka koefisien korelasi. Menurut Azwar (2012)
koefisien korelasi item-total memiliki rentang angka dari 0 sampai 1.00
dengan tanda positif atau negatif. Koefisien korelasi semakin mendekati
angka 1,00 menunjukkan semakin baik daya diskriminasi sehingga item
berkualitas baik. Koefisien korelasi mendekati angka 0 atau memiliki tanda
negatif menunjukkan bahwa item tersebut semakin tidak memiliki daya
diskriminasi sehingga item berkualitas buruk. (Azwar, 2012). Pada
perhitungan koefisien korelasi item total menggunakan SPSS 15.0 for
windows
a. Skala Self Management
Pada skala self management peneliti melakukan uji coba skala
kepada 30 subjek diabetes tipe 2. Dari uji coba yang dilakukan
didapatkan hasil 33 item memiliki kualitas baik dari total 62 item yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dibuat. Koefisien korelasi item total yang dipakai yaitu 0,305 sampai
dengan 0,636.
Table 4. Blue Print Skala Self Management setelah Uji Coba
Aspek Indikator No. Aitem
Total F UF
Medication 1. Rutin minum obat
2. Mengetahui
pengaturan dosis
obat dengan tepat.
3. Menyimpan obat
dengan benar
1, 2, 3
4, 5
7
8
11
8
Diet 1. Mengatur pola
makan sesuai
dengan aturan diet.
2. Menjaga berat
badan pada tingkat
ideal.
3. Memperhitungkan
asupan kalori yang
dikonsumsi
15
19, 20
21, 22
24
25
7
Monitoring/
Tes
Glikemia
Rutin melakukan
pengecekan gula darah.
27, 28 29 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Olahraga 1. Rutin dalam
melakukan
olahraga.
2. Mengetahui jenis
olahraga yang
dapat dilakukan.
3. Melakukan
konsultasi olahraga
kepada dokter.
35, 36
37
39
41
5
Kontrol
Rutin ke
Dokter
1. Melakukan kontrol
secara teratur.
2. Memperhatikan
kondisi diabetes
untuk memantau
kesehatan.
43, 44
46
49, 50
5
Pengambilan
Keputusan
1. Melakukan
pengambilan
keputusan secara
tepat.
2. Mengetahui
konsekuensi dari
setiap keputusan
yang diambil
53
54
57, 59
62
5
Total 18 15 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Skala Self Efficacy
Pada skala self efficacy peneliti melakukan uji coba skala kepada 30
subjek diabetes tipe 2. Dari uji coba yang dilakukan didapatkan 20 item
kualitas baik dari total 42 item. Akan tetapi untuk menyeimbangkan
item disetiap indikator maka peneliti melakukan uji coba dengan
menghilangkan item yang memiliki koefisien korelasi negatif. Item
negatif dihilangkan karena dianggap sebagai item yang tidak memiliki
daya diskriminasi (Azwar, 2012). Dari hasil uji coba menghasilkan 23
item yang memiliki kualitas baik dari total 42 item yang dibuat.
Koefisien korelasi item total yang dipakai yaitu 0,254 sampai dengan
0,655.
Table 5. Blue Print Skala Self Efficacy setelah Uji Coba
Aspek Indikator No. Aitem
Total F UF
Tingkatan
(level)
Mampu melaksanakan
tuntutan tugas.
4, 5 9, 10, 12,
14
6
Keadaan
Umum
(generality)
Mampu melaksanakan
tugas dalam kondisi
apapun.
15, 17,
18, 19,
20, 21
23, 24, 25, 9
Kekuatan
(strength)
Memiliki keyakinan
akan kekuatan dalam
menghadapi kesulitan.
29, 32,
33, 34,
35
37, 40, 42 8
Total 13 10 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan tingkat kepercayaan atau konsistensi alat ukur
dalam melakukan pengukuran sebuah instrument dari waktu ke waktu.
Koefisien reliabilitas berada dalam rentang angka 0 sampai dengan 1,00.
Koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi
koefisien korelasinya. Sebaliknya, koefisien korelasi mendekati angka 0
berarti semakin rendah koefisien korelasinya (Azwar, 2012).
Reliabilitas skala pada penelitian ini menggunakan program SPSS 15.0
for windows yang akan ditunjukan oleh alpha cronbach sebelum dan
sesudah dilakukan seleksi item.
a. Skala Self Management
Data yang diperoleh pada skala self management dimasukan ke
dalam program SPSS 15.0 for windows untuk dihitung reliabilitasnya.
Dari hasil perhitungan ditunjukan bahwa alpha cronbach sebelum
seleksi item sebesar 0,877 dan setelah seleksi item sebesar 0,810.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka skala self managemet yang
dibuat dapat dikatakan reliabel.
b. Skala Self Efficacy
Data yang diperoleh pada skala self efficacy dimasukan ke dalam
program SPSS 15.0 for windows untuk dihitung reliabilitasnya. Dari
hasil perhitungan ditunjukan bahwa alpha cronbach sebelum seleksi
item sebesar 0,865 dan setelah seleksi item sebesar 0,904. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
hasil perhitungan tersebut maka skala self efficacy yang dibuat dapat
dikatakan reliabel.
J. Metode Analisis Data
Pada penelitian ini analisis data menggunakan teknik korelasi product
moment. Teknik korelasi product moment digunakan untuk mengetahui ada
atau tidaknya hubungan yang signifikan antara dua variabel berdasarkan
koefisien korelasinya (Usman & Akbar, 2006). Koefisien korelasi dapat
dilambangkan dengan r. Menurut Walpole (1982), Koefisien korelasi (r)
memiliki rentang nilai dari -1 sampai +1. Nilai r mendekati +1 atau -1
menunjukan bahwa ada hubungan yang kuat positif atau kuat negatif pada dua
variabel. Akan tetapi, nilai r mendekati nol dapat diartikan hubungan antara dua
variabel sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali. Pada penelitian
ini menggunakan taraf signifikansi yaitu p< 0.05. untuk menggolongkan
koefisien korelasi yang ditemukan besar atau kecil, maka dapat melihat pada
tabel sebagai berikut.
Tabel 6. Interpretasi Koefisien Korelasi (Sugiyono, 2008)
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Perhitungan koefisien korelasi pada penelitian ini menggunakan SPSS 15.0
for windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Pada penelitian ini pengambilan data penelitian dilakukan dari tanggal 26
September 2013 sampai dengan 13 Oktober 2013. Peneliti melakukan
pengambilan data di RS. Panti Nugroho, klinik dr. Sarjoko, dusun Karang Pakis,
dusun Glagahwero, dusun Grogolan, daerah Banteng, dan daerah kaliurang.
Peneliti terlebih dahulu menanyakan kesediaan individu mengisi kuesioner serta
kesesuaian dengan karakteristik yang telah ditentukan. Individu yang sesuai
dengan karakteristik subjek penelitian melakukan pengisian kuesioner sendiri
atau dengan bantuan peneliti untuk mengisikan.
Pada pengambilan data penelitian, peneliti mendapat bantuan dari beberapa
orang. Peneliti melakukan briefing kepada orang-orang yang membantu
menyebar skala sehingga pengisian dilakukan secara baik dan benar.
Pengambilan data penelitian tidak selalu dilakukan ditempat karena keterbatasan
waktu subjek sehingga skala dibawa pulang. Peneliti memberikan penjelasan
mengenai cara-cara mengisi kepada subjek yang membawa pulang skala. Peneliti
juga meminta subjek untuk membawa kembali skala yang telah diisi dihari
berikutnya. Skala yang telah selesai diisi terlebih dahulu diperiksa oleh peneliti
agar tidak ada jawaban yang terlewat. Dari 60 skala yang disebar terdapat 48
skala yang kembali. Data yang terkumpul kemudian akan diolah oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
B. Deskripsi Subjek
1. Jenis Kelamin
Penelitian ini melibatkan 60 orang partisipan. Data pada penelitian ini
berasal dari 48 orang yang menjawab keseluruhan item pada skala. Subjek
pada penelitian ini terdiri atas 30 subjek (62,5%) berjenis kelamin perempuan
dan 18 subjek (37,5%) berjenis kelamin laki-laki. Data dapat dilihat pada
tabel 7.
Tabel 7. Deskripsi Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Perempuan
Laki-laki
30
18
62,5 %
37, 5%
Total 48 100%
2. Usia
Subjek pada penelitian ini memiliki usia dari 42 tahun sampai dengan 76
tahun. Rata-rata usia subjek pada penelitian ini adalah 58 tahun dengan
standar deviasi ± 9,2. Subjek yang memasuki usia dewasa tengah sebesar 28
orang (58,3%). Subjek yang memasuki usia dewasa akhir sebesar 20 orang
(41,7%). Deskripsi usia subjek dapat dilihat pada tabel 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 8. Deskripsi Usia
Tahapan
Perkembangan
(Santrock, 1995)
Usia
(Tahun) Jumlah Persentase Min Max Mean SD
Usia Dewasa
Tengah
Usia Dewasa Akhir
40 – 60
≥ 60
28
20
58,3%
41,7% 42 76 58,38 ±9,2
Total 48 100%
3. Durasi Diabetes Tipe 2
Data penelitian menjelaskan tentang deskripsi durasi subjek yang
memiliki diabetes tipe 2. Batas bawah durasi subjek memiliki diabetes tipe 2
yaitu 1 tahun. Batas atas durasi subjek memiliki diabetes tipe 2 yaitu 42
tahun. Rata-rata durasi subjek memiliki diabetes yaitu 7 tahun dengan standar
deviasi yaitu ±7,4. Deskripsi durasi diabetes dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Deskripsi Lama Diabetes
Tahun Jumlah Persentase Min Max Mean SD
1 – 2
3 - 6
7 – 10
11 – 20
> 20
14
12
12
8
2
29,2%
25%
25%
16,7%
4,1%
1 42 7 ±7,4
Total 48 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
C. Hasil penelitian
1. Statistik Data Penelitian
Berdasarkan perhitungan statistik menggunakan SPSS 15.0 for windows
didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.
Tabel 10. Statistika Data Penelitian
Deskripsi Data Self Efficacy Self Management
Mean
SD
Xmax
Xmin
88,06
15,71
115
47
111,27
11,43
129
90
Tabel 10 menunjukkan keseluruhan statistika data penelitian. Tabel
menunjukkan bahwa mean dari self efficacy sebesar 88,06 dengan SD sebesar
15,71. Nilai tertinggi dari self efficacy sebesar 115 dan nilai terendah sebesar
47. Tabel juga menunjukkan bahwa mean dari self management sebesar
111,27 dengan SD sebesar 11,43. Nilai tertinggi dari self management sebesar
129 dan nilai terendah sebesar 90.
2. Kategorisasi Subjek Penelitian
Pada penelitian ini skala self efficacy dan self management akan dibagi
ke dalam 3 kategori. Kategorisasi ini bertujuan untuk menempatkan individu
ke dalam kelompok-kelompok yang posisinya berjenjang menurut suatu
kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2012). Kategorisasi self
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
efficacy dan self management dilakukan dengan memperhitungkan rata-rata
skor dan standar deviasi. Kategori masing-masing adalah sebagai berikut.
Tabel 11. Kategorisasi Skor Variabel Self Efficacy dan Self Management
Kategori Self Efficacy Self Management
Rendah
Sedang
Tinggi
X < 54
54 ≤ X < 84
84 ≤ X
X < 66
66 ≤ X < 99
99 ≤ X
Berdasarkan tabel 11, maka subjek penelitian dapat dikategorikan
sebagai berikut.
Tabel 12. Kategorisasi Data Self Efficacy dan Self Management
Kategori Self Efficacy Self Management
Rendah
Sedang
Tinggi
3 (5,8%)
13 (25%)
32 (61,5%)
-
11 (21,2%)
37 (71,2%)
Pada kategorisasi data self efficacy didapatkan hasil yaitu 32 orang
(61,5%) dikategorikan memiliki tingkat self efficacy tinggi, 13 orang (25%)
memiliki tingkat self efficacy sedang dan 3 orang (5,8%) memiliki tingkat self
efficacy yang rendah. Data kategorisasi self management juga menunjukan
yaitu 37 orang (71,2%) memiliki tingkat self management yang tinggi, 11
orang (21,2%) memiliki tingkat self management yang sedang dan tidak ada
subjek yang memiliki tingkat self management yang rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah kontinum berdistribusi
normal sehingga dapat digunakan untuk melakukan analisis korelasi (Usman
& Akbar, 2006). Data dikatakan normal apabila memiliki nilai p > 0.05
(Santoso, 2010). Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan teknik
Kolmogorov Smirnov Test SPSS 15.00 for windows.
Tabel 13. Uji Normalitas
Self Efficacy Self Management
Kolmogorov- Smirnov Z
Asymp Sig (2-tailed)
0,799
0,546
1,056
0,215
Pada tabel 13 terlihat bahwa variabel self efficacy memiliki nilai dari
Kolmogorov- Smirnov Z sebesar 0,799 dengan nilai p sebesar 0,546 (p>
0,05). Kesimpulan yang diambil yaitu variabel self efficacy memiliki sebaran
data mengikuti distribusi normal. Pada variabel self management, nilai
Kolmogorov- Smirnov Z sebesar 1,056 dengan nilai p sebesar 0,215 (p>
0,05). Nilai p lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
self management mengikuti distribusi normal. Dengan demikian variabel self
efficacy dan self management memenuhi syarat uji normalitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
4. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk menyatakan hubungan antara dua variabel
yang dianalisis mengikuti garis lurus (Santoso, 2010). Pengujian asumsi
linearitas menggunakan test for linierity dalam SPSS15.0 for windows.
Tabel 14. Tabel Uji linearitas
Self management * self
efficacy F Signifikasi
Linearity 18,349 0,000
Hasil uji linearitas menunjukan bahwa nilai F sebesar 18,349 dengan nilai
p = 0,000 (p< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel
self efficacy dan self management bersifat linear.
5. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji korelasi pearson
product moment. Korelasi product moment berguna untuk menyatakan ada
atau tidaknya hubungan yang signifikan variabel satu dengan variabel lainnya.
Batas nilai koefisien korelasi (r), yaitu nilai r terbesar adalah +1 dan terkecil
adalah -1 (Usman & Akbar, 2006). Ho diterima jika nilai p< 0,05. Uji
hipotesis dengan teknik korelasi product moment menggunakan SPSS 15.0 for
windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 15. Uji Hipotesis
Self Efficacy Self Management
Self Efficacy
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Self Management
Pearson Correlation
Sig.(2-Tailed)
N
1
48
0,471
0,001
48
0,471
0,001
48
1
48
Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil perhitungan adalah self
efficacy berkorelasi secara positif, sedang, dan signifikan dengan self
management (N= 48, r= 0.471, p= 0.001). Hal ini mengartikan jika semakin
tinggi tingkat self efficacy maka semakin tinggi pula tingkat self management.
6. Hasil Tambahan
Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat tingkat self efficacy dan self
management pada individu dengan diabetes tipe 2 berdasarkan tahapan
perkembangan usia. Peneliti menggunakan SPSS 15.0 for windows teknik
korelasi product moment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 16. Hasil Tambahan
Self
Efficacy
Self
Management
Usia
Pearson
Correlation
Sig. (2-Tailed)
N
0,307
0,034
48
0,207
0,158
48
Berdasarkan hasil perhitungan usia berkorelasi secara positif dan
signifikan dengan self efficacy (N= 48, r=0,307, p= 0.034). Artinya, jika
tingkat usia semakin bertambah maka semakin tinggi pula tingkat self efficacy
individu. Di samping itu usia tidak berkorelasi secara signifikan dengan self
management.
D. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa self efficacy dan self management
memiliki tingkat hubungan yang sedang, berkorelasi positif dan signifikan.
Tingkat hubungan yang sedang terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0.471 yang
menunjukkan tingkat kontribusi sebesar 22,2%. Tingkat signifikansi sebesar
0.001 (p<0,05) menunjukkan bahwa hipotesis penelitian diterima. Artinya, ada
hubungan antara self efficacy dan self management pada individu dengan
diabetes tipe 2 di Indonesia. Korelasi yang bersifat positif pada penelitian ini
mengartikan jika tingkat self efficacy tinggi maka tingkat self management pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
individu dengan diabetes tipe 2 tinggi. Sebaliknya, self efficacy yang rendah
menandakan self management pada individu dengan diabetes tipe 2 juga rendah.
Self efficacy merupakan penilaian terhadap kemampuan dalam
melaksanakan tugas yang didasarkan pada kapabilitas, keterampilan, kondisi
kognitif dan kondisi lingkungan. Individu dengan diabetes tipe 2 dalam
pelaksanaan self management memerlukan perubahan perilaku, diri, dan
lingkungan dalam aktivitas sehari-hari (Sarkar et al., 2006). Self efficacy menjadi
relevan untuk meningkatkan self management. Self efficacy menjadi faktor kunci
dalam perubahan perilaku karena memberikan pengaruh melalui proses kognitif,
motivasional, afektif, dan pengambilan keputusan (Schunk, 2012). Teori self
efficacy mengatakan bahwa keyakinan individu akan kemampuan diri akan
memprediksi kinerja dari perilakunya (Feist & Feist, 2008). Dalam penelitian ini,
self efficacy memberikan keyakinan akan kemampuan diri, sehingga individu
dengan diabetes menjadi percaya diri melakukan perilaku self management
(Sarkar et al., 2006). Tingkat self efficacy dan self management dalam diri subjek
inilah yang menjadi faktor keberhasilan dalam meningkatkan kualitas kesehatan
dan kepuasan hidup bagi individu dengan diabetes tipe 2.
Penelitian ini membagi subjek ke dalam tiga kategori tingkat self efficacy
dan self management yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Self efficacy tinggi yang
dimiliki oleh individu dengan diabetes tipe 2 membantu dalam pembentukan
perilaku kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Individu dengan diabetes tipe 2
menjadi percaya diri akan kemampuan yang dimiliki sehingga menjadi yakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
untuk melaksanakan self management (Sarkar et al., 2006). Self management
yang dilakukan individu dengan diabetes tipe 2 yaitu medication, diet,
monitoring, olahraga, kontrol rutin ke dokter, dan pengambilan keputusan. Self
efficacy yang tinggi juga membuat individu dengan diabetes tipe 2 memiliki
pikiran yang positif. Pikiran yang positif membuat individu dengan diabetes tipe
2 dapat memotivasi dirinya serta mengendalikan emosi ketika menghadapi situasi
kritis dan penuh tekanan terkait dengan penyakitnya (Benight & Bandura dalam
Schunk, 2012).
Individu dengan diabetes tipe 2 yang memiliki self efficacy rendah
cenderung tidak optimal dalam melaksanakan self management. Individu menjadi
kurang berusaha untuk keberhasilan self management. Hal ini menyebabkan
individu menjadi merasa tidak nyaman dalam melakukan diet, olahraga, dan
monitoring diabetes (O’Hea et al.,2009). Dengan demikian, individu menjadi
memiliki kepuasan hidup yang rendah dan memperburuk kondisi tubuhnya.
Tingkat korelasi (r=0471) sedang dalam penelitian ini dikarenakan oleh
faktor-faktor internal seperti keberhasilan pribadi yang dicapai, pengalaman
orang lain yang tekun melaksanakan self management diabetes, dukungan dari
lingkungan sekitar, serta emosi positif yang dimiliki oleh individu. Budaya juga
memberikan pengaruh pada tingkat korelasi. Subjek pada penelitian ini
merupakan orang Indonesia yang memiliki sifat sosial sehingga dukungan yang
diberikan pada penderita diabetes tipe 2 dapat meningkatkan ketaatan
melakukan self management (Schafer et al., 1986). Individu dengan diabetes tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2 yang mendapatkan dukungan juga akan menjalankan self management secara
lebih terkontrol.
Pada hasil tambahan berdasarkan data demografis usia terlihat bahwa usia
memiliki korelasi secara positif dan signifikan dengan self efficacy. Penelitian ini
melibatkan subjek yang telah memasuki tahapan perkembangan usia dewasa
tengah dan akhir. Berdasarkan hasil perhitungan usia berkorelasi secara positif
dan signifikan dengan self efficacy (N= 48, r=0,307, p= 0.034). Artinya, jika
tingkat usia semakin bertambah maka semakin tinggi pula tingkat self efficacy
individu. Di samping itu usia tidak berkorelasi secara signifikan dengan self
management.
Pada masa dewasa tengah terjadi penurunan kondisi fisik secara bertahap
(Santrock, 2011). Penurunan kondisi fisik ini berbeda-beda antara satu individu
dengan individu lainnya. Di samping terjadinya penurunan kondisi fisik, pada
masa dewasa tengah dan akhir terjadi peningkatan crystallized intelligence dan
keahliannya dalam pengambilan keputusan (Santrock, 2011). Peningkatan
crystallized intelligence disebabkan oleh akumulasi informasi dan keterampilan
verbal yang terjadi selama masa perkembangan. Crystallized intelligence
merupakan kemampuan yang didasarkan pada pengalaman kumulatif.
