peran promosi terhadap jumlah transaksi …/peran...kata penga dala berkenan memberikan ijin bagi...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERAN PROMOSI TERHADAP JUMLAH TRANSAKSI KEUANGAN
NASABAH PD BPR BANK BOYOLALI
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk
Mencapai Gelar Ahli Madya Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta
Disusun Oleh :
KIKO KRISTIYANTO
NIM : F3609044
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
Jika ingin sukses kita harus bekerja lebih keras dari orang lain dan
mendedikasikan diri pada tujuan yang ingin kita capai.
(Lakshmi Mittal)
Never put off till tomorrow what you can do today.
(Penulis)
Keberhasilan dapat dicapai ketika seseorang memiliki komitmen,
keuletan, dan integritas.
(Nathaniel Williams)
Satu-satunya cara untuk berhasil adalah melalui kegagalan besar.
Namun anda tidak akan mencapai suatu kesuksesan bila takut
salah.
(W. Clement Stone)
Syukuri apa yang ada (apa yang kita miliki), karena hidup adalah
anugerah terbesar dari Tuhan.
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Karya Sederhana ini Kupersembahkan Kepada :
Ayah, ibu, dan keluarga tercinta
Sahabat-sahabatku
Teman-teman KP’09
Almamaterku dan Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pembaca yang terkasih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, penulis telah dapat
menyelesaikan penulisan tugas akhir ini yang merupakan karya ilmiah dengan judul “PERAN
PROMOSI TERHADAP JUMLAH TRANSAKSI KEUANGAN NASABAH PD BPR BANK
BOYOLALI” untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keuangan dan Perbankan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini bisa terwujud berkat bantuan dan
bimbingan berbagai pihak yang memberikan pengarahan, keterangan serta bahan-bahan yang
penulis perlukan dan penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan.
Maka dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menghaturkan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, S.E, MSi selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Bapak Kresno Sarosa Pribadi, S.E, M.Si selaku ketua Program Diploma III Keuangan dan
Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Sutomo, MS selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan pikiran
dalam memberikan bimbingan dan pengarahan.
4. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, semoga
ilmu yang didapat penulis dapat menjadi berkat dan bermanfaat untuk hidup dan masa depan.
5. Bapak Dono Sri Hananto, SE selaku direktur utama dari PD BPR Bank Boyolali yang
berkenan memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan magang kerja dan penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6. Segenap staff dan karyawan dari PD BPR Bank Boyolali yang tidak dapat penulis sebutkan
satu-persatu yang telah membantu memberikan data-data dan membimbing penulis.
7. Ayah dan Ibu serta segenap keluarga besar saya atas dukungan serta doanya selama ini.
8. Sahabat-sahabatku dan teman-teman KP’09.
9. Semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materiil dalam penyelesaian Tugas
Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam Tugas Akhir ini masih ada kekurangan dan belum
sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap agar pembaca berkenan untuk memberikan kritik
dan saran yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini dapat digunakan sebagaimana
mestinya dan semoga dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
ABSTRAKSI ............................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi
KATA PENGANTAR .............................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Perumusan Masalah……………………………………………… 4
C. Tujuan Penelitian………………………………………………… 5
D. Manfaat Penelitian……………………………………………… 6
E. Metode Penelitian.......................................................................... 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran………………………………………….. 9
B. Pengertian Promosi…………………………………………… 12
C. Pengertian Transaksi Keuangan………………………………. 19
D. Pengertian Nasabah…………………………………………….. 21
E. Pengertian Bank………………………………………………… 22
F. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat…………………………… 31
1. Fungsi Kegiatan Usaha BPR………………………………... 35
2. Kegiatan Usaha Yang Tidak Bisa Dilakukan BPR ................ 36
3. Tujuan dan Sasaran BPR…………………………………… 37
4. Alokasi Kredit BPR………………………………………… 37
5. Perijinan BPR……………………………………………….. 38
BAB III. PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan……………………………… 40
2. Visi, Misi,Tujuan, dan Sasaran Perusahaan………………… 42
3. Struktur Organisasi………………………………………….. 44
4. Rincian Tugas-tugas…………………………………………. 47
5. . Produk-produk PD BPR Bank Boyolali…………………….. 52
6. Alokasi Dana Promosi PD BPR Bank Boyolali…………….. 55
B. Pembahasan
1. Strategi Promosi Yang Dilakukan oleh PD BPR Bank Boyolali……. 56
2. Peningkatan Transaksi Nasabah Setelah Dilakukannya Promosi……. 57
3. Resiko Pasar Yang Dihadapi oleh Bank Boyolali…………………… 59
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………...... 61
B. Saran……………………………………………………………. 62
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 64
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
3.1. Tabel Jumlah Nasabah Bank Boyolali Tahun 2010-2011…………… 59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
2.1 Struktur Organisasi PD BPR Bank Boyolali ...................................... 46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN :
1. Surat Balasan Dari Bank Boyolali
2. . Surat pernyataan
3. . Laporan Magang Kerja
4. . Brosur Produk-produk PD BPR Bank Boyolali
5. Tabel Pinjaman Dan Angsuran Kredit Pegawai (Bunga Flat)
6. Jadwal Magang Kerja
7. Nilai Magang Kerja
8. Hasil Kuesioner pada PD BPR Bank Boyolali
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
PENGARUH PROMOSI TERHADAP MENINGKATNYA JUMLAH TRANSAKSI
KEUANGAN NASABAH PD BPR BANK BOYOLALI
KIKO KRISTIYANTO
F3609044
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui strategi promosi yang digunakan
oleh Bank Boyolali untuk dapat menarik nasabah supaya mau bertransaksi di PD BPR Bank
Boyolali, kemudian untuk mengetahui hasil yang didapatkan setelah adanya kegiatan promosi
tersebut dan juga untuk mengetahui adakah dan apakah resiko pasar yang dihadapi oleh Bank
Boyolali terkait kegiatan promosi tersebut.
Kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian ini yaitu strategi promosi yang dipakai
oleh Bank Boyolali yaitu dengan menggunakan door price yang diberikan pada nasabah dan juga
calon nasabah agar mereka menjadi tertarik untuk bertansaksi di Bank Boyolali. Hasil dari
promosi tersebut sangat terlihat dari meningkatnya jumlah transaksi nasabah dihampir semua
produk bank yang meliputi deposito, tabungan, dan juga kredit. Resiko pasar yang dihadapi oleh
bank terkait kegiatan promosi tersebut antara lain yaitu kurang dipahaminya secara detail
karakteristik masyarakat yang menjadi sasaran promosi dan juga tren dari kondisi pasar yang
cenderung berubah-ubah sehingga mempengaruhi selera masyarakat.
Saran dari penelitian ini yaitu hendaknya Bank Boyolali dapat mempertahankan strategi
promosi yang digunakan, karena dengan strategi yang dipakai bisa meghasilkan hasil yang
positif. Untuk dapat mengatasi resiko pasar yang dihadapi hendaknya bank harus bisa memahami
secara detail karakteristik masyarakat yang menjadi sasaran promosi dan juga hendaknya terlebih
dahulu dapat menganalisis kondisi dan juga tren dari pasar untuk dapat mencapai apa yang
menjadi tujuan dan cita-cita dari perusahaan / bank.
Kata Kunci : kegiatan promosi, transaksi keuangan nasabah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
THE EFFECT OF PROMOTION ON THE INCREASED FINANCIAL TRANSACTION
VOLUME OF THE CUSTOMERS OF PD BPR BANK BOYOLALI
Kiko Kristiyanto
F3609044
This final project writing aims to find out the promotion strategy the Bank Boyolali uses
in attracting the customers to make transaction in PD BPR Bank Boyolali, and then to find out
the result obtained after presence of promotion activity and to find out whether there is or not
and what the obstacles the Bank Boyolali faces related to the promotion activity.
The conclusion that could be drawn from the result of research was that the promotion
strategy the Bank Boyolali taken was to use door price given the customers and potential
customers in order to be attracted to make transaction in Bank Boyolali. The result of such the
promotion could be seen from the substantial increase in customer transaction volume in nearly
all products of bank including deposit, saving, and loan (credit). The market risk the bank faced
related to the promotion activity included the less detailed understanding on the characteristics of
society becoming the promotion target and the trend of market condition that tended to change
continuously thereby affecting the society’s taste.
The recommendation of research was that the Bank Boyolali should maintain the
promotion strategy taken, because it could provide positive result. To cope with the market risk it
encountered, the bank should be able to understand in detailed the characteristics of society
becoming the target of promotion and should analyze first the condition and also the market
trend in order to achieve the company’s/bank’s objective and ideal.
Keywords: promotion activity, customer financial transaction.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang penulis mengambil tema / judul di atas yaitu semakin
sentral dan pentingnya peran dari Bank Perkreditan Rakyat dalam peran dan
partisipasinya untuk menyokong dan mendukung perkembangan ekonomi
bangsa Indonesia pada umumnya dan untuk masyarakat khususnya. Tidak
seperti tahun-tahun sebelumnya yang hanya didominasi oleh bank umum dalam
peningkatan perekonomian Indonesia, kini BPR juga berperan sentral dalam
peningkatan perekonomian di Indonesia.
