perencanaan jaringan serat optik kota bogor...

6
PERENCANAAN JARINGAN 0 SERAT OPTIK KOTA BOGOR Imam Ahmad Trinugroho Budi Setiawan Hal.OJ PENGARUH KEBIJAKAN 0 DIVIDEN, STRUKTUR MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA NILAI PERUSAHAAN Cicilia Erly lstia Adilah Layung Santini Hal. 05 ANALISIS PENGGUNAAN 0 UANG ELEKTRONIK ( KARTU FLAZZBCA)DIKALANGAN MASYARAKAT Ranti Putri Pratiwi l Hal. 10 I , T~ ENGARUH ANALISIS ~S10 O TERHADAP AARGASAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEi lm1awati Wijaya Mutia Ningrum Hal. 13 ANALISIS KEBUTUHAN DAN 0 KETERSEDIAAN AIR PDAM KABUPATEN INDRAMAYU SAM PAI TAHUN 2030 Gita Rakhmawati Heri Supraplo Hal. 17 ANALISIS PENYEBARAN 0 BERJTA HOAX DI INDONESIA M. R avii MllfWan Ahyad Hal. 22

Upload: others

Post on 13-Nov-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERENCANAAN JARINGAN SERAT OPTIK KOTA BOGOR …cicilia_el.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files...PENDAHULUAN Perusahaan didirikan berdasarkan dengan tujuan yang jelas dari pihak

PERENCANAAN JARINGAN 0 SERAT OPTIK KOTA BOGOR

Imam Ahmad Trinugroho Budi Setiawan

Hal.OJ

PENGARUH KEBIJAKAN 0 DIVIDEN, STRUKTUR MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN

PADA NILAI PERUSAHAAN Cicilia Erly lstia

Adilah Layung Santini Hal. 05

ANALISIS PENGGUNAAN 0 UANG ELEKTRONIK ( KARTU FLAZZBCA)DIKALANGAN

MASYARAKAT Ranti Putri Pratiwi

l Hal. 10

~ I , T~ ENGARUH ANALISIS ~S10 O

TERHADAP AARGASAHAM PADA PERUSAHAAN

FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEi

lm1awati Wijaya Mutia Ningrum

Hal. 13

ANALISIS KEBUTUHAN DAN 0 KETERSEDIAAN AIR PDAM

KABUPATEN INDRAMAYU SAM PAI TAHUN 2030

Gita Rakhmawati Heri Supraplo

Hal. 17

ANALISIS PENYEBARAN 0 BERJTA HOAX DI INDONESIA

M. Ravii MllfWan Ahyad

Hal. 22

Page 2: PERENCANAAN JARINGAN SERAT OPTIK KOTA BOGOR …cicilia_el.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files...PENDAHULUAN Perusahaan didirikan berdasarkan dengan tujuan yang jelas dari pihak

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN STRUKTUR MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN

PADA NILAI PERUSAHAAN ABSTRAK

Pencapaian nilai perusahaan memaksimumkan tingkut kemakmur saham ha/ ini dapat menarik para pemegang saham unt-uk menarwmuk~,~~~~~~11

~ p~da perusahaan.Beberapafaktor yang dapat mempengaruhi nl/a/ I y ~1~ntara~ya kebijakan dividen ,. s_truktur modal dan ukuran perusalwu~t;usal/~'un rm bertu.,uan untuk me11ga11a/rs1s pengaruh variabel kebijakan divid . er k~Ull modal dan ukuranperusahaan secara simu/tan dan parsial terhadap n'/ ~11

' 5 ru, ur

gd' ku d .,. b' , Q p 1 • 1.. . . 1 aiperusa raan yan 111 r engan , o 111 s . opu a~, pene 1Nan 1111 yaitu peru.mhaan Perusalwan sektor

1manufaktukr yatngk t~krdpaftar ~1 lndeks

1!,Q45 tahun aa10 _ 2016.Pemi/ihan

s~mpe mengguna an e m urpos1ve Samp mg de11gan kriteria tertentu selringga d1peroleh sampel sebanyak. 8 _perusahaan.Pengolahan serta pengujian data menggun~~an software Stahst1ca/ Product and Service SoluHon (SPSS) v r · 22.o_A~alrs1s dat~ menggu_nakan analisis regresi linier berganda.Hasi/ penelit~a~'; stahshk memberrkan bukh, bahwa secara parsial kebijakan dividen struktur mod I dan ukuran perusahaan berpengaruh pada nilai perusahaan. ' a

Kata kunci: Kebijakan Div/den, Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Nilai Perusahaan.

PENDAHULUAN

Perusahaan didirikan berdasarkan dengan tujuan yang jelas dari pihak manajemen perusahaan. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui pening­katan nilai perusahaan. Pencapaian nilai perusahaan yang tinggi tersebut dimaksudkan guna memaksimumkan tingkat kemakmuran pemegang saham. Pencapaian kedua hal

1ini pada akhirpya

akan menarik para pemegang saham untuk menanamkan dananya pada perusahaan (Haruman, 2008). Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Bringham and Gapensi, 2006). Harga pasar saham adalah harga yang bersedia dibayarkan oleh calon investor apabila ia ingin memiliki saham suatu perusahaan, sehingga harga saham merupakan harga yang dapat dijadikan sebagai proksi nilai perusahaan (Hasnawati, 2005). Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi.

Beberapa faktor yang dapat mempe­ngaruhi nilai perusahaan diantaranya kebijakan dividen, struktur modal dan ukuran perusahaan. Kebijakan dividen berhubungan dengan berapa banyak keuntungan yang akan diperoleh pemegang saham. Keuntungan yang akan diperoleh pemegang saham ini akan menentukan kesejaterahaan para pemegang saham yang merupakan tujuan perusahaan. Semakin besar dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, maka kinerja emiten atau perusahaan akan dianggap semakin baik dan pada akhirnya perusahaan yang memiliki kinerja yang baik dianggap menguntungkan dan tentunya nilai perusahaan s_emakin baik (Noerirawan dan Mu1d , 2012) .

Hal lain yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah ukuran perusahaan yang biasanya dilihat berdasarkan total aktiva yang digunakan oleh investor untuk pertimbangan berinvestasi. Semakin tinggi nilai aktiva maka investor menilai ada kepastian perusahaan dimasa depan sehingga membuat pihak investor bersedia membeli saham perusahaan tersebut secara optimis untuk bisa mendapatkan laba yang diharapkan. Investor akan tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan yang~emiliki aktiva besar, ha! itu dapat dido ng oleh adanya jaminan kepastian oper i dan prospek bisnis masa depan yang lebih baik, dan respon dari preferensi investor tersebut mencerminkan dari peningkatan harga saham. (Pratiwi, 2011 dalam Bernandhi dan Muid, 2014).Ukuran perusahaan yang besar memudahkan perusahaan dalam masalah pendanaan.Perusahaan umumnya memiliki fleksibilitas dan aksebilitas yang tinggi dalam masalah pendanaan melalui pasar modal.Kemudahan ini bisa ditangkap sebagai informasi yang baik. Ukuran perusahaan yang besar dan tumbuh bisa mereflesikan tingkat profit mendatang (Michell Suharli,2006). Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan transformasi logaritma natural dari total aktiva.

Melihat penelitian terbaru tahun -tahun sebelumnya mengenai kebijakan dividen pada nilai perusahaan.Penelitian Kusumaningrum dan Rahardjo (2013) menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif pada nilai perusahaan.Sejalan dengan Noerirawan dan Muid (2012) menyatakan kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan menurut Modigliani dan Miller (1958) kebijakan dividen tidak relevan terhadap nilai perusahaan yang sejalan dengan penelitian Bernandhi dan Muid (2014) kebijakan dividen tidak berpengaruh pada nilai perusahaan dan Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011) menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

UG JumaJ Vol. 12 No. 02 • Februari 2018

1Clcllla £rly lltla,• 1Adllah Layung Santini

Jurusan Akuntansi, Pakulta., Ekonomi,

Univcrsitas Gunadanna cici I ia _ [email protected]

Fokus pada penelitian ini adalab perusaha~n sektor manufaktur yang terdaftar d1 lndeks LQ45 selama 5 periode yaitu tahun 2010 sampai dengan tahun 2016.Perusahaan sektor manufaktur dipilih sebagai objek yang ideal pada penelitian ini karena merupakan perusahaan yang banyak berkembang di Indonesia dan tersaji data laporan keuangan publikasi yang dapat diakses setiap saat.Indeks LQ45 dipilih karena mengklasifikasikan saham berdasarkan 45 saham yang paling likuid transaksinya dari seluruh saham yang terdaftar di bursa efek lndonesia.Penentuan saham yang masuk 45 saham yang paling likuid dievaluasi setiap 6 bulan. Sehingga dimungkinkan dalam suatu periode tertentu saham X dapat keluar dan sebaliknya saham Y yang tidak masuk klasifikasi saham LQ45 menjadi masuk saham kelompok LQ45. Maka dari itu pada penelitian ini di fokuskan memilih perusahaan yang tetap konsisten berada dalam Indeks LQ45 selama tahun 2010 sampai tahun 2016.

Setelah melihat hasil penelitian ter­baru mengenai variabel - variabel independen terhadap nilai perusa-haan. Banyak diketahui perbedaan dari masing - masing hasil penelitian terbaru tersebut.Penelitian terhadap nilai perusahaaan telah banyak yang meneliti, namun masih terdapat perbedaan dalam hasilnya.Perbedaan hasil tersebut disebabkan karena penggunaan data yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kebijakan deviden, struktur modal dan ukuran perusahaan pada Tobin's Q yang menjadi proksi dari nilai perusahaan.

METODE PENELITIAN

Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Indeks LQ45 dalam Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan periode penelitian tahun 2010 sampai dengan tahun 2016.Dalam penelitian ini sampel diambil dengan menggunakan

05

Page 3: PERENCANAAN JARINGAN SERAT OPTIK KOTA BOGOR …cicilia_el.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files...PENDAHULUAN Perusahaan didirikan berdasarkan dengan tujuan yang jelas dari pihak

metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan ~uai dengan ~juan penelitian yang telah ditetapkan.Berikut beberapa kriteria yang ditetapkan untuk memperoleh sampel sebagai berikut:

Tabel 1 Proses Pengambilan Sampel

No ~ ll!!!!lf!I

I P..,...._ Y"'8 ~ di Buna Ec.k 507 Indoocoi• ~2010-2016

2 P"1IWIIID ~ yang ~ di (380) Buna Efglndoncaia

3 P"1111haan ~ yang ~ ~ (Ill) ~~LQ45~ 2010-2016

4 P<nlllhun ll!!ll!!f!!ill! l"'8 ~ 7 (8) pg:i2!k lm!!!W ala inMl LQ4l ~ 2010-2016 TOI.IIP.......,_ 8

lmll!ll -1 40

Sumber : Bursa Efek Indonesia

Metode pengumpulan data yang dilakukan ~ada penelitian ini adalah mengkaji literature pustaka seperti buku dan jumal yang berkaitan dengan penelitian ini.Pada penelitian ini Hipotesis penelitian adalah :

Hai: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kebijakan Dividenterhadap Nilai Perusahaan.

Ha2: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan.

Ha3: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Ukuran Perusahaan terhadapNilai Perusahaan.

Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara kebijakan deviden, struktur modal dan ukuran perusahaan ter­hadap nilai Perusahaan

!~knik ~al~is yang digunakan yaitu analisIS kuantitatif untuk menghitung nilai dari kebijakan dividen, struktur modal dan ukuran perusahaan dan analisis regresi linier pengolahan data menggunakan SPSS 22.0.

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari empat variabel Kebijakan Dividen (X1), Struktur Modal (X2), Ukuran Perusahaan (X3) dan Nilai Perusahaan yang diukur dengan Tobin's Q sebagai variabel terikat (Y). . Kebij~½an deviden diukur dengan Jumlah d1VIden yang dibayarkan relatif terhadap pendapatan bersih perusahaan atau pendapatan tiap lembar (Keown : 2005).

DPR = Dividen per share Earning per share

Struktur modal diukur dengan men_ggunakan total hutang terhadap total eku1tas (Riyanto, 2013 : 297-300).

DER = Total Hutang Total Ekuitas

H.ASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Normalitas

Pengujian nonnalitas data secara analisis statistik dapat dilakukan de!1gan menggunakan uji Kolmogorov - Snuf!1ov. Berikut ini adalah basil uji normahtas:

Tabel2 Uji Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized

RetldUai 40

N Nonna! Parameters0 Mean .OOOOOOo

Std. DoVlatlon 1.77281286

Moel Extreme Differences -· 105

Pooltlve .105

Negallvo .. 054 .105

Test Statistic ~o=n. Sia. (2-talled)

.20()<'

Sumber : Output SPSS (data diolah) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.

Dari table diatas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testdiperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,105 dengan tingkatprobabilitas sebesar 0,200 Nilai tersebut dibandingkan Level of Significant yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehinga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal.

Uji Asumsi Klasik

Uji Multikolineritas

Uj~ Multikolin, ritas bertujuan untuk menguji apakab' model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. U ntuk mendeteksi adanya multikolineritas, dapat dilihat dari Tolerance dan Value Inflation Factor (VIF).Apabila nilai Tolerance~ 0.10 atau VIF ~ 10, terjadi multikolinieritas. Sebaliknya, jika VIF ~ 10 atau Tolerance ~ 0.10, maka tidak terjadi multikoli nieritas. Berikut basil pengolahan data SPSS 22.0

Uji Autokorelasi

'i autokorelasi me1'1;1P~an peng1;1jian UJ . d

I m regresi d1mana vanabel asums1 a ~·dak berkorelasi dengan d~I?end!:n~ri.Model regresi yang baik didnnl yha g bebas dari autokorelasi. a a a yan di akan dal Metode pengujian yan~. gun• am

rti ini adalah uJ1 Durbm-Watson. pKene 1tuann uJ'i DW adalah jika nilai DW

eten a . b t t (d hitung terletak d1 antara a as a as u) d b tas bawah (4-du), maka dapat df:atakan bahwa m?del terbebas dari autokorelasi atau b1la du <dw< 4-du. Berikut basil pengolahan data SPSS 22.0

Tabel4 Basil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized Residual

Test~lue• -.16567

cases< Test Value 20 cases >= Test Value 20

Total cases 40

Number of Runs 16 -1 .543 z .

~ - Sig. (2-tailed) .159

a.Median sumber : Output SPSS (data diolah)

Dari tabel Runs Test diperoleh nilai probabilitas dari masing-m~sing variabel yang diuji.Nilai tersebut d1bandingkan dengan Level of Sig!1tfic<;1~t yang digunakan dalam penebtian m1 ada!ah 0.05. Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa nilaiAsump, Sig, (2-tailed) sebesar 0,159 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0.05 dan dapat disimpulkan bahwa data tidak mengalam'i atau menll°_dung autokorelasi. ,.,

Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah variabel pengganggu mempunyai varian yang sama atau tidak. Deteksi ada a!au tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pol~ tertei:i,tu_pada grafik scatterplot. Benkut d1saJ1kan grafik scatterplot dibawahini:

Tabel3 Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficients• Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients Model B Sid. Error Beta (Constant) 56.075 11 .179 DPR 8 .809 2.353 .431 DER 2.799 .875 .346 SIZE -1 .861 .350 -.433

a. De ndent Variab pe le. TOBfNS_Q Sumber : Bursa Efek Indonesia

~ari _table_ 3 diatas menunjukkan, uji multikolmeantas dilakukan dengan cara melihat nilai tolerance dan inflation J f~ctor ~F) pada model regresi, dapat J · d1ketahm bahwa nilai tolerance DPR sSeibZeEsarbo,352, DER sebesar 0,401 dan J.

t 5 .016 3 .745 3 .198

-5.320

SIQ. .000 .001 .003 .001

. .

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

.352 4 .671

.401 2.247

.711 3.249

. . se esar 0,711 menunjukan bahwa Ukuran perusahaan diukur dengan mlai tolerance lebih besar dari o,1. Nilai me":ggunakan log natural dari total asset VIF DPR sebesar 4,671 DER sebesar 2 247 (Bringham and Gapensi, 2oo6) . dan SIZE sebesar 3,249 dimana ~ilai

t~r~ebut lebih kecil dari 10 dan dapat

[ SIZE = Ln (Total Aktlva ) ] diSimpulk~n bahwa variabel tersebut

SGamttbarl1 Uji Heteroskedasitas ca erp ot

,, ____________ _J bebas dan masalah multikolinearitas

• antara variabel independen.

Sumber : Output SPSS 22 (Data diolah)

o6 lstia, Pengaruh KebiJ'aka D" 'd n 1vi en ...

Page 4: PERENCANAAN JARINGAN SERAT OPTIK KOTA BOGOR …cicilia_el.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files...PENDAHULUAN Perusahaan didirikan berdasarkan dengan tujuan yang jelas dari pihak

titik~~t:~:~kr 1 mebnunjukkan bahwa

J'el S b . mem entuk pola yang as. e agaimana terlihat, titik-titik itu

menyebar di atas kanan dan di bawah a~g~a O pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi ~e~eros~edastisitas dalam model regresi 1~1, se~ngga model regresi ini layak dipaka1 untuk memprediksi Tohins'Q berdasarkan masukan variahel hebas.

Analisis Regresi Berganda

Berikut adalah hasil pengolahan data menggunakan software SPSS versi 22for windowsuntuk pengujian regresi linier berganda:

DER mhaka akan meningkatkan Nilai perusa aan.

4, Nilai koefisien regresi variabel ukuran perusahaan (SIZE) adal h ti. yaitu l 542 H . . a nega ve

' . · al m1 menunjukkan bahwa set1ap peningkat b · h d an se esar 1 rup1a pa a variabel SIZE maka menurunkan variabel T h' ' Q sebesar Rp l 86 d o ID s

' l engan asu . bah variabel inde . mst wa tetap. Koefisit!'ne;;:e~ l~mnya_ ber~ilai terjadi hubu milrun~tifartmya variabel SIZE dngan n~g~tif antara (Torbin's Q) engan_ Nilru perusahaan SIZE k ' semakin meningkatnya perusa~!a~. akanmenurunkan Nilai

· H il perusahaan sebagai )aha d1taha_n· ~ penelitian ini sesuai dengan 5,gn g theory, dimana perusahaa~ membagikan deviden akan mem . sinyal positif kepada p~ dan semakin besar dividen yang dibagikan kepa= pemegang saham maka penilaim, t . perusahaan juga semaktn batk.

. Tabel5 Hasil Regresi Linier Berganda

Hasil pengujian inijuga sejalan dengaD teori relevansi dividen yang menyatakan bahwa ada huhungan langsung antara kebijakan dividen dan nilai pasarnya. Dasar pemikirannya adalah bahwa mvestor umumnya 'risk averse' dan dividen yang diterima sekarang mempunyai resiko yang lebih kecil daripada dividen yang diterima dimasa yang akan mendatang. Pemba­yaran dividen sekarang dipercaya dapat mengurangi ketidakpastian investor. Sebaliknya jika dividen dikurangi atau tidak dibayarkan, tingkat ketidakpastian investor akan meningkatkan dan menyebabkan peningkatan peng~ yang diinginkan serta mengurangi nilai saham. Dalam praktek, tindakan manajer keuangan dan pemegangsaham ~ menunjang kepercayaan bahwa kebgakan dividen mempengaruhi nilai saham, karenanya sesuai dengan teori relevansi dividen, maka setiap perusahaan harus mengembangkan kebijakan dividen untuk dapat memenuhi sasaran dari pemilik dan memaksimalisasikan kekayaan yang dicerminkan dengan harga saham perusahaan.

Coefficients8

Unstandardized Standardized Colllnearttv Coefficients Coefficients Statistics Model B Std. Error Beta t Sia. Tolerance VIF (Constant) 66.086 11 .179

DPR 9.709 2.353 DER 4.769 .875 SIZE -1 .542 .350

a.De nden pe t Vanable. TOBINS Q Sumber: Output SPSS (2016) -

Dari ta~el 5, menunjukkan, dengan memperhatikan angka yang berada pada kolom Unstandardized Coefficient khususnya kolom B, maka dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Tobit'1Q- , ,086+ 9,109 DPR +!,769 DER-1,5-12 SIZE ~ e

Dari persamaan regresi diatas maka dapat disimpulkan hasilnya adalah sebagai berikut: 1.. Nilai konstanta (a) bernilai 56,075,

menunjukan bahwa jika variabel independen yaitu kebijakan dividen, kebijakan hutang dan ukuran perusahaan mempunyai nilai tetap (konstan) maka tingkat Tobin's Q sebesar 66,086.

2. Nilai koefisien regresi variabel kebijakan dividen (DPR) adalah positif yaitu 9,709. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan sebesar 1 rupiah pada variabel DPR maka menaikan variabel Tobin's Q sebesar Rp 9,709 dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya bernilai tetap. Koefisien bemilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel DPR dengan Nilai perusahaan (Torbin's Q), semakin besar DPR maka akan meningkatkan Nilai perusahaan.

3. Nilai koefisien regresi variabel struktur modal (DER) adalah positif yaitu 4,769. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan sebesar 1 rupiah pada variabel DER maka menaikan variabel Tobin's Q sebesar Rp 4,769 dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya bernilai tetap.Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel DER dengan Nilai perusahaan (Torbin's Q), semakin meningkatnya

UG Jumal Vol. 12 No. 02 • Februari 2018

5.016 .000 1.431 3.745 .001 .372 2.691 .346 3.198 .003 .421 2.377

-.433 -5.320 .001 .741 1.349

Uji Signifikansi Parsial ( Uji -T)

Uji t digunakan untuk mengetabui apakah ~ecara parsial atau individu variabel mdependen dan variabel kontrol berpengaruh secara sigrtj_fikaµ atau tidak terhadap1variahel d~enden. Untuk ~en_g~~i hasilnya si atau tidak, mlai s1gmfikansi t akah ·bandingkan dengan tingkat signifikansi 0,05.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian Kusumaningrum dan Rahardjo (2013) menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Sejalan dengan Noerirawan dan Muid (2012) menyatakan kebijakan dividen berpengaruh positif dan

Tabel6 Hasil Uji Regresi secara Parsial (Uji-t)

Coefli.cientsa

Unslandardized Standardized ~ Coefficients Coefficients StatisticS

Model B Std. Error Beta I Sia. Toterance VIF (Constant) 56.075 11.179 5.016 .000

DPR 8.809 2.353 .431 3.889 .(Xl1 .372 2.691

DER 2.799 .875 .346 4.568 .003 .421 2.377

SIZE -1.861 .350 -.433 -6.457 .001 .741 1.349

a. Dependent Vanable: TOBINS _ Q Sumber: Output SPSS (data dio/ah)

Berikut ini adalah analisis pengujian regresi linier berganda secara parsialdengan uji t berdasarkan tabel diatas:

1. Uji signifikansi variabel Kebijakan Deviden (DPR) terhadap Nilai Perusahaan (Tobin's Q)

Berdasarkan hasil pengujian bahwa nilai t hitung sebesar 3,889dengan tingkat signifikan 0.001. Tingkat signifikasi tersebut bernilai < 0,05 maka hipotesis H2diterima, Dari basil tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel Dividend payout ratio(DPR) berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan (Torbin's Q) secara parsial.

Para investor lebih cenderung menyukai laba yang diperoleh perusahaan dibagikan kepada pemegang saham melalui pembagian deviden daripada !aha tersebut dijadikan investasi untuk

signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun, hasil penelitian ini membantah atau tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Modigliani dan Miller (2012) serta penelitian Bernandhi dan Muid (2014) yang menyatakan hahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh pada nilai perusahaan.

2. Uji signifikansi variabel Struktur Modal (DER) terhadap Nilai Perusahaan (Tobin's Q)

Berdasarkan hasil pengujian bahwa nilai t hitung sebesar 4,568 dengan tingkat signifikan 0.003. Tingkat signifikasi tersebut bernilai < 0,05 maka hipotesis H2 diterima, Dari basil tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel Debt Equity Rasio(DER) berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan (Torbin's Q) secara parsial.

07

Page 5: PERENCANAAN JARINGAN SERAT OPTIK KOTA BOGOR …cicilia_el.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files...PENDAHULUAN Perusahaan didirikan berdasarkan dengan tujuan yang jelas dari pihak

Hasil penelitian ini menemukan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, temuan ini didukung oleh tradeoff theory yang menyatakan bahwa (dengan asumsi titik target struktur modal yang belum optimal) peningkatan rasio utang pada stuktur modal akan meningkatkan nilai perusahaan.Esensi trade-off theorydalam struktur modal adalah menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yangtimbul sebagai akibat penggunaan hutang.Sejauh manfaat lebih besar, tambahanhutang masih diperkenankan.Apabila pengorbanan karena penggunaan hutangsudah lebih besar, maka tambahan hutang sudah tidak diperbolehkanAdanya hutang, perusahaanakan mendapatkan penghematan atas pajak, akan tetapi penggunaan hutang yang terlalu besar juga akan menyebabkan perusahaan akan semakin terbeban dalampembayaran beban bunga sehingga akan menimbulkan risiko kebangkrutan yangsemakin tinggi. Sejauh manfaat lebih besar, tambahan hutang masihdiperkenankan.Apabila pengorbanan karena penggunaan hutang sudah lebihbesar, maka tambahan hutang sudah tidak diperbolehkan.

Prospek baik perusahaan ini akan memberikan peluang bagi perusahaan untuk dapat mengusahakan pembayaran return yang lebih besar untuk inv~t?r: Kemungkinan return yang lebih ba1k im dipandang positif oleh investor dan akan meningkatkan nilai perusahaa_n . Perusahaan perlu mempertimbangkan size yang tercermin dari total asetnya dal~ meningkatkan nilai perusahaan. Hal im juga menjelaskan bahwa saat perusahaan meningkatkan ukuran perusahaan~ya maka harga saham perusahaan akan ikut meningkat sehingga nilai perusahaan akan tinggi. Perusahaan dengan tin~kat asset yang semakin besar dianggap lebih_ mampu untuk memberikan pengembahan ata~ investasinya sehingga akan mengur~gi tingkat ketidakpastian investor. Pene~~an ini juga didukung oleh hasil penehtf;. Utama dan Rohman (2013), Berna_nd 1 dan Muid (2014) serta Kusumawati an

. .1 ataS investasinya. Salah yang palmg_ keci tor melihat baik a tau satu cara mveshaan itu adalah dengan tid~ya_p~rusae •alan perusahaan itu mehhat JeJak P rJ tahun kebelakang selama beberapaha an 1·tu menggunaka~

'

. anaperus a Babg~ _ kebijakan yang ditetapkan, ke tJ_a an ahaan itu memanaJemen bagaunana perus h . k . bagaimana perusa aan 1tu a tiva, ·emen hutang dan bagaimana memanaJ . d ah hubun an antara mvestor ~ ~rus aan g dah ter.J· alin selama m1. Dengan yang su . k k l'hat semua 1tu ma a a an me I ermudah investor dalam memp · ah b' berinvestasi karena suatu l?erus ~~ ISa dikatakan aman untuk bennves~1 ~sana 'ika perusahaan itu mempunya1 nila1 yang baik. Tidak sel~~any~ harga sah~m mencerminkan mla1 dan perusahaa!1 1tu perusahaan itu. Harga ~~~ yang tinggi belum tentu mempunyru nilru perusahaan yangbaik.

Juniarti (2014) menyatakan bahwa ulcu:~ KESIMPULAN perusahaan berpengaruh pada mlai perusahaan. Berdasarkan data yang diolah, analisa Uji Signifikansi Simultan {Uji - F)

Penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian Teddy Chandra (2007) menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahan. Sejalan dengan Hamidy dan Artini (2015) yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun, hasil penelitian ini membantah atau tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sriwardany (2006) serta Meythi dan Tin (2012) yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh negative terhadap nilai perusahaan.

3. Uji signifikansi variabel Ukuran Perusahaan {SIZE) terhadap Nilai Perusahaan {Tobin's Q)

Berdasarkan hasil pengujian bahwa nilai t hitung sebesar -6,457 dengan tingkat signifikan 0 .001. Tingkat signifikasi tersebut bernilai < 0,05 maka hipotesis H2 diterima, Dari hasil tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan (Torbin's Q) secara parsial.

Size perusahaan dilihat dari total asset yang dimiliki olehperusahaan yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan.Perusahaan yang besar dapat dengan mudah mengakses ke pasar modal.Kemudahan untuk mengakses ke pasar modal berarti perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana. Karena kemudahan aksebilitas ke pasar modal cukup berarti fleksibilitas dan kemampuannyauntuk memunculkan dana lebih besar. Dengan kemudahan tersebutditangkap oleh investor sebagai sinyal positif dail prospek yang baiksehingga size bisa memberikan pengaruh yang positif terhadap nilaiperusahaan.

Perusahaan besar cenderung lebih berkembang dibandingkan perusahaan kecil. Perkembangan ini akan memberikan prospek yang baik bagi perusahaan.

o8

Tabel7 .. Basil Uji Regresi secara Simultan (UJ1-F) ANOVA3

sum of Model sauares Of 1 Regression 570.207

Residual 122.544 Total 692.752

a, Dependpt Variable: TOBINS_Q b. Predict~: (Constant), SIZE, DER, DPR Sumber: Output SPSS (data diolah)

Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan atau bersama-sama dengan regresi linier berganda (uji f) adalah sebagai berikut: 1. Jika signifikan f ~ 0.05, maka Ho

diterima/tidak berpengaruh 2. Jika signifikan f < 0.05, maka Ho

ditolakfberpengaruh

Berdasarkan hasil uji F diatas memperoleh nilai F hitung sebesar 55,876 dengan probabilitas 0,001. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka disimpulkan bahwa hipotesis H1 diterima. Artinya bahwa variabel independen kebijakan dividen (DPR), struktur modal (DER) dan ukuran perusahan (SIZE) secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahan sebagai variabel dependennya pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Indeks LQ45 dalam Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 -2016. Jika suatu perusahaan dapat melaksana­kan berbagai kebijakan dengan benar, hal tersebut akan memberikan sinyal yang positif kepada investor agar dapat menginvestasikan sahamnya ke perusa­haan yang nantinya akan menaikan harga saham perusahaan tersebut dan mening­katkan nilai perusahaan.

. ~uatu perusahan yang mempunyai mla1 ~erusahaan baik akan sangat dicari oleh mvestor, karena dalam investasi seorang investor akan mempertim­bangkan banyak hal dan mencari resiko

Mean Square F Sia. 3 190.069 55.876 .OQ1b

36 3.404

39

I \

dan hasil pembahasan yang L dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Berdasarkan hasil pengujian secara

bersama-sama (simultan) menunjukan berkebijakan dividen, struktur modal dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks LQ45 pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2016. Jika suatu perusahaan dapat melaksanakan berbagai kebijakan dengan benar, hal tersebut akan memberikan sinyal yang positif kepada investor agar dapat menginvestasikan sahamnya ke perusahaan yang nantinya akan menaikan harga saham perusahaan tersebut dan meningkatkan nilai perusahaan.

2. Berdasarkan parsial variabel DER dan DPR berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahan yang diukur dengan Torbin,s Q, sedangkan pada variabel ukuran perusahan (SIZE) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahan yang diukur dengan Torbin ' s Q pada perusahaan manufalctur yang terdaftar di Indeks LQ45 pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2016.

DAFfAR PUSTAKA

Adilah, L.E. 2016. "Pengaruh Kebijakan Dividen, Struktur Modal Dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan

lstia, Pengnruh Kebiiakan DivirlPn

r

I

Page 6: PERENCANAAN JARINGAN SERAT OPTIK KOTA BOGOR …cicilia_el.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files...PENDAHULUAN Perusahaan didirikan berdasarkan dengan tujuan yang jelas dari pihak

(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Manufaktur yang terdapat di Indeks LQ45 Tahun 2010-2014)".Skrispi strata yang tidak di publikasikan, Universitas gunadarma.

Bernandhi, R.,A. Muid. 2014 "Pengaruh Kepemilikan Manajerial , Kepemilikan Institus ional, Kebijakan Dividen, Leverage dan Ukuran Perusaha~~ terhadap Nilai Perusahaa_n . Diponogoro Journal of Accounting. Volume 3, Nomor 1, Halaman 1-14. ISSN

Brigham, E.F. and L.C. Gapenski. 2006. Intermediate Financial Management. 7th edition. SeaHarbor Drive: The Dryden Press

Hamidy, R.R., I Gusti Bagus Wiksuana, & Luh Gede Sri Artini. 2015. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas SebagaiVariabel Intervening Pada Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Ekonomi dan Bisnis . Universitas Udayana

Hamman, Tendi. 2008. "Struktur Kepemilikan, Keputusan Keuangan dan Nilai Perusahaan". Finance and Banking Journal.Volume 10.No.2. Hal 150 -165. Bandung

UG .Jurnal Vol. 12 No. 02 • Februari 2018

Hasnawati, Sri. 2005. Dampak Set Peluang Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. JAAI.Vol. 9.No. 2.Hal. 117-126

Juniarti.2014. Pengaruh Familiy Control Size, Sales Growth, dan ·Leverag~ Terhadap Profitabilitas dan Nilia Perusahaan. Business Accounting Review, Vol.2, No.1

Kusumaningrum, Rahardjo. 2013. Pengaruh Keputusan Investasi , K~~utusan Pendanaan, Kebijakan D1VIde~, _Kepemilikan Manajerial dan K~p~m1hkan Institusional Terhadap N1la1 Perusahaan (Studi EmpirisPada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2012). Jurnal Akuntansi 2(4):1-10.

Modigliani, F. and Miller, M. 1958, ,,,,The cost of capital, corporation finance and theory of investment??, The American Economic Review, Vol. 48, pp. 261-97.

MuidAbdul, Noerirawan. "Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Ef ek Indonesia Periode 2007-2010)".Jurnal Akuntansi Volume 1 No.2, 2012, Hal. 4

Pratiwi R. ,2_011. Anali~ik:i::J~; Predispos1s1, Faktor Pe\ dap pola Faktor Pendor?ng_ ~~1 Yayasan Makan pada Siswi Tahun Shafiyyatul_ An_iallyyahuMs1anMeda n. 2010. Sknps1.FKM ·

d' · sih 2011. Sofyaningsih, dan H_a~ mmg bi'akan Struktur Kepem11ikan, Ke J N'lai Dividen, Kebijakan Utang Dan t;re Perusahaan Ownership Struc J Dividend Policy And Debt Poley An Firm Value. Dinamika Keuangan Dan Perbankan Vol. 3, No. 1·

Suharli, Michell, 2006 . Akuntansi ~nt~ Bisnis Jasa dan Dagang, ISi Pertama, Graha Ilmu , Yogyakarta

Teddy Chandra, 2007 "Penga~h Stro~r Modal Terhadap ProduktiVItas ~va: Kinerja Keuangan dan ~ila1 Perusahaan", Jurnal Arthav1dya.

09