kandungan komponen serat detergen asam, serat …
TRANSCRIPT
1
KANDUNGAN KOMPONEN SERAT DETERGEN ASAM,
SERAT DETERGEN NETRAL DAN LIGNIN JERAMI
PADI FRAKSI ATAS DAN FRAKSI BAWAH
PUBLIKASI ILMIAH
Diserahkan Guna Memenuhi Sebagian Syarat yang Diperlukan
untuk Mendapatkan Derajat Sarjana Peternakan
pada Program Studi Peternakan
OLEH
NURHAYATI
B1D 013 194
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2018
2
KANDUNGAN KOMPONEN SERAT DETERGEN ASAM,
SERAT DETERGEN NETRAL DAN LIGNIN JERAMI
PADI FRAKSI ATAS DAN FRAKSI BAWAH
PUBLIKASI ILMIAH
OLEH
NURHAYATI
B1D 013 194
Diserahkan Guna Memenuhi Sebagian Syarat yang Diperlukan
untuk Mendapatkan Derajat Sarjana Peternakan
pada Program Studi Peternakan
Menyetujui :
Pembimbing Utama
Dr.Ir. Syamsul Hidayat Dilaga,MS.
NIP : 19600101 198503 1011
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2018
3
ABSTRAK
KANDUNGAN KOMPONEN SERAT DETERGEN ASAM,
DETERGEN NETRAL DAN LIGNIN JERAMI PADI
FRAKSI ATAS DAN FRAKSI BAWAH
Oleh
NURHAYATI
B1D013194
Penelitian ini bertujuan untuk megetahui kandungan komponen serat detergen
asam,serat detergen netral dan lignin jerami padi bagian atas dan bawah. Penelitian
telah dilaksanakan dari tanggal 01 Mei-30 juni 2018. Sampel jerami padi diambil di
Kecamtan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur, sedangkan untuk analisa
kandungan komponen seratnya dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan
Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Mataram. Variabel yang diamati
terdiri dari : ADF, NDF dan Lignin. Data yang diperoleh dihitung secara arithmetic
mean dan dibahas secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan
NDF jerami padi bagian atas dan bawah berturut turut sebesar 54,09% dan 54.05%.
kandungan NDF jerami padi bagian atas dan bawah berturut turut sebesar 76.90%
dan 70,44%. Kandungan lignin berturut turut sebesar 5,01% dan 5,06%. Secara
deskriptif kandungan ADF dan lignin jerami padi bagian atas dan bagian bawah
hampir sama sedangkan kandungan NDF jerami padi bagaian atas lebih tinggi
dibandingkan NDF Jerami padi bagian bawah.
Kata kunci : Jerami padi, Kecamatan Wanasaba, kandungan ADF, NDF dan Lignin
4
ABSTRACT
THE CONTENT COMPONENT OF ACID DETERGENT FIBERS,
NEUTRAL DETERGENT FIBER AND LIGNIN OF
UPPER AND BOTTOM RICE STRAW
By
NURHAYATI
B1D013194
The aim this research was to study abaut component content acid detergent
fiber, neutral detergent fiber and lignin of upper and bottom rice straw. The research
were conducted from 01 may until 30 june 2018. The rice straw sample were taken
at wabasaba subdistrict , east Lombok, whereas, Analysis of component content
fiber of rice straw at Laboratory Of Nutrition And Feed Of Animal Husbandry
Faculty, Mataram University. Variable were measured are: ADF, NDF and Lignin.
Data were obtained this research were counted with arithmetic mean and discussed
by descriptive. The result research that ADF content of upper and the bottom rice
straw succisive as big 54,09% dan 54,05%. NDF content of upper and the bottom
rice straw succisive as big 76,90% and 70,44%. Lignin content succisive as bg
5,01% and 5,06%. Descriptively ADF and Lignin rice straw content of upper and the
bottom rice straw al most the same while NDF content of upper is higher compared
NDF at the bottom rice straw
Key Words : Rice straw, Wanasaba subdistrict containing ADF, NDF and Lignin.
5
PENDAHULUAN
Jerami padi adalah hasil samping dari tanaman padi dan digunakan sebagai
sumber pakan untuk ternak ruminansia terutama oleh petani skala kecil di negara-
negara berkembang, termasuk Indonesia. Di Indonesia jerami banyak dimanfaatkan
sebagai pakan basal ternak ruminansia dan pupuk tanaman produksi, karena sangat
melimpah serta murah. Karakteristik jerami padi ditandai oleh rendahnya kandungan
nitrogen, serat kasarnya tinggi. Hal ini mengakibatkan daya cerna jerami padi rendah
dan konsumsi menjadi terbatas, akan tetapi masih potensial sebagai sumber energi
bagi ternak ruminansia. Jerami padi sering dijadikan sebagai pakan ternak tanpa
diolah terlebih dahulu, khusus peternak di Wanasaba sebelum diberikan pada
ternaknya peternak memotong bagian atas dari jerami padi tersebut, karena menurut
peternak apabila tidak dipotong bagian atas jerami padi saat makan, nafsu makan
ternak rendah.
Bagian dari serat kasar adalah neutral detergen fiber (NDF), acid detergen
fiber (ADF) dan Lignin. Fraksi dari ADF adalah selulosa, lignin, pektin, silika dan
substansi nitrogen terlarut, Sedangkan bagian dari NDF adalah ADF dan
hemiselulosa (van Soest, 1982) selulosa dari hemiselulosa lebih mudah dihancurkan
oleh mikrorganisme selulotik. Lignin adalah polimer senyawa aromatik tipe unit
phenylpropane (Han, 1978 disitasi Laconi, 1992). Lignin tersebut tidak dapat
dihancurkan oleh mikroorganisme rumen dalam rumen, akan tetapi melindungi
sebagian dari selulosa dan hemiselulosa dari aktivitas mikroorganisme dalam rumen.
6
Berdasarkan pemikiran di atas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai
kadar ADF (Acid Detegent Fiber), NDF (Neutral Detergent Fiber) dan lignin fraksi
atas dan fraksi bawah jerami padi.
Tujan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan ADF, NDF dan Lignin fraksi
atas dan fraksi bawah jerami padi.
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Masyarakat dan peneliti selanjutnya
tentang kandungan komponen serat ADF, NDF dan Lignin fraksi atas dan fraksi
bawah jerami
MATERI DAN METODE PENELITIAN
Waktu dan tempat penelitian
Kegiatan penelitian telah dilaksanakan sejak tanggal 01 Mei sampai tanggal 30
Juni 2018, pengambilan sampel di Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur
dan tempat analisa sampel di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak
Fakultas Peternakan Universitas Mataram.
Materi penelitian
Bahan yang digunakan untuk analisa kandungan NDF, ADF dan lignin:
1) Bahan penyusun larutan NDS, meliputi:
- EDTA = 18,61 g
- Na2HPO4 = 4,56 g
- Sodium Lauryl Sulfat = 30 g
- Na2B4O7 = 6,81 g
- Aquadest = 1 L
2) Larutan ADS
7
- CTAB : 20 g
- H2SO4 1 N : 1 L
3) Lignin
- Larutan H2SO472%
- Air panas
4) Jerami padi bagian atas dan bagian bawah
Alat-alat Penelitian
1. Sabit untuk mengambil jerami padi
2. Kertas amplop untuk menyimpan sampel jerami padi
3. Oven untuk pengeringan sampel
4. Desikator sebagai tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
5. Cawan porselin untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi.
6. Meteran
7. Karung
8. Tali
9. Timbangan (100 kg)dan timbangan analitik kepekaan 0,1 mg
10. Bekker glass
11. Labu pendingin balik
12. Kompor Pemanas
13. Gooch Crussible
14. Tang Penjepit
15. Glass Wool
16. Tanur
8
Prosedur Penelitian
Adapun prosedur dari penelitian ini, yaitu:
Pengambilan Sampel :
1. Sampel jerami diambil di 25 lokasi Kecamatan Wanasaba Kabupaten
Lombok Timur.
2. Untuk menentukan lokasi pengambilan sampel, kuadran dilemparkan
secara acak dari sudut lahan.
3. Tanaman padi disabit seluas 1M2 dan diambil jeraminya kemudian
memotong menjadi dua bagian.
4. Sampel hasil cuplikan ditimbang untuk mengetahui berat basahnya
5. Sampel jerami padi terlebih dahulu dicacah 2 – 5 cm kemudian sampel
diambil secara komposit dan diambil masing-masing 1 kg, kemudian
dimasukkan ke amplop.
6. Sampel tersebut dibawa ke laboratorium, setelah itu melakukan analisis
sampel jerami padi bagian atas dan bagian bawah untuk menentukan
komposisi nutrisinya menggunakan analisis van Soest
Rumus
Keterangan:
a = Berat sampel awal
b = Berat crussible kosong
c = Berat crussible + sampel 105oC
- :
9
Keterangan:
a = Berat sampel awal
b = Berat crussible kosong
c = Berat crussible + sampel 105oC
Keterangan:
a = Berat sampel
g = Berat crussible H2SO4 105°C
h = Berat crussible H2SO4 600°C
Peubah yang diamati
Peubah yang diamati meliputi fraksi ADF, NDF dan lignin jerami padi bagian
atas dan bagian bawah.
Analisa Data
Data yang diperoleh dibandingkan rataannya kemudian dibahas secara
deskriptif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisa Laboratorium terhadap kandungan ADF , NDF dan Lignin pada
jerami padi bagian atas berturut-turut sebesar 54,09%; 76,90%; dan 5,01%. Adapun
kandungan ADF , NDF dan Lignin pada jerami padi bagian bawah berturut-berturut
sebesar 54,05%; 70,44%; dan 5,06% (lihat Tabel 2).
10
Tabel 2. Kandungan ADF, NDF dan Lignin jerami padi bagian atas dan bagian
bawah
Komponen Jerami padi
rataan Fraksi atas Fraksi bawah
ADF (%)
% Lignin ADF
54.09 54.05 54.07
9.26 9.56 9.31
NDF (%) 76.90 70.44 73.67
% Lignin NDF 6.51 7.11 6.81
Lignin (%) 5.01 5.06 5.03
Sumber: data diolah (2018)
Kandungan ADF jerami padi
Kandungan ADF jerami padi bagian atas (54,09%) tidak berbeda dengan
kandungan ADF jerami padi bagian bawah (54,05%), karena dipengaruhi oleh
bebrapa faktor terutama umur tanaman apabila tanaman bertambah tua maka
dinding sel akan menebal dan dalam proses penebalan dinding sel tersebut
dipengaruhi oleh lignin. Hal inilah yang menyebabkan makin tua tanaman makin
sulit dicerna (van Soet 1976).
Apabila dilihat dari rataan kandungan ADF jerami padi sebesar 54,07%
lebih rendah dari hasil penelitian Anam et al. ( 2012) sebesar 60,57%. Apabila
dibandingkan dengan kandungan ADF jerami padi yang dilaporkan oleh Antonius
(2009) dan Yanuarianto et al. (2015) dengan nilai kandungan ADF berturut turut
37,35% dan 52,01% maka kandungan ADF jerami padi di Wanasaba lebih tinggi.
Hal ini disebabkan karena beberapa faktor seperti varietas, musim, jenis tanah,
waktu panen dan kondisi geografis (Santos et al.,2010 ).
Jika dilihat dari persentase lignin pada ADF fraksi bawah lebih tinggi 0,1%
dari fraksi atas hal ini disebabkan karena lignin lebih dibutuhkan dibagian bawah
11
(batang) tanamn padi mengigat fungsi lignin sebagai penyongkong atau penguat
khusunya di bagian batang tanaman (Anggorodi 1984).
ADF ditentukan dengan menggunakan larutan Detergent Acid, dimana
residunya terdiri atas selulosa dan lignin. Semakin tinggi nilai ADF, maka kualitas
daya cerna hijauan makanan ternak semakin rendah (Crampton and Haris, 1969).
Menurut Arora (1989), rendahnya kualitas daya cerna jerami padi disebabkan
karena ADF mengandung 15% pentosa yang disebut micellar pentosa yang sulit
dicerna dibandingkan dengan jenis karbohidrat lainnya. Pentosa adalah campuran
araban dan xilan dengan zat lain dalam tanaman yang dalam hidrolisis keduanya
menghasilkan arabinose dan xilose yang ditemukan dalam hemiselulosa.
Kandungan NDF jerami padi
Kandungan NDF jerami padi bagian atas lebih tinggi yaitu 76,90, sedangkan
jerami padi bagian bawah yaitu 70,44. Hal ini disebabkan karena bagian atas jerami
padi terdapat hemiselulosa yang lebih tinggi dari bagian bawah karena hemiselulosa
merupakan zat makanan yang terdapat dalam tanaman sebagai penyusun dinding sel.
yang berfungsi sebagai cadangan makanan bagi tanaman.
Apabila dilihat dari rataan kandungan NDF jerami padi sebesar 76,90 lebih
rendah dari hasil penelitian Anam et al ( 2012) dan Jahromi et al., (2010) yaitu 80,59
dan 82,98. Apabila dibandingkan dengan kandungan NDF jerami padi yang
dilaporkan oleh Antonius (2009) dan Jafari et al. (2007) dengan nilai kandungan
NDF berturut turut 58,83% dan 68,95%. Hal ini disebabkan karena musim, jenis
tanah, waktu panen dan kondisi geografis (Santos et al.,2010). Kandungan NDF
berhubungan erat dengan konsumsi pakan, sebab seluruh komponennya memenuhi
12
rumen dan lambat dicerna, sehingga semakin rendah kandungan NDF dalam pakan
akan semakin mudah terkonsumsi. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa
kandungan NDF jerami padi bagian bawah lebih baik dengan bagian atas karena
jerami padi bagian bawah terdapat bagian batang yang mudah dicerna karena basah ,
dengan rendahnya kandungan NDF menandakan bahwa serat kasarnya rendah
sehingga akan mudah tercerna.
Jika dilihat dari persentase lignin pada NDF fraksi bawah lebih tinggi 6,46%
dari praksi atas hal ini disebabkan karena lignin lebih dibutuhkan dibagian bawah
(batang) tanaman padi mengigat fungsi lignin sebagai penyongkong atau penguat
struktur dinding sel khusunya di bagian batang tanaman Anggorodi (1984).
Kandungan Lignin jerami padi
Kandungan Lignin jerami padi bagian atas lebih rendah yaitu 5,01 dengan
bagian bawah yaitu sebesar 5,06. Hal ini karena bagian bawah jerami padi cepat
mulai tumbuh sehingga akan cepat lebih tua dan bagi tanaman pada batang lignin
berfungsi sebagai bahan pengikat komponen penyusun lainnya , sehingga suatu
pohon bisa berdiri tegak dan lignin perperan untuk memperkuat dinding sel tanaman
dengan mengikat selulosa dan hemiselulosa. ( Sutardi et al 1980) . Apabila dilihat
dari rataan kandungan Lignin jerami padi sebesar 5,03 lebih rendah dari hasil
penelitian Rahnama et al. (2013) sebesar 9,22. Hal ini disebabkan karena musim,
jenis tanah, waktu panen dan kondisi geografis (Santos et al.,2010 ).
Lignin merupakan faktor pembatas utama dalam pemanfaatan hijauan atau
produk-produk berupa pakan berserat seperti jerami padi sebagai pakan ternak.
Karena sulit terhidrolisis baik perlakuan kimia maupun enzin mikroba. Lignin
13
adalah suatu kompnen penyusun tanaman yang bersama selulosa dan bahan-bahan
serat lainnya membentuk bagian struktural dan sel tumbuhan. Lignin tidak dapat
dicerna sama sekali lignin mengurangi kecernaan karbohidrat melalui pembentukan
ikatan hidrogen pada sisi kritis, sehingga membatasi aktifitas selulosa.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah
1. Kandungan ADF jerami padi bagian atas yaitu 54,09%, hampir sama dengan
bagian bawah yaitu 54,05%.
2. Kandungan NDF jerami padi bagian atas lebih tinggi dari pada jerami padi
bagian bawah yaitu berturut turut 76,90% dan 70,44%, Jika dilihat dari
persentase lignin pada NDF fraksi bawah lebih tinggi 6,46% dari fraksi atas.
3. Kandungan Lignin jerami padi bagian atas hampir sama yaitu 5,01 dengan
bagian bawah yaitu sebesar 5,06.
Saran
Sebaiknya Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bagian-bagian
jerami padi baik dengan penambahan bahan pakan atau dengan fermentasi agar
dapat mengoptimalkan kandungan komponen serat ADF, NDF dan lignin
jerami padi fraksi atas dan fraksi bawah.
14
DAFTAR PUSTAKA
Anam. K.N. dan R.I. Pujaningsih dan B. W. H.E. prasetiyono.2012. Neutral
Detergent Fiber dan Acid detergent fiber pada jerami padi dan jerami jagung
yang di fermentasi isi rumen karbau. Jurnal Animal Agriculture, 1(2).2.352-
361.
Anas, S dan Andy. 2010. Kandungan NDF dan ADF silase campuran jerami jagung
( zea mays) dengan beberapa level daun gamal ( grilicidia maculate). Sistem
Agrisistem vol.6 No. 2.
Anggorodi,R.1979.IlmuMakananTernakUmum.PTGramedia.Jakarta.
Arora, S.P ., 1989. Pencernaa mikroba pada ternak ruminansia. Gadjah Mada
University pres. Yogyakarta
Antonius. 2009. Potensi Jerami Padi Hasil Fermentasi Probion Sebagai Bahan
Pakan Dalam Ransum Sapi Simmental. Seminar Nasional Teknologi
Peternakan dan Veteriner. 240-245
Crampton, E. W., and Haris, L. E. 1969. Applied Animal Nutrition E, d. 1 st The
Engsminger Publishing Company, California, U. S. A.
Jafari, M.A, Nikkhah, A, Sadeghi, A.A., and Chamani, M.2007. The effect of
Pleurotus spp. fungi on chemical composition and in vitro digestibility of
rice straw. Pak J Biol Sci. 10(15):2460-2464. PMID:19070114
Jahromi, M. F., Liang, J. B., Rosfarizan, M., Goh, Y. M., Shokryazdan, P., and Ho,
Y. W. 2010. Effects of Aspergillus niger (K8) on nutritive value of rice
straw. African Journal of Biotechnology, 9(42) :7043-7047.
Komar, A., 1984. Kontainer Pengolahan Limbah Pertanian. Makalah.Universitas
Padjajaran, Bandung.
Laconi, E. B., 1992 Pemamfaatan Manure Ayam Sebagai Sumber Non protein
Nitrogen (NPN) Dalam Pembuatan Silase Jerami Padi Untuk Ternak Kerbau.
Thesis. Fakultas Pasca Serjana. Istitut Pertanian Bogor.
Lubis, D. A., 1963. Ilmu Makanan Ternak Umum, Cetakan Ke II, PT. Aneka
Rangunan Jakarta.
Rahnama, N., Mamat, S., Shah, U.K.M., Ling, F.H., Abdul Rahman, N.A., and
Ariff, A.B. 2013. Effect of Alkali Pretreatment of Rice Straw on Cellulase
and Xylanase Production by local Trichoderma harzianum SNRS3under
Solid State Fermentation. Bioresources 8 (2): 2881-2896. ISSN: 19302126.
15
Santos, M. B., Nader, G. A., Robinson, P. H., Kiran, D., Krishnamoorthy, U.,
Gomes, M. J. 2010. Impact of simulated field drying on in vitro gas
production and voluntary dry matter intake of rice straw. Anim Feed Sci
Technol159(3-4):96-104.DOI:http://dx.doi.org/10.1016/j.
anifeedsci.2010.05.012.
Syamsu, J.A., Natsir, A., Siswadi., Abustam, E., Hikmah, Nurlaelah, Muliwarni,
Setiawan, A.H., dan Arasy, A.M. 2006. Limbah Tanaman Pangan sebagai
Sumber Pakan Ruminansia: Potensi dan Daya Dukung di Sulawesi Selatan.
Makassar: Yayasan Citra Emulsi dan Dinas Peternakan Propinsi Sulawesi
Selatan.
Soenarjo, E., Damardjati, D.S., dan Syam. M. 1991. Padi Buku 3 . Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman
Pangan. Bogor
Susetyo, 1969. Hijauan Makanan Ternak Direktorat Jendral Pertania. Jakarta.
Tillman, A. D., Hartadi, S. Reksohadiprodjo, Prawikosomo S., 1984. Ilmu Makanan
Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press. Fakultas Peternakan UGM
Yogyakarta.
Van Soest, P. 2006. Rice Straw, the Role of Silica and Treatments to Improve
Quality. Animal Feed Science and Technology, 130 (14):137–171.
http://doi.org/10.1016/j.anifeedsc i.2006.01.023.
Yanuarianto, O., M. Amin, M. Iqbal, S. D. Hasan. 2015. Kecernaan Bahan Kering
dan Bahan Organik Jerami Padi yang Difermentasi dengan Kombinasi Kapur
Tohor, Bacillus s., dan Air Kelapa pada Waktu yang Berbeda. Jurnal Ilmu
dan Teknologi Peternakan Indonesia. 1 (1) : 47-52.
Yanuartono, Indarjulianto,S., Purnamaningsih, H., and Raharjo,S. 2016. Evaluasi
Klinis dan Laboratoris pada Kejadian Sapi Ambruk Tahun III. Laporan
Penelitian. Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT), Kementrian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.