perubahan kimia dalam lemak dan minyak.pdf

2
Perubahan Kimia dalam Lemak dan Minyak Perubahan-perubahan Kimia atau penguraian lemak dan minyak dapat mempengaruhi bau dan rasa suatu bahan makanan, baik yang menguntungkan maupun tdak.pada umumnya penguraian minyak dan lemak menghasilkan zat-zat yang tidak dapat dimakan.kerusakan lemak dan minyak menurunkan nilai gizi serta menyebabkan penyimpangan rasa dan bau pada lemak yang bersangkutan. (Winarno,1991) Minyak dan lemak dapat mengalami berbagai perubahan kimia seperti hidrolisis, oksidasi, hidrogenasi dan interesterifikasi. 1. Hidrolisis Minyak dan Lemak Dalam reaksi hidrolisis minyak dan lemak akan dirubah menjadi asam lemak bebas dan gliserol . Reaksi hidrolisis akan dapat mengakibatkan kerusakan minyak atau lemak dan dapat terjadi karena terdapatnya sejumlah air dalam minyak atau lemak tersebut (Ketaren, 1986). Reaksi ini akan mengakibatkan ketengikan hidrolisis yang menghasilkan flavor dan bau tengik pada minyak tersebut Proses hidrolisis seperti ini dapat terjadi secara alamiah terhadap minyak/lemak dan akan dapat dipercepat oleh mikroorganisme seperti lipase. Proses hidrolisis yang disengaja, biasanya dilakukan dengan penambahan basa, proses ini dikenal sebagai reaksi penyabunan Proses penyabunan ini banyak digunakan dalam industri.dimana minyak atau lemak pertama-tama dipanasi dalam ketel dan selanjutnya ditambah alkali (NaOH atau KOH) sehingga terjadi penyabunan. Sabun yang terbentuk dapat diambil dari lapisan teratas pada larutan yang merupakan campuran dari larutan alkali, sabun dan gliserol. Dari larutan ini dapat dihasilkan gliserol murni melalui penyulingan. 2. Oksidasi Minyak dan Lemak

Upload: utari-wijayanti

Post on 02-Oct-2015

87 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

kimia

TRANSCRIPT

  • Perubahan Kimia dalam Lemak dan Minyak

    Perubahan-perubahan Kimia atau penguraian lemak dan minyak dapat

    mempengaruhi bau dan rasa suatu bahan makanan, baik yang menguntungkan

    maupun tdak.pada umumnya penguraian minyak dan lemak menghasilkan zat-zat

    yang tidak dapat dimakan.kerusakan lemak dan minyak menurunkan nilai gizi serta

    menyebabkan penyimpangan rasa dan bau pada lemak yang bersangkutan.

    (Winarno,1991)

    Minyak dan lemak dapat mengalami berbagai perubahan kimia seperti hidrolisis,

    oksidasi, hidrogenasi dan interesterifikasi.

    1. Hidrolisis Minyak dan Lemak

    Dalam reaksi hidrolisis minyak dan lemak akan dirubah menjadi asam lemak

    bebas dan gliserol . Reaksi hidrolisis akan dapat mengakibatkan kerusakan minyak

    atau lemak dan dapat terjadi karena terdapatnya sejumlah air dalam minyak atau

    lemak tersebut (Ketaren, 1986). Reaksi ini akan mengakibatkan ketengikan hidrolisis

    yang menghasilkan flavor dan bau tengik pada minyak tersebut Proses hidrolisis

    seperti ini dapat terjadi secara alamiah terhadap minyak/lemak dan akan dapat

    dipercepat oleh mikroorganisme seperti lipase. Proses hidrolisis yang disengaja,

    biasanya dilakukan dengan penambahan basa, proses ini dikenal sebagai reaksi

    penyabunan Proses penyabunan ini banyak digunakan dalam industri.dimana minyak

    atau lemak pertama-tama dipanasi dalam ketel dan selanjutnya ditambah alkali

    (NaOH atau KOH) sehingga terjadi penyabunan. Sabun yang terbentuk dapat diambil

    dari lapisan teratas pada larutan yang merupakan campuran dari larutan alkali, sabun

    dan gliserol. Dari larutan ini dapat dihasilkan gliserol murni melalui penyulingan.

    2. Oksidasi Minyak dan Lemak

  • Proses oksidasi dapat belangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen

    dengan minyak atau lemak. Terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan bau

    tengik pada minyak dan lemak. Oksidasi biasanya dimulai dengan pembentukan

    peroksida dan hidroperoksida. Tingkat selanjutnya ialah terurainya asam-asam lemak

    disertai dengan konversi hidroperoksida menjadi aldehida dan keton serta asam-asam

    lemak bebas. Ketengikan (rancidity) terbentuk oleh oto oksidasi radikal asam lemak

    tidak jenuh atau aldehida bukan oleh peroksida. (Ketaren, 1986).

    3. Hidrogenasi Minyak dan lemak

    Hidrogenasi adalah suatu proses penambahan hidrogen dengan menggunakan

    katalis pada ikatan rangkap. Proses hidrogenasi sebagai suatu proses untuk

    menjenuhkan ikatan rangkap dari rantai karbon asam lemak tidak jenuh pada minyak

    atau lemak. Reaksi hidrogenasi ini dilakukan dengan menggunakan hidrogen murni

    dan ditambahkan serbuk nikel sebagai katalisator. Setelah proses hidrogenasi selesai

    minyak didinginkan dan katalisator dipisahkan dengan cara penyaringan. Hasil yang

    terjadi adalah minyak yang bersifat plastis atau keras yang tergantung kepada derajat

    kejenuhannya.Trigliseriada yang dihasilkan biasanya digunakan sebagai bahan lemak

    margarin yang mana dalam proses ini mampu mengubah minyak menjadi setengah

    padat. Dengan cara tersebut dapat menghindari terjadinya proses oksidasi lemak yang

    mengakibatkan ketengikan. Sebaliknya proses hidrogenasi dapat mengakibatkan

    terbentuknya asam lemak trans 60%. Kadar yang tinggi dari asam lemak bentuk trans

    dalam menu makanan dapat menimbulkan resiko penyakit jantung koroner. Pada

    umumnya asam lemak dari minyak nabati yang mengalami hidrogenasi adalah asam

    oleat ,linoleat, maupun linolenat.

    Winarno,F.G. 1991. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

    Ketaren S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: UI Press