perubahan rencana strategis (renstra) …bappeda.bandungkab.go.id/bappeda_2015/wp-content/... ·...
TRANSCRIPT
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
TAHUN 2010 - 2015
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
2013
[Renstra Disnakan 2011-2015] Page i
KATA PENGANTAR
Rencana Strategis (Renstra) perubahan Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja
pembangunan bidang/sektor peternakan dan perikanan. Namun proses pembangunan tersebut sangat dinamis
dan cepat sehingga perencanaan serta target yang sudah ditetapkan harus disesuaikan sejalan dengan
perubahan yang terjadi tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka disusunlah Perubahan Rencana strategis Dinas
Peternakan dan Perikanan.
Perubahan Rencana Strategis (Renstra) ini seperti hal-nya Renstra awal memberikan gambaran tentang
pendahuluan, gambaran pelayanan SKPD, isi-isu strategis berdasarkan tugas,pokok dan fungsi, visi, misi, tujuan
dan sasaran, strategis dan kebijakan, rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan
pendanaan indikatif, indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD, penutup, dan
lampiran. Perbedaanya pada perubahan Renstra ini Tujuan, Sasaran, Strategi, Program dan Kegiatan mengalami
perubahan atau penambahan. Selain itujuga ada beberapa indikator yang mengalami penajaman ataupun
perubahan dengan berdasarkan kepada hasil analisa dan evaluasi pada proses pembangunan yang sudah
berjalan.
Penyusunan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Disnakan tahun 2010–2015 didasarkan kepada :
1. Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (PRPJMD) Pemerintah Kabupaten Bandung
Tahun 2010-2015.
2. Data Statistik Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung.
3. Laporan tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten BandungTahun 2010-2012.
4. Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Insatansi Pemerintahan 2010-2012.
5. Serta Dokumen pendukung lainnya.
Semoga Dokumen Perubahan Rencana Strategis (Renstra) tahun 2010–2015 ini menjadikan arah
proses pembangunan peternakan dan perikanan di Kabupaten Bandung lebih terarah.
Soreang, Januari 2014
KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANDUNG
Ir. H. Hermawan Pembina Utama Muda
NIP. 19590120 198603 1 008
[Renstra Disnakan 2-2015] Page ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................................. iv
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2. Landasan Hukum ...................................................................................................... 2
1.3. Maksud dan Tujuan ................................................................................................... 3
1.4. Sistematika Penulisan ................................................................................................ 3
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ........................................................................................... 7
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan ....................... 7
2.2 Sumberdaya SKPD ................................................................................................. 27
2.3 Kinerja SKPD .......................................................................................................... 33
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ........................................ 45
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ............................................... 47
3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung .................................................................................. 47
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ..... 49
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi ............................................................... 52
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis .......... 53
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis ...................................................................................... 57
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ...................................... 59
4.1. Visi dan Misi ............................................................................................................ 59
4.2. Tujuan dan Sasaran ................................................................................................ 61
4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Peternakan dan Perikanan ............................................ 63
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ................................................................................................... 66
5.1. Perumusan Program dan Kegiatan ........................................................................... 66
5.2. Program dan Kegiatan 2010 - 2015 ........................................................................... 67
[Renstra Disnakan 2-2015] Page iii
5.3. Indikator Kinerja ...................................................................................................... 68
5.4. Kelompok Sasaran .................................................................................................. 71
5.5. Pagu Indikatif .......................................................................................................... 71
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD KABUPATEN BANDUNG ................................................. 72
[Renstra Disnakan 2-2015] Page iv
DAFTAR TABEL
No Judul Tabel Halaman
1 PNS Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Berdasarkan
GolonganTahun 2013 27
2 Keadaan PNS Menurut Eselon/Staf Tahun 2013 27
3 Keadaan tenaga fungsional dan CPNS Tahun 2013 28
4 Sumberdaya yang dimiliki Formasi Pegawai Berdasarkan Pendidikan (Status PNS)
Tahun 2013
28
5 Asset dan Modal pada Dinas peternakan dan Perikanan 28
6 Potensi pemotongan ternak pada RPH di Kabupaten Bandung 32
7 Stimulan Perikanan dari Disnakan tahun 2010-2012 37
8 Alokasi Vaksinasi AI dan ND tahun 2010-2013 40
9 Jumlah pelaksanaan vaksinasi brucellosis tahun 2010-2013 41
10 Jumlah Vaksinasi Rabies tahun 2010-2013 di Kab. Bandung 41
11 Stimulan alat dan mesin peternakan dan perikanan tahun 2010-2013 42
12 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Peternakan dan
PerikananKabupaten Bandung
46
13 Hubungan Visi, Misi, dan Program Kabupaten dengan Tupoksi Dinas Peternakan
Dan Perikanan
48
14 Komparasi Capaian Sasaran Renstra SKPD Kabupaten/Kota terhadap Sasaran
Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L
51
15 Permasalahan,Faktor Penghambat dan Pendorong yang dikaitkan dengan
Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung
54
16 Penjelasan Visi, pokok-pokok visi dan Penjelasan 59
17 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Renstra Dinas Peternakan dan
Perikanan(RENSTRA) Kabupaten Bandung Tahun 2010 – 2015
61
18 Indikator Dinas peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung yang secara
langsung mendukung tujuan dan sasaran Kabupaten Bandung
68
19 Misi, Tujuan, dan Sasaran Perubahan RPJMD Kabupaten Bandung tahun 2010-
2015
71
20 Indikator Dinas peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung yang secara
langsung mendukung tujuan dan sasaran Kabupaten Bandung
73
[Renstra Disnakan 2-2015] Page v
DAFTAR GRAFIK
No Judul Grafik Halaman
1 Data Populasi Ternak Ruminansia di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 34
2 Stimulan ternak ruminansia dari Disnakan Kab. Bandung 2010-2013 35
3 Data Populasi Ternak unggas di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 35
4 Stimulan unggas dari Disnakan tahun 2010-2013 36
5 Produksi Benih ikan di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 37
6 Data Produksi Daging, Telur, dan Susu di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 38
7 Data Produksi Ikan di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 39
8 Jumlah pembudidaya ikan dan peternak yang mendapat pelatihan/bimtek dari tahun 2010-2013
40
9 Jumlah anggaran Disnakan tahun 2010-2013 44
10 Belanja Perurusan Kegiatan Disnakan tahun 2010-2013 45
[Renstra Disnakan 2-2015] Page vi
DAFTAR GAMBAR
No Judul Gambar Halaman
1 Keterkaitan antar dokumen perencanaan pembangunan 2
2 Struktur Organisasi Dinas Peternakan Dan Perikanan berdasarkan Perda No. 20
Tahun 2007
7
[Renstra Disnakan 2010-2015] Page 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; Dimana didalamnya memuat tentang tatacara
perubahan pada dokumen perencanaan pada tingkat kementrian dan lembaga baik pada tingkat pusat,
provinsi maupun pada tingkat Kabupaten.Dimana didalamnya diatur mengenai perubahan RPJMD pada
tingkat pemerintahan daerah yang mengakibatkan perubahan pada Renstra pada setiap SKPD.Selain hal
tersebut setelah dilakukan evaluasi pada indikator yang sudah ditetapkan terdapat beberapa indikator yang
sudah tercapai atau bahkan sebaliknya tidak sesuai dengan target yang ditetapkan sehingga perlu dilakukan
perubahan. Hal ini penting dilakukan sebagai upaya pelaksanaan pembangunan yang tepat dan menjawab
permasalahan yang nyata dilapangan.
Dokumen Perubahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah dokumen
perencanaan SKPD yang merupakan revisi dari dokumen renstra awal untuk periode 2 tahun kedepan.
Perubahan Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan (Renstra Disnakan) tahun 2010-2015
adalah dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategis, kebijakan, program dan kegiatan
yang diperlukan untuk mencapai sasaran/tujuan pembangunan urusan peternakan dan perikanan selama
kurun waktu tahun 2014-2015 dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka anggaran yang telah
mengalami perubahan.
Proses penyusunan Perubahan Renstra Disnakan tahun 2010-2015 dilakukan melalui beberapa
tahapan yaitu:
a. Persiapan penyusunan Renstra Disnakan Perubahan
b. Penyusunan rancangan Renstra Disnakan Perubahan
c. Penyusunan rancangan akhir Renstra Disnakan Perubahan
d. Penetapan Renstra Disnakan Perubahan
Penyusunan Renstra Disnakan dilaksanakan oleh tim penyusun yang beranggotakan seluruh
pejabat struktural berdasarkan Keputusan Bupati Bandung. Perubahan Renstra Disnakan tahun 2010-2015
menyelaraskan dengan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bandung
(RPJMD) perubahan Pemerintah Kabupaten Bandung yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan
program Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Perubahan Renstra yang disusun diupayakan pada penyelarasan
visi, misi, tujuan, strategis, kebijakan, prioritas, sasaran, program, kegiatan pembangunan tahunan urusan
peternakan dan perikanan dengan dokumen RPJMD Pemerintah Kabupaten Bandung, Renstra Dinas tingkat
Provinsi Jawa Barat yang mengalami perubahan sejalan dengan terpilihnya gubernur baru, serta Renstra
Direktorat Jenderal Teknis lingkup Kementrian Pertanian dan Kementrian Kelautan dan Perikanan.
Keterkaitan antara dokumen Renstra Disnakan, RPJMD Pemerintah Kabupaten Bandung, Renstra
Dinas tingkat Provinsi, Renstra tingkat Direktorat Jenderal Teknis lingkup Kementrian dapat dilihat pada
gambar berikut :
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 2
Gambar 1. Keterkaitan antar dokumen perencanaan pembangunan
1.2. Landasan Hukum
a. Undang-Undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
b. Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
c. Undang-Undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Daerah;
d. Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
e. Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah
f. Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
g. Peraturan Presiden nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
tahun 2010 – 2014;
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacata Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
i. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
j. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 6 tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Daerah Provinsi Jawa Barat;
k. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 22 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Jawa Barat tahun 2009 – 2029;
l. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 25 tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat nomor 2 tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Jawa Barat tahun 2008 – 2013;
Renstra Dinas Tingkat Provinsi Th. 2013-2018
Perubahan Renstra Disnakan Th. 2010-2015
Renstra Ditjen Teknis Tingkat Kementrian
Th. 2009-2014
Perubahan RPJMD Pemerintah Kabupaten Bandung Th. 2010-
2015
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 3
m. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung nomor 8 tahun 2005 tentang Tatacara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah;
n. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung nomor 17 tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Bandung;
o. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007, tentang Pembentukan Organisasi Dinas
Daerah Kabupaten Bandung;
p. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Bandung tahun 2007-2027;
q. Peraturan Bupati BandungKabupaten Bandung Nomor 5 Tahun 2008, tentang Rincian Tugas, Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung.
r. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung nomor 11 tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah tahun 2010 – 2015;
s. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 05 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Bandung Tahun 2010-2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2014 Nomor 5)
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunanPerubahan Rencana Strategis tahun 2010-2015 Dinas Peternakan dan
Perikanan adalah menyediakan dokumen perencanaan pelaksanaan pembangunan urusan peternakan dan
perikanan sebagai acuan resmi bagi seluruh jajaran Dinas Peternakan dan Perikanan dan stakeholder terkait
dalam menentukan prioritas program dua tahun sisa dari rencana lima tahunan baik pelaksanaan
pembangunan urusan peternakan dan perikanan antar wilayah, antar sektor serta antar lembaga
pemerintahan baik Pusat, Provinsi maupun dengan Kabupaten/Kota perbatasan.
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunanPerubahan Rencana Strategis tahun 2010-
2015 Dinas Peternakan dan Perikanan :
1. Mempertajam perencanaan yang sudah dilakukan serta melakukan perbaikan pada rencana
pembangunan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
2. Menyediakan tolak ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja SKPD Disnakan selama dua
tersisa dari rencana lima tahunan.
3. Memudahkan jajaran Dinas Peternakan dan Perikanan dan stakeholder terkait dalam mencapai tujuan
dan sasaran program pembangunan peternakan dan perikanan secara terpadu dan terarah.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010 - 2015 Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Bandung, terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mengemukakan secara ringkas pengertian tentang Renstra SKPD, fungsi Renstra SKPD dalam
penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 4
SKPD dengan RPJMD, Renstra Kementrian/Lembaga, dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan
dengan Renja SKPD.
1.2. Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang Undang-Undang,Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah dan
ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi,
kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan
penganggaran SKPD.
1.3. Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD.
1.4. Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD, serta susunan garis besar isi
dokumen.
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintah
daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaran tugas
dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan
pembangunan pada tiga tahun periode Renstra ini dilaksanakan, mengemukanan capaian program prioritas
SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksananaan RPJMD pada tiga tahun berjalan, dan mengulas
hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi pada dua tahun mendatang.
2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukkan SKPD, struktur organisasi SKPD,
serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala SKPD.
2.2. Sumber Daya SKPD
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki SKPD dalam menjalankan
tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih
operasional.
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target pada 3 tahun
sebelumnya, menurut Standar pelayanan Minimal (SPM) untuk urusan wajib, dan/atau indikator
kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti Millenium Development Goals (MDGs)
atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra Kementrian /Lembaga (K/L) dan Renstra
provinsi, hasil telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), dan hasil analisis terhadap
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 5
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan
pelayanan SKPD pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan,
perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang
dibutuhkan.
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor yang
mempengaruhinya.
3.2 Telaahanan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi, misi serta
program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi
permasalahan pelayanan SKPD, dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong
pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil
kepala daerah terpilih tersebut. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan
perumusan isu strategis pelayanan SKPD.
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari
pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka
menengah Renstra Kementrian /Lembaga (K/L) ataupun Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota.
3.4 Telaahanan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan
SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
3.5 Penentuan Isu-isu strategis
Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi
permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari :
1. Gambaran pelayanan SKPD
2. Sasaran jangka menengah pada Renstra K/L
3. Sasaran jangka menengah dari Renstra SKPD Provinsi/Kabupaten/Kota
4. Implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD
5. Implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD
Selanjutnya dikemukakan metode penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis
tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang
akan ditangani melalui Renstra SKPD pada tahun rencana.
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 6
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi SKPD
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi SKPD
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD.
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD
yang disajikan dalam tabel.
4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun
mendatang.
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN
PENDANAAN INIDIKATIF
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indicator kinerja, kelompok
sasaran, dan pendanaan indikatif yang disajikan dalam tabel.
BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja
yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD yang disajikan dalam tabel.
BAB VII. PENUTUP
LAMPIRAN
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan
Sebagaimana digariskan dalam Perda Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah
Kabupaten Bandung, Dinas Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas pokok “Merumuskan kebijaksanaan
teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang pelayanan dan pengembangan peternakan dan
perikanan yang meliputi peternakan, perikanan, kesehatan hewan dan pembinaan usaha peternakan dan
perikanan serta melaksanakan ketatausahaan dinas”.
Berdasarkan pada Perda SOTK tersebut struktur organisasi pada Dinas peternakan dan Perikanan Kabupaten
Bandung dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. Struktur Organisasi Dinas Peternakan Dan Perikanan berdasarkan Perda No. 20 Tahun 2007.
Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tanggal 26 Pebruari 2008 tentang Rincian Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung, Tupoksi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Bandung adalah sebagai berikut:
KEPALA DINAS
Tugas Pokok:
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, merumuskan, membina,
mengendalikan, mengkoordinasikan dan merumuskan serta mempertanggungjawabkan kebijakan teknis
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 8
pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kelautan
dan perikanan serta sebagian bidang pertanian dan ketahanan pangan
Fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
SEKERTARIS
Tugas Pokok :
Sekertaris mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang
pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan
umum dan kepegawaian serta pengelolaan keuangan.
Fungsi :
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan kesekretariatan;
b. penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas sub unit
kerja secara terpadu;
c. penetapan rumusan kebijakan pelayanan administratif dinas;
d. penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan kerumahtanggaan;
e. penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat;
f. penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
g. penetapan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan;
h. penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dinas;
i. penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas dinas.
j. penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan penyampaian bahan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas dinas;
k. evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan;
l. pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan;
m. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
n. pelaksanaan koordinasi / kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di
bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan.
Sub Bagian Penyusunan Program
Tugas Pokok :
Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program dinas.
Fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan
perencanaan dan program kerja dinas;
b. penyusunan rencana operasional dan koordinasi kegiatan dan program kerja dinas;;
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 9
c. Pelaksanaan penyusunan rencana strategis Dinas;
d. Pelaksanaan penyusunan rancangan peraturan perundang – undangan penunjang pelaksanaan tugas;
e. penyusunan rumusan penerapan sistem perstatistikan dan informasi peternakan;
f. pengumpulan, pengolahan dan analisis data peternakan;
g. Fasilitasi bimbingan penerapan perstatistikan peternakan dan keswan;
h. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
j. Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana dan program kerja dengan sub unit kerja lain di lingkungan
Dinas
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Tugas Pokok :
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi
kepegawaian.
Fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan administrasi umum dan
kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian;
b. pelayanan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-surat, naskah dinas dan pengelolaan
dokumentasi dan kearsipan;
c. pelaksanaan pembuatan dan penggaandan naskah dinas;
d. pelaksanaan pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan dokumentasi dan kearsipan kepada sub unit
kerja di lingkungan Dinas;
e. penyusunan dan penyiapan pengelolaan dan pengendalian adminstrasi perjalanan dinas;
f. pelaksanaan pelayanan keprotokolan dan penyelenggaraan rapat – rapat dinas;
g. pelaksanaan dan pelayanan hubungan masyarakat;
h. pelaksanaan pengurusan kerumahtanggaan, keamanan dan ketertiban kantor;
i. pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan serta pengelolaan lingkungan kantor, gedung kantor, kendaraan
dinas dan aset lainnya;
j. penyusunan dan penyiapan rencana kebutuhan sarana dan prasarana perlengkapan dinas;
k. pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi perlengkapan dinas;
l. penyusunan bahan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan pelaksanaan tugas dinas;
m. pelaksanaan pengelolaan perpustakaan dan pendokumentasian peraturan perundang – undangan;
n. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pemeliharaan data serta dokumentasi
kepegawaian;
o. penyusunan dan penyiapan rencana kebutuhan formasi dan mutasi pegawai;
p. penyusunan dan penyiapan bahan administrasi kepegawaian yang meliputi kenaikan pangkat, gaji berkala,
pensiun, kartu pegawai, karis/karsu, ta pen, askes dan pemberian penghargaan serta peningkatan
kesejahteraan pegawai;
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 10
q. penyusunan dan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan / pelatihan struktural, teknis dan fungsional
serta ujian dinas;
r. fasilitasi pembinaan umum kepegawaian dan pengembangan karier serta disiplin pegawai;
s. penyusunan dan penyiapan pengurusan adminstrasi pensiun dan cuti pegawai;
t. pengkoordinasian penyusunan administrasi DP-3, DUK, sumpah / janji pegawai;
u. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
v. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
w. pelaksanaan koordinasi pelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian
dengan sub unit kerja lain di lingkungan dinas.
Sub Bagian Keuangan
Tugas Pokok :
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas pelayanan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dinas.
Fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pengelolaan administasi dan
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dinas;
b. pelaksanaan pengumpulan bahan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan pelaksanaan
pengumpulan bahan dinas;
c. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan anggaran pendapatan dan belanja;
d. pelaksanaan penyusunan dan pengkoordinasian pembuatan daftar gaji serta tambahan penghasilan bagi
pegawai negeri sipil;;
e. perencanaan operasional kegiatan penyusunan rencana dan program adminstrasi pengelolaan keuangan;
f. pelaksanaan penatausahaan pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja Dinas;
g. pelaksanaan pembinaan administrasi keuangan dan penyiapan bahan pembinaan administrasi akuntansi
anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan dinas;
h. penyiapan bahan pertanggungjawaban pengelolaan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan Dinas;
i. pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan keuangan dengan para
Kepala Bidang di lingkungan Dinas;
j. pelaksanaan penyusunan rencana penyediaan fasilitas pendukung pelaksanaan tugas pengelolaan
keuangan;
k. pelaksanaan koordinasi teknis perumusan penyusunan rencana dan dukungan anggaran pelaksanaan tugas
Dinas;
l. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
m. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
n. pelaksanaan koordinasi pengelolaan administasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Dinas
dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas.
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 11
BIDANG PETERNAKAN
Tugas Pokok :
Bidang Peternakan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di
bidang pengelolaan peternakan yang meliputi perbibitan, produksi dan pengembangan.
Fungsi :
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan peternakan;
b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan peternakan;
c. pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pengelolaan peternakan;
d. perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan peternakan;
e. pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan peternakan;
f. pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan peternakan;
g. evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan peternakan;
h. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
i. pelaksanaan koordinasi / kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di
bidang pengelolaan peternakan.
Seksi Perbibitan
Tugas Pokok :
Seksi Perbibitan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas pelayanan perbibitan peternakan.
Fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan perbibitan peternakan;
b. fasilitasi bimbingan seleksi ternak bibit;
c. fasilitasi bimbingan penerapan standar perbibitan dan plasma nutfah;
d. fasilitasi bimbingan registrasi / pencatatan ternak bibit;
e. fasilitasi bimbingan pembuatan dan pengesahan silsilah ternak;
f. pengawasan peredaran bibit / benih ternak;
g. penyusunan rumusan penetapan lokasi dan penyebaran bibit ternak;
h. penyusunan rumusan penetapan penggunaan bibit unggul;
i. fasilitasi bimbingan pelestarian plasma nutfah peternakan;
j. pelaksanaan pengadaan / produksi dan pengawasan semen beku;
k. pelaksanaan inseminasi buatan, fasilitas pelaksanaan transfer embrio dan progeny test;
l. fasilitasi bimbingan dan pengawasan pelaksanaan inseminasi buatan oleh masyarakat dan swasta;
m. fasilitasi pelaksanaan produksi mani beku ternak lokal (lokal spesifik);
n. fasilitasi bimbingan produksi mani beku lokal (lokal spesifik);
o. fasilitasi bimbingan penerapan standar-standar teknis dan sertifikasi perbibitan meliputi sarana, tenaga
kerja, mutu dan metode;
p. fasilitasi bimbingan peredaran mutu bibit;
q. pelaksanaan penetapan penyaluran ternak bibit yang dilakukan oleh swasta;
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 12
r. pelaksanaan registrasi hasil inseminasi buatan;
s. fasilitasi bimbingan kastrasi ternak non bibit;
t. fasilitasi bimbingan perizinan produksi ternak bibit;
u. fasilitasi bimbingan pelaksanaan pengadaan dan / atau produksi mudigah, alih mudigah serta pemantauan
pelaksanaan dan registrasi hasil mudigah;
v. pelaksanaan pengadaan dan pengawasan bibit ternak;
w. fasilitasi bimbingan sertifikasi ternak unggul sebagai pejantan;
x. fasilitasi bimbingan pemantauan produksi mani beku ternak lokal (lokal spesifik);
y. fasilitasi bimbingan pengadaan produksi mani beku ternak produksi dalam negeri;
z. fasilitasi bimbingan pelaksanaan penyebaran bibit unggul;
aa. fasilitasi bimbingan pelaksanaan uji performans recording dan seleksi;
bb. fasilitasi bimbingan pelaksanaan identifikasi perbibitan;
cc. pelaksanaan pengembangan sistem informasi perbibitan ternak;
dd. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
ee. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
ff. pelaksanaan koordinasi pelayanan perbibitan peternakan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas.
Seksi Produksi
Tugas Pokok :
Seksi Produksi mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas pelayanan produksi peternakan.
Fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan produksi peternakan;
b. pelaksanaan pengembangan lahan hijauan pakan;
c. perumusan kebijakan penetapan padang pengembalaan;
d. fasilitasi bimbingan pemanfaatan air untuk usaha peternakan;
e. fasilitasi bimbingan penerapan teknologi optimalisasi pengelolaan pemanfaatan air untuk usaha peternakan;
f. penyusunan penerapan kebijakan pakan ternak;
g. fasilitasi bimbingan produksi pakan dan bahan baku pakan ternak;
h. fasilitasi bimbingan penerapan teknologi pakan ternak;
i. fasilitasi bimbingan standar mutu pakan ternak;
j. pelaksanaan pengawasan mutu pakan ternak;
k. pelaksanaan pengadaan, perbanyakan dan penyaluran benih hijauan pakan;
l. fasilitasi pelaksanaan penyelenggaraan kebun benih hijauan pakan;
m. fasilitasi bimbingan pembuatan, penggunaan dan peredaran pakan jadi;
n. fasilitasi bimbingan pembuatan, penggunaan dan peredaran pakan konsentrat;
o. fasilitasi bimbingan pembuatan, penggunaan dan peredaran pakan tambahan dan pelengkap pengganti
(additive and supplement);
p. fasilitasi bimbingan usaha mini feedmil pedesaan (home industry);
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 13
q. pelaksanaan pemeriksaan pakan jadi;
r. pelaksanaan pemeriksaan pakan konsentrat;
s. pelaksanaan pemeriksaan pakan tambahan dan pengganti (additive and supplement);
t. fasilitasi bimbingan produksi benih hijauan pakan ternak;
u. fasilitasi bimbingan kerjasama perluasan produksi hijauan pakan ternak;
v. pelaksanaan sistem informasi produksi peternakan;
w. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
x. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
y. pelaksanaan koordinasi pelayanan produksi peternakan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas.
Seksi Pengembangan
Tugas Pokok :
Seksi Pengembangan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas pelayanan pengembangan peternakan.
Fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan pengembangan peternakan;
b. pelaksanaan kebijakan penyebaran pengembangan peternakan;
c. fasilitasi bimbingan pelaksanaan kebijakan penyebaran dan pengembangan peternakan;
d. fasilitasi bimbingan pemantauan dan penyebaran ternak yang dilakukan swasta;
e. fasilitasi bimbingan pelaksanaan penetapan penyebaran ternak;
f. fasilitasi bimbingan pelaksanaan penetapan penyebaran, registrasi dan redistribusi ternak;
g. fasilitasi bimbingan pelaksanaan identifikasi dan seleksi ternak;
h. fasilitasi bimbingan pelaksanaan identifikasi calon penggaduh;
i. fasilitasi bimbingan pelaksanaan seleksi lokasi;
j. fasilitasi bimbingan pelaksanaan seleksi calon penggaduh;
k. pelaksanaan identifikasi lokasi terhadap penyebaran ternak;
l. fasilitasi bimbingan pelaksanaan sistem dan pola penyebaran ternak;
m. perumusan kebijakan penetapan dan pengawasan kawasan peternakan;
n. perumusan kebijakan penetapan peta potensi peternakan;
o. fasilitasi bimbingan penetapan kawasan industri peternakan rakyat;
p. perumusan kebijakan penerapan kebijakan alat dan mesin peternakan;
q. pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi kebutuhan alat dan mesin peternakan;
r. pelaksanaan pengawasan penerapan standar mutu alat dan mesin peternakan;
s. pelaksanaan pengawasan produksi, peredaran, penggunaan dan pengujian alat dan mesin peternakan;
t. pembinaan dan pengembangan pelayanan jasa alat dan mesin peternakan;
u. pelaksanaan analisis teknis, ekonomis dan sosial budaya alat dan mesin peternakan;
v. fasilitasi bimbingan penggunaan dan pemeliharaan alat dan mesin peternakan;
w. pembinaan dan pengembangan bengkel / pengrajin alat dan mesin peternakan;
x. pelaksanaan temuan - temuan teknologi baru di bidang peternakan;
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 14
y. pelaksanaan kajian, pengenalan dan pengembangan teknologi tepat guna bidang peternakan;
z. pelaksanaan kerjasama dengan lembaga - lembaga teknologi peternakan;
aa. pelaksanaan sistem informasi pengembangan ternak;
bb. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
cc. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
dd. pelaksanaan koordinasi pelayanan pengembangan peternakan dengan sub unit kerja lain di lingkungan
Dinas.
BIDANG PERIKANAN
Tugas Pokok:
Bidang Perikanan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di
bidang pengelolaan perikanan yang meliputi pembenihan, produksi serta kesehatan ikan dan lingkungan.
Fungsi :
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja ;
b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan perikanan;
c. pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pengelolaan perikanan;
d. perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan perikanan;
e. pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan perikanan;
f. pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan perikanan;
g. evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan perikanan;
h. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
i. pelaksanaan koordinasi / kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di
bidang pengelolaan perikanan.
Seksi Pembenihan
Tugas Pokok :
Seksi Pembenihan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas pelayanan pembenihan perikanan.
Fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan pembenihan perikanan;
b. pelaksanaan kebijakan pembenihan ikan dan perlindungannya;
c. pelaksanaan kebijakan pembenihan perikanan air tawar;
d. pelaksanaan kebijakan mutu benih/induk ikan;
e. pelaksanaan kebijakan, pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan air tawar;
f. pelaksanaan kebijakan akreditasi lembaga sertifikasi perbenihan ikan;
g. pelaksanaan teknis pelepasan dan penarikan varietas induk/benih ikan;
h. pelaksanaan teknis perbanyakan dan pengelolaan induk per-jenis, induk dasar dan benih alam;
i. pelaksanaan kebijakan pemasukan, pengeluaran, pengadaan, pengedaran dan/atau pemeliharaan ikan;
j. pelaksanaan perlindungan pembudidayaan ikan;
k. pelaksanaan pengawasan pemanfaatan dan perlindungan plasma nutfah perikanan;
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 15
l. pelaksanaan pengawasan pembenihan dan pembudidayaan ikan sesuai dengan Standar Operasional
Prosedur;
m. pelaksanaan pembinaan, pemantauan dan pengawasan lembaga sertifikasi perbenihan ikan;
n. pelaksanaan sistem informasi benih ikan;
o. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
p. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
q. pelaksanaan koordinasi pelayanan pembenihan perikanan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas.
Seksi Produksi
Tugas Pokok :
Seksi Produksi mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas pelayanan produksi perikanan.
Fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan produksi perikanan;
b. perumusan kebijakan penetapan dan pengawasan kawasan perikanan;
c. perumusan kebijakan penetapan peta potensi perikanan;
d. fasilitasi bimbingan penetapan kawasan industri perikanan;
e. perumusan kebijakan penerapan kebijakan alat dan mesin perikanan;
f. pelaksanaan kerjasama dengan lembaga - lembaga teknologi perikanan;
g. fasilitasi bimbingan pemanfaatan air untuk usaha perikanan;
h. fasilitasi bimbingan penerapan teknologi optimalisasi pengelolaan pemanfaatan air untuk usaha perikanan;
i. penyusunan penerapan kebijakan pakan ikan;
j. fasilitasi bimbingan standar mutu pakan ikan;
k. pelaksanaan pengawasan mutu pakan ikan;
l. pelaksanaan kebijakan pengadaan, penggunaan dan peredaran serta pengawasan obat ikan, bahan kimia,
bahan biologis dan pakan ikan;
m. pelaksanaan kebijakan pembinaan tata pemanfaatan air dan tata lahan pembudidayaan ikan;
n. pelaksanaan kebijakan pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudisayaan ikan;
o. pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan;
p. pelaksanaan sistem informasi produksi perikanan;
q. pelaksanaan teknologi pembudidayaan ikan spesifik lokasi;
r. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
s. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
t. pelaksanaan koordinasi pelayanan produksi perikanan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas.
Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan
Tugas Pokok:
Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi
dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan ikan dan lingkungan.
Fungsi :
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 16
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan kesehatan ikan dan lingkungan;
b. pelaksanaan kebijakan pengawasan alat pengangkut, unit penyimpanan hasil produksi budidaya ikan dan unit
pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungannya serta pelaksanaan pengelolaan kesehatan ikan dan
lingkungannya;
c. koordinasi dan pelaksanaan kebijakan wabah dan wilayah wabah penyakit ikan;
d. pemberian bimbingan, pemantauan dan pemeriksaan higienitas dan sanitasi lingkungan usaha
pembudidayaan ikan;
e. pelaksanaan kebijakan pengelolaan perikanan di perairan umum;
f. pelaksanaan kebijakan pengawasan monitoring residu antibiotik dan cemaran mikroba dan bahan berbahaya
lainnya di perairan / lingkungan tempat ikan hidup;
g. pemberian rekomendasi instalasi karantina ikan;
h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
i. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
j. pelaksanaan koordinasi pelayanan kesehatan ikan dan lingkungan dengan sub unit kerja lain di lingkungan
Dinas;
BIDANG KESEHATAN HEWAN
Tugas Pokok:
Bidang Kesehatan Hewan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas –
tugas di bidang pengelolaan kesehatan hewan yang meliputi pengendalian penyakit hewan, sarana dan
pelayanan kesehatan hewan serta kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet).
Fungsi :
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan kesehatan hewan dan kesmavet;
b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan kesehatan hewan dan kesmavet;
c. pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pengelolaan kesehatan hewan dan kesmavet;
d. perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan kesehatan hewan dan kesmavet;
e. pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan kesehatan hewan dan kesmavet;
f. pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan kesehatan hewan dan kesmavet;
g. evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan kesehatan hewan dan kesmavet;
h. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya dan kesmavet;
i. pelaksanaan koordinasi / kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di
bidang pengelolaan kesehatan hewan dan kesmavet.
Seksi Pengendalian Penyakit Hewan
Tugas Pokok:
Seksi Pengendalian Penyakit Hewan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan pengamatan, penyidikan, pencegahan, pemberantasan dan
pengendalian penyakit hewan.
Fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan pengendalian penyakit hewan;
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 17
b. penyusunan penerapan kebijakan obat hewan;
c. pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi kebutuhan obat hewan;
d. fasilitasi bimbingan kelembagaan/asosiasi bidang obat hewan (ASOHI);
e. pemantauan lalu lintas ternak;
f. pengembangan sistem informasi pengendalian kesehatan penyakit hewan;
g. pelaksanaan pengamatan, penyidikan dan pemetaan penyakit hewan;
h. pelaksanaan penanggulangan wabah dan penyakit hewan menular;
i. pemantauan dan pengawasan pelaksanaan penanggulangan wabah dan penyakit hewan menular;
j. pelaksanaan pencegahan penyakit hewan menular;
k. pelaksanaan penutupan dan pembukaan kembali status daerah wabah;
l. pengaturan dan pengawasan pelaksanaan pelarangan pemasukan hewan, bahan asal hewan ke/dari
wilayah Indonesia antar provinsi di wilayah kabupaten;
m. fasilitasi bimbingan dan pelaksanaan pengamatan, pemetaan, pencatatan kejadian dan penanggulangan
penyakit hewan;
n. fasilitasi bimbingan pelaksanaan penyidikan epidemiologi penyakit hewan;
o. fasilitasi bimbingan pelaksanaan pelaporan dan pendataan penyakit individual/menular yang mewabah;
p. fasilitasi bimbingan pelaksanaan penutupan wilayah pada penyakit hewan yang menular yang mewabah;
q. fasilitasi bimbingan pengamatan dan penyidikan epidemiologi penyakit hewan parasit, bakteri, virus dan
penyakit hewan lainnya;
r. penutupan dan pembukaan kembali wilayah penyakit hewan menular;
s. Pelaksanaan sertifikasi keswan yang keluar/masuk wilayah kabupaten;
t. pelaporan pelayanan medik/ paramedik veteriner dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan
menular/non menular, penyakit individual, penyakit parasiter, virus, bakteri, penyakit reproduksi dan
gangguan reproduksi;
u. fasilitasi bimbingan pengamatan dan penyidikan epidemiologi penyakit hewan parasit, bakteri, virus dan
penyakit hewan lainnya;
v. fasilitasi bimbingan penerapan norma, standar teknis pelayanan kesehatan hewan;
w. pelaksanaan sertifikasi kesehatan hewan yang keluar/masuk;
x. pemberian surat keterangan asal bahan ternak dan hasil bahan asal ternak;
y. pemberian surat keterangan asal hewan dan produk hewan;
z. pemberian rekomendasi instalasi karantina hewan
aa. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
bb. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
cc. pelaksanaan koordinasi pelayanan pengendalian penyakit hewan dengan sub unit kerja lain di lingkungan
Dinas.
Seksi Sarana dan Pelayanan Kesehatan Hewan
Tugas Pokok :
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 18
Seksi Sarana dan Pelayanan Kesehatan Hewan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan sarana pelayanan kesehatan hewan.
Fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan sarana pelayanan kesehatan
hewan;
b. penyusunan penerapan kebijakan alat dan mesin kesehatan hewan;
c. pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi kebutuhan alat dan mesin kesehatan hewan;
d. pengawasan penerapan standar mutu alat dan mesin kesehatan hewan;
e. pengawasan penerapan standar mutu alat dan mesin kesehatan hewan;
f. pengawasan produksi, peredaran, penggunaan dan pengujian alat dan mesin kesehatan hewan;
g. pembinaan dan pelayanan jasa alat dan mesin kesehatan hewan;
h. pelaksanaan analisis teknis dan ekonomis alat dan mesin kesehatan hewan sesuai kebutuhan lokalita;
i. fasilitasi bimbingan penggunaan alat dan mesin kesehatan hewan;
j. pembinaan bengkel / pengrajin alat dan mesin kesehatan hewan;
k. pelaksanaan temuan-temuan teknologi baru di bidang kesehatan hewan;
l. pelaksanaan kajian, pengenalan dan pengembangan teknologi tepat guna bidang kesehatan hewan;
m. pelaksanaan kerjasama dengan lembaga-lembaga teknologi kesehatan hewan;
n. penyusunan penerapan standar mutu obat hewan;
o. pengawasan peredaran dan penggunaan obat hewan tingkat depo, toko, kios dan pengecer obat hewan;
p. fasilitasi bimbingan pemakaian obat hewan di tingkat peternak;
q. fasilitasi bimbingan peredaran obat hewan tingkat depo, toko, kios dan pengecer obat hewan;
r. pelaksanaan pemeriksaan, pengadaan, penyimpanan, pemakaian dan peredaran obat hewan;
s. fasilitasi bimbingan penyimpanan dan pemakaian obat hewan;
t. pelaksanaan penerbitan perizinan bidang obat hewan;
u. pelaksanaan penerbitan penyimpanan mutu dan perubahan bentuk obat hewan;
v. fasilitasi bimbingan pelaksanaan pemeriksaan bahan produk asal hewan dari residu obat hewan (daging,
telur dan susu);
w. fasilitasi bimbingan pemakaian, penyimpanan, penggunaan sediaan vaksin, sera dan bahan diagnostik
biologis untuk hewan;
x. fasilitasi bimbingan pelaksanaan pemeriksaan sediaan premik;
y. fasilitasi bimbingan pelaksanaan pendaftaran obat hewan tradisional / pabrikan;
z. pengembangan sistem informasi sarana dan pelayanan kesehatan hewan;
aa. fasilitasi bimbingan pembangunan dan pengelolaan unit-unit pelayanan keswan;
bb. fasilitasi bimbingan pemantauan dan pengawasan pembangunan dan operasional unit-unit pelayanan
keswan;
cc. penyusunan kebijakan penerapan dan pengawasan norma, standar teknis pelayanan keswan;
dd. fasilitasi bimbingan pembangunan dan pengelolaan laboratorium keswan dan laboratorium kesmavet;
ee. fasilitasi bimbingan penerapan dan standar teknis minimal RPH/RPU, keamanan dan mutu produk hewan;
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 19
ff. pelaksanaan pengawasan lalu lintas ternak, produk ternak dan hewan kesayangan dari/ke wilayah
kabupaten;
gg. fasilitasi bimbingan pelaksanaan unit pelayanan keswan (pos keswan, praktek dokter hewan mandiri, klinik
hewan);
hh. fasilitasi bimbingan pelayanan kesehatan hewan pada lembaga-lembaga maupun perorangan yang
mendapat ijin konservasi satwa liar;
ii. pelaksanaan pelayanan medik/paramedik veteriner;
jj. pelaksanaan perhitungan teknis sebagai dasar penetapan retribusi izin praktek dokter hewan;
kk. pemberian izin laboratorium keswan dan laboratorium kesmavet;
ll. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
mm. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
nn. pelaksanaan koordinasi pelayanan sarana pelayanan kesehatan hewan dengan sub unit kerja lain di
lingkungan Dinas.
Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner
Tugas Pokok:
Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi
dan melaporkan pelaksanaan tugas kesmavet dan kesejahteraan hewan.
Fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan kesmavet dan kesejahteraan hewan;
b. penyusunan penerapan kebijakan dan pedoman kesmavet dan kesejahteraan hewan;
c. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan praktek hygiene-sanitasi pada produsen dan tempat penjajaan
Pangan Asal Hewan (PAH);
d. pelaksanaan monitoring penerapan persyaratan hygiene-sanitasi pada unit usaha PAH yang mendapat
Nomor Kontrol Veteriner (NKV);
e. pelaksanaan pengawasan lalu lintas produk ternak dari/ke wilayah kabupaten;
f. fasilitasi bimbingan, pengawasan dan penerapan kesejahteraan hewan;
g. pelaksanaan pengawasan kesehatan masyarakat veteriner;
h. pelaksanaan pengawasan urusan kesejahteraan hewan;
i. pengembangan sistem informasi kesmavet;
j. fasilitasi bimbingan pelaksanaan sosialisasi dan surveilance Hazard Analysis Critical Control Point
(HACCP);
k. fasilitasi bimbingan pelaksanaan standarisasi jagal hewan;
l. fasilitasi bimbingan pelaksanaan pemeriksaan peredaran produk pangan asal hewan dan pengolahan
produk pangan asal hewan;
m. fasilitasi bimbingan pelaksanaan dan pengawasan larangan pemotongan ternak betina produktif;
n. fasilitasi bimbingan pelaksanaan pemantauan penyakit zoonosis pada produk asal hewan;
o. fasilitasi bimbingan pelaksaaan peredaran produk pangan asal hewan dan produk hewani non pangan;
p. fasilitasi bimbingan penerapan norma, standar teknis kesmavet serta kesejahteraan hewan;
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 20
q. Pelaksanaan sertifikasi kesehatan bahan asal hewan yang keluar/masuk wilayah kabupaten;
r. fasilitasi bimbingan pemanfaatan air untuk usaha hewan dan kesmavet;
s. fasilitasi bimbingan penerapan teknologi optimalisasi pengelolaan pemanfaatan air untuk kesehatan hewan
dan kesmavet;
t. fasilitasi bimbingan standar teknis unit usaha produk pangan asal hewan;
u. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
v. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
w. pelaksanaan koordinasi pelayanan kesmavet dan kesejahteraan hewan dengan sub unit kerja lain di
lingkungan Dinas.
BIDANG BINA USAHA
Tugas Pokok:
Bidang Bina Usaha mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di
bidang pengelolaan pembinaan usaha peternakan dan perikanan yang meliputi
pengolahan dan pemasaran hasil peternakan, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan serta pelayanan
peternakan dan perikanan.
Fungsi :
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pembinaan usaha peternakan dan
perikanan;
b. pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pengelolaan pembinaan usaha peternakan dan perikanan;
c. perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan pembinaan usaha peternakan dan perikanan;
d. pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan pembinaan usaha peternakan dan
perikanan;
e. pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pembinaan usaha peternakan dan perikanan;
f. evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pembinaan usaha peternakan dan perikanan;
g. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
h. pelaksanaan koordinasi / kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di
bidang pengelolaan pembinaan usaha peternakan dan perikanan.
Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan
Tugas Pokok:
Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan pengolahan dan pemasaran hasil peternakan.
Fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan pengolahan dan pemasaran hasil
peternakan;
b. penyusunan rumusan penerapan dan pengawasan pelaksanaan pedoman kerjasama/kemitraan usaha
peternakan;
c. fasilitasi bimbingan penerapan standar-standar teknis, pembinaan mutu dan pengolahan hasil peternakan;
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 21
d. fasilitasi bimbingan pemantauan dan pengawasan lembaga sistem mutu produk peternakan dan hasil bahan
asal wilayah kabupaten;
e. fasilitasi bimbingan peningkatan mutu hasil peternakan dan hasil bahan asal hewan wilayah kabupaten;
f. fasilitasi bimbingan pengelolaan unit pengolahan, alat transportasi, unit penyimpanan hasil bahan asal hewan
wilayah kabupaten;
g. pelaksanaan promosi komoditas peternakan;
h. fasilitasi bimbingan analisis usaha tani dan pemasaran hasil peternakan;
i. fasilitasi bimbingan kelembagaan usaha tani, manajemen usaha tani dan pencapaian pola kerjasama usaha
tani;
j. fasilitasi bimbingan pelaksanaan standardisasi teknis analisa usaha, pembinaan mutu dan pengolahan hasil
serta pemasaran;
k. pembinaan mutu dan pengelolaan hasil produk olahan peternakan;
l. fasilitasi bimbingan penerapan teknologi panen, pasca panen dan pengolahan hasil peternakan;
m. fasilitasi bimbingan pemantauan dan pemeriksaan hygiene dan sanitasi lingkungan usaha peternakan;
n. fasilitasi bimbingan teknis pembangunan sarana fisik (bangunan), penyimpanan, pengolahan dan pemasaran
sarana produksi serta pemasaran hasil peternakan;
o. fasilitasi bimbingan penanganan panen, pasca panen dan pengolahan hasil peternakan;
p. fasilitasi bimbingan penerapan standar unit pengolahan, alat transportasi dan unit penyimpanan dan kemasan
hasil peternakan;
q. penyebarluasan dan pemantauan penerapan teknologi panen, pasca panen dan pengolahan hasil
peternakan;
r. fasilitasi bimbingan penerapan teknologi panen, pasca panen dan pengolahan hasil peternakan;
s. fasilitasi bimbingan pemasaran hasil peternakan;
t. penyebarluasan informasi pasar;
u. pelaksanaan pengembangan sistem informasi pengolahan dan pemasaran hasil peternakan;
v. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
w. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
x. pelaksanaan koordinasi pelayanan pengolahan dan pemasaran hasil peternakan dengan sub unit kerja lain di
lingkungan Dinas.
Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
Tugas Pokok:
Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.
Fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan;
b. pelaksanaan kebijakan pengolahan hasil perikanan dan pemasarannya;
c. pelaksanaan Pembangunan, perawatan dan pengelolaan pasar ikan;
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 22
d. pelaksanaan pengendalian mutu di unit pengolahan, alat transportasi dan unit penyimpanan hasil perikanan
sesuai prinsip PMMT atau HACCP;
e. fasilitasi bimbingan penerapan standar-standar teknis, pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan;
f. pelaksanaan bimbingan pemantauan dan pengawasan lembaga sistem mutu produk perikanan dan hasil
bahan asal wilayah kabupaten;
g. fasilitasi bimbingan peningkatan mutu hasil perikanan dan hasil bahan asal wilayah kabupaten;
h. pelaksanaan promosi komoditas perikanan;
i. fasilitasi bimbingan analisis usaha tani dan pemasaran hasil perikanan;
j. fasilitasi bimbingan kelembagaan usaha tani, manajemen usaha tani dan pencapaian pola kerjasama usaha
tani;
k. fasilitasi bimbingan pelaksanaan standardisasi teknis analisa usaha, pembinaan mutu dan pengolahan hasil
serta pemasaran;
l. pembinaan mutu dan pengelolaan hasil produk olahan perikanan;
m. fasilitasi bimbingan pemantauan dan pemeriksaan hygiene dan sanitasi lingkungan usaha perikanan;
n. pelaksanaan pengembangan sistem informasi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;
o. fasilitasi pelaksanaan kebijakan pembinaan serta penyelenggaraan diklat fungsional, teknis, keahlian dan
kepemimpinan bidang perikanan;
p. pelaksanaan pengawasan PMMT atau HACCP di unit pengolahan, alat transportasi dan unit penyimpanan
hasil perikanan;
q. pelaksanaan pemantauan mutu ekspor hasil perikanan;
r. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
s. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
t. pelaksanaan koordinasi pelayanan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dengan sub unit kerja lain di
lingkungan Dinas.
Seksi Pelayanan Peternakan dan Perikanan
Tugas Pokok:
Seksi Pelayanan Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan peternakan dan perikanan.
Fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan peternakan dan perikanan;
b. penyusunan rumusan penerapan kebijakan dan pedoman pembiayaan dari lembaga keuangan perbankan
dan lembaga keuangan lainnya di bidang pelayanan peternakan dan perikanan;
c. fasilitasi bimbingan pengembangan dan pemanfaatan sumber-sumber pembiayaan/kredit program
pelayanan peternakan dan perikanan;
d. fasilitasi bimbingan penyusunan rencana usaha agribisnis pelayanan peternakan dan perikanan;
e. fasilitasi bimbingan pemberdayaan lembaga keuangan mikro pedesaan di bidang pelayanan peternakan
dan perikanan;
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 23
f. fasilitasi bimbingan dan pengawasan penyaluran, pemanfaatan dan kredit program pelayanan peternakan
dan perikanan;
g. pemberian izin usaha budidaya pelayanan peternakan dan perikanan;
h. pemberian izin rumah sakit hewan/pasar hewan;
i. pendaftaran usaha peternakan dan perikanan;
j. pemberian izin usaha RPH/RPU;
k. pemantauan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha peternakan dan perikanan;
l. pemberian izin pengadaan dan peredaran alat dan mesin pelayanan peternakan dan perikanan;
m. pemberian izin usaha obat hewan di tingkat depo, toko, kios dan pengecer obat hewan, poultry shop dan
pet shop;
n. fasilitasi bimbingan dan pemantauan ternak dan ikan asal impor;
o. pembinaan izin usaha budidaya hewan kesayangan;
p. pemberian izin usaha alat angkut/transportasi produk peternakan dan perikanan;
q. pelaksanaan pengembangan sistem informasi pengolahan dan pemasaran hasil peternakan;
r. fasilitasi bimbingan pelaksanaan penerapan NKV;
s. penyusunan penerapan kebijakan dan pedoman pembiayaan dari lembaga keuangan perbankan dan non
perbankan;
t. fasilitasi bimbingan pengembangan dan pemanfaatan sumber-sumber pembiayaan/kredit program;
u. fasilitasi bimbingan penyusunan rencana usaha agribisnis;
v. fasilitasi bimbingan pemberdayaan lembaga keuangan mikro pedesaan;
w. Bimbingan dan pengawasan penyaluran, pemanfaatan dan kredit program;
x. pelaksanaan kebijakan perizinan dan penerbitan Izin Usaha Perikanan di bidang pembudidayaan ikan yang
tidak menggunakan tenaga kerja asing;
y. pembinaan dan pengembangan kerja sama kemitraan usaha pembudidayaan ikan;
z. penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan pembinaan usaha peternakan dan perikanan;
aa. fasilitasi kerjasama bimbingan dan pelaksanaan studi amdal/UKL-UPL di bidang peternakan dan perikanan;
bb. fasilitasi kerjasama bimbingan pelaksanaan amdal;
cc. fasilitasi bimbingan penerapan pedoman kerjasama/kemitraan usaha peternakan;
dd. fasilitasi bimbingan penerapan pedoman, norma, standar sarana usaha wilayah kabupaten;
ee. pelaksanaan kebijakan investasi usaha peternakan dan perikanan;
ff. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
gg. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
hh. pelaksanaan koordinasi pelayanan peternakan dan perikanan dengan sub unit kerja lain di lingkungan
Dinas.
UPTD Perbibitan Ternak
Tugas Pokok:
UPTD Perbibitan Ternak mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan
melaporkan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang pelayanan dan pengembangan perbibitan ternak.
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 24
Fungsi :
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pelayanan dan pengembangan perbibitan ternak;
b. perencanaan operasional kegiatan pelayanan dan pengembangan perbibitan ternak;
c. penyusunan mekanisme organisasi dan tatalaksana pelayanan dan pengembangan perbibitan ternak;
d. pengelolaan anggaran pelaksanaan pelayanan dan pengembangan perbibitan ternak;
e. pengembangan kemitraan pelayanan dan pengembangan perbibitan ternak;
f. pelaksanaan pengkajian teknologi perbibitan ternak unggul;
g. pelaksanaan pengembangan perbibitan ternak unggul;
h. pelaksanaan diseminasi teknologi perbibitan ternak unggul;
i. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
j. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
k. pelaksanaan koordinasi pelayanan dan pengembangan perbibitan ternak dengan sub unit kerja lain di
lingkungan Dinas.
Sub Bagian Tata Usaha
Tugas Pokok:
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaaan
UPTD di bidang pelayanan dan pengembangan perbibitan ternak.
Fungsi :
a. penyusunan rencana operasional ketatausahaaan pelayanan dan pengembangan perbibitan ternak;
b. pelaksanaan pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana UPTD;
c. penyiapan bahan fasilitasi dan dukungan administrasi pelayanan dan pengembangan perbibitan ternak;
d. pemberian dan penyusunan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian pelayanan dan pengembangan
perbibitan ternak;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
UPTD Pembenihan Ikan
Tugas Pokok:
UPTD Pembenihan Ikan mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan
melaporkan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan.
Fungsi :
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan;
b. perencanaan operasional kegiatan pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan;
c. penyusunan mekanisme organisasi dan tatalaksana pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan;
d. pengelolaan anggaran pelaksanaan pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan;
e. pengembangan kemitraan pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan;
f. pelaksanaan pengkajian teknologi pembenihan ikan;
g. pelaksanaan pengembangan pembenihan ikan unggul;
h. fasilitasi diseminasi teknologi perikanan pada masyarakat;
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 25
i. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
j. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya
k. pelaksanaan koordinasi pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan dengan sub unit kerja lain di
lingkungan Dinas.
Sub Bagian Tata Usaha
Tugas Pokok:
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaaan
UPTD di bidang pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan.
Fungsi :
a. penyusunan rencana operasional ketatausahaaan pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan;
b. pelaksanaan pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana UPTD;
c. penyiapan bahan fasilitasi dan dukungan administrasi pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan;
d. pemberian dan penyusunan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian pelayanan dan pengembangan
pembenihan ikan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
UPTD Rumah Potong Hewan
Tugas Pokok:
UPTD Rumah Potong Hewan mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan mengevaluasi
dan melaporkan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan
(RPH) dan rumah potong unggas (RPU).
Fungsi :
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan (RPH)
dan rumah potong unggas (RPU);
b. perencanaan operasional kegiatan pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan (RPH) dan rumah
potong unggas (RPU);
c. penyusunan mekanisme organisasi dan tatalaksana pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan
(RPH) dan rumah potong unggas (RPU);
d. pengelolaan anggaran pelaksanaan pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan (RPH) dan rumah
potong unggas (RPU);
e. pengembangan kemitraan pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan (RPH) dan rumah potong
unggas (RPU);
f. pelaksanaan penerapan standar teknis jagal hewan;
g. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pemotongan ternak di luar RPH;
h. pembinaan, pemeriksaan dan pengawasan daging dari pemotongan di luar wilayah kabupaten;
i. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
j. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 26
k. pelaksanaan koordinasi pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan dengan sub unit kerja lain di
lingkungan Dinas.
Sub Bagian Tata Usaha
Tugas Pokok:
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaaan
UPTD di bidang pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan.
Fungsi :
a. penyusunan rencana operasional ketatausahaaan pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan;
b. pelaksanaan pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana UPTD;
c. penyiapan bahan fasilitasi dan dukungan administrasi pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan;
d. pemberian dan penyusunan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian pelayanan dan pengendalian
rumah potong hewan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
UPTD Pusat Kesehatan Hewan dan Laboratorium
Tugas Pokok:
UPTD Pusat Kesehatan Hewan dan Laboratorium mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan,
melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang pelayanan dan
pengembangan pusat kesehatan hewan dan laboratorium.
Fungsi :
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pelayanan dan pengembangan pusat kesehatan hewan
dan laboratorium;
b. perencanaan operasional dan pelaksanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan pusat kesehatan hewan
dan laboratorium;
c. penyusunan mekanisme organisasi dan tatalaksana pelayanan dan pengembangan pusat kesehatan hewan
dan laboratorium;
d. pengelolaan anggaran pelaksanaan pelayanan dan pengembangan pusat kesehatan hewan dan
laboratorium;
e. pengembangan kemitraan pelayanan dan pengembangan pusat kesehatan hewan dan laboratorium;
f. diseminasi informasi penanganan penyakit hewan dan kesmavet;
g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
h. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya
i. pelaksanaan koordinasi pelayanan dan pengembangan pusat kesehatan hewan dan laboratorium dengan
sub unit kerja lain di lingkungan Dinas.
Sub Bagian Tata Usaha
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 27
Tugas Pokok :
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaaan
UPTD di bidang pelayanan dan pengembangan pusat kesehatan hewan dan laboratorium.
Fungsi :
a. penyusunan rencana operasional ketatausahaaan pelayanan dan pengembangan pusat kesehatan hewan
dan laboratorium;
b. pelaksanaan pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana UPTD;
c. penyiapan bahan fasilitasi dan dukungan administrasi pelayanan dan pengembangan pusat kesehatan hewan
dan laboratorium;
d. pemberian dan penyusunan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian pelayanan dan pengembangan
pusat kesehatan hewan dan laboratorium;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
Jabatan Fungsional
Pengaturan tugas pokok dan fungsi jabatan fungsional diatur lebih lanjut setelah dibentuk dan ditetapkan jenis
dan jenjangnya oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku.
2.2 Sumberdaya SKPD
2.2.1. Sumber daya Manusia pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung
Sebagai upaya dalam menunjang pembangunan peternakan dan perikanan pada masa yang akan
datang maka diperlukan sumber daya manusia yang mencukupi secara kuantitas maupun kualitas.
Kondisi sumber daya manusia yang ada pada Dinas Peternakan dan Perikanan saat ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Tabel 1. PNS Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Berdasarkan GolonganTahun
2013
GOLONGAN JUMLAH
I a I c
1 2
orang orang
3 orang
II a II b II c II d
3 18
4 -
orang orang orang orang
25 orang
III a III b III c III d
6 16 12 14
orang orang orang orang
48 orang
IV a IV b IV c
5 2 1
orang orang orang
8 orang
TOTAL 84 orang 84 orang
Tabel 2. Keadaan PNS Menurut Eselon/Staf Tahun 2013
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 28
No Uraian Jumlah
1 ESELON II b 1 orang
2 ESELON III a 1 orang
3 ESELON III b 4 orang
4 ESELON IV a 19 orang
5 ESELON IV b 4 orang
6 Paramedik 3 orang
7 Medik Veteriner 2 orang
8 Staf Dinas 41 orang
9 Staf UPTD Pembenihan Ikan 1 orang
10 Staf UPTD RPH 1 orang
11 Staf UPTD Perbibitan Ternak 1 orang
12 Staf UPTD Puskeswan 0 orang
13 Petugas RPH 5 orang
14 CPNS 2010 0 orang
15 CPNS 2011 1 orang
Jumlah 84 orang
Tabel 3. Keadaan Tenaga fungsional Dan CPNS Tahun 2013
1 CPNS : 1 orang
2 KONTRAK KERJA : 0 orang
3 TPT Perikanan : 3 orang
4 TPT Paramedik : 17 orang
Jumlah : 21 orang
Tabel 4. Sumberdaya yang dimiliki Formasi Pegawai Berdasarkan Pendidikan (Status PNS) Tahun
2013
Pendidikan
Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV Jumlah
B D A B C D A B C D A B
SD 1 1 2
SLTP 2 2 4
SLTA 2 16 1 1 8 2 5 35
D3 2 1 3
D2
S1 1 5 6 4 9 1 1 27
S2 2 5 4 2 13
Jumlah 1 2 3 18 4 18 16 9 14 5 3 1 84
2.2.2. Aset / Modal
Selain perlunya sumber daya manusia yang mencukupi secara kuantitas dan kualitas diperlukan
juga dukungan sarana prasarana peternakan dan perikanan yang mencukupi. Adapun data Aset/modal
yang dimiliki oleh Dinas peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung mencapai Rp. 7,284,324,050,-
dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 5. Asset dan Modal pada Dinas peternakan dan Perikanan
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 29
No Jenis barang Volume Keterangan
1. Tanah Dinas 145.006 m2 a. Untuk bangunan UPTD RPH, UPTD Pembenihan Ikan, Pembibitan ternak dan pasar hewan. b. Seluas 67.380 m2 dalam proses penyerahan ke Bandung Barat
2. Kendaraan Dinas Roda 4
11 buah
3. Kendaraan Dinas Roda 2
33 buah a. 6 buah sedang dalam proses ke penyerahan Bandung barat
b. 3 buah dalam keadaan rusak
4. Bagunan Kantor 3393 m2 Terdiri dari bangunan kantor, UPTD perbibitan, UPTD Pembenihan Ikan Ciparay, RPH, dan lainnya yang tersebar di beberapa kecamatan seperti Soreang, Pangalengan, Cicalengka, Solokan jeruk, Ciparay, Pasirjambu, Cangkuang, Ciwidey dan Katapang (termasuk bagunan yang dalam proses pemindahan ke KBB)
5. Bangunan lain-lain 522m2 dan 1 unit dan 1 paket
Terdiri dari Tempat ibadah, gudang, pertokoan koperasi, kantor jaga dan lainnya. (termasuk bangunan yang dalam proses pemindahan ke KBB)
6 Bangunan kandang 441 m2 dan 2 unit
Terdiri dari kandang sementara RPH, kandang sapi perah dll. (termasuk bangunan yang dalam proses pemindahan ke KBB)
7 Bagunan rumah dinas
55 m2 Termasuk bangunan yang dalam proses pemindahan ke KBB
8 Komputer PC dan laptop
33 unit Terdiri dari 23 unit yang masih berfungsi dan 9 unit dalam keadaan rusak dan 1 unit computer server dalam keadaan baik
9 Tanah kolam air tawar
1 paket Belum dirinci
10 Saluran Pengurnpul Air Buangan Pertanian
430 m Kolam penampungan dan saluran air
11 Bagunan Pasar 1 paket Pasar hewan Pacet
12 Lain-lain bangunan air tawar
2 paket dan 380 m2
Kolam pendederan, penampungan, pemijahan
13 Bangunan Gudang dan Bidang sipil
2 paket UPTD Pembenihan Ikan Ciparay
14 Pembangunan Kandang, Jalan dalam komplek dan Penampungan limbah RPH Baleendah
1 paket RPH Baleendah
15 Pembangunan rumah Jaga
2 unit UPTD Pembenihan Ikan Ciparay
16 Pembangunan Pos IB
1 paket Solokan jeruk
17 Perbaikan tembok Benteng RPH Banjaran
1 paket RPH Banjaran
18 Pembangunan Tembok Benteng RPH Solokan Jeruk
1 paket RPH Solokan jeruk
19 Peng. Sarana pengairan di RPH
1 paket RPH Baleendah
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 30
No Jenis barang Volume Keterangan
Baleendah
20 Pemb. Mesjid di UPTD Pembenihan Ikan
42 m2 UPTD Pembenihan ikan
21 Pembangunan tempat pemotongan dan pagar RPH
1 paket RPH Baleendah
22 Pemb. UPP UPTD Pembenihan Ikan
105 m2 UPTD Pembenihan Ikan Ciparay
23 Pemb. Wisma di UPTD Pembenihan Ikan Kec. Ciparay
350 m2 BBI Ciparay
24 Sarana dan prasarana penunjang lainnya
1 paket Terdiri dari meja, mesin tik, camera, projector, kursi, dan sarana lainnya.
Sumber: Resume dari data asset dan modal Disnakan 2010.
2.2.3. Unit Pelaksana Teknis Dinas
A. UPTD Pembibitan Ternak
- Potensi UPTD
UPTD Perbibitan Ternak sebagai salah satu unit pelaksana teknis pada Dinas Peternakan dan Perikanan
berperan dalam:
Penyedia bibit ternak dan HMT
Pelayanan teknis pembibitan ternak
Pelatihan dan percontohan
Pengkajian dan penerapan teknologi
Kontribusi PAD
Dalam melaksanakan fungsinya, UPTD ini ditunjang dengan fasilitas budidaya yang cukup memadai,
diantaranya:
1) Luas Lahan : 11.742 m2
2) Bangunan
1. Kantor/rumah jaga : 1 unit (59 m2)
2. Barak Karyawan : 1 unit (3 ruangan/kamar)
3. Kandang Induk/campuran : 3 unit (kapasitas 9 ekor/unit)
4. Kandang Pedet : 1 unit kapasitas 10 ekor
5. Kandang dara : 1 unit kapasitas 9 ekor
3) Kendaraan Roda 4 : 2 unit
4) Kendaraan Roda 2 : 2 unit
5) Sarana penunjang :
1. Silo : 5 buah
2. Sumur Bor : 1 buah
3. Milkcan : 6 buah
4. Pasteurisasi : 1 unit
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 31
5. Chopper : 1 buah
6. Mesin babat rumput : 1 buah
7. Pompa air : 2 buah
8. Komputer : 2 unit
9. Pompa sedot air : 1 buah
6) Luas Kebun Rumput : 1,5 Ha
7) Tenaga Kerja PNS : 3 orang
10. Tenaga Harian Lepas : 23 orang
8) Ternak peliharaan (Desember 2013)
1. Sapi perah laktasi : 16 ekor
2. Sapi Kering kandang : 4 ekor
3. Sapi perah dara : 53 ekor
4. Sapi perah pedet : 6 ekor
B. UPTD Pembenihan Ikan
- Potensi UPTD
1. Sumberdaya alam :
- Luas lahan 32.564 M2
- Ketinggian 700 m dpl
2. Sarana dan prasarana :
- Kantor 1 unit
- Rumah jaga 5 unit
- Wisma pelatihan 1 unit
- 30 unit /kolam untuk pembenihan ikan nila
- 18 unit / kolam untuk pembenihan ikan lele
- 22 unit untuk pengembangn ikan hias/ langka
- Kendaraan roda empat 1 buah
- Kendaraan roda dua 2 unit
- kendaraan roda tiga 1 unit
3. Kepegawaian :
- Tenaga kerja 15 orang (3 orang PNS, 11 orang THL)
C. UPTD Rumah Potong Hewan (RPH)
- Potensi UPTD
Jumlah pegawai sebanyak 20 orang dimana terdiri dari PNS sebanyak 10 orang, THL 9 orang, dan
tenaga keamanan 2 orang. Jumlah kendaraan roda 4 sebanyak 2 buah, kendaraan roda tiga 1 unit.
Secara umum UPTD RPH merupakan UPTD yang bertugas dalam pelaksanaan teknis dan operasional
di bidang pengelolaan, pengawasan dan pemeriksaan ternak sebelum dan sesudah pemotongan di
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 32
RPH pemerintah maupun swata sehingga dapat dihasilkan produkdaging yang Halal Aman Utuh dan
Sehat (HAUS).
a) Lokasi dan Potensi Pemotongan
Tabel 6. Potensi pemotongan ternak di Kabupaten Bandung
No NAMA RPH/TPH STATUS
KEPEMILIKAN ALAMAT
POTENSI PEMOTON
GAN (Ekor/hari)
1 Ciwidey Pemerintah Ds. Panyocokan – Kec. Ciwidey 2
2 Cangkuang Pemerintah Ds. Tanjungsari – Kec. Cangkuang 5
3 Pangalengan Pemerintah Ds. Pangalengan – Kec. Pangalengan 2
4 MBC Baleendah Pemerintah Kelurahan Baleendah 4
5 Soreang Swasta Ds. Soreang 1
6 Pameungpeuk Swasta Ds. Langonsari 6
7 Baleendah Swasta Ds. Baleendah 4
8 Cilengkrang Swasta Ds. Ciporeat 1
9 Pt. Andhini makmur Swasta Cijapati- Kec. Cikancung 7
Jumlah 32
b) MBC Baleendah
Meat Business Centre (MBC) merupakan perpaduan antara konsep RPH sebagai penyedia daging sapi
dengan konsep bisnis yang bertujuan menghasilkan benefit dan profit sehingga diharapkan terjadi perubahan
Paradigma Rumah Potong Hewan (RPH) sebagai usaha pelayanan pemotongan daging menjadi paradigma
agribisnis RPH sebagai Meat Business Centre (MBC).
Lokasi : Kampung Cikarees Desa Mekarsari Kecamatan Baleendah
MBC merupakan integrasi antara subsistem :
1. Pengolahan daging (Pabrik baso, sosis dll)
2. Pemasaran (Keberadaan Pusat Perdagangan Daging dan Produk Olahannya)
3. Penunjang (Lembaga Keuangan Bank/Non Bank)
D. UPTD Puskeswan dan Laboratorium
- Potensi UPTD PUSKESWAN
Sebagaimana Perda No. 20 tahun 2007 tentang pembentukan teknis Daerah Pemerintah Kabupaten
Bandung, UPTD Puskeswan mulai beroperasi pada bulan Mei 2008. UPTD ini merupakan unit pelayanan
teknis yang berkantor pusat di Jl. Gandasari – Warung Lobak Katapang, juga membawahkan Puskeswan
Pasir Jambu yang bertempat di Jl. Raya Pasir Jambu-Ciwidey.
Sasaran pelaksanaan program diantaranya:
1. Sosialisasi UPTD Puskeswan dan Laboratorium Kabupaten Bandung
2. Pelayanan kesehatan hewan baik ternak pemerintah maupun ternak non pemerintah
3. Pelayanan kesehatan ternak dan laboratorium secara aktif, semi aktif dan pasif
4. Penanggulangan, pengendalian, pencegahan penyakit hewan menular sehingga mengurangi kasus
penyakit menular dan tidak menular
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 33
Mengingat wilayah kerja yang meliputi 31 kecamatan, untuk sementara pelayanan lebih diprioritaskan di
kecamatan 10 kecamatan, yaitu: Soreang, Katapang, Banjaran, Pasirjambu, Ciwidey, Rancabali, Cilengkrang,
Paseh, Kutawaringin dan Cangkuang.
Sarana UPTD Puskeswan dan Laboratorium terdiri dari :
1. Luas lahan : 2200 m2 (Puskeswan dan laboratorium Katapang)
2. 1 unit gedung perkantoran (Ruang pertemuan dan administrasi) dan laboratorium berikut ruang periksa.
3. 2 unit mobil operasional
4. 1 unit sepeda motor
5. Peralatan medis
6. Peralatan Laboratorium
7. Obat-obatan
8. Sumberdaya Manusia :
a. Kepala UPTD
b. Kasubag Tata Usaha
c. Fungsional :
- Medik Veteriner (2 orang)
- Paramedik Veteriner (5 orang)
- Medik THL Pusat 1 orang
- Paramedik veteriner pusat 9 orang
2.3 Kinerja SKPD
2.3.1. Capaian Berdasarkan Indikator Kinerja tahun 2010-2013.
Berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan dalam Renstra Disnakan tahun 2010-2015 maka selama 3 tahun
berjalan ada beberapa indikator yang sesuai dengan yang direncanakan, ada juga beberapa indikator yang tidak
sesuai dengan target yabg direncanakan.Adapun indikator utama tersebut namun secara umum dapat digambarkan
sebagai berikut:
a. Pencapaian populasi ternak
Perkembangan populasi ternak untuk komoditas ternak ruminansia kecil (Domba dan Kambing) tumbuh
dengan tren meningkat. Hal ini lebih dimungkinkan oleh terdapatnya beberapa kegiatan dinas yang
mendukung peningkatan tersebut seperti distribusi ternak domba kambing, peningkatan pengetahuan peternak
dalam manajemen pemeliharaan, stimulan pakan, dan penanggulangan penyakit ternak. Selain itu yang paling
utama peningkatan ini juga tidak lepas dari partisipasi masyarakat dalam pembangunan peternakan di
Kabupaten Bandung. Gambaran pertumbuhan tiap komoditi untuk ternak ruminansia dapat dilihat pada Grafik
dibawah ini:
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 34
Grafik 1. Data Populasi Ternak Ruminansia di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013
Catatan: Data merupakan populasi di 31 kecamatan.
Sumber: Profil Dinas Peternakan dan Perikanan 2012.
Berdasarkan grafik dapat terlihat bahwa ternak ruminansia besar (sapi perah dan sapi potong)
perkembangannya berfluktuatif dimana pada tahun 2011 sempat mengalami peningkatan tetapi pada tahun
2012 mengalami penurunan. Hal ini lebih dikarenakan oleh faktor dari eksternal Kabupaten Bandung seperti
adanya kebijakan pusat yang mengatur mengenai kuota expor import sapi potong dan perah; Sedangkan
faktor internal yang mempengaruhi yaitu banyaknya peternak sapi perah yang beralih mata pencaharian ke
sektor pertanian seperti menjadi petani sayur, kopi, dan lainnya. Hal ini dikarenakan oleh kurang
menguntungkannya secara ekonomi beternak sapi perah terlebih lagi masih didominasinya harga susu oleh
IPS. Khusus untuk sapi potong tingginya ketergantungan Kabupaten Bandung pada wilayah luar Kabupaten
dalam penyediaan bakalan terutama dari wilayah Jawa Timur dan Jawa tengah. Sejalan dengan kebijakan
pemerintah pusat untuk mengurangi import sapi potong dari luar negeri maka stock didalam negeri menjadi
sumber utama, sehingga ada kebijakan dibeberapa wilayah terutama Jawa Timur yang membatasi
pengeluaran sapi potong yang berimbas pada penyediaan bakalan di Kabupaten Bandung.
Jika melihat kebijakan pemerintah Kabupaten Bandung sendiri sebenarnya pada tiap tahunnya fasilitasi
pengadaan ternak untuk masyarakat menunjukan peningkatan dari tahun 2010 seperti pada grafik dibawah ini:
Sapi Perah Sapi potong Domba Kambing
2010 31,277 17,997 223,058 20,542
2011 36,403 36,849 231,257 23,579
2012 31,937 28,067 234,795 24,980
2013 32,358 28,745 241,910 25,101
-
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000P
op
ula
si (
eko
r)
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 35
Grafik 2. Stimulan ternak ruminansia dari Disnakan Kab. Bandung 2010-2013
Sumber: Laporan Tahunan Disnakan 2010-2012 diolah.
Perkembangan ternak unggas sangat bervariasi tergantung pada jenisnya dimana untuk ayam buras dan itik
fluktuatif dimana pada tahun pertama Renstra meningkat, selanjutnya menurun dan pada tahun ketiga. Ternak
petelur trendnya mengalami peningkatan dari tahun pertama sampai ketiga , sedangkan untuk ayam broiler
sebaliknya mengalami penurunan yang cukup drastis. Grafik perkembangan ternak unggas dapat dilihat pada
grafik dibawah ini:
Grafik 3. Data Populasi Ternak unggas di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013
Catatan: Data merupakan populasi di 31 kecamatan. Sumber: Profil Dinas Peternakan dan Perikanan 2012.
2010 2011 2012 2013
Sapi potong 6 10 36 134
Sapi perah 12 15 20 45
Domba 163 125 360 328
Kambing 20 36 165 53
0
50
100
150
200
250
300
350
400Ju
mla
h S
ti,u
lan
(Ek
or)
Ayam Buras Ayam petelur Ayam Pedaging Itik
2011 1,746,044 407,388 4,223,047 475,750
2012 1,863,970 414,129 2,443,390 389,739
2013 1,881,491 436,663 2,584,107 409,861
-
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
3,000,000
3,500,000
4,000,000
4,500,000
Po
pu
lasi
(e
kor)
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 36
Berdasarkan grafik penurunan cukup tinggi terjadi pada ayam pedaging yang menurun sebesar rata-rata 19.40
% pertahunnya. Hal ini dimungkinkan karena harga pakan yang mengalami peningkatan, sehingga terjadi
penurunan jumlah populasi dari perusahaan yang melakukan kerjasama (makloon) dengan peternak. Selain itu
pemerintah Kabupaten Bandung khusus untuk ternak ayam broiler tidak melakukan interpensi kegiatan secara
langsung kecuali mengenai regulasi saja. Hal ini terjadi karena kebanyakan yang melakukan usaha broiler
ialah perusahaan besar dan terbatas peternak biasa/ kecil. Selanjutnya ternak itik menunjukan penurunan juga
yang mencapai 6.92% pertahunnya. Khusus untuk ternak buras dan ayam petelur relatif menunjukan
perubahan yang positif dimana ayam buras mengalami pertumbuhan sebesar 3.88%/ tahun dan itik sebesar
3.59% walaupun untuk ayam buras perkembangannya berfluktuatif.
Sejalan dengan kondisi ini maka pemerintah memberikan stimulan ke masyarakat. Intervensi pemerintah ini
lebih ke ternak unggas yang memang dirawat oleh masyarakat/ peternak biasa antara lain ternak ayam buras,
ayam pelung, dan ternak itik. Bantuan dari pemerintah untuk 3 jenis ternak tersebut pada tiap tahunnya
mengalami peningkatan, seperti yang terdapat pada tabel dibawah ini:
Grafik 4. Stimulan unggas dari Disnakan tahun 2010-2013
Sumber: Laporan Tahunan Disnakan 210-2013 diolah.
Anggaran dan jumlah unggas yang didistribusikan kepada masyarakat berdasarkan grafik mengalami
pertumbuhan dari tahun 2010 sampai 2013 terutama untuk ternak unggas yang distribusinya mengalami
pertumbuhan yang sangat besar pada tahun 2012. Berdasarkan penambahan tersebut diharapkan produksi
telur dan daging yang bersumber dari unggas akan lebih meningkat nyata.
b. Pencapaian produksi benih ikan.
Produksi benih ikan di kabupaten Bandung menunjukan trend yang positif dimana pada setiap tahunnya
mengalami pertumbuhanyang relatif konstan sebesar 9,61% pertahunnya. Perkembangan produksi benih ikan
pertahun dapat dilihat pada grafik 3 dibawah ini:
ayam buras 100 1600 5405 300
itik 0 0 1100 1140
ayam pelung 147 102 285 45
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
Jum
lah
sti
mu
lan
(Ek
or)
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 37
Grafik 5. Produksi Benih ikan di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013.
Sumber: Laporan Tahunan Disnakan tahun 2010-2013 diolah.
.pencapain ini merupakan hasil peran aktif dari masyarakat pembudidaya ikan di Kabupaten Bandung yang
didukung oleh beberapa stimulan dari pemerintah. Adapun stimulan sebagai upaya untuk mendukung produksi
benih di Kabupaten Bandung dari pemerintah seperti pada tabel dibawah ini:
Tabel 7. Stimulan Perikanan dari Disnakan tahun 2010-2012
Jenis ikan 2010 2011 2012
Benih Ikan nila 900 Kg 1,050 Kg 360 liter
BenihIkan lele 1,500 Kg 120,000 ekor
Benih Ikan mas 700 Kg 3,000 gelas 900 Kg
Aneka benih ikan 1,240 Kg
Induk ikan lele 32 paket
Induk benih Ikan nila 15 paket 50 kg
Induk benih Ikan lele 42 Kg 50 kg
Induk benih ikan koi 25 kg
Induk benih ikan patin 4 paket
Induk ikan benih cherax
53 pasang
Induk benih ikan koki 60 ekor
Induk benih ikan diskus 60 ekor
Induk benih ikan manvis
50
pasang
Induk benih ikan komet 100 ekor
Baung induk 40 kg
Benih baung 1,220 ekor
Induk grasscrap 40 kg
-
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
1,600,000
2010 2011 2012 2013
Produksi Benih ikan 1,082,412 1,188,946 1,317,721 1,410,650
Rib
ek
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 38
Jenis ikan 2010 2011 2012
Benih grasscrap 1,220 ekor
Benih ikan gurame 74 kg
Induk ikan tawes 75 kg
Benih-benih ikan tawes 7,500 ekor
Induk ikan nilem 50 kg
Benih ikan grass carp 17,780 ekor
Sumber : DPA disnakan 2010-2012 diolah.
Berdasarkan tabel dinas peternakan dan perikanan secara konsisten memberikan bantuan ikan pada para
pembudi daya ikan dimana yang diberikan biasa bukan hanya ikan melainkan dengan pelatihan dan sarana
penunjang lainnya. Ada 3 jenis ikan yang secara berkelanjutan di distribusikan setiap tahunnya yaitu ikan lele,
ikan mas, dan ikan nila sedangkan jenis lainnya didistribusikan berdasarkan kebutuhan insidental dilapangan.
c. Pencapaian Produksi Produk Peternakan dan Ikan
Perkembangan produksi produk peternakan nampak fluktuatif dimana pada tahun 2011 (tahun ke-2) renstra
terjadi peningkatan pada produksi daging, susu dan telur namun pada tahun 2012 terjadi penurunan yang
signifikan terutama untuk produk daging. Adapun grafik perkembangan produksi produk ternak tersebut
jelasnya tersaji pada grafik dibawah ini:
Grafik 6. Data Produksi Daging, Telur, dan Susu di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013
Sumber: Profil Disnakan 2010-2013 diolah.
Produksi produk peternakan (daging, susu, dan telur) terjadi penurunan terutama pada tahun 2012 jika
dibandingkan dengan tahun 2011 hal ini lebih disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
1. Tingginya pemotongan sapi perah sebagai imbas tingginya harga daging dipasaran dimana pada tahun
2012 akhir harga daging mencapai Rp 80.000/Kg dimana pada tahun 2011 Rp. 65.000/Kg
2010 2011 2012 2013
daging 45,183 75,144 27,839 28,799
telur 8,323 8,416 7,297 7,639
susu 62,876 77,062 59,157 59,937
-
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
80,000
Ton
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 39
2. Pada sapi potong lebih dikarenakan tingginya pemasukan sapi import ke kabupaten Bandung pada tahun
2011 yang mencapai 28.157 ekor, sedangkan pemasukan sapi import pada tahun 2012 sebanyak 10.432
ekor.
3. Pada tahun 2012 kuota import sapi dipusat dikurangi sehingga sapi yang tersedia dipotong untuk memenuhi
kebutuhan daging.
4. Harga sapi yang meningkat sebesar 48% dari Rp. 27.000/Kg/berat hidup menjadi Rp. 4 0.000 /Kg/berat
hidup.
5. Peningkatan minat masyarakat untuk memelihara ternak pada tahun 2011 dimana jumlah masyarakat
dengan mata pencaharian sebagai peternak meningkat sebesar 15.23% dari 15.715 orang pada 2010
menjadi 18.801 orang pada tahun 2011 (KBDA).
6. Khusus untuk ternak kambing dan domba trendnya relatif meningkat walaupun untuk ternak domba
pertumbuhan mengalami penurunan pada tahun 2012 jika dibandingkan dengan tahun 2011 dimana pada
tahun 2011.
7. Pertumbuhan mencapai 3.5% sedang tahun 2012 hanya 1.5% hal ini mungkin dikarenakan oleh
pemotongan ternak domba yang cukup tinggi sebagai alihan dari kurangnya ketersediaan daging asal sapi.
Perubahan yang terjadi pada produksi ikan konsumsi menunjukan trend yang positif. Pertumbuhan ini terjadi di
semua bagian subsektor perikanan. Adapun data produksi ikan konsumsi di Kabupaten Bandung untuk tahun
2010-2012 dapat digambarkan pada Grafik dibawah ini:
Grafik 7. Data Produksi Ikan di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013
Sumber: Kompulasi data laporan tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2010-2013.
Kolam air tenang Minapadi Kolam air deras Perairan umum
2010 5629.33 2026.4 371.05 96
2011 6024.06 2169.32 396.87 105.09
2012 7353.82 2498.89 428.61 116.87
2013 7871.84 2675.39 458.78 125.13
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
Pro
du
ksi i
kan
(to
n)
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 40
d. Peningkatan Pengetahuan petani pembudidaya ikan dan peternak
Pembinaan peternak dan pembudidaya perikanan merupakan kegiatan dengan tujuan utama untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan utama berupa pengadaan ternak, ikan, sarana pengolahan produk
peternakan dan perikanan, teknologi peternakan dan bantuan lainnya dari pemerintah.Pelatihan yang
dilakukan kepada peternak dan pembudidaya pada akhirnya akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehingga
dapat berjalan dengan baik.
Jumlah pembudidaya ikan dan peternak yang mendapat pelatihan/bimtek dari tahun 2010-2013 seperti
terdapat pada grafik dibawah ini:
Grafik 8. Jumlah pembudidaya ikan dan peternak yang mendapat pelatihan/bimtek dari tahun 2010-2013
e. Penanggulangan Penyakit dan pengawasan produk ternak/ ikan.
Penanggulangan dan pencegahan penyakit ternak maupun ikan merupakan faktor penting dalam pencapaian
produksi secara optimal serta pencapaian target pembangunan peternakan dan perikanan. Terdapat beberapa
penyakit ternak yang mendapat perhatian seperti AI, ND, Rabies, Anthrax dan penyakit lainnya.
Pengendalian penyakit AI dan ND
Pengendalian penyakit AI dan ND terutama AI sangat penting dilakukan karena selain dapat menurunya
produksi unggas, dampak lainnya yaitu bisa menular pada manusia dan mengakibatkan kematian.
sehingga untuk mengurangi ancaman penyakit tersebut pemerintah Kabupaten Bandung melakukan
vaksinasi. adapun jumlah vaksin yang dilakukan oleh disnakan dari tahun 2010-2013 terlihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 8. Alokasi Vaksinasi AI dan ND tahun 2010-2013.
Jenis Unggas 2010 2011 2012 2013
Ayam (ekor) 189,560 66,032 36,278 30,312
Itik (ekor) 48,427 16,128 9,193 13,281
0
200
400
600
800
1000
1200
Peternak dan pengolah Pembudidaya ikan danpengolah
2010 486 245
2011 129 685
2012 1005 1097
2013 555 700
Jum
lah
Mas
yara
kat
(ora
ng)
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 41
Jenis Unggas 2010 2011 2012 2013
Entog (ekor) 24,947 16,522 4,176 6,220
Angsa (ekor) 1,205 808 67 185
Burung (ekor) 861 510 286 2
Jumlah (ekor) 265,000 100,000 50,000 50,000
Sumber : Laporan kegiatan Bidang Kesehatan Hewan tahun 2013.
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa alokasi vaksinasi dari tahun ketahun menurun, hal ini terjadi
biasanya dikarenakan menurunnya kasus AI dan ND di Kabupaten Bandung. Berdasarkan hal tersebut
maka dapat diasumsikan bahwa pengendalian penyakit AI dan ND di Kabupaten Bandung cukup efektif
walaupun ancaman penyakit tersebut masih cukup tinggi terutama dari wilayah tetangga Kabupaten
Bandung.
Pengendalian Penyakit Brucellosis
Tabel 9. Jumlah pelaksanaan vaksinasi brucellosis tahun 2010-2013
Jumlah ternak sapi yang di vaksin (ekor)
2010 2011 2012 2013
1074 2817 1696 1.129
Sumber: laporan kegiatan bidang kesehatan hewan tahun 2013
Berdasarkan tabel dapat dilihat alokasi vaksinasi brucellosis ini turun naik dimana pada tahun 2011 terjadi
peningkatan seiring dengan meningkatnya populasi ternak dan juga terjadi peningkatan permintaan pada
vaksin brucellosis. Peningkatan permitaan vaksin ini terjadi terutama pada tahun 2011 dimana populasi
sapi perah dan sapi potong juga tinggi.
Pengendalian Penyakit Rabies
Penyakit rabies mnerupakan salah satu penyakit yang lebih bersifat menular pada manusia melalui HPR
seperti kucing, anjing dan monyet. Penanggulangan dan pencegahan dilakukan dengan eliminasi HPR
dan melakukan vaksinasi pada HPR. Dinas peternakan dan perikanan melakukan langkah ini pada tiap
tahunnya dengan jumlah data seperti terdapat pada tabel dibawah ini:
Tabel 10. Jumlah Vaksinasi Rabies tahun 2010-2013 di Kab. Bandung
Tahun Jenis HPR Yang di Vaksin ( Ekor )
Anjing Kucing Kera Jumlah
2010 5,090
765
45
5,900
2011 4,314
681
5
5,000
2012 3,449
1,751
-
5,200
2013 2,941
2,059
-
5,000
Sumber: laporan kegiatan bidang kesehatan hewan tahun 2013
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 42
Vaksinasi rabies pada tahun 2012 meningkat dari tahun sebelumnya dengan alasan pada tahun 2011
vaksinasi rabies dilaksanakan di 31 desa pada 17 kecamatan. Pemilihan desa target berdasarkan kondisi
geografisnya yang bersebalahan / berbatasan dengan Kabupaten Garut dan Cianjur yang sangat beresiko
tinggi karena daerah tersebut positif rabies, selain itu karena adanya laporan kasus penggigitan dan juga
berdasarkan rencana lokasi yang belum tervaksin.
f. Peningkatan penerapan teknologi peternakan dan perikanan.
Teknologi merupakan salah satu faktor yang diperlukan untuk meningkatkan produksi pada sektor peternakan
maupun perikanan. Dinas peternakan dan perikanan merupakan salah satu dinas yang memfokuskan kegiatan
pembangunanya pada diiseminasi dan penerapan teknologi peternakan maupun perikanan, dari tahun 2010
terdapat beberapa paket teknologi yang didistribusikan kepada masyarakat seperti teknologi pengolahan
produk peternakan dan perikanan, teknologi pakan, dan teknologi limbah ternak. Uraian paket teknologi terurai
pada tabel dibawah ini:
Tabel 11. Stimulan alat dan mesin peternakan dan perikanan tahun 2010-2013
Jenis Barang 2010 2011 2012 2013
Peralatan IB (paket) 2 4 5 5
Biogas (unit) 170 60 40 24
Kompos (unit) 60 43 40 20
Penetasan telur (buah) 10 7 27 20
Teknologi Pakan (unit) 4 10 9 11
HMT (Ha) 10 20 15 15
Alat Uji Susu (unit) 1 1 0
Alat Pemasaran olahan dan Pengolahan hasil ternak (paket) 0 1 2 6
Alat Pemasaran olahan dan Pengolahan hasil ikan (paket) 0 2 2 4
Cooling unit (Unit) 0 1 1 0
Mesin pakan ikan (buah) 0 1 0 1
Sumber: laporan tahunan tahun 2010-2013 dilolah.
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa untuk pendistribusian teknologi penetasan dan pengolahan limbah
ternak menjadi fokus utama. Hal ini sebagai upaya untuk mewujudkan goal yang sudah ditetapkan oleh dinas
peternakan dan perikanan yaitu kebijakan pembangunan yanh berwawasan lingkungan.
g. Capaian-capain di Kabupaten Bandung berdasarkan indikator lainnya.
Selain populasi, produksi dan konsumsi yang dijadikan indikator ada juga beberapa capaian berdasarkan
indikator lain seperti:
- Pembangunan RPH berstandar Nasional di kabupaten Bandung hal ini dapat terlaksana dengan
terbangunya MBC sebagai RPH yang nantinya akan berstandar nasional, dimana untuk mencapai itu
MBC terus melakukan pembenahan seperti pada tahun 2013 dibangun fasilitas untuk memotong ternak
sapi import.Selain itu, jika dilihat dari jumlah pemotongan dari tahun-ketahun nampak terjadi
peningkatan. Pada tahun 2011 pemotongan sebanyak 9.526 ekor lalu pa dathun 2012 sebanyak 12.960
ekor dan tahun 2013 sebanyak 14.830 ekor.
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 43
- Pembangunan pasar hewan Desa Majakerta Kecamatan Majalaya yang sampai dengan tahun 2013 ini
sudah dilakukan pengurugan. Pasar ini pada tahun 2014 direncanakan akan mulai dibangun dengan
sumber anggaran dari APBD Kabupatenm APBD provinsi dan APBN. Jika pasar ini sudah beroperasi
diharapkan dapat menjual ternak ruminansia besar sebanyak 100 ekor/minggu dan ternak domba
sebanyak 50 ekor/minggu.
- Khusus untuk pelayanan di UPTD puskeswan pada tiap tahunnya juga menunjukan peningkatan
terutama pada tahun 2012 yang mencapai 12.232 ekor pelayanan kesehatan ternak. Pada tahun 2010,
2011 pelayanan sebanyak 7.722 ekor dan 11.243 ekor.
Namun ada beberapa indikator pada Renstra tahun 2010-2013 yang belum tercapai sehingga perlu evaluasi
mengenai indikator tersebut, diantaranya:
- Penambahan pasar ikan yang representatif dimana yang tersedia baru 1 unit.
- Penyediaan Web dinas yang menginduk ke Bapapsi. Walaupun untuk data umum dan doukmen untuk
keperluan informasi publik sudah tersedia pada link tersebut.
- Kompensasi untuk betina bunting yang dijual atau dipotong dengan sumber APBD. Namun dalam hal ini
sudah ada kegiatan penguatan sapi betina bunting yang bersumber dari APBN TP.
2.3.2. Capaian Berdasarkan Realisasi Anggaran Renstra 2010-2013.
Semua pembangunan sangat erat kaitannya dengan anggaran begitu juga pembangunan Peternakan dan
Perikanan tentunya harus didukung oleh ketersedian anggaran yang mencukupi untuk mencapai goal
yang diinginkan. Berdasarkan hal tersebut sebagai dasar pembangunan pada masa yang akan datang
maka perlu dilakukan evaluasi mengenai target dan realisasi anggaran. Hal ini perlu dilakukan untuk
mengetahui kelemahan yang terjadi untuk dapat di atasi pada masa yang akan datang. evaluasi
pelaksanaan anggaran ini pula perlu dilakukan untuk menentukan prioritas pembangunan yang
memerlukan dukungan anggaran yang lebih pada masa yang akan datang.
Evaluasi anggran ini menggunakan nomenklatur program dan kegiatan berdasarkan Permendagri nomor
13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Berdasarkanaturan tersebut, maka
terdapat dilakukan evaluasi anggaran pada dinas peternakan dan perikanan pada 3 tahun pelaksanaan
renstra 2010-2015 seperti tergambar pada grafik-grafik dibawah ini:
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 44
Grafik 9. Jumlah anggaran Disnakan tahun 2010-2013
Sumber laporan tahunan disnakan tahun 2010-2013 diolah.
Berdasarkan pada grafik diatas dapat dilihat bahwa untuk belanja tidak langsung atau pegawai
menunjukan peningkatan pada tiap tahunnya hal ini lebih dikarenakan oleh beberapa hal yaitu, pertama
Adanya kenaikan gaji rutin pegawai yang ditetapkan pemerintrah pusat pada setiap tahunnya. Kedua
Adanya pegawai yang mengalami peningkatan esselon ataupun golongan, serta kenaikan tunjangan
tambahan lainnya.
Sedangkan untuk belanja langsung nampak berfluktuasi dimana pada tahun 2011 menunjukan
penurunan yang cukup tinggi yang mencapai Rp. 5,147,553,125,- atau mencapai 39.42% dari tahun 2010
sedangkan untuk tahun 2012 menunjukan peningkatan jika dibanding dengan tahun 2011 yaitu sebesar
Rp. 4,175,053,970 atau 52.77%. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:
a. Pada tahun 2011 urusan kelautan dan perikanan mendapatkan DAK sebesar Rp. 678.739.000,- yang
merupakan luncuran DAK tahun 2010 dan terealisasi sebesar Rp. 610.783.600,- (89,99%)
b. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan dikarenakan oleh adanya anggaran provinsi sebesar Rp.
2,300,000,000,- terealisasi sebesar Rp. 2,136,777,200,-
c. Tahun 2013 anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp. 2.958.229.500,-
Adapun uraian perurusan dapat digambarkan pada grafik dibawah ini:
2010 2011 2012 2013
Belanja Tidak Langsung 4,190,341,958 4,638,742,859 4,888,921,937 5,078,657,559
Belanja Langsung 13,058,085,40 7,910,532,276 12,085,586,24 17,570,889,30
-
2,000,000,000
4,000,000,000
6,000,000,000
8,000,000,000
10,000,000,000
12,000,000,000
14,000,000,000
16,000,000,000
18,000,000,000
20,000,000,000
Jum
lah
An
ggar
an (
Rp
.)
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 45
Grafik 10. Belanja Perurusan Kegiatan Disnakan tahun 2010-2013
Sumber laporan tahunan disnakan tahun 2010-2013 diolah.
Uraian Hasil evaluasi pada tiap indikator dan anggaran Renstra Dinas peternakan dan Perikanan tahun 2010-2013
dapat dilihat pada lampiran tabel 2.1 dan 2.2
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
2.4.1. Tantangan pembangunan Peternakan dan Perikanan di Kabupaten Bandung
Tantangan yang dihadapi dalam upaya pembangunan peternakan dan perikanan di Kabupaten Bandung
ialah:
- Perlunya peningkatan kemampuan sumberdaya aparatur pada Dinas Peternakan dan Perikanan.
- Masih belum optimalnya penyediaan sarana prasarana pelaksanaan kegiatan pada Dinas Peternakan
dan Perikanan.
- Masih tingginya ancaman penyakit ternak dan ikan yang perlu tindakan berkelanjutan dan perlu multi
koordinasi antar instansi dan antar wilayah.
- Masih rendahnya pemanfaatan limbah peternakan menjadi bahan yang lebih bernilai manfaat.
- Perlunya peningkatan Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap peternak dan pelaku perikanan pada
dari segmen hulu sampai hilir.
- Masih perlunya peningkatan kualitas dan kuantitas produk peternakan dan perikanan sehingga
memiliki daya saing.
- Perlunya penyediaan sarana produksi peternakan dan perikanan.
- Masih tingginya ketergantungan pada input dari luar yang membuat peternak sangat dipengaruhi oleh
fluktuasi produk yang datangkan dari luar tersebut contoh penyediaan bakalan, penyediaan pakan,
dan sarana produksi lainya.
- Cukup tingginya alih fungsi lahan Peternakan dan Perikanan
- Masih rendahnya penerapan teknologi peternakan dan perikanan.
2.4.2. Peluang pembangunan Peternakan dan Perikanan di Kabupaten Bandung
2010 2011 2012 2013
Belanja urusan wajib 742,760,552 1,242,171,401 1,573,329,176 1,838,419,019
Belanja urusan pilihanpertanian
6,580,508,560 4,869,038,475 8,417,899,950 10,191,004,269
Belanja urusan Kelautan danPerikanan
5,734,816,289 1,799,322,400 2,094,357,120 5,541,466,015
-
2,000,000,000
4,000,000,000
6,000,000,000
8,000,000,000
10,000,000,000
12,000,000,000
Jum
lah
An
ggar
an (
Rp
.)
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 46
Peluang yang bisa dimanfaatkan dalam proses pembangunan Peternakan dan Perikanan pada masa
yang akan datang:
- Potensi aparatur pada Dinas Peternakan dan Perikanan secara kualitas cukup memadai.
- Lokasi Kabupaten Bandung yang dekat dengan kota Bandung, Cimahi yang merupakan daerah
perkotaan yang memerlukan suplai bahan pangan daging, telur, susu dan Ikan.
- Tersedianya sarana pemotongan yang sesuai dengan standar nasional dapat meningkatkan kualitas
dan pemenuhan akan bahan pangan yang berkualitas.
- Banyaknya kelompok profesi, perusahaan, koperasi, dan stakeholder ternak dan ikan lainya sebagai
mitra dalam proses pembangunan peternakan dan perikanan.
- Banyaknya perusahaan peternakan yang terdapat di Kabupaten Bandung yang bisa dijadikan mitra
dalam proses pembangunan peternakan dan perikanan.
- Terdapatnya unit pelayanan teknis yang bergarak dalam pelayanan sector peternakan dan perikanan.
- Cukup tingginya sumber input produksi alternatif yang bisa dipergunakan seperti limbah pertanian,
hijauan asal hutan dan lainnya.
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 47
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung
Dinas Peternakan dan PerikananKabupaten Bandungmerupakan salah satu SKPD di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bandung yang tugas dan fungsinya di sub sektor peternakan dan sub sektor perikanan. Sub sektor ini
menjadi salah satu unggulan sektor pertanian di Jawa Barat. Kebijakan dan strategi di sektor peternakan dan
perikanan ditujukkan untuk meningkatkan produksi peternakan dan perikanan, khususnya peningkatan populasi ternak
dan meningkatkan populasi serta produksi ikan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan akan protein asal hewani dan
protein asal ikan di Kabupaten Bandung dan Propinsi Jawa Barat pada umumnya. Oleh karena itu, guna
mengidentifikasi berbagai permasalahan terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Bandung, maka dipetakan permasalahan sebagai berikut :
Tabel 12. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Peternakan dan PerikananKabupaten Bandung
Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat Ini Standar yang digunakan
Faktor yang mempengaruhi
Internal (Kewenangan
SKPD)
Eksternal (Diluar
Kewenangan SKPD)
Gambaran pelayanan SKPD
1. Bahwa dinas telah melakukan bimbingan teknis kepada peternak dan petani ikan
2. Memfasilitasi bantuan untuk disalurkan kepada peternak dan pembudidaya ikan
3. 19 Unit Pembudidaya ikan telah disertifikasi
4. Pemantauan dan Pemeriksaan Penyakit KHV setiap tahun
5. Terbentuknya 2 kelompok pengawas (POKMASWAS) di Perairan Umum
6. Pembangunan dan penambahan sarana dan prasarana Perikanan
1. Meningkatnya Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan peternak, petani ikan dan dibuatnya demplot bagi peternak
2. Banyaknya minat peternak dan petani ikan mengajukan proposal bantuan
3. Cara Beternak Ikan yang Baik (CBIB)
4. Terkendalinya Penyakit KHV di kawasan budidaya perikanan dengan uji laboratorium
5. Pelatihan POKMASWAS untuk meningkatkan pengetahuan, skill dan sikap masyarakat sekitar Perairan Umum
6. CPIB untuk mendorong peningkatan produksi benih ikan
1. Tenaga penyuluh tidak dalam satu lingkungan mengakibatkan sulitnya koordinasi.
2. Masih terbatasnya tenaga teknis
1. Belum optimalnya penerapan teknologi unggul tepat guna, spesifik lokasi, efisien, dan ramah lingkungan baik pada tahapan pra produksi, produksi, penanganan hasil dan pasca panen.
2. Paket Teknologi yang diterapkan sebagian besar masih bersifat rekomendasi umum.
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 48
Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsinya, maka beberapa faktor kunci
yang bisa diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Keterbatasan Sumber Daya Manusia dibandingkan dengan luas wilayah Kabupaten Bandung yang cukup luas.
2. Keterbatasan sumber pendanaan sektor peternakan menjadi titik krusial untuk mengembangkan
program/kegiatan yang efektif dan efisien
3. Harus jelasnya target/sasaran program/kegiatan sehingga tidak terjadi salah sasaran
4. Peningkatan produksi dan produkstivitas perbibitan dan pembenihan sehingga bisa menghasilkan bibit unggul
lokal dan benih unggul lokal
5. Pengembangan budidaya peternakan dan perikanan yang mampu meningkatkan produksi ternak lokal dan
produksi ikan sehingga bisa secara bertahap mampu mengurangi ketergantungan kebutuhan akan daging, telur,
dan susu dan ikan dari luar daerah maupun dari luar negeri (impor).
Renstra SKPD
RTRW 1. Kondisi
Wilayah yang Cukup Luas
2. Nilai ekonomi lahan yang cenderung semakin meningkat
3. Pola penggunaan lahan berkembang sampai ke pedesaan
4. Tingginya tingkat pembangunan perkotaan di Kabupaten Bandung
5. Belum Optimalnya Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
6. Batas perkotaan dan pedesaan kurang jelas
1. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan
2. Perubahan iklim yang ekstrim
3. Semakin meningkatnya lahan kritis
4. Tingginya tingkat pencemaran dari perindustrian
5. Tingginya tingkat alih fungsi lahan
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 49
6. Peningkatan kesehatan hewan sehingga beberapa penyakit menular baik antar ternak ataupun kepada manusia
dapat dicegah dengan cepat
7. Peningkatan teknologi peternakan dan perikanan tepat guna di masyarakat sehingga dapat memudahkan dalam
budidaya ternak maupun ikan.
8. Pengembangan lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) sehingga pakan hijauan ternak dapat terus tersedia
dengan kualitas yang baik.
9. Peningkatan pemasaran dengan pangan olahan hasil ternak maupun ikan yang bervariasi.
10. Peningkatan kelembagaan peternakan dan perikanan yang mendukung produktivitas ternak dan produksi ikan
11. Pengembangan infrastruktur dibidang peternakan yang mendukung upaya perbibitan, budidaya, kesehatan
hewan, dan kesehatan masyarakat veteriner.
12. Peningkatan penanganan lahan kritis di wilayah Kabupaten Bandung untuk dapat lebih dimanfaatkan
penggunaannya.
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Visi merupakangambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai. Visi
pembangunan peternakan dan perikanan merupakan koridor utama yang mengawal kesinergisan dan perjalanan
sektor peternakan dan sektor perikanan menuju kondisi yang dicita-citakan. Sebagai bagian dari perekonomian
Kabupaten Bandung, visi sektor peternakan dan perikanan selayaknya dapat menjadi penggenap visi pembangunan
Kabupaten Bandung.Misi adalah ungkapan eksistensi sebuah organisasi yang dijabarkan dalam bentuk rangkaian
kalimat dalam rangka mencapai visi.
Telaahan visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih di Kabupaten Bandung
dalam hubungannya dengan tugas pokok dan fungsi dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Visi :
Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bandung yang maju, mandiri, dan berdaya saing, melalui tata kelola pemerinrahan yang baik, dan pemantapan pembangunan perdesaan, berlandaskan religius, kultural, dan berwawasan lingkungan.
Tabel 13. Hubungan Visi, Misi, dan Program Kabupaten dengan Tupoksi Dinas Peternakan Dan Perikanan
No
Misi dan Program KDH dan wakil KDH
terpilih
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
1. Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 50
No
Misi dan Program KDH dan wakil KDH
terpilih
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
Program :
1. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak dan ikan
- Masih Tingginya ancaman penyakit yang dapat mengganggu produktivitas dan merugikan usaha
- Penganggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis di Kabupaten Bandung masih terkendala dengan : faktor sosial, ekonomi, budaya,masyarakat dan kelembagaan.
- Kemampuan peternak dan petani ikan dalam melaksanakan Good Farming Practice dan CBIB masih rendah serta ketersediaan ladang HMT (Hijaun Makanan Ternak) yang semakin sempit
- Belum adanya check point ternak yang bertugas untuk screening ternak sebelum masuk ke Kabupaten Bandung
- Terbatasnya SDM untuk terjun langsung ke lapangan, dan wilayah Kabupaten Bandung yang cukup luas dengan topografi mayoritas pegunungan menghambat respon cepat tanggap dari petugas
- Peternak yang kerap merahasiakan adanya Penyakit Menular di wilayahnya dikarenakan kekhawatiran akan pengeliminasian ternak secara masal.
- Terbatasnya pengetahuan peternak akan macam dan pencegahan penyakit hewan.
- Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang operasional unit pelayanan kesehatan hewan
- Ketersediaan petunjuk dan metode dalam melaksanakan sesuai dengan cara dan teknis.
- Mekanisme screening lalu lintas ternak yang keluar masuk Kabupaten Bandung yang kompeten dan terintegrasi.
- Dukugan dari kelembagaan peternak yang terbentuk, masyarakat/ kader penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS)
- Adanya tenggungjawab pemerintah dalam bentuk kompensasi ternak yang dieliminasi karena terjangkit Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS)
- Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat peternak
- Penguatan kelembagaan dan penunjang operasional unit pelayanan kesehatan hewan
Program :
1. Program peningkatan produksi hasil peternakan
2. Program Peningkatan Pemasaran
- Belum tercapainya pemenuhan kebutuhan akan daging sapi secara swasembada
- Tersebarnya
- Populasi ternak yang masih minim serta SDM yang masih terbatas kemampuan maupun pengetahuannya.
- Tidak semua lokasi
- Peningkatan populasi sapi potong betina produktif melalui bantuan pengadaan sapi dengan sistem perguliarn dan diawasi oleh kementrian pertanian melaui
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 51
No
Misi dan Program KDH dan wakil KDH
terpilih
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
Hasil Produksi Peternakan
3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
4. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
5. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
6. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar
peternak di seluruh wilayah kabupaten dan pemanfaatan teknologi yang belum merata
- Penurunan luas lahan perikanan produktif di Kabupaten Bandung yang diakibatkan oleh alih fungsi lahan dan perubahan sosial kultur di masyarakat
- Peningkatan produksi perikanan relatif kecil untuk mendukung kebutuhan konsumsi masyarakat
- Penurunan daya dukung lingkungan sumber daya perikanan (debit dan kualitas air serta pencemaran)
target sasaran dapat dengan mudah melaksanakan penerapan teknologi
- Wilayah pengembangan budidaya perikanan semakin menyempit
- Pengetahuan pembudidaya ikan yang masih rendah.
- Kurangnya bibit ikan yang berkualitas.
-
direktoret jenderal petarnakan, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, maupun Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung
- Peningkatan pelayanan Inseminasi Buatan
- Pelatihan terhadap peternak maupun petugas.
- Masih tingginya minat masyarakat peternak untuk memanfaatkan teknologi peternakan
- Pembinaan dan pengembangan kawasan Budidaya Perikanan (Minapoliotan)
- Pelatihan dan fasilitasi sertifikasi CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik)
- Peningkatan pemanfaatan Pembangunan UPTD Pembenihan Ikan
- Pengadaan induk unggul dan paket penerapan standar pembenihan di UPR dan UPTD Pembenihan Ikan
- Pemantauan Mutu Benih - Pengembangan CBF
(Culture Based Fishery) melalui restocking waduk dan situ
- Pemantauan residu logam berat, obat ikan (antibiotik) dan bahan kontaminan
- Pemantauan hama dan penyakit hewan
- Pemantauan dan pengendaliaan pencemaran perairan kawasan budidaya.
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 52
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
Perencanaan strategis tentunya tidak hanya mempertimbangkan rencana di tingkat Kabupaten saja
melainkan juga harus mempertimbangkan apa yang telah direncanakan oleh tingkat pemerintahan propinsi maupun
pemerintah pusat. Adapun perbandingan indikator tingkat provinsi dengan tingkat pusat seperti tertera pada tabel
dibawah ini:
Tabel 14. Komparasi Sasaran Renstra SKPD Kabupaten/Kotaterhadap Sasaran Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L.
No Sasaran Renstra Disnakan Kab. Bandung
Sasaran Disnak dan diskanlut Prov. Jabar
SasaranKementan dan KKP Pusat
1. Peningkatan kualitas SDM aparatur peternakan dan perikanan
a. Meningkatnya keterampilan aparatur dan pelaku usaha peternakan dalam budidaya peternakan
b. Memanfaatkan sumberdaya perikanan dan kelautan secara optimal, efisien & berkelanjutan
Terjaminnya dukungan manajemen dan teknis
2. Peningkatan kualitas SDM peternakan dan perikanan
a. Meningkatnya keterampilan aparatur dan pelaku usaha peternakan dalam budidaya peternakan
b. Meningkatkan peranserta masyarakat dalam penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sumberdaya perikanan dan kelautan
Terjaminnya dukungan manajemen dan teknis
3. Mendorong peningkatan Populasi
Meningkatnya produksi dan produktivitas hasil peternakan, populasi serta bibit ternak
Tercapainya peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan bibit dengan mengoptimalkan sumber daya lokal
4. Mendorong peningkatan produksi peternakan
Meningkatnya produksi dan produktivitas hasil peternakan, populasi serta bibit ternak
Tercapainya peningkatan produksi ternak dengan pendayagunaan
sumber daya lokal
5. Peningkatan produksi ikan konsumsi, benih, dan ikan olahan
Menerapkan kawasan-kawasan produksi untuk mempermudah pembinaan dan penyediaan sarana & prasarana
Meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan yangmemiliki komoditas unggulan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaiansasaran strategis ini adalah meningkatnya produksi perikanan tangkap, perikananbudidaya, dan
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 53
No Sasaran Renstra Disnakan Kab. Bandung
Sasaran Disnak dan diskanlut Prov. Jabar
SasaranKementan dan KKP Pusat
garam rakyat
6. Peningkatan pelayanan perizinan usaha perikanan
Membangun dukungan permodalan yang kondusif melalui kemitraan
7. Peningkatan sarana pemasaran hewan dan pelayanan perizinan usaha peternakan
Meningkatnya mutu, promosi dan pemasaran produk ternak
Penerbitan kebijakan dan NSPK di bidang: perbibitan; budidaya ternak;pakan ternak; pelayanan kesehatan hewan; pelayanan kesmavet danpascapanen; serta pelayanan publik
8. Peningkatan kesehatan hewan/ ternak
Meningkatnya upaya penang-gulangan penyakit ternak
Terkendali dan tertanggulanginya penyakit hewan menular strategisdan penyakit zoonosis
9. Peningkatan kesmavet untuk mendukung jaminan keamanan pangan
Meningkatnya mutu, promosi dan pemasaran produk ternak
Terjaminnya pangan asal hewan yang ASUH dan pemenuhanpersyaratan produk hewan non pangan
10. Peningkatan penerapan teknologi serta pemanfaatan hasil ikutan produksi peternakan dan perikanan
- Terjaminnya dukungan manajemen dan teknis
11. Mendorong terwujudnya sistem pengelolaan sumber daya perikanan yang berwawasan lingkungan
- Terwujudnya pengelolaankonservasi kawasan secaraberkelanjutan. Indikator K i n e r j a U t ama ( I K U ) pencapaian sasaran strategis iniadalah luas Kawasan KorservasiPerairan yang dikelola secaraberkelanjutan
12. Peningkatan kualitas produk olahan peternakan dan perikanan yang berdaya saing
Meningkatnya mutu, promosi dan pemasaran produk ternak
Meningkatnya mutu dan keamanan produk perikanan sesuai standar
13. Melakukan promosi produk hasil peternakan dan perikanan
Meningkatnya mutu, promosi dan pemasaran produk ternak
-
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung adalah salah satu dokumen perencanaan
wilayah yang telah memadukan keunggulan komoditas dan wilayah. RTRW ini dijadikan salah satu acuan untuk
menyusun Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung. Berdasarkan telaahan terhadap Rencana
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 54
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung, maka dapat diidentifikasikan mengenai indikasi program pemanfaatan
Ruang serta pengaruh Rencana struktur ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD.
Sedangkan Kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) adalah telaahan lingkungan hidup yang bersifat
strategis terutama terkait dengan pembangunan yang berwawasan lingkungan sehingga pelaksanaan pembangunan
dapat dilakukan secara berkelanjutan (Sustainable Development). Oleh karena itu, telaahan KLHS lebih dititikberatkan
bagaimana pembangunan sektor peternakan dan sektor perikanan bisa berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan.
Hal ini disebabkan sektor peternakanmemberikan sumbangan terhadap efek rumah kaca yang dihasilkan dari limbah
ternak dan pada sektor perikanan berhubungan dengan penurunan kualitas air. Adapun permasalahan, faktor
penghambat dan pendorong yang dikaitkan dengan pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Bandungserta KLHS dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
[Renstra Disnakan 2010-2015] Page 55
Tabel 15. Permasalahan ,Faktor Penghambat dan Pendorong yang dikaitkan dengan Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung
No Rencana Struktur Ruang Struktur Ruang Saat Ini Indikasi Program Pemanfaatan
Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan
Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan
Pelayanan SKPD
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan SKPD
1 Rencana Pemanfaatan lahan untuk kawasan budidaya seluas 130.066,96 Ha
- Pengembangan Sapi Perah di Pangalengan, Kertasari, Pasirjambu, Ciwidey
1.Pencegahan dan Penanggulangan penyakit ternak
Perlunya Peningkatan konsentrasi di beberapa wilayah yang tertuang dalam kolom struktur ruang saat ini
2 Pengembangan WP Soreang-Kutawaringin-Katapang
- Pengembangan Sapi potong di Cikancung, Cicalengka,Paseh
2. Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
- WP Soreang - Kutawaringin - Katapang
3 Pengembangan WP Baleendah
- Pengembangan Domba di Cicalengka, Pacet, Paseh dan Ciparay
3. Peningkatan Penerapaan Teknologi Peternakan
- WP Baleendah
4 Pengembangan WP Banjaran sebagai kawasan agropolitan
- Pengembangan Kambing Perah di Pasrirjambu,kertasari
4. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
- WP Banjaran
5 Pengembangan WP Majalaya
- Pengembangan Unggas di Pameungpeuk, Baleendah, Bojong soang
5. Pengembangan Budidaya Perikanan
- WP Majalaya
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 56
No Rencana Struktur Ruang Struktur Ruang Saat Ini Indikasi Program Pemanfaatan
Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan
Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan
Pelayanan SKPD
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan SKPD
6 Pengembangan WP Cicalengka
- Pengembangan Perairan di Majalaya, Ciparay, Pacet, Banjaran, Soreang dan Bojongsoang
6. Program Pengembangan Kawasa Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar
- WP Cicalengka
7 Pengembangan WP Cimenyan-Cilengkrang
7. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
- WP Cimenyan-Cilengkrang
[Renstra Disnakan 2010-2015] Page 57
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Pembangunan perekonomian di Kabupaten Bandung tentunya sangat dipengaruhi oleh dinamika
perekonomian propinsi, dan nasional. Berdasarkan kondisi tersebut, seperti yang telah digambarkan sebelumnya
terdapat beberapa faktor, eksternal dan internal maupun faktor penghambat dan pendorong yang akan sangat
mempengaruhi status pembangunan perekonomian di Kabupaten Bandung sampai dengan tahun 2015.
Pembangunan perekonomian tidak hanya mengandalkan dan mengeksploitasi berbagai wilayah dan sektor
unggulan saja, melainkan harus diperhatikan keberlangsungan (sustainability) dari wilayah dan sektor unggulan
tersebut. Di sisi lain, hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, sehingga
pembangunan harus melibatkan sisi sosial di dalam pencapaian targetnya. Pendekatan sektoral dalam suatu
perencanaan selalu dimulai dengan pertanyaan yang menyangkut sektor apa yang perlu dikembangkan untuk
mencapai tujuan pembangunan. Berbeda dengan pendekatan regional, pendekatan ini lebih menitikberatkan pada
daerah mana yang perlu mendapat prioritas untuk dikembangkan, baru kemudian sektor apa yang sesuai untuk
dikembangkan di masing-masing daerah.Permasalahan yang sering dihadapi pada pembangunan sektoral adalah
sektor mana yang akan dijadikan unggulan di suatu wilayah,sehingga hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya
ketimpangan antar wilayah terhadap sektor-sektor tersebut terutama dalam hal penyebaran investasi. Upaya yang
dapat ditempuh untuk mengurangi ketimpangan di dalam perencanaan adalah dengan mengetahui berbagai peran
sektoral di dalam pembangunan. Peran dari berbagai sektor inilah selanjutnya dibutuhkan untuk melihat pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan.
Oleh karena itu, berdasarkan data dan informasi yang telah diuraikan, dari kajian Renstra Dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung, RTRW, dan KLHS, maka dapat disusun berbagai isu strategis
bagi pembangunan peternakan dan perikanan di Kabupaten Bandung. Beberapa isu strategis yang dapat
dihimpun bagi pembangunan peternakan dan perikanan di Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut:
1. Lahan potensial yang cukup luas mencapai 307.370 ha menjadi kekuatan besar menggerakkan lokomotif
ekonomi Kabupaten Bandung.Kabupaten Bandung yang luasnya, memiliki geomorfologi yang bervariasi
(dataran danau, satuan pematang homoklin, dan satuan kerucut gunung api) dengan tipe iklim B1, suhu rata-
rata 180C– 290C, dan curah hujan 1.450 mm/tahun. Secara alamiah, kondisi tersebut telah menyebabkan
bervariasinya struktur hidrologi dan agroekosistem Kabupaten Bandung.
2. Peternak kebanyakan adalah peternak tradisional, perlu segera dilaksanakan program transformasi dari
peternak tradisional ke peternak modern melalui peningkatan kapasitas peternak untuk meningkatkan daya
saing petani.
3. Banyaknya konversi lahan produktif maupun tidak produktif menjadi areal pemukiman, dipastikan akan
merusak lingkungan dan menyebabkan produktivitas ternak dan ikan dan pendukung lainnya seperti rumput
sebagai pakan ternak terus menurun dan terbatas ketersediaannya.
4. Terbatas dan mulai tercemarnya kawasan perairan yang menyebabkan penurunan kualitas air menyebabkan
menurunnya produktivitas perikanan di Kabupaten Bandung.
5. Terbatasnya ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional dan terbatasnya sumber-
sumber pembiayaan yang memadai, baik yang berasal dari kemampuan daerah itu sendiri (internal)
maupun sumber dana dari luar daerah (eksternal).
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 58
6. Potensi peternakan dengan jenisternakantaralain : sapi perah, sapi potong, domba dan unggas. Komoditi sapi
perah, Kabupaten Bandung memberikan kontribusi yang cukup tinggi dalam memenuhi kebutuhan susu segar
baik level Jawa Barat maupun Nasional. Dalam rangka memenuhi kebutuhan susu secara nasional, saat ini
Indonesia masih mengandalkan impor yang mencapai 70 % (mayoritas dalam bentuk olahan) dan sisanya (30 %)
dari produksi dalam negeri, sehingga peluang pengembangan ternak sapi perah masih cukup tinggi.
Komoditi lain yang juga potensial dikembangkan adalah sapi potong. Saat ini kebutuhan daging Kabupaten
Bandung dan Kota Bandung sebagian besar masih dipenuhi dari Jawa Tengah dan JawaTimur. Dilain pihak ,bibit
bakalan sapi potong yang berasal dari pedet jantan sapi perah diKabupate nBandung lebih banyak dijual ke Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Hal ini tentunya menjadi suatu peluang bila Kabupaten Bandung mampu menyediakan
sapi potong dari dalam wilayah sendiri bagi konsumen diKabupaten Bandung dan sekitarnya.
Selain sapi potong, domba merupakan jenis ternak yang potensial dikembangkan. Memelihara ternak domba
sudah menjadi kultur masyarakat petani/ peternak di perdesaan. Ternak domba berfungi sebagai tabungan yang
sewaktu-waktu dapat dijual bila diperlukan, disamping sebagai penghasil pupuk yang sangat diperlukan untuk
bercocok tanam. Saat ini permintaan daging domba semakin meningkat, sementara ternak bakalan masih sulit
didapat.
7. Fungsi sungai menjadi tempat pembuangan sampah dari masyarakat sekitar sungai dan limbah-limbah
sisa sektor industry, maupun limbah ternak. Sehingga kondisi ini juga menimbulkan permasalahan.
Permasalahan yang timbul di daerah hulu sungai seperti pemanfaatan lahan pertanian didaerah perbukitan
dengan kemiringan tertentu beralih fungsi dari hutan menjadi lahan pertanian menyebabkan sering terjadinya
pergerakan tanah atau longsor dan bertambahnya lahan kritis diKabupaten Bandung akibat erosi, sedimentasi
dan longsor. Akibat dari kurang baiknya kondisi lingkungan didaerah hulu, terutama sering berkurangnya
fungsi resapan air menyebabkan sedimentasi dan banjir di daerah hilir. Hal tersebut diperparah dengan makin
tingginya alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman/ nonpertanian serta perilaku masyarakat yang
belum dalam mengoptimalkan pengelolaan limbah peternakan sehingga limbahnya masih dibuang melalui
aliran sungai.
8. Pengendalian Pemberantasan Penyakit Hewan adalah upaya pengendalian penyakit yang berdampak pada
kerugian ekonomi secara luas/tinggi karena bersifat menular, menyebar dengan cepat serta berakibat angka
morbiditas dan mortalitas tinggi (memiliki eksternalitas tinggi) atau berpotensi mengancam kesehatan
masyarakat. Penyakit hewan menular strategis yang mendapatkan prioritas seperti AI pada unggas,
brocellosis, dan sejenisnya menjadi tugas pemerintah untuk pengendaliannya. Di samping itu pengendalian
dan pemberantasan penyakit yang bersifat zoonosis juga mendapat prioritas penting karena dipandang
sebagai bagian dari antisipasi perlindungan terhadap kesehatan masyarakat
9. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung dalam peningkatan produksi, budidaya maupun pemasaran
sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
10. Optimalisasi pemanfaatan potensi sumberdaya perikanan melalui kegiatan intensifikasi budidaya perikanan.
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 59
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
PembangunanPeternakan dan Perikanan yang dilaksanakan selama ini telah membawa hasil yang cukup
menggembirakan. Namun demikian, perubahan tatanan global, nasional serta regional yang berkembang dinamis
menuntut percepatan pembangunan peternakan dan perikanan di Kabupaten Bandung secara nyata untuk mampu
menyesuaikan dan memenuhi tantangan lingkungan strategis yang bergerak cepat tersebut. Munculnya kesadaran
untuk menjadikan potensi lokal menjadi sumber pendapatan Peternak dan Pembudidaya ikan sebagai primadona di
tingkat nasional tercermin dalam keputusan pemerintah daerah yang tertera dalam Peraturan Bupati No 11 tahun
2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten BandungpadaMisiKeenam yaitu
“Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdayasaing”.
Peningkatan ekonomi kerakyatan yang berdayasaing merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya beli
masyarakat. Kemampuan daya beli masyarakat erat kaitannya dengan kemiskinan. Semakin besar daya beli
masyarakat, maka semakin kecil tingkat kemiskinan pada suatu daerah. Kemiskinan menyebabkan kemampuan
masyarakat berkurang secara drastis dalam mengakses pelayanan dasar.
Salah satu upaya untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing adalah peningkatan
kemampuan pengelolaan dan permodalan bagi koperasi, usaha mikro,kecil dan menengah; pengembangan industri
produktif berbasis UMKM; penciptaan iklim investasi yang mendukung pengembangan potensi lokal; pengembangan
model kemitraan usaha hulu-hilir; memudahkan aksesibilitas pemasaran produk-produk unggulan daerah hasil
KUMKM; peningkatan promosi dan kerja sama pengembangan potensi investasi; peningkatan keterampilan
kewirausahaan; peningkatan peran dan fungsi lembaga ketenagakerjaan; peningkatan kualitas SDM pencari kerja;
peningkatan sarana dan prasarana pelatihan kerja; peningkatan posisi tawar dan daya saing produk unggulan
daerah; pengembangan potensi agribisnis; memudahkan aksesibilitas pemasaran produk-produk pertanian dan
perikanan; mempermudah akses permodalan; pengembangan kawasan pertanian dan perikanan; penerapan konsep
ekonomi perdesaan melalui One Village One Product (OVOP); pembangunan dan pengembangan kawasan
agropolitan; pembangunan dan pengembangan kawasan terpadu; pembangunan dan pengembangan kawasan
wisata serta penataan pedagang kaki lima dan asongan.
Dinas Peternakan dan Perikanan sesuai dengan fungsinya yaitu pembangunan Peternakan dan Perikanan di
bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang dilaksanakan dan diarahkan untuk mengoptimalkan segenap
potensi yang ada, sehubungan dengan hal tersebut, visi Dinas Peternakan dan Perikanan tahun 2010-2015
ditetapkan sebagai berikut :
4.1. Visi dan Misi
Menjadikan Dinas Peternakan Dan Perikanan sebagai institusi yang profesional dalam mewujudkan
peternakan dan perikanan yang unggul, berdaya saing dengan memanfaatkan Sumber Daya Lokal
yang berwawasan lingkungan.
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 60
Perumusandan penjelasan terhadap visi di maksud, menghasilkan pokok-pokok visi yang diterjemahkan
pengertiannya, sebagaimana tabel di bawah ini:
Tabel 16. Penjelasan Visi, pokok-pokok visi dan Penjelasan
Visi Pokok-pokok visi Penjelasan Visi
Menjadikan Dinas Peternakan dan
Perikanan sebagai institusi yang
profesional dalam mewujudkan
peternakan dan perikanan yang
unggul dan berdaya saing dengan
memanfaatkan Sumber Daya Lokal
yang berwawasan lingkungan.
Institusi yang profesional Menunjukkan institusi yang dikelola
oleh aparatur yang ahli dan
kompeten dibidangnya untuk dapat
memberikan pelayanan yang baik
kepada pelaku usaha peternakan dan
perikanan.
Peternakan dan perikanan
yang unggul
Fokus pelayanan kepada usaha
masyarakat peternakan dan
perikanan Kabupaten Bandung
sehingga menghasilkan produk yang
sesuai standar serta diinginkan oleh
masyarakat untuk memenuhi
kebutuhannya.
Berdaya saing
Keadaan dimana produk Peternakan
dan Perikanan yang mampu bersaing
dengan sehat dalam lingkup regional
maupun nasional yang pada akhitnya
dapat meningkatkan pendapatan
pelaku usaha peternakan dan
perikanan
Sumberdaya lokal Produk peternakan dan perikanan
yang telah dikembangkan,
dipertahankan dan dilestarikan secara
optimal dan berkelanjutan sesuai
dengan iklim usaha di Kabupaten
Bandung dengan menggunakan
teknologi yang ramah lingkungan.
Rencana strategis (Renstra) Dinas Peternakan dan Perikanan tahun 2010-2015 lebih berorientasi pada
peningkatan profesionalisme aparatur dalam mewujudkan pengusaha, masyarakat peternak, petani ikan serta
stakeholder ternak dan ikan untuk menghasilkan produksi yang unggul dan berdaya saing dengan memanfaatkan
sumberdaya lokal dengan tetap memperhatikan kelestarian sumberdaya alam, berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan.
Dengan memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan kedepan dan isu yang ditetapkan serta
dengan memperhitungkan peluang dan potensi yang di miliki untuk mencapai visi tersebut, maka misi yang di
lakukan adalah :
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 61
Misi Pertama : Meningkatkan Kualitas SDM dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan profesionalisme aparatur dalam rangka pelayanan prima.
Adalah salah satu upaya dalam mewujudkan pengusaha ternak dan ikan untuk menghasilkan produksi yang
unggul dan berdaya saing. Hal ini memerlukan proses dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan.
Penyelenggaraan pemerintahan tidak semata-mata bergantung kepada Pemerintah saja, akan tetapi harus bersinergi
antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat secara proporsional dan bertanggungjawab. Proporsional dalam
hal ini mengandung pengertian bahwa setiap domain pemerintahan melaksanakan peran dan fungsinya sesuai dengan
kapasitas yang dimiliki berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bertanggungjawab mengandung
pengertian bahwa pelaksanaan peran dan fungsi setiap domain pemerintahan harus dapat dipertanggungjawabkan
secara objektif berdasarkan prinsip-prinsip kepemerintahan yangbaik (good governance).
Misi Kedua : Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas peternakan dan perikanan berbasis teknologi dan sumberdaya lokal yang unggul.
Dinas Peternakan dan Perikanan selalu berupaya melakukan transfer teknologi kepada pelaku usaha peternakan
dan perikanan melalui kegiatan pelatihan, gelar teknologi dan mengikutsertakan pelaku usaha peternakan dan
perikanan dalam berbagai kegiatan, seminar, perlombaan, pameran, studi banding dan lain sebagainya untuk
menambah wawasan agar pelaku usaha dapat menggali dan memanfaatkan sumberdaya lokal dengan memanfaatkan
teknologi sehingga dapat menghasilkan produk yang unggul.
Misi Ketiga : Menciptakan keseimbangan ekosistem Sumber Daya Alam yang mendukung keberlanjutan pembangunan Peternakan dan Perikanan.
Dinas Peternakan dan Perikanan beserta pemangku kepentingan selalu berorientasi untuk menghasilkan produk
dalam merencanakan dan melaksanakan, yaitu dengan mengacu pada pembangunan berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan tidak hanya dilakukan pada mekanisme kinerja pemerintahan, tetapi harus
dilaksanakan oleh pelaku usaha peternakan dan perikanan dan mengacu pada aturan yang berlaku.
Misi Keempat : Mengembangkan usaha Peternakan dan Perikanan sebagai usaha ekonomi produktif yang mandiri dan berdaya saing.
Usaha Peternakan dan Perikanan Perlu dikembangkan dalam bentuk konsep kawasan agropolitan/minapolitasn
sejalan dengan UU Penataan Ruang No 26/2007, yang juga mengatur tentang Kawasan Agropolitan, Bab I Ketentuan
Umum Nomor 24, Pasal 51 ayat 1 dan 2. Pembangunan kawasan bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi
pelaku usaha dalam mengelola usahanya, mulai dari lingkungan yang mendukung sesuai dengan standar usaha,
sarana dan prasarana yang dapat dipenuhi secara terkoordinir, pola usaha yang dapat dikelola sesuai dengan
permintaan pasar, bankable sampai kepada usaha pengolahan dan pemasarannya yang mampu memfasilitasi
penjualan hasil sehingga menjadi usaha yang perekonomian yang menimbulkan multi player effek.
4.2. Tujuan dan Sasaran
Dalam mewujudkan visi melaluipelaksanaan misi yang telah ditetapkan tersebut di atas, diperlukan adanya
kerangka yang jelas pada setiap misi, menyangkut tujuan dan sasaran yang hendak
dicapai.Tujuandansasaranpadasetiapmisiyangakandijalankan,akanmemberikanarahbagipelaksanaan setiap kegiatan
Dinas Peternakan dan Perikanan baik urusan peningkatan SDM aparatur dan SDM pelaku usaha peternakan dan
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 62
perikanan maupun urusan pilihan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat peternak dan perikanan.
Tujuandansasaranpadapelaksanaanmasing-masingmisi,dapat dilihat padatabel dibawah ini.
Tabel 17. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan(RENSTRA) Kabupaten Bandung Tahun 2010–2015.
Menjadikan Dinas Peternakan Dan Perikanan sebagai institusi yang profesional dalam mewujudkan peternakan dan perikanan yang unggul, berdaya saing dengan memanfaatkan Sumber Daya Lokal yang berwawasan lingkungan.
Misi Tujuan Sasaran
Misi Kesatu:
Meningkatkan kualitas SDM dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan profesionalisme aparatur dalam rangka pelayanan prima
Mendorong Peningkatan kualitas SDM aparatur yang dapat mewujudkan pelayanan prima, serta pemberdayaan masyarakat peternakan dan perikanan yang kreatif dan inovatif dalam pengembangan usaha
1. Peningkatan Kualitas SDM aparatur peternakan dan Perikanan
2. Peningkatan kualitas SDM pelaku usaha peternakan
3. Peningkatan Kualitas SDM pelaku usaha perikanan
Misi Kedua :
Meningkatkan Produksi dan produktivitas komoditas peternakan dan perikanan berbasis teknologi dan sumberdaya lokal yang unggul
1. Terpenuhinya penyediaan produk peternakan dan perikanan dengan Pengembangan agribisnis yang berbasis ekonomi lokal dan berdaya saing
1. Mendorong peningkatan produksi peternakan
2. Peningkatan produksi ikan konsumsi, benih, dan ikan olahan
3. Peningkatan pelayanan perizinan usaha perikanan
4. Peningkatan sarana pemasaran hewan dan pelayanan perizinan usaha peternakan
1. Mendorong peningkatan populasi peternakan
2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian Penyakit ternak dan Ikan untuk peningkatan kualitas produk peternakan dan Ikan
1. Peningkatan kesehatan hewan ternak dan ikan
2. Peningkatan kesmavet untuk mendukung jaminan keamanan pangan
Misi Ketiga:
Menciptakan keseimbangan ekosistem Sumber Daya Alam yang mendukung keberlanjutan pembangunan peternakan dan perikanan
Terkendalinya dampak pembangunan peternakan dan perikanan dengan memperhatikan sarana prasarana dan daya dukung serta serta daya tampung lingkungan
2. Peningkatan pemanfaatan teknologi dan hasil ikutan produksi peternakan dan perikanan
3. Mendorong terwujudnya sistem pengelolaan Sumber daya perikanan yang berwawasan lingkungan
Misi Keempat :
Mengembangkan usaha peternakan dan perikanan sebagai usaha ekonomi produktif yang mandiri dan berdaya saing
Meningkatkan pendapatan untuk meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal
1. Melakukan promosi produk hasil peternakan dan Perikanan
2. Membuat produk olahan yang berdaya saing
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 63
4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Peternakan dan Perikanan
Tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2010-2015 diarahkan untuk lebih
memantapkan penataan di segala bidang dengan memfokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia
termasuk pengembangan kemampuan iptek serta penguatan daya saing perekonomian. Terkait dengan penguatan
daya saing perekonomian tersebut, diantaranya ditempuh melalui peningkatan pembangunan peternakan dan
perikanan dari sumber daya alam lainnya sesuai dengan potensi daerah secara terpadu serta meningkatnya
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pembangunan Peternakan meliputi industri sapi perah, sapi potong , olahan hasil ternak dengan
memperhatikan buangan limbah menjadi sumber energy sehingga tidak mencemari lingkungan. Pembangunan
Perikanan juga meliputi penyediaan benih dan induk berkualitas serta pengolahan hasil perikanan berikut peningkatan
jaringan pemasaran ternak dan ikan
Untuk mewujudkan visi dan misi lebih lanjut dalam Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun
2010-2015 strategi dan arah pembangunan jangka menengah yang akan diterapkan secara berkesinambungan
dengan cara menidentifikasi berbagai faktor yang diharapkan mampu mengantisipasi berbagai permasalahan,
tantangan dan peluang pembangunan secara internal maupun eksternal dalam lima tahun kedepan. Dengan
menggunakan salah satu falsafah yang dianut masyarakat kabupaten Bandung SABILULUNGAN yaitu falsafah saling
membantu, bahu membahu yang menjadi energi kolektif luar biasa yang secara kontekstual terwujud dalam bentuk
kerjasama antara masyarakat peternakan perikanan dengan aparatur dalam menyelesaikan berbagai masalah.
Berdasarkan hasil analisis kondisi saat ini dengan isu-isu strategis, tantangan dan peluang maka strategi yang
dipilih sesuai misi adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kualitas SDM dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan profesionalisme aparatur
dalam rangka pelayanan prima, strateginya adalah :
a. Peningkatan kapasitas SDM aparatur sesuai peran dan fungsinya.
b. Penerapan system reward and punishment yang berkeadilan.
c. Peningkatan pemanfaatan teknologidata dan informasi.
d. Peningkatan disiplinkerja aparatur.
e. Mendorong pengembangan sumberdaya masyarakat peternakan dan perikanan melalui good Farming
practice.
f. Pengembangan sumberdaya masyarakat peternakan dan perikanan melalui peningkatan pengetahuan
bidang peternakan dan perikanan.
2. Meningkatkan Produksi dan produktivitas komoditas peternakan dan perikananberbasis teknologi dan
sumberdaya lokal yang unggul, stategi yang diambil adalah :
a. Optimalisasi penerapan teknologi peningkatan produksi peternakan dan perikanan.
b. Melakukan kerjasama dengan balai penelitian dalam rangka tranfer teknologi untuk peningkatan
produktivitas hasil ternak dan ikan.
c. Menggali potensi sumberdaya lokal yang dapat dikembangkan melalui teknologi terapan.
d. Menerapkan standarisasi untuk produk peternakan dan perikanan.
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 64
e. Menggunakan Induk/Benih Unggul untuk usaha budidaya perikanan.
f. Penyedaan Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan kebutuhan usaha peternakan dan perikanan.
3. Menciptakan keseimbangan ekosistem Sumber Daya Alam yang mendukung keberlanjutan pembangunan
Peternakan dan Perikanan, strategi yang diambil adalah:
a. Optimalisasi pengelolaan limbah peternakan menjadi sumber energi baru dan pupuk alami bagi
masyarakat.
b. Melakukan pengkajian daya dukung lingkungan untuk peningkatan produksi ternak dan ikan di lokasi
pengembangan usaha agar tetap lestari dan berkelanjutan.
c. Peningkatan peran serta masyarakat serta pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan
peternakan dan perikanan.
d. Pengendalian dan pencegahan penyakit hewan menular dan ikan dan meningkatkan pengawasan
KESMAVET.
4. Mengembangkan usaha peternakan dan perikanan sebagai usaha ekonomi produktif yang mandiri dan
berdaya saing, strategi yang diambil adalah :
a. Menciptakan iklim investasi yang mendukung pengembangan potensi lokal.
b. Meningkatkan posisi tawar dan daya saing produk unggulan daerah dengan sertifikasi produk yang
dapat dipertanggungjawabkan.
c. Meningkatkan keterampilan kewirausahaan melalui pelatihan pembuatan produk olahan dari ternak dan
ikan.
d. Membuka jaringan pemasaran produk peternakan dan perikanan di dalam dan luar daerah.
e. Memfasilitasi untuk mendapatkan bantuan permodalan dari perbankan atau bantuan sosial dan
program lainnya dari pemerintah.
f. Pengembangan Kawasan agropolitan /minapolitan peternakan dan perikanan yang terpadu.
Berdasarkan strategi tersebut Dinas Peternakan dan Perikanan menetukan arah kebijakan untuk pembangunan
lima tahun 2010-2015 sebagai berikut:
Meningkatkan sinergitas seluruh komponen masyarakat peternakan dan perikanan, baik aparatur
maupun pelaku usaha peternakan dan perikanan.
Mendukung peningkatan populasi dan produksi melalui pengembangan mutu genetik bibit dan benih
komoditas unggulan, sumberdaya lokal serta pengembangan manajemen usaha peternakan dan
perikanan.
Mendorong dan memfasilitasi pengembangan investasi serta kemitraan yang saling menguntung dan
menguatkan.
Pengembangan usaha dengan pendekatan kawasan, penggunaan teknologi dengan tetap
memperhatikan daya dukung lahan, kelestarian lingkungan dan usaha yang berkelanjutan.
Mengembangkan sistem pengendalian penyakit hewan dan ikan.
Penataan sarana dan prasarana UPTD peternakan dan perikanan.
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 65
Pembangunan Usaha peternakan dan perikanan yang berpihak kepada pengentasan kemiskinan,
perluasan kesempatan kerja dan pertumbuhan usaha peternakan dan perikanan dari yang sifatnya
tradisional, pelaku ekonomi subsistem menjadi pelaku usaha modern.
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 66
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Perumusan Program dan Kegiatan
Dalam perumusan program dan kegiatan tahun 2010-2015 tidak secara otomatis dapat disusun dari
RENSTRA Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Bandung karena Disnakan adalah bagian dari
Kabupaten Bandung, RENSTRA Provinsi maupun Pusat. Program dan kegiatan Dinas Peternakan dan Perikanan
tahun 2010 - 2015 merupakan program lanjutan tahun 2005-2010, yang terdiri dari 7 Program Wajib dan 7
program pilihan yang akan dilaksanakan pada tahun 2010-2015 dimana program dan kegiatan ini didistribusikan
pada setiap bidang yang ada pada Bidang Peternakan, Bidang Perikanan, Bidang Bina Usaha, Bidang Kesehatan
Hewan, Sekretariat , UPTD Perbibitan, UPTD RPH dan UPTD Pembenihan Ikan. Namun demikian dalam
melaksanakan strategi perlu disesuaikan dengan permasalahan dan tugas pekerjaan Bagian dan Sub Bagian dari
Dinas Peternakan Dan Perikanan.
Program dan Kegiatan Dinas Peternakan Dan Perikanan pada Renstra 2013 - 2015 masih
menggunakan format program dan kegiatan tahun 2010 - 2013. Pada program pengembagan budidaya
perikanan terdapat penambahan kegiatan yaitu pembangunan sarana prasarana UPTD pembenihan ikan sebagai
upaya untuk mengakomodir sub kegiatan yang diprioritaskan untuk peningkatan ketersediaan sarana di UPTD
pembenihan ikan dengan berbagai sumber anggaran terutama dari pusat (DAK).
Pada dasarnya penyusunan kegiatan berdasarkan tugas dan fungsi Disnakan yang Berdasarkan Perda
Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 tanggal 17 Desember 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas
Daerah Kabupaten Bandung dan berdasarkan Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas
Pemendagri No 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Dinas Peternakan dan
Perikanan mempunyai Tugas Pokok ”Merumuskan kebijaksanaan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis
operasional di bidang pelayanan dan pengembangan peternakan dan perikanan yang meliputi peternakan,
perikanan, kesehatan hewan dan pembinaan usaha peternakan dan perikanan serta melaksanakan
ketatausahaan dinas yang berdasarkan keperluan untuk mendukungterwujudnya VISI dan MISI serta
pembangunan peternakan dan perikanan dalam 5 tahunmendatang. Atas dasar itu pulalah susunan program dan
kegiatan Dinas Peternakan Dan Perikanan disusun berdasarkan prioritas Bidang dan Sub bagian serta Unit
Pelayanan Teknis yang ada.
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 67
Dalam penyusunan anggaran untuk setiap program yang ditetapkan pemerintah, penyusunan
anggarannya disesuaikan dengan RPJMD Kabupaten Bandung yang telah ditetapkan sekaligus melihat peluang
kemungkinan adanya anggaran dari luar yang dapat dimanfaatkan sehingga sistem penganggaran program-
komponen-kegiatan Dinas Peternakan dan Perikanan yang disarankan di dalam RENSTRA perubahan ini
merupakan sistem yang fleksibel begitu pula dengan penyusunan program dan kegiatan yang ada pada kurun
pelaksanaan Renstra 2013-2015 dapat melakukan penambahan program dan kegiatan yang mendukung pada
Visi Misi Kepala Daerah dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku juga memperhatikan
munculnya isu – isu strategis yang baru yang tidak dapat dihindari maupun diprediksi sebelumnya.
5.2. Program dan Kegiatan 2010 - 2015
Sejalan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran serta strategi kebijakan yang diambil, ditetapkan 7
Program Wajib dengan 20 Kegiatan dan 7 (Tujuh) program pilihan dengan 17 kegiatan yang akan dilaksanakan
pada tahun 2010-2015 yaitu,:
7 Program Wajib:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ( 10 kegiatan )
2. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur ( 4 kegiatan )
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan ( 2 kegiatan )
6. Program Pengembangan Data/ Informasi / Statistik Daerah ( 1 kegiatan )
7. Program penataan Peraturan Perundang-Undangan ( 1 kegiatan )
7 ( Tujuh ) Program Pilihan :
1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak ( 4 kegiatan )
2. Program Peningkatan produksi Hasil Peternakan ( 3 kegiatan )
3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan ( 2 kegiatan )
4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan ( 2 kegiatan )
5. Program Pengembangan Budidaya Perikanan ( 4 kegiatan )
6. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan ( 1 kegiatan )
7. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air payau dan Air Tawar ( 1 kegiatan )
Namun jika diperjalanan terdapat program/kegiatan yang memang perlu ditambahkan maka dokumen
program/kegiatan yang sudah ada akan disesuaikan.
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 68
5.3. Indikator Kinerja
Indikator ini merupakan gambaran kinerja yang dihasilkan oleh Dinas Peternakan Dan Perikanan
berdasarkan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka menudukung visi misi Dinas maupun Kepala Daerah
dan di susun berdasarkan estimasi dan ekspektasi hasil yang dapat dicapai di akhir tahun renstra.
Dari 7 program wajib dan 7 program pilihan yang ada memiliki beberapa Indikator kegiatan
sebagaimana dapat dilihat pada lampiran tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja,
Kelompok Sasasaran dan Pendanaan Indikatif SKPD. Pagu Indikatif yang direncanakan merupakan anggaran
yang dibuat berdasarkan predisksi kenaikan harga dan skala prioritas.
Adapun yang menjadi Indikator makro dari pembangunan peternakan dan perikanan di Kabupaten
Bandung Tahun 2010 sampai dengan 2015 ialah seperti pada dibawah ini:
[Renstra Disnakan 2010-2015] Page 69
Tabel 18. Indikator Makro Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan (Perubahan RENSTRA) Kabupaten Bandung Tahun 2010–2015
INDIKATOR
TARGET/ REALISASI KINERJA PADA TAHUN KE-
2011* 2012* 2013* 2014 2015
Persen pelaku usaha perikanan terlatih (%)
4.24 10.81 15.14 19.17 23.19
Pelatihan SDM Peternakan (orang) 1.69 9.79 14.26 16.03 17.80
Jumlah Ruminansia Besar (63,494 ekor) 73.252 60.104 61.103 62.703 63.493
Jumlah Ruminansia Kecil (268,102 ekor) 254.836 259.775 268.031 265.297 268.103
Jumlah ternak unggas (6,159,209 ekor) 6.862.229 5.112.029 5.312.122 5.388.355 6.159.209
Jumlah penyediaan Daging (31.181 Ton) 57356 27839 28799 29095 31181
Jumlah penyediaan Telur (8,701 Ton) 7,828 7,297 7,639 7,795 8,701
Jumlah penyediaan Susu (64,267 Ton) 67,445 59,157 59,937 61,516 64,267
Persen peningkatan Ikan konsumsi (Ton) 7.18 15.41 10.94 7 7
Persen peningkatan Benih (ribek) 6 7 14 7 7
Jumlah kelompok/UPR pembenihan dan pembudidaya ikan/pokdakan yang meningkat kapasitasnya (kumulatif kelompok)
72 126 186 241 296
Jumlah pelaku usaha budidaya perikanan bersertifikat CBIB (kumulatif orang)
17 34 49 69 94
Persen jumlah penyakit hewan prioritas yang tertanggulangi (%) 16 20 24 28 32
Persen status kesehatan (%) 60 62,5 63,75 65 66,25
Persen pemanfaatan teknologi peternakan ( orang)
1.33 1.92 2.33 2.60 2.89
Jumlah masyarakat yang aktif mengawasi lingkungan budidaya (kumulatif Pokmaswas)
0 3 3 6 9
Jumlah kelestarian ikan diperairan umum (kumulatif lokasi)
11 18 27 38 50
Jumlah pelaku usaha pengolahan hasil ternak yang bersertifikat (unit usaha)
33 40 48 58 70
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 70
INDIKATOR
TARGET/ REALISASI KINERJA PADA TAHUN KE-
2011* 2012* 2013* 2014 2015
Jumlah pelaku usaha pengolahan ikan bersertifikat (unit usaha)
23 35 50 70 95
Persen peningkatan produksi olahan ikan (%)
9.71 6 7.77 6 5.9
Persen peningkatan produksi olahan ternak (%)
8.12 29.44 11.84 8.44 9.67
* Realisasi pada tahun bersangkutan.
[Renstra Disnakan 2010-2015] Page 71
5.4. Kelompok Sasaran
Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumya, bahwa sasaran yang akan dicapai koheren dengan 4
misi Disnakan yaitu Meningkatkan kualitas SDM dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan
profesionalisme aparatur dalam rangka pelayanan prima,Meningkatkan Produksi dan produktivitas komoditas
peternakan dan perikanan berbasis teknologi dan sumberdaya lokal yang unggulMenciptakan keseimbangan
ekosistem Sumber Daya Alam yang mendukung keberlanjutan pembangunan peternakan dan
perikananMengembangkan usaha peternakan dan perikanan sebagai usaha ekonomi produktif yang mandiri
dan berdaya saing
Pencapaian hasil terhadap kelompok sasaran tersebut dijabarkan lebih lanjut di setiap program dan
kegiatan yang ada di Dinas Peternakan dan Perikanan itu sendiri, sehingga setiap program dan kegiatan yang
ada merupakan suatu kegiatan yang saling terkait untuk mewujudkan apa yang diharapkan pada sasaran yang
ada. Indikator Program dan kegiatan pada renstra 2010 – 2015 dijabarkan lebih lanjut di setiap tahun rencana
yang dapat dilihat pada lampiran Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja, Kelompok
Sasasaran dan Pendanaan Indikatif SKPD.
5.5. Pagu Indikatif
Pagu Indikatif yang direncanakan merupakan anggaran yang dibuat berdasarkan kebutuhan, prediksi kenaikan
harga, skala prioritas dan mencari peluang terhadap adanya anggaran yang mungkin dapat dijadikan sumber
untuk mengoptimalkan hasil kegiatan. Pagu indikatif untu tiap tahunnya dapat dilihat pad lampiran 5.1.
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 72
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD KABUPATEN BANDUNG
Arah pembangunan Kabupaten Bandung menekankan pada esksistensi Kabupaten Bandung pada
tingkat regional nasional bahkan global dengan memperhatikan pembangunan desa, pemerintahan yang baik dan
berlandaskan pada basis agama, kebudayaan tradisional, serta memperhatikan keseimbangan lingkungan.
Adapun tujuan dan sasaran yang ditetapkan pada masa pembangunan 5 tahun kedepan ialah sebagai berikut:
Tabel 19. Misi, Tujuan, dan Sasaran Perubahan RPJMD Kabupaten Bandung tahun 2010-2015
Misi Tujuan Sasaran
Misi kesatu :
“Meningkatkan profesionalisme birokrasi”.
Mewujudkan pelayanan publik yang prima
1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan.
2. Terwujudnya regulasi penyelanggaraan daerah
3. Meningkatnya SDM aparatur yang profesional
4. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah
5. Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
6. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan daerah
Misi kedua :
“Meningkatkan kualitas SDM (pendidikan dan kesehatan) yang berlandaskan Iman dan takwa serta melestarikan budaya sunda”.
Meningkatnya kualitas SDM yang berbudi pekerti luhur, berbudaya sunda dan berlandaskan iman
dan taqwa.
1. Meningkatnya penduduk melek huruf
2. Meningkatnya penduduk bersekolah
3. Meningkatnya kualitas tenaga pendidikan
4. Meningkatnya prestasi olah raga dan peran pemuda dalam pembangunan
5. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
6. Meningkatnya prilaku Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat serta menggunakan fasilitas kesehatan
7. Meningkatnya keberfungsian sosial bagi PMKS
8. Terkendalinya pertumbuhan penduduk
9. Meningkatnya kegaiatan keagamaan
10. Terwujudnya pelestarian budaya sunda
11. Meningkatnya minat baca masyarakat
Misi ketiga :
“Memantapkan
Pembangunan
Perdesaan”.
Meningkatkan pembangunan desa menuju desa yang mandiri.
1. Meningkatnya infrastruktur desa
2. Meningkatnya perkembangan kemandirian desa
3. Meningkatnya Kemandirian pangan.
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 73
Misi Tujuan Sasaran
Misi keempat :
“Meningkatkan
keamanan dan ketertiban
wilayah”.
Mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat
1.Tersedianya hukum daerah yang mendukung Kamtibmas
2. Menurunnya tingkat pelanggaran Perda
3. Meningkatkan Kuantitas dan kualitas aparat penegak Perda
4. Meningkatnya kewaspadaan dini/ deteksi dini di masyarakat.
5. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam berwawasan kebangsaan dan Kamtibmas
Misi kelima :
“Meningkatkan
ketersediaan
infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah”.
Mewujudkan keserasian pembangunan infrastruktur dan tata ruang wilayah.
1. Meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar wilayah.
2. Meningkatnya pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
3. Terwujudnya kawasan perumahan yang sehat dan layak huni.
4. Terwujudnya sistem transportasi yang tertib dan lancar.
Misi Keenam "Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing
Meningkatkan kontribusi ekonomi kerakyatan terhadap perekonomian daerah.
1. Meningkatnya pelaku KUKM dan pelaku usaha modal besar.
2. Meningkatnya kualitas tenaga kerja
3. Berkembangnya usaha agribisnis berbasis ekonomi lokal dan berdaya saing
4. Memgembangkan kawasan wisata terpadu dalam tatanan integrasi ekonomi lokal
Misi ketujuh :
“Memulihkan
keseimbangan lingkungan
dan menerapkan pembangunan berkelanjutan”.
Menciptakan lingkungan yang serasi dan seimbang dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta melaksanakan mitigasi bencana.
1. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan
2. Terciptanya lingkungan yang bersih dan hijau
3. Terselenggaranya konservasi sumber daya alam
4. Berkurangnya tingkat resiko bencana dan kebakaran
Sumber : Perubahan RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015
Adapun berdasarkan pada hasil rumusan indikator pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Bandung pada Renstra untuk periode pembangunan 2010-2015; jika disesuaikan dengan Tujuan dan sasaran
RPJMD Kabupaten Bandung semuanya mendukung, namun yang secara langsung mendukung pencapain
Tujuan dan sasaran Kabupaten ialah seperti terlihat pada dibawah ini.
[Renstra Disnakan 2010-2015] Page 74
Tabel 20. Indikator Dinas peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung yang secara langsung mendukung tujuan dan sasaran Kabupaten Bandung
Tujuan RPJMD Kabupaten Ke: Sasaran RPJMD Kabupaten Ke: Indikator Pembangunan Disnakan
1. Mewujudkan pelayanan publik yang prima
1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan. Terlaksananya Adminsitrasi Perkantoran, Terpenuhinya sarana prasarana aparatur, dan meningkatnya disiplin pegawai serta meningkatnya sistem pelaporan keuangan dan kinerja
Peningkatan personil pada Dinas Peternakan dan Perikanan
3. Meningkatnya SDM aparatur yang profesional. Fasilitasi pelatihan barang/jasa
Sertifikasi keurmaster
Fasilitasi diklatpim
Pelatihan bendaharawan
4. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah
Terlaksananya Adminsitrasi Perkantoran, Terpenuhinya sarana prasarana aparatur, dan meningkatnya disiplin pegawai serta meningkatnya sistem pelaporan keuangan dan kinerja
6. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan daerah Terlaksananya Adminsitrasi Perkantoran, Terpenuhinya sarana prasarana aparatur, dan meningkatnya disiplin pegawai serta meningkatnya sistem pelaporan keuangan dan kinerja
6. Meningkatkan kontribusi ekonomi kerakyatan terhadap perekonomian daerah
3. Berkembangnya usaha agribisnis berbasis ekonomi lokal dan berdaya saing
Pelatihan SDM Pelaku usaha ikan dan peternakan
Peningkatan populasi ternak
Peningkatan jumlah akseptor IB (akseptor)
Penyediaan bibit ternak sapi perah dari UPTD perbibitan ternak
Meningkatnya kapasitas pelaku usaha pembudidaya ternak yang mendorong
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 75
Tujuan RPJMD Kabupaten Ke: Sasaran RPJMD Kabupaten Ke: Indikator Pembangunan Disnakan
peningkatan produksi hasil peternakan
Meningkatkan produksi Daging, Susu, dan Telur
Peningkatan produksi ikan konsumsi
Peningkatan produksi benih ikan
Peningkatan produk olahan ikan
Tersedianya benih ikan yang berkualitas dan unggul di UPTD BBI
Meningkatnya kapasitas kelompok/UPR pembenihan dan pembudidaya ikan/pokdakan (kumulatif kelompok)
Meningkatnya pelaku usaha budidaya perikanan bersertifikat CBIB (kumulatif orang)
Rekomendasi izin usaha perikanan yang ditebitkan
Rekomendasi izin usaha peternakan yang ditebitkan
Penyediaan sarana dan prasarana pasar hewan 3 paket (FS, DED, Pengadaan lahan)
Peningkatan Pelayanan Kesehatan hewan UPTD Puskeswan
Meningkatnya jumlah penyakit hewan prioritas yang tertanggulangi
Meningkatnya status kesehatan
Pengawasan dan pembinaan pelaku penghasil PAH
Pengawasan kualitas produk PAH
Peningkatnya pemanfaatan teknologi peternakan
7. Menciptakan lingkungan yang serasi dan seimbang
1. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian terhadap Terlaksananya pembuatan Biogas
[Renstra Disnakan 2-2015] Page 76
Tujuan RPJMD Kabupaten Ke: Sasaran RPJMD Kabupaten Ke: Indikator Pembangunan Disnakan
dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta melaksanakan mitigasi bencana
pencemaran dan kerusakan lingkungan Terlaksananya pembuatan kompos
Terjaganya kelestarian ikan diperairan umum
Meningkatnya masyarakat yang aktif mengawasi lingkungan budidaya
Sumber : RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 dengan perbandingan pada indikator pada Dinas peternakan Dan Perikanan.
[Renstra Disnakan 2010-2015] Page 77
Berdasarkan perbandingan pada tabel kegiatan Dinas Peternakan dan Perikanan lebih terkonsentrasi
pada tujuan yang ke-enam dari RPJMD yaitu “Meningkatkan kontribusi ekonomi kerakyatan terhadap
perekonomian daerah”. Sedangkan pada tujuan yang ke-satu dan ke-tujuh indikatornya bersifat spesifik untuk
aparatur pada indikator pertama dan mengenai lingkungan pada tujuan ketujuh
[Renstra Disnakan 2010-2015] Page 78
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3.00 4 5
- Fasilitasi pelatihan barang
jasa 10 orang Orang 2 2 2 2 2 1 2 3 50 100 150.00 0 0
- Terbentuknya tim penilai
jabatan fungsional (1 tim)
Tim
1 buah perbup
dan
administrasi
lainya
operasional
untuk
melayani 12
orang 0 0 0 0 0 0.00 0 0
- Sertifikasi keurmaster 8
orang Orang 0 0 8 0 0 0 0 2 0 0 0.00 0 0
- Pelatihan inseminator 9
orang Orang 3 0 3 0 3 3 3 0 100 0 0.00 0 0
- Pelatihan bendaharawan 7
orang Orang 1 2 2 2 1 0 1 100 0 50.00 0 0
Terlaksananya Adminsitrasi
Perkantoran, Terpenuhinya
sarana prasarana aparatur,
dan meningkatnya disiplin
pegawai serta meningkatnya
sistem pelaporan keuangan
dan kinerja
% 20 20 20 20 20 20 20 23.8 100 100 119.00 0 0
Terlaksananya Pelayanan
Jasa telepon, pembuangan air
kotor dan perbaikan listrik 60
bulan Bulan 12 12 12 12 12 12 12 0 100 100 0.00 0 0
Terlaksananya Jasa
perbaikan Peralatan dan
Perlengkapan kantor 25 paketPaket 5 5 5 5 5 5 5 5 100 100 100.00 0 0
Tersedianya petugas serta
bahan dan peralatan
kebersihan kantor 5 paket Paket 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100.00 0 0
Tersedianya alat tulis kantor
5 paket Paket 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100.00 0 0
Tersedianya Kebutuhan
Barang Cetakan 5 paket Paket 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100.00 0 0
Terlaksanannya pengadaan
alat-alat listrik dinas 5 paketPaket 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100.00 0 0
Tabel 2.1
Pencapaian kinerja Pelayanan Dinas Peternakan Dan Perikanan tahun 2010-2012
Kabupaten Bandung
Indikator keluaran Target Indikator Target renstra tahun ke- Realisasi Capaian tahun ke- Rasio Capaian pada tahun ke-
Page 74
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3.00 4 5
Indikator keluaran Target Indikator Target renstra tahun ke- Realisasi Capaian tahun ke- Rasio Capaian pada tahun ke-
Terlaksananya proses
pengadaan peralatan dan
perlengkapan kantor 5 paketPaket 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100.00 0 0
Terlaksananya Pembayaran
Langganan Koran dan
Majalah 60 bulanBulan 12 12 12 12 12 12 12 12 100 100 100.00 0 0
Terlaksananya pengadaan
makanan dan minuman
kebutuhan rapat dan tamu 60
bulan Bulan 12 12 12 12 12 12 12 12 100 100 100.00 0 0
Terlaksananya Koordinasi
dan Konsultasi ke luar daerah
775 HOK HOK 155 155 155 155 155 360 155 252 232.25806 100 162.58 0 0
Terlaksananya Koordinasi
dan Konsultasi ke dalam
daerah 2175 HOK HOK 435 435 435 435 435 398 431 380 91.49 99.08 87.36 0 0
Peran serta Dinas dalam 5
even peringati hari bersejarah
25 kali Kali 5 5 5 5 5 3 4 4 60 80 80.00 0 0
Terlaksananya pengadaan
mebeuler (Kursi, meja, Meja
Rapat) 20 paket Paket 4 4 4 4 4 4 4 4 100 100 100.00 0 0
Terlaksananya pemeliharaan
gedung kantor 30 paketPaket 6 6 6 6 6 5 6 6 83.333333 100 100.00 0 0
Terpenuhinya kebutuhan
Pemeliharaan dan kebutuhan
BBM untuk Kendaraan dinas
60 bulan Bulan 12 12 12 12 12 12 12 12 100 100 100.00 0 0
Terlaksananya pemeliharaan
perlengkapan gedung 10
paketPaket 2 2 2 2 2 2 2 2 100 100 100.00 0 0
Terlaksananya proses
pengadaan seragam dan
pakaian olahraga 4 paket Paket 1 1 1 1 0 0 1 0 0 100.00 0 0
Terfasilitasinya monitoring,
evaluasi, pelaporan dan
fasilitasi perencanaan
program Dinas (3jenis) 31
dokumen Dokumen 6 6 6 6 7 13 7 7 216.66667 116.666667 116.67 0 0
Page 75
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3.00 4 5
Indikator keluaran Target Indikator Target renstra tahun ke- Realisasi Capaian tahun ke- Rasio Capaian pada tahun ke-
Terlaksananya penyusunan
laporan keuangan dan
administrasi keuangan 5
paket Paket 1 1 1 1 1 1 2 1 100 200 100.00 0 0
- Pelatihan inseminator dari
peternak 27 orang Orang 9 0 9 0 9 9 0 9 100 0 100.00 0 0
- Pelatihan SDM Pelaku
usaha ikan 3250 orang Orang650 650 650 650 650
685 1097 700 105.38462 168.77 107.69 0 0
- Pembesar yang bersertifikat
80 orang Orang0 20 20 20 20
0 15 0 0 75 0.00 0 0
- Pembenih bersertifikat 15
orang Orang0 0 5 5 5
0 0 0 0 0 0.00 0 0
- Manager pengendali mutu
13 orang Orang0 0 3 5 5
0 1 0 0 0 0.00 0 0
- Pelatihan SDM Peternakan
1100 orang Orang220 220 220 220 220
210 1005 555 95.45 456.82 252.27 0 0
- Jumlah Pengolah Produk
perikanan yang sertifikasi 10
orang Orang
2 2 2 2 2
0 0 8 0 0 400.00 0 0
1. Meningkatnya populasi
Sapi perah ( ekor) Ekor 31,277 37,495 32,831 33,751 34,696
36,403 31,937 32,358 116.38904 85.18 98.56 0 0
2. Meningkatnya populasi
Sapi potong (ekor) Ekor 17,997 37,677 28,552 28,952 28,798
36,849 28,067 28,745 204.75 74.49 100.68 0 0
3. Meningkatnya populasi
Domba (ekor) Ekor231257 239,929 237166 242,562 241,981
234,795 231,257 241,910 101.5299 96.39 102.00 0 0
4. meningkatnya populasi
Unggas menjadi 9.570.064
ekor Ekor
6,862,229 7,119,563 5,436,698 5,388,355 6,159,209
6,862,229 5,112,029 5,312,122 100 71.80 97.71 0 0
- Penyediaan bibit ternak sapi
perah dari UPTD perbibitan
ternak sebanyak 68 ekorEkor
12 14 14 14 14
12 14 14 100 100 100.00 0 0
- Pemotongan ternak di RPH
sebanyak 46.000 ekor Ekor 9,050 14,000 14,280 14,566 14,857
9526 12960 14830 105.25967 92.57 103.85 0 0
- meningkatkan produksi:
a. Daging (Ton) Ton 53,287 77,161 28,873 29,095 31,181 57,356 27,839 28799 107.63601 36.08 99.74 0 0
b. Telur (Ton) Ton 9,008 8,731 7,745 7,795 8,701 7,828 7,297 7639 86.900533 83.58 98.63 0 0
c. Susu (Ton) Ton 66,210 79,374 60,831 61,516 64,267 67,445 59,157 59937 101.86528 74.53 98.53 0 0
- Peningkatan teknologi
pakan yang berkualitas 50
paket Paket
10 10 10 10 10
10 8 10 100 80 100.00 0 0
- Penyediaan sarana prasana
peternakan 100 paketPaket
20 20 20 20 20
20 42 55 100 210 275.00 0 0
-Penyediaan lahan HMT 100
Ha Ha20 20 20 20 20
20 15 15 100 75 75.00 0 0
Page 76
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3.00 4 5
Indikator keluaran Target Indikator Target renstra tahun ke- Realisasi Capaian tahun ke- Rasio Capaian pada tahun ke-
- Peningkatan promosi produk
peternakan dan perikanan
unggulan 5 kali Kali
1 1 1 1 1
1 1 1 100 100 100.00 0 0
- Ikan konsumsi 10.956,53
Ton Ton8,694.25 10,033.60 10,750.16 7.00 7.00
8,695 10,398 11,131 100.01 103.63 103.54 0 0
- Benih 1,518,139 Ribek Ribek 1,158,181 1,239,254 1,326,002 7 7 1,188,641 1,317,721 1,410,650 102.62999 106.33 106.38 0 0
- Olahan 14.370,30Ton Ton 11,382.62 12,065.58 12,789.52 13,556.89 14,370.30 11,951 12,474 13,004 104.99 103.38 101.67 0 0
- UPTD yang representatif 3
buahBuah
1 Pengajuan
proposal ke
KKP
1 1 0
0 0 0 0 0 0.00 0 0
- Tersedianya benih ikan yang
berkualitas dan unggul
sebanyak 19.661.940 Ekor di
BBI Ekor
15,000,000 16,050,000 17,173,500 18,410,361 19,699,090
15,049,317 16,070,000 17,173,526 100.32878 100.124611 100.00 0 0
- Rekomendasi izin usaha
perikanan yang ditebitkan 100
dari 8819 orang Orang
15 20 20 20 25
15 23 31 100 115 155.00 0 0
- Terbangunya sentra pasar
ikan sebanyak 3 unit unit1 1 1
0 0 0 0 0 0.00 0 0
- Rekomendasi izin usaha
peternakan yang ditebitkan 50
orang orang
10 10 10 10 10
10 12 6 100 120 60.00 0 0
- Penyediaan sarana dan
prasarana pasar hewan 3
paket (FS, DED, Pengadaan
lahan) paket
1 buah FS 1 buah DED
dan
pengadaan
lahan
pembangunan
1 unit
operasional
20 orang dari
31 kecamatan0
Penentuan
lokasi
1 buah FS
dan
pengurugan
lahan 0 100 100.00 0 0
- Pelayanan Kesehatan
45.790 ekor ekor 7,500 8,250 9,075 9,983 10,982 7,722 11,243 9,658 102.96 136.278788 106.42 0 0
- Fasilitasi Pembangunan unit
Puskeswan yang berstandar
2 unit unit 1 1 0 2 0 0 200 0.00 0 0
- Penanggulangan PHMS
283.099 ekor (untuk 5
penyakit) ekor 55,899 56,200 56,500 57,000 57,500 55,899 57,196 61244 100 101.772242 108.40 0 0
- Fasilitasi sertifikasi unit PAH
4 unit unit 1 1 1 1 0 1 2 0 100 200.00 0 0
- Pengawasan dan
pembinaan pelaku penghasil
PAH 900 orang orang 90 90 240 240 240 90 90 240 100 100 100.00 0 0
- Pengawasan kualitas produk
PAH 800 sampel sampel 160 160 160 160 160 160 100 100 100 62.5 62.50 0 0
- Penataan sarana prasarana
RPH 36 paket paket 7 7 7 7 8 18 7 11 257.14286 100 157.14 0 0
- Penyediaan data
pemotongan sapi betina
produksi 2 kali kali
- - 1 1 -
0 0 0 0 0 0.00 0 0
Page 77
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3.00 4 5
Indikator keluaran Target Indikator Target renstra tahun ke- Realisasi Capaian tahun ke- Rasio Capaian pada tahun ke-
- Kompensasi pemotongan
sapi betina produktif 20 ekorekor
- - - - 50
0 0 0 0 0 0.00 0 0
- Terlaksananya pembuatan
Biogas 245 unitunit 60 40 46 8 8 60 40 24 100 100 52.17 0 0
dan kompos 175 unit unit 43 35 35 15 15 43 30 20 100 85.71 57.14 0 0
Terbentuknya kelompok
masayarakat pengawas
lingkungan PU 5 lokasi lokasi
1 1 1 1 1
1 1 0 100 100 0.00 0 0
Melaksanakan Kajian di
perairan umum sebelum
melakukan restocking 10
lokasi lokasi
2 2 2 2 2
2 2 3 100 100 150.00 0 0
Restocking di perariran umum
8.255 (liter) liter 1,250 1,455 1,650 1,850 2,050
1250 1455 1690 100 100 102.42 0 0
Pembentukan Culture Base
Fishery (CBF) disetiap
perairan umum 5 paketpaket
1 1 1 1 1
1 1 1 100 100 100.00 0 0
Ikutserta dalam pameran
tingkat pusat dan provinsi 20
kali kali
4 4 4 4 4
4 0 4 100 0 100.00 0 0
Terpromosikanya hasil produk
peternakan dan perikanan 20
kali kali
4 4 4 4 4
4 1 3 100 25 75.00 0 0
Page 78
1 2 1 2 3 4 5 Target (%) Realisasi (%)
9,045,388,500 8,853,031,500 10,965,958,000 12,740,795,565 13,311,091,237 8,760,759,026 12,085,586,246 17,562,889,303 - - 10.60 37.95
2,148,863,750 1,148,531,500 2,295,258,000 2,421,046,125 2,405,111,437 2,092,398,151 1,573,329,176 1,830,419,019 - - 14.53 (24.81)
705,931,500 576,151,500 630,960,000 686,404,000 754,135,500 674,338,401 898,587,926 735,650,719 - - 2.45 33.25
33,050,000 33,050,000 35,363,000 38,900,000 42,789,000 25,759,623 42,559,276 36,294,434 6.75 65.22
9,250,000 9,250,000 19,175,000 20,192,000 21,311,000 9,250,000 9,250,000 12,500,000 29.54 -
70,000,000 70,000,000 77,000,000 84,700,000 93,170,000 70,000,000 69,988,500 91,377,000 7.50 (0.02)
93,552,000 93,552,000 102,900,000 113,197,000 124,517,000 93,149,483 98,905,200 87,487,800 7.50 6.18
59,877,000 59,877,000 65,809,000 72,390,000 79,629,000 59,536,795 114,522,500 90,379,200 7.48 92.36
7,000,000 7,000,000 7,700,000 8,470,000 9,317,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7.50 -
48,000,000 48,000,000 52,800,000 58,080,000 63,888,500 47,720,000 206,464,450 145,704,450 7.50 332.66
15,000,000 15,000,000 16,500,000 18,150,000 19,965,000 15,000,000 16,250,000 13,000,000 7.50 8.33
154,822,500 25,042,500 26,290,000 28,135,000 30,948,000 135,170,000 32,200,000 26,300,000 (15.46) (76.18)
98,100,000 98,100,000 103,000,000 110,215,000 121,230,000 98,100,000 183,300,000 122,187,835 5.50 86.85
91,700,000 91,700,000 96,285,000 103,024,000 113,325,000 91,700,000 83,450,000 77,000,000 5.50 (9.00)
25,580,000 25,580,000 28,138,000 30,951,000 34,046,000 21,952,500 34,698,000 26,420,000 7.50 58.06
475,940,000 475,940,000 523,043,000 675,885,000 633,471,000 472,153,000 578,071,250 1,029,242,300 - - 8.21 22.43
- - - - - - - 307,885,000 -
16,275,000 16,275,000 17,900,000 19,692,000 21,662,000 16,275,000 25,845,000 14,000,000 7.50 58.80
85,240,000 85,240,000 93,764,000 103,140,000 113,454,000 85,023,000 174,770,000 182,809,300 7.50 105.56
358,080,000 358,080,000 393,900,000 433,276,000 476,600,000 354,655,000 359,339,000 509,738,000 7.50 1.32
16,345,000 16,345,000 17,479,000 19,777,000 21,755,000 16,200,000 18,117,250 14,810,000 7.52 11.83
100,000,000
- - 40,000,000 - - - (25.00) -
Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Penyediaan Makanan dan Minuman
Peringatan Hari-Hari Bersejarah
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Pengadaan Mobil abatan
Pengadaan Mebeulair
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung berkala kantor
Tabel 2.2
Anggaran dan realisasi Pendanaan pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2011-2013
Kabupaten Bandung
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan
Target Anggaran Pada tahun ke- Realisasi Anggaran Pada tahun ke- Rata-rata pertumbuhan
3 4 5
Jumlah Total
Urusan Wajib Setiap SKPD
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Pemeliharaan lahan peternakan dan perikanan
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik
Penyediaan Jasa Peralatan dan perlengkapan kantor
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan
Kantor
Penyediaan Peralatan dan perlengkapan kantor
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah
Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke dalam daerah
Page 85
1 2 1 2 3 4 5 Target (%) Realisasi (%)
9,045,388,500 8,853,031,500 10,965,958,000 12,740,795,565 13,311,091,237 8,760,759,026 12,085,586,246 17,562,889,303 - - 10.60 37.95
2,148,863,750 1,148,531,500 2,295,258,000 2,421,046,125 2,405,111,437 2,092,398,151 1,573,329,176 1,830,419,019 - - 14.53 (24.81)
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan
Target Anggaran Pada tahun ke- Realisasi Anggaran Pada tahun ke- Rata-rata pertumbuhan
3 4 5
Jumlah Total
Urusan Wajib Setiap SKPD
40,000,000 8,000,000 (25.00) -
96,840,000 96,440,000 101,255,000 158,757,125 117,504,937 95,680,000 96,670,000 65,526,000 - - 8.85 1.03
77,900,000 77,500,000 81,375,000 87,478,125 96,225,937 77,500,000 72,500,000 55,684,000 5.50 (6.45)
18,940,000 18,940,000 19,880,000 21,279,000 21,279,000 18,180,000 24,170,000 9,842,000 3.00 32.95
50,000,000
667,650,000 - 1,000,000,000 900,000,000 900,000,000 653,674,500 - - - - (27.50) (100.00)
667,650,000 1,000,000,000 900,000,000 900,000,000 653,674,500 - - (27.50) (100.00)
202,502,250 - - - - 196,552,250 - - - - (25.00) (100.00)
202,502,250 196,552,250 - - (25.00) (100.00)
5,035,222,750 6,374,500,000 7,126,200,000 8,355,799,440 8,917,134,800 4,869,038,475 8,417,899,950 10,191,004,269 - - 15.59 72.89
578,429,250 667,500,000 1,142,560,000 1,294,895,000 1,371,415,000 571,161,515 1,065,398,300 1,386,422,984 - -
26.45 86.53
230,222,000 345,000,000 618,150,000 715,015,000 725,830,000 229,974,365 333,968,500 676,227,450 36.55 45.22
19,200,000 30,000,000 102,720,000 112,720,000 135,000,000 19,200,000 77,660,000 274,470,534 82.04 304.48
238,126,000 192,500,000 200,000,000 225,000,000 250,000,000 231,378,400 553,968,700 231,001,500 2.09 139.42
90,881,250 100,000,000
221,690,000 242,160,000 260,585,000 90,608,750 99,801,100 204,723,500 37.14 10.15
2,085,084,000 3,462,000,000 3,600,500,000 4,510,250,000 4,825,000,000 2,044,164,580 3,745,720,200 5,115,192,230 - - 25.57 83.24
443,118,000 815,000,000
500,500,000 1,110,250,000 1,025,000,000 440,508,380 838,979,600 839,181,730 39.87 90.46
154,245,000 957,000,000
1,300,000,000 1,500,000,000 1,800,000,000 152,582,500 952,943,500 1,349,364,300 147.92 524.54
1,487,721,000 1,690,000,000 1,800,000,000 1,900,000,000 2,000,000,000 1,451,073,700 1,953,797,100 2,926,646,200 7.73 34.64
435,645,000 445,000,000 463,140,000 500,654,440 550,719,800 338,583,030 401,227,300 946,535,955 - - 6.08 18.50
285,240,000 330,000,000
345,140,000 379,654,440 417,619,800 276,443,100 298,183,500 317,832,355 10.07 7.86
Program peningkatan produksi hasil peternakan
Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak
Pembibitan dan perawatan ternak
Pengembangan agribisnis peternakan
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi
peternakan
Pengawasan dan pembinaan penerapan kesmavet dan
kesrawan
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ihtisar Realisasi
Kinerja SKPD
Penyusunan Pelaporan Keuangan semesteran
Program Pengembangan Data/ Informasi / Statistik Daerah
Kegiatan Penyusunan Dan Pengumpulan Data/ Statistik Daerah
Program penataan Peraturan Perundang-Undangan
Legislasi Rancangan Pertaturan Perundang - Undangan
Urusan Program Pilihan Pertanian
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular
ternak
Kegiatan Pemusnahan Ternak yang terjangkit Penyakit endemik
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium
Pendidikan dan pelatihan teknis dinas
penyusunan potensi pendapatan peternakan dan perikanan
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan
Page 86
1 2 1 2 3 4 5 Target (%) Realisasi (%)
9,045,388,500 8,853,031,500 10,965,958,000 12,740,795,565 13,311,091,237 8,760,759,026 12,085,586,246 17,562,889,303 - - 10.60 37.95
2,148,863,750 1,148,531,500 2,295,258,000 2,421,046,125 2,405,111,437 2,092,398,151 1,573,329,176 1,830,419,019 - - 14.53 (24.81)
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan
Target Anggaran Pada tahun ke- Realisasi Anggaran Pada tahun ke- Rata-rata pertumbuhan
3 4 5
Jumlah Total
Urusan Wajib Setiap SKPD
150,405,000
115,000,000
118,000,000 121,000,000 133,100,000 62,139,930 103,043,800 628,703,600 (2.10) 65.83
1,936,064,500 1,800,000,000 1,920,000,000 2,050,000,000 2,170,000,000 1,915,129,350 3,205,554,150 2,742,853,100 - -
3.07 67.38
1,294,077,500 1,300,000,000
1,320,000,000 1,350,000,000 1,370,000,000 1,279,278,350 1,322,203,150 1,393,383,400 1.44 3.36
641,987,000
500,000,000 600,000,000 700,000,000 800,000,000 635,851,000 1,883,351,000 1,349,469,700 7.21 196.19
1,861,302,000 1,330,000,000 1,544,500,000 1,963,950,000 1,988,845,000 1,799,322,400 2,094,357,120 5,541,466,015 - - 4.00 16.40
1,369,067,000 835,000,000 1,000,000,000 1,365,000,000 1,330,000,000 1,309,271,800 1,379,674,520 4,988,272,215 - - 3.67 5.38
238,146,000 275,000,000 350,000,000 450,000,000 550,000,000 237,291,000 289,802,500 548,219,800 23.39 22.13
243,932,000 200,000,000 250,000,000 275,000,000 300,000,000 243,162,000 550,030,500 572,032,090 6.52 126.20
886,989,000 360,000,000 400,000,000 440,000,000 480,000,000 828,818,800 539,841,520 3,868,020,325 (7.30) (34.87)
- - - 200,000,000 - - - - - - 100.00 100.00
356,675,000 335,000,000 368,500,000 405,350,000 445,885,000 355,077,600 481,900,600 345,138,450 - - 5.98 35.72
356,675,000 335,000,000 368,500,000 405,350,000 445,885,000 355,077,600 481,900,600 345,138,450 5.98 35.72
135,560,000 160,000,000 176,000,000 193,600,000 212,960,000 134,973,000 232,782,000 208,055,350 - - 12.01 72.47
135,560,000 160,000,000 176,000,000 193,600,000 212,960,000 134,973,000 232,782,000 208,055,350 12.01 72.47 Kajian kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar
Pengembangan bibit ikan unggul
Pendampingan pada kelompok tani pembudidayaan ikan
Pembinaan dan pengembangan perikanan
Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi
perikanan
Kajian Optimalisasi Pengelolaan dan pemasaran produksi
Perikanan
Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau
dan air tawar
Peningkatan srana dan prasarana di balai Benih Ikan
Program pengembangan budidaya perikanan
Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah
Program peningkatan penerapan teknologi peternakan
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat
guna
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong
hewan
Jumlah Urusan Pilihan Perikanan
Page 87
2011* 2012* 2013* 2014 2015
1. - Fasilitasi pelatihan barang jasa 10
orang 1 2 2 2 2
- Pelatihan bendaharawan 7 orang 1 0 1 2
Pemenuhan kebutuhan dalam rangka
administrasi kantor (%) 20% 40% 60.0% 80% 100%
Rasio sarana dan prasarana yang
tersedia sesuai dengan kebutuhan
pegawai untuk pelayanan yang baik
(%) 50 52.5 55 60 77.39
Jumlah dokumen perencanaan dan
pelaporan yang dapat diselesaikan
tepat waktu (buah) 13 13 14 13 14
2. Peningkatan kualitas SDM
pelaku usaha peternakan dan
perikanan
Persen pelaku usaha perikanan
terlatih (%)
4.24 10.81 15.14 19.17 23.19
Pelatihan SDM Peternakan (orang) 1.69 9.79 14.26 16.03 17.80
2. 1. Mendorong Peningkatan
populasi peternakan
Jumlah Ruminansia Besar (63,494
ekor)
73,252 60,104 61,103 62,703 63,494
Jumlah Ruminansia Kecil (268,102
ekor)
254,836 259,775 268,031 265,297 268,102
Jumlah ternak unggas (6,159,209
ekor)
6,862,229 5,112,029 5,312,122 5,388,355 6,159,209
Persen akseptor Inseminasi Buatan/IB
sapi potong yang bunting (%)
35 40 45 65 76
2. Mendorong Peningkatan
produksi peternakan
- Jumlah Pemotongan ternak di RPH
sebanyak 66.000 ekor
9,526 12,960 14,830 14,566 14,857
Jumlah penyediaan Daging (31.181
Ton)
57,356 27,839 28,799 29,095 31,181
Jumlah penyediaanTelur (8,701 Ton) 7,828 7,297 7,639 7,795 8,701
Jumlah penyediaanSusu (64,267 Ton) 67,445 59,157 59,937 61,516 64,267
Terpenuhinya penyediaan produk
peternakan dan perikanan
dengan Pengembangan
agribisnis yang berbasis ekonomi
lokal dan berdaya saing.
1. Peningkatan kualitas SDM
aparatur peternakan dan
perikanan
Mendorong Peningkatan kualitas
SDM aparatur yang dapat
mewujudkan pelayanan prima,
serta pemberdayaan masyarakat
peternakan dan perikanan yang
kreatif dan inovatif dalam
pengembangan usaha
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung
NO TUJUAN SASARAN INDIKATORTARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
Page 81
2011* 2012* 2013* 2014 2015NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
Persen peningkatan Ikan konsumsi
(Ton)
7.18 15.41 10.94 7.00 7.00
Persen peningkatan Benih (ribek) 6 7 14 7 7
- Meningkatnya kapasitas
kelompok/UPR pembenihan dan
pembudidaya ikan/pokdakan
(kumulatif kelompok)
72 126 186 241 296
- Meningkatnya pelaku usaha
budidaya perikanan bersertifikat CBIB
(kumulatif orang)
17 34 49 69 94
5. Peningkatan sarana
pemasaran petenakan dan
perikanan
- Persentase pembangunan pasar
hewan (%)
10 20 30 40 50
3. 1. Peningkatan kesehatan
hewan/ ternak
- Persen jumlah penyakit hewan
prioritas yang tertanggulangi (%) 16 20 24 28 32
- Persen status kesehatan (%)
60 62.5 63.75 65 66.25
2.Peningkatan kesmavet untuk
mendukung jaminan keamanan
pangan
- Persen produk Pangan asal hewan
yang HAUS (%)
60 65 68 70 75
4.
- Persentase pemanfaatan teknologi
peternakan dan perikanan ( %)
1.33 1.92 2.33 2.60 2.89
Meningkatnya masyarakat yang aktif
mengawasi lingkungan budidaya
(kumulatif Pokmaswas)
0 3 3 6 9
Terjaganya kelestarian ikan diperairan
umum (kumulatif lokasi)
11 18 27 38 50
5. - Jumlah pelaku usaha pengolahan
hasil ternak yang bersertifikat (unit
usaha)
33 40 48 58 70
- Jumlah pelaku usaha pengolahan
ikan bersertifikat (unit usaha)
23 35 50 70 95
- Persen peningkatan produksi olahan
ikan (%)
9.71 6 7.77 6 5.9
- Persen peningkatan produksi olahan
ternak (%)
8.12 29.44 11.84 8.44 9.67
2. Melakukan promosi produk
hasil peternakan dan perikanan
Jumlah promosi hasil produk
peternakan dan perikanan (kali)
4 1 4 4 4
* = Angka realisasi pada tahun yang bersangkutan
Meningkatkan nilai produk olahan
dan promosi untuk meningkatkan
daya beli masyarakat melalui
pengembangan aktivitas
ekonomi berbasis potensi lokal.
1. Peningkatan produk olahan
peternakan dan perikanan yang
berdaya saing
3. Peningkatan produksi ikan
konsumsi, benih, dan ikan
olahan
1. Peningkatan Penerapan
teknologi serta pemanfaatan
hasil ikutan produksi peternakan
dan perikanan
Penerapan teknologi tepat guna
serta Terkendalinya dampak
pembangunan peternakan dan
perikanan dengan
memperhatikan sarana
prasarana dan daya dukung serta
daya tampung lingkungan.
2. Mendorong terwujudnya sistem
pengelolaan Sumber daya
perikanan yang berwawasan
lingkungan
Pencegahan dan Pengendalian
penyakit Ternak dan Ikan untuk
peningkatan kualitas produk
peternakan dan perikanan
Page 82
K Rp. K Rp.
(1) (2) (3) (6) (8)
4,887,788,000 6,137,953,250
395,918,000 2,148,873,750
Volume Satuan Volume Satuan
Pemenuhan kebutuhan dalam rangka
administrasi kantor (%)
x xx 1 2 Pelayanan komunikasi, pembuangan air kotor dan perbaikan
listrik
12 Bulan 36 101,463,000 12 33,050,000
x xx 1 3 Jumlah peralatan & perlengkapan kantor dan 4 UPTD yang
diperbaiki
5 Paket 15 37,675,000 5 9,250,000
1 Paket 3 217,000,000 1 70,000,000
x xx 1 10 Jumlah alat tulis kantor 1 Paket 3 290,004,000 1 93,552,000
x xx 1 11 Jumlah barang cetakan dan penggandaan
1 Paket 3 185,583,000 1 59,887,000
x xx 1 12 Jumlah alat-alat listrik dinas
1 Paket 3 21,700,000 1 7,000,000
x xx 1 13 Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor
9 paket 15 148,800,000 5 48,000,000
x xx 1 15 Penyediaan 3 jenis koran dan 2 jenis majalah langganan dan
Buku Peraturan Perundangan 12 Bulan 36 46,500,000 12 15,000,000
12 Bulan 33 206,155,000 11 154,822,500
x xx 1 18 Koordinasi dan konsultasi dengan instansi/lembaga di luar
dinas/daerah 73 HOK 448 299,200,000 155 98,100,000
x xx 1 20 Koordinasi dan konsultasi dengan instansi/lembaga di dalam
dinas/daerah
306 HOK 1,298 279,685,000 431 91,700,000
x xx 1 22 Jumlah partisipasi Dinas dalam kegiatan peringatan hari
bersejarah ( HUT RI, HUT Kab. Bandung, Korpri )
3 Kali 9 79,298,000 3 25,580,000
Pemenuhan kebutuhan dalam rangka
administrasi kantor (%)
2 04
x xx 2 10 Jumlah mebelair ( 5 paket) 2 paket 3 50,450,000 1 16,275,000
x xx 2 22 Jumlah gedung kantor terpelihara
4 Paket 15 264,244,000 5 85,240,000
x xx 2 24 Pemeliharaan dan BBM kendaraan dinas 12 Bulan 36 787,060,000 12 358,080,000
x xx 2 26 Jumlah perlengkapan gedung kantor
2 Paket 3 50,169,000 1 16,345,000
x xx 2 30 Jumlah persiapan sertifikasi aset yang dilaksanakan
paket
- Pelaku usaha perikanan yang
bersertifikat CBIB (orang)
x xx 5 Jumlah dan kualitas personil pada Dinas Peternakan dan
Perikanan 96 orang 28 3
- Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan barang jasa
2 Orang 4 - -
- Jumlah bendaharawan Terlatih
3 Orang 2 - -
Persen peningkatan Benih (ribek)
9 satuan 22 294,455,000 8 96,840,000
x xx 6 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan
Jumlah laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung berkala kantor
Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan :
Pengadaan Mobil Jabatan
Pengadaan Mebeulair
60% 101,463,000 20% 475,940,000
Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah
Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke dalam daerah
Peringatan Hari-Hari Bersejarah
x xx 2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Optimalisasi fasilitasi sarana prasarana kantor (100%/5thn)
(20%/thn)
x xx 1 17 Penyediaan Makanan dan Minuman Jumlah Makanan dan minuman untuk kebutuhan rapat, tamu
serta PNS tersedia
Penyediaan Peralatan dan perlengkapan kantor
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
Kegiatan :
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik
Penyediaan Jasa Peralatan dan perlengkapan kantor
20%
Jumlah bahan, peralatan dan jasa kebersihan kantor
Tabel 5.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerjam dan Pendanaan Indikatif Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung
(4) (5) (7) (7)
Target Capaian evaluasi pelaksanaan s.d tahun
2013 (kumulatif
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian Pada Tahun Awal
Perencanaan ( 2010 ) Indikator Kinerja Program/Kegiatan
2011
Pemeliharaan lahan peternakan dan perikanan
705,941,500
Meningkatnya kinerja aparatur melalui optimalisasi operasional
perkantoran
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan
Kantor
x xx 1 8 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
NO
TUJUAN SASARAN INDIKATOR Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan
1. Mendorong Peningkatan
kualitas SDM aparatur yang
dapat mewujudkan pelayanan
prima, serta pemberdayaan
masyarakat peternakan dan
perikanan yang kreatif dan
inovatif dalam pengembangan
usaha
1. Peningkatan kualitas SDM
aparatur peternakan dan
perikanan
Jumlah Total
Jumlah Urusan Wajib
Urusan Wajib Setiap SKPD
x xx 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rasio sarana dan prasarana yang
tersedia sesuai dengan kebutuhan
pegawai untuk pelayanan yang baik
(%)
Page 85
K Rp. K Rp.
(1) (2) (3) (6) (8) (4) (5) (7) (7)
Target Capaian evaluasi pelaksanaan s.d tahun
2013 (kumulatif
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian Pada Tahun Awal
Perencanaan ( 2010 ) Indikator Kinerja Program/Kegiatan
2011
NO
TUJUAN SASARAN INDIKATOR Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan
8 Dokumen 19 236,775,000 7 77,900,000
x xx 6 2 Jumlah dokumen laporan keuangan dan administrasi keuangan
1 Paket 3 57,680,000 1 18,940,000
x xx 6 3 Jumlah dokumen informasi sumber-sumber PAD
Dokumen - -
x xx 15
667,650,000
1 - Jumlah pusat data dan informasi Disnakan 1 unit
1 Paket 1 - server dan program -
- Pemetaan database perternakan dan perikanan
1 Paket 1 667,650,000 server dan program 667,650,000
x xx 26
3 Jumlah Raperda Izin Usaha Perikanan, RPH dan Penjualan
produksi usaha Daerah 1 paket 1 202,502,250 1 202,502,250
Jumlah Raperda tentang Betina Produktif (1 buah)
2,371,709,500
1. Peningkatan kesehatan
hewan/ ternak
- Persen jumlah penyakit hewan
prioritas yang tertanggulangi (%)
Meningkatnya jumlah penyakit hewan prioritas yang
tertanggulangi ( %)
16.00 % 24.00
2,388,489,250
16.00 578,429,250
- Persen status kesehatan (%) Meningkatnya status kesehatan hewan (%) 58.75 % 63.75 % 60.00
Meningkatkan pengendalian terhadap ancaman 5 penyakit hewan
menular strategis melalui pencegahan penyakit ternak pada
328889 Ekor hewan,
ekor
193,424
63,399
3.Pencegahan dan
Pengendalian penyakit Ternak
dan Ikan untuk peningkatan
Pembangunan 2 Unit Pelayanan Kesehatan Hewan yang
representatif
- - -
Jaminan keamanan pangan asal hewan yang HAUS dan
bersertifikat di 4 unit PAH
- - -
Pencegahan PHMS (ekor) 342,030 ekor 53,115 1,193,372,000 56,000 230,222,000
Tertanggulanginya 5 jenis penyakit hewan strategis dan 5 jenis 5 - 5
Terfasilitasinya pembangunan 2 Unit Pelayananan Keswan - unit 1 - -
Jumlah populasi hewan rentan PHMS dan terinfeksi yang
dikendalikan 616 ekor 1,840 151,920,000 450 19,200,000
Terfasilitasinya kegiatan pemberantasan 3 penyakit PHMS
(AI,Rabies dan Brucelosis)
3 jenis
3
- 2
Percontohan kandang yang representatif 8 unit - unit 4 - 1
Jumlah Pelayanan Keswanlab (ekor) 3,794 ekor
33,579 630,626,000 7,722 238,126,000
Tercapainya pelayanan kesehatan hewan dan laboratorium pada
45790 hewan / ternak
3,794 ekor
24,825 - 7,500
3.Pencegahan dan
Pengendalian penyakit Ternak
dan Ikan untuk peningkatan
kualitas produk peternakan dan
perikanan
2.Peningkatan kesmavet untuk
mendukung jaminan keamanan
pangan
- Persen produk Pangan asal hewan
yang HAUS (%)
2 1 21 07 Pengawasan Produk Asal Hewan (PAH) yang HAUS 260 sampel 780 412,571,250 260 90,881,250
Terfasilitasinya sertifikasi 4 unit PAH dalam rangka meningkatkan
jaminan keamanan PAH 4 unit PAH
2 - -
Pengawasan dan pembinaan penerapan kesmavet dan
kesrawan
2 1 21 06 Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium
2 1 21 03 Kegiatan Pemusnahan Ternak yang terjangkit Penyakit endemik
1. Mendorong Peningkatan kualitas
SDM aparatur yang dapat mewujudkan
pelayanan prima, serta pemberdayaan
masyarakat peternakan dan perikanan
yang kreatif dan inovatif dalam
pengembangan usaha
Kegiatan :
2 1 21 2 Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular
ternak
Urusan Program Pilihan Pertanian
2 1 21 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Legislasi Rancangan Pertaturan Perundang - Undangan
202,502,250
Penyusunan Pelaporan Keuangan semesteran
Program Pengembangan Data/ Informasi / Statistik Daerah
Kegiatan Penyusunan Dan Pengumpulan Data/ Statistik Daerah
Program penataan Peraturan Perundang-Undangan
Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
Kegiatan :
x xx 6 1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ihtisar Realisasi
Kinerja SKPD
Jumlah Dokumen perencanaan, evaluasi dan laporan kinerja
kegiatan dinas dan ikhtisar kinerja dinas
9 satuan 22 294,455,000 8 96,840,000
x xx 6 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan
Jumlah laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan.
Page 86
K Rp. K Rp.
(1) (2) (3) (6) (8) (4) (5) (7) (7)
Target Capaian evaluasi pelaksanaan s.d tahun
2013 (kumulatif
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian Pada Tahun Awal
Perencanaan ( 2010 ) Indikator Kinerja Program/Kegiatan
2011
NO
TUJUAN SASARAN INDIKATOR Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan
1. Mendorong Peningkatan
populasi peternakan
- Jumlah Ruminansia Besar (63,494
ekor)
Meningkatnya kapasitas pelaku usaha pembudidaya ternak
yang mendorong peningkatan produksi hasil peternakan (%)
7.87 68 7,808,584,000 26.97 746,084,000
- Jumlah Ruminansia Kecil (268,102
ekor)
a. Jumlah Ruminansia Besar (ekor)
ekor 61,103 7,808,584,000 73,252 746,084,000
- Jumlah ternak unggas (6,159,209
ekor)
b. Jumlah Ruminansia Kecil (ekor)
ekor 268,031 - 254,836
Persen akseptor Inseminasi
Buatan/IB sapi potong yang bunting
(%)
a. Produksi daging (ton)
45,183 Ton 159,321 - 53,287
b. Produksi Telur (ton) 8,323 Ton 25,484 - 9,008
2. Peningkatan kualitas SDM
pelaku usaha peternakan dan
perikanan
c. Produksi susu (ton)
62,876 Ton 206,415 - 66,210
- Pelatihan SDM Peternakan 1100
orang
2 1 22 01 Jumlah calon bibit ternak di UPTD perbibitan ternak (ekor) 10 ekor 42 1,758,618,000 12 443,118,000
Terlaksananya pengembangan perbibitan ternak sapi yang
brekualitas di UPTD perbibitan ternak (ekor) 10 ekor 40 - 12
Peningkatan produksi susu di UPTD perbibitan ternak (liter) 18,000 liter 63,260 - 19,200
2 1 22 06 Terfasilitasi pelayanan penerapan teknologi perbibitan ternak
(akseptor) 669 akseptor 1,163 2,411,245,000 835
154,245,000
Terfasilitasi pelayanan penerapan teknologi perbibitan ternak
(akseptor)
669
akseptor
1,200
- 835
2. Mendorong Peningkatan
produksi peternakan
Jumlah penyediaan Daging (31.181
Ton)
2 1 22 08 Jumlah peternak pembudidaya (Klp)
21 Klp 161 3,638,721,000 51
148,721,000
Jumlah penyediaanTelur (8,701 Ton) Mendorong pencapaian populasi:
Jumlah penyediaanSusu (64,267
Ton)
a. Sapi perah (ekor) ekor
32,831 - 31,277
b. Sapi potong (ekor) ekor 28,552 - 17,997
c. Domba (ekor) ekor 237,166 - 233,025
d. Unggas (ekor) ekor 5,436,698 - 7,486,915
2 1 23 Peningkatan pelaku usaha pengolahan hasil ternak yang
bersertifikat (unit usaha) 22
%
48.00 1,343,785,000
33.00 435,645,000
Tercapainnya konsumsi produk :
a. Daging (Kg/kap/Thn) 10.60 17.40 11.80
b. Telur (Kg/kap/Thn) 2.10 2.43 2.50
c. Susu (Kg/kap/Thn) 8.80 10.80 9.30
6. Peningkatan sarana
pemasaran hewan dan
pelayanan perizinan usaha
peternakan
- Jumlah pelaku usaha pengolahan
hasil ternak yang bersertifikat (unit
usaha)
2 1 23 01 Peningkatan pelaku usaha pengolahan dan pemasaran hasil
peternakan yang menunjang peningkatan kuantitas dan kualitas
produk (Orang)
200 orang 200
960,380,000
275
285,240,000
- Persentase pembangunan pasar
hewan (%)
Terlaksananya pengembangan dan peningkatan pengetahuan
peternak/ pengolah mengenai pemasaran hasil produksi
peternakan (paket)
paket
14
-
4
1. Peningkatan produk olahan
peternakan dan aperikanan yang
berdaya saing
- Persen peningkatan produksi
olahan ternak (%)
2. Melakukan promosi produk
hasil peternakan dan perikanan
Jumlah promosi hasil produk
peternakan dan perikanan (kali)
2 1 23 07 Jumlah promosi produk yang dilaksanakan dan di ikuti (kali)
2
kali
2
383,405,000
2 150,405,000
2. Terpenuhinya penyediaan
produk peternakan dan
perikanan dengan
Pengembangan agribisnis yang
berbasis ekonomi lokal dan
berdaya saing.
Pengembangan pemasaran dan pengolahan hasil produksi
peternakan
5. Meningkatkan Nilai tambah
produk dan promosi untuk
meningkatkan daya beli
masyarakat melalui
pengembangan aktivitas
ekonomi berbasis potensi lokal. Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah
1. Mendorong Peningkatan
kualitas SDM aparatur yang
dapat mewujudkan pelayanan
prima, serta pemberdayaan
masyarakat peternakan dan
2. Peningkatan kualitas SDM
pelaku usaha peternakan dan
perikanan
Pelatihan SDM Peternakan (orang) Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Kegiatan :
1. Mendorong Peningkatan
kualitas SDM aparatur yang
dapat mewujudkan pelayanan
prima, serta pemberdayaan
masyarakat peternakan dan
perikanan yang kreatif dan
inovatif dalam pengembangan
Kegiatan :
Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak
Pembibitan dan perawatan ternak
2. Terpenuhinya penyediaan
produk peternakan dan
perikanan dengan
Pengembangan agribisnis yang
berbasis ekonomi lokal dan
berdaya saing.
Pengembangan agribisnis peternakan/ Pendistribusian Bibit
Ternak Kepada Masyarakat
2 1 22 Program peningkatan produksi hasil peternakan 2. Terpenuhinya penyediaan
produk peternakan dan
perikanan dengan
Pengembangan agribisnis yang
berbasis ekonomi lokal dan
berdaya saing.
Page 87
K Rp. K Rp.
(1) (2) (3) (6) (8) (4) (5) (7) (7)
Target Capaian evaluasi pelaksanaan s.d tahun
2013 (kumulatif
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian Pada Tahun Awal
Perencanaan ( 2010 ) Indikator Kinerja Program/Kegiatan
2011
NO
TUJUAN SASARAN INDIKATOR Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan
Jumlah sarana promosi terbangun (paket)
-
paket
-
-
Tterlaksananya penyelengaraan pameran dan temu bisnis bidang
peternakan dan perikanan
kali
3 -
1
2 1 24 Meningkatnya pemanfaatan teknologi peternakan (orang)
240
orang
666 5,656,064,500
381 1,936,064,500
Meningkatnya sarana dan prasarana pemotongan ternak di
RPH ( %) 55.45
%
63.95 - 61.72
Tercapainya penerapan teknologi tepat guna dalam pengolahan
limbah asal ternak (ton) -
Ton
299,268.00 - 208,337
Terlaksananya pemotongan ternak yang HAUS di RPH (ekor) ekor
37,330.00 - 9,050
2. Peningkatan kualitas SDM
pelaku usaha peternakan dan
perikanan
- Pelatihan SDM Peternakan 1100
orang
Jumlah sarana prasarana teknologi peternakan yang tersedia
(paket)
248 paket 141
3,914,077,500
389 1,294,077,500
Peningkatan penerapan teknologi pengolahan limbah
a. Biogas (unit) 170 unit 145 - 60
b. Kompos (paket) 60 paket 113 - 43
2. Mendorong Peningkatan
produksi peternakan
- Jumlah Pemotongan ternak di RPH
sebanyak 66.000 ekor
2 1 24 07 Jumlah Pemotongan ternak besar di RPH (ekor) 14,280
1,741,987,000
9,526 641,987,000
Terlaksananya pemotongan ternak di RPH (ekor) 37,330 9,050
4,491,870,000 1,617,370,000
2. Peningkatan kualitas SDM
pelaku usaha peternakan dan
perikanan
Persen pelaku usaha perikanan
terlatih (%)
2 5 20 a. Meningkatnya kapasitas kelompok/UPR pembenihan dan
pembudidayaan ikan/pokdakan (kelompok)
32 186 2,960,135,000 72 1,125,135,000
b. Meningkatnya pelaku usaha budidaya perikanan
bersertifikat CBIB (orang)
- 49 17
Tercapainya peningkatan produksi benih ikan dan ikan untuk
konsumsi melalui pengembangan dan pemanfaatan lahan
budidaya perikanan (%) % 21 - 7.00
3. Peningkatan produksi ikan
konsumsi, benih, dan ikan
olahan
Persen peningkatan Ikan konsumsi
(Ton)
2 5 20 01 Produksi benih ikan di UPTD BBI (ekor) 6,350,000 ekor 48,292,810
863,146,000
15,049,310 238,146,000
Persen peningkatan Benih (ribek) Tersedianya benih ikan berkualitas dan unggul (ekor) 6,350,000 ekor 48,223,500 - 15,000,000
Meningkatnya kapasitas
kelompok/UPR pembenihan dan
pembudidaya ikan/pokdakan 296
kelompok
Meningkatnya pelaku usaha budidaya
perikanan bersertifikat CBIB 94 orang
2 5 20 2 Jumlah pelaku usaha yang terbina dalam upaya peningkatan
pembenihan ikan (orang)
160 orang 240 693,932,000 190 243,932,000
Persen pelaku usaha perikanan
terlatih (%)
Peningkatan kapasitas kelompok/UPR pembenhan ikan
(kelompok) 20
Kelompok
40
Kelompok
28
Tercapainya produksi benih ikan melalui peningkatan SDM
kelompok pembudidaya ikan yang produktif dan berdaya saing
(ribek) 1,082,412 3,723,437 1,158,181
Jumlah pelaku usaha yang terbina dalam upaya peningkatan
budidaya ikan (orang) 80
orang
570 1,646,989,000 120 886,989,000
Peningkatan kapasitas kelompok pembudidaya ikan/pokdakan
(kelompok) 12 50 12
Jumlah pelaku usaha perikanan bersertifikat CBIB (orang)
- 41 17
Tercapainya produksi ikan konsumsi (Ton) 8,026 29,477 8,694
2 5 20 8 Meingkatnya sarana pembenihan di UPTD BBI - -
- Persentase pemanfaatan
teknologi peternakan dan
perikanan ( %)
Peningkatan sarana dan prasarana balai benih ikan
Kegiatan :
2. Terpenuhinya penyediaan
produk peternakan dan
perikanan dengan
Pengembangan agribisnis yang
berbasis ekonomi lokal dan
berdaya saing.
Pendampingan pada kelompok tani pembudidayaan ikan
2 5 20 3 Pembinaan dan pengembangan perikanan
2. Terpenuhinya penyediaan
produk peternakan dan
perikanan dengan
Pengembangan agribisnis yang
berbasis ekonomi lokal dan
berdaya saing.
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong
hewan
Urusan Program Pilihan Kelautan dan Perikanan
1. Mendorong Peningkatan
kualitas SDM aparatur yang
dapat mewujudkan pelayanan
prima, serta pemberdayaan
masyarakat peternakan dan
perikanan yang kreatif dan
inovatif dalam pengembangan
usaha
Program pengembangan budidaya perikanan
1. Mendorong Peningkatan
kualitas SDM aparatur yang
dapat mewujudkan pelayanan
prima, serta pemberdayaan
masyarakat peternakan dan
perikanan yang kreatif dan
inovatif dalam pengembangan
Kegiatan :
2 1 24 02 Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat
guna
5. Meningkatkan Nilai tambah
produk dan promosi untuk
meningkatkan daya beli
masyarakat melalui
pengembangan aktivitas
ekonomi berbasis potensi lokal.
4. Penerapan teknologi tepat
guna serta Terkendalinya
dampak pembangunan
peternakan dan perikanan
dengan memperhatikan sarana
prasarana dan daya dukung
serta daya tampung lingkungan.
1. Peningkatan Penerapan
teknologi serta pemanfaatan
hasil ikutan produksi
peternakan dan perikanan
Program peningkatan penerapan teknologi peternakan
Page 88
K Rp. K Rp.
(1) (2) (3) (6) (8) (4) (5) (7) (7)
Target Capaian evaluasi pelaksanaan s.d tahun
2013 (kumulatif
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
Data Capaian Pada Tahun Awal
Perencanaan ( 2010 ) Indikator Kinerja Program/Kegiatan
2011
NO
TUJUAN SASARAN INDIKATOR Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan
Persen pelaku usaha perikanan
terlatih (%)
2 5 23 Peningkatan pelaku usaha pengolahan ikan bersertifikat
(unit usaha)
14 % 50 1,060,175,000 23 356,675,000
Meningkatnya produksi hasil olahan ikan yang beradaya saing
yang mendukung peningkatan konsumsi (Kg/kap/tahun)
20.3 Kg/Kap/Thn 24.1 - 21.1
5. Peningkatan pelayanan
perizinan usaha perikanan
- Rekomendasi izin usaha perikanan
yang ditebitkan 100 dari 8819 orang
2 5 23 1 Peningkatan pelaku usaha pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan yang menunjang peningkatan kuantitas dan kualitas
produk (Orang)
- orang 90.0 1,060,175,000 90.0 356,675,000
Produksi olahan produk perikanan (ton)
9,449 36,236 11,382
5. Meningkatkan Nilai tambah
produk dan promosi untuk
meningkatkan daya beli
masyarakat melalui
pengembangan aktivitas
ekonomi berbasis potensi lokal.
1. Peningkatan produk olahan
peternakan dan perikanan yang
berdaya saing
- Peningkatan pelaku usaha
pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan yang menunjang
peningkatan kuantitas dan kualitas
produk 425 orang
- Persen peningkatan produksi olahan ikan (%)
2. Peningkatan kualitas SDM
pelaku usaha peternakan dan
perikanan
Persen pelaku usaha perikanan
terlatih (%)
2 5 24 a. Meningkatnya masyarakat yang aktif mengawasi
lingkungan kawasan budidaya (pokmaswas)
- pokmaswas 3 471,560,000 - 135,560,000
Persen peningkatan Ikan konsumsi
(Ton)
b. Terjaganya kelestarian ikan diperairan umum (lokasi)
5 lokasi 27 11
Terwujudnya optimalisasi pemanfaatan perairan umum yang
berwawasan lingkungan dan pengendalian penyakit ikan (lokasi)
8 Lokasi 32 - 16
Meningkatnya masyarakat yang aktif
mengawasi lingkungan budidaya 9
Pokmaswas 10 Lokasi 12 471,560,000 12 135,560,000
Terjaganya kelestarian ikan diperairan
umum 50 lokasi
Pelestarian ikan di perairan umum (lokasi)
5 Lokasi 27 Lokasi 11
Terfasilitasinya pemantauan penyakit ikan dan lingkungan (lokasi)
8 Lokasi 32 - 16
2. Peningkatan kualitas SDM
pelaku usaha peternakan dan
perikanan
Lokasi budidaya yang terfasilitasi pengendalian penyakit ikan dan
lingkungan (lokasi)
1. Mendorong Peningkatan
kualitas SDM aparatur yang
dapat mewujudkan pelayanan
prima, serta pemberdayaan
masyarakat peternakan dan
perikanan yang kreatif dan
inovatif dalam pengembangan
usaha
Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau
dan air tawar
Kegiatan : 4. Penerapan teknologi tepat
guna serta Terkendalinya
dampak pembangunan
peternakan dan perikanan
dengan memperhatikan sarana
prasarana dan daya dukung
serta daya tampung lingkungan.
2. Mendorong terwujudnya
sistem pengelolaan Sumber
daya perikanan yang
berwawasan lingkungan
2 5 24 Pengendalian kesehatan dan lingkungan perikanan
1. Mendorong Peningkatan
kualitas SDM aparatur yang
dapat mewujudkan pelayanan
prima, serta pemberdayaan
masyarakat peternakan dan
perikanan yang kreatif dan
inovatif dalam pengembangan
usaha
Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi
perikanan
Kegiatan :
2. Terpenuhinya penyediaan
produk peternakan dan
perikanan dengan
Pengembangan agribisnis yang
berbasis ekonomi lokal dan
berdaya saing.
Pengembangan pengolahan pemasaran dan pelayanan usaha
perikanan
Page 89
K
Rp
K
Rp
(10) (12) (14) (15) (16) (17) (20)
4,400,541,500 5,447,818,000 10,751,859,125 12,515,090,437
825,541,500 1,520,178,000 1,471,046,125 2,405,111,437
12 33,050,000 12 35,363,000 12 38,900,000 12 42,789,000
5 9,250,000 5 19,175,000 5 11,192,000 5 12,311,000
1 70,000,000 1 77,000,000 1 84,700,000 1 93,170,000
1 93,552,000 1 102,900,000 1 113,197,000 1 124,517,000
1 59,887,000 1 65,809,000 1 72,390,000 1 79,629,000
1 7,000,000 1 7,700,000 1 8,470,000 1 9,317,000
5 48,000,000 5 52,800,000 5 58,080,000 5 63,888,500
12 15,000,000 12 16,500,000 12 18,150,000 12 19,965,000
11 25,042,500 11 26,290,000 11 28,135,000 11 30,948,000
143 98,100,000 150 103,000,000 161 110,215,000 177 121,230,000
427 91,700,000 440 96,285,000 480 103,024,000 528 113,325,000
3 25,580,000 3 28,138,000 3 30,951,000 3 34,046,000
-
1 16,275,000 1 17,900,000 1 19,692,000 1 21,662,000
5 85,240,000 5 93,764,000 5 103,140,000 5 113,454,000
12 35,080,000 12 393,900,000 12 433,276,000 12 476,600,000
1 16,345,000 1 17,479,000 1 19,777,000 1 21,755,000
1 100,000,000
15 - 10 40,000,000 10 14
2 2 3 5
1 1 2 2
7 108,757,125 8 117,504,937 7 96,440,000 7 101,175,000
20% 675,885,000 20% 633,471,000 20% 152,940,000 20% 523,043,000
Disnakan686,404,000 20% 754,135,500 20% 630,960,000
K Rp. K Rp.
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggungjawab
2012 2013 2014 2015
20%20% 576,161,500
Page 90
K
Rp
K
Rp
(10) (12) (14) (15) (16) (17) (20)
K Rp. K Rp.
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggungjawab
2012 2013 2014 2015
6 77,500,000 6 81,375,000 6 87,478,125 7 96,225,937
1 18,940,000 1 19,800,000 1 21,279,000 1 21,279,000
1 50,000,000
- - 900,000,000
900,000,000
updating data
- 225,000,000
2,245,000,000 2,383,140,000 7,183,653,000 8,121,134,000
20.00 667,500,000 24.00 1,142,560,000 28.00 900,000,000 32.00 1,371,415,000 Indikator baru
62.50 63.75 65.00 66.25 Indikator baru
64,450 65,575 Indikator lama
- 2.00 1.00 Indikator lama
1.00 1.00 Indikator lama
56,200 345,000,000 53,115 618,150,000 71,450 350,000,000 74,500 725,830,000 Indikator Baru
5 5 Indikator lama
- 1 Indikator lama
510 30,000,000 880 102,720,000 1,250 100,000,000 1,450 135,000,000 Indikator Baru
2
3 Indikator lama
1 2 Indikator lama
12,232 192,500,000
13,625 200,000,000 9,983 250,000,000 10,982 250,000,000 Indikator Baru
8,250 9,075 Indikator lama
260 100,000,000 260 221,690,000 240 242,160,000 240 260,585,000 Indikator Baru
1
1 Indikator Lama
225,000,000 - - -
7 108,757,125 8 117,504,937 7 96,440,000 7 101,175,000
Page 91
K
Rp
K
Rp
(10) (12) (14) (15) (16) (17) (20)
K Rp. K Rp.
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggungjawab
2012 2013 2014 2015
45.69 3,462,000,000 68.16 3,600,500,000 85.02 2,286,525,000 100 4,325,000,000 Indikator Baru
60,104
3,462,000,000 61,103
3,600,500,000 62,303
2,286,525,000 63,493
4,325,000,000 Indikator Baru
259,775
268,031 265,297 268,103 Indikator Baru
77,161 28,873
Indikator lama
8,731 7,745 Indikator lama
79,374 60,831
Indikator lama
14 815,000,000 16 500,500,000 18 1,110,250,000 20 1,025,000,000 Indikator Baru
14
14 Indikator lama
21,900
22,160 Indikator lama
998 957,000,000
1,163 1,300,000,000 1,328 466,525,000 1,493 1,800,000,000 Indikator Baru
1,009
1,200 Indikator lama
50 1,690,000,000
60 1,800,000,000 30 1,900,000,000 40 2,000,000,000 Indikator Baru
37,495 32,831 Indikator Lama
37,677 28,552 Indikator Lama
239,929 237,166 Indikator Lama
7,119,563 5,436,698 Indikator Lama
40 445,000,000
48 463,140,000
58 437,000,000
70 550,719,000
Indikator Baru
Indikator Lama
17.40 17.40 Indikator Lama
2.40 2.43 Indikator Lama
10.70 10.80 Indikator Lama
240 330,000,000 300 345,140,000 100
316,000,000
65
417,619,000
Indikator Baru
5
5
Indikator Lama
3 115,000,000 4 118,000,000 4 121,000,000 4 133,100,000
Indikator Baru
Page 92
K
Rp
K
Rp
(10) (12) (14) (15) (16) (17) (20)
K Rp. K Rp.
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggungjawab
2012 2013 2014 2015
- -
- 1
1 1
Indikator Lama
548 1,800,000,000 666 1,920,000,000 746 1,974,983,000 826 1,374,000,000
Indikator Baru
63.54 63.95 68.59 77.18 Indikator Baru
256,738 299,268 Indikator Lama
14,000.00 14,280.00 Indikator Lama
556 1,300,000,000 674 1,320,000,000 754 774,000,000 834 1,370,000,000
Indikator Baru
45 40 Indikator Lama
40 30 Indikator Lama
13,595 500,000,000 14,280 600,000,000 14,566 600,000,000 14,857 800,000,000
Indikator Baru
14,000 14,280 Indikator Lama
1,330,000,000 1,544,500,000 2,097,160,000 1,988,845,000
126 835,000,000 186 1,000,000,000 241 1,467,160,000 296 1,330,000,000 Indikator Baru
34 49 69 94 Indikator Baru
14.00 21.00 Indikator Lama
16,070,000 275,000,000 17,173,500 350,000,000 18,375,645 450,000,000 19,661,940 550,000,000
Indikator Baru
16,050,000 17,173,500 Indikator Lama
220 200,000,000 240 250,000,000 250 311,000,000 260 300,000,000 Indikator Baru
36 40 40 40 Indikator Baru
1,239,254 1,326,002 Indikator Lama
120 360,000,000 330 400,000,000 200 706,160,000 200 480,000,000 Indikator Baru
18 20 15 15 Indikator Baru
15 9 12 14 Indikator Baru10,033 10,750
- - 2 200,000,000 2 220,000,000 Kegiatan baru
Page 93
K
Rp
K
Rp
(10) (12) (14) (15) (16) (17) (20)
K Rp. K Rp.
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggungjawab
2012 2013 2014 2015
35 335,000,000 50 368,500,000 70 435,000,000 95 445,885,000 Indikator Baru
22.58 24.14 Indikator Lama
80.0 335,000,000.0 80.0 368,500,000.0 85.0 435,000,000 90.0 445,885,000 Indikator Baru
12,065 12,789 Indikator Lama
3 160,000,000 3 176,000,000 6 195,000,000 9 212,960,000 Indikator Baru
18 27 38 50 Indikator Baru
24 32 Indikator Lama
17 160,000,000 29 176,000,000 27 195,000,000 30 212,960,000 Indikator Baru
18 27 38 50 Indikator Baru
24 32 Indikator Lama
Page 94
K Rp. K Rp.
(6) (8) (10) (12)
5,938,248,000 6,137,953,250 4,400,541,500 5,447,818,000
1,446,378,000 2,148,873,750 825,541,500 1,520,178,000
Volume Satuan Volume Satuan
x xx 1 2 Pelayanan komunikasi, pembuangan air kotor dan perbaikan
listrik
12 Bulan 36 101,463,000 12 33,050,000 12 33,050,000 12 35,363,000
x xx 1 3 Jumlah peralatan & perlengkapan kantor dan 4 UPTD yang
diperbaiki
5 Paket 15 37,675,000 5 9,250,000 5 9,250,000 5 19,175,000
1 Paket 3 217,000,000 1 70,000,000 1 70,000,000 1 77,000,000
x xx 1 10 Jumlah alat tulis kantor
1 Paket 3 290,004,000 1 93,552,000 1 93,552,000 1 102,900,000
x xx 1 11 Jumlah barang cetakan dan penggandaan
1 Paket 3 185,583,000 1 59,887,000 1 59,887,000 1 65,809,000
x xx 1 12 Jumlah alat-alat listrik dinas
1 Paket 3 21,700,000 1 7,000,000 1 7,000,000 1 7,700,000
x xx 1 13 Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor
9 paket 15 148,800,000 5 48,000,000 5 48,000,000 5 52,800,000
x xx 1 15 Penyediaan 3 jenis koran dan 2 jenis majalah langganan dan
Buku Peraturan Perundangan 12 Bulan 36 46,500,000 12 15,000,000 12 15,000,000 12 16,500,000
12 Bulan 33 206,155,000 11 154,822,500 11 25,042,500 11 26,290,000
x xx 1 18 Koordinasi dan konsultasi dengan instansi/lembaga di luar
dinas/daerah 73 HOK 448 299,200,000 155 98,100,000 143 98,100,000 150 103,000,000
x xx 1 20 Koordinasi dan konsultasi dengan instansi/lembaga di dalam
dinas/daerah
306 HOK 1,298 279,685,000 431 91,700,000 427 91,700,000 440 96,285,000
x xx 1 22 Jumlah partisipasi Dinas dalam kegiatan peringatan hari
bersejarah ( HUT RI, HUT Kab. Bandung, Korpri )
3 Kali 9 79,298,000 3 25,580,000 3 25,580,000 3 28,138,000
2 04 -
x xx 2 10 Jumlah mebelair ( 5 paket) 2 paket 3 50,450,000 1 16,275,000 1 16,275,000 1 17,900,000
x xx 2 22 Jumlah gedung kantor terpelihara
4 Paket 15 264,244,000 5 85,240,000 5 85,240,000 5 93,764,000
x xx 2 24 Pemeliharaan dan BBM kendaraan dinas 12 Bulan 36 787,060,000 12 358,080,000 12 35,080,000 12 393,900,000
x xx 2 26 Jumlah perlengkapan gedung kantor
2 Paket 3 50,169,000 1 16,345,000 1 16,345,000 1 17,479,000
x xx 2 30 Jumlah persiapan sertifikasi aset yang dilaksanakan
paket
x xx 5 Jumlah dan kualitas personil pada Dinas Peternakan dan
Perikanan 96 orang 28 3 15 - 10 40,000,000
- Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan barang jasa
2 Orang 4 - - 2 2
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung berkala kantor
Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan :
Pengadaan Mobil Jabatan
Pengadaan Mebeulair
20% 152,940,000 20% 523,043,000
Jumlah Makanan dan minuman untuk kebutuhan rapat, tamu
serta PNS tersedia
60% 1,151,923,000 20% 475,940,000
Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah
Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke dalam daerah
Peringatan Hari-Hari Bersejarah
20% 576,161,500
Meningkatnya kinerja aparatur melalui optimalisasi operasional
perkantoran
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Kegiatan :
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik
Penyediaan Jasa Peralatan dan perlengkapan kantor
20%
(7)
Target Capaian evaluasi pelaksanaan s.d
tahun 2013 (kumulatif
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
Jumlah Total
Jumlah Urusan Wajib
Urusan Wajib Setiap SKPD
x xx 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
20% 630,960,000 705,941,500
2011 2012 2013
Tabel 7.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerjam dan Pendanaan Indikatif Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung
K Rp. K Rp.
Data Capaian Pada Tahun Awal
Perencanaan ( 2010 )
(4) (5) (7)
x xx 1 8 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Jumlah bahan, peralatan dan jasa kebersihan kantor
Pemeliharaan lahan peternakan dan perikanan
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Penyediaan Barang Cetakan dan penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan
Kantor
Penyediaan Peralatan dan perlengkapan kantor
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
x xx 2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Optimalisasi fasilitasi sarana prasarana kantor (100%/5thn)
(20%/thn)
x xx 1 17 Penyediaan Makanan dan Minuman
Page 85
K Rp. K Rp.
(6) (8) (10) (12)(7)
Target Capaian evaluasi pelaksanaan s.d
tahun 2013 (kumulatif
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
2011 2012 2013
K Rp. K Rp.
Data Capaian Pada Tahun Awal
Perencanaan ( 2010 )
(4) (5) (7)
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program/Kegiatan
- Jumlah bendaharawan Terlatih
3 Orang 2 - - 1 1
8 Dokumen 19 236,775,000 7 77,900,000 6 77,500,000 6 81,375,000
x xx 6 2 Jumlah dokumen laporan keuangan dan administrasi keuangan
1 Paket 3 57,680,000 1 18,940,000 1 18,940,000 1 19,800,000
x xx 6 3 Jumlah dokumen informasi sumber-sumber PAD
Dokumen - -
x xx 15
667,650,000 -
1 - Jumlah pusat data dan informasi Disnakan 1 unit
1 Paket 1 - server dan program -
- Pemetaan database perternakan dan perikanan
1 Paket 1 667,650,000 server dan program 667,650,000
x xx 26
3 jumlah Raperda Izin Usaha Perikanan, RPH dan Penjualan
produksi usaha Daerah 1 paket 1 202,502,250 1 202,502,250
Jumlah Raperda tentang Betina Produktif (1 buah)
- 225,000,000
2,371,709,500 2,245,000,000 2,383,140,000
Meningkatnya jumlah penyakit hewan prioritas yang
tertanggulangi ( %)
16.00 % 24.00
2,388,489,250
16.00 578,429,250 20.00 667,500,000 24.00 1,142,560,000
Meningkatnya status kesehatan hewan (%) 58.75 % 63.75 % 60.00 62.50 63.75
Meningkatkan pengendalian terhadap ancaman 5 penyakit hewan
menular strategis melalui pencegahan penyakit ternak pada
328889 Ekor hewan,
ekor
193,424
63,399 64,450 65,575
Pembangunan 2 Unit Pelayanan Kesehatan Hewan yang
representatif
- - - - 2.00 1.00
Jaminan keamanan pangan asal hewan yang HAUS dan
bersertifikat di 4 unit PAH
- - - 1.00 1.00
Pencegahan PHMS (ekor) 342,030 ekor 53,115 1,193,372,000 56,000 230,222,000 56,200 345,000,000 53,115 618,150,000
Tertanggulanginya 5 jenis penyakit hewan strategis dan 5 jenis 5 - 5 5 5
Terfasilitasinya pembangunan 2 Unit Pelayananan Keswan - unit
1 - - - 1
Jumlah populasi hewan rentan PHMS dan terinfeksi yang
dikendalikan 616 ekor 1,840 151,920,000 450 19,200,000 510 30,000,000 880 102,720,000
Terfasilitasinya kegiatan pemberantasan 3 penyakit PHMS
(AI,Rabies dan Brucelosis)
3 jenis
3
- 2
2
3
Percontohan kandang yang representatif 8 unit - unit 4 - 1 1 2
Jumlah Pelayanan Keswanlab (ekor) 3,794 ekor 33,579 630,626,000 7,722 238,126,000 12,232 192,500,000 13,625 200,000,000
Tercapainya pelayanan kesehatan hewan dan laboratorium pada
45790 hewan / ternak
3,794 ekor
24,825 - 7,500 8,250
9,075
2 1 21 07 Pengawasan Produk Asal Hewan (PAH) yang HAUS 260 sampel 780 412,571,250 260 90,881,250 260 100,000,000 260 221,690,000
Terfasilitasinya sertifikasi 4 unit PAH dalam rangka meningkatkan
jaminan keamanan PAH 4 unit PAH
2 - -
1
1
Pengawasan dan pembinaan penerapan kesmavet dan
kesrawan
2 1 21 06 Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium
2 1 21 03 Kegiatan Pemusnahan Ternak yang terjangkit Penyakit endemik
Kegiatan :
2 1 21 2 Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular
ternak
Urusan Program Pilihan Pertanian
2 1 21 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Legislasi Rancangan Pertaturan Perundang - Undangan
225,000,000 202,502,250 -
Penyusunan Pelaporan Keuangan semesteran
Program Pengembangan Data/ Informasi / Statistik Daerah
Kegiatan Penyusunan Dan Pengumpulan Data/ Statistik Daerah
Program penataan Peraturan Perundang-Undangan
Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
Kegiatan :
x xx 6 1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ihtisar Realisasi
Kinerja SKPD
Jumlah Dokumen perencanaan, evaluasi dan laporan kinerja
kegiatan dinas dan ikhtisar kinerja dinas
7 96,440,000 7 101,175,000 9 satuan 22 294,455,000 8 96,840,000
x xx 6 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan
Jumlah laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan.
Page 86
K Rp. K Rp.
(6) (8) (10) (12)(7)
Target Capaian evaluasi pelaksanaan s.d
tahun 2013 (kumulatif
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
2011 2012 2013
K Rp. K Rp.
Data Capaian Pada Tahun Awal
Perencanaan ( 2010 )
(4) (5) (7)
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program/Kegiatan
7.87 68 7,808,584,000 26.97 746,084,000 45.69 3,462,000,000 68.16 3,600,500,000
ekor 61,103 7,808,584,000 73,252 746,084,000 60,104 3,462,000,000 61,103 3,600,500,000
b. Jumlah Ruminansia Kecil (ekor) ekor 268,031 - 254,836
259,775 268,031
a. Produksi daging (ton) 45,183 Ton 159,321 - 53,287 77,161 28,873
b. Produksi Telur (ton) 8,323 Ton 25,484 - 9,008 8,731 7,745
c. Produksi susu (ton) 62,876 Ton 206,415 - 66,210 79,374 60,831
2 1 22 01 Jumlah calon bibit ternak di UPTD perbibitan ternak (ekor) 10 ekor 42 1,758,618,000 12 443,118,000 14 815,000,000 16 500,500,000
Terlaksananya pengembangan perbibitan ternak sapi yang
brekualitas di UPTD perbibitan ternak (ekor) 10 ekor 40 - 12
14
14
Peningkatan produksi susu di UPTD perbibitan ternak (liter) 18,000 liter 63,260 - 19,200
21,900
22,160
2 1 22 06 Terfasilitasi pelayanan penerapan teknologi perbibitan ternak
(akseptor) 669 akseptor 1,163 2,411,245,000 835
154,245,000 998 957,000,000
1,163 1,300,000,000
Terfasilitasi pelayanan penerapan teknologi perbibitan ternak
(akseptor)
669
akseptor
1,200
- 835
1,009
1,200
2 1 22 08 Jumlah peternak pembudidaya (Klp)
21 Klp 161 3,638,721,000 51
148,721,000 50 1,690,000,000
60 1,800,000,000
Mendorong pencapaian populasi:
a. Sapi perah (ekor) ekor 32,831 - 31,277 37,495 32,831
b. Sapi potong (ekor) ekor 28,552 - 17,997 37,677 28,552
c. c. Domba (ekor) ekor 237,166 - 233,025 239,929 237,166
d. Unggas (ekor) ekor 5,436,698 - 7,486,915 7,119,563 5,436,698
2 1 23 Peningkatan pelaku usaha pengolahan hasil ternak yang
bersertifikat (unit usaha)
22
%
48.00 1,343,785,000
33.00
435,645,000
40
445,000,000
48
463,140,000
Tercapainnya konsumsi produk :
a. Daging (Kg/kap/Thn) 10.60 17.40 11.80 17.40 17.40
b. Telur (Kg/kap/Thn) 2.10 2.43 2.50 2.40 2.43
c. Susu (Kg/kap/Thn) 8.80 10.80 9.30 10.70 10.80
2 1 23 01 Peningkatan pelaku usaha pengolahan dan pemasaran hasil
peternakan yang menunjang peningkatan kuantitas dan kualitas
produk (Orang)
200 orang 200
960,380,000
275
285,240,000
240 330,000,000 300 345,140,000
Terlaksananya pengembangan dan peningkatan pengetahuan
peternak/ pengolah mengenai pemasaran hasil produksi
peternakan (paket)
paket
14
-
4 5
5
2 1 23 07 Jumlah promosi produk yang dilaksanakan dan di ikuti (kali) 2
kali 2
383,405,000 2 150,405,000 3 115,000,000 4 118,000,000
Jumlah sarana promosi terbangun (paket)
-
paket
-
- - -
2 1 24 Meningkatnya pemanfaatan teknologi peternakan (orang)
240
orang
666 5,656,064,500
381 1,936,064,500 548 1,800,000,000 666 1,920,000,000
Meningkatnya sarana dan prasarana pemotongan ternak di
RPH ( %) 55.45
%
63.95 - 61.72 63.54 63.95
Tercapainya penerapan teknologi tepat guna dalam pengolahan
limbah asal ternak (ton) -
Ton
299,268.00 - 208,337 256,738 299,268
Terlaksananya pemotongan ternak yang HAUS di RPH (ekor) ekor
37,330.00 - 9,050 14,000.00 14,280.00
Jumlah sarana prasarana teknologi peternakan yang tersedia
(paket)
248 paket 141
3,914,077,500
389 1,294,077,500 556 1,300,000,000 674 1,320,000,000
Peningkatan penerapan teknologi pengolahan limbah
a. Biogas (unit) 170 unit 145 - 60 45 40
b. Kompos (paket) 60 paket 113 - 43 40 30
2 1 24 07 Jumlah Pemotongan ternak besar di RPH (ekor) 14,280
1,741,987,000
9,526 641,987,000 13,595 500,000,000 14,280 600,000,000
Terlaksananya pemotongan ternak di RPH (ekor) 37,330 9,050 14,000 14,280
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong
hewan
Kegiatan :
2 1 24 02 Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat
guna
Pengembangan pemasaran dan pengolahan hasil produksi
peternakan
Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah
Program peningkatan penerapan teknologi peternakan
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Kegiatan :
Kegiatan :
Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak
Pembibitan dan perawatan ternak
Pengembangan agribisnis peternakan/ Pendistribusian Bibit
Ternak Kepada Masyarakat
2 1 22 Program peningkatan produksi hasil peternakan Meningkatnya kapasitas pelaku usaha pembudidaya ternak
yang mendorong peningkatan produksi hasil peternakan (%)
Page 87
K Rp. K Rp.
(6) (8) (10) (12)(7)
Target Capaian evaluasi pelaksanaan s.d
tahun 2013 (kumulatif
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
2011 2012 2013
K Rp. K Rp.
Data Capaian Pada Tahun Awal
Perencanaan ( 2010 )
(4) (5) (7)
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan
Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program/Kegiatan
4,491,870,000 1,617,370,000 1,330,000,000 1,544,500,000
2 5 20 a. Meningkatnya kapasitas kelompok/UPR pembenihan dan
pembudidayaan ikan/pokdakan (kelompok) 32 186 2,960,135,000 72 1,125,135,000 126 835,000,000 186 1,000,000,000
b. Meningkatnya pelaku usaha budidaya perikanan
bersertifikat CBIB (orang) - 49 17 34 49
Tercapainya peningkatan produksi benih ikan dan ikan untuk
konsumsi melalui pengembangan dan pemanfaatan lahan
budidaya perikanan (%) % 21 - 7.00 14.00 21.00
2 5 20 01 Produksi benih ikan di UPTD BBI (ekor) 6,350,000 ekor 48,292,810
863,146,000
15,049,310 238,146,000 16,070,000 275,000,000 17,173,500 350,000,000
Tersedianya benih ikan berkualitas dan unggul (ekor) 6,350,000 ekor 48,223,500 - 15,000,000 16,050,000 17,173,500
2 5 20 2 Jumlah pelaku usaha yang terbina dalam upaya peningkatan
pembenihan ikan (orang) 160 orang 240 693,932,000 190 243,932,000 220 200,000,000 240 250,000,000
Peningkatan kapasitas kelompok/UPR pembenhan ikan
(kelompok) 20
Kelompok
40 28 36 40
Tercapainya produksi benih ikan melalui peningkatan SDM
kelompok pembudidaya ikan yang produktif dan berdaya saing
(ribek) 1,082,412 3,723,437 1,158,181 1,239,254 1,326,002
Jumlah pelaku usaha yang terbina dalam upaya peningkatan
budidaya ikan (orang) 80
orang
570 1,646,989,000 120 886,989,000 120 360,000,000 330 400,000,000
Peningkatan kapasitas kelompok pembudidaya ikan/pokdakan
(kelompok) 12 50 12 18 20
Jumlah pelaku usaha perikanan bersertifikat CBIB (orang) - 41 17 15 9
Tercapainya produksi ikan konsumsi (Ton) 8,026 29,477 8,694 10,033 10,750
2 5 20 8 Meingkatnya sarana pembenihan di UPTD BBI - - - -
2 5 23 Peningkatan pelaku usaha pengolahan ikan bersertifikat
(unit usaha)
14 % 50 1,060,175,000 23 356,675,000 35 335,000,000 50 368,500,000
Meningkatnya produksi hasil olahan ikan yang beradaya saing
yang mendukung peningkatan konsumsi (Kg/kap/tahun)
20.3 Kg/Kap/Thn 24.1 - 21.1 22.58 24.14
2 5 23 1 Peningkatan pelaku usaha pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan yang menunjang peningkatan kuantitas dan kualitas
produk (Orang)
- orang 90.0 1,060,175,000 90.0 356,675,000 80.0 335,000,000.0 80.0 368,500,000.0
Produksi olahan produk perikanan (ton) 9,449 36,236 11,382 12,065 12,789
2 5 24 a. Meningkatnya masyarakat yang aktif mengawasi
lingkungan kawasan budidaya (pokmaswas) - pokmaswas 3 471,560,000 - 135,560,000 3 160,000,000 3 176,000,000
b. Terjaganya kelestarian ikan diperairan umum (lokasi)
5 lokasi 27 11 18 27
Terwujudnya optimalisasi pemanfaatan perairan umum yang
berwawasan lingkungan dan pengendalian penyakit ikan (lokasi)
8 Lokasi 32 - 16 24 32
10 Lokasi 12 471,560,000 12 135,560,000 17 160,000,000 29 176,000,000
Pelestarian ikan di perairan umum (lokasi) 5 Lokasi 27 Lokasi 11 18 27
Terfasilitasinya pemantauan penyakit ikan dan lingkungan (lokasi)
8 Lokasi 32 - 16 24 32
Lokasi budidaya yang terfasilitasi pengendalian penyakit ikan dan
lingkungan (lokasi)
Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau
dan air tawar
Kegiatan : 2 5 24 Pengendalian kesehatan dan lingkungan perikanan
Peningkatan sarana dan prasarana balai benih ikan
Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi
perikanan
Kegiatan :
Pengembangan pengolahan pemasaran dan pelayanan usaha
perikanan
Kegiatan :
Pendampingan pada kelompok tani pembudidayaan ikan
2 5 20 3 Pembinaan dan pengembangan perikanan
Urusan Program Pilihan Kelautan dan Perikanan
Program pengembangan budidaya perikanan
Page 88
K
Rp
K
Rp
Target
Rp
(14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
10,801,859,125 12,515,090,437 60,790,120,053
1,521,046,125 2,405,111,437 9,138,418,908
- -
- -
12 38,900,000 12 42,789,000
60
186,302,333
5 11,192,000 5 12,311,000
25
54,503,000
- -
1 84,700,000 1 93,170,000 5
409,235,500
1 113,197,000 1 124,517,000 5
517,256,483
1 72,390,000 1 79,629,000 5
416,457,495
1 8,470,000 1 9,317,000
5
38,787,000
5 58,080,000 5 63,888,500
25
528,857,400
12 18,150,000 12 19,965,000 60
82,365,000
- -
11 28,135,000 11 30,948,000 55
252,753,000
161 110,215,000 177 121,230,000 786
635,032,835
480 103,024,000 528 113,325,000
2,306
468,499,000
3 30,951,000 3 34,046,000
15
148,067,500
- -
1 19,692,000 1 21,662,000 5 97,474,000
5 103,140,000 5 113,454,000
25
659,196,300
12 433,276,000 12 476,600,000 60 2,133,608,000
1 19,777,000 1 21,755,000
5
90,659,250
1 100,000,000 100,000,000
10 14 52
8,000,000
3 5 12
-
3,080,937,550 20% 675,885,000 20% 633,471,000
100%
100%
3,765,116,546 Disnakan
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
686,404,000 20% 754,135,500 20%
Unit Kerja SKPD
Penanggungjawab
2014 2015
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
Page 89
K
Rp
K
Rp
Target
Rp
(14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggungjawab
2014 2015
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
2 2 6
-
- -
6 87,478,125 7 96,225,937 32 389,388,062
- -
1 21,279,000 1 21,279,000
5
94,750,000
1 50,000,000 50,000,000
- 900,000,000 -
1,553,674,500
900,000,000 900,000,000
updating data 653,674,500
-
196,552,250
7,183,653,000 8,121,134,000 -
38,130,550,610
28.00 900,000,000 32.00 1,371,415,000
32.00
5,294,397,799 Indikator baru
65.00 66.25 66.25
Indikator baru
Indikator lama
Indikator lama
Indikator lama
-
71,450 350,000,000 74,500 725,830,000 311,265 2,316,000,315 Indikator Baru
Indikator lama
Indikator lama
- -
1,250 100,000,000 1,450 135,000,000 4,540
606,330,534 Indikator Baru
Indikator lama
Indikator lama
- -
9,983 250,000,000 10,982 250,000,000 54,544 1,516,348,600 Indikator Baru
Indikator lama
- -
240 242,160,000 240 260,585,000 1,260 897,878,350 Indikator Baru
Indikator Lama
- -
- - 196,552,250
534,138,062 7 158,757,125 8 117,504,937
37
Page 90
K
Rp
K
Rp
Target
Rp
(14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggungjawab
2014 2015
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
85.02 2,286,525,000 100 4,325,000,000 100 6,611,525,000 Indikator Baru
62,303 2,286,525,000 63,493 4,325,000,000 320,255 17,516,602,010 Indikator Baru265,297 268,103
1,316,042 Indikator Baru
Indikator lama
Indikator lama
Indikator lama
- -
18 1,110,250,000 20 1,025,000,000 80 4,253,919,710 Indikator Baru
Indikator lama
Indikator lama
- -
1,328 466,525,000 1,493 1,800,000,000 1,493
4,721,415,300 Indikator Baru
Indikator lama
30 1,900,000,000 40 2,000,000,000 231
10,231,517,000 Indikator Baru
Indikator Lama
Indikator Lama
Indikator Lama
Indikator Lama
58
437,000,000
70
550,719,000 70
2,674,065,285 Indikator Baru
Indikator Lama
Indikator Lama
Indikator Lama
Indikator Lama
- -
100
316,000,000
65
417,619,000 980
1,626,077,955 Indikator Baru
Indikator Lama
4 121,000,000 4 133,100,000 17
1,047,987,330 Indikator Baru
- 1
746 1,974,983,000 826 1,374,000,000 826
11,212,519,600 Indikator Baru
68.59 77.18 77.18 Indikator Baru
Indikator Lama
Indikator Lama
- -
754 774,000,000 834 1,370,000,000
834
6,138,864,900 Indikator Baru
Indikator Lama
Indikator Lama
14,566 600,000,000 14,857 800,000,000 66,824 5,268,671,700
Indikator Baru
Indikator Lama
Page 91
K
Rp
K
Rp
Target
Rp
(14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja SKPD
Penanggungjawab
2014 2015
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
2,097,160,000 1,988,845,000 - 13,521,150,535
241 1,467,160,000 296 1,330,000,000 296
10,474,378,535 Indikator Baru
69 94 94
Indikator Baru
Indikator Lama
- -
18,375,645 450,000,000 19,661,940 550,000,000
86,330,395
2,075,313,300 Indikator Baru
Indikator Lama
250 311,000,000 260 300,000,000 260
1,976,224,590 Indikator Baru
40 40
Indikator Baru
Indikator Lama
200 706,160,000 200 480,000,000 970
6,422,840,645 Indikator Baru
15 15 80
Indikator Baru
12 14 67 Indikator Baru
2 200,000,000 2 220,000,000 Kegiatan baru
70 435,000,000 95 445,885,000
95
2,063,001,650 Indikator Baru
Indikator Lama
- -
85.0 435,000,000 90.0 445,885,000
425
2,063,001,650 Indikator Baru
Indikator Lama
- -
6 195,000,000 9 212,960,000 9
983,770,350 Indikator Baru
38 50 50
Indikator Baru
Indikator Lama
- -
27 195,000,000 30 212,960,000
30
983,770,350 Indikator Baru
38 50 50 Indikator Baru
Indikator Lama
Page 92