plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat...

94
KINETIKA PENETRASI PARAPHENYLENEDIAMINE (PPD) DALAM PEWARNA RAMBUT OKSIDATIF PADA KULIT MANUSIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Canly Hansen Sudirman NIM : 118114069 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: dotram

Post on 25-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

KINETIKA PENETRASI PARAPHENYLENEDIAMINE (PPD) DALAM

PEWARNA RAMBUT OKSIDATIF PADA KULIT MANUSIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Canly Hansen Sudirman

NIM : 118114069

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

By three methods we may learn wisdom: first, by reflection,

which is noblest; second, by imitation, which is easiest; and third by

experience, which is the bitterest – Confucius

When we hit our lowest

point, we are open to the greatest

change – Avatar Aang

Being part of something special doesn't make you special.

Something is special because you are a part of it – Rachel Berry

Someday, I will be in the middle of New York City, come hell or high

water – Canly Hansen Sudirman

Tulisan ini kudedikasikan untuk almarhum papaku, mama dan

keluargaku, guru-guru dan dosen-dosenku, teman-temanku, almamaterku

dan diriku sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

vii

PRAKATA

Segala syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan

naskah skripsi yang berjudul ”Kinetika Penetrasi Paraphenylenediamine (PPD)

dalam Pewarna Rambut Oksidatif pada Kulit Manusia” dengan baik. Skripsi ini

disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata

Satu Program Studi Farmasi (S.Farm) di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Terselesaikannya penulisan naskah ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Prof. Dr. Sri Noegrohati, Apt., selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan saran, arahan, dan bimbingan kepada penulis mulai dari

berjalannya penelitian hingga penyusunan naskah skripsi.

3. F. Dika Octa Riswanto, M.Si., selaku dosen penguji skripsi yang telah

memberikan kritik, saran, dan masukan.

4. Jeffry Julianus, M.Si., selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan

kritik, saran, dan masukan.

5. Dr. Sri Hartati Yuliani, M.Sc., Apt., selaku dosen pembimbing akademik atas

pendampingan dan perhatiannya terhadap perkembangan saya selama

perkuliahan ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

viii

6. Sanjayadi, M.Si., atas pendampingan luar biasa beliau terutama ketika

menghadapi masalah dalam penelitian.

7. C. M. Ratna Rini Nastiti, M. Pharm., Apt., atas diskusi tentang beberapa topik

yang berkaitan dengan penelitian.

8. Kemendiknas RI atas program Beasiswa Unggulan yang diberikan selama

masa perkuliahan penulis

9. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

atas ilmu, pengalaman, semangat, dan persahabatan yang telah dibagikan

10. Staf Laboratorium Kimia Analisis Instrumental (Bimo), Kimia Analisis

(Kunto), Kimia Organik (Suparlan), dan Analisis Pusat (Bima) yang telah

banyak membantu selama penelitian.

11. Keluarga tercinta Mama, Willy, Jilly, Khiongsuk, Aso, dan Hong-hong,

terima kasih atas dukungan baik berupa moril maupun materiil sehingga

penelitian ini dapat terselesaikan, and to my belated father in heaven that has

always been in my heart. Thank you. I have nothing but the tip of my hat.

12. PPDers yang paling awesome, Verni Emelia, Cynthia Feliana, dan Rose

Verginie Erita atas kerja samanya, canda tawanya, pelajarannya sehingga

penelitian ini akhirnya dapat terselesaikan. See you guys in the next project.

13. Teman-temanku, anak-anak Gang Makmur Indah Siantan, Rika (Buma),

Bede, Ayen, Botan, Besi, Asan, terima kasih, akhirnya temanmu Jawba, yang

berasal dari Siantan alias slum Pontianak, bisa mencapai salah satu tahapan

kehidupan yang cukup jauh dari start rumah kita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

ix

14. Teman-teman penulis, Handika, anak-anak kos Cina Ponti, anak-anak kos

Dewi, terima kasih atas pelajarannya dan canda tawanya. Yogyakarta tidak

berasa hampa jadinya.

15. Ko Chris dan Wuri Kinanti, upperclassmen yang sangat saya respect.

16. Teman-teman angkatan 2011 yang selalu memberi bantuan, dukungan, dan

canda tawa semasa kuliah.

17. Serta semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini baik

dalam bentuk doa, semangat yang menyertai penulis dari awal penelitian

sampai penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan

dan kelemahan karena keterbatasan pikiran, tenaga, dan waktu penulis. Untuk itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Akhir

kata semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca semua.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ...... vi

PRAKATA .............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ........................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi

INTISARI ................................................................................................ xvii

ABSTRACT .............................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

1. Permasalahan .................................................................................. 6

2. Keaslian penelitian.......................................................................... 6

3. Manfaat penelitian .......................................................................... 6

B. Tujuan penelitian ................................................................................. 7

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ....................................................... 8

A. Pewarna Rambut ................................................................................. 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

xi

B. Paraphenylenediamine (PPD) ............................................................. 9

C. Kulit .................................................................................................... 10

1. Stratum korneum .......................................................................... 12

2. Epidermis ..................................................................................... 12

3. Dermis ......................................................................................... 12

D. Absorpsi Perkutan ............................................................................... 16

1. Absorpsi transepidermal ............................................................... 16

2. Absorpsi transappendageal ........................................................... 17

E. Franz Diffusion Cell (FDC) ................................................................. 20

F. Kinetika Penetrasi ............................................................................... 22

G. High Performance Liquid Chromatography (HPLC) ........................... 24

H. Landasan Teori .................................................................................... 24

I. Hipotesis ............................................................................................. 25

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 26

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 26

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ....................................... 26

1. Variabel Penelitian ....................................................................... 26

2. Definisi Operasional ..................................................................... 27

C. Bahan Penelitian.................................................................................. 28

D. Alat Penelitian ..................................................................................... 28

E. Tata Cara Penelitian ............................................................................ 29

1. Pembuatan fase gerak untuk sistem HPLC ...................................... 29

2. Pembuatan PBS pH 7,4 konsentrasi 0,01 M .................................... 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

xii

3. Pembuatan kurva baku PPD ............................................................ 29

4. Uji difusi dengan FDC .................................................................... 30

F. Analisis Hasil ...................................................................................... 32

1. Kurva baku PPD ............................................................................. 32

2. Profil kinetika penetrasi PPD .......................................................... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 35

A. Pembuatan PBS pH 7,4 Konsentrasi 0,01 M ........................................ 36

B. Pembuatan Kurva Baku PPD ............................................................... 37

C. Penetapan Profil Kinetika Penetrasi PPD ............................................. 38

1. Penyiapan sampel ......................................................................... 39

2. Preparasi kulit khatan (praeputium) .............................................. 40

3. Penetapan lag time, koefisien permeabilitas, dan DAevent PPD ...... 41

D. Perbandingan penetrasi PPD pada kulit orang Asia dan Kaukasia ........ 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... 62

A. Kesimpulan ......................................................................................... 62

B. Saran ................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 63

LAMPIRAN ............................................................................................ 67

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................. 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Koefisien permeabilitas kulit terhadap air dari beberapa

spesies ................................................................................... 14

Tabel II. Lag time dari tiap percobaan .................................................. 46

Tabel III. Massa PPD dalam kompartemen donor dan Cdonor dari tiap

percobaan .............................................................................. 48

Tabel IV. Koefisien permeabilitas pada tiap percobaan .......................... 48

Tabel V. Dose absorbed per event (DAevent) pada tiap percobaan.......... 53

Tabel VI. Perbandingan hasil penetrasi penelitian penulis dan

Hueber-Becker et al. (2004) ................................................... 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur PPD ....................................................................... 10

Gambar 2. Komponen dan fungsi kulit .................................................. 11

Gambar 3. Jalur masuknya senyawa ke kulit ......................................... 17

Gambar 4. Hubungan dermal absorption orto-fenilfenol dengan waktu

pada beberapa jenis kulit ..................................................... 19

Gambar 5. Pengaruh ras pada absorpsi perkutan asam benzoat, kafein,

dan asam asetil salisilat pada kulit orang Asia (A), kulit

orang hitam (B), dan kulit orang Kaukasia (C) ..................... 20

Gambar 6. Franz Diffusion Cell (FDC) ................................................. 22

Gambar 7. Lag time dapat ditentukan berdasarkan grafik hubungan

antara jumlah obat yang terpenetrasi dengan waktu ............. 23

Gambar 8. Skema FDC ......................................................................... 31

Gambar 9. Kurva hubungan massa PPD dengan AUC........................... 37

Gambar 10. Hubungan konsentrasi suatu senyawa pada kompartemen

donor terhadap waktu untuk infinite dose dan finite dose ..... 43

Gambar 11. Grafik hubungan antara massa PPD terukur dalam

kompartemen akseptor FDC dengan waktu (hasil dari

Percobaan I) ........................................................................ 45

Gambar 12. Grafik hubungan antara massa PPD terukur dalam

kompartemen akseptor FDC dengan waktu dengan titik-titik

yang memberikan steady state (hasil dari Percobaan I) ........ 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

xv

Gambar 13. Grafik hubungan antara konsentrasi PPD pada kompartemen

akseptor FDC dengan waktu pada titik-titik yang

memberikan steady state...................................................... 47

Gambar 14. Stratum korneum dan dua jalur utama pergerakan senyawa

menembus stratum korneum ................................................ 50

Gambar 15. Air akan berperan sebagai penetration enhancer dan akan

mempengaruhi berinteraksi dengan ujung polar dari lipid

bilayer pada daerah interseluler stratum korneum ................ 51

Gambar 16. Kromatogram sampel pada jam ke- (a) 2 (b) 4,5 (c) 5,5 ....... 55

Gambar 17. Bagian kulit pada penis yang kulit khatannya ditarik ke

pangkal penis (kanan) dan tidak ditarik (kiri) ....................... 58

Gambar 18. Kulit khatan (praeputium) ................................................... 59

Gambar 19. Penampakan kulit pada membran mukosa (A), skrotum (B),

dan abdomen (C) ................................................................. 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Sertifikat analisis baku PPD ............................................ 68

Lampiran 2. Ethical clearance penelitian ............................................ 69

Lampiran 3. Penimbangan sampel pewarna rambut oksidatif tiap

kemasan untuk perhitungan keseragaman bobot .............. 70

Lampiran 4. Seri larutan baku ............................................................. 71

Lampiran 5. Penetapan massa PPD pada kompartemen akseptor FDC

(Percobaan I) .................................................................. 72

Lampiran 6. Contoh perhitungan lag time (Percobaan I) ..................... 73

Lampiran 7. Contoh perhitungan Cdonor (Percobaan I) ......................... 73

Lampiran 8. Contoh perhitungan Kp (Percobaan I) .............................. 74

Lampiran 9. Contoh perhitungan DAevent (Percobaan I) ....................... 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

xvii

INTISARI

Paraphenylenediamine (PPD) merupakan senyawa yang terdapat dalam

pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan

dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

kinetika penetrasi PPD yang terdapat dalam pewarna rambut oksidatif pada kulit

manusia untuk keperluan asesmen risiko. Hasil dibandingkan antara kulit orang

Asia dan Kaukasia untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan penetrasi PPD

pada kulit dengan ras yang berbeda.

Penelitian ini terdiri dari uji difusi dengan aparatus Franz Diffusion Cell

(FDC) untuk mengetahui massa PPD yang terdapat dalam kompartemen akseptor

FDC. Sampel pewarna rambut oksidatif diaplikasikan pada kulit khatan

(praeputium) orang Asia yang terpasang pada FDC. Cairan pada kompartemen

akseptor FDC diambil pada tiap waktu yang telah ditentukan dan diinjekkan pada

sistem High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Massa PPD yang

didapat dari respon sistem dibuat grafik konsentrasi terhadap waktu dan

ditentukan profil kinetika penetrasi PPD. Hasil persen penetrasi PPD

dibandingkan dengan penelitian serupa yang menggunakan kulit orang Kaukasia

dalam uji difusinya.

Berdasarkan hasil penelitian, lag time penetrasi PPD adalah sebesar 0,66 ±

0,24 jam, koefisien permeabilitas sebesar 0,28 ± 0,19 cm/jam, dan DAevent sebesar

45 ± 15 µg/cm2-event. Hasil persen penetrasi PPD menunjukkan terdapat

perbedaan antara penetrasi PPD pada kulit orang Asia dan Kaukasia.

Kata kunci: paraphenylenediamine (PPD), kinetika penetrasi, kulit orang Asia

dan Kaukasia, Franz Diffusion Cell (FDC)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

xviii

ABSTRACT

Paraphenylenediamine (PPD) is a compound that can be found in

oxidative hair dye and may cross the skin through diffusion, causing diseases such

as allergic contact dermatitis or even cancer. The purpose of this research is to

understand penetration kinetics of PPD in oxidative hair dye on human skin in

order to assess risk behind utilization of the respective product. The result will be

compared between Asian and Caucasian skin to know whether there is difference

between penetrations of PPD based on different skin’s race.

This research consists of diffusion test using Franz Diffusion Cell (FDC)

apparatus to determine the mass of PPD in the donor compartment of FDC.

Oxidative hair dye sample was applied to Asian’s prepuce that has been set on the

FDC. The fluid of FDC acceptor compartment was taken on determined time and

injected in HPLC. The mass of PPD that calculated through system response was

made into a graphic of concentration against time and penetration kinetics of PPD

was determined. The penetration percentage was compared with similar research

that used Caucasian’s skin in the diffusion test.

Based on the results, the PPD penetration lag time was 0,66 ± 0,24 hour,

the permeability coefficient was 0,28 ± 0,19 cm/hour, and the DAevent was 45 ± 15

µg/cm2-event. The penetration percentage results showed difference between

Asian skin PPD penetrations with that of Caucasian.

Key words: paraphenylenediamine (PPD), penetration kinetics, Asian and

Caucasian’s skin, Franz Diffusion Cell (FDC)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Pada saat ini, penampilan menarik merupakan kebutuhan bagi sebagian

masyarakat. Hal ini tidak lepas dari pesatnya perkembangan teknologi dan

munculnya berbagai kosmetik yang mampu meningkatkan daya tarik seseorang

dari segi penampilan. Salah satu kosmetik yang banyak beredar di masyarakat

adalah pewarna rambut. Sediaan pewarna rambut adalah sediaan kosmetik yang

digunakan dalam tata rias rambut untuk mewarnai rambut atau untuk

mengembalikan warna rambut asalnya (Dirjen POM RI, 1985).

Produk pewarna rambut mudah ditemui di pasaran karena permintaan

akan produknya semakin meningkat pula. Semakin banyak orang yang

menggunakan produk ini, faktor keamanan cenderung menjadi hal yang penting

untuk diperhatikan, terlebih lagi untuk produk seperti kosmetik yang tidak

dibatasi dalam penggunannya. Faktor ini menjadi semakin penting karena

berdasarkan beberapa penelusuran, pewarna rambut diketahui dapat menyebabkan

rambut rontok, kulit kepala terasa terbakar sesak nafas, dan rasa gatal (FDA,

2013).

