penyusunan laporan keuangan untuk usaha mikro

86
MANAJEMEN KEUANGAN (Program PembentukanWirausaha Baru Jawa Barat) Bandung, 16 Maret 2016 Oleh: Dr. H. Sutisna

Upload: trinhkiet

Post on 12-Feb-2017

240 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

MANAJEMEN KEUANGAN(Program Pembentukan Wirausaha Baru Jawa Barat)

Bandung, 16 Maret 2016

Oleh:

Dr. H. Sutisna

Page 2: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO
Page 3: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

UMKM

Usaha Mikro Kecil

(UMK)

pengangguran

tahan banting

flexibel

kontribusi bagi

pendapatan domestik

bruto

mandiri

Page 4: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Kendala dan Permasalahan

tidak memiliki laporan keuangan

sulitnya akses kepada lembaga keuangan

formal / bank

perhitungan harga pokok yang tidak

akurat

pengendalian terhadap penggunaan laba

untuk prive dan lain sebagainya

Page 5: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Manfaat Laporan Keuangan

Sebagai alat pertanggungjawaban dan alat penilaian kinerja usaha.

Dapat mengetahui posisi keuangan setiap saat.

Untuk mengetahui Laba atau Rugi Perusahaan selama periode usaha, sehingga diketahui kemajuan atau kemunduran usahanya.

Dapat memberikan informasi kepada pihak luar perusahaan.

Page 6: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Pengertian

Pembukuan adalah suatu kegiatan pencatatan secara sistematis dan rutin terhadap transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan, yang pada akhir periode disusun suatu laporan keuangan, yang disebut “Neraca dan Laporan Laba/Rugi”.

Laporan Keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses pembukuan dalam satu periode. Pada umumnya laporan keuangan yang disusun oleh UMK secara garis besar dapat berupa Neraca dan Laporan Laba / Rugi.

Page 7: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Proses Pembukuan

Neraca

Buku Kas

Kartu Utang

Kartu Piutang

Kartu Persediaan

Ikhtisar Laba/Rugi

Page 8: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Proses Pembukuan

PENCATATAN KE DALAM

BUKU HARIANTRANSAKSI

IKHTISAR ATAU RINGKASAN PADA AKHIR PERIODE

LAPORAN KEUANGAN

TANPABUKTI-BUKTI

BUKU KASDAN BUKU

BANK

IKHTISARPENJUALAN

BUKTI-BUKTIPENERIMAAN

BUKTI-BUKTIPENGELUARAN

KARTU UTANG

KARTU PIUTANG

IKHTISAR BIAYA

DAFTAR AKTIVA UTANG DAN

MODAL

KARTU PERSEDIAAN

MAPARSIPBUKTI

PENGELUARAN

MAPARSIPBUKTI

PENERIMAAN

NERACA DAN IKHTISAR

LABA/RUGI

Page 9: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

BUKU K A S

Tanggal Keterangan Jumlah Penerimaan Pengeluaran Sisa

Keterangan :

a. Kolom “Tanggal”, diisi dengan tanggal terjadinya penerimaan atau pengeluaran

uang.

b. Kolom “Keterangan”, diisi dengan keterangan sumber penerimaan maupun

tujuan pengeluaran pada tanggal tersebut.

c. Kolom “Jumlah”, diisi dengan jumlah uang yang diterima maupun dikeluarkan

pada setiap transaksi.

d. Kolom “Sisa”, diisi dengan saldo awal dan saldo setelah penerimaan atau

pengeluaran.

Page 10: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

KARTU UTANG

Tanggal Keterangan Jumlah Tambah Kurang Sisa

Nama : .............................................

Alamat : .............................................

Keterangan :

a. Baris “Nama”, dan “Alamat”, diisi dengan nama orang / perusahaan dan alamat dari

si pemberi utang (kreditur).

b. Kolom “Tanggal”, diisi dengan tanggal bertambah atau berkurangnya utang.

c. Kolom “Keterangan”, diisi dengan keterangan yang menyebabkan bertambah atau

berkurangnya utang.

d. Kolom “Tambah”, diisi dengan jumlah pertambahan utang, misalnya bila kita

melakukan pembelian secara kredit.

e. Kolom “Kurang”, diisi dengan jumlah pengurangan utang, misalnya bila kita

melakukan pembayaran utang.

f. Kolom “Sisa”, diisi sisa terakhir setiap setelah ada perubahan.

Page 11: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

KARTU PIUTANGN a m a : ..............................................

Alamat : ..............................................

Tanggal Keterangan Jumlah Tambah Kurang Sisa

Keterangan :

a. Baris “Nama”, dan “Alamat”, diisi dengan nama orang / perusahaan dan

alamat dari yang diberi pinjaman (debitur).

b. Kolom “Tanggal”, diisi dengan tanggal bertambah atau berkurangnya

piutang

c. Kolom “Keterangan”, diisi dengan keterangan yang menyebabkan

bertambah atau berkurangnya piutang.

d. Kolom “Tambah”, diisi dengan jumlah pertambahan piutang, misalnya bila

kita melakukan penjualan secara kredit.

e. Kolom “Kurang”, diisi dengan jumlah pengurangan piutang, misalnya bila

kita menerima pembayaran dari debitur.

f. Kolom “Sisa”, diisi sisa terakhir setiap setelah ada perubahan.

Page 12: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

KARTU PERSEDIAAN

NAMA/KELOMPOK BARANG : ............................................

LETAK BARANG : ............................................

Tanggal Keterangan Jumlah Tambah Kurang Sisa

Keterangan :

a. Nama / Kelompok barang, diisi dengan nama barang.

b. Letak barang, menunjukan dimana disimpannya barang tersebut,

misalnya lemari A atau B.

c. Kolom “Tanggal” diisi tanggal terjadinya perubahan yang ada.

d. Kolom “Tambah”, diisi dengan jumlah barang yang dibeli atau selesai

diproduksi.

e. Kolom “Kurang”, diisi dengan jumlah yang dijual pada suatu saat

tertentu.

f. Kolom “Sisa”, diisi dengan sisa persediaan setelah terjadi perubahan

Page 13: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

REKAPITULASI BUKU KAS

SEBELAH PENERIMAAN

Penerimaan penjualan Penerimaan Utang Penerimaan Piutang

Keterangan :

Rekapitulasi dari Buku Kas sebelah Debet :

a. Kolom “Penerimaan Penjualan” diisi dengan seluruh hasil

penjualan selama satu periode.

b. Kolom “Penerimaan Utang” diisi dengan seluruh penerimaan

yang berasal dari utang-utang selama satu periode.

c. Kolom “Penerimaan Piutang” diisi dengan seluruh penerimaan

yang berasal dari piutang-piutang selama satu periode.

Page 14: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

REKAPITULASI BUKU KAS

SEBELAH PENGELUARAN

Biaya Bahan

Biaya Kantor

Utang Gaji / Upah Pegawai

Pribadi Piutang

Keterangan :

Rekapitulasi dari Buku Kas sebelah Kredit :

a. Biaya Bahan, Semua pembelian bahan dianggap sebagai biaya bahan pada saat pembelian, sebab

pada perusahaan industri kecil, bahan-bahan dibeli dalam jumlah yang kecil sehingga

persediaannya relatif kecil.

b. Biaya Kantor, Seluruh pengeluaran yang digunakan untuk keperluan kantor dan biaya

pemeliharaan kantor.

c. Utang, Seluruh pengeluaran untuk pembayaran utang selama satu periode.

d. Gaji / upah pegawai, Seluruh pengeluaran untuk pembayaran gaji dan upah selama satu

periode.

e. Pribadi, Seluruh pengeluaran untuk keperluan pribadi.

f. Piutang, Pengeluaran yang dibayarkan untuk transaksi apabila kita meminjamkan uang ke orang

/ perusahaan lain.

Page 15: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

LAPORAN LABA RUGI

PERUSAHAANa. Penjualan

• Tunai Rp .....................................

• Kredit Rp .....................................

Rp .....................................

b. Biaya-biaya

• Biaya bahan Rp .....................................

• Biaya kantor Rp .....................................

• Gaji / upah Rp ..................................... Rp ..................................... (-)

Rp .....................................

Page 16: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Sekian Terima Kasih

Page 17: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Kasus nilai waktu dari uang:

PT ABC mengajukan kredit Bank sebesar Rp30.000.000,- pada tanggal 1 April 2010. Bank mensyaratkan pembayaran pokok dan bungadibayar dalam jumlah yang sama (anuitas) setiaptanggal 31 Maret untuk 5 tahun yang akan datang. Tingkat bunga pinjaman adalah 14 % per tahun. Berapakah cicilan pokok dan bunga pinjaman yang harus dibayar PT ABC setiap tahun.

Dari kasus di atas, berapa yang harus dibayar padaakhir tahun ke 5, jika Bank mensyaratkan pinjamandan bunga dilunasi pada akhir tahun ke lima.

Page 18: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Permasalahan UKM

Kualitas SDM rendah

Akses pasar lemah

One man show

Sistem pembukuan belum baik

Belum terdaftar secara formal

Terbatasnya kolateral

Akses informasi dan teknologi rendah

Page 19: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Prinsip Dasar Kehidupan1.Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan

sehari-hari2.Kejujuran dan integritas

3.Bertanggung jawab4.Hormat pada aturan & hukum masyarakat

5.Hormat pada hak orang/warga lain6.Cinta pada pekerjaan

7.Berusaha keras untuk menabung & investasi8.Mau bekerja keras

9.Tepat waktu

Page 20: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Kendala Usaha UMKM

54,70%46,30% Tidak ada kendala

Ada kendala

Sumber Data : Dinas KUKM dan Perindag

Page 21: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Jenis Kendala UMKM

3,01%

14,76%

4,22%

31,02%

8,73%

13,55%

6,33%

18,37%

Sumber Data : Dinas KUKM dan Perindag

Page 22: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Kendala dan Permasalahan

UMKM Tidak memiliki laporan keuangan

Sulitnya akses kepada lembaga keuangan

formal / bank

Perhitungan harga pokok yang tidak

akurat

Pengendalian terhadap penggunaan laba

untuk prive dan lain sebagainya

Page 23: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Alasan UMKM Meminjam Uang

Tidak memiliki informasi

◦ Besarnya laba

◦ Besarnya prive (dividen)

◦ Tanpa sadar prive lebih besar dari laba

◦ Berdampak pada tergerusnya modal

◦ Kesulitan likuiditas

Tidak memahami cara perhitungan biaya

modal

Page 24: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

bidang industri, struktur bisnis, penawaran

produk/jasa, cara mensukseskan bisnis

1) Konsep Bisnis

konsumen potensial, alasan pembelian,

kondisi persaingan, posisi dalam persaingan

2) Pasar (Market)

estimasi pendapatan, analisis break even

3) Rencana Keuangan

Bagian Utama Rencana Bisnis

Page 25: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Komponen Rencana Bisnis

1. Ringkasan Eksekutif

2. Deskripsi Bisnis

3. Strategi Pemasaran

4. Analisis Persaingan

5. Rencana Desain dan Pengembangan

6. Rencana Operasi dan Manajemen

7. Analisis Rencana Keuangan

Page 26: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Fixed Cost vs Variable Cost

Rp

Jumlah Unit

Fixed cost

Variable cost

Page 27: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Break Even Point

Rp

Jumlah Unit

Total cost

Sales

Profit

BEP

Loss

Page 28: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

28

1. A. Kebutuhan dana dan sumbernya

Untuk merealisasikan proyek bisnis

dibutuhkan dana untuk investasi. Dana

tersebut diklasifikasikan atas dasar aktiva

tetap berwujud seperti tanah, bangunan,

pabrik dan mesin. Serta Aktiva tetap

tak berwujud seperti paten, lisensi,

biaya-biaya pendahuluan dan biaya-biaya

sebelum operasi.

Page 29: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

29

Disamping untuk aktiva tetap, dana juga

dibutuhkan untuk modal kerja.

Menghitung modal kerja dapat

menggunakan metode yang didasarkan

pada waktu yang diperlukan dana sejak

keluar dari kas sampai kembali menjadi

kas.

Page 30: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

30

Beberapa sumber dana dlm bisnis:

Modal pemilik perusahaan yg disetorkan

Saham yang diperoleh dari listing di bursa

saham

Obligasi yang diterbitkan perusahaan

Kredit investasi yang diterima bank

Sewa guna (Leasing) dari lembaga non

bank

Page 31: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

31

B. Aliran Kas

Laporan perubahan kas (Cash flow

statement) disusun utk menunjukan

perubahan kas selama satu periode

tertentu. Serta dapat menunjukan dari

mana sumber kas dan penggunananya. Kas

merupakan aliran yang paling likuid.

Page 32: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

32

Sumber penerimaan kas

Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap dll

Adanya emisi dlm bentuk saham atau penambahan modal oleh pemilik dlm bentuk kas

Pengeluaran surat tanda bukti utang serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan penerimaan kas

Berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dng adanya penerimaan kas

Adanya penerimaan kas, karena sewa, bunga atau deviden

Page 33: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

33

Pengeluaran kas dpt disebabkan oleh

transaksi-transaksi sbb:

Pengembalian obligasi atau saham dan aktiva tetap

lainnya

Penarikan kembali saham yang beredar dan

pengembalian kas perusahaan

Pembayaran angsuran atau pelunasan hutang

Pembelian barang dagangan secara tunai

Pengeluaran kas untuk membayar deviden, pajak,

denda dll

Page 34: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

34

Transaksi yang tdk mempengaruhi uang

kas perusahaan:

Adanya pengakuan atau pembebanan

deprisiasi

Adanya pengakuan kerugian piutang

Adanya penghapusan atau pengurangan

nilai buku dari aktiva yang dimiliki

Adanya pembayaran deviden dlm bentuk

saham

Page 35: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

35

F. Break even point

BEP adalah suatu alat analisis yang

digunakan untuk mengetahui hubungan

Antar beberapa variabel di dlm kegiatan

Perusahaan, seperti luas produksi atau

tingkat produksi, biaya yang

dikeluarkan, serta pendapatan yang

diterima perusahaan dari kegiatannya.

Page 36: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

36

Persamaan regresi linier

Y = a +b X

Keterangan:

Y= Jumlah biaya semi variabel

a = Jumlah biaya tetap

b = Biaya variebel per unit

X = Luas produksi (tkt produksi)

Page 37: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

37

BEP Formula

TR = TC atau Q.P = a + b.X

Keterangan:

Q = tkt produksi

P = Harga jual per unit

a = biaya tetap

b = biaya variabel

Page 38: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

38

BEP Formula

X= a/P-b

X.P=a/(1-b)/P

Soal:

Page 39: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

LATIHAN SOAL25 Maret 2008

Page 40: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Laporan Rugi Laba PT Sumber Jaya

untuk satu tahun yang berakhir 31 Desember 2007

Hasil penjualan Rp 3.600.000,00

Beban produk yang terjual 2.700.000,00

Laba kotor 900.000,00

Beban pemasaran dan

administrasi

252.000,00

Laba operasi/laba sebelum

bunga dan pajak

648.000,00

Beban bunga 120.000,00

Laba sebelum pajak 528.000,00

Pajak, 30% 158.400,00

Laba setelah pajak 369.600,00

Page 41: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Neraca PT Sumber Jaya

per 31 Desember 2007

Aktiva Rp Pasiva Rp

AKTIVA LANCAR: HUTANG:

Kas 360.000 Hutang lancar 540.000

Piutang dagang 468.000 Hutang Jangka Panjang 1.638.000

Persediaan 756.000 2.178.000

1.584.000 MODAL SENDIRI:

AKTIVA TETAP (net) 2.416.000 Saham biasa 1.300.000

Laba yang ditahan 522.000

1.822.000

4.000.000 4.000.000

Page 42: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Bagaimana:

Likuiditas; Solvabilitas; Aktivitas dan

Profitabilitas PT Sumber Jaya ?

Page 43: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Selama 2007, perusahaan baru beroperasi pada

80% dari kapasitas yang tersedia.

Tahun 2008 diharapkan penjualan naik 15%

dari tahun sebelumnya dan diharapkan Net

Profit Margin sebesar 8%.

Kebijakan pembayaran dividen 60% dari laba

setelah pajak

Page 44: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Asumsi:

saldo kas minimal Rp 450.000.000,00;

Periode pengumpulan piutang dagang

Perputaran persediaan tidak berubah

Besarnya depresiasi Rp 90.000.000,00

Saham biasa tidak berubah

jika perusahaan memerlukan tambahan

dana dari luar akan dipenuhi oleh Hutang

Jangka Panjang.

Page 45: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Apakah perusahaan memerlukan tambahan

dana dari luar?

Susunlah Neraca proforma per 31

Desember 2008

Page 46: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Tentukan rekening-rekening dalam Neraca

yang akan berubah jika penjualan berubah?

Apakah Aktiva Tetap akan naik jika penjualan

tahun 2008 naik 15% dari tahun 2007.

Page 47: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Persentase Aktiva Lancar dari Hasil Penjualan

sebesar 44%

Persentase Hutang Lancar dari Hasil Penjualan

sebesar 15%

Kenaikan Hasil penjualan Rp 540.000,00

Kenaikan Aktiva lancar Rp 237.600,00

Kenaikan Hutang lancar Rp 81.000,00 –

Kebutuhan dana Rp 156.600,00

Page 48: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Laba setelah pajak Rp 331.200,00

Pembayaran dividen Rp 198.720,00 –

Laba yang ditahan Rp 132.480,00

Tambahan Dana =

Kebutuhan dana – dana dari Laba Ditahan = Rp.156.600-Rp.132.480 =

Tambahan dana Rp 24.120,00

Page 49: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Proyeksi Laba Rugi 2008

Tahun 2008 :

Penjualan Rp. 4.140.000,-

Net Profit Margin 8%,

Laba Bersih Setelah Pajak Rp. 331.200,-

Dividen Rp. 198.720,

Laba Ditahan Rp. 132.480,-

Page 50: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Proyeksi Neraca 2008

Aktiva Rp Pasiva Rp

AKTIVA LANCAR: HUTANG:

Kas 450.000 Hutang lancar 621.000

Piutang dagang 538.200 Hutang Jangka

Panjang

1.662.120

Persediaan 869.400 2.283.120

1.857.600 MODAL SENDIRI:

AKTIVA TETAP (net) 2.326.000 Saham biasa 1.300.000

Tambahan Aktiva Tetap 54.000 Laba yang ditahan 654.480

1.954.480

4.237.600 4.237.600

Page 51: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Perputaran persediaan barang dagangan

perusahaan DJUMAD 6 kali per tahun,

periode pengumpulan piutang dagang rata-

rata 45 hari dan rata-rata pembayaran

hutang dagang 30 hari. Investasi tahunan

untuk mendukung siklus operasi perusahaan

sebesar Rp 82.500.000,00. Diasumsikan 1

tahun = 365 hari.

Page 52: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Hitunglah siklus konversi kas perusahaan, pengeluaran kas harian dan jumlah dana yang dibutuhkan untuk mendukung siklus konversi kas.

Hitunglah siklus konversi kas perusahaan dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung siklus konversi kas jika periode pengumpulan piutang dagang diperpendek 10 hari.

Page 53: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

P14-11

Perusahaan sedang mempertimbangkan

untuk menurunkan periode kredit dari 40

hari menjadi 30 hari, diharapkan dengan

adanya perubahan ini, periode rata-rata

pengumpulan piutang juga turun dari 45

hari menjadi 36 hari. Bad-debt expenses

diharapkan juga turun dari 1,5% menjadi

1% dari penjualan.

Page 54: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Selama ini volume penjualan perusahaan sebesar 12.000 unit dan dengan adanya penurunan periode kredit, diharapkan volume penjualan akan turun menjadi 10.000 unit. Harga jual $ 56 per unit dan biaya variabel $ 45 per unit. Required return on equal-risk investment =25%.

Apakah penurunan periode kredit dapat dilaksanakan?

Page 55: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Jawaban:

Volume penjualan 12.000 unit 10.000 unit

Hasil penjualan $ 672,000 $ 560,000

Jumlah biaya variabel 540,000 450,000

Contribution Margin $ 132,000 110,000

Beban piutang tak tertagih $ 10,080 $ 5,600

Perputaran Piutang 8,11 x 10,14 x

Investasi dalam Piutang $ 66,584.46 $ 44,378.70

Page 56: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Penurunan:

- Biaya dana $ 5,551.44

- Beban piutang tak tertagih $ 4,480

$ 10,031.44

Penurunan Contribution Margin $ 22,000

Page 57: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

P14-10

Perusahaan sedang mempertimbangkan

untuk pemberian cash discount sebesar 2%

kepada konsumen yang membayar dalam

jangka waktu 15 hari. Dengan pemberian

cash discount diharapkan periode rata-rata

pengumpulan piutang turun dari 60 hari

menjadi 30 hari.

Page 58: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Selama ini volume penjualan perusahaan sebesar

40.000 unit dan dengan adanya pemberian cash

discount , diharapkan volume penjualan akan naik

menjadi 42.000 unit. Harga jual $ 45 per unit dan

biaya variabel $ 36 per unit.

Perusahaan memperkirakan hanya 70% konsumen

yang akan menggunakan kesempatan cash discount .

Required return on equal-risk investment =25%.

Apakah pemberian cash discount dapat dilaksanakan?

Page 59: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Jawaban:

Volume penjualan 40.000 unit 42.000 unit

Hasil penjualan $ 1,800,000 $ 1,890,000

Biaya variabel 1,440,000 1,512,000

Contribution Margin 360,000 378,000

Perputaran Piutang Dagang 6,08 x 12,17 x

Investasi dalam Piutang

Dagang

$ 236,842.1 $ 124,239.9

Biaya dana $ 59,210.53 $ 31,059.98

Cash-discount 0 $ 26,460

Page 60: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Penurunan biaya dana $ 28,150.55

Kenaikan Contribution Margin $ 18,000 +

$ 46,150.55

Pemberian cash discount $ 26,460

Page 61: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Pemasok Persyaratan kredit

X 1/10 net 55

Y 2/10 net 30

Z 2/20 net 60

Page 62: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

ANGGARAN DAN

MANAJEMEN

Page 63: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Proses Manajemen : Suatu kumpulan kegiatan yg saling berkaitan yang dilakukan oleh manajemen suatu organisasi untuk menjalankan fungsi-fungsi manajemen.

Fungsi-fungsi Manajemen :

Planning

Organizing

Staffing

Leading

Controlling

Page 64: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

PLANNING

Terdiri dari Strategic Planning dan Tactical Planning

Proses Perencanaan :

Mengadakan Evaluasi

Menetapkan Tujuan Umum Perusahaan (Objective)

Menetapkan Sasaran-sasaran Perusahaan (Goals)

Menetapkan Strategi

Menetapkan Financial Plan atau Profit Plan

Page 65: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

CONTROLLING

Berisi :

Pelaporan Kinerja

Tindak Lanjut

Laporan Anggaran

Substantive Plan (berisi Tujuan, Sasaran, Strategi, Rencana Tindakan)

Financial Plan (berisi Strategic Plan, Tactical Plan), Anggaran Operasional dan Anggaran Keuangan

Page 66: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Tujuan Perusahaan

(Luas dan Jangka Panjang)

Sasaran Perusahaan

Rencana Laba

Kuantitatif & Terstruktur

Rencana Laba

Strategis

(Jangka Panjang)

Rencana Laba Taktis

(Jangka Pendek)

Page 67: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Contoh Perusahaan Komputer

(Anggaran untuk 3 tahun y.a.d) :

Tujuan Perusahaan :

Meningkatkan pangsa pasar, memperluas produksi dan penjualan komputer.

Memberikan pelayanan lebih baik kepada konsumen.

Menawarkan produk baru.

Memperbaiki kualitas Manajemen

Memberikan kenyamanan bekerja pada karyawan

Menjadi Perusahaan yang peduli terhadap lingkungan masyarakat

Page 68: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Sasaran Perusahaan

(untuk tahun 2015, 2016, dan 2017) :

Pertumbuhan pendapatan jasa (service

revenue) sebesar 8% per tahun.

Tingkat Pengembalian terhadap Modal

Pemilik (ROE) sebesar 20%.

Produksi Komputer, rugi di tahun 2013 &

2014, tetapi untung di tahun 2015.

Page 69: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Strategi (untuk mencapai sasaran) :

Memperbaiki fasilitas untuk meningkatkan efisiensi dan memperbaiki kondisi kerja karyawan.

Meningkatkan kualitas pemasaran. Memperbaiki kualitas iklan, melakukan hubungan langsung dengan calon pelanggan potensial.

Memberikan training tambahan bagi tenaga jasa.

Membuat program khusus untuk peluncuran produk komputer baru.

Page 70: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

LATIHAN SOAL-SOAL

DIFFERENTIAL

ACCOUNTING

Page 71: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Soal 1

Sebuah perusahaan saat ini memiliki kapasitas produksi 200.000 unit per tahun. Untuk tahun 2009 direncanakan akan dibuat dan diproduksi sebanyak 150.000 unit dengan harga jual Rp. 1.250,- per unit. Data proyeksi biaya yang diperoleh adalah sbb :

a) Jika perusahaan menerima pesanan khusus sebanyak 30.000 unit dengan harga jual Rp. 750,-, apakah pesanan tersebut diterima?

Per unit (Rp) Total (Rp)

BiayaVariabel :

Biaya Produksi 400,- 60.000.000,-

Biaya Komersial 120,- 18.000.000,-

Biaya Tetap :

Biaya Produksi 300,- 45.000.000,-

Biaya Komersial 150,- 22.500.000,-

Total Biaya 970,- 145.500.000,-

Page 72: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Jawab :Menolak Menerima

Hasil Penjualan Rp. 187.500.000,- Rp. 210.000.000,-

Total Biaya Variabel 78.000.000,- 93.600.000,-

Margin Kontribusi 109.500.000,- 116.400.000,-

Total Biaya Tetap 67.500.000,- 67.500.000,-

Laba Operasi 42.000.000,- 48.900.000,-

Atau dengan Cara Cepat :

Differential Revenue Rp. 22.500.000,-

Differential Cost 15.600.000,-

Differential Income 6.900.000,-

Jadi Keputusan : Diterima

Page 73: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

b) Jika ada sebuah perusahaan (konsumen) memesan sebanyak 50.000 unit tetapi menginginkan adanya perubahan spesifikasi dari produk yang reguler. Bila pesanan tersebut diterima, perusahaan tersebut harus menambah biaya bahan baku sebesar Rp. 50,-per unit, tetapi tidak memerlukan beban pemasaran sehingga beban komersial hanya menjadi Rp. 100,- per unit.

Dengan harga jual sebesar Rp. 775,- apakah tawaran tersebut diterima?

Page 74: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Jawab :Menolak Menerima

Hasil Penjualan Rp. 187.500.000,- Rp. 226.250.000,-

Total Biaya Variabel 78.000.000,- 105.500.000,-

Margin Kontribusi 109.500.000,- 120.750.000,-

Total Biaya Tetap 67.500.000,- 67.500.000,-

Laba Operasi 42.000.000,- 53.250.000,-

Atau dengan Cara Cepat :

Differential Revenue Rp. 38.750.000,-

Differential Cost 27.500.000,-

Differential Income 11.250.000,-

Jadi Pesanan Tersebut : Diterima

Page 75: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

c) Jika perusahaan mendapat tawaran

pesanan khusus sebanyak 60.000 unit

dengan harga jual dan biaya variabel

seperti soal poin b diatas, kemudian

perusahaan mempertimbangkannya

melalui pengurangan produk reguler,

apakah pesanan khusus tersebut diterima?

Page 76: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Jawab :

Menolak Menerima

Hasil Penjualan Rp. 187.500.000,- Rp. 221.500.000,-

Total Biaya Variabel 78.000.000,- 105.800.000,-

Margin Kontribusi 109.500.000,- 115.700.000,-

Total Biaya Tetap 67.500.000,- 67.500.000,-

Laba Operasi 42.000.000,- 48.200.000,-

Atau dengan Cara Cepat :

Differential Revenue Rp. 46.500.000,-

Differential Cost :

Diff. Cost dari pesanan khusus (33.000.000)

Opportunity Cost karena CM yg Hilang (7.300.000)

Differential Income Rp. 6.200.000,-

Jadi Diterima.

Page 77: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Secara teoretis, jika ada pesanan khusus yang kemudian dihitung secara total dengan produk reguler, ternyata jumlahnya melebihi kapasitas produksinya, maka ada 2 kemungkinan dalam proses pengambilan keputusannya :

Kapasitas Produksi ditambah, sehingga memerlukan tambahan aktiva tetap, yang berakibat pada penambahan biaya tetap-nya.

Tetap pada kapasitas semula, berarti, jika pesanan khusus diterima, ada pengurangan produksi untuk produk reguler. Sebagai konsekuensinya harus diperhitungkan adanya Opportunity Cost karena adanya Contribution Margin yang hilang.

Page 78: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

KLASIFIKASI BIAYA

Page 79: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Klasifikasi Biaya dapat dilakukan

dengan berbagai cara tergantung

pada tujuan yang ingin dicapai

(different cost for different purposes).

Page 80: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Berdasarkan Obyek Pengeluarannya.

Contoh :

Biaya Bahan Bakar

Biaya Depresiasi Mesin

Biaya Asuransi

Page 81: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Berdasarkan Fungsi Pokok dalam

Perusahaan.

Terbagi menjadi :

◦ Biaya Produksi

◦ Biaya Pemasaran

◦ Biaya Administrasi & Umum

Page 82: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Berdasarkan Hubungannya dengan

sesuatu yg dibiayai.

Terbagi menjadi : Biaya Langsung (Direct Cost)

BiayaTdk Langsung (Indirect Cost)

Page 83: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Berdasarkan Perilakunya dlm

hubungannya dengan Perubahan

Volume Kegiatan.

Terbagi menjadi :

BiayaVariabel

BiayaTetap

Biaya Semivariabel

Page 84: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

Berdasarkan Jangka Waktu

Manfaatnya.

Terbagi menjadi :

Pengeluaran Modal (Capital

Expenditure)

Pengeluaran Pendapatan (Revenue

Expenditure)

Page 85: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

BIAYA UTAMA DAN BIAYA

KONVERSI

Yang termasuk ke dalam Biaya

Utama (Prime Cost) adalah Biaya

Bahan Baku dan BiayaTenaga Kerja

Langsung.

Yang termasuk ke dalam Biaya

Konversi (Conversion Cost) adalah

BiayaTenaga Kerja Langsung dan

Biaya Overhead Pabrik.

Page 86: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO

METODE PENENTUAN HARGA

POKOK PRODUKSI

•Full Costing

Harga Pokok Produksi :

Biaya Bahan Baku xxx

Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx

BOP Variable xxx

BOP Tetap xxx

Harga Pokok Produksi xxx

Harga Pokok Produk :

Harga Pokok Produksi xxx

Biaya Non-Produksi :

Biaya Pemasaran xxx

Biaya Adm & Umum xxx

xxx

Harga Pokok Produk xxx