pertumbuhan rumput gajah (pennisetum purpureum cv. … · ms lengkap), ms1 (media setengah ms), ms2...

44
i PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. Mott) PADA BERBAGAI KONSENTRASI MEDIA MURASHIGE DAN SKOOG DENGAN TEKNIK KULTUR JARINGAN SKRIPSI OLEH: IBNUL THALIB I111 11 298 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016

Upload: doankien

Post on 11-Apr-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

i

PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum

purpureum cv. Mott) PADA BERBAGAI KONSENTRASI

MEDIA MURASHIGE DAN SKOOG DENGAN

TEKNIK KULTUR JARINGAN

SKRIPSI

OLEH:

IBNUL THALIB

I111 11 298

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016

Page 2: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

ii

PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum

purpureum cv. Mott) PADA BERBAGAI KONSENTRASI

MEDIA MURASHIGE DAN SKOOG DENGAN

TEKNIK KULTUR JARINGAN

SKRIPSI

OLEH :

IBNUL THALIB

I 111 11 298

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana pada Fakultas Peternakan Universitas

Hasanuddin

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016

Page 3: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

1. Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ibnul Thalib

NIM : I111 11 298

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

a. Karya skripsi yang saya tulis adalah asli

b. Apabila sebagian atau seluruhnya dari karya skripsi, terutama dalam bab

hasil dan pembahasan, tidak asli alias plagiasi maka saya bersedia

membatalkan dan dikenakan sanksi akademik yang berlaku.

2. Demikian pernyataan keaslian ini dibuat untuk dapat digunakan seperlunya.

Makassar, Januari 2016

Ibnul Thalib

Page 4: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

iv

Page 5: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

v

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr.wb

Alhamdulillah segala puji bagi ALLAH SWT, shalawat dan salam semoga selalu

tercurah kepada rasulullah MUHAMMAD SAW Beserta keluarganya, sahabat,

dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga hari akhir, yang senantiasa

melimpahkan rahmat dan hidah-Nya ,sehingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “pertumbuhan rumput gajah (pennisetum

purpureum cv. Mott) pada berbagai konsentrasi media murashige dan skoog

dengan teknik kultur jaringan”. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan

studi di Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Limpahan rasa hormat, kasih sayang, cinta dan terima kasih yang tulus

kepada kedua orang tua saya Ayahanda Muh Bassir, dan ibunda Sitti Seinab,

serta saudaraku Muh. Arif, dan Ibnu Taupiq, yang selama ini banyak memberikan

doa, semangat, kasih sayang, saran dan dorongan kepada penulis.

Pada kesempatan ini dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati

penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada :

1. Dengan penuh rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih banyak Kepada

pembimbing akademik Ir.Veronika lestari M,.Sc yang terus memberikan

arahan, nasihat dan motivasi selama ini.

2. Ucapan terima kasih disampaikan dengan hormat kepada Marhamah Nadir, SP.

M.Si. Ph.D selaku pembimbing utama dan Dr. Ir. Budiman Nohong,MP selaku

Page 6: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

vi

pembimbing anggota yang penuh ketulusan dan keikhlasan meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan, nasehat, arahan,serta koreksi dalam

penyusunan skripsi ini.

3. Keluarga Besar “SOLANDEVEN” dan “HUMANIKA”kalian merupakan

teman, sahabat bahkan saudara, terima kasih atas indahnya kebersamaan

dalam bingkai kampus ini.

4. Buat teman-teman yang selama hampir 4 tahun bersama-sama Hasrianah

Yunus, Nurhudayah, Try Sukma Utami Taufan, Hamsidar Yuni, Siti Maghfira

Reski Lestari.

5. Terkhusus buat Bapak Dr. Ir Rinaldi Sjahrir, M. Agr dan staf laboratorium

beserta tim asistenya ,Aswar Raden, Reski Amaliah, dan arfah selama ini

menjadi teman terbaik dan sekaligus membantu saya dalam penelitian, terima

kasih bantuan dan kerja samanya.

Penulis menyadari meskipun dalam penyelesaian tulisan skripsi ini masih

perlu masukan dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun agar

penulisan berikutnya senantiasa lebih baik lagi. Akhir kata penulis ucapkan

banyak terima kasih dan menitip harapan semoga tugas akhir ini bermanfaat

bagi kita semua. Amin ya robbal alamin.

Makassar, Januari 2016

Ibnul Thalib

Page 7: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

vii

RINGKASAN

Ibnul Thalib (I 111 11 298). Pertumbuhan Rumput Gajah (Pennisetum

purpureum Cv. Mott) Pada Berbagai Konsentrasi Media Murashige Dan Skoog

Dengan Teknik Kultur Jaringan. (Dibawah bimbingan Marhamah Nadir, SP.

M.Si, Ph. D Sebagai pembimbing utama dan Dr. Ir. Budiman Nohong, MP

(sebagai Pembimbing kedua).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi Media MS

(Murashinge dan Skoog) lengkap, media setengan MS dan MS dengan

penambahan 2,4 D (Asam Diklorofenoksiasetat) terhadap pertumbuhan eksplan

rumput gajah menjadi kalus yang siap diregenerasikan menjadi organ. Penelitian

ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan yang dilakukan dalam Rancangan Acak

Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 20 kali ulangan, yaitu : MSO (Media

MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1

2,4D (Asam 2,4-

Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian disimpulakan bahwa Media

terbaik untuk induksi kalus pada ekspalan rumput gajah mini cv. Mott adalah

media MS+2,4-D dan pertumbuhan kalus rata-rata bagus mencapai tujuh botol.

Kata kunci: Media MS (Murashinge dan Skoog), Eksplan, Kallus, Browning,

Kontaminasi

Page 8: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

viii

ABSTRACT

Ibnul Thalib (I111 11 292). The Effect of Various Murashige and Skoog

Medium to Growthing Napiergrass (cv. dwarf late) (Pennisetum purpureum cv.

Mott ) Using Tissue Culture Method. (Under supervisor Marhamah Nadir, SP.

M.Si, Ph. D and Dr. Ir. Budiman Nohong, MP ).

The objective of this study was to assess the effect of various MS Medium like

completed MS medium , a half of MS medium and MS medium containing

diklorofenoksiasetat (2,4 D) to growthing of calli Pennisetum purpureum Cv.

Mott for organogenesis step. Three treatments of experiment ( fully MS medium,

a half MS medium and MS medium plus 2,4 D) were applied in three

replication.Based on these study we concluded that MS medium plus 2,4-D were

successfully grown up calli of napiergrass. The calli formation can be used for

regeneration next step of tissue culture of napiergrass cv. Mott.

Keywords: MS (Murashinge en Skoog) medium , explants, callus, napiergrass

Page 9: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

ix

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Rumput Gajah Mini .................................................. 5

Perbanyak dengan Kultur Jaringan ......................................................... 6

Media Murashige dan Skoog (MS) ......................................................... 7

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 9

Alat dan Bahan ........................................................................................ 9

Prosedur Percobaan Peneltian ................................................................. 10

Prosedur Kerja pembuatan MS .............................................................. 11

Model Statistik ........................................................................................ 14

HASIL DAN PEMBAHASAN

Strilisasi Eksplan Pada Tehnik Kultur Jaringan ...................................... 15

Hasil Pengamatan Pertumbuhan Eksplan ............................................... 17

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 23

LAMPIRAN ................................................................................................... 25

RIWAYAT HIDUP

Page 10: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

x

DAFTAR TABEL

No Halaman

Teks

1. Tabel Media Pembuatan Ms ...................................................................... 25

2. Tabel Hasil Terkontamina eksplan............................................................. 25

3. Tabel Hasil yang Menjadi Kalus ................................................................ 26

4. Tabel Hasil yang Menadi Organ ................................................................ 26

5. Tabel Berat eksplan .................................................................................... 27

Page 11: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

Teks

1. Tabel Media Pembuatan Ms ...................................................................... 25

2. Tabel Hasil Terkontamina eksplan............................................................. 25

3. Tabel Hasil yang Menjadi Kalus ................................................................ 26

4. Tabel Hasil yang Menadi Organ ................................................................ 26

5. Tabel Berat eksplan .................................................................................... 27

6. Daftar Istilah............................................................................................... 28

7. Dokumentasi...... ........................................................................................ 31

Page 12: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

1

PENDAHULUAN

Rumput gajah mini (Pennisetum purpureum cv.Mott) atau biasa disebut

dwarf elephant grass merupakan jenis rumput unggul yang mempunyai

produktivitas yang tinggi dan kandungan nutrisi yang cukup baik adalah tipe

dwarf (mini). Kultivar ini memiliki karakteristik perbandingan rasio daun yang

tinggi dibandingkan batang. kualitas nutrisi rumput ini lebih tinggi pada berbagai

tingkat usia dibandingkan jenis rumput tropis lainnya. Selain itu, rumput gajah

mini mempunyai ke ungulan antara lain tahan kekeringan, dan hanya bisa di

propagasi melalui metoda vegetatif, zat gizi yang cukup tinggi serta memiliki

palatabilitas yang tinggi bagi ternak ruminansia.( Lasamadi 2013).

Ibrahim (1989) melaporkan bahwa dwarf elephant grass memiliki daya

cerna nitrogen (N) dan bahan kering tertinggi dibandingkan rumput-rumput tropis

lainnya. Rumput gajah mini memiliki keunggulan yang dapat menjadi harapan

baru bagi pengembangan peternakan sapi (Lasamadi, 2013). Berbagai penelitian

dilakukan untuk membudidayakannya, baik secara vegatatif alami ataupun dengan

teknik perbanyakan vegetatif moderen melalui kultur jaringan.

Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara

vegetatif, dengan mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta

menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang

kaya nutrisi dengan penambahan zat pengatur tumbuh dalam wadah in vitro

sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan menjadi tanaman lengkap.

Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbanyakan tanaman dengan

menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang

dilakukan di tempat steril (Jumin, 1992).

Page 13: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

2

Tanaman dalam kultur jaringan tumbuh secara heterotrof dan karena tidak

perlu mensintesa kebutuhan karbonnya, maka sukrosa harus ditambahkan ke

dalam media. Sumber karbon ini menyediakan energi bagi pertumbuhan tanaman

dan juga sebagai bahan pembangun untuk memproduksi molekul yang lebih besar

yang diperlukan untuk tumbuh. Manfaat kultur jaringan yaitu diperoleh sifat

fisiologi dan morfologi tanaman yang sama persis dengan tanaman induknya.

Untuk menunjang keberhasilan kultur jaringan maka perlu diperhatikan faktor-

faktor yang mempengaruhi keberhasilan kultur jaringan (Hendrayono, 1994).

Menurut Umami (2012), salah satu faktor yang berpengaruh adalah zat

pengatur tumbuh (ZPT). Zat pengatur tumbuh merupakan senyawa organik bukan

hara, yang dalam jumlah sedikit yang dapat mendukung, menghambat, dan dapat

mengubah proses fisiologi tumbuhan. Penambahan 2,4 D sebanyak 2,0 mgL-1

dan

0,1 mg L-1

pada medium MS menjadi perlakuan efektif untuk pembentukan tunas

dari pucuk apikal. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu penelitian ini dirancang

dengan menggunakan Media MS lengkap, media setengan MS dan MS dengan

penambahan ZPT 2,4 D. Variasi jenis media dimaksudkan untuk mengetahui

kebutuhan hara yang dibutuhkan eksplan untuk berdifferensiasi (berkembang )

menjadi kalus dan mampu tumbuh pada media kultur jaringan dan terbebas dari

kontaminan dari lapangan (kondisi in vivo) ke media kultur jaringan (in vitro)

Page 14: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

3

Rumusan Masalah

Perbanyakan rumput gajah mini cv Mott dibatasi oleh kemampuan

regenerasi stek yang rendah karena kurangnya jumlah akar. Perakaran yang

sedikit mengakibatkan sulitnya pembiakan secara vegetatif. Melalui teknik kultur

jaringan diharapkan dapat diketahui formula untuk menghasilkan jumlah akar

yang banyak. Tahap regenerasi tanaman secara kultur jaringan dimulai dengan

penentuan media tumbuh dan ZPT yang sesuai untuk pertumbuhan bahan tananam

dari fase eksplan menjadi kalus. Olehnya itu penelitian awal tentang perbanyakan

tanaman rumput dengan teknik kultur jaringan dibatasi pada pengaruh kombinasi

Media MS lengkap, media setengan MS dan MS dengan penambahan 2,4 D

terhadap pertumbuhan eksplan (bahan tanaman) dari pucuk meristem rumput

gajah menjadi kalus dan bebas dari browning (pencoklatan) dan kontaminan dari

alam.

Tujuan

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi Media

MS lengkap, media setengan MS dan MS dengan penambahan 2,4 D (Asam

Diklorofenoksiasetat) terhadap pertumbuhan eksplan rumput gajah menjadi kalus

yang siap diregenerasikan menjadi organ.

Kegunaan

Penelitian ini merupakan studi awal untuk mengetahui kombinasi media

yang sesuai untuk pembentukan kalus dan eksplan pucuk rumput gajah mini cv,

Mott diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan kultur jaringan tanaman

rumput, kajian ilmu pemulian tanaman rumput untuk perbaikan genetik secara in

vitro dan sebagai alternatif dalam penyediaan bibit untuk skala komersial.

Page 15: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

4

Hipotesis

Terdapat salah satu media tumbuh MS yang berpengaruh pada

pertumbuhan eksplan rumput gajah mini untuk menghasilkan kalus yang bebas

kontaminan dan siap diregenerasikan menjadi organ yang sempurna.

Page 16: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

5

TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Rumput Gajah

Rumput gajah mini (Pennisetum purpureum cv. Mott) merupakan jenis

rumput unggul yang mempunyai produktivitas dan kandungan zat gizi yang cukup

tinggi serta memiliki palatabilitas yang tinggi bagi ternak ruminansia. Tanaman

ini merupakan salah satu jenis hijauan pakan ternak yang berkualitas dan disukai

ternak. Rumput ini dapat hidup diberbagai tempat, tahan lindungan, respon

terhadap pemupukan, serta menghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi.

Rumput gajah mini tumbuh merumpun dengan perakaran serabut yang kompak,

dan terus menghasilkan anakan apabila dipangkas secara teratur. Morfologi

rumput gajah mini yang rimbun, dapat mencapai tinggi lebih dari 1 meter

sehingga dapat berperan sebagai penangkal angin (wind break) terhadap tanaman

utama (Syarifuddin, 2006).

Reksohadiprodjo (1994) rumput gajah dibudidayakan dengan potongan

batang (stek) atau sobekan rumpun (pols) sebagai bibit. Bahan stek berasal dari

batang yang sehat dan tua, dengan panjang stek 20 – 25 cm (2 – 3 ruas atau paling

sedikit 2 buku atau mata). Waktu yang terbaik untuk memotong tanaman yang

akan dibuat silase adalah pada fase vegetatif, sebelum pembentukan bunga

(Regan, 1997).

Rumput ini secara umum merupakan tanaman tahunan yang berdiri tegak,

berakar dalam, dan tinggi dengan rimpang yang pendek. Tinggi batang dapat

mencapai 2-3 m, dengan diameter batang dapat mencapai lebih dari 3 cm dan

terdiri sampai 20 ruas/buku. Tumbuh berbentuk rumpun dengan lebar rumpun

Page 17: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

6

hingga 1 meter. Pelepah daun gundul hingga berbulu pendek, helai daun bergaris

dengan dasar yang lebar, dan ujungnya runcing Nei (1979).

Perbanyak Dengan Kultur Jaringan

Kultur jaringan tanaman bermula dari pembuktian teori totipotensi sel

yang dikemukakan oleh Schwann dan Schleiden pada tahun 1838. Totipotensi sel

adalah teori yang menyatakan bahwa setiap sel tanaman mempunyai informasi

genetik dan perangkat fisiologis yang lengkap untuk dapat tumbuh dan

berkembang menjadi tanaman utuh, jika kondisinya lingkungan sesuai. Skoog dan

Miller mengemukakan bahwa regenerasi tunas dan akar secara in vitro dikontrol

secara hormonal oleh zat pengatur tumbuh (ZPT) sitokinin dan auksin (Yusnita,

2003). Organogenesis adalah proses terbentuknya organ seperti tunas atau akar,

baik secara langsung dari permukaan eksplan atau secara tidak langsung melalui

pembentukann kalus terlebih dahulu.

Penggunaan teknik kultur jaringan pada awalnya hanya untuk

membuktikan teori “totipotensi, pada perkembangannya kultur jaringan digunakan

sebagai sarana untuk mempelajari aspek-aspek fisiologi dan biokimia tanaman.

Namun sekarang ini sudah berkembang menjadi metoda untuk berbagai tujuan.

Teknik kultur jaringan telah digunakan dalam membantu produksi tanaman dalam

skala besar melalui mikropropagasi atau perbanyakan klonal dari berbagai jenis

tanaman. Jaringan tanaman dalam jumlah yang sedikit dapat menghasilkan

ratusan atau ribuan tanaman secara terus menerus. Teknik ini telah digunakan

dalam skala industri di berbagai negara untuk memproduksi secara komersial

berbagai jenis tanaman seperti tanaman hias (anggrek, bunga potong,dll.),

tanaman buah-buahan (seperti pisang), tanaman industry dan kehutanan (kopi,

Page 18: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

7

jati, dll). Melalui kultur jaringan, jutaan tanaman dengan sifat genetik yang sama

dapat diperoleh hanya dengan berasal dari satu mata tunas. Oleh karena itu

metoda ini menjadi salah satu alternatif dalam perbanyakan tanaman secara

vegetatif (Katuuk, 1984). Selain itu, teknologi kultur jaringan telah memberikan

kontribusi untuk menhasilkan tanaman yang bebas dari virus, tanaman yang

terinfeksi virus. Sel pada tunas ujung (meristem) merupakan daerah yang tidak

terinfeksi virus, melalui kultur pucuk akan diperoleh tanaman yang bebas virus.

ZPT berperan penting pada pembiakan dengan kultur jaringan. Fungsi

ZPT tersebut adalah untuk merangsang pertumbuhan morfogenesis dalam kultur

sel, jaringan, dan organ (Gunawan, 1987). Zat pengatur tumbuh yang banyak

digunakan dalam kultur jaringan adalah auksin dan sitokinin. Auksin meliputi

Indol Asam Asetat, Indol Asam Butirat, Naphtaleneasetic Acid, dan Asam

Diklorofenoksiasetat (2,4 D) sedangkan sitokinin meliputi Kinetin, Zeatin, dan

Benzil Amino Purin.

Media Murashige Dan Skoog (MS)

Komposisi media yang di gunakan dalam kultur jaringan dapat berbeda

jenis bahan kimia atau konsentrasinya. Perbedaan komposisi media dapat

mengakibatkan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan eksplan yang

ditumbuhkan secara in vitro. Media Murasghige dan Skoog (MS) sering di

gunakan karena cukup memenuhi unsur hara makro, mikro, dan vitamin untuk

pertumbuhan tanaman.

Salah satu penyebab keberhasilan kultur jaringan tanaman adalah

pemberian nutrisi dalam jumlah dan perbandingan yang sesuai pada medium

pertumbuhannya. Medium kultur jaringan terdiri dari zat-zat anorganik yang

Page 19: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

8

terdiri dari unsur-unsur hara esensiel makro maupun mikro, gula dan zat-zat

organik, seperti vitamin dan hormon. Susunan zat-zat tersebut di dalam medium

kultur jaringan bervariasi tergantung dari tujuan penggunaan media tersebut

dalam kultur jaringan dan bahan yang akan dipakai. Salah satu medium yang

banyak dipakai, terutaman untuk tanaman-tanaman herba adalah medium dasar

Murashige dan Skoog (medium MS). Media MS mengandung konsentrasi garam

mineral yang tinggi dan senyawa N dalam bentuk NO3- dan NH4

+ (Manuhara et

al., 2010). Komposisi media MS antara lain gula, agar2, hormon tumbuh

makro,mokro, aquades dan lain-lain. dapat (Murashige dan Skoog 1962,) dalam

Gunawan (1987).

Page 20: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

9

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan November

2015. Bertempat di Laboratorium Mikropropagasi Tanaman Laboratorium Bio-

Sains Terapan Tanaman Teaching Industry Universitas Hasanuddin, Makassar.

Alat dan Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah eksplan yang berasal dari pucuk

rumput gajah mini/odot (Pennisetum purpureum cv. Mott), Nutrisi dalam bentuk

media MS, hormon tumbuh 2,4D, agar-agar, sukrosa, alkohol 70%, alkohol 96%,

Natrium hipoklorit, aquades, aluminium foil, tissue, mata pisau, label.

Alat-alat yang digunakan adalah berupa botol tanam atau tabung reaksi

sebagai tabung kultur, gelas erlenmeyer, gelas ukur, pipet, neraca, pH-meter,

autoclave, oven, laminar air flow, cawan petri, bunsen, skalpel, kamera serta alat-

alat lainnya.

Prosedur Percobaan

Penelitian disusun berdasarkan dalam Rancangan Acak Lengkap yang

terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu :

MSO : Media MS lengkap

MS1 : Media setengah MS

MS2 : MS + 2 mg L-1

2,4D

Setiap perlakuan terdiri dari 20 botol ulangan sehingga menjadi 60 unit

pengamatan.

Page 21: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

10

Persiapan Alat dan Sterilisasi

Allat-alat yang di gunakan seperti cawan petri, erlenmeyer, gelas piala,

gelas ukur, cawan petridis, batang pengaduk, scalpel, pinset, botol kultur, pipet

tetes dicuci dengan sabun cair, kemudian dibilas dengan aquades lima kali dan

dikeringkan. Alat yang telah bersih dibungkus dengan kertas bersih kecuali botol

dan disterilisasi dalam autoklaf dengan tekanan 17,5 psi dan suhu 121°C selama

30 menit. Bahan seperti aquades juga disterilisasi bersama alat-alat kultur.

Laminar air flow, sebelum di gunakan terlebih dahulu disemprot dengan

alkohol 70 % dan dilap dengan tissue, kemudian menyalakan sinar UV selama 1

jam sebelum digunakan.

Adapun teknik sterilisasi yang kami lakukan pada penelitian ini adalah :

1. Sterilisasi kimiawi menggunakan Natrium hipoklorit (Umami, 2012)

NaOCl (natrium hipoklorit) dan formalin juga sering digunakan untuk

sterilisasi permukaan atau disinfestasi permukaan. Natrium hipoklorit adalah

senyawa kimia dengan rumus NaOCl. Larutan natrium hipoklorit, umumnya

dikenal sebagai pemutih atau clorox, adalah seringkali digunakan sebagai

penawar infeksi (desinfektan) atau bahan pemutih. Nama lain natrium

hipoklorit ialah natrium klorat.

2. Sterilisasi fisik menggunakan api adalah teknik sterilisasi dengan mengunakan

alkohol 90% dan mengunkan pembakaran di atas lampu spirtus. Sterilisasi ini

merupakan sterilisasi yang cocok untuk pertumbuhan kalus pada rumput gajah

(Anonim, 2015).

Page 22: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

11

Prosedur Kerja Pembuatan MS (Murashige and Skoog)

Adapun prosedur kerja dalam pembuatan media MS (Murashige and

Skoog) yaitu sebagai berikut :

a) Menyiapkan alat yang telah disterilisasi serta bahan-bahannya.

b) Mengambil larutan yang telah dibuat dalam stock media MS yang sesuai

komposi yang telah ditentukan dan ditambahkan aquadest sampai mencapai 1

liter kedalam erlenmeyer

c) Mencampurkan semua bahan baik itu larutan stok maupun bahan yang lain

seperti ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) dan selanjutnya di homogenkan

menggunakan stirer.

d) Media MS selanjutnya dipanaskan setelah ditambahkan gula dan agar-agar

sesuai takaran, serta menentukan pHnya yaitu 5,8 - 6.

f) Memindahkan larutan ke gelas ukur dan masukkan kedalam botol kultur

dengan hati-hati, lalu di autoclav selama 1 jam dalam suhu 1210C

g) Menyimpan media ke ruangan penyimpanan selama 2-3 hari untuk

mengetahui apakah media berhasi dan tidak kontaminasi. Jika media tidak

terkontaminasi maka media siap untuk ditanami.

Pengambilan Eksplan/Bahan Tanaman

Pengambilan eksplan dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut.

1. Rumput Gajah mini di ambil dari kebun rumput Fakultas Peternakan Unhas

2. Pucuk muda yang akan digunakan sebagai eksplan dipisahkan dari tanaman

dan dicuci dalam air kran mengalir selama 30 menit.

Page 23: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

12

3. Lalu dibawa ke Laminar Air Flow (LAF) dan dilakukan sterilisasi bertingkat

pada eksplan dengan menggunakan Natrium Hipoklorit dan alkohol 70% serta

air aquades steril.

Penanaman

Sebelum penanaman dilakukan, laminar air flow disemprot dengan

alkohol 70 % lalu dibersihkan dengan menggunakan tissue. Semua alat-alat dan

botol-botol kultur yang akan digunakan juga disemprot alkohol dan dimasukkan

ke dalam laminar kemudian laminar difungsikan (dinyalakan) setalah itu

dinyalakan lampu UV selama 1 jam. Eksplan yang ditanam adalah pucuk daun

pada saat penanaman, semua alat yang digunakan tetap harus dalam keadaan steril

yaitu dengan cara sterilisasi celup bakar. Sterilisasi bakar, dengan cara mencelup

pucuk tanaman pada alkohol 70% dan dibakar pada api bunsen, selanjutnya pucuk

dikuliti sampai pada bagian yang lunak dan putih, dengan metode celup bakar

alkohol secara berulang. Pucuk yang telah lunak dengan diameter 0,5 cm dipotong

dengan panjang 0,2 cm, siap ditanam ke media yang telah steril. Setelah

penanaman botol ditutup dan dilabel. Terakhir botol-botol kultur diletakkan pada

rak di ruang inkubasi. Botol-botol ini diatur sesuai perlakuan dan ulangannya.

Kondisi ruang inkubasi dijaga pada suhu 25oC dank arena proses pembentukan

kalus tidak dibutuhkan cahaya sehingga diinkubasi pada ruang gelap.

Pemeliharaan

Pemeliharaan botol-botol kultur dilakukan dengan cara meletakkan pada

rak-rak kultur dalam ruang inkubasi. Untuk mencegah kontaminasi, botol-botol

tersebut disemprot dengan alkohol 70% setiap satu minggu sekali.

Page 24: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

13

Parameter Pengamatan

1. Bebas kontaminasi

2. Berkalus

3. Warna kalus

4. Berat kalus (8 Minggu Setelah Tanam)

Page 25: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

14

Analisis statistik

Data yang di peroleh di olah secara statistik dengan menggunakan

rancangan acak lengkap (RAL) (Gasper, 1991) dengan 3 perlakuan dan 20

ulangan . Model statistic yang digunakan sebagai berikut :

Yij = μ + τij + ϵij

i= 1, 2, dan 3

j=1, 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10 .......20.

Dimana :

Yi j = Hasil pengamatan dari perlakuan ke- i dan dengan ulangan- j

µ = Rata-rata pengamatan

τij = Pengaruh perlakuan ke – i dan j ulangan

ϵij = Kesalahan eksperimen

Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap perubahan yang di ukur,

data yang di peroleh di analisis secara statistik denagan bantuan softwer SPSS

Vers.16,0. Jika memperlihatkan pengaruh nyata, maka di lanjutkan dengan uji

Duncan (Gasper, 1991).

Page 26: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

15

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sterilisasi Eksplan pada Tehnik Kultur Jaringan

Sumber kontaminasi utama pada teknik in vitro adalah bahan

tanam/eksplan merupakan yang paling sulit diatasi. Untuk itu diperlukan bahan

sterilan yang tepat untuk menghilangkan kontaminan dari eksplan. Kontaminan

hidup dapat berupa cendawan, bakteri, serangga dan telurnya, tungau serta spora.

Bila kontaminan ini tidak dihilangkan, maka pada media yang mengandung gula,

vitamin dan mineral, dalam waktu singkat seluruh botol terpenuhi oleh kontam

inan yang akhirnya mengakibatkan eksplan menjadi mati. Sterilisasi eksplan

dengan bahan sterilisasi adalah sebatas membersihkan debu, cendawan, bakteri

dan kontaminan lain dari bagian permukaan eksplan atau disebut desinfektasi

(Muslim, 2010).

Tabel 1. Persentasi tingkat kontaminan Perbandingan teknik sterilisasi pucuk

rumput gajah mini

Teknik Sterilisasi Persentase Kontaminasi (%)

Sterilisasi Kimiawi 100%

Sterilisasi Fisik 10%

Sumber : data primer setelah diolah

Sterilisasi kimiawi

Sterilisasi eksplan secara kimiawi digunakan untuk eksplan yang lunak

(jaringan muda) seperti daun, tangkai daun dan pucuk daun. Bahan-bahan kimia

yang dapat digunakan untuk sterilisasi antara lain:

Natrium hipoklorit (NaOCL)

Page 27: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

16

Konsentrasi untuk steril tergantung dari kelunakan eksplan, dapat 5% -

10% dan waktunya antara 5 – 10 menit. Pembuatan larutan Clorox adalah dengan

menuangkan Clorox dan aquades dengan perbandingan 1 : 4 (misalkan 25 ml

Clorox dan 100 ml aquades), lalu ditambahkan dengan tween-20 sebanyak satu

tetes dan dicampur.

Cara sterilisasi di dalam laminar air flow adalah sebagai berikut: pertama-

tama adalah eksplan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer yang berisi larutan Clorox,

kemudian leher Erlenmeyer dipegang dan digoyang-goyangkan dengan arah

memutar mendatar selama kurang lebih 3 menit, langkah selanjutnya adalah

mencuci bersih eksplan tersebut dengan aquades steril sebanyak 3 – 5 kali,

masing-masing selama 3 menit. Setelah selesai eksplan diambil dengan pinset dan

diletakkan di atas petridish yang ada kertas saringnya. Dengan demikian eksplan

sudah siap untuk disimpan

Sterilisasi Secara fisik

Sterilisasi secara fisik merupakan sterilisasi pemijaran dengan (api

langsung) kemudian mencelup ke alkohol 95%, lalu membakar api secara

langsung. Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami

dehidrasi sampai kering. Selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga

menyebabkan mikrobanya mati. Proses ini di lakukan berulang sampai ukuran

eksplan siap di tanam.

Pemanasan kering ini kurang efektif apabila temperatur kurang tinggi.

Untuk mencapai efektivitas diperlukan pemanasan mencapai 160oC -180

oC.

Temperatur ini akan menyebabkan kerusakan pada sel-sel hidup dan jaringan, hal

ini disebabkan terjadinya autooksidasi sehingga bakteri phatogen dapat terbakar.

Page 28: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

17

Pada sistem pemanasan kering terdapat udara, hal mana telah diketahui bahwa

udara memerlukan waktu lama, rata-rata waktu yang diperlukan 45 menit. Pada

temperatur tersebut dengan penambahan alkohol 95%.

Hasil Pengamatan Pertumbuhan Eksplan (8 MST) Rumput Gajah cv. Mott.

Hasil pengamatan nilai presentase kalus yang kontamina, kalus,organ

dan berat kalus dengan perlakuan yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 2.

MS0 1/2MS MS+2,4D

kontaminan 3a

3a

1b

kalus 0a

0a

7b

organ 1b

0a

0a

Berat kalus 0,97

1,38 1,75

Keterangan: Huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang

nyata (P<0,05).

Tabel 2 menunjukan persentase kontaminasi eksplan rumput gajah cv.

Mott yang terkontaminan selama 8 MTS. Pada perlakuan MS 0 dan Setengah

MS, menunjukkan hasil yang sama. Berdasar hasil uji anova menujukan pengaruh

yang tidak nyata terhadap penganti konsentrasi media tanam yang berbeda.

Berdasarkan hasil analisis sidik ragam (anova) rumput gajah mini yang

diberikan perlakuan rata-rata MS0, setengah MS dan MS+2,4-D berpengaruh

nyata (P<0.05) terhadap eksplan yang terkontaminasi. Tabel 2 menunjukkan hasil

yang terkontaminasi yang di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain

eksplan/media yang tidak steril, dan peralatan yang di gunakan. Hal ini sesuai

pendapat (Harjoko, D. 1999.) Bahwa kultur pada jaringan, proses inisiasi kultur

yang bebas dari kontaminasi merupakan langkah yang sangat penting. Tanaman

sumber eksplan dari lapangan mengandung debu, kotoron-kotoran dan berbagai

Page 29: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

18

kontamin hidup pada permukaanya. Kontamin hidup antara lain berasal dari

cendawan, bakteri, serangga dan telurnya, tungau serta spora-spora.

Perlakuan MS0 MS dan setengah MS mununjukkan persentase jumlah

eksplan rumput gajah cv. Mott. Hal ini karena pengaruh faktor media tumbuh,

botol kultur dan eksplan itu sendiri, sehinga menimbulkan jamur berwarna putih

dan ungu kemerahan. George (1993) dalam Hoesen (2008) menyatakan

keberhasilan teknik in vitro sangat di tentukan oleh komposisi media yang di

gunakan, bahan organik ZPT yang di tambahkan sesuai dengan fase pertumbuhan

dan perkembangan serat jenis eksplan. 2,4-D memeliki komposisi media yang

paling sesuai dengan fase inisiasi pada kultur in vitro.

Pada tabel 2 dia atas menunjukkan bahwa jumlah kalus eksplan rumput

gajah cv. Mott yang terjadi pada perlakuan MS+2,4-D yang tertinggi dari

perlakuan yang lainya.. Hasil analisis sidik ragam (anova) menunjukkan bahwa

rumput gajah mini yang diberikan perlakuan MS+2,4-D, hanya berpengaruh nyata

dengan angka singnifikan (P<0.05) terhadap pertumbuhan kalus pada (8MST).

Tabel 3memperlihatkan bahwa nilai pertumbuhan kalus yang tertinggi

yaitu pada perlakuan MS +2,4D, yaitu eksplan yang di tanam dengan penambahan

beberapa konsentarasi 2,4-D berhasil membentuk kalus. Hal ini menunjukkan

bahwa penambahan konsentrasi yang seimbang memberi pengaruh yang sangat

signifikan terhadap pembentukan kalus, Dodde dan Robets (1985) menyatakan

bahwa penambahan 2,4-D sebanyak 1mg L-1

,3 mg L-1

, 5 mg L-1

tanpa kombinasi

ZPT lainnya atau secara tunggal akan meningkatkan konsentrasi auksin dalam

media yang di butuhkan eksplan untuk membetuk kalus. Konsentrasi auksin yang

tinggi dapat menekan organogenesis dan menigkatkan pembelahan sel

Page 30: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

19

membentuk kalus. Sehingga pemberian 2,4-D tanpa sitokinin sangat efetif untuk

induksi proliferasi kalus pada kebanyakan kultur. Namun penggunaan 2,4 D yang

tinggi pada fase pemeliharaan kalus tidak di anjurkan karena apabila di gunakan

dapat menimbulkan variasi genetik (Nurjanah, 2009).

Kebutuhan unsur hara dan bahan organik yang di butuhkan eksplan

rumput gajah Mott. Untuk dapat menginisiasi pertunas terdapat dan dapat di serap

dengan baik pada 2,4-D konsentrasi penuh. Oleh karena itu 2,4-D sebaiknya di

gunakan dalam tahap penelitian selanjutnya untuk membentuk kalus lebih baik

dan bagus. Pertumbuhan eksplan pada media yang berbeda sesuai dengan kondisi

media perlakuan. Pada media setengah MS semua tidak membentuk kalus di

karnakan mengalami multiplikasi kemudian membentuk warna coklat. Kumudian

mengalama browning/pencoklatan yang menyebabkan kalus tidak berkembang

dan mati (Tirtoboma, 2004).

Kalus muncul pada permukaan eksplan dan dari luka irisan secara

serentak, ditandai dengan membengkaknya eksplandan munculnya bintik-bintik

putih. Hasil penelititi pada media MS+24-D kalus muncul 14 hari setelah

dikulturkan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Gati dan Mariska

(1992), 2,4-D efektif untuk memacu pembentukan kalus karena aktivitasnya yang

kuat untuk memacu proses dediferensiasi sel, menekan organogenesis serta

menjaga pertumbuhan kalus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 2,4-

D pada dalam media mendukung pembentukan kalus. Hal ini didukung pendapat

Dixon dalam Setiti dkk. (1996) yang mengemukakan bahwa media dengan

penambahan sitokinin akan menaikkan proliferasi kalus.

Page 31: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

20

Sesuai dengan pendapat Gunawan dalam Zulkarnain dan Hadiyono (1997)

yang mengemukakan bahwa salah satu faktor penentu pada inisiasi kalus adalah

ada atau tidaknya kambium pada eksplan. Bila eksplan mengandung kambium

maka kalus dapat terbentuk. Perlakuan Media MS+2,4-D menyebabkan

munculnya kalus. Ini diduga karena pucuk pada rumput gajah mini dan tidak

memiliki lapisan lilin, sehingga memudahkan eksplan untuk menyerap unsur hara

dari media. Kalus merupakan proliferasi massa jaringan yang belum

terdiferensiasi, sehingga semakin luas permukaan irisan eksplan maka kalus yang

terbentuk semakin banyak dan cepat (Hendaryono dan Wijayani, 1994).

Persentase pembentukan organ rumput gajah Mott pada media 1/2MS,

dan MS+2,4-D tidak ada. Sedangkan Organ hanya telihat pada media perlakuaan

MS0. Warna eksplan pada pengamatan 8 MST dapat dilihat pada perlakuan 8

minggu setelah tanam berwarna hijau, coklat dan hijau ke hijauan. menujukan

tingkat warna eksplan dan yang berkembang menjadi kalus mempunyai warna

coklat dan hijau ke hijauan. Pada eksplan rumput rumput gajah mini dengan

media yang berbeda.

Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa berat eksplan yang paling tinggi bobot

basahnya adalah MS+2,4-D. Penambahan 2,4-D pada perlakuaan konsentrasi

menyebabkan terjadinya perbeda nyata terhadap berat basah kalus pada masing-

masing perlakuan. Perlakuan MS+2,4-D memberikan nilai tertinggi diantara

perlakuan yang lain yaitu 0.44 mg, sedangkan perlakuan MS0 dan setengah MS

mempunyai nilai rata-rata terendah yaitu 0.44 mg dan 0.37 mg . Semakin tinggi

konsentrasi 2,4-D yang digunakan, maka semakin meningkat berat basah kalus.

Berat basah kalus yang besar ini disebabkan karena kandungan airnya yang tinggi.

Page 32: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

21

Berat basah yang dihasilkan sangat tergantung pada kecepatan sel-sel tersebut

membelah diri, memperbanyak diri dan dilanjutkan dengan membesarnya kalus.

(Fitriani, A. 2003).

Perlakuan kombinasi 2,4-D menunjukkan bahwa rata-rata berat basah

yang diperoleh paling rendah yaitu 0,45 mg. Hal ini menunjukkan bahwa

kombinasi kedua ZPT pada taraf konsentrasi tersebut kurang tepat untuk

pertumbuhan kalus. Kecepatan sel membelah diri dipengaruhi oleh kombinasi

auksin dan sitokinin dalam konsentrasi tertentu, selain itu juga tergantung pada

jenis tumbuhan faktor-faktor lain seperti jenis media, ketersediaan unsur hara

makro/mikro, karbohidrat, adanya bahan tambahan seperti air kelapa dan juga

faktor-faktor fisik seperti cahaya, pengocokan, suhu, dan pH media (Gunawan,

1991).

Page 33: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

22

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian disimpulakan bahwa Media terbaik untuk induksi

kalus pada eksplan rumput gajah mini cv. Mott adalah media MS+2,4-D.

Saran

Untuk metode penelitian eksplan rumput gajah cv mott yang di ambil dari

lapangan, sebaiknya menggunakan sterilisasi bakar dengan pencelupan pada

alkohol 90% dan selanjutnya untuk inisiasi kalus dari eksplan rumput gajah mini

cv. Mott sebaiknya mengunakan media MS+2,4-D. Perlu dilakukan penelitian

lanjutan untuk insiasi pembentukan akar, tunas sehingga dihasilkan tanaman

sempurna (plantlet) untuk perbanyakan rumput gajah mini dengan teknik kultur

jaringan.

Page 34: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

23

DAFTAR PUSTAKA

Dodde, J. H. dan Robets,L.W. 1995. Experiments in plants tissu cultur. Cambrige

University press, New York

Fitriani, A. 2003. Kandungan Ajmalisin pada Kultur Kalus Catharanthus roseus

(L.)G. Don Setelah Dielisitasi Homogenat Jamur Pythium

aphanidermatum EdsonFitzp. Makalah Pengantar Falsafah Sains

(PPS702). Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian, Bogor.

Gati dan Mariska. 1992. Bioteknologi Tanaman. Dirjen Dikti. Pusat Antar

Universitas. Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Gati, E dan I. Mariska. 1992. Pengaruh Auksin Dan Sitokinin Terhadap Kalus

Mentha piperita Linn. Buletin Littri 3: 1-4.

Gunawan LW. 1987. Teknik Kultur Jaringan. Bogor: Laboratorium Kultur

Jaringan Tanaman PAU Bioteknologi IPB.

Gunawan, L.W. 1991. Bioteknologi Tanaman. Bogor: PAU Bioteknologi IPB.

Harjoko, D. 1999. Pengaruh Macam-macam Auksin terhadap Poliploidisasi Kalus

Tanaman Semangka pada Kultur in Vitro. Surakarta: Fakultas Pertanian

UNS

Hendrayono,D. P. S., dan Wijayani 1994. Teknik Kultur Jaringan.Penerbit

Kanisius, Yogyakarta.

Hendaryono, Daisy P. Sriyanti dan Wijayani, Ari. 1994. Teknik Kultur Jaringan.

Yogyakarta: Kanisus.

Hoesen, Djadja., Witjaksono., dan Sukamto, 2008. Induksi Kalus dan

Organogenesis Kultur In Vitro( Dendrobium lineale) Rolfe. Berita Biologi.

9 (3).

Ibrahim, M.A. 1989. Respone of Dwarf Elephant Grass (Pennisetum

purpureum Schum cv Mott) to different frequencies and untensities of

grazing in the hummid zone at Guaples Costa Rica. Thesis Magister.

Centro Agronomo Tropical de investigaciony Esenanza Tarialbu,

Costa Rica.

Jumin H.B., 1992. Ekologi Tanaman Suatu Pendekatan Fisiologi. Rajawali.

Katuuk, J.R.P. 1984. Teknik Kultur Jaringan Dalam Mikropropagasi Tanaman.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Kozioki, G.V., J. Perotion, L.M.B. Sanchez. 2006. Influence of regrowth agen on

nutritive value of dwarf elephant grass (Pennisetum purpureum Schum cv

Page 35: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

24

Mott) consumed by lamb. Journal of Animal Feed Science, Vol. 119, p: 1-

11.

Lasamadi R.D., Malalantang S.S, Rustandi dan Anis S.D. 2013. Pertumbuhan dan

perkembangan rumput gajah dwarf (Pennisetum purpureum cv. Mott)

yang diberi pupuk organik hasil fermentasi EM4. Jurnal Zootek 32 (5):

158–171.

Nei, M. and W.Li. 1979. Mathematical model for studying genetic variation in

terms of restion endonucleass. Proc.Natl.Acad.Sci. USA .76:5269-5273.

Muslim, Ahmad. 2010. Kultur jaringan Tumbuhan. http://mediakultur jaringan.

Blogspot.com/2010/12/kultur-jaringan-tumbuhan.html. Diakses 21

November 2015

Nurjanah, E. 2009. Pengaruh Kombinasi NaCl dan ZPT IBA Pada Media MS

Terhadap Pertumbuhan Galur Mutan Padi Secara In vitro. Skripsi. Prodi

Biologi. Fakultas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Regan, C.S. 1997. Forage Concervation in The Wet/ Dry Tropics for

Small Landholder Farmers. Thesis. Faculty of Science, Nothern

Territory University, Darwin Austalia.

Reksohadiprodjo, S. 1994. Produksi Tanaman Hijauan Makanan Ternak Tropik.

B.P.F.E. University Gadjah Mada, Yogyakarta.

Riyadi, I dan Tirtoboma. 2004. Pengaruh 2,4-D terhadap induksi embrio somatik

kopi arabika. Buletin Plasma Nutfah Vol.10 No.2. hal 42-49.

Setiti, E.W.U., Sri Puji A.W. dan T. Sudarti. 1996. Peranan media dan ZPT untuk

induksi dan diferensiasi kalus pada budidaya jaringan melon. Jurnal

Hortikultura 5 (5): 76-79.

Syarifuddin, NA. 2006. Nilai Gizi Rumput Gajah Sebelum dan Setelah Enzilase

Pada Berbagai Umur Pemotongan. Produksi Ternak Fakultas Pertanian

UNLAM. Lampung.

Umami, N. 2012. Efficient nursery production and multiple-shoot clumps

formation from shoot tiller-derived shoot apices of dwarf napiergrass

(Pennisetum purpureum schumach). JWARAS 55 (2) : 121-127

Yusnita. 2003. Kultur Jaringan.Agromedia. Pustaka. Jakarta.

Zulkarnain dan Hadiyono. 1997. Mikropropagasi tanaman nenas (Ananas

comosus L. Merr.) menggunakan tunas aksilar mahkota bunga sebagai

material awal .Buletin Agronomi Universitas Jambi 1 (2): 65-69.

Page 36: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

25

LAMPIRAN

Tabel 1. Komposisi MS (Murashige dan Skoog 1962,) dalam Gunawan (1987).

Nama Unsur Hara Gram Nama Unsur Hara Gram

Hara makro

Hara mikro

NH4NO3 1,65 MnSO4.4H2O 0,0223

KNO3 1,9 ZnSO4.7H2O 0,0086

CaCl2.2H2O 0,44 H3BO3 0,0062

MgSO4.7H2O 0,37 KI 0,00083

KH2PO4 0,17 CuSO4.5H2O 0,000025

FeSO4.7H2O 0,0278 Na2MoO4.2H2O 0,00025

NaEDTA 0,0373 CoCl2.6H2O 0,000025

Vitamin

Zat pengatur tumbuh 100

Thiamin-HCl 0,01 Sukrosa 30

Nicotinic acid (Niacin) 0,05 Agar 7-8

Pyrodoxine-HCl 0,05 pH dibuat 5,5

Tabel 2 hasil pengamatan yang terkontaminan (8MST)

SK DB F hitung Sing

perlakuan 2 0,63 0,54

Galat 57

Total 59

≠ = berpengaruh nyta pada taraf 0,05

Page 37: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

26

Tabel 3 hasil pengamatan yang kalus (8MST)

SK DB F hitung Sing

Perlakuan 2 10,311 0,000

Galat 57

Total 59

≠ = berpengaruh nyta pada taraf 0,05

Tabel 4 hasil pengamatan yang organ (8MST)

SK DB F hitung Sing

Perlakuan 2 1,000 0,400

Galat 57

Total 59

≠ = berpengaruh nyta pada taraf 0,05

Page 38: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

27

Tabel 5 Berat Kalus Selama 8 Minggu Setelah Tanam

Perlakuan MS0 1/2 MS MS+2,4D

1 0,44 0,31 0,25

2 0,23 0,41 0,56

3 0,42 0,31 0,42

4 0,23 0,42 0,48

5 0,32 0,21 0,51

6 0,42 0,23 0,56

7 0,34 0,31 0,54

8 0,42 0,41 0,43

9 0,23 0,34 0,31

10 0,32 0,11 0,39

11 0,42 0,31 0,51

12 0,31 0,12 0,61

13 0,37 0,41 0,13

14 0,21 0,13 0,42

15 0,31 0,84 0,13

16 0,21 0,39 0,41

17 0,29 0,31 0,21

18 0,32 0,41 0,48

19 0,21 0,21 0,32

20 0,43 0,31 0,12

Page 39: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

28

DAFTAR ISTILAH

2,4-D 2,4-dichlorophenoxyacetic acid

Agar produk yang terbuat dari alga yang di gunakan untuk

memadatkan media kultur jaringan.

Alkohol etil alkohol (C2H5OH), disebut etanol

Asam amino kelompok senyawa organik yang juga merupakan

konsitituen pada biosintetis protein.

Aseptik bebas dari segala bentuk mikroorganisme

(jamur,bakteri,ragi,virus,mikroplasma, dan sebagianya).

Deterjen senyawa yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan

larutan. Deterjen di gunakan untuk menigkatkan kontak

antara bahan tanaman dengan agen strilisasi

Diferensisasi istilah yang di gunakan untuk menggambarkan pembetukan

berbagai tipe sel,akar,pucuk,emberio,ataupun organ lain

yang berbeda di dalam kultur kalus atau sel.

Diferensisasi sel suatu proses yang mengakibatkan sel-sel memiliki fungsi-

fungsi yang spesifik.

Disinfestasi memusnakan mikrooganisme.

DNA deoxyribonucleic acid.

Eksplan organ atau sepotong jaringan yang di gunakan untuk

memulai kultur

In vitro secara harfia berati di dalam kaca, di dalam tabung reaksi,

botol dan sebagianya. Dalam kultur jaringan, di terapkan

pada setiap proses yang di lakukan di dalam kultur steril.

In vivo secara harfiah berati „di dalam kehidupan , di terapkan pada

setiap proses yang terjadi dalam organisme utuh yang

tumbuh baik di rumah kaca mau pun di lapangan.

Induksi inisiasi suatu pross tertentu yang menghasilkan

perkembangan organ , misalnya induksi akar , pucuk, dan

bunga.

Infeksi terjadinya penyakit akibat serangan mikroorganisme.

Inokulasi meletakan inokulum di dalam atau pada medium nutrisi.

Page 40: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

29

Kalus jaringan yang tumbuh dari proliferasi sel-sel yang belum

terorganisasi-suatu kelompok sel tanamann yang belum

terdiferensiasi

Kontaminan mikroorganisme

Kultur menumbuhkan sel, jaringan,organ,atau pun keseluruhan

tanaman di dalam medium stril dan kondisi aseptik,

misalnya kultur sel,kultur embrio, kultur ujung pucuk,

kultur antera, dan sebagianya.

Laminar Air Flow kotak yang di gunakan untuk inokulasi eksplan,LAFC.

Cabinet (LAFC) harus selalu di jaga agar tetap stril dangan mengalirkan

udara stril secara teratus dengan arah horozontal.

MS Murashige dan Skoog 1962

Organ bagian tanaman yang memiliki fungsi spesifik, misalny,

akar, batang, daun, bunga, buah, dan lain-lain.

Pembentukan organ pembutkan akar,pucuk,tunas, bunga, batang, dan

sebagianya

(Organogenesis)

Pemotongan misahkan sepotong jaringan atau organ dari struktur

induknya, misalnya memisahkan pucuk-pucuk individu dari

massa pucuk yang sedang berproliferasi.

pH nilai logaritmah nrgatif dari konsentrasi ion-ion hidrogen

Plantet pucuk kecil yang berakar atau embrio yang berkecamabah

Priomodia kelompok sel yang menumbuhkan suatu organ

Ruang kultur suatu ruang yang berfungsi sebagai tempat pemeliharaan

kultur; ruang tersebut di lengkapi dengan cahaya, suhu dan

kelembapan yang dapat diatur (terkendali)

Ruang steril ruang kerja untuk penanaman (inokulasi eksplan); kini di

gantikan oleh LAFC.

Ruang tumbuh lihat ruang kultur

Steril media atau objek tanpa mikroorganisme yang viabel atau

terlihat jelas, masi di perlukan pengujian sterilisasi untuk

memastikannya

Page 41: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

30

Sterilisasi prosedur eliminasi mikroorganisme, misalnya secara

kimiawi, panas, radiasi, penyaringan, dan sebagianya

Setirilisasi api teknik sterilisasi peralatan dengan memanaskannya pada

nyala api setelah terlebih dahulu di celupkan ke dalam

alkohol.

Subkultur subdivisi suatu kultur ditrasfer ke medium segar.

Unsur Makro kelompok unsur- unsur penting, seperti N, P, K, Ca dan Mg,

yang biasanya di perlukan dalam jumlah relatif besar

(merupaka nutrisi anorganik pada tanaman).

Unsur mikro kelompok unsur, seperti Fe,B,Zn, Mo, Mn, dan lain yang

berperan penting dalam jumlah yang relatif kecil sebagai

nutris anorganik pada tanaman.

Page 42: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

31

DOKUMENTASI

KEGIATAN PENELITIAN

Kegiatan pembersihan kotoron yang menempel pada permukaan rumput gajah Mott. Dengan cara melupas kulit luar dari rumput gajah Mott.

Kegiatan mensterilisasi cawang petri dan botol kultur yang akan di tanam dengan cara membakar pinggir botolnya dan menyemprot alkohol 70 % pada cawan petri.

Kegiatan menanam eksplan rumput gajah pada botol kultur

Page 43: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

32

Penanam eksplan rumput gajah Mott yang sudah di potong-potong kecil ke dalam botol kultur.

Bahan-bahan pembuatan media kultur yang terdiri dari unsur hara makro-mikro.

Agar-agar yang sementara di panaskan sebagai media tanam. Yang berfungsi sebagai media pengeras.

Page 44: PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. … · MS lengkap), MS1 (Media setengah MS), MS2 (MS + 2 mg L-1 2,4D (Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat). Berdasarkan hasil penelitian

33

RIWAYAT HIDUP

Ibnul Thalib lahir di Balla pada tanggal 03 April

1993, anak kedua dari 3 bersaudara. Dibesarkan oleh

orang tua Muh. Bassir (Ayah) dan Sitti Sainab (Ibu).

Tingkat pendidikan formal yang pernah ditempuh

yaitu di TK muhammaddia bajo lulus tahun 1999

kemudian melanjutkan di SD 27 padang-padang

Belopa, lulus tahun 2005, kemudian melanjutkan di SMP Negeri 1 Bajo lulus

tahun 2008, kemudian melanjutkan di SMA Negeri 1 Belopa lulus tahun 2011.

Setelah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas , penulis kemudian diterima di

PTN (Perguruan Tinggi Negeri) melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri) tertulis di Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin,

Makassar. Hingga akhirnya lulus Pendidikan Sarjana (S1) Program Studi

Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin Makassar pada Tahun

2015.