Crystallized intelligence yang berkembang akan menunjukan performa yang
bagus dalam pengambilan keputusan pada masa dewasa akhir. Hal ini dapat
meningkatkan self efficacy sehingga individu memiliki kecemasan yang rendah
(Santrock, 2011). Peningkatan kemampuan ini dapat menjadi faktor dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
meningkatkan self efficacy pada individu dengan diabetes tipe 2 yang memasuki
masa dewasa tengah dan akhir. Hal ini dikarenakan individu memiliki
kemampuan untuk memecahkan masalah praktis sehingga dapat melakukan
pengambilan keputusan terhadap tugas yang diberikan (Santrock, 2011)
Pada penelitian juga didapatkan hasil bahwa usia tidak memiliki hubungan
yang signifikan dengan self management. Hal ini dikarenakan keefektifan
pelaksanaan self management pada diabetes tipe 2 dipengaruhi oleh pengetahuan,
dukungan sosial, dan partisipasi aktif individu dalam program diabetes (Taylor,
1999).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa self efficacy tinggi
yang dimiliki oleh individu dengan diabetes tipe 2 berhubungan dengan perilaku
self management. Individu dengan diabetes tipe 2 akan melaksanakan
medication, diet, monitoring, olahraga, dan pengambilan keputusan dengan
semakin baik. Hasil penelitian ini didukung oleh Al-Kwaldeh, Al-Hasan, dan
Froelicher (2012) yang mengatakan bahwa self efficacy tinggi juga memiliki
perilaku self management yang baik dalam diet, olahraga dan tes glikemia. Di
samping itu, usia juga memiliki korelasi yang signifikan pada self efficacy dan
tidak memiliki korelasi dengan self management.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
E. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan dalam proses penelitian.
1. Pada proses pengambilan data, subjek penelitian belum mewakili sampel data
di wilayah Indonesia. Hal ini dikarenakan peneliti hanya mengambil data di
daerah Yogyakarta sehingga kurang mewakili keadaan subjek di seluruh
Indonesia. Subjek pada penelitian ini juga cenderung sedikit karena subjek
penelitian susah didapatkan dan tidak semua individu yang menderita diabetes
tipe 2 bersedia untuk diambil datanya.
2. Penelitian ini menggunakan teknik rating scale pada skala self efficacy yang
bertujuan untuk membuat subjek mampu memilih jawaban dengan spesifik.
Akan tetapi, subjek merasa sulit untuk menentukan jawaban berdasarkan
angka sehingga ada kemungkinan terjadi bias jawaban.
3. Pada penelitian ini kurangnya informasi mengenai data demografis subjek.
Hal ini menyebabkan deskripsi data subjek menjadi tidak lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pada penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan berdasarkan hasil
penelitian yaitu,
1. Self efficacy dan self management memiliki hubungan yang positif, tingkat
korelasi yang tergolong cukup, dan signifikan. Hal ini mengartikan semakin
tinggi self efficacy pada penderita diabetes tipe 2 maka akan semakin tinggi
pula self management dalam aktivitas sehari-hari. Sebaliknya, semakin rendah
self efficacy yang dimiliki penderita diabetes tipe 2 maka akan semakin redah
pula pelaksanaan self management dalam aktivitas sehari-hari.
2. Pada hasil tambahan berdasarkan data demografis terlihat bahwa usia
memiliki korelasi secara positif dan signifikan dengan self efficacy. Artinya,
jika tingkat usia semakin bertambah maka semakin tinggi pula tingkat self
efficacy individu. Jika tingat usia semakin kecil maka semakin rendah tingkat
self efficacy. Di samping itu usia tidak berkorelasi secara signifikan dengan
self management.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
B. Saran
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian selanjutnya diharapkan memperhitungkan keadaan subjek
dalam pengambilan data sehingga subjek mengetahui dengan benar maksud
jawaban yang diberikan. Kemudian, Penelitian selanjutnya dapat menyelidik
proses self efficacy dan self management pada penderita diabetes tipe 2.
Penelitian selanjutnya juga dapat membandingkan self efficacy dan self
management pada penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2.
2. Bagi Intasi Kesehatan di Indonesia
Instasi kesehatan dapat mengadakan pendampingan yang bersifat
meningkatkan self efficacy untuk mendukung peningkatan self management
yang dijalankan. Pendampingan peningkatan self efficacy dapat berupa
seminar, focus group discussion, dan kegiatan luar ruangan.
3. Bagi Para Individu dengan Diabetes Tipe 2
Individu dengan diabetes tipe 2 diharapkan memiliki keyakinan diri
dalam melaksanakan self management dalam kesehariannya. Keyakinan akan
kemampuan diri inilah yang mempengaruhi kepuasan hidup dan kondisi
kesehatan penderita diabetes tipe 2 di kedepannya. Keyakinan tersebut dapat
dibentuk dengan mengikuti pelatihan, seminar, dan perkumpulan sesama
individu diabetes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Daftar Pustaka
American Psychological Association (APA). (2007). APA Dictionary of Psychology. Washington DC: APA
Abujudeh, B. A., Abu Al Rub, R. F., Al-Faouri I. G., & Gharaibeh, M. K. (2010).
The Impact of Lifestyle modification in Preventing or Delaying the Progression of Type 2 diabetes Mellitus Among High-Risk People in Jordan.Journal of Research in Nursing, 17(1), 32-34.
Aljasem, L. I,, Peyrot, M., Wissow L., & Rubin R. R. (2001). The Impact of Barriers
and Self-Efficacy on Self- Care on Type 2 Diabetes. The Diabetes Educator. 27, 393 - 404.
Al-Khawaldeh, O. A., Al-Hassan, M. A., & Froelicher, E. S. (2011). Self-efficacy,
Self Management, and Glycemic Control in Adilts with Type 2 Diabetes mellitus. Journal of Diabetes and Its Complications. 26, 10-16
Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian (ed. Rev). Malang: UMM Press American Diabetes Association. (2013). Diabetes Management in Correctional
Institutions. Diabetes Care, 36 (Suppl. 1), S86-S92 Anderson, R. J., Freedland, K., Clouse, R., & Lustman, P. J. (2001). The Prevalance
Of Comorbid Depression in adults with diabetes: a meta analysis. Diabetes Care 24:1069-1078
Azwar, Saifuddin. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka pelajar Azwar, Saifuddin. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka pelajar Bandura, Albert. (1986). Social Foundations of Thought and Action a Social
Cognitive Theory. New Jersey: Prentice Hall, Inc.,Englewood Cliffs Bandura, Albert. (1997). Self Efficacy: The Exercise of Control.USA: Freeman and
Company Bararah, V. F. (2012, July). Ini Alasan Penderita Diabetes Perlu Berolahraga.
DetikHealth. Diunduh 13 Mei, 2013, dari http://health.detik.com/read/2012/07/03/093056/1956246/763/ini-alasan-penderita-diabetes-perlu-olahraga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Behrman, Kliegman, & Arvin. (1996). Ilmu Kesehatan Anak Nelson (Ed. Ke-15, Vol. 3). Jakarta: EGC
Bilous, R. W. (2002). Seri Kesehatan Bimbingan Dokter Pada Diabetes. Dian
Rakyat: Jakarta Badan Pusat Statistik(BPS). (2013). Penduduk Indonesia Menurut Provinsi 1971,
1980, 1990, 1995, 2000 dan 2010. Diunduh 13 Mei, 2013, dari http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&id_subyek=12
Brashers, V. L. (2003). Aplikasi Klinis Patofisiologi: PEMERIKSAAN 7
MANAJEMEN (Ed. Ke-2). Jakarta: EGC Cahyafitri, R. (2010, November 12). Jumlah penderita Diabetes Di Indonesia Terus
Meningkat. Diunduh 14 Maret, 2013, dari http://www.nationalgeographic.co.id/Jumlah-penderita-Diabetes-Di-Indonesia-Terus-Meningkat/
Cahyono, S. (2008). Gaya Hidup & Penyakit Modern. Yogyakarta: Kanisius Cobden, D. S., Niessen, L. W., Barr, C. E., Rutten, F. F. H., & Redekop, W. K.
(2010). Relationships among Self-Management, Patien Perception of Care, and Health Economic Outcomes for Decision-Making and Clinical Practice in Type 2 Diabetes. Value in Health. 13:1, 138 - 147
Creer, T. L., & Holroyd, K. A. (1997). Self-Management. Dalam Baum, Andrew.,
Newman, Stanton., Weinman, John., West, Robert., & McManus, Chris (Ed.), Cambridge Handbook of Psychology, Health, and Medicine (hh. 255-258). USA: Cambridge University Press
Datastatistik-Indonesia. (2013). Proyeksi Penduduk Indonesia Menurut Kelompok
Umur dan Jenis Kelamin. Diunduh 13 Mei, 2013 dari http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php?option=com_proyeksi&task=show&Itemid=172
Devettere, R. J. (2010). Practical Decision Making In Health Care Ethnics: Cases
and Concepts (Ed. Ke-3). Washington, D.C.: Georgetown University Press Feist J., & Feist G. J. (2008). Theories of Personality (ed. Ke-6). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Friedenberg L. (1995). Psychological Testing: Design, Analysis, and Use. USA:
Allyn and Bacon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Funnell, M. M., & Anderson, R. M. (2004). Empowerment and Self-Management of Diabetes. Clinical Diabetes. 22:3, 123-127
Funnell, M. M., Brown, T. L., Childs, B. P., Hosey, G. M., Jensen, B., Maryniuk, M.,
Peyrot, M., Piette, J. D., Reader, D., Siminerio, L. M., Weinger, K., & Weiss, M. A. (2008). National Standards for Diabetes Management Education. Diabetes Care. 31, S97- S104
Ganong, W.F. (1995). Fisiologi Kedokteran (ed. Ke-14). Jakarta: EGC Gonder-Frederick, L.A.G., Cox, D. J., & Ritterband L. M. (2002). Diabetes and
Behavioral Medicine : The Second Decade. Journal of Consulting and Clinical Psychology. Vol 70: 3, 611-625
Gordon, June. (2007). Food for Life. Dalam McDowell, Joan R. S., Matthews,
David., & Brown, Florence (Ed.). Diabetes: A Handbook for The Primary Healthcare Team (Ed. Ke-2)(hh. 123-150). UK: Elsevier
Health & Administration Development Group. (1999). Diabetes Management:
Clinical Pathways, Guidelines, and Patient Education, 1999. Gaithersburg, Maryland: Pengarang
Hill-Briggs, F., Gary, T. L., Bone, L. R., Hill, M. N., Levine, D. M., & Brancati, F. L.
(2005). Medication Adherence and Diabetes Control in Urban African Americans With Type 2 Diabetes. Health Psychology. 24: 4, 349-357
Hufman, Vernoy & Vernoy. (2000). Psychology in Action 5th edition.John Wiley &
Sonc, Inc: USA Hummel, F. L. (2013). Powerlessness. Dalam Lubkin, Ilene M., & Larsen, Pamala
D(Ed.). Chronic Illness: Impact and Intervention (Ed. Ke-8)(hh.315-337). USA: Jones & Bartlett Learning
Johnson, M.(1998).Diabetes Terapi dan Pencegahan.Indonesia Publishing House:
Bandung Kanbara, S., Taniguchi, H., Sakaue, M., Wanga, D., Takaki, J., Yajima, Y., Naruse,
F., Kojima, S., Sauriasari, R., & Ogino, K. (2008). Social support, self-efficacy and psychological stress responses among outpatients with diabetes in Yogyakarta, Indonesia. Diabetes Research and Clinical Practice. 80, 56-62
Kanner, S., Hamrin, V., & Grey, M. (2003). Depression in Adolescent With Diabetes.
Journal of Child and Adolescent Psychiatric Nursing. 16(1), 15-24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Klinik Diabetes Nusantara. (2007). Kontrol HbA1C. Diunduh 13 Mei, 201 dari http://www.klinikdiabetesnusantara.com/pages/tentang-diabetes/kontrol-hba1c.php
Kummar, Abbas, & Fauston. (2005). Robbins & Cotran Dasar Patologis Penyakit
(ed. Ke-7). Penerbit Buku Kedokteran: EGC Lerman, Israel. (2005). Adherence to Treatment: The Key for Avoiding Long-Term.
Archives of Medical Research. 36, 300-306 Levich, B. R. (2007). Self-Management in Chronic Illness. Dalam Nuovo, Jim (Ed.),
Chronic Disease Management (hh. 9-31). USA: Springer Macrodimitris & Endler. (2001). Coping, Control, and Adjustment in Type 2
Diabetes. Health psychology, 3, 208-216 Mamerow, M. M. (2008). Biopsychosocial Outcomes of a Resilience and Diabetes
Self-Management. United States: IMM Maribel Salas, Dyfrig Hughes, Alvaro Zuluaga, Kawitha Vardeva, Maximilian
Lebmeier. 2009. Costs of Medication Nonadherence in Patients with Diabetes Mellitus: A Systematic Review and Critical Analysis of the Literature.Value in Health.12,915-922
Marshal, J. C., & McHardy, B. (1999). Principles of Self Management: The Key To
Personal and Professional Success. Canada: Testing Consultans International Ltd
McDowell, J., & Brown, F. (2007). Monitoring Diabetes. Dalam McDowell, Joan R.
S., Matthews, David., & Brown, Florence (Ed.). Diabetes: A Handbook for The Primary Healthcare Team (Ed. Ke-2)(hh. 151-172). UK: Elsevier
Misnadiarly. (2006). Gangren, Ulcer, Infeksi. Mengenal, Menanggulangi, dan
Mencegah Komplikasi (ed. Ke-1). Jakarta: Pustaka Populer Obor Myers, D. G. (1983). Social Psychology. USA: McGraw-Hill Nam, S., Chesla, C., Stotts, N. A., Kroon, L., & Janson, S. L. (2011). Barrier to
Diabetes Management: Patient and Provider Factors.Diabetes Research and Clinical Practice.93, 1-9
Nuovo, Jim. (2007).Chronic Disease Management .USA: Springer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
O’Hea, E. L., Moon, S., Grothe, K. B., Boudereaux, E., Bodenlos, J. S., Wallston, K., Brantley P. J. (2009). The Interaction Of locus of Control, Self-Efficacy, and Outcome Expectancy in Relation to HbA1c in Medically Underserved Individuals with Type 2 Diabetes. Journal Behavior Medicine. 32, 106-117
Park, H., Hong, Y., Lee, H., Ha, E., Sung, Y. (2004). Individuals With Type 2
Diabetes and Depressive Symptoms Exhibited lower Adherence With Self-Care. Journal of Clinical Epidemiology. 57, 978-984
Paul, C., Wayne, K., Joan, R., & Edward, W. (2001). The Patient-Provider
Relationship: Attachment Theory and Adherence to Treatment in Diabetes. The American Journal of Psychiatry. 158, 29-35
Pdpersi, (2011, November 11). RI Ranking Keempat Jumlah Penderita Diabetes
Terbanyak Dunia. Dipungut 8 Maret, 2013, dari http://www.pdpersi.co.id/RI-Ranking-Keempat-Jumlah-Penderita-Diabetes-Terbanyak-Dunia/
Pervin, L. A., Cervone, P., & John, O. P. (2010). Psikologi Kepribadian Teori &
Penelitian (ed. Ke-9). Jakarta: Kencana Prenada Media Group Peyrot, M., Burns, K. K., Daviesc, M., Forbes, A., Hermanse, N., Holtf, R., Kalrag,
S., Nicolucci, A., Pouwer, F., Wensj, J., Willaingk, I., & Skovlundl, S. E. (2012). Diabetes Attitudes Wishes and Needs 2 (DAWN2): A multinational, multi-stakeholder study of psychosocial issues in diabetes and person-centred diabetes care. Diabetes Research and Clinical Practice. 1-11
Pramudiarja, A.U.(2012, Februari 20). Ini Bedanya Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2.
Diunduh 8 Maret, 2013, dari http://m.detik.com/health/read/2012/02/20/162754/1847096/763/
Purtierplacenta, (2011, November 10). Pentingnya Pemeriksaan Gula Darah bagi
Penderita Diabetes. Diunduh 14 Mei, 2013, dari http://www.purtierplacenta.com/kontrol-gula-darah-pada-penderita-diabetes/
Regina.(tanpa tahun). Olahraga untuk Penderita Diabetes. Diunduh 13 Mei, 2013,
dari http://www.diabetesmelitus.org/olahraga-untuk-penderita-diabetes/ RiauPosOnline. (2012, Juli 20). Penderita Diabetes Tipe Dua Di Indonesia Capai 90
Persen. Diunduh 8 Maret, 2013, dari http://www.RiauPos.co/Penderita- Diabetes-Tipe-Dua-Di-Indonesia-Capai-90-Persen/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Rose, M., Flieghe, H., Hildebrandt, M., Schirop, T., & Klapp, B. F. (2002). The Network of psychological Variables in patient with Diabetes and Their Importance for Quality ofLife and Metabolic Control. Diabetes Care, 25, 35-42
Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi: Dari Blog menjadi Buku. Yogyakarta:
USD Santrock, J.W. (1995). Life Span Development – Perkembangan Masa Hidup (ed. Ke-
5)(jilid 2). Jakarta: Erlangga Santrock, J.W. (2011). Life Span Development – Perkembangan Masa Hidup (ed. Ke-
13)(jilid 2). Jakarta: Erlangga Saiiari, A., Moslehi, M., & Sajadiyan, M. (2011). Effects of Crawl Swimming on
Depression in Type 2 Diabetic Patients. Procedia- Social and Behavioral Sciences. 30, 2156- 2160
Sarkar U., Fisher L., & Schillinger D. (2006). Is Self-Efficacy Associated with
Diabetes Self-Management Across Race/ Ethnicity and Health literacy. Diabetes Care. 29:4, 823 – 829
Savoca, M., & Miller, C. (2001). Food selection and Eating Pattern: Themes Found
among People with Type 2 Diabetes Mellitus. Journal of Nutrition Education. 33(4), 224-233
Schafer, L. C., McCaul, K. D., & Glasgow, R. E. (1986). Supportive and
Nonsupportive Family Behavior: Relation Adherence and Metabolic Control in Person with Type I diabetes. Diabetes Care.9:2,79-85
Schunk, D. H. (2012). Learning Theories an Educational Perspective (ed. Ke-6).
Yogyakarta:Pustaka Pelajar Senécal, C., Nouwen, A., & White, D. (2000). Motivation and Dietary Self-Care in
Adults With Diabetes: Complementary or Competing Constructs?. Health Psychology, 5, 452-457
Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta Sustrani, L., Alam, S., & Hadibroto, I. (2006). Diabetes. Jakarta: Gramedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Sutedjo, A.Y. (2010). 5 Strategi Penderita Diabetes Melitus Berusia Panjang. Yogyakarta: Kanisius
Taylor, S. E. (1999). Health Psychology (ed. Ke-4). Singapur: McGraw-Hill
International Edition Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2009). Psikologi Sosial (ed. Ke -12).
Jakarta: Kencana Prenada Media Group Thoolen, B. J., De Ridder, D. T., Bensing, J. M., Gorter, K. J., & Rutten, G. E.
(2006). Psychological Outcomes of Patients With Screen-Detected Type 2 Diabetes. Diabetes Care. 29(10), 2257-2262
Usman, H., & Akbar P. S. (2006). Pengantar Statistika (ed. Ke-2). Jakarta: Bumi
Aksara Walpole, R. E. (1988). Pengantar Statistika (ed. Ke-3). Jakarta: PT Gramedia Watari, K., Letamendi, A., Elderkin-Thompson, V., Haroon, E., Miller, J., Darwin,
C., & Kumar A. (2006). Cognitive Function in Adults with Type 2 Diabetes and Major Depression. Archives of Clinical Neuropsychology. 21, 786- 796
Williams K. E., & Bond M. J. (2010). The Roles of Self Efficacy, Outcome
Expectancies and Social Support in the Self-Care Behaviours of Diabetics. Psychology, Health & Medicine, 7:2, 127 – 141
Woolfolk, A. (2009). Educational Psychology ACTIVE LEARNING EDITION (ed.
Ke-10). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
LAMPIRAN 1
SKALA UJI COBA
Yogyakarta, Agustus 2013
Kepada:
Saudara/i yang berpartisipasi
Dengan hormat, saya:
Nama : Ni Made Brigitha A. P. D
Fakultas : Psikologi
Universitas : Sanata Dharma
Dalam rangka penyusunan tugas akhir, untuk menyelesaikan tanggung jawab sebagai
mahasiswa. Maka saya mohon bantuan dan kesediaan Saudara/i untuk memberikan
tanggapan terhadap pernyataan yang telah saya susun dalam skala ini. Tanggapan
yang saudara/i berikan akan terjaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, Saudara/i
dimohon untuk menjawab sesuai dengan keadaan Saudara/i yang sebenarnya.
Saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi dalam
penelitian saya ini.