Pada tahun 2006, regulator di Eropa melarang sebanyak 22 produk

pewarna rambut karena produk-produk tersebut memiliki risiko kanker kandung

kemih (Boyles, 2006). Terkuaknya beberapa kasus yang terjadi akibat penggunaan

pewarna rambut semakin memacu penelitian tentang pewarna rambut dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

2

komposisinya. Pewarna rambut yang tersedia di pasaran dapat berupa pewarna

rambut alami dan sintetis. Henna adalah salah satu contoh pewarna alami yang

sebenarnya lebih dikenal sebagai pewarna tato, namun tidak sedikit pula yang

menggunakan henna sebagai pewarna rambut karena murah dan mudah didapat.

Henna yang digunakan untuk pewarnaan biasanya sudah berupa serbuk yang

diolah dari daun dan bunga tanamannya, yaitu Lawsonia inermis. Serbuk henna

dicampurkan dengan air atau minyak dan diaplikasikan ke rambut selama 2-6 jam

agar warna dapat bertahan lama. Durasi aplikasi yang lama ini lantas membuat

pengguna berusaha mempercepat durasinya dengan menambahkan zat lain

(Brancaccio, Brown, Chang, Fogelman, Mafong, and Cohen, 2002).

Paraphenylenediamine (PPD) adalah pewarna rambut sintetis dengan

sifat oksidatif yang biasa ditambahkan pada henna untuk mempercepat durasi

aplikasi dan membuat hasil warna bertahan lebih lama. Adanya prekursor warna

ini dalam kandungan pewarna henna dapat mempercepat durasi aplikasi hingga

beberapa kali lipat, sehingga banyak orang tertarik untuk menambahkan senyawa

ini dalam campuran pewarna rambut. Sejak itulah mulai muncul berbagai

penelitian mengenai efek PPD pada rambut dan kemungkinan adanya efek

samping yang dapat dimunculkan dari penggunaan senyawa ini (Brancaccio et al.,

2002).

Pada tahun 2011, seorang wanita berusia 41 tahun dilaporkan mengalami

edema pada wajah dan kerontokan rambut disertai gatal berlebih pada kulit

kepala. Gejala tersebut dirasakan beberapa hari setelah pemakaian pewarna

rambut oksidatif yang megandung PPD. Wanita tersebut didiagnosa mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

3

dermatitis kontak yang disebabkan oleh penggunaan pewarna rambut oksidatif

yang mengandung PPD (Ishida, Makino, and Shimizu, 2011). Reaksi alergi

terhadap pewarna rambut oksidatif yang mengandung PPD yang paling lazim

terjadi adalah dermatitis kontak alergi. Pada tahun 1991, pernah dilakukan

penelitian terhadap reaksi alergi terhadap PPD di Rumah Sakit Dr Pirngadi dan

hasilnya PPD menjadi alergen penyebab terbanyak ketiga pada pasien di rumah

sakit tersebut. Pada tahun 2004, penelitian dermatitis kontak alergi akibat PPD

dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik di Medan dan

menunjukkan hasil berupa 80% penderita dermatitis kontak alergi positif terhadap

uji tempel PPD. Sebanyak 22 pasien dari penderita tersebut datang ke poliklinik

setelah berkali-kali mengalami gejala alergi karena mewarnai rambutnya. Reaksi

alergi terhadap PPD tidak hanya terjadi di Indonesia. Di Italia, reaksi alergi ini

mencapai 24,2%, sedangkan di Denmark mencapai 29% (cit., Pardede, Nababan,

dan Mahadi, 2008). Pada tahun 2006, PPD menerima award sebagai allergen of

the year oleh American Contact Dermatitis Society, yang dilakukan untuk

meningkatkan kewaspadaan regulator dan konsumen dunia terhadap penggunaan

produk yang mengandung PPD.

Dalam pemakaian pewarna rambut, secara tidak langsung sediaan dari

pewarna rambut tersebut akan terlapisi di atas kulit kepala. Sampel pewarna

rambut dibiarkan selama beberapa lama agar PPD dapat masuk ke bagian korteks

rambut hingga membentuk produk oksidasi berupa zat warna. Durasi aplikasi ini

bervariasi antara 5 hingga 45 menit antara sampel yang satu dengan yang lain.

Pada selang waktu ini, PPD yang terdapat pada sampel dapat mengalami proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

4

difusi menembus jaringan kulit. Berdasarkan Scientific Committee on Cosmetic

Products and Non-Food Products Intended for Consumers (SCCNFP) tentang

PPD (2002), uji absorpsi perkutan PPD pernah dilakukan untuk mengetahui

kumulatif penetrasi PPD. Kumulatif penetrasi mencapai 4,47 µg/cm2 dan

menghasilkan margin of safety (MOS) sebesar 77. Percobaan SCCNFP yang lain

meliputi skin painting menggunakan pewarna rambut oksidatif menunjukkan

adanya peningkatan tumor pada tikus jantan dan betina.

Pada zaman sekarang, studi kinetika penetrasi terhadap senyawa kimia

menjadi hal yang penting untuk memberikan keamanan pada konsumen, terutama

senyawa kimia yang terdapat pada produk-produk yang pemakaiannya secara

berkala. Senyawa toksik yang masuk menembus kulit hingga sirkulasi darah dapat

menyebabkan berbagai macam penyakit ketika dosis senyawa tersebut melampaui

batas toksik. Dosis senyawa tersebut perlu ditentukan agar dapat diketahui

seberapa besar dosis yang tidak melebihi batas toksik, sehingga produk dapat

digunakan dengan aman. Pengkajian dari segi keamanan inilah yang mendorong

penulis untuk mengetahui profil kinetika penetrasi PPD yang meliputi lag time,

koefisien permeabilitas, dan dose absorbed per event (DAevent) PPD dalam suatu

sampel pewarna rambut oksidatif yang terdapat di pasaran. Profil kinetika

penetrasi PPD ini berguna untuk asesmen risiko PPD.

Penelitian ini melalui serangkaian proses yang mencakup pengaplikasian

sampel pewarna rambut oksidatif pada kulit manusia dengan pemodelan aparatus

difusi Franz Diffusion Cell (FDC). Paraphenylenediamine (PPD) yang terdapat

dalam sampel akan masuk menembus kulit menuju kompartemen akseptor FDC.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

5

Bagian kompartemen akseptor FDC yang berisi cairan fisiologis diambil lalu

diinjekkan ke sistem High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Melalui

respon sistem yang didapat, massa PPD dapat ditentukan. Massa tersebut dibuat

grafik massa terhadap waktu dan digunakan untuk menentukan profil kinetika

penetrasi PPD.

Pada uji difusi dengan FDC, kulit manusia yang digunakan adalah kulit

orang Asia, secara spesifik yaitu kulit khatan (praeputium). Berdasarkan

penelitian Lee dan Hwang (2002), kulit orang Asia memiliki proporsi epidermis

yang lebih besar daripada orang Kaukasia. Epidermis dapat terbagi atas beberapa

lapisan dan lapisan utama yang berperan sebagai barrier utama bagi senyawa agar

dapat masuk menembus kulit menuju sirkulasi sistemik adalah stratum korneum.

Hal ini menyebabkan kemampuan masuk suatu senyawa sangat tergantung pada

susunan dan ketebalan stratum korneum. Pada tahun 2004, Hueber-Becker,

Nohynek, Meuling, Benech-Kieffer, dan Toutain melakukan penelitian terhadap

masuknya PPD pada kulit orang Kaukasia dan berhasil melakukan penetapan

kumulatif penetrasi PPD pada kompartemen akseptor FDC. Hasil persen penetrasi

yang didapat dalam penelitian ini dapat dibandingkan dengan hasil penelitian

Hueber-Becker et al. (2004) sehingga dapat diketahui apakah terdapat perbedaan

antara penetrasi PPD pada kulit orang Asia dan Kaukasia.

Penelitian ini merupakan bagian dari rangkaian asesmen risiko terhadap

penggunaan produk kosmetik, khususnya pewarna rambut oksidatif yang

mengandung PPD. Profil kinetika penetrasi yang didapatkan melalui uji difusi

dengan FDC dapat menunjukkan informasi dosis PPD yang terabsorpsi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

6

setiap penggunaan produk, sekaligus informasi tentang perbandingan penetrasi

PPD antara kulit dengan ras yang berbeda.

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang, maka timbul permasalahan sebagai berikut:

a. Berapakah nilai lag time, koefisien permeabilitas, dan DAevent PPD dalam

pewarna rambut oksidatif pada kulit manusia?

b. Apakah terdapat perbedaan persen penetrasi PPD pewarna rambut oksidatif

antara kulit orang Asia dan Kaukasia?

2. Keaslian penelitian

Sejauh penelusuran literatur, penelitian tentang efek PPD pada kulit

manusia sudah banyak dilakukan. Penetapan nilai kumulatif penetrasi PPD

pewarna rambut oksidatif pernah dilakukan oleh Hueber-Becker et al. (2004) pada

kulit orang Kaukasia, namun penelitian serupa dengan menggunakan kulit orang

Asia belum pernah dilakukan. Selain itu, terdapat beberapa modifikasi pada

metode uji difusi dengan FDC, sehingga berbeda dengan penelitian yang pernah

dilakukan sebelumnya.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

tentang profil kinetika penetrasi PPD dalam pewarna rambut oksidatif pada

kulit manusia dan ada atau tidaknya perbedaan persen penetrasi PPD pewarna

rambut oksidatif antara kulit orang Asia dan Kaukasia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

7

b. Manfaat metodologis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai prosedur penetapan profil kinetika penetrasi PPD dalam pewarna

rambut oksidatif pada kulit manusia dan ada atau tidaknya perbedaan persen

penetrasi PPD pewarna rambut oksidatif antara kulit orang Asia dan Kaukasia.

c. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

tentang keamanan produk perwarna rambut yang beredar di pasaran.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

a. Lag time, koefisien permeabilitas, dan DAevent PPD dalam pewarna rambut

oksidatif pada kulit manusia

b. Ada atau tidaknya perbedaan persen penetrasi PPD pewarna rambut oksidatif

antara kulit orang Asia dan Kaukasia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

8

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Pewarna Rambut

Sediaan pewarna rambut adalah sediaan kosmetik yang digunakan dalam

tata rias rambut untuk mewarnai rambut atau untuk mengembalikan warna rambut

asalnya (Dirjen POM, 1985).

Pada umumnya, terdapat berbagai jenis pewarna rambut di pasaran, yaitu

yang bersifat alami seperti henna, atau sintetis seperti PPD. Henna adalah pewarna

alami yang berasal dari daun dan bunga tanaman Lawsonia inermis. Ekstrak

henna sering digunakan untuk memberi warna rambut ataupun sebagai tato.

Sayangnya, untuk mendapatkan warna yang mampu melekat lama, serbuk henna

yang telah dicampurkan dengan air atau minyak membutuhkan waktu aplikasi

yang cukup lama, yaitu berkisar 2-6 jam. Untuk mempercepat waktu aplikasi,

henna sering ditambahkan pewarna rambut sintetis seperti PPD. Meski begitu,

tidak semua sampel pewarna rambut lantas mengandung PPD. Terdapat pula

sampel yang murni hanya mengandung pewarna rambut alami (Brancaccio et al.,

2002).

Pewarna rambut sintetis seperti PPD tergolong pewarna rambut

permanen, dan juga dikenal sebagai pewarna rambut oksidatif. Pada umumnya,

pewarna ini terdiri dari dua komponen ekspien yang harus dicampurkan ketika

akan digunakan. Dua komponen tersebut adalah alkaline agent (colorant) dan

oxidation agent (developer). Alkaline agent memiliki efek membuka lapisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

9

rambut luar sehingga prekursor warna dapat lebih mudah terpenetrasi pada

korteks rambut. Oxidation agent akan menghilangkan warna alami dan

menghasilkan oksigen sehingga prekursor warna akan mengalami oksidasi. Hasil

oksidasi berupa produk oksidasi berwarna yang memiliki ukuran molekul lebih

besar dari prekursor warna sehingga akan tertahan dalam korteks rambut. Produk

oksidasi berwarna ini resisten terhadap pencucian sehingga dapat memberikan

warna permanen. Oksigen yang dihasilkan akan meringankan pigmen melanin

alami dalam rambut sehingga warna baru dapat terlihat, menggantikan warna

alami rambut. Kebanyakan proses pewarnaan rambut meliputi dua proses yang

berlangsung secara berkesinambungan, yaitu terjadinya penghilangan warna alami

rambut diikuti proses pemberian warna baru (Helmenstine, 2003).

Berdasarkan hasil penelitian, daya oksidatif pewarna rambut ternyata

dapat merusak rambut dan menyebabkan dermatitis kontak alergi. Adapun

penggunaan pewarna jenis lain, seperti pewarna non-oksidatif memberikan hasil

yang kurang memuaskan karena warnanya yang tidak tahan lama pada rambut

(Acton, 2013).

B. Paraphenylenediamine (PPD)

Paraphenylendiamine (PPD) atau disebut juga 1,4-diaminobenzen atau

1,4-fenilendiamin adalah suatu amin aromatik yang digunakan dalam hampir

setiap pewarna rambut di pasaran. Senyawa yang mudah teroksidasi ini memiliki

berat molekul 108,14 g/mol, koefisien partisi (Kow) sebesar -0,25, memiliki rumus

kimia C6H8N2, berbentuk kristal merah muda keputihan (National Institute of

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

10

Occupational of Safety and Healthy, 2015). Paraphenylendiamine (PPD)

digunakan dalam pewarna rambut karena memberikan hasil yang tampak alami,

menguatkan warna yang gelap dan warnanya tahan lama. Berdasarkan Daftar

Bahan yang Diizinkan Digunakan dalam Kosmetik dengan Pembatasan dan

Persyaratan Penggunaan pada Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan

Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.05.42.1018 tentang Bahan Kosmetik

(2008), kadar maksimum PPD yang diperbolehkan dalam pewarna rambut adalah

6%.

Gambar 1. Struktur PPD (COLIPA, 2006).

Paraphenylendiamine (PPD) dikenal sebagai alergen yang kuat, menjadi

berwarna pada saat teroksidasi, dan keadaan teroksidasi sebagian menyebabkan

alergi bagi individu yang sensitif. Paparan terhadap PPD selanjutnya, meski dalam

konsentrasi rendah dapat menimbulkan reaksi hipersensitivitas tipe lambat yang

bermanifestasi sebagai dermatitis kontak alergi (Pardede dkk., 2008).

C. Kulit

Kulit adalah organ terbesar tubuh, dengan luas permukaan mencapai 1,8

m2 dengan berat setara 4 kg dari orang dewasa dengan berat badan 70 kg. Kulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

11

mengandung berbagai lapisan dan appendage, seperti kelenjar keringat, folikel

rambut dan kelenjar minyak. Fungsi utama dari kulit adalah untuk menyediakan

barrier perlindungan antara tubuh dengan lingkungan luar. Meski begitu, senyawa

kimia baik secara sengaja atau tidak sengaja dapat terpenetrasi ke kulit. Dengan

luas permukaan yang sebegitu besar, kulit menjadi salah satu rute utama

masuknya senyawa kimia ke tubuh (Kielhorn, Melching, and Mangelsdorf, 2006).

Seperti tampak pada Gambar 2, struktur serta fungsi dari kulit manusia terdiri dari

tiga bagian utama, yakni epidermis, dermis, dan jaringan subkutan. Stratum

korneum adalah bagian epidermis non-viable.