Masyarakat awam hanya mengenal dan mengakui bank umum dalam
dunia perekonomian dan dalam hal pemenuhan kredit mereka, tetapi seiring
dengan perkembangan zaman BPR telah menunjukkan kemampuannya dalam
pemenuhan kredit masyarakat dengan segala kemudahan akses untuk dapat
memasuki dan bekerja sama dengan BPR dan akhirnya masyarakatpun banyak
yang berminat untuk bekerja sama dengan BPR . Karena akses yang lebih
mudah jika dibandingkan dengan bank umum, selain itu jaminan kreditnya pun
tidak sulit dijangkau oleh masyarakat umum yang kebanyakan masyarakat di
Indonesia keadaan ekonominya menengah kebawah, jika dibandingkan saat
meminjam kredit pada bank umum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BPR sendiri sebagai salah satu lembaga keuangan di Indonesia banyak
tersebar dipelosok daerah / pedesaan, tetapi tidak menutup kemungkinan juga
tersebar di kota-kota besar. BPR itu sendiri menurut UU No 10 Tahun 1998
tentang perbankan memilki definisi sebagai bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dalam hal ini
BPR tidak dapat menerbitkan L/C untuk mempermudah transaksi perdagangan
internasional.
BPR dalam kegiatannya juga melakukan suatu promosi yang bertujuan
untuk menarik minat masyarakat untuk bertransaksi dan sekaligus menjadi
nasabah di BPR tersebut. Sasaran dari promosi tersebut yaitu antara lain
masyarakat ekonomi menengah ke bawah pada khususnya, dan masyarakat
umum pada umumnya. Kegiatan promosi tersebut diharapkan BPR dapat lebih
dikenal dan menjadi familier ditengah-tengah masyarakat, dan supaya
keberadaan BPR sebagai salah satu lembaga keuangan di Indonesia dapat
bersaing dengan bank-bank konvensional di Indonesia.
Kegiatan promosi sendiri tidak hanya bertujuan untuk menggaet
konsumen ataupun nasabah sebanyak mungkin, tetapi juga bertujuan untuk
mengenalkan produk yang dihasilkan kepada masyarakat supaya mereka
mengenal produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Pengenalan produk
tersebut merupakan salah satu komponen vital dari proses promosi, sehingga
pengenalan produk ini wajib dilakukan dalam setiap kegiatan promosi, sebab
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
mengingat pentingnya hasil sebuah promosi itu yang nantinya akan menjadi
sebuah tolok ukur bagi perusahaan untuk memperbaiki kekurangan yang
terdapat produk yang dihasilkannya. Selain itu dari sebuah proses promosi
tersebut perusahaan juga akan mendapatkan mitra kerja untuk bekerja sama
dalam rangka memajukan usahanya.
Kegiatan promosi dalam suatu perusahaan tentunya memiliki suatu
strategi yang akan digunakan dalam kegiatan promosinya. Strategi tersebut
pastinya harus efektif, kreatif, dan juga lain dari pada yang lain. Hal ini tentunya
membutuhkan suatu skill / kemampuan dan juga expertise (keahlian) yang tidak
biasa dari sumber daya manusia diperusahaan tersebut dan juga sumber daya
manusia yang expert atau ahli di bidangnya masing-masing.
Berdasarkan uraian di atas , maka penelitian ini akan menganalisis
mengenai kegiatan promosi dengan judul, “ Peran Promosi Terhadap Jumlah
Transaksi Keuangan Nasabah PD BPR Bank Boyolali ’’.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan
permasalahannya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana strategi promosi yang dilakukan oleh PD BPR Bank Boyolali
untuk dapat menarik nasabah agar mau bertransaksi di PD BPR Bank
Boyolali ?
2. Bagaimanakah kegiatan transaksi nasabah yang terjadi setelah dilakukan
promosi tersebut dan promosi seperti apakah yang efektif untuk menarik
minat nasabah / masyarakat untuk bertransaksi di PD BPR Bank Boyolali ?
3. Adakah risiko pasar yang dihadapi oleh PD BPR Bank Boyolali terkait
kegiatan promosi yang telah dilakukan ?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan supaya penelitian tersebut dapat
memberikan manfaat sesuai yang dikehendaki. Adapun tujuan dari penelitian ini
yaitu :
1. Untuk mengetahui strategi promosi yang digunakan oleh PD BPR Bank
Boyolali untuk dapat menarik nasabah / masyarakat supaya bertransaksi di
PD BPR Bank Boyolali.
2. Untuk mengetahui apakah hasil / efek dari promosi yang sudah dilakukan
terkait dengan kegiatan transaksi nasabah yang terjadi di PD BPR Bank
Boyolali.
3. Untuk mengetahui promosi yang bagaimanakah yang efektif untuk dapat
menarik minat nasabah agar mau bertransaksi di PD BPR Bank Boyolali.
Serta untuk mengetahui risiko pasar yang dihadapi oleh Bank Boyolali
dalam kegiatan promosinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
D. Manfaat Penelitian
Selain mempunyai tujuan penelitian, penelitian ini juga memiliki manfaat
penelitian. Adapun manfaat dari penelitian ini :
1. Bagi Penulis
Penelitian ini dilakukan guna mengetahui dan memperluas ilmu pengetahuan
bidang perbankan dan pada BPR khususnya.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai tolok ukur bagi perusahaan untuk mengetahui sejauh mana
kontribusi dari kegiatan promosi mereka dalam usahanya untuk menarik
ataupun merekrut nasabah / masyarakat supaya mau bertransaksi
diperusahaannya (PD BPR Bank Boyolali).
3. Bagi Pembaca
Sebagai media untuk mengetahui peran BPR dalam dunia perekonomian
Indonesia, dan peran BPR dalam pengaruhnya terhadap keadaan
perekonomian masyarakat sekitar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
E. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PD BPR Bank Boyolali Kabupaten Boyolali,
tepatnya beralamat di Jl. Merbabu No. 2B Boyolali
2. Sumber Data
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan oleh peneliti dari obyek
penelitian secara langsung.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung dari
perusahaan, yaitu dengan melakukan penelitian kepustakaan dari buku-
buku dan bacaan-bacaan yang berhubungan dengan
masalah yang akan dibahas.
3. Metode Pengumpulan Data
a. Studi Lapangan
1. Observasi
Dimaksudkan melakukan pengamatan secara langsung pada obyek
penelitian dan mengidentifikasi permasalahan yang ditemukan.
2. Kuesioner
Dalam metode ini penulis memberikan kuesioner kepada pihak PD
BPR Bank Boyolali guna memperoleh data secara langsung dari
pihak PD BPR Bank Boyolali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Studi Pustaka
Yaitu tehnik pengumpulan data berdasarkan hasil pengamatan pada
buku-buku, dan sumber kepustakaan yang lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran
Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang
berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Hanya saja sebagian pelaku
pemasaran tidak atau belum mengerti ilmu pemasaran, tetapi sebenarnya mereka
telah melakukan usaha-usaha pemasaran. Hal ini terjadi karena pelaku
pemasaran belum pernah belajar atau bahkan belum pernah mendengar kata-kata
pemasaran.
Selama ini pengertian pemasaran oleh berbagai organisasi sering di
salahartikan. Tidak sedikit organisasi menyebutkan pemasaran sama dengan
promosi atau penjualan ataupun periklanan. Bahkan departemen pemasaran pun
sering disebut departemen penjualan, termasuk manajer pemasaran diartikan
sebagai manajer penjualan, sedangkan staf pemasaran hanyalah dianggap
sebagai salesmen.
Philip Kotler mendefinisikan pengertian pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta
mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.
Pengertian-pengertian tersebut dapat diuraikan bahwa pemasaran
merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya
terhadap produk dan jasa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1. Pengertian Pemasaran Bank
Pengertian pemasaran bagi setiap perusahaan tidak ada perbedaan,
hanya saja yang menjadi masalah adalah penerapan pemasaran untuk setiap
jenis perusahaan memiliki karakteristik tersendiri. Misalnya pemasaran yang
dijalankan untuk perusahaan yang memiliki produk jasa seperti perusahaan
keuangan. Bank sebagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan,
produk yang diperjualbelikan merupakan jasa keuangan. Oleh karena itu,
perlakuan pemasaran terhadap dunia perbankan pun sedikit berbeda dengan
perusahaan lainnya. Secara umum pengertian pemasaran bank yaitu suatu
proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara
memberikan kepuasan.
Definisi dari pemasaran bank di atas tentunya suatu kegiatan
pemasaran bank pastilah ada suatu produk bank yang akan dipasarkan.
Pengertian dari produk bank itu sendiri yaitu, produk bank adalah jasa yang
ditawarkan kepada nasabah untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki,
digunakan atau dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
nasabah. Produk bank terdiri dari produk simpanan
(giro, tabungan, dan deposito), pinjaman (kredit) atau jasa-jasa bank lainnya
seperti transfer, kliring, inkaso, safe deposit box, kartu kredit, letter of
credit, bank garansi, traveler cheque, bank draft, dan jasa-jasa bank lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Tujuan Pemasaran Bank
Setiap tindakan yang dilakukan apakah oleh perusahaan atau badan
usaha tertentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu. Penetapan
tujuan ini disesuaikan dengan keinginan pihak manajemen perusahaan itu
sendiri.
Secara umum tujuan pemasaran bank adalah untuk :
a. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan
merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli
produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.
b. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai cara pelayanan
yang diinginkan nasabah.
c. Memaksimumkan pilihan dalam arti bank menyediakan berbagai jenis
produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.
d. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan
pada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.
A. Pengertian Promosi
Promosi atau yang sering disingkat dengan promo yang pasti sudah tidak
asing lagi dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan adanya suatu kegiatan
promosi, individu atau suatu perusahaan mengharapkan adanya peningkatan
angka penjualan dan keuntungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Mulai dari usaha yang kecil sampai pada usaha-usaha yang besar sering
memberikan promo / promosi pada para konsumennya untuk mendapatkan
loyalitas konsumen yang sudah ada, serta mendapatkan konsumen baru.
Definisi atau pengertian dari promosi itu sendiri yaitu promosi adalah
suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang
atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran
produk, barang atau jasa yang dipasarkannya.
Promosi adalah setiap aktivitas yang ditujukan untuk memberitahukan,
membujuk atau mempegaruhi konsumen untuk tetap menggunakan produk yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
Sedangkan pengertian promosi yang dikemukakan oleh Philip Kotler
yaitu „’Promotion encompasses all the tools in the marketing mix whose mayor
in persuasive communication‟‟, yang artinya promosi meliputi semua alat-alat
dalam kombinasi pemasaran yang peranan utamanya adalah untuk mengadakan
komunikasi yang sifatnya membujuk. Promosi merupakan suatu proses
komunikasi dari penyampaian amanat atau berita tentang produk, barang atau
jasa dari penjual kepada para pembeli potensial (konsumen).
Promosi adalah bersangkutan dengan metode komunikasi yang ditujukan
kepada pasar yang menjadi target tentang produk yang tepat yang dijual pada
tempat yang tepat dengan harga yang tepat. Promosi mencakup penjualan oleh
perseorangan, penjualan massal dan promosi penjualan. Berdasarkan ketiga
pendapat tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah usaha-
usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumen supaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
membeli / tertarik dengan produk yang dihasilkan ataupun untuk menyampaikan
berita tentang produk tersebut dengan jalan mengadakan komunikasi dengan
para pendengar (audience) yang sifatnya membujuk.
Telah di jelaskan di atas, tujuan dasar dilaksanakannya promosi adalah
untuk mempengaruhi konsumen supaya membeli / tertarik dengan produk yang
dihasilkan oleh penjual. Promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran yang
berupa aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar atas perusahaan atau
produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal kepada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono. 2000:219).
Jadi promosi merupakan fungsi pemberitahuan, pembujukan dan
pengimbasan keputusan pembelian konsekuen. Dalam promosi terjadi proses
penyajian pesan-pesan yang ditujukan untuk membantu penjualan barang dan
jasa. Tujuan promosi merupakan dasar dalam membuat keseluruhan program
promosi yang akan dijalankan oleh perusahaan dalam rangka mencapai apa yang
diinginkannya, kemudian akan menyusul langkah-langkah selanjutnya.
Sebenarnya perusahaan yang memiliki program promosi bila dilihat secara nyata
bahwa tujuan dari promosi masing-masing sering tidak sama. Akan tetapi pada
umumnya suatu promosi mempunyai tujuan antara lain yaitu :
1. Tujuan Promosi
a. Penampakkan
Salah satu tujuan penting dari promosi yaitu promosi tersebut harus
dapat menyampaikan pesan pada sejumlah calon pembeli yang dituju
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
atau yang ditargetkan, dengan demikian perusahaan harus memilih mana
yang dapat dicapai ke pembeli yang dituju tersebut. Dalam rangka
penampakkan ini perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menetukan calon pembeli yang dituju atau yang ditargetkan.
2. Menetukan jumlah calon pembeli yang dituju.
3. Memilih media yang paling sesuai untuk dapat mencapai calon
pembeli tersebut.
b. Perhatian
Promosi harus dapat menarik perhatian konsumen atau calon
pembeli yang dituju, namun seringkali sangat sulit untuk menarik
perhatian calon pembeli terhadap promosi yang kita lakukan, hal itu
disebabkan adanya banyak promosi yang dilakukan juga oleh perusahaan
yang lainnya yang meliputi advertensi, promosi penjualan dan usaha-
usaha promosi lainnya. Cara yang dapat dilakukan untuk menarik
perhatian calon pembeli misalnya dengan memberikan sponsor pada
acara / event tertentu, penggunaan orang yang sudah popular dimata
masyarakat dalam reklamenya, menonjolkan apa yang menjadi
keunggulan atau keistimewaan produknya yang tidak terdapat pada
produk dari perusahaan lainnya, dan lain sebagainya.
c. Pemahaman
Tujuan dari promosi yang lainnya yaitu adalah pemahaman yang
dicapai pada waktu calon pembeli menginterpretasikan pesan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
sampai kepadanya. Calon pembeli seringkali tidak dapat memahami
promosi yang tidak direncanakan dengan baik atau yang dapat menarik
perhatian, kadang-kadang perubahan dari media yang digunakan dapat
menyebabkan pesan yang disampaikan menjadi tidak jelas, sehingga
dalam merubah penggunaan media kita juga harus melihat apakah perlu
diadakan suatu perubahan pesan. Dengan demikian perusahaan harus
yakin bahwa pesan yang disampaikan melalui media jelas dan dapat
menarik minat atau perhatian konsumen.
d. Perubahan Sikap
Setelah promosi dapat dipahami oleh calon pembeli, maka
perusahaan mengharapkan suatu respon dari calon pembeli terhadap
promosi tersebut. Setiap perusahaan harus menyesuaikan promosinya
dengan produk yang dihasilkannya untuk dapat merubah sikap calon
pembeli yang menjadi sasarannya, misalnya perubahan agar pembeli
mengalihkan pembeliannya dari produk perusahaan lain ke produk yang
dihasilkan oleh perusahaannya. Banyak perusahaan memakai advertensi
untuk merubah sikap calon pembeli yang ditujunya, advertensi belum
tentu dapat menyebabkan sebagian besar pembeli untuk segera
melakukan pembeliannya.
e. Tindakan
Sesuai dengan tujuan akhir dari kegiatan promosi adalah untuk
meningkatkan hasil perusahaan melalui peningkatan hasil penjualan
supaya didapatkan profit / keuntungan yang tinggi pula, maka tujuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
promosi yang paling penting adalah untuk dapat menimbulkan tindakan
dari calon pembeli yang ditujunya, karena hal ini menandakan berhasil
atau tidaknya suatu kegiatan promosi tersebut. Sedangkan tujuan promosi
yang lainnya antara lain seperti:
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar yang
potensial.
2. Untuk mendapatkan kenaikan angka penjualan dan juga kenaikan
keuntungan / profit.
3. Untuk mendapatkan konsumen, pelanggan atau nasabah yang
baru dan juga untuk menjaga kesetiaan pelanggan, konsumen
ataupun nasabah yang sudah ada.
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan pada saat terjadi lesu pasar.
5. Membedakan serta mengunggulkan produk kita dibandingkan
dengan produk pesaing.
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan.
7. Mengenalkan produk yang baru dari perusahaan atau dari
individu kepada konsumen / masyarakat.
8. Menginformasikan keunggulan produk yang kita miliki pada
konsumen supaya tertarik untuk mencoba produk kita.
2. Promotion Mix / Bauran Promosi
Bauran promosi merupakan gabungan dari berbagai jenis promosi
yang ada untuk suatu produk yang sama agar hasil dari kegiatan promo yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dilakukan dapat memberikan hasil yang maksimal. Sebelum melakukan
kegiatan promosi sebaiknya dilakukan perencanaan yang matang yang
mencakup bauran promosi sebagai berikut :
1. Iklan, seperti iklan Koran, majalah, radio, televisi, katalog, brosur,
poster, dll.
2. Publisitas positif maksimal dari pihak-pihak luar.
3. Promosi dari mulut ke mulut dengan memaksimalkan hal-hal
positif.
4. Promosi penjualan dengan ikut pameran, membagikan sampel,
dll.
5. Public relation yang mengupayakan produk diterima oleh
masyarakat.
6. Personal selling / penjualan personil yang dilakukan tatap muka
langsung.
A. Pengertian Transaksi Keuangan
Transaksi adalah suatu peristiwa ekonomi yang mempengaruhi sektor
keuangan suatu perusahaan. Peristiwa ekonomi ini akan mempengaruhi susunan
perubahan harta, utang, atau modal perusahaan. Transaksi keuangan dapat
dibedakan menjadi :
1. Menurut pihak yang melakukan
Menurut pihak yang melakukan, transaksi dapat dibedakan menjadi berikut :
a. Transaksi Intern, adalah peristiwa ekonomi yang terjadi di dalam lingkup
perusahaan tanpa melibatkan pihak dari luar. Contohnya penetapan biaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
produksi, penetapan pemakaian perlengkapan, dan penetapan piutang
tidak tertagih.
b. Transaksi Ekstern, yaitu peristiwa ekonomi yang dilakukan oleh
perusahaan dengan melibatkan pihak dari luar. Pada transaksi ini pihak
dari luar perusahaan ikut terlibat dalam kegiatan transaksi. Misalnya
pembelian peralatan dan pembayaran utang.
2. Menurut Sumbernya
Menurut sumbernya, transaksi keuangan dibedakan menjadi :
a. Transaksi Modal, adalah transaksi yang dapat mempengaruhi perubahan
modal dari perusahaan. Contohnya yaitu antara lain setoran modal dan
pengambilan pribadi (prive).
b. Transaksi Usaha,yaitu transaksi yang terjadi yang berkaitan dengan
operasional perusahaan. Misalnya yaitu pembelian barang, perlengkapan,
dan juga peralatan.
Sedangkan berdasarkan PBI Pasal 1 angka 5 No. 7/7/PBI/2005 Jo. No.
10/10/PBI/2008 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah transaksi
keuangan adalah pemanfaatan produk dan atau jasa perbankan maupun
produk dan atau jasa lembaga keuangan lain dan atau pihak ketiga
lainnya yang ditawarkan melalui bank. Dari definisi tersebut jelas bahwa
transaksi keuangan berkaitan dengan produk dan jasa yang ditawarkan
oleh pihak perbankan. Perlu dicatat bahwa system transaksi dari berbagai
bank di Indonesia berbeda karakteristiknya. Hal ini bergantung pada
produk perbankan dari masing-masing bank. Transaksi sangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
berhubungan erat dengan kontrak , menurut pasal 1313 kitab Undang-
Undang Hukum Perdata Kontrak atau perjanjian adalah kesepakatan
antara dua orang atau lebih mengenai hal tertentu yang disetujui oleh
mereka.
Dalam melakukan sebuah kontrak dan transaksi harus sesuai dengan
ketentuan syarat-syarat kontrak yang diatur dalam pasal 1320 KUHP
Perdata.
B. Pengertian Nasabah
Menurut peraturan Bank Indonesia No. 7/7/PBI/2005 Jo No.
10/10/PBI/2008 tentang penyelesaian pengaduan nasabah Pasal 1 angka 2 yang
dimaksud dengan nasabah ialah pihak yang menggunakan jasa bank, termasuk
pihak yang tidak memiliki rekening, namun memanfaatkan jasa bank, untuk
melakukan transaksi keuangan (walk-in customer).
Di dalam UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan dimuat tentang jenis
dan juga pengertian dari nasabah. Dalam pasal 1 angka 17 disebutkan bahwa
pengertian nasabah yaitu pihak yang menggunakan jasa dari bank. Sedangkan
jenis-jenis dari nasabah ada dua, yaitu :
1. Nasabah Penyimpan, yaitu nasabah yang menempatkan dananya di bank
dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang
berkaitan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Nasabah Debitur, yaitu nasabah yang memperoleh fasilitas kredit /
pembiayaan berdasarkan prinsip syariah atau yang dipersamakan dengan itu
berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan.
Dari praktek-praktek perbankan, setidaknya dikenal tiga macam nasabah,
yaitu :
1. Nasabah Deposan, yaitu nasabah yang menyimpan dananya pada suatu
bank, misalnya dalam bentuk deposito atau tabungan lainnya.
2. Nasabah yang memanfaatkan fasilitas kredit perbankan, misalnya kredit
usaha kecil, kredit kepemilikan rumah, dan sebagainya.
3. Nasabah yang melakukan transaksi dengan pihak lain melalui bank.
Misalnya antara importer sebagai pembeli dengan eksportir diluar negeri.
Untuk transaksi semacam ini biasanya importer membuka Letter of Credit
(L/C) pada suatu bank untuk kelancaran dan keamanan pembayaran.
C. Pengertian Bank
Kata „‟bank‟‟ berasal dari bahasa Italia „‟banca‟‟ yang berarti tempat
penukaran uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga
intermediasi keuangan, umumnya didirikan dengan kewenangan untuk
menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau
yang dikenal sebagai bank note. Sedangkan pengertian bank menurut Undang-
Undang Negara Republik Indonesia No. 10 tahun 1998 tanggal 10 November
1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank ialah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Pengertian bank menurut UU Negara Republik Indonesia No. 10 tahun
1998 diatas dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan,
yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.
Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas
jasa yang menarik, seperti bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi
masyarakat supaya lebih senang menabung. Kegiatan menyalurkan dana, berupa
pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya
diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.
Menurut A. Abdurrachman dalam buku Ensiklopedia dan Perdagangan
menjelaskan bahwa, „‟ Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang
melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman,
mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai
tempat penyimpanan barang-barang berharga, membiayai usaha perusahaan-
perusahaan dan lain-lain. Sedangkan menurut Prof. G.M. Verryn Stuart dalam
bukunya Bank Politik mengatakan, „‟ Bank adalah suatu badan yang bertujuan
untuk memuaskan kebutuhan akan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya
sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan
jalan memperedarkan alat-alat penukaran baru berupa uang giral „‟.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Definisi bank menurut UU No. 14/1967 pasal 1 tentang pokok-pokok
perbankan adalah, „‟ lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan
kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang „‟.
Menurut H. Malayu S.P. Hasibuan, bank yaitu :
1. Bank umum adalah lembaga keuangan, pencipta uang, pengumpul dana
dan penyalur kredit, pelaksana lalu lintas pembayaran, stabilisator
moneter serta dinamisator pertumbuhan perekonomian.
2. Bank adalah lembaga keuangan berarti : Bank adalah badan usaha yang
kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets)
serta bermotifkan profit dan juga sosial, jadi bukan hanya mencari
keuntungan / profit saja.
3. Bank selaku pelaksana lalu lintas pembayaran, berarti bank menjadi
pelaksana penyelesaian pembayaran transaksi komersial atau finansial
dari pembayaran ke penerima.
4. Bank selaku stabilisator moneter, yang artinya bank mempunyai
kewajiban ikut serta menstabilkan nilai tukar uang, nilai kurs atau harga
barang-barang relatif stabil atau tetap, baik secara langsung maupun
melalui mekanisme giro wajib minimum bank.
a. Jenis-jenis Bank
Dilihat dari segi fungsi, bank dibedakan menjadi 4 jenis yaitu :
1. Bank Sentral, yaitu bank yang dapat bertindak sebagai bankers, bank
pimpinan, penguasa moneter, mendorong dan mengarahkan semua jenis
bank yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Bank umum, yaitu bank milik negara, swasta, maupun koperasi, baik
pusat maupun daerah yang dalam pengumpulan dananya terutama
menerima simpanan dalam bentuk giro, deposito serta tabungan dan
dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek.
3. Bank Tabungan, yaitu bank milik negara, swasta, maupun koperasi yang
dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk
tabungan, sedangkan usahanya terutama memperbungakan dananya
dalam kertas berharga.
4. Bank Pembangunan, yaitu bank baik milik negara, swasta, maupun
koperasi baik pusat ataupun daerah yang dalam pengumpulan dananya
terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito, dan atau
mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan panjang dibidang
pembangunan.
Dilihat dari segi kepemilikannya, ada 4 jenis bank sebagai berikut :
1. Bank Milik Negara
2. Bank Milik Pemerintah Daerah
3. Bank Milik Swasta baik dalam negeri maupun luar negeri
4. Bank Koperasi
Segi penciptaan uang giral, dikenal ada 2 jenis bank yaitu :
1. Bank Primer, yaitu bank yang dapat menciptakan uang giral, yang
dapat bertindak sebagai bank primer adalah bank umum.
2. Bank Sekunder, yaitu bank-bank yang tidak dapat menciptakan uang
melalui simpanan masyarakat yang ada padanya, bank ini hanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
bertugas sebagai perantara dalam menyalurkan kredit. Umumnya
bank yang bergerak pada bank sekunder adalah bank tabungan dan
bank pembangunan.
1. Sumber Hukum Perbankan
Sumber hukum perbankan dapat dibedakan atas sumber dalam arti
formal dan sumber hokum dalam arti materil. Sumber hukum dalam arti
materil adalah sumber hukum yang menentukan isi hukum itu sensiri dan itu
tergantung dari sudut mana dilakukan peninjauannya, apakah dari sudut
pandang ekonomi, sejarah, sosiologi, filsafat, dsb. Seorang ahli perbankan
cenderung akan menyatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan terhadap lembaga
perbankan dalam suatu masyarakat itulah yang menimbulkan isi hukum
yang bersangkutan. Sumber hukum formal adalah tempat ditemukannya
ketentuan hukum dan perundang-undangan, baik yang tertulis maupun tidak
tertulis(Muhammad Djumhan. 2000:5).
Sumber hukum perbankan adalah tempat ditemukannya ketentuan
hukum dan perundang-undangan perbankan yang dimaksud adalah hukum
positif, yaitu ketentuan perbankan yang sedang berlaku pada saat ini.
Ketentuan yang secara khusus mengatur atau yang berkaitan dengan
perbankan tersebut dapat ditemukan dalam :
a. UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan
b. UU N O. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia
c. UU No. 24 tahun 1999 tentang Lalu lintas devisa dan Sistem nilai tukar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
d. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata , buku II dan III mengenai hukum
jaminan dan perjanjian
e. UU tentang Perseroan Terbatas
f. UU tentang Pasar Modal
g. UU tentang Hak Tanggungan Atas Tanah beserta Benda-benda yang
berkaitan dengan tanah.
2. Asas-asas Hukum Perbankan
Didalam melaksanakan kemitraan antara bank dengan nasabahnya,
untuk terciptanya sistem perbankan yang sehat, kegiatan perbankan perlu
dilandasi dengan beberapa asas hukum yaitu :
a. Asas Demokrasi Ekonomi
Asas demokrasi ekonomi ditegaskan dalam Pasal 2 UU Perbankan
yang diubah. Pasal tersebut menyatakan bahwa perbankan Indonesia
dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan
menggunakan prinsip kehati-hatian. Ini berarti fungsi dan usaha
perbankan diarahkan untuk melaksanakan prinsip-prinsip yang
terkandung dalam demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.
b. Asas Kepercayaan
Asas kepercayaan adalah suatu asas yang menyatakan bahwa usaha
bank dilandasi oleh hubungan kepercayaan antara bank dengan
nasabahnya.
c. Asas Kerahasiaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Asas kerahasiaan adalah asas yang mengharuskan atau mewajibkan
bank merahasiakan segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan
dan lain-lain dari nasabah bank yang menurut kelaziman dunia perbankan
wajib dirahasiakan. Kerahasiaan ini adalah untuk kepentingan bank itu
sendiri, karena bank memerlukan kepercayaan masyarakat yang
menyimpan uangnya di bank.
d. Asas Kehati-hatian
Asas kehati-hatian adalah suatu asas yang menyatakan bahwa bank
dalam menjalankan fungsi dan kegiatan usahanya wajib menerapkan
prinsip kehati-hatian dalam rangka melindungi dana masyarakat yang
dipercayakan kepadanya.
3. Tujuan Bank
Tujuan bank secara filosofis tercermin dalam Pasal 4 Undang-
Undang No. 10 tahun 1998 yang menjelaskan “ Perbankan Indonesia
bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke
arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak “.
4. Manfaat dan Fungsi Bank
Manfaat dari bank yaitu :
a. Sebagai model investasi, yang berarti transaksi derivatif dapat dijadikan
sebagai salah satu model berinvestasi. Walaupun pada umumnya
merupakan jenis investasi jangka pendek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Sebagai cara lindung nilai, yang artinya transaksi derivatif dapat
berfungsi sebagai salah satu cara untuk menghilangkan risiko dengan
jalan lindung nilai (hedging), atau disebut juga sebagai risk
management.
c. Informasi harga, yang berarti transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai
sarana mencari atau memberikan informasi tentang harga barang
komoditi tertentu dikemudian hari (price discovery).
d. Sebagai fungsi spekulatif, yang artinya transaksi derivatif dapat
memberikan kesempatan spekulatif terhadap perubahan nilai pasar dari
transaksi derivatif itu sendiri.
e. Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang
artinya transaksi derivatif dapat memberikan gambaran kepada
manajemen produksi sebuah produsen dalam menilai suatu permintaan
dan kebutuhan pasar di masa yang akan datang.
Secara umum fungsi dari bank adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk
berbagi tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik
bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agen of development, dan
agen of services.
a. Agen of trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam
hal penghimpunan dana ataupun dalam hal menyalurkan dana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Agen of development
Kegiatan perekonomian masyarakat pada sektor moneter dan pada sektor
riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan
saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat bekerja dengan baik
apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa
penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya
kegiatan perekonomian di sektor riil.
c. Agen of services
Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran
dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada
masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan
kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini dapat berupa
jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan
bank, dan penyelesaian tagihan.
D. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat menurut Pasal 5 Undang-Undang Perbankan
merupakan salah satu jenis bank di Indonesia, selain Bank Umum. Bank
Perkreditan Rakyat sendiri merupakan salah satu jenis LKM (Lembaga
Keuangan Mikro) yang ada di Indonesia. Definisi LKM sendiri yaitu adalah
sebagai penyedia jasa keuangan, terutama simpanan dan kredit, dan juga jasa
keuangan lain yang diperuntukkan bagi keluarga miskin dan berpenghasilan
rendah yang tidak memiliki akses terhadap bank komersial. Dalam buku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Microfinance Handbook menyebutkan istilah LKM adalah penyedia jasa-jasa
keuangan, yang berupa simpanan atau kredit kepada nasabah berpenghasilan
rendah, yang mencakup pedagang kecil, pedagang kaki lima, petani kecil, dan
lain-lain.
Bank Pembangunan Asia (ADB) mendefinisikan LKM sebagai penyedia
jasa-jasa keuangan seperti tabungan, pinjaman, jasa pembayaran, pengiriman
uang dan asuransi untuk rumah tangga miskin dan berpenghasilan rendah, serta
usaha-usaha mikro mereka.
Sedangkan awal mula lahirnya BPR di Indonesia berawal dari keinginan untuk
membantu para petani, pegawai, dan buruh untuk melepaskan diri dari jerat
pelepas uang (rentenir) yang memberikan kredit dengan bunga tinggi, lembaga
perkreditan rakyat mulai didirikan. Berikut ini adalah sekilas sejarah dari
berdirinya BPR di Indonesia :
1. Abad ke -19 dibentuk lumbung desa, bank desa, bank tani, dan bank
dagang desa.
2. Pasca kemerdekaan Indonesia didirikanlah Bank Pasar dan Bank Karya
Produksi Desa (BKPD)
3. Awal 1970-an didirikan Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LDKP) oleh
pemerintah daerah.
4. Pada tahun 1988 pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober
1988 (Pakto 1988) melalui Keputusan Presiden RI No. 38 yang menjadi
momentum awal pendirian BPR-BPR baru. Kebijakan tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
memberikan kejelasan mengenai keberadaan dan kegiatan usaha Bank
Perkreditan Rakyat (BPR).
5. Tahun 1992 Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, BPR
diberikan landasan hukum yang jelas sebagai salah satu jenis bank selain
bank umum.
6. PP No. 71/1992 lembaga keuangan bukan bank yang telah memperoleh
izin usaha dari Menteri Keuangan dan lembaga-lembaga keuangan kecil
seperti bank desa, lumbung desa, bank pasar, bank pegawai, LPN, LPD,
BKD, BKK, KURK, LPK, BKPD, dan lembaga-lembaga lainnya yang
dipersamakan dengan itu dapat diberikan status sebagai BPR dengan
memenuhi persyaratan dan tata cara yang ditetapkan untuk menjadi BPR
dalam jangka waktu sampai dengan 31 Oktober 1997.
BPR sendiri merupakan lembaga keuangan yang mendekati rakyat
dan ada di kota besar, namun berdasarkan Pakto 88, maka BPR terutama
berada di kecamatan, serta mendapat legalitas dari Bank Indonesia. BPR
mempunyai target sasaran baik para pengusaha yang sudah mapan atau
yang membuka usaha dipasar. Bank ini mempunyai modal yang tidak
begitu besar seperti layaknya bank-bank komersial. BPR memberikan
pinjaman dengan periode pengembalian paling cepat adalah tiga bulan,
dan paling lama adalah tiga tahun. Umumnya BPR yang masih berdiri
lebih menyukai memutarkan dananya dalam jangka pendek, berbeda
dengan BPR yang sudah mapan. BPR memperoleh dana dengan cara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
menerima simpanan dari masyarakat, baik berupa tabungan ataupun
deposito.
Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud dengan Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) antara lain yaitu :
a. Landasan hukum BPR adalah UU No. 7/1992 tantang Perbankan
sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10/1998. Dalam UU
tersebut secara tegas disebutkan bahwa BPR adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Kegiatan usaha BPR terutama ditujukan untuk
melayani usaha-usaha kecil dan masyarakat di daerah pedesaan.
Bentuk hukum BPR dapat berupa perseroan terbatas, perusahaan
daerah, atau koperasi. Pengertian lain tentang BPR adalah salah satu
jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil,
dan menengah dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan
tempat masyarakat yang membutuhkan.
b. Pengertian lain tentang BPR yaitu adalah suatu lembaga keuangan
bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito
berjangka, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan
menyalurkan dana sebagai usaha BPR.
Status BPR diberikan kepada Bank Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai,
LPN, LPD, BKD, BKK, Kredit Usaha Rakyat Kecil, LPK, BKPD, dan
atau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
berdasarkan UU Perbankan No. 7 tahun 1992 dengan memenuhi
persyaratan tata cara yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
1. Fungsi Kegiatan Usaha BPR
Fungsi BPR tidak hanya sekedar menyalurkan kredit kepada para
pengusaha mikro, kecil, dan menengah, tetapi juga menerima simpanan dari
masyarakat. Dalam penyaluran kredit kepada masyarakat, BPR
menggunakan prinsip 3T, yaitu Tepat waktu, Tepat jumlah, Tepat sasaran,
karena proses kreditnya yang relatif cepat, persyaratan lebih sederhana, dan
sangat mengerti kebutuhan nasabah. Selain itu peran BPR juga untuk
menghimpun dana masyarakat dalam bentuk deposito berjangka, tabungan,
dan atau bentuk lain yang berupa dan memberikan kredit dalam bentuk
Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, maupun Kredit Konsumsi. Adapun
kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh BPR yaitu :
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang serupa.
b. Memeberikan kredit, dan
c. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank
lain.
2. Kegiatan usaha yang tidak dapat dilakukan oleh BPR antara lain :
a. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas
pembayaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing kecuali sebagai pedagang
valuta asing (dengan izin dari Bank Indonesia).
c. Melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent banking dan
concern terhadap layanan kebutuhan masyarakat menengah ke bawah.
d. Melakukan usaha perasuransian, dan
e. Melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha sebagaimana disebutkan
pada kegiatan usaha yang dapat dilakukan BPR.
3. Tujuan dan Sasaran BPR
a. Tujuan dari BPR yaitu menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
dalam rangka meningkatkan pemerataan, penumbuhan ekonomi, dan
stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
b. Sedangkan sasaran dari BPR yaitu melayani kebutuhan petani, peternak,
nelayan, pedadang, pengusaha kecil, pegawai, dan pensiunan. Karena
sasaran ini belum dapat terjangkau oleh bank umum dan untuk lebih
mewujudkan pemerataan layanan perbankan, pemerataan kesempatan
berusaha, pemerataan pendapatan, dan agar mereka tidak jatuh ke tangan
para pelepas uang (rentenir dan pengijon).
4. Alokasi Kredit BPR
Didalam mengalokasikan kredit, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh BPR, yaitu :
a. Dalam memberikan kredit, BPR wajib mempunyai keyakinan atas
kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya sesuai
dengan perjanjian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Dalam memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan Bank
Indonesia mengenai batas minimum pemberian kredit, pemberian
jaminan, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh BPR
kepada perusahaan-perusahaan dalam kelompok yang sama dengan BPR
tersebut. Batas maksimum tersebut adalah tidak melebihi 30% dari modal
yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.
c. Dalam pemberian kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan Bank
Indonesia mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian
jaminan, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh BPR
kepada pemegang saham yang memiliki 10% atau lebih dari modal yang
disetor, anggota dewan komisaris , anggota direksi, pejabat BPR lainnya,
serta perusahaan-perusahaan yang di dalamnya terdapat kepentingan
pihak pemegang saham yang memiliki 10% atau lebih dari modal disetor,
anggota dewan komisaris, anggota direksi, pejabat BPR lainnya. Batas
maksimum tersebut tidak melebihi 10% dari modal yang sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.
5. Perijinan BPR
a. Usaha BPR harus mendapatkan ijin dari Menteri Keuangan, kecuali
apabila kegiatan meghimpun dana dari masyarakat diatur dengan
Undang-Undang tersendiri.
b. Ijin usaha BPR diberikan Menteri Keuangan setelah mendengar
pertimbangan dari Bank Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Untuk mendapatkan ijin usaha, BPR wajib memenuhi persyaratan
tentang susunan organisasi, permodalan, kepemilikan, keahilan di bidang
perbankan, kelayakan rencana kerja, hal-hal lain yang ditetapkan Menteri
Keuangan setelah mendengar pertimbangan Bank Indonesia, dan
memenuhi persyaratan tentang tempat kedudukan kantor pusat BPR di
kecamatan. BPR dapat pula didirikan di ibukota, kabupaten atau
kotamadya sepanjang di ibukota, kabupaten, dan kotamadya yang belum
terdapat BPR.
d. Pembukaan kantor cabang BPR di ibukota negara, ibukota propinsi,
ibukota kabupaten, dan kotamadya hanya dapat dilakukan dengan ijin
Menteri Keuangan setelah mendengar pertimbangan Bank Indonesia.
Persyaratan dan tata cara pembukaan kantor tersebut ditetapkan Menteri
Keuangan setelah mendengar pertimbangan dari Bank Indonesia.
e. Pembukaan kantor cabang BPR di luar ibukota negara, ibukota propinsi,
ibukota kabupaten, dan kotamadya serta pembukaan kantor di bawah
kantor cabang BPR wajib dilaporkan kepada Bank Indonesia. Persyaratan
dan tata cara pembukaan kantor tersebut ditetapkan Menteri Keuangan
setelah mendengar pertimbangan Bank Indonesia.
f. BPR tidak dapat membuka kantor cabangnya di luar negeri, karena BPR
dilarang melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing (transaksi valas).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan (PD BPR Bank Boyolali)
Bank Pasar merupakan salah satu cabang dari Perusahaan Daerah
Kabupaten Boyolali yang didirikan pada pertengahan tahun 1968 pada
tanggal 5 April 1968. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala
Daerah K. 24/1968.
Tanggal 9 Desember 1968, pada pertengahan tahun 1969 didirikan
Bank Desa yang merupakan salah satu cabang dari Perusahaan Daerah
Kabupaten Boyolali berdasarkan SK Bupati No. 150/KU/Adm/B/1968, dan
juga didirikan Bank Karyawan yang merupakan salah satu cabang dari
perusahaan tersebut. Tanggal 30 Juni 1970, tiga buah bank di atas
difungsikan menjadi satu badan dengan nama Lembaga Perkreditan Daerah
Kabupaten Boyolali dengan dasar peraturan daerah Kabupaten Boyolali No.
7 tahun 1970 dan masih tetap menjadi salah satu cabang dari perusahaan
tersebut.
Terhitung mulai 1 Januari 1980, atas dasar Peraturan Daerah
Kabupaten Boyolali No. 4 tahun 1979 Lembaga Perkreditan Daerah tersebut
dipisahkan dari Perusahaan Daerah Kabupaten Boyolali, dan berdiri sendiri
sebagai sebuah perusahaan dengan nama Perusahaan Daerah Bank Pasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kabupaten Boyolali. Badan tersebut mendapat ijin melanjutkan usaha dari
Menteri Keuangan dengan SK No. 143/mk. 11. 1980 tanggal 19 Mei 1980.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali No. 10 tahun 1995,
terhitung mulai tanggal 1 Oktober 1995 berubah nama menjadi Perusahaan
Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kabupaten Boyolali.
Perubahan nama tersebut telah mendapatkan ijin dari Menteri
Keuangan Daerah Surat Keputusan No. KEP. 018/K m. 17/1996, tanggal 15
Januari 1996. Dan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali No. 17
tahun 2011 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank
Boyolali, pada tanggal 18 Januari 2012 yang lalu berubah nama menjadi
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Boyolali (PD BPR Bank
Boyolali).
2. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Perusahaan
a. Visi
Terwujudnya Bank yang tangguh dalam persaingan profesional
dalam kinerja dan sehat.
b. Misi
1) Menigkatkan mutu pelayanan yang optimal
2) Memberikan hasil yang baik
3) Memberikan citra perbankan yang baik
4) Memperluas jangkauan pelayanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Tujuan
1) Melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan prinsip
kehati-hatian
2) Menanggulangi lintah darat/pelepas uang di daerah, terutama di
pasar-pasar
3) Menunjang pembangunan di segala bidang
4) Sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat di daerah
d. Sasaran
Mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di
segala bidang.
e. Persaingan
Persaingan bisnis merupakan hal wajar dan biasa dalam kegiatan
berbisnis, apalagi dalam bisnis dunia perbankan sepanjang dilakukan
dengan sehat, sportif, dan juga jujur. PD BPR Bank Boyolali pun
menganggap persaingan sebagai hal yang wajar sekaligus sebagai sarana
untuk mendorong peningkatan kualitas dan juga kinerja perusahaan
dalam rangka pencapaian visi dan misi perusahaan.
Hal yang terpenting untuk unggul dalam persaingan tersebut adalah
dengan cara memberikan pelayanan yang baik dan juga profesional pada
nasabah dan juga dengan memberikan produk-produk bank yang
berkualitas dan juga yang beda dengan bank-bank yang lain. Semua hal
tersebut telah dilakukan oleh PD BPR Bank Boyolali, sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perusahaan yakin bisa meyakinkan konsumen sehingga akan unggul
dalam persaingan usaha tersebut.
f. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia merupakan salah komponen yang penting bagi
PD BPR Bank Boyolali untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Selama ini dalam melakukan perekrutan serta penyeleksian terhadap
karyawan, PD BPR Bank Boyolali melakukannya dengan sangat teliti,
hati-hati dan juga sangat ketat. palagi dikarenakan PD BPR Bank
Boyolali adalah bank milik pemerintah, nantinya karyawan yang telah
terseleksi harus mendapat persetujuan dari Bupati Kabupaten Boyolali
untuk dapat bekerja di PD BPR Bank Boyolali.
Seleksi yang dilakukan sedemikian rupa bertujuan untuk
mendapatkan karyawan yang professional, jujur, disiplin, dan juga cakap
dalam bidangnya. Hal ini juga untuk menghindari resiko-resiko buruk
yang dapat merugikan perusahaan.
g. Resiko Usaha
Sebagaimana seperti usaha-usaha lainnya, PD BPR Bank Boyolali
pun juga memiliki resiko dalam menjalankan usahannya. Baik itu resiko
yang berasal dari dalam perusahaan ataupun yang berasal dari luar
perusahaan, dan itu pasti berdampak kepada perkembangan usaha
perusahaan.
Resiko yang berasal dari dalam perusahaan diupayakan untuk dapat
dikendalikan oleh manajemen resiko agar dapat sekecil mungkin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
diminimalisir. Sedangkan resiko dari luar seperti perilaku konsumen /
nasabah, keadaan ekonomi, kebijakan pemerintah, dan juga keadaan
sosial akan lebih sulit diatasi, dan kalaupun dapat teratasi pastinya akan
memerlukan waktu yang lama.
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dapat dikatakan sebagai pola hubungan antara
komponen-komponen atau bagian-bagian dari organisasi. Struktur
organisasi merupakan hubungan antara kedudukan dan peranan dalam suatu
lingkup kerja sama. Pada umumnya struktur organisasi berupa suatu
gambaran grafis yang menunjukkan hubungan antara unit-unit organisasi
serta garis-garis wewenang yang ada.
Organisasi merupakan sistem sosial dan dibentuk atas dasar
kepentingan bersama dikalangan anggotanya, orang-orang memandang
organisasi sebagai sarana untuk membantu pencapaian tujuan organisasi.
Dalam proses penyusunan struktur ada dua aspek utama. Yang pertama
yaitu departemensasi, merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja
suatu organisasi agar kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat
dikerjakan bersama. Dan yang kedua adalah pembagian kerja, yaitu
merupakan rincian tugas pekerjaan agar setiap individu dan organisasi
bertanggung jawab untuk melakukan kegiatan yang sudah ditentukan.
Struktur organisasi pada PD BPR Bank Boyolali memiliki lini dan
staf. Tugas pembagian kerjanya dapat terlihat dengan jelas, hal ini
merupakan faktor yang penting karena akan dapat menentukan kelancaran,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ketepatan maupun ketelitian kerja. Pengorganisasian merupakan proses
penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi,
sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melengkapinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Rincian Tugas-tugas
a. Dewan Pengawas
1) Bertanggung jawab atas kelancaran dan penyelesaian tugas bagian
satuan pengawas intern
2) Melaksanakan dan melakukan tugas koordinasi, pengawasan,
pengarahan, dan penilaian terhadap kegiatan serta pelaksanaan tugas
staf bawahannya
3) Membantu direksi didalam mencapai sasaran yang diharapkan
4) Melaporkan hasil pemeriksaan dan disampaikan pada direksi sebagai
informasi manajemen
b. Direktur Utama
1) Bertanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah
2) Memimpin jalannya perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan
dan ketentuan yang berlaku
3) Memimpin pegawai perusahaan secara keseluruhan melalui direktur
atau langsung
4) Menentukan / memutuskan kebijaksanaan perusahaan dengan
memperhatikan prinsip musyawarah untuk mufakat
5) Mewakili perusahaan atas segenap permasalahan didalam maupun
diluar pengadilan negeri
6) Mengurus dan mengelola kekayaan perusahaan
7) Meminta persetujuan Bupati melalui dewan pengawas untuk
mengadakan perjanjian hutang piutang dengan pihak ketiga, mengikat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perusahaan sebagai penanggung, memperoleh / memindah tangankan
barang-barang milik perusahaan untuk menanggung hutang,
menyelesaikan perkara di pengadilan dan BUPLN, mengadakan rapat-
rapat dinas untuk membicarakan kepentingan perusahaan, mengangkat
dan memberhentikan pegawai menurut peraturan perundangan yang
berlaku.
c. Direktur
1) Bertanggung jawab pada direktur utama.
2) Mewakili dan melaksanakan tugas direksi bila direktur utama
berhalangan hadir.
3) Membantu direktur utama dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
4) Memimpin bagian-bagian dalam melaksanakan tugasnya.
5) Mengatur / membina kerja sama dan mensinkronisasikan seluruh
kegiatan bagian-bagian.
6) Menyusun rencana kegiatan operasional dan administrasi.
7) Mengadakan rapat-rapat dinas dalam memperlancar pelaksanaan
tugas-tugas seijin direktur utama.
8) Melaksanakan fungsi dan tugas lain yang diberikan oleh direktur
utama.
d. Kabag Dana
1) Bertanggug jawab atas kelancaran pelaksanaan dan penyelesaian tugas
bagian dana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) Melakukan koordinasi, pengawasan, pengarahan, dan penilaian
pelaksanaan tugas sub bagian dan staf di bawahnya.
3) Mengusahakan pengembangan Dana PD BPR Bank Boyolali antara
lain titipan dana masyarakat, pinjaman antar bank, pinjaman
lainnya,,dan lain-lain.
4) Bertanggung jawab atas penyediaan dan penggunaan bilyet deposito
beserta registernya.
5) Memeriksa seluruh administrasi titipan dana masyarakat baik
penitipan, pencarian maupun pembayaran bunganya.
6) Mengesahkan bukti pembayaran bunga deposito, serta bukti
penanaman dan pencairan tabungan sebesar Rp 1.000.0000,- ke
bawah.
7) Mengurus, mengelola dan mengadministrasikan sumber dana dari
bank lain dan pinjaman lainnya.
8) Mengurus, mengelola dan mengadministrasikan sumber dana pada
bank lain dan badan / organisasi lainnya.
9) Membuat laporan jatuh tempo titipan dana setiap bulan dan laporan
management lainnya.
e. Kabag Kredit
1) Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan dan penyelesaian
tugas Bagian Kredit.
2) Memberikan penjelasan dan syarat-syarat, prosedur dan ketentuan
kredit kepada calon nasabah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3) Melakukan penelitian syarat-syarat serta mengadakan analisa kredit.
4) Memberikan putusan kredit sebesar Rp 1.500.000,- kebawah dengan
memperhatikan pertimbangan staf.
5) Membuat evaluasi bulanan atas Rencana Kerja yang ditetapkan.
6) Membuat rincian tugas Staf Bagian Kredit bersama Kasubagnya
masing-masing.
f. Kabag Pembukuan
1) Menghimpun bukti-bukti administrasi keuangan, mengoreksi,
mengadministrasi, menyerahkan kepada bagian pembukuan guna
diadakan penelitian dan rekonsiliasi dan menerima kembali untuk
diadakan penyempurnaan dan akhirnya pengarsipan.
2) Menyelesaikan buku besar dan sub-sub buku besar.
3) Bertanggung jawab atas tata arsip bukti-bukti administrasi keuangan.
4) Menyediakan data-data yang diperlukan oleh manajemen.
g. Kabag Umum
Bertanggung jawab atas:
1) Kelancaran dan penyelesaian tugas bagian umum.
2) Keamanan kantor beserta seluruh pegawai dan sarana yang ada.
3) Pelaksanaan absensi, apel, upacara, SKJ.
4) Fasilitas yang dibutuhkan kantor.
5) Menyediakan dan menyerahkan data kepada bagian pembukuan serta
mengkoordinasikan guna untuk rencana kerja dan laporan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
h. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
1) Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan dan penyelesaian
tugas bagian tata usaha.
2) Mengontrol tugas-tugas pada sub bagian tata usaha.
3) Mengurus absensi pegawai.
4) Membuat register pegawai dan lain-lain, surat keputusan dan juga
membuat konsep surat yang dibutuhkan.
5) Merencanakan rencana pendidikan pegawai tergantung persetujuan
dari direksi.
i. Kasubag RTA / Perlengkapan
1) Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan dan penyelesaian
tugas bagian RTA / perlengkapan.
2) Melaksanakan urusan keamanan dan pemeliharaan investor
perusahaan.
3) Menyelesaikan tugas-tugas yang bersifat temporer.
4) Menyelesaikan seluruh administrasi barang-barang investor
perusahaan.
5) Pengaturan penggunaan listrik, telepon, air minum dan mesin diesel
serta pembayaran rekening secara efisien.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. Produk-Produk PD BPR Bank Boyolali :
a. Tabungan
Tabungan adalah simpanan yang ada pada bank PD BPR Bank
Boyolali yang penarikannya menggunakan slip penarikan dan buku
tabungan.
Tabungan yang ditawarkan pihak Bank PD BPR Bank Boyolali
adalah : Tabungan SIMASDA (Simpanan Masyarakat Daerah).
Tabungan Simasda
1) Bunga menarik.
2) Pelayanan cepat.
3) Syarat ringan.
Cara Membuka Rekening Tabungan :
1) Calon nasabah datang langsung ke bank.
2) Mengisi aplikasi pembukaan rekening tabungan.
3) Melampirkan foto copy identitas atau tanda pengenal nasabah yang
masih berlaku.
4) Penyetoran dan pengambilan.
5) Biaya Administrasi.
b. Deposito
Deposito adalah Simpanan yang penarikannya hanya dilakukan pada
waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan dengan
pihak bank.
Langkah membuka rekening deposito :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1) Calon nasabah datang sendiri ke bank.
2) Mengisi aplikasi pembukaan rekening pribadi.
3) Kemudian diproses oleh petugas.
4) Nasabah akan mendapat kwitansi tanda terima dan bilyet giro.
5) Melampirkan foto copy identitas yang terbaru dari nasabah yang
bersangkutan.
Deposito Berjangka
Salah satu pilihan untuk menyimpan uang, selain aman dana akan
terus berkembang.
Manfaat Deposito Berjangka :
1) Bunga dapat diambil tiap bulan.
2) Langsung dimasukkan ke SIMASDA sehingga dapat bunga ganda.
Fleksibel
1) Dapat dibuka untuk perorangan, badan usaha, dan instansi.
2) Jangka waktu 1,3,6, dan 12 bulan.
Keunggulan
1) Bunga menarik.
2) Dapat dijadikan sebagai jaminan kredit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Keamanan
1) Milik Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali.
c. Kredit pegawai
Melayani kredit untuk PNS, TNI / POLRI, Pensiunan dan Pegawai
Swasta.
Syarat-syarat Kredit Pegawai :
1) SK asli (Kenaikan Pangkat / Gaji berkala).
2) Foto copy SK terakhir (Kenaikan pangkat / berkala yang dilegalisir
pimpinan).
3) Foto copy kartu pegawai yang telah dilegalisir untuk PNS atau KTA
yang telah dilegalisir untuk TNI.
4) Foto copy kartu pengenal KTP / SIM, KK dan KTP suami / istri yang
masih berlaku serta surat nikah (pada saat realisasi menunjukkan yang
asli).
5) Surat kuasa kepada juru bayar / bendahara gaji dan rekomendasi
pimpinan.
6) Perincian gaji yang diketahui pimpinan.
d. Kredit Umum
Melayani Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) baik untuk
investasi maupun modal kerja (perdagangan, pertanian, perikanan, dll).
Syarat-syarat Kredit Umum :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1) Mengisi blangko yang disediakan PD BPR BANK BOYOLALI,
diketahui suami / istri penanggung jawab, Kepala Desa / Kepala Pasar
/ Kepala Kantor.
2) Foto copy kartu pengenal KTP / SIM, KK dan KTP suami / istri yang
masih berlaku serta surat nikah (pada saat realiasi menunjukkan yang
asli).
3) Sertifikat / BPKB / Ijin Dasaran Toko / Kios atas nama sendiri yang
asli, diserahkan sebagai jaminan.
4) Foto copy SPPT PBB terakhir untuk jaminan berupa sertifikat.
6. Alokasi Dana Promosi PD BPR Bank Boyolali
Suatu perusahaan / bank dalam melakukan suatu kegiatan
operasionalnya pasti ada alokasi dana untuk merealisasikan kegiatan
tersebut. Begitu pula untuk melakukan suatu kegiatan promosi, perusahaan /
bank juga mengalokasikan dananya untuk kegiatan tersebut karena proses
promosi sangat penting untuk mengenalkan produk-produk ataupun juga
untuk menjaga eksistensi mereka dimasyarakat. Hal itulah yang juga
dilakukan oleh Bank Boyolali untuk mengenalkan produk dan perusahaan
mereka pada masyarakat melalui kegiatan promosi.
Bank Boyolali sendiri mengalokasikan dananya untuk kegiatan
promosi mereka sebesar kira-kira 350 juta per tahunnya. Dana ini mereka
gunakan untuk proses promosi yang meliputi antara lain untuk pemberian
door price, pencetakan brosur-brosur, pembuatan spanduk, pembuatan iklan
dikoran-koran, serta iklan diradio-radio daerah Boyolali. Hal ini tidak lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
supaya masyarakat mengenal dan mau bertransaksi di Bank Boyolali serta
untuk menjaga eksistensi bank itu sendiri dimata masyarakat khususnya
daerah Boyolali.
B. Pembahasan
1. Strategi promosi yang dilakukan oleh PD BPR Bank Boyolali
Strategi promosi yang telah dilakukan oleh PD BPR Bank Boyolali
yaitu antara lain memberikan door price pada nasabah yang melakukan
transaksi di PD BPR Bank Boyolali supaya mereka yang belum bertransaksi
menjadi tertarik dan mau bertransaksi di PD BPR Bank Boyolali. Selain
memberikan door price pada nasabah, Bank Boyolali juga memberikan
brosur-brosur mengenai jenis-jenis produk yang ada di Bank Boyolali pada
nasabah atau deposan / penabung sebagai salah satu upaya dalam kegiatan
promosi mereka.
Sedangkan sasaran dari kegiatan promosi tersebut antar lain yaitu
diwilayah Kabupaten Boyolali, serta pada instansi-instansi negeri
khususnya, dan juga instansi-instansi swasta yang terdapat di daerah
Kabupaten Boyolali. Dan promosi tersebut dalam satu tahun dilakukan satu
kali saja, terutama pada saat hari jadi Bank Boyolali.
2. Peningkatan Transaksi Nasabah Yang Terjadi Setelah Dilakukannya
Kegiatan Promosi Tersebut
Kegiatan promosi yang sudah dilakukan oleh Bank Boyolali,
nyatanya kegiatan transaksi nasabah yang terjadi di bank tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
menunjukkan adanya peningkatan disemua produk bank yaitu deposito,
tabungan, dan kredit. Hal ini tentunya sangat menguntungkan, karena
hampir disetiap tahunnya peningkatan tersebut pasti terjadi, sehingga
semakin berkembang dan menunjukkan bahwa peminat terhadap BPR tidak
kalah dengan peminat bank-bank konvensional yang ada. Sedangkan
promosi yang menarik dan efektif untuk menarik minat masyarakat supaya
berminat untuk melakukan transaksi di Bank Boyolali yaitu salah satunya
dengan cara pengenalan produk-produk dari BPR dengan secara lisan
memberikan penjelasan-penjelasan terhadap nasabah yang datang ke BPR,
seperti yang dilakukan oleh costumer service ataupun juga oleh teller. Atau
juga dengan cara pemberian door price kepada nasabah atau juga pada
deposan yang melakukan transaksi di Bank Boyolali.
Biasanya untuk masyarakat yang belum pernah bertransaksi di Bank
Boyolali mereka cenderung mendapat informasi mengenai Bank Boyolali
dari mulut ke mulut, entah itu dari kerabat, saudara, atau yang lainnya. Tapi
pastinya informasi tersebut hanyalah baru sekadar informasi yang belum
detail, biasanya mereka yang belum terlalu paham terhadap info tersebut,
mereka sendiri mendatangi Bank Boyolali untuk memperjelas info yang
telah mereka terima.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 3.1.
Tabel Jumlah Nasabah di PD BPR Bank Boyolali Tahun 2004 - 2011
Tahun
Tabungan
Deposito
Kredit
Total
Persentase
2004 9.872 1.250 445 11.567 0,7%
2005 9.880 1.310 504 11.649 7,58%
2006 10.625 1.395 512 12.532 11,14%
2007 11.970 1.408 551 13.929 8,36%
2008 12.342 1.470 1.282 15.094 3,61%
2009 12.761 1.532 1.346 15.639 2,55%
2010 13.074 1.604 1.360 16.038 3,18%
2011 13.425 1.673 1.451 16.549 14,6%
Jumlah 93.949 11.642 7.451 112.997
Sumber : PD BPR Bank Boyolali
3. Resiko Pasar (market risk) Yang Dihadapi oleh Bank Boyolali
Terkait kegiatan promosi yang telah dilakukan tentu saja ada resiko
pasar yang akan dihadapi. Tidak hanya untuk bank, tetapi resiko pasar juga
dihadapi oleh perusahaan-perusahaan jasa lainnya. Yang dimaksud dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
resiko pasar itu sendiri yaitu merupakan resiko yang timbul karena adanya
pergerakan variable pasar dari portofolio yang dimiliki oleh bank, yang
dapat merugikan bank (adverse movement). Yang dimaksud variabel pasar
adalah suku bunga dan nilai tukar, termasuk derivasi dari kedua jenis resiko
pasar tersebut yaitu perubahan harga option.
Resiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional bank,
seperti kegiatan tresuri , investasi, dan juga promosi dalam bentuk surat
berharga dan pasar uang maupun penyertaan pada lembaga keuangan
lainnya, penyediaan dana (pinjaman dan bentuk sejenis), dan kegiatan
pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan
perdagangan. Sedangkan resiko pasar yang dihadapi oleh Bank Boyolali
sendiri lebih menyangkut mengenai kurang dikenalnya karakteristik
masyarakat yang akan menjadi sasaran dari promosi secara detail, selain itu
berubah-ubahnya kondisi pasar sehingga bisa mempengaruhi selera dari
masyarakat itu sendiri. Untuk meminimalisir resiko pasar yang terjadi
tersebut bank harus dapat menganalisa kondisi pasar sebelum melakukan
promosi supaya dapat menyesuaikan dengan selera masyarakat, harus dapat
menyesuaikan dengan tren yang sedang terjadi dipasar serta bisa
mengetahui karakteristik masyarakat yang akan dituju, menentukan sasaran
dari promosi dan merencanakan model promosi yang akan dipakai supaya
tidak sia-sia nantinya jika sudah melakukan promosi tersebut dan juga untuk
menghindari resiko pasar, termasuk didalamnya kegagalan dalam
melakukan kegiatan promosi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan mengenai peran promosi terhadap jumlah
transaksi keuangan nasabah di PD BPR Bank Boyolali. Maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Strategi promosi yang dilakukan oleh PD BPR Bank Boyolali yaitu antara lain
dengan cara memberikan door price pada nasabah dan juga calon nasabah di PD
BPR Bank Boyolali supaya mereka yang belum bertransaksi menjadi tertarik
untuk bertransaksi di Bank Boyolali, sedangkan untuk nasabahnya supaya
mereka menjadi lebih rajin / ajek dalam bertansaksi di Bank Boyolali.
Sedangkan untuk sasaran promosi dari Bank Boyolali yaitu terutama di daerah
Kabupaten Boyolali, dan juga pada instansi-instansi negeri di Boyolali dan juga
instansi-instansi swasta.
2. Kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh Bank Boyolali tentunya ada sebuah
peningkatan dari kegiatan transaksi nasabah. Dan peningkatan itu terjadi pada
semua produk yang ada di Bank Boyolali, yaitu meliputi deposito, tabungan, dan
juga kredit (kredit umum dan pegawai). Sedangkan untuk promosi yang efektif
yang dilakukan oleh Bank Boyolali salah satunya adalah dengan cara penjelasan-
penjelasan secara lisan baik oleh teller ataupun juga oleh customer service,
karena masyarakat yang belum mengenal produk-produk dari Bank Boyolali
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
mereka cenderung lebih memilih datang langsung ke Bank Boyolali untuk
menanyakannya langsung pada yang bersangkutan.
3. Kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh Bank Boyolali tentunya ada suatu
resiko pasar yang dihadapi. Resiko tersebut terutama berasal dari luar
perusahaan yang antara lain berupa tidak menentunya tren atau juga kondisi
pasar dan juga karakteristik dari masayarakat yang akan menjadi sasaran dari
promosi tersebut.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, maka dapat diberikan
saran sebagai berikut :
1. Strategi promosi yang dilakukan oleh Bank Boyolali yang salah satunya
dilakukan dengan cara memberikan door price kepada nasabah ataupun juga
pada calon nasabah tersebut hendaknya tetap dilakukan secara rutin, sebab cara
tersebut memang mampu menarik minat dari masyarakat untuk mau bertransaksi
di Bank Boyolali. Hal ini juga dikarenakan karakteristik masyarakat kita yang
cenderung tertarik melakukan sesuatunya jika diberikan suatu “hadiah” sebagai
upahnya, bisa juga diartikan door price yang diberikan tersebut merupakan
motivasi untuk mereka. Sedangkan untuk sasaran dari promosi Bank Boyolali
sudah tepat sasaran, sehingga perlu dipertahankan oleh perusahaan.
2. Kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh Bank Boyolali tentunya ada
peningkatan transaksi nasabah yang terjadi pada semua produk bank, hal ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
tentunya berdampak positif bagi perusahaan agar tetap menjaga eksistensinya
sebagai lembaga keuangan bagi masyarakat kecil dan menengah.
3. Supaya dapat meminimalisir dari adanya resiko pasar yang terjadi akibat dari
promosi yang dilakukan, Bank Boyolali harus bisa mempelajari apa yang
menjadi trend dan bagaimana kondisi pasar sebelum melakukan promosi,
sehingga perusahaan tahu apa yang harus dilakukan sehingga dapat
menyesuaikan diri dengan keadaan pasar tersebut. Sedangkan untuk masalah
karakteristik dari masyarakat yang menjadi sasaran promosi, bank harus
mengetahui karakteristik mereka antara lain dengan cara pendekatan secara
langsung kepada masyarakat sehingga menjadi tahu bagaimana melakukan
promosi yang tepat untuk masyarakat tersebut.