Hormat saya,
Ni Made Brigitha A. P. D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
DATA IDENTITAS
Inisial :
Tempat/ Tanggal Lahir :
Usia :
Jenis Kelamin : P / L
Lama terkena diabetes : ……. Tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
SKALA I
Petunjuk:
Baca dan pahami setiap pernyataan berikut, kemudian nyatakan apakah isi
pernyataan itu sesuai dengan diri Anda, dengan cara memberikan tanda silang (X)
pada salah satu jawaban yang tersedia.
Adapun pilihan jawaban tersebut adalah:
S : Bila pernyataan tersebut “Selalu” dengan diri Anda.
HS : Bila pernyataan tersebut “Hampir Selalu” dengan diri Anda.
J : Bila pernyataan tersebut “Jarang” dengan diri Anda.
TP : Bila pernyataan tersebut “Tidak Pernah” dengan diri Anda.
Anda bebas untuk menentukan pilihan jawaban Anda sendiri. Dalam hal ini tidak
ada jawaban benar atau salah, karena jawaban Anda yang mencerminkan diri
masing-masing.
Contoh cara pengisian:
Pernyataan Jawaban
Saya rajin berolahraga setiap pagi S HS J TP
Ketika Anda keliru memilih jawaban dan memberi tanda silang (X), maka
Anda dapat mengganti pilihan jawaban dan memberi tanda silang (X) pada pilihan
jawaban yang sesuai.
Contoh koreksi:
Pernyataan Jawaban
Saya rajin berolahraga setiap pagi S HS J TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
NO PERNYATAAN JAWABAN
1. Saya minum obat setiap hari. S HS J TP
2. Saya minum obat tepat waktu. S HS J TP
3. Saya minum obat secara teratur. S HS J TP
4. Saya minum obat dengan dosis yang tepat. S HS J TP
5. Saya minum obat sesuai petunjuk dokter. S HS J TP
6. Saya menyimpan obat ditempat yang
seharusnya.
S HS J TP
7. Saya menjaga obat agar tidak terkontaminasi hal
lain.
S HS J TP
8. Terkadang saya lupa untuk minum obat setiap
hari.
S HS J TP
9. Saya minum obat lebih dari waktu yang
dianjurkan.
S HS J TP
10. Saya minum obat jika ada yang mengingatkan S HS J TP
11. Saya minum obat dengan dosis kurang dari
aturan.
S HS J TP
12. Saya tidak mengkonsultasikan aturan minum
obat yang saya konsumsi pada dokter.
S HS J TP
13. Saya meletakan obat saya disembarang tempat. S HS J TP
14. Menyimpan obat dimana saja tidak mengurangi
kualitas obat yang saya minum.
S HS J TP
15. Setiap hari saya melakukan pengelolaan pola
makan.
S HS J TP
16. Pola makan yang saya pilih sesuai dengan
anjuran dokter.
S HS J TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
17. Pola makan saya sesuai dengan aturan diet yang
ditetapkan untuk menjaga berat badan ideal.
S HS J TP
18. Saya makan dengan tetap menjaga berat badan
saya.
S HS J TP
19. Saya memperhitungkan asupan karbohidrat pada
makanan yang dikonsumsi sesuai dengan
anjuran dokter.
S HS J TP
20. Saya memperhitungkan asupan lemak pada
makanan yang dikonsumsi sesuai dengan
anjuran dokter.
S HS J TP
21. Pola makan saya seperti orang yang tidak
menderita diabetes
S HS J TP
22. Saya makan tanpa mengikuti pola yang
dianjurkan dokter
S HS J TP
23. Saya makan dengan porsi yang sama seperti
sebelum didiagnosis diabetes
S HS J TP
24. Saya makan secara berlebihan tanpa menjaga
berat badan
S HS J TP
25. Jumlah karbohidrat yang saya konsumsi, tidak
saya batasi.
S HS J TP
26. Jumlah lemak dalam makanan saya tidak saya
batasi jumlahnya.
S HS J TP
27. Saya melakukan pengecekan gula darah secara
rutin.
S HS J TP
28. Dalam keadaan sehat saya tetap melakukan
pengecekan gula darah.
S HS J TP
29. Saya melakukan pengecekan kadar gula darah
hanya jika diperlukan.
S HS J TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
30. Saya merasa perlu melakukan pengecekan gula
darah ketika saya merasa tidak sehat.
S HS J TP
31. Saya melakukan olahraga 3 – 4 kali seminggu. S HS J TP
32. Saya selalu meluangkan waktu untuk
berolahraga
S HS J TP
33. Saya melakukan olahraga seperti berjalan,
berlari, olahraga lainnya.
S HS J TP
34. Saya mengikuti senam untuk menjaga
kesehatan.
S HS J TP
35. Olahraga yang saya lakukan terlebih dahulu
saya konsultasikan dengan dokter.
S HS J TP
36. Saya menanyakan pada dokter jenis olahraga
yang dapat dilakukan.
S HS J TP
37. Saya melakukan olahraga sesekali saja. S HS J TP
38. Saya terlalu sibuk untuk berolah raga. S HS J TP
39. Saya hanya melakukan rutinitas seperti biasa
tanpa berolahraga.
S HS J TP
40. Saya malas mengikuti program senam bagi
pasien diabetes
S HS J TP
41. Saya melakukan olahraga sesuai dengan
pemahaman saya saja.
S HS J TP
42. Saya tidak menanyakan jenis-jenis olahraga
yang baik bagi kesehatan saya pada dokter.
S HS J TP
43. Saya melakukan kontrol secara rutin ke dokter. S HS J TP
44. Ketika sehat saya tetap memeriksakan kondisi
diabetes saya pada dokter.
S HS J TP
45. Saya memeriksakan gula darah ketika menemui
dokter.
S HS J TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
46. Saya menanyakan perkembangan kesehatan
saya setiap kali berjunjung ke dokter.
S HS J TP
47. Saya melakukan kontrol ke dokter jika
diperlukan saja.
S HS J TP
48. Ketika merasa tidak sehat saya baru
memeriksakan kondisi diabetes saya.
S HS J TP
49. Saya sering tidak menanyakan keadaan gula
darah saya
S HS J TP
50. Saya hanya melalukan kontrol tanpa
menanyakan perkembangan kesehatan saya.
S HS J TP
51. Ketika gula darah saya naik saya tahu yang
harus saya lakukan.
S HS J TP
52. Saya tahu makanan yang baik bagi saya ketika
sedang berada di pesta.
S HS J TP
53. Ketika gula darah saya turun saya tahu yang
harus dilakukan
S HS J TP
54. Saya mengetahui akibat yang akan terjadi bila
saya tidak minum obat secara terarur.
S HS J TP
55. Saya mengetahui penyebab ketika kondisi gula
darah saya naik.
S HS J TP
56. Saya mengetahui dampak dari olahraga teratur
bagi kesehatan saya
S HS J TP
57. Saya kurang memahami kondisi diabetes saya
sehingga saya kurang yakin dengan apa yang
harus saya lakukan ketika kondisi saya
menurun.
S HS J TP
58. Saat pesta, saya tidak memilih makanan. S HS J TP
59. Saya bingung dengan cara menjaga tingkat gula S HS J TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
darah.
60. Saya tidak mengetahui penyebab ketika kondisi
saya menurun.
S HS J TP
61. Saya mengambil keputusan hanya berdasarkan
pemahaman saya.
S HS J TP
62. Saya mengambil keputusan tanpa mengetahui
akibat yang akan terjadi berkaitan dengan
diabetes saya.
S HS J TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
SKALA II
Petunjuk:
Baca dan pahami setiap pernyataan berikut, kemudian nyatakan apakah isi
pernyataan itu sesuai dengan diri Anda, dengan cara memberikan tanda lingkar
( ) pada salah satu jawaban yang tersedia. Semakin ke kiri menunjukkan tingkatan
angka yang semakin kecil, sedangkan semakin ke kanan menunjukkan tingkatan
angka yang semakin besar
Anda bebas untuk menentukan pilihan jawaban Anda sendiri. Dalam hal ini tidak
ada jawaban benar atau salah, karena jawaban Anda yang mencerminkan diri
masing-masing.
Contoh cara pengisian:
Pernyataan
Saya mampu berolahraga setiap pagi
Tidak mampu 1 2 3 4 5 mampu
Ketika Anda keliru memilih jawaban dan memberi tanda silang (X), maka
Anda dapat mengganti pilihan jawaban dan memberi tanda silang (X) pada pilihan
jawaban yang sesuai.
Contoh koreksi:
Pernyataan
Saya mampu berolahraga setiap pagi
Tidak mampu 1 2 3 4 5 mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
NO PERNYATAAN
1 Saya percaya bahwa saya menjalankan tugas-tugas yang diberikan sesuai
standar.
Tidak percaya 1 2 3 4 5 percaya
2 Saya mampu melakukan tuntutan tugas yang sulit.
Tidak Mampu 1 2 3 4 5 Mampu
3 Saya siap menghadapi rintangan dalam melaksanakan tugas.
Tidak Siap 1 2 3 4 5 Siap
4 Saya menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.
Tidak Menyelesaikan 1 2 3 4 5 Menyelesaikan
5 Saya mencari pemecahan untuk persoalan sulit agar tugas yang diberikan
dapat selesai.
Tidak Mencari 1 2 3 4 5 Mencari
6 Saya mengerjakan setiap tugas yang diberikan dengan optimal.
Tidak Mengerjakan 1 2 3 4 5 Mengerjakan
7 Tuntutan tugas bukan lah suatu beban bagi saya.
Tidak Beban 1 2 3 4 5 Beban
8 Saya melaksanakan tugas yang saya pilih sendiri.
Tidak Melaksanakan 1 2 3 4 5 Melaksanakan
9 Saya cenderung menghindari tugas yang sulit dilakukan.
Tidak Menghindar 1 2 3 4 5 Menghindar
10 Saya takut menghadapi tugas yang tidak saya pahami.
Tidak Takut 1 2 3 4 5 Takut
11 Saya tidak mengerjakan setiap tugas yang diberikan secara optimal.
Tidak Mengerjakan 1 2 3 4 5 Mengerjakan
12 Saya menunda pengerjaan ketika mulai terbebani dengan tugas yang ada.
Tidak Menunda 1 2 3 4 5 Menunda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
13 Saya lebih senang melakukan tugas yang mudah.
Tidak Senang 1 2 3 4 5 Senang
14 Saya menyerah ketika menghadapi kesulitan dalam pelaksanaan tugas.
Tidak Menyerah 1 2 3 4 5 Menyerah
15 Dalam kondisi apa pun saya dapat bekerja secara optimal
Tidak Bekerja 1 2 3 4 5 Bekerja
16 Lingkungan yang tidak kondusif tidak menghalangi saya dalam
berkegiatan.
Tidak Menghalangi 1 2 3 4 5 Menghalangi
17 Ketika ada hal yang tidak sesuai dengan keinginan, saya tetap dapat
menangani dengan baik.