Gambar 2. Komponen Dan Fungsi Kulit (Walker and Smith, 1996).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

12

Struktur kulit yang berperan dalam penetrasi obat ke kulit meliputi:

1. Stratum korneum

Stratum korneum (epidermis non-viable) merupakan lapisan kulit paling

luar yang merupakan penghalang utama masuknya senyawa asing. Rata-rata

ketebalan stratum korneum adalah 31-637 μm dengan struktur terdiri dari brick

dan mortar yang merupakan barrier pengontrol kecepatan dalam absorpsi

transdermal (Lee and Kwang, 2002). Lapisan ini tersusun atas sel korneosit yang

tersusun rapat. Sel-sel yang telah kehilangan inti dan tidak memilik aktivitas

metabolisme lagi ini lebih bersifat polar, sedangkan bagian interseluler berisi lipid

bilayer yang mengisi ruang diantara sel. Sel squamosa ini akan menghalangi

materi lipofil untuk masuk, sedangkan materi hidrofil akan sulit menembus bagian

interseluler stratum korneum (Walker and Smith, 1996).

2. Epidermis

Lapisan ini merupakan bagian dari kulit yang berlapis-lapis dengan

ketebalan 100-150 µm. Kebanyakan penyusun lapisan ini adalah sel keratinosit

yang terbentuk dari diferensiasi dari sel pada lapisan stratum basal. Sel-sel ini

dibentuk oleh stem cell yang terus membelah dan secara perlahan akan bergerak

keluar dari stratum basal menuju lapisan di atasnya.

3. Dermis

Lapisan ini memiliki ketebalan sekitar 2 sampai 5 mm dan tersusun atas

jaringan ikat yang mengandung banyak serat elastin dan kolagen, serta sejumlah

besar pembuluh darah dan ujung-ujung saraf khusus. Pembuluh darah dermis

tidak hanya memasok darah ke dermis dan epidermis, tetapi juga berperan penting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

13

dalam mengatur suhu tubuh. Dermis bertanggung jawab terhadap ketebalan kulit.

Ketebalan lapisan dermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh dan berbagai

tingkat umur (Benson, 2012).

Kulit dapat terbagi atas kulit otentik dan sintetik. Kulit otentik berasal

dari subyek penelitian yang spesiesnya dapat berupa manusia dan hewan,

sedangkan kulit sintetik merupakan kulit buatan yang permeabilitasnya dibuat

sedemikian rupa menyerupai kulit otentik. Kedua jenis kulit ini berbeda dan

memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing dalam penggunaannya

sebagai membran untuk uji absorpsi perkutan. Kulit otentik dapat

menggambarkan penetrasi suatu senyawa dengan profil permeabilitas sesuai

dengan jenis kulit yang diteliti. Oleh karena itu, hasilnya lebih akurat dan proses

difusi dapat dibandingkan dari tiap spesies kulit otentik yang digunakan.

Meskipun demikian, jumlah kulit otentik terbatas pada subyek penelitian yang

tersedia, khususnya kulit manusia. Kulit manusia tidak selalu tersedia dan

diperlukan ethical clearance dalam melaksanakan penelitian (sesuai dengan

ethical consideration nasional dan internasional tentang penggunaan kulit

manusia dalam penelitian), sedangkan penggunaan kulit sintetik tidak dibatasi.

Berbeda dengan kulit otentik, kulit sintetik atau artificial skin dapat

dibuat sesuai dengan permeabilitas yang diinginkan. Kulit ini dibuat dengan

mempertimbangkan baik material hidrofil maupun hidrofob yang terdapat pada

kulit. Pembuatan kulit sintetik dimaksudkan agar dapat menjadi alternatif di

samping pilihan menggunakan kulit otentik yang jumlahnya terbatas. Namun

menurut Coquette, Berna, Poumay, dan Pittelkow (2000), penggunaan kulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

14

sintetik tidak direkomendasikan untuk uji in vitro karena adanya perbedaaan

fungsi fisiologis dari kulit sintetik apabila dibandingkan dengan kulit otentik.

Penelitian yang dilakukan oleh Heylings, van de Sandt, Gilde, dan Ward (2001)

dan Ponec et al. (2001) menunjukkan bahwa pengukuran penetrasi senyawa pada

kulit sintetik tidak konsisten antara pengukuran yang satu dengan yang lainnya.

Penelitian mengenai absorpsi perkutan dengan jenis kulit otentik dapat

dilakukan dengan kulit manusia atau hewan seperti babi, tikus, mencit, marmut,

dan monyet. Perbedaan jenis kulit yang digunakan terdapat pada permeabilitas

kulit masing-masing yang disebabkan adanya perbedaan susunan stratum

korneum dan ketebalan kulit pada tiap spesies seperti yang terlihat pada Tabel I.

Senyawa akan lebih mudah menembus kulit dengan permeabilitas yang lebih

tinggi (Scott, Walker, dan Dugart, 1986).

Tabel I. Koefisien permeabilitas kulit terhadap air dari beberapa spesies (Scott et al., 1986)

Spesies Galur Koefisien permeabilitas kulit terhadap

air (cm/h x 10-5

)

Manusia 93

Mencit Wistar Alpk/AP 103

Hairless 103

Tikus Alpk/AP 144

Hairless 350

Kelinci New Zealand White 253

Beberapa jenis kulit hewan memiliki permeabilitas yang lebih tinggi

daripada kulit manusia, seperti tikus dan kelinci. Jenis kulit yang memiliki

permeabilitas yang mirip dengan manusia adalah kulit babi dan monyet. Meski

begitu, penggunaan kulit manusia lebih dipilih karena hasil kumulatif penetrasi

akan lebih akurat, mengingat tujuan akhir penelitian adalah untuk mendapatkan

kinetika penetrasi dari produk yang digunakan pada kulit manusia. Menurut Rigg

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

15

dan Barry (1990: 235) dalam penelitiannya menyatakan bahwa “An overall

conclusion is that, whenever possible, human skin should be used in absorption

studies and not hairless mouse or snake skin; otherwise, misleading results may

be obtained”.

Permeabilitas kulit juga dapat dipengaruhi oleh usia subyek penelitian.

Secara umum, kulit yang berusia lebih tua memiliki stratum korneum yang lebih

kering, aktivitas kelenjar minyak yang lebih kecil sehingga jumlah lipid pada

permukaan kulit ikut menurun, dan batas antara epidermis dan dermis menjadi

lebih lebar. Stratum korneum yang lebih kering akan mempersulit masuknya

senyawa yang bersifat hidrofil karena kandungan air yang lebih kecil.

Meningkatnya jumlah lipid pada permukaan kulit dan melebarnya batas antara

epidermis dan dermis akan menurunkan permeabilitas kulit. Beberapa penelitian

menyatakan bahwa kulit yang lebih tua akan memperkuat fungsi barrier kulit

(Roskos et al., 1989).

Kulit khatan (praeputium) adalah kulit manusia yang merupakan

perpanjangan kulit batang penis. Kulit ini merupakan satu-satunya kulit manusia

yang terdiri atas lapisan kulit (epidermis dan dermis) pada bagian luar dan

membran mukosa pada bagian dalamnya. Kulit khatan berfungsi melindungi

kepala penis (glans) dan lubang kencing (meatus). Membran mukosa pada bagian

dalam kulit khatan bertugas menjaga agar kepala penis tetap lembab dan

menghasilkan lubrikan alami pada penis. Kulit pada bagian ujung penis

merupakan daerah kulit yang disebut mucocutaneous zone, yaitu perbatasan antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

16

kulit dan membran mukosa. Daerah ini memiliki tekstur bergelombang pada

keadaan biasa (Cold, Taylor, 1999).

D. Absorpsi Perkutan

Senyawa dapat masuk ke kulit berdasarkan proses difusi. Difusi adalah

proses berpindahnya suatu zat dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke daerah

yang berkonsentrasi rendah, yang dalam proses perpindahannya tidak dibutuhkan

energi. Pada absorpsi perkutan, senyawa berdifusi dari permukaan kulit ke dalam

stratum korneum dibawah pengaruh gradien konsentrasi dan juga berdifusi

melalui epidermis, melalui dermis, dan ke dalam sirkulasi darah (Sinha and Kaur,

2000). Penetrasi melintasi stratum korneum dapat terjadi karena adanya proses

difusi melalui dua mekanisme:

1. Absorpsi transepidermal

Jalur absorpsi transepidemal merupakan jalur difusi melalui stratum

korneum yang terjadi melalui dua jalur, yaitu jalur transseluler dan jalur

interseluler. Jalur transseluler artinya melalui sel korneosit yang bersifat polar dan

melewati daerah interseluler yang kaya akan lipid. Jalur transseluler awalnya

dikira menjadi jalur utama untuk transpor zat melalui kulit, namun ternyata bukti

eksperimental menunjukkan bahwa jalur tanspor utama melalui stratum korneum

adalah melalui jalur interseluler. Pada jalur interseluler, senyawa akan masuk

melalui ruang antar sel, yaitu bagian interseluler yang bersifat lipofil (Murthy,

Narasimha, 2011). Penetrasi transepidermal berlangsung melalui dua tahap.

Pertama, pelepasan obat dari pembawa ke stratum korneum, tergantung koefisien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

17

obat dalam pembawa dan stratum korneum. Kedua, difusi melalui epidermis dan

dermis dibantu oleh aliran pembuluh darah dalam lapisan dermis (Anggraeni,

2008).

2. Absorpsi transappendageal

Jalur absorpsi transappendageal merupakan jalur masuknya obat melalui

folikel rambut dan kelenjar keringat disebabkan karena adanya pori-pori

diantaranya sehingga memungkinkan obat berpenetrasi (Anggraeni, 2008). Jalur

ini kurang signifikan dalam transportasi zat karena mempunyai luas permukaan

yang kecil yaitu hanya sebesar 0,1% dari luas permukaan kulit (Murthy,

Narasimha, 2011).

Gambar 3. Jalur masuknya senyawa ke kulit (Lane, 2013)

Faktor – faktor yang mempengaruhi absorpsi perkutan senyawa:

1. Konsentrasi senyawa dalam sediaan

Bila konsentrasi senyawa dalam sediaan semakin tinggi, maka jumlah

senyawa yang diabsorpsi per unit luas permukaan akan semakin besar (Ansel,

Howard, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

18

2. Luas permukaan tempat absorpsi

Bila luas permukaan tempat absorpsi semakin besar, maka jumlah

senyawa yang diabsorpsi per unit luas permukaan akan semakin besar (Ansel,

Howard, 2008).

3. Karakteristik pembawa

Pembawa yang mudah menyebar pada permukaan kulit akan

meningkatkan absorpsi. Pembawa yang dapat meningkatkan kelembapan kulit

akan meningkatkan absorpsi (Ansel, Howard, 2008).

4. Hidrasi kulit

Hidrasi stratum korneum akan meningkatkan penetrasi senyawa ke dalam

kulit (Ansel, Howard, 2008).

5. Afinitas senyawa terhadap kulit

Senyawa harus mempunyai afinitas terhadap kulit yang lebih besar

terhadap kulit daripada pembawa (Ansel, Howard, 2008).

6. Koefisien partisi senyawa

Koefisien partisi senyawa mempengaruhi kelarutan senyawa dalam

minyak dan air (Ansel, Howard, 2008).

7. Cara aplikasi senyawa pada kulit

Pengolesan dan penggosokan pada kulit akan meningkatkan penetrasi

senyawa ke dalam kulit (Ansel, Howard, 2008).

8. Tempat aplikasi senyawa

Tempat aplikasi senyawa berpengaruh terhadap kemampuan penetrasi

senyawa. Aplikasi pada bagian kulit yang lebih tipis akan meningkatkan penetrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

19

senyawa daripada aplikasi pada bagian kulit yang lebih tebal (Ansel, Howard,

2008). Ketebalan kulit merupakan faktor lainnya yang harus diperhatikan. Secara

umum, kulit yang lebih tebal akan memiliki permeabilitas yang lebih rendah

daripada kulit yang lebih tipis. Dalam studi absoprsi perkutan orto-fenilfenol yang

dilakukan oleh Cnubben et al. (2002), laju penetrasi senyawa pada kulit manusia

dan tikus (meliputi epidermis dan dermis) lebih lambat daripada bagian epidermis

manusia dan tikus seperti yang terlihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Hubungan dermal absorption orto-fenilfenol dengan waktu pada beberapa jenis

kulit (Cnubben et al., 2002)

9. Waktu kontak senyawa dengan kulit

Waktu kontak senyawa yang semakin lama dengan kulit akan

meningkatkan penetrasi senyawa ke dalam kulit (Ansel, Howard, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

20

Pada tahun 1993, Lotte, Wester, Rougier, dan Mailbach melakukan

penelitian terhadap absorpsi perkutan beberapa senyawa organik hidrofil, seperti

kafein, asam benzoat, dan asam asetil salisilat pada kulit orang hitam, Asia, dan

Kaukasia. Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan siginifikan antara

profil penetrasi senyawa hidrofil pada ketiga ras kulit tersebut. Gambar 5

menunjukkan kumulatif penetrasi untuk tiga senyawa berbeda pada tiga ras kulit

yang diteliti.

Gambar 5. Pengaruh ras pada absorpsi perkutan asam benzoat, kafein dan asam asetil

salisilat pada kulit orang Asia (A), kulit orang hitam (B), dan kulit orang Kaukasia (C)

(Lotte et al., 1993)

E. Franz Diffusion Cell (FDC)

Studi penetrasi kulit secara in vitro berhubungan dengan mengukur

kecepatan dan jumlah komponen yang menembus kulit dan jumlah komponen

yang tertahan pada kulit. Salah satu cara untuk mengukur jumlah senyawa yang

terpenetrasi melalui kulit yaitu menggunakan FDC. Franz Diffusion Cell (FDC)

terbagi atas dua komponen yaitu kompartemen donor dan akseptor. Membran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

21

yang digunakan berupa kulit manusia atau hewan. Membran diletakkan antara

kedua kompartemen, dilengkapi o-ring untuk menjaga letak membran (Anggraeni,

2008).

Kompartemen akseptor diisi dengan larutan penerima. Larutan akseptor

yang digunakan dalam FDC sebaiknya tidak hanya berperan sebagai penerima

obat yang mengalami permeasi tetapi juga menyediakan air, bahan-bahan

biokimia, dan ion-ion yang diperlukan untuk membran kulit dalam

mempertahankan fungsinya dalam permeasi pada pH dan kekuatan osmotik yang

diinginkan. Larutan yang digunakan sebagi kompartemen akseptor yaitu dapat

berupa phosphate buffered saline (PBS), larutan ringer, atau larutan fisiologis

lainnya yang relevan (Friend, 1992).

Faktor penting lain dari larutan akseptor yang perlu diperhatikan yaitu

suhu. Pengaturan suhu larutan akseptor penting untuk meminimalkan adanya

variasi dalam kondisi percobaan. Suhu sebaiknya dijaga pada kondisi fisiologi

normal karena kenaikan temperatur dapat meningkatkan hidrasi dari kulit. Suhu

pada FDC dijaga dengan sirkulasi air menggunakan water jacket di sekeliling

kompartemen akseptor. Sediaan yang akan diuji diaplikasikan pada membran

kulit. Kemudian pada interval waktu tertentu, cairan dari kompartemen akseptor

diambil untuk dianalisis, dan segera digantikan dengan cairan yang sama sejumlah

cairan yang diambil. Selanjutnya, jumlah senyawa yang terpenetrasi melalui kulit

dapat dianalisis dengan metode yang sesuai (Roberts and Walters, 1998).

Aparatus FDC dapat dilihat pada Gambar 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

22

Gambar 6. Franz Diffusion Cell (FDC) (Permegear, 2015)

F. Kinetika penetrasi

Kulit merupakan organ penentu terbesar penetrasi suatu senyawa.

Susunannya yang kompleks dan terdiri dari epidermis, dermis, dan berbagai

appendage membuat kulit memiliki pengaruh pada permeabilitas senyawa yang

hendak masuk ke kulit. Penelitian tentang kinetika penetrasi mulai banyak

bermunculan untuk mengetahui gambaran proses penetrasi suatu senyawa melalui

kulit. Koefisien permeabilitas (Kp) adalah parameter utama dalam penentuan

dermal absorption. Nilai Kp digunakan dalam asesmen paparan dermal dan dapat

diketahui dengan cara memahami proses yang dapat mempengaruhi penetrasi

senyawa melalui kulit. Pengetahuan yang mumpuni tentang proses penetrasi

tersebut memungkinkan peneliti dalam menetapkan Kp yang digunakan untuk

menenetukan dosis yang diabsorpsi pada kulit dan asesmen risiko (EPA, 1992).

Sesuai dengan hukum pertama Fick, koefisien permeabilitas dihasilkan

pada steady state dan nilainya dapat ditentukan apabila konsentrasi antar dua

kompartemen dapat diketahui. Steady state merupakan kondisi ketika senyawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

23

yang masuk dan keluar dari suatu kompartemen memiliki nilai yang sama,

sehingga dapat dikatakan kecepatan masuk dan keluarnya suatu senyawa dari kulit

adalah sama. Pada uji difusi, steady state tidak dapat langsung tercapai sesaat

setelah senyawa melakukan kontak dengan kulit, namun terdapat waktu kontak

untuk mencapai steady state. Waktu ini disebut lag time. Lag time adalah waktu

yang dibutuhkan bagi suatu senyawa untuk mencapai steady state yang

didapatkan dari ekstrapolasi hubungan antara massa senyawa yang terpenetrasi

dengan waktu, seperti yang terlihat pada Gambar 7 (EPA, 1992).

Gambar 7. Lag time dapat ditentukan berdasarkan grafik hubungan antara jumlah obat

yang terpenetrasi dengan waktu (EPA, 1992)

Dose absorbed per event (DAevent) adalah dosis senyawa yang terasborbsi

pada tiap kali pemakaian suatu produk. Nilai ini dapat dihitung menggunakan

nilai koefisien permeabilitas. Nilai DAevent perlu dihitungan untuk keperluan

asesmen risiko (EPA, 1992).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

24

G. High Performance Liquid Chromatography (HPLC)

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi atau KCKT atau biasa juga disebut

dengan HPLC merupakan teknik pemisahan yang diterima secara luas untuk

analisis dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel pada sejumlah

bidang, antara lain farmasi, lingkungan, bioteknologi, polimer, dan industri-

industri makanan. Kegunaan umum HPLC adalah untuk pemisahan sejumlah

senyawa organik, anorganik, maupun senyawa-senyawa biologis; analisis

ketidakmurnian (impurities); analisis senyawa-senyawa non-volatil; penentuan

molekul-molekul netral, ionik, maupun zwitter ion; isolasi dan pemurnian

senyawa; pemisahan senyawa-senyawa yang strukturnya hampir sama; pemisahan

senyawa-senyawa dalam jumlah sekelumit (trace elements), dalam jumlah

banyak, dan dalam skala proses industri (Gandjar dan Rohman, 2007).

H. Landasan Teori

Paraphenylendiamine (PPD) atau disebut juga 1,4-diaminobenzen atau

1,4-fenilendiamin adalah suatu pewarna rambut oksidatif yang digunakan dalam

hampir setiap pewarna rambut di pasaran. Senyawa ini digunakan dalam pewarna

rambut karena memberikan hasil yang tampak alami, menguatkan warna yang

gelap dan warnanya tahan lama. Dengan FDC, massa PPD bisa didapat dari

pengaplikasian sampel pewarna rambut dan diambil berdasarkan waktu yang telah

ditentukan agar didapatkan hubungan massa PPD dengan waktu. Melalui

hubungan kedua variabel tersebut, kinetika penetrasi yang terdiri dari lag time,

koefisien permeabilitas, dan DAevent. Kulit orang Asia dan Kaukasia memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

25

perbedaan pada proporsi epidermis. Stratum korneum merupakan bagian dari

epidermis yang berperan penting dalam penetrasi masuknya suatu senyawa

melalui kulit. Meski begitu pada penelitian yang dilakukan oleh Lotte et al.

(1993), adanya perbedaan ras kulit tidak memiliki pengaruh signifikan pada

penetrasi senyawa hidrofil ke kulit. Paraphenylenediamine (PPD) memiliki sifat

hidrofil dengan Kow sebesar -0,25.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kinetika penetrasi PPD

pewarna rambut oksidatif pada kulit manusia yang meliputi lag time, koefisien

permeabilitas, dan DAevent, serta mengetahui ada atau tidaknya perbedaaan antara

penetrasi PPD pada kulit orang Asia dan Kaukasia.

I. Hipotesis

Berdasarkan teori, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Profil kinetika penetrasi PPD pewarna rambut oksidatif pada kulit manusia

yang meliputi lag time, koefisien permeabilitas, dan DAevent dapat ditentukan

berdasarkan metode penelitian yang dilakukan

2. Tidak terdapat perbedaan antara penetrasi PPD pada kulit orang Asia dan

Kaukasia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian tentang kinetika penetrasi PPD dalam pewarna rambut

oksidatif pada kulit manusia termasuk jenis penelitian eksperimental murni

dengan rancangan penelitian acak lengkap pola searah.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah massa

sampel yang diaplikasikan pada kulit dan waktu pengambilan PBS dalam

kompartemen akseptor FDC.

b. Variabel tergantung. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah

lag time, koefisien permeabilitas, dan DAevent PPD pewarna rambut oksidatif pada

kulit.

c. Variabel pengacau terkendali. Kemurnian pelarut yang digunakan,

dapat diatasi dengan mengunakan pelarut pro analysis (p.a.).

d. Variabel pengacau tak terkendali. Susunan dan ketebalan kulit yang

tidak bisa dikendalikan karena tergantung pada subyek penelitian yang tersedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

27

2. Definisi operasional

a. Sampel pewarna rambut oksidatif adalah sampel pewarna rambut yang

mengandung PPD dan kadarnya tidak diketahui.

b. Waktu pengambilan cairan PBS dalam kompartemen akseptor FDC adalah

waktu yang dimulai sejak sampel pewarna rambut oksidatif diaplikasikan

ke kulit (pada rangkaian FDC) hingga cairan PBS dalam kompartemen

akseptor FDC diambil (sampling).

c. Lag time adalah waktu yang dibutuhkan bagi PPD untuk mencapai steady

state yang didapatkan dari ekstrapolasi hubungan antara massa senyawa

yang terpenetrasi dengan waktu.

d. Koefisien permeabilitas adalah nilai yang melambangkan laju penetrasi

PPD melalui kulit.

e. Dose absorbed per event (DAevent) adalah dosis PPD yang terasborbsi

untuk setiap kali pemakaian suatu produk.

f. Aparatus FDC yang digunakan adalah seperangkat alat FDC unjacketed

tipe lipatan dasar datar (ground o-ring), dengan diameter lubang 11 mm

dan volume reseptor 2,76 mL.

g. Sistem HPLC yang dipakai adalah sistem HPLC fase terbalik dengan

kolom (fase diam) C-18 dan fase gerak campuran akuades, NH4OH 10%,

dan asetonitril dengan perbandingan dan flow rate optimum. Detektor

yang digunakan adalah detektor UV dengan panang gelombang 254 nm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

28

C. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah baku

paraphenylenediamine (PPD) (Sigma Aldrich), metanol, asetonitril, amonium

hidroksida, natrium metabisulfit, natrium klorida, kalium klorida, dinatrium

hidrogen fosfat, kalium dihidrogen fosfat kualitas p.a. (E. Merck), akuades dan

akuabides (Laboratorium Kimia Analisis Instrumental Fakultas Farmasi USD),

sampel pewarna rambut oksidatif, larutan ringer laktat (PT Widatra Bhakti), dan

kulit khatan (praeputium) manusia berumur di bawah 18 tahun yang diperoleh

dari Juru Supit Bogem, Kalasan, Yogyakarta.

D. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca analitik OHAUS

pioneer tm PA214, Franz Diffusion Cell (FDC), water purifier Thermo Scientific

Easy pure II Barnstead, kertas Whatman dengan ukuran pori 0,45 µm, syringe,

mikropipet, milipore filter, hot plate IKA® RH Basic KT/C, alat ultrasonifikasi

Branson 3510, seperangkat peralatan preparasi kulit khatan (praeputium), dan

seperangkat alat-alat gelas (Pyrex). High Performance Liquid Chromatography

(HPLC) yang digunakan adalah HPLC sistem fase terbalik dengan detektor

ultraviolet Waters Associate model 441, injektor Rheodyne 7125 loop 20 µL,

oven Waters Millipore® 1122, CBM-102 Shimadzu, pompa Waters model 510,

kolom C18 Shinwa Chemical Industries, LTD, dimensi 150 x 4.0 mm 5 µm STR

ODS-II, seperangkat komputer dengan aplikasi LabSolutions Shimadzu,

GCSolution version 2.30.00SU4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

29

E. Tata Cara Penelitian

Studi absorpsi perkutan PPD ini mengadopsi Organization for Economic

Co-operation Development (OECD) Guideline for the Testing of Chemicals (Skin

Absorption: in vitro Method) tahun 2004 yang disertai beberapa perubahan dari

penulis.

1. Pembuatan fase gerak untuk sistem HPLC

Fase gerak yang digunakan adalah campuran akuades, NH4OH 10%, dan

asetonitril sesuai dengan hasil optimasi Emelia (2015), yaitu akuades + NH4OH

10% : asetonitril (90:10).

2. Pembuatan PBS pH 7,4 konsentrasi 0,01 M

Sebanyak 800 mL akuabides dimasukkan dalam gelas beker 1 L,

ditambah 8 g NaCl, 0,2 g KCl, 1,44 g Na2HPO4, dan 0,24 g KH2PO4 diaduk

dengan pengaduk magnetik hingga larut sempurna. Derajat keasaman larutan

diukur dengan pH meter dan pH larutan dibuat 7,4 dengan penambahan HCl.

Larutan dipindahkan dalam labu takar 1 L, ditambah akuabides sampai tanda.

3. Pembuatan kurva baku PPD

a. Pembuatan larutan natrium metabisulfit 0,001 M. Sejumlah 190,107

mg natrium metabisulfit ditimbang seksama lalu dilarutkan dalam akuades yang

telah disaring dengan kertas Whatman hingga 1 L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

30

b. Pembuatan larutan stok PPD 2 mg/mL. Sejumlah 100,0 mg baku PPD

ditimbang seksama lalu dilarutkan dengan larutan natrium metabisulfit dan

diencerkan hingga batas dalam labu takar 50 mL.

c. Pembuatan larutan intermediet PPD 40 g/mL. Sejumlah 20 L

larutan stok PPD 2 mg/mL diambil dan ditambahkan dengan 980 L larutan

natrium metabisulfit sehingga didapatkan larutan intermediet PPD 40 g/mL.

d. Pembuatan seri larutan baku PPD 1, 2, 3, 4, 6, 8, 10 g/mL. Sejumlah

5, 10, 15, 20, 30, 40, 50 L larutan intermediet baku PPD 40 g/mL diambil lalu

masing-masing ditambahkan dengan sebanyak 195, 190, 185, 180, 170, 160, 150

L larutan natrium metabisulfit sehingga didapatkan seri larutan baku PPD 1, 2, 3,

4, 6, 8, 10 g/mL. Seri larutan baku diinjekkan ke sistem HPLC.

4. Uji difusi dengan FDC

a. Penyiapan sampel. Sampel pewarna rambut oksidatif yang digunakan

adalah campuran dari 20 bungkus sampel pewarna rambut oksidatif yang

didapatkan dari enam tempat penjualan sampel berbeda. Sampel ditimbang satu

per satu untuk pengujian keseragaman bobot, lalu dihomogenkan dengan mortir

dan stamper.

b. Preparasi kulit khatan (praeputium). Segera setelah kulit khatan

diambil dari subyek penelitian, kulit khatan dipindahkan ke cairan ringer laktat.

Sebelum penyimpanan pada suhu -4oC, kulit dibersihkan dari jaringan subkutan.

Apabila sudah siap digunakan, kulit dipotong sesuai dengan ukuran FDC dan

dipasang pada FDC dengan bagian stratum korneum menghadap ke bagian atas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

31

lalu kompartemen akseptor dimasukkan magnetic stirrer dan diisi PBS hingga

penuh. Suhu FDC dijaga 31 - 33oC. Perangkat FDC dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Skema FDC

c. Penetapan profil kinetika penetrasi PPD. Sampel diambil sebanyak

300 mg, lalu dicampurkan dengan 750 µL akuades. Sampel yang berbentuk pasta

diambil dan ditimbang sekitar 1–5 mg, lalu diaplikasikan pada kulit khatan.

Cairan PBS dari kompartemen reseptor diambil pada jam ke-0,5; 1; 1,5; 2; 2,5;

3,5; 4,5; 5,5; 6,5; 7,5; 8,5; 9,5; 10,5; 11,5, lalu diganti dengan volume cairan PBS

yang sama. Cairan dalam kompartemen akseptor FDC diinjek ke dalam sistem

HPLC. Langkah ini diulangi sebanyak lima kali sehingga terdapat lima variasi

massa sampel pewarna rambut oksidatif yang diaplikasikan. Pasta yang tersisa

dianalisis sesuai dengan langkah analisis sampel pada penelitian Feliana (2015)

untuk mengetahui massa PPD dalam pasta, yang selanjutnya digunakan untuk

menghitung massa PPD dalam kompartemen donor.

Kompartemen

donor FDC

Kulit

Kompartemen akseptor FDC

Magnetic stirrer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

32

F. Analisis Hasil

1. Kurva baku PPD. Analisis hasil dilakukan dengan memplotkan

hubungan antara konsentrasi PPD dengan data AUC hasil injeksi yang didapat

pada tiap konsentrasi. Persamaan regresi linier y = bx + a yang didapat merupakan

standar eksternal yang dapat digunakan dalam penentuan konsentrasi PPD pada

penetapan kadar PPD dalam uji difusi dengan FDC.

2. Profil kinetika penetrasi PPD. Konsentrasi PPD tiap waktu sampling

ditetapkan berdasarkan AUC yang didapat. Konsentrasi PPD dapat dikonversi ke

massa PPD dengan mengalikan konsentrasi PPD dengan volume sampel yang

diinjek. Grafik hubungan antara massa PPD dan waktu pada steady state

ditentukan sehingga persamaan regresi linear (y = bx + a) dapat diketahui. Lag

time adalah nilai waktu yang memotong sumbu x, yaitu pada saat y = 0.

a

b

τ = lag time (jam)

a = intersep

b = slope

Kadar PPD dalam sampel dapat diketahui berdasarkan standar eksternal.

