perancangan video promosi pariwisata kab.nabire (studi...
TRANSCRIPT
1
Perancangan Video Promosi
Pariwisata Kab.Nabire
(Studi Kasus: Dinas Kebudayaan, Pemuda,Olah Raga, dan
PariwisataNabire)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Desain
Peneliti:
Septinus Degey (692008028)
T. Arie Setiawan P, S. T., M. Cs.
Anthony Tumimomor, S. Kom., M. Cs.
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Januari 2016
Abstract
Nabire district which is one of the areas that have tourism potential with its own charm when compared
with other districts that are in the island of Papua. However, based on the initial observation, the result is
that the lack of local government efforts to introduce more widely on its tourism, so the need for a
promotional video to introduce tourism potential contained in Nabire district. Using methods Qualitative
research methods and research strategies are Linear Strategy, so as to produce a promotional video that is
able to introduce tourism potential contained in Nabire to prospective tourists, both domestic and foreign.
Keywords: Tourism, observation, video promotion, qualitative methods, linear strategy.
Abstrak
Kab. Nabire yang merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi pariwisata dengan daya tarik
tersendiri bila dibandingkan dengan Kabupaten lainya yang berada di Pulau Papua. Salah satu potensi
wisata unggulannya adalah adanya habitat Hiu Paus.Namun berdasarkan dengan observasi awal, didapat
hasil bahwa belum adanya upaya pemerintah setempat untuk mengenalkan lebih luas mengenai wisata
yang dimilikinya, sehingga perlu adanya sebuah video promosi untuk mengenalkan potensi wisata yang
terdapat di Kab.Nabire.Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dan strategi penelitian adalah
Linier Strategi, sehingga menghasilkan video promosi yang mampu mengenalkan potensi wisata yang
terdapat di Nabire kepada calon wisatawan baik domestik ataupun mancanegara.
Kata Kunci :Pariwisata, Obeservasi, video promosi, metode kualitatif, linier strategi.
2
3
4
5
6
7
8
1. Pendahuluan
Nabire merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Papua,
Indonesia.Nabire dikenal sebagai kotaseratus tugudan memiliki wisata alam yang patut
untuk dikunjungi, selain itu juga terdapat salah satu keunikannya adalah dengan adanya
Hiu Paus yang menjadi wisata unggulan di Kabupatenini.Namun upaya promosi yang
dilakukan Dinas Pariwisata masih belum dapat menjangkau calon wisatawan di luar Kab.
Nabire, dikarenakan media promosi yang dipakai masih memiliki kelemahan dalam
mempengaruhi calon wisatawan, dalam hal ini media cetak berupa brosur dan posteryang
disajikan tidak menarik, baik dilihat dari segi layout, komposisi warna serta pemilihan
tipografi, serta informasi yang disajikan masih kurang mendetail, media ini juga
mempunyai kelemahan dalam penyebaran informasi dan juga kurang dalam
penyajiannya.Media promosi ini tentunyamembatasi target yang dituju sehingga
berpengaruh terhadap jumlah wisatawanbaik domestik maupun mancanegara yang akan
berkunjung ke Nabire.
Berdasarkan dengan penelitian awal yang telah dilakukan dan melihat
permasalahannya, maka diperlukan sebuah media promosi yang lebih menarik dan dapat
menjangkau calon wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Video promosi
adalah sebuah rangkaian dimana media tersebut memiliki gambar, suara, dan mudah
dalam penyampaiannya menjadi salah satu pilihan yang baik dalam melakukan kegiatan
promosi, maka dengan ini dirancanglah video promosi pariwisata. Video promosi
pariwisata dapat memberikan informasi berupa suara dan gambar tentang destinasi
pariwisata yang terdapat di Kab. Nabire sehingga dapat dinikmati semua calon
wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Selain itu media promosi berupa video
juga mampu membawa unsur realistik atau keadaan sebenarnya kepada target audience.
2. Kajian Pustaka Penelitian terdahulu mengenai perancangan media promosi berupa video, sudah
ada sebelumnya berdasarkan penelitian yang menghasilkan karya ilmiah dengan judul
"Video Promosi Pariwisata Kab.Halmahera Utara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kab.Halmahera Utara”, hasil penelitianmenghasilkan memberikan informasi tentang
potensi-potensi sumber daya alam serta memperkenalkan desa Halmahera utara sebagai
tempat wisata [1].
Penelitian berikutnya juga berupa karya ilmiah dengan judul "Perancangan Dan
Pembuatan Video Promosi Wisata Alam Dan Edukasi Lingkungan Dolandeso Boro
Daerah Banjar Asri Kab.Kulon Progo". Penelitian ini menghasilkan video promosi yang
memperkenalkan tempat wisata alam. Video promosi berisi fasilitas wisata, hotel,
animasi peta, serta slide foto kegiatan di tempat wisata [2].
Keunggulan penelitian yang dilakukan bila dibandingkan dengan penelitian
sebelumnya adalah penelitian ini memberikan gambaran dan informasi mengenai
keindahan alam dengan lebih menarik dan keberadaan serta situasi yang sebenarnya
mengenai hiu paus yang ramah dengan orang, dan dari segi sinematografi, proses
pengambilan gambarnya lebih dimanis. Selain itu video promosi yang dirancang di
lengkapi dengan narasi bahasa Inggris yang terdengar jelas serta menambahkan subtitle
bahasa indonesia agar calon wisatawan domestik mengetahui informasi yang
disampaikan oleh narator serta backsound yang sesuai
Komunikasi visual merupakan sebuah rangkaian proses penyampaian kehendak
atau maksud tertentu kepada pihak lain dengan penggunaan media penggambaran yang
hanya terbaca oleh indera penglihatan. Komunikasi visual mengkombinasikan seni,
lambang, tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya[3].
9
Media Promosi adalah sarana yang digunakan untuk mengkomunikasikan suatu
produk atau jasa atau image atau perusahaan ataupun yang lain untuk dapat lebih dikenal
masyarakat lebih luas. Promosi ini diharapkan seseorang bisa mengetahui, mengakui,
memiliki, dan mengikatkan diri pada suatu barang atau jasa atau produkatau image atau
perusahaan yang menjadi sasarannya. Salah satu bagian penting dari promosi adalah
menentukan media promosi yang paling tepat. Misalnya surat kabar, televisi, radio,
majalah, dan lain-lain. Tentunya media-media promosi tersebut mempunyai kekurangan
serta kelebihan[4].
Multimedia diambil dari kata multi dan media. Multi berarti banyak dan media
berarti media atau perantara. Multimedia adalah gabungan dari beberapa unsur yaitu
teks, grafik, suara, video dan animasi yang menghasilkan presentasi yang menakjubkan.
Multimedia juga mempunyai komunikasi interaktif yang tinggi. Bagi pengguna komputer
multimedia dapat diartikan sebagai informasi komputer yang dapat disajikan melalui
audio atau video, teks, grafik dan animasi. Disini dapat digambarkan bahwa multimedia
adalah suatu kombinasi data atau media untuk menyampaikan suatu informasi sehingga
informasi itu tersaji dengan lebih menarik [4]. Beberapa definisi Multimedia menurut
beberapa ahli antara lain: Kombinasi dari tiga elemen: suara, gambar dan teks,
Kombinasi antara komputer dan video, Kombinasi dari paling sedikit dua media input
atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik
dan gambar , Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang
mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video, Multimedia dalam konteks
komputer adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks,
grafik, audio video dengan menggunakan tool yang memungkinkan pemakai
berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi [4].
Video promosi adalah video yang digunakan untuk mempromosikan sesuatu. Ciri
dari video promosi adalah mempromosikan sesuatu secara lebih detail dengan durasi
yang lebih panjang dari video iklan karena proses pengambilan gambar untuk video
promosi harus dilakukan secara berkala dari objek yang ingin dipromosikan agar hasil
dari video promosi tersebut lebih terperinci dan mencakup semua hal yang berhubungan
dengan objek tersebut.Video promosi pariwisata memiliki keunggulan karena dapat
memberikan gambaran dan informasi kepada calon wisatawan sehingga apa yang
disampaikan dan ditampilkan bisa lebih mudah diterima dan diingat karena video
promosi dibuat dengan sinematografi yang menarik, backsound yang sesuai, narasi yang
terdengar dengan jelas[5].
Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa InggrisCinematography yang
berasal dari bahasa Latin kinema 'gambar'. Sinematografi sebagai ilmu terapan
merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan
menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang
dapat menyampaikan ide.
Beberapa hal penting dalam sinematografi dalam proses produksi Video Promosi,
antara lain :
Shot bisa diartikan sebagai bagian dari adegan, misalnya dalam produksi
Video promosi yang hendak menceritakan keceriaan maka dapat diambil
gambar suasana ceria.
Scene adalah hasil dari shot yang digabungkan satu dengan yang lain. Dalam
perangkaian dikenal dengan istilah transisi yang digunakan untuk
menggabungkan shot - shot menjadi scene.
Sequence merupakan sebuah kesatuan scene yang ditata sehingga peristiwa
yang yang terjadi dapat dialami.
10
Camera angle adalah sudut pandang dari audience, mata audienceakan
diwakili oleh mata kamera. Penempatan sudut pandang kamera akan
mempengaruhi sudut pandang audience[6].
Potensi objek wisata Kab. Nabireyang memiliki prospek cukup baik adalah wisata
bahari, wisata alam dan wisata hius paus (wahale shurk). Berikut data objek wisata yang
bisa dinikmati adalah:
Wisata Pantai Wisata Pantai yang telah dikelola,Pantai Gedo, Pantai Yamari, Pantai
Burate,Pantai Nusi, Pantai Maf, dan Pantai Irio.
WisataAlam
Kab. Nabire memiliki beberapa wisata alam, antara lain Danau Mamae,
AirTerjun Kura-kura, Kolam Pemancingan di Desa Kalisemen Wanggar,
Bendungan Kalibumi di desa Bumiraya Wanggar dan sejumlah gugusan
pegunungan bagipara pecinta alam.
Hiu paus (whale shurk) Hiu paus sudah ada di Kab. Nabire sejak lama dan sudah bertahun – tahun
kemudian masyarakat yang berada di tempat sekitar mengetahui bahwa ikan
tersebut adalah ikan pemangsa atau buas dan masyarakat memberi nama Gurano
Babintang sampai akhir tahun 2012 dinas Kab. Nabiremelakukan penyelidikan
tekait ikan tersebut ternyata dikatahui bahwa ikan tersebut bukan jenis ikan yang
buas. Kab. Nabire adalah tempat dimana habitat ikan hiu paus terbesar di dunia,
sehingga hal inilah yang menjadikan hiu paus adalah salah satu wisata unggulan
yang dimiliki oleh Kab. Nabire yang tidak dimiliki oleh daerah lain di pulau
Papua.
3. Hasil pembahasan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif.Metode kualitatif bersifat fleksibel dan berubah-ubah sesuai dengan kondisi
lapangan.Metode kualitatif menghasilkan data bukan dalam bentuk angka melainkan
berupa teks, dokumen, gambar, foto maupun objek-objek yang ditemukan di lapangan
selama penelitian berlangsung. Informasi yang diperoleh melaluai metode kualitatif,
yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara.[7]. Wawancara dilakukan dengan
Bapak Septinus Baransano, S.Pd.,Selaku Kepala bidang Promosi Dinas Pariwisata
sebagai narasumber yang berhubungan dengan pariwisata di Kab. Nabire, selain itu juga
dilakukan observasi langsung di Kab. Nabire.Sedangkan strategi penelitian yang
digunakan adalah strategi linear. Strategi linear menetapkan urutan logis pada tahapan
perancangan yang sederhana dan relative sudah dipahami komponennya[7].Adapun
tahapan yang ada dapat lihat pada Gambar 1.
Gambar. 1 Strategi Linear [7]
Tahapan-tahapan yang telah dilaksanakan dalam Perancangan Video Promosi
Wisata Kab. Nabire adalah sebagai berikut:
Identifikasi Masalah
Tahap 2
pengumpulan
data
Tahap
3Perancangan
Video
Tahap4Pengujiandan
kesimpulan
Tahap
1IdentifikasiMasal
ah
11
Dalam proses pengidentifikasi masalah, dilakukan observasi serta
pengamatan langsung serta melakukan proses wawancara kepada Bapak Septinus
selaku Kepala BidangPromosi Pariwisata Kab. Nabire. Hasil dari identifikasi
adalah sampai saat ini belum adanya media video informasi yang
menggambarkan mengenai pariwisata yang terdapat di Kab. Nabire yang ternyata
memiliki keunikan tersendiri yaitu dengan adanya Hiu Pausnya (whaleshark)
yang merupakan wisata unggulan yang tidak dimiliki oleh Kabupaten lain yang
berada di pulau Papua. Sehingga hal tersebut sebenarnya dapat memiliki peluang
besar menjadi tempat wisata yang menjanjikan dan dapat bersaing dengan daerah
lain dan Dinas sendiri mengalami kesulitan untuk menyampaikan informasi
dengan jangkauan yang lebih luas kepada calon wisatawan mengenai potensi
pariwisata yang terdapat di Kab. Nabire dalam hal ini, Dinas Pariwisata masih
menggunakan media cetak brosur danposter dalam upaya promosinya.
Pengumpulan Data
Tahap kedua setelah melakukan proses identifikasi, adalah melakukan
pengumpulan data baik secara primer maupun sekunder yang nantinya akan
digunakan sebagai data dan bahan dalam proses perancangan video promosi.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara kepada Bapak Septinus
Baransano,S.Pd.,Selaku Kepala Bidang Promosi Pariwisata Kab. Nabire
mengenai konten serta kondisi wisata Kab.Nabire, dan serta data yang
menyebabkan rendahnya popularitas wisata Kab. Nabire, hasil yang didapatkan
bahwa kondisi promosi wisata Kab. Nabire belum benar-benar terpublikasikan
dengan baik, serta didapatkan data mengenai deskripsi, infrastuktur yang telah
dibangun oleh pemerintah serta lokasi dan bagaimana cara menuju ke daerah
wisata yang berada di Kab. Nabire yang nantinya data tersebut akan digunakan
dalam proses perancangan video serta menentukan daerah wisata apa saja yang
hendak ditampilkan dalam video promosi.
Sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mencari
referensi melalui website yang memberikan informasi mengenai pariwisata di
Kab. Nabire, serta buku-buku yang berhubungan dengan video promosi dan jenis
wisata apa saja yang terdapat di Kab. Nabire. Salah Potensi objek wisata Kab.
Nabireyang memiliki prospek cukup baik adalah Wisata Bahari, Wisata Alam
dan Wisata kuliner. Berikut data objek Wisata yang bisa dinikmatiadalah:Wisata
Pantai yang telah dikelola,Pantai Gedo, Pantai Yamari, Pantai Burate, Pantai
Nusi, Pantai Maf, dan Pantai IriWisata Alam
Meliputi : Danau Mamae, Air Terjun Kura-kura, Kolam Pemancingan di Desa
Kalisemen Wanggar, Bendungan Kalibumi di desa Bumiraya Wanggar dan
sejumlah gugusan pegunungan bagi para pecinta alam.
Perancangan Video
Dalam proses perancangan video Promosi Wisata Kab. Nabire dilakukan
3 proses, meliputi pra produksi, dalam proses ini dirancang ide cerita, konsep,
storyline, treatment, dan storyboard mengenai pengenalan wisata Kab.Nabire.
Setelah itu dalam proses produksi dilakukan shooting dan recording sesuai
dengan storyboard yang ada beserta narasi yang dibutuhkan. Proses terakhir
adalah pasca produksi, dalam proses ini dilakukan editing pada video dan sound
editing.
Pengujian dan Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan dan implementasi, selanjutnya dilakukan
pengujian secara kualitatif yaitu dengan mempresentasikan video promosi wisata
Kab.Nabire kepada Kepala Dinas Pariwisata Kab.Nabire dan Kepada Bidang
12
Promosi Pariwisata Kab. Nabire yang akan memberikan feedback, sehingga ide
cerita, konsep perancangan dan pesan yang ada dalam video promosi wisata ini
apakah dapat disampaikan dan diterima masyarakat dengan baik.
Dari data yang telah dikumpulkan maka dilakukan perancangan video
dimanadalam proses perancangan video Promosi Wisata Kab. Nabire dilakukan 3 proses,
meliputi pra produksi, dalam proses ini dirancang ide cerita, konsep, storyline, treatment,
dan storyboard mengenai pengenalan wisata Kab. Nabire. Setelah itu dalam proses
produksi dilakukan shooting dan recording sesuai dengan storyboard yang ada beserta
narasi yang dibutuhkan. Proses terakhir adalah pasca produksi, dalam proses ini
dilakukan editing pada video dan sound editing.
Metode perancanganvideo promosi terdiri dari tiga tahap yaitu pra produksi,
produksi, pasca produksi. Proses perancangan dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Metode Perancangan Video Promosi
Pra produksi adalah salah satu tahap dalam proses pembuatan video. Tahap pra
produksi merupakan tahapan persiapan atau perencanaan dalam pembuatan sebuah
video. Didalam proses pra-produksi terdapat ide cerita, konsep, storyline,treatment, dan
storyboard yang harus dirancangkan terlebih dahulu, untuk menghindari kesalahan-
kesalahan dalam pengambilan gambar [12].
Ide cerita dari perancangan video promosi ini adalah menceritakan keunikan yang
menjadi keunggulan dari pariwisata Kab. Nabire sebagai tempat yang layak dikunjungi
oleh wisatawan baik domestik maupun manca negara dimana letak kota yang dekat
13
dengan wisata alam, pantai, kuliner dan hiu paus (whaleshark) sebagai fokus utama dari
video promosi ini.
Storyline merupakan kejadian-kejadian yang dirangkai menjadi sebuah cerita
yang menarik. Dalam proses pembuatan video promosi Kab. Nabire diperlukan adanya
storyline pada tahap pra produksi, sehingga proses produksi dapat berjalan maksimal [9].
Storyline dari perancangan video promosi wisata adalah sebagai berikut:Video ini akan
diawali dengan pemandangan Kab. Nabire dari atas udara, sebuah pulau indah yang
berada di balik awan, setelah itu menampilkan bandara serta kondisi kota Kab. Nabire
yang dijuluki kota seratus tugu dan lokasi kota yang terletak di pesisiran pantai adalah
salah satu daya tarik saat berkunjung di kota ini. Menampilkan beberapa wisata pantai
yang menjadi tujuan wisata, serta menampilkan wisata unggulan yang tidak dimiliki oleh
daerah lain di Indonesia yaitu habitat adanya hiu paus (whale shark)yang ramah dengan
manusia divisualiasikan dengan orang yang dapat berenang dengan hiu paus. Pada
ahirnya akan digambarkan kuliner khas nabire yaitu ikan rebus dan ikan bobara bakar
dari Kab. Nabire.
Treatment merupakan kerangka lengkap yang bersisikan adegan-adegan disuatu
tempat, oleh sebab itu treatment pun disertakan keterangan tempat dan waktu [9].Berikut
adalah treatment dari perancangan video promosi wisata Kab. Nabire adalah sebagai
berikut:
Scene 1 : Langit(MS, LS, BA, LA, Pan left) Int : (day) Cuplikan gambar awan,
bandara udara, tugu sambutan
Cut to....
Scene 2 : Kota (ECU, EA) Int : (day) Cuplikan lapangan udara, tugu, dan orang
Cut to....
Scene 3 : Hutan (LS, EA) Int : (day) Memperlihatkan kekayaan hutan.
Cut to....
Scene 4 : Budaya ( MCU, EA) Int : (day) Dua orang ibu sedang menganyam
tikar.
Cut to....
Scene 5 : Pantai (LS, MCU, EA, LA) Int : (day) Cuplikan gambar pantaiNabire
yang belum jadi tempat wisata
Cut to....
Scene 6 :Hiu paus (whale shark) Underwater (ECU, FT, BA, LA) Int : (day) dari
atas perahu dan Menyelam bersama hiu paus(whale shark)
Cut to....
Scene 7: Kuliner (MCU, EA) Int : (day) Tracking kuliner (ikan bakar, ikan
rebus).
Cut to....
Scene 8 : sambutan (MCU, LA, ECU, EA) Int : (day) Tiga anak kecil memberi
sambutan.
Cut to....
Storyboard merupakan rangkaian atau runtutan ceritadalam bentuk gambar,
sehingga memudahkan dalam pengambilan angle untuk pembuatan video. Storyboard
merupakan rangkaian gambar ilustrasi yang digunakan untuk menerjemahkan adegan -
adegan yang ada dalam skenario. Sebuah storyboard memungkinkan seseorang membuat
film untuk memvisualisasikan ide-idenya dan juga sebagai alat untuk
mengkomunikasikan ide dari keseluruhan film. Storyboard pada dasarnya sama dengan
14
storyline tapi dalam bentuk gambar [9]. Storyboard dari perancangan video promosi
pariwisata kab. Nabire dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Storyboard
No Scene Camera Duration Exlp
1
MS, LS, BA,
LA, Pan left
00:06
Menggambarkan
mengenai kota
Kab. Nabire
yang diambil
dari udara
2
ECU, EA
00:07
Menggambarkan
kondisi bandara,
dan kota Kab.
Nabire
3
LS, LA, EA
00.08
Menggambarkan
sumber daya
alam hutan di
kab. Nabire
4
MCU, EA
00.09
Menggambarkan
budaya
membuat tikar
masyarakat Kab.
Nabire
5
LS, MCU,
EA, LA
00.10
Menggambarkan
keindahan
pantai Kab.
Nabire
6
ECU, MCU,
FT, LA
00.11
Mengambarkan
Hiu paus
(whaleshark)
15
7
MCU, EA
00.12
Menggambarkan
kuliner ikan
bakar di kab.
nabire
8
MCU, LA,
ECU, EA
00.13
Menggambar
sambutan anak-
anak kab. nabire
Produksi adalah sebuah tahapan eksekusi dari proses pra produksi. Pada proses
produksi,dilakukan (shooting) danrecording untuk narasi video. Hasil wawancara yang
dilakukan kepada narasumber adalah dalam bentuk video dan berdasarkan shooting list
yang telah dirancang dalam proses pra produksi.
Recording/Dubbing dilakukan sesuai dengan narasi yang telah dirancang dengan
pada proses sebelumnya. Narasi berfungsi sebagai pengantar dan penjelasan alur cerita
dalam video promositetapi tidak mendominasi seluruh tayangan, dan memiliki gaya
cerita yang kuat [10]. Proses recoding dilakukan dengan merekam suara narator yang
disesuaikan dengan perancangan narasi sebelumnya. Narasi pada Video Promosi ini
diperlukan untuk lebih menjelaskan kepada audiens tentang visualisasi yang
ditayangkan. Setelah proses perekaman suara narator kemudian akan di mixing dengan
backsound yang sesuai, sehingga diharapkan dapat membangun suasana dari video
promosi tersebut.
Pasca produksi adalah proses akhir dari ketiga tahapan dalam pembuatan seluruh
film. Pasca produksi melalui dua proses, yaitu proses videoediting dan sound editing.
Video Editing merupakan penggabungan video yang sudah ada akan digabungkan
menjadi satu kesatuan. Sound editing adalah proses editing suara dimana suara lain yang
tidak diperlukan diredam, selain itu diberi efek backsound agar video menjadi lebih
hidup. Pada perancangan video promosi ini juga dilakukan proses Grading Colour
Warm hal ini dilakukan untuk menambahkan kesan hangat serta elegan pada video
promosi.proses Grading Colour Warm dapat dilihat pada Gambar 3.
16
Gambar 3. Grading Colour (a) Sebelum di Grading Colour (b ) Setelah di Grading
Colour
Tahap evaluasi yang dilakukan proses untuk mengevaluasi hasil implementasi
perancangan video promosi wisata Nabire yang dipresentasikanKepala dinas Kab. Nabire
dan Bidang Pariwisata Kab. Nabire.Feedback dari presentasi akan menjadi pertimbangan
apakah video promosi ini perlu direvisi atau tidak dan jika terjadi revisi maka di ulang ke
pasca produksi.
4. Hasil pembahasan Scene 1 merupakan adegan opening yang salah satunya adalah pemandangan
yang luas dari udara. Jenis shot yang dipakai adalahMedium Shot,Long Shot, Birth Angle
dan LowAngle dengan teknik Panning sehingga dapat menggambarkan dataran rendah di
daerah Nabire. Scene 1 dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Scene 1
Scene 2 adalah adegan yang menayangkan tentang kota di Kab. Nabire. Salah
satu adegannya adalah tugu dua orang patungyang saling membelakangi satu patung
dengan dibuat dengan gaya meniup tromper keong laut raksasa dari laut menggambarkan
suku pesisiran dan satunya memegang anak panah menggambarkan suku pegunungan
yang berada jalan lingkar didepan bandaraKab. Nabire. Jenis shot yang dipakai adalah
Close Up dan Low Angle sehingga dapat menceritakan keberadaan kota dan tugu. Scene
2 dapat dilihat pada Gambar 5.
17
Gambar 5. Scene 2
Scene 3 adalah adegan yang menayangkan tentang sumber daya alamhutan yang
terdapat di Kab. Nabire. Adegan diambil dengan Long Shot, Low Angledan Eye Angle
dari hutan. Scene 3 dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Scene 3
Scene 4 adalah adegan yang menceritakan tentang keberadaan masyarakat yang
terdapat di Kab. Nabire. Salah satu adegannya adalah dua orang ibu yang sedang
menganyam tikar dari daun sagu ini adalah salah satukerajinan tangan yang terdapat di
Kab. Nabire.Jenis shot yang dipakai Medium Close Up dan Eye Angle sehingga dapat
menjelaskan ketajaman tradisional. Scene 4 dapat dilihat pada Gambar 7.
18
Gambar 7. Scene 4
Scene 5 adalah adegan yang menceritakan tentang pantai yang bisa dijadikan
tempat wisata di Kab. Nabire. Jenis shot yang dipakai dalam adegan adalah Long Shot,
Medium Close Up,Eye AngledanLow Angledengan teknik Panning sehingga dapat
menggambarkan keindahan pantai tersebut. Scene 5 dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Scene 5
Scene 6 adalah adegan yang menceritakan tentang Hiu paus (Whaleshark)
spesies bawah laut yang menjadi wisata bawah laut di Kab. Nabire. Adegan dibantu
dengan kamera underwater menggunakan jenis shotExtrim Close Up,Medium Close
Up,Follow Through,dan Eye Angle sehingga dapat menjelaskan keindahan Hiu paus
(Whaleshark) dari bawah laut. Scene 6 dapat dilihat pada Gambar 9.
19
Gambar 9. Scene 6
Scene 7 adalah adegan yang menceritakan tentang kuliner yang terdapat di Kab.
Nabire, Adegan diambil dengan jenis shot Extreme Medium Close Up dan Eye Angle
dengan teknik focus in sehingga bisa menggambarkan detail dari makanan khas Kab.
Nabire.Scene 7 dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Scene 7
Scene 8 adalah adegan yang menceritakan tentang sambutan anakKab. Nabire.
Adegan diambil dengan jenis shot MediumClose Up, Low Angledan Eye Angle,
ExtremeClose Up dengan teknik Focus In sehingga bisa menggambarkan detail dari
masyarakat Kab. Nabire. Scene 8 dapat dilihat pada Gambar 11.
20
Gambar 11. Scene 8
Perancangan Media
Perancangan media untuk video promosi pariwisata ini akan disebarkan melalui
jejaring media dan Youtube dengan kualitas High Definition ukuran Pixel 1280x720px
serta 25fps berformat mp4 sehingga mudah dijalankan di hampir semua pemutar video
sekarang. Dan juga akan dibuat dalam format CD (Compact Disc) dilengkapi cover dan
case yang didesain serta akan dibagikan ketika Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olah Raga
dan Pariwisata Kab. Nabire melakukan promosi atau pameran dan juga bisa didapatkan
ketika mengunjungi kantor Dinas Pariwisata. Gambar 12.
Gambar 12. Brosur, Tv, Poster, Cover CD
21
5. Pengujian
Berdasarkan hasil dari perancangan, maka dilakukan pengujian secara kualitatif
kepada pihak Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kab.Nabire dalam
hal ini adalah Bapak Drs. Blarius Nuhuyanan selaku kepala Dinas Pariwisata dan Bapak
Septinus Baransano, S.Pd. Selakukepala bidang promosi Dinas Pariwisata Kab. Nabire.
Adapun pertanyaan yang di sampaikan antara lain : 1) Apakah wisata yang ditampilkan
pada video promosi sudah dapat mewakili pariwisata di nabire? 2) Apakah visualisasi
wisata yang ditampilan sudah menarik? 3)Apakah suara narasi dapat terdengar dengan
jelas baik intonasi dan ejaan bahasa inggrisnya ? 4) Apakah backsound dari video sudah
sesuai ? 5) Apakah video promosi yang dirancang ini memiliki kelebihan bisa
dibandingkan dengan media promosi yang ada sebelumnya ? 5) Dengan melihat
keseluruhan video yang dirancang, apakah video ini dapat membantu Dinas Pariwisata
Kab. Nabire dalam mempromosikan potensi wisata yang terdapat di Nabire ?
Berdasarkan dengan hasil pengujian kualitatif dengan Kepala Dinas Pariwisata,
didapatkan hasil bahwa video promosi yang dirancang sudah dapat mewakili potensi
pariwisata yang terdapat di Kab. Nabire, walaupun ada beberapa tempat wisata yang
belum terakomodir di video tersebut. Hal ini disebabkan karena medan untuk menuju ke
wisata tersebut belum ada infrastruktur yang memadai. Perancangan Video ini lebih
menarik bila dibandingkan dengan media promosi yang dilakukan selama ini, visualisasi
gambar wisata juga sudah cukup menarik. Dengan adanya perancangan media yang
memanfaatkan media online, diharapkan akan memberikan informasi kepada calon
wisatawan dengan lebih luas sehingga tidak hanya mencakup wilayah Kab. Nabire.
Selain melakukan pengujian kepada Kepala Dinas, juga dilakukan pengujian
secara kualitatif kepada Kepala Bagian Promosi Pariwisata. Hasil dari pengujian ini
adalah, Perancangan Video promosi ini dirasa akan lebih menarik perhatian calon
wisatawan bila dibandingan dengan media promosi yang sudah dilakukan selama ini.
Konten dari video promosi juga sudah mewakili sebagian besar pariwisata yang terdapat
di Kab. Nabire, namun ada beberapa wisata yang belum tervisualisasikan melalui video
promosi ini, yaitu wisata budaya. Visualisasi untuk wisata unggulan yaitu Hiu Paus
sudah tergambarkan dengan baik, menarik dan sesuai dengan sifat alami Hiu Paus yang
ramah terhadap manusia, sehingga calon wisatawan dapat berenang dengan bebas
bersama. Wisata kuliner juga dapat digambarkan dengan detail, sehingga calon
wisatawan dapat mengetahui bahwa kuliner khas Kab. Nabire. Secara garis besar
perancangan video promosi ini layak untuk diterapkan oleh bagian Promosi Dinas
Pariwisata di berbagai tempat publik seperti di bandara, pelabuhan, Kantor Dinas,
Website Dinas Pariwisata serta media online lainya. Perancangan Video Promosi ini telah
memenuhi kriteria yang diharapkan sebagai media promosi pariwisata serta
mempermudah Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kab. Nabire
dalam melakukan penyebaran informasi pariwisata di Kab. Nabire.
6. Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan penelitian mengenai perancangan Video
Promosi Pariwisata Kab. Nabiredapat disimpulkan bahwa video promosi pariwisata di
Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kab. Nabiretelah memenuhi
kriteria yang diharapkan sebagai media promosi pariwisata dan visualisasi yang
digambarkan dalam video promosi telah sesuai dan dapat mewakili potensi wisata yang
terdapat di Kab. Nabire. Video promosi yang dirancang dapat membantu Dinas
Kebudayaan, Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kab. Nabiredalam mempromosikan
dan memberikan infomasi potensi-potensi wisata kepada calon wisatawan baik domestik
maupun mancanegara yang akan berkunjung ke Kab. Nabire.
22
7. Daftar Pustaka.
[1] Karimang, Stive, 2008, Video Promosi Pariwisata Kab.Halmahera Utara
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Halmahera UtaraSebagai Desa Wisata
Melalui Video Profile, Salatiga : Universitas Kristen satya wacana
[2] Permana, Yasa Sidik, 2012, Perancangan Dan Pembuatan Video Promosi
Wisata Alam Dan Edukasi Lingkungan Dolandeso Boro Daerah Banjar Asri
Kab. Kulon Progo,Yogyakarta : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan
Komputer Amikom
[3] Syamsul, Asep, 2012, Komunikasi Non Verbal, Komunikasi Visual,
Http://romeltea.com/komunikasi-non-verbal-komunikasi-visual/#. Di akses
tanggal 11 Agustus 2013
[4] Prihanikasi, 2008, Potensi Dan Promosi Desa TumangSebagai Desa Wisata
Melalui Video Profile,Surakarta:Universitas Sebelas Maret.
[5] Ismayanti, 2010, Pengantar pariwisata. Jakarta. Gramedia.
[6] Riadi Muchlisin, 2012, Pengertian sejarah dan unsur film,
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-sejarah-dan-unsur-unsur-
film.html. Diakses pada tanggal 27 Agustus 2015
[7] Sarwono Jonathan dan Harry Lubis, 2007, Metode Riset untuk Desain
Komunikasi Visual,Yogyakarta : ANDY OFFSET
[8] Riduan, 2004, Metode dan Teknik Menyusn Tesis, Bandung :
Alfabeta.
[9] Fajar, Junaedi, 2011, membuat film dokumenter, Yogyakarta : Lingkar
Media
[10] Fred, Wibowo. 2097. Dasar-Dasar Program Televisi, Jakarta :
Grasindo.