Tidak Dapat 1 2 3 4 5 Dapat
18 Saya tahu apa yang harus dilakukan ketika menghadapi kesulitan
Tidak Mengetahui 1 2 3 4 5 Mengetahui
19 Saya siap menangani kondisi apa pun dalam hidup.
Tidak Siap 1 2 3 4 5 Siap
20 Ketika saya gagal melakukan suatu hal, saya akan mencoba melakukannya
kembali
Tidak Mencoba 1 2 3 4 5 Mencoba
21 Saya mampu melaksanakan tugas dalam kondisi yang sulit.
Tidak Mampu 1 2 3 4 5 Mampu
22 Saya dapat melaksanakan tugas jika bekerja dalam kondisi nyaman.
Tidak Melaksanakan 1 2 3 4 5 Melaksanakan
23 Saya kesulitan melaksanakan tugas ketika lingkungan tidak mendukung
Tidak Kesulitan 1 2 3 4 5 Kesulitan
24 Saya resah ketika hal yang saya lakukan tidak sesuai dengan keinginan
Tidak Resah 1 2 3 4 5 Resah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
25 Saya bingung ketika menghadapi situasi sulit.
Tidak Bingung 1 2 3 4 5 Bingung
26 Saya hanya dapat melaksanakan tugas dalam kondisi mudah
Tidak Melaksanakan 1 2 3 4 5 Melaksanakan
27 Saya berhenti berusaha ketika saya gagal melaksanakan tugas
Tidak Berusaha 1 2 3 4 5 Berusaha
28 Saya tidak yakin dalam melaksanakan tugas ketika menghadapi kondisi
yang sulit
Tidak Yakin 1 2 3 4 5 Yakin
29 Saya memiliki keterampilan yang cukup untuk melaksanakan tugas yang
diberikan.
Tidak Memiliki 1 2 3 4 5 Memiliki
30 Ketika menghadapi kesulitan, saya mencari solusi untuk menyelesaikannya
Tidak Mencari 1 2 3 4 5 Mencari
31 Saya yakin akan kemampuan saya dalam melaksanakan setiap tugas
Tidak Mampu 1 2 3 4 5 Mampu
32 Saya mampu menghadapi setiap kesulitan yang saya hadapi.
Tidak Mampu 1 2 3 4 5 Mampu
33 Saya yakin mampu melakukan tugas sulit jika saya berusaha
Tidak Yakin 1 2 3 4 5 Yakin
34 Jika saya gagal, saya tahu bagaimana untuk memperbaikinya
Tidak Mengetahui 1 2 3 4 5 Mengetahui
35 Dalam menghadapi tugas sulit, saya punya banyak cara untuk
menghadapinya
Tidak Ada cara 1 2 3 4 5 Ada Cara
36 Saya tidak yakin dengan keterampilan yang saya miliki dalam pelaksanaan
tugas
Tidak Yakin 1 2 3 4 5 Yakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
37 Saya cenderung menyerah ketika merasa tidak mampu
Tidak Menyerah 1 2 3 4 5 Menyerah
38 Saya hanya mampu melakukan tugas-tugas tertentu
Tidak Mampu 1 2 3 4 5 Mampu
39 Saya tidak mampu menghadapi tugas-tugas yang diberikan
Tidak Mampu 1 2 3 4 5 Mampu
40 Saya menunggu pertolongan ketika menghadapi kesulitan
Tidak Menunggu 1 2 3 4 5 Menunggu
41 Saya malas memperbaiki kegagalan dalam setiap tugas yang saya lakukan
Tidak Memperbaiki 1 2 3 4 5 Memeperbaiki
42 Saya bingung dalam menghadapi tugas-tugas yang sulit
Tidak Bingung 1 2 3 4 5 Bingung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN 2
RELIABILITAS SKALA
A. Self Management
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary
N % Cases
Valid 30 100.0
Excluded(a)
0 .0
Total
30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N M1 3.6000 .72397 30 M2 3.5000 .77682 30 M3 3.6000 .85501 30 M4 3.7667 .67891 30 M5 3.9000 .30513 30 M6 3.6667 .66089 30 M7 3.7667 .50401 30 M8 3.2333 .81720 30 M9 3.2000 .96132 30 M10 3.6000 .81368 30 M11 3.5667 .72793 30 M12 3.3000 1.08755 30 M13 3.5333 .89955 30 M14 3.1667 1.05318 30 M15 3.2333 .93526 30 M16 3.1333 .97320 30 M17 3.0000 .94686 30 M18 3.1667 .91287 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
M19 3.1667 .98553 30 M20 3.1333 1.10589 30 M21 3.0000 1.14470 30 M22 2.9333 1.04826 30 M23 3.0667 1.20153 30 M24 3.5333 .77608 30 M25 3.3333 .84418 30 M26 3.2000 .99655 30 M27 3.5000 .68229 30 M28 3.5333 .73030 30 M29 3.1000 .88474 30 M30 2.0333 1.21721 30 M31 2.7000 1.23596 30 M32 3.3333 .80230 30 M33 3.3667 .80872 30 M34 2.4667 1.27937 30 M35 1.9000 1.12495 30 M36 2.1000 1.32222 30 M37 2.9000 1.15520 30 M38 3.1333 .81931 30 M39 2.7333 1.04826 30 M40 3.1000 1.02889 30 M41 2.0000 1.08278 30 M42 2.8000 1.09545 30 M43 3.4667 .81931 30 M44 3.3667 1.03335 30 M45 2.9333 1.04826 30 M46 3.3667 .88992 30 M47 2.7333 1.11211 30 M48 2.8000 1.18613 30 M49 3.0667 .90719 30 M50 2.7333 1.11211 30 M51 3.7667 .43018 30 M52 3.3000 .79438 30 M53 3.6667 .60648 30 M54 3.6333 .55605 30 M55 3.3667 .80872 30 M56 3.8000 .48423 30 M57 2.6333 .99943 30 M58 3.0000 .98261 30 M59 3.2667 1.01483 30 M60 2.5000 1.19626 30 M61 2.7000 1.14921 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
M62 2.8333 1.05318 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted M1 191.3333 390.299 .557 .873 M2 191.4333 389.771 .534 .873 M3 191.3333 385.057 .625 .871 M4 191.1667 389.247 .636 .872 M5 191.0333 402.861 .310 .876 M6 191.2667 404.892 .054 .878 M7 191.1667 397.178 .464 .875 M8 191.7000 389.459 .516 .873 M9 191.7333 395.995 .257 .876 M10 191.3333 398.368 .238 .876 M11 191.3667 396.999 .318 .875 M12 191.6333 393.895 .270 .876 M13 191.4000 399.628 .176 .877 M14 191.7667 404.599 .025 .879 M15 191.7000 391.666 .384 .874 M16 191.8000 399.062 .173 .877 M17 191.9333 398.754 .188 .877 M18 191.7667 399.564 .174 .877 M19 191.7667 388.254 .451 .873 M20 191.8000 391.131 .329 .875 M21 191.9333 380.754 .553 .871 M22 192.0000 391.655 .337 .875 M23 191.8667 394.395 .229 .877 M24 191.4000 394.731 .370 .875 M25 191.6000 393.490 .375 .874 M26 191.7333 394.271 .290 .875 M27 191.4333 393.909 .457 .874 M28 191.4000 395.076 .384 .875 M29 191.8333 390.764 .435 .874 M30 192.9000 393.679 .240 .877 M31 192.2333 391.289 .285 .876 M32 191.6000 403.007 .096 .878 M33 191.5667 402.806 .101 .878 M34 192.4667 395.775 .184 .878 M35 193.0333 390.033 .348 .875 M36 192.8333 384.764 .390 .874 M37 192.0333 384.378 .465 .873
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
M38 191.8000 414.097 -.240 .881 M39 192.2000 384.303 .520 .872 M40 191.8333 402.764 .071 .879 M41 192.9333 392.478 .305 .875 M42 192.1333 396.671 .204 .877 M43 191.4667 386.189 .618 .872 M44 191.5667 384.668 .519 .872 M45 192.0000 405.241 .010 .880 M46 191.5667 393.495 .353 .875 M47 192.2000 394.166 .257 .876 M48 192.1333 394.051 .240 .876 M49 191.8667 388.464 .488 .873 M50 192.2000 391.476 .319 .875 M51 191.1667 402.006 .265 .876 M52 191.6333 398.171 .251 .876 M53 191.2667 398.064 .344 .875 M54 191.3000 396.562 .446 .875 M55 191.5667 399.289 .211 .876 M56 191.1333 403.568 .152 .877 M57 192.3000 390.562 .385 .874 M58 191.9333 394.409 .292 .875 M59 191.6667 383.402 .562 .872 M60 192.4333 397.426 .166 .878 M61 192.2333 397.495 .173 .877 M62 192.1000 390.507 .364 .874
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
B. Self Efficacy
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary
N % Cases
Valid 30 100.0
Excluded(a)
0 .0
Total
30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.708 42
Item Statistics
Mean Std. Deviation N S1 4.4667 .68145 30 S2 3.8000 1.12648 30 S3 4.4000 .85501 30 S4 4.4333 .81720 30 S5 4.3333 .84418 30 S6 4.3667 .92786 30 S7 2.4000 1.52225 30 S8 1.4000 .81368 30 S9 3.4333 1.45468 30 S10 3.2000 1.47157 30 S11 1.9000 .95953 30 S12 2.8333 1.41624 30 S13 1.4333 1.10433 30 S14 3.8667 1.38298 30 S15 4.0667 .94443 30 S16 2.6000 1.49943 30 S17 4.1333 1.10589 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
S18 4.4667 .68145 30 S19 4.6667 .54667 30 S20 4.4333 1.00630 30 S21 3.7667 1.19434 30 S22 1.2000 .48423 30 S23 2.9000 1.39827 30 S24 2.3000 1.20773 30 S25 3.6000 1.52225 30 S26 1.8333 1.20583 30 S27 1.7667 1.13512 30 S28 2.3333 1.26854 30 S29 4.3667 .66868 30 S30 4.3667 1.03335 30 S31 4.7000 .65126 30 S32 4.4333 .67891 30 S33 4.6333 .49013 30 S34 4.4333 .72793 30 S35 4.2667 .98027 30 S36 1.7667 .97143 30 S37 3.4333 1.43078 30 S38 1.9667 1.09807 30 S39 2.1000 1.24152 30 S40 3.0000 1.53128 30 S41 1.6667 .95893 30 S42 3.1667 1.31525 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted S1 134.1667 166.144 -.119 .715 S2 134.8333 162.144 .038 .712 S3 134.2333 158.737 .234 .702 S4 134.2000 160.097 .181 .704 S5 134.3000 152.286 .553 .688 S6 134.2667 166.616 -.124 .718 S7 136.2333 164.530 -.060 .723 S8 137.2333 163.289 .027 .710 S9 135.2000 144.648 .507 .680 S10 135.4333 143.702 .529 .678 S11 136.7333 169.237 -.226 .723 S12 135.8000 144.717 .522 .680 S13 137.2000 162.441 .030 .712
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
S14 134.7667 141.082 .655 .670 S15 134.5667 150.944 .546 .686 S16 136.0333 177.413 -.379 .745 S17 134.5000 156.259 .254 .700 S18 134.1667 157.316 .394 .697 S19 133.9667 157.895 .460 .697 S20 134.2000 153.200 .414 .692 S21 134.8667 150.189 .441 .688 S22 137.4333 166.875 -.207 .715 S23 135.7333 152.478 .292 .697 S24 136.3333 153.678 .313 .696 S25 135.0333 141.137 .582 .673 S26 136.8000 156.510 .217 .702 S27 136.8667 168.120 -.166 .723 S28 136.3000 165.666 -.084 .721 S29 134.2667 159.857 .249 .702 S30 134.2667 160.271 .121 .707 S31 133.9333 165.375 -.077 .713 S32 134.2000 158.924 .300 .701 S33 134.0000 162.138 .171 .706 S34 134.2000 156.097 .434 .695 S35 134.3667 151.413 .503 .688 S36 136.8667 173.775 -.398 .731 S37 135.2000 144.993 .507 .681 S38 136.6667 160.989 .083 .709 S39 136.5333 170.395 -.229 .729 S40 135.6333 141.964 .554 .675 S41 136.9667 172.378 -.349 .729 S42 135.4667 145.499 .545 .680
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Reliability (setelah menghilangkan item negatif)
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N % Cases Valid 30 100.0
Excluded(
a) 0 .0
Total
30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Item
s
.865 30
Item Statistics
Mean Std. Deviation N S2 3.8000 1.12648 30 S3 4.4000 .85501 30 S4 4.4333 .81720 30 S5 4.3333 .84418 30 S8 1.4000 .81368 30 S9 3.4333 1.45468 30 S10 3.2000 1.47157 30 S12 2.8333 1.41624 30 S13 1.4333 1.10433 30 S14 3.8667 1.38298 30 S15 4.0667 .94443 30 S17 4.1333 1.10589 30 S18 4.4667 .68145 30 S19 4.6667 .54667 30 S20 4.4333 1.00630 30 S21 3.7667 1.19434 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
S23 2.9000 1.39827 30 S24 2.3000 1.20773 30 S25 3.6000 1.52225 30 S26 1.8333 1.20583 30 S29 4.3667 .66868 30 S30 4.3667 1.03335 30 S32 4.4333 .67891 30 S33 4.6333 .49013 30 S34 4.4333 .72793 30 S35 4.2667 .98027 30 S37 3.4333 1.43078 30 S38 1.9667 1.09807 30 S40 3.0000 1.53128 30 S42 3.1667 1.31525 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted S2 103.5667 220.875 .122 .868 S3 102.9667 219.482 .238 .865 S4 102.9333 219.306 .259 .864 S5 103.0333 209.964 .636 .857 S8 105.9667 225.275 .012 .869 S9 103.9333 201.513 .547 .856 S10 104.1667 201.937 .529 .857 S12 104.5333 202.947 .528 .857 S13 105.9333 219.513 .168 .867 S14 103.5000 198.672 .658 .853 S15 103.3000 210.424 .545 .858 S17 103.2333 216.668 .256 .865 S18 102.9000 217.197 .427 .861 S19 102.7000 217.597 .517 .861 S20 102.9333 210.202 .515 .858 S21 103.6000 207.007 .518 .858 S23 104.4667 210.740 .334 .863 S24 105.0667 214.478 .291 .864 S25 103.7667 199.289 .573 .855 S26 105.5333 220.809 .111 .869 S29 103.0000 220.000 .292 .864 S30 103.0000 218.552 .217 .865 S32 102.9333 217.857 .395 .862 S33 102.7333 221.444 .312 .864
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
S34 102.9333 214.409 .530 .860 S35 103.1000 208.162 .605 .856 S37 103.9333 201.444 .560 .856 S38 105.4000 223.972 .032 .870 S40 104.3667 200.378 .542 .857 S42 104.2000 201.614 .613 .855
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
LAMPIRAN 3
SKALA PENELITIAN
Yogyakarta, Agustus 2013
Kepada:
Saudara/i yang berpartisipasi
Dengan hormat, saya:
Nama : Ni Made Brigitha A. P. D
Fakultas : Psikologi
Universitas : Sanata Dharma
Dalam rangka penyusunan tugas akhir, untuk menyelesaikan tanggung jawab sebagai
mahasiswa. Maka saya mohon bantuan dan kesediaan Saudara/i untuk memberikan
tanggapan terhadap pernyataan yang telah saya susun dalam skala ini. Tanggapan
yang saudara/i berikan akan terjaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, Saudara/i
dimohon untuk menjawab sesuai dengan keadaan Saudara/i yang sebenarnya.
Saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi dalam
penelitian saya ini.
Hormat saya,
Ni Made Brigitha A. P. D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
DATA IDENTITAS
Inisial :
Tempat/ Tanggal Lahir :
Usia :
Jenis Kelamin : P / L
Lama terkena diabetes : ……. Tahun
1. Mencari informasi mengenai diabetes tipe 2 melalui membaca buku-buku
kesehatan, seminar, atau media informasi lainnya:
Ya Tidak
2. Mendapatkan perhatian dan dukungan dari keluarga atau lingkungan terhadap
pengelolaan diabetes:
Ya Tidak
3. Mendapatkan penjelasan informasi pengobatan yang baik dari dokter, perawat,
rumah sakit, atau institusi klinis:
Ya Tidak
4. Mengikuti perkumpulan sesama pasien diabetes:
Ya Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
SKALA I
Petunjuk:
Baca dan pahami setiap pernyataan berikut, kemudian nyatakan apakah isi
pernyataan itu sesuai dengan diri Anda, dengan cara memberikan tanda silang (X)
pada salah satu jawaban yang tersedia.
Adapun pilihan jawaban tersebut adalah:
S : Bila pernyataan tersebut “Selalu” dengan diri Anda.
HS : Bila pernyataan tersebut “Hampir Selalu” dengan diri Anda.
J : Bila pernyataan tersebut “Jarang” dengan diri Anda.
TP : Bila pernyataan tersebut “Tidak Pernah” dengan diri Anda.
Anda bebas untuk menentukan pilihan jawaban Anda sendiri. Dalam hal ini tidak
ada jawaban benar atau salah, karena jawaban Anda yang mencerminkan diri
masing-masing.
Contoh cara pengisian:
Pernyataan Jawaban
Saya rajin berolahraga setiap pagi S HS J TP
Ketika Anda keliru memilih jawaban, maka Anda dapat mengganti pilihan
jawaban dan memberi tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang sesuai.
Contoh koreksi:
Pernyataan Jawaban
Saya rajin berolahraga setiap pagi S HS J TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
NO PERNYATAAN JAWABAN
1. Saya minum obat setiap hari. S HS J TP
2. Saya minum obat tepat waktu. S HS J TP
3. Saya minum obat secara teratur. S HS J TP
4. Saya minum obat dengan dosis yang tepat. S HS J TP
5. Saya minum obat sesuai petunjuk dokter. S HS J TP
6. Saya menjaga obat agar tidak terkontaminasi hal
lain.
S HS J TP
7. Terkadang saya lupa untuk minum obat setiap
hari.
S HS J TP
8. Saya minum obat dengan dosis kurang dari
aturan.
S HS J TP
9. Setiap hari saya melakukan pengelolaan pola
makan.
S HS J TP
10. Saya memperhitungkan asupan karbohidrat pada
makanan yang dikonsumsi sesuai dengan
anjuran dokter.
S HS J TP
11. Saya memperhitungkan asupan lemak pada
makanan yang dikonsumsi sesuai dengan
anjuran dokter.
S HS J TP
12. Pola makan saya seperti orang yang tidak
menderita diabetes
S HS J TP
13. Saya makan tanpa mengikuti pola yang
dianjurkan dokter
S HS J TP
14. Saya makan secara berlebihan tanpa menjaga
berat badan
S HS J TP
15. Jumlah karbohidrat yang saya konsumsi, tidak
saya batasi.
S HS J TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
16. Saya melakukan pengecekan gula darah secara
rutin.
S HS J TP
17. Dalam keadaan sehat saya tetap melakukan
pengecekan gula darah.
S HS J TP
18. Saya melakukan pengecekan kadar gula darah
hanya jika diperlukan.
S HS J TP
19. Olahraga yang saya lakukan terlebih dahulu
saya konsultasikan dengan dokter.
S HS J TP
20. Saya menanyakan pada dokter jenis olahraga
yang dapat dilakukan.
S HS J TP
21. Saya melakukan olahraga sesekali saja. S HS J TP
22. Saya hanya melakukan rutinitas seperti biasa
tanpa berolahraga.
S HS J TP
23. Saya melakukan olahraga sesuai dengan
pemahaman saya saja.
S HS J TP
24. Saya melakukan kontrol secara rutin ke dokter. S HS J TP
25. Ketika sehat saya tetap memeriksakan kondisi
diabetes saya pada dokter.
S HS J TP
26. Saya menanyakan perkembangan kesehatan
saya setiap kali berjunjung ke dokter.
S HS J TP
27. Saya sering tidak menanyakan keadaan gula
darah saya
S HS J TP
28. Saya hanya melalukan kontrol tanpa
menanyakan perkembangan kesehatan saya.
S HS J TP
29. Ketika gula darah saya turun saya tahu yang
harus dilakukan
S HS J TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
30. Saya mengetahui akibat yang akan terjadi bila
saya tidak minum obat secara terarur.
S HS J TP
31. Saya kurang memahami kondisi diabetes saya
sehingga saya kurang yakin dengan apa yang
harus saya lakukan ketika kondisi saya
menurun.
S HS J TP
32. Saya bingung dengan cara menjaga tingkat gula
darah.
S HS J TP
33. Saya mengambil keputusan tanpa mengetahui
akibat yang akan terjadi berkaitan dengan
diabetes saya.
S HS J TP
Periksalah kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewatkan.
Terima Kasih untuk partisipasinya
Tuhan Memberkati ☺☺☺☺
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
SKALA II
Petunjuk:
Baca dan pahami setiap pernyataan berikut, kemudian nyatakan apakah isi
pernyataan itu sesuai dengan diri Anda, dengan cara memberikan tanda lingkar
( ) pada salah satu jawaban yang tersedia. Semakin ke kiri menunjukkan tingkatan
angka yang semakin kecil, sedangkan semakin ke kanan menunjukkan tingkatan
angka yang semakin besar
Anda bebas untuk menentukan pilihan jawaban Anda sendiri. Dalam hal ini tidak
ada jawaban benar atau salah, karena jawaban Anda yang mencerminkan diri
masing-masing.
Contoh cara pengisian:
Pernyataan
Saya mampu berolahraga setiap pagi
Tidak mampu 1 2 3 4 5 mampu
Ketika Anda keliru memilih jawaban dan memberi tanda silang (X), maka
Anda dapat mengganti pilihan jawaban dan memberi tanda silang (X) pada pilihan
jawaban yang sesuai.
Contoh koreksi:
Pernyataan
Saya mampu berolahraga setiap pagi
Tidak mampu 1 2 3 4 5 mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
NO PERNYATAAN
1 Saya menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.
Tidak Menyelesaikan 1 2 3 4 5 Menyelesaikan
2 Saya mencari pemecahan untuk persoalan sulit agar tugas yang diberikan
dapat selesai.
Tidak Mencari 1 2 3 4 5 Mencari
3 Saya cenderung menghindari tugas yang sulit dilakukan.
Tidak Menghindar 1 2 3 4 5 Menghindar
4 Saya takut menghadapi tugas yang tidak saya pahami.
Tidak Takut 1 2 3 4 5 Takut
5 Saya menunda pengerjaan ketika mulai terbebani dengan tugas yang ada.
Tidak Menunda 1 2 3 4 5 Menunda
6 Saya menyerah ketika menghadapi kesulitan dalam pelaksanaan tugas.
Tidak Menyerah 1 2 3 4 5 Menyerah
7 Dalam kondisi apa pun saya dapat bekerja secara optimal.
Tidak Dapat Bekerja 1 2 3 4 5 Dapat Bekerja
8 Ketika ada hal yang tidak sesuai dengan keinginan, saya tetap dapat
menangani dengan baik.
Tidak Dapat 1 2 3 4 5 Dapat
9 Saya tahu apa yang harus dilakukan ketika menghadapi kesulitan.
Tidak Mengetahui 1 2 3 4 5 Mengetahui
10 Saya siap menangani kondisi apa pun dalam hidup.
Tidak Siap 1 2 3 4 5 Siap
11 Ketika saya gagal melakukan suatu hal, saya akan mencoba
melakukannya kembali.
Tidak Mencoba 1 2 3 4 5 Mencoba
12 Saya mampu melaksanakan tugas dalam kondisi yang sulit.
Tidak Mampu 1 2 3 4 5 Mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
13 Saya kesulitan melaksanakan tugas ketika lingkungan tidak mendukung.
Tidak Kesulitan 1 2 3 4 5 Kesulitan
14 Saya resah ketika hal yang saya lakukan tidak sesuai dengan keinginan
Tidak Resah 1 2 3 4 5 Resah
15 Saya bingung ketika menghadapi situasi sulit.
Tidak Bingung 1 2 3 4 5 Bingung
16 Saya memiliki keterampilan yang cukup untuk melaksanakan tugas yang
diberikan.
Tidak Memiliki 1 2 3 4 5 Memiliki
17 Saya mampu menghadapi setiap kesulitan yang saya hadapi
Tidak Mampu 1 2 3 4 5 Mampu
18 Saya yakin mampu melakukan tugas sulit jika saya berusaha
Tidak Yakin 1 2 3 4 5 Yakin
19 Jika saya gagal, saya tahu bagaimana untuk memperbaikinya.
Tidak Mengetahui 1 2 3 4 5 Mengetahui
20 Dalam menghadapi tugas sulit, saya punya banyak cara untuk
menghadapinya.
Tidak Ada Cara 1 2 3 4 5 Ada Cara
21 Saya cenderung menyerah ketika merasa tidak mampu.
Tidak Menyerah 1 2 3 4 5 Menyerah
22 Saya menunggu pertolongan ketika menghadapi kesulitan
Tidak Menunggu 1 2 3 4 5 Menunggu
23 Saya bingung dalam menghadapi tugas-tugas yang sulit
Tidak Bingung 1 2 3 4 5 Bingung
Periksalah kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewatkan.
Terima Kasih untuk partisipasinya
Tuhan Memberkati ☺☺☺☺
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
LAMPIRAN 4
DESKRIPSI SUBJEK
A. Jenis Kelamin
Frequencies Statistics JK
N Valid 48
Missing
4
JK
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Perempuan 30 57.7 62.5 62.5 Laki-laki 18 34.6 37.5 100.0 Total 48 92.3 100.0 Missing System 4 7.7 Total 52 100.0
B. Usia
Frequencies Statistics USIA
N Valid 48
Missing
4
Mean 58.38 Std. Deviation 9.181 Minimum 42 Maximum 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 42 1 1.9 2.1 2.1
43
1 1.9 2.1 4.2
44
1 1.9 2.1 6.3
45
1 1.9 2.1 8.3
47
3 5.8 6.3 14.6
48
2 3.8 4.2 18.8
49
2 3.8 4.2 22.9
50
1 1.9 2.1 25.0
51
1 1.9 2.1 27.1
52
1 1.9 2.1 29.2
53
2 3.8 4.2 33.3
54
2 3.8 4.2 37.5
55
1 1.9 2.1 39.6
56
2 3.8 4.2 43.8
57
1 1.9 2.1 45.8
58
3 5.8 6.3 52.1
60
3 5.8 6.3 58.3
61
2 3.8 4.2 62.5
62
1 1.9 2.1 64.6
63
1 1.9 2.1 66.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
65
4 7.7 8.3 75.0
66
1 1.9 2.1 77.1
67
1 1.9 2.1 79.2
68
4 7.7 8.3 87.5
69
1 1.9 2.1 89.6
70
1 1.9 2.1 91.7
71
1 1.9 2.1 93.8
75
2 3.8 4.2 97.9
76
1 1.9 2.1 100.0
Total
48 92.3 100.0
Missing System 4 7.7 Total 52 100.0
C. Durasi Diabetes Tipe 2
Frequencies Statistics L.Diabetes N Valid 48
Missing
4
Mean 7.36 Std. Deviation 7.446 Minimum 1 Maximum 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
L.Diabetes
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 1 7 13.5 14.6 14.6 2 7 13.5 14.6 29.2 3 1 1.9 2.1 31.3 3 4 7.7 8.3 39.6 4 2 3.8 4.2 43.8 5 3 5.8 6.3 50.0 6 2 3.8 4.2 54.2 7 5 9.6 10.4 64.6 8 1 1.9 2.1 66.7 9 2 3.8 4.2 70.8 10 4 7.7 8.3 79.2 11 3 5.8 6.3 85.4 14 1 1.9 2.1 87.5 15 1 1.9 2.1 89.6 17 1 1.9 2.1 91.7 19 1 1.9 2.1 93.8 20 1 1.9 2.1 95.8 22 1 1.9 2.1 97.9 42 1 1.9 2.1 100.0 Total 48 92.3 100.0 Missing System 4 7.7 Total 52 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
LAMPIRAN 5
UJI ASUMSI
A. Uji Normalitas
NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Self Efficacy 48 88.0625 15.70934 47.00 115.00 Self Management 48 111.2708 11.43295 90.00 129.00
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Self Efficacy Self
Management N 48 48
Normal Parameters(a,b) Mean 88.0625 111.2708 Std. Deviation 15.70934 11.43295 Most Extreme Differences Absolute .115 .152 Positive .063 .083 Negative -.115 -.152 Kolmogorov-Smirnov Z .799 1.056 Asymp. Sig. (2-tailed) .546 .215
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
B. Uji Linearitas
Means Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N
Percent N
Percent N
Percent
Self Management * Self Efficacy
48 100.0% 0 .0% 48 100.0
%
Report Self Management
Self Efficacy Mean N Std. Deviation 47.00 95.0000 1 . 50.00 104.0000 1 . 54.00 109.0000 1 . 56.00 95.0000 1 . 64.00 98.0000 1 . 73.00 95.0000 1 . 75.00 92.0000 1 . 77.00 123.0000 1 . 79.00 111.5000 2 17.67767 80.00 114.5000 2 17.67767 82.00 104.0000 3 2.64575 84.00 119.6667 3 5.77350 86.00 97.0000 3 4.00000 87.00 108.0000 1 . 88.00 120.0000 2 .00000 89.00 121.0000 1 . 90.00 123.0000 1 . 92.00 116.5000 2 4.94975 93.00 112.0000 4 6.48074 94.00 102.0000 1 . 95.00 98.0000 1 . 97.00 90.0000 1 . 99.00 116.3333 3 11.37248 100.00 120.5000 2 .70711 103.00 127.0000 1 . 107.00 122.0000 1 .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
109.00 115.0000 2 11.31371 110.00 120.5000 2 7.77817 113.00 115.0000 1 . 115.00 128.0000 1 . Total 111.2708 48 11.43295
ANOVA Table
Sum of Square
s df Mean
Square F Sig. Self Management * Self Efficacy
Between Groups
(Combined) 4807.646 29 165.781 2.234 .039
Linearity
1361.705 1 1361.705 18.349 .000
Deviation from
Linearity
3445.940 28 123.069 1.658 .133
Within Groups
1335.833
18 74.213
Total
6143.479 47
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared Self Management * Self Efficacy .471 .222 .885 .783
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
LAMPIRAN 6
UJI HIPOTESIS
Correlations
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N Self Efficacy 88.0625 15.70934 48 Self Management 111.2708 11.43295 48
Correlations
Self Efficacy Self
Management Self Efficacy Pearson Correlation 1 .471(**)
Sig. (2-tailed)
.001
N
48 48
Self Management Pearson Correlation .471(**) 1
Sig. (2-tailed)
.001
N
48 48
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
LAMPIRAN 7
HASIL TAMBAHAN
Correlations
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N USIA 58.38 9.181 48 Self Efficacy 88.0625 15.70934 48 Self Management 111.2708 11.43295 48
Correlations
USIA Self Efficacy Self
Management USIA Pearson Correlation 1 .307(*) .207
Sig. (2-tailed)
.034 .158
N
48 48 48
Self Efficacy Pearson Correlation .307(*) 1 .471(**)
Sig. (2-tailed)
.034 .001
N
48 48 48
Self Management Pearson Correlation .207 .471(**) 1
Sig. (2-tailed)
.158 .001
N
48 48 48
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
LAMPIRAN 8
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI