plagiat merupakan tindakan tidak terpuji skripsi a nalisis hubungan motivasi kerja dan ... ·...
TRANSCRIPT
SKRIPSI
ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA
DENGAN KINERJA KARYAWAN
Studi kasus pada: Karyawan Human Resource Department Chevron
Indonesia Company. Pasir Ridge. Balikpapan, Kalimantan Timur.
Skripsi
Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Oleh:
Rollie Araino Migang
NIM : 052214092
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
SKRIPSI
ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA
DENGAN KINERJA KARYAWAN
Studi kasus pada: Karyawan Human Resource Department Chevron
Indonesia Company. Pasir Ridge. Balikpapan, Kalimantan Timur.
Skripsi
Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Oleh:
Rollie Araino Migang
NIM : 052214092
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Motto dan persembahan
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33)
Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan
bersyukurlah. (Kolose 3:15)
Kupersembahakan Skripsi ini untuk :
1. Yesus Kristus my Almighty God. 2. Kedua orang tuaku tersayang yang berjasa dalam hidupku
selama ini. 3. Ketiga kakak perempuan yang tersayang.
4. Adik perempuan yang tersayang. 5. Seluruh keluarga besar dari papa dan mama yang
mendukung. 6. Teman-teman kuliah dan pelayanan yang mendukung ku.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pernyataan keaslian karya
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 20 Mei 2010
Penulis
Rollie Araino Migang
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yangbertanda tangan di bawah ini, Saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
Nama : Rollie Araino Migang
Nomor Mahasiswa : 052214092
Demi pembangunan Ilmu Pengetahuan, Saya memberikan kepada Universitas
Sanata Dharma, karya Ilmiah Saya yang berjudul:
ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian Saya
memberikan kepada Universitas Sanata Dharma, hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolahnya dalam bentuk data, mendistribusikannya secara
terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk keperluan Akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Dengan demikian pernyataan ini saya buat
Yogyakarta, 20 Mei 2010
Penulis
Rollie Araino Migang
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN
Studi Kasus pada karyawan Human Resource Chevron Indonesia Company (CICo) Balikpapan, Kalimantan Timur
Rollie Araino Migang
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2010
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi
kerja dan lingkungan kerja dengan kinerja karyawan studi kasus pada karyawan
human resource Chevron Indonesia Company (CICo) Balikpapan, Kalimantan
Timur. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner.
Sampel penelitian adalah karyawan pada human resource department
Chevron Indonesia Company (CICo) sebanyak 32 karyawan yang merupakan
jumlah seluruhan dari karyawan human resource yang ada. Teknik analisis data
yang digunakan adalah Korelasi Spearman Rank, sedangkan untuk uji signifikansi
memakai uji t.
Hasil dari analisis data menyatakan bahwa ada hubungan positif dan
signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan begitu juga lingkungan
kerja dengan kinerja karyawan.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
AN ANALYSIS ON THE RELATIONSHIP BETWEEN WORK MOTIVATION, WORK ENVIRONMENT AND THE EMPLOYEES
PERFORMANCE
A Case Study at Human Resource Employees of Chevron Indonesia Company (CICo) Balikpapan, East Borneo
Rollie Araino Migang
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2010
The purpose of this research was to know the relationship between the
work motivation, work environment and the employees performance. It was a
case study at human resource employees of Chevron Indonesia Company (CICo)
Balikpapan, East Borneo. The data was gathered using questionnaire.
The sample of the research was the employees of the human resource
department of Chevron Indonesia Company (CICo), as many as 32 employees.
The data analysis techniques used were Spearman’s Rank Correlation and t – test.
The data analysis results indicated that there was a positive and significant
relationship between work motivation and the employee performance as well as
between work environment and the employee performance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kata pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Bapa, Tuhan yang
Maha Esa atas berkat, rahmat dan penyertaanNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyusun skripsi dengan judul
Analisis Hubungan Motivasi kerja dan Lingkungan Kerja Dengan Kinerja
Karyawan. Studi kasus pada : Karyawan Human Resource Department Chevron
Indonesia Company. Pasir Ridge. Balikpapan, Kalimantan Timur.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar
sarjana ekonomi pada program studi manajemen, jurusan manajemen, fakultas
ekonomi, Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Pada kesempatan kali ini penulis tidak lupa mengucapkan rasa terimakasih
yang tulus dan mendalam kepada :
1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si.,Akt. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono S.E., M.B.A selaku Ketua program studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Marianus Mocthar., M.M. selaku dosen pembimbing 1 yang
telah waktu untuk bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya
penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Hg. Suseno TW., M.S. selaku dosen pembimbing 2 yang telah
waktu untuk bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya
penyusunan skripsi ini.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang membimbing
selama masa kuliah.
6. Chevron Indonesia Company (CICo) Balikpapan, Kalimantan Timur yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian
dan pengumpulan data.
7. Kedua orang tua yang selalu senantiasa mendukung dan mendoakan
selama ini.
8. Keempat saudari yang juga selalu mendukung selama ini.
9. Semua anggota keluarga besar yang mendukung selama ini.
10. Teman-teman Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) Efata yang
mendukung.
11. Teman-teman Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) lain baik di
Painggan, dan kampus lain yang mendukung.
12. Semua teman-teman Gereja Kristen Indonesia, Gejayan yang mendukung.
13. Teman-teman team konseling GKI.
14. Teman-teman kost HS Jalan Kaliurang (jakal), Teman-teman kost putra
Seturan Asri.
15. Teman-teman English Mede Easy (EME), Seturan.
16. Teman-teman Lembah fitnes Seturan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iii
Motto …………………………………………………………………………… iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v
HALAMAN PUBLIKASI .................................................................................. vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Batasan Masalah .................................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
E. Manfaat Penetilian ............................................................................... 5
F. Sistematika Penulisan .......................................................................... 6
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Manajemen ………………………………………………………….. 8
1. Pengertian Manajemen ………………………………………….. 8
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ……………….... 9
3. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia …………………….. 9
B. Motivasi ............................................................................................ 10
1. Pengertian Motivasi ......................................................................10
2. Hakekat Motivasi ......................................................................... 11
3. Faktor-faktor Motivasi ................................................................. 11
4. Manfaat Motivasi ......................................................................... 13
5. Model dan Teori Motivasi ........................................................... 16
6. Motivasi Kerja ............................................................................. 19
C. Lingkungan Kerja .............................................................................. 19
1. Pelayanan Karyawan ................................................................... 20
2. Kondisi Kerja ............................................................................... 21
3. Hubungan Karyawan ................................................................... 27
D. Kinerja ............................................................................................... 28
1. Pengertian Kinerja ....................................................................... 28
2. Tujuan Penilaian Kinerja ............................................................ 28
3. Indikator Penilaian Kinerja .......................................................... 29
E. Hipotesis ............................................................................................ 30
F. Kerangka Konseptual ......................................................................... 31
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 32
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 32
C. Subyek dan Obyek Penelitian ............................................................ 32
D. Populasi dan Sampel .......................................................................... 33
E. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................. 34
F. Variabel Penelitian ............................................................................ 34
G. Sumber Data ...................................................................................... 35
H. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 35
I. Pengujian Instrumen Penelitian ......................................................... 35
J. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 40
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan Chevron Indonesia Company............................. 42
B. Nilai-nilai Dalam Perusahaan Chevron Indonesia Company............. 48
C. Operasi Perusahaan ............................................................................ 51
D. Teknologi Mutahir dan perlindungan lingkungan ............................. 55
E. Organisasi dan Manajemen Perusahaan ............................................ 55
F. Strategi Bisnis Utama dan Strategi Keberhasilan ............................. 60
G. Tenaga Kerja ..................................................................................... 66
H. Distribusi dan Pemasaran .................................................................. 69
I. Perhatian Perusahaan Terhadap Lingkungan Sosial ......................... 70
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Profil Responden ............................................................................... 73
B. Analisis Kuantitatif ........................................................................... 77
C. Pembahasan ....................................................................................... 84
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 86
B. Saran ................................................................................................. 88
C. Keterbatasan ..................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Daftar Tabel
Tabel V.1 : Distribusi responden berdasar usia ................................................... 74
Tabel V.2 : Distribusi responden berdasar jenis kelamin .................................... 74
Tabel V.3 : Distribusi responden berdasar status pernikahan ............................. 75
Tabel V.4 : Distribusi responden berdasar lama bekerja .................................... 75
Tabel V.5 : Distribusi responden berdasar bidang pekerjaan ............................. 76
Tabel V.6 : Distribusi responden berdasar tempat tinggal ................................. 76
Tabel V.7 : Distribusi responden berdasar pendidikan terakhir ......................... 77
Tabel V.8 : Hasil uji validitas motivasi kerja ..................................................... 78
Tabel V.9 : Hasil uji validitas lingkungan kerja ................................................. 79
Tabel V.10: Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian ....................................... 80
Tabel V.11: Hasil korelasi Rank Spearman motivasi kerja dengan kinerja ....... 81
Tabel V.12: Hasil korelasi Rank Spearman lingkungan kerja dengan kinerja ... 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Daftar Gambar
Gambar II.1 : Hierarki Maslow ...................................................................... 14
Gambar II.2 : Model Hezberg’s ..................................................................... 16
Gambar II.3 : Model Mc Cleland ................................................................... 18
Gambar II.4 : Kerangka Konseptual .............................................................. 31
Gambar IV. 1 : Daerah utara operasional CICo ............................................. 44
Gambar IV. 2 : Daerah selatan operasional CICo .......................................... 45
Gambar IV. 3 : Hasil operasional CICo ......................................................... 52
Gambar IV. 4 : Struktur organisasi Chevron IBU .......................................... 57
Gambar IV.5 : Struktur organisasi operasi Kalimantan Timur ...................... 58
Gambar IV.6 : Struktur organisasi HR Kalimantan Timur ............................ 59
Gambar IV.7 : SERIP untuk daerah Kalimantan ........................................... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kebutuhan hidup manusia semakin beraneka ragam dikarenakan
adanya keinginan yang berbeda-beda dari masing-masing individu.
Meningkatnya kebutuhan manusia memacu perkembangan teknologi dan
penggalian sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang ada.
Kenyataanya tidak semua tindakan atau perilaku yang dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sesuai dengan yang diharapkan, buktinya
masih banyak terdapat ketimpangan-ketimpangan dalam pemenuhan
kebutuhan.
Permasalahan yang muncul sehubungan dengan pemenuhan
kebutuhan adalah peningkatan taraf hidup yang erat hubungannya dengan
perekonomian merupakan permasalahan yang sangat sensitif jika
dihubungkan dengan pemenuhan kebutuhan. Banyaknya peristiwa
kriminal ataupun sosial yang menyimpang disebabkan masalah ekonomi.
Dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia dapat membuat
kriteria untuk memperoleh kemudahan dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Kriteria yang dibuat oleh setiap individu tidak akan sama antara satu
dengan yang lainnya, karena dalam pembuatan kriteria akan lebih baik jika
disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik individu. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pekerjaan maka seseorang akan dengan mudah mengalokasikan kebutuhan
apa saja yang harus dipenuhi, baik pemenuhan kebutuhan fisiologis
sampai kebutuhan esteem. Bekerja tidaklah mudah ada banyak tantangan
yang harus dihadapi, baik dari dalam diri pribadi ataupun lingkungan
kerja. Sikap, perilaku, dan loyalitas dalam bekerja dapat digunakan
sebagai sarana dalam mengaktualisasikan tujuan yang hendak dicapai oleh
seorang karyawan. Untuk itu karyawan harus dapat memilah tindakan dan
perilaku yang sesuai dengan jenis pekerjaannya. Sikap dan perilaku yang
diam dan tidak ingin berkembang atau maju dapat menghambat kinerja
perusahaan ataupun jenjang kariernya sendiri. Ada banyak cara dan upaya
yang dilakukan oleh karyawan untuk meningkatkan kariernya demi taraf
hidup yang lebih baik, misalnya saja dengan memotivasi diri, mengasah
kemampuan dan mempunyai keinginan atau mencari kesempatan untuk
mengembangkan diri.
Pekerjaan memegang peran penting dalam menunjang
kesejahteraan hidup manusia. Adanya pekerjaan menjadikan manusia dan
tidak terlalu kawatir untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun
dilain pihak bekerja merupakan sebuah tantangan bagi seseorang untuk
beradaptasi dengan orang lain yang berbeda karakter. Kemampuan
adaptasi yang rendah akan dapat merugikan seseorang pekerja karena ia
akan merasakan rendah diri dan terasing dari pergaulan sesama karyawan.
Untuk mencegah permasalahan yang dihadapi maka sebaiknya seorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
karyawan harus mengenal dengan baik bagaimana pribadinya sendiri dan
lingkungan kerja dimana dia bekerja.
Motivasi kerja serta lingkungan kerja termasuk dalam kriteria yang
harus dipenuhi adanya motivasi dalam diri seseorang berdampak pada
semangat kerjanya. Sedangkan lingkungan kerja bagi karyawan
mempunyai pengaruh yang besar terhadap jalannya operasi perusahaan.
Lingkungan kerja yang baik dan memuaskan para karyawan dapat
mendorong para karyawan untuk bekerja lebih giat dan mampu memicu
terjadinya hubungan yang baik antara sesama rekan kerja juga dengan
pemimpin perusahaan. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak baik akan
menurunkan kinerja karyawan sehingga pada akhirnya akan berdampak
pada kinerja perusahaan.
Dalam menciptakan perencanaan organisasi yang baik perlu
disusun pula usaha-usaha untuk mengarahkan para karyawan agar tetap
memiliki etos kerja dan disiplin yang tinggi. Usaha ini antara lain
mencakup perencanaan lingkungan kerja yang baik dan menyenangkan
bagi karyawan sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan
tenang-nyaman dalam suasana yang kondusif untuk bekerja.
Penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan
mendalam mengenai: “Analisis Hubungan Motivasi Kerja Dan
Lingkungan Kerja Dengan Kinerja Karyawan”. Studi kasus pada:
Karyawan Human Resource Department Chevron Indonesia Company.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Pasir Ridge. Balikpapan, Kalimantan Timur. Untuk mengetahui apakah
motivasi kerja dan lingkungan kerja yang diterapkan mempunyai pengaruh
terhadap peningkatan kinerja karyawan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah motivasi kerja memiliki hubungan dengan kinerja karyawan?
2. Apakah lingkungan kerja memiliki hubungan dengan kinerja karyawan?
3. Apakah motivasi kerja dan lingkungan kerja secara bersama-sama
memiliki hubungan dengan kinerja karyawan?
C. Batasan Masalah
1. Dalam penelitian ini peneliti terbatas hanya pada hierarki menurut teori
motivasi Maslow, ada lima tingkatan hierarki motivasi yaitu: kebutuhan
fisiologi, kebutuhan keamanan dan keselamatan, kebutuhan sosial,
kebutuhan harga diri, kebutuhan aktualisasi.
2. Dalam penelitian ini lingkungan kerja yang akan dilihat meliputi
pelayanan karyawan, kondisi kerja, dan hubungan karyawan.
3. Dalam penelitian ini kinerja yang akan diperhatikan menyangkut kualitas,
kuantitas dan ketepatan waktu dalam bekerja.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah motivasi kerja memiliki hubungan dengan
kinerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Untuk mengetahui apakah lingkungan kerja memiliki hubungan dengan
kinerja karyawan.
3. Untuk mengetahui apakah motivasi kerja dan lingkungan kerja secara
bersama-sama memiliki hubungan dengan kinerja karyawan.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang berguna bagi
perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk menciptakan iklim
motivasi kerja dan lingkungan kerja yang dapat meningkatkan kinerja
karyawan.
2. Bagi universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan bacaan ilmiah
dan tambahan referensi kepustakaan untuk penelitian ilmiah lainya dalam
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya manajemen sumber daya
manusia.
3. Bagi penulis
Penelitian ini sebagai sarana untuk merapakan ilmu yang didapat di
bangku perkuliahan untuk memperoleh wawasan, pengalaman dan belajar
sebagai praktisi untuk mengatasi masalah dan mengambil keputusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
F. Sistematika Penulisan
Keseluruhan penulisan proposal penelitian ini masih terdiri dari tiga bab,
yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
BAB II: LANDASAN TEORI
Landasan teori berisi tentang landasan teori, kerangka koseptual
penelitian, dan hipotesis.
BAB III: METODE PENELITIAN
Metode penelitian berisi hal-hal sebagai berikut: jenis penelitian, subyek
obyek, waktu dan lokasi, variabel, populasi dan sampel, teknik
pengambilan sampel, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik
pengujian instrumen dan teknik analisis data.
BAB IV: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Gambaran umum perusahaan berisis hal-hal sebagai berikut: Sejarah
Perusahaan, Nilai-nilai Dalam Perusahaan, Operasi Perusahaan, Teknologi
Mutahir dan perlindungan lingkungan, Organisasi dan Manajemen
Perusahaan, Strategi Bisnis Utama dan Strategi Keberhasilan, Tenaga
Kerja, Distribusi dan Pemasaran, Perhatian Perusahaan Terhadap
Lingkungan Sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB V: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Analisis data dan pembahasan berisis hal-hal sebagai berikut: Profil
Responden, Analisis Kuantitatif, Pembahasan.
BAB VI: KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
Bab ini berisi hal-hal sebagai berikut: Kesimpulan, Saran, Keterbatasan
penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan kebutuhan yang sangat esensial bagi
perusahaan agar proses pelaksanaan kerja menjadi terorganisasi dan tujuan
perusahaan dapat tercapai sesuai dengan yang telah direncanakan, yang
meliputi beberapa unsur yaitu : Planning, Organizing, Stafing, Directing, dan
Controling (Manullang, 1981:12).
American Society of Mechanical Enginneers menjelaskan manajemen
sebagai seni, dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengolahan usaha manusia, dilaksanakan untuk pengendalian kemampuan dan
daya guna sumber-sumber alam untuk pengendalian keuntungan bagi
manusia. (Heidjrachman, 1997:42).
Sedangkan James Stoner mendefinisikan manjemen sebagai proses
Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, dan Pengendalian usaha – usaha
para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya lain yang ada dalam
organisasi, guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Heidjrachman, 1997:
41).
Definisi manajemen memberikan gambaran kepada kita bahwa
peranan manajemen yang utama yaitu mengelola sumber daya manusia, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
mencakup fungsi – fungsi Perencanaan, Pengorganisasian, Penyusunan
personalia, Pengarahan dan Pengawasan.
2. Pengertian Manajemen Sumber daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan,
pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu
anggota organisasi atau kelompok karyawan (Simamora,2003:4).
3. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Seiring berlalunya waktu, pekerjaan sekretaris kesejahteraan semakin
menumpuk. Karena undang-undang membatasi hak karyawan maupun hak
perusahaan, sekretaris kesejahteraan dituntut untuk mengetahui dan
menentukan apa pengaruh undang-undang tersebut terhadap organisasi.
Karena semakin menumpuknya tugas yang didelegasikan kepada sekretaris
kesejahteraan, bagian-bagiannya pun mulai terbentuk. Sebuah kelompok
sekretaris kesejahteraan memikul tanggung jawab atas tugas gaji, penetapan
upah, dan penentuan kenaikan gaji. Kelompok yang kedua mengkhususkan
diri pada pengangkatan dan pelatihan para karyawan, kelompok lainnya lagi
mengurusi negosiasi dengan serikat pekerja atas kontrak yang dapat diterima.
Setiap bagian-bagian tadi pada akhirnya menjadi fungsi dari sebuah unit
sumber daya manusia. Dengan demikian, unit fungsional sumber daya
manusia telah terbentuk dan kini bertanggung jawab atas seperangkat tugas
yang pelik dan luas yang berkaitan tidak hanya dengan perusahaan dan para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
karyawannya saja, namun juga dengan pemerintah dan entitas lainnya dari
lingkungan eksternal.
B. Motivasi Kerja
1. Pengertian Motivasi
Menurut kamus bahasa Indonesia motif diartikan sebagai sebab –
sebab yang menjadi dorongan tindakan seseorang, dasar pikiran dan
pendapat, sesuatu yang menjadi pokok. Menurut Heidjrachman dan Suad
(1984 : 1997 ) motivasi adalah proses untuk mencoba mempengaruhi
seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan.
Menurut Ishak dan Hendri ( 2003 : 12 ) motivasi adalah sebagai
sesuatu yang pokok yang menjadi dorongan bagi seseorang untuk bekerja.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi pada dasarnya adalah
kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan dan
memberikan kekuatan yang mengarah pada pencapaian kebutuhan,
memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidak seimbangan.
Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau
semangat kerja. Motivasi orang bekerja ada bermacam – macam antara
lain : termotivasi mengerjakan sesuatu karena uangnya banyak, meskipun
kadang – kadang kerjaan itu secara hukum tidak benar dan termotivasi
karena rasa aman atau keselamatan meskipun bekerja dengan jarak yang
jauh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. Hakekat Motivasi
Menurut Wahjosumidjo (1987:193) motivasi pada hakikatnya
adalah terminologi umum yang menberikan makna, daya dorong,
keinginan, kebutuhan dan kemauan sehingga motivasi merupakan
penyebab yang mendasari perilaku seseorang. Jadi motivasi merupakan
daya dorong yang timbul dalam diri individu untuk berperilaku tertentu
yang mengarah pada pencapaian tujuan.
3. Faktor –faktor Motivasi
Menurut Herzberg (Manullang, 1987:152) mengatakan bahwa
faktor-faktor dari motivasi adalah:
a). Kenginan berprestasi
Jika seorang karyawan mempunyai harapan yang besar dapat
berprestasi tinggi dan jika ia menduga bahwa dengan tercapainya
prestasi yang tinggi akan merusak akibat-akibat yang ia harapkan,
maka ia akan mempunyai motivasi yang tinggi untuk bekerja lebih
giat. Dan keinginan untuk berprestasi dapat diartikan sebagai sikap
untuk berani mengambil resiko untuk sasaran yang lebih tinggi.
b). Penghargaan
Penghargaan atas suatu prestasi yang lebih dari seseorang akan
memberikan kepuasan batin sehingga seseorang akan berusaha agar
lebih berprestasi dengan harapan akan memperoleh tingkat kepuasan
yang lebih tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c). Tantangan
Adanya tantangan yang dihadapi dapat menjadikan motivator yang
kuat bagi karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Tantangan demi
tantangan akan menimbulkan motivasi yang dapat meningkatkan
produktivitas dalam bekerja.
d). Tanggung jawab
Adanya rasa ikut memilki akan menimbulkan motivasi untuk merasa
bertanggung jawab secara benar terhadap kelangsungan hidup
organisasi dimana ia bekerja.
e). Pengembangan
Agar faktor pengembangan dapat berfungsi sebagai motivator
pimpinan dapat memulainya dengan melatih bawahan untuk pekerjaan
yang lebih menuntut tanggung jawab.
Menurut Wahjosumidjo (1987:175) motivasi dipengaruhi oleh
berbagai faktor antara lain:
1). Faktor internal
a. kepribadian
b. sikap
c. pengalaman
d. pendidikan
e.cita-cita yang menjangkau masa depan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2). Faktor eksternal
a. pemimpin dan kepemimpinanya
b. lingkungan kerja
Menurut Lyman dan Raymond didalam buku Wahjosumidjo
mengatakan ada 3 faktor utama yang berpengaruh pada motivasi yaitu:
a. Ciri-ciri pribadi seseorang
b. Tingkat dan jenis pekerjaan
c. Lingkungan kerja
4. Manfaat Motivasi
Manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan gairah kerja
sehingga produktivitas kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang
diperoleh karena bekerja dengan orang – orang yang termotivasi adalah
pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat dalam artian sesuai dengan
standar yang benar dan dalam skala waktu yang telah ditentukan, serta
orang akan senang melakukan pekerjaannya. Ciri – ciri orang termotivasi :
1). Bekerja sesuai dengan standar
2). Senang bekerja
3). Merasa berharga
4). Bekerja keras
5). Sedikit pengawasan
6). Semangat juang tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
5. Model dan Teori Motivasi
Menurut Ishak dan Hendri (2003 :25-39) ada berbagai macam
model dan teori motivasi antara lain:
a. Maslow’s Model
Model ini sering disebut dengan model hierarki kebutuhan karena
menyangkut kebutuhan manusia. Teori ini digunakan untuk menunjukan
kebutuhan seseorang yang harus terpenuhi agar dia termotivasi untuk
bekerja. Menurut Maslow, terdapat hierarki kebutuhan manusia antara
lain:
1). kebutuhan fisik
2). Kebutuhan Keamanan
3). Kebutuhan Sosial
4). Kebutuhan Harga diri
5). Kebutuhan Aktualisasi Diri
Maslow’s need hierarchy
Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan harga diri
Kebutuhan sosial
Kebutuhan keamanan
Kebutuhan fisik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Hezberg’s Model
Model ini sering disebut dengan istilah two-factor view. Menurut
dia kepuasan manusia terdiri atas dua hal yaitu puas dan tidak puas.
Faktor – Faktor yang menimbulkan ketidak puasan dikalangan karyawan
yaitu :
1). Kebijakan dan administrasi perusahaan
2). Pengawasan
3). Kondisi kerja
4). Gaji
5). Hubungan dengan rekan sekerja
6). Kehidupan pribadi
7). Hubungan dengan bawahan
8). Status dan Keamanan
Faktor – Faktor yang memberi kepuasaan kepada karyawan yaitu :
1). Tercapainya tujuan
2). Pengakuan
3). Pakerjaan itu sendiri
4). Pertanggung jawaban
5). Peningkatan
6). Pengembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Ketidakpuasan Kerja Tinggi Ketidakpuasaan KerjaRendah
Kepuasan Kerja Tinggi Kepuasan Kerja Rendah
Model 2 faktor Hezberg
c. Mc Cleland’s Model
Model Mc Cleland ’s sangat menekankan perhatian terhadap
prestasi ( achievemen). Ada tiga kebutuhan yang penting yaitu :
1. Achievement adalah adanya keinginan unruk mencapai tujuan lebih
baik dari pada sebelumnya. Hal ini dapat dicapai dengan cara:
a). Merumuskan tujuan
Tujuan yang tidak pernah dirumuskan, akan menjerumuskan
organisasi. Organisasi akan bergerak kemana arah angin. Artinya,
organisasi akan berubah setiap kali orang-orang yang mengurusnya
berubah.
Pencapaian, pengakuan, pekerjaan, tanggung jawab, kemajuan,
perkembangan
Gaji dan keamanan, pengawasan, lingkungan kerja, hubungan
pribadi, kebijaksanaan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b). Mendapatkan umpan balik
Umpan balik diperlukan untuk pencapaian prestasi yang lebih baik
lagi dimasa yang akan datang.
c). Memberikan tanggung jawab pribadi
d). Bekerja keras
2. Affiliation adalah kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. Hal
ini dapat dicapai dengan cara:
a). Bekerjasama dengan orang lain
b). Membuat kawan ditempat kerja
c). Sosialisasi
3. Power artinya ada kebutuhan kekuasaan yang mendorong seseorang
bekerja sehingga termotivasi pekerjaannya. Cara orang bertindak
dengan kekuasaan sangat tergantung pada:
a). Pengalaman masa kanak-kanak
b). Kepribadian
c). Pengalaman kerja
d. Expectancy Theory (Teori Harapan)
Dalam teori ini, motivasi adalah fungsi dari berapa banyak yang
diinginkan dan berapa besar kemungkinan pencapaiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
e. Equity Theory (Teori Keadilan)
Teori ini menjelaskan bahwa motivasi merupakan fungsi dari
keadilan yang didasarkan hasil (output) dan pendapatan (wages).
Keadilan yang sederhana adalah menerima pendapatan sesuai dengan
usahanya.
f. Reinforcement Theory (Teori Penguatan)
Menurut teori ini, motivasi seseorang bekerja tergantung pada
penghargaan yang diterimanya dan akibat dari yang akan dialaminya
nanti. Teori ini menyebutkan bahwa perilaku seseorang dimasa
mendatang dibentuk oleh akibat dari perilakunya yang sekarang.
Motivasi Usaha Prestasi
Kemampuan
Lingkungan
Hasil 1
Hasil 2
Hasil 3
Hasil 4
Hasil 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Jenis reinforcement ada 4, yaitu:
1. Positive Reinforcement (penguatan positif)
Yaitu penguatan yang dilakukan kearah kinerja yang positif.
2. Negative Reinforcement (penguatan negatif)
Yaitu penguatan yang dilakukan karena mengurangi atau
menghentikan keadaan yang tidak disukai.
3. Extinction (peredaan)
Yaitu tidak megukuhkan suatu perilaku, sehingga perilaku tersebut
mereda atau punah sama sekali. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi peerilaku yang tidak diharapkan.
4. Punishment (hukuman)
Yaitu konsekuensi yang tidak menyenangkan dari tanggapan
perilaku tertentu.
6. Motivasi Kerja
Motivasi Kerja adalah sesuatu yang dapat menimbulkan semangat atau
dorongan kerja (Mohamad As’ad, 1982:44).
C. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan
(Nitisemito, 1982:183). Misalnya kebersihan, musik dan lain-lain.
Menurut Nitisemo, faktor-faktor yang dapat menciptakan lingkungan
kerja karyawan yang baik antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
1. Pelayanan Karyawan
a. Pelayanan makan/makanan
Pengadaan fasilitas-fasilitas pelayanan makan/makanan bertujuan
untuk lebih meningkatkan kinerja karyawan agar dapat bekerja
dengan lebih baik untuk mengisi energi kembali.
b. Pelayanan kesehatan
Karyawan perusahaan akan dapat bekerja dengan optimal apabila
dalam kesehatan yang baik. Dengan pelayanan kesehatan yang
cukup baik, diharapkan kesehatan para karyawan perusahaan
cukup terjamin sehingga kinerja karyawan akan meningkat dan
produktivitas perusahaaan dapat dipertahankan dalam tingkat
tinggi pula.
c. Fasilitas kamar mandi atau kamar kecil
Peningkatan produktivitas perusahaan juga dapat ditunjang oleh
adanya fasilitas-fasilitas kamar mandi atau kamar kecil.
Disamping fasilitas kamar mandi atau kamar kecil, kelengkapan
untuk cuci tanggan sangatlah diperlukan dalam perusahaan.
Penyediaan sabun untuk cuci tangan sangat baik dilaksanakan oleh
perusahaan terutama untuk perusahaan-perusahaan yang proses
produksinya selalu membuat kotor para karyawan. Dengan adanya
fasilitas-fasilitas semacam ini, keberhasilan perusahaaan secara
keseluruhan akan terjamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Kondisi Kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi kerja antara lain:
a. Pewarnaan
Warna memilki arti penting dalam diri manusia, contohnya warna-
warna cerah (hijau, kuning, merah). Perusahaan harus dapat
memanfaatkan warna-warna untuk dapat meningkatkan kinerja
dan gairah kerja para karyawan. Untuk ruang kerja sebaiknya
memilih warna-warna yang dingin atau lembut, misalnya coklat
muda/ krem, abu-abu muda, hijau muda, dsb. Warna putih juga
banyak digunakn karena netral dan biaya relatif lebih murah dan
memberikan kesan ruangan yang sempit menjadi tampak lebih
luas dan bersih serta membantu pekerjaan yang memerlukan
ketelitian. Selain warna sebagai salah satu unsur yang perlu
diperhatikan komposisi warna yang salah akan dapat menganggu
pemandangan sehingga dapat menimbulkan rasa tidak atau kurang
menyenangkan bagi mereka yang melihatnya. Masalah pewarnaan
ini bukan hanya pewarnaan dinding saja tetapi sangat luas
sehingga dapat pula termasuk pewarnaan peralatan, mesin-mesin,
bahkan pewarnaan seragam yang mereka kenakan.
b. Kebersihan
Setiap perusahaan harus selalu menjaga kebersihan lingkungan
sebab dapat mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lingkungan kerja yang bersih akan menimbulkan rasa senang dan
dapat mempengaruhi seseorang untuk bekerja lebih bersemangat
dan lebih bergairah. Kebersihan lingkungan kerja bukan hanya
kebersihan tempat kerja para karyawan bekerja tetapi kamar kecil
yang berbau tidak enak akan menimbulkan rasa yang kurang
menyenangkan bagi para karyawan yang mempergunakannya.
Setiap karyawan bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan
dan diperlukan kemampuan perusahaan untuk menegakan
kedisiplinan.
c. Penerangan yang cukup tetapi tidak menyilaukan
Penerangan yang baik adalah bukan ruangan yang terang
benderang saja melainkan sinar yang dapat memenuhi
persyaratan-persyaratan, yaitu sinar yang terang, cukup dan tidak
menyilaukan serta distribusi cahaya yang merata sehingga tidak
ada kontras yang tajam. Dalam melaksanakan tugas seringkali
karyawan membutuhkan penerangan yang cukup, apalagi jika
pekerjaan itu menuntut ketelitian. Hal ini dapat dilakukan dengan
memberikan kesempatan masuknya sinar matahari dengan
mengunakan kaca-kaca jendela, plafon serta dinding tetapi harus
dijaga sinar matahari yang masuk tidak menimbulkan rasa silau
ataupun udara pengap. Jika suatu ruangan membutuhkan
penerangan lampu maka yang perlu diperhatikan, yaitu biaya dan
pengaruh lampu terhadap orang yang sedang bekerja karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
penerangan yang terlalu besar akan membuat rasa panas sehingga
dapat menimbulkan kegelisahan sebaliknya apabila penerangan
kurang maka karyawan akan cepat mengantuk dan menyebabkan
pekerjaan banyak salah.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan dengan adanya
penerangan yang baik antara lain:
1) Menaikan tingkat produksi perusahaan
Dengan sistem penerangan yang tepat para karyawan akan
dapat melihat obyek pekerjaan dengan tepat sehingga dapat
bekerja dengan lebih cepat. Dengan waktu kerja yang sama,
maka apabila dipergunakan sistem penerangan yang baik
jumlah output yang dihasilkan akan bertambah. Dengan
demikian produksi perusahaan secara keseluruhan akan
bertambah pula.
2) Memperbaiki kualitas pekerjaan para karyawan
Sistem penerangan yang tepat akan dapat menjadikan para
karyawan melihat dan mengamati dengan lebih cermat.
Pengamatan karyawan terhadap obyek pekerjaan ini sangat
diperlukan dalam peningkatan kualitas pekerjaan karyawan.
3) Mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi
Dengan penerangan yang baik, karyawan dapat melihat tanda-
tanda bahaya serta pengamatan karyawan yang cukup terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
lokasi dan obyek kerja sehingga kecelakaan dapat dikurangi
atau dihidari.
4) Memudahkan pengamatan dan pengawasan
Sistem penerangan yang baik bukan berati cahaya yang terang
saja tetapi cahaya yang cukup terang dan tidak menyilaukan.
Cahaya yang terlalu terang dan menyilaukan para karyawan
justru dapat mempersulit pengamatan dan pengawasan
karyawan.
5) Mempertinggi gairah kerja dari para karyawan
Sinar yang cukup terang akan memberikan kesan bersih ruang
kerja karyawan karena kotoran-kotoran kelihatan dan dapat
dibersihkan. Dengan ruangan bersih dapat mendorong gairah
kerja untuk melaksanakan semua tugas-tugasnya.
6) Mengurangi kerusakan dari barang yang dikerjakan
Adanya sistem penerangan yang baik akan dapat
mempermudah pengamatan dan pengawasan para karyawan
pada obyek dan lokasi kerja sehingga kualitas produk
perusahaan dapat meningkat dan gairah yang tinggi maka
kerusakan barang-barang yang dikerjakan dapat ditekan
seminimal mungkin.
d. Pertukaran udara yang baik
Pertukaran udara yang cukup terutama dalam ruang kerja sangat
diperlukan apalagi jika di dalam ruangan tersebut penuh dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
para karyawan. Pertukaran udara yang kurang akan menimbulkan
rasa pengap dan dapat menimbulkan turunya kinerja karyawan.
Untuk menimbulkan pertukaran udara yang cukup diperlukan
suatu ventilasi. Ventilasi yang lebar akan menimbulkan
pertukaran udara yang baik sehingga dapat menyehatkan badan.
Akan tetapi, jika terlalu banyak ventilasi dapat menimbulkan
hembusan angin yang terlalu kaut sehingga akan menyebabkan
karyawan sakit.
Bagi perusahaan yang merasa pertukaran udara kurang atau
kepengapan masih dirasakan, dapat mengusahakan dengan kipas
angin, air condition (AC). Air Condition (AC) dapat di
pergunakan untuk tempat-tempat udara yang pengap dan dapat
membuat kesejukan sehingga dapat mengurangi kelelahan.
e. Kemanan
Rasa aman akan menimbulkan ketenangan dan mendorong
semangat kegairahan kerja karyawan. Rasa ini berhubungan
dengan milik pribadi karyawan. Keadaan yang tidak aman
terhadap milik pribadi akan menimbulkan kegelisahan pada waktu
melaksanakan tugas. Keadaan ini menyebabkan semangat dan
kegairahan kerja menurun dan konsentrasi berkurang sehingga
produktivitas dan kerusakan makin bertambah. Contoh : tempat
kendaraan tidak aman dan sering terjadi pencurian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
f. Kebisingan
Suara bising yang terus-menerus akan mengangu kesehatan para
karyawan terutama pendengaran karyawan karena dapat
mengurangi kepekaan pendengaran karyawan bahkan dapat
merusak pendengaran sama sekali. Kekurang pekaan pendengaran
karyawan dan suara bising yang terus-menerus dapat
mengakibatkan komunikasi dalam perusahaan itu menjadi jelek,
lambat dan tidak efektif karena informasi yang diberikan atau
diterima oleh para karyawan menjadi tidak jelas sehingga sering
terjadi kesalahan.
Kebisingan juga dapat menganggu konsentrasi para karyawan
dalam bekerja dan menimbulkan kesalahan atau kerusakan. Setiap
perusahaan seharusnya dapat menghilangkan kebisingan dan dapat
mengurangi kebisingan dengan menggunakan alat peredam suara.
Kebisingan yang terus-menerus akan menimbulkan perasaan yang
terganggu dan menurunnya kesehatan (kerusakan telingga).
g. Ruang gerak yang diperlukan
Untuk dapat bekerja dengan baik, ruang gerak para karyawan
sangat perlu diperhatikan. Terlalu sempit ruang gerak karyawan
dapat menimbulkan akibat karyawan tidak dapat bekerja dengan
baik. Akan tetapi ruang gerak yang terlalu besar akan
mengakibatkan pemborosan bagi perusahaan. Oleh karena itu,
ruang gerak yang disediakan untuk para karyawan ini perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
direncanakan dengan baik agar karyawan dapat bekerja dengan
lebih optimal dan perusahaan tidak terjadi pemborosan.
3. Hubungan karyawan
Lingkungan yang berada di sekitas lingkungan kerja, lebih bersifat
kejiwaan dan batin sehingga mempengaruhi seseorang, dalam hal ini
para pekerja di perusahaan saat melakukan pekerjaan terutama yang
berhubungan dengan pimpinan perusahaan ataupun sesama rekan
kerja.
a. Hubungan karyawan dengan rekan sekerja
Hubungan karyawan dengan sesama rekan keja dapat menjadi
sarana komunikasi untuk saling membantu sehingga dapat
menciptakan suasana yang harmonis.
b. Hubungan karyawan dengan atasan
Dengan adanya komunikasi yang baik antara karyawan dan atasan
maka akan tercipta kesinambungan dan keselarasan informasi
diantara keduanya sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam
pendelegasian tugasnya. Pemimpin perusahaan yang cukup
bijaksana akan dapat mempelajari keinginan karyawan dan
diarahkan dengan tujuan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
D. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Kinerja juga diartikan sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja,
pencapaian kerja atau hasil kerja/untuk kerja/penampilan kerja
(L.A.N, 1992:3).
Menurut James A.F. Stoner (1996:300) :
Kinerja adalah hasil-hasil pekerjaan yang diukur berdasarkan
sasaran atau standar dan untuk mengetahui bagaimana suatu
pekerjaan dilakukan dengan baik atau buruk.
Menurut H. Malayu S.P. Hasibuan :
Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan berdasarkan
kecakapan, pengalaman, kesungguhan, dan waktu.
Dari definisi di atas, kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang diukur berdasarkan
sasaran atau standar diantaranya kecakapan, pengalaman, kesungguhan
dan waktu.
2. Tujuan penilaian kinerja
Tujuan penilaian kinerja (Michael Amsrtong, 1998:75) sebagai
berikut :
a. Membantu memperbaiki prestasi dengan mengetahui kekuatan dan
kelemahan dan melakukan hal-hal yang akan mengembangkan
kekuatan dan mengatasi kelemahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
b. Mengenal karyawan yang berpotensi untuk menerima tanggung
jawab yang lebih besar, sekarang atau di masa yang akan datang,
dan memberikan bimbingan mengenai apa yang harus dilakukan
untuk memastikan bahwa potensi akan berkembang.
c. Membantu dalam memutuskan kenaikan gaji yang seimbang antara
prestasi dan tingkat gaji.
3. Indikator penilaian kinerja
Pekerjaan karyawan dinilai berdasarkan faktor-faktor yang dianggap
penting bagi pelaksana pekerjaan tersebut. Adapun faktor-faktor yang
dijadikan sebagai indikator pengukuran kinerja adalah
a. Kuantitas dan kualitas kinerja
Pengukuran kualitas kinerja karyawan berkaitan dengan mutu dari
hasil pekerjaan karyawan yang menyangkut baik tidaknya hasil
secara fisik. Pengukuaran kuantitas kinerja menyangkut hasil yang
diperoleh karyawan dalam jumlah tertentu.
b. Keterampilan
Keterampilan kerja dikaitkan dengan pendidikan dan pengalaman
yang dimilki karyawan, karena berpengaruh terhadap kinerja
karyawan.
c. Tanggung jawab
Tanggung jawab suatu jabatan adalah kewajiban tertentu yang
harus dilaksanakan oleh siapa saja yang menjalankan jabatan
tertentu. Dalam hal ini pengukuran karyawan dinilai berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pertanggungjawaban karyawan kepada atasannya atas hasil yang
dicapai dalam menyelesaikan pekerjaan pekerjaan yang serahkan
kepadanya dan mampu menanggung setiap kesalahan yang
dibuatnya.
d. Kerja sama
Karyawan dikatakan memilki kinerja yang baik apabila mampu
memberi sumbangan pada kelompoknya. Selain itu karyawan juga
dinilai berdasarkan hubungan kerjanya dengan karyawan lain. Hal
ini dikarenakan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor
eksternal misalnya faktor kerja sama, lingkungan, fasilitas-
fasilitas, suhu udara, penerangan dan lain-lain.
E. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah
penelitian yang kebenarannya masih lemah, sehingga harus diuji secara
empiris (Iqbal, 2002:50). Menurut Sugiyono (2008:93), hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Dari berbagai definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap rumusan masalah yang dapat
diuji kebenarannya secara empiris.
Untuk mempermudah penulis dalam melaksanakan penelitian, penulis
mencoba membuat rumusan hipotesis sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
1. Ha: Motivasi kerja memiliki hubungan dengan kinerja karyawan.
Ha diterima bila t hitung > t tabel yang artinya ada hubungan.
2. Ha: Lingkungan kerja memiliki hubungan dengan kinerja karyawan.
Ha diterima bila t hitung > t tabel yang artinya ada hubungan.
3. Ha: Motivasi kerja dan lingkungan kerja secara bersama-sama memiliki
hubungan dengan kinerja karyawan.
F. Kerangka Konseptual
Bersama-sama
Sumber: Sondang Siagian (2002:203) dan Marihot Manullang (2004:169)
Motivasi Kerja
- Kebutuhan Fisiologis
- Kebutuhan Keamanan/
Keselamatan
- Kebutuhan Sosial
- Kebutuhan Harga Diri
- Kebutuhan Aktualisasi
Lingkungan Kerja
- Pelayanan karyawan
- Kondisi kerja
- Hubungan karyawan
Kinerja
Karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Studi kasus yaitu
penelitian mengenai status subyek penelitian yang berkenan dengan suatu
fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas (Iqbal, 2002:15).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di Chevron Indonesia Company. Pasir Ridge.
Balikpapan, Kalimantan Timur.
2. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada 3 Maret – 30 April 2010
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah tempat kita memperoleh keterangan
penelitian (Amirin, 1986:92). Dalam penelitian ini yang menjadi subyek
penelitian adalah karyawan Human Resource Department Chevron
Indonesia Company. Pasir Ridge. Balikpapan, Kalimantan Timur.
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah perilaku dan sifat tabiat orang (Amirin,
1986:93). Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah
hubungan motivasi kerja dan lingkungan kerja dengan kinerja karyawan.
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiyono, 2002:55). Jumlah seluruh populasi karyawan
Chevron Indonesia Company adalah 1.170 orang. Sub populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan Human Resource Department
Chevron Indonesia Company. Pasir Ridge Balikpapan, Kalimantan
Timur sejumlah 32 orang.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat dipakai untuk
menyimpulkan populasi, dan sebagian dari populasi tersebut benar-benar
mewakili populasi (Sugiyono, 2002:56). Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah karyawan Human Resource Department Chevron
Indonesia Company. Pasir Ridge Balikpapan, Kalimantan Timur
sejumlah 32 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
E. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
mengunakan seluruh anggota sub-populasi yang berjumlah 32 karyawan
dijadikan sebagai sampel penelitian.
F. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (Independent)
Variabel bebas (Independent) merupakan variabel yang memberikan
reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas (Sarwono,
2006:54). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah
motivasi kerja (kebutuhan fisiologi, keamanan dan keselamatan, sosial,
harga diri, aktualisasi) dan lingkungan kerja (pelayanan karyawan,
kondisi kerja, hubungan karyawan).
2. Variabel terikat (Dependent)
Variabel terikat (Dependent) merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel lain (Sarwono, 2006:54). Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel terikat adalah kinerja karyawan menyangkut kualitas,
kuantitas dan ketepatan waktu dalam bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
G. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau
obyek yang diteliti atau ada hubungannya dengan obyek yang diteliti
(Pabundu, 2003:57).
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang terlebih dahulu dikumpulkan dan
dilaporkan oleh perusahaan diluar dari peneliti sendiri walaupun yang
dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang asli (Pabundu,
2003:57).
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Kuesioner adalah suatu pengumpulan data dengan memberikan
atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan
harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan/ pernyataan tersebut
(Umar, 2005:49).
I. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Validitas atau kesahihan adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kesahihan atau kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen
dikatakan valid atau sahih jika mampu mengukur apa yang hendak
diukurnya. Untuk menguji tingkat validitas kuesioner masing-masing
item variabel motivasi kerja dan variabel lingkungan kerja dikorelasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dengan total skor variabel dapat diukur dengan menggunakan rumus
korelasi product moment. Rumus korelasi product moment sebagai
berikut (Soetrisno Hadi, 2001:23):
rxy = 2222 YYNXXN
YXXYN
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi antara skor masing-masing item variabel
X : Nilai skor masing-masing item ( butir pertanyaan)
Y : Skor total dari butir pertanyaan
N : Jumlah data / sampel
Dalam pengujian koefisien ini digunakan taraf signifikansi 5%.
Jika rhitung > r tabel , maka suatu butir instrumen mampu mengukur apa
yang diinginkan (valid). Sebaliknya jika r hitung < rtabel maka suatu butir
instrumen adalah tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menghitung reliabilitas
kuesioner dalam penelitian ini menggunakan Koefisien Alpha Cronbach
dengan taraf signifikan 5 %. Rumus Alpha :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
rn = Y
XY
V
VV
M
M
1
Ketrangan:
rn : Reliabilitas instrumen / koefisien Alpha Cronbach
M : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Vx : Variansi butir
Vy : Variansi total
Reliabilitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan teknik
Alpha Cronbach. Jika koefisien alpha > rtabel dengan taraf signifikan 5%
maka data kesioner tersebut reliabel. Sebaliknya jika koefisien alpha <
rtabel dengan taraf signifikan 5% maka data kuesioner tersebut tidak
reliabel.
Untuk pertanyaan tentang motivasi kerja yang terdiri dari 14
pertanyaan dengan pilihan pertanyaan 1 – 5, maka mempunyai bobot
nilai menurut Skala Likert sebagai berikut:
SS = 5 x 14 = 70
S = 4 x 14 = 56
N = 3 x 14 = 42
TS = 2 x 14 = 28
STS = 1 x 14 = 14
Nilai tertinggi = 70 dan nilai terendah = 14, maka dapat dicari
interval kelas untuk motivasi kerja dengan menggunakan rumus Struges
yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Ci = k
range
= 3
1470
= 18,6667 (dibulatkan ke atas menjadi 19)
Maka dengan interval 19 garis skala motivasi kerja sebagai berikut:
Rendah Sedang Tinggi
14 33 52 70
Untuk pertanyaan tentang lingkungan kerja yang terdiri dari 10
pertanyaan dengan pilihan pertanyaan 1 – 5, maka mempunyai bobot
nilai menurut Skala Likert sebagai berikut:
SS = 5 x 12 = 60
S = 4 x 12 = 48
N = 3 x 12 = 36
TS = 2 x 12 = 24
STS = 1 x 12 = 12
Nilai tertinggi = 60 dan nilai terendah = 12, maka dapat dicari
interval kelas untuk lingkungan kerja dengan menggunakan rumus
Struges yaitu:
Ci = k
range
= 3
1260
= 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Maka dengan interval 16 garis skala lingkungan kerja sebagai berikut:
Buruk Cukup Nyaman
12 28 44 60
3. Untuk membahas karakteristik karyawan Human Resource Chevron
Indonesia Company, maka digunakan analisis presentase merupakan
analisis yang dipakai untuk menarik kesimpulan dari beberapa peristiwa
yang bersifat relatif dan sulit diukur dengan metode kuantitatif.
Rumus analisis presentase yang digunakan adalah :
Keterangan :
P = Jumlah Presentase
NX = Jumlah yang dianalisis
N = Jumlah total responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
J. Pengujian Hipotesis
1. Korelasi Rank Spearman
Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua apakah motivasi kerja dan
lingkungan kerja memiliki hubungan dengan kinerja karyawan dapat
digunakan analisis korelasi Spearman Rank Correlation. Besarnya koefisien
korelasi ranking (rs) dapat dihitung dengan mengunkan rumus (Alfigari,
1997:88):
Keterangan:
Nilai korelasi Spearman
Selisih dari pasangan rank
n = Banyaknya pasangan rank
6 = bilangan konstan
2. Adapun prosedur perhitungan dengan menggunakan cara di bawah ini:
Menghitung perbedaan ranking untuk masing-masing data (d) dan
menguadrankan hasilnya (d2) dan menjumlahkan hasilnya.
Untuk mengetahui signifikansi korelasi (hubungan) antara motivasi kerja
serta lingkungan kerja dengan kinerja karyawan, penulis melakukan uji t
dengan rumus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Keterangan :
r = Koefisiensi korelasi
r2 = koefisien determinasi
n = sampel
t = nilai t hitung yang dicari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
A.1 Sejarah Singkat Chevron Company
Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terbesar di dunia selain
Exxon, Royal Dutch Shell, Beyond Petroleum, dan lain sebagainya. Perusahaan
yang berpusat di San Ramon, California ini telah mengembangkan 28% dari
seluruh lapangan panas bumi di dunia. Saat ini Chevron beroperasi di lebih dari
180 negara, aktivitas eksplorasi dan produksi di lebih dari 30 negara dengan
kapasitas produksi bersih mencapai 2,53 Juta Barrel Oil Equivalent Per Day
(BOEPD).
Chevron Indonesia Company (CICo) dahulu merupakan bagian dari
Unocal Coorporation yang diberi nama Unocal Indonesia Company. Hingga
pada tahun 2005 dilakukan merger antara Unocal dengan Chevron, sehingga
Unocal Indonesia Company menjadi Chevron Indonesia Company, yang
menjadikan Chevron sebagai produsen panas bumi terbesar di dunia.
Operasi Chevron Indonesia Company dimulai dengan penandatanganan
kerjasama Kontrak Bagi Hasil (KBH) antara Unocal dengan Pertamina pada
tanggal 25 Oktober 1968. Perjanjian tersebut meliputi wilayah konsentrasi daratan
dan lepas pantai Sumatera bagian utara. Setelah eksplorasi dilakukan, didapatkan
fakta bahwa cadangan gas pada daerah tersebut tidak ekonomis dan lahan tersebut
dikembalikan kepada Pertamina. Pada tahun yang sama KBH kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
ditandatangani oleh Unocal dan Pertamina dengan daerah konsesi lepas pantai
Kalimantan Timur.
Pada tahun 1968 Chevron Indonesia Company menadatangani kotrak
kerjasama produksinya yang pertama untuk blok lepas pantai barat-utara
Sumatera. Namun justru KKS kedua, ditandatangani pada tahun yang sama, yang
membawa didirikannya perusahaan yang waktu itu dinamakan UICo. KKS ini
terletak di Kalimantan Timur mencakup daerah konsesi di dataran lepas pantai.
Tahun 1970, Chevron Indonesia Company menemukan lapangan minyak dan gas
lepas pantai terbesar di Indonesia, Attaka, di selat Makassar.
Kegiatan eksporasi dilajutkan, dalam kurun waktu tahun 1973 sampai
1995 Chevron Indonesia Company menemukan lapangan-lapangan Sepinggan,
Yakin, Melahin, Kerindingan, dan Santan; semua terletak di lepas pantai
Kalimantan Timur. Pada Tahun 1996, Chevron menggeser fokus kegiatan
eksplorasinya ke laut dalam di selat Makassar, yang ditandai dengan penemuan
penting lapangan-lapangan west Seno dan Merah Besar setahun kemudian.
Chevron Indonesia Company (CICo) terbagi atas dua daerah operasional,
yaitu:
1. Daerah Utara (Northern Area) : meliputi lapangan Attaka, Lapangan
Kerindangan, Lapangan Serang, dan Terminal Tanjung Santan.
Gambar A.1 menunjukkan daerah-daerah operasi Chevron Indonesia
Company bagian utara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar IV.1 Daerah Utara Operasional CICo
(Sumber: Chevron, 2009)
2. Daerah Selatan (Southern Area) : meliputi Lapangan Sepinggan, Lapangan
Yakin, Lapangan Seguni, dan Terminal Lawe-Lawe.
Gambar A.2 menunjukkan daerah-daerah operasi Chevron Indonesia
Company bagian selatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Gambar IV.2 Daerah Selatan Operasional CICo
(Sumber: Chevron, 2009)
Chevron memiliki tiga anak perusahaan di Indonesia, selain Chevron
Indonesia Company, terdapat pula Chevron Pasific Indonesia, serta Chevron
Geothermal Indonesia.
A.2 Tujuan, Visi, dan Misi Chevron Indonesia Company
A.2.1 Tujuan Chevron Indonesia Company adalah menyediakan sumber energi
yang dibutuhkan manusia untuk mendukung kemajuan manusia.
A.2.2 Visi Chevron Indonesia Company adalah diakui dan dikagumi oleh
industri dan komunitas di mana kita beroperasi sebagai perusahaan kelas dunia
dalam keselamatan, kesehatan, pengelolaan lingkungan, kehandalan, dan
efisiensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Didalam The Chevron Way tertanam Visi : Menjadi perusahaan
energi dunia yang dikagumi karena karyawan, kemitraan dan kinerjanya.
Visi ini berarti bahwa:
Menyediakan produk-produk energi yang sangat penting untuk
kemajuan ekonomi yang berkelanjutan dan pengembangan manusia di
seluruh dunia.
Adalah orang-orang dan organisasi dengan kemampuan dan komitmen
yang tinggi.
Adalah mitra terpercaya.
Memberikan kinerja kelas dunia.
Dikagumi oleh semua pihak yang berkepentingan – investor,
pelanggan, pemerintah di tempat kami beroperasi, masyarakat
setempat dan karyawan kami – tidak saja karena hasil yang kami capai
tetapi juga bagaimana kami mencapainya.
A.2.3 Misi Chevron Indonesia Company yaitu:
1. Menyediakan energi yang sangat penting untuk menopang perekonomian
dan perkembangan manusia di seluruh dunia
2. Karyawan dan organisasi Chevron Indonesia Company memiliki
kapabilitas dan komitmen
3. Pilihan bagi rekan kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
4. Memberikan performansi kelas dunia
5. Mendapatkan sanjungan dari semua pemegang saham investor, konsumen,
pemerintah setempat, komunitas lokal, dan para karyawan.
Chevron Indonesia Company (dulu Unocal Indonesia Company/
UICo) telah beroperasi di Indonesia selama 38 tahun. Chevron Indonesia
Company bekerja sebagai mitra dari pemerintah republik Indonesia melalui
kontrak kerja sama (KKS) dengan BPMIGAS.
Saat ini Chevron Indonesia Company mengoperasikan 12 lapangan Di
KKS Kalimantan timur dan 1 lapangan di KKS Makassar Srtait mencakup
daerah seluas 6,6 juta are atau 27.000 kilometer persegi. Chevron Indonesia
Company juga mempunyai kontrak untuk menyediakan pasokan gas ke
Bontang, instalasi pengolahan gas alam (LNG) terbesar di dunia.
Pemegang saham Chevron Indonesia Company, Chevron Corporation,
termasuk salah satu perusahaan energi terbesar di dunia. Anak-anak
perusahaan Chevron beroperasi disekitar 180 negara diseluruh dunia dan
memperjakan kurang lebih 53.000 karyawan. Di Indonesia, Chevron
beroperasi di bawah IndoAsia Business Unit (IBU) yang mencakup kegiatan
operasi di Indonesia dan Filipina (Panas Bumi/ Geotermal), yang mana
Chevron Indonesia Company merupakan salah satu badan usahanya.
Selain Chevron Indonesia Company, IBU juga mengelola PT. Chevron
Pasific Indonesia, perusahaan KKS yang beroperasi di Provinsi Riau dan
Sumatera Utara, dan badan usaha di bidang Geothermal & Power, di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Indonesia: Chevron Geothermal Indonesia, Ltd., dan Chevron Geothermal
Salak, Ltd., dan di Filipina: Chevron Geothermal Philippines Holdings Inc.
(CGPHI).
Kegiatan operasi Chevron Indonesia Company berlandaskan pada The
Chervon Way, yang mengadung nilai-nilai universal dan menuntut tingkat
integritas dan kemampuan tertinggi dari karyawannya dalam bekerja bersama
mitra kerja, masyarakat, pelanggan, dan rekan sekerja. Chevron menjunjung
tinggi dan menaati peraturan yang berlaku, mendukung hak asasi manusia,
melindungi lingkungan dan memberikan manfaat bagi masyarakat di tempat
perusahaan beroperasi.
B. Nilai-nilai Dalam Perusahaan
Landasan perusahaan Chevron Indonesia Company di bangun di
atas nilai-nilai yang dianut, yang membedakan Chevron Indonesia
Company dari perusahaan lain dan menjadi pedoman pelaksanaan
kegiatan. Chevron Indonesia Company menjalankan bisnis dengan penuh
rasa tanggung jawab secara sosial dan dengan cara etis. Chevron Indonesia
Company menghormati hukum, menjunjung tinggi hak asasi manusia,
melindungi lingkungan dan memberi manfaat kepada masyarakat di
tempat kami beroperasi.
Integritas
Chevron Indonesia Company jujur terhadap pihak lain dan terhadap
diri kami sendiri. Chevron Indonesia Company memenuhi standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
etika yang paling tinggi dalam setiap kegiatan bisnis yang dilakukan.
Chevron Indonesia Company mempertanggung jawabkan semua hasil
dan akibat dari pekerjaan dan kegiatan.
Kepercayaan
Chevron Indonesia Company mempercayai, menghargai dan
mendukung satu dengan lain, dan berusaha sekuat tenaga untuk
mendapatkan kepercayaan dari kolega dan para mitra kerja.
Keanekaragaman
Chevron Indonesia Company mempelajari dan menghargai budaya di
tempat Chevron Indonesia Company bekerja. Menghargai dan
menghormati keunikan setiap individu dan ragam pandangan serta
talenta yang mereka tunjukkan. Lingkungan kerja Chevron Indonesia
Company sangat terbuka serta merangkul beraneka-ragam komunitas,
pendapat, kemampuan dan pengalaman.
Terobosan
Chevron Indonesia Company mencari peluang-peluang dan terobosan
baru. Menggunakan daya kreativitas untuk mendapatkan cara yang
tidak konvesional dan praktis untuk memecahkan masalah.
Pengalaman, teknologi dan keuletan telah membantu Chevron
Indonesia Company mengatasi tantangan dan memberikan nilai
tambah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Kemitraan
Chevron Indonesia Company mempunyai komitmen yang tinggi untuk
menjadimitra yang baik dalam membangun hubungan yang produktif,
kolaborasi, saling mempercayai dan menguntungkan dengan
pemerintah, kompetitor, pelanggan, masyarakat dan satu dengan yang
lain.
Melindungi Manusia dan Lingkungan
Chevron Indonesia Company menetapkan kesehatan dan keselamatan
karyawan serta perlindungan atas aset dab lingkungan pada prioritas
yang paling tinggi. Tujuan kami adalah mendapatkan pengakuan atas
kinerja kelas dunia melalui penerapan Sistem Manajemen Keunggulan
Operasi (Operation Excellence Management System) yang saksama.
Kinerja Tinggi
Chevron Indonesia Company mengutamakan keunggulan dalam setiap
hal yang dilakukan, dan selalu berusaha untuk menjadi lebih baik.
Chevron Indonesia Company sangat mendambakan pencapaiaan hasil
yang lebih dari yang diharapkan – dari Chevron Indonesia Company
sendiri dan pihak lain. Berusaha mencapai hasil dengan sepenuh
tenaga dan dengan rasa urgensi yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
C. Operasi Perusahaan
Jenis-jenis Enegi yang Dihasilkan Chevron Indonesia Company
Dari Kalimantan Timur, Chevron memproduksi berbagai energi, yaitu:
1. Minyak mentah (crude oil)
2. Gas, dan
3. Kondensat
Minyak mentah merupakan produk utama yang diproduksi Chevron
Indonesia Company (CICo). Nilai jual minyak mentah hingga saat ini cukup
tinggi, yakni sekitar 70 dolar AS per barel. Oleh karena itu minyak mentah
menjadi target utama produksi di CICo. Minyak mentah hasil produksi yang telah
memenuhi standar penjualan akan diekspor menggunakan kapal tanker.
Berlimpahnya cadangan gas alam di perut bumi Kalimantan Timur
menjadikan gas alam sebagai energi yang turut diproduksi oleh Chevron
Indonesia Company. Gas alam yang telah diproses akan dialirkan ke refinery
Pertamina untuk dijual. Sebagian gas alam tersebut juga digunakan untuk
pemakaian sendiri dalam kegiatan proses produksi, seperti untuk fuel heater,
glycol reboiler, maupun untuk utility fasilitas Pertamina.
Kondesat merupakan produk sampingan yang dihasilkan dari proses
separasi dan impuritis (pemurnian) minyak mentah dan gas alam. Nilai jual
kondensat tidak begitu tinggi, tetapi masih tetap menguntungkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Gambar IV.3 Hasil Operasi Chevron Kalimantan Timur
(Sumber: Chevron Indonesia Company, 2009)
Production Profile Chervron Indonesia Company
Tahun 2007-2009
0
10
20
30
40
50
60
70
2007 2008 2009
MBOEPD
Sampai bulan Juni 2006, kegiatan operasi Chevron Indonesia Company
didukung oleh 1.734 karyawan, yang mana 1.221 ditugaskan di Kalimantan
Timur, dan 513 lainnya di Jakarta. Chevron Indonesia Company juga
didukung oleh lebih dari 1.300 pekerja kontrak. Pada tahun 2005, Chevron
Indonesia Company memproduksi sekitar 54,000 BOPD minyak/ fluida dan
218 MMCFD gas.
Kegiatan operasai Chevron Indonesia Company dibelah oleh delta
Mahakam sebagai batas imajiner, menjadi dua daerah utama: Utara dan
Selatan; dan West Seno, proyek laut dalam di selat makassar. Di daerah
operasi Utara, Chevron Indonesia Company mengoperasikan lapangan-
lanpangan Attaka, Melahin, kerindingan, Serang, dan West Seno, serta
Terminal Santan. Sedangkan di daerah operasi Selatan, Chevron Indonesia
Company mengelola lapangan-lapangan Sepinggan dan Yakin, Terminal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Lawe-lawe dan Base Camp, Pusat Logistik Penajam(PSB) dan kantor Pasir
Ridge, Balikpapan.
Chevron Indonesia Company mempunyai tiga lapangan utama, yaitu:
Sepinggan & Yakin, Attaka dan West Seno. Terletak di sebelah selatan Delta
Mahakam, lapangan Sepinggan & yakin telah memproduksi minyak dan gas
selama 30 tahun. Sepinggan mulai beroperasi pada bulan April 1975, dan
mencapai puncak produksinya tahun 1991 dengan produksi sebanyak 26,000
ribu barel minyak per hari (BOPD). Yakin mulai berproduksi setahun
kemudian dan mencapai produksi sebanyak 13,200 BOPD pada tahun 1986.
Minyak dan gas dari lapangan Sepinggan dan Yakin dikirim ke
terminal darat Chevron di Lawe-lawe yang terletak di Penajam paser utara.
Terminal Lawe-lawe merupakan tempat pengumpulan minyak yang kemudian
diekspor dengan menggunakan tanker atau dialirkan melalui pipa ke
penyulingan pertamina di Balikpapan. Produksi gas juga dikirimkan melalui
pipa ke tempat penyulingan dan digunakan sebagai bahan bakar.
Attaka diakui dunia sebagai lapangan minyak raksasa dan dicatat
sebagai lapangan lepas pantai terbesar di Indonesia. Terletak sekitar 12 mil
laut dari Tanjung Santan, lapangan Attaka memulai produksi dari sumur
pertamanya pada tahun 1972. Gas dari Attaka diproses di fasilitas pemurnian
Flurida (LEX) di Terminal Santan dan gas kering dikirim ke instalasi
pengolahan gas alam di Bontang Kalimantan Timur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Penemuan lapangan West Seno menandai tahap baru pada
pengembangan proyek energi di Indonesia, Produksi laut dalam lapangan
West Seno terletak di KKS makassar Strait dengan kedalaman antara 2.400
sampai 3.400 kaki.
Di West Seno, Chevron Indonesia Company mengaplikasikan kaki
landasan bertegangan kecil (TLP) dengan menara pengeboran yang disangga
secara fleksibel. Minyak yang diproduksi diproses di unit produksi apung
(FPU) yang terletak berdekatan dengan TLP. Minyak dan gas dari FPU
dikirim lewat pipa bawah air berdiameter 12” ke terminal darat di Santan.
Terletak sekitar 170 km dari Balikpapan, Terminal Santan yang selesai
dibangun pada tahun 1973 menandai dimualinya operasi komersial gas
Chevron Indonesia Company di Indonesia. Terminal Santan memproses gas
dari fasilitas pemurnian fluida (LEX), memasok logistik untuk menara-menara
lepas pantai, stabilisasi minyak mentah dan kondensat, serta kompresi gas.
Produksi gas dari lapangan-lapangan Attaka, Melahin, Kerindingan, Serang
dan Santan di daerah produksi utara melewati terminal Santan dalam
perjalananya menuju instalasi raksasa gas alam (LNG) di Bontang atau untuk
diproses di instalasi LEX.
Chevron Indonesia Company telah memasok gas ke instalansi LNG di
Bontang Kalimantan Timur sejak tahun 1979. Pada saat ini Chevron sedang
mengembangkan proyek laut dalam di lepas pantai Kalimantan Timur.
Produksi dari pengembangan proyek laut dalam di lepas pantai Kalimantan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Timur. Produksi dari pengembangan proyek laut dalam akan sangat membantu
usaha Chevron untuk menambah pasokan gas ke Bontang.
D. Teknologi Mutahir dan perlindungan lingkungan
Chevron Indonesia Company menerapkan teknologi mutahir dan
inovasi terbaik disetiap aspek operasi minyak dan gas. Teknologi seperti
visualisasi tiga dimensi (3D) dan Empat Dimensi (4D), pengeboran miring
atau horisontal adalah beberapa contoh dari teknologi maju yang
diterapkan. Chevron berkomitmen untuk menjaga kesehatan dan
keselamatan karyawan dan melindungi lingkungan. Kinerja lingkungan
dan keselamatan merupakan kunci utama dari sistem manjemen yang
diaplikasikan Chevron untuk mencapai keunggulan operasi.
E. ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN
E.1 Struktur Organisasi Chevron Indonesia Company
Chevron Indonesia Company (CICo) dipimpin oleh seorang President atau
Managing Director, dibantu seorang wakil (Sr. Vice President) yang membawahi
seluruh kegiatan di Indonesia. Vice President yang ada di Balikpapan dalam hal
ini merangkap sebagai General Manager. Secara teknis ia membawahi seluruh
operasi yang berpusat di Balikpapan dan berkoordinasi dengan pusat di Jakarta
serta turut pula menentukan arah kebijakan organisasi dari sudut operasional.
Dalam menentukan kebijakan dan strategi perusahaan, President atau Managing
Director dibantu oleh wakilnya yang menangani berbagai urusan spesifik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
internal maupun eksternal. Tanggung jawab langsung perusahaan adalah sebagai
berikut:
1. Vice President Operation Support
2. Vice President Human Resources & Administration
3. Vice President for Finance
4. General Council
5. Vice President Planning & Development
6. Vice President LNG
7. Vice President New Venture
8. Legal Council Indonesia
9. Sr. Vice President
10. General Manager yang akan dibantu oleh bagian-bagian di bawahnya.
Untuk lokasi di Balikpapan dalam kaitan struktur komando dan koordinasi
memiliki hubungan dan melewati beberapa jalur. Jalur yang paling utama yaitu
antara President dan Vice President. General Manager praktis merupakan
perwakilan President untuk kegiatan operasional di lapangan. Selain itu
koordinasi langsung dari Jakarta terjadi pada bagian Operational Support, Human
Resources & Administration, Finance dan Legal Council. Gambar 5.1
menunjukkan struktur organisasi Chevron Indonesia Company (CICo) untuk
daerah operasi Kalimantan Timur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gambar IV.4 menunjukkan struktur organisasi Chevron IndoAsia Business
Unit (IBU).
Gambar IV.4 Struktur organisasi Indoasia Business Unit
(Sumber: Chevron Indonesia Company, 2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
SR VP Operations
Miller, Timothy Glen
Executive Secretary
Naomi Pasila
GM Shelf Operations
MC Closkey, Bernard
George
Manager OE/HES
Arief Yunan
Admin Assistant
Manager Facility Eng.&
Capital Project
Cooper, Freddie Clark
Manager Policy, Govt &
Public Aff KLO
A Suta Wijaya
Manager Planning &
Gas Operation
Zulhelneri
VP Deepwater Assets
Albritton, Martha Melissa
Manager SCM KLO
Sis Indra Cahyono
Manager Security KLO
Azhari Idris
Manager Human
Resource KLO
Wisnu Prasedyoko
Gambar IV.5 Struktur organisasi operasi di Kalimantan Timur
(Sumber: Chevron Indonesia Company, 2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Bagan Organisasi HR KALIMANTAN
Gambar IV.6 Struktur organisasi HR di Kalimantan Timur
(Sumber: Chevron Indonesia Company, 2009)
Visi Human Resource Department Chevron Indonesia Company
Membangun suatu organisasi yang kuat dengan berbagai bakat dan
kemampuan anggota HR
HR Kalimantan
MGR HR
Kalimantan
Wisnu Prasedyoko
HR Advisory
support KLO
HR Couselor
Feronica Daru Asih
Wikantyast
Kamilius Tegun
Leceyanti
Aripurnomo
Training Services &
Admin KLO
TL Training Services
& Admin KLO
Tri Lanny Sarigati
HR Admin &
services KLO
GL HR Admin &
services KLO
Yuli Riamto Widodo
Expart &
Formalities serv.
KLO
HR Specialist
Etty Vionita
Analyst
Handika Gunarso
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Menyediakan produk yang dapat dipercaya dan pemberian
pelayanan dengan pelindungan hukum serta peraturan.
Menciptakan lingkungan kerja bagi karyawan agar mereka
mencapai potensi maksimal.
Tindakan etika, dengan integritas dan pengertian tinggi dalam
keadaan mendesak sesuai dengan Chevron Way.
Bertanggung jawab dalam penyampaian keputusan rapat jajaran
perencana dan menuju keberhasilan objektivitas bisnis IBU.
Melayani kilen, partner-partner, dan pemerintah dalam kaitan
dengan gaji, kepercayaan, dan rasa hormat.
Meningkatakan secara berkesinambungan dalam hal kepintaran
dan komitmen.
Mendemonstrasikan penghematan pengurusan kerja yang baik
dalam jalur kerja yang telah ada.
F. Strategi Bisnis Utama dan Srategi Keberhasilan
Rencana strategis Chevron Indonesia Company menjabarkan visi
menjadi tindakan. Rencana strategis tersebut menyelaraskan dan
mengitegrasikan organisasi, menumbuhkan keyakinan, dan membedakan
Chevron Indonesia Company dari para pesaing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
1. Strategi Binis Utama
Strategi bisnis utama Chevron Indonesia Company adalah
mengembangkan posisi terintegrasi di wilayah-wilayah yang sedang
tumbuh di dunia:
Operasi Hulu Global
Memiliki pertumbuhan yang menguntungkan dalam kegiatan bisnis
inti dan membangun posisi legendaris yang baru.
Operasi Gas Global
Mengomersilkan kepemilikan sumber gas kami dan mengembangkan
bisnis gas global yang berdampak tinggi.
Operasi Hilir Global
Meningkatkan penghasilan dari bisnis inti dan pertumbuhan selektif
dengan fokus pada penciptaan nilai yang terintegrasi.
Energi yang Terbarukan
Berinvestasi pada teknologi bagi energi yang terbarukan dan merebut
posisi menguntungkan pada sumber daya penting energi yang
terbarukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2. Strategi Keberhasilan
Tiga Strategi Keberhasilan yang diterapkan di semua bidang
kegaiatan perusahaan:
Berinvestasi pada Sumber Daya Manusia untuk mencapai tujuan
strategis
Meningkatkan Pemanfaatan Teknologi untuk mencapai kinerja yang
unggul dan pertumbuhan yang tinggi.
Meningkatkan Kemampuan Organisasi (“4+1”) untuk menghasilkan
kinerja kelas dunia dalam bidang keunggulan operasi, pengurangan
biaya, pengelolaan aset/ kapital, dan peningkatan keuntungan.
2.1 Tenet
Tenet adalah seperangkat keyakinan tentang perilaku di tempat kerja yang
membawa kita mencapai kinerja kelas dunia dalam bidang keselamatan,
lingkungan, kesehatan, kehandalan, dan efisiensi.
Prinsip dasar tenet adalah sebagai berikut:
1. Kerjakan dengan selamat atau jangan dikerjakan
2. Selalu ada waktu untuk mengerjakan dengan benar
Terdapat sepuluh hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan tenet,
yaitu:
1. Beroperasi di dalam batas-batas desain dan lingkungan
2. Beroperasi dalam keadaan yang aman dan terkendali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
3. Memastikan alat-alat pengaman terpasang dan berfungsi
4. Mengikuti praktek dan prosedur kerja yang selamat
5. Memenuhi atau melebihi kebutuhan pelanggan
6. Menjaga keutuhan sistem sesuai peruntukannya
7. Menaati semua peraturan yang berlaku
8. Menangani semua keadaan yang tidak normal
9. Mengikuti prosedur yang tertulis untuk pekerjaan yang beresiko tinggi atau
yang tidak biasa
10. Melibatkan orang-orang yang tepat dalam pengambilan keputusan yang
mempengaruhi prosedur dan peralatan.
2.3 Base Business Chevron
Base bussiness merupakan usaha Chevron untuk menahan laju penurunan
produksi dengan menata kembali kegiatan utama yang mendasar tanpa harus
melakukan eksplorasi baru. Terdapat empat bagian dari bisnis dasar Chevron,
yaitu:
1. Well Reliability & Optimization (WRO),
2. Reservoir Management – Enhanced Oil Recovery (EOR)
3. Integrated Production System Optimization (IPSO)
4. Surface Equipment Reliability & Integrity Process (SERIP)
Pada dasarnya aturan yang digunakan untuk mengatur segala aktivitas
yang terjadi di surface ini terletak pada salah satu base business chevron, yaitu
SERIP. SERIP ditujukan untuk menata kembali pengelolaan dan pengoperasian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
surface equipment agar tercapai kehandalan dan integritas dari sistem yang
standar dengan tujuan Chevron. SERIP ini diimplementasikan untuk memperbaiki
kinerja equipment dan keuntungan organisasi demi tercapainya visi Chevron
yakni “diakui dan dikagumi oleh industri dan komunitas dimana kita beroperasi
sebagai perusahaan kelas dunia dalam keselamatan, kesehatan, pengelolaan
lingkungan, kehandalan, dan efisiensi.”
Filosofi SERIP bermula dari adanya keyakinan Chevron bahwa
kecelakaan maupun gangguan operasi dapat dicegah atau dapat dihindarkan.
Kejadian yang tidak dikehendaki tersebut dapat menyebabkan menurunnya
produksi (loss production) yang akan berdampak negatif pada kelangsungan
kegiatan produksi Chevron. Seperti kasus Attaka, salah satu lapangan Chevron
Indonesia Company untuk wilayah utara, setelah dilakukan analisis pada tahun
2006 didapatkan fakta bahwa ±40% faktor penyebab penurunan produksi
disebabkan oleh kegagalan peralatan untuk mampu beroperasi maksimal
(equipment failure), namun setelah diberlakukan SERIP terjadi perubahan yang
sangat signifikan, indikasi adanya equipment failure turun drastis dengan
persentase penurunan mencapai 90% menjadi ±4% pada tahun 2008. Hal ini
menunjukkan bahwa SERIP menjadikan kegiatan operasi berjalan dengan lancar
dan lebih terarah, selain itu adanya perubahan dari reactive mode yang penuh
dengan ketidakpastian akan kebutuhan tenaga kerja dan biaya menjadi proactive
mode yang mengedepankan pencegahan daripada memperbaiki kegagalan terbukti
mampu menekan biaya. Mengimplementasikan SERIP dapat meningkatkan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
mengoptimalkan hasil produksi oil & gas yang berarti akan meningkatkan profit
perusahaan.
Setiap orang yang terkait dengan equipment reliability & integrity, seperti
manager operation & maintenance, operator, dan teknisi berkepentingan dengan
SERIP ini. SERIP terdiri atas:
1. Lima tahapan,
2. Delapan sub-proses,
3. Dua puluh lima prosedur
Gambar IV.7 menunjukkan gambaran dari sistem yang terintegrasi di dalam
SERIP.
Gambar IV.7 SERIP untuk daerah operasi Kalimantan
(Sumber: Chevron Indonesia Company, 2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Bagian-bagian (sub-processes) dari SERIP yang ditata-ulang adalah:
1. Reliability philosophy sub-process
2. Work management sub-process
3. Reliability organizational capability sub-process
4. Material management sub-process
5. Reliability opportunity Analysis sub-process
6. Proactive maintenance sub-process
7. Asset integrity sub-process
8. Equipment management sub-process
G. Tenaga Kerja
Masa depan Chevron Indonesia Company ditentukan oleh satu
faktor utama, karyawan nasional. Saat ini, 96 % dari karyawan Chevron
Indonesia Company adalah bangsa Indonesia. Untuk mengembangkan
profesionalisme dan kemampuan manajerial, karyawan diberikan
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,
penugasan kerja dan pelatihan hingga ke Amerika atau negara lain. Sejak
beroperasi, Chevron Indonesia Company telah menciptakan lebih dari
5.000 pekerjaan dengan gaji dan upah yang memadai. Perusahaan juga
menyediakan pinjaman kepemilikan rumah bebas bunga untuk karyawan
tetap, fasilitas lain yang membantu meningkatkan kualitas hidup karyawan
dan keluarga serta masyarakat setempat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Operasi global Chevron juga memberikan kesempatan bagi
karyawan untuk menambah pengalaman internasional. Saat ini terdapat 9
karyawan nasional Chevron Indonesia Company yang ditugaskan di
jajaran karyawan global Chevron yang prestisius di benua Amerika, Asia,
dan Afrika.
Chevron Indonesia Company hingga saat ini memiliki 1.170
karyawan dan 1.920 kontraktor yang bekerja di wilayah operasi
Kalimantan. Para pekerja ini di tempatkan di lokasi yang berbeda-beda,
yaitu:
1. Pasir Ridge, yaitu kantor pusat Chevron Indonesia Company yang terletak di
Balikpapan. Karyawan dengan penempatan di lokasi ini dijadwalkan 5 hari
kerja, yakni mulai hari Senin hingga Jumat dan 2 hari libur, yakni Sabtu dan
Minggu. Jam kerja karyawan di Pasir Ridge dimulai pada pukul 07.30 WITA
hingga pukul 16.30 WITA dengan waktu istirahat pada pukul 12.00 – 13.00
WITA.
2. Terminal Lawe-lawe dan Terminal Tanjung Santan, yaitu tempat dilakukan
proses pengolahan minyak bumi dan gas alam. Pekerja dengan penempatan di
lokasi ini dibagi menjadi 2 macam, karyawan tetap dan kontraktor. Sistem
kerja antara karyawan tetap dengan kontraktor berbeda. Karyawan tetap
dijadwalkan bekerja selama 2 minggu dan 2 minggu diberi waktu libur (off),
sedangkan kontraktor dibagi menjadi beberapa jadwal kerja. Pekerja
kontraktor ada yang dijadwalkan 2 minggu bekerja dan 1 minggu libur, serta
5 hari bekerja dan 2 hari libur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Pekerja yang terdapat di terminal ini terdiri dari operator, teknisi
(maintenance), petugas laboratorium, pemadam kebakaran, dan lain
sebagainya. Para pekerja baik karyawan tetap maupun kontraktor dibagi
menjadi 2 shift selama 1 hari bekerja, yaitu pada pukul 06.00 – 18.00 WITA
dan dilanjutkan dengan shift yang berikutnya pada pukul 18.00 – 06.00
WITA. Proses produksi berlangsung selama 24 jam penuh dalam sehari,
sehingga dituntut pengawasan yang lebih dari para pekerja untuk kelancaran
proses produksi.
3. Lapangan Operasi (South Area Operation, dan North Area Operation).
Pekerja yang di tempatkan di lokasi ini dibagi menjadi 2 macam, karyawan
tetap dan kontraktor. Karyawan tetap dijadwalkan bekerja selama 2 minggu
dan 2 minggu libur. Sedangkan kontraktor dibagi menjadi beberapa jadwal
kerja. Pekerja kontraktor ada yang dijadwalkan 2 minggu bekerja dan 1
minggu libur, serta 5 hari bekerja dan 2 hari libur. Para pekerja baik karyawan
tetap maupun kontraktor dibagi menjadi 2 shift selama 1 hari bekerja, yaitu
pada pukul 06.00 – 18.00 WITA dan dilanjutkan dengan shift yang
berikutnya pada pukul 18.00 – 06.00 WITA.
4. Penajam, sebagai gudang penyimpanan material, baik material yang bersifat
operasional (spare part, dan lain sebagainya) maupun non-operasional (papan
tulis, white board, kertas, dan lain-lain). Para pekerja di Penajam dijadwalkan
5 hari kerja, yakni mulai hari Senin hingga Jumat dan 2 hari libur, yakni
Sabtu dan Minggu. Jam kerja karyawan di Penajam dimulai pada pukul 07.30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
WITA hingga pukul 16.30 WITA, dengan waktu istirahat pada pukul 12.00 –
13.00 WITA.
H. DISTRIBUSI DAN PEMASARAN
H.1 Pasar
Chevron dikenal dalam dunia industri sebagai penghasil energi
dengan tiga nama (brands), yaitu Chevron, Texaco, dan Caltex. Organisasi
pemasaran Chevron memiliki lebih dari 5.000 karyawan yang mendukung di
lebih dari 22.000 stasiun pelayanan yang tersebar di seluruh dunia.
Chevron, Texaco, dan Caltex berada pada posisi atas yang diakui
dunia. Chevron dan Texaco konsisten menduduki peringkat sebagai “The Most
Powerful Brands” di Amerika Serikat, menurut The Oil Price Information
Service. Caltex dipilih sebagai “The Brand of Choice” untuk yang kedua kali
dalam suatu ajang pemilihan bergengsi di Hong Kong. Selain itu, Caltex
dinilai memiliki pelayanan konsumen yang terbaik dalam ajang di Hong Kong
tersebut.
Stasiun Chevron melayani para pengendara di wilayah barat dan
selatan Amerika Serikat sebagaimana di Inggris, Columbia, dan Canada.
Stasiun Texaco dapat ditemukan di lebih dari 20 negara bagian USA,
melintasi Amerika Latin, dan beberapa bagian dari Afrika dan Eropa. Stasiun
Caltex dikenal dengan kualitas yang baik di Asia-Pasific dan beberapa bagian
di Afrika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
H.2 Strategi Pemasaran
Di seluruh dunia, Chevron menambahkan techron untuk produk bahan
bakarnya. Bensin dengan techron akan membantu mesin motor tetap bersih.
Lebih dari 90% brand bensin yang dijual oleh Chevron di seluruh dunia telah
ditambahkan dengan techron. Chevron tak berhenti memperkenalkan bahan
bakar alternatif di pasar-pasar dunia. Program percobaan untuk menguji bahan
bakar diesel dari natural gas (gas menjadi diesel cair) dimulai di California
pada tahun 2007. Biodiesel dipasarkan Chevron untuk pertama kalinya pada
tahun 2007 di Filipina dan Portland, Oregon. Biodisel Chevron juga diuji oleh
bus-bus di California.
Organisasi pemasaran Chevron meyakinkan bahwa jaringan stasiun
pelayanan, tempat perhentian (terminal) produk, dan transportasi (penyaluran)
mereka berjalan dengan lancar, aman, dan dapat diandalkan. Pada tahun 2008,
Chevron telah mengadakan kira-kira 4 juta pengiriman produk melalui 263
terminal mereka di seluruh dunia. Grup pemasaran mereka melatih para
karyawan untuk meningkatkan keselamatan serta bekerja keras untuk
membuat program keamanan jalur transportasi mereka menjadi yang terbaik
dalam industri.
I. Perhatian Perusahaan Terhadap Lingkungan Sosial
Chevron Indonesia Company secara konsisten menerapkan nilai-
nilai dasarnya yang terkandung di dalam The Chevron Way yaitu:
memaksimalkan dampak positif dari kehadiran perusahaan di daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
penempatan, memadukan aspirasi sosial dan kepentingan ekonomi,
termasuk kehati-hatian lingkungan dalam operasi dan tujuan bisnis
perusahaan, serta menimbang serta menimbang secara seksama kebutuhan
para pemangku kepentingan.
Chevron Indonesia Company telah menjalankan program
pengembangan masyarakat (CD) sejak tahun 1970-an. Dalam menjalankan
program pengembangan masyarakatnya, Chevron Indonesia Company
lebih mengarah kepada program yang terstruktur, terencana, berdasarkan
kebutuhan masyarakat, dan berkesinambungan untuk membina masyarakat
agar mandiri. Lebih penting lagi ialah program CD di rencanakan untuk
melengkapi, atau membantu program pemerintah daerah, dan bukan untuk
mengambil alih. Program CD difokuskan pada empat bidang utama yaitu:
pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan revitalisasi ekonomi.
Contoh kegiatan di bidang pendidikan ialah bantuan memfasilitasi
persiapan perubahan status SLTP Manunggal di Kabupaten Kutai
Kartanegara dari sekolah swasta menjadi sekolah negeri. Chevron
Indonesia Company juga mengadakan program pelatihan untuk
menaggulangi pengangguran.
Di bidang kesehatan, Chevron Indonesia Company membantu
pengadaan air bersih dengan membangun instalasi pengolahan air bersih,
dan pengeboran sumur air. Bantuan juga diberikan untuk mendukung
fasilitas kesehatan bagi suku terasing, dan puskesmas, di samping bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
sama dengan departemen kesehatan, penanganan program kesehatan juga
melibatkan organisasi kesehatan masyarakat yang telah berpengalaman.
Di bidang lingkungan, Chevron Indonesia Company dengan suka-
rela membantu reboisasi hutan bakau dan mereklamasi daerah pantai yang
terkikis oleh abrasi, menimbang operasi Chevron Indonesia Company
untuk menemukan minyak dan gas kebanyakan dilakukan di daerah pantai,
lepas pantai dan laut dalam.
Chevron Indonesia Company memberikan kontribusinya dalam
bidang pengembangan tanaman hortikultura dan meningkatkan produksi
ikan asin. Chevron Indonesia Company juga ikut ambil bagian dalam
pengembangan kegiatan tambak ikan melalui pelatihan pengolahan pakan
dan waktu tebar bibit ikan dan udang, termasuk peningkatan sistem
pembuangan air/ drainase.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan deskripsi tentang identitas responden dan analisis
kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi usia responden, jenis kelamin,
status pernikahan, lama bekerja, bidang pekerjaan, tempat tinggal dan pendidikan
terakhir. Analisis kuantiatif terdiri dari uji instrumen (Validitas dan Reliabilitas
instrumen), Korelasi Rank Spearman. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana
“Analisis Hubungan Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Dengan Kinerja
Karyawan”. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak
(software) SPSS (Statistical Product and Service Solution) 13.0 for Windows
(Evaluation Version) dan Microsoft Office Excel 2007.
A. Profil Responden
1. Usia
Tabel V.1
Distribusi responden berdasarkan Usia
No Usia (th) Frekuensi % Frekuensi
1 21 – 30 6 18,8%
2 31 – 40 17 53,1%
3 41 – 50 5 15,6%
4 >50 4 12,5%
Total 32 100.0
Sumber : pengolahan data primer
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Dari tabel V.1 di atas Usia dikelompokkan menjadi empat kelompok :
pertama, kelompok yang berusia 21 - 30 tahun. Kedua, kelompok yang
berusia 31 - 40 tahun. Ketiga, kelompok yang berusia 41 – 50 tahun, dan
keempat, kelompok yang berusia lebih dari 50 tahun. Hasil pengujian
deskriptif mendapatkan mayoritas karyawan yang bekerja pada Human
Resource Department di Kalimantan berada dalam kelompok usia 31 – 40
tahun jumlahnya mencapai 17 orang (53,1 %).
2. Jenis Kelamin
Tabel V.2
Distribusi responden berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi % Frekuensi
1 Laki-laki 17 53,1%
2 Perempuan 15 46,9%
Total 32 100.0
Sumber : Pengolahan data primer.
Dari tabel V.2 di atas Jumlah pria yang menjadi responden sebanyak 17
orang (53,1%) dan wanita sebanyak 15 orang (46,9%). Persentase ini
menunjukkan bahwa lebih dari separoh sampel adalah pria dibandingkan
wanita.
3. Status Pernikahan
Tabel V.3
Distribusi responden berdasarkan status pernikahan
No Status
Pernikahan
Frekuensi % Frekuensi
1 Belum menikah 3 9,4%
2 Menikah 29 90,6%
Total 32 100.0
Sumber : Pengolahan data primer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Dari tabel V.3 di atas Jumlah karyawan yang belum menikah sebanyak
3 orang (9,4%) dan yang telah menikah sebanyak 29 orang (90,6%).
Persentase ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan yang bekerja telah
menikah.
4. Lama Bekerja
Tabel V.4
Distribusi responden berdasarkan Lama Bekerja
No Lama
Bekerja
Frekuensi % Frekuensi
1 1-10 19 59,4%
2 11-20 5 15,6%
3 21-30 8 25%
Total 32 100.0
Sumber : pengolahan data primer
Dari tabel V.4 di atas lama bekerja dikelompokkan menjadi empat
kelompok : pertama, kelompok yang bekerja selama 1 - 10 tahun sebesar 19
orang (59,4%). Kedua, kelompok yang bekerja selama 11 – 20 tahun sebesar 5
orang (15%). Ketiga, kelompok yang bekerja selama 21 – 30 tahun sebesar 8
orang (25%). Hasil pengujian deskriptif mendapatkan mayoritas karyawan
yang bekerja pada Human Resource Department di Kalimantan bekerja
selama 1 – 10 tahun jumlahnya mencapai 19 orang (59,4 %).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
5. Bidang Pekerjaan
Tabel V.5
Distribusi responden berdasarkan Bidang Pekerjaan
No Lama Bekerja Frekuensi %
Frekuensi
1 HR Manager 1 3,1%
2 HR Admint 7 21,9%
3 HR is 2 6,3%
4 HR Policy 2 6,3%
5 HR Fomalities 4 12,9%
6 HR Counselor 3 9,4%
7 HR Training 11 34,4%
8 HR Analyst 2 6,3%
Total 32 100.0
Sumber : pengolahan data primer
Dari tabel V.5 di atas hasil pengujian deskriptif mendapatkan mayoritas
karyawan yang bekerja pada Human Resource Department di Kalimantan
terdapat di departemen HR Training jumlahnya mencapai 11 orang (34,4 %.).
6. Tempat tinggal
Tabel V.6
Distribusi responden berdasarkan Tempat Tinggal
No Tempat
Tinggal
Frekuensi % Frekuensi
1 Rumah Pribadi 32 100%
2 Kost/ Kontrak 0 0%
Total 32 100.0
Sumber : Pengolahan data primer.
Dari tabel V.6 di atas hasil pengujian deskriptif mendapatkan mayoritas
karyawan yang bekerja pada Human Resource Department di Kalimantan
memiliki tempat tinggal pribadi yang jumlahnya 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
7. Pendidikan Terakhir
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil responden dari karyawan
bagian Human Resource Department Kalimantan dengan latar belakang
pendidikan yang berbeda-beda. Hasil analisis data berdasarkan pendidikan
terakhir dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel V.7
Distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir
No Pendidikan terakhir Frekuensi % Frekuensi
1 SD, SLTP 0 0%
2 SMU/ SMK 4 12,5%
4 Diploma 4 12,5%
5 S1 21 65,6%
6 S2 3 9,4%
Total 32 100.0
Sumber : Pengolahan data primer
Dari hasil pengujian deskriptif tabel V.7 mendapatkan mayoritas
karyawan yang bekerja pada Human Resource Department di Kalimantan
memiliki latar belakang pendidikan S1 yang jumlahnya 21 orang atau 65,6%.
B. Analisis kuantitatif
1. Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan rumus
Product Moment (Pearson) antara masing-masing item yang mengukur suatu
skala dengan skor total skala tersebut. Kriteria yang digunakan adalah bila
nilai koefisien korelasi item total lebih besar dari nilai r tabel, maka item yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
bersangkutan dapat dinyatakan valid/sahih atau apabila nilai probabilitas
korelasi [sig.(2-tailed) lebih kecil dari taraf signifikan (α) sebesar 0.05.
(Singarimbun dan Sofian Effendi, 1995 : 123).
Untuk responden yang berjumlah 32, dapat diperoleh derajat bebas (df)
sebesar N – 2 (32 – 2 = 30). Untuk df = 30 , diperoleh nilai r tabel sebesar
0,361. Nilai r tabel ini selanjutnya digunakan untuk kriteria validitas item-item
kuesioner. Untuk dapat dinyatakan valid, koefisien korelasi item total harus
lebih besar dari 0,361.
Tabel V.8
Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja
No Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,640 0,361 Valid
2 0,604 0,361 Valid
3 0,664 0,361 Valid
4 0,653 0,361 Valid
5 0,377 0,361 Valid
6 0,735 0,361 Valid
7 0,645 0,361 Valid
8 0,712 0,361 Valid
9 0,623 0,361 Valid
10 0,695 0,361 Valid
11 0,724 0,361 Valid
12 0,774 0,361 Valid
13 0,850 0,361 Valid
14 0,782 0,361 Valid
Dari tabel V.8 di atas dapat disimpulkan bahwa semua item-item
instrumen penelitian dinyatakan valid karena ada semua item yang memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
nilai ritem-total yang lebih besar dari rtabel dan data yang diperoleh dapat
dianalisis lebih lanjut untuk pengujian hipotesis.
Tabel V.9
Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja
No Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,801 0,361 Valid
2 0,688 0,361 Valid
3 0,687 0,361 Valid
4 0,802 0,361 Valid
5 0,644 0,361 Valid
6 0,706 0,361 Valid
7 0,825 0,361 Valid
8 0,812 0,361 Valid
9 0,764 0,361 Valid
10 0,689 0,361 Valid
11 0,642 0,361 Valid
12 0,718 0,361 Valid
Sumber : pengolahan data primer
Dari tabel V.9 di atas dapat disimpulkan bahwa semua item-item
instrumen penelitian dinyatakan valid karena ada semua item yang memiliki
nilai ritem-total yang lebih besar dari rtabel dan data yang diperoleh dapat
dianalisis lebih lanjut untuk pengujian hipotesis.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan
teknik Cronbach’s Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi
0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai Alpha lebih besar
dari r kritis product moment. Atau bisa menggunakan batasan tertentu seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
0,60. Menurut Sekaran (dalam Priyatno, 2008 : 26), reliabilitas kurang dari 0,6
adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik.
Setelah diuji validitasnya maka item-item yang tidak valid dihilangkan dan
item yang valid dimasukkan ke dalam uji Reliabilitas.
Hasil analisis reliabilitas instrumen, yang didasarkan pada kriteria
Cronbach’s Alpha disajikan dalam Tabel V.10 berikut ini.
Tabel V.10
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel
Nilai
Cronbach’s
Alpha
Kesimpulan
Motivasi Kerja 0,932 Reliabel
Lingkungan Kerja 0,929 Reliabel
Sumber : pengolahan data primer
Dari hasil analisis pada tabel V.10 di atas dapat dilihat bahwa setiap
instrumen variabel memiliki nilai realibilitas yang memenuhi syarat dan
dinyatakan reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha berada di atas 0,600.
1. Pengujian hipotesis pertama
Analisis Rank Spearman
Nonparamertric Correlations
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel V.11
Hasil korelasi rank Spearman
antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan
Motivasi Kinerja
Spearman's rho Motivasi Correlation Coefficient 1,000 ,524(**)
Sig. (2-tailed) . ,002
N 32 32
Kinerja Correlation Coefficient ,524(**) 1,000
Sig. (2-tailed) ,002 .
N 32 32
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 13.0 For Windows
(Evaluation Version) diperoleh persamaan
Hal ini berarti untuk N = 32 dan tingkat signifikansi (α = 5%), maka dari tabel
rho diperoleh korelasi Spearman rank kritis/ tabel 0,364 karena korelasi
Spearman rank tersebut signifikan sehingga Ho diterima Ha ditolak. Hal ini
disebabkan karena perusahaan memotivasi karyawan dengan memperhatikan
faktor-fakor antara lain seperti pemberian gaji yang layak, perusahaan
memprioritaskan keselamatan karyawan dalam bekerja, perusahaan
membangun sikap saling menghormati hak-hak asasi tiap individu,
memberikan penghargaan kepada karyawan atas masa bakti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
2. Pengujian Hipotesis kedua
Tabel V.12
Hasil korelasi rank Spearman
antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 13.0 For Windows
(Evaluation Version) diperoleh persamaan
Hal ini berarti untuk N = 32 dan tingkat signifikansi (α = 5%), maka dari tabel
rho diperoleh korelasi Spearman rank kritis/ tabel 0,364 karena korelasi
Spearman rank tersebut signifikan sehingga Ho diterima Ha ditolak. Hal ini
disebabkan karena perusahaan memperhatikan faktor-fakor antara lain seperti
perusahaan menjaga kebersihan lingkungan baik di dalam maupun di luar
kantor, perusahaan menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai bagi
karyawan, perusahaan memperhatikan hubungan komunikasi yang baik antara
atasan dan bawahan, serta perusahaan memperhatikan hubungan komunikasi
yang baik antar karyawan.
Lingkungan Kinerja
Spearman's rho Lingkungan Correlation Coefficient 1,000 ,585(**)
Sig. (2-tailed) . ,000
N 32 32
Kinerja Correlation Coefficient ,585(**) 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 32 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
3. Ujin signifikansi T-test
Dari uji r ho, besar hubungan adalah positif untuk menguji apakah
hubungan tersebut signifikan maka dengan mengunakan rumus seperti
telah dikemukakan pada metode penelitian sebagai berikut:
a. Motivasi Kerja
t = 3,3697
Berdasarkan perhitungan diatas diketahui bahwa ada hubungan
yang cukup signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan,
karena thitung 3,3697 lebih besar dari ttabel 1,697.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
b. Lingkungan kerja
t = 3,951 Berdasarkan perhitungan diatas diketahui bahwa ada hubungan
yang cukup signifikan antara Lingkungan kerja dengan kinerja karyawan,
karena thitung 3,951 lebih besar dari ttabel 1,697.
C. Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja dan
lingkungan kerja berhubungan dan signifikan dengan kinerja karyawan. Untuk
motivasi kerja secara individual (parsial) berhubungan dan signifikan dengan
kinerja karyawan. Hal tersebut dapat diketahui dari perhitungan uraian yang
dijabarkan diatas bahwa nilai rhitung 0,524 > dari rtabel 0,364. Untuk lingkungan
kerja secara individual (parsial) berhubungan dan signifikan dengan kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
karyawan. Hal tersebut dapat diketahui dari perhitungan uraian yang dijabarkan
bahwa nilai rhitung 0,585 > dari rtabel 0,364. Untuk motivasi kerja dan lingkungan
kerja secara bersama-sama dapat disimpulkan secara deskriptif memiliki
hubungan dan signifikan dengan kinerja karyawan. Diketahui dari perhitungan
uraian yang dijabarkan bahwa nilai (motivasi kerja) rhitung 0,524 dan nilai
(lingkungan kerja) rhitung 0,585 > dari rtabel 0,364. Hal ini dapat terjadi karena
motivasi kerja dan lingkungan kerja yang diukur dalam penelitian ini yang
dituju sudah cukup tepat. Motivasi kerja yang dimaksud dalam penelitian ini
untuk mengukur tinggi rendahnya motivasi kerja karyawan di dalam
perusahaan. Lingkungan kerja yang dimaksud dalam penelitian ini untuk
mengukur tinggi rendahnya pengaruh lingkungan kerja di perusahaan. Kinerja
yang diukur dalam penelitian ini dilakukan untuk menilai tinggi atau rendahnya
kinerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
Bab ini penulis akan menarik kesimpulan berdasarkan analisis dari bab
sebelumnya. Penulis juga akan memberikan saran yang diharapkan dapat bermafaat
bagi Chevron Indonesia Company (CICo) Kalimantan maupun kepada para pembaca
dan juga mengungkapakan keterbatasan dalam penulisan skripsi.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil analisis data penelitian tentang
Hubungan variabel bebas (Motivasi kerja dan Lingkungan Kerja) dengan
variabel terikat (Kinerja Karyawan) dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Hubungan motivasi kerja dengan kinerja karyawan adalah positif. Hal ini
dapat dilihat dari hasil pengujian terhadap hasil uji dengan menggunakan
korelasi Spearman rank yang menunjukan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan ditunjukan dengan
hasil rho 0,524 > daripada tabel yaitu 0,364. Dengan demikian hipotesis
yang dikemukakan ada hubungan positif motivasi kerja dengan kinerja
karyawan terbukti.
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
2. Hubungan lingkungan kerja dengan kinerja karyawan adalah positif. Hal ini
dapat dilihat dari hasil pengujian terhadap hasil uji dengan menggunakan
korelasi Spearman rank yang menunjukan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara lingkungan kerja dengan kinerja karyawan ditunjukan
dengan hasil rho 0,585 > daripada tabel yaitu 0,364. Dengan demikian
hipotesis yang dikemukakan ada hubungan positif lingkungan kerja dengan
kinerja karyawan terbukti.
3. Hubungan motivasi kerja dan lingkungan kerja secara bersama-sama dengan
kinerja karyawan adalah positif. Hal ini dapat dilihat secara deskriptif dari
hasil pengujian secara parsial tiap variabel bebas (motivasi kerja) dan
(lingkungan kerja) dengan menggunakan korelasi Spearman rank yang
menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antar keduanya dengan
kinerja karyawan ditunjukan dengan hasil rho motivasi kerja 0,524 dan rho
lingkungan kerja 0,585 > daripada tabel yaitu 0,364. Dengan demikian
hipotesis yang dikemukakan ada hubungan positif motivasi kerja dan
lingkungan kerja secara bersama-sama dengan kinerja karyawan terbukti.
4. Hasil pengujian signifikansi hubungan individual (parsial) tiap variabel
bebas menggunakan uji t menunjukan bahwa semua variabel bebas tersebut
memiliki hubungan dengan variabel terikat Y (kinerja karyawan). Untuk
variabel (Motivasi Kerja) diperoleh nilai = 3,3697 Untuk variabel
(Lingkungan Kerja) diperoleh nilai = 3,951 Nilai = 1,697.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
a. Untuk variabel (Motivasi Kerja) = 3,3697 lebih besar dari
= 1,697 maka dapat dinyatakan bahwa variabel secara
individual berhubungan dengan Y (Kinerja Karyawan).
b. Untuk variabel (Lingkungan Kerja) = 3,951 lebih besar
dari = 1,697 maka dapat dinyatakan bahwa variabel secara
individual berhubungan dengan Y (Kinerja Karyawan).
B. Saran
Untuk lebih meningkatkan kinerja, maka penulis memberikan saran-
saran sebagai berikut:
1. Motivasi kerja yang sudah ada baik hendaknya lebih ditingkatkan lagi
sehingga semakin menguatkan hubungan positif dengan peningkatan kinerja
karyawan.
2. Lingkungan kerja yang sudah ada baik hendaknya lebih dijaga dan dirawat
lagi sehingga semakin menguatkan hubungan positif dengan peningkatan
kinerja karyawan.
3. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan antara
motivasi kerja dan lingkungan kerja dengan kinerja karyawan. Oleh karena
ini perusahaan sebaiknya memperhatikan dan menjaga motivasi kerja,
lingkungan kerja para karyawannya yang telah berjalan baik agar ke
depannya karyawan dapat lebih meningkatkan kinerja dalam bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
C. Keterbatasan
Penulis sudah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin, namun penulis
menyadari akan keterbatasan yang penulis lakukan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Hasil dari penelitian ini belum sempurna, karena keterbatasan peneliti dalam
hal waktu pengamatan dan pengetahuan. Di samping itu penulis belum
mempunyai pengalaman dalam menulis karya ilmiah, maka dalam hal
pengkajian teori, pengolahan data, dan menganalisis data, penulisan skripsi
ini jauh dari sempurna.
2. Dalam penelitian ini penulis tidak dapat memastikan kebenaran data yang
diperoleh dari responden, karena data diperoleh dengan membagikan
kuesioner kepada responden sehingga kemungkinan dalam memberikan
jawaban kurang maksimum karena ketidak sungguhan responden dalam
mengisi kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Responden
KUEISIONER I. Karakteristik Karyawan
1. Nama Anda : ………………………. ( jika bersedia untuk menulis )
2. Usia Anda : ………………….tahun
3. Jenis Kelamin : ( Pria/Wanita )
4. Status : ( menikah/belum menikah)
5. Lama bekerja : ................ ( bulan/tahun )
6. Bidang pekerjaan : .........................................
7. Tempat tinggal : ...................................................................................................
8. Pendidikan Terakhir :
Berilah tanda silang ( X ) pada huruf didepan pernyataan atau isilah titik – titik
dibawah ini sesuai dengan keadaan anda yang sesungguhnya !
a. Pendidikan Dasar ( SD, SLTP )
b. SMU / SMK
c. Diploma
d. S1
e. ………………….
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda ( √ ) pada kolom-kolom
yang telah tersedia sesuai keterangan di bawah!
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Catatan- yang dimaksud dengan kinerja
dalam pertanyaan-pertanyaan di bawah adalah
suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang diukur
berdasarkan sasaran atau standar diantaranya kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan
waktu.
No I. Pertanyaan Motivasi Kerja SS S N T STS
1. Perusahaan memberikan gaji yang layak pada anda guna menjaga dan meningkatkan kinerja dalam bekerja.
2. Perusahaan memperhatikan kondisi kesehatan jasmani
anda guna menjaga dan meningkatkan
kinerja.
3. Perusahaan memperhatikan kondisi kesehatan rohani
anda guna menjaga dan meningkatkan
kinerja.
4. Perusahaan memberikan anda tunjangan kesehatan
(kompensasi biaya pengobatan bagi
karyawan/keluarga karyawan) guna meningkatkan kinerja.
5. Perusahaan sangat memprioritaskan keselamatan karyawan
dalam bekerja melalui penggunaan
peralatan yang sesuai standar keselamatan sehingga memberikan rasa aman dalam bekerja.
6. Perusahaan membangun sikap saling menghormati hak-hak asasi tiap individu
guna
menciptakan suasana yang nyaman dalam bekerja.
7. Perusahaan membangun sikap saling bekerja sama antar atasan dan bawahan
guna tercipta suasana
kekompakan dan kebersamaan.
8. Perusahaan membangun sikap saling bekerja sama antar karyawan
guna tercipta suasana
kekompakan dan kebersamaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SS S N T STS
9. perusahaan memberikan reward/ penghargaan atas masa bakti
anda dalam bekerja guna
meningkatkan semangat kerja dan tanggung jawab.
10. perusahaan memberikan reward/ penghargaan atas prestasi kerja
anda dalam bekerja guna
meningkatkan semangat kerja dan tanggung jawab.
11. Perusahaan memberikan anda training/ pelatihan yang berhubungan dengan bidang pekerjaan
guna
meningkatkan kinerja.
12. Perusahaan memberikan anda promosi PSG guna meningkatkan kinerja.
13. Perusahaan memperhatikan karier anda guna meningkatkan kinerja.
14. Perusahaan memberikan anda kesempatan berinisiatif sendiri
dalam mengkontrol dan
mendisiplinkan diri guna meningkatkan kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO II. Pertanyaan Lingkungan kerja SS S N T STS
1. Perusahaan menyediakan fasilitas Restoran PRCC di lingkungan perusahaan guna menjaga keefektifan dan keefisienan waktu sehingga akan berdampak positif pada peningkatan kinerja.
2. Perusahaan menjaga kebesihan lingkungan di luar kantor
agar anda merasa nyaman untuk bekerja.
3. Perusahaan menjaga kebesihan lingkungan di dalam kantor
agar anda merasa nyaman untuk
bekerja.
4. Perusahaan sangat memperhatikan kondisi lingkungan kerja yang asri
guna menjaga
kenyamanan anda dalam bekerja.
5. Perusahaan menjaga kebersihan kamar kecil/toilet guna menjaga kenyamanan anda untuk bekerja.
6. Perusahaan memberikan izin istirahat bila anda mengajukan surat izin sakit guna menjaga kinerja.
7. Perusahaan menyediakan fasilitas kesehatan (Clinic) yang memadai
di tempat kerja guna
kelancaran kerja.
8. Perusahaan menyediakan fasilitas olah raga di lingkungan kerja untuk menjaga kebugaran fisik anda yang berdampak positif terhadap kinerja.
9. Perusahaan memfasilitasi pembentukan Club-club dalam bidang seni/ art untuk menyalurkan hobby dalam bidang seni/ art
di lingkungan kerja anda guna menjaga work-life balance yang dapat berdampak positif terhadap kinerja.
10. Perusahaan memperhatikan hubungan komunikasi antara atasan dan bawahan
berjalan dengan baik
guna meningkakan kinerja.
11. Perusahaan memperhatikan hubungan komunikasi antar karyawan
berjalan dengan baik guna
meningkakan kinerja.
12. Perusahaan memberikan kesempatan serta menghargai anda untuk mengungkapkan ide atau gagasan
yang menyangkut tugas dan pekerjaan yang anda kerjakan guna meningkatkan kinerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda ( √ ) pada kolom-kolom
yang telah tersedia sesuai keterangan di bawah!
Catatan- yang dimaksud dengan kinerja
Keterangan :
dalam pertanyaan-pertanyaan di bawah adalah
suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang diukur
berdasarkan sasaran atau standar diantaranya kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan
waktu.
SL : Selalu
SK : Seringkali
KK : Kadang-kadang
TP : Tidak Pernah
NO. III. Kinerja SL SK KK TP
1. Anda menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya sesuai yang di rencanakan perusahaan.
2. Anda berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan.
3. Anda sudah sangat berpengalaman mengerjakan pekerjaan yang diberiakan perusahaan pada anda.
4. Anda sering mendapat pekerjaan baru dari atasan anda karena hasil kerja anda sebelumnya memuaskan perusahaan.
5. Anda memilki keterampilan khusus dalam mengerjakan pekerjaan yang diberikan perusahaan pada anda.
6. Anda menjalankan kerja berdasarkan standar keselamatan kerja yang berlaku di perusahaan.
7. Anda bersedia menerima resiko bila anda melakukan kesalahan dalam bekerja.
8. Anda merawat dengan baik barang-barang perusahaan atau peralatan pekerjaan yang dipercayakan pada anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Anda dapat menjaga rahasia perusahaan yang
menyangkut kinerja perusahaan dengan baik dan bertanggung jawab.
10. Anda selalu datang dan pulang tepat waktu di tempat bekerja dan pada waktunya.
SL
SK
KK
TP
11. Anda dapat bekerja sama dengan baik di dalam team kerja.
12. Anda biasa menyumbangkan ide-ide atau gagasan yang bermanfaat untuk team kerja.
13. Anda membantu pekerjaan rekan anda saat diperlukan dengan sebaik mungkin.
14. Apabila ada pakerjaan yang harus diselesaikan bersamaan, anda sering bekerja bersama rekan kerja anda sampai pekerjaan tersebut selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Frequency Table usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 21-30 6 18,8 18,8 18,8
31-40 17 53,1 53,1 71,941-50 5 15,6 15,6 87,5>50 4 12,5 12,5 100,0Total 32 100,0 100,0
Jenis kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid laki-laki 17 53,1 53,1 53,1
perempuan 15 46,9 46,9 100,0Total 32 100,0 100,0
Status penikahan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Menikah 29 90,6 90,6 90,6
Belum Menikah 3 9,4 9,4 100,0Total 32 100,0 100,0
Lama kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 1-10 19 59,4 59,4 59,4
11-20 5 15,6 15,6 75,021-30 8 25,0 25,0 100,0Total 32 100,0 100,0
Bidang pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid HR Manager 1 3,1 3,1 3,1
HR Admint 7 21,9 21,9 25,0HR Is 2 6,3 6,3 31,3HR Policy 2 6,3 6,3 37,5HR Formalities 4 12,5 12,5 50,0HR Konselor 3 9,4 9,4 59,4HR Training 11 34,4 34,4 93,8HR Analyst 2 6,3 6,3 100,0Total 32 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tempat tinggal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Pribadi 31 96,9 96,9 96,9
Kontrak 1 3,1 3,1 100,0Total 32 100,0 100,0
Tingkat pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid SMU/SMK 4 12,5 12,5 12,5
Diploma 4 12,5 12,5 25,0S1 21 65,6 65,6 90,6S2 3 9,4 9,4 100,0Total 32 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI