peran serta orang tua/ wali dalam pendidikan …lib.unnes.ac.id/10936/1/12239.pdf · kesenangan dan...
TRANSCRIPT
i
PERAN SERTA ORANG TUA/ WALI DALAM PENDIDIKAN
ANAK KELUARGA TKW KABUPATEN KENDAL (KASUS
DI DESA NGASINAN, KECAMATAN WELERI
DAN KELURAHAN KETAPANG,
KECAMATAN KOTA KENDAL)
SKRIPSI disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Geografi
Oleh :
Tsani Nurkha Laila
NIM 3201407063
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia
Ujian Skripsi pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 23 Juli 2011
Pembimbing I
Drs. Saptono Putro, M.Si. NIP. 19620928 199003 1 002
Pembimbing II
Rahma Hayati, S.Si, M.Si. NIP. 19720624 199803 2 003
Mengetahui, Ketua Jurusan Geografi
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. NIP. 19620904 198901 1 001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada
Hari : Selasa
Tanggal : 16 Agustus 2011
Penguji Utama
Drs. R. Sugiyanto, SU NIP. 19471201 197501 1 001
Penguji I
Drs. Saptono Putro, M.Si. NIP. 19620928 199003 1 002
Penguji II
Rahma Hayati. S.Si, M.Si. NIP. 19720624 199803 2 003
Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Drs. Subagyo, M.Pd. NIP. 19510808 198003 1 003
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang ditulis di dalam skripsi ini benar-benar skripsi saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan yang terdapat di dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Agustus 2011
Tsani Nurkha Laila NIM. 3201407063
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
Orang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan dan ketenangan. Mereka dibentuk melalui kesulitan rintangan dan air mata. Ketika engkau mengalami sesuatu yang berat dan merasa sendiri dalam hidup ini, angkatlah kepala ke atas, tataplah masa depanmu dan ketahuilah Allah sedang mempersiapkan untuk menjadi orang luar biasa (Tsani Nurkha Laila).
Rasulullah bersabda, “Kemenangan selalu bersama kesabaran, setelah kesusahan pasti ada kesabaran, setelah kesusahan pasti ada kesenangan, dan setelah kesulitan pasti ada kemudahan (HR. Ahmad.)
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini ku persembahkan untuk
1. Bapak Sukri dan Ibu Nur Rochim, Terima kasih atas kasih sayang, dukungan, motivasi dan semua hal yang mungkin takkan terhitung dan terbalas oleh apapun.
2. Keluarga baru dalam keluargaku Mb Zul, Mas Sodik (dan calon keponakanku),serta Adik-adikku Aan, Arif
dan Fikri kalian harus bisa belajar mandiri. 3. Seseorang dalam Lima Bait 31-ku, Mas Ainuddin
Mukhlis terima kasih untuk motivasi, semangat dan harapan yang semoga akan terwujud. Amien.,,
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas berkah, rahmat serta hidayah dari
Allah SWT sehingga penyusunan skripsi dengan judul : Peran serta orang tua
dalam Pendidikan Anak Keluarga TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa
Ngasinan, Kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal)
ini dapat terselesaikan.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan
dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis
ucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat :
1. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si, Ketua Jurusan Geografi atas bimbingan dan
arahan selama ini.
2. Drs. Saptono Putro, M.Si, Pembimbing I dan Rahma Hayati, S.Si, M.Si,
Pembimbing II atas segala arahan dan bimbingan dalam penyusunan
skripsi ini.
3. Drs. R Sugiyanto, SU, Dosen Penguji atas segala arahan dan masukan
dalam penyusunan skripsi ini.
4. Para Dosen dan karyawan Jurusan Geografi atas ilmu yang telah diberikan
selama menempuh studi serta bantuan dan motivasinya.
5. Kepala Desa dan keluarga besar Desa Ngasinan serta Kelurahan Ketapang
yang telah membantu ijin dalam penelitian di wilayah penelitian skripsi
ini.
6. Keluarga dan Sahabat-sahabatku Geografi 2007, terima kasih untuk
persahabatan dan kekeluargaan yang indah semoga takkan lekang oleh
waktu.
7. Semua teman dan keluarga yang telah membantu dalam do’a dan
dukungan serta semangat.
vii
8. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan menjadi amal
kebaikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka
dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat
diharapkan guna kelengkapan dan kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri
khususnya dan berguna bagi pembaca pada umumnya.
Semarang,
Penyusun
viii
ABSTRAK
Tsani Nurkha laila. 2011. Peran serta Orang Tua/ Wali dalam Pendidikan Anak Keluarga TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal). Skripsi. Jurusan Geografi. FIS. UNNES. Pembimbing I. Drs. Saptono Putro, M.Si. Pembimbing II. Rahma Hayati, S.Si, M.Si Kata kunci: Peran serta Orang Tua/ Wali, Pendidikan Anak TKI
Orang tua mempunyai peranan pertama dan utama bagi anak-anaknya selama anak belum dewasa dan mampu berdiri sendiri. Pendidikan anak-anak TKI yang ditinggal orang tua mereka diluar negeri menjadi tanggung jawab orang tua/ wali. Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana peran serta TKI dan orang tua/ wali dalam pendidikan anak keluarga TKI?. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peran serta TKI dan orang tua/ wali terhadap pendidikan anak keluarga TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua warga Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang yang menjadi orang tua/ wali anak keluarga TKI yaitu berjumlah 32 orang. Pada penelitian ini menggunakan penelitian populasi sehingga responden penelitian adalah 32 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah karakteristik TKI dan orang tua/ wali serta peran serta TKI serta orang tua/ wali dalam pendidikan anak TKI. Metode Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket dan wawancara. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif persentase dengan skoring.
Hasil dari penelitian ini adalah persentase peran serta TKI dalam menunjang pendidikan anak adalah 68,39% yang berada pada kriteria tinggi. Peran serta TKI ini dilihat melalui komunikasi yang terjalin antara TKI dan keluarga serta anak dan remitan yang dikirim TKI. Persentase kondisi demografi dan kondisi sosial-ekonomi orang tua/ wali yaitu 65,34% berada pada kriteria tinggi yang berarti kondisi demografi dan sosial ekonomi orang tua wali sudah mencukupi untuk kebutuhan keluarga maupun kebutuhan pendidikan keluarga serta anak TKI. Persentase peran serta orang tua/ wali dalam pendidikan anak keluarga TKI adalah 76,65% yang berada pada kriteria tinggi. Hasil persentase ini menunjukkan bahwa anak TKI mendapat perlakuan, perhatian serta kasih sayang yang bagus dari orang tua wali dalam pendidikan anak tersebut.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa peran serta TKI dan orang tua/ wali dalam pendidikan anak TKI berada pada kriteria tinggi. Hal ini berarti tidak ada anak TKI yang terlantar di Kabupaten Kendal. Saran dalam penelitian ini adalah Bagi pemerintah terkait dengan TKI, sebaiknya ada aturan khusus yang mengatur pembatasan usia minimal anak boleh ditinggal orang tua bekerja di luar negeri.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN........................................................... iii
PERNYATAAN ................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................ v
KATA PENGANTAR ......................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 3
C. Tujuan penelitian .................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 4
E. Penegasan Istilah .................................................................... 5
F. Sistematika Skripsi ................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Pendidikan ............................................................ 9
B. Tujuan Pendidikan.................................................................. 11
C. Belajar.................................................................................... 12
D. Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak .............................. 17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel .............................................................. 35
B. Variabel Penelitian ................................................................. 36
C. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 38
D. Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 38
x
E. Metode Analisis...................................................................... 39
F. Kerangka Berfikir Penelitian ................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian....................................... 43
B. Hasil Penelitian ...................................................................... 50
C. Pembahasan ........................................................................... 74
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................ 80
B. Saran ...................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 1. Klasifikasi Pendapatan ......................................................................... 23 2. Jumlah subjek Penelitian ....................................................................... 36 3. Kriteria Deskriptif Persentase ................................................................ 42 4. Jumlah Penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin Kelurahan Ketapang 47 5. Umur TKI ............................................................................................. 54 6. Status Perkawinan TKI .......................................................................... 54 7. Hubungan Keluarga Responden dengan TKI ......................................... 55 8. Tingkat Pendidikan TKI ........................................................................ 56 9. Tingkat Mobilitas TKI .......................................................................... 56 10. Tingkat Remitan TKI ............................................................................ 57 11. Intensitas Komunikasi TKI .................................................................... 59 12. Jenis Kelamin Responden ..................................................................... 60 13. Umur Responden .................................................................................. 60 14. Status Perkawinan Responden ............................................................... 61 15. Jumlah tanggungan Responden ............................................................. 61 16. Tingkat Pendidikan Responden ............................................................. 63 17. Tingkat pendidikan Suami/ Istri Responden .......................................... 63 18. Kondisi Tempat tinggal Responden ....................................................... 64 19. Pekerjaan Responden ............................................................................ 65 20. Pekerjaan Suami/ Istri Responden ......................................................... 65 21. Pendapatan Responden .......................................................................... 66 22. Kondisi Ekonomi .................................................................................. 66 23. Tingkat pendampingan Belajar Orang tua/ Wali .................................... 67 24. Penyediaan sarana dan prasarana belajar ............................................... 68 25. Memberi kasih sayang............................................................................ 69 26. Pandangan nilai hasil belajar ................................................................. 70 27. Kegiatan di sekolah anak ....................................................................... 70 28. Pemilihan pendidikan anak yang tepat ................................................... 71 29. Mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi ......... 71
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Berfikir Penelitian ............................................................. 42
2. Peta Administratif Kabupaten Kendal .............................................. 47
3. Peta Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri ........................................... 48
4. Peta Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kendal .................................. 49
5. Grafik Umur TKI ............................................................................. 54
6. Grafik Hubungan Keluarga ............................................................. 55
7. Grafik Tingkat Pendidikan TKI ........................................................ 53
8. Grafik Tingkat Remitan TKI ............................................................ 56
9. Grafik Intensitas Komunikasi TKI .................................................... 57
10. Grafik Umur dan Jenis Kelamin Responden ..................................... 58
11. Grafik Jumlah tanggungan Responden ............................................. 60
12. Grafik Tingkat Pendidikan ............................................................... 61
13. Grafik Kondisi Ekonomi Responden ................................................ 64
14. Grafik pendampingan belajar ........................................................... 65
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kisi-kisi Uji coba .................................................................................. 80
2. Instrumen uji coba ................................................................................. 84
3. Tabel Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................ 93
4. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................. 96
5. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ............................................................... 99
6. Instrumen Penelitian ............................................................................. 103
7. Daftar Nama Reponden ......................................................................... 110
8. Tabulasi Hasil Penelitian ....................................................................... 111
9. Tabel setiap Variabel ............................................................................. 114
10. Foto Penelitian ...................................................................................... 120
11. Surat Ijin Penelitian ............................................................................... 122
12. Surat Keterangan Penelitian .................................................................. 124
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia melalui pendidikan haruslah disadari oleh semua
pihak, baik pemerintah, swasta maupun keluarga. Pendidikan menurut Langeveld
dalam Hasbullah (2009;2) adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan
bantuan yang diberikan kepada anak tertuju pada pendewasaan anak itu, atau lebih
tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
Tugas pendidikan dimulai sejak anak tersebut dilahirkan. Orang tua
mempunyai peranan pertama dan utama bagi anak-anaknya selama anak belum
dewasa dan mampu berdiri sendiri. Untuk membawa anak pada kedewasaan,
orang tua harus memberi teladan yang baik karena anak suka mengimitasi kepada
orang yang lebih tua atau orang tuanya. Tugas orang tua tidak selesai begitu saja
setelah anak masuk dalam sekolah formal.
Salah satu kesalahkaprahan dari orang tua dalam dunia pendidikan
sekarang ini adalah adanya anggapan bahwa hanya sekolahlah yang bertanggung
jawab terhadap pendidikan anak-anaknya, sehingga orang tua menyerahkan
sepenuhnya pendidikan anaknya kepada guru di sekolah. Orang tua mulai sibuk
dengan pekerjaan maupun urusan mereka masing-masing tanpa peduli dengan
pendidikan anak di rumah maupun di sekolah.
Orang tua merasa bahwa waktu yang mereka miliki tidak sampai atau
tidak mencukupi untuk memberikan bimbingan bagi anaknya, hampir seluruh
2
2
waktu dihabiskan untuk bekerja dan bekerja.Orang tua merasa bahwa waktu yang
mereka miliki tidak sampai atau tidak mencukupi untuk memberikan bimbingan
bagi anaknya, hampir seluruh waktu dihabiskan untuk bekerja dan bekerja.
Selain permasalahan di atas, kendala Sumber Daya Manusia (SDM) orang
tua menjadi penyebab kurangnya mereka dalam ikut serta meningkatkan prestasi
anaknya. Banyak orang tua yang tidak mengenyam pendidikan tinggi, bahkan
tidak sedikit mereka yang tidak bersekolah sama sekali. Umumnya mereka adalah
orang tua tempo dulu atau orang tua yang hidup di tempat-tempat pedalaman atau
desa yang masih belum maju.
Kurangnya tingkat pendidikan ini menjadi penyebab banyaknya penduduk
Indonesia yang tertarik bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia
(TKI) dengan gaji yang besar. Mereka melupakan tugas mereka sebagai orang tua.
Materi atau uang menjadi hal utama yang mereka kejar. Orang tua kurang
menyadari peran mereka dalam pendidikan anak terutama yang berkaitan dengan
belajar anak di rumah.
Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang adalah dua wilayah yang
memiliki kondisi administratif yang berbeda namun keduanya memiliki sebuah
fenomena geosfer yang sama dimana banyak warga kedua desa tersebut bekerja
sebagai TKI di luar negeri. Berbagai alasan menjadi pendorong banyaknya warga
di kedua desa tersebut untuk bekerja diluar negeri tanpa mempertimbangan
pendidikan anak mereka yang ditinggalkan. Anak TKI ini biasanya hanya
dititipkan pada saudara mereka yang ada dikampung. Jumlah pengiriman tenaga
kerja dari Kabupaten Kendal ke luar negeri cukup tinggi. Jumlah Tenaga Kerja
3
3
Indonesia (TKI) di luar negeri pada tahun 2007 sebanyak 4.307 orang, jumlah
tersebut menurun dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2006 sebanyak 5.734 orang,
namun pada tahun 2008 jumlah TKI di luar negeri meningkat lagi menjadi 5.687
orang. Semantara data dari Dinas Sosia, Tenaga Kerja dan Transmigrasi hingga
Juni 2009 jumlah TKI telah mencapai angka 3.780 orang.
Banyak anak usia SD di Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang yang
orang tua mereka bekerja sebagai TKI di luar negeri. Salah satu anak yang sempat
ditemui oleh peneliti pada saat observasi awal menyatakan bahwa mereka hanya
dititipkan pada nenek mereka selama orang tua mereka bekerja di luar negeri.
Pendidikan mereka menjadi tanggung jawab sang nenek, orang tua hanya
mengirim uang setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengambil judul: Peran
Serta Orang Tua/ Wali dalam Pendidikan Anak Keluarga TKI Kabupaten Kendal
(Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang,
Kecamatan Kota Kendal).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka ada beberapa
permasalahan dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana peran serta TKI yang bekerja di luar negeri dalam menunjang
pendidikan anak TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan,
Kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal)?
4
4
2. Bagaimana kondisi demografi dan kondisi sosial-ekonomi orang tua/ wali
anak keluarga TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan
Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal)?
3. Bagaimana peran serta orang tua/ wali terhadap pendidikan anak keluarga
TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan
Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal)?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, beberapa tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui.
1. Peran serta TKI yang bekerja di luar negeri dalam menunjang pendidikan
anak TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri
dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal).
2. Kondisi demografi dan kondisi sosial-ekonomi orang tua/ wali anak keluarga
TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan
Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal).
3. Peran serta orang tua/ wali terhadap pendidikan anak keluarga TKI
Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan
Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal).
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah
1. Manfaat Teoritis
5
5
Sebagai bahan kajian dalam menambah pengetahuan dan dapat
memberikan sumbangan untuk pengembangan teori.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi Orang tua
Diharapkan orang tua dapat meningkatkan peran sertanya terhadap
pendidikan anak terutama pembimbingan belajar di rumah.
b. Manfaat bagi Civitas Akademik
Menambah referensi karya tulis ilmiah dan supaya dapat dimanfaatkan
sebagai bahan masukan bagi kalangan akademis yang ingin melakukan
penelitian lebih lanjut.
c. Bagi Penulis
Penelitian ini dilakukan agar dapat mempraktekkan dan menerapkan
ilmu yang didapat dibangku kuliah.
E. Penegasan Istilah
1. Peran serta
Peran serta adalah ikut berupayanya orang tua terhadap kemajuan
pendidikan anak-anaknya, ini dilakukan agar prestasi dan semangat belajar
anak-anaknya meningkat (Turya, http://infomediakita.blogspot.com/2010/04/
makalah-pengaruh-peran-orang-tua.html).
Peran serta dalam penelitian ini adalah peran serta langsung maupun
tidak langsung. Peran serta langsung meliputi pendampingan dan
pembimbingan dalam belajar. Sedangkan peran serta tidak langsung meliputi
6
6
penyediaan sarana dan prasarana belajar, penyediaan biaya sekolah,
menanyakan rapor/ nilai, pemilihan pendidikan anak yang tepat, mendorong
anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
2. Orang Tua/ Wali Keluarga TKI
Orang tua dalam penelitian ini adalah ayah, ibu kandung; orang yang
dianggap tua (cerdik, pandai, ahli) ; orang yang dihormati dikampung (Kamus
Bahasa Indonesia, 2003: 802).
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dimaksud orang tua/ wali dalam
penelitian ini adalah ayah atau ibu kandung dan apabila tidak ada dari
keduanya maka wali yang mewakili atau mendampingi anak tersebut belajar
dan membantu dalam pendidikan anak karena orang tua kandung anak
tersebut bekerja sebagai TKI di luar negeri.
3. Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memnuhi syarat untuk
bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu
dengan menerima upah (UU no 39 tentang TKI).
Berdasarkan pengertian tersebut yang dimaksud TKI dalam penelitian
ini adalah tenaga kerja Indonesia khususnya wanita yang bekerja di luar negeri
dan telah memiliki anak yang ditinggal bekerja di luar negeri.
4. Pendidikan
Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau
kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau
7
7
penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental (Sudirman dalam Hasbullah,
2009; 1).
Pendidikan dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan secara
sadar oleh orang tua kepada anaknya untuk menuju kedewasaan pada anak
tersebut. Pendidikan yang dimaksudkan berupa pendampingan dalam belajar
anak atau hal-hal lain yang menyangkut kebutuhan belajar siswa selama di
sekolah maupun di rumah.
5. Anak
Anak adalah seseorang yang berada pada masalah perkembangan dan
mempunyai potensi menjadi dewasa (Kamus Bahasa Indonesia, 2003: 42),
yang dimaksud anak dalam penelitian ini adalah seorang anak yang berada
pada jenjang pendidikan dasar (SD) yang orang tua (bapak/ ibu) atau
keduanya bekerja menjadi TKI di luar negeri.
F. Sistematika Skripsi
Pada Penulisan skripsi ini agar lebih mudah dipahami isinya bagi pembaca,
maka penulis menyusun sistematika penulisan skripsi sebagai berikut:
Bagian Awal
Bagian awal penulisan ini berisi judul skripsi, abstrak, halaman pengesahan,
motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel/peta/gambar, dan
daftar lampiran.
Bagian Isi terdiri dari:
8
8
BAB I Pendahuluan, yang berisi uraian tentang alasan pemilihan judul,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan
sistematika skripsi.
BAB II Tinjauan pustaka, berisi kajian teoritis yang mendukung penelitian
yaitu membahas tentang pendidikan, belajar, peran serta orang tua dalam
pendidikan anak dan TKI.
BAB III Metode penelitian, berisi uraian tentang lokasi dan sampel
penelitian, variabel penelitian, metode dan teknik pengumpulan data, metode
analisis data, dan kerangka pemikiran.
BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, berisi tentang deskripsi daerah
penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V Penutup, yang berisi uraian kesimpulan hasil penelitian dan saran-
saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian.
Bagian Akhir
Bagian akhir dari penulisan ini berisi daftar pustaka dan lampiran-
lampiran.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Pendidikan
Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia
untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan
kebudayaannya. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau pedagogies
berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang
dewasa agar ia menjadi dewasa. Dewasa di sisni dimaksudkan adalah dapat
bertanggung jawab terhadap diri sendiri secara biologis, psikologis, paedagogis
dan sosialis (Hasbullah, 2009: 1).
Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau
kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau
penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental (Sudirman dalam Hasbullah,
2009; 1). Pengertian pendidikan selalu mengalami perkembangan, meskipun
secara esensial tidak jauh berbeda.
Berikut ini beberapa pengertian pendidikan yang dikemukakan oleh para
ahli.
a. J.J Rousseau
Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-
kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa (Hasbullah.
2009; 2).
10
b. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan umumnya berarti upaya untuk memajukan tumbuhnya budi
pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek) dan tubuh anak (Munib,
dkk. 2007; 32).
c. Carter V. Good
1) Pedagogy is the art, practice, or profession of teaching.
2) The systematized learning or instruction concerning principles and
method of teaching and of student control and guidance: largely replace
by the term education.
Pendidikan ialah:
1) Seni, praktik, atau profesi sebagai pengajar
2) Ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip
dan metode-metode mengajar, pengawasan dan bimbingan murid; dalam
arti luas digantikan dengan istilah pendididkan (Hasbullah. 2009; 3).
d. Menurut UU No 20 Tahun 2003
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaa, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara
(Undang-undang SISDIKNAS, 2003)
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas maka pengertian
pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang diberikan kepada seseorang
11
yang belum dewasa untuk menjadi dewasa dan dapat mempertanggungjawabkan
yang yang mereka lakukan.
B. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan suatu gambaran dari falsafah hidup atau
pandangan hidup manusia, baik secara perseorangan maupun secara kelompok
(bangsa dan negara). Dalam pembahasan tujuan pendidikan akan menyangkut
sistem nilai dan norma-norma dalam suatu konteks kebudayaan, abaik mitos,
kepercayaan dan religi, filsafat, ideologi, dan sebagainya. Tujuan pendidikan di
suatu negara akan berbeda dengan tujuan pendidikan di negara lainnya, sesuai
dengan dasar negara, falsafah hidup bangsa dan ideologi negara tersebut.
Pendidikan mengemban tugas untuk menghasilkan generasi yang baik,
manusia-manusia yang lebih berkebudayaan, manusia sebagai individu yang
memiliki kepribadian yang lebih baik. Nilai-nilai yang hidup dan berkembang di
suatu masyarakat atau negara, menggambarkan pendidikan dalam suatu konteks
yang sangat luas, menyangkut kehidupan seluruh umat manusia, yang
digambarkan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mencapai suatu kehidupan
yang lebih baik.
Tujuan pendidikan Indonesia tertulis pada Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta
peraturan-peraturan pemerintah yang berkaitan dengan pendidikan. Dalam pasal 3
tertulis “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
12
mencerdaskan kehidupan bnagsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang
SISDIKNAS)”.
C. Belajar
1. Pengertian Belajar
Gronbach didalam bukunya Educational Psychology menyatakan
bahwa:
“Learning is shown by a change in behavior as a result of experience”.
Menurut Gronbach belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan
mengalami; dan di dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan
pancainderanya (Suryabrata. 2008; 231)
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia
dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan (Anni, dkk.
2006; 2). Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan,
kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi
manusia.
Konsep tentang belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu:
a. Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku. Untuk mengukur apakah
seseorang telah belajar, maka diperlukan perbandingan antara perilaku
sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Perilaku tersebut dapat
13
diwujudkan dalam bentuk perilaku tertentu, seperti menulis, membaca,
berhitung yang dilakukan secara sendiri-sendiri, atau kombinasi dari
berbagai tindakan.
b. Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman.
c. Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen.
Pengertian belajar adalah berbeda dengan pengertian pertumbuhan dan
perkembangan (Shephert dan Ragan dalam Anni. 2006; 4). Pertumbuhan
(growth) merupakan karakteristik individu yang diperoleh dari kehidupan.
Pada umumnya istilah pertumbuhan digunakan untuk menunjukkan
pertambahan jumlah sesuatu. Belajar (learning) mengacu pada perubahan
perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan
lingkungannya. Apa yang dipelajari oleh seseorang dapat diuraikan dan dapat
disimpulkan dari pola-pola perubahan perilakunya. Perkembangan
(development) mengacu pada perubahan yang dihasilkan dari kombinasi
pengaruh pertumbuhan dan belajar. Perkembangan emosional, misalnya,
bukan semata-mata dipengaruhi oleh kematangan fisik, melainkan juga
karena faktor belajar.
Dari uraian para ahli di atas belajar merupakan proses kegiatan yang
menghasilkan perubahan tingkah laku yang lebih baik pada si belajar tersebut.
2. Prinsip-prinsip Belajar
Menurut Darsono (2001; 26-29), prinsip-prinsip belajar adalah sebagai
berikut.
14
a. Kesiapan Belajar
Faktor kesiapan, baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi awal
suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik yag tidak kondusif, misalnya sakit akan
dapat mempengaruhi faktor-faktor lain yang dibutuhkan untuk belajar.
Demikian pula kondisi psikologis yang kurang baik, misalnya gelisah,
tertekan, dan sebagainya merupakan kondisi awal yang kurang
menguntungkan bagi kelancaran belajar.
b. Perhatian
Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek,
dapat pula dikatakan perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang
menyertai suatu aktivitas yang dilakukan. Belajar sebagai suatu aktivitas yang
kompleks sangat membutuhkan perhatian dari siswa yang belajar.
c. Motivasi
Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang
mendorong orang tersebut melakukan kegaitan tertentu untuk mencapai
tujuan (disposisi internal). Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif
pada saat orang melakukan suatu aktivitas.
d. Keaktifan Siswa
Kegiatan belajar pelaku utamanya adalah siswa, oleh karena itu siswa
harus aktif, tidak boleh pasif. Dengan bantuan guru, siswa harus mampu
menacari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya.
e. Mengalami Sendiri
Prinsip pengalaman sendiri ini sangat penting dalam belajar dan erat
15
kaitannya dengan prinsip keaktifan. Siswa yang belajar dengan melakukan
sendiri akan memberikan hasil belajar yang lebih cepat dan pemahaman yang
lebih mendalam.
f. Pengulangan
Materi pelajaran ada yang mudah dan ada yang sukar. Untuk
mempelajari materi samapai pada taraf insight siswa perlu membaca, berpikir,
mangingat, dan yang tidak kalah penting adalah latihan. Dengan latihan,
berarti siswa mengulang-ualng materi yang dipelajari sehingga materi
tersebut makin mudah diingat. Dengan pengulangan, tanggapan tentang
materi makin segar dalam pikiran siswa, sehingga makin mudah direproduksi.
g. Materi Pelajaran yang Menantang
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi pula oleh rasa ingin tahu anak
(curiosity) terhadap suatu persoalan. Dengan sikap seperti ini motivasi anak
akan meningkat. Curiosity ini timbul bila materi pelajaran yang dihadapinya
bersifat menantang atau problematik.
h. Balikan dan Penguatan
Balikan (feedback) adalah masukan yang sangat penting baik bagi siswa
maupun guru. Dengan balikan siswa mangetahui sejauh mana kemampuannya
dalam suatu hal, dimana letak kekuatan dan kelemahannya.
Penguatan (reinforcement) adalah suatu tindakan yang menyenagkan
dari guru terhadap siswa yang telah berhasil melakukan suatu perbuatan
belajar. Prinsip balikan dan penguatan ini hendaknya diterapkan oleh guru
16
dalam pembelajarannya, karena mempunyai dampak positif bagi belajar
siswa.
i. Perbedaan Individual
Siswa-siwa dalam suatu kelas yang dihadapi oleh guru tidak boleh
disamakan kondisinya seperti benda mati. Masing-masing siswa mempunyai
karakteristik, baik dari segi fisik maupun psikis. Dengan adanya perbedaan
ini tentu kemampuan minat serta kemampuan belajar mereka tidak persis
sama.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Belajar sebagai proses atau aktivitas disyaratkan oleh banyak faktor,
menurut Suryabrata (2008; 233-235) faktor-faktor tersebut dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, yang dapat digolongkan
lagi dalam dua golongan:
a) Faktor-faktor nonsosial
Faktor-faktor ini tak terhitung jumlahnya, seperti misalnya:
keadaan udara, suhu, udara, cuaca, waktu (pagi, siang atau malam),
tempat belajar, alat-alat belajar dll.
b) Faktor-faktor sosial
Faktor ini dipengaruhi oleh faktor manusia baik kehadiran
langsung maupun tidak langsung. Sebagai contoh, pendampingan belajar
orang tua pada anak atau saudara yang hilir mudik pada saat pembelajar
sedang belajar dapat menjadi penghambat belajat tersebut.
17
2) Faktor-faktor yang berasal dari dalam pembelajar, dan juga dapat lagi
digolongan menjadi dua yaitu:
a) Faktor Fisiologis
Faktor fisik dari si pembelajar menjadi faktor penting dalam
belajar itu sendiri. Kondisi jasmani seseorang mempengaruhi aktivitas
belajar. Keadaan jasmani yang sehat akan berbeda dengan kondisi yang
tidak sehat sehingga diperlukan nutrisi yang cukup untuk mereka.
b) Faktor Psikologis
Faktor psikologis dapat berupa pendorong aktifitas belajar itu.
pendorong aktivitas belajar yang memiliki pengaruh besar dalam belajar
anak-anak adalah cita-cita.
D. Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak
1. Pengertian Orang Tua/ Wali
Orang tua berarti ibu dan ayah kandung, orang yang sudah tua, orang
yang dianggap tua (pandai, cerdik) (Poerwodarminto. 2003: ), Menurut
Nasution dalam Sumarto (2006: 9) yang dimaksud dengan orang tua ialah
setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau rumah
tangga, yang dalam penghidupan sehari-hari lazim disebut ibu bapak.
Hubungan orang tua dan anak dalam penelitian ini adalah peranan
fungsi orang tua sebagai pelindung, pendidik, pelaku kegiatan ekonomi, dan
penanggungjawab terhadap seluruh anggota keluarga termasuk
penanggungjawab pendidikan anak-anaknya.
18
Keluarga menurut Dewantara dalam Ahmadi (1997:95) keluarga
adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu
mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial,
enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk
memuliakan masing-masing anggotanya. Keluarga adalah wadah yang sangat
penting diantara individu dan grup, dan merupakan kelompok sosial yang
pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya. Dan keluargalah sudah
barang tentu yang pertama-tama pula menjadi tempat untuk mengadakan
sosialisasi kehidupan anak-anak.
Ibu, ayah dan saudara-saudaranya serta keluarga yang lain adalah
orang-orang yang pertama pula untuk mengajar pada anak-anak mengadakan
kontak dan yang pertama pula untuk mengajar pada anak-anak itu
sebagaimana ia hidup dengan orang lain sampai anak-anak memasuki
sekolah, mereka itu menghabiskan seluruh waktunya di dalam unit keluarga
(Ahmadi, 1997:108). Keluarga adalah suatu kesatuan sosial terkecil yang
terdiri atas suami, istri dan anak-anak (jika ada) yang didahului oleh suatu
perkawinan (Ahmadi, 1997:242). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa:
a. Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil yang umumnya terdiri dari
ayah, ibu dan anak.
b. Hubungan antara anggota keluarga dijiwai oleh rasa kasih sayang dan rasa
tanggung jawab.
19
c. Hubungan sosial antara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan atas
ikatan darah, perkawinan atau adopsi.
Jadi keluarga/ orang tua wali dalam penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai kelompok sosial yang merupakan ayah atau ibu kandung dan apabila
tidak ada dari keduanya maka wali yang mewakili atau mendampingi anak
tersebut belajar dan membantu dalam pendidikan anak karena orang tua
kandung anak tersebut bekerja sebagai TKI di luar negeri.
2. Karakteristik Orang Tua/ Wali
Karakteristik Orang Tua/ Wali juga menjadi salah satu penunjang
dalam belajar anak. Hal tersebut akan nampak berbeda dalam bimbingan yang
mereka lakukan di rumah, sebagai contoh latar belakang pendidikan orang
tua, jenis pekerjaan maupun hal-hal lain. Karakteristik-karakteristik tersebut
dapat meliputi karakteristik demografi, sosial dan ekonomi.
a. Kondisi Demografis
Demografis mempelajari tentang struktur dan proses penduduk di
suatu wilayah yang meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk
(Mantra. 2003; 2). Dalam penelitian ini yang menjadi kajian dalam kondisi
demografis meliputi:
1) Umur dan Jenis Kelamin
Umur dan jenis kelamin merupaka karakteristik penduduk yang
pokok. Struktur ini mempunyai pengaruh penting baik terhadap tingkah
laku demografis maupun sosial ekonomi.
20
2) Status Kawin
Berdasarkan status perkawinannya, penduduk berumur 10 tahun ke
atas dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Belum Kawin
Kawin
Cerai
Duda/ janda
3) Jumlah Anak
Jumlah tanggungan anak yaitu jumlah anak usia sekolah yang
menjadi tanggung jawab orang tua. Semakin banyak tanggungan orang
berarti semakin tinggi pula kebutuhan ekonomi yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
b. Kondisi Sosial
Kondisi sosial berarti keadaan yang berkenaan dengan
kemasyarakatan yang selalu mengalami perubahan-perubahan melalui
proses sosial. Proses sosial terjadi karena adanya interaksi sosial. Kondisi
sosial keluarga akan diwarnai oleh bagaimana interaksi sosial yang terjadi
diantara anggota keluarga dan interaksi sosial dengan masyarakat
lingkungannya. Interaksi sosial di dalam keluarga biasanya didasarkan atas
rasa kasih sayang dan tanggung jawab yang diwujudkan dengan
memperhatikan orang lain, bekerja sama, saling membantu dan saling
memperdulikan termasuk terhadap masa depan anggota keluarga.
Kondisi-kondisi sosial dalam penelitian ini adalah:
21
1) Tingkat pendidikan
Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang
penting dalam tumbuh kembang anak, karena dengan pendidikan yang
baik maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar
terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, menjaga kesehatan
anaknya, pendidikannya, dan sebagainya (Soetjiningsih dalam
Rokhana, 2005:19).
Dalam penelitian ini tingkat pendidikan orang tua/ wali akan
mempengaruhi cara pembimbingan dalam belajar anak.
Pengelompokan tingkat pendidikan yang ditamatkan adalah sebagai
berikut: tamat SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.
2) Tempat Tinggal
Menurut Kaare dalam Irawati (2004: 12) untuk mengukur
tingkat sosial ekonomi seseorang dapat dilihat dari rumah tempat
tinggalnya.
Status rumah yang ditempati, bisa rumah sendiri, rumah dinas,
menyewa, menumpang pada saudara atau ikut orang lain.
Kondisi fisik bangunan, dapat berupa rumah permanen, kayu dan
bambu. Keluarga yang kondisi ekonominya tinggi, pada umumnya
menempati rumah permanen, sedangkan keluarga yang keadaan
ekonominya menengah kebawah menggunakan semi permanen
atau tidak permanen.
22
c. Kondisi Ekonomi
Faktor Ekonomi keluarga banyak menentukan dalam belajar anak.
Misalnya anak dalam keluarga mampu dapat membeli alat-alat sekolah
lengkap, sebaliknya anak-anak dari keluarga miskin tidak dapat membeli alat-
alat itu. Dengan alat serba tidak lengkap inilah maka hati anak-anak menjadi
kecewa, mundur, putus asa sehingga dorongan belajar mereka kurang
(Ahmadi. 2007: 266).
Menurut Gerungan (2009: 196) keadaan ekonomi keluarga tentulah
berpengaruh terhadap perkembangan anak-anak, apabila diperhatikan bahwa
dengan adanya perekonomian yang cukup, lingkungan material yang dihadapi
anak di keluarganya itu lebih luas, ia akan mendapat kesempatan yang lebih
luas untuk mengembangkan bermacam-macam kecakapan yang tidak dapat ia
kembangkan apabila tidak ada prasarananya.
Menurut Soemanto (Sumarto. 2006. 3) agar dapat melanjutkan sekolah
pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dibutuhkan adanya sarana dan
kelengkapan yang memadai. Untuk memenuhi sarana dan kelengkapan
tersebut diperlukan dana. Masalah ketersediaan dana untuk melanjutkan
sekolah berkaitan erat dengan kondisi sosial ekonomi orangtua.
Beberapa kondisi ekonomi yang mempengaruhi pendidikan anak
adalah:
1) Jenis Pekerjaan
Pekerjaan adalah segala sesuatu yang dikerjakan oleh manusia
dengan berbagai tujuan. Ada yang melakukan pekerjaan dengan terpaksa
23
ada juga yang ikhlas. Ada yang melakukan pekerjaan karena memang dia
membutuhkan pekerjaan itu, ada juga yang melakukan pekerjaan itu
karena untuk memenuhi kebutuhan hidup
(http://www.Anneahira.com/jenispekerjaan.html).
2) Pendapatan
Menurut Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers dalam
Rokhana. (2005:8), yaitu seluruh penerimaan baik berupa uang maupun
barang baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri. Pendapatan adalah
pendapatan yang diperoleh seluruh anggota keluarga yang bekerja.
Menurut Bayu wijayanto (Rokhana. 2005: 8), menyatakan bahwa
pendapatan adalah pendapatan yang diperoleh seluruh anggota keluarga
yang bekerja Jadi yang dimaksud pendapatan keluarga dalam penelitian ini
adalah suatu tingkat penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan pokok dan
pekerjaan sampingan dari orang tua dan anggota keluarga lainnya.
Berdasarkan survey dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2009,
tingkat pendapatan rumah tangga, maka dapat diklasifikasikan sebagai
berikut.
Tabel 1. Klasifikasi pendapatan orang tua
No Klasifikasi pendapatan Jumlah pendapatan
1. Pendapatan sangat tinggi >3.100.000
2. Pendapatan tinggi 2.026.000-3.100.000
3. Pendapatan menengah 1.000.000-2.025.000
4. Pendapatan rendah <1.000.000
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), 2009
24
3. Peran Serta Orang Tua/Wali dalam Pendidikan Anak
Peran serta adalah ikut berupayanya orang tua terhadap kemajuan
pendidikan anak-anaknya, ini dilakukan agar prestasi dan semangat belajar
anak-anaknya meningkat. Peran serta ini dapat dilakukan langsung ataupun
tidak langsung. Dalam peningkatan prestasi belajar anak saat ini orang tua
banyak melakukan terobosan-terobosan, antara lain dengan menyekolahkan
anak ke sekolah-sekolah favorit, memasukan anak ke lembaga-lembaga
kursus, serta memberikan les tambahan kepada anak. Orang tua yang peduli
terhadap kemajuan anaknya akan berusaha memberikan apa yang terbaik bagi
anak-anak mereka, memberikan segala fasilitas yang diinginkan guna
mencapai prestasi anak yang semaksimal mungkin.
Berbeda dengan orang tua yang kurang peduli dengan perkembangan
dan prestasi anak, mereka cenderung masa bodoh, mengandalkan pendidikan
hanya pada sekolah semata sementara perhatian dari orang tua kurang atau
bahkan tidak sama sekali. Mereka seharusnya sadar bahwa segala tindakan
mereka sangat berpengaruh terhadap masa depan anaknya. Bentuk peran serta
orang tua terhadap perkembangan prestasi anak menurut Turya (April 2010)
antara lain :
a. Memberikan semangat terhadap diri anak akan pentingnya suatu
pendidikan untuk masa depan mereka.
b. Sebagai fasilitator terhadap segala kegiatan mereka.
c. Menjadi sumber ilmu dan pengetahuan dalam keluarga.
25
d. Memberikan motivasi kepada anak untuk selalu meningkatkan prestasi
belajar mereka.
e. Sebagai tempat bertanya dan mengaduh terhadap hal-hal yang menjadi
permasalahan anak.
f. Memberikan arahan yang jelas untuk masa depan anak-anaknya.
Dengan peran serta orang tua tersebut maka kemajuan dan
peningkatan prestasi belajar anak di sekolah dapat terus meningkat, seiring
dengan bertambahnya usia dan daya nalar anak. Pemberian tugas kepada anak
dapat melatih mereka untuk dapat bertanggung jawab terhadap diri mereka
dan kepada orang lain.
Kurangnya peran serta orang tua dapat menjadikan anak sebagai jiwa
atau pribadi yang merasa tidak diabaikan, merasa tidak berguna dan bahkan
cenderung untuk menyalahkan orang lain dalam tindakannya di masyarakat.
Mereka yang kurang mendapat dukungan dari orang tua menganggap bahwa
orang tua mereka tidak peduli terhadap mereka dan cenderung memberi jarak
antara mereka dengan orang tua mereka.
Lingkungan keluarga sangat mempengaruhi dalam pendidikan anak.
Menurut Winarno dalam Turya (2010) mengemukakan bahwa lingkungan
keluarga sangat berpengaruh terutama dalam perkembangan anak dalam
keluarga, hubungan antar keluarga, status sosial ekonomi keluarga, status
anak dalam keluarga. Lingkungan keluarga yang tidak membantu atau
menunjang keberhasilan akan menimbulkan masalah bagi anak diantaranya
kesulitan di dalam perbuatan belajar di rumah yaitu.
26
1) Keadaan lingkungan di sekitar rumah
2) Fasilitas belajar (tempat, waktu, dan perlengkapan)
3) Hubungan antar anggota keluarga
4) Keutuhan anggota keluarga
5) Perhatian dan bimbingan orang tua atau anggota keluarga lainya.
Menurut Nana Sutrisno, sebab-sebab pelajaran ditinjau dari segi orang
tua yaitu masalah kurang perhatian dan bimbingan orang tuanya selama di
rumah. Pengawasan yang ketat terhadap anak, masalah keamanan anak dalam
situasi rumah akibat keutuhan keluarga, orang tua sudah tidak ada atau anak
tidak terlibat dengan ibu atau bapak tirinya ternyata memberikan pengaruh
yang tidak sedikit tentu saja faktor fasilitas belajar di rumah (waktu, tempat
perlengkapan) cukup memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa
(Turya, 2010).
Disisi lain Erman Amti (1991:72-74) memperjelas pendapat diatas
bahwa faktor-faktor yang dapat menimbulkan masalah kesulitan berasal dari
dalam diri anak dan lingkungan keluarga. Faktor-faktor yang bersumber dari
lingkungan keluarga yaitu:
1) Keadaan ekonomi yang memadai
Hasil belajar yang baik tidak dapat diperoleh dengan hanya
mengandalkan keterangan-keterangan yan diberikan oleh guru di depan kelas,
tetapi membutuhkan jua alat-alat yang memadai seperti buku tulis, pensil,
peta, pena dan terlebih dahulu lagi buku bacaan. Sebagian besar alat-alat
pelajaran itu harus disediakan sendiri oleh murid-murid yang bersangkutan.
27
Bagi orang tua yang keadaan ekonominya kurang memadai sudah barang
tentu tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan anaknya secara
memuaskan. Apabila keadaan ini terjadi pada orang tua siswa, maka siswa
yang bersangkutan akan menanggung resiko-resiko yang tidak diharapkan.
2) Anak kurang mendapat perhatian dan pengawasan dari orang tuanya
Pendidikan tidak hanya berlangsung di sekolah tetapi juga di dalam
keluarga. Sayangnya, masih ada orang tua yang beranggapan bahwa tugas
mendidik hanyalah tugas sekolah saja. Para orang tua seperti itu menganggap
bahwa tugas mendidik hanyalah tugas sekolah saja. Para orang tua seperti itu
menganggap bahwa tugas orang tua tidak lebih darisekedar mencukupi
kebutuhan lahir anak: seperti makan, minum, pakaian dan alat-alat pelajaran,
serta kebutuhan-kebutuhan lain yang bersifat kebendaan. Oleh sebab itu, para
orang tua seperti ini selalu sibuk dengan pekerjaannya sejak pagi sampai sore,
bahkan ada juga sampai malam untuk mendapatkan uang memperhatikan dan
mengawasi anak-anaknya belajar dan atau bermain.
3) Harapan orang tua terlalu tinggi
Disamping adanya orang tua yang kurang memperhatikan dan
mengawasi anak-anaknya terdapat pula orang tua yang meiliki pengharapan
yang sangat tinggi anak-anaknya. Mereka memaksa anak-anaknya untuk
selalu rajin belajar dan memperoleh nilai tinggi tanpa mempertimbangkan
apakah anak memiliki kemampuan yang cukup memadai untuk
melakaksanakan kegiatan-kegiatan belajar memperoleh nilai tinggi. Bagi
siswa-siswa yang ditakdirkan tidak memiliki kemampuan yang cukup tinggi
28
dengan sendirinya akan merasakan tugas-tugas dan harapan-harapan itu
sebagai satu siksaan, dan pada gilirannya dapat menimbulkan putus asa dan
tak acuh lagi pada siswa itiu sendiri.
4) Orang tua pilih kasih terhadap anak
Keadaan anak dalam suatu keluarga selalu sama. Dengan kata lain,
mereka dilahirkan dengan membawa kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Ada mereka yang dilahirkan dengan membawa potensi yang cukup
tinggi, tetapu juga sebaliknya. Ada anak yang dilahirkan sesuai yang
diharapkan, tetapi juga yang ada yang tidak demikian. Keadaan-keadaan ini
rupanya tidak selalu diterima oleh sebagian orang tua sebagai suatu
kenyataan. Ada orang tua yang menolak anak yang keadaanya tidak sesuai
dengan yang mereka harapkan. Penolakan ini memang tidak dinyatakan terus
terang, tetapi ditampilkan dalam bentuk-bentuk perlakuan-perlakuan tertentu.
Misalnya dengan melebih-lebihkan atau menyanjung-nyanjung anak yang
mereka anggap memenuhi harapan mereka, dan mengabaikan atau mencela
anak yang tidak harapkan.
5) Hubungan keluarga yang tidak harmonis
Orang tua merupakan tumpuan harapan anak-anak. Mereka
mengharapkan pendidikan, bimbingan, kasih sayang dari orang tua agar dapat
tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa. Harapan-harapan itu akan
mungkin terwujud apabila dalam keluarga itu terdapat hubungan yanng
harmonis antara yang satu dengan yang lain, yaitu antara ayah dan ibu, antara
kedua orang tua dengan anak-anaknya, dan antara anak dengan sesamanya.
29
Apabila di dalam suatu keluarga tidak terdapat hubungan yang harmonis;
seperti ayah dan ibu selalu cekcok, jarang tinggal rumah, anak akan merasa
tidak aman dan tidak dapat memutuskan perhatiannya dalam belajar. Hal ini
karena proses belajar memang menuntut ketenangan dan ketentraman di
rumah.
Adanya kesulitan belajar di rumah, maka sangat penting bimbingan
keluarga dalam hal ini orang tua selama belajar di rumah. Menurut Turya
(2010), ada beberapa alternatif usaha yang dapat dilaksanakan oleh keluarga/
orang tua adalah dalam mengatasi kesulitan belajar anak yaitu:
1) Memberikan perhatian dan menciptakan suasana lingkungan rumah.
2) Menyediakan perhatian dan menciptakan fasilitas belajar yang
mendukung terhadap kelancaran dan keberhasilan belajar, misalnya
waktu, tempat dan perlengkapan.
3) Mengadakan kerjasama dengan pihak sekolah khususnya guru kelas
untuk mengawasi perkembangan belajar anak.
4. Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Berdasarkan Undang-undang no 39 tahun 2004 tentang penempatan
dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di luar negeri yang dimaksud “TKI
adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja
di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan
menerima upah”.
30
Bagi WNI Perempuan bekerja di luar negeri tidak selalu didorong
oleh faktor kemiskinan, pengangguran dan sempitnya lapangan kerja saja di
dalam negeri. Berbagai faktor, alasan dan motif yang ikut menentukan WNI
bekerja di luar negeri, seperti kehilangan anggota keluarga penopang hidup
(yatim piatu, janda), menghadapi krisis ekonomi, anggota keluarga sakit
membutuhkan biaya yang besar, bencana alam, impian mendapatkan gaji
tinggi, konflik keluarga dan lain-lainya.
Disamping faktor-faktor tersebut, juga didorong oleh faktor
tersedianya informasi mengenai tata cara bekerja di luar negeri dan
keterkaitan sejarah sosial masyarakat yang panjang, juga menentukan minat
masyarakat bekerja di luar negeri, sebagai contoh WNI bekerja ke Arab Saudi
mempunyai motif ganda yaitu motif ekonomi dan motif sosial keagamaan
seperti naik haji dan umroh, walaupun hak-hak pekerja asing belum dihormati
dan terlindungi dengan baik.
Selain faktor-faktor tersebut diatas, faktor pendorong lainnya seperti
struktur persediaan Tenaga Kerja di Negara asal dan struktur permintaan
Tenaga Kerja di Negara-negara tujuan penempatan juga menjadi pendorong
menentukan terjadinya Penempatan TKI di luar negeri.
Manfaat penempatan TKI di luar negeri (BNP2TKI. 2008):
1. Manfaat Ekonomi dan Sosial
a. Manfaat Ekonomi
Sejak awal pelayanan penempatan dan perlindungan TKI ke luar
negeri didominasi oleh kegiatan ekonomi dan sosial yang melibatkan
31
banyak pihak, dari pengurusan dokumen jati diri sampai kepulangan TKI
ke kampung halamannya di tanah air terkait dengan unsur pelayanan
aparat pemerintah terkait.
Dengan adanya motif ekonomi pada setiap tahapan pelayanan
penempatan dan perlindungan TKI, memancing berbagai pihak untuk
melibatkan diri secara langsung maupun tidak langsung guna mendapatkan
manfaat ekonomi. Dengan banyaknya pihak-pihak yang melibatkan diri
dalam proses pelayanan menimbulkan berbagai permasalahan yang
semuanya bermotif ekonomi, dengan cara memanfaatkan celah-celah
pelayanan yang menambah semakin ruwetnya permasalahan TKI. Setiap
Menteri Tenaga Kerja mempunyai komitmen yang kuat untuk melakukan
pembenahan, tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan, sehingga
pemerintah seolah-olah melakukan pembiaran-pembiaran terhadap
permasalahan TKI selama ini. Begitu juga BNP2TKI saat ini berusaha
sekuat tenaga melaksanakan upaya pembenahan-pembenahan pelayanan
penempatan dan perlindungan TKI.
1) Menumbuhkan Remitan dan Devisa
Remitan yang dikirim oleh TKI dari luar negeri kedalam negeri
merupakan formulasi dari unsur pelayanan penempatan dan
perlindungan TKI ke luar negeri. Masuknya remitan mendorong
kemampuan Negara untuk membayar utang-utang luar negeri dan
mengimpor barang-barang untuk menunjang pembangunan nasional.
Remitan melalui pengiriman TKI merupakan devisa yang paling
32
efisien, dibandingkan dengan devisa yang lainnya karena tidak
membutuhkan modal terlalu besar.
Pengiriman remitan dari negara-negara tujuan penempatan TKI
diluar negeri perlu diawasi dengan ketat oleh otoritas moneter nasional
agar tidak jatuh ke tangan-tangan orang-orang yang tidak
bertanggung. Bila remitan yang besar jatuh pada orang-orang yang
tidak bertanggung jawab akan dapat mengganggu stabilitas pasar nilai
valuta asing di Indonesia. Dari data yang ada, bila dirinci devisa yang
masuk ke Indonesia dari hasil pelayanan penempatan dan
perlindungan TKI untuk tahun 2007, sebesar TKI 5,98 US $ Milyar
pertahun (Sumber Deperindag, BI, Depnakertrans dan BNP2TKI).
2) Menumbuhkan Ekonomi Keluarga
Dengan adanya pengiriman uang dari TKI ke anggota
keluarganya di kampung halamannya di tanah air, maka kebutuhan
anggota keluarganya untuk komsumsi barang dan jasa akan terpenuhi
dan TKI memiliki modal usaha setelah masa kontrak habis, sehingga
kesejahteraan keluarga TKI meningkat, begitu juga pendidikan
anggota keluarganya akan lebih terjamin.
3) Pendorong Ekonomi Masyatakat
Dengan adanya anggota masyarakat (TKI) yang bekerja ke luar
negeri juga akan merangsang dan mendorong tumbuhnya sektor-
sektor ekonomi lainnya di daerah asal TKI yang menyebabkan
perputaran uang menjadi lebih cepat, yang pada akhirnya mendorong
33
pertumbuhan perekonomian masyarakat disekitarnya (multy player
effect economi).
4) Menaikan Tabungan
Dengan adanya penempatan TKI ke luar negeri secara tidak
langsung menaikan tabungan masyarakat hal tersebut dapat dilihat
pada daerah-daerah yang selama ini menjadi kantong-kantong TKI,
Bank-bank yang menerima kiriman TKI selalu penuh dan tidak semua
uang yang dikirim oleh TKI dari luar negeri ditarik untuk dibelanjakan
barang dan jasa masih ada yang disimpan di Bank.
b. Manfaat Sosial
1) Mengurangi Pengangguran
Tujuan utama penempatan TKI ke luar negeri adalah
mengurangi tingkat pengangguran yang tidak dapat terpecahkan oleh
perekonomian di dalam negeri karena rendahnya pertumbuhan
ekonomi sehingga belum mampu menciptakan lapangan kerja untuk
menampung angkatan kerja yang setiap tahunnya terus bertambah.
Apabila masalah pengangguran tidak dapat ditangani oleh Pemerintah
dengan baik, akan menimbulkan berbagai kerawanan sosial seperti
keamanan, kemiskinan dan juga membawa dampak negative terhadap
perkembangan upah dan penurunan laba perusahan yang pada
akhirnya menurunkan minat investor menanamkan modalnya.
Menyadari hal tersebut, Pemerintah RI telah menetapkan pasar kerja
34
luar negeri sebagai alternatif strategis untuk mengatasi masalah
pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
2) Meningkatkan Pendidikan Masyarakat
Program pelayanan penempatan dan perlindungan TKI juga
merangsang peningkatan pendidikan, khususnya bagi keluarga TKI,
karena TKI mendapatkan penghasilan untuk membiayai anak-anak
atau keluarganya sampai kejenjang pendidikan yang diinginkan. Hal
ini sangat menguntungkan Negara dan Pemerintah RI sebab investasi
pendidikan merupakan investasi jangka panjang dikemudian hari akan
memberikan hasil yang memuaskan, dengan demikian pembangunan
nasional dapat berjalan lebih cepat dan lebih terarah.
3) Mendapatkan Ketrampilan Baru
Program pelayanan penempatan dan perlindungan TKI juga
membawa keterampilan baru bagi TKI yang bekerja di luar negeri,
karena negera-negara penerima TKI selama ini merupakan negara-
negara yang lebih maju perekonomiannya, sehingga penduduknya
akan lebih mampu membeli produk-produk yang lebih canggih dan
moderen. Oleh sebab itu, TKI dituntut harus mampu mempergunakan
tehnologi moderen yang disediakan oleh majikannya didalam bekerja.
Dengan sering TKI menggunakan alat-alat kerja tersebut maka secara
otomatis TKI akan menguasai penggunaan tehnologi tersebut.
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2006; 130), populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian populasi karena
jumlah populasi yang sesuai dengan penelitian ini relatif sedikit.
Subjek dalam penelitian ini adalah orang tua/ wali yang menjadi wali dari
anak yang masih duduk di sekolah dasar yang salah satu atau kedua orang tua
mereka bekerja di luar negeri sebagai TKI.
Data jumlah TKI yang ada di Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang
serta jumlah TKI yang memenuhi syarat untuk menjadi subjek dalam penelitian
ini.
Tabel 2. Jumlah TKI dan Subjek Penelitian
Desa/ Kelurahan Jumlah Orang tua/ wali anak TKI
Desa Ngasinan 15
Kelurahan Ketapang 17
Jumlah Responden 32 (Sumber: Data Monografi Desa Ngasinan dan Kelurahan Katapang Tahun 2010)
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan dua daerah yang
secara administrasi sangat berbeda. Desa Ngasinan yang berada di wilayah
Kecamatan Weleri ini merupakan sebuah desa kecil yang tergolong dalam desa
36
tertinggal karena di desa ini sangat kurang dalam ketersediaan sarana prasarana
dan juga aksesibilitasnya (gambar 3).
Kelurahan Ketapang yang secara administratif berada dalam wilayah
Kecamatan Kota Kendal ini lebih bervariasi dalam kehidupan bermasyarakatnya.
Letak kelurahan yang tidak terlalu jauh dengan pusat kabupaten ini memudahkan
warga dalam memenuhi kebutuhan mereka (gambar 4).
B. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian menurut Sutrisno Hadi dalam Arikunto (2006; 116)
didefinisikan sebagai gejala yang bervariasi. Gejala adalah objek penelitian,
sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi.
Berdasarkan uraian pada landasan teori diatas untuk mengukur peran serta
orang tua/ wali dalam pendidikan anaka keluarga TKI digunakan indikator-
indikator sebagai berikut:
1. Profil TKI
a) Kondisi Demografis
1) Umur
2) Status Kawin
3) Hubungan Keluarga
b) Kondisi Sosial
1) Tingkat pendidikan
2) Mobilitas
c) Kondisi Ekonomi
37
1) Remitan
d) Komunikasi
2. Karakteristik Orang Tua/ Wali
a) Kondisi Demografis
1) Jenis Kelamin
2) Umur
3) Status Perkawinan
4) Jumlah Tanggungan
b) Kondisi Sosial-ekonomi
1) Tingkat pendidikan
2) Tempat Tinggal
3) Jenis Pekerjaan
4) Pendapatan
3. Peran serta Orang tua
1) Peran serta langsung
1) Mendampingi dan membimbing dalam belajar
2) Penyediaan sarana dan prasarana belajar
2) Peran tidak langsung
1) Penyediaan biaya sekolah
2) Pandangan nilai hasil belajar
3) Kegiatan di sekolah anak
4) Pemilihan pendidikan anak yang tepat
5) Mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
38
C. Metode Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,
atau hal-hal lain yang ia ketahui (Arikunto. 2006; 151). Kuesioner dipakai
untuk menyebut metode maupun instrument. Jadi dalam menggunakan
metode angket atau kuesioner instrument yang dipakai adalah angket atau
kuesioner.
Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui karakteristik orang tua/ wali
dan peran serta mereka dalam pendidikan anak keluarga TKI. Pertanyaan
yang akan diajukan meliputi karakteristik demografi, sosial, ekonomi dan
migrasi TKI orang tua/ wali yang menjadi responden serta peran serta mereka
dalam pendidikan anak yaitu peran serta langsung dan tidak langsung.
2. Interview
Metode interview/ wawancara ini digunakan untuk mengetahui
informasi secara langsung kepada responden mengenai hal-hal/ informasi
yang mungkin kurang dipahami responden dalam angket tentang peran serta
maupun kondisi pendidikan anak. Wawancara ini akan digunakan jika
responden tidak dapat membaca ataupun menulis.
D. Validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrument (Arikunto. 2006: 168). Suatu instrument yang
39
valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrument yang
kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Penelitian ini menggunakan validitas dengan rumus korelasi product
moment sebagai berikut (Arikunto, 2006. 170):
푟 ∑ (∑ )(∑ )[ ∑ (∑ )][ ∑ (∑ )]
Keterangan: rxy = validitas soal N = jumlah peserta tes ∑ X = jumlah skor butir soal ∑ Y = jumlah skor total ∑ XY = jumlah perkalian skor butir soal dengan skor total ∑ X2 = jumlah kuadrat skor butir soal ∑ Y2 = jumlah kuadrat skor total
Sedangkan reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu
instrument cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrument
tersebut sudah baik. Dalam penelitian ini untuk menghitung reliabilitas instrument
menggunakan rumus Alpha sebagai berikut (arikunto, 2006: 197):
푟 ( ) ∑
Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑σb
2 = jumlah varians butir Σσ2
t = varians total
E. Metode Analisis
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif presentase. Metode ini digunakan untuk mengetahui peran serta orang
40
tua/ wali dalam pendidikan anak. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
푫푷 =풏푵
풙 ퟏퟎퟎ%
Keterangan DP : Deskriptif Presentase n : Nilai yang diperoleh N : Jumlah seluruh nilai (skor maksimal/ideal)
Penelitian analisis deskriptif presentase dipakai untuk menguraikan dan
menjelaskan tujuan dari penelitian. Deskriptif presentase menggambarkan
keadaan suatu fenomena yang ada dalam suatu penelitian.
Sebelum menggunakan rumus deskriptif presentase, jawaban diberi skor
terlebih dahulu, yaitu sebagai berikut.
1. Jawaban “a” skor 4
2. Jawaban “b” skor 3
3. Jawaban “c” skor 2
4. Jawaban “d” skor 1
Perhitungan yang dilakukan untuk menentukan kriteria karakterisrik peran
serta orang tua/ wali dalam pendidikan anak dengan menggunakan perhitungan
sebagai berikut:
Presentase maksimal = (skor jawaban maksimal : skor maksimal) x 100%
= (4 :4) x 100 %
= 100 %
Presentase minimal = (skor jawaban minimal : skor maksimal) x 100 %
= (1 : 4) x 100 %
= 25 %
41
Rentang presentase = Presentase maksimum – presentase minimum
= 100 % - 25 %
= 75 %
Interval presentase = Rentang presentase : 4
= 75 % : 4
= 18,75 %
Dari hasil pengakumulasian skor tersebut, dapat diklasifikasikan kriteria
sebagai berikut.
Tabel 3. Kriteria deskriptif presentase
Interval presentase (%) Kriteria presentase
81,28 – 100,00
62,52 – 81,27
43,76 – 62,51
25,00 – 43,75
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
42
F. Kerangka Pemikiran Penelitian
Gambar 1. Kerangka berfikir penelitian
Karakteristik Orang Tua/
Wali
a) Kondisi Demografis
b) Kondisi Sosial
c) Kondisi Ekonomi
d) Komunikasi
Orang Tua menjadi TKI
Anak
Peran tidak langsung
Orang tua wali
Pendidikan anak
Karakteristik Orang Tua/
Wali
1) Kondisi Demografis
2) Kondisi Sosial
3) Kondisi Ekonomi
Peran langsung dan
peran serta tidak langsung
43
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Secara astronomis Kabupaten Kendal terletak pada 109º40’50”-
110º22’48” BT dan 6º32’05”-7º24’04” LS dengan luas wilayah keseluruhan
sekitar 1.002,23 km2 atau 100.223 hektar dengan ketinggian diatas permukaan
laut berkisar antara 4 – 641 meter (gambar 2).
Batas wilayah Kabupaten Kendal secara administratif dapat diuraikan
sebagai berikut
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Timur : Kota Semarang
Sebelah Selatan : Kabupaten Semarang
Sebelah Barat : Kabupaten Batang
Pada penelitian ini peneliti mengambil dua daerah administratif yaitu Desa
Ngasinan, kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal.
Berikut adalah gambaran umum daerah penelitian yaitu:
1. Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri
a. Kondisi Fisik
Desa Ngasinan merupakan salah satu dari 16 desa yang ada di wilayah
Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal. Desa Ngasinan terletak pada bagian
paling timur Kecamatan Weleri dengan ketinggian tanah 200 m di atas
permukaan air laut. Secara astronomis Desa Ngasinan berada pada
44
110o4’55”- 110o5’37” BT dan 6o55’10” - 6o56’35” LS (Gambar 3). Batas
wilayah Desa Ngasinan adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Caruban (Kec. Ringinarum)
b. Sebelah Selatan : Desa Sumberagung
c. Sebelah Timur : Desa Caruban (Kec. Ringinarum)
d. Sebelah Barat : Desa Weleri
Desa Ngasinan hanya terdiri dari satu dusun, yaitu dusun Ngasinan itu
sendiri. Luas wilayahnya 102,927 Ha yang sebagian wilayahnya masih
merupakan persawahan yaitu seluas 58,345 Ha dan sebagian lagi berupa
pemukiman penduduk maupun tegalan.
Jarak dari Ibukota Weleri ke beberapa kota Provinsi Jawa Tengah : 50
Km, Kota Kabupaten Kendal : 18 Km, Kota Kecamatan Rowosari : 4 Km,
Kota Kecamatan Pageruyung : 14 Km, Kota Kecamatan Gringsing : 3 Km.
b. Demografi
Desa Ngasinan yang wilayahnya tidak terlalu luas ini berpenduduk
1.514 jiwa yang terdiri dari 761 perempuan dan 753 laki-laki dengan jumlah
kepala keluarga sebanyak 429 kepala keluarga. Desa Ngasinan tersebar dalam
1 dusun yaitu Dusun Ngasinan yang terbagi lagi ke dalam 3 RW dan 10 RT.
Di Desa Ngasinan terdapat 50 warga desa yang menjadi TKI di luar
negeri dengan komposisi 22 % berjenis kelamin laki-laki dan 78 % lainnya
adalah wanita. Sebagian dari mereka pergi ke luar negeri setelah mereka lulus
SMA, sebagian lagi ibu rumah tangga yang membantu suami mereka
mencukupi kebutuhan dengan bekerja di luar negeri dan sebagian lagi adalah
laki-laki yang belum bekerja dan mencoba mencari pekerjaan di luar negeri.
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah orang tua/ wali yang
45
memiliki anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) yang orang
tua mereka khususnya Ibu bekerja sebagai TKI di luar negeri.
c. Potensi Sumber Daya Alam (SDA)
Secara umum, Desa Ngasinan memiliki potensi sumber daya alam
yang melimpah, hampir seluruh wilayahnya digunakan untuk pertanian
berupa sawah dan ladang. Tanaman yang ditanam cukup bervariasi
tergantung musim. Misalnya pada musim penghujan petani menanam padi,
jagung dan cabai. Sedangkan pada musim kemarau lahan pertanian ditanami
tembakau. Berikut ini keterangan tentang luas dan produksi tanaman utama di
Desa Ngasinan (sumber: Monografi Desa Ngasinan bulan Desember tahun
2009):
1) Padi : 23 ha, 50 kw/ha
2) Jagung : 33 ha, 70 kw/ha
3) Tembakau : 18.000 pohon, 702 kw
d. Mata Pencaharian
Sebagian besar penduduk Desa Ngasinan bermata pencaharian
sebagai petani dan buruh tani. Sebagian kecil diantaranya selain menjadi
pegawai ada juga yang merintis industri rumah tangga (ternak lebah madu,
kerajinan tangan tas, krupuk), penyedia jasa seperti tukang becak dan andong,
dan banyak juga ibu-ibu rumah tangga yang mencoba menambah penghasilan
dengan membuka warung.
e. Kondisi Pendidikan
Hampir seluruh warga Desa Ngasinan bebas buta aksara. Meski
sebagian kecil warga ada yang tidak mengenyam pendidikan, namun
permasalahan ini telah teratasi melalui program pemerintah yaitu PBA
46
(Pemberantasan Buta Aksara) dan KF (Keaksaraan Fungsional). Berikut ini
rincian tingkat pendidikan warga Desa Ngasinan.
1) Tidak sekolah : 101 orang
2) Belum tamat SD : 130 orang
3) Tidak tamat SD : 2 orang
4) Tamat SD/Sederajat : 501 orang
5) Tamat SLTP/Sederajat : 352 orang
6) Tamat SLTA/sederajat : 353 orang
7) Tamat akademi/perg. tinggi : 75 orang
2. Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal
a. Kondisi Fisik
Letak astronomis Kelurahan Ketapang berada pada 110o12’26”-
110o13’17” BT dan 6o55’44”- 6o56’47” LS (Gambar 4). Secara administratif
Kelurahan Ketapang berada di Kecamatan Kota Kendal dengan luas wilayah
149.760 Ha yang terdiri dari 8 dukuh, 8 Rukun Warga dan 26 Rukun
tetangga.
Wilayah Kelurahan Ketapang berbatasan dengan sebelah timur: Desa
Rejosari (Kecamatan Brangsong), Barat: Kelurahan Karangsari, Utara:
Kelurahan Banyutowo, dan Selatan: Kelurahan Trompo. Kelurahan Ketapang
merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0- 4 meter diatas permukaan
laut. Suhu Udara pada saat siang hari mencapai sekitar 31 derajat celcius.
Pada saat malam hari suhu udara mencapai 26 derajat celcius. Banyaknya
Hari hujan dalam satu tahun 92 hari dengan banyaknya curah hujan sebesar
530 mm.
47
Kelurahan Ketapang memiliki luas wilayah yaitu 149.760 ha yang
terdiri dari tanah sawah dan tanah kering. Luas tanah sawah yaitu 9500 ha
yang menggunakan sistem irigasi teknis. Sedangkan sisanya merupakan lahan
kering yaitu 27.557 ha.
Jarak dari Ibukota Kecamatan Kendal ke Kota Provinsi Jawa Tengah:
29 km, sedang ke beberapa Ibu Kota kecamatan sekitarnya adalah Kota
Kecamatan Pegandon: 10 km; Kota Kecamatan Patebon: 5 km; Kota
Kecamatan Brangsong: 5 km.
b. Demografi
Jumlah penduduk Kelurahan Ketapang 2010 adalah 4291 jiwa
dengan jumlah KK sebanyak 1004 KK dan sex ratio sebesar 0,98 dengan
jumlah laki-laki sebanyak 2164 dan perempuan 2127 jiwa.
Tabel 4. Jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin
Kelompok umur Laki-laki Perempuan Jumlah 0-4 5-9
10-14 15-19 20-24 25-29 30-39 40-49 50-59 60+
298 191 194 171 248 198 261 242 161 163
230 209 182 207 255 205 263 239 189 185
528 400 376 378 503 403 524 481 350 348
Jumlah 2127 2164 4291 Sumber: Monografi Kelurahan Ketapang Tahun 2010
Kelurahan Ketapang yang secara administratif berada di kecamatan
Kota Kendal memiliki kondisi yang hampir sama dengan Desa Ngasinan.
Sebanyak 48 warga kelurahan Ketapang bekerja di luar negeri sebagai TKI
48
yang semuanya berjenis kelamin wanita. Hal ini sangat memprihatinkan
karena sebagian dari mereka adalah Ibu rumah tangga yang masih memiliki
anak yang duduk dibangku SD yaitu sebanyak 18 orang, padahal peran orang
tua/ Ibu lebih dominan terhadap perkembangan anak.
c. Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk Kelurahan Ketapang (umur 10 tahun
ke atas) adalah sebagai berikut:
1) Petani 152 orang
2) Buruh tani 651 orang
3) Nelayan 24 orang
4) Pengusaha - orang
5) Buruh industri 130 orang
6) Buruh bangunan 164 orang
7) Pedagang 111 orang
8) Pengangkut 10 orang
9) PNS 56 orang
10) Pensiunan 30 orang
(Sumber: Monografi Kelurahan Ketapang 2010)
d. Kondisi Pendidikan
Penduduk Kelurahan Ketapang sudah banyak yang memperhatikan
pendidikan mereka. Banyak masyarakat yang mengenyam pendidikan tinggi
meskipun tidak sedikit juga yang tidak tamat SD. Berikut akan disajikan
tingkat pendidikan penduduk Kelurahan Ketapang (5 Tahun ke atas):
1) Tidak sekolah : 427 orang
49
2) Belum tamat SD : 354 orang
3) Tidak tamat SD : 1218 orang
4) Tamat SD/Sederajat : 478 orang
5) Tamat SLTP/Sederajat : - orang
6) Tamat SLTA/sederajat : 462 orang
7) Tamat akademi/perg. tinggi : 28 orang
(Sumber: Monografi Kelurahan Ketapang 2010)
Berdasarkan data tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Ketapang
rata-rata pendidikannya masih termasuk rendah karena masih jumlah
penduduk yang tidak tamat SD mendominasi paling tinggi yaitu sebanyak
1218 jiwa sedangkan yang berpendidikan sampai tamat perguruan tinggi
hanya 28 jiwa.
53
B. Hasil Penelitian
Pada hasil penelitian ini akan disajikan dalam dua tahap yaitu pertama
persentase dalam setiap sub variabel dan kedua persentase dalam setiap variabel.
Persentase dalam setiap sub variabel merupakan persentase yang dihitung untuk
mengetahui persentase setiap sub variabel terhadap keseluruhan jumlah
responden. Sedangkan persentase dalam setiap variabel yaitu penggabungan setiap
sub-sub variabel yang merupakan bagian dari variabel yang dihitung untuk
mengetahui persentase variabel tersebut secara keseluruhan. Berikut adalah tahap
pertama dalam hasil penelitian ini yaitu:
1. Persentase dalam setiap sub variabel
a) Kondisi Demografis
1) Umur
Umur dan jenis kelamin merupaka karakteristik penduduk yang
pokok. Pada hasil penelitian ini Umur dan Jenis Kelamin TKI akan
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 5. Presentase Umur TKI
No Umur F %
1 55-64 0 0.0 2 45-54 3 9.4 3 35-44 17 53.1 4 25-34 12 37.5
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Berdasarkan hasil penelitian dari instrument item 1 yang telah
disajikan dalam tabel di atas dari 32 responden yang bekerja di luar negeri
50
54
sebanyak 37,5% berada pada kelompok umur 25-34 tahun, pada kelompok
35-44 tahun sebanyak 53,1%, dan pada kelompok umur 45-54 tahun
sebanyak 9,4%.
Gambar 5. Persentase Umur TKI
2) Status Kawin
Tabel 6. Status Perkawinan TKI
No Status Kawin F %
1 Kawin 27 84.4 2 Cerai 5 15.6
3 Janda/ Duda 0 0.0
4 Tanpa status 0 0.0
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Berdasarkan tabel di atas untuk pertanyaan item 3 diperoleh bahwa
84,4% TKI berstatus sudah menikah dan 15,6% lainnya berstatus cerai.
3) Hubungan Keluarga
TKI yang bekerja di luar negeri akan mempercayakan anak yang
ditinggalkan untuk diasuh dan dirawat oleh oleh yang dipercaya. Berikut
ini tabel hasil penelitian yang menyatakan hubungan keluarga antara
reponden dan TKI.
0% 9%
53%
38%
Persentase Umur55-64
45-54
35-44
25-34
55
Tabel 7. Hubungan Keluarga TKI dengan Responden
No Hubungan Keluarga F %
1 Suami 9 28.1 2 Ayah/ Ibu 16 50.0 3 Paman/ bibi 5 15.6 4 Lainnya 2 6.3
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Berdasarkan tabel di atas (untuk pertanyaan item 4) bahwa 28,1%
anak TKI dirawat sendiri oleh ayah atau suami dari TKI yang bekerja di
luar negeri, 50% mempercayakan anak mereka untuk dirawat oleh orang
tua TKI dan 15,6 % anak TKI dirawat dan diasuh oleh paman/ bibi TKI,
sedangkan 6,2% lainnya dirawat oleh saudara TKI. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada diagram berikut:
Gambar 6. Hubungan Keluarga TKI dengan Responden
b) Kondisi Sosial
Kondisi sosial berarti keadaan yang berkenaan dengan
kemasyarakatan yang selalu mengalami perubahan-perubahan melalui
proses sosial.
28%
50%
16%6%
Hubungan Keluarga
Suami
Ayah/ Ibu
Paman/ bibi
Lainnya
56
3) Tingkat pendidikan
Tabel 8. Tingkat Pendidikan TKI No Tingkat pendidikan F % 1 Perguruan Tinggi 0 0.0 2 SMA 13 40.6 3 SMP 14 43.8 4 SD 5 15.6
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Berdasarkan instrument item 5 yang telah disajikan dalam tabel di
atas tingkat pendidikan TKI terakhir hanya SMA yaitu sebanyak 40,6%.
TKI berpendidikan SMP berjumlah 43,8% dan SD 15,6%. Hal ini berarti
tingkat pendidikan TKI masih tergolong rendah dimana setelah
menyelesaikan pendidikan mereka lebih memilih untuk bekerja di luar
negeri. Untuk lebih jelasnya tabel tersebut akan disajikan dalam bentuk
diagram sebagai berikut.
Gambar 7. Tingkat Pendidikan TKI
4) Mobilitas
Tabel 9. Tingkat Mobilitas TKI
No Tingkat Mobilitas F % 1 Sangat tinggi 0 0.0 2 Tinggi 0 0.0 3 Cukup 16 50.0 4 Rendah 16 50.0
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
0
50
PT SMA SMP SD
0%
40.6%43.8%15.6%
Tingkat pendidikan
57
Berdasarkan tabel tersebut (item 6, 7 dan 8) tingkat mobilitas TKI
berada pada tingkat cukup sebanyak 50 % dari jumlah TKI yaitu rata-rata
TKI pertama kali berangkat ke luar negeri antara tahun 2004-2010 dengan
kepulangan rata-rata sebanyak 2 kali dari keberangkatan pertama. Negara
tujuan TKI rata-rata di negara timur tengah seperti Arab Saudi, Yordania
dan beberapa negara tetangga Indonesia seperti Malaysia dan Singapura.
Sebanyak 50% berada pada tingkat mobilitas rendah. Seringkali TKI
berada di luar negeri dan tidak pulang karena telah merasa nyaman bekerja
di luar negeri.
c) Kondisi Ekonomi
Dengan adanya anggota masyarakat (TKI) yang bekerja ke luar negeri
juga akan merangsang dan mendorong tumbuhnya sektor-sektor ekonomi.
1) Remitan
Remitan yang dikirim oleh TKI dari luar negeri kedalam negeri
merupakan formulasi dari unsur pelayanan penempatan dan perlindungan
TKI ke luar negeri.
Tabel 10. Tingkat Remitan TKI
No Remitan F %
1 Sangat tinggi 3 9.4
2 Tinggi 23 71.9 3 cukup 6 18.8 4 Rendah 0 0.0
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
58
Berdasarkan hasil penelitian remitan atau pengiriman uang TKI ke
dalam negeri (item 9, 10 dan 11) berada pada tingkatan sangat tinggi yaitu
sebanyak 9,4%, tingkatan tinggi sebanyak 71,9% dan cukup 18,8%. Rata-
rata jumlah uang yang dikirim TKI adalah 5-10 juta dengan periode waktu
6 bulan sekali. Uang remitan tersebut sebagian digunakan untuk
pendidikan anak dan sebagian lagi ditabung ataupun untuk investasi
seperti beli tanah. Lebih jelas akan disajikan dalam diagram berikut.
Gambar 8. Tingkat Remitan TKI
d) Komunikasi
Komunikasi antara TKI dan keluarga di tanah air sangat penting
terutama jika TKI meninggalkan anak yang masih membutuhkan perhatian.
Intensitas komunikasi TKI di desa Ngasinan dengan keluarga maupun anak
ditanah air dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 11. Intensitas Komunikasi TKI
No Komunikasi F %
1 Sangat tinggi 12 37.5
2 Tinggi 19 59.4 3 cukup 1 3.1 4 Rendah 0 0.0
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
9.4%
71.9%
18.8%
RemitanSangat tinggi
Tinggi
cukup
59
Berdasarkan tabel di atas komunikasi yang terjalin antara TKI dan
keluarga di tanah air (item instrument 12, 13, 14, 15, dan 16) bahwa 37,5%
memiliki intensitas yang sangat tinggi. Komunikasi mereka terjalin dengan
baik, meskipun hanya melalui media handphone sering kali TKI
menghubungi keluarga ditanah air dan menjalin komunikasi juga dengan anak
mereka, TKI juga memperhatikan pendidikan anak meskipun hanya
menanyakan kegiatan anak di sekolah maupun perkembangan nilai-nilai
mereka. Pada intensitas tinggi memiliki persentase sebesar 59,4%. Hal ini
berarti komunikasi dan perhatian TKI masih sangat besar terhadap keluarga
maupun anak mereka yang ada ditanah air. Sebanyak 3,1% menyatakan
komunikasi dengan TKI cukup terjalin dengan baik dengan intensitas yang
tidak terlalu sering.
Berikut akan disajikan diagram tingkat intensitas kemunikasi antara
TKI dengan keluarga di tanah air.
Gambar 9.Tingkat intensitas Komunikasi TKI
1. Karakteristik Orang Tua/ Wali
a) Kondisi Demografis
1) Jenis Kelamin
37.5%
59.4%
3.1% 0%
Komunikasi
Sangat tinggi
Tinggi
cukup
60
Tabel 12. Jenis Kelamin Orang tua/ wali
No Jenis Kelamin F %
1 Laki-Laki 22 68.8 2 Perempuan 10 31.3
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
2) Umur
Tabel 13. Umur Orang tua/ wali
Sumber: Hasil Penelitian 2011
Berdasarkan tabel Umur dan jenis kelamin (item 17 dan 18)
tersebut 68,8% responden dalam penelitian ini berjenis kelamin laki-laki
dan 31,1% lainnya adalah perempuan. Sedangkan umur responden 18,8%
berada pada umur 55-64 tahun, pada umur 45-54 tahun sebanyak 65,6%,
dan pada umur 35-44 tahun adalah 15,6%.
Hasil tersebut dapat dilihat dalam grafik
Gambar 10. Umur dan jenis Kelamin responden
68.8%
31.3%
Jenis Kelamin
L a k i - L a k i
18.8%
65.6%
15.6%
0 Umur 64-5554-4544-35
No Umur F %
1 64-55 6 18.8 2 54-45 21 65.6 3 44-35 5 15.6 4 34-25 0 0.0
Jumlah 32 100.0
61
3) Status Perkawinan
Tabel 14. Status Perkawinan Orang tua/ wali
No Status Kawin F % 1 Kawin 20 62.5 2 Cerai 7 21.9 3 Janda/ Duda 2 6.3 4 Belum menikah 3 9.4
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan (instrument
item 19), diperoleh hasil bahwa 62,5% dari jumlah responden berstatus
kawin, 21,9% berstatus Cerai, 6,3% berstatus janda/ duda dan 6,7%
lainnya belum menikah. Pada status kawin ini akan mempengaruhi cara/
pola mendidik anak TKI. Pada responden yang berstatus kawin mereka
cenderung telah memiliki pengalaman cara mendidik anak dibandingkan
dengan mereka yang bercerai maupun yang belum menikah.
4) Jumlah Tanggungan
Tabel 15. Jumlah Tanggungan Orang tua/ wali
No Jumlah Tanggungan F %
1 3 orang 11 34.4 2 4 orang 8 25.0 3 5 orang 7 21.9
4 lebih dari 5 orang 6 18.8
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Jumlah tanggungan menjadi hal penting dalam mempelajari kondisi
demografi keluarga. Hasil penelitian jumlah tanggungan dapat dilihat pada
tabel 15 (instrument item 20 dan 21). Berdasarkan tabel tersebut jumlah
62
tanggungan responden yang berjumlah 3 orang yaitu 34,4%. Sebanyak
25% responden memiliki jumlah tanggungan sebanyak 4 orang, 21,9%
memiliki tanggungan 5 orang, 26 dan 18,8% lainnya memiliki tanggungan
lebih dari 5 orang. Jumlah tanggungan mempengaruhi dari segi ekonomi
keluarga tersebut. Dimana semakin banyak tanggungan maka pengeluran
akan semakin banyak.
Gambar 11. Jumlah tanggungan Responden
b) Kondisi Sosial-Ekonomi
1) Tingkat pendidikan
Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting
dalam tumbuh kembang anak, karena dengan pendidikan yang baik maka
orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara
pengasuhan anak yang baik, menjaga kesehatan anaknya, pendidikannya,
dan sebagainya. Orang tua yang berpendidikan tinggi akan lebih banyak
mengetahui tentang perkembangan anak sehingga mereka tahu apa yang
harus diberikan pada anak usia tersebut. Berikut akan disajikan tabel
tingkat pendidikan responden.
34.4%
25%
21.9%
18.8%
Jumlah Tanggungan
3 orang
4 orang
5 orang
>5 orang
63
Tabel 16. Tingkat Pendidikan Orang tua/ wali
No Tingkat Pendidikan F % 1 Perguruan Tinggi 6 18.8 2 SMA 7 21.9 3 SMP 15 46.9 4 SD 4 12.5
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Tabel 17. Tingkat Pendidikan Isteri/ suami
No Tingkat Pendidikan F % 1 Perguruan Tinggi 10 31.3 2 SMA 5 15.6 3 SMP 10 31.3 4 SD 7 21.9
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Berdasarkan tabel diatas (instrument item 22) 18,8% responden
memiliki tingkat pendidikan sampai Perguruan tinggi, 21,9%
berpendidikan SMA dan 46,9% berpendidikan SMP dan 12,5%
berpendidikan SD. Untuk pendidikan suami/istri responden (item 23)
sebanyak 31,3% berpendidikan perguruan tinggi, berpendidikan SMA
sebanyak 15,6%, 31,3% adalah SMP dan 21,9% adalah berpendidikan SD.
Pendidikan orang tua mempengaruhi pola mengasuh dan mendidik anak.
Orang tua yang hanya berpendidikan SD mendidik sesuai dengan
kemampuan mereka, kadang dalam membimbing belajar orang tua
dibantu oleh saudara mereka karena keterbatasan pengetahuan mereka.
Diagram tingkat pendidikan Responden dan istri/ suami akan disajikan
dalam diagram berikut:
64
Gambar 12. Tingkat Pendidikan
2) Tempat Tinggal
Tabel 18. Kondisi tempat tinggal responden
No Tempat tinggal F %
1 Sangat tinggi 26 81.3
2 Tinggi 4 12.5 3 cukup 2 6.3 4 Rendah 0 0.0
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Berdasarkan tabel 18 (instrument item 24 dan 25), Kondisi tempat
tinggal responden sebanyak 81,3% berada pada kondisi yang sangat tinggi,
12,53% tinggi dan cukup dengan persentase 6,3%.
Hal ini berarti kondisi tempat tinggal responden rata-rata sudah
cukup kondusif dan nyaman untuk dijadikan tempat berlindung dan
berkumpulnya keluarga. Anak TKI merasakan kenyaman seperti mereka
dirumah mereka sendiri dengan angggota keluarga dari orang tua wali
yang sudah menjadi keluarga mereka sendiri.
0
50
PT SMA SMP SD
18,8
21,9
46,9
12,5
31,3
15,631,3
21,9
Pers
enta
se
tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan
Responden
Suami/ istri responden
65
3) Jenis Pekerjaan
Tabel 19. Pekerjaan Responden
No Mata
Pencaharian/ pekerjaan
F %
1 PNS 10 31.3 2 Petani 14 43.8 3 Pedagang 3 9.4 4 Lainnya 5 15.6
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Tabel 20. Pekerjaan Suami/ Isteri
No Mata
Pencaharian/ pekerjaan
F %
1 PNS 9 28.1 2 Petani 9 28.1 3 Pedagang 3 9.4 4 Lainnya 11 34.4
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Berdasarkan tabel 19 (item 26), rata-rata mata pencaharian
responden di adalah sebagai PNS sebanyak 31,3%, petani yaitu 43,8%,
9,4% bekerja sebagai pedagang dan 33,3% bermata pencaharian lainnya.
Untuk pekerjaan suami/ istri (item 27) di Desa Ngasinan sebanyak 28,1%
bekerja sebagai PNS, 28,1% bekerja sebagai petani, 9,4% bekerja sebagai
pedagang dan 34,4% bekerja lainnya. Pekerjaan lainnya dari responden
berupa wirausaha, penjaga gudang tembakau dan Ibu rumah tangga.
Pekerjaan orang tua mempengaruhi juga intensitas kebersamaan antara
orang tua wali dan anak TKI.
66
4) Pendapatan
Pendapatan yaitu seluruh penerimaan baik berupa uang maupun
barang baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri.
Tabel 21. Pendapatan
No Pendapatan F % 1 >3.100.000 1 3.1 2 2.026.000-3.100.000 7 21,9 3 1.000.000-2.025.000 15 46,9 4 <1.000.000 9 28,1
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 3,1% responden memiliki
pendapatan lebih dari 3.100.000, 21,9% berpendapatan antara 2.026.000-
3.100.000, sebanyak 46,9% memiliki pendapatan 1.000.000-2.025.000 dan
yang memiliki pendapatan kurang dari 1.000.000 yaitu sebanyak 28,1%.
Tabel 22. Kondisi Ekonomi Responden
No Kondisi Ekonomi F %
1 Sangat tinggi 1 3.1
2 Tinggi 20 62.5 3 Cukup 9 28.1 4 Rendah 2 6.3
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Berdasarkan tabel di atas kondisi ekonomi responden (instrument
item 28, 19, 30, 31, dan 32) berada pada tingkat tinggi yaitu sebanyak
62,5%. Hal ini berarti rata-rata pendapatan dan pengeluran responden
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sedangkan 28,1%
67
berada pada tingkat cukup dan 6,3% berada pada tingkat rendah dan hanya
3,1% yang memiliki pendapatan sangat tinggi. Pada tingkat rendah
pendapatan keluarga responden belum cukup untuk memenuhi semua
pengeluaran akan kebutuhan keluarga. Pendapatan rata-rata responden
antara Rp 500.000, 00 sampai Rp 2.000.000,-. Dengan pengeluaran rata-
rata Rp 750.000,00 sampai Rp. 2.000.000,-.
Grafik pendapatan orang tua/ wali sebagai berikut:
Gambar 13. Kondisi Ekonom Responden
2. Peran serta Orang tua
a) Peran serta langsung
1) Mendampingi dan membimbing dalam belajar
Tabel 23. Tingkat pendampingan Belajar Orang tua/ Wali
No Membimbing dan membantu dalam belajar F %
1 Sangat tinggi 3 9.4 2 Tinggi 13 40.6 3 cukup 11 34.4 4 Rendah 5 15.6
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
3.1%
62.5%
28.1%
6.3%Kondisi Ekonomi
Sangat tinggiTinggicukupRendah
68
Berdasarkan instrument item 33, 34 dan 35 peran serta orang tua
dalam membimbing dan membantu anak dalam belajar adalah 9,4% berada
pada tingkat sangat tinggi, 40,6% tinggi, 34,4% cukup dan 15,6% rendah.
Pendampingan dalam belajar ini dipengaruhi oleh kemampuan orang tua/
wali dalam pembagian waktu dan kemampuan pola pikir. Orang tua/ wali
yang terlalu sibuk tidak sempat mendampingi anak dalam belajar,
kemampuan orang tua juga sangat mempengaruhi dalam pendampingan
belajar. Orang tua yang tidak dapat membaca dan menulis hanya
menitipkan belajar anak pada saudara mereka yang mampu membantu.
Untuk lebih jelasnya data tersebut akan disajikan dalam diagram
berikut:
Gambar 14. Pembimbingan dan pendampingan dalam belajar
2) Penyediaan sarana dan prasarana belajar
Tabel 24. Penyediaan sarana dan prasarana belajar
No Penyediaan sarana dan prasarana dalam belajar F %
1 Sangat tinggi 16 50.0 2 Tinggi 7 21.9 3 Cukup 9 28.1 4 Rendah 0 0.0
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
0
50
Sangat tinggi
Tinggi cukup Rendah
9.4%
40.6% 34.4%15.6%
Membimbing dan membantu dalam belajar
69
Ketersediaan sarana dan prasarana belajar dapat menunjang
pandidikan anak. Pada tabel 22 (item 36 dan 37) dapat dilihat bahwa 50%
orang tua telah menyediakan semua kebutuhan belajar anak sangat tinggi,
21,9% telah memenuhi kebutuhan belajar seperti tempat belajar khusus,
buku dll, pada tingkat cukup sebanyak 28,1%.
b) Peran tidak langsung
1) Memberi kasih sayang
Kasih sayang sangat penting termasuk untuk anak TKI yang
ditinggalkan orang tua mereka bekerja di luar negeri. Peran orang tua/ wali
dalam member kasih sayang sangat dibutuhkan anak untuk memotivasi
mereka.
Tabel 25. Memberi kasih sayang No Memberi kasih sayang F % 1 Sangat tinggi 3 9.4 2 Tinggi 22 68.8 3 Cukup 2 6.3 4 Rendah 5 15.6
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Berdasarkan tabel 23 (item 38, 39 dan 40), tingkat kasih sayang
orang tua/ wali kepada anak TKI di sudah tinggi yaitu 68,8%. Pada
tingkatan sangat tinggi sebanyak 9,4%, pada tingkat cukup 6,3% dan
rendah sebesar 15,6%. Pemberian kasih sayang ini berupa perhatian saat
anak belajar maupun dalam aktivitas yang dilakukan anak. Pemberian
kasih sayang ini merupakan cara orang tua/ wali menyampaikan kasih
sayang sebagai orang tua pengganti.
70
2) Pandangan nilai hasil belajar
Tabel 26. Pandangan nilai hasil belajar
No Pandangan nilai hasil belajar F %
1 Sangat tinggi 27 84.4 2 Tinggi 0 0.0 3 cukup 2 6.3 4 Rendah 3 9.4
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Berdasarkan hasil penelitian (pada instrument item 41 dan 42) yang
telah dilakukan, orang tua/ wali sangat tinggi dalam memperhatikan nilai
hasil belajar anak yaitu sebanyak 84,4%. Mereka selalu merespon positif
hasil belajar anak agar anak terus termotivasi untuk lebih giat lagi belajar.
Sedangkan 6,3% cukup memperhatikan nilai hasil belajar anak dan rendah
sebanyak 9,4%.
3) Kegiatan di sekolah anak
Tabel 27. Kegiatan di sekolah anak
No Kegiatan di sekolah F %
1 Sangat tinggi 23 71.9
2 Tinggi 7 21.9 3 cukup 2 6.3 4 Rendah 0 0.0
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Berdasarkan tabel 25 (item 43 dan 44), frekuensi perhatian orang
tua/ wali dalam kegiatan anak di sekolah sangat tinggi yaitu sebanyak
71,9%, 21,9% pada tingkatan tinggi, dan 6,3% pada tingkat cukup. Dari
71
hasil tersebut dirata-rata perhatian orang tua dengan kegiatan anak dis
ekolah cukup tinggi. Orang tua cenderung memperbolehkan anak
mengikuti kegiatan di sekolah Selama tidak mengganggu belajar anak.
4) Pemilihan pendidikan anak yang tepat
Tabel 28. Pemilihan pendidikan anak yang tepat
No Pemilihan pendidikan yang tepat F %
1 Sangat tinggi 22 68.8 2 Tinggi 10 31.3 3 Cukup 0 0.0 4 Rendah 0 0.0
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Pemilihan pendidikan anak yang tepat juga menjadi tugas orang tua/
wali dalam mendidik anak. Dari tabel 26 (instrument item 45 dan 46),
Orang tua/ wali di sangat selektif dalam memilih pendidikan yang tepat
untuk anak yaitu sebanyak 68,8% merespon sangat tinggi dan 31,3%
merespon tinggi pada pemilihan pendidikan anak.
5) Mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
Tabel 29. Mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
No Mendorong anak untuk melanjukan pendidikan yang lebih tinggi F %
1 Sangat tinggi 16 50.0 2 Tinggi 7 21.9 3 Cukup 9 28.1 4 Rendah 0 0.0
Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
72
Berdasarkan tabel 29 (instrument item 47, 48 dan 49), orang tua/
wali di sangat mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih
tinggi yaitu sebanyak 50%. Pada tingkatan tinggi sebanyak 21,9% dan
pada tingkat cukup sebanyak28,1 %. Orang tua selalu menginginkan
pendidikan anak yang lebih baik dan lebih tinggi.
2. Persentase dalam setiap Variabel (Lampiran 9)
a) Peran serta TKI yang bekerja di luar negeri dalam menunjang pendidikan
anak TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan dan Kelurahan
Ketapang).
Pada persentase variabel ini data diambil dari item-item
instrument yang sesuai, untuk peran serta TKI ini diambil dari sub-sub
variabel yaitu remiten (item 9, 10 dan 11) dan komunikasi antara TKI
dan keluarga di tanah air (item no 12, 13, 14, 15 dan 16). Dari item-item
tersebut akan diperoleh skor totalnya yaitu 810 dan skor maksimal untuk
variabel ini yaitu 1024. Sehingga akan dihitung:
Persentase untuk peran serta TKI =푆푘표푟 푡표푡푎푙
푆푘표푟 푀푎푥푠푖푚푎푙 푥 100%
=963
1408푥 100%
= 68,39%
Dari hasil perhitungan di atas persentase peran serta TKI dalam
menunjang pendidikan anak yaitu 68,39 % yang berada pada kriteria
tinggi.
73
b) Kondisi demografi dan kondisi sosial-ekonomi orang tua/ wali anak
keluarga TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan dan Kelurahan
Ketapang).
Pada variabel kedua ini diperoleh berdasarkan data item-item no
17 sampai 32 yang merupakan bagian dari sub-sub variabel ini yaitu
kondisi demografi (umur, jenis kelamin, status perkawinan, dan jumlah
tanggungan), kondisi sosial-ekonomi (tingkat pendidikan, tempat tinggal,
pekerjaan dan pendapatan. Sehingga akan diperoleh skor total yaitu 1402
dan skor maksimalnya 2048.
Untuk perhitungan sebagi berikut:
Persentase untuk karakteristik Orang tua/ wali anak keluarga TKI
=푆푘표푟 푡표푡푎푙
푆푘표푟 푀푎푥푠푖푚푎푙 푥 100%
=920
1408푥 100%
= 65,34%
Dari hasil perhitungan di atas persentase karakteristik orang tua/
wali yaitu 65,34 % yang berada pada kriteria tinggi.
c) Peran serta orang tua/ wali terhadap pendidikan anak keluarga TKI
Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang).
Persentase peran serta orang tua/ wali diperoleh berdasarkan sub-sub
variabel yaitu peran serta langsung dan peran serta tidak langsung yang
merupakan bagian dari instrument item 33 s/d 49. Dengan perhitungan
sebagai berikut.
74
Persentase peran serta orang tua wali dalam pendiddikan anak TKI
=푆푘표푟 푡표푡푎푙
푆푘표푟 푀푎푥푠푖푚푎푙 푥 100%
=16682176푥 100%
= 76,65%
Dari hasil perhitungan di atas persentase peran serta orang tua/
wali dalam pendidikan anak TKI yaitu 76,65 % yang berada pada kriteria
tinggi.
C. Pembahasan
1. Peran serta TKI yang bekerja di luar negeri dalam menunjang pendidikan
anak TKI
Orang tua merupakan tempat paling pertama dan utama bagi anak
untuk memperoleh pendidikan. Pada saat orang tua mulai disibukkan dengan
urusan pekerjaan mereka, kadang pendidikan anak tidak diperhatikan lagi,
hanya sekolah formal tempat yang dianggap bertanggungjawab terhadap
pendidikan anak. Apalagi Pada saat salah satu dari orang tua memilih bekerja
di luar negeri, secara tidak langsung harus ada orang tua/ wali yang
memperhatikan pendidikan anak TKI tersebut. Pemahaman orang tua yang
kurang akan pendidikanpun memberi dampak yang kurang positif dalam
pendidikan anak. Meskipun demikian orang tua yang bekerja diluar negeri
masih harus memperhatikan anak yang mereka tinggalkan.
Berdasarkan hasil penelitian persentase peran serta TKI dalam
menunjang pendidikan anak adalah 68,39% yang berada pada kriteria tinggi.
75
Peran serta TKI ini dapat dilihat dari komunikasi yang terjalin antara TKI
dan anak. Secara langsung anak tidak dapat merasakan keberaadan orang tua
kandung mereka melalui komunikasi inilah anak dan orang tua menjadi tahu
kondisi masing-masing. Intensitas komunikasi yang terjalin antara anak dan
TKI rata-rata sebanyak 1 bulan sekali.
Faktor kedua yang mnunjukkan peran orang tua TKI adalah remiten
yaitu jumlah uang yang dikirim meskipun tidak semua uang yang dikirim TKI
untuk pendidikan anak namun tujuan awal orang tua bekerja diluar negeri
adalah untuk memenuhi kebutuhan anak terutama pendidikan anak. Rata-rata
TKI mengirim remiten 6 bulan sekali dengan jumlah pengiriman antara 6-10
juta.
Setiap orang tua memiliki tujuan ketika mereka memilih untuk
bekerja di luar negeri salah satunya dalah untuk memenuhi kebutuhan
mereka. TKI menginginkan anak mereka memiliki nasib yang berbeda
dengan orang tua mereka sehingga mereka berusaha agar kebutuhan anak
dapat terpenuhi. Selain itu kebutuhan keluarga di dalam negeri juga akan
lebih terpenuhi. Mereka juga mulai dapat menabung dari remitan yang TKI
kirim atau investasi untuk masa depan seperti membeli tanah atau
membangun rumah.
Sedangakan dampak negatifnya adalah kurangnya kasih sayang
orang tua kepada anak. Orang tua yang bekerja di luar negeri akan memiliki
intensitas pertemuan yang sangat sedikit antara orang tua dan anak. Meskipun
peran orang tua/ wali adalah untuk menggantikan peran orang tua kandung
76
namun kasih sayang yang muncul antara orang tua kandung dan orang tua/
wali akan berbeda. Anak akan merasa lebih nyaman dengan orang tua
kandung.
2. Kondisi demografi dan kondisi sosial-ekonomi orang tua/ wali anak
keluarga TKI
Karakteristik orang tua/ wali yang mengasuh dan merawat anak TKI
dibagi dalam dua kondisi yaitu kondisi demografi, kondisi sosial-ekonomi.
Kondisi-kondisi tersebut mempengaruhi dalam pendidikan anak TKI. Secara
keseluruhan persentase karakteristik orang tua/ wali yaitu 65,34%.
Berdasarkan kriteria deskriptif persentase angka tersebut berada pada kriteria
tinggi.
Kondisi-kondisi orang tua sangat berperan dalam pendidikan anak.
Sebagai contoh tingkat pendidikan orang tua/ wali, pendidikan orang tua yang
tinggi menunjang pendidikan anak karena pengetahuan orang tua lebih
banyak sehingga bisa mengajarkan anak terutama dalam baca dan tulis.
Kedua adalah pendapatan orang tua dan jumlah tanggungan. Orang tua yang
berpendapatan tinggi dengan jumlah tanggungan banyak maka pengeluaran
orang tuapun akan banyak. Jadi karakteristik orang tua ini sangat
mempengaruhi dalam menunjang pendidikan anak baik anak mereka maupun
anak TKI.
Tingkat pendidikan orang tua/ wali, sebanyak 18,8% responden
memiliki tingkat pendidikan sampai Perguruan tinggi, 21,9% berpendidikan
SMA dan 46,9% berpendidikan SMP dan 12,5% berpendidikan SD. Untuk
77
pendidikan suami/istri responden (item 23) sebanyak 31,3% berpendidikan
perguruan tinggi, berpendidikan SMA sebanyak 15,6%, 31,3% adalah SMP
dan 21,9% adalah berpendidikan SD. Pendidikan orang tua mempengaruhi
pola mengasuh dan mendidik anak. Orang tua yang hanya berpendidikan SD
mendidik sesuai dengan kemampuan mereka, kadang dalam membimbing
belajar orang tua dibantu oleh saudara mereka karena keterbatasan
pengetahuan mereka. Berbeda dengan kondisi orang tua/ wali yang
berpendidikan tinggi, mereka memiliki dan mengetahui perkembangan anak
sehingga dalam mendidik anak baik anak kandung maupun anak TKI mereka
lebih mengetahui cara-cara yang tepat untuk mendidik anak.
Pada pendapatan orang tua/ wali akan dihubungkan dengan remitan
yang TKI kirimkan sehingga akan diperoleh berapa pendapatan per bulan
yang dimiliki orang tua yang berasal dari pendapatan orang tua sendiri dan
remitan TKI. Remitan atau pengiriman uang TKI ke dalam negeri (item 9, 10
dan 11) berada pada tingkatan sangat tinggi yaitu sebanyak 9,4%, tingkatan
tinggi sebanyak 71,9% dan cukup 18,8%. Rata-rata jumlah uang yang dikirim
TKI adalah 5-10 juta dengan periode waktu 6 bulan sekali. Sedangkan
pendapatan orang tua/ wali adalah 3,1% responden memiliki pendapatan lebih
dari 3.100.000, 21,9% berpendapatan antara 2.026.000-3.100.000, sebanyak
46,9% memiliki pendapatan 1.000.000-2.025.000 dan yang memiliki
pendapatan kurang dari 1.000.000 yaitu sebanyak 28,1%.
Berdasarkan hasil tersebut rata-rata uang yang dikirimkan TKI tiap
bulan antara 1.000.000-1.500.000 dan pendapatan orang tua/ wali rata-rata
78
adalah sekitar 1.600.000 sehingga jika dijumlah pendapatan rata-rata orang
tua wali adalah antara 2.600.000-3.100.000 setiap bulannya. Pendapatan ini
mempengaruhi dalam pemenuhan kebutuhan baik kebutuhan sehari-hari
keluarga maupun kebutuhan dalam pendidikan anak. Rata-rata pendapatan
tersebut sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan pendidikan
anak. Pendapatan orang tua dan pendidikan memiliki pengaruh yang sangat
besar, jika pendapatan orang tua tinggi anak dapat memperoleh fasilitas
pendidikan yang tercukupi namun jika pendapatan orang tua rendah maka
akan ada batasan anak dalam memenuhi kebutuhan se[erti ketersediaan
perlengkapan sekolah.
3. Peran serta orang tua/ wali terhadap pendidikan anak keluarga TKI
Berdasarkan penelitian diperolah hasil untuk persentase peran serta
orang tua/ wali dalam pendidikan anak keluarga TKI adalah 76,65% yang
berada pada kriteria tinggi. Hal ini berarti peran serta orang tua/ wali dalam
pendidikan anak TKI tinggi, mereka sudah mengangap anak TKI seperti anak
mereka sendiri sehingga perhatian, kasih sayang dan kebutuhan anak TKI
terpenuhi seperti terpenuhinya kebutuhan anak mereka sendiri.
Hal ini berarti Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan
oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai
tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental
(Sudirman dalam Hasbullah, 2009; 1). Orang tua pada umumnya
menginginkan anak memiliki pendidikan dan kehidupan yang lebih baik dari
mereka. Dengan memberikan pendidikan yang setinggi-tingginya, semua
79
hidup anak-anak akan berjalan mulus, pendidikan anaklah setir kehidupan.
Dan juga pendidikan masih merupakan investasi yang mahal.
Peran orang tua dalam pendidikan mempunyai peranan besar
terhadap masa depan anak. Sehingga demi mendapatkan pendidikan yang
terbaik, maka sebagai orangtua harus berusaha untuk dapat menyekolahkan
anak sampai ke jenjang pendidikan yang paling tinggi adalah salah satu cara
agar anak mampu mandiri secara finansial nantinya. Sebagai orangtua harus
sedini mungkin merencanakan masa depan anak-anak agar mereka tidak
merana. Masa anak-anak merupakan masa transisi dan kelanjutan dalam
menuju tingkat kematangan sebagai persiapan untuk mencapai keremajaan.
Ini berarti kemajuan perkembangan yang dicapai dalam masa anak-anak
merupakan bekal keberhasilan orang tua dalam mendidiknya. Baik buruknya
sikap dan tingkah laku seseorang di masa anak-anak, sangat banyak
ditentukan oleh pengalaman mereka dalam melihat orang-orang disekitarnya
terutama kedua orangtuanya. Itu semua merupakan bekal pendidikan bagi
anak-anak nantinya.
80
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Persentase peran serta TKI dalam menunjang pendidikan anak adalah 68,39%
yang berada pada kriteria tinggi. Peran serta TKI dalam pendidikan anak
mereka terjalin melalui komunikasi. Komunikasi yang terjadi menunjukkan
tingkat perhatian orang tua pada anak mereka. Orang tua juga mencukupi
kebutuhan anak melalui remiten yang mereka kirimkan.
2. Persentase karakteristik orang tua/ wali yaitu 65,34%. Berdasarkan kriteria
deskriptif persentase angka tersebut berada pada kriteria tinggi. Karakterisik
orang tua/ wali juga ikut menunjang pendidikan anak TKI. Kondisi orang tua/
wali TKI di Kabupaten Kendal termasuk tinggi sehingga mereka dapat
menempatkan anak TKI seperti anak mereka sendiri. Tingkat pendidikan dan
pendapatan orang tua juga mempengaruhi dalam pendidikan anak. Orang tua
yang berpendidikan tinggi dan memiliki pendapatan yang besar akan dapat
mendidik dan mencukupi kebutuhan anak termasuk anak TKI.
3. Persentase peran serta orang tua/ wali dalam pendidikan anak keluarga TKI
adalah 76,65 % yang berada pada kriteria tinggi. Orang tua/ wali memiliki
peran untuk menggantikan peran serta orang tua yang bekarja di luar negeri.
81
Orang tua/ wali memberi kasih sayang, perhatian dan kebutuhan anak TKI
sesuai dengan kebutuhan mereka.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dan pembahasan dalam penelitian ini, maka
penulis menyarankan sebagai berikut:
1. Bagi pemerintah terkait dengan TKI, sebaiknya ada aturan khusus yang
mengatur pembatasan usia anak jika orang tua akan bekerja di luar negeri
sehingga anak tidak akan merasa kasih sayang orang tua kehilangan kasih
sayang orang tua pada usia dini.
2. Hendaknya para TKI lebih memperhatikan peran serta mereka dalam
pendidikan anak. Komunikasi yang terjalin terbaik akan dapat memotivasi
dan mendorong anak untuk lebih semangat belajar.
3. Orang tua adalah lingkungan pertama dan utama bagi pendidikan anak
hendaknya orang tua meningkatkan peran serta mereka baik secara langsung
dalam belajar dan menyediakan sarana prasarana belajar anak maupun peran
serta tidak langsung seperti pemberian perhatian dan kasih sayang.
82
DAFTAR PUSTAKA
Ahira, Anne. 2010. Jenis Pekerjaan. Diunduh dari http://www.Anneahira.com/jenispekerjaan.html pada tanggal 25 Februari 2011.
Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Amti, Erman. Dan Marjohan. 1991. Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Depdikbud . Andriyani, Ika. 2010. Peran Serta Orang Tua Terhadap Kelangsungan
Pendidikan Anak (Studi Kasus Pedagang Di Pasar Tersono Kecamatan Tersono Kabupaten Batang). (Skripsi). Semarang: Jurusan Geografi FIS UNNES.
Anni, Catharina Tri, dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang. UPT MKK
UNNES. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. BNP2TKI. 2008. Permasalahan Pelayanan Penempatan Dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri. Di unduh dari www.bnp2tki.go.id- Permasalahan Pelayanan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.html. (15 Maret 2011)
Darsono. 2001. Belajar dan pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. 2007 . Kumpulan Undang-undang dan
Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan. Jakarta: Depertemen Agama RI.
Gerungan. 2009. Psikologi Sosial. Bnadung: Refika Aditama. Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Irawati, Aryana. 2004. Hubungan Antara Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua
Dengan Minat Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi Siswa Kelas III Program Keahlian Tekstil SMK Negeri 2 Jepara Tahun Ajaran 2003/2004. (Skripsi). Semarang: FT UNNES.
Mantra, Ida Bagoes. 2006. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
83
Monografi Desa Ngasinan Tahun 2010 Monografi Kelurahan Ketapang Tahun 2010. Munib, A, dkk. 2007. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT MKK
UNNES. Poerwodarminto, W.J.S. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka. Pidarta, Made. 2007. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Rokhana, Ninik Asri. 2005. Skripsi: Hubungan Antara Pendapatan Keluarga Dan
Pola Asuh Gizi Dengan Status Gizi Anak Balita Di Betokan Demak. Semarang: UNNES.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sumarto. 2006. Skripsi: Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Dan Pendidikan
Orangtua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi pada Siswa SMA NU 01 Wahid Hasyim Talang Tegal Tahun Ajaran 2005/2006. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Suryabrata, Sumadi. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Susanti, Ani. 2005. Skripsi: Dampak Perubahan Ekonomi Terhadap Sikap Dan
Perilaku Keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Dalam Kehidupan Bermasyarakat: Studi Kasus Di Desa Klaling Jekulo-Kudus. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Turya. 2010. Makalah: Pengaruh Sosial Ekonomi terhadap Prestasi Belajar Siswa
SD. diunduh dari http://infomediakita.blogspot.com/2010/04/makalah-pengaruh-sosial-ekonomi.html. (04 Februari 2011).
_____. 2010. Makalah: Pengaruh Peran Orang Tua terhadap Prestasi Anak.
diunduh dari http://infomediakita.blogspot.com/2010/04/makalah-pengaruh-peran-orang-tua.html. (04 Februari 2011).
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003. Undang-undang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar
Negeri Tahun 2004. Wirosuhardjo, Kartomo, dkk. 1981. Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: Lembaga
Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
84
KISI-KISI UJI COBA
Variabel Sub Variabel Indikator Hal-hal yang ditanyakan
Nomor soal Jumlah soal
I. Profil TKI
A. Kondisi Demografi
B. Kondisi Sosial C. Kondisi
Ekonomi D. Komunikasi
1. Jenis Kelamin 2. Umur 3. Status
Perkawinan 4. Hubungan
Keluarga
1. Pendidikan terakhir
2. Mobilitas 1. Remiten 1. Komunikasi
a. Jenis Kelamin a. Umur a. Status
perkawinan TKI a. Hubungan
keluarga
a. Pendidikan terakhir
a. Lama di luar negeri
b. Negara tujuan
a. Frekuensi Pengiriman Uang oleh TKI
b. Jumlah Pengiriman
c. Pemanfaatan uang remiten
a. Intensitas komunikasi
b. Komunikasi berkaitan dengan
1 2 3 4 5 6, 7 8 9 10 11 12, 13 14, 15, 16
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 3
Lampiran 1
85
II. Karakteristik
Orang tua/ Wali
A. Kondisi
Demografi Orang tua/ Wali
B. Kondisi Sosial-
Ekonomi
Orangtua/ Wali
1. Jenis Kelamin 2. Umur 3. Status
Perkawinan 4. Jumlah
Tanggungan 1. Tingkat
Pendidikan 2. Tempat tinggal 3. Mata
pencaharian/ pekerjaan
4. Pendapatan
belajar anak a. Jenis Kelamin b. Umur a. Status
perkawinan a. Jumlah anggota
keluarga b. Jumlah anggota
keluarga lain yang menjadi tanggungan orang tua/ wali (termasuk keluarga TKI)
a. Pendidikan formal terakhir
b. Pendidikan non formal orang tua/ wali
a. Status Bangunan b. Jenis bangunan a. Pekerjaan b. Waktu bekerja a. Rata-rata
penghasilan pokok
b. Rata-rata penghasilan
17 18 19 20 21 22, 23 24, 25 26 27, 28, 29 30, 31 32, 33 34, 35 36
1 1 1 1 1 2 2 1 3 2 2 2 1
86
III. Peran serta
orang tua dalam pendidikan anak
A. Peran serta
langsung B. Peran serta
tidak langsusng
1. Membimbing
dan membantu dalam belajar
2. Penyediaan
sarana dan prasarana dalam belajar
1. Memberi kasih
sayang 2. Pandangan nilai
hasil belajar 3. Kegiatan di
sekolah
tambahan c. Rata-rata
pengeluaran keluarga
a. Membimbing dan membantu dalam belajar
b. Mengatur waktu belajar
a. Penyediaan tempat dan perlengkapan belajar
b. Biaya sekolah a. Perhatian saat
belajar b. Perhatian saat
sekolah a. Pengambilan
rapor b. Respon orang
tua/ wali terhadap hasil ulangan/ rapor anak
a. Kegiatan ekstrakurikuler
b. Rapat sekolah
37, 38 39, 40 41, 42, 43 44 45, 46 47, 48 49, 50 51 52, 53 54
2 2 3 1 2 2 2 1 2 1
87
4. Pemilihan
pendidikan yang tepat
5. Mendorong
anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
a. Arti penting pendidikan
b. Pemilihan sekolah untuk anak
a. Keinginan anak agar memiliki kehidupan yang lebih baik
55 56 57 58, 59, 60
1 1 1 3
88
Lampiran 2 INSTRUMEN UJI COBA PENELITIAN
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nomer Responden : 2. Nama responden :
II. JUDUL PENELITIAN
PERAN SERTA ORANG TUA/ WALI DALAM PENDIDIKAN ANAK KELUARGA TKI (Studi Kasus di Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang, Kabupaten Kendal)
Petunjuk pengisian angket 1. Tulislah identitas diri pada kolom yang telah disediakan 2. Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang bapak/ibu
anggap paling sesuai dengan pendapat bapak/ibu pada jawaban yang telah disediakan.
3. Apabila terjadi kekeliruan dalam jawaban dan ingin diperbaiki maka berilah tanda dua garis bawah pada jawaban yang dianggap salah, kemudian silanglah jawaban yang semestinya menurut bapak/ibu. Contoh : pilihan semula a b c d Diperbaiki a b c d
III. Pertanyaan A. PROFIL TKI Kondisi Demografi
Umur dan Jenis Kelamin 1. Apa jenis kelamin TKI?
a. Laki-laki b. Perempuan
2. Tahun berapa TKI lahir? a. Antara tahun 1947 – 1956, sebutkan … b. Antara tahun 1957 – 1966, sebutkan … c. Antara tahun 1967 – 1976, sebutkan … d. Antara tahun 1977 – 1986, sebutkan …
Status Perkawinan dan Hubungan Keluarga 3. Apa status perkawinan TKI?
a. Kawin b. Cerai c. Janda/ Duda d. Tanpa status
4. Apa hubungan keluarga saudara dengan TKI? a. Suami b. Ibu/ Ayah c. Kakak/ Adik
89
d. Lainnya, sebutkan … Kondisi Sosial
Pendidikan 5. Apa pendidikan terakhir TKI?
a. Perguruan tinggi b. SMA/ sederajat c. SMP/ sederajat d. SD/ sederajat
Mobilitas 6. Kapan saudara anda pertama kali menjadi TKI?
a. Tahun 199… -2000, sebutkan …. b. Tahun 2001-2004, sebutkan …. c. Tahun 2005-2008, sebutkan …. d. Tahun 2009-2011, sebutkan ….
7. Sudah berapa kali TKI pulang ke Indonesia? a. 3 kali b. 2 kali c. 1 kali d. Tidak pernah
8. Di Negara mana saudara anda bekerja sebagai TKI? a. Malaysia b. Hongkong c. Arab Saudi d. Lainnya, sebutkan …
Kondisi Ekonomi Remiten
9. Apa saudara anda yang menjadi TKI mengirimkan uang hasil kerja mereka? a. Ya, 1 tahun sekali b. Ya, 6 bulan sekali c. Ya, 1 bulan sekali d. Tidak sama sekali
10. Berapa jumlah uang yang dikirim oleh TKI? a. Lebih dari 10 juta, sebutkan … b. 10 juta - 6 juta, sebutkan … c. 5 juta - 1 juta, sebutkan … d. Kurang dari 1 juta, sebutkan …
11. Digunakan untuk apa uang remitan tersebut? a. kebutuhan sekolah anak yang ditinggalkan b. kebutuhan sehari-hari c. membeli tanah sebagai investasi d. ditabung
Komunikasi 12. Bagaimana intensitas komunikasi saudara dengan TKI?
a. Selalu, sebutkan … b. Sering, sebutkan …
90
c. Kadang-kadang, sebutkan … d. Tidak pernah
13. Bagaimana intensitas komunikasi anak dengan TKI? a. Selalu, sebutkan … b. Sering, sebutkan … c. Kadang-kadang, sebutkan … d. Tidak pernah
14. Pernahkan TKI menanyakan kepada saudara tentang belajar anaknya? a. Selalu, setiap telpon atau sms b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
15. Pernahkah TKI menanyakan tentang kebutuhan sekolah dan belajar anak? a. Selalu, setiap telpon atau sms b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
16. Pernahkan TKI menanyakan kepada saudara tentang kegiatan di sekolah yang diikuti anak? a. Selalu b. Saat ingat saja c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
B. KARAKTERISTIK ORANG TUA/ WALI ANAK KELUARGA TKI Kondisi Demografi
Jenis Kelamin dan Umur 17. Apa jenis kelamin bapak/ ibu?
a. Laki-laki b. Perempuan
18. Tahun berapa bapak/ ibu lahir? a. Antara tahun 1947 – 1956, sebutkan … b. Antara tahun 1957 – 1966, sebutkan … c. Antara tahun 1967 – 1976, sebutkan … d. Antara tahun 1977 – 1986, sebutkan …
Status Perkawinan 19. Apa status perkawinan bapak/ibu?
a. Kawin b. Cerai c. Janda/ Duda d. Belum menikah
Jumlah Tanggungan 20. Berapa jumlah anggota keluarga (keluarga inti) bapak/ ibu?
a. 3 orang, sebutkan... b. 4 orang, sebutkan... c. 5 orang, sebutkan...
91
d. Lebih dari 5 orang, sebutkan... 21. Berapa jumlah anggota keluarga lain yang menjadi tanggungan (kakek,
nenek, dll) yang menjadi tanggungan bapak/ ibu? a. Tidak punya b. 1 orang c. 2 orang d. Lebih dari 2, sebutkan …
Kondisi Sosial
Tingkat Pendidikan 22. Apa pendidikan formal terakhir bapak/ibu?
a. Perguruan tinggi b. SMA/ sederajat c. SMP/ sederajat d. SD/ sederajat
23. Apa pendidikan formal terakhir suami/istri? a. Perguruan tinggi b. SMA/ sederajat c. SMP/ sederajat d. SD/ sederajat
24. Apakah bapak/ibu pernah mengikuti pendidikan non formal (kursus)? a. Pernah, Kursus elektro b. Pernah, kursus menjahit c. Pernah, kursus ........ d. Tidak pernah kursus
25. Apakah suami/ istri pernah mengikuti pendidikan non formal (kursus)? a. Pernah, Kursus elektro b. Pernah, kursus menjahit c. Pernah, kursus ........ d. Tidak pernah kursus
Tempat tinggal 26. Bagaimana status rumah yang ditempati bapak/ibu?
a. Hak milik b. Kontrak/ sewa c. Masih bersama orang tua d. Menumpang pada saudara
27. Apa jenis rumah yang di tempati bapak/ibu? a. Permanen b. Semi permanen c. Tidak permanen d. Gedeg/ bambu
28. Apa jenis lantai dasar rumah yang ditempati bapak/ ibu? a. Keramik b. Ubin/ tegel c. Plester
92
d. tanah 29. Tipe/ ukuran berapakah rumah yang ditempati bapak/ ibu?
a. Tipe 60 (luas bangunan 21 m) b. Tipe 45 (luas bangunan 45 m) c. Tipe 21 (luas bangunan 60 m) d. Jawaban lain, sebutkan...
Kondisi Ekonomi
Mata pencaharian/ pekerjaan 30. Apa pekerjaan bapak/ ibu?
a. PNS b. Petani c. Pedagang d. Lainnya, sebutkan ….
31. Apa pekerjaan suami/ istri saudara? a. PNS b. Petani c. Pedagang d. Lainnya, sebutkan ….
32. Dari pukul berapa bapak/ Ibu bekerja? a. Pukul 05.00-18.00 b. Pukul 06.00-17.00 c. Pukul 07.00-16.00 d. Pukul 08.00-15.00
33. Apakah ada anggota keluarga lain yang bekerja selain bapak/ ibu? a. Ada, 3 orang b. Ada, 2 orang c. Ada, 1 orang d. Tidak ada
Pendapatan 34. Berapa penghasilan pokok bapak/ibu setiap bulan?
a. Lebih dari Rp. 1.500.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 1.500.000,- sebutkan... c. Antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-, sebutkan... d. Kurang dari Rp. 500.000,-
35. Berapa penghasilan suami/ istri? a. Lebih dari Rp. 1.500.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 1.500.000,- sebutkan... c. Antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-, sebutkan... d. Kurang dari Rp. 500.000,-
36. Berapa penghasilan tambahan bapak/ibu? a. Lebih dari Rp. 750.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 250.000,- sampai Rp. 750.000,-, sebutkan... c. Kurang dari Rp. 250.000,-, sebutkan... d. Tidak mempunyai penghasilan tambahan
93
37. Berapa pengeluaran keluarga untuk pendidikan anak (SPP, transportasi, pembelian buku, dan peralatan sekolah lainnya) setiap bulan? a. Lebih dari RP. 200.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 150.000,- sampai Rp. 200.000,-, sebutkan... c. Antara RP. 100.000,- sampai Rp. 150.000,-, sebutkan... d. Kurang dari Rp. 100.000,-, sebutkan...
38. Berapakah pengeluaran biaya hidup keluarga (makanan, pakaian, dan perumahan) setiap bulan? a. Lebih dari Rp. 1.000.000,- , sebutkan... b. Antara Rp. 750.000,- sampai Rp. 1.000.000,-, sebutkan... c. Antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 750.000,-, sebutkan... d. Kurang dari Rp. 500.000,-, sebutkan...
C. PERAN ORANG TUA WALI DALAM PENDIDIKAN ANAK Peran Serta Langsung
Membimbing dan membantu dalam belajar 39. Apakah bapak/ ibu menemani anak TKI saat belajar?
a. Selalu menemani setiap hari b. Menemani jika anak meminta c. Menemani jika tidak ada kegiatan d. Tidak pernah menemani
40. Apakah bapak/ ibu menanyakan adakah kesulitan belajar yang anak TKI hadapi saat belajar? a. Selalu setiap belajar b. Selalu setiap hari c. Kadang-kadang saat melihat anak sedang belajar d. Tidak pernah menanyakan
41. Berapa jam bapak/ ibu mendampingi dan membimbing anak TKI dalam belajar? a. 2 jam setiap hari b. 1 jam setiap hari c. 30 menit setiap hari d. Tidak pernah mendampingi
42. Apakah bapak/ ibu menganjurkan anak TKI untuk mencatat dan menempel jadwal pelajaran di tempat belajar? a. Selalu, setiap awal semester b. Kalau anak memberitahu baru menganjurkan c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
43. Apakah bapak/ ibu memberikan les tambahan untuk anak TKI? a. Iya, agar pengetahuan anak bertambah b. Iya, mengikuti teman-teman sebayanya c. Pernah, tapi hasilnya sama saja d. Tidak pernah, cukup belajar sendiri
94
Penyediaan sarana dan prasarana dalam belajar 44. Apakah bapak/ ibu menyediakan tempat khusus untuk belajar anak TKI di
rumah? a. Iya, menyediakan sendiri meja belajar b. Menyediakan satu meja untuk adik/kakak c. Di meja tamu d. Tidak meyediakan
45. Bagaimana sikap bapak/ ibu jika anak TKI minta dibelikan buku dan peralatan sekolah? a. Segera membelikan b. Dibelikan jika ada sisa uang kiriman c. Kadang dibelikan kadang tidak d. Tidak dibelikan
46. Bagaimana tanggapan bapak/ ibu apabila anak TKI memberi tahu sudah saatnya membayar uang sekolah? a. Segera memberikan, jika sudah ada kiriman b. Memberi meskipun agak lama c. Memberi setelah pihak sekolah meminta d. Tidak memberi
Peran Serta Tidak Langsung Memberi kasih sayang
47. Apakah bapak/ ibu memberi makanan kecil untuk menemani anak TKI belajar? a. Selalu menyediakan tiap hari b. Menyediakan apabila anak meminta c. Menyediakan apabila belajar bersama teman d. Tidak pernah menyediakan
48. Apakah bapak/ ibu menyarankan anak TKI untuk istirahat jika anak lelah belajar? a. Selalu menyarankan istirahat setiap belajar b. Menyarankan istirahat apabila anak mengeluh lelah c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
49. Apakah bapak/ ibu membangunkan anak TKI apabila anak terlambat bangun pagi? c. Selalu, saat terlambat bangun pagi d. Saat tes atau ulangan saja e. Kadang-kadang f. Tidak pernah
50. Apa bapak/ ibu mengantarkan anak TKI ke sekolah? a. Iya, setiap hari b. Iya, kalau anak kesiangan c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
95
Pandangan nilai hasil belajar 51. Apakah bapak/ ibu mengambil rapor tiap akhir semester?
a. Selalu mengambil rapor b. Hanya satu kali dalam satu tahun c. Menyuruh anggota keluarga lain mengambilkan d. Tidak pernah mengambilkan
52. Apakah bapak/ ibu selalu menanyakan nilai rapor setiap akhir semester? a. Selalu, karena itu sangat penting b. Saat ingat saja c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
53. Bagaimana sikap bapak/ ibu terhadap nilai anak TKI? a. Memberi pujian b. Memberi hadiah c. Marah d. Acuh tak acuh
Kegiatan di sekolah 54. Bagaimana sikap bapak/ ibu apabila anak TKI mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler di sekolah? a. Memperbolehkan asal tidak mengganggu belajar b. Memilihkan kegiatan ekstrakulikuler c. Hanya boleh mengikuti satu kegiatan d. Tidak memperbolehkan
55. Apakah bapak/ ibu hadir dalam rapat atau pertemuan sekolah? a. Selalu hadir setiap ada rapat/ pertemuan b. Hadir apabila tidak sibuk c. Diwakilkan pada anggota keluarga lain d. Tidak pernah hadir
Pemilihan pendidikan yang tepat 56. Menurut bapak/ibu, pentingkah pendidikan bagi anak-anak?
a. Sangat penting, alasan … b. Penting, alasan … c. Cukup penting, alasan … d. Tidak penting, alasan …
57. Apakah bapak/ ibu yang memilih sekolah untuk pendidikan anak? a. Iya, karena bapak/ ibu lebih mengetahui b. Kemauan anak serta anjuran bapak/ ibu c. Kemauan anak, karena anak yang menjalani d. Tidak ikut campur tentang pemilihan sekolah anak
Mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi 58. Apakah harapan bapak/ ibu setelah anak lulus dari sekolah?
a. Melanjutkan sekolah yang lebih tinggi b. Mengikutkan kursus c. Bekerja d. Mengikuti kemauan anak saja
96
59. Apakah bapak/ ibu memotivasi anak TKI untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi? a. Selalu, alasan … b. Sering, alasan …. c. Kadang-kadang, alasan … d. Tidak pernah, alasan …
60. Apakah bapak/ ibu setuju bahwa mengeyam pendidikan yang tinggi maka akan memiliki kehidupan yang lebih baik? a. Sangat setuju, alasan … b. Setuju, alasan … c. Kurang setuju, alasan … d. Tidak setuju, alasan …
97
Lampiran 3
Tabel Validitas dan Reliabilitas
item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 UC 1 2 1 4 1 3 1 2 4 3 2 4 3 3 4 4 4 1 3 3 2 1 UC 2 2 1 4 4 2 2 2 3 3 2 1 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 UC 3 2 1 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 2 3 3 3 1 UC 4 1 2 4 3 1 1 2 1 2 2 4 4 4 3 3 2 2 4 4 1 1 UC 5 1 1 4 3 3 1 2 1 3 2 4 2 2 4 4 4 2 3 3 4 3 UC 6 2 1 4 4 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 UC 7 1 1 3 3 3 1 1 1 2 2 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 2 UC 8 2 1 3 1 3 1 2 4 3 2 4 3 3 4 4 4 1 3 3 2 1 UC 9 2 2 4 4 2 2 2 3 3 2 1 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 UC 10 2 1 4 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 2 3 3 3 1 UC 11 1 1 3 3 1 1 2 1 2 2 4 4 4 3 3 2 2 4 4 1 1 UC 12 1 1 4 3 3 1 2 1 3 2 4 2 2 4 4 4 2 3 3 4 3 UC 13 2 2 4 4 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 UC 14 1 1 4 3 3 1 1 1 2 2 2 3 3 4 3 4 2 3 3 4 2 UC 15 1 2 4 4 2 1 1 4 2 2 1 2 3 4 2 4 1 3 3 1 3
∑X 23 19 56 48 34 21 29 32 40 34 47 46 49 58 54 56 27 45 45 43 35 ∑X2 39 27 212 168 84 33 61 88 110 84 169 152 167 226 200 216 51 139 139 143 105 ∑XY 54924 45372 133728 114624 81192 50148 69252 76416 95520 81192 112236 109848 117012 138504 128952 133728 64476 107460 107460 102684 83580
rxy 0,817 0,812 0,712 0,814 0,561 0,689 0,593 0,581 0,796 0,726 0,750 0,640 0,591 0,781 0,758 0,781 0,661 0,667 0,667 0,579 0,813 r tabel 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561
Kriteria valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid σ2b 0.249 0.196 0.196 0.960 0.462 0.240 0.329 1.316 0.222 0.462 1.449 0.729 0.462 0.116 0.373 0.462 0.160 0.267 0.267 1.316 1.556
98
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 3 4 3 2 1 4 4 4 4 3 3 4 2 1 1 4 1 4 4 2 2 2 2 2 2 4 1 2 2 1 4 2 3 1 2 3 2 1 1 3 2 2 3 3 2 2 3 3 1 4 4 2 2 3 3 1 2 2 3 1 3 4 3 2 3 3 1 1 1 1 1 4 3 2 3 4 3 3 4 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 3 3 3 3 3 1 3 2 2 1 4 4 1 2 1 2 2 3 2 1 4 3 1 1 3 1 1 2 1 2 2 1 4 3 4 3 4 2 1 1 1 1 4 3 4 3 3 1 1 1 1 2 1 1 4 2 4 3 3 3 4 3 2 1 4 4 4 4 3 3 4 2 1 1 4 1 4 4 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 1 4 1 3 1 2 3 2 1 1 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 4 4 2 2 3 3 1 2 2 3 1 3 4 3 2 3 3 1 1 1 1 1 4 3 2 3 2 3 3 4 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 3 3 2 3 3 1 3 2 2 1 4 4 1 2 1 2 2 3 2 1 4 3 1 1 3 1 1 2 1 2 2 1 4 3 4 3 4 2 1 1 1 1 4 3 4 3 4 1 1 1 1 2 1 1 4 2 4 3 3 1 1 1 1 1 4 1 2 2 3 3 3 2 1 1 1 1 4 2 1 2 1 27 27 29 29 18 56 47 36 42 42 37 31 30 29 27 25 19 52 42 33 36 35 55 63 69 73 26 216 159 106 132 126 103 85 72 69 55 57 31 196 128 93 94 99
64476 64476 69252 69252 42984 133728 112236 85968 100296 100296 88356 74028 71640 69252 64476 59700 45372 124176 100296 78804 85968 83580
0,703 0,564 0,315 0,295 0,654 0,742 0.255 0,135 0,914 0,911 -0.281
-0.493 0,564 0,577 0,610 0,713 0,634 0,696 0.371 0,817 0,317 0,781
0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 valid valid tidak tidak valid valid tidak tidak valid valid tidak tidak valid valid valid valid valid valid tidak valid tidak valid 0.427 0.960 0.862 1.129 0.293 0.462 0.782 1.307 0.960 0.560 0.782 1.396 0.800 0.862 0.427 1.022 0.462 1.049 0.693 1.360 0.507 1.156
99
44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 Y Y2
2 3 1 2 3 2 2 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 168 28224
4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 171 29241
4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 1 171 29241
1 4 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 4 3 3 4 2 129 16641
2 1 2 4 3 2 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 1 156 24336
4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 178 31684
4 1 3 4 4 2 4 4 1 4 4 4 2 4 3 3 4 155 24025
2 3 1 2 3 2 2 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 167 27889
4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 170 28900
4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 175 30625
1 4 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 3 3 4 2 123 15129
2 1 2 4 3 2 4 4 1 4 4 4 2 4 4 3 1 153 23409
4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 2 4 4 3 4 176 30976
4 1 3 4 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 4 159 25281
1 1 1 2 2 1 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 137 18769
43 43 37 50 44 35 44 54 23 56 56 50 50 58 54 50 44 2388 384370
147 151 113 180 146 95 146 210 39 216 216 182 180 226 198 170 156
102684 102684 88356 119400 105072 83580 105072 128952 54924 133728 133728 119400 119400 138504 128952 119400 105072 k = 60
0,783 0,707 0,213 0,234 0,511 0.832 0,562 0.778 0.818 0,178 0.778 0,571 0,569 0.778 0,640 0,846 0,623 ∑σ2b = 45,458
0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 σt2=280,03
valid valid tidak tidak valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid r11 = 0,852
1.582 1.849 1.449 0.889 1.129 0.889 1.129 1.040 0.249 0.462 0.462 1.022 0.889 0.116 0.240 0.222 1.796
97
Lampiran 4 Perhitungan Validitas Angket
Rumus Kriteria Butir item valid jika r xy > r tabel Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan validitas item pada no 1.
No. Kode X Y X2 Y2 XY 1 UC 1 2 168 4 28224 336
2 UC 2 2 171 4 29241 342
3 UC 3 2 171 4 29241 342
4 UC 4 1 129 1 16641 129
5 UC 5 1 156 1 24336 156
6 UC 6 2 178 4 31684 356
7 UC 7 1 155 1 24025 155
8 UC 8 2 167 4 27889 334
9 UC 9 2 170 4 28900 340
10 UC 10 2 175 4 30625 350
11 UC 11 1 123 1 15129 123
12 UC 12 1 153 1 23409 153
13 UC 13 2 176 4 30976 352
14 UC 14 1 159 1 25281 159
15 UC 15 1 137 1 18769 137
∑ 23 2388 39 384370 3764 Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh: 푟 ( ) ( )
[ ( ) ( ) ][ ( ) ( ) ]
[ ][ ]
=1536
√3528336
= 1536
1878,4
= 0,817
푟 ∑ (∑ )(∑ )[ ∑ (∑ ) ][ ∑ (∑ )]
98
Pada α = 5% dengan n =15 diperoleh r tabel = 0,561 Karena r xy > r tabel, maka butir no 1 tersebut valid.
Perhitungan Realibilitas Angket Rumus Kriteria Apabila r11 > r tabel maka instrumen tersebut reliabel. Perhitungan 1. Varians total
σ2 =∑Y − (∑Y)
NN
= – ( )
= 280,03 2. Varians butir
σ 2 =∑X − (∑X)
NN
σ 2 1 =39− (23)
1515 = 0,249
σ 2 2 =27− (19)
1515 = 0,196
σ 2 3 =212− (56)
1515 = 0,196
σ 2 4 =168− (48)
1515 = 0,96
--------
σ 2 49 =156− (44)
1515 = 1,796
푟 ( ) ∑
99
∑휎 2 = 0,249 + 0,196 + 0,196 + 0,96------- + 1,796 = 45,458
3. Koefisien reliabilitas 푟
( ) 45,458280,03
( ) ( , )
= (1,017)(0,838) = 0,8628
Pada α = 5 % dengan n = 15 di peroleh r tabel = 0,516 Karena r11 > r tabel maka dapat disimpulkan instrumen tersebut reliabel.
103
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Variabel Sub Variabel Indikator Hal-hal yang ditanyakan
Nomor soal Jumlah soal
IV. Profil TKI
E. Kondisi Demografi
F. Kondisi Sosial G. Kondisi
Ekonomi H. Komunikasi
5. Jenis Kelamin 6. Umur 7. Status
Perkawinan 8. Hubungan
Keluarga
3. Pendidikan terakhir
4. Mobilitas 2. Remiten 2. Komunikasi
b. Jenis Kelamin b. Umur b. Status
perkawinan TKI b. Hubungan
keluarga b. Pendidikan
terakhir c. Lama di luar
negeri d. Negara tujuan
d. Frekuensi
Pengiriman Uang oleh TKI
e. Jumlah Pengiriman
f. Pemanfaatan uang remiten
c. Intensitas komunikasi
d. Komunikasi
1 2 3 4 5 6, 7 8 9 10 11 12, 13 14, 15, 16
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 3
Lampiran 5
104
V. Karakteristik
Orang tua/ Wali
C. Kondisi
Demografi Orang tua/ Wali
D. Kondisi Sosial-
Ekonomi
Orangtua/ Wali
5. Jenis Kelamin 6. Umur 7. Status
Perkawinan 8. Jumlah
Tanggungan 5. Tingkat
Pendidikan 6. Tempat tinggal 7. Mata
pencaharian/ pekerjaan
8. Pendapatan
berkaitan dengan belajar anak
c. Jenis Kelamin d. Umur b. Status
perkawinan c. Jumlah anggota
keluarga d. Jumlah anggota
keluarga lain yang menjadi tanggungan orang tua/ wali (termasuk keluarga TKI)
c. Pendidikan formal terakhir
c. Status Bangunan d. Jenis bangunan c. Pekerjaan
d. Rata-rata
penghasilan pokok
e. Rata-rata penghasilan
17 18 19 20 21 22, 23 24 25 26, 27 28, 29 30
1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1
105
VI. Peran serta
orang tua dalam pendidikan anak
C. Peran serta
langsung D. Peran serta
tidak langsusng
3. Membimbing
dan membantu dalam belajar
4. Penyediaan
sarana dan prasarana dalam belajar
6. Memberi kasih
sayang 7. Pandangan nilai
hasil belajar 8. Kegiatan di
sekolah
tambahan f. Rata-rata
pengeluaran keluarga
c. Membimbing dan membantu dalam belajar
d. Mengatur waktu belajar
c. Penyediaan tempat dan perlengkapan belajar
d. Biaya sekolah c. Perhatian saat
belajar d. Perhatian saat
sekolah g. Pengambilan
rapor h. Respon orang
tua/ wali terhadap hasil ulangan/ rapor anak
c. Kegiatan ekstrakurikuler
d. Rapat sekolah
31, 32 33 34, 35 36 37 38 39, 40 41 42 43 44
2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1
106
9. Pemilihan pendidikan yang tepat
10. Mendorong
anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
c. Arti penting pendidikan
d. Pemilihan sekolah untuk anak
b. Keinginan anak agar memiliki kehidupan yang lebih baik
45 46 47, 48, 49
1 1 3
107
Lampiran 6 INSTRUMEN PENELITIAN
IV. IDENTITAS RESPONDEN
3. Nomer Responden : 4. Nama responden :
V. JUDUL PENELITIAN
PERAN SERTA ORANG TUA/ WALI DALAM PENDIDIKAN ANAK KELUARGA TKI (Studi Kasus di Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang, Kabupaten Kendal)
Petunjuk pengisian angket 4. Tulislah identitas diri pada kolom yang telah disediakan 5. Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang bapak/ibu
anggap paling sesuai dengan pendapat bapak/ibu pada jawaban yang telah disediakan.
6. Apabila terjadi kekeliruan dalam jawaban dan ingin diperbaiki maka berilah tanda dua garis bawah pada jawaban yang dianggap salah, kemudian silanglah jawaban yang semestinya menurut bapak/ibu. Contoh : pilihan semula a b c d Diperbaiki a b c d
I. Pertanyaan A. PROFIL TKI
Kondisi Demografi Umur dan Jenis Kelamin
1. Tahun berapa TKI lahir? a. Antara tahun 1947 – 1956, sebutkan … b. Antara tahun 1957 – 1966, sebutkan … c. Antara tahun 1967 – 1976, sebutkan … d. Antara tahun 1977 – 1986, sebutkan …
2. Apa jenis kelamin TKI? a. Laki-laki b. Perempuan
Status Perkawinan dan Hubungan Keluarga 3. Apa status perkawinan TKI?
a. Kawin b. Cerai c. Janda/ Duda d. Tanpa status
4. Apa hubungan keluarga saudara dengan TKI? a. Suami b. Ibu/ Ayah c. Kakak/ Adik
108
d. Lainnya, sebutkan … Kondisi Sosial
Pendidikan 5. Apa pendidikan terakhir TKI?
a. Perguruan tinggi b. SMA/ sederajat c. SMP/ sederajat d. SD/ sederajat
Mobilitas 6. Kapan saudara anda pertama kali menjadi TKI?
a. Tahun 199… -2000, sebutkan …. b. Tahun 2001-2004, sebutkan …. c. Tahun 2005-2008, sebutkan …. d. Tahun 2009-2011, sebutkan ….
7. Sudah berapa kali TKI pulang ke Indonesia? a. 3 kali b. 2 kali c. 1 kali d. Tidak pernah
8. Di Negara mana saudara anda bekerja sebagai TKI? a. Malaysia b. Hongkong c. Arab Saudi d. Lainnya, sebutkan …
Kondisi Ekonomi Remiten
9. Apa saudara anda yang menjadi TKI mengirimkan uang hasil kerja mereka? a. Ya, 1 tahun sekali b. Ya, 6 bulan sekali c. Ya, 1 bulan sekali d. Tidak sama sekali
10. Berapa jumlah uang yang dikirim oleh TKI? a. Lebih dari 10 juta, sebutkan … b. 10 juta - 6 juta, sebutkan … c. 5 juta - 1 juta, sebutkan … d. Kurang dari 1 juta, sebutkan …
11. Digunakan untuk apa uang remitan tersebut? a. kebutuhan sekolah anak yang ditinggalkan b. kebutuhan sehari-hari c. membeli tanah sebagai investasi d. ditabung
Komunikasi 12. Bagaimana intensitas komunikasi saudara dengan TKI?
a. Selalu, sebutkan … b. Sering, sebutkan …
109
c. Kadang-kadang, sebutkan … d. Tidak pernah
13. Bagaimana intensitas komunikasi anak dengan TKI? a. Selalu, sebutkan … b. Sering, sebutkan … c. Kadang-kadang, sebutkan … d. Tidak pernah
14. Pernahkan TKI menanyakan kepada saudara tentang belajar anaknya? a. Selalu, setiap telpon atau sms b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
15. Pernahkah TKI menanyakan tentang kebutuhan sekolah dan belajar anak? a. Selalu, setiap telpon atau sms b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
16. Pernahkan TKI menanyakan kepada saudara tentang kegiatan di sekolah yang diikuti anak? a. Selalu b. Saat ingat saja c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
B. KARAKTERISTIK ORANG TUA/ WALI ANAK KELUARGA TKI Kondisi Demografi
Jenis Kelamin dan Umur 17. Apa jenis kelamin bapak/ ibu?
a. Laki-laki b. Perempuan
18. Tahun berapa bapak/ ibu lahir? a. Antara tahun 1947 – 1956, sebutkan … b. Antara tahun 1957 – 1966, sebutkan … c. Antara tahun 1967 – 1976, sebutkan … d. Antara tahun 1977 – 1986, sebutkan …
Status Perkawinan 19. Apa status perkawinan bapak/ibu?
a. Kawin b. Cerai c. Janda/ Duda d. Belum menikah
Jumlah Tanggungan 20. Berapa jumlah anggota keluarga (keluarga inti) bapak/ ibu?
a. 3 orang, sebutkan... b. 4 orang, sebutkan... c. 5 orang, sebutkan...
110
d. Lebih dari 5 orang, sebutkan... 21. Berapa jumlah anggota keluarga lain yang menjadi tanggungan (kakek,
nenek, dll) yang menjadi tanggungan bapak/ ibu? a. Tidak punya b. 1 orang c. 2 orang d. Lebih dari 2, sebutkan …
Kondisi Sosial-Ekonomi Tingkat Pendidikan 22. Apa pendidikan formal terakhir bapak/ibu?
a. Perguruan tinggi b. SMA/ sederajat c. SMP/ sederajat d. SD/ sederajat
23. Apa pendidikan formal terakhir suami/istri? a. Perguruan tinggi b. SMA/ sederajat c. SMP/ sederajat d. SD/ sederajat
Tempat tinggal 24. Bagaimana status rumah yang ditempati bapak/ibu?
a. Hak milik b. Kontrak/ sewa c. Masih bersama orang tua d. Menumpang pada saudara
25. Apa jenis rumah yang di tempati bapak/ibu? a. Permanen b. Semi permanen c. Tidak permanen d. Gedeg/ bamboo
Pekerjaan 26. Apa pekerjaan bapak/ ibu?
a. PNS b. Petani c. Pedagang d. Lainnya, sebutkan ….
27. Apa pekerjaan suami/ istri saudara? a. PNS b. Petani c. Pedagang d. Lainnya, sebutkan ….
Pendapatan 28. Berapa penghasilan pokok bapak/ibu setiap bulan?
a. Lebih dari Rp. 1.500.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 1.500.000,- sebutkan... c. Antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-, sebutkan...
111
d. Kurang dari Rp. 500.000,- 29. Berapa penghasilan suami/ istri?
a. Lebih dari Rp. 1.500.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 1.500.000,- sebutkan... c. Antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-, sebutkan... d. Kurang dari Rp. 500.000,-
30. Berapa penghasilan tambahan bapak/ibu? a. Lebih dari Rp. 750.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 250.000,- sampai Rp. 750.000,-, sebutkan... c. Kurang dari Rp. 250.000,-, sebutkan... d. Tidak mempunyai penghasilan tambahan
31. Berapa pengeluaran keluarga untuk pendidikan anak (SPP, transportasi, pembelian buku, dan peralatan sekolah lainnya) setiap bulan? a. Lebih dari RP. 200.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 150.000,- sampai Rp. 200.000,-, sebutkan... c. Antara RP. 100.000,- sampai Rp. 150.000,-, sebutkan... d. Kurang dari Rp. 100.000,-, sebutkan...
32. Berapakah pengeluaran biaya hidup keluarga (makanan, pakaian, dan perumahan) setiap bulan? a. Lebih dari Rp. 1.000.000,- , sebutkan... b. Antara Rp. 750.000,- sampai Rp. 1.000.000,-, sebutkan... c. Antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 750.000,-, sebutkan... d. Kurang dari Rp. 500.000,-, sebutkan...
C. PERAN ORANG TUA WALI DALAM PENDIDIKAN ANAK Peran Serta Langsung
Membimbing dan membantu dalam belajar 33. Apakah bapak/ ibu menemani anak TKI saat belajar?
a. Selalu menemani setiap hari b. Menemani jika anak meminta c. Menemani jika tidak ada kegiatan d. Tidak pernah menemani
34. Berapa jam bapak/ ibu mendampingi dan membimbing anak TKI dalam belajar? a. 2 jam setiap hari b. 1 jam setiap hari c. 30 menit setiap hari d. Tidak pernah mendampingi
35. Apakah bapak/ ibu memberikan les tambahan untuk anak TKI? a. Iya, agar pengetahuan anak bertambah b. Iya, mengikuti teman-teman sebayanya c. Pernah, tapi hasilnya sama saja d. Tidak pernah, cukup belajar sendiri
112
Penyediaan sarana dan prasarana dalam belajar 36. Apakah bapak/ ibu menyediakan tempat khusus untuk belajar anak TKI di
rumah? a. Iya, menyediakan sendiri meja belajar b. Menyediakan satu meja untuk adik/kakak c. Di meja tamu d. Tidak meyediakan
37. Bagaimana sikap bapak/ ibu jika anak TKI minta dibelikan buku dan peralatan sekolah? a. Segera membelikan b. Dibelikan jika ada sisa uang kiriman c. Kadang dibelikan kadang tidak d. Tidak dibelikan
Peran Serta Tidak Langsung Memberi kasih sayang
38. Apakah bapak/ ibu memberi makanan kecil untuk menemani anak TKI belajar? a. Selalu menyediakan tiap hari b. Menyediakan apabila anak meminta c. Menyediakan apabila belajar bersama teman d. Tidak pernah menyediakan
39. Apakah bapak/ ibu membangunkan anak TKI apabila anak terlambat bangun pagi? a. Selalu, saat terlambat bangun pagi b. Saat tes atau ulangan saja c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
40. Apa bapak/ ibu mengantarkan anak TKI ke sekolah? a. Iya, setiap hari b. Iya, kalau anak kesiangan c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
Pandangan nilai hasil belajar 41. Apakah bapak/ ibu mengambil rapor tiap akhir semester?
a. Selalu mengambil rapor b. Hanya satu kali dalam satu tahun c. Menyuruh anggota keluarga lain mengambilkan d. Tidak pernah mengambilkan
42. Apakah bapak/ ibu selalu menanyakan nilai anak? a. Selalu, karena itu sangat penting b. Saat ingat saja c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
113
Kegiatan di sekolah 43. Bagaimana sikap bapak/ ibu apabila anak TKI mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler di sekolah? a. Memperbolehkan asal tidak mengganggu belajar b. Memilihkan kegiatan ekstrakulikuler c. Hanya boleh mengikuti satu kegiatan d. Tidak memperbolehkan
44. Apakah bapak/ ibu hadir dalam rapat atau pertemuan sekolah? a. Selalu hadir setiap ada rapat/ pertemuan b. Hadir apabila tidak sibuk c. Diwakilkan pada anggota keluarga lain d. Tidak pernah hadir
Pemilihan pendidikan yang tepat 45. Menurut bapak/ibu, pentingkah pendidikan bagi anak-anak?
a. Sangat penting, alasan … b. Penting, alasan … c. Cukup penting, alasan … d. Tidak penting, alasan …
46. Apakah bapak/ ibu yang memilih sekolah untuk pendidikan anak? a. Iya, karena bapak/ ibu lebih mengetahui b. Kemauan anak serta anjuran bapak/ ibu c. Kemauan anak, karena anak yang menjalani d. Tidak ikut campur tentang pemilihan sekolah anak
Mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi 47. Apakah harapan bapak/ ibu setelah anak lulus dari sekolah?
a. Melanjutkan sekolah yang lebih tinggi b. Mengikutkan kursus c. Bekerja d. Mengikuti kemauan anak saja
48. Apakah bapak/ ibu memotivasi anak TKI untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi? a. Selalu, alasan … b. Sering, alasan …. c. Kadang-kadang, alasan … d. Tidak pernah, alasan …
49. Apakah bapak/ ibu setuju bahwa mengeyam pendidikan yang tinggi maka akan memiliki kehidupan yang lebih baik? a. Sangat setuju, alasan … b. Setuju, alasan … c. Kurang setuju, alasan … d. Tidak setuju, alasan …
114
Lampiran 7
DAFTAR NAMA RESPONDEN
1 Kariyanto 21 Fitri
2 Agung Eko Prasetyo 22 Aspirin
3 Bambang 23 Khasanah
4 Moch Ikhsan 24 Arifah
5 Siti Fatimah 25 Ratna Dwi
6 Sriwati 26 Supari
7 Sa'ib Raharjo 27 Solaeman
8 Nur Bisri 28 Rohmi
9 Supir 29 Rahayu
10 Abdul Manab 30 Febriyanto
11 Endah 31 Abdul Kharis
12 Kusnan 32 Hanik Pratiwi
13 Moh Dawam
14 Kustiyo
15 Yuni Sri
16 Sulastri
17 Darman
18 Doni
19 Ngatini
20 Samlawi
107
Lampiran 8 Tabulasi Hasil Penelitian
R Item
1 item
2 Item
3 Item
4 Item
5 Item
6 Item
7 Item
8 Item
9 Item 10
Item 11
Item 12
Item 13
Item 14
Item 15
Item 16
Item 17
Item 18
Item 19
Item 20
Item 21
R1 2 1 4 3 2 2 1 1 4 2 4 2 2 2 2 1 2 4 4 2 1 R2 2 1 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 2 4 R3 1 1 4 4 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 R4 1 1 4 3 3 1 1 1 1 2 2 3 3 4 3 4 2 3 4 4 2 R5 2 1 4 3 2 1 1 4 1 1 3 2 3 4 2 4 1 3 4 1 3 R6 2 1 4 2 3 1 2 4 3 2 4 3 3 4 4 4 1 3 4 2 1 R7 1 1 4 4 2 2 2 3 3 2 1 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 R8 2 1 4 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 2 3 4 3 1 R9 2 1 4 3 1 1 2 1 2 2 4 4 4 3 3 2 2 4 3 1 1 R10 1 1 4 3 3 1 2 1 3 2 4 2 2 4 4 4 2 3 4 4 3 R11 1 1 4 3 3 1 1 1 2 2 4 3 3 4 3 4 2 3 4 4 2 R12 2 1 4 2 3 1 2 4 3 2 4 3 3 4 4 4 1 3 4 2 1 R13 1 1 4 4 2 2 2 3 3 2 1 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 R14 2 1 4 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 2 3 4 3 1 R15 2 1 4 3 1 1 2 1 2 2 4 4 4 3 3 2 2 4 1 1 1 R16 1 1 4 3 3 1 2 1 3 2 4 2 2 4 4 4 2 3 4 4 3 R17 3 1 4 4 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 3 4 R18 1 1 3 3 3 1 1 1 2 2 4 3 3 4 3 4 1 3 4 4 2 R19 2 1 3 1 3 1 2 4 3 2 4 3 3 4 4 4 2 3 4 2 1 R20 2 1 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 2 3 4 3 1 R21 2 1 4 3 1 1 2 1 2 2 4 4 4 3 3 2 1 4 1 1 1 R22 1 1 4 3 3 1 2 1 3 2 4 2 2 4 4 4 1 3 3 4 3 R23 3 1 4 2 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 1 3 2 3 4 R24 2 1 4 1 3 1 2 4 3 2 4 3 3 4 4 4 1 3 3 2 1 R25 1 1 4 3 2 2 2 3 3 2 1 4 4 4 4 4 1 2 2 4 4 R26 2 1 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 2 3 3 3 1 R27 3 1 4 3 1 1 2 1 2 2 4 4 4 3 3 2 2 4 4 1 1 R28 1 1 4 3 3 1 2 1 3 2 4 2 2 4 4 4 2 3 3 4 3 R29 2 1 4 1 3 1 2 4 3 2 4 3 3 4 4 4 1 3 1 2 1 R30 1 1 4 4 2 2 2 3 3 2 1 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 R31 2 1 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 1 3 4 3 1 R32 2 1 4 3 1 1 2 1 2 2 4 4 4 3 3 2 1 4 4 1 1
108
Item 22
Item 23
Item 24
Item 25
Item 26
Item 27
Item 28
Item 29
Item 30
Item 31
Item 32
Item 33
Item 34
Item 35
Item 36
Item 37
Item 38
Item 39
Item 40
Item 41
Item 42
Item 43
Item 44
Item 45
Item 46
Item 47
Item 48
Item 49
2 1 4 4 1 3 2 1 1 1 3 2 2 1 1 2 2 2 1 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 1 2 2 3 1 4 4 4 2 4 1 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 1 2 2 2 1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 1 4 3 1 1 2 2 1 4 2 4 3 1 3 4 4 4 1 4 4 3 4 3 3 4 4 3 1 1 4 1 3 3 1 1 1 4 2 1 1 1 1 2 2 4 1 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 4 1 4 4 2 2 3 1 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 2 2 3 2 2 3 1 3 2 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 2 2 4 3 4 4 4 2 2 4 4 3 1 3 2 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 1 1 4 3 3 3 1 1 1 1 2 1 1 4 1 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 3 1 1 4 4 3 3 2 2 1 4 4 1 1 1 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 2 3 2 1 4 3 1 1 2 1 1 4 2 4 3 1 3 4 4 4 1 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 1 4 1 4 4 2 2 3 1 2 2 4 2 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 2 2 2 3 1 2 1 1 3 2 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 3 1 3 1 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 1 4 3 3 3 1 1 1 1 2 1 1 4 1 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 1 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 2 3 2 2 4 3 3 1 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3 1 1 4 4 1 4 4 4 3 1 3 4 4 4 1 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 2 3 2 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 4 4 4 1 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 1 1 4 1 1 4 2 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 1 1 1 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 2 3 2 2 4 3 3 1 3 3 1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 2 3 4 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 1 3 4 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 3 1 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 1 4 1 1 4 3 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 1 1 1 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 2 3 2 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 2 3 1 4 2 2 1 3 4 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 1 1 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 1 1 4 1 1 4 3 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 3
118
1. Mengetahui peran serta TKI yang bekerja di luar negeri dalam menunjang
pendidikan anak
Item 5
Item 6
Item 7
Item 8
Item 9
Item 10
Item 11
Item 13
Item 14
Item 15
Item 16
R 1 2 2 1 1 4 2 4 2 2 2 1 R 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 R 3 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 R 4 3 1 1 1 1 2 2 3 4 3 4 R 5 2 1 1 4 1 1 3 3 4 2 4 R 6 3 1 2 4 3 2 4 3 4 4 4 R 7 2 2 2 3 3 2 1 4 4 4 4 R 8 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 R 9 1 1 2 1 2 2 4 4 3 3 2 R10 3 1 2 1 3 2 4 2 4 4 4 R 11 3 1 1 1 2 2 4 3 4 3 4 R 12 3 1 2 4 3 2 4 3 4 4 4 R 13 2 2 2 3 3 2 1 4 4 4 4 R 14 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 R 15 1 1 2 1 2 2 4 4 3 3 2 R 16 3 1 2 1 3 2 4 2 4 4 4 R 17 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 R 18 3 1 1 1 2 2 4 3 4 3 4 R 19 3 1 2 4 3 2 4 3 4 4 4 R 20 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 R 21 1 1 2 1 2 2 4 4 3 3 2 R 22 3 1 2 1 3 2 4 2 4 4 4 R 23 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 R 24 3 1 2 4 3 2 4 3 4 4 4 R 25 2 2 2 3 3 2 1 4 4 4 4 R 26 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 R 27 1 1 2 1 2 2 4 4 3 3 2 R 28 3 1 2 1 3 2 4 2 4 4 4 R 29 3 1 2 4 3 2 4 3 4 4 4 R 30 2 2 2 3 3 2 1 4 4 4 4 R 31 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 R 32 1 1 2 1 2 2 4 4 3 3 2
Jumlah 72 46 64 68 86 70 106 103 120 115 113 Skor total 963
Skor maksimal 1408
Lampiran 9
119
Persentase untuk peran serta TKI yang bekerja di luar negeri dalam menunjang
pendidikan anak adalah sebagai berikut:
Persentase untuk peran serta TKI =푆푘표푟 푡표푡푎푙
푆푘표푟 푀푎푥푠푖푚푎푙 푥 100%
=963
1408푥 100%
= 68,39% (tinggi)
120
2. Mengetahui kondisi demografi dan kondisi sosial ekonomi orang tua/ wali anak keluarga TKI di Desa Ngasinan dan Kelurahan
Ketapang, Kabupaten Kendal.
item 20 item 21 item 22 item 23 item 26 item 27 item 28 item 29 item 30 item 31 item 32 R 1 2 1 2 1 1 3 2 1 1 1 3 R 2 2 4 3 3 1 2 2 3 1 4 4 R 3 3 4 2 3 1 2 2 2 1 4 3 R 4 4 2 2 1 1 1 2 2 1 4 2 R 5 1 3 1 1 3 3 1 1 1 4 2 R 6 2 1 3 4 3 4 1 4 1 4 4 R 7 4 4 2 2 3 2 2 3 1 3 2 R 8 3 1 2 2 3 1 3 2 3 4 3 R 9 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 2 R 10 4 3 1 1 3 3 2 2 1 4 4 R 11 4 2 2 1 1 1 2 1 1 4 2 R 12 2 1 3 4 3 4 1 4 1 4 4 R 13 4 4 2 2 3 1 2 1 1 3 2 R 14 3 1 2 2 3 1 3 1 3 4 3 R 15 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 2 R 16 4 3 4 3 4 4 4 4 1 4 4 R 17 3 4 2 2 3 1 3 3 1 4 4 R 18 4 2 2 3 1 1 4 4 1 4 4 R 19 2 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 R 20 3 1 2 2 4 1 4 4 3 4 3 R 21 1 1 3 4 4 3 4 4 1 1 4 R 22 4 3 4 4 4 3 4 4 1 4 4 R 23 3 4 2 2 3 1 3 3 1 4 3 R 24 2 1 3 4 4 4 4 4 1 4 4
121
R 25 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 R 26 3 1 2 2 3 1 3 3 3 4 3 R 27 1 1 4 4 4 4 4 4 1 1 4 R 28 4 3 4 4 4 3 4 4 1 4 4 R 29 2 1 3 4 4 4 4 4 1 4 4 R 30 4 4 2 2 1 4 2 2 1 3 4 R 31 3 1 2 2 1 1 3 3 3 4 3 R 32 1 1 3 3 3 3 3 3 1 1 4
Jumlah 88 69 79 82 90 80 88 90 42 106 106 Skor total 920
Skor maksimal 1408
Persentase untuk karakteristik Orang tua/ wali anak keluarga TKI adalah
Persentase untuk karakteristik Orang tua/ wali anak keluarga TKI =푆푘표푟 푡표푡푎푙
푆푘표푟 푀푎푥푠푖푚푎푙 푥 100%
=920
1408푥 100%
= 65,34% (tinggi)
122
3. Peran serta orang tua/ wali terhadap pendidikan anak keluarga TKI
item 33
item 34
item 35
item 36
item 37
item 38
item 39
item 40
item 41
item 42
item 43
item 44
item 45
item 46
item 47
item 48
item 49
R 1 2 2 1 1 2 2 2 1 4 4 4 3 3 3 4 3 3 R 2 4 2 4 1 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 R 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 R 4 4 3 1 3 4 4 4 1 4 4 3 4 3 3 4 4 3 R 5 1 1 1 1 2 2 4 1 4 4 2 2 4 4 4 4 4 R 6 2 2 3 1 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 R 7 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 2 2 4 3 4 4 4 R 8 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 R 9 1 1 4 1 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 3 R 10 1 1 1 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 2 3 R 11 4 3 1 3 4 4 4 1 4 4 3 2 3 3 4 4 3 R 12 2 2 3 1 2 2 4 2 4 4 3 4 3 3 4 4 3 R 13 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 R 14 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 R 15 1 1 4 1 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 3 R 16 1 1 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 2 3 R 17 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 R 18 4 3 1 3 4 4 4 1 4 4 2 4 3 3 4 4 3 R 19 2 2 3 2 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 R 20 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 R 21 1 1 4 2 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 3 R 22 1 1 1 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 2 3 R 23 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 R 24 2 2 3 4 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 R 25 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4
123
R 26 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 R 27 1 1 4 3 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 3 R 28 1 1 1 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 2 3 R 29 2 2 3 2 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 R 30 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 R 31 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 R 32 1 1 4 3 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 3
Jumlah 68 72 96 86 104 90 111 52 118 118 109 116 113 107 91 108 109 Skor total 1668
Skor maksimal 2176
Peran serta orang tua/ wali terhadap pendidikan anak keluarga TKI adalah
Persentase peran serta orang tua wali dalam pendiddikan anak TKI =푆푘표푟 푡표푡푎푙
푆푘표푟 푀푎푥푠푖푚푎푙 푥 100%
=16682176 푥 100%
= 76,65% (tinggi)