ph, buffer dan total asam
DESCRIPTION
Materi Kuliah Analisis Hasil Pertanian dengan judul pH, Buffer dan Total AsamTRANSCRIPT
Evy RossiEvy RossiJURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIANJURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU Semester Ganjil 2010/2011Semester Ganjil 2010/2011
pH, Buffer dan Total asam
pH Meter
Alat2 yang dipergunakan untuk mengukur pH antara lain
•pH Indikator
Standarisasi pH meter
dilakukan dengan menggunakan bufferBuffer yang bagus untuk standarisasi pH meter adalah buffer yang bisa dipergunakan berulang kali
dengan ketepatan pengukuran yang tinggi. Tidak terkontaminasi Diperbarui secara periodik pH Disesuaikan dengan sampel yang akan diukur
Pengukuran pH
a) pH meter dinyalakan, diamkan selama 15-30 menit untuk tercapai kondisi stabil
b) Ukur suhu larutan buffer dan set pengatur pH meter sesuai dengan suhu larutan buffer
c) Bilas elektroda dengan larutan buffer atau aquades, kemudian dikeringkan dengan tissue secara perlahan dan hindari elektroda tergores
d) Celupkan elektroda dalam larutan buffer dan set pengukuran pH
e) Biarkan electroda dalam larutan buffer beberapa saat sampai keadaan setimbang sehingga diperoleh pembacaan stabil
Langkah-langkah dlm menstandarisasi pH meter:
f) Sesuaikan pengatur standarisasi pH meter (tombol kalibrasi) sampai diperoleh angka pH yang sesuai dedngan pH buffer suhu terukur
g) Untuk standarisasi rutin lakukan kalibrasi pH meter dengan dua macam larutan buffer yaitu buffer pH 4 dan pH7.
a) Ukur suhu sampelb) Set pengatur suhu pH meter pada suhu
terukurc) Nyalakan pH meter biarkan sampai stabil (15-
30 menit)d) Bilas elektroda dgn aquades, keringkan dengan
tissuee) Celupkan elektoda dalam larutan sampel, set
pengukuran pHf) Biarkan elektroda tercelup beberapa saat dlm
larutan sampel, set pengukuran pHg) Catat pH sampel yang terukur
Pengukuran pH dilakukan dgn beberapa tahap:
Untuk sampel yang berupa larutan homogen
yg tidak pekat, maka penetapan pHnya dapat langsung diukur.
Yang pekat, maka larutan tersebut harus diencerkan terlebih dahulu. Faktor pengenceran harus sama untuk setiap sampel
Persiapan Sampel untuk Pengukuran pH
Sampel harus dilarutkan dlm air dgn perbandingan tertentu yg sama untuk sampel yg sama. Perbandingan sampel dan air harus diungkapkan dalam laporan.
Sampel yg dilarutkan kemudian dihomogenkan biarkan ± 15 menit kemudian baru diukur pHnya.
Contoh: mengukur pH buah mangga, timbang 20 gr daging buah lalu dilarutkan dgn 50 ml air, homogenkan biarkan 15 menit, kemudian ukur pHnya.
Persiapan sampel berbentuk padat yang larut dalam Air atau sebagian besar larut dlm air:
a) Methode Ekstrasib) Methode Permukaan
Methode Ekstrasi lebih akurat dari pada methode permukaan, akan tetapi jika diinginkan sampel tetap utuh maka methode permukaan dapat diterapkan
Persiapan sampel berbentuk kering dan Poros (tepung-tepungan) ada dua cara yaitu:
timbang tepat 1 gr sampel berbentuk tepung yang homogen
Tambahkan 20 ml air, kocok dengan stirrer sampai semua tepung basah semua, kemudian tambahkan 50 ml air dan homogenkan
Biarkan sampel selama 1, jangan disaring biarkan endapan terbentuk dan terpisah dari supernatan
Ukur pH supernatan sampel Perbandingan sampel dan air yang digunakan
dapat bervariasi tergantung bahan yg diukur
Persiapan Sampel Methode Ekstrasi
Teteskan satu tetes atau lebih aquades atau larutan KCl pada permukaan sampel, bagian sampel yang basah ini harus cuykup memadai untuk dapat ditempeli elektroda dari pH meter
Tempelkan elektroda ke bagian yang basah, setelah satu menit ukur pH sampel tersebut
Persiapan Sampel Methode Permukaan
Untuk sampel yang bersuhu rendah gunakan low resistance pH glass
Untuk sampel bersuhu tinggi gunakan Silver cloride refference electroda
Persiapan Sampel yang bersuhu rendah atau tinggi
Buffer fosfat pH 6.4 menggunakan H3PO4 1 M dan NaOH 1 M
Buffer fosfat pH 6.4 menggunakan H3PO4 0.1 M dan NaOH 0.1 M
Buffer 0.2 M, pH 5.6 menggunakan asam asetat dan Na-asetat
Buffer tris-HCl 0.062 M, pH 6.7 (gunakan HCl 1.0 M) Buffer Sitrat-fosfat 0.3 M pH 7.0
Pembuatan Buffer