perkembangan islam pada masa modern

22
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimulai dari abad ke-20 Islam kembali menampakkan kekuatannya dalam menata diri, menuju peradaban baru yang ditandai lahirnya gerakan pembaruan pemikiran. Walaupun pada awal perkembangan dunia Islam mulai masuk kedalam tahap kemundurannya. Akibat dari berbagai macam factor seperti terjadinya penjajahan Negara-negara Islam oleh bangsa-bangsa Barat seperti Inggris dan Perancis, ada pula factor merosotnya kejayaan Islam pada saat itu adalah cara fikir atau berpandang Bangsa Timur cenderung lebih masuk kedalam Pola Tradisional, sedangkan Negara-negara Barat mengembangkan ilmu-ilmu yang telah dicurinya dari pihak Islam dengan pola fikir yang Rasional. Proses pembaruan ini dipengaruhi oleh berbagai macam factor. 1.2 Permasalahan 1) Bagaimana kemunduran Umat Islam itu terjadi? 2) Bagaimana Perkembangan Islam pada masa modern itu? 3) Apa sajakah factor yang membuat kemunduran itu? 4) Bagaimana gerakan modernisasi Islam itu terjadi? 5) Siapa sajakah yang terlibat dalam gerakan pembaruan Islam? 6) Apa sajakah nilai positif dari timbulnya gerakan modernisasi tersebut? 1

Upload: fernalia-halim

Post on 22-Jun-2015

7.233 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perkembangan Islam Pada Masa Modern

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dimulai dari abad ke-20 Islam kembali menampakkan kekuatannya dalam menata diri,

menuju peradaban baru yang ditandai lahirnya gerakan pembaruan pemikiran. Walaupun pada

awal perkembangan dunia Islam mulai masuk kedalam tahap kemundurannya. Akibat dari

berbagai macam factor seperti terjadinya penjajahan Negara-negara Islam oleh bangsa-bangsa

Barat seperti Inggris dan Perancis, ada pula factor merosotnya kejayaan Islam pada saat itu

adalah cara fikir atau berpandang Bangsa Timur cenderung lebih masuk kedalam Pola

Tradisional, sedangkan Negara-negara Barat mengembangkan ilmu-ilmu yang telah dicurinya

dari pihak Islam dengan pola fikir yang Rasional. Proses pembaruan ini dipengaruhi oleh

berbagai macam factor.

1.2 Permasalahan

1) Bagaimana kemunduran Umat Islam itu terjadi?

2) Bagaimana Perkembangan Islam pada masa modern itu?

3) Apa sajakah factor yang membuat kemunduran itu?

4) Bagaimana gerakan modernisasi Islam itu terjadi?

5) Siapa sajakah yang terlibat dalam gerakan pembaruan Islam?

6) Apa sajakah nilai positif dari timbulnya gerakan modernisasi tersebut?

7) Apa sajakah dampak yang terjadi akibat dari gerakan Modernisasi di Indonesia?

1.3 Tujuan

Dalam pembuatan makalah ini, adapun tujuan-tujuannya yaitu: agar memudahkan kita

sebagai penyusun maupun pembaca memahami materi-materi yang menyangkut tentang hal-

hal yang ada dalam karya ilmiah ini. Mempermudah bagi semua khusunya kami dalam

pembelajaran materi-materi ini.

1

Page 2: Perkembangan Islam Pada Masa Modern

1.4 Metode

Dalam Makalah ini, kami sebagai penyusun menggunakan metode observasi dan

pembrowsingan yang menyangkut hal-hal di dalam makalah ini.

1.5 Kegunaan

Kami sebagai penyusun mengharapkan makalah ini dapat menjadi sebuah subjek materi

pembelajaran yang dapat mempermudah para siswa khususnya kami sebagai penyusun, untuk

memahami materi-materi yang sesuai dengan pembahasan makalah.

2

Page 3: Perkembangan Islam Pada Masa Modern

BAB 2 PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN

Perkembangan Islam pada masa Modern adalah perkembangan Islam yang timbul pada

periode sejarah Islam yang memiliki tujuan, yakni membawa Islam kepada kemajuan, baik

dalam ilmu pengetahuan maupun kebudayaan. Perkembangan Islam dalam sejarah mengalami

fase kemajuan dan kemundurannya.

A. Kemunduran Umat Islam

Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar 1250 M-1500 M.

Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang pendidikan Islam. Di dalam

pendidikan Islam kemunduran itu sebagian besar diyakini berasal dari perkembangannya secara

meluas dengan pola pemikiran yang tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya

kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa

ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Di saat

umat Islam mengalami kemunduran, di dunia Eropa malah sebaliknya mengalami kebangkitan

mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.

Ilmu pengetahuan dan filsafat tumbuh dengan subur ditempat-tempat orang Eropa. Akibatnya

bila pola fikir tradisional yang berkembang di dunia Islam terus tertanam dan tumbuh subur,

maka ditempat mereka di Eropa pola pemikiran Rasionallah yang didasakan pada filsafat

Rasionalnya Ibu Rusyd yang memacu kebangkitan mereka melalui gerakan-gerakan

kebangkitan. Hal ini penyebab beralihnya secara drastis pusat pendidikan dari dunia Islam ke

Eropa.

“Inggris pertama kali menguasai India karena pesaing itu Perancis berusaha memutus komunikasi antara Inggris di barat dan India Timur. Oleh karena itu pintu gerbang ke India, yaitu Mesir harus berada di wilayah kekuasaannya. Untuk maksud tersebut, Mesir ditaklukan Perancis pada 1798 M. Jatuhnya wilayah Islam ketangan Barat menandai kemunduran umat Islam.”(1)

3

1Badri Yatim, 2004 : 169-170

Page 4: Perkembangan Islam Pada Masa Modern

Hal itu merupakan salah satu factor kemunduran umat Islam. Dimana Negara-negara

pesaing di Eropa memanfaatkan Negara-negara Islam sebagai Negara kekuasaan mereka.

Seperti halnya Inggris dan Perancis, Negara pesaing Eropa yang bersaing untuk menguasai

Negara-negara lain sebagai kepentingannya sendiri. Perancis sebagai Negara pesaing Inggris

pada saat itu berusaha memutus komunikasi antara Inggris yang berada di Barat dan India yang

berada di Tumur. Akibat dari pemutusan komuniksai antara Inggris dan India, maka perjalanan

Inggis untuk sampai ke India haruslah melalui Mesir. Oleh karena itu pintu gerbang ke India

melalui Mesir dikuasai oleh Perancis, dan hal ini merupakan bentuk kemunduran Islam.

Tercatat beberapa nama ulama besar yang berperan sebagai pembaharu bidang

pendidikan Islam yang muncul di Timur Tengah, seperti Muhammad Ali Pasya, Jamaluddin Al-

Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha dari Mesir dan sebagainya. Pada masa kemunduran

Islam abad 13-18, segala warisan filsafat dan ilmu pengetahuan diperoleh Eropa dari Islam,

ketika umat Islam larut dalam kegemilangan sehingga tidak memperhatikan lagi pendidikan,

maka Eropa tampil mencuri ilmu pengetahuan dan belajar dari Islam. Eropa kemudian bangkit

dan Islam mulai dijajah dan mengalami kemunduran. Hampir seluruh wilayah dunia Islam

dijajah oleh Bangsa Eropa.

Dengan peran Eropa yang mengambil ilmu pengeahuan Islam pada saat itu. Mulailah

pembaharuan mengenai ilmu pengetahuan Eropa, penemuan-penemuan baru di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi muncul d Eropa. Misalnya dalam bidang Mesin, Radio, Listrik dan

lain sebagainya. Kini giliran bangsa Baratlah yang menunjukkan keterampilannya sehingga

membuat bangsa Timut terpukau dan terbius akan kemajuan bangsa Barat.

Kesadaran akan kelemahan dan ketertinggalan kaum muslimin dari Bangsa Eropa telah

timbul mulai abad ke 11 sampai ke 17 Masehi. Sebenarnya pembaruan dan perkembangan ilmu

pengetahuan telah dimulai sejak periode pertengahan, terutama pada masa kerajaan usmani.

Pada abad ke-17, mulai terjadi kemunduran khusunya ditandai oleh kekalahan-kekalahan yang

dialami melalui peperangan melawan negara-negara Eropa. Peristiwa tersebut diawali dengan

terpukul mundurnya tentara usmani ketika dikirm untuk menguasai wina pada tahun 1683.

4

Page 5: Perkembangan Islam Pada Masa Modern

kerajaan usmani menyerahkan Hungaria kepada Austria, daerah Podolia kepada Polandia, dan

Azov kepada Rusia dengan perjanjian Carlowiz yang ditandatangani tahun 1699.

Beberapa Negara dan wilayah Islam yang dijajah oleh Negara Barat

NO. NAMA NEGARA/WILAYAH NEGARA PENJAJAH TAHUN

1. Kerajaan Islam Malaka Portugis 1511

2. Indonesia Belanda 1602-1942

3. Mesir Perancis 1789-1802

4. Oman Inggris 1802

5. Qatar Inggris 1802

6. Aljazair Perancis 1830-1857

7. Kaukasia Rusia 1834-1859

8. Aden (Yaman) Inggris 1839

9. Kerajaan Mugal Inggris 1857

10. Bukhara Rusia 1866

11. Samarkand Rusia 1866

12. Uzbekistan Rusia 1866

13. Tunisia Perancis 1891-1899

14. Mesir Inggris 1882

15. Eritrea Italia 1885-1890

16. Senegal Perancis 1890

17. Nigeria Perancis 1891-1899

18. Pantai GAding Perancis 1891-1899

19. Sudan Inggris 1898

20. Balukistan Inggris 1906

21. Chad Perancis 1900

22. Tripoli (libya) Italia 1912-1913

23. Syerenia Italia 1912-1913

24. Maroko Perancis & Spanyol 1912

25. Kuwait Inggris 1914

5

Page 6: Perkembangan Islam Pada Masa Modern

26. Irak Inggris 1920

27. Syiria Perancis 1920

28. Libanon Perancis 1851

29. Kesultanan Sulu (Filipina) Spanyol 1851

30. Kesultanan Mindanao (Filipina) Spanyol 1851

B. Gerakan Modernisasi Islam (tajdid)

Tajdid adalah konsep yang ada dalam Islam, tidak di Barat. Secara lughawi (bahasa)

tajdid memiliki beragam arti; sesuatu yang baru, kembali, menggali dan memotong. Secara

ringkas arti tersebut memberi tiga penjelasan. Pertama, bahwa sesuatu yang diperbaruhi itu

telah ada permulaannya dan telah dikenal, bahwa sesuatu yang telah berlalu beberapa waktu

kemudian usang atau rusak, sesuatu itu telah dikembalikan kepada keadaan semuala agar tidak

rusak.

Arti tersebut berkait dengan mana istilahnya. Secara global dapat didefinisikan bahwa

pembaharuan adalah pembentukan kembali, yakni pengembaliannya pada asal mula. Sebab

pada mulanya agama pada mualanya telah sempurna. Kemudian mengalami distorsi. Maka

usaha pengembalian, atau pemulihan itulah namanya tajdid. Oleh sebab itu, pembaharuan

bukanlah membuat sesuatu yang baru, akan tetapi ‘memotong’ penyimpangan, pemulihan

konsep untuk dikembalikan agar sesuai dengan ajaran al-Qur’an dan Hadis (Aunul Ma’bud

Syarh Sunan Abu Dawud Juz 11). Dalam penjelasan tersebut disebutkan bahwa pembaharuan

berarti penghidupan kembali setelah ajaran itu terdistorsi atau terhapus dan hilang.

Dimulai dari abad ke-19 Islam kembali menampakkan kekuatannya dalam menata diri,

menuju peradaban baru yang ditandai lahirnya gerakan pembaharuan pemikiran. Proses

gerakan pembaharuan ini muncul dipengaruhi oleh dua hal berikut.

1) Munculnya kesadaran dikalangan para ulama Islam bahwa ajaran Islam telah banyak

dipengaruhi berbagai tradisi dan ajaran yang asing sehingga terjadi sikretisme (upaya

untuk penyesuaian pertentangan perbedaan kepercayaan, sementara sering dalam

praktek berbagai aliran berpikir. Istilah ini bisa mengacu kepada upaya untuk bergabung

6

Page 7: Perkembangan Islam Pada Masa Modern

dan melakukan sebuah analogi atas beberapa ciri-ciri tradisi, terutama dalam teologi

dan mitologi agama, dan dengan demikian menegaskan sebuah kesatuan pendekatan

yang melandasi memungkinkan untuk berlaku inklusif pada agama lain.) seperti bid’ah,

tahayul, dan khurafat. Hal tersebut dipandang sebagai penyebab kemandegan dan

kemunduran bagi dunia Islam. Oleh karena itu, untuk mengikis dan menghilangkan

pengaruhnya, umat Islam harus menyadari akan tanggung jawabnya sebagai khalifah

ALLAH di muka bumi.

2) Persentuhan dunia barat yang saat ini sudah maju dengan para pemimpin dan ulama

Islam, telah memacu serta mendorong mereka untuk berfikir maju dan kritis dalam

menata kehidupan modern yang lebih baik sehingga tercipta balance of power. Sejalan

dengan itu, terjadi pengiriman para pelajar Islam dari berbagai ilmu pengetahuan ke

dunia Barat sehingga menambah pengetahuan dan mempertajam analisis pemikiran

mereka untuk maju.

Gerakan pembaruan pemikiran Islam dipelopori oleh Muhammad Ibn Abdul Wahab

(1703-1787 M) di Arab Saudi. Gerakan ini disebut dan dikenal dengan gerakan Wahabiyah.

Kemudian, disusul dengan munculnya Syeh Waliyullah (1703-1762) di India dan gerakan

Sanusiyah di Afrika Utara yang dipimpin oleh Said Muhammad Sanusi dari Aljazair.

Gerakan Wahabiyah dan gerakan Sanusiyah disambut dengan baik dan didukung oleh

pemikir dan ulama Islam, yaitu Jamaludin Al-Afgani (1839-1897). Gerakan pembaruan

pemikiran yang dipelopori oleh Jamaludin al-Afgani dilandasi oleh semangat kebersamaan dan

penghindaran konflik, serta perselisihan untuk kemajuan. Hal tersebut mendapat sambutan

hangat yang selanjutnya menumbuhkan semangat Nasionalisme dalam Islam. Karena

kepeloporannya tersebut, Jamaludin Al-Afgani disebut sebagai Bapak Nasionalisme Islam.

Semangat pan Islamisme terus bergulir dengan pesat sehingga membangkitkan

semangat Negara-negara seperti Arab, Mesir, Syiria, Lebanon, Irak, dan Bahrain untuk bersatu

padu dalam satu wadah organisasi Liga Arab. Mereka bertekad untuk memerdekakan negerinya

dan mendirikan Negara kesatuan Arab. Usaha dan perjuangan yang gigih akhirnya

membuahkan hasil dengan berdirinya Liga Arab pada Tanggal 12 Maret 1945.

7

Page 8: Perkembangan Islam Pada Masa Modern

Di India, Gerakan pan-islamisme dipelopori oleh Sayid Ahmad Khan (1817-1998).

Gerakan ini mengkristal pada masa Muhammad Iqbal (1876-1938) dan Muhammad Ali Jinnah

(1876-1948). Gerakan pan-Islamisme di India berusaha menumbuhkan semangat nasionalisme

dan menyadarkan umat Islam akan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara dan sebagai

umat yang harus bangkit dan maju menuju kemajuan yang lebih baik.

Dalam membuka mata kaum muslimin akan kelemahan dan keterbelakangannya,

sehingga akhirnya timbul berbagai macam usaha pembaharuan dalam segala bidang kehidupan,

untuk mengejar ketertinggalan dan keterbelakangan, termasuk usaha-usaha dibidang

pendidikan.

Kebangkitan kembali umat Islam khususnya bidang pendidikan Islam adalah dalam rangka

untuk pemurnian kembali ajaran-ajaran Islam dengan pelopor-pelopor di berbagai daerah

masing-masing. Adapun mereka mengemukakan opini kebangkitan dengan mengacu kepada

tema yang sama yaitu adalah :

a) Mengembalikan ajaran Islam kepada unsur-unsur aslinya, dengan bersumberkan kepada

Al-Qur’an, Hadist dan membuang segala bid’ah (perkara yang diada-adakan dalam

agama), khurafat (berbagi cerita bohong, kepercayaan yang khayal), tahayul (sama

dengan Khufarat), dan mistik.

b) Menyatakan dan membuka kembali pintu ijtihad setelah beberapa abad dinyatakan

ditutup.

Dengan memperhatikan berbagai macam sebab kelemahan dan kemunduran umat

Islam sebagaimana nampak pada masa sebelumnya, dan dengan memperhatikan sebab-sebab

kemajuan dan kekuatan yang dialami oleh Bangsa Eropa, maka pada garis besarnya terjadi tiga

pola pemikiran pembaharuan pendidikan Islam. Ketiga pola tersebut adalah :

1) Pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada pendidikan modern di Barat.

Mereka berpandangan, pada dasarnya kekuatan dan kesejahteraan yang dialami Barat

adalah hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang mereka capai.

Golongan ini berpendapat bahwa apa yang dicapai oleh Barat sekarang ini merupakan

pengembangan dari ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang pernah berkembang di dunia

8

Page 9: Perkembangan Islam Pada Masa Modern

Islam. Maka untuk mengembalikan kekuatan dan kejayaan umat Islam, sumber kekuatan itu

harus dikuasai kembali. Cara pengembalian itu tidak lain adalah melalui pendidikan, karena

pola pendidikan Barat dipandang sukses dan efektif, maka harus meniru pola Barat yang

sukses itu. Pembaharuan pendidikan dengan pola Barat, mulai timbul di Turki Utsmani akhir

abad ke 11 H / 17 M setelah mengalami kalah perang dengan berbagai negara Eropa Timur

pada masa itu.

Pada dasarnya, mereka (golongan ini) berpandangan bahwa pola pendidikan Islam harus

meniru pola Barat dan yang dikembangkan oleh Barat, sehingga pendidikan Islam bisa

setara dengan pendidikan mereka.

2) Golongan yang berorientasi pada sumber Islam yang murni.

Mereka berpendapat bahwa sesungguhnya Islam itu sendiri merupakan sumber dari

kemajuan dan perkembangan peradaban Ilmu Pengetahuan modern. Dalam hal ini Islam

telah membuktikannya. Sebab-sebab kelemahan umat Islam meurut mereka adalah karena

tidak lagi melaksanakan ajaran Agama Islam sebagaimana mestinya. Ajaran Islam yang

sudah tidak murni lagi digunakan untuk sumber kemajuan dan kekuatan. Pola ini dilakukan

oleh Muhammad bin Abdul Wahab, Jamaluddin Al-Afghani, dan Muhammad Abduh.

Menurut Jamaluddin Al-Afghani, kemunduran umat Islam bukanlah karena Islam,

sebagaimana dianggap oleh kebanyakan orang karena tidak sesuai dengan perubahan

zaman dan kondisi baru. Umat Islam mundur, karena telah meninggalkan ajaran-ajaran

Islam yang sebenarnya dan mengikuti ajaran yang datang dari luar lagi asing bagi Islam.

Ajaran Islam sebenarnya hanya tinggal dalam ucapan dan diatas kertas. Jadi, umat Islam

harus kembali kepada ajaran Islam murni yang tidak terkontaminasi oleh ajaran dan paham

asing. Kalau manusia berpedoman kepada agama, ia tidak sesat untuk selama-lamanya.

3) Usaha yang berorientasi kepada Nasionalisme.

Golongan ini melihat di Barat rasa Nasionalisme ini timbul bersamaan dengan

berkembangnya pola kehidupan modern sehingga mengalami kemajuan yang menimbulkan

kekuatan politik yang berdiri sendiri. Keadaan ini pada umumnya mendorong Bangsa timur

dan bangsa terjajah lainnya untuk mengembangkan nasionalisme mereka masing-masing.

9

Page 10: Perkembangan Islam Pada Masa Modern

Golongan ini berusaha memperbaiki kehidupan umat Islam dengan memperhatikan situasi

dan kondisi objektif umat Islam yang bersangkutan. Dalam usaha mereka bukan semata

mengambil unsur-unsur budaya Barat yang sudah maju, tetapi juga mengambil unsur dari

budaya warisan bangsa yang bersangkutan. Ide kebangsaan inilah yang akhirnya

menimbulkan timbulnya usaha merebut kemerdekaan dan mendirikan pemerintahan

sendiri dikalangan pemeluk Islam. Sebagai akibat dari pembaharuan dan kebangkitan

kembali pendidikan ini terdapat kecendrungan dualisme sistem pendidikan kebanyakan

negara tersebut, yaitu sistem pendidikan modern dan sistem pendidikan tradisional.

C. Nilai Positif Gerakan Modernisasi Islam

Nilai Positif dari adanya Gerakan Modernisasi Islam adalah sebagai berikut:

1) NILAI PERSATUAN, mempunyai nilai dasar untuk menjalin persatuan dan kesatuan

umat Islam yang selama ini terpecah karena perbedaan paham dan aliran.

2) NILAI SOLIDARITAS, mengandung nilai ukhuwah Islamiyah yaitu persaudaraan

berdasarkan rasa senasib seperjuangan untuk membela Islam dalam suka dan duka.

3) NILAI PEMBARUAN, nilai-nilai tajdid yang meliputi aspek agama yang bebas dari

takhayul, bidah, khurafat, aspek ekonomi, dan aspek politik.

4) NILAI JIHAD, mengandung nilai perjuangan kerena ingin menemukan kembali ajaran

Islam yg penuh dgn dinamika perjuangan.

5) NILAI KEMERDEKAAN, mengandung nilai kemerdekaan terutama kemerdekaan

berpikir.

D. Pengaruh Modernisasi Islam terhadap Perkembangan Islam di Indonesia

Dengan adanya gerakan pembaruan yang dipelopori oleh Jamaludin al-Afgani di Timur

Tengah, telah membawa dampak yang baik atau positif dalam perkembangan islam di

Indonesia.

Gerakan pembaruan di Indonesia diawali dengan gerakan pembaruan oemikiran dalam

bidang pendidikan di Minangkabau. Selanjutnya gerakan tersebut berkembang dalam bentuk

lahirnya organisasi kemasyarakatan Islam antara lain Sarekat Dagang Islam (SDI) di Solo pada

10

Page 11: Perkembangan Islam Pada Masa Modern

1909. Perserikatan Ulama Islam Indonesia di Majalengka pada tahun 1911, Muhammadiyah di

Jogjakarta pada tahun 1912, Pesis di Bandung pada 1920, Nahdatul Ulama di Jombang pada

1930, Al-Jamiatul Wasliyah di Medan pada 1930, dan Persatuan Muslimin Indonesia di Medan

pada 1932.

Pengaruhnya perkembangan Islam bagi umat Islam di Indoensia anatara lain sebagai

berikut.

1) Bidang Akidah : gerakan ini berusaha melakuakan pembaruan karena banyak paham yg

tidak sesuai dgn ajaran Islam, anatara lain paham fatalisme, masuknya budaya syirik,

takhayul, bidah, dan khurafat ke dalam ajaran Islam.

2) Bidang Politik : melakukan pembaruan dgn tujuan membebaskan wilayah INA dari

cengkraman penjajahan Belanda.

3) Bidang Pendidikan : melakukan pembaruan dgn cara melakukan perubahan kurikulum

pendidikan dan memadukan pendidikan modern.

4) Bidang Ekonomi : melakukan pembaruan dengan tujuan untuk menyaingi perdagangan

orang-orang nonpribumi yang menguasai ekonomi INA pada masa penjajahan.

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

11

Page 12: Perkembangan Islam Pada Masa Modern

Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar 1250 M-1500 M.

Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang pendidikan Islam. Di dalam

pendidikan Islam kemunduran itu sebagian besar diyakini berasal dari perkembangannya secara

meluas dengan pola pemikiran yang tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya

kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa

ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Di saat

umat Islam mengalami kemunduran, di dunia Eropa malah sebaliknya mengalami kebangkitan

mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.

Ilmu pengetahuan dan filsafat tumbuh dengan subur ditempat-tempat orang Eropa. Akibatnya

bila pola fikir tradisional yang berkembang di dunia Islam terus tertanam dan tumbuh subur,

maka ditempat mereka di Eropa pola pemikiran Rasionallah yang didasakan pada filsafat

Rasionalnya Ibu Rusyd yang memacu kebangkitan mereka melalui gerakan-gerakan

kebangkitan. Hal ini penyebab beralihnya secara drastis pusat pendidikan dari dunia Islam ke

Eropa.

Hal itu merupakan salah satu factor kemunduran umat Islam. Dimana Negara-negara

pesaing di Eropa memanfaatkan Negara-negara Islam sebagai Negara kekuasaan mereka.

Seperti halnya Inggris dan Perancis, Negara pesaing Eropa yang bersaing untuk menguasai

Negara-negara lain sebagai kepentingannya sendiri. Perancis sebagai Negara pesaing Inggris

pada saat itu berusaha memutus komunikasi antara Inggris yang berada di Barat dan India yang

berada di Tumur. Akibat dari pemutusan komuniksai antara Inggris dan India, maka perjalanan

Inggis untuk sampai ke India haruslah melalui Mesir. Oleh karena itu pintu gerbang ke India

melalui Mesir dikuasai oleh Perancis, dan hal ini merupakan bentuk kemunduran Islam.

Penyebab kemunduran umat Islam adalah :

a) Adanya perubahan sistem pemerintahan Islam, yaitu dari system kekhalifahan

menjadi sistem kerajaan.

b) Adanya pertentangan golongan Syiah dengan Suni, aliran Muktazilah dengan aliran

Asy’ariah, kaum sufi dengan kaum syariah.

c) Masuknya adat istiadat dan ajaran-ajaran bukian Islam ke dalam keyakinan Islam,

sehingga memunculkan khufarat, bidah, dan takhayul.

12

Page 13: Perkembangan Islam Pada Masa Modern

d) Adanya keyakinan umat Islam bahwa pintu Ijtihad telah tertutup.

Dimulai dari abad ke-19 Islam kembali menampakkan kekuatannya dalam menata diri,

menuju peradaban baru yang ditandai lahirnya gerakan pembaharuan pemikiran. Proses

gerakan pembaharuan ini muncul dipengaruhi oleh dua hal berikut.

1) Munculnya kesadaran dikalangan para ulama Islam bahwa ajaran Islam telah banyak

dipengaruhi berbagai tradisi dan ajaran yang asing sehingga terjadi sikretisme (upaya

untuk penyesuaian pertentangan perbedaan kepercayaan, sementara sering dalam

praktek berbagai aliran berpikir. Istilah ini bisa mengacu kepada upaya untuk bergabung

dan melakukan sebuah analogi atas beberapa ciri-ciri tradisi, terutama dalam teologi

dan mitologi agama, dan dengan demikian menegaskan sebuah kesatuan pendekatan

yang melandasi memungkinkan untuk berlaku inklusif pada agama lain.) seperti bid’ah,

tahayul, dan khurafat. Hal tersebut dipandang sebagai penyebab kemandegan dan

kemunduran bagi dunia Islam. Oleh karena itu, untuk mengikis dan menghilangkan

pengaruhnya, umat Islam harus menyadari akan tanggung jawabnya sebagai khalifah

ALLAH di muka bumi.

2) Persentuhan dunia barat yang saat ini sudah maju dengan para pemimpin dan ulama

Islam, telah memacu serta mendorong mereka untuk berfikir maju dan kritis dalam

menata kehidupan modern yang lebih baik sehingga tercipta balance of power. Sejalan

dengan itu, terjadi pengiriman para pelajar Islam dari berbagai ilmu pengetahuan ke

dunia Barat sehingga menambah pengetahuan dan mempertajam analisis pemikiran

mereka untuk maju.

Nilai Positif dari adanya Gerakan Modernisasi Islam adalah sebagai berikut:

1) NILAI PERSATUAN, mempunyai nilai dasar untuk menjalin persatuan dan kesatuan

umat Islam yang selama ini terpecah karena perbedaan paham dan aliran.

13

Page 14: Perkembangan Islam Pada Masa Modern

2) NILAI SOLIDARITAS, mengandung nilai ukhuwah Islamiyah yaitu persaudaraan

berdasarkan rasa senasib seperjuangan untuk membela Islam dalam suka dan duka.

3) NILAI PEMBARUAN, nilai-nilai tajdid yang meliputi aspek agama yang bebas dari

takhayul, bidah, khurafat, aspek ekonomi, dan aspek politik.

4) NILAI JIHAD, mengandung nilai perjuangan kerena ingin menemukan kembali ajaran

Islam yg penuh dgn dinamika perjuangan.

5) NILAI KEMERDEKAAN, mengandung nilai kemerdekaan terutama kemerdekaan

berpikir.

Pengaruhnya perkembangan Islam bagi umat Islam di Indoensia anatara lain sebagai

berikut.

5) Bidang Akidah : gerakan ini berusaha melakuakan pembaruan karena banyak paham yg

tidak sesuai dgn ajaran Islam, anatara lain paham fatalisme, masuknya budaya syirik,

takhayul, bidah, dan khurafat ke dalam ajaran Islam.

6) Bidang Politik : melakukan pembaruan dgn tujuan membebaskan wilayah INA dari

cengkraman penjajahan Belanda.

7) Bidang Pendidikan : melakukan pembaruan dgn cara melakukan perubahan kurikulum

pendidikan dan memadukan pendidikan modern.

8) Bidang Ekonomi : melakukan pembaruan dengan tujuan untuk menyaingi perdagangan

orang-orang nonpribumi yang menguasai ekonomi INA pada masa penjajahan.

DAFTAR PUSTAKA

14

Page 15: Perkembangan Islam Pada Masa Modern

Ilmy, Bachrul. 2004. Pendidikan Agama Islam untuk SMA Kelas II (Kelas XI). Bandung:

Grafindo Media Pratama.

Ilmy, Bachrul. 2008. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas

XI. Bandung: Grafindo Media Pratama.

http://hbis.wordpress.com/2008/12/16/perkembangan-islam-pada-masa-modern/

http://nanpunya.wordpress.com/2009/06/01/perkembangan-islam-abad-modern/

http://spupe07.wordpress.com/2010/01/09/islam-pada-masa-pembaharuan-modern/

http://iklanz.com/news-perkembangan-modernisasi-islam/

http://id.wikipedia.org/wiki/Tajdid

15