perspektip tp

11

Click here to load reader

Upload: romi-dwi-syahri

Post on 30-Jun-2015

188 views

Category:

Education


1 download

DESCRIPTION

Tugas Pengantar Teknologi Pendidikan

TRANSCRIPT

Page 1: Perspektip tp

Created By : ROMI DWI SYAHRI ( Jurusan KTP UNP ) http://romidwisyahri95.blospot.com

PETA KONSEP

TEKNOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI KONSTRUK TEORITIS, BIDANG

GARAPAN DAN PROFESI

TEKNOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI

KONSTRUK TEORITIS, BIDANG GARAPAN

DAN PROFESI

TEKNOLOGI PENDIDIKAN

SEBAGAI KONSTRUK

TEORITIS

TEKNOLOGI PENDIDIKAN

SEBAGAI BIDANG GRAPAN

TEKNOLOGI PENDIDIKAN

SEBAGAI PROFESI

Page 2: Perspektip tp

Created By : ROMI DWI SYAHRI ( Jurusan KTP UNP ) http://romidwisyahri95.blospot.com

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Adanya sejumlah asumsi masyarakat yang dapat dijadikan sebagai landasan Teknologi

Pendidikan adalah sebagai berikut : Masyarakat sekarang adalah masyarakat yang menggunakan

teknologi untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi. Budaya teknologi mempengaruhi

semua bidang kehidupan, termasuk pendidikan dan pembelajaran.

Teknologi pembelajaran baru yang dikembangkan melalui riset dasar dan praktik lapangan di

pandang mampu dan mememuhi syarat untuk memecahkan masalah-masalah pokok yang

berhubungan dengan pembelajaran, organisasi dan administrasi sekolah. Penerapan teknologi

pembelajaran baru tersebut akan membawa perubahan besar yang berpengaruh terhadap

administrasi dan fasilitas sekolah, metode pembelajaran, serta peranan guru dan siswa.

Teknologi pendidikan adalah sebuah konsep yang sangat kompleks dan memiliki definisi

yang kompleks pula. Bilamana kita berfikir tentang Teknologi Pendidikan, kita dapat

memikirkannya dalam tiga cara yaitu sebagai konstruksi teoritik, sebagai bidang garapan dan

sebagai profesi. Agar kita dapat mendefinisikan sebagai tiga cara tersebut maka kita hendaknya

terlebih dahulu menganalisis masing-masing cara tersebut sehingga kita dapat secara benar

mendefinisikan Teknologi Pendidikan sesuai dengan cara yang seharusnya.

Konstruk teoritik Sebuah abstraksi yang mencakup serangkaian ide dan prinsip tentang cara

bagaimana pendidikan dan pembelajaran harus dilaksanakan dengan menggunakan teknologi,

Bidang garapan adalah Aplikasi ide-ide dan prinsip-prinsip teoritik untuk memecahkan masalah-

masalah konkret dalam bidang pendidikan dan pembelajaran. Bidang tersebut meliputi teknik-

teknik yang digunakan, aktivitas yang dikerjakan, informasi dan sumber yang digunakan, dan klien

yang dilayani oleh para pelaksana dalam bidang tersebut,Profesi adalah Suatu kelompok pelaksana

tertentu yang diorganisasikan memenuhi criteria tertentu, memiliki tugas-tugas tertentu dan

bergabung untuk membentuk bagian tertentu dari bidang tersebut.

B. Adapun permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini adalah

1) Teknologi Pendidikan Sebagai Konstruk Teoritik

2) teknologi pendidikan sebagai Bidang Garapan

3) teknologi pendidikan sebagiProfesi

Page 3: Perspektip tp

Created By : ROMI DWI SYAHRI ( Jurusan KTP UNP ) http://romidwisyahri95.blospot.com

BAB II

PEMBAHASAN

A. TEKNOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI KONSTRUK TEORITIK

Untuk mendefinisikan Teknologi Pendidikan sebagai konstruksi teoritik hanya diperlukan

karakteristik pertama di atas; suatu kesatuan teori intelektual yang selalu dikembangkan melalui

kegiatan penelitian.

Istilah teori yang dalam pembicaraan sehari-hari sering digunakan sebagai lawan kata

praktek, yang mempunyai arti yang jelas yaitu : suatu prinsip umum yang didukung oleh data

sebagai penjelasan terhadap sekelompok gejala atau suatu pernyataan tentang hubungan yang

berlaku terhadap sejumlah fakta, suatu prinsip atau serangkaian prinsip yang menerangkan

hubungan antara berbagai fakta dan meramalkan hasil baru berdasarkan fakta tersebut.

Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur,

gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan, menilai

dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar manusia.

Teknologi Pendidikan sebagai konstruk teori mencakup serangkaian ide dan prinsip tentang

bagaimana cara pendidikan dan pembelajaran harus dilaksanakan dengan menggunakan teknologi.

Suatu prinsip umum yang didukung oleh data sebagai penjelasan terhadap sekelompok gejala atau

suatu pernyataan tentang hubungan yang berlaku thd sejumlah fakta. Suatu prinsip atau serangkaian

prinsip yang menerangkan hubungan antara berbagai fakta dan meramalkan hasil baru berdasarkan

fakta tsb.

Teknologi pendidikan adalah suatu proses terpadu yang melibatkan orang, prosedur,

gagasan, peralatan, dan organisasi untuk menganalisa masalah-masalah pendidikan dan cara

pemecahan, mengimplemintasikan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang

berkenaan dengan semua aspek belajar manusia. Pemecahan masalah dalam teknologi pendidikan

adalah bagaimana sumber belajar itu didesain, dipilih dan digunakan untuk menciptakan kegiatan

belajar.

Paradigma baru pada teknologi pendidikan memberikan suatu pendekatan baru dalam

memecahkan masalah-masalah pendidikan, namun demikian pendekatan baru tersebut merupakan

penjabaran dan perluasan dari konsep-konsep terdahulu. Dengan demikian secara langsung masih

berhubungan dengan definisi dan diskripsi bidang teknologi pendidikan yang dihasilkan

sebelumnya.

Karakteristik teori dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

a) Adanya suatu gejala – harus masih ada beberapa gejala yang belum difahami sejelas-

jelasnya menurut pengetahuan yang ada sekarang;

b) Menjelaskan – sebuah teori memberikan penjelasan tentang mengapa atau bagaimana gejala

itu terjadi (sebagai kebalikan dari penegasan sederhana terhadap eksistensi suatu gejala);

c) Merangkum – sebuah teori memberikan rangkuman tentang apa yang telah diketahui tentang

hubungan antara sejumlah besar informasi empiric, konsep dan generalisasi;

d) Memberikan orientasi – menentukan dan mempertajam fakta-fakta yang akan diteliti

(dipelajari) serta membedakan antara data yang relevan dengan data yang tidak relevan;

e) Mensistematiskan – memberikan skema unutuk mensistematiskan, mengklasifikasikan dan

menghubungkan segala gejala, postulat dan dalil yang serasi;

Page 4: Perspektip tp

Created By : ROMI DWI SYAHRI ( Jurusan KTP UNP ) http://romidwisyahri95.blospot.com

f) Mengidentifikasi kesenjangan – mencari bidang-bidang yang relevan namun diabaikan atau

belum dipecahkan pada masa kini maupun buat studi di masa mendatang;

g) Melahirkan strategi untuk keperluan riset – memberikan dasar untuk merumuskan hipotesis

baru dan melaksanakan riset lebih mendalam berdasar atas penjelasan tersebut;

h) Prediksi – dapat mengungkap hal-hal melebihi dari apa yang bisa diketahui berdasar atas

data empiric sehingga dapat membuat estimasi dan memprediksi fakta baru dan hipotesis

yang belum diketahui pada saat sekarang;

Teknologi pendidikan adalah suatu proses terpadu yang melibatkan orang, prosedur,

gagasan, peralatan, dan organisasi untuk menganalisa masalah-masalah pendidikan dan cara

pemecahan, mengimplemintasikan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang

berkenaan dengan semua aspek belajar manusia. Pemecahan masalah dalam teknologi pendidikan

adalah bagaimana sumber belajar itu didesain, dipilih dan digunakan untuk menciptakan kegiatan

belajar.

Paradigma baru pada teknologi pendidikan memberikan suatu pendekatan baru dalam

memecahkan masalah-masalah pendidikan, namun demikian pendekatan baru tersebut merupakan

penjabaran dan perluasan dari konsep-konsep terdahulu. Dengan demikian secara langsung masih

berhubungan dengan definisi dan diskripsi bidang teknologi pendidikan yang dihasilkan

sebelumnya

B. TEKNOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI BIDANG GARAPAN

Teknologi Pendidikan sebagai bidang garapan merupakana aplikasi dari ide dan prinsip

teoritik untuk memecahkan masalah kongkrit dalam bidang pendidikan dan pembelajaran ( teknik

yang digunakan, aktivitas yang dikerjakan, informasi dan sumber yang digunakan dan klien yang

dilayani ). Lingkungan kegiatan yang merangkum komponen konsep, ketrampilan dan prosedur

serta memadukannya dalam bentuk aplikasi baru.

Karakteristik bidang garapan adalah : teknik intelektual, yaitu pendekatan yang digunakan

untuk memecahkan masalah, aplikasi praktis yaitu usaha untuk merealisasikan atau

mengoperasionalkan pikiran, ide dan proses sehingga menghasilkan produk yang dapat dilihat, dan

unik yaitu harus ada karakteristik khusus yang tidak dijumpai pada bidang lain

Teknologi pendidikan merupakan suatu disiplin terapan, artinya ia berkembang karena adanya

kebutuhan di lapangan, yaitu kebutuhan untuk belajar lebih efektif, lebih efisien, lebih banyak, lebih

luas, lebih cepat dan sebagainya. Untuk itu ada usaha dan produk yang sengaja di buat dan ada yang

ditemukan dan dimanfaatkan. Namun perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang

sangat pesat akhir-akhir ini, menawarkan sejumlah kemungkinan yang semula tidak terbayangkan,

telah membalik cara berpikir kita dengan bagaimana mengambil manfaat teknologi tersebut untuk

mengatasi masalah belaja ( Miarso, 2007 )

Berdasarkan uraian tentang obyek formal teknologi pendidikan dan profesi teknolog

pendidikan, dapat disimpulkan bahwa bidang garapan teknologi pendidikan meliputi segala sesuatu

dimana ada masalah belajar yang perlu dipecahkan.

Page 5: Perspektip tp

Created By : ROMI DWI SYAHRI ( Jurusan KTP UNP ) http://romidwisyahri95.blospot.com

Bertolak dari sejarah perkembangan garapan teknologi pendidikan, Saettler ( 1968, hal. 10-

14 ) berpendapat bahwa awal muasal penggarapan masalah belajar adalah kaum Sufi pada sekitar

abad 600 SM. Mereka merupakan penjaja ilmu pengetahuan yang mengajarkan ilmunya kepada

para peserta-didik dengan berbagai cara, seperti misalnya dengan cara dialektik, dialogik, ceramah,

dan penggunaan bahasa tubuh ( body language ) seperti gerakan wajah, gerakan tangan dsb., dengan

maksud agar menarik perhatian dan agar ilmunya dapat ditransfer dengan baik. Ashby ( 1972, hal.

9-10 ) berpendapat bahwa dalam dunia pendidikan telah berlangsung empat revolusi, yaitu pertama

diserahkannya pendidikan anak dari orang tua atau keluarga kepada guru, kedua guru yang diserahi

tanggung jawab mendidik, melakukannya secara verbal dan unjuk kerja, ketiga dengan

ditemukannya mesin cetak sehingga bahan pelajaran dapat diperbanyak dan digunakan lebih luas,

dan keempat dengan berkembangnya secara pesat teknologi elektronik, terutama media komunikasi.

Sekarang ini mungkin perlu ditambah dengan revolusi kelima dengan berkembangnya teknologi

informasi yang serba digital.

Dalam lingkup pendidikan formal, sejarah teknologi pendidikan dapat diruntut dari ilustrasi

atau gambar untuk menjelaskan konsep yang abstrak ( Thompson,1963, hal. 42 ). Praktisi teknologi

pendidikan dapat merupakan guru yang menerapkan strategi pembelajaran dengan pendekatan

PAIKEM ( Pembelajaran Aktif, Intaraktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan ) sesuai dengan

tuntutan dalam pembaharuan pendidikan. Guru tersebut mungkin memperoleh keterampilan

pembelajaran setelah mengikuti program Akta Mengajar, atau mengikuti penataran, atau magang,

atau pelatihan khusus yang dilaksanakan oleh yang berwenang. Praktisi tersebut mungkin pula

seseorang yang mempunyai hobi elektronik, kemudian belajar sendiri bagaimana membuat rekaman

pembelajaran berupa PBK ( pembelajaran berbantuan komputer ), atau rekaman video berupa

permainan yang mendidik ( Miarso, 2007 ).

Masalah belajar itu dialami oleh siapa saja sepanjang hidupnya, dimana-mana, di rumah, di

sekolah, di tempat kerja, di tempat ibadah, dan di masyarakat, serta berlangsung dengan cara apa

saja dan dari apa dan siapa saja. Berkembangnya teknologi pendidikan tentu saja berbeda-beda

sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

C. TEKNOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI PROFESI

1. PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK PROFESI

Ibrahim (2002) merangkum beberapa pendapat tentang arti profesi menjadi sebuah rumusan

pengertian profesi. Hasil rangkuman beliau adalah ”profesi dapat diartikan sebagai suatu lapangan

pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan teknik dan prosedur ilmiah, memiliki

dedikasi serta cara menyikapi lapangan pekerjaan yang berorientasi pada pelayanan ahli yang

dilandasi filosofi yang mantap”. Hakikat profesi adalah hal yang mendalam, mendasar dan

merupakan esensi dari profesi. Jika hal-hal yang mendasar dan esensi dihilangkan, maka hilang juga

arti profesi. Berdasarkan pemikiran itu, maka hakikat profesi adalah tanggapan (respon) yang

bijaksana, serta pelayanan/pengabdian yang dilandasi oleh keahlian, teknik dan prosedur yang

mantap, serta sikap kepribadian tertentu. Seorang pekerja profesional akan selalu mengadakan

pelayanan/pengabdian yang dilandasi kemampuan profesional, serta falsafah yang mantap

(diwujudkan dalam perilaku sesuai etika). Teknologi Pendidikan sebagai profesi adalah suatu

Page 6: Perspektip tp

Created By : ROMI DWI SYAHRI ( Jurusan KTP UNP ) http://romidwisyahri95.blospot.com

kelompok pelaksana yang diorganisasikan, memenuhi kriteria tertentu, memiliki tugas tertentu, dan

bergabung untuk membentuk bagian tertentu dari bidang tersebut.

Setiap profesi harus terpenuhi syarat-syarat teoritik dan bidang garapan untuk bisa menjadi

profesi, dan memiliki karakteristik lainnya, yaitu: pendidikan dan pelatihan yang memadai, adanya

komitmen terhadap tugas profesionalnya, adanya usaha untuk senantiasa mengembangkan diri

sesuai dengan kondisi lingkungan dan tuntutan zaman, adanya standar etik yang harus dipatuhi, dan

adanya lapangan pengabdian yang khas ( Miarso, 2007 ).

Pendidikan dan pelatihan dalam teknologi pendidikan telah dimulai pada tahun 1972, berupa

latihan untuk pengembangan bahan ajar melalui radio. Pada tahun 1974 mulai diberikan matakuliah

Teknologi Pendidikan di IKP Jakarta, dan pada tahun 1976 dibuka pendidikan akademik jenjang

Sarjana dalam program Teknologi Pendidikan melalui kerjasama antara Tim Penyelenggara

Teknologi Komunikasi untuk Pendidikan dan Kebudayaan dengan IKIP Jakarta. Dua tahun

kemudian pada tahun 1978 dibuka pendidikan jenjang Magister dan Doktor Teknologi Pendidikan

di IKIP Jakarta. Program pendidikan tersebut merupakan bagian integral dari Proyek

Pengembangan Teknologi Komunikasi Untuk Pendidikan yang sekaligus bertujuan untuk

membentuk suatu lembaga yang bertanggung jawab mengkoordinasikan pengembangan teknologi

pendidikan di Indonesia ( Miarso, 2007 ).

Mereka yang berprofesi atau bergerak dalam bidang teknologi pendidikan atau singkatnya

disebut Teknolog Pendidikan, harus mempunyai komitmen dalam melaksanakan tugas

profesionalnya yaitu terselenggaranya proses belajar bagi setiap orang, dengan dikembangkan dan

digunakannya berbagai sumber belajar selaras dengan karakteristik masing-masing pemelajar (

learners ) serta perkembangan lingkungan. Karena lingkungan itu senantiasa berubah, maka para

Teknolog Pendidikan harus senantiasa mengikuti perkembangan atau perubahan itu. Oleh karena

itu, ia dtuntut untuk selalu mengembangkan diri sesuai dengan kondisi lingkungan dan tuntutan

zaman, termasuk selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi.

Profesi ini bukan profesi yang netral dan bebas nilai. Ia merupakan profesi yang memihak

kepada kepentingan pemelajar ( learners ) agar mereka memperoleh kesempatan untuk belajar agar

potensi dirinya dapat berkembang semaksimal mungkin. Profesi ini juga tidak bebas nilai karena

masih banyak pertimbangan lain seperti sosial, budaya, ekonomi dan rekayasa yang mempengaruhi,

sehingga tindakannya harus selaras dengan situasi dan kondisi serta berwawasan ke masa depan.

Pada tahun 1987 didirikan Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia ( IPTPI ) yang

mempunyai Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Kode Etik. Dalam kode etik tersebut

dicantumkan kewenangan dan kewajiban, antara lain kewajiban untuk selalu mengikuti

perkembangan IPTEK dan lingkungan. Disamping itu, juga dirumuskan tanggung jawab profesi

kepada perorangan, masyarakat, rekan sejawat dan orgainisasi ( Miarso, 2007 ).

Profesi teknologi pendidikan, sebagaimana halnya semua profesi yang baru, menghadapi tantangan

yang inheren. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah pengakuan atas profesi teknologi

pendidikan. Pengakuan profesi tersebut selalu dikaitkan dengan jabatan fungsional sebagai pegawai

negeri. Padahal pendidikan keahlian teknologi pendidikan pada prinsipnya tidak mendidik calon

pegawai negeri, melainkan mereka yang mampu mengabdi dan berkarya untuk mengatasi masalah

belajar dimana saja. Jadi terpaksa kita harus mengikuti pengakuan profesi sebagai jabatan

fungsional pegawai negeri.

Page 7: Perspektip tp

Created By : ROMI DWI SYAHRI ( Jurusan KTP UNP ) http://romidwisyahri95.blospot.com

Teknologi pendidikan sebagai disiplin keilmuan, profesi dan bidang garapan telah

memberikan kontribusinya dalam pembangunan pendidikan. Namun kontribusi tersebut hanya akan

berkembang dengan adanya komitmen sungguh-sungguh dari para teknolog pendidikan. Pengakuan

profesi dalam jabatan fungsional di lingkungan pendidikan atau perekayasaan, bukan merupakan

hal yang utama, karena lembaga pendidikan profesi teknologi pendidikan tidak diarahkan untuk

mempersiapkan calon pegawai negeri, melainkan mereka yang peduli untuk mengatasi masalah

belajar dalam berbagai latar dengan berbagai produk.

Tenaga profesi teknologi pendidikan sebagai tenaga ahli dan atau mahir dalam

membelajarkan peserta didik dengan memadukan secara sistemik komponen sarana belajar meliputi

orang, isi ajaran, media atau bahan ajaran, peralatan, teknik, dan lingkungan. Definisi teknologi

pendidikan di atas jika dihubungkan dengan definisi yang dikemukakan oleh AECT tahun 1994.

Dalam AECT tahun 1994 telah dirumuskan definisi teknologi pendidikan seperti telah disebutkan

dalam Latar Belakang di atas bahwa: “Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam

desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan serta penilaian proses dan sumber untuk belajar”.

Dari kedua definisi itu maka pengertian profesi teknologi pendidikan adalah tenaga ahli yang

melakukan teori dan praktek dalam mendesain, mengembangkan, memanfaatkan serta menilai

proses dan sumber untuk membelajarkan peserta didik.

Fungsi profesi teknologi pendidikan memfasilitasi kegiatan belajar manusia melalui

pendekatan-pendekatan atau cara-cara tertentu. Dengan demikian profesi teknologi pendidikan

dapat menjadikan orang bertambah dalam kegiatan belajar sekaligus menjadikan orang bertambah

cerdas baik dari jumlah orang yang cerdas maupun mutu dari kecerdasan itu sendiri. Dengan

kecerdasan ini berarti akan meningkatkan nilai tambah seseorang sebagai sumber daya manusia,

mengatasi masalah belajar baik individu ataupun kelompok, & juga akan meningkatkan kinerja.

2. TUGAS POKOK PROFESI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Adapun tugas pokok profesi teknologi pendidikan seperti berikut ini.

a) Perancang (desainer): tugas ini meliputi mendesain sistem pembelajaran, desain pesan,

stratedi pembelajaran, dan karakteristik pebelajar.

b) Pengembang (developer): tugas ini meliputi produksi dan penyampaian teknologi cetak,

teknologi audio visual, teknologi berbasis komputer dan teknologi terpadu.

c) Pemanfaat/Pengguna (User): tugas ini meliputi pemanfaatan media, difusi inovasi,

implementasi dan pelembagaan, dan kebijakan/regulasi. Pemanfaatan media merupakan

penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar.

d) Pengelola (Manager): tugas ini meliputi pengelola proyek, pengelola sumber, pengelola

sistem penyampaian, dan pengelola informasi.

e) Penilai (Evaluator): tugas ini meliputi menganalisis masalah, mengukur yang beracuan

patokan, menilai secara formatif dan sumatif.

f) Peneliti (Researcher), tugas ini meliputi kegiatan penelitian yang berkaitan dengan teknologi

pendidikan. Kegiatan penelitian ini mencakup penelitian dalam kawasan desain,

pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian.

3. PENDIDIKAN KEAHLIAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Pendidikan dan latihan keahlian teknologi pendidikan telah dimulai sejak akhir 1950-an

dengan mengirim tenaga keluar negeri. Pendidikan dan keahlian semakin mendapat perhatian sejak

awal Orde Baru dengan bantuan dari UNDP/UNESCO dan pemerintah Amerika Serikat.

Page 8: Perspektip tp

Created By : ROMI DWI SYAHRI ( Jurusan KTP UNP ) http://romidwisyahri95.blospot.com

Tenaga ahli yang telah dididik diluar negeri tersebut kemudian diberi tanggung jawab untuk

menyelenggarakan pendidikan keahlian didalam negeri. Program akademik jenjang S1 (sarjana)

dengan keahlian teknologi pendidikan dibuka di IKIP Jakarta pada tahun 1976. dua tahun kemudian

dibuka pendidikan keahlian pada jenjang S2 (Magister)dan S3 (doktor) Teknologi Pendidikan. Pada

Tahun 1979 pendidikan keahlian teknologi pendidikan pada jenjang S1 diselenggarakan ditujuh

IKIP (Padang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan UjungPandang). Pada

jenjang pasca sarjana selain di IKIP Jakarta juga di IKIP Malang. Pendidikan ini secara umum

ditujukan untuk menghasilkan tenaga profesi teknologi pendidikan yang bergerak dan berkarya

dalam seluruh bidang pendidikan, dan mengusahakan terciptanya keseimbangan dan keselarasan

hubungan dengan profesi lain, untuk terwujudkannya gagasan dasar perkembangan tiap individu

pribadi manusia Indonesia Seutuhnya.

Pendidikan keahlian Teknologi Pendidikan pada jenjang sarjana S1 ditujukan untuk

penguasaan kemampuan :

a) Memahami landasan teori/riset an aplikasi teknologi pendidikan.

b) Merancang pola instruksional

c) Memproduksi media pendidikan

d) Mengevaluasi program dan produk instruksional

e) Mengelola Media dan sarana belajar

f) Memanfaatkan sarana,media,dan teknik instruksional

g) Menyebarkan informasi dan produk teknologi pendidikan

h) Mengoperasikan sendiri dan melatih orang lain dalam mengoperasikan peralatan

audiovisual.

Pada Jenjang S2 kompetensi lulusan adalah sebagai berikut :

a) Menerapkan pendekatan sistem dalam rangka pengembangan pembelajaran, baik pada

tingkat mikro/kelas maupun dalam konteks pendidikan maupun latihan.

b) Merencanakan kurikulum, pemilihan strategi pembelajaran, serta penilaian pelaksanaannya.

c) Merancang, memproduksi, dan menilai bahan bahan pembelajaran.

d) Mengelola Lembaga sumber belajar.

e) Melatih dan mendidik orang lain dalam berbagai aspek teknologi pendidikan.

f) Menyebarkan konsep dan aplikasi teknologi pendidikan.

Sedangkan pada jenjang S3 adalah sebagai berikut :

a) Mampu mengkaji dan menganalisis teori/konsep dan temuan penelitian dibidang

instruksional dan meramunya menjadi sutau teori/konsep pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristik budaya Indonesia.

b) Mampu mengidentifikasikan dan mengkaji kebijakan pendidikan dan masalah

pelaksanaannya, dan menselaraskannya dengan perkembangan IPTEK dan SOSEKBUD.

c) Mampu melaksanakan sendiri dan memimpin kegiatan penelitian dan pengembangan, baik

untuk menguji teori instruksional, maupun menghasilkan inovasi dalam proses dan sistem

pendidikan.

Page 9: Perspektip tp

Created By : ROMI DWI SYAHRI ( Jurusan KTP UNP ) http://romidwisyahri95.blospot.com

4. ORGANISASI PROFESI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Di Indonesia, tenaga profesi itu terhimpun dalam wadah Ikatan Profesi Teknologi

Pendidikan Indonesia ( IPTPI ) yayng didirikan pada tanggal 27 September 1987. Dasar

pertimbangan pendirian organisasai profesi adalah karena makin kompleksnya usaha pendidikan (

termasuk penyuluhan dan pembinaan ) sumber daya manusia, sehingga dirasa perlu adanya forum

profesi untuk saling bertukar pengalaman, peningkatan kemampuan dan untuk menjaga keselarasan

antara perkembangan IPTEK dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan belajar. Adapun Visi, Misi,

dan Tujuan Teknologi Pendidikan adalah Sebagai berkut :

a) Visi

Dengan semangat kemitraan menjadi suatu lembaga yang tanggap dan tangguh dalam

memberdayakan pemelajar ( learner ), melalui kegiatan merancang, mengembangkan,

melaksanakan, menilai dan mengelola proses serta sumber belajar

b) Misi

IPTPI mempunyai misi memimpin, memberikan keteladan & kepemimpinan dalam

pengembangkan & peningkatan profesionalitas para anggotanya, agar mereka mampu untuk

memberdayakan peserta didik, sesuai dengan perkembangan ilmu & teknologi belajar, sesuai

dengan perkembangan ilmu & teknologi serta kondisi & lingkungan, sehingga peserta didik tersebut

mampu menguasai kompetensi yang diperlukan, serta meningkatkan kinerja & produktivitasnya.

c) Tujuan

Menghimpun sumber daya untuk menyumbangkn tenaga dan pikiran bagi pengembangan

teknologi pendidikan sebagai suatu teori, bidang dan profesi di tanah air, bagi pembedayaan peserta

didik / warga belajar serta kemanfaatannya bagi kemajuan bangsa Indonesia.

5. KODE ETIK PROFESI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Ciri utama dalam profesi Teknologi Pendidikan adalah adanya kode etik, pendidikan dan

latihan yang memadai, serta pengabdian yang terus menerus. Tujuan kode etik ini secara umum

adalah :

a) Melindungi dan memperjuangkan kepentingan peserta didik

b) Melindungi kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara

c) Melindungi dan membina diri serta sejawat profesi dan

d) Mengembangkan kawasan dan bidang kajian teknologi pendidikan.

Page 10: Perspektip tp

Created By : ROMI DWI SYAHRI ( Jurusan KTP UNP ) http://romidwisyahri95.blospot.com

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teknologi Pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan

orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan

pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut

semua aspek belajar manusia dalam situasi di mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan

terkontrol.

Teknologi Pendidikan dapat membentuk teori karena memenuhi kriteria teori, yaitu :adanya

gejala yang belum dipahami, menjelaskan ( mengapa dan bagaimana ), rangkuman tentang apa yang

telah diketahui, memberikan orientasi fakta yang diteliti, mensistematiskan, mengklasifikasi,

menghubungkan gejala, mengidentifikasi kesenjangan, melahirkan strategi untuk keperluan riset,

dan memprediksi

Teknologi pendidikan memiliki teknik intelektual, yaitu pendekatan yang digunakan untuk

memecahkan masalah, aplikasi praktis yaitu usaha untuk merealisasikan atau mengoperasionalkan

pikiran, ide dan proses sehingga menghasilkan produk yang dapat dilihat, dan unik yaitu harus ada

karakteristik khusus yang tidak dijumpai pada bidang lain

Teknologi Pendidikan juga memiliki pendidikan dan pelatihan yang memadai, adanya

komitmen terhadap tugas profesionalnya, adanya usaha untuk senantiasa mengembangkan diri

sesuai dengan kondisi lingkungan dan tuntutan zaman, adanya standar etik yang harus dipatuhi, dan

adanya lapangan pengabdian yang khas.

B. Saran

Mahasiswa diharapkan dapat memahami Teknologi Pendidikan didefinisikan sebagai

konstruk teoritik, bidang garapan dan sebagai profesi, yang dilihat dari tiga perspektif secara

keseluruhan. Dan juga saya sebagai penulis makalah ini meminta maaf jika dalam penulisan

makalah ada salah kata, karena tidak ada manusia yang sempurna oleh karena itu maafkan

kesalahan saya sebagi pembuat makalah ini

Page 11: Perspektip tp

Created By : ROMI DWI SYAHRI ( Jurusan KTP UNP ) http://romidwisyahri95.blospot.com

DAFTAR PUSTAKA

Miarso, Yusufhadi., Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta : Pustekkom bekerjasama dengan

Kencana, 2004.

Suroso, Rifai., Tekhnologi Terkini, Semarang: PT. Putra Mediacom, 2001.