Massa PPD dalam kompartemen donor dapat diketahui dengan rumus:

Mdonor = Ms x C

Mdonor = massa PPD dalam kompartemen donor (µg)

Ms = massa sampel yang dioleskan (mg)

C = kadar PPD dalam sampel (µg/mg)

Massa PPD dalam kompartemen donor dapat digunakan untuk

menentukan Cdonor dengan rumus:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

33

Cdonor = konsentrasi PPD pada kompartemen donor (µg/mL)

Mdonor = massa PPD dalam kompartemen donor (µg)

V = volume FDC (mL)

Koefisien permeabilitas PPD pada kulit manusia dapat ditentukan

melalui rumus:

Kp o e

A

Cdono Ca e to

Kp = koefisien permeabilitas (cm/jam)

slope = nilai slope grafik hubungan antara Creceiver dengan waktu

V = volume FDC (mL)

A = luas area kulit (cm2)

Cdonor = konsentrasi PPD pada kompartemen donor (µg/cm3)

Cacceptor = konsentrasi PPD pada kompartemen akseptor (µg/cm3)

Berdasarkan nilai tevent dan t*, DAevent dapat dihitung dengan rumus yang

berbeda. Apabila nilai tevent lebih kecil daripada t*, maka DAevent dapat dihitung

dengan rumus:

DAe ent 2 Kp C te ent

DAevent = dose absorbed per event (µg/cm2)

Kp = koefisien permeabilitas (cm/jam)

Cv = konsentrasi PPD pada kompartemen donor (µg/cm3)

τ = lag time (jam)

tevent = durasi aplikasi sampel (jam)

Apabila nilai tevent lebih besar daripada t*, maka DAevent dapat dihitung

dengan rumus:

DAe ent Kp C te ent

(1 B) 2

(1 3 B)

(1 B)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

34

DAevent = dose absorbed per event (µg/cm2)

Kp = koefisien permeabilitas (cm/jam)

Cv = konsentrasi PPD pada kompartemen donor (µg/cm3)

tevent = durasi aplikasi sampel (jam)

B = Kow / 104

τ = lag time (jam)

Nilai t* dapat ditentukan berdasarkan nilai B. Apabila B lebih kecil atau

sama dengan 0,1, maka t* dapat dihitung dengan rumus:

t 2,

t* = waktu bagi PPD untuk mencapai steady state pada kondisi uji (jam)

τ = lag time (jam)

Apabila B lebih besar dari 0,1 dan lebih kecil atau sama dengan 1,17,

maka t* dapat dihitung dengan rumus:

t ( , logB)

t* = waktu bagi PPD untuk mencapai steady state pada kondisi uji (jam)

B = Kow / 104

τ = lag time (jam)

Apabila B lebih besar dari 1,17, maka t* dapat dihitung dengan rumus:

t b b2 c2

t* = waktu bagi PPD untuk mencapai steady state pada kondisi uji (jam)

τ = lag time (jam)

b 2/ (1 B)2 – c

c = (1 + 3 x B)/3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pewarna rambut meupakan salah satu kosmetik yang umum digunakan.

Paraphenylenediamine (PPD) adalah salah satu senyawa yang biasanya

ditambahkan dalam pewarna rambut untuk memberikan warna yang lebih tahan

lama pada rambut. Produk pewarna rambut yang mengandung PPD dibiarkan

pada kulit kepala untuk beberapa saat, memberikan waktu bagi PPD berkontak

dengan rambut. Kontak ini mengenai bagian kulit kepala pula yang dapat memicu

difusi PPD ke kulit dan menembus hingga sirkulasi darah yang terdapat di dermis.

Telah diketahui sebelumnya pula bahwa masuknya PPD dalam sirkulasi darah

melalui kulit dapat menimbulkan reaksi hipersensitivitas tipe lambat yang

bermanifestasi sebagai dermatitis kontak alergi. Oleh karena itu, penting untuk

menentukan profil kinetika penetrasi sehingga dapat diketahui seberapa besar

dosis PPD yang dapat terabsorpsi oleh sirkulasi darah untuk setiap penggunaan

produk pewarna rambut oksidatif yang digunakan dalam penelitian ini. Dosis

tersebut dapat dibandingkan dengan hasil dosis absorpsi pada penelitian lalu yang

menggunakan kulit orang Kaukasia untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

penetrasi PPD antara kulit orang Asia dan Kaukasia.

Franz Diffusion Cell (FDC) adalah sistem yang dapat digunakan untuk

mendapatkan profil kinetika penetrasi PPD pewarna rambut oksidatif melalui

kulit. Kulit yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit khatan. Alat yang

dapat digunakan untuk menetapkan kadar PPD adalah HPLC yang dilengkapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

36

dengan detektor UV dengan panjang gelombang 254 nm. Penetapan kadar PPD

pada kompartemen akseptor FDC dan pasta perlu dilakukan agar dapat dilakukan

asesmen risiko terhadap penggunaan sampel yang mengandung PPD.

A. Pembuatan PBS pH 7,4 Konsentrasi 0,01 M

Phospate buffered saline (PBS) adalah salah satu larutan fisiologis yang

dapat digunakan sebagai cairan reseptor FDC. Larutan ini mengandung NaCl,

KCl, Na2HPO4, dan KH2PO4, yaitu ion-ion yang diperlukan untuk membran kulit

dalam mempertahankan fungsinya pada proses penetrasi senyawa.

Paraphenylenediamine (PPD) yang terpenetrasi pada kulit akan masuk ke PBS

yang pH-nya sengaja dibuat pada nilai 7,4 agar kondisinya menyerupai plasma

darah (Sherwood, 2001). Hal ini perlu dibedakan dengan pH kulit yang berkisar 5-

6, karena PPD yang ditetapkan kadarnya adalah PPD yang masuk hingga sirkulasi

darah, oleh karena itu pH PBS dibuat 7,4. Larutan yang hendak digunakan sebagai

larutan dalam kompartemen akseptor tidak boleh mengganggu sistem kulit karena

dapat mempengaruhi sistem difusi zat.

Phospate buffered saline (PBS) dapat menjaga kondisi pH agar tetap

stabil dan memiliki osmolaritas yang sama dengan tubuh manusia (isotonis) dan

bersifat non-toksik bagi sel. Paraphenylenediamine (PPD) memiliki log Pow

sebesar -0,25 dan memiliki sifat hidrofil. Menurut Kielhorn et al. (2006), PBS

dapat digunakan sebagai cairan akseptor pada FDC untuk senyawa hidrofil karena

senyawa hidrofil dapat larut pada PBS. Untuk uji pada senyawa lipofil, cairan

reseptor berupa campuran solven seperti etanol dan air untuk menambah kelarutan

senyawa lipofil tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

37

B. Pembuatan Kurva Baku PPD

Untuk mengetahui seberapa besar PPD yang terdapat dalam

kompartemen yang ingin ditetapkan, diperlukan suatu metode yang dapat

menggambarkan hubungan antara konsentrasi/massa suatu senyawa baku dengan

respon. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah kurva baku. Kurva baku

PPD adalah kurva yang dapat menggambarkan hubungan konsentrasi/massa PPD

dengan respon. Larutan yang digunakan untuk mendapatkan seri larutan baku

berasal dari pengenceran larutan intermediet dengan PBS. Phospate buffered

saline (PBS) digunakan sebagai pelarut seri larutan baku karena PBS juga

merupakan pelarut dalam kompartemen akseptor FDC yang melarutkan PPD.

Rentang konsentrasi kurva baku yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan rentang konsentrasi kurva baku dari hasil validasi metode penelitian

Feliana (2015). Hasil penetapan konsentrasi PPD pada kompartemen akseptor

FDC juga masuk dalam rentang konsentrasi ini.

Gambar 9. Kurva hubungan massa PPD dengan AUC

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

0 50 100 150 200 250

AU

C

Massa PPD (ng)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

38

Hubungan antara seri larutan baku dan AUC ditunjukkan oleh Gambar 9.

Kurva memiliki slope (b) sebesar 2499,5, intersep (a) sebesar 3578,2, dan

koefisien korelasi (r) yaitu sebesar 0,997. Koefisien korelasi yang mendekati

positif satu (+1) tersebut menandakan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara

kenaikan konsentrasi dengan kenaikan respon (berbanding lurus), maka metode

penetapan kadar tersebut dapat digunakan untuk menetapkan kadar PPD.

C. Penetapan Profil Kinetika Penetrasi PPD

Suatu senyawa dapat masuk ke sirkulasi darah melalui berbagai rute,

misalkan oral, transdermal, dan intravena. Secara umum, kosmetik merupakan

produk yang penggunaannya adalah secara eksternal dan senyawa yang terdapat

dalam kosmetik tersebut tidak dimaksudkan untuk masuk ke sirkulasi darah.

Meskipun demikian, terdapat beberapa senyawa seperti salah satunya PPD yang

dapat menembus barrier tubuh (misal kulit) dan masuk ke jalur sistemik tubuh.

Franz Diffusion Cell (FDC) adalah suatu aparatus yang digunakan untuk studi

absorpsi perkutan senyawa secara in vitro. Aparatus ini melibatkan penggunaan

media difusi yang diaplikasikan dengan suatu sampel yang mengandung senyawa

yang ingin diketahui absorpsinya. Pada penelitian dengan PPD dengan FDC ini,

digunakan metode penelitian yang diadopsi dari OECD 428 Guideline for the

Testing of Chemicals (Skin Absorption: in vitro Method) tahun 2004 disertai

beberapa modifikasi. Penelitian ini menggunakan kulit khatan (praeputium)

sebagai media difusi dan FDC sebagai aparatusnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

39

Kulit khatan dalam penelitian ini berasal dari subyek manusia sehingga

hasil penetrasi PPD dapat langsung digunakan untuk tujuan asesmen risiko pada

penggunaannya sebagai pewarna rambut oksidatif untuk manusia. Rigg dan Barry

(1990) menyatakan bahwa kulit manusia dapat disebut sebagai gold standard

dalam penelitian uji absorpsi perkutan karena hasil yang diberikan akan lebih

akurat dibandingkan hasil yang diberikan pada penggunaan kulit hewan.

Kulit khatan yang digunakan berasal dari subyek penelitian manusia

berusia di bawah 18 tahun. Kulit khatan dari subyek penelitian manusia berusia di

bawah 18 tahun lebih dipilih sebab kulit khatan dari subyek berusia di bawah 18

tahun demikian lebih tersedia dibandingkan subyek berusia di atas 18 tahun.

Selain itu, bertambahnya usia akan mempengaruhi variabilitas permeabilitas kulit

karena kulit orang tua memiliki stratum korneum yang lebih kering, sehingga

mempersulit masuknya senyawa hidrofil.

1. Penyiapan sampel

Sampel pewarna rambut oksidatif yang digunakan adalah campuran dari

20 bungkus sampel pewarna rambut oksidatif yang didapatkan dari enam tempat

penjualan sampel berbeda. Sebelum kadar PPD ditetapkan, dilakukan pengujian

keseragaman bobot sampel untuk mengetahui keseragaman bobot tiap sampel

yang dibuat. Sampel dengan bobot yang seragam akan memiliki kandungan PPD

yang seragam, sehingga efek yang ditimbulkan adalah seragam pula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

40

2. Preparasi kulit khatan (praeputium)

Preparasi kulit khatan (praeputium) merupakan tahap awal pada uji difusi

dengan FDC. Pada penelitian, kulit khatan yang didapatkan dari subyek penelitian

langsung diletakkan dalam cairan ringer laktat. Cairan ringer laktat memiliki

komposisi elektrolit dan konsentrasi serupa dengan yang dikandung cairan

ekstraseluler (Kamat, 2013). Penggunaan cairan ini berusaha untuk

mempertahankan kondisi kulit seperti aslinya secara fisiologis. Kulit bisa

langsung dipakai atau disimpan dalam pendingin dengan suhu di bawah 0oC untuk

beberapa hari.

Preparasi dilakukan dengan membersihkan kulit dari jaringan subkutan

karena jaringan ini dapat menggangu difusi senyawa. Kulit dipotong sesuai

dengan ukuran FDC, yaitu ± 1 cm2. Selanjutnya, kulit dipasang dalam seperangkat

FDC, lalu kompartemen akseptor dimasukkan magnetic stirrer dan diisi PBS pH

7,4 hingga penuh. Dalam pemasangannya, kulit harus kontak dengan PBS agar

senyawa yang diaplikasikan pada kulit dapat berpenetrasi menembus kulit menuju

kompartemen akseptor. Magnetic stirrer berguna untuk menghomogenkan

senyawa yang terpenetrasi dalam PBS. Dalam pengisian PBS, dipastikan tidak

terdapat gelembung udara karena dapat menghalangi kontak antara kulit dengan

PBS.

Tergantung dari lokasi dalam tubuh dan suhu ruangan, suhu kulit dapat

berbeda-beda, namun dalam penelitian ini suhu perangkat FDC dijaga pada 31-

33oC, yaitu suhu kulit secara umum (Bolomey, eegenschmiedt, Fessenden,

1995). Pemilihan suhu merupakan faktor yang penting, karena adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

41

peningkatan suhu kulit dapat mempengaruhi susunan stratum korneum yang

secara umum menyebabkan peningkatan permeabilitas kulit (de Jager et al.,

2004).

3. Penetapan lag time, koefisien permeabilitas, dan DAevent PPD

Penetapan profil kinetika penetrasi PPD meliputi penetapan nilai lag

time, koefisien permeabilitas, dan DAevent PPD. Profil kinetika penetrasi dapat

diketahui dengan melakukan penetapan kadar PPD dalam kompartemen akseptor

FDC dan pasta. Sampel yang telah dicampur seluruhnya kemudian digerus dengan

mortir dan stamper agar homogen, sehingga PPD yang terdapat dalam sampel

tersebar merata di setiap bagian sampel. Sebanyak 300 mg sampel dan 750 µL

aquades dicampur hingga berbentuk pasta, lalu diambil 1-5 mg dan diaplikasikan

pada kulit. Untuk konsistensi yang berbentuk cair, dibutuhkan sekitar 10 µL

sampel, sedangkan massa yang berbentuk non-cair 1-5 mg per cm2 kulit. Dalam

uji yang penulis lakukan, dipilih angka 1-5 mg karena konsistensi sampel yang

dibuat oleh penulis cenderung seperti pasta sehingga sulit diambil dalam bentuk

volume. Oleh karena itu, aplikasi menggunakan bobot untuk konsistensi non-cair.

Aplikasi sampel yang dilakukan ini berjenis finite dose. Selain finite

dose, dikenal pula istilah infinite dose. Pada aplikasi sampel infinite dose, sampel

diaplikasikan dengan jumlah berlebih (exccesive) pada kulit dengan tujuan

menjaga konsentrasi senyawa pada kompartemen donor agar sama setiap saat.

Kondisi ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan penulis, karena kondisi

pemberian sampel secara berlebih ini tidak menggambarkan paparan PPD pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

42

kulit dalam penggunaan produk pewarna rambut. Pada umumnya, orang

menggunakan pewarna rambut dan membiarkan produk pada kulit kepala selama

rentang waktu tertentu.

Konsentrasi PPD dalam kompartemen donor pada pengaplikasian sampel

secara finite dose akan berubah setiap saat karena sampel yang diaplikasikan

sesuai dengan dosis penggunaannya (tidak secara berlebih). Konsentrasi PPD

dalam kompartemen donor akan berkurang seiring waktu karena PPD diabsorpsi

oleh kulit maupun yang telah teroksidasi. Oksidasi dapat terjadi karena kontak

PPD dengan udara dan salah satu penyebab cepatnya proses oksidasi tersebut

adalah karena perangkat FDC tidak ditutup. Dalam penelitian ini, perangkat FDC

tidak ditutup agar perlakuan menyerupai penggunaan pewarna rambut pada

umumnya. Pada pengaplikasian sampel secara infinite dose, perangkat FDC

biasanya ditutup untuk membantu menjaga konsentrasi senyawa dalam

kompartemen donor agar sama setiap saat (Kielhorn et al., 2006). Dalam studi

dermal absorption katekol yang dilakukan oleh Jung, Wickett, Desai, dan

Bronaugh (2003), aparatus difusi yang ditutup menunjukkan sebanyak 78%

senyawa terabsoprsi oleh kulit, sedangkan aparatus difusi yang tidak ditutup

hanya menunjukkan 55% senyawa yang terabsoprsi oleh kulit. Perbedaan

hubungan konsentrasi suatu senyawa pada kompartemen donor terhadap waktu

untuk infinite dose dan finite dose dapat dilihat pada Gambar 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

43

Gambar 10. Hubungan konsentrasi suatu senyawa pada kompartemen donor terhadap

waktu untuk infinite dose dan finite dose (Kielhorn et al., 2006)

Pada uji dengan FDC, salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah

durasi paparan sampel. Menurut OECD (2004), durasi paparan sampel dapat

berkisar antara beberapa menit untuk produk-produk yang melibatkan rinse off

dalam penggunaannya (misal sampo, sabun, dan pewarna rambut) hingga

maksimum 24 jam untuk produk yang tidak melibatkan rinse off, seperti body

lotion. Pada penelitian ini, modifikasi terhadap metode OECD 428 yang

digunakan adalah pada durasi paparan sampel.

Pada umumnya, penggunaan pewarna rambut berkisar antara 5 hingga 45

menit sehingga durasi paparan sampel pada uji FDC dibatasi pada waktu tersebut,

lalu dilakukan rinse off terhadap sampel dengan larutan sabun. Proses rinse off

merupakan tahap yang penting dalam penggunaan pewarna rambut oksidatif.

Proses ini dilakukan untuk membersihkan sampel karena zat warna sudah

terbentuk dan tertahan dalam korteks rambut. Proses ini menjadi penting karena

semakin lama sampel berada pada kulit, maka semakin lama pula kontak antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

44

PPD dengan kulit sementara proses difusi akan berjalan terus. Hal ini menjadi

berbahaya apabila rinse off yang dilakukan oleh pengguna maupun professional

tidak sempurna/bersih, menyebabkan sampel tertinggal pada kulit untuk jangka

waktu yang lebih lama lagi dan menghasilkan dose absorbed yang lebih besar

lagi.

Modifikasi yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah tidak

melibatkan proses rinse off tersebut sehingga durasi paparan sampel berlanjut

terus hingga massa PPD pada cairan reseptor tidak bertambah lagi. Modifikasi ini

dilakukan dengan maksud menyamakan penggunaan sampel apabila rinse off yang

dilakukan oleh pengguna maupun professional tidak bersih/sempurna,

menyebabkan tertinggalnya sampel pada kulit. Berdasarkan European Comission

(2003), kumulatif persentase senyawa yang mampu menembus kulit merupakan

parameter yang sangat berguna pada asesmen risiko dan oleh karenanya, dalam

penelitian dapat dipilih durasi paparan senyawa selama atau lebih lama dari

penggunaan sesungguhnya oleh konsumen.

Pada penelitian ini, cairan PBS dari kompartemen reseptor akan diambil

pada tiap waktu yang ditentukan hingga tidak terjadi penambahan PPD pada

kompartemen akseptor FDC, yang dilihat dari respon yang dihasilkan oleh sistem

HPLC. Pada penelitian ini, dilakukan lima variasi massa (selanjutnya dinamakan

Percobaan I, II, III, IV, dan V) untuk setiap uji difusi yang dilakukan, sehingga

dalam data akan ditemui durasi aplikasi waktu (tevent) yang berbeda-beda, karena

waktu yang diperlukan hingga tidak terjadi penambahan PPD pada kompartemen

akseptor FDC yang berbeda-beda pula. Untuk setiap pengambilan cairan PBS,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

45

volume cairan PBS yang sama harus diisi kembali pada kompartemen akseptor

sehingga volume untuk setiap perhitungan sama. Cairan PBS yang diambil

selanjutnya diinjek ke dalam sistem HPLC. Melalui langkah analisis ini, maka

akan diketahui AUC dari tiap penginjekan. Hasil AUC yang didapat kemudian

dimasukkan dalam persamaan kurva baku, sehingga massa PPD pada tiap

penginjekan dapat diketahui. Paraphenylenediamine (PPD) dapat masuk

menembus membran kulit dan hasil AUC yang didapat menunjukkan jumlahnya

yang bertambah seiring bertambahnya waktu, yang dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Grafik hubungan antara massa PPD terukur dalam kompartemen akseptor

FDC dengan waktu (hasil dari Percobaan I)

Lag time adalah waktu yang diperlukan bagi PPD untuk mencapai steady

state, yang nilainya berasal dari ekstrapolasi hubungan antara massa senyawa

yang terpenetrasi dengan waktu. Penentuan lag time dilakukan dengan

menetapkan titik-titik yang memiliki koefisien korelasi mendekati +1, yaitu

kondisi ketika hubungan antara massa senyawa yang terpenetrasi dengan waktu

memiliki nilai yang proporsional atau pada steady state. Gambar 12 menunjukkan

grafik hubungan antara massa PPD terukur dalam kompartemen akseptor FDC

-20

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

0 2 4 6 8

Mas

sa P

PD

(n

g)

Waktu (jam)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

46

dengan waktu yang terdiri dari titik-titik yang memberikan steady state. Lag time

berguna dalam perhitungan DAevent. Hasil lag time dibandingkan dengan massa

sampel pewarna rambut oksidatif yang diaplikasikan untuk melihat ada atau

tidaknya hubungan antara keduanya. Tabel II menunjukkan massa sampel

pewarna rambut oksidatif yang diaplikasikan beserta lag time masing-masing.

Gambar 12. Grafik hubungan antara massa PPD terukur dalam kompartemen akseptor

FDC dengan waktu dengan titik-titik yang memberikan steady state (hasil dari Percobaan I)

Berdasarkan hasil Tabel II, Percobaan IV dengan massa pasta dalam

kompartemen donor 2,7 mg memiliki lag time terbesar, yaitu 0,88 jam, sedangkan

Percobaan I dengan massa pasta dalam kompartemen donor 4,3 mg memiliki lag

time terkecil, yaitu 0,29 jam. Berdasarkan hasil yang didapat, adanya variasi

massa sampel yang dioleskan tidak memiliki hubungan dengan lag time.

Tabel II. Lag time dari tiap percobaan

Percobaan Massa pasta dalam

kompartemen donor

(mg)

Massa sampel pada

kompartemen donor

(mg)

Lag time

(jam)

I 4,3 1,2 0,29

II 4,4 1,3 0,78

III 4,4 1,3 0,56

IV 2,7 0,8 0,88

V 1,8 0,5 0,81

Rata-rata 0,66 ± 0,24

y = 15.745x - 4.5413 r = 0.9834

0

10

20

30

40

50

60

0 1 2 3 4

Mas

sa P

PD

(n

g)

Waktu (jam)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

47

Koefisien permeabilitas (Kp) adalah nilai yang menunjukkan laju

penetrasi PPD melalui kulit dan nilainya ditentukan pada steady state. Penentuan

nilai Kp membutuhkan slope grafik hubungan antara konsentrasi PPD pada

kompartemen akseptor FDC dengan waktu. Grafik ditunjukkan pada Gambar 13.

Gambar 13. Grafik hubungan antara konsentrasi PPD pada kompartemen akseptor FDC

dengan waktu pada titik-titik yang memberikan steady state

Selain Cacceptor dan slope grafik hubungan antara konsentrasi PPD pada

kompartemen akseptor FDC dengan waktu, Cdonor juga digunakan dalam

perhitungan Kp. Massa PPD yang terdapat pada kompartemen donor perlu

ditentukan agar Cdonor dapat diketahui. Untuk mengetahui massa PPD yang

terdapat dalam kompartemen donor, maka penetapan kadar PPD dalam sampel

perlu dilakukan. Kadar PPD dalam sampel diukur sesuai dengan penelitian

Feliana (2015). Hasil massa PPD dalam kompartemen donor dan Cdonor

ditunjukkan pada Tabel III.

Berdasarkan data yang didapat di Tabel III, PPD pada Percobaan II dan

III memiliki kandungan PPD paling besar, yang dapat dikarenakan jumlah sampel

yang dioleskan adalah yang terbanyak pula. Namun, hasil massa PPD pada

y = 725.73x - 155.47 r = 0.9862

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

0 1 2 3 4

Ca

ccep

tor (

ng/

cm3 )

Waktu (jam)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

48

Percobaan I termasuk yang paling kecil meskipun jumlah sampel yang dioleskan

tergolong yang terbanyak.

Tabel III. Massa PPD dalam kompartemen donor dan Cdonor dari tiap percobaan

Percobaan Massa pasta

dalam

kompartemen

donor (mg)

Massa sampel

dalam

kompartemen

donor (mg)

Kadar

PPD

dalam

sampel

(µg

PPD/mg

sampel)

Massa PPD

dalam

kompartemen

donor (ng)

Cdonor

(ng/cm3)

I 4,3 1,2 30 36481 13232

II 4,4 1,3 78 98263 35640

III 4,4 1,3 78 98263 35640

IV 2,7 0,8 68 52468 19030

V 1,8 0,5 68 34999 12694

Koefisien permeabilitas digunakan dalam perhitungan DAevent dan hasil

Kp dari tiap percobaan dapat dilihat pada Tabel IV.

Tabel IV. Koefisien permeabiltas pada tiap percobaan

Percobaan Massa pasta dalam

kompartemen donor

(mg)

Massa sampel dalam

kompartemen donor

(mg)

Koefisien

permeabilitas

(cm/jam)

I 4,3 1,2 0,29

II 4,4 1,3 0,15

III 4,4 1,3 0,12

IV 2,7 0,8 0,23

V 1,8 0,5 0,59

Rata-rata 0,28 ± 0,19

CV 68%

Hasil pada Tabel IV menunjukkan Kp yang didapat memiliki simpangan

yang cukup besar antar tiap percobaan. Variabilitas hasil dapat disebabkan

beberapa hal. Selain dipengaruhi oleh volume FDC dan luas penampang kulit,

nilai Kp juga sangat tergantung pada karakteristik kulit yang digunakan. Semakin

besar Kp maka dapat dikatakan bahwa semakin mudah bagi senyawa untuk

menembus kulit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

49

Paraphenylenediamine (PPD) masuk secara difusi melalui kulit. Pada

saat aplikasi sampel, terdapat konsentrasi PPD yang tinggi dalam sampel dan

secara difusi, PPD akan terabsorpsi oleh kulit. Paraphenylenediamine (PPD)

dapat mengalami difusi dari kompartemen donor FDC karena konsentrasi PPD

pada kompartemen ini lebih tinggi daripada konsentrasi PPD pada kompartemen

akseptor. Pemilihan FDC sebagai alat pemodelan dalam penelitian ini dilakukan

karena FDC dapat memberikan gambaran mengenai laju absorpsi suatu senyawa

yang dapat berdifusi pada membran kulit. Kompartemen akseptor pada FDC

berperan sebagai sirkulasi darah sehingga setiap konsentrasi atau massa PPD yang

terdapat dalam kompartemen tersebut dapat dideteksi dengan sistem instrumen

analisis yang digunakan dan selanjutnya dapat ditentukan kinetika penetrasi PPD

sampel pewarna rambut oksidatif pada kulit.

Paraphenylenediamine (PPD) dapat masuk secara difusi melalui kulit

(An-Ex and Cardiff, 1997). Difusi adalah proses berpindahnya suatu zat dari

daerah yang berkonsentrasi tinggi ke daerah yang berkonsentrasi rendah, yang

dalam proses perpindahannya tidak dibutuhkan energi. Faktor yang kemudian

menjadi rate limiting laju difusi atau penetrasi tersebut adalah kulit itu sendiri,

khususnya bagian stratum korneum. Maka dari itu, susunan stratum korneum

menjadi hal penting yang harus diperhatikan karena susunannya sangat

mempengaruhi permeabilitas kulit.

Jalur absorpsi perkutan senyawa yang utama adalah secara transseluler

dan interseluler. Jalur transappendageal memiliki peran yang kurang penting

dalam absorpsi senyawa karena luas permukaan daerah absorpsi ini sangat kecil,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

50

yaitu 0,1 – 1% dari total luas permukaan kulit. Meski begitu, daerah kulit kepala

perlu dikhususkan karena pada daerah ini, daerah appendages (folikel rambut,

kelenjar keringat dan minyak) memiliki proporsi yang lebih besar daripada daerah

kulit lain, sepert kulit khatan. Kulit kepala memiliki koefisien permeabilitas empat

kali lebih besar daripada kulit pada umumnya (Turton, Hooson, 1998).

Gambar 14. Stratum korneum dan dua jalur utama pergerakan senyawa menembus stratum

korneum (Barry, 1991).

Pertahanan utama kulit terhadap masuknya senyawa adalah kandungan

bagian hidrofil dan hidrofob pada stratum korneum, sehingga baik senyawa

hidrofil maupun lipofil sama-sama memiliki halangan dalam proses penetrasi ke

lapisan kulit yang lebih dalam. Stratum korneum mengandung sel-sel korneosit

yang memiliki sifat hidrofil dikelilingi oleh daerah interseluler berupa lipid

bilayer yang terdiri dari daerah hidrofob maupun hidrofil (Gambar 14). Daerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

51

hidrofob mengandung lipid yang terdiri dari ceramide, asam lemak, dan

kolesterol. Dengan sifatnya yang hidrofil, PPD akan masuk mengikuti jalur

transseluler, menembus sel-sel korneosit, dan melewati daerah interseluler hingga

lapisan epidermis (Pot, Scheitza, Coenraads, Blömeke, 2013).

Dalam proses penetrasi PPD melalui daerah interseluler, air memiliki

peran yang penting karena berperan sebagai penetration enhancer. Kandungan air

pada stratum korneum ataupun pada sampel akan berinteraksi dengan ujung polar

dari fosfolipid bilayer pada stratum korneum, mengakibatkan perubahan susunan

lipidnya seperti tampak pada Gambar 15. Perubahan ini menurut Walker and

Smith (1996), akan memfasilitasi difusi senyawa hidrofil sehingga penetrasi

senyawa hidrofil akan meningkat dan dapat menembus lapisan epidermis viable.

Oleh sebab itu, adanya kandungan air dan lembab merupakan faktor yang penting

dalam proses difusi PPD.

Gambar 15. Air akan berperan sebagai penetration enhancer dan akan mempengaruhi

berinteraksi dengan ujung polar dari lipid bilayer pada daerah interseluler stratum

korneum (Walker and Smith, 1996)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

52

Setelah melalui stratum korneum, PPD masuk ke dalam bagian yang

lebih dalam, yaitu epidermis (viable) dan dermis. Menurut Bos dan Meinardi

(2000), senyawa yang memiliki ukuran lebih besar dari 500 g/mol tidak dapat

menembus kulit. Selain dipengaruhi oleh ukuran molekul, kemampuan senyawa

menembus kulit juga dipengaruhi oleh ionisasi dan koefisien partisi senyawa.

Pada FDC yang digunakan, kompartemen askeptor diisi dengan PBS pH 7,4. Pada

pH tersebut, PPD berada dalam bentuk molekul (MarvinSketch, 2012). Senyawa

yang berada dalam bentuk molekul akan lebih mudah menembus kulit daripada

bentuk ionnya. Meski begitu, khusus untuk senyawa yang bersifat hidrofil seperti

PPD, laju penetrasi antara bentuk ion dan molekulnya tidak jauh berbeda

(Kielhorn et al., 2006).

Paraphenylenediamine (PPD) bersifat hidrofil dan akan masuk

menembus kulit melalui pori-pori (aqueous pores), berbeda dengan molekul

bersifat hidrofob yang langsung menembus fosfolipid bilayer. Sebagian besar

pori-pori memiliki ukuran sebesar 4 ångström (Å) dan molekul dengan berat

molekul 100-200 g/mol dapat melalui pori-pori ini. Dengan berat molekul 108,14

g/mol, PPD dapat masuk melalui pori-pori ini (Monosson, 2013). Setelah

melewati epidermis dan dermis, PPD akan masuk ke kompartemen akseptor FDC.

Paraphenylenediamine (PPD) yang berhasil masuk pada kompartemen

akseptor FDC selanjutnya dapat diketahui dan dosis PPD yang dapat mencapai

kompartemen akseptor FDC inilah yang disebut dose absorbed per event

(DAevent), yaitu dosis PPD yang terasborbsi untuk setiap kali pemakaian suatu

produk. Hasil DAevent dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel V.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

53

Tabel V. Dose absorbed per event (DAevent) pada tiap percobaan

Percobaan Massa pasta dalam

kompartemen donor

(mg)

Massa sampel dalam

kompartemen donor

(mg)

DAevent

(µg/cm2-event)

I 4,3 1,2 31

II 4,4 1,3 49

III 4,4 1,3 37

IV 2,7 0,8 41

V 1,8 0,5 68

Rata-rata 45 ± 15

CV 33%

Berdasarkan hasil yang tercantum pada Tabel V, tidak dapat ditentukan

hubungan antara massa sampel dalam kompartemen donor FDC dengan DAevent

yang dihasilkan. Hasil DAevent terbesar ditunjukkan oleh Percobaan V, yaitu 68

µg/cm2-event, padahal massa sampel dalam kompartemen donor FDC pada

percobaan ini adalah yang terkecil, yaitu 0,5 mg. Hal ini menunjukkan bahwa

bertambahnya massa sampel yang dioleskan bukan berarti menandakan terjadi

peningkatan dosis yang terabsorpsi oleh kulit.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan variasi hasil. Salah satunya

adalah efek reservoir yang dimiliki kulit. Dalam penelitian ini, tidak dilakukan

penetapan kadar PPD dalam kompartemen kulit (epidermis dan dermis) sehingga

massa PPD yang masih terdapat dalam kulit tidak diketahui jumlahnya. Dalam hal

ini, kulit berperan sebagai reservoir. Bagian PPD yang dapat menembus stratum

korneum dapat terbagi atas PPD yang mampu menembus hingga cairan reseptor

dan PPD yang tersimpan dalam kulit. Berdasarkan penelitian penetrasi

dihidroksiaseton dan 7-(2H-naphtol[1,2-d]triazol-2-yl)-3-phenylcoumarin

(7NTPC) yang dilakukan oleh Yourick et al. (2004), kedua senyawa tersebut

masih menunjukkan penetrasi pada waktu lebih dari 24 jam sejak senyawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

54

diaplikasikan. Pada kulit bagian epidermis ditemukan dihidroksiaseton, sedangkan

7NTPC ditemukan pada epidermis dan dermis. Baik epidermis maupun dermis

mampu membentuk reservoir bagi beberapa senyawa yang terabsorpsi ke kulit.

Dalam penelitiannya, Roberts et al. (2004) berhasil membuktikan bahwa nikotin,

kafein, β blockers, surfaktan, testosteron, senyawa pewarna rambut, dan vitamin E

dapat memicu pembentukan reservoir oleh kulit. Penetapan kadar PPD dalam

kulit tidak dilakukan pada penelitian ini sehingga dapat menjadi sumber recovery

DAevent yang hilang.

Faktor lain yang dapat menjadi sumber recovery DAevent yang hilang

adalah PPD yang terdapat dalam kompartemen donor FDC yang teroksidasi oleh

udara (Cdonor). Paraphenylenediamine (PPD) memiliki sifat mudah teroksidasi,

bahkan berdasarkan penelitian ini, PPD dapat memiliki profil kromatogram yang

berbeda dengan profil kromatogramnya yang telah berselang beberapa menit

hingga jam. Maka dari itu dalam penelitian ini, penulis menggunakan natrium

metabisulfit yang dilarutkan dengan akuades sebagai pelarut PPD. Namun, dalam

penggunaannya sebagai pewarna rambut, tentu masyarakat tidak menggunakan

natrium metabisulfit sebagai medium pencampuran sampelnya. Maka dari itu,

terdapat perbedaan antara senyawa PPD yang dibiarkan begitu saja di udara,

dengan PPD yang digunakan dalam pembuatan kurva baku.

Dalam penetapan dengan pemodelan FDC, pengaplikasian sampel yang

dilakukan adalah sebagaimana mestinya sampel tersebut digunakan, sehingga

tidak menggunakan natrium metabisulfit dalam pencampuran sampelnya namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

55

hanya menggunakan air. Pencampuran sampel dengan air tentu menyebabkan

PPD yang terdapat dalam sampel mudah mengalami oksidasi.

(a)

(b)

(c)

Gambar 16. Kromatogram sampel pada jam ke- (a) 2 (b) 4,5 (c) 5,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

56

Berdasarkan hasil yang didapatkan oleh penulis, PPD yang terdapat pada

menit atau jam awal hingga jam-jam berikutnya mengalami perbedaan profil

AUC. Pada Gambar 16a, terlihat bahwa PPD pada sampel jam ke-2 memiliki

AUC sebesar 87810,6, sedangkan PPD pada sampel jam ke-4,5 memiliki AUC

sebesar 56385 seperti yang terlihat pada Gambar 16b. Pada jam berikutnya yaitu

jam ke-5,5, AUC PPD semakin menurun yaitu 43903,4 (Gambar 16c).

Adanya penurunan AUC PPD membuktikan pentingnya natrium

metabisulfit dalam pembuatan kurva baku PPD. Penurunan AUC PPD seiring

waktu ini juga membuktikkan bahwa terdapat bagian PPD yang hilang selama

sampel yang mengandung PPD diaplikasikan pada kulit dalam kompartemen

donor FDC.

Konsentrasi PPD pada kompartemen donor (Cdonor) merupakan salah satu

komponen perhitungan DAevent, sehingga hasil DAevent didapat dari Cdonor yang

dihitung melalui standar yang menggunakan natrium metabisulfit dalam

pembuatannya. Konsentrasi PPD pada kompartemen donor (Cdonor) yang didapat

melalui standar yang menggunakan natrium metabisulfit dalam pembuatannya

akan memberikan hasil over-estimate pada Cdonor. Hal ini disebabkan Cdonor kondisi

uji sesungguhnya telah mengalami oksidasi, sedangkan standar dengan natrium

metabisulfit melakukan penetapan pada kondisi anti-oksidasi. Konsentrasi PPD

pada kompartemen donor (Cdonor) dengan hasil over-estimated akan menghasilkan

DAevent yang over-estimated pula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

57

D. Perbandingan penetrasi PPD pada kulit orang Asia dan Kaukasia

Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara penetrasi PPD

pada kulit orang Asia dan Kaukasia, maka DAevent perlu dibandingkan antara

kedua penelitian. Hueber-Becker et al. (2004) dalam penelitiannya menggunakan

kulit orang Kaukasia pada uji difusi PPD dengan menggunakan FDC. Hasil

kumulatif penetrasi PPD pada uji difusi yang dilakukan Hueber-Becker et al.

(2004) adalah 4,92 ± 4,82 µg/cm2 dengan dosis PPD yang terdapat pada

kompartemen donor FDC adalah 398 µg cm2. Perbandingan hasil dapat dilihat

pada Tabel VI.

Tabel VI. Perbandingan hasil penetrasi penelitian penulis dan Hueber Becker et al. (2004)

Penulis Hueber Becker et

al. (2004)

Ras kulit Kulit orang Asia Kulit orang

Kaukasia

Daerah kulit yang digunakan Kulit khatan Kulit abdomen

DAevent /kumulatif penetrasi (µg/cm2) 45 ± 15 4,92 ± 4,82

Dosis PPD pada kompartemen donor

FDC (µg/cm2)

64 398

Persen penetrasi (%) 70,3% 1,2%

Berdasarkan perbandingan pada Tabel VI, penetrasi kulit orang Asia

(70,3%) menunjukkan persen penetrasi yang lebih besar daripada penetrasi kulit

orang Kaukasia (1,2%). Perbedaan yang cukup jauh menandakan terdapatnya

perbedaan penetrasi PPD pada kulit dengan ras yang berbeda. Penelitian Lee dan

Hwang (2002) tentang perbedaan kulit orang Asia dengan kulit orang Kaukasia

membuktikan bahwa kulit orang Asia memiliki proporsi epidermis yang lebih

besar daripada kulit orang Kaukasia. Berdasarkan penemuan ini, kulit orang Asia

diekspektasi akan memberikan barrier yang lebih besar bagi senyawa untuk

masuk menembus kulit karena startum korneum (bagian dari epidermis) kulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

58

orang Asia lebih tebal pula. Hasil ini meski begitu, berbeda dengan penemuan

Lotte et al. (1993) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan siginifikan

antara profil penetrasi senyawa hidrofil pada kulit dengan ras yang berbeda.

Hasil yang berbeda dapat disebabkan beberapa hal. Kulit yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kulit khatan (praeputium) sedangkan kulit pada

penelitian Hueber Becker et al. (2004) adalah kulit abdomen. Kedua jenis kulit ini

memiliki lapisan yang berbeda. Kulit khatan terdiri atas bagian kulit pada bagian

luar (epidermis dan dermis) dan membran mukosa pada bagian dalam yang terdiri

dari epitelial, lamina propria, dan submukosa pada keadaan ketika kulit khatan

tidak ditarik ke pangkal penis. Mucocutaneous zone adalah perbatasan antara kulit

dan membran mukosa. Bagian kulit pada penis dapat dilihat pada Gambar 17.

Gambar 17. Bagian kulit pada penis yang kulit khatannya ditarik ke pangkal penis (kanan)

dan tidak ditarik (kiri)

Kulit khatan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Gambar 18. Kulit khatan terdiri dari membran mukosa, mucocutaneous zone, dan

Membran mukosa

Mucocutaneous zone

Kepala penis (glans)

Kulit penis

Kulit khatan

Kulit batang penis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

59

kulit penis. Ketiga bagian kulit khatan ini masing-masing memiliki lapisan yang

berbeda-beda. Membran mukosa memiliki sel yang tidak terkeratinisasi

sedangkan epidermis tersusun atas sel yang sudah mengalami keratinisasi. Sel

yang sudah mengalami keratinisasi akan memiliki barrier yang lebih kuat

terhadap senyawa hidrofil, berbeda dengan sel yang tidak terkeratinisasi. Hal ini

disebabkan jumlah ceramides yang bersifat hidrofob pada sel yang tidak

terkeratinisasi lebih sedikit daripada sel yang telah mengalami keratinisasi.

Paraphenylenediamine (PPD) yang bersifat hidrofil akan lebih mudah terabsorpsi

oleh membran mukosa daripada bagian kulit yang lain. Oleh sebab itu, persen

penetrasi PPD yang ditemui pada kulit khatan dalam penelitian ini lebih besar

daripada kulit abdomen yang sepenuhnya terdiri atas kulit biasa (epidermis dan

dermis), karena epidermis pada kulit abdomen tersusun dari sel yang telah

mengalami keratinisasi.

Gambar 18. Kulit khatan (praeputium)

Hasil DAevent yang bervariasi juga dapat disebabkan adanya tiga bagian

kulit khatan yang masing-masing memiliki lapisan yang berbeda-beda. Penetrasi

Kulit penis

Kulit penis

Membran mukosa

Mucocutaneous zone

Kulit khatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

60

PPD pada bagian membran mukosa akan lebih mudah daripada bagian kulit penis,

sedangkan mucocutaneous zone akan memiliki nilai penetrasi diantara kedua

bagian tersebut. Variasi dalam penetrasi pada kulit khatan ini dapat menyebabkan

variasi DAevent pada tiap percobaan.

Gambar 19. Penampakan kulit pada membran mukosa (A), skrotum (B), dan abdomen (C)

(Smith, Fischer, and Blank, 1960)

Dalam penelitiannya, Smith et al. (1960) melakukan penelitian terhadap

perbedaan kulit dari daerah kulit yang berbeda, yaitu pada membran mukosa,

skrotum, dan abdomen. Hasil menunjukkan terdapat perbedaan penetrasi antara

ketiga jenis kulit, meskipun kulit skrotum dan abdomen memiliki penampakan

A

B

C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

61

kulit yang mirip, sedangkan membran mukosa tersusun atas epitelial yang lebih

lebar dari kulit lainnya. Penampakan kulit pada ketiga bagian kulit tersebut

ditunjukkan pada gambar 19.

Hasil penelitian Smith et al. (1960) menunjukkan bahwa kulit skrotum

yang tergolong kulit penis memiliki barrier yang kurang efektif dibandingkan

kulit abdomen, terlepas dari susunan epidermis kedua jenis kulit ini yang mirip.

Senyawa lebih mudah menembus kulit skrotum daripada kulit abdomen. Hal ini

dapat menjadi sebab kulit khatan (yang terdiri dari bagian kulit penis pula)

memiliki persen penetrasi yang lebih besar daripada kulit abdomen. Perbedaan

penetrasi PPD antara kulit orang Asia dan Kaukasia dapat disebabkan perbedaan

bagian kulit yang digunakan dalam uji difusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Lag time penetrasi PPD adalah sebesar 0,66 ± 0,24 jam, koefisien

permeabilitas sebesar 0,28 ± 0,19 cm/jam, dan DAevent sebesar 45 ± 15

µg/cm2-event.

2. Penetrasi PPD pada kulit Asia dan Kaukasia memiliki perbedaan, yaitu persen

penetrasi kulit Asia (kulit khatan) adalah 70,3%, sedangkan persen penetrasi

PPD pada kulit Kaukasia (kulit abdomen) adalah 1,2%.

B. Saran

1. Perlu dipertimbangkan penggunaan FDC yang lebih besar sehingga

memudahkan peneliti dalam melakukan replikasi.

2. Perlu dipertimbangkan penggunaan daerah kulit yang sama apabila hasil

persen penetrasi ingin dibandingkan antara kulit yang berbeda ras agar hasil

lebih bisa dipercaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

63

Daftar Pustaka

An-Ex, Cardiff, 1997, Skin penetration of p-Phenylenediamine from hair dye

formulations - In vitro assessment, Report n° CO5/19X/97.

Anggareni, 2008, Pengaruh Bentuk Sediaan Krim, Gel, dan Salep Terhadap

Penetrasi Aminofilin Sebagai Antiselulit Secara In Vitro Menggunakan

Sel Difusi Franz, Skripsi, 16, Universitas Indonesia, Depok.

Ansel, Howard, 2005, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, edisi ke-4, UI Press,

Depok, hal. 492-494.

Acton, A.Q., 2013, Hair Preparations – Advances in Research and Application,

Scholarly Edition, Atlanta, pp. 16-17.

Barry, B.W., 1991, The LPP theory of skin penetration enhancement. In vitro

percutaneous absorption: principles, fundamentals, and applications, Boca

Raton, FL, CRC Press, pp. 165-185.

Benson, H.A., 2012, Topical and Transdermal Drug Delivery, John Wiley &

Sons, New Jersey, pp. 3-16.

Bolomey, .C., eegenschmiedt, M. ., Fessenden, P., 1995, Thermoradiotherapy

and Thermochemotherapy, Springer-Verlag Berlin Heidelberg, Jerman, p.

142.

Bos, J.D., Meinardi, M.M., 2000, The 500 Dalton rule for the skin penetration of

chemical compounds and drugs. Exp Dermatol, 9:165–169.

Boyles, S., 2006, 22 Hair Dye Chemicals Banned in Europe,

http://www.webmd.com/beauty/hair-color/20060724/22-hair-dye-

chemicals-banned-in-europe, diakses pada tanggal 18 Maret 2014.

Brancaccio, R.R., Brown, L.H., Chang, Y.T., Fogelman, J.P. Mafong, E.A., and

Cohen, D.E., 2002, Identification and Quantification of para-

Phenylenediamine in a Temporary Black Henna Tattoo, American Journal

of Contact Dermatitis, Vol 13, No 1 (March), pp. 15-18.

Cnubben, N.H., Elliott G.R., Hakkert B.C., Meuling W.J. & van de Sandt J.J.,

2002, Comparative in vitro-in vivo percutaneous penetration of the

fungicide ortho-phenylphenol. Regul Toxicol Pharmacol, 35: 198-208.

Cold C.J., Taylor J.R., 1999, The prepuce, BJU Int, 1:34-44.

COLIPA, 2006, Opinion On Paraphenylenediamine,

http://ec.europa.eu/health/ph_risk/committees/04_sccp/docs/sccp_o_069.p

df, diakses tanggal 17 Maret 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

64

Coquette, A., Berna, N., Poumay, Y., and Pittelkow, M.R., 2000, Biochemical

modulation of skin reactions: transdermals, topicals, cosmetics, CRC

Press, Boca Raton, FL, pp. 125-143.

de Jager M.W., Gooris, G.S., Dolbnya, I.P., Bras, W., Ponec, M., and Bouwstra,

J.A., 2004, Novel lipid mixtures based on synthetic ceramides reproduce

the unique stratum corneum lipid organization, J Lipid Res, 45(5): 923-

932.

Dirjen POM RI, 1985, Formularium Kosmetika Indonesia, Jakarta, hal. 208, 213.

Dirjen POM RI, 2008, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

Nomor HK.00.05.42.1018 Tahun 2008 tentang Bahan Kosmetik.

Dressler, W.E. 1999, Hair dye absorption. In: Bronaugh RL & Maibach Hl eds.

Percutaneous absorption: drugs-cosmetics-mechanisms-methodology, 3rd

ed., Marcel Dekker, New York, pp. 685-716.

EPA, 1992, Dermal Exposure Assessment: Principles and Application, Office of

Health and Environmental Assessment, Washington, pp. 30-32, 109, 175-

176.

Emelia, 2015, Optimasi Penetapan Kadar p-phenylenediamine (PPD) dan Uji

Kesesuian Sistem Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT), Skripsi,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

FDA, 2013, Hair Dye and Hair Relaxers,

http://www.fda.gov/forconsumers/byaudience/forwomen/ucm118527.htm,

diakses pada tanggal 17 Maret 2014.

Feliana, 2015, Validasi Metode Analisis para-phenylenediamine (PPD) dalam

Formulasi Pewarna Rambut Oksidatif, Skripsi, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

Friend, D.R., 1992, In Vitro Permeation Technique, Journal of Control Release,

18, 235-248.

Gandjar, I.G., dan Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta, hal. 323-324, 378-379, 460.

Helmenstine, A.M., 2003, Hair Color Chemistry,

http://chemistry.about.com/cs/howthingswork/a/aa101203a.htm, diakses

pada tanggal 18 April 2014.

Heylings, J.R., van de Sandt J.J.M., Gilde, A.J., and Ward, R.J., 2001, Evaluation

of SkinEthic human reconstituted epidermis for percutaneous absorption

testing, Toxicology, 164: 130.

Hueber-Becker, F., Nohynek, G.J., Meuling, W.J.A., Benech-Kieffer, F., Toutain,

H., 2004, Human systemic exposure to a [14C]-para-phenylenediamine

containing oxidative hair dye and correlation with in vitro percutaneous

absorption in human or pig skin, Food and Chemical Toxicology, 42:

1227–1236.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

65

Ishida, W., Makino, T., and Shimizu, T., 2011, Severe Hair Loss of the Scalp due

to a Hair Dye Containing Para phenylenediamine, ISRN Dermatology.

Jung, C.T., Wickett, R.R., Desai, P.B., and Bronaugh R.L., 2003, In vitro and in

vivo percutaneous absorption of catechol, Food Chem Toxicol, 41(6): 885-

895.

Kamat, S.S., 2013, Practical Applications of Intravenous Fluids in Surgical

Patients, Jaypee Brothers Medical Publishers, New Delhi, India, p. 62.

Kielhorn, J., Melching, K., Mangelsdorf, I., 2006, Dermal Absorption

Enviromental Health Criteria 235, World Health Organization, pp. 3, 23,

29, 49.

Lane, M.E., 2013, Skin Penetration Enhancers, International Journal of

Pharmaceutics, 447, 13.

Lee, Y., Hwang, K., 2002, Skin thickness of Korean adults, Surg Radiol Anat, 24:

183–189.

Lotte, C., Wester, R.C., Rougier, A., Mailbach, H. I., 1993, Racial differences in

the in vivo percutaneous absorption of some organic compounds: a

comparison between black, Caucasian and Asian subjects, Arch Dermatol

Res, 284: 456-459.

Monosson, E. 2013, Absorption of toxicants, The Encyclopedia of Earth,

http://www.eoearth.org/view/article/149799, diakses pada tanggal 12 April

2015.

Murthy, Narasimha, 2011, Dermatokinetics of Therapeutic Agents, CRC Press,

USA, pp. 3-5, 10, 83-86.

National Institute of Occupational of Safety and Healthy, 2015, p-

phenylenediamine, http://www.cdc.gov/niosh/npg/npgd0495.html, diakses

pada tanggal 14 Februari 2015.

OECD, 2004, OECD guideline for the testing of chemicals. Skin absorption: in

vitro method, 428, Adopted: 13 April 2004, Organisation for Economic

Co-operation and Development, Paris, pp. 1-8.

Pardede, S.Y.M.H., Nababan K.A., Mahadi, I.D.R., 2008, Dermatitis Kontak

Alergi Karena Cat Rambut, Majalah Kedokteran Nusantara Volume 41,

179-184.

Permegear, 2015, Diffusion Testing Fundamental, Permegear Inc., pp. 1-8.

Ponec M., Gibbs, S., Pilgram, G., Boelsma, E., Koerten, H., Bouwstra, J., et al.,

2001, Barrier function in reconstructed epidermis and its resemblance to

native human skin. Skin Pharmacol Appl Skin Physiol, l4 (Suppl. 1): 63-

71.

Pot, L.M., Scheitza, S.M., Coenraads, P.J., Blömeke, B., 2013, Penetration and

haptenation of p-phenylenediamine, Contact Dermatitis, 68: 193–207.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

66

Roberts M.S., Cross S.E. & Anissmov Y.G., 2004, Factors affecting the formation

of a skin reservoir for topically applied solutes, Skin Pharmacol Physiol,

17(1 ): 3-1 6.

Roberts, M.S., Walters, K.A., 1998, Dermal Absorption and Toxicity Assessment,

Marcel Dekker, New York, pp.161-169.

Rigg, P.C., Barry, B.W., 1990, Shed snake skin and hairless mouse skin as model

membranes for human skin during permeation studies, J Invest Dermatol,

94(2): 235-240.

Roskos, K.V., Maibach, H.I., Guy, R.H., 1989, The effect of aging on

percutaneous absorption in man, J Pharmacokinet Biopharm, 17(6): 617-

630.

SCCNFP, 2002, Opinion on Paraphenylenediamine, Scientific Committee on

Cosmetic Products and Non-Food Products Intended for Consumers,

SCCNFP/0129/99.

Scott, R.C., Walker, M., Dugart, P.H., 1986, A comparison of the in vitro

permeability properties of human and some laboratory animal skins, Int J

Cosmet Sci, 8: 189-194.

Sherwood, L. 2001, Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem, diterjemahkan oleh

Brahm Pendit, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 512.

Smith, J.G., Fischer, R.W., Blank, H., 1960, The Epidermal Barrier: A

Comparison Between Scrotal And Abdominal Skin, The Journal of

Investigative Dermatology, 337-334.

Sinha, V.R., Kaur, M.P., 2000, Permeation Enhancers for Transdermal Drug

Delivery, Drug Development and Industrial Pharmacy, 26(11), 1131-

1140.

Turton, J., Hooson, J., 1998, Target Organ Pathology, Taylor & Francis,

London, pp. 7-9.

Walker, R.B., Smith, E.W., 1996, The role of percutaneous penetration enhancers,

Adv Drug Deliv Rev, 18: 295–301.

Yourick J.J., Koenig M.L., Yourick D.L. & Bronaugh R.L., 2004, Fate of

chemicals in skin after dermal application: does the in vitro skin reservoir

affect the estimate of systemic absorption, Toxicol Appl Pharmacol,

195(3): 309-320.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

67

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

68

Lampiran 1. Sertifikat analisis baku PPD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

69

Lampiran 2. Ethical clearance penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

70

Lampiran 3. Penimbangan sampel pewarna rambut oksidatif tiap kemasan

untuk perhitungan keseragaman bobot

No. Bobot sampel (g) No. Bobot sampel (g)

1 9,4393 11 8,5396

2 7,9745 12 6,2886

3 9,6008 13 8,0016

4 10,2809 14 9,7765

5 8,3091 15 8,5964

6 7,8923 16 9,2041

7 7,5346 17 13,4856

8 9,4223 18 9,8259

9 7,7272 19 9,0344

10 9,3066 20 9,8716

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

71

Lampiran 4. Seri larutan baku

Massa PPD (ng) AUC

20 44037

40 102178

60 162825

80 210864

120 295752

160 424008

200 491852

y = 2499.5x + 3578.2 r = 0.997

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

0 50 100 150 200 250

AU

C

Massa PPD (ng)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

72

Lampiran 5. Penetapan massa PPD pada kompartemen akseptor FDC

(Percobaan I)

Waktu (jam) Massa PPD (ng)

0,5 5

0,5 4

1 11

1 14

1,5 19

1,5 16

2 30

2 27

2,5 30

2,5 30

3,5 51

3,5 55

4,5 84

4,5 81

5,5 142

5,5 131

6,5 139

6,5 139

7,5 139

7,5 132

-20

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

0 2 4 6 8

Mas

sa P

PD

(n

g)

Waktu (jam)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

73

Lampiran 6. Contoh perhitungan lag time (Percobaan I)

τ = lag time (jam)

a = intersep

b = slope

Lampiran 7. Contoh perhitungan Cdonor (Percobaan I)

Mdonor = massa PPD dalam kompartemen donor (µg)

Ms = massa sampel yang dioleskan (mg)

C = kadar PPD dalam sampel (µg/mg)

Cdonor = konsentrasi PPD pada kompartemen donor (µg/mL)

y = 15.745x - 4.5413 r = 0.9834

0

10

20

30

40

50

60

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

Ma

ssa

PP

D (

ng)

Waktu (jam)

Kurva hubungan massa PPD dengan waktu pada steady state

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

74

Mdonor = massa PPD dalam kompartemen donor (µg)

V = volume FDC (mL)

Lampiran 8. Contoh perhitungan Kp (Percobaan I)

Kp = koefisien permeabilitas (cm/jam)

slope = nilai slope grafik hubungan antara Creceiver dengan waktu

V = volume FDC (mL)

A = luas area kulit (cm2)

Cdonor = konsentrasi PPD pada kompartemen donor (µg/cm3)

Creceiver = konsentrasi PPD pada kompartemen akseptor (µg/cm3)

y = 725.73x - 155.47 r = 0.9862

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

Cre

ceiv

er

(ng/

cm3 )

Waktu (jam)

Creceiver vs waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

75

Lampiran 9. Contoh perhitungan DAevent (Percobaan I)

B = Kow / 104 = -0,25 / 10

4 = -0,000025

Nilai t* dapat ditentukan berdasarkan nilai B. Nilai B lebih kecil atau

sama dengan 0,1, maka t* dihitung dengan rumus:

t* = waktu bagi PPD untuk mencapai steady state pada kondisi uji (jam)

τ = lag time (jam)

tevent = 7,5 jam

Nilai tevent lebih besar daripada t*, maka DAevent dihitung dengan rumus:

DAevent = dose absorbed per event (µg/cm2)

Kp = koefisien permeabilitas (cm/jam)

Cv = konsentrasi PPD pada kompartemen donor (µg/cm3)

tevent = durasi aplikasi sampel (jam)

B = Kow / 104

τ = lag time (jam)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pewarna rambut oksidatif dan dapat menembus kulit secara difusi, menyebabkan dermatitis kontak alergi hingga kanker. Penelitian

76

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul Kinetika Penetrasi

Paraphenylenediamine (PPD) dalam Pewarna Rambut

Oksidatif pada Kulit Manusia memiliki nama lengkap

Canly Hansen Sudirman. Penulis dilahirkan di

Pontianak pada tanggal 26 Desember 1993, sebagai

anak bungsu dari tiga bersaudara, dari pasangan Liu

Hon Liong dan Khouw Moi Fong. Pendidikan formal

yang pernah ditempuh penulis adalah menyelesaikan

pendidikannya di TK dan SD Swasta Nasional Fajar

Harapan (1998-2005), SMP Santo Fransiskus Asisi

Pontianak (2005-2008), SMA Santu Petrus Pontianak

(2008-2011). Penulis melanjutkan pendidikannya di Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2011. Selama menempuh pendidikan di

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma penulis aktif dalam berbagai

kegiatan antara lain Journalistic Competition 2011 sebagai koordinator divisi

acara, Student Exchange Programme 2012 sebagai vice chairman committee,

Inte nationa Pha ma euti a Student ’ Fede ation (IPSF) 59th World Congress

sebagai official delegate. Penulis juga terlibat dalam organisasi Komunitas

Mahasiswa Buddhis dan Khong Hu Cu (KMBK) Dharma Virya sebagai staf divisi

sosial tahun 2011-2012, dan wakil ketua eksternal pada tahun 2012-2013, Badan

Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) Farmasi sebagai Student Exchange

Officer (SEO) tahun 2013-2014, dan IPSF Public Health Committee tahun 2014-

2015. Penulis pernah menjadi asisten dosen praktikum Kimia Analisis, Analisis

Farmasi dan Validasi Metode Analisis, dan Pharmaceutical Analysis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI