persepsi siswa, guru, dan orang tua terhadap … · penyusunan skripsi yang berjudul persepsi...
TRANSCRIPT
i
PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA
TERHADAP PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL
Studi Kasus Pada SMA – SMA di Kabupaten Bantul
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Elisabeth Henni Prasetyowati
NIM : 031334005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini kepada :
Jesus Christ & Mother Mary
Papa dan mamaku tercinta
Mas` Suryo yang selalu memberikan cintanya untukku
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
Dan semua orang yang ku cintai dan mencintai aku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTOMOTTOMOTTOMOTTO
MANUSIA TERBAIK ADALAH MANUSIA YANG
BANYAK MEMBERIKAN MANFAAT KEPADA
MANUSIA LAIN DAN LINGKUNGANNYA.
JANGAN LIHAT MASA LAMPAU DENGAN
PENYESALAN, JANGAN PULA LIHAT MASA DEPAN
DENGAN KETAKUTAN, TAPI LIHATLAH SEKITAR
KITA DENGAN PENUH KESADARAN.
BERSIKAPLAH KUKUH SEPERTI BATU KARANG
YANG TIDAK HANCUR DIPUKUL OMBAK.
IA TIDAK SAJA TETAP BERDIRI KUKUH, BAHKAN
IA MENENTERAMKAN AMARAH OMBAK DAN
GELOMBANG YANG DASYAT.
BAGIAN TERBAIK DARI HIDUP SESEORANG
ADALAH PERBUATAN-PERBUATAN BAIKNYA DAN
KASIHNYA YANG TIDAK DIKETAHUI ORANG LAIN.
BANYAK KEGAGALAN DALAM HIDUP INI
DIKARENAKAN ORANG-ORANG TIDAK
MENYADARI BETAPA DEKATNYA MEREKA
DENGAN KEBERHASILAN SAAT MEREKA
MENYERAH.
KEBANGGAAN KITA YANG TERBESAR ADALAH
BUKAN TIDAK PERNAH GAGAL, TETAPI BANGKIT
KEMBALI SETIAP KALI KITA JATUH.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Januari 2008
Penulis
Elisabeth Henni Prasetyowati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Elisabeth Henni Prasetyowati Nomor Mahasiswa : 031334005 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL. beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 27 Februari 2008 Yang menyatakan (Elisabeth Henni Prasetyowati)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul “Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua
Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional”.
Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini
tidaklah mungkin terlepas dari bantuan, kerjasama, dukungan, dan doa dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pandidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing
yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan
saran dan kritik demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.
5. Ibu E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A dan Ibu Natalina Premastuti Brataningrum.,
S.Pd., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan kritik yang
berguna demi kesempurnaan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Bapak Drs. F. X. Muhadi, M.Pd., Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., Bapak Drs.
Bambang Purnomo, S.E., M.Si., Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA.,
Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd.,
SIP., dan Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., selaku staf pengajar Program
Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan
selama penulis menempuh studi di Program Studi Pendidikan Akuntansi.
7. Bapak Drs. Wawiek Wakidjo dan Ibu Theresia Aris Sudarsilah, selaku tenaga
administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu
kelancaran proses belajar selama ini.
8. Bapak Kepala Sekolah SMAN 2 Bantul, SMAN 1 Sewon, SMA Stella Duce
Bantul, SMA Patria Bantul, SMA Mercu Buana Sedayu, SMA
Muhammadiyah Sewon, dan SMA PGRI Kasihan, yang telah memberikan ijin
kepada penulis untuk melakukan penelitian.
9. Papa dan mamaku tercinta, yang selalu memberikan dukungan, perhatian, dan
doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
10. Mas` Suryo ..., makasih atas semangat, perhatian, doa dan kasih sayanggg
yang selalu mas berikan selama ini.
11. Budhe, mas` Ridwan Alm, mba` Ari, mas` Nunung, Putri, Tiara, Bu Kus, Pak
Lik, Bu Lik Endang, dan Ryan ..., makasih atas perhatian, cinta, dan doanya.
12. Yayik, Detha, Amel dan Hantoro ..., makasih banyak atas kerjasama dan
semangatnya. Don`t forget, Januari 2008 adalah bulan yang bersejarah untuk
kita. Sukses untuk kita berlima ... Ok ... !!!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
13. Teman – teman P3W Melon, Iis, Wiwid, Sarah, Irene, Merli, Titis, Putri, Eko,
mas` Banu, Bambang, Fandi, dan Markus ..., makasih atas semangat, cinta,
dan hari-hari penuh keceriaan yang selalu ada setiap kita shelving.
14. Teman – teman staff PPKM `08 Abe, Boloth, mba` Ima, Wiwid, Agnes, Tian,
Rani, Panji, Pak Heri, Bu Piepie, Bu Rishe, Rm. In Nugroho, Pak Minto, Pak
Haryanto, Pak Budi, dan mas` Anton Solikin ..., makasih banyak atas
perhatian, semangat, dan doanya.
15. Teman – teman PAK `03 ..., makasih banyak atas hari-hari penuh warna yang
pernah kita lalui bersama. Kegembiraan dan kesedihan yang pernah kita
rasakan sama-sama saat duduk di bangku kuliah adalah kenangan manis yang
tidak terlupakan. Semoga dengan berjalannya waktu, kenangan itu dapat
menjadi pelajaran terindah dalam hidup kita. Sukses untuk kita semua ...
16. Semua pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, makasih
banyak atas kerjasama, bantuan, semangat, dan doanya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh
dari sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan lebih lanjut. Oleh
karena itu, penulis senantiasa terbuka untuk menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRAK
PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL Studi Kasus Pada SMA – SMA di Kabupaten Bantul
Elisabeth Henni Prasetyowati Universitas Sanata Dharma
2008
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan : 1) ada tidaknya perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C. 2) ada tidaknya perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara guru yang mengajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C. 3) ada tidaknya perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C. Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus yang dilaksanakan di beberapa SMA di Kabupaten Bantul. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, guru bidang studi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi SMA kelas XII Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan orang tua siswa SMA kelas XII Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial. Sedangkan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan cluster sampling. Dengan teknik penarikan sampel tersebut, diperoleh 411 responden penelitian dengan rincian 198 siswa, 28 guru, dan 185 orang tua.
Pengujian hipotesis I dan III menggunakan uji statistik non-parametrik Chi-Kuadrat, karena data tidak berdistribusi normal dan tidak homogen. Pengujian hipotesis II menggunakan uji statistik parametrik One Way Anova, karena data berdistribusi normal dan homogen. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa : 1) ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C (Asymp. Sig = 0,000 < 0,005). 2) tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara guru yang mengajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C (Sig. = 0,154 > 0,005). 3) ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C (Asymp. Sig = 0,000 < 0,005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRACT
THE PERCEPTION OF STUDENTS, TEACHERS AND PARENTS TOWARD NATIONAL EXAMINATION IMPLEMENTATION A Case Study at several Senior High Schools in Bantul Regency
Elisabeth Henni Prasetyowati
Sanata Dharma University 2008
This research aimed to proove: 1) the significant differences of perception towards the national examination implementation among students who studied in Senior High Schools which were categorized as A accreditation, B accreditation, and C accreditation. 2) the significant differences of perception towards the national examination implementation among teachers who taught in Senior High Schools which were categorized as A accreditation, B accreditation, and C accreditation. 3) the significant differences of perception towards the national examination implementation among parents who sent their children to study in Senior High Schools which were categorized as A accreditation, B accreditation, and C accreditation. This research was a case study conducted in several Senior High Schools in Bantul regency. The population in this research were the third grade students of Social department, class XII teachers of Indonesian, English and Economic subjects of Social department, and parents of the third grade students of Social department. The purposive and cluster sampling techniques were used to get the samples. By using the purposive sampling, it resulted 411 respondents who were 198 students, 28 teachers and 185 parents. Hypotheses I and III were tested by the use of Chi-Quadrate non-parametric statistic test, because the data did not distributed normally and homogenic. Hypothesis II was tested by the use of One Way Anova parametric statistic test because the data distributed normally and homogenic. The results of hypotheses test showed that: 1) there were significant differences of perception towards national examination implementation among students who studied in Senior High Schools which were categorized A accreditation, B accreditation, and C accreditation (Asymp. Sig = 0,000 < 0,005), 2) there were not significant differences of perception toward national examination implementation among teachers who taught in Senior High Schools which were categorized A accreditation, B accreditation, and C accreditation (Sig. = 0,154 > 0,005), 3) there were significant differences of perception towards national examination implementation among parents who sent their children to study in Senior High Schools which were categorized A accreditation, B accreditation, and C accreditation (Asymp. Sig = 0,000 < 0,005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................... iv
MOTTO ......................................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................................... x
ABSTRACT .................................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Batasan Masalah ..................................................................................... 7
C. Rumusan Masalah ................................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 8
E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Persepsi ................................................................................................... 10
1. Pengertian Persepsi ........................................................................... 10
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ..................................... 11
B. Evaluasi ................................................................................................... 14
1. Hakekat Evaluasi .............................................................................. 14
2. Ujian Nasional .................................................................................. 20
C. Akreditasi Sekolah .................................................................................. 22
D. Kerangka Berpikir ................................................................................... 25
1. Perbedaan persepsi terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara
siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C ......................... 25
2. Perbedaan persepsi terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara
guru yang mengajar pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C ......................... 28
3. Perbedaan persepsi terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara
orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan
terakreditasi C ................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 33
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................... 34
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ................................... 34
E. Operasionalisasi Variabel ....................................................................... 36
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 40
G. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................... 40
H. Teknik Analisis Data ............................................................................... 46
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data ........................................................................................... 51
1. Deskripsi Data ................................................................................... 51
2. Deskripsi Variabel Penelitian ........................................................... 53
3. Uji Prasyarat Analisis ....................................................................... 56
4. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 60
B. Pembahasan ............................................................................................. 67
1. Persepsi terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara siswa
yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi
A, terakreditasi B, dan terakreditasi C .............................................. 67
2. Persepsi terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara guru yang
mengajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B, dan terakreditasi C ................................................... 71
3. Persepsi terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara orang tua
yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C ............ 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 79
B. Saran ....................................................................................................... 81
C. Keterbatasan ............................................................................................ 84
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Contoh Pedoman Penilaian ........................................................................ 15
Tabel 3.1 Skor dalam Skala Likert ............................................................................. 38
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan
Ujian Nasional ........................................................................................... 38
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan
Ujian Nasional ........................................................................................... 39
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian Persepsi Orang Tua Terhadap
Pelaksanaan Ujian Nasional ....................................................................... 39
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Ujian
Nasional ..................................................................................................... 43
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Ujian
Nasional ..................................................................................................... 43
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Persepsi Orang Tua Terhadap Pelaksanaan Ujian
Nasional ..................................................................................................... 44
Tabel 4.1 Rekapitulasi Keseluruhan Subjek Penelitian ............................................. 52
Tabel 4.2 Deskripsi Variabel Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Ujian
Nasional ..................................................................................................... 53
Tabel 4.3 Deskripsi Variabel Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Ujian
Nasional ..................................................................................................... 54
Tabel 4.4 Deskripsi Variabel Persepsi Orang Tua Terhadap Pelaksanaan Ujian
Nasional ..................................................................................................... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 4.5 Uji Normalitas Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional ..... 57
Tabel 4.6 Uji Normalitas Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional ...... 57
Tabel 4.7 Uji Normalitas Persepsi Orang Tua Terhadap Pelaksanaan Ujian
Nasional ..................................................................................................... 58
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua Terhadap
Pelaksanaan Ujian Nasional ....................................................................... 58
Tabel 4.9 Uji Homogenitas Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Ujian
Nasional ..................................................................................................... 59
Tabel 4.10 Uji Homogenitas Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Ujian
Nasional ..................................................................................................... 59
Tabel 4.11 Uji Homogenitas Persepsi Orang Tua Terhadap Pelaksanaa Ujian
Nasional ..................................................................................................... 60
Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik Chi-Kuadrat Persepsi Siswa Terhadap
Pelaksanaan Ujian Nasional ....................................................................... 62
Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik One Way Anova Persepsi Guru Terhadap
Pelaksanaan Ujian Nasional ....................................................................... 63
Tabel 4.14 Hasil Uji Multiple Comparisons Persepsi Guru Terhadap
Pelaksanaan Ujian Nasional ....................................................................... 64
Tabel 4.15 Hasil Uji Homogeneous Subsets Persepsi Guru Terhadap
Pelaksanaan Ujian Nasional ....................................................................... 65
Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik Chi-Kuadrat Persepsi Orang Tua Terhadap
Pelaksanaan Ujian Nasional ....................................................................... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN ................................................................................................................... 89
DATA MENTAH VALIDITAS DAN RELIABILITAS ........................................... 90
KUESIONER SEBELIM UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ....................... 98
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ...................................................... 114
KUESIONER SETELAH UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ...................... 121
DATA MENTAH PENELITIAN ................................................................................ 136
KECENDERUNGAN VARIABEL PENELITIAN ................................................... 154
HASIL UJI NORMALITAS ........................................................................................ 158
HASIL UJI HOMOGENITAS ..................................................................................... 165
HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS ............................................................................. 167
SURAT KETERANGAN PENELITIAN ................................................................... 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di
setiap negara. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran.
Masalahnya adalah bagaimana proses pembelajaran mampu mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan nasional sebagaimana juga
tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
bahwa pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta tanggungjawab.
Untuk melihat tingkat pencapaian tujuan pendidikan, diperlukan suatu
bentuk evaluasi. Salah satu bentuk evaluasi tersebut adalah Ujian Nasional (UN).
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 45 Tahun 2006 tentang
Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2006/2007, Ujian Nasional adalah kegiatan
pengukuran atau penilaian kompetensi peserta didik secara nasional untuk jenjang
pendidikan dasar dan menenggah.
Kebijakan pemberlakuan Ujian Nasional sebagai bentuk evaluasi
pendidikan yang dikeluarkan pemerintah, telah lama menimbulkan pro dan kontra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
di tengah masyarakat, baik dari kalangan pendidikan maupun kalangan non
pendidikan. Menurut Ngadirin (http://www.artikel.us), Ujian Nasional yang
dilakukan hanya dengan tes akhir pada beberapa mata pelajaran tidak mungkin
memberikan informasi yang menyeluruh tentang perkembangan peserta didik
sebelum dan setelah mengikuti pendidikan. Pelaksanaan Ujian Nasional pada
beberapa mata pelajaran akan mendorong guru untuk cenderung memusatkan
perhatiannya secara khusus pada mata pelajaran tertentu yang diujikan. Akibat
dari kondisi ini, terjadi peremehan terhadap mata pelajaran yang tidak dilakukan
pengujian karena dianggap tidak penting.
Berdasarkan kajian terhadap UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Kepmendiknas No. 153/U/2003 tentang Ujian Akhir
Nasional, Koalisi Pendidikan yang terdiri dari Lembaga Advokasi Pendidikan
(LAP), National Education Watch (NEW), Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia (YLKI), The Center for the Betterment Indonesia (CBE), Kelompok
Kajian Studi Kultural (KKSK), Federasi Guru Independen Indonesia (FGII),
Forum Guru Honorer Indonesia (FGHI), Forum Aksi Guru Bandung (FAGI-
Bandung), For-Kom Guru Kota Tanggerang (FKGKT), Lembaga Bantuan Hukum
(LBH-Jakarta), Jakarta Teachers and Education Club (JTEC), dan Indonesia
Corruption Watch (ICW), menemukan setidaknya ada empat penyimpangan
(http://www.tokohindonesia.com).
Pertama, kesenjangan pada aspek pedagogis. Koalisi Pendidikan menilai
Ujian Nasional hanya mengukur satu aspek kompetensi kelulusan yakni aspek
kognitif. Padahal menurut penjelasan pasal 35 ayat 1 UU Sisdiknas, kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
lulusan seharusnya mencakup tiga aspek yakni aspek sikap (afektif), pengetahuan
(kognitif), dan ketrampilan (psikomotorik).
Kedua, kesenjangan pada aspek sosial dan psikologis. Dalam mekanisme
pelaksanaan Ujian Nasional, pemerintah telah mematok standar nilai kelulusan
3,01 pada tahun 2002/2003 menjadi 4,01 pada tahun 2003/2004 dan 4,25 pada
tahun 2004/2005. Sedangkan untuk standar nilai kelulusan tahun pelajaran
2006/2007 adalah 4,25 dengan nilai rata-rata minimum 5,0 untuk seluruh mata
pelajaran yang diujikan. Tututan nilai ini menimbulkan kecemasan psikologi bagi
siswa, guru, dan orang tua siswa.
Ketiga, kesenjangan pada aspek yuridis. Beberapa pasal dalam UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah dilanggar, misalnya pasal
35 ayat 1 yang menyatakan bahwa standar nasional pendidikan terdiri atas standar
isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan, yang harus ditingkatkan
secara berencana dan berkala. Akan tetapi, Ujian Nasional hanya mengukur
kemampuan pengetahuan dan penentuan standar pendidikan yang ditentukan
secara sepihak oleh pemerintah.
Dalam kaitannya dengan mutu pendidikan, Ujian Nasional hanya
melakukan evaluasi terhadap peserta didik. Padahal menurut pasal 57 UU
Sisdiknas, mutu pendidikan seharusnya didasarkan pada evaluasi yang mencakup
peserta didik, lembaga, dan program pendidikan.
Pelaksanaan Ujian Nasional juga dianggap telah merampas kewenangan
pendidik dan sekolah untuk melakukan evaluasi hasil belajar dan menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kelulusan peserta didik. Menurut pasal 58 ayat 1 dan pasal 61 ayat 2 UU
Sisdiknas, evaluasi hasil belajar dan penentuan kelulusan peserta didik dilakukan
oleh pendidik dan sekolah.
Keempat, kesenjangan pada aspek ekonomi. Secara ekonomis,
penyelenggaraan Ujian Nasional telah memakan biaya yang relatif besar. Pada
tahun 2004, dana yang dikeluarkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN) untuk penyelenggaraan Ujian Nasional mencapai kurang lebih 260
miliar, belum ditambah dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
dan masyarakat. Pada tahun 2005, memang disebutkan pendanaan Ujian Nasional
berasal dari pemerintah, akan tetapi tidak dijelaskan sumber pendanaan tersebut,
sehingga sangat memungkinkan masyarakat kembali akan dibebani biaya. Selama
ini, sistem pengelolaan dana Ujian Nasional selalu tertutup dan tidak ada
pertanggungjawaban yang jelas. Kondisi ini memungkinkan terjadinya
penyimpangan dana Ujian Nasional.
Sedangkan menurut Furqon (http://www.pikiran-rakyat.com), Ujian
Nasional sangat penting peranannya sebagai pengendali mutu pendidikan secara
nasional dan pendorong peserta didik, pendidik, dan penyelenggara pendidikan
untuk bekerja lebih keras guna meningkatkan mutu pendidikan. Disamping itu,
Furqon juga berpendapat bahwa UU No. 20 Tahun 2003 mengamanatkan
perlunya evaluasi untuk mengendalikan mutu pendidikan secara nasional (pasal
57) dan memantau tingkat ketercapaian standar nasional tentang kompetensi
lulusan (pasal 35). Selain itu, Furqon juga melihat pentingnya ukuran baku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
nasional untuk membandingkan posisi antara sekolah, kabupaten, dan antar
propinsi.
Kontroversi yang muncul seputar Ujian Nasional, menimbulkan
keprihatinan di berbagai kalangan masyarakat khususnya kalangan pendidikan.
Ujian Nasional sebagai suatu bentuk evaluasi yang dikeluarkan pemerintah, justru
menimbulkan beban psikologis bagi para siswa, guru, dan orang tua siswa. Beban
psikologis tersebut timbul terutama karena Ujian Nasional menetapkan standar
nilai kelulusan yang dirasa sulit untuk dicapai.
Bagi siswa, kebijakan pemerintah yang akan terus menaikkan standar nilai
kelulusan hingga mencapai 6,0 dirasa sangat berat. Hal tersebut terlihat dari
jumlah siswa yang tidak lulus dari tahun ke tahun semakin meningkat. Persepsi
siswa terhadap Ujian Nasional memang berbeda-beda, akan tetapi predikat tidak
lulus sangat membebani siswa.
Bagi guru, tuntutan standar nilai kelulusan yang terus meningkat juga
menimbulkan beban yang sangat mendalam. Sebagai guru, tentu menginginkan
siswanya sukses dan berhasil dalam studi. Tetapi apa daya, ketika pemerintah
dengan lantang telah mengeluarkan standar nilai kelulusan yang wajib dipatuhi.
Salah satu jalan yang dapat dilakukan guru hanyalah mempersiapkan siswanya
dengan sungguh-sungguh. Akan tetapi, keterbatasan sarana dan prasarana
penunjang kegiatan belajar di sekolah, terkadang menjadi hambatan yang cukup
berat untuk dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang optimal.
Bagi orang tua, tuntutan standar nilai kelulusan yang ditetapkan
pemerintah memunculkan keprihatinan yang mendalam. Sama halnya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
guru, orang tua pastilah juga menginginkan anaknya sukses dalam studi. Ujian
Nasional menjadi satu beban yang tidak ringan karena standar nilai kelulusan
yang ditetapkan pemerintah dirasa cukup sulit untuk dicapai. Tidak banyak yang
dapat dilakukan orang tua untuk membantu anaknya agar lulus ujian. Akan tetapi,
kondisi ini menuntut orang tua untuk lebih memperhatikan anak-anaknya
terutama dalam kegiatan belajar.
Persepsi siswa, guru, dan orang tua tehadap pelaksanaan Ujian Nasional
dan keberhasilan siswa dalam menempuh Ujian Nasional juga sangat dipengaruhi
oleh kualitas sekolah. Sekolah yang memiliki kualitas baik tercermin dari
banyaknya jumlah siswa dan guru yang berkualitas dan ketersediaan sarana
prasarana yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, bagi
sekolah yang berkualitas baik, Ujian Nasional bukan suatu masalah yang besar.
Sebaliknya bagi sekolah yang kurang berkualitas, Ujian Nasional dipandang
sebagai suatu beban berat yang harus dipikul. Dalam penelitian ini, sekolah yang
berkualitas sangat baik dikategorikan dalam sekolah terakreditasi A, sekolah yang
berkualitas baik dikategorikan dalam sekolah terakreditasi B, dan sekolah yang
kurang berkualitas dikategorikan dalam sekolah terakreditasi C.
Pengkategorisasian tersebut merupakan hasil penilaian Badan Akreditasi Sekolah,
berdasarkan Kepmendiknas No. 087/U/2002 tentang Akreditasi Sekolah.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti perbedaan
persepsi siswa, guru, dan orang tua terhadap pelaksanaan Ujian Nasional pada
sekolah yang termasuk dalam kategori sekolah terakreditasi A, sekolah
terakreditasi B, dan sekolah terakreditasi C. Peneliti menduga bahwa perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
kategori sekolah yang menunjukkan kualitas sekolah, akan mempengaruhi
persepsi siswa, guru, dan orang tua terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Oleh
karena itu, topik yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah ”Persepsi Siswa,
Guru, dan Orang Tua terhadap Pelaksanaan Ujian Nasioanl” .
B. Batasan Masalah
Penelitian ini, secara umum bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa,
guru, dan orang tua terhadap pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Agar penelitian
lebih terarah, maka penelitian hanya terbatas untuk mengetahui perbedaan
persepsi siswa, guru, dan orang tua terhadap pelaksanaan Ujian Nasional pada
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional antara siswa yang belajar pada SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A, terakrediasi B, dan terakreditasi C ?
2. Apakah ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional antara guru yang mengajar pada SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A, terakrediasi B, dan terakreditasi C ?
3. Apakah ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakrediasi B, dan
terakreditasi C ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk membuktikan :
1. Ada tidaknya perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional antara siswa yang belajar pada SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A, terakrediasi B, dan terakreditasi C.
2. Ada tidaknya perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional antara guru yang mengajar pada SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A, terakrediasi B, dan terakreditasi C.
3. Ada tidaknya perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya pada
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakrediasi B, dan
terakreditasi C.
E. Manfaat Penelitian
1. Departemen Pendidikan Nasional
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pembuatan kebijakan-kebijakan yang berkaitan
dengan sistem pendidikan nasional khususnya yang terkait dengan sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
evaluasi, sehingga tujuan pendidikan nasional yang telah dirumuskan
dalam UU No. 20 Tahun 2003 dapat diwujudkan.
2. Universitas Sanata Darma
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai sumber acuan bagi para
peneliti selanjutnya dan menambah referansi atau bacaan ilmiah
khususnya bidang pendidikan.
3. Peneliti
Dari penelitian ini, peneliti memperoleh pengetahuan dan pengalaman
baru yang sangat berguna. Disamping itu, peneliti juga dapat menerapkan
pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan. Manfaat yang
paling utama bagi peneliti adalah peneliti dapat mengetahui persepsi
siswa, guru, dan orang tua terhadap pelaksanaan Ujian Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses, di mana proses tersebut didahului
dengan proses penginderaan. Proses penginderaan ini terjadi karena manusia
berinteraksi dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan
sosial, sehingga manusia perlu menyerap unsur dari luar yang berupa rangsang
atau stimulus melalui inderanya. Dengan demikian, proses penginderaan
merupakan suatu proses diterimanya rangsang atau stimulus oleh individu
melalui alat indera. Namun proses tersebut tidak berakhir sampai di situ, pada
umumnya rangsang atau stimulus tersebut diteruskan ke syaraf otak sebagai
pusat susunan syaraf, yang selanjutnya dilakukan proses persepsi. Proses
penginderaan terjadi setiap saat, yakni pada waktu individu menerima
rangsang atau stimulus yang mengenai dirinya melalui alat indera. Alat indera
berperan sebagai penghubung antara individu dengan dunia luar
(Walgito, 1991 : 53).
Menurut Slameto (2003 : 102), persepsi adalah proses yang
menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui
persepsi, manusia akan terus mengadakan hubungan dengan lingkungannya.
Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yakni indera penglihat, pendengar,
peraba, dan pencium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Sedangkan menurut Sarlito (1992 : 45), persepsi adalah sejumlah
penginderaan yang disatukan dan dikoordinasikan di dalam pusat syaraf yang
lebih tinggi (otak), sehingga manusia dapat mengenali dan menilai suatu
objek.
Bagi semua orang, melakukan perbuatan melihat, mendengar, meraba
dan mencium sangatlah mudah. Namun, informasi yang datang dari alat indera
kiranya perlu terlebih dahulu diorganisasi dan diinterpretasikan sebelum dapat
dimengerti, proses ini dinamakan persepsi (Soenardi, 1988 : 83).
Dari beberapa pengertian menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa persepsi adalah proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian, dan
penginterpretasian rangsang atau stimulus dari lingkungan luar melalui panca
indera, sehingga individu mengenali, mengerti, dan menyadari apa yang
ditangkap oleh alat inderanya. Dalam penelitian ini, persepsi merupakan
proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian, dan penginterpretasian
yang dilakukan siswa, guru, dan orang tua terhadap rangsangan dari luar,
yakni pelaksanaan Ujian Nasional.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Irwanto (1988 : 76), faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan persepsi, meliputi :
a. Perhatian yang selektif
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu akan menerima
banyak sekali rangsang dari lingkungannya. Meskipun demikian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
individu tidak harus menanggapi semua rangsang yang
diterimanya. Untuk itu, individu harus memutuskan perhatiannya
pada rangsang-rangsang tertentu saja. Dengan demikian, objek-
objek atau gejala-gejala lain tidak akan tampak.
b. Ciri-ciri rangsang
Rangsang yang bergerak di antara rangsang yang diam akan lebih
menarik perhatian. Demikian juga rangasang yang paling besar di
antara rangsang yang kecil dan kontas, akan lebih menarik
perhatian.
c. Nilai-nilai dan kebutuhan individu
Seseorang pasti memiliki pola dan cita rasa yang berbeda dalam
pengamatannya, sehingga setiap individu memiliki nilai-nilai dan
kebutuhan yang berbeda-beda satu dengan individu lainnya.
Sedangkan menurut Thoha (1988 : 1945), ada berbagai macam faktor-
faktor perhatian yang berasal dari luar maupun dari dalam yang
mempengaruhi proses seleksi persepsi, yakni :
a. Faktor-faktor dari luar yang mempengaruhi proses seleksi persepsi,
antara lain :
1) Intensitas
Prinsip intensitas dari perhatian dapat dinyatakan bahwa
semakin besar intensitas stimulus dari luar, layaknya semakin
besar hal-hal tersebut dipahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2) Ukuran
Faktor ini menyatakan bahwa semakin besar ukuran suatu
objek, maka semakin mudah objek tersebut untuk diketahui dan
dipahami.
3) Keberlawanan
Prinsip keberlawanan ini menyatakan bahwa stimulus luar yang
penampilannya berlawanan dengan latar belakangnya atau yang
sama sekali di luar dugaan orang banyak akan lebih menarik
perhatian.
4) Pengulangan (repetition)
Dalam prinsip ini, dikemukakan bahwa stimulus dari luar yang
diulang akan memberikan perhatian yang lebih besar,
dibandingkan dengan yang sekali lihat.
5) Gerakan (moving)
Prinsip gerakan ini antara lain menyatakan bahwa orang akan
memberikan banyak perhatian terhadap objek yang bergerak
dalam jangkauan pandangannya, dibandingkan dengan objek
yang diam.
6) Baru dan familiar
Prinsip ini menyatakan bahwa baik situasi eksternal yang baru
maupun yang sudah dikenal, dapat dipergunakan sebagai
penarik perhatian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. Faktor-faktor dari dalam diri seseorang yang mempengaruhi proses
seleksi persepsi, antara lain :
1) Proses belajar (learning)
Semua faktor dari dalam diri seseorang akan membentuk
adanya perhatian kepada suatu objek, sehingga akan
menimbulkan persepsi yang didasarkan dari kekompleksan
kejiwaan. Kekompleksan kejiwaan ini selaras dengan proses
belajar dan motivasi yang dimiliki oleh masing-masing
individu.
2) Motivasi
Motivasi dan kepribadian pada dasarnya tidak dapat dipisahkan
dari proses belajar, sehingga keduanya mempunyai dampak
yang sangat pentingdalam proses pemilihan persepsi.
3) Kepribadian
Dalam membentuk persepsi, unsur kepribadian sangat erat
hubungannya dengan proses belajar dan motivasi yang
berdampak pada apa yang diperhatikan dalam menghadapi
suatu situasi.
B. Evaluasi
1. Hakekat Evaluasi
Sebelum seorang guru menilai prestasi belajar siswa dalam penguasaan
suatu mata pelajaran tertentu, seorang guru terlebih dahulu harus mengukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
prestasi siswa tersebut. Kegiatan pengukuran prestasi belajar siswa dapat
dilakukan melalui ulangan harian, Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir
Semester (UAS), dan Ujian Nasional (UN). Kegiatan pengukuran adalah suatu
kegiatan menentukan kuantitas sifat suatu objek melalui aturan-aturan
tertentu, sehingga kuantitas yang diperoleh benar-benar mewakili sifat dari
suatu objek yang dimaksud. Kuantitas yang diperoleh dari suatu pengukuran
disebut skor (Masidjo, 1995 : 13).
Menurut Silverius (1991 : 5), pengukuran adalah suatu proses
pemberian angka pada sesuatu atau seseorang berdasarkan aturan-aturan
tertentu. Hasil dari kegiatan pengukuran tersebut hanya berupa angka-angka
(skor). Kegiatan pengukuran tidak membuahkan nilai atau pendapat baik dan
buruk sesuatu, akan tetapi hasil pengukuran dapat dipakai untuk membuat
penilaian atau evaluasi.
Agar skor-skor dapat berarti bagi pihak-pihak terkait, khususnya bagi
guru dan siswa, skor-skor tersebut perlu diberi arti atau makna. Skor-skor
tersebut akan bermakna apabila diperbandingkan dengan acuan yang relevan,
yang sesuai dengan sifat suatu objek, dalam hal ini adalah prestasi belajar
siswa dalam penguasaan suatu mata pelajaran (Masidjo, 1991 : 17). Berikut
ini adalah contoh pedoman penilaian.
Tabel 2.1 Contoh Pedoman Penilaian
Kelas
Interval Kualifikasi Kualitas / Nilai
49 – 60 40 – 48 34 – 39
Amat baik Baik
Cukup
A B C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
28 – 33 0 – 27
Kurang / meragukan Kurang sekali / gagal
D E
Dari proses pengubahan skor-skor menjadi kualitas-kualitas, maka
dapat dikatakan bahwa kegiatan penilaian adalah suatu kegiatan
membandingkan hasil pengukuran dengan acuan yang relevan sedemikian
rupa, sehingga diperoleh kualitas suatu objek yang bersifat kuantitatif.
Kualitas yang diperoleh dari suatu kegiatan penilaian ini disebut nilai. Dari
pengertian tersebut, jelaslah bahwa kegiatan penilaian sangat tergantung pada
kegiatan pengukurannya (Masidjo, 1991 : 18).
Secara garis besar, fungsi evaluasi dalam dunia pendidikan mencakup
empat hal (Subiyanto, 1988 : 17), yakni :
a. Untuk memberikan unpan balik kepada guru mengenai program
pengajaran yang dilaksanakan, ini dapat digunakan sebagai dasar
untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar serta menyeleng-
garakan program remedial bagi para siswa tertentu.
b. Untuk menentukan hasil atau kemajuan belajar tiap siswa, ini
antara lain berupa nilai yang tercantum dalam buku rapor,
penentuan kenaikan kelas, dan penentu apakah seorang siswa lulus
atau tidak dari jenjang pendidikan tertentu.
c. Untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang
tepat, sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing siswa,
ini misalnya digunakan untuk menentukan jurusan apa yang
kiranya paling tepat dimasuki oleh siswa tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
d. Untuk mengenali latar belakang kesulitan belajar para siswa, hasil
belajar ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan tersebut.
Menurut Silverius (1991 : 9), terdapat empat jenis evaluasi yang dapat
digunakan untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat
pencapaian hasil belajar siswa, yakni :
a. Tes Penenpatan (Placement Test)
Tes jenis ini disajikan pada awal tahun pelajaran untuk mengukur
kesiapan siswa dan mengetahui tingkat pengetahuan yang telah
dicapai sehubungan dengan pelajaran yang disajikan. Dengan
demikian, siswa dapat ditempatkan pada kelompok yang sesuai
dengan pengetahuan yang dimiliki.
b. Tes Formatif (Formative Test)
Tes jenis ini disajikan di tengah program pengajaran untuk
memantau kemampuan belajar siswa demi memberikan umpan
balik, baik kepada siswa maupun kepada guru.
c. Tes Diagnostik (Diagnostic Test)
Tes jenis ini bertujuan mendiagnosa kesulitan belajar siswa untuk
mengupayakan perbaikan.
d. Tes Sumatif (Summative Test)
Tes jenis ini biasanya diberikan pada akhir tahun pelajaran atau
akhir suatu jenjang pendidikan. Tes ini dimaksudkan untuk
memberikan nilai yang menjadi dasar penentuan kelulusan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
atau pemberian sertifikat bagi yang telah menyelesaikan pelajaran
dengan berhasil baik.
Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan
kegiatan pengukuran dan penilaian. Menurut Masidjo (1995 : 22), prinsip-
prinsip pelaksanaan kegiatan pengukuran dan penilaian suatu objek adalah
sebagai berukut :
a. Kegiatan pengukuran dan penilaian suatu objek harus dilaksanakan
secara terus menerus atau kontinu.
Semakin sering seorang guru melakukan kegiatan pengukuran dan
penilaian prestasi belajar siswa, semakin banyak diperoleh data
skor dan nilai prestasi belajar, sehingga akan semakin
memantapkan kesan guru tentang prstasi belajar siswa-siswanya.
Dari sini jelaslah, peranan kegiatan pengukuran dan penilaian
prestasi belajar siswa yang dilaksanakan secara kontinu.
b. Kegiatan pengukuran dan penilaian suatu objek harus dilaksanakan
secara menyeluruh atau komprehensif.
Dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar, seorang
guru juga harus mampu menyentuh bahan pelajaran secara luas dan
mendalam yang relevan untuk mencapai berbagai tingkah laku
yang terdapat dalam tujuan pengajaran (aspek kognitif, afektif, dan
psikokotorik) yang harus tampak dalam hasil belajar di berbagai
bidang, yakni pengetahuan, pemahaman, sikap, nilai, ketrampilan.
Hal-hal tersebut harus dapat dimuat dalam tes prestasi belajar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dipakai dalam suatu pengukuran. Di samping itu, seorang guru
juga harus mampu mengembangkan motivasi ekstrinsik menjadi
motivasi instrinsik dalam belajar siswa-siswanya, sehingga
interaksi dalam kegiatan proses belajar mengajar dapat menjadi
lebih efektif.
c. Kegiatan pengukuran dan penilaian suatu objek harus dilakukan
secara objektif.
Objektifitas pelaksanaan pengukuran dan penilaian prestasi belajar
siswa dapat dicapai dengan mentaati aturan-aturan yang dianut
oleh kedua kegiatan tersebut secara bertanggunjawab, berusaha
mengatasi keterbatasan-keterbatasannya dengan bertindak secara
lugas, apa adanya.
d. Kegiatan pengukuran dan penilaian suatu objek harus dilakukan
secara kooperatif.
Penentuan skor dan nilai prestasi belajar juga harus dilaksanakan
secara kooperatif antar guru, antara guru dengan kepala sekolah
atau guru lain yang berpengalaman. Yang dikerjasamakan dapat
berupa perencanaan dan penyusunan tes prestasi belajar sehingga
setiap tes prestasi belajar yang dipakai, diyakini sebagai tes prestasi
belajar yang bermutu, kerjasama dalam pemahaman kondisi belajar
siswa dengan mengadakan penelitian tentang kondisi belajar siswa,
kerjasama dalam penentuan acuan penilaian yang dipakai oleh
sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2. Ujian Nasional
Suatu kegiatan ujian, biasanya ditujukan untuk memenuhi fungsi dan
mencapai tujuan tertentu. Menurut Furqon (http://www.pikiran-rakyat.com),
secara umum, fungsi-fungsi yang diharapkan dari kegiatan ujian dapat
dikategorikan menjadi sebagai berikut :
a. Akuntabilitas publik (public accountability), yaitu ujian dalam
pendidikan diharapkan mampu menyediakan dan memberikan
informasi kepada masyarakat mengenai kemajuan dan prestasi,
sehubungan dengan manfaat dari setiap rupiah yang dibelanjakan
dalam kegiatan pendidikan.
b. Pengendalian mutu (quality control) pendidikan, yaitu ujian
diharapkan dapat menjadi instrumen untuk mengendalikan dan
menjamin bahwa setiap keluaran (lulusan) pendidikan telah
memenuhi kualifikasi, kompetensi, atau standar tertentu yang
ditetapkan.
c. Motivator (pressure to achieve), yaitu evaluasi diharapkan menjadi
instrumen untuk mendorong pengelola, penyelenggara, dan
pelaksana pendidikan (siswa dan guru) untuk berusaha lebih keras
dalam mencapai hasil yang diharapkan.
d. Seleksi dan penempatan, yaitu hasil evaluasi pendidikan dapat
dijadikan salah satu bahan pertimbangan untuk menerima atau
menolak seorang pelamar. Selain itu, hasil evaluasi juga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan seseorang untuk
melanjutkan pendidikan atau bekerja.
e. Diagnostik, yaitu bahwa evaluasi dapat memberikan umpan balik
(feedback) kepada sistem tentang kelabihan dan kelemahan,
sehingga dapat ditentukan kegiatan tindak lanjut yang diperlukan.
Pemerintah telah mengambil kebijakan untuk menetapkan Ujian
Nasional sebagai salah satu bentuk evaluasi pendidikan. Menurut Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No. 45 Tahun 2006, Ujian Nasional adalah
kegiatan pengukuran atau penilaian kompetensi peserta didik secara nasional
untuk jenjang pendidikan dasar dan menenggah. Tujuan pelaksanaan Ujian
Nasional sebagaimana juga tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 45 Tahun 2006, bahwa Ujian Nasional bertujuan menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu
dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan
hasil dari pelaksanaan Ujian Nasional digunakan sebagai salah satu
pertimbangan untuk pemetaan mutu satuan dan atau program pendidikan,
seleksi masuk jenjang berikutnya, penentuan kelulusan peserta didik dari suatu
satuan pendidikan, akreditasi satuan pendidikan, serta pembinaan dan
pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan. Ujian Nasional merupakan salah satu bentuk evaluasi belajar pada
akhir tahun pelajaran yang diterapkan pada beberapa mata pelajaran yang
dianggap penting dalam rangka pencapaian standar nasional pendidikan yang
telah ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
C. Akreditasi Sekolah
Menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 087/U/2002 tentang
Akreditasi Sekolah, bahwa akreditasi sekolah adalah suatu kegiatan penilaian
kelayakan suatu sekolah yang dilaksanakan secara komprehensif dengan
mendasarkan suatu kriteria yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh Badan
Akreditasi Sekolah yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan peringkat
kelayakan.
Sekolah yang diakreditasi meliputi Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Luar Biasa (SLB),
Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Badan
Akreditasi Sekolah melaksanakan akreditasi SLB, SMA, SMK se-Propinsi,
sedangkan Badan Akreditasi Sekolah Kabupaten / Kota melaksanakan akreditasi
TK, SD, dan SMP.
Secara umum, akreditasi sekolah bertujuan untuk memperoleh gambaran
kinerja sekolah yang dapat digunakan sebagai alat pembinaan, pengembangan,
dan peningkatan mutu pendidikan, serta menentukan tingkat kelayakan suatu
sekolah dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan.
Hasil akreditasi sekolah diharapkaan dapat bermanfaat khususnya bagi
pemerintah, sekolah, kepala sekolah, guru, masyarakat (orang tua), dan peserta
didik sebagai usaha untuk menghasilkan layanan pendidikan yang bermutu dan
akhirnya mampu meningkatkan kualitas pendidikan. Selanjutnya fungsi dari
proses akrerditasi sekolah adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
1. Untuk pengetahuan, yakni sebagai informasi bagi semua pihak tentang
kelayakan dan kinerja sekolah dilihat dari berbagai unsur yang terkait,
mengacu pada standar yang ditetapkan beserta indikator-indikatornya.
2. Untuk akuntabilitas, yakni sebagai bentuk pertanggungjawaban sekolah
kepada publik, apakah layanan yang dilaksanakan dan diberikan oleh
sekolah telah memenuhi harapan dan keinginan masyarakat.
3. Sebagai pembinaan dan pengembangan, yakni sebagai dasar bagi sekolah,
pemerintah, dan masyarakat dalam upaya peningkatan mutu sekolah.
Dalam melaksanakan akreditasi sekolah, prinsip-prinsip yang dijadikan
acuan adalah obyektif, efektif, komprehensif, profesional, memandirikan, dan
keharusan yang di dalamnya mengandung prinsip keadilan.
Sekolah yang akan diakreditasi harus memiliki persyaratan-persyaratan
sebagai berikut :
1. Memiliki Surat Keputusan Kelembagaan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)
Sekolah.
2. Memiliki siswa pada semua tingkatan kelas.
3. Memiliki tenaga kependidikan.
4. Melaksanakan kurikulum nasional.
5. Telah menamatkan peserta didik.
Akreditasi sekolah dimulai dari evaluasi diri, sehingga sekolah dapat
mengetahui secara jelas kelebihan dan kekurangannya. Setelah itu, Tim Peneliti /
Asessor akan melakukan penilaian. Komponen-komponen sekolah yang dinilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 087/U/2002 tentang
Akreditasi Sekolah pada Bab III Pasal 5 adalah sebagai berikut :
1. Kurikulum / proses belajar mengajar.
2. Administrasi / manajemen sekolah.
3. Organisasi / kelembagaan sekolah.
4. Sarana dan prasarana.
5. Ketenagaan.
6. Pembiayaan.
7. Peserta didik / siswa.
8. Peran serta masyarakat.
9. Lingkungan / kultur sekolah.
Hasil akreditasi sekolah dinyatakan dalam peringkat akreditasi sekolah.
Peringkat akreditasi sekolah diklasifikasikan sebagai barikut :
A (Amat Baik) dengan nilai 85 – 100
B (Baik) dengan nilai 70 – 85
C (Cukup) dengan nilai 56 – 70
Tidak Terakreditasi dengan nilai < 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
D. Kerangka Berpikir
1. Perbedaan persepsi terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara
siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi
A, terakreditasi B, dan terakreditasi C.
Persepsi merupakan proses pemahaman, penerimaan,
pengorganisasian, dan penginterpretasian yang dilakukan siswa terhadap
rangsangan dari luar, yakni pelaksanaan Ujian Nasional.
Persepsi seseorang terhadap suatu objek dapat berupa persepsi positif
dan persepsi negatif. Persepsi positif berarti pandangan atau pendapat
seseorang yang baik terhadap suatu objek, sedangkan persepsi negatif berarti
pandangan atau pendapat seseorang yang buruk terhadap suatu objek.
Demikian juga dengan siswa, pasti juga memiliki persepsi positif atau negatif
terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Sebagian dari siswa memandang
pelaksanaan Ujian Nasional sebagai suatu cara untuk menumbuhkan motivasi
belajar, sebaliknya ada juga sebagian siswa yang justru memandang
pelaksanaan Ujian Nasional sebagai beban studi yang cukup berat karena
sebagai penentu kelulusan.
Pembentukan persepsi seseorang terhadap suatu objek dapat
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa
apa yang ada dalam diri individu yang mempersepsi, sedangkan faktor
eksternal berupa rangsang atau stimulus dari dunia luar. Kedua faktor tersebut,
yakni faktor internal dan eksternal saling berinteraksi dalam individu untuk
mengadakan persepsi (Walgito, 1991 : 54).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Persepsi siswa terhadap pelaksanaan Ujian Nasional juga dipengaruhi
oleh faktor-faktor pembentukan persepsi di atas. Akan tetapi, perbedaan
persepsi siswa terhadap pelaksanaan Ujian Nasional tersebut diduga salah
satunya dipengaruhi oleh kualitas sekolah. Pengkategorian kualitas sekolah,
biasanya dilakukan dengan melihat kinerja sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan dan kelayakan sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.
Pengkategorian tersebut meliputi sekolah terakreditasi A, sekolah terakreditasi
B, dan sekolah terakreditasi C.
Sekolah terakreditasi A merupakan kelompok sekolah yang memiliki
kinerja dan kelayakan sekolah yang sesuai dengan tujuan dari akreditasi
sekolah, serta didukung dengan kurikulum, administrasi, organisasi, sarana
dan prasarana, ketenagaan, pembiayaan, peserta didik, peran serta masyarakat,
dan lingkungan sekolah yang sangat baik. Sekolah terakreditasi B merupakan
kelompok sekolah yang memiliki kinerja dan kelayakan sekolah yang dinilai
baik atau lebih baik daripada kelompok sekolah terakreditasi C, akan tetapi
berada di bawah kelompok sekolah terakreditasi A. Sekolah terakreditasi C
merupakan kelompok sekolah yang memiliki kinerja dan kelayakan sekolah
yang dinilai cukup atau kurang baik dibandingkan dengan sekolah
terakreditasi A dan sekolah terakreditasi B.
Bagi sekolah yang memiliki kualitas baik, yakni sekolah terakreditasi
A, pelaksanaan Ujian Nasional bukan suatu masalah yang besar. Sebaliknya
bagi sekolah yang kurang berkualitas, yakni sekolah terakreditasi B dan
sekolah terakreditasi C, pelaksanaan Ujian Nasional dipandang sebagai suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
beban berat yang harus dipikul. Dengan demikian, ada dugaan bahwa siswa
yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A pasti akan
memiliki persepsi yang lebih baik (positif) terhadap pelaksanaan Ujian
Nasional dibandingkan dengan siswa yang belajar pada SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi B dan sekolah terakreditasi C. Sementara siswa yang
belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B juga pasti akan
memiliki persepsi yang lebih baik (positif) terhadap pelaksanaan Ujian
Nasional dibandingkan dengan siswa yang belajar pada SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi C.
Dugaan tersebut berdasarkan pemikiran bahwa siswa yang belajar pada
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A adalah siswa yang memiliki
kualitas paling baik dibandingkan dengan siswa yang belajar pada SMA
dengan kategori sekolah terakreditasi B dan sekolah terakreditasi C, sehingga
akan lebih mudah dalam mempersiapkan dan menyesuaikan diri dengan Ujian
Nasional.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik sebuah hipotesis
penelitian sebagai berikut :
1Ha = Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional antara siswa yang belajar pada SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan
terakreditasi C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Perbedaan persepsi terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara
guru yang mengajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi
A, terakreditasi B, dan terakreditasi C.
Persepsi merupakan proses pemahaman, penerimaan,
pengorganisasian, dan penginterpretasian yang dilakukan guru terhadap
rangsangan dari luar, yakni pelaksanaan Ujian Nasional.
Persepsi seseorang terhadap suatu objek dapat berupa persepsi positif
dan persepsi negatif. Persepsi positif berarti pandangan atau pendapat
seseorang yang baik terhadap suatu objek, sedangkan persepsi negatif berarti
pandangan atau pendapat seseorang yang buruk terhadap suatu objek. Sama
halnya dengan siswa, guru juga memiliki persepsi positif atau negatif terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional. Sebagian guru memandang pelaksanaan Ujian
Nasional sebagai suatu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan
menghasilkan lulusan yang berkuliatas, sebaliknya ada juga sebagian guru
yang justru memandang pelaksanaan Ujian Nasional sebagai suatu cara untuk
meningkatkan kualitas pendidikan yang menyimpang dari hakekat evaluasi.
Pembentukan persepsi guru terhadap pelaksanaan Ujian Nasional
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Akan tetapi, perbedaan
persepsi guru terhadap pelaksanaan Ujian Nasional tersebut diduga salah
satunya juga dipengaruhi oleh kualitas sekolah. Pengkategorian kualitas
sekolah, biasanya dilakukan dengan melihat kinerja sekolah dalam
meningkatkan mutu pendidikan dan kelayakan sekolah dalam
penyelenggaraan pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Sekolah yang memiliki kualitas sangat baik tercermin dari kurikulum,
administrasi, organisasi, sarana dan prasarana, ketenagaan, pembiayaan,
peserta didik, peran serta masyarakat, dan lingkungan sekolah yang paling
baik. Oleh karena itu, bagi sekolah yang berkualitas sangat baik, pelaksanaan
Ujian Nasional bukan suatu masalah yang besar. Sebaliknya bagi sekolah
yang kurang berkualitas, pelaksanaan Ujian Nasional dipandang sebagai suatu
beban berat yang harus dipikul. Dalam penelitian ini, sekolah yang berkualitas
sangat baik dikelompokan dalam sekolah terakreditasi A, sedangkan sekolah
yang berkualitas baik dikelompokan dalam sekolah terakreditasi B, dan
sekolah yang cukup berkualitas dikelompokan dalam sekolah terakreditasi C.
Dengan demikian, ada dugaan bahwa guru yang mengajar pada SMA
dengan kategori sekolah terakreditasi A pasti akan memiliki persepsi yang
lebih baik (positif) terhadap pelaksanaan Ujian Nasional dibandingkan dengan
guru yang mengajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B dan
sekolah terakreditasi C. Sementara guru yang mengajar pada SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi B juga pasti akan memiliki persepsi yang lebih
baik (positif) terhadap pelaksanaan Ujian Nasional dibandingkan dengan guru
yang mengajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi C.
Dugaan tersebut berdasarkan pemikiran bahwa guru yang mengajar
pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A akan lebih mudah dalam
mempersiapkan siswanya menghadapi Ujian Nasional karena disamping
didukung dengan kurikulum, administrasi, organisasi, sarana dan prasarana,
ketenagaan, pembiayaan, peran serta masyarakat, dan lingkungan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
yang sangat memadai, siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A adalah siswa yang memang memiliki kualitas yang paling baik
dibandingkan dengan siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi B dan sekolah terakreditasi C.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik sebuah hipotesis
penelitian sebagai berikut :
2Ha = Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional antara guru yang mengajar pada SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan
terakreditasi C.
3. Perbedaan persepsi terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara
orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C.
Persepsi merupakan proses pemahaman, penerimaan,
pengorganisasian, dan penginterpretasian yang dilakukan orang tua terhadap
rangsangan dari luar, yakni pelaksanaan Ujian Nasional.
Persepsi seseorang terhadap suatu objek dapat berupa persepsi positif
dan persepsi negatif. Persepsi positif berarti pandangan atau pendapat
seseorang yang baik terhadap suatu objek, sedangkan persepsi negatif berarti
pandangan atau pendapat seseorang yang buruk terhadap suatu objek. Sama
halnya dengan siswa dan guru, orang tua pasti juga memiliki persepsi positif
atau negatif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Sebagian dari orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
memandang pelaksanaan Ujian Nasional sebagai motivasi untuk lebih
memperhatikan anak-anaknya terutama dalam kegiatan belajar, sebaliknya ada
juga sebagian orang tua yang justru memandang pelaksanaan Ujian Nasional
sebagai beban yang cukup berat karena sebagai penentu kelulusan.
Pembentukan persepsi orang tua terhadap pelaksanaan Ujian Nasional
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Akan tetapi, perbedaan
persepsi orang tua terhadap pelaksanaan Ujian Nasional tersebut diduga salah
satunya juga dipengaruhi oleh kualitas sekolah. Pengkategorian kualitas
sekolah, biasanya dilakukan dengan melihat kinerja sekolah dalam
meningkatkan mutu pendidikan dan kelayakan sekolah dalam
penyelenggaraan pendidikan.
Sekolah yang memiliki kualitas sangat baik tercermin dari kurikulum,
administrasi, organisasi, sarana dan prasarana, ketenagaan, pembiayaan,
peserta didik, peran serta masyarakat, dan lingkungan sekolah yang paling
baik. Oleh karena itu, bagi sekolah yang berkualitas sangat baik, pelaksanaan
Ujian Nasional bukan suatu masalah yang besar. Sebaliknya bagi sekolah
yang kurang berkualitas, pelaksanaan Ujian Nasional dipandang sebagai suatu
beban berat yang harus dipikul. Dalam penelitian ini, sekolah yang berkualitas
sangat baik dikelompokan dalam sekolah terakreditasi A, sedangkan sekolah
yang berkualitas baik dikelompokan dalam sekolah terakreditasi B, dan
sekolah yang cukup berkualitas dikelompokan dalam sekolah terakreditasi C.
Dengan demikian, ada dugaan bahwa orang tua yang menyekolahkan
anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A pasti akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
memiliki persepsi yang lebih baik (positif) terhadap pelaksanaan Ujian
Nasional dibandingkan dengan orang tua yang menyekolahkan anaknya pada
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B dan sekolah terakreditasi C.
Sementara orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi B juga pasti akan memiliki persepsi yang lebih
baik (positif) terhadap pelaksanaan Ujian Nasional dibandingkan dengan
orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi C.
Dugaan tersebut berdasarkan pemikiran bahwa orang tua yang
menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A
akan lebih tenang dalam menanggapi UN karena sekolah tersebut didukung
dengan kurikulum, administrasi, organisasi, sarana dan prasarana, ketenagaan,
pembiayaan, peserta didik, peran serta masyarakat, dan lingkungan sekolah
yang sangat memadai.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik sebuah hipotesis
penelitian sebagai berikut :
3Ha = Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya
pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B,
dan terakreditasi C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif , yaitu metode
penelitian yang meliputi kegiatan pengumpulan data dalam rangka menguji
hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang
sedang berjalan dari pokok suatu penelitian (Consuelo, 1993 : 71). Berdasarkan
tingkat kedalaman analisisnya, penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif
– studi kasus, yaitu metode penelitian yang terinci tentang seseorang atau sesuatu
unit selama kurun waktu tertentu (Consuelo, 1993 : 73).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di beberapa SMA di Kabupaten Bantul, yakni
SMAN 2 Bantul, SMAN 1 Sewon, SMA Stella Duce Bantul, SMA Patria
Bantul, SMA Mercu Buana Sedayu, Muhammadiyah Sewon, dan SMA
PGRI Kasihan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial di Kabupaten Bantul, guru bidang studi Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi SMA kelas XII di Kabupaten
Bantul, dan orang tua siswa SMA kelas XII Jurusan Ilmu Pengetahuan
Sosial di Kabupaten Bantul.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pelaksanaan Ujian Nasional.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia,
binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat
dan secara terencana menjadi terget kesimpulan dari hasil akhir suatu
penelitian (Sukardi, 2003 : 53).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA kelas XII
Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial di Kabupaten Bantul, seluruh guru
bidang studi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi SMA kelas
XII Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial di Kabupaten Bantul, dan seluruh
orang tua siswa SMA kelas XII Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial di
Kabupaten Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Jumlah keseluruhan SMA di Kabupaten Bantul adalah 45 sekolah,
terdiri dari 25 sekolah terakreditasi A, 8 sekolah terakreditasi B, 1 sekolah
terakreditasi C, dan 11 sekolah belum terakreditasi.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk
sumber data (Sukardi, 2003 : 54).
Untuk dapat memperoleh sampel yang dimaksud dalam penelitian ini,
dilakukan dua tahap. Tahap pertama adalah pengambilan sampel sekolah.
Dari 45 sekolah di Kabupaten Bantul, peneliti mengambil 7 sekolah untuk
dijadikan sampel penelitian, yakni 3 sekolah terakreditasi A, 3 sekolah
terakreditasi B, dan 1 sekolah terakreditasi C.
Tahap kedua adalah pengambilan sampel untuk kelompok siswa, guru,
dan orang tua. Dari 7 sekolah yang menjadi sampel penelitian, setiap
sekolah akan diambil satu kelas sebagai sampel untuk kelompok siswa dan
orang tua. Sedangkan sampel guru diambil dari guru bidang studi Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi kelas XII Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial dari 7 SMA yang menjadi sampel penelitian, guru
bidang studi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi kelas XII
Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial dari 7 SMA yang menjadi sampel
penelitian, dan orang tua siswa SMA kelas XII Jurusan Ilmu Pengetahuan
Sosial dari 7 SMA yang menjadi sampel penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3. Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel adalah cara untuk menentukan sampel yang
jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data
sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi
agar diperoleh sampel yang representatif (Margono, 1996 : 125).
Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
cluster sampling dan purposive sampling. Cluster sampling adalah teknik
penarikan sampel yang digunakan untuk menentukan sampel bila objek
yang akan diteliti atau sumber data sangat luas (Sugiyono, 1999 : 76).
Sedangkan purposive sampling adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 1999 : 76).
Teknik penarikan sampel dengan cluster sampling digunakan untuk
menentukan sampel sekolah, sedangkan purposive sampling digunakan
untuk menentukan sampel siswa, guru, dan orang tua.
E. Operasionalisasi Variabel
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1990 : 179). Variabel penelitian ini
adalah persepsi siswa, guru, dan orang tua terhadap pelaksanaan Ujian
Nasional. Secara rinci, variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
a. Variabel persepsi siswa adalah pemahaman, penerimaan,
pengorganisasian, dan penginterpretasian oleh siswa terhadap suatu
rangsang atau stimulus yakni pelaksanaan Ujian Nasional.
b. Variabel persepsi guru adalah pemahaman, penerimaan,
pengorganisasian, dan penginterpretasian oleh guru terhadap suatu
rangsang atau stimulus yakni pelaksanaan Ujian Nasional.
c. Variabel persepsi orang tua adalah pemahaman, penerimaan,
pengorganisasian, dan penginterpretasian oleh orang tua terhadap
suatu rangsang atau stimulus yakni pelaksanaan Ujian Nasional.
d. Variabel jenjang sekolah ditentukan berdasarkan pengklasifikasian
menurut Badan Akreditasi Sekolah, yakni sekolah terakreditasi A,
sekolah terakreditasi B, dan sekolah terakreditasi C.
2. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan kuesioner
dengan skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk
menilai sikap, tingkah laku, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang kejadian atau fenomena dengan cara
mengajukan beberapa pertanyaan atau pernyataan kepada responden
(Sukardi, 2003 : 146).
Setiap pilihan jawaban akan diberi skor dengan menggunakan
penguatan positif dan penguatan negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.1 Skor dalam Skala Likert
Kategori Skor
Penguatan Positif Penguatan Negatif Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2 Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Variabel persepsi siswa, guru, dan orang tua terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional dijabarkan ke dalam indikator-indikator seperti terlihat
pada tabel kisi-kisi kuesioner berikut ini :
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian
Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
No. Aspek Indikator Pernyataan Positif
(Nomor Item dalam Kuesioner)
Pernyataan Negatif (Nomor
Item dalam Kuesioner)
1. Aspek Pedagogis a. Kesesuaian materi. b. Aspek kognitif. c. Aspek afektif. d. Aspek psikomotorik. e. Sarana dan prasarana
sekolah.
1, 5 2
3 4 6
2. Aspek Sosial dan Psikologis a. Dampak psikologis. b. Dampak sosial.
9 10
7, 8
3. Aspek Yuridis a. Ketentuan kelulusan. b. Sistem penilaian.
11 12, 13, 14
4. Aspek Ekonomi a. Finansial orang tua. b. Finansial sekolah. c. Finansial negara. d. Tansparansi dana
UN.
17, 19
15 18 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian
Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
No. Aspek Indikator Pernyataan Positif
(Nomor Item dalam Kuesioner)
Pernyataan Negatif (Nomor
Item dalam Kuesioner)
1. Aspek Pedagogis a. Kesesuaian materi. b. Aspek kognitif. c. Aspek afektif. d. Aspek psikomotorik. e. Sarana dan prasarana
sekolah.
1, 5 2
3 4 6
2. Aspek Sosial dan Psikologis a. Dampak psikologis. b. Dampak sosial.
9 10
7, 8
3. Aspek Yuridis a. Ketentuan kelulusan. b. Sistem penilaian.
11 12, 13, 14
4. Aspek Ekonomi a. Finansial orang tua. b. Finansial sekolah. c. Finansial negara. d. Tansparansi dana
UN.
17, 19
15 18 16
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian
Persepsi Orang Tua Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
No. Aspek Indikator Pernyataan Positif
(Nomor Item dalam Kuesioner)
Pernyataan Negatif (Nomor
Item dalam Kuesioner)
1. Aspek Pedagogis a. Aspek kognitif. b. Aspek afektif. c. Aspek psikomotorik. d. Sarana dan prasarana
sekolah.
1
2 3 4
2. Aspek Sosial dan Psikologis a. Dampak psikologis. b. Dampak sosial.
6 7
5
3. Aspek Yuridis a. Ketentuan kelulusan. b. Sistem penilaian.
8 9, 10, 11
4. Aspek Ekonomi a. Finansial orang tua. b. Finansial sekolah. c. Finansial negara. d. Tansparansi dana
UN.
14, 16
12 15 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
F. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (1990 : 153), teknik pengumpulan data adalah cara-cara
yang ditempuh oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam
penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
1. Kuesioner atau Angket
Kuesioner atau angket adalah metode pengumpulan data dengan
menggunakan sejumlah daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada
responden, untuk kemudian diisi dengan jawaban yang sesuai dengan
keadaan responden yang sebenarnya (Arikunto, 2002 : 128). Dalam
penelitian ini, penggunaan kuesioner atau angket dimaksudkan untuk
mendapatkan data primer tentang persepsi siswa, guru, dan orang tua
terhadap pelaksanaan Ujian Nasional.
2. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2002 : 125), dokumentasi adalah metode
pengumpulan data dengan menyelidiki benda-benda tertulis seperti, buku-
buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan
harian, dan sebagainya. Metode dokumentasi dalam penelitian ini
digunakan untuk mengumpulkan data sekunder, yaitu daftar nama-nama
sekolah di Kabupaten Bantul berdasarkan jenjang akreditasi.
G. Teknik Pengujian Instrumen
Untuk dapat menggunakan metode pengumpulan data yang telah
ditentukan, dibutuhkan alat yang digunakan untuk mengumpulakan data. Alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
itulah yang dikenal dengan instrumen penelitian. Agar instrumen penelitian
tersebut dapat berfungsi secara efektif, maka syarat validitas dan reliabilitas harus
diperhatikan sungguh-sungguh (Gulo, 2000 : 123).
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau
sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang
valid berarti memiliki validitas yang rendah (Muhadi, 2002 : 136).
Uji validitas yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah uji
validitas empiris dengan menggunakan validitas eksternal. Validitas
eksternal dilakukan dengan uji coba instrumen pada sasaran dalam
penelitian (Arikunto, 2002 : 145). Pengujian validitas ini dilakukan dengan
mengkorelasikan skor total dari setiap item dengan skor total dari seluruh
item. Perhitungan korelasi tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik
korelasi Product Moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh
Karl Person (Arikunto, 2005 : 72).
} }{{ 2222 )()(
))((
YYnXXn
YXXYnrxy
∑−∑∑−∑
∑∑−∑=
Keterangan :
xyr = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
n = Total responden X = Total dari setiap item Y = Total seluruh item
Koefisien korelasi )( xyr yang diperoleh dari hasil perhitungan
menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Selanjutnya, harga koefisien korelasi )( xyr ini dibandingkan dengan r
tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir soal tersebut valid.
Sebaliknya, jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka butir soal tersebut
tidak valid. Pelaksanaan perhitungan validitas dalam penelitian ini
menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS for Windows versi
11.50.
Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan untuk setiap item-
item pernyataan dari kuesioner tentang persepsi siswa, guru, dan orang tua
terhadap pelaksanaan Ujian Nasional, yang diberikan kepada siswa, guru,
dan orang tua di luar sampel penelitian. Pengujian validitas ini dilakukan
dengan menggunakan data )(n sebanyak 69 untuk kelompok siswa, 33
untuk kelompok guru, dan 35 untuk kelompok orang tua.
Kesimpulan hasil pengujian validitas untuk kelompok siswa diperoleh
dengan membandingkan r hitung dengan r tabel untuk df = 67 (69 – 2)
sebesar 0,2404 dengan taraf signifikan 5%. Kesimpulan hasil pengujian
validitas untuk kelompok guru diperoleh dengan membandingkan r
hitung dengan r tabel untuk df = 31 (33 – 2) sebesar 0,355 pada taraf
signifikan 5%. Sedangkan kesimpulan hasil pengujian validitas untuk
kelompok orang tua diperoleh dengan membandingkan r hitung dengan r
tabel untuk df = 33 (35 – 2) sebesar 0,344 pada taraf signifikan 5%.
Dari keseluruhan item-item pernyataan yang diuji, yakni 19 item untuk
mengukur persepsi siswa terhadap pelaksanaan Ujian Nasional, 19 item
untuk mengukur persepsi guru terhadap pelaksanaan Ujian Nasional, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
16 item untuk mengukur persepsi orang tua terhadap pelaksanaan Ujian
Nasional, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas
Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
No. Item
Validitas Hasil r hitung r tabel
(Taraf Signifikan 5%) 1 0,2802 0,2404 Valid 2 0,3071 0,2404 Valid 3 0,5879 0,2404 Valid 4 0,4168 0,2404 Valid 5 -0,2016 0,2404 Tidak valid 6 0,3505 0,2404 Valid 7 0,3158 0,2404 Valid 8 0,3087 0,2404 Valid 9 0,3407 0,2404 Valid 10 0,1439 0,2404 Tidak valid 11 -0,0250 0,2404 Tidak valid 12 0,2449 0,2404 Valid 13 0,4654 0,2404 Valid 14 0,4571 0,2404 Valid 15 0,6700 0,2404 Valid 16 0,7102 0,2404 Valid 17 -0,1218 0,2404 Tidak valid 18 0,4431 0,2404 Valid 19 0,5057 0,2404 Valid
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas
Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
No. Item
Validitas Hasil r hitung r tabel
(Taraf Signifikan 5%) 1 0,0342 0,355 Tidak valid 2 0,1433 0,355 Tidak valid 3 0,3590 0,355 Valid 4 0,3221 0,355 Tidak valid 5 0,0037 0,355 Tidak valid 6 -0,2613 0,355 Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
7 0,4331 0,355 Valid 8 0,4814 0,355 Valid 9 0,3039 0,355 Tidak valid 10 0,0549 0,355 Tidak valid 11 0,1815 0,355 Tidak valid 12 0,4972 0,355 Valid 13 0,1328 0,355 Tidak valid 14 0,5571 0,355 Valid 15 0,3872 0,355 Valid 16 0,3557 0,355 Valid 17 -0,0517 0,355 Tidak valid 18 0,6002 0,355 Valid 19 -0,0119 0,355 Tidak valid
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Persepsi Orang Tua Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
No. Item
Validitas Hasil r hitung r tabel
(Taraf Signifikan 5%) 1 0,1260 0,344 Tidak valid 2 0,5239 0,344 Valid 3 0,6400 0,344 Valid 4 0,5145 0,344 Valid 5 0,3591 0,344 Valid 6 -0,2113 0,344 Tidak valid 7 0,4142 0,344 Valid 8 0,2067 0,344 Tidak valid 9 0,5987 0,344 Valid 10 0,6030 0,344 Valid 11 0,5355 0,344 Valid 12 0,3941 0,344 Valid 13 0,4375 0,344 Valid 14 0,0836 0,344 Tidak valid 15 0,2194 0,344 Tidak valid 16 0,3500 0,344 Valid
Dari tabel di atas, terlihat beberapa item pernyataan dinyatakan tidak
valid karena r tabel lebih besar dari r hitung, sehingga item-item tersebut
dihilangkan atau dihapus. Dengan demikian, item-item pernyataan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kuesioner yang dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai instrumen
penelitian adalah 15 item untuk mengukur persepsi siswa terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional, 8 item untuk mengukur persepsi guru
terhadap pelaksanaan Ujian Nasional, dan 11 item untuk mengukur
persepsi orang tua terhadap pelaksanaan Ujian Nasional.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas suatu tes menunjukkan bahwa suatu instrumen penelitian
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2002 : 154). Dengan kata
lain, reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu
menunjukkan keajegan hasil pengukuran. Artinya, kapan saja alat
penelitian tersebut digunakan, pasti akan memberikan hasil yang relatif
sama (Sudjana, 1990 : 16). Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan
menggunakan rumus Alpha (Arikunto, 2005 : 109).
∑
−
−=
2
2
11 11 t
i
n
nr
σσ
Keterangan :
11r = Reliabilitas instrumen yang dicari 2iσ∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item
2tσ = Varians total
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
pendekatan teknik Alpha Cronbach. Jika pada taraf signifikan 5%
koefisien alpha lebih besar dari r tabel, maka instrumen penelitian
tersebut reliabel. Sebaliknya, jika pada taraf signifikan 5% koefisien alpha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
lebih kecil dari r tabel, maka instrumen penelitian tersebut tidak reliabel.
Pelaksanaan perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
bantuan komputer dengan program SPSS for Windows versi 11.50.
Dari hasil pengujian instrumen tentang persepsi siswa terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional, diperoleh koefisien alpha 0,8142 lebih besar
dari r tabel pada taraf signifikan 5% sebesar 0,2404. Hasil pengujian
instrumen tentang persepsi guru terhadap pelaksanaan Ujian Nasional,
diperoleh koefisien alpha 0,7473 lebih besar dari r tabel pada taraf
signifikan 5% sebesar 0,355. Hasil pengujian instrumen tentang persepsi
orang tua terhadap pelaksanaan Ujian Nasional, diperoleh koefisien alpha
0,8195 lebih besar dari r tabel pada taraf signifikan 5% sebesar 0,344.
Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa instrumen penelitian
yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang persepsi siswa, guru,
dan orang tua terhadap pelaksanaan Ujian Nasional adalah reliabel.
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Apabila
data yang terjaring berdistribusi normal, maka statistik yang digunakan
untuk menguji hipotesis penelitian adalah statistik parametrik.
Sedangkan apabila data yang terjaring tidak berdistribusi normal, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian tersebut
adalah statistik non-parametrik.
Untuk mengetahui normalitas suatu data, perlu dicek
keberadaannya agar langkah-langkah selanjutnya dapat
dipertanggungjawabkan. Uji normalitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji One Sample Kolomogorov-Smirnov Test,
dengan rumus sebagai berikut :
( ) ( )[ ]xSnxFoMaksimumD −=
Keterangan : D = Deviasi atau penyimpangan
( )xFo = Distribusi frekuensi kumulatif teoritis
( )xSn = Distribusi frekuensi yang diobservasi
Pelaksanaan uji One Sample Kolomogorov-Smirnov Test dalam
penelitian ini menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS
for Windows versi 11.50. Apabila harga Asymp. Sig. (2-tailed) lebih
besar dari taraf signifikan 5% berarti data berdistribusi normal,
sedangkan apabila harga Asymp. Sig. (2-tailed) lebih kecil dari taraf
signifikan 5% berarti data tidak berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan varians dari
beberapa kelompok sampel. Dalam penelitian ini, uji homogenitas
dilakukan dengan menggunakan uji F (Sugiyono, 2006 : 68).
terkecilVarians
terbesarVariansF =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Pelaksanaan uji F dalam penelitian ini menggunakan bantuan
komputer dengan program SPSS for Windows versi 11.50. Apabila
harga Sig. lebih besar dari taraf signifikan 5% berarti varians pada
kelompok sampel homogen, sedangkan apabila harga Sig. lebih kecil
dari taraf signifikan 5% berarti varians pada kelompok sampel tidak
homogen.
2. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat analisis, yakni uji normalitas dan uji
homogenitas. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis
satu diuji dengan menggunakan uji statistik non-parametrik Chi-Kuadrat
karena data tidak homogen. Hipotesis dua diuji dengan menggunakan uji
statistik parametrik One Way Anova karena data berdistribusi normal dan
homogen. Sedangkan hipotesis tiga diuji dengan menggunakan uji statistik
non-parametrik Chi-Kuadrat karena data tidak berdistribusi normal dan
tidak homogen.
Untuk menjawab hipotesis satu digunakan uji statistik non-parametrik
Chi-Kuadrat, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Perumusan Hipotesis
1Ho = Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional antara siswa yang belajar pada
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi
B, dan terakreditasi C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
1Ha = Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional antara siswa yang belajar pada
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi
B, dan terakreditasi C.
b. Pelaksanaan uji statistik non-parametrik Chi-Kuadrat dilakukan
dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 11.50.
c. Menentukan nilai kritis dengan taraf signifikan 5%.
d. Pengambilan keputusan berdasarkan pada probability value, yaitu :
• Jika probability value > taraf signifikan 5% = Ho diterima.
• Jika probability value < taraf signifikan 5% = Ho ditolak.
Untuk menjawab hipotesis dua digunakan uji statistik parametrik One
Way Anova, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Perumusan Hipotesis
2Ho = Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
pelaksanaan Ujian nasional antara guru yang mengajar pada
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi
B, dan terakreditasi C.
2Ha = Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional antara guru yang mengajar
pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B, dan terakreditasi C.
b. Pelaksanaan uji statistik parametrik One Way Anova dilakukan dengan
menggunakan program SPSS for Windows versi 11.50.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
c. Menentukan nilai kritis dengan taraf signifikan 5%.
d. Pengambilan keputusan berdasarkan pada probability value, yaitu :
• Jika probability value > taraf signifikan 5% = Ho diterima.
• Jika probability value < taraf signifikan 5% = Ho ditolak.
Untuk menjawab hipotesis tiga digunakan uji statistik non-parametrik
Chi-Kuadrat, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Perumusan Hipotesis
3Ho = Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional antara orang tua yang
menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C.
3Ha = Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional antara orang tua yang
menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C.
b. Pelaksanaan uji statistik parametrik One Way Anova dilakukan dengan
menggunakan program SPSS for Windows versi 11.50.
c. Menentukan nilai kritis dengan taraf signifikan 5%.
d. Pengambilan keputusan berdasarkan pada probability value, yaitu :
• Jika probability value > taraf signifikan 5% = Ho diterima.
• Jika probability value < taraf signifikan 5% = Ho ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
1. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2007.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada responden. Subjek
penelitian ini adalah seluruh siswa SMA kelas XII Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial di Kabupaten Bantul, seluruh guru bidang studi
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi SMA kelas XII di
Kabupaten Bantul, dan seluruh orang tua siswa SMA kelas XII Jurusan
Ilmu Pengetahuan Sosial di Kabupaten Bantul.
Penyebaran kuesioner untuk siswa dan guru dilakukan secara
langsung, sedangkan penyebaran kuesioner untuk orang tua tidak dapat
dilakukan secara langsung melainkan dengan menitipkan kuesioner
kepada siswa.
Jumlah keseluruhan SMA di Kabupaten Bantul adalah 45 sekolah,
terdiri dari 25 sekolah terakreditasi A, 8 sekolah terakreditasi B, 1 sekolah
terakreditasi C, dan 11 sekolah belum terakreditasi. Akan tetapi dari 45
sekolah tersebut, peneliti hanya mengambil 7 sekolah untuk dijadikan
sampel penelitian, yakni 3 sekolah terakreditasi A, 3 sekolah terakreditasi
B, dan 1 sekolah terakreditasi C. Dari 7 sekolah yang menjadi sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
penelitian, setiap sekolah diambil satu kelas sebagai sampel untuk
kelompok siswa dan orang tua. Sedangkan sampel guru diambil dari guru
bidang studi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi kelas XII
Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial. Adapun keseluruhan subjek penelitian
yang diperoleh dari 7 sekolah tersebut adalah 411 responden, dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 4.1 Rekapitulasi Keseluruhan Subjek Penelitian
SEKOLAH Akreditasi Siswa Guru Orang
Tua SMA Stella Duce SMAN 2 Bantul SMAN 1 Sewon SMA Patria Bantul SMA Mercu Buana SMA Muh. Sewon SMA PGRI Kasihan
A A A B B B C
37 38 40 23 16 26 18
3 5 6 4 3 4 3
36 38 34 18 15 23 18
TOTAL 198 28 185
Response rate untuk kelompok siswa sebesar 100%, hal ini tampak
dari kuesioner yang disebarkan sebanyak 198 eksemplar kembali sebanyak
198 eksemplar. Responte rate untuk kelompok guru sebesar 100%, hal ini
tampak dari kuesioner yang disebarkan sebanyak 28 eksemplar kembali
sebanyak 28 eksemplar. Sedangkan response rate untuk kelompok orang
tua sebesar 93,34%, hal ini tampak dari kuesioner yang disebarkan
sebanyak 198 eksemplar kembali sebanyak 185 eksemplar. Dengan
demikian, dapat ditarik kesimpulkan bahwa response rate dalam penelitian
ini tergolong baik, yaitu 96,93%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2. Deskripsi Variabel Penelitian
a. Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
Deskripsi variabel persepsi siswa terhadap pelaksanaan Ujian
Nasional dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini.
Tabel 4.2 Deskripsi Variabel
Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional Skor Kategori Sekolah Interpretasi
A B C Frek. % Frek. % Frek. %
52 – 60 0 0 0 0 0 0 Sangat positif 45 – 51 6 5,22 2 3,08 0 0 Positif 40 – 44 37 32,18 20 30,77 5 27,78 Cukup positif 36 – 39 36 31,30 19 29,23 2 11,11 Negatif
< 36 36 31,30 24 36,92 11 61,11 Sangat negatif Jumlah 115 100 65 100 18 100
Berdasarkan deskripsi variabel persepsi siswa terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional, diperoleh hasil sebagai berikut : 1) Sekolah
terakreditasi A terdapat sebanyak 6 siswa (5,22%) memiliki persepsi
positif, 37 siswa (32,18%) memiliki persepsi cukup positif, 36 siswa
(31,30%) memiliki persepsi negatif, dan 36 siswa (31,30%) memiliki
persepsi sangat negatif. 2) Sekolah terakreditasi B terdapat sebanyak 2
siswa (3,08%) memiliki persepsi positif, 20 siswa (30,77%) memiliki
persepsi cukup positif, 19 siswa (29,23%) memiliki persepsi negatif, dan
24 siswa (36,92%) memiliki persepsi sangat negatif. 3) Sekolah
terakreditasi C terdapat sebanyak 5 siswa (27,78%) memiliki persepsi
cukup positif, 2 siswa (11,11%) memiliki persepsi negatif, dan 11 siswa
(31,11%) memiliki persepsi sangat negatif. Dengan demikian, dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
ditarik kesimpulan bahwa kecenderungan variabel persepsi siswa terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional pada kategori sekolah terakreditasi A
tergolong cukup positif, sedangkan kecenderungan variabel persepsi siswa
terhadap pelaksanaan Ujian Nasional pada kategori sekolah terakreditasi B
dan terakreditasi C tergolong sangat negatif.
b. Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
Deskripsi variabel persepsi guru terhadap pelaksanaan Ujian
Nasional dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini.
Tabel 4.3 Deskripsi Variabel
Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional Skor Kategori Sekolah Interpretasi
A B C Frek. % Frek. % Frek. %
27 – 32 0 0 0 0 0 0 Sangat positif 24 – 26 0 0 0 0 0 0 Positif 21 – 23 2 14,29 4 36,36 0 0 Cukup positif 19 – 20 8 57,14 2 18,18 0 0 Negatif
< 19 4 28,57 5 45,46 3 100 Sangat negatif Jumlah 14 100 11 100 3 100
Berdasarkan deskripsi variabel persepsi guru terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional, diperoleh hasil sebagai berikut : 1) Sekolah terakreditasi A
terdapat sebanyak 2 guru (14,29%) memiliki persepsi cukup positif, 8 guru
(57,14%) memiliki persepsi negatif, dan 4 guru (28,57%) memiliki
persepsi sangat negatif. 2) Sekolah terakreditasi B terdapat sebanyak 4
guru (36,36%) memiliki persepsi cukup positif, 2 guru (18,18%) memiliki
persepsi negatif, dan 5 guru (45,46%) memiliki persepsi sangat negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3) Sekolah terakreditasi C terdapat sebanyak 3 guru (100%) memiliki
persepsi sangat negatif. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kecenderungan variabel persepsi guru terhadap pelaksanaan Ujian
Nasional pada kategori sekolah terakreditasi A tergolong negatif,
sedangkan kecenderungan variabel persepsi guru terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional pada kategori sekolah terakreditasi B dan terakreditasi C
tergolong sangat negatif.
c. Persepsi Orang Tua Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
Deskripsi variabel persepsi orang tua terhadap pelaksanaan Ujian
Nasional dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini.
Tabel 4.4 Deskripsi Variabel
Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional Skor Kategori Sekolah Interpretasi
A B C Frek. % Frek. % Frek. %
38 – 44 0 0 0 0 0 0 Sangat positif 33 – 37 2 1,85 0 0 0 0 Positif 29 – 32 15 13,89 14 25 2 11,11 Cukup positif 26 – 28 45 41,67 24 42,86 3 16,67 Negatif
< 26 46 42,59 18 32,14 13 72,22 Sangat negatif Jumlah 108 100 56 100 18 100
Berdasarkan deskripsi variabel persepsi orang tua terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional, diperoleh hasil sebagai berikut : 1) Sekolah
terakreditasi A terdapat sebanyak 2 orang tua (1,85%) memiliki persepsi
positif, 15 orang tua (13,89%) memiliki persepsi cukup positif, 45 orang
tua (41,67%) memiliki persepsi negatif, dan 46 orang tua (42,59%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
memiliki persepsi sangat negatif. 2) Sekolah terakreditasi B terdapat
sebanyak 14 orang tua (25%) memiliki persepsi cukup positif, 24 orang
tua (42,86%) memiliki persepsi negatif, dan 18 orang tua (32,14%)
memiliki persepsi sangat negatif. 3) Sekolah terakreditasi C terdapat
sebanyak 2 orang tua (11,11%) memiliki persepsi cukup positif, 3 orang
tua (16,67%) memiliki persepsi negatif, dan 13 orang tua (72,22%)
memiliki persepsi sangat negatif. Dengan demikian, dapat ditarik
kesimpulan bahwa kecenderungan variabel persepsi orang tua terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional pada kategori sekolah terakreditasi A dan
terakreditasi C tergolong sangat negatif, sedangkan kecenderungan
variabel persepsi orang tua terhadap pelaksanaan Ujian Nasional pada
kategori sekolah terakreditasi B tergolong negatif.
3. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Apabila data
yang terjaring berdistribusi normal, maka statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis penelitian adalah statistik parametrik yaitu One Way
Anova. Sedangkan apabila data yang terjaring tidak berdistribusi normal,
maka statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini
adalah statistik non-parametrik yaitu Chi-Kuadrat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Berikut ini hasil uji normalitas yang diperoleh dengan
menggunakan uji One Sample Kolomogorov-Smirnov Test dengan
program SPSS for Windows versi 11.50.
Tabel 4.5 Uji Normalitas
Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
SISWA A SISWA B SISWA C N 115 65 18 Normal Parameters(a,b) Mean 37.85 36.83 33.11 Std. Deviation 4.222 5.334 7.161 Most Extreme Differences
Absolute .080 .113 .161
Positive .080 .059 .121 Negative -.068 -.113 -.161 Kolmogorov-Smirnov Z .859 .908 .681 Asymp. Sig. (2-tailed) .452 .381 .742
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Tabel 4.6 Uji Normalitas
Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
GURU A GURU B GURU C N 14 11 3 Normal Parameters(a,b) Mean 18.93 19.36 16.33 Std. Deviation 2.093 2.656 2.082 Most Extreme Differences
Absolute .228 .203 .292
Positive .161 .151 .212 Negative -.228 -.203 -.292 Kolmogorov-Smirnov Z .853 .674 .506 Asymp. Sig. (2-tailed) .461 .754 .960
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 4.7 Uji Normalitas
Persepsi Orang Tua Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
ORTU A ORTU B ORTU C N 108 56 18 Normal Parameters(a,b) Mean 25.51 26.36 22.83 Std. Deviation 3.356 2.805 4.409 Most Extreme Differences
Absolute .132 .150 .160
Positive .088 .104 .129 Negative -.132 -.150 -.160 Kolmogorov-Smirnov Z 1.374 1.119 .678 Asymp. Sig. (2-tailed) .046 .164 .747
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas
Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
Persepsi Asymp. Sig.
(2-tailed) Taraf Signifikan
(5%) Keputusan
Siswa A 0,452 0,05 Normal Siswa B 0,381 0,05 Normal Siswa C 0,742 0,05 Normal Guru A 0,461 0,05 Normal Guru B 0,754 0,05 Normal Guru C 0,960 0,05 Normal
Orang Tua A 0,046 0,05 Tidak normal Orang Tua B 0,164 0,05 Normal Orang Tua C 0,747 0,05 Normal
Dari tabel di atas, terlihat bahwa persepsi orang tua terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional pada kategori sekolah terakreditasi A tidak
berdistribusi nomal karena Asymp. Sig. (2-tailed) 0,046 lebih kecil dari
taraf signifikan 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan varians dari
beberapa kelompok sampel. Dalam penelitian ini, uji homogenitas
dilakukan dengan menggunakan uji F .
Berikut ini hasil uji homogenitas yang diperoleh dengan
menggunakan uji F dengan program SPSS for Windows versi 11.50.
Tabel 4.9 Uji Homogenitas
Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
Levene Statistic df1 df2 Sig.
5.272 2 195 .006
Dari hasil uji homogenitas di atas, diperoleh nilai Levene Statistic
untuk persepsi siswa terhadap pelaksanaan Ujian Nasional sebesar 5,272
dengan probabilitas (Sig.) 0,006. Karena nilai probabilitas (Sig.) lebih
kecil dari taraf signifikan 5%, maka data yang diperoleh berasal dari
populasi-populasi yang mempunyai varians berbeda atau tidak sama
artinya data tidak homogen.
Tabel 4.10 Uji Homogenitas
Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.125 2 25 .340
Dari hasil uji homogenitas di atas, diperoleh nilai Levene Statistic
untuk persepsi guru terhadap pelaksanaan Ujian Nasional sebesar 1,125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
dengan probabilitas (Sig.) 0,340. Karena nilai probabilitas (Sig.) lebih
besar dari taraf signifikan 5%, maka data yang diperoleh berasal dari
populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama atau homogen.
Tabel 4.11 Uji Homogenitas
Persepsi Orang Tua Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
Levene Statistic df1 df2 Sig.
3.276 2 179 .040
Dari hasil uji homogenitas di atas, diperoleh nilai Levene Statistic
untuk persepsi orang tua terhadap pelaksanaan Ujian Nasional sebesar
3,276 dengan probabilitas (Sig.) 0,040. Karena nilai probabilitas (Sig.)
lebih kecil dari taraf signifikan 5%, maka data yang diperoleh berasal dari
populasi-populasi yang mempunyai varians berbeda atau tidak sama
artinya data tidak homogen.
4. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian normalitas dengan menggunakan
program SPSS for Windows versi 11.50 diperoleh hasil bahwa variabel
yang diteliti tidak semua berdistribusi normal. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa variabel persepsi siswa dan guru berdistribusi
normal, sedangkan variabel persepsi orang tua tidak berdistribusi normal.
Hasil pengujian homogenitas dengan menggunakan program SPSS for
Windows versi 11.50 menunjukkan bahwa varians sampel siswa dan orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
tua tidak homogen, sedangkan varians untuk sampel guru adalah sama
atau homogen.
Oleh karena itu, pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan uji statistik parametik One Way Anova dan uji
statistik non-parametrik Chi-Kuadrat. Untuk hipotesis satu dan tiga
digunakan uji statistik non-parametrik Chi-Kuadrat karena data tidak
berdistribusi normal dan tidak homogen, sedangkan untuk hipotesis dua
digunakan uji statistik parametrik One Way Anova karena data
berdistribusi normal dan homogen. Perhitungan statistik One Way Anova
dan Chi-Kuadrat dengan menggunakan bantuan program SPSS for
Windows versi 11.50.
a. Pengujian Hipotesis I
1Ho = Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional antara siswa yang belajar pada
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi
B, dan terakreditasi C.
1Ha = Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional antara siswa yang belajar pada
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi
B, dan terakreditasi C.
Hipotesis satu diuji dengan menggunakan uji statistik non-
parametrik Chi-Kuadrat karena data tidak homogen. Di bawah ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
disajikan tabel hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji Chi-
Kuadrat dengan program SPSS for Windows versi 11.50.
Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik Chi-Kuadrat
Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
SISWA Chi-Square(a) 104.061 Df 23 Asymp. Sig. .000
a 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 8.3.
Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Kuadrat di atas, diketahui nilai
Chi-Kuadrat sebesar 104,061 dengan df = 23 menunjukkan probabilitas
(Asymp. Sig.) 0,000. Nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari taraf
signifikan 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa 1Ho ditolak. Hal ini
menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional antara siswa yang belajar pada SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C.
b. Pengujian Hipotesis II
2Ho = Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
pelaksanaan Ujian nasional antara guru yang mengajar pada
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi
B, dan terakreditasi C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
2Ha = Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional antara guru yang mengajar
pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B, dan terakreditasi C.
Hipotesis dua diuji dengan menggunakan uji statistik parametrik
One Way Anova karena data berdistribusi normal dan homogen. Di bawah
ini disajikan tabel hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji One
Way Anova dengan program SPSS for Windows versi 11.50.
Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik One Way Anova
Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 21.966 2 10.983 2.017 .154 Within Groups 136.141 25 5.446 Total 158.107 27
Berdasarkan hasil uji statistik One Way Anova di atas, diketahui
bahwa nilai F sebesar 2,017 dengan probabilitas (Sig) 0,154. Nilai
probabilitas tersebut lebih besar dari taraf signifikan 5%, sehingga dapat
disimpulkan bahwa 2Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional
antara guru yang mengajar pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C.
Tidak adanya perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional antara guru yang mengajar pada SMA dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C juga
ditunjukkan pada uji Tukey HSD dan Bonferroni.
Tabel 4.14 Hasil Uji Multiple Comparisons
Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional
(I) Kategori (J) Kategori
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence
Interval
Lower Bound
Upper Bound
Tukey HSD A B -.44 .940 .889 -2.78 1.91 C 2.60 1.485 .208 -1.10 6.29 B A .44 .940 .889 -1.91 2.78 C 3.03 1.520 .135 -.76 6.82 C A -2.60 1.485 .208 -6.29 1.10 B -3.03 1.520 .135 -6.82 .76 Bonferroni A B -.44 .940 1.000 -2.85 1.98 C 2.60 1.485 .278 -1.21 6.40 B A .44 .940 1.000 -1.98 2.85 C 3.03 1.520 .172 -.87 6.93 C A -2.60 1.485 .278 -6.40 1.21 B -3.03 1.520 .172 -6.93 .87
Dari tabel 4.18 di atas, terlihat bahwa hasil uji perbedaan antara
sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C menghasilkan
nilai probabilitas (Sig.) lebih besar dari taraf signifikan 5%. Hal ini
semakin memperkuat hasil pengujian hipotesis bahwa tidak ada perbedaan
persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara guru
yang mengajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B, dan terakreditasi C.
Untuk lebih memperjelas bahwa tidak ada perbedaan persepsi yang
signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara guru yang mengajar
pada SMA dengan ketegori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
terakreditasi C, berikut ini juga disajikan tabel hasil pengujian
Homogeneous Subsets :
Tabel 4.15 Hasil Uji Homogeneous Subsets
Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional
Kategori N Subset for alpha = .05
1 Tukey HSD(a,b)
C 3 16.33
A 14 18.93 B 11 19.36 Sig. .081
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.052. b The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used. Type I error levels are not guaranteed.
Dari tabel di atas, terlihat bahwa pada subsets satu menunjukkan
kelompok guru di semua kategori sekolah, yakni sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B, dan terakreditasi C. Hasil ini semakin menunjukkan tidak
adanya perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian
Nasional antara guru yang mengajar pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C.
c. Pengujian Hipotesis III
3Ho = Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional antara orang tua yang
menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
3Ha = Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional antara orang tua yang
menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C.
Hipotesis tiga diuji dengan menggunakan uji statistik non-
parametrik Chi-Kuadrat karena data tidak berdistribusi normal dan tidak
homogen. Di bawah ini disajikan tabel hasil pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji Chi-Kuadrat dengan program SPSS for Windows versi
11.50.
Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik Chi-Kuadrat
Persepsi Orang Tua Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
ORTU Chi-Square(a) 177.560 Df 19 Asymp. Sig. .000
a 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 9.1.
Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Kuadrat di atas, diketahui nilai
Chi-Kuadrat sebesar 177,560 dengan df = 19 menunjukkan nilai
probabilitas (Asymp. Sig.) 0,000. Nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari
taraf signifikan 5%, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa 3Ho
ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi yang
signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara orang tua yang
menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi
A, terakreditasi B, dan terakreditasi C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
B. Pembahasan
1. Persepsi terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara siswa yang
belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B, dan terakreditasi C.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai Chi-Kuadrat
sebesar 104,061 dengan df = 23 menunjukkan probabilitas (Asymp. Sig.)
0,000. Nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari taraf signifikan 5%, sehingga
dapat disimpulkan bahwa 1Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada
perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional
antara siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B, dan terakreditasi C.
Sekolah terakreditasi A merupakan kelompok sekolah yang memiliki
kinerja dan kelayakan sekolah yang sesuai dengan tujuan dari akreditasi
sekolah, serta didukung dengan kurikulum, administrasi, organisasi, sarana
dan prasarana, ketenagaan, pembiayaan, peserta didik, peran serta masyarakat,
dan lingkungan sekolah yang sangat baik. Sekolah terakreditasi B merupakan
kelompok sekolah yang memiliki kinerja dan kelayakan sekolah yang dinilai
baik atau lebih baik daripada kelompok sekolah terakreditasi C, akan tetapi
berada di bawah kelompok sekolah terakreditasi A. Sekolah terakreditasi C
merupakan kelompok sekolah yang memiliki kinerja dan kelayakan sekolah
yang dinilai cukup atau kurang baik dibandingkan dengan sekolah
terakreditasi A dan sekolah terakreditasi B.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Hasil pengujian deskripsi variabel persepsi siswa terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional menunjukkan bahwa siswa yang belajar pada SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi A terdapat sebanyak 6 siswa (5,22%) memiliki
persepsi positif, 37 siswa (32,18%) memiliki persepsi cukup positif, 36 siswa
(31,30%) memiliki persepsi negatif, dan 36 siswa (31,30%) memiliki persepsi
sangat negatif. Siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi B terdapat sebanyak 2 siswa (3,08%) memiliki persepsi positif,
20 siswa (30,77%) memiliki persepsi cukup positif, 19 siswa (29,23%)
memiliki persepsi negatif, dan 24 siswa (36,92%) memiliki persepsi sangat
negatif. Sedangkan siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi C terdapat sebanyak 5 siswa (27,78%) memiliki persepsi cukup
positif, 2 siswa (11,11%) memiliki persepsi negatif, dan 11 siswa (31,11%)
memiliki persepsi sangat negatif.
Berdasarkan hasil pengujian deskripsi variabel persepsi siswa terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional di atas, terlihat bahwa sebagian besar siswa yang
belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A memiliki persepsi
yang cukup positif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Sedangkan sebagian
besar siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B
dan terakreditasi C memiliki persepsi yang sangat negatif terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional.
Hasil pengujian deskripsi variabel persepsi siswa terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional tersebut semakin memperkuat hasil pengujian hipotesis ini.
Perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan Ujian Nasional juga semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
memperkuat dugaan bahwa siswa yang belajar pada SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A pasti akan memiliki persepsi yang lebih baik (positif)
terhadap pelaksanaan Ujian Nasional dibandingkan dengan siswa yang belajar
pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B dan terakreditasi C.
Perbedaan tersebut disebabkan karena siswa yang belajar pada SMA
dengan kategori sekolah terakreditasi A adalah siswa yang memiliki kualitas
paling baik dibandingkan dengan siswa yang belajar pada SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi B dan sekolah terakreditasi C, sehingga akan
lebih mudah dalam mempersiapkan dan menyesuaikan diri dengan Ujian
Nasional. Disamping itu, SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A
didukung dengan kurikulum, administrasi, organisasi, sarana dan prasarana,
ketenagaan, pembiayaan, peran serta masyarakat, dan lingkungan sekolah
yang sangat memadai.
Disamping hal di atas, perbedaan persepsi siswa terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional terutama terlihat pada aspek pedagogis dan psikologis. Bagi
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, ketersediaan sarana dan
prasarana di sekolah tergolong sangat baik, sehingga akan sangat mendukung
kegiatan belajar mengajar dan pelaksanaan Ujian Nasional. Sedangkan bagi
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B dan terakreditasi C, ketersediaan
sarana dan prasarana di sekolah tergolong kurang baik, sehingga akan
menghambat kegiatan belajar mengajar dan pelaksanaan Ujian Nasional. Pada
aspek psikologis jelas terlihat bahwa siswa yang belajar pada SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi A pasti akan lebih tenang dalam menghadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Ujian Nasional dibandingkan dengan siswa yang belajar pada SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi B dan terakreditasi C.
Hasil pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa ada perbedaan
persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara siswa
yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi
B, dan terakreditasi C. Adanya perbedaan tersebut terlihat dari hasil pengujian
deskripsi variabel yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa yang
belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A memiliki persepsi
yang cukup positif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Sedangkan sebagian
besar siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B
dan terakreditasi C memiliki persepsi yang sangat negatif terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional. Kondisi ini menunjukkan bahwa siswa yang
belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B dan terakreditasi C
tidak memiliki pemahaman dan penerimaan terhadap pelaksanaan Ujian
Nasional.
Oleh sebab itu, agar pelaksanaan Ujian Nasional dapat berjalan dengan
lancar, maka para siswa diharapkan untuk lebih bersikap proaktif. Bersikap
proaktif dalam hal ini adalah memunculkan kesadaran diri untuk
mempersiapkan Ujian Nasional, baik secara mental maupun fisik agar
memperoleh hasil yang optimal. Melalui sikap proaktif, para siswa juga
diharapkan mampu mengolah hati nurani dan daya imajinasi untuk
memunculkan kemauan belajar dan berusaha mencapai tujuan yang
diinginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
2. Persepsi terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara guru yang
mengajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B, dan terakreditasi C.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai F sebesar 2,017
dengan probabilitas (Sig.) 0,154. Nilai probabilitas tersebut lebih besar dari
taraf signifikan 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa 2Ho diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional antara guru yang mengajar pada SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C.
Sekolah terakreditasi A merupakan kelompok sekolah yang memiliki
kinerja dan kelayakan sekolah yang sesuai dengan tujuan dari akreditasi
sekolah, serta didukung dengan kurikulum, administrasi, organisasi, sarana
dan prasarana, ketenagaan, pembiayaan, peserta didik, peran serta masyarakat,
dan lingkungan sekolah yang sangat baik. Sekolah terakreditasi B merupakan
kelompok sekolah yang memiliki kinerja dan kelayakan sekolah yang dinilai
baik atau lebih baik daripada kelompok sekolah terakreditasi C, akan tetapi
berada di bawah kelompok sekolah terakreditasi A. Sekolah terakreditasi C
merupakan kelompok sekolah yang memiliki kinerja dan kelayakan sekolah
yang dinilai cukup atau kurang baik dibandingkan dengan sekolah
terakreditasi A dan sekolah terakreditasi B.
Temuan ini mengindikasikan bahwa pengkategorian sekolah melalui
peringkat akreditasi sekolah, tidak mempengaruhi perbedaan persepsi terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional antara guru yang mengajar pada SMA dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C. Semua
guru yang mengajar pada ketiga kategori sekolah tersebut memiliki persepsi
yang sangat negatif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional.
Hasil pengujian deskripsi variabel persepsi guru terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional menunjukkan bahwa guru yang mengajar pada SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi A terdapat sebanyak 2 guru (14,29%) memiliki
persepsi cukup positif, 8 guru (57,14%) memiliki persepsi negatif, dan 4 guru
(28,57%) memiliki persepsi sangat negatif. Guru yang mengajar pada SMA
dengan kategori sekolah terakreditasi B terdapat sebanyak 4 guru (36,36%)
memiliki persepsi cukup positif, 2 guru (18,18%) memiliki persepsi negatif,
dan 5 guru (45,46%) memiliki persepsi sangat negatif. Sedangkan guru yang
mengajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi C terdapat
sebanyak 3 guru (100%) memiliki persepsi sangat negatif.
Berdasarkan hasil pengujian deskripsi variabel persepsi guru terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional di atas, terlihat bahwa 6 guru memiliki persepsi
cukup positif, 10 guru memiliki persepsi negatif, dan 12 guru memiliki
persepsi sangat negatif. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
guru memiliki persepsi sangat negatif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional.
Persepsi sangat negatif tersebut mengindikasikan bahwa sebagian besar guru
tidak memiliki pemahaman dan penerimaan yang baik terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional.
Persepsi sangat negatif tersebut semakin membuktikan bahwa sebagian
besar guru merasa bahwa pelaksanaan Ujian Nasional hanya mengukur satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
aspek kompetensi kelulusan yakni aspek kognitif. Padahal menurut penjelasan
pasal 35 ayat 1 UU Sisdiknas, kompetensi lulusan seharusnya mencakup tiga
aspek yakni aspek sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan ketrampilan
(psikomotorik). Disamping itu, sebagian besar guru yang mengajar pada SMA
dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C
juga sama-sama menyatakan kekhawatirannya karena standar kelulusan yang
ditetapkan pemerintah dinilai sangat memberatkan siswa.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar guru
setuju bahwa sistem penilaian terpusat dengan pelaksanaan Ujian Nasional
telah melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang menyatakan bahwa penilaian adalah otoritas guru. Hal lain yang juga
sangat membuktikan tidak adanya perbedaan persepsi guru terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional pada ketiga kategori sekolah tersebut adalah
bahwa semua guru menganggap Ujian Nasional sebagai bentuk pemborosan
uang negara dan sekolah.
Hasil pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara guru
yang mengajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B, dan terakreditasi C. Tidak adanya perbedaan tersebut terlihat
dari hasil pengujian deskripsi variabel yang menunjukkan bahwa sebagian
besar guru memiliki persepsi yang sangat negatif terhadap pelaksanaan Ujian
Nasional. Kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru tidak memiliki
pemahaman dan penerimaan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Oleh sebab itu, agar pelaksanaan Ujian Nasional dapat berjalan dengan
lancar, maka sekolah diharapkan tidak menitik beratkan kegiatan
pembelajaran hanya terbatas pada mata pelajaran yang akan diujikan, akan
tetapi tetap memberikan porsi yang seimbang bagi mata pelajaran yang lain.
Disamping itu, para guru diharapkan juga tidak hanya memberikan
pengetahuan (kognitif), akan tetapi juga memberikan sikap-sikap dan nilai-
nilai hidup yang baik (afektif) dan ketrampilan (psikomotorik). Demi
kelancaran pelaksanaan Ujian Nasional, para guru diharapkan juga lebih kritis
dalam menanggapi UU yang dikeluarkan pemerintah.
3. Persepsi terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara orang tua yang
menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai Chi-Kuadrat
sebesar 177,560 dengan df = 19 menunjukkan probabilitas (Asymp. Sig.)
0,000. Nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari taraf signifikan 5%, sehingga
dapat disimpulkan bahwa 3Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada
perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional
antara orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C.
Sekolah terakreditasi A merupakan kelompok sekolah yang memiliki
kinerja dan kelayakan sekolah yang sesuai dengan tujuan dari akreditasi
sekolah, serta didukung dengan kurikulum, administrasi, organisasi, sarana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
dan prasarana, ketenagaan, pembiayaan, peserta didik, peran serta masyarakat,
dan lingkungan sekolah yang sangat baik. Sekolah terakreditasi B merupakan
kelompok sekolah yang memiliki kinerja dan kelayakan sekolah yang dinilai
baik atau lebih baik daripada kelompok sekolah terakreditasi C, akan tetapi
berada di bawah kelompok sekolah terakreditasi A. Sekolah terakreditasi C
merupakan kelompok sekolah yang memiliki kinerja dan kelayakan sekolah
yang dinilai cukup atau kurang baik dibandingkan dengan sekolah
terakreditasi A dan sekolah terakreditasi B.
Hasil pengujian deskripsi variabel persepsi orang tua terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional menunjukkan bahwa orang tua yang
menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A
terdapat sebanyak 2 orang tua (1,85%) memiliki persepsi positif, 15 orang tua
(13,89%) memiliki persepsi cukup positif, 45 orang tua (41,67%) memiliki
persepsi negatif, dan 46 orang tua (42,59%) memiliki persepsi sangat negatif.
Orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi B terdapat sebanyak 14 orang tua (25%) memiliki persepsi cukup
positif, 24 orang tua (42,86%) memiliki persepsi negatif, dan 18 orang tua
(32,14%) memiliki persepsi sangat negatif. Sedangkan orang tua yang
menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi C
terdapat sebanyak 2 orang tua (11,11%) memiliki persepsi cukup positif, 3
orang tua (16,67%) memiliki persepsi negatif, dan 13 orang tua (72,22%)
memiliki persepsi sangat negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Berdasarkan hasil pengujian deskripsi variabel persepsi orang tua
terhadap pelaksanaan Ujian Nasional di atas, terlihat bahwa sebagian besar
orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi B memiliki persepsi negatif terhadap pelaksanaan Ujian
Nasional. Sedangkan sebagian besar orang tua yang menyekolahkan anaknya
pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A dan terakreditasi C
memiliki persepsi yang sangat negatif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional.
Hasil pengujian hipotesis ini mengindikasikan bahwa orang tua yang
menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A,
tidak selalu akan memiliki persepsi yang lebih baik terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional dibandingkan dengan orang tua yang menyekolahkan anaknya
pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B dan terakreditasi C.
Perbedaan persepsi tersebut diduga salah satunya karena orang tua
yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A tidak memiliki penerimaan yang baik terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional. Para orang tua tersebut lebih memandang pelaksanaan Ujian
Nasional sebagai suatu sistem evaluasi yang tidak komprehensif karena hanya
menilai hasil belajar pada aspek kognitifnya saja. Di samping itu, para orang
tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A pastilah memiliki anak yang berkualitas paling baik
dibandingkan dengan orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA
dengan kategori sekolah terakreditasi B dan terakreditasi C, sehingga para
orang tua tersebut lebih berpikir kritis karena tidak mau jika anaknya gagal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
dalam studi. Para orang tua ini juga menganggap bahwa pelaksanaan Ujian
Nasional telah melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional bahwa penilaian adalah otoritas guru.
Dalam penelitian ini, orang tua yang menyekolahkan anaknya pada
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B memiliki pandangan yang lebih
baik daripada orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi A. Ada dugaan bahwa ketimpangan ini
disebabkan karena orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi B lebih memandang pelaksanaan Ujian Nasional
sebagai suatu sistem evaluasi yang digunakan untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional.
Sedangakan orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA
dengan kategori sekolah terakreditasi C memiliki persepsi yang sangat negatif
terhadap pelaksanaan Ujian Nasional karena para orang tua tersebut tidak
memiliki pemahaman dan penerimaan yang baik terhadap pelaksanaan Ujian
Nasional. Hal ini disebabkan karena SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi C kurang memiliki kinerja dan kelayakan sekolah yang baik.
Hasil pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa ada perbedaan
persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara orang tua
yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C. Adanya perbedaan
tersebut terlihat dari hasil pengujian deskripsi variabel persepsi orang tua
terhadap pelaksanaan Ujian Nasional yang menunjukkan bahwa sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
besar orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi B memiliki persepsi yang negatif terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional. Sedangkan sebagian besar orang tua yang menyekolahkan
anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A dan terakreditasi
C memiliki persepsi yang sangat negatif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional.
Kondisi ini menunjukkan bahwa sesungguhnya semua orang tua memiliki
persepsi yang kurang baik terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Hal ini
disebabkan karena sebagian besar orang tua tidak memiliki pemahaman dan
penerimaan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional.
Oleh sebab itu, agar pelaksanaan Ujian Nasional dapat berjalan dengan
lancar, maka perlu adanya sosialisasi yang jelas dan berkelanjutan mengenai
pelaksanaan Ujian Nasional dari pemerintah melalui Komite Kepala Sekolah
se-Kabupaten/Kota kepada pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan
Ujian Nasional, yakni siswa, guru dan khususnya para orang tua siswa yang
sangat kurang memiliki pemahaman tentang pelaksanaan Ujian Nasional.
Disamping itu, para kepala sekolah juga diwajibkan untuk mendiskusikan
segala sesuatu yang dirasa penting untuk memperlancar pelaksanaan Ujian
Nasional dan menampung masukan-masukan yang dirasa dapat mengahambat
pelaksanaan Ujian Nasional. Dengan ini, diharapkan pihak sekolah semakin
mampu menjalin hubungan komunikasi yang baik khususnya dengan para
orang tua siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BAB V
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka kesimpulan dari hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hasil yang diperoleh melalui pengujian deskripsi variabel penelitian
menunjukkan kecenderungan variabel persepsi siswa terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional pada kategori sekolah terakreditasi A tergolong cukup
positif, sedangkan kecenderungan variabel persepsi siswa terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional pada kategori sekolah terakreditasi B dan
terakreditasi C tergolong sangat negatif. Hasil pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji Chi-Kuadrat, diketahui nilai Chi-Kuadrat sebesar
104,061 dengan df = 23 menunjukkan probabilitas (Asymp. Sig.) 0,000.
Nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari taraf signifikan 5%, sehingga
dapat disimpulkan bahwa 1Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada
perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional
antara siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C.
2. Hasil yang diperoleh melalui pengujian deskripsi variabel penelitian
menunjukkan kecenderungan variabel persepsi guru terhadap pelaksanaan
Ujian Nasional pada kategori sekolah terakreditasi A tergolong negatif,
sedangkan kecenderungan variabel persepsi guru terhadap pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Ujian Nasional pada kategori sekolah terakreditasi B dan terakreditasi C
tergolong sangat negatif. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan
uji One Way Anova, diketahui bahwa nilai F sebesar 2,017 dengan
probabilitas (Sig) 0,154. Nilai probabilitas tersebut lebih besar dari taraf
signifikan 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa 2Ho diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan
terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara guru yang mengajar pada
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan
terakreditasi C.
3. Hasil yang diperoleh melalui pengujian deskripsi variabel penelitian
menunjukkan kecenderungan variabel persepsi orang tua terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional pada kategori sekolah terakreditasi A dan
terakreditasi C tergolong sangat negatif, sedangkan kecenderungan
variabel persepsi orang tua terhadap pelaksanaan Ujian Nasional pada
kategori sekolah terakreditasi B tergolong negatif. Hasil pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji Chi-Kuadrat, diketahui nilai Chi-
Kuadrat sebesar 177,560 dengan df = 19 menunjukkan probabilitas
(Asymp. Sig.) 0,000. Nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari taraf
signifikan 5%, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa 3Ho ditolak. Hal
ini menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan
anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi
B, dan terakreditasi C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti sejalan dengan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Hasil pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi
yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara siswa yang
belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B,
dan terakreditasi C. Adanya perbedaan tersebut terlihat dari hasil
pengujian deskripsi variabel yang menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A
memiliki persepsi yang cukup positif terhadap pelaksanaan Ujian
Nasional. Sedangkan sebagian besar siswa yang belajar pada SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi B dan terakreditasi C memiliki persepsi
yang sangat negatif terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Kondisi ini
menunjukkan bahwa siswa yang belajar pada SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi B dan terakreditasi C tidak memiliki pemahaman dan
penerimaan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Oleh sebab itu, agar
pelaksanaan Ujian Nasional dapat berjalan dengan lancar, maka para siswa
diharapkan untuk lebih bersikap proaktif. Bersikap proaktif dalam hal ini
adalah memunculkan kesadaran diri untuk mempersiapkan Ujian Nasional,
baik secara mental maupun fisik agar memperoleh hasil yang optimal.
Melalui sikap proaktif, para siswa juga diharapkan mampu mengolah hati
nurani dan daya imajinasi untuk memunculkan kemauan belajar dan
berusaha mencapai tujuan yang diinginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
2. Hasil pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara guru
yang mengajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B, dan terakreditasi C. Tidak adanya perbedaan tersebut
terlihat dari hasil pengujian deskripsi variabel yang menunjukkan bahwa
sebagian besar guru memiliki persepsi yang sangat negatif terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional. Kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian
besar guru tidak memiliki pemahaman dan penerimaan terhadap
pelaksanaan Ujian Nasional. Oleh sebab itu, agar pelaksanaan Ujian
Nasional dapat berjalan dengan lancar, maka sekolah diharapkan tidak
menitik beratkan kegiatan pembelajaran hanya terbatas pada mata
pelajaran yang akan diujikan, akan tetapi tetap memberikan porsi yang
seimbang bagi mata pelajaran yang lain. Disamping itu, para guru
diharapkan juga tidak hanya memberikan pengetahuan (kognitif), akan
tetapi juga memberikan sikap-sikap dan nilai-nilai hidup yang baik
(afektif) dan ketrampilan (psikomotorik). Demi kelancaran pelaksanaan
Ujian Nasional, para guru diharapkan juga lebih kritis dalam menanggapi
UU yang dikeluarkan pemerintah.
3. Hasil pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi
yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional antara orang tua
yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C. Adanya perbedaan
tersebut terlihat dari hasil pengujian deskripsi variabel yang menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
bahwa sebagian besar orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA
dengan kategori sekolah terakreditasi B memiliki persepsi yang negatif
terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Sedangkan sebagian besar orang tua
yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A dan terakreditasi C memiliki persepsi yang sangat negatif
terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Kondisi ini menunjukkan bahwa
sesungguhnya semua orang tua memiliki persepsi yang kurang baik
terhadap pelaksanaan Ujian Nasional. Oleh sebab itu, agar pelaksanaan
Ujian Nasional dapat berjalan dengan lancar, maka perlu adanya
sosialisasi yang jelas dan berkelanjutan mengenai pelaksanaan Ujian
Nasional dari pemerintah melalui Komite Kepala Sekolah se-
Kabupaten/Kota kepada pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan
Ujian Nasional, yakni siswa, guru dan khususnya para orang tua siswa
yang sangat kurang memiliki pemahaman tentang pelaksanaan Ujian
Nasional. Disamping itu, para kepala sekolah juga diwajibkan untuk
mendiskusikan segala sesuatu yang dirasa penting untuk memperlancar
pelaksanaan Ujian Nasional dan menampung masukan-masukan yang
dirasa dapat mengahambat pelaksanaan Ujian Nasional. Dengan ini,
diharapkan pihak sekolah semakin mampu menjalin hubungan komunikasi
yang baik khususnya dengan para orang tua siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
C. Keterbatasan
1. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Jumlah pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel
persepsi siswa terhadap pelaksanaan Ujian Nasional adalah 15 item.
Jumlah pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel persepsi guru
terhadap pelaksanaan Ujian Nasional adalah 8 item. Sedangkan jumlah
pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel persepsi orang tua
terhadap pelaksanaan Ujian Nasional adalah 11 item. Masing-masing
pernyataan hanya memiliki empat pilihan jawaban (Sangat Setuju, Setuju,
Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju). Karena masing-masing pilihan
jawaban tidak dijabarkan dalam uraian secara rinci, maka dimungkinkan
maka dimungkinkan responden memiliki interpretasi yang berbeda-beda.
Hal ini memungkinkan hasil penelitian tidak sesuai dengan keadaan yang
sesungguhnya.
2. Peneliti tidak mampu melacak kejujuran setiap responden dalam
memberikan jawaban. Oleh sebab itu, maka apabila responden menjawab
dengan tidak jujur maka hasil penelitian ini tidak mencerminkan keadaan
yang sesungguhnya.
3. Menurut Sugiyono (1999 : 111), instrumen penelitian dapat dikatakan
valid apabila mempunyai validitas internal dan eksternal. Validitas internal
instrumen penelitian harus memenuhi construct validity (validitas
konstruk) dan content validity (validitas isi). Dalam penelitian ini, peneliti
hanya melakukan uji validitas eksternal saja. Hal ini disebabkan peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
kesulitan untuk mencari lebih banyak teori-teori tentang pelaksanaan Ujian
Nasional karena UU tentang Ujian Nasional yang dikeluarkan oleh
pemerintah ralatif berubah-ubah dari tahun ke tahun.
4. Dalam penelitian sosial, jumlah sampel minimal adalah 30 responden.
Dalam penelitian ini, jumlah sampel untuk kelompok guru hanya 28
responden. Hal ini disebabkan peneliti kesulitan untuk mencari lebih
banyak guru yang sesuai dengan kriteria sampel penelitian yang
dimaksudkan. Hampir setiap sekolah yang dijadikan tempat penelitian
hanya memiki maksimal 4 orang guru, yakni 1 guru Bahasa Indonesia, 1
guru Bahasa Inggris, dan 2 guru Ekonomi yang menggajar kelas XII
Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial. Sehingga hasil pengujian hipotesis
menunjukkan bahwa 2Ho diterima dan 2Ha dotolak, yakni tidak ada
perbedaan persepsi yang signifikan terhadap pelaksanaan Ujian Nasional
antara guru yang mengajar pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A, terakreditasi B, dan terakreditasi C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2005). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Consuelo, G., et al. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2003). Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2006). Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 45 Tahun 2006 Tentang Ujian Nasional. Jakarta : Depdiknas.
Furqon. (23 Desember 2004). ”Masih Perlukah Ujian Akhir Nasional ?”. Pikiran Rakyat. [Online]. Tersedia : http://www.pikiran-rakyat.com [4 Juni 2007].
Gulo,W. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Hadi, Sutrisno. (2004). Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset.
Irawan, Ade. (4 Februari 2005). Kontroversi Ujian Nasional. [Online] Tersedia : http://www.antikorupsi.com [10 Juni 2007].
Irwanto. (1998). Psikologi Umum : Buku Panduan untuk Mahasiswa. Jakarta : APTIK.
Margono, S. (1996). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta : Kanisius.
Mti/mlp. (2007). Kilas Balik Ujian Akhir Nasional. [Online], halaman 22. Tersedia : http://www.tokohindonesia.com [4 Juni 2007].
Muhadi. (2002). Handout Medode Penelititian. Yogyakarta : Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Nawawi, Handari. (1983). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Ngadirin. (8 Desember 2004). Ujian Akhir Nasional (UAN) Sebagai Issue Kritis Pendidikan. [Online]. Tersedia : http://www.artikel.us [4 Juni 2007].
Purwantini, Cornelio dan Rita Eny Purwanti. (2006). Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua Terhadap Ujian Nasional : Studi Empirik Pada SMP – SMP di Kotamadya Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta : tidak diterbitkan.
Santoso, Singgih. (2005). Menguasai Statisti di Era Informasi dengan SPSS 12. Jakarta : PT. Elek Media Komputindo.
Silverius, Suke. (1991). Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Soenardi. (1988). Pengantar Psikologi. Jakarta : Erlangga.
Subiyanto. (1988). Evaluasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sugiyono. (1999). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.
_______. (1997). Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta. Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Surapranata, Sumarna. (2004). Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Thoha, Mitfah. (1998). Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Bandung : Remaja Rasdakarya.
Walgito, Bimo. (1991). Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta : Andi Offset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LAMPIRANLAMPIRANLAMPIRANLAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
DATADATADATADATA MENTAHMENTAHMENTAHMENTAH
VALIDITASVALIDITASVALIDITASVALIDITAS DANDANDANDAN RELIABILITASRELIABILITASRELIABILITASRELIABILITAS ............
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
DATA MENTAH VALIDITAS DAN RELIABILITAS SISWA
NO. Aspek Pedagogis Aspek Sos
Psi Aspek Yuridis Aspek Ekonomi KODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 TOTAL
1 3 2 1 1 3 2 1 2 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 46 2 4 4 2 2 1 2 1 2 3 2 4 1 3 3 2 2 2 3 2 45 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50 4 3 2 3 3 3 3 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 47 5 2 2 2 2 2 2 1 1 4 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3 51 6 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 47 7 4 3 3 3 2 3 1 2 4 3 3 2 1 3 2 1 3 3 3 49 8 4 4 3 3 1 4 1 2 3 3 3 2 1 3 2 2 3 3 3 50 9 3 2 3 3 1 3 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 44 10 3 3 3 3 1 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 47 11 4 4 3 3 1 4 1 2 3 3 3 2 1 3 2 2 3 3 3 50 12 4 4 2 3 1 4 1 2 4 4 3 1 1 3 2 1 2 3 4 49 13 3 2 2 3 2 2 1 1 3 1 2 2 2 3 4 4 4 3 1 45 14 3 2 2 3 2 2 1 2 3 1 2 2 2 3 4 4 4 3 2 47 15 2 1 1 2 2 2 1 2 3 2 3 2 3 2 4 2 4 3 2 43 16 4 3 2 2 1 4 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 4 48 17 3 3 2 2 1 4 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 3 3 4 49 18 3 3 4 3 2 4 2 2 4 3 4 4 1 2 2 2 3 3 4 55 19 4 3 3 2 2 4 1 2 4 3 3 4 1 2 2 2 3 3 4 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
20 4 2 1 1 1 3 2 1 4 4 1 1 1 2 2 2 2 2 3 39 21 4 2 1 1 1 3 2 1 4 4 1 1 1 2 2 2 2 2 3 39 22 3 3 1 3 1 3 2 2 3 4 4 3 2 3 2 2 3 3 3 50 23 3 3 1 3 1 4 1 1 4 4 3 1 4 4 3 4 4 4 1 53 24 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 46 25 2 2 2 3 2 3 1 1 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 47 26 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 47 27 3 2 3 4 1 3 1 2 4 3 2 2 2 3 2 1 2 2 4 46 28 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 48 29 4 3 3 3 1 4 2 2 4 2 3 4 2 3 3 2 3 2 3 53 30 4 3 3 3 1 3 1 2 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 50 31 3 3 1 3 1 4 1 1 3 2 4 3 4 4 3 4 3 4 2 53 32 4 3 3 2 1 3 1 1 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 47 33 4 1 4 4 2 4 1 3 4 3 4 1 2 3 2 1 4 3 4 54 34 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 48 35 2 2 2 3 2 4 1 2 4 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 46 36 3 3 2 2 1 1 1 1 3 3 3 1 2 2 3 4 2 2 3 42 37 2 3 2 4 1 3 2 1 3 3 3 1 2 2 3 2 3 3 3 46 38 3 3 2 2 1 2 1 1 3 2 3 2 3 3 3 4 2 4 2 46 39 3 3 2 2 1 2 1 1 3 3 3 2 3 3 3 4 2 4 2 47 40 3 3 3 3 1 4 1 1 4 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 51 41 3 3 3 3 1 4 1 1 4 4 3 2 2 3 2 1 3 3 3 49 42 4 2 1 2 2 3 1 1 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 2 51 43 4 3 4 4 1 3 3 2 4 2 3 3 3 2 2 1 2 1 4 51 44 4 3 4 4 1 3 3 2 4 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 51 45 3 3 3 3 2 2 1 2 3 2 4 2 3 2 3 2 2 2 2 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
46 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 49 47 4 2 2 2 3 3 2 3 4 2 4 2 3 4 2 3 2 2 2 51 48 4 2 2 2 3 3 2 3 3 2 4 2 3 4 2 3 2 2 2 50 49 3 3 3 3 2 4 1 3 4 4 3 2 2 2 2 2 3 2 3 51 50 4 3 2 2 1 4 2 1 3 1 3 1 4 4 3 3 3 3 3 50 51 4 3 2 2 1 3 1 2 3 2 4 1 4 4 3 3 3 3 3 51 52 3 3 4 4 2 2 2 1 4 1 4 2 1 1 2 1 1 1 3 42 53 4 3 3 3 1 3 2 1 4 2 4 2 2 2 3 3 3 4 2 51 54 2 1 4 4 1 2 1 1 3 1 3 2 1 4 3 4 1 3 1 42 55 3 4 4 4 1 3 2 1 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 2 56 56 3 3 2 2 1 2 1 1 3 2 3 2 1 3 3 3 3 4 3 45 57 3 3 4 4 1 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3 3 3 48 58 3 4 4 4 2 3 3 2 4 3 4 2 2 2 2 1 4 3 4 56 59 3 3 3 3 2 3 1 2 4 3 3 2 1 2 2 2 3 3 3 48 60 3 3 2 2 2 3 1 2 4 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 47 61 3 3 3 2 2 3 1 2 3 2 1 2 2 3 3 1 2 2 3 43 62 4 1 2 2 2 3 1 2 4 3 2 2 3 4 3 3 4 3 2 50 63 3 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 51 64 3 3 2 1 4 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 50 65 3 3 2 3 2 3 1 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 46 66 4 3 4 4 2 3 2 1 3 2 4 1 3 3 3 3 3 3 3 54 67 3 1 2 1 3 4 2 2 4 3 4 1 3 3 3 2 2 3 2 48 68 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 48 69 4 3 4 4 1 3 2 2 3 2 3 3 1 1 2 1 3 1 3 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
DATA MENTAH VALIDITAS DAN RELIABILITAS GURU
NO. Aspek Pedagogis Aspek Sos
Psi Aspek Yuridis Aspek Ekonomi KODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 TOTAL
1 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 4 2 2 4 3 3 4 3 3 52 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 4 4 2 4 3 3 2 47 3 4 1 1 1 2 3 2 2 3 2 4 1 2 3 3 3 3 3 1 44 4 4 2 4 3 2 3 3 3 4 2 4 2 4 2 2 2 3 2 2 53 5 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 48 6 3 2 3 1 2 3 2 1 2 4 4 1 4 4 3 4 4 3 2 52 7 3 2 2 1 2 3 1 3 4 2 4 3 3 4 2 4 1 3 2 49 8 4 2 2 2 3 3 1 2 3 3 4 1 4 4 2 2 3 3 2 50 9 4 2 3 3 3 1 4 2 4 2 4 2 4 2 2 3 4 3 3 55 10 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 54 11 3 3 3 3 2 3 1 3 4 2 4 1 3 2 2 3 3 3 3 51 12 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 47 13 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 50 14 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 50 15 3 2 2 2 2 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 2 52 16 3 1 2 2 3 2 2 3 4 3 2 2 3 1 2 1 4 3 2 45 17 2 2 2 2 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 48 18 3 1 2 2 3 2 2 3 4 3 2 2 3 1 2 1 4 3 2 45 19 3 3 2 2 2 3 1 1 3 1 3 2 3 2 3 3 4 3 3 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
20 2 2 2 2 3 3 1 1 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 47 21 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 54 22 1 1 1 1 4 3 2 2 3 3 4 1 4 4 2 4 4 3 2 49 23 3 2 1 1 3 2 2 2 4 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 42 24 3 2 2 2 3 3 1 2 3 3 4 1 3 3 3 2 3 3 2 48 25 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 52 26 3 1 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 47 27 4 2 1 1 4 4 1 3 4 3 4 1 4 4 3 2 3 4 3 55 28 3 1 1 1 3 3 3 2 3 1 4 1 4 4 2 4 4 4 3 51 29 3 1 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 47 30 4 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 52 31 3 1 2 4 3 2 1 1 3 3 2 1 4 4 3 4 4 4 3 52 32 3 1 1 2 3 4 1 2 4 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 47 33 3 1 1 2 3 2 2 3 3 3 3 1 4 3 2 3 2 3 2 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
DATA MENTAH VALIDITAS DAN RELIABILITAS ORANG TUA
NO. Aspek
Pedagogis Aspek Sos
Psi Aspek Yuridis Aspek Ekonomi KODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 TOTAL
1 2 1 1 3 1 3 2 4 2 3 2 3 2 3 3 2 37 2 1 1 1 2 1 4 2 4 2 4 3 2 3 4 3 4 41 3 2 2 2 3 1 4 3 3 2 4 2 2 2 3 3 3 41 4 2 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 3 39 5 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 43 6 2 2 2 2 2 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 41 7 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 44 8 2 2 2 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 41 9 3 2 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 43 10 3 4 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 44 11 2 2 2 3 1 4 3 3 1 3 3 3 2 4 3 3 42 12 3 2 2 3 2 4 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 40 13 4 4 3 4 2 3 3 4 4 2 2 2 1 3 3 4 48 14 4 4 4 3 1 4 3 3 2 2 3 2 1 3 2 3 44 15 3 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 45 16 3 2 2 3 1 4 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 38 17 3 1 1 1 1 4 1 4 1 4 4 3 1 3 2 2 36 18 3 1 2 3 2 4 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 38 19 2 3 2 3 1 4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
20 4 1 1 3 1 4 1 4 1 4 4 3 4 1 3 1 40 21 3 2 2 3 1 4 3 3 2 2 2 3 2 4 4 3 43 22 2 2 2 2 1 4 2 3 2 3 3 3 4 3 4 2 42 23 2 3 2 3 1 4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 37 24 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 37 25 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 37 26 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 42 27 2 2 3 4 2 4 2 3 3 3 4 3 2 4 2 4 47 28 3 3 2 3 1 3 2 2 1 3 4 3 3 2 4 2 41 29 2 2 2 3 2 4 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 38 30 2 3 2 4 1 4 3 2 3 1 2 2 2 3 3 3 40 31 2 2 3 3 2 3 4 3 2 2 3 2 2 2 2 2 39 32 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 43 33 4 3 3 3 1 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 4 44 34 2 2 2 3 1 4 4 2 2 2 3 3 3 2 3 2 40 35 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
KUESIONER KUESIONER KUESIONER KUESIONER
PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN SEBELUM SEBELUM SEBELUM SEBELUM
UJI VALIDITASUJI VALIDITASUJI VALIDITASUJI VALIDITAS
DAN RELIABILITDAN RELIABILITDAN RELIABILITDAN RELIABILITASASASAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Kode : Mrican , Tromol Pos 29 YOGYAKARTA (0274) 515352, 513301
KUESIONER PENELITIAN
PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL Studi Kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Bantul
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2007
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Hal : Pengisian Kuesioner Kepada Yth : Saudara/i responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan saudara/i untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya berharap saudara/i berkenan untuk memberikan tanggapan atas keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban saudara/i dan memastikan bahwa jawaban saudara/i hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas saudara/i. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama saudara/i, saya mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, September 2007 Mengetahui, Hormat saya,
S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. Elisabeth Henni Prasetyowati Dosen Pembimbing Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian: Bagian I Identitas Responden Bagian II Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling saudara/i anggap
sesuai dengan keadaan, pada kotak yang disediakan disebelah kanan setiap pernyataan.
3. Untuk kuesioner bagian II pilihlah:
SS jika sangat setuju dengan pernyataan S jika setuju dengan pernyataan TS jika tidak setuju dengan pernyataan STS jika sangat tidak setuju dengan pernyataan
4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap
pernyataan dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab.
BAGIAN I Identitas Responden
Nama : ………………………………….......................................
Nama Sekolah : ………………………………….......................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
BAGIAN II
No. PERNYATAAN PENDAPAT a. Aspek Pedagogis
1. Sepengetahuan saya soal-soal yang akan di-UN-kan sesuai dengan yang telah saya pelajari di sekolah.
2. Tiga mata pelajaran yang akan di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi telah mewakili seluruh pengetahuan yang telah saya pelajari di sekolah.
3. Tiga mata pelajaran yang akan di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur sikap atau nilai-nilai hidup yang baik yang harus saya miliki sebagai seorang siswa.
4. Tiga mata pelajaran yang akan di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur seluruh keterampilan yang saya miliki sebagai seorang siswa.
5. Mata pelajaran-mata pelajaran yang lain sebaiknya juga diujikan dalam Ujian Nasional.
6. Pelaksanaan Ujian Nasional tidak didukung oleh sarana dan prasarana di sekolah
b. Aspek Sosial dan Psikologis
7. Ujian Nasional membuat saya khawatir karena sangat menentukan kelulusan saya.
8. Standar kelulusan yang ditetapkan oleh pemerintah saat ini sangat memberatkan saya.
9. Ujian Nasional menumbuhkan motivasi saya untuk belajar.
10. Masyarakat beranggapan bahwa siswa yang lulus Ujian Nasional adalah siswa yang berkualitas
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Terima Kasih atas kerjasamanyaTerima Kasih atas kerjasamanyaTerima Kasih atas kerjasamanyaTerima Kasih atas kerjasamanya
No. PERNYATAAN PENDAPAT c. Aspek Yuridis
11. Kelulusan tidak hanya ditentukan oleh nilai Ujian Nasional saja, tetapi juga hasil penilaian guru di sekolah.
12. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional tidak memperhatikan situasi dan kondisi sekolah yang berbeda-beda.
13. Hasil Ujian Nasional bukan penentu kelulusan, tetapi untuk mengevaluasi kondisi pembelajaran di sekolah.
14. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa penilaian adalah otoritas guru.
d. Aspek Ekonomi
15. Menurut saya, penyelenggaraan Ujian Nasional membebani orang tua secara finansial
16. Ujian Nasional merupakan salah satu bentuk pemborosan uang negara
17. Uang negara yang digunakan untuk Ujian Nasional dilaporkan kepada masyarakat secara transparan
18. Dengan adanya Ujian Nasional pengeluaran sekolah menjadi lebih tinggi.
19. Penggunaan uang :egara untuk Ujian Nasional sudah seperti yang dianggarkan / sesuai dengan rencana pengeluaran.
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Kode : Mrican , Tromol Pos 29 YOGYAKARTA (0274) 515352, 513301
KUESIONER PENELITIAN
PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL Studi Kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Bantul
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2007
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
GURU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Hal : Pengisian Kuesioner Kepada Yth : Bapak/Ibu responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih. Yogyakarta, September 2007 Mengetahui, Hormat saya,
S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. Elisabeth Henni Prasetyowati Dosen Pembimbing Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian:
Bagian I Identitas Responden Bagian II Persepsi Guru Tterhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling Bapak/Ibu anggap sesuai
dengan keadaan, pada kotak yang disediakan disebelah kanan setiap pernyataan.
3. Untuk kuesioner bagian II pilihlah: SS jika sangat setuju dengan pernyataan S jika setuju dengan pernyataan TS jika tidak setuju dengan pernyataan STS jika sangat tidak setuju dengan pernyataan
4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan
dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab.
BAGIAN I Identitas Responden
Nama : …………………………..............…………...........................
Nama Sekolah : ………………………………….............…............................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
BAGIAN II
No. PERNYATAAN PENDAPAT a. Berdasarkan Aspek Pedagogis
1. Sepengetahuan saya soal-soal yang di-UN-kan sesuai dengan yang telah saya pelajari di sekolah.
2. Tiga mata pelajaran yang akan di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi telah mewakili seluruh pengetahuan yang telah diajarkan di sekolah.
3. Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur sikap atau nilai-nilai hidup yang baik yang harus saya miliki sebagai seorang siswa.
4. Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur seluruh keterampilan yang saya miliki sebagai seorang siswa.
5. Mata pelajaran-mata pelajaran yang lain juga diujikan dalam Ujian Nasional.
6. Pelaksanaan Ujian Nasional tidak didukung oleh sarana dan prasarana di sekolah
b. Berdasarkan Aspek Sosial dan Psikologis
7. Ujian Nasional membuat saya khawatir karena sangat menentukan kelulusan saya.
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Terima Kasih atas kerjasamanya
No. PERNYATAAN PENDAPAT 8. Standar kelulusan yang ditetapkan oleh
pemerintah saat ini sangat memberatkan siswa.
9 Ujian Nasional menumbuhkan motivasi saya untuk mengajar lebih baik lagi.
10 Masyarakat beranggapan bahwa siswa yang lulus Ujian Nasional adalah siswa yang berkualitas.
c. Aspek Yuridis
11. Kelulusan tidak hanya ditentukan oleh nilai Ujian Nasional saja, tetapi juga hasil penilaian guru di sekolah.
12. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional tidak memperhatikan situasi dan kondisi sekolah yang berbeda-beda.
13. Hasil Ujian Nasional bukan penentu kelulusan, tetapi untuk mengevaluasi kondisi pembelajaran di sekolah.
14. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa penilaian adalah otoritas guru.
d. Aspek Ekonomi
15 Menurut saya, penyelenggaraan Ujian Nasional membebani orang tua siswa secara finansial.
16. Ujian nasional merupakan salah satu bentuk pemborosan uang negara
17. Uang negara yang digunakan untuk Ujian Nasional dilaporkan kepada masyarakat secara transparan.
18. Dengan adanya Ujian Nasional pengeluaran sekolah menjadi lebih tinggi.
19. Penggunaan uang negara untuk Ujian Nasional sudah seperti yang dianggarkan / sesuai dengan rencana pengeluaran.
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Kode : Mrican , Tromol Pos 29 YOGYAKARTA (0274) 515352, 513301
KUESIONER PENELITIAN
PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL Studi Kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Bantul
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2007
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ORANG TUA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Hal : Pengisian Kuesioner Kepada Yth : Bapak/Ibu responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu berkenan untuk memberikan tanggapan atas keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, September 2007 Mengetahui, Hormat saya, S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. Elisabeth Henni Prasetyowati Dosen Pembimbing Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian:
Bagian I Identitas Responden Bagian II Persepsi Orang Tua Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling Bapak/Ibu anggap sesuai
dengan keadaan, pada kotak yang disediakan disebelah kanan setiap pernyataan. 3. Untuk kuesioner bagian II pilihlah:
SS jika sangat setuju dengan pernyataan S jika setuju dengan pernyataan TS jika tidak setuju dengan pernyataan STS jika sangat tidak setuju dengan pernyataan
4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan
dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab.
BAGIAN I Identitas Responden
Nama : …………..........................………………………….........................
Nama Anak : ………………………….........................…………..........................
Sekolah Anak : ……………………………………....................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
BAGIAN II
No. PERNYATAAN PENDAPAT a. Aspek Pedagogis 1. Tiga mata pelajaran yang akan di-UN-
kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi dapat mengukur seluruh pengetahuan siswa.
2. Tiga mata pelajaran yang akan di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang siswa.
3. Tiga mata pelajaran yang akan di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur sikap atau nilai-nilai hidup yang baik yang harus dimiliki oleh seorang siswa.
4. Pelaksanaan Ujian Nasional tidak didukung oleh sarana dan prasarana di sekolah
b. Aspek Sosial dan Psikologis 5. Ujian Nasional membuat saya khawatir
karena sangat menentukan kelulusan putra/putri saya .
6. Ujian Nasional meningkatkan perhatian saya terhadap kegiatan belajar putra/putri saya.
7. Masyarakat beranggapan bahwa siswa yang lulus Ujian Nasional adalah siswa yang berkualitas.
c. Aspek Yuridis 8. Kelulusan tidak hanya ditentukan oleh
nilai Ujian Nasional saja, tetapi juga hasil penilaian guru di sekolah.
9. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional tidak memperhatikan situasi dan kondisi sekolah yang berbeda-beda.
10. Hasil Ujian Nasional bukan penentu kelulusan, tetapi untuk mengevaluasi kondisi pembelajaran di sekolah.
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Terima Kasih atas kerjasamanya
No. PERNYATAAN PENDAPAT 11. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian
Nasional melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa penilaian adalah otoritas guru.
d. Aspek Ekonomi 12. Menurut saya, penyelenggaraan Ujian
Nasional membebani saya secara finansial.
13. Ujian nasional merupakan salah satu bentuk pemborosan uang Negara.
14. Uang negara yang digunakan untuk Ujian Nasional dilaporkan kepada masyarakat secara transparan.
15. Dengan adanya Ujian Nasional pengeluaran sekolah menjadi lebih tinggi.
16. Penggunaan uang negara untuk ujian nasional sudah seperti yang dianggarkan / sesuai dengan rencana pengeluaran.
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
HASIL UJI HASIL UJI HASIL UJI HASIL UJI
VALIDITASVALIDITASVALIDITASVALIDITAS
DANDANDANDAN
RELIABILITASRELIABILITASRELIABILITASRELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS SISWA TAHAP I
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted VAR00001 43.3623 32.2933 .2375 .7293 VAR00002 43.9710 31.9109 .2243 .7311 VAR00003 44.0870 28.8453 .4950 .7044 VAR00004 43.9275 30.5682 .3352 .7214 VAR00005 44.9275 35.6858 -.2016 .7645 VAR00006 43.6087 30.7417 .3734 .7181 VAR00007 45.0870 32.1688 .2764 .7265 VAR00008 44.8696 31.9974 .3332 .7230 VAR00009 43.1884 32.0081 .3927 .7207 VAR00010 44.0435 32.3951 .1439 .7393 VAR00011 44.6522 34.1125 -.0250 .7512 VAR00012 44.5072 32.0772 .2263 .7305 VAR00013 43.9565 29.1304 .4594 .7083 VAR00014 44.3333 30.1961 .4400 .7121 VAR00015 44.1014 29.7396 .6530 .6994 VAR00016 43.9565 26.7775 .7298 .6775 VAR00017 43.8261 34.9693 -.1218 .7572 VAR00018 44.4203 30.9825 .4101 .7161 VAR00019 43.8696 29.5269 .5393 .7034 Reliability Coefficients N of Cases = 69.0 N of Items = 19 Alpha = .7348
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS SISWA TAHAP II
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted VAR00001 34.4348 31.5729 .2802 .8126 VAR00002 35.0435 30.8069 .3071 .8121 VAR00003 35.1594 27.6360 .5879 .7904 VAR00004 35.0000 29.4412 .4168 .8047 VAR00006 34.6812 30.5145 .3505 .8090 VAR00007 36.1594 31.4889 .3158 .8103 VAR00008 35.9420 31.7319 .3087 .8106 VAR00009 34.2609 31.8721 .3407 .8093 VAR00012 35.5797 31.5119 .2449 .8157 VAR00013 35.0290 28.6756 .4654 .8011 VAR00014 35.4058 29.6564 .4571 .8014 VAR00015 35.1739 29.2340 .6700 .7898 VAR00016 35.0290 26.5580 .7102 .7791 VAR00018 35.4928 30.3419 .4431 .8027 VAR00019 34.9420 29.3789 .5057 .7979 Reliability Coefficients N of Cases = 69.0 N of Items = 15 Alpha = .8142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS GURU TAHAP I
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted VAR00001 41.4848 20.6326 .0342 .6262 VAR00002 42.7576 19.9394 .1433 .6139 VAR00003 42.5152 18.1326 .4080 .5759 VAR00004 42.5758 18.8144 .3221 .5898 VAR00005 41.7879 20.8598 .0037 .6280 VAR00006 41.7576 22.3144 -.2613 .6583 VAR00007 42.4545 18.3182 .2607 .5984 VAR00008 42.1818 18.4659 .3726 .5822 VAR00009 41.2727 19.3295 .3039 .5948 VAR00010 42.0909 20.3352 .0549 .6269 VAR00011 42.8182 19.6534 .1815 .6092 VAR00012 42.7576 18.6269 .3822 .5825 VAR00013 42.6970 19.8428 .1328 .6163 VAR00014 42.4242 15.6894 .6322 .5229 VAR00015 41.9091 20.3977 .1262 .6144 VAR00016 42.3333 16.8542 .5446 .5482 VAR00017 41.3636 21.0511 -.0517 .6396 VAR00018 42.4848 18.8826 .4787 .5791 VAR00019 42.1515 20.9451 -.0119 .6295 Reliability Coefficients N of Cases = 33.0 N of Items = 19 Alpha = .6172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS GURU TAHAP II
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted VAR00003 15.2727 10.2045 .3590 .7364 VAR00007 15.2121 9.1723 .4331 .7268 VAR00008 14.9394 9.8087 .4814 .7141 VAR00012 15.5152 9.9451 .4972 .7125 VAR00014 15.1818 8.5284 .5571 .6969 VAR00015 14.6667 10.9167 .3872 .7333 VAR00016 15.0909 9.8977 .3557 .7398 VAR00018 15.2424 10.2519 .6002 .7061 Reliability Coefficients N of Cases = 33.0 N of Items = 8 Alpha = .7473
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ORANG TUA TAHAP I
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted VAR00001 37.0571 25.4672 .1260 .7763 VAR00002 37.3429 21.8790 .5199 .7398 VAR00003 37.4857 21.8454 .6638 .7278 VAR00004 36.8286 23.7933 .4896 .7471 VAR00005 38.0857 24.3160 .3123 .7601 VAR00006 36.1714 27.8521 -.2113 .7934 VAR00007 37.2286 23.5345 .4243 .7505 VAR00008 37.7714 25.1815 .2067 .7679 VAR00009 37.5714 22.7227 .5629 .7384 VAR00010 37.2857 22.1513 .6064 .7331 VAR00011 37.3143 22.9866 .5176 .7424 VAR00012 37.2571 24.7261 .3848 .7557 VAR00013 36.9143 23.3160 .4802 .7460 VAR00014 36.9429 25.7613 .0836 .7800 VAR00015 37.4000 25.1294 .2194 .7669 VAR00016 37.0571 23.7025 .3805 .7543 Reliability Coefficients N of Cases = 35.0 N of Items = 16 Alpha = .7678
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ORANG TUA TAHAP II
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted VAR00002 24.1143 16.5160 .5239 .8023 VAR00003 24.2571 16.6672 .6400 .7894 VAR00004 23.6000 18.1294 .5145 .8034 VAR00005 24.8571 18.4202 .3591 .8165 VAR00007 24.0000 18.0588 .4142 .8116 VAR00009 24.3429 17.1143 .5987 .7942 VAR00010 24.0571 16.8202 .6030 .7931 VAR00011 24.0857 17.4336 .5355 .8003 VAR00012 24.0286 19.0286 .3941 .8131 VAR00013 23.6857 18.0454 .4375 .8094 VAR00016 23.8286 18.3227 .3500 .8180 Reliability Coefficients N of Cases = 35.0 N of Items = 11 Alpha = .8195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
KUSIONER KUSIONER KUSIONER KUSIONER PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN
SETELAH SETELAH SETELAH SETELAH
UJI VALIDITAS UJI VALIDITAS UJI VALIDITAS UJI VALIDITAS
DAN RELIABILITASDAN RELIABILITASDAN RELIABILITASDAN RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Kode : Mrican , Tromol Pos 29 YOGYAKARTA (0274) 515352, 513301
KUESIONER PENELITIAN
PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL Studi Kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Bantul
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2007
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Hal : Pengisian Kuesioner Kepada Yth : Saudara/i responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan saudara/i untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya berharap saudara/i berkenan untuk memberikan tanggapan atas keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban saudara/i dan memastikan bahwa jawaban saudara/i hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas saudara/i. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama saudara/i, saya mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, September 2007 Mengetahui, Hormat saya,
S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. Elisabeth Henni Prasetyowati Dosen Pembimbing Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian :
Bagian I Identitas Responden Bagian II Persepsi Siswa terhadap Ujian Nasional
2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling saudara/saudari anggap sesuai
dengan keadaan, pada kotak yang disediakan disebelah kanan setiap pernyataan. 3. Untuk kuesioner bagian II pilihlah:
SS jika sangat setuju dengan pernyataan S jika setuju dengan pernyataan TS jika tidak setuju dengan pernyataan STS jika sangat tidak setuju dengan pernyataan
4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan
dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab.
BAGIAN I Identitas Responden
Nama : ………………………..............……………...........................
Nama Sekolah : ……………………………….............……............................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
BAGIAN II
No. PERNYATAAN PENDAPAT a. Aspek Pedagogis
1. Sepengetahuan saya soal-soal yang di-UN-kan sesuai dengan yang telah saya pelajari di sekolah.
2. Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi telah mewakili seluruh pengetahuan yang telah saya pelajari di sekolah.
3. Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur sikap atau nilai-nilai hidup yang baik yang harus saya miliki sebagai seorang siswa.
4. Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur seluruh keterampilan yang saya miliki sebagai seorang siswa.
5. Pelaksanaan Ujian Nasional tidak didukung oleh sarana dan prasarana di sekolah
b. Aspek Sosial dan Psikologis
6. Ujian Nasional membuat saya khawatir karena sangat menentukan kelulusan saya.
7. Standar kelulusan yang ditetapkan oleh pemerintah saat ini sangat memberatkan saya.
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Terima Kasih atas kerjasamanyaTerima Kasih atas kerjasamanyaTerima Kasih atas kerjasamanyaTerima Kasih atas kerjasamanya
No. PERNYATAAN PENDAPAT 8. Ujian Nasional menumbuhkan motivasi
saya untuk belajar.
c. Aspek Yuridis
9 Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional tidak memperhatikan situasi dan kondisi sekolah yang berbeda-beda.
10 Hasil Ujian Nasional bukan penentu kelulusan, tetapi untuk mengevaluasi kondisi pembelajaran di sekolah.
11. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa penilaian adalah otoritas guru.
d. Aspek Ekonomi
12. Menurut saya, penyelenggaraan Ujian Nasional membebani orang tua secara finansial
13. Ujian Nasional merupakan salah satu bentuk pemborosan uang negara
14 Dengan adanya Ujian Nasional pengeluaran sekolah menjadi lebih tinggi.
15 Penggunaan uang negara untuk Ujian Nasional sudah seperti yang dianggarkan / sesuai dengan rencana pengeluaran.
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Kode : Mrican , Tromol Pos 29 YOGYAKARTA (0274) 515352, 513301
KUESIONER PENELITIAN
PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL Studi Kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Bantul
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2007
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
GURU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Hal : Pengisian Kuesioner Kepada Yth : Bapak/Ibu responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih. Yogyakarta, September 2007 Mengetahui, Hormat saya,
S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. Elisabeth Henni Prasetyowati Dosen Pembimbing Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian: Bagian I Identitas Responden Bagian II Persepsi Guru terhadap Ujian Nasional
2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling Bapak/Ibu anggap sesuai
dengan keadaan, pada kotak yang disediakan disebelah kanan setiap pernyataan. 3. Untuk kuesioner bagian II pilihlah:
SS jika sangat setuju dengan pernyataan S jika setuju dengan pernyataan TS jika tidak setuju dengan pernyataan STS jika sangat tidak setuju dengan pernyataan
4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan
dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab.
BAGIAN I Identitas Responden
Nama : ………....................................……………………............
Nama Sekolah : ………....................................……………........................
Guru Mata Pelajaran : ............................................................................................
:……………………………………......................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
BAGIAN II
Terima Kasih atas kerjasamanya
No. PERNYATAAN PENDAPAT a. Aspek Pedagogis 1. Tiga mata pelajaran yang di-UN-
kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur sikap atau nilai-nilai hidup yang baik yang harus dimiliki oleh siswa.
b. Aspek Sosial dan Psikologis 2. Ujian Nasional membuat saya
khawatir karena sangat menentukan kelulusan siswa .
3. Standar kelulusan yang ditetapkan oleh pemerintah saat ini sangat memberatkan siswa.
c. Aspek Yuridis
4. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional tidak memperhatikan situasi dan kondisi sekolah yang berbeda-beda.
5. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa penilaian adalah otoritas guru.
c. Aspek Ekonomi 6. Menurut saya, penyelenggaraan
Ujian Nasional membebani orang tua siswa secara finansial.
7. Ujian nasional merupakan salah satu bentuk pemborosan uang negara
8. Dengan adanya Ujian Nasional pengeluaran sekolah menjadi lebih tinggi.
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Kode : Mrican , Tromol Pos 29 YOGYAKARTA (0274) 515352, 513301
KUESIONER PENELITIAN
PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL Studi Kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Bantul
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2007
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ORANG TUA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Hal : Pengisian Kuesioner Kepada Yth : Bapak/Ibu responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu berkenan untuk memberikan tanggapan atas keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, September 2007 Mengetahui, Hormat saya, S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. Elisabeth Henni Prasetyowati Dosen Pembimbing Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian:
Bagian I Identitas Responden Bagian II Persepsi Orang Tua terhadap Ujian Nasional
2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling Bapak/Ibu anggap sesuai
dengan keadaan, pada kotak yang disediakan disebelah kanan setiap pernyataan. 3. Untuk kuesioner bagian II pilihlah:
SS jika sangat setuju dengan pernyataan S jika setuju dengan pernyataan TS jika tidak setuju dengan pernyataan STS jika sangat tidak setuju dengan pernyataan
4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan
dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab.
BAGIAN I Identitas Responden
Nama : ………….............................………………………….........................
Nama Anak : ………………...........................……………………..........................
Sekolah Anak : …………………………………...........................…..........................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
BAGIAN II
No. PERNYATAAN PENDAPAT a. Aspek Pedagogis 1. Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan
yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang siswa.
2. Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur sikap atau nilai-nilai hidup yang baik yang harus dimiliki oleh seorang siswa.
3. Pelaksanaan Ujian Nasional tidak didukung oleh sarana dan prasarana di sekolah
b. Aspek Sosial dan Psikologis 4. Ujian Nasional membuat saya khawatir
karena sangat menentukan kelulusan putra/putri saya .
5. Masyarakat beranggapan bahwa siswa yang lulus Ujian Nasional adalah siswa yang berkualitas.
c. Aspek Yuridis
6. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional tidak memperhatikan situasi dan kondisi sekolah yang berbeda-beda.
7. Hasil Ujian Nasional bukan penentu kelulusan, tetapi untuk mengevaluasi kondisi pembelajaran di sekolah.
8. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa penilaian adalah otoritas guru.
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Terima Kasih atas kerjasamanya
No. PERNYATAAN PENDAPAT d. Aspek Ekonomi 9. Menurut saya, penyelenggaraan
Ujian Nasional membebani saya secara finansial.
10. Ujian nasional merupakan salah satu bentuk pemborosan uang Negara.
11. Penggunaan uang negara untuk ujian nasional sudah seperti yang dianggarkan / sesuai dengan rencana pengeluaran.
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
DATA MENTAH DATA MENTAH DATA MENTAH DATA MENTAH
PENELITIANPENELITIANPENELITIANPENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
DATA MENTAH SISWA
No. SEKOLAH AKREDITASI Pedagogis Sos Psi Yuridis Ekonomi TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
1 SMA Stella Duce A 2 2 1 2 4 1 2 4 3 2 1 3 2 2 3 34 2 SMA Stella Duce A 2 2 1 2 4 1 1 3 4 2 2 3 2 2 1 32 3 SMA Stella Duce A 3 1 1 1 4 1 2 2 4 3 3 2 2 1 2 32 4 SMA Stella Duce A 3 1 2 1 4 1 1 3 4 1 2 2 2 1 2 30 5 SMA Stella Duce A 3 2 1 1 3 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 29 6 SMA Stella Duce A 3 2 3 1 4 1 3 4 2 4 3 3 2 2 3 40 7 SMA Stella Duce A 2 2 2 1 4 1 1 4 4 1 3 2 2 2 2 33 8 SMA Stella Duce A 3 2 2 3 3 1 2 4 3 1 2 3 3 2 2 36 9 SMA Stella Duce A 4 3 2 2 3 2 2 3 4 4 3 4 3 2 2 43 10 SMA Stella Duce A 3 2 3 1 3 2 1 3 3 2 3 2 3 2 2 35 11 SMA Stella Duce A 4 3 2 1 3 1 1 3 2 1 1 2 3 2 2 31 12 SMA Stella Duce A 4 3 2 1 3 1 3 3 3 3 2 2 3 2 2 37 13 SMA Stella Duce A 2 2 2 2 4 1 1 4 3 2 3 2 3 2 1 34 14 SMA Stella Duce A 3 2 1 2 3 1 1 4 4 2 2 2 2 1 2 32 15 SMA Stella Duce A 3 2 2 1 3 3 2 3 2 4 2 2 2 2 2 35 16 SMA Stella Duce A 4 2 1 2 3 1 1 3 4 2 4 3 2 3 2 37 17 SMA Stella Duce A 4 2 2 2 3 1 1 3 3 2 2 2 2 2 2 33 18 SMA Stella Duce A 3 2 2 2 2 1 3 3 2 4 2 2 2 2 2 34 19 SMA Stella Duce A 3 2 1 2 2 1 1 3 2 2 4 2 2 2 2 31 20 SMA Stella Duce A 3 3 1 1 2 2 2 4 4 1 2 2 2 2 2 33 21 SMA Stella Duce A 4 3 1 2 4 1 2 4 3 3 2 3 3 3 2 40 22 SMA Stella Duce A 2 1 2 1 2 1 2 3 2 3 4 3 2 2 2 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
23 SMA Stella Duce A 3 3 4 3 2 1 2 3 3 2 2 3 3 3 3 40 24 SMA Stella Duce A 4 3 3 2 3 1 3 4 3 2 2 3 3 3 3 42 25 SMA Stella Duce A 4 3 3 4 4 2 1 4 4 3 3 4 4 3 2 48 26 SMA Stella Duce A 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 2 2 2 4 42 27 SMA Stella Duce A 3 1 2 2 3 1 2 3 1 3 2 2 1 2 2 30 28 SMA Stella Duce A 3 1 1 2 3 1 1 4 3 1 3 2 2 2 3 32 29 SMA Stella Duce A 2 3 2 2 3 1 1 3 3 3 2 2 1 2 2 32 30 SMA Stella Duce A 4 2 2 2 4 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 38 31 SMA Stella Duce A 3 1 2 2 3 3 2 3 3 4 4 2 2 3 2 39 32 SMA Stella Duce A 3 3 2 3 3 1 2 2 2 2 1 4 4 3 3 38 33 SMA Stella Duce A 2 2 2 2 3 1 2 4 1 2 1 3 3 3 2 33 34 SMA Stella Duce A 4 3 3 3 4 1 2 4 3 3 4 2 3 2 3 44 35 SMA Stella Duce A 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 2 3 2 3 42 36 SMA Stella Duce A 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 2 3 42 37 SMA Stella Duce A 3 2 3 2 2 1 2 4 3 3 4 3 3 3 3 41 38 SMAN 2 Bantul A 3 4 2 2 3 1 2 4 3 1 2 2 2 2 2 35 39 SMAN 2 Bantul A 3 2 1 2 2 2 2 3 3 4 3 3 2 2 3 37 40 SMAN 2 Bantul A 3 3 3 4 4 1 2 3 3 1 2 2 3 2 3 39 41 SMAN 2 Bantul A 3 1 1 1 2 2 1 3 3 2 4 2 2 2 4 33 42 SMAN 2 Bantul A 4 3 3 3 3 1 3 4 2 4 2 3 3 3 4 45 43 SMAN 2 Bantul A 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 2 2 3 2 3 45 44 SMAN 2 Bantul A 2 3 3 3 2 1 1 2 4 1 4 2 1 2 3 34 45 SMAN 2 Bantul A 4 3 3 3 3 1 2 4 2 4 2 3 3 3 4 44 46 SMAN 2 Bantul A 4 1 1 1 3 2 3 3 3 1 2 2 3 2 2 33 47 SMAN 2 Bantul A 4 1 1 1 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 38 48 SMAN 2 Bantul A 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 42 49 SMAN 2 Bantul A 4 3 2 2 3 1 2 4 3 1 2 3 3 2 4 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
50 SMAN 2 Bantul A 2 4 3 1 2 1 2 4 1 3 3 2 2 3 4 37 51 SMAN 2 Bantul A 4 3 3 3 3 2 2 4 3 2 4 3 3 2 3 44 52 SMAN 2 Bantul A 3 3 3 3 4 1 2 3 3 2 3 2 3 3 4 42 53 SMAN 2 Bantul A 2 1 1 1 3 2 2 4 1 3 2 3 2 3 1 31 54 SMAN 2 Bantul A 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 41 55 SMAN 2 Bantul A 4 3 3 2 2 1 2 4 3 4 3 3 3 2 4 43 56 SMAN 2 Bantul A 2 2 2 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 40 57 SMAN 2 Bantul A 2 2 2 2 2 1 2 3 4 4 3 3 3 3 3 39 58 SMAN 2 Bantul A 2 2 3 3 2 2 3 3 4 2 4 2 2 2 2 38 59 SMAN 2 Bantul A 2 2 2 2 4 2 1 3 4 3 2 4 4 2 2 39 60 SMAN 2 Bantul A 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 2 2 3 33 61 SMAN 2 Bantul A 1 3 2 2 3 2 2 4 3 4 3 2 2 2 3 38 62 SMAN 2 Bantul A 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 1 3 3 2 3 40 63 SMAN 2 Bantul A 1 4 2 4 1 1 2 4 3 4 3 2 4 4 4 43 64 SMAN 2 Bantul A 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 2 3 3 2 2 41 65 SMAN 2 Bantul A 2 2 2 3 1 2 2 4 4 4 3 3 3 2 2 39 66 SMAN 2 Bantul A 4 3 3 3 2 1 3 4 4 1 3 2 3 2 4 42 67 SMAN 2 Bantul A 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 37 68 SMAN 2 Bantul A 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 2 2 2 1 4 41 69 SMAN 2 Bantul A 3 3 2 3 3 2 4 4 1 2 2 2 1 4 2 38 70 SMAN 2 Bantul A 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 34 71 SMAN 2 Bantul A 4 4 1 1 1 2 2 4 3 3 2 1 1 1 4 34 72 SMAN 2 Bantul A 3 4 3 2 3 1 3 4 2 1 1 3 3 3 2 38 73 SMAN 2 Bantul A 3 2 2 2 2 4 3 3 1 1 2 2 2 2 3 34 74 SMAN 2 Bantul A 2 4 3 3 4 1 3 3 4 3 4 1 1 1 4 41 75 SMAN 2 Bantul A 4 3 3 3 2 1 2 4 2 1 2 2 2 2 3 36 76 SMAN 1 Sewon A 2 2 2 2 1 2 1 4 2 3 1 3 3 4 3 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
77 SMAN 1 Sewon A 4 1 1 2 4 2 3 4 3 2 1 4 4 3 3 41 78 SMAN 1 Sewon A 3 2 1 1 3 2 3 3 2 4 2 3 3 3 2 37 79 SMAN 1 Sewon A 3 1 2 2 3 2 3 4 2 1 3 2 1 2 2 33 80 SMAN 1 Sewon A 3 4 3 3 2 1 2 3 4 3 3 3 3 3 2 42 81 SMAN 1 Sewon A 3 2 3 2 3 2 2 4 2 3 3 2 3 3 2 39 82 SMAN 1 Sewon A 3 2 2 2 2 2 3 3 1 1 2 2 3 3 2 33 83 SMAN 1 Sewon A 3 2 3 2 3 2 2 4 4 3 3 2 3 3 2 41 84 SMAN 1 Sewon A 3 1 2 2 2 2 3 3 1 3 3 2 3 2 3 35 85 SMAN 1 Sewon A 3 1 2 2 2 3 1 3 1 2 2 2 3 2 2 31 86 SMAN 1 Sewon A 3 3 2 1 2 1 3 3 3 4 2 2 2 2 3 36 87 SMAN 1 Sewon A 3 2 1 1 2 1 2 4 4 2 3 2 4 3 4 38 88 SMAN 1 Sewon A 3 3 1 1 3 1 2 4 2 3 3 3 2 3 4 38 89 SMAN 1 Sewon A 3 4 3 3 3 1 2 4 4 2 2 3 4 3 3 44 90 SMAN 1 Sewon A 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 37 91 SMAN 1 Sewon A 4 3 2 2 3 1 2 3 4 4 3 3 3 3 2 42 92 SMAN 1 Sewon A 3 4 3 3 3 1 2 4 2 4 2 3 3 3 3 43 93 SMAN 1 Sewon A 3 2 2 2 3 2 2 4 2 2 3 3 3 2 3 38 94 SMAN 1 Sewon A 3 2 2 2 3 1 2 3 4 2 3 3 3 2 2 37 95 SMAN 1 Sewon A 3 3 3 4 2 2 1 3 1 4 2 2 2 2 2 36 96 SMAN 1 Sewon A 3 3 3 4 2 1 3 3 1 4 2 2 2 2 2 37 97 SMAN 1 Sewon A 3 2 2 2 2 1 1 3 4 3 2 2 2 2 2 33 98 SMAN 1 Sewon A 3 2 3 2 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 2 35 99 SMAN 1 Sewon A 3 2 2 2 3 2 2 3 2 4 2 3 2 2 3 37 100 SMAN 1 Sewon A 3 4 4 4 2 2 1 3 3 4 2 2 2 2 2 40 101 SMAN 1 Sewon A 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 3 4 3 3 36 102 SMAN 1 Sewon A 3 3 3 2 2 2 3 3 1 4 4 3 3 2 3 41 103 SMAN 1 Sewon A 3 2 3 2 2 2 1 3 4 3 2 3 3 3 3 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
104 SMAN 1 Sewon A 3 3 4 4 2 1 1 3 2 4 3 2 2 2 3 39 105 SMAN 1 Sewon A 3 3 3 4 3 2 2 4 1 2 2 3 4 4 2 42 106 SMAN 1 Sewon A 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 40 107 SMAN 1 Sewon A 2 1 3 3 3 2 2 4 1 4 2 3 2 2 3 37 108 SMAN 1 Sewon A 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 40 109 SMAN 1 Sewon A 3 2 2 2 3 1 2 4 4 4 2 3 3 3 3 41 110 SMAN 1 Sewon A 4 3 3 3 3 1 2 3 2 4 3 3 3 2 2 41 111 SMAN 1 Sewon A 3 3 2 1 3 2 3 3 1 1 2 3 3 3 3 36 112 SMAN 1 Sewon A 4 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 47 113 SMAN 1 Sewon A 4 4 3 3 4 2 3 4 2 3 3 3 4 3 2 47 114 SMAN 1 Sewon A 3 3 2 2 3 1 3 4 2 2 2 3 4 3 3 40 115 SMAN 1 Sewon A 4 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 4 3 3 46 116 SMA Patria Bantul B 2 3 2 1 1 1 1 3 2 2 2 2 1 3 3 29 117 SMA Patria Bantul B 3 3 3 3 4 4 1 4 4 2 1 4 4 1 3 44 118 SMA Patria Bantul B 4 4 2 2 2 1 2 3 1 2 2 3 3 2 2 35 119 SMA Patria Bantul B 3 2 1 1 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 31 120 SMA Patria Bantul B 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 40 121 SMA Patria Bantul B 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 39 122 SMA Patria Bantul B 3 4 2 3 3 1 2 4 3 3 3 3 3 3 4 44 123 SMA Patria Bantul B 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 3 21 124 SMA Patria Bantul B 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 40 125 SMA Patria Bantul B 2 3 3 3 3 1 2 3 2 3 2 3 3 2 3 38 126 SMA Patria Bantul B 4 2 4 4 3 1 1 1 2 4 1 1 3 2 4 37 127 SMA Patria Bantul B 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 1 4 4 3 3 47 128 SMA Patria Bantul B 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 40 129 SMA Patria Bantul B 4 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 44 130 SMA Patria Bantul B 4 4 3 2 4 3 2 4 1 3 2 3 3 3 4 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
131 SMA Patria Bantul B 3 2 3 2 3 2 1 3 3 2 2 2 4 1 4 37 132 SMA Patria Bantul B 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 33 133 SMA Patria Bantul B 2 3 2 2 3 1 2 3 2 2 2 3 4 1 3 35 134 SMA Patria Bantul B 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 35 135 SMA Patria Bantul B 3 3 1 2 4 2 3 4 1 3 2 3 4 3 4 42 136 SMA Patria Bantul B 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 3 30 137 SMA Patria Bantul B 3 1 1 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 30 138 SMA Patria Bantul B 3 3 2 2 2 1 1 3 2 2 2 2 3 3 3 34 139 SMA Mercu Buana B 1 2 2 3 3 1 1 3 1 1 3 3 3 2 3 32 140 SMA Mercu Buana B 4 4 3 3 3 1 1 4 3 3 2 2 3 3 3 42 141 SMA Mercu Buana B 3 3 3 3 3 1 4 3 4 4 1 1 2 1 1 37 142 SMA Mercu Buana B 3 3 2 2 4 1 1 4 2 3 3 1 3 1 4 37 143 SMA Mercu Buana B 3 3 2 2 3 2 2 4 1 3 2 3 3 3 3 39 144 SMA Mercu Buana B 4 3 3 3 3 3 1 4 3 3 2 3 3 3 2 43 145 SMA Mercu Buana B 3 2 2 2 1 2 1 2 1 1 3 2 3 3 3 31 146 SMA Mercu Buana B 4 4 3 3 3 1 1 4 3 3 2 3 3 3 3 43 147 SMA Mercu Buana B 4 3 2 2 4 2 1 3 2 3 3 1 3 4 4 41 148 SMA Mercu Buana B 3 3 3 3 3 1 4 3 4 4 1 1 2 1 1 37 149 SMA Mercu Buana B 2 3 3 3 3 1 1 3 2 2 3 3 3 2 3 37 150 SMA Mercu Buana B 3 3 2 2 2 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 37 151 SMA Mercu Buana B 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 39 152 SMA Mercu Buana B 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 40 153 SMA Mercu Buana B 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 44 154 SMA Mercu Buana B 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 42 155 SMA Muh. Sewon B 4 1 1 1 1 1 1 4 1 4 3 3 3 2 4 34 156 SMA Muh. Sewon B 2 2 2 2 3 3 4 3 2 3 4 1 3 3 2 39 157 SMA Muh. Sewon B 3 2 2 2 2 1 1 3 2 4 3 2 3 3 3 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
158 SMA Muh. Sewon B 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 39 159 SMA Muh. Sewon B 3 3 2 3 2 2 2 4 2 3 3 4 4 2 3 42 160 SMA Muh. Sewon B 2 3 3 3 4 2 2 3 2 2 4 3 3 1 3 40 161 SMA Muh. Sewon B 3 2 3 3 4 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 36 162 SMA Muh. Sewon B 2 2 3 3 2 2 1 3 2 1 1 2 3 3 3 33 163 SMA Muh. Sewon B 2 2 3 3 2 2 1 4 2 3 2 3 4 3 3 39 164 SMA Muh. Sewon B 4 3 1 1 2 2 2 4 2 4 3 3 4 4 3 42 165 SMA Muh. Sewon B 4 1 3 1 4 1 1 4 1 3 4 1 3 2 4 37 166 SMA Muh. Sewon B 1 4 3 2 1 1 1 4 3 2 3 1 4 1 2 33 167 SMA Muh. Sewon B 2 3 1 2 2 1 1 4 4 1 1 1 1 1 4 29 168 SMA Muh. Sewon B 2 3 1 2 2 1 1 4 4 2 1 4 3 2 2 34 169 SMA Muh. Sewon B 2 3 3 3 2 1 1 4 1 4 4 4 4 4 2 42 170 SMA Muh. Sewon B 2 3 2 1 1 1 1 3 2 2 2 2 1 3 3 29 171 SMA Muh. Sewon B 4 4 2 2 2 1 2 3 1 2 2 3 3 2 2 35 172 SMA Muh. Sewon B 3 2 1 1 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 31 173 SMA Muh. Sewon B 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 3 21 174 SMA Muh. Sewon B 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 40 175 SMA Muh. Sewon B 2 3 3 3 3 1 2 3 2 3 2 3 3 2 3 38 176 SMA Muh. Sewon B 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 40 177 SMA Muh. Sewon B 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 39 178 SMA Muh. Sewon B 2 3 2 1 1 1 1 3 2 2 2 2 1 3 3 29 179 SMA Muh. Sewon B 4 4 2 2 2 1 2 3 1 2 2 3 3 2 2 35 180 SMA Muh. Sewon B 3 2 1 1 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 31 181 SMA PGRI Kasihan C 1 1 1 1 1 1 1 4 1 2 2 2 2 2 2 24 182 SMA PGRI Kasihan C 2 1 1 1 2 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 20 183 SMA PGRI Kasihan C 1 1 1 1 1 1 1 4 3 2 2 1 2 1 2 24 184 SMA PGRI Kasihan C 3 2 2 3 3 1 1 4 1 3 3 3 3 3 3 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
185 SMA PGRI Kasihan C 4 4 3 3 3 1 2 3 1 3 2 3 3 2 3 40 186 SMA PGRI Kasihan C 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 21 187 SMA PGRI Kasihan C 2 2 1 1 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 32 188 SMA PGRI Kasihan C 3 2 2 3 3 1 2 4 2 3 3 3 3 3 3 40 189 SMA PGRI Kasihan C 2 3 2 1 3 1 2 4 2 3 3 4 3 2 2 37 190 SMA PGRI Kasihan C 3 2 2 2 3 2 2 4 1 2 3 2 2 2 2 34 191 SMA PGRI Kasihan C 2 3 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 2 3 34 192 SMA PGRI Kasihan C 3 4 3 3 3 3 1 4 2 4 3 2 3 4 1 43 193 SMA PGRI Kasihan C 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 3 3 3 2 33 194 SMA PGRI Kasihan C 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 3 26 195 SMA PGRI Kasihan C 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 2 3 3 3 40 196 SMA PGRI Kasihan C 3 3 2 2 3 1 1 3 2 2 2 3 3 2 3 35 197 SMA PGRI Kasihan C 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 35 198 SMA PGRI Kasihan C 4 4 3 3 3 1 2 3 1 3 2 3 3 2 3 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
DATA MENTAH GURU
No. SEKOLAH AKREDITASI Pedagogis Sos Psi Yuridis Ekonomi TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 1 SMA Stella Duce A 3 2 3 2 2 2 2 3 19 2 SMA Stella Duce A 3 2 2 2 2 3 3 2 19 3 SMA Stella Duce A 3 2 2 2 2 2 2 4 19 4 SMAN 2 Bantul A 3 3 3 2 2 2 3 2 20 5 SMAN 2 Bantul A 3 2 3 3 2 3 3 3 22 6 SMAN 2 Bantul A 3 3 3 1 1 3 3 2 19 7 SMAN 2 Bantul A 2 2 3 1 1 4 4 1 18 8 SMAN 2 Bantul A 2 3 3 1 1 3 3 3 19 9 SMAN 1 Sewon A 3 2 2 3 1 2 2 3 18 10 SMAN 1 Sewon A 4 2 1 1 2 2 2 2 16 11 SMAN 1 Sewon A 4 2 3 3 3 3 2 2 22 12 SMAN 1 Sewon A 3 2 3 2 1 3 3 3 20 13 SMAN 1 Sewon A 3 2 3 2 2 4 2 2 20 14 SMAN 1 Sewon A 3 1 2 2 1 1 2 2 14 15 SMA Patria Bantul B 3 3 2 1 2 3 3 3 20 16 SMA Patria Bantul B 3 2 1 1 2 2 3 1 15 17 SMA Patria Bantul B 2 2 3 2 2 3 3 2 19 18 SMA Patria Bantul B 1 4 4 1 2 4 4 2 22 19 SMA Mercu Buana B 2 2 1 1 3 3 3 3 18 20 SMA Mercu Buana B 2 2 1 1 3 3 3 3 18 21 SMA Mercu Buana B 2 2 1 1 3 3 3 3 18 22 SMA Muh. Sewon B 3 3 2 2 3 3 3 3 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
23 SMA Muh. Sewon B 2 3 3 2 3 3 3 3 22 24 SMA Muh. Sewon B 2 1 2 1 2 3 3 2 16 25 SMA Muh. Sewon B 3 3 3 2 3 3 3 3 23 26 SMA PGRI Kasihan C 2 2 2 2 2 3 2 2 17 27 SMA PGRI Kasihan C 2 1 2 1 1 3 2 2 14 28 SMA PGRI Kasihan C 2 2 1 1 3 3 3 3 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
DATA MENTAH ORANG TUA
No. SEKOLAH AKREDITASI Pedagogis Sos Psi Yuridis Ekonomi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 TOTAL 1 SMA Stella Duce A 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 27 2 SMA Stella Duce A 2 2 3 2 2 1 2 1 3 1 1 20 3 SMA Stella Duce A 1 1 4 2 1 4 3 1 1 1 3 22 4 SMA Stella Duce A 4 3 3 1 1 2 2 3 2 1 3 25 5 SMA Stella Duce A 4 1 3 1 2 2 2 3 2 3 2 25 6 SMA Stella Duce A 3 3 3 1 3 1 1 3 2 2 3 25 7 SMA Stella Duce A 2 2 3 3 3 1 2 2 2 1 2 23 8 SMA Stella Duce A 2 4 3 2 1 2 1 3 3 4 4 29 9 SMA Stella Duce A 2 2 3 1 2 2 3 2 3 3 3 26 10 SMA Stella Duce A 2 1 3 2 4 1 1 2 1 2 2 21 11 SMA Stella Duce A 4 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 21 12 SMA Stella Duce A 3 1 4 1 3 2 2 2 2 3 3 26 13 SMA Stella Duce A 2 2 3 2 2 1 2 1 3 1 1 20 14 SMA Stella Duce A 2 1 3 2 3 2 2 2 3 3 3 26 15 SMA Stella Duce A 2 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 30 16 SMA Stella Duce A 3 3 3 1 2 2 1 3 1 4 4 27 17 SMA Stella Duce A 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22 18 SMA Stella Duce A 2 1 4 3 1 4 2 2 3 3 2 27 19 SMA Stella Duce A 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 34 20 SMA Stella Duce A 2 2 3 3 3 1 2 2 2 1 2 23 21 SMA Stella Duce A 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 23 22 SMA Stella Duce A 2 2 3 1 3 2 1 2 3 3 2 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
23 SMA Stella Duce A 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 35 24 SMA Stella Duce A 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 24 25 SMA Stella Duce A 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 25 26 SMA Stella Duce A 3 2 2 3 2 1 1 2 3 3 3 25 27 SMA Stella Duce A 2 3 3 1 2 3 1 3 1 3 2 24 28 SMA Stella Duce A 2 2 3 1 2 3 2 2 2 3 3 25 29 SMA Stella Duce A 3 3 3 1 1 3 3 2 3 3 3 28 30 SMA Stella Duce A 2 2 3 2 3 1 3 1 1 1 2 21 31 SMA Stella Duce A 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 27 32 SMA Stella Duce A 2 2 3 2 2 4 2 2 3 2 3 27 33 SMA Stella Duce A 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 19 34 SMA Stella Duce A 2 1 3 2 4 1 1 2 1 2 2 21 35 SMA Stella Duce A 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 23 36 SMA Stella Duce A 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 18 37 SMAN 2 Bantul A 2 2 3 1 4 2 1 2 2 3 4 26 38 SMAN 2 Bantul A 2 2 3 1 2 3 4 3 2 3 3 28 39 SMAN 2 Bantul A 2 3 3 1 4 2 1 2 3 3 3 27 40 SMAN 2 Bantul A 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 20 41 SMAN 2 Bantul A 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 30 42 SMAN 2 Bantul A 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 28 43 SMAN 2 Bantul A 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 4 17 44 SMAN 2 Bantul A 2 2 3 1 3 1 2 2 1 3 1 21 45 SMAN 2 Bantul A 3 2 3 1 2 2 3 2 3 3 2 26 46 SMAN 2 Bantul A 2 2 3 1 4 2 3 2 2 2 2 25 47 SMAN 2 Bantul A 4 1 1 1 4 1 1 1 1 1 4 20 48 SMAN 2 Bantul A 1 1 1 1 4 2 3 2 2 3 3 23 49 SMAN 2 Bantul A 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
50 SMAN 2 Bantul A 3 2 3 1 2 2 3 2 3 3 2 26 51 SMAN 2 Bantul A 4 3 1 4 1 2 3 2 2 3 1 26 52 SMAN 2 Bantul A 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 28 53 SMAN 2 Bantul A 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 26 54 SMAN 2 Bantul A 3 3 4 2 2 2 2 2 3 3 3 29 55 SMAN 2 Bantul A 2 2 4 2 2 2 1 2 2 4 3 26 56 SMAN 2 Bantul A 2 2 4 2 3 3 2 2 3 3 3 29 57 SMAN 2 Bantul A 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 28 58 SMAN 2 Bantul A 3 3 4 1 4 1 1 2 2 2 2 25 59 SMAN 2 Bantul A 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 26 60 SMAN 2 Bantul A 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 26 61 SMAN 2 Bantul A 2 2 3 1 3 2 2 2 3 2 2 24 62 SMAN 2 Bantul A 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 26 63 SMAN 2 Bantul A 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 14 64 SMAN 2 Bantul A 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 26 65 SMAN 2 Bantul A 2 2 4 2 3 3 2 2 3 3 3 29 66 SMAN 2 Bantul A 4 3 4 3 1 4 3 3 2 3 1 31 67 SMAN 2 Bantul A 3 3 3 1 1 2 3 2 3 3 4 28 68 SMAN 2 Bantul A 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 27 69 SMAN 2 Bantul A 2 2 4 2 4 2 3 2 2 1 3 27 70 SMAN 2 Bantul A 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 4 30 71 SMAN 2 Bantul A 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 26 72 SMAN 2 Bantul A 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 26 73 SMAN 2 Bantul A 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 3 23 74 SMAN 2 Bantul A 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 30 75 SMAN 1 Sewon A 2 2 4 1 3 3 3 2 3 3 3 29 76 SMAN 1 Sewon A 2 2 3 1 2 2 2 2 3 3 2 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
77 SMAN 1 Sewon A 2 2 1 2 3 3 2 2 4 3 3 27 78 SMAN 1 Sewon A 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 25 79 SMAN 1 Sewon A 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 25 80 SMAN 1 Sewon A 2 2 3 1 2 2 2 3 3 4 3 27 81 SMAN 1 Sewon A 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 27 82 SMAN 1 Sewon A 2 2 4 1 4 2 3 2 3 3 4 30 83 SMAN 1 Sewon A 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 3 25 84 SMAN 1 Sewon A 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 26 85 SMAN 1 Sewon A 2 2 3 2 3 1 1 1 3 3 3 24 86 SMAN 1 Sewon A 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 22 87 SMAN 1 Sewon A 2 1 3 2 2 3 2 1 3 3 3 25 88 SMAN 1 Sewon A 3 3 2 1 3 2 2 2 2 3 3 26 89 SMAN 1 Sewon A 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 26 90 SMAN 1 Sewon A 2 2 3 1 3 2 3 2 3 3 3 27 91 SMAN 1 Sewon A 3 2 3 3 2 2 2 1 4 4 1 27 92 SMAN 1 Sewon A 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 28 93 SMAN 1 Sewon A 3 3 2 1 3 2 2 2 2 3 3 26 94 SMAN 1 Sewon A 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 3 23 95 SMAN 1 Sewon A 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 26 96 SMAN 1 Sewon A 2 1 2 1 2 2 2 2 4 3 3 24 97 SMAN 1 Sewon A 2 2 1 1 3 2 1 3 1 3 3 22 98 SMAN 1 Sewon A 2 2 1 1 3 2 1 3 1 3 3 22 99 SMAN 1 Sewon A 2 2 3 4 3 3 1 2 3 3 3 29 100 SMAN 1 Sewon A 3 2 3 2 1 2 2 3 3 3 3 27 101 SMAN 1 Sewon A 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 26 102 SMAN 1 Sewon A 3 3 4 2 2 3 2 3 3 4 3 32 103 SMAN 1 Sewon A 4 1 2 1 1 4 2 2 2 2 1 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
104 SMAN 1 Sewon A 2 3 3 1 4 2 4 2 2 3 3 29 105 SMAN 1 Sewon A 3 3 3 2 4 2 1 3 3 3 3 30 106 SMAN 1 Sewon A 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 28 107 SMAN 1 Sewon A 3 2 2 1 2 3 3 4 2 2 4 28 108 SMAN 1 Sewon A 2 2 2 1 2 3 3 4 2 2 4 27 109 SMA Patria Bantul B 1 1 2 1 2 2 1 2 2 3 4 21 110 SMA Patria Bantul B 2 2 3 1 3 2 1 3 3 3 3 26 111 SMA Patria Bantul B 3 3 3 1 3 1 3 2 2 3 3 27 112 SMA Patria Bantul B 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 24 113 SMA Patria Bantul B 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 32 114 SMA Patria Bantul B 2 2 3 1 3 1 3 3 3 3 2 26 115 SMA Patria Bantul B 2 2 3 1 3 1 3 3 1 4 3 26 116 SMA Patria Bantul B 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 31 117 SMA Patria Bantul B 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 26 118 SMA Patria Bantul B 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 29 119 SMA Patria Bantul B 2 2 4 1 1 1 3 2 3 3 3 25 120 SMA Patria Bantul B 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 26 121 SMA Patria Bantul B 2 2 2 1 4 1 1 1 1 1 1 17 122 SMA Patria Bantul B 3 3 3 1 2 1 1 3 2 3 2 24 123 SMA Patria Bantul B 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 29 124 SMA Patria Bantul B 3 3 3 1 1 4 3 2 1 3 4 28 125 SMA Patria Bantul B 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 24 126 SMA Patria Bantul B 3 3 3 2 2 2 4 3 2 3 3 30 127 SMA Mercu Buana B 2 2 3 2 2 2 3 3 4 3 3 29 128 SMA Mercu Buana B 3 3 3 3 3 3 4 3 1 1 2 29 129 SMA Mercu Buana B 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 28 130 SMA Mercu Buana B 1 1 2 1 2 2 1 2 2 3 4 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
131 SMA Mercu Buana B 2 2 3 1 3 2 1 3 3 3 3 26 132 SMA Mercu Buana B 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 25 133 SMA Mercu Buana B 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 24 134 SMA Mercu Buana B 2 2 1 1 4 3 2 4 3 2 2 26 135 SMA Mercu Buana B 2 2 3 1 3 1 3 3 3 3 2 26 136 SMA Mercu Buana B 2 2 3 1 3 1 3 3 1 4 3 26 137 SMA Mercu Buana B 2 2 3 2 4 2 3 3 2 2 1 26 138 SMA Mercu Buana B 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 26 139 SMA Mercu Buana B 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 29 140 SMA Mercu Buana B 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 26 141 SMA Mercu Buana B 3 3 3 1 2 1 1 3 2 3 2 24 142 SMA Muh. Sewon B 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 29 143 SMA Muh. Sewon B 3 3 3 1 1 4 3 2 1 3 4 28 144 SMA Muh. Sewon B 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 24 145 SMA Muh. Sewon B 2 2 3 2 2 2 3 3 4 3 3 29 146 SMA Muh. Sewon B 3 3 3 1 2 1 1 3 2 3 2 24 147 SMA Muh. Sewon B 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 29 148 SMA Muh. Sewon B 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 28 149 SMA Muh. Sewon B 3 3 1 1 4 2 1 3 2 2 2 24 150 SMA Muh. Sewon B 3 3 2 1 4 2 1 2 2 1 1 22 151 SMA Muh. Sewon B 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 23 152 SMA Muh. Sewon B 3 2 4 2 2 1 4 2 3 4 1 28 153 SMA Muh. Sewon B 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 28 154 SMA Muh. Sewon B 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 26 155 SMA Muh. Sewon B 3 3 3 1 2 1 1 3 2 3 2 24 156 SMA Muh. Sewon B 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 29 157 SMA Muh. Sewon B 3 3 3 1 1 4 3 2 1 3 4 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
158 SMA Muh. Sewon B 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 24 159 SMA Muh. Sewon B 2 2 2 2 2 4 2 1 3 4 4 28 160 SMA Muh. Sewon B 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 3 29 161 SMA Muh. Sewon B 1 1 1 2 1 2 3 3 2 3 4 23 162 SMA Muh. Sewon B 3 2 4 2 2 1 4 2 3 4 1 28 163 SMA Muh. Sewon B 1 4 4 1 2 3 4 1 3 4 4 31 164 SMA Muh. Sewon B 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 28 165 SMA PGRI Kasihan C 1 1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 26 166 SMA PGRI Kasihan C 1 1 2 1 4 2 2 2 1 2 1 19 167 SMA PGRI Kasihan C 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 14 168 SMA PGRI Kasihan C 3 1 3 2 3 2 2 2 2 2 3 25 169 SMA PGRI Kasihan C 2 3 3 1 2 2 2 3 1 3 1 23 170 SMA PGRI Kasihan C 2 2 3 1 2 1 3 3 1 3 3 24 171 SMA PGRI Kasihan C 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 29 172 SMA PGRI Kasihan C 2 2 3 1 2 2 3 2 3 3 2 25 173 SMA PGRI Kasihan C 2 1 3 1 3 2 3 3 3 3 3 27 174 SMA PGRI Kasihan C 1 1 1 1 4 2 3 2 1 2 2 20 175 SMA PGRI Kasihan C 1 1 1 1 1 4 1 2 1 1 1 15 176 SMA PGRI Kasihan C 2 2 3 1 2 1 3 3 1 3 3 24 177 SMA PGRI Kasihan C 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 29 178 SMA PGRI Kasihan C 2 1 3 1 3 2 3 3 3 3 3 27 179 SMA PGRI Kasihan C 1 1 1 1 4 2 3 2 1 2 2 20 180 SMA PGRI Kasihan C 2 2 2 2 4 2 2 2 3 3 1 25 181 SMA PGRI Kasihan C 1 1 2 2 3 3 1 3 1 1 1 19 182 SMA PGRI Kasihan C 1 2 2 1 3 1 2 3 2 1 2 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
KECENDERUNGAN KECENDERUNGAN KECENDERUNGAN KECENDERUNGAN
VARIABEL VARIABEL VARIABEL VARIABEL
PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
Peneliti mengelompokkan persepsi ke dalam kategori sangat positif, positif,
cukup positif, negatif, dan sangat negatif. Untuk menilai skor yang ada peneliti
menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II.
Kategori kecenderungan menurut Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II
untuk penilaian persepsi siswa, guru dan orang tua terhadap pelaksanaan Ujian
Nasional adalah sebagai berikut :
Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua Terhadap
Pelaksanaan Ujian Nasional
Kategori Kecenderungan Variabel
81% - 100% Sangat Tinggi 66% - 80% Tinggi 56% - 65% Cukup 46% - 55% Rendah
< 46% Sangat Rendah
Berdasarkan tabel di atas, maka penilaian persepsi siswa, guru, dan orang
tua terhadap pelaksanaan Ujian Nasional ditentukan sebagai berikut :
1. Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
Diketahui :
• Skor tertinggi = 4 x 15 = 60
• Skor terendah = 1 x 15 = 15
RUMUS :
Skor = % x (skor tertinggi - skor terendah) + skor terendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Hasil Penilaian Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
2. Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
Diketahui :
• Skor tertinggi = 4 x 8 = 32
• Skor terendah = 1 x 8 = 8
RUMUS :
Hasil Penilaian Persepsi Guru Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
3. Persepsi Orang Tua Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
Diketahui :
• Skor tertinggi = 4 x 11 = 44
• Skor terendah = 1 x 11 = 11
RUMUS :
No. Hitungan Skor Interpretasi 1. 81% x (60 – 15) + 15 = 51,45 52 – 60 Sangat positif 2. 66% x (60 – 15) + 15 = 44,70 45 – 51 Positif 3. 56% x (60 – 15) + 15 = 40,20 40 – 44 Netral 4. 46% x (60 – 15) + 15 = 35,70 36 -39 Negatif 5. < 36 < 36 Sangat negatif
No. Hitungan Skor Interpretasi 1. 81% x (32 – 8) + 8 = 27,44 27 – 32 Sangat positif 2. 66% x (32 – 8) + 8 = 23,84 24 – 26 Positif 3. 56% x (32 – 8) + 8 = 21,44 21 – 23 Netral 4. 46% x (32 – 8) + 8 = 19,04 19 – 20 Negatif 5. < 19 < 19 Sangat negatif
Skor = % x (skor tertinggi - skor terendah) + skor terendah
Skor = % x (skor tertinggi - skor terendah) + skor terendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Hasil Penilaian Persepsi Orang Tua Terhadap Pelaksanaan Ujian Nasional
No. Hitungan Skor Interpretasi 1. 81% x (44 – 11) + 11 = 37,73 38 – 44 Sangat positif 2. 66% x (44 – 11) + 11 = 32,78 33 – 37 Positif 3. 56% x (44 – 11) + 11 = 29,48 29 – 32 Netral 4. 46% x (44 – 11) + 11 = 26,18 26 – 28 Negatif 5. < 26 < 26 Sangat negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
HASIL UJIHASIL UJIHASIL UJIHASIL UJI NORMALITAS NORMALITAS NORMALITAS NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
HASIL UJI NORMALITAS PERSEPSI SISWA
TERHADAP PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
115
37.85
4.222
.080
.080
-.068
.859
.452
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
SISWA_A
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
65
36.83
5.334
.113
.059
-.113
.908
.381
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
SISWA_B
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
18
33.11
7.161
.161
.121
-.161
.681
.742
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
SISWA_C
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
115 65 18
37.85 36.83 33.11
4.222 5.334 7.161
.080 .113 .161
.080 .059 .121
-.068 -.113 -.161
.859 .908 .681
.452 .381 .742
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
SISWA_A SISWA_B SISWA_C
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
HASIL UJI NORMALITAS
PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
14
18.93
2.093
.228
.161
-.228
.853
.461
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
GURU_A
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
11
19.36
2.656
.203
.151
-.203
.674
.754
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
GURU_B
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
3
16.33
2.082
.292
.212
-.292
.506
.960
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
GURU_C
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
14 11 3
18.93 19.36 16.33
2.093 2.656 2.082
.228 .203 .292
.161 .151 .212
-.228 -.203 -.292
.853 .674 .506
.461 .754 .960
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
GURU_A GURU_B GURU_C
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
HASIL UJI NORMALITAS PERSEPSI ORANG TUA
TERHADAP PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
108
25.51
3.356
.132
.088
-.132
1.374
.046
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
ORTU_A
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
56
26.36
2.805
.150
.104
-.150
1.119
.164
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
ORTU_B
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
18
22.83
4.409
.160
.129
-.160
.678
.747
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
ORTU_C
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
108 56 18
25.51 26.36 22.83
3.356 2.805 4.409
.132 .150 .160
.088 .104 .129
-.132 -.150 -.160
1.374 1.119 .678
.046 .164 .747
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
ORTU_A ORTU_B ORTU_C
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
HASIL UJI HASIL UJI HASIL UJI HASIL UJI
HOMOGENITASHOMOGENITASHOMOGENITASHOMOGENITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
HASIL UJI HOMOGENITAS PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA
TERHADAP PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL
Oneway Test of Homogeneity of Variances
SISWA
5.272 2 195 .006
LeveneStatistic df1 df2 Sig.
Oneway
Test of Homogeneity of Variances
GURU
1.125 2 25 .340
LeveneStatistic df1 df2 Sig.
Oneway
Test of Homogeneity of Variances
ORTU
3.276 2 179 .040
LeveneStatistic df1 df2 Sig.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
HASILHASILHASILHASIL
PENGUJIAN PENGUJIAN PENGUJIAN PENGUJIAN
HIPOTESISHIPOTESISHIPOTESISHIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
HASIL UJI HIPOTESIS PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL
NPar Tests
Descriptive Statistics
198 37.09 5.079 20 48SISWAN Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Chi-Square Test Frequencies
SISWA
1 8.3 -7.33 8.3 -5.32 8.3 -6.31 8.3 -7.35 8.3 -3.34 8.3 -4.38 8.3 -.38 8.3 -.3
14 8.3 5.812 8.3 3.813 8.3 4.88 8.3 -.3
20 8.3 11.813 8.3 4.816 8.3 7.820 8.3 11.811 8.3 2.816 8.3 7.87 8.3 -1.38 8.3 -.33 8.3 -5.31 8.3 -7.33 8.3 -5.31 8.3 -7.3
198
202124262930313233343536373839404142434445464748Total
Observed N Expected N Residual
Test Statistics
104.06123
.000
Chi-Squarea
dfAsymp. Sig.
SISWA
0 cells (.0%) have expected frequencies less than5. The minimum expected cell frequency is 8.3.
a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
HASIL UJI HIPOTESIS PERSEPSI ORANG TUA
TERHADAP PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL NPar Tests
Descriptive Statistics
182 25.51 3.436 14 35N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
ORTU Chi-Square Test Frequencies
ORTU
2 9.1 -7.11 9.1 -8.12 9.1 -7.11 9.1 -8.13 9.1 -6.17 9.1 -2.17 9.1 -2.17 9.1 -2.1
11 9.1 1.919 9.1 9.917 9.1 7.935 9.1 25.918 9.1 8.919 9.1 9.919 9.1 9.9
7 9.1 -2.13 9.1 -6.12 9.1 -7.11 9.1 -8.11 9.1 -8.1
182
1415171819202122232425262728293031323435Total
Observed N Expected N Residual
Test Statistics
177.56019
.000
Chi-Squarea
dfAsymp. Sig.
ORTU
0 cells (.0%) have expected frequencies less than5. The minimum expected cell frequency is 9.1.
a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
HASIL UJI HIPOTESIS PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL
Oneway
Descriptives
GURU
14 18.93 2.093 .559 17.72 20.14 14 2211 19.36 2.656 .801 17.58 21.15 15 23
3 16.33 2.082 1.202 11.16 21.50 14 1828 18.82 2.420 .457 17.88 19.76 14 23
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound123Total
Upper Bound
95% Confidence Interval forMean
Minimum Maximum
Test of Homogeneity of Variances
GURU
1.125 2 25 .340
LeveneStatistic df1 df2 Sig.
ANOVA
GURU
21.966 2 10.983 2.017 .154136.141 25 5.446158.107 27
Between GroupsWithin GroupsTotal
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: GURU
-.44 .940 .889 -2.78 1.912.60 1.485 .208 -1.10 6.29
.44 .940 .889 -1.91 2.783.03 1.520 .135 -.76 6.82
-2.60 1.485 .208 -6.29 1.10-3.03 1.520 .135 -6.82 .76
-.44 .940 1.000 -2.85 1.982.60 1.485 .278 -1.21 6.40
.44 .940 1.000 -1.98 2.853.03 1.520 .172 -.87 6.93
-2.60 1.485 .278 -6.40 1.21-3.03 1.520 .172 -6.93 .87
(J) A_GURU231312231312
(I) A_GURU1
2
3
1
2
3
Tukey HSD
Bonferroni
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Homogeneous Subsets GURU
3 16.3314 18.9311 19.36
.081
A_GURU312Sig.
Tukey HSDa,bN 1
Subsetfor alpha
= .05
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.052.a.
The group sizes are unequal. The harmonic meanof the group sizes is used. Type I error levels arenot guaranteed.
b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI