peningkatan keterampilan berbicara pada pembelajaran teks
TRANSCRIPT
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA
PEMBELAJARAN TEKS PIDATO DENGAN METODE REALITY SHOW
SISWAKELAS IX SMP MUHAMMADIYAH 12 MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh :
Vinta Sri Rahayu
105331106716
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SATRA INDONESIA
TerakdeditasiInstitusi
TerakreditasiInstitusi
Jalan Sultan Alauddin No. 259Makassar Telp : 0411-860837/860132 (Fax) Email : [email protected] Web : www.fkip.unismuh.ac.id
SURAT PERJANJIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Vinta Sri Rahayu
NIM : 105331106716
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai skripsi ini selesai, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh
siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi ini saya akan selalu melakukan
konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh
pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1,2, dan 3
saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, September 2020
Yang Membuat Pernyataan
Vinta Sri Rahayu
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SATRA INDONESIA
TerakdeditasiInstitusi
TerakreditasiInstitusi
Jalan Sultan Alauddin No. 259Makassar Telp : 0411-860837/860132 (Fax) Email : [email protected] Web : www.fkip.unismuh.ac.id
SURAT PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawahini :
Nama : Vinta Sri Rahayu
NIM : 105331106716
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
JudulSkripsi : Peningkatan Keterampilan Berbicara Pada Pembelajaran
Teks Pidato Dengan Metode Reality Show Pada Siswa
IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapa pun. Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, September 2020
Yang Membuat Pernyataan
Vinta Sri Rahayu
v
MOTTO
“Waktu bagaikan pedang, jika kamu tidak memanfaatkannya dengan baik, maka
ia akan memanfaatkanmu”. HR. Muslim
Persembahan
“ ku persembahkan kepada orang
yang paling berharga dalm hidup
saya,Ayahanda H. Zaenal dan Ibunda Hj.
Nursiah selaku kedua orang tua saya, terima
kasih atas semua kebahagiaan,dan cinta yang
telah kalian berikan kepada saya”.
ABSTRAK
Vinta Sri Rahayu 2020, Peningkatan keterampilan berbicara pada pembelajaran
teks pidato dengan metode reality show pada siswa kelas IX SMP
Muhammadiyah 12 Makassar. Skripsi Jurusan Pendididkan Bahasa dan Sastra
Indonesia , Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan , Universitas Muhammadiyah
Makassar Pembimbing I Muhammad Akhir. dan pembimbing 2 Desi Ayu
Andhira.
Masalah utama dalam penenlitian ini adalah bagaimana peningkatan keterampilan
berbicara melalui penerapan metode reality show siswa kelas IX SMP
Muhammadiyah 12 Makassar . Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan berbicara siswa SMP Muhammadiyah 12 Makassar .
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( Class Action Reaserch)
yang dilakukan dalam tahapan siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IX
SMP Muhammadiyah 12 Makassar yang berjumlah 17 0rang. Objek penelitian ini
adalah keterampilan berbicara dengan menggunakan metode reality show.
Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes hasil belajar . Data
hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif . Indikator
keberhasilan penelitin ini adalah jika minimal 85% siswa telah mencapai KKM
yaitu 75 dan nilai rata-rata kelas telah mencapai KMM.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar peserta didik kelas IX
SMP Muhammadiyah 12 Makassar dengan menggunakan metode reality show
yaitu menjadi lebih aktif dan bersemangat. Pada siklus I aktivitas belajar siswa
dengan kriteria gagal, dengan hasil yang dicapai sebesar 69,7 dari 17 siswa,
sedangkan siklus II aktivitas belajar siswa dengan kriteria sangat “sangat baik”,
dengan hasil yang di capai sebesaar 79 dari 17 siswa.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan hasil belajar siswa kelas
IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar melalui penerapan metode reality show
meningkat.
Kata kunci: keterampilan berbicara, teks pidato, metode reality show
Kata Pengantar
Assalumualaikum Warahmatullahi Wabarkatuh
Puji syukur kepada ALLAH SWT atas berkat dan limpahan rahmatnya
sehingga Skripsi dengan judul “(Peningkatan Keterampilan berbicara Pada
Pembelajaran Teks Pidato Dengan Metode Reality Show)” dapat terselesaikan
dengan salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
pada jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar (
Unismuh).
Skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca,
khususnya mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia dalam penelitian (Peningkatan
Keterampilan berbicara Pada Pembelajaran Teks Pidato Dengan Metode Reality
Show).
Ucapan terima kasih yang tak terhingga untuk kedua orang tua Ayahanda
H. Zaenal dan Ibunda Hj. Nursiah yang telah menjadi orang tua terhebat, yang
selalu memberikan motivasi ,kasih sayang, semangat serta doa yang tidak henti-
hentinya mengalir demi kelancaran dan kesuksesan peniliti dalam menyelesaikan
skripsi ini. Kemudian terima kasih banyak untuk kakak tercinta Fadly Setiawan
dan Dewi Vinandita yang telah memberikan dukungan serta perhatian kepada
peneliti.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Muhammad
Akhir, M.Pd. selaku pembimbing utama dan Ibu Desy Ayu Andhira, S.Pd.,M.Pd
selaku pembimbing atas bimbingan yang telah diberikan selama proses
penyelesaian tugas akhir ini .
Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaikan rasa terimah kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse., M.Ag. Bapak Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar (Unismuh) yang telah memberikan kesempatan
kepada saya mengikuti pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar
(Unismuh)
2. Ibu Dr. Munirah, M.Pd. Ketua Prodi studi pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) atas
kesempatan yang diberikan kepada saya menjadi mahasiswa jurusan Bahasa
dan Sastra Indonesia.
3. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai dalam lingkungan Fakultas
Keguruan dan Pendidikan Univesitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh)
yang telah membekali saya searangkaian ilmu yang sangat bermanfaat untuk
menyelesaikan Skripsi ini.
4. Khusus buat teman kelas B dan teman seperjuangan angkatan 2016 yang
tidak dapat di sebutkan satu persatu sebagai sumber yang digunakan sebagai
pedoman dalam menyusun skripsi ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis seantiasa mengharapkan
kritikan dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun karena penulis
yakin untuk melengkapai kekurangan dari skripsi ini hingga tahap akhir harus
adanya kritikan dan saran .yang bisa membangun bagi para pembaca khususnya
penulis pribadi.Amiin.
Makassar , September 2020
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ...................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................ v
ABSTRAK ............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ........................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ................. 6
A. Kajian Pustaka ............................................................................. 6
1. Penelitian yang Relevan ........................................................ 6
2. Pengertian Bahasa ................................................................. 8
3. Pengertian Berbicara ............................................................. 10
4. Tujuan Berbicara ................................................................... 11
5. Faktor-fakor Penunjang Kegiatan Berbicara ......................... 11
6. Bentuk-bentuk Teks Berbicara .............................................. 14
7. Teks Pidato ............................................................................ 16
8. Reality Show ......................................................................... 19
B. Kerangka Pikir ............................................................................ 20
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 24
A. Jenis Penelitian ...................................................................... 24
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ................................................ 25
C. Prosedur Penelitian................................................................ 26
D. Instrument Penelitian ............................................................ 29
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 31
F. Teknik Analisis Data ............................................................. 32
G. Indikator Keberhasilan .......................................................... 33
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN............................................... 35
A. Hasil Penelitian ..................................................................... 35
B. Pembahasan ........................................................................... 50
BAB V PENUTUP ................................................................................. 52
A. Kesimpulan ........................................................................... 52
B. Saran ...................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 54
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa ialah faktor yang mendasar yang diberikan anugerah dari Pencipta
yang memungkinkan setiap manusia dapat hidup bersama-sama, dapat
membantu memecahkan suatu masalah, kemudian dapat memposisikan
diri sebagai makhluk sosial yang berbudaya. Bahasa dapat diartikan
sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati.
Namun, lebih dalam bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk
berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan ide, gagasan, konsep,
atau perasaan. Dalam sebuah sistem bahasa dibentuk dalam beberapa
komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa
berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa dapat
melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep.
Pada anak usia dini secara alamiah aspek keterampilan berbahasa
dipelajari dan diperoleh untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai
alat sosialisasi, bahasa merupakan suatu cara merespons orang lain.
Tarigan (1990:2) menjelaskan bahwa bahasa merupakan suatu
keterampilan (language arts, language skill) yang mencakup empat aspek
yakni; keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan menyimak
(listening skill), keterampilan membaca (reading skill), dan keterampilan
menulis (writing skill). Keempat aspek keterampilan ini saling berkaitan
erat satu sama lainnya dengan cara yang beragam dan sekaligus
1
merupakan proses berpikir yang sangat mendasar bagi manusia.
Menyimak dan membaca merupakan aspek reseptif, sementara berbicara
dan menulis merupakan aspek produktif. Dalam aktivitas berbicara, si
pengirim pesan mengirimkan pesan dengan menggunakan bahasa lisan.
Sementara dalam menyimak, si penerima pesan berupa memberi makna
terhadap bahasa lisan yang disampaikan si penyampainya. Dalam kegiatan
menulis, si pengirim pesan mengirimkan pesan dengan menggunakan
bahasa tulis. Di pihak lain,dalam membaca si penerima pesan berupa
memberi makna terhadap bahasa tulis yang disampaikan penulisnya.
Dalam mengirimkan pesan, antara lain si pengirim harus memiliki
keterampilan dalam melakukan proses encoding. Sebaliknya dalam
menerima pesan si penerima harus memiliki keterampilan dalam
melakukan proses decoding. Keterampilan berbahasa bermanfaat dalam
melakukan interaksi komunikasi dalam masyarakat. Banyak profesi dalam
kehidupan bermasyarakat yang keberhasilannya, antara lain bergantung
pada tingkat keterampilan berbahasa yang dimilikinya, misalnya profesi
sebagai manajer, jaksa, pengacara, guru, penyiar, dai, wartawan, dan lain-
lain.
Dalam kemampuan berbicara tentunya dapat ditingkatkan dengan
cara tertentu, sebagai seorang pendidik perlu mengetahui cara
meningkatkan kemampuan berbicara seorang peserta didik dalam proses
belajar mengajar , agar dapat meningkatkan keefektifan siswa dalam
berbicara.
Keterampilan berbicara merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan secara lisan kepada orang lain.
Sejatinya berbicara itu, bisa dikatakan gampang-gampang mudah.
Prinsipnya asal kita menguasai apa yang akan kita bicarakan, syarat mudah
berbicara lainnya perbanyaklah aktivitas menyimak dan membaca.
Keterampilan berbicara siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar
belum maksimal dikarenakan pada saat berada di dalam kelas siswa belum
menggunakan bahasa yang baik. Penelitian ini diarahkan pada penggunaan
metode Reality Show untuk mengetahui peningkatan keterampilan
berbicara siswa. Melalui metode Reality Show dapat meningkatkan
pemahaman siswa dalam berbicara serta semangat kebersamaan dan saling
membantu dalam menguasai materi bahasa Indonesia yang bermuara pada
pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan sehingga siswa dapat
meningkatkan pemahaman yang optimal terhadap pelajaran bahasa
Indonesia. Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis termotivasi
melakukan penelitian dengan judul “ Peningkatan Keterampilan Berbicara
pada pembelajaran teks pidato dengan metode reality show pada siswa
kelas IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar”.
Berdasarkan latar belakang di atas yang berkaitan dengan kegiatan
berbicara menggunakan teks pidato baik ditinjau dari segi kesulitan-
kesulitan yang dihadapi siswa maka diperlukan suatu metode yang inovatif
guna meningkatkan keterampilan siswa. Selain itu, pengguna metode yang
bervariasi diharapkan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi
siswa ketika membaca teks pidato. Adapun alternatif pemecahan masalah
yang dipilih untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas
IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar ini adalah dengan menerapkan
metode reality show, dipilihnya metode ini karena dipandang mampu
mengajak siswa untuk berbicara, melalui metode ini siswa termotivasi
untuk berbicara di depan umum. karena metode ini mewajibkan siswa
berbicara dengan tingkat kepercayaan dirinya sehingga dapat memberi
kesempatan kepada siswa untuk berlatih berbicara. Dari semua yang telah
terurai, maka peneliti membuat judul penelitian tindakan sebagai berikut:
“Peningkatan Keterampilan Berbicara Pada Pembelajaran Teks Pidato
Dengan Menggunakan Metode Reality Show Pada Siswa Kelas IX SMP
Muhammadiyah 12 Makassar”.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
Bagaimana peningkatan kemampuan berbicara pada pembelajaran
teks pidato dengan menggunakan metode reality show siswa kelas IX
SMP Muhammadiyah 12 Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini
yaitu:
Penelitian ini dideskripsikan untuk meningkatkan keterampilan
berbicara pada pembelajaran teks pidato dengan menggunakan metode
reality show pada siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana memperkuat
teori pengajaran berbicara teks pidato dalam penerapan metode reality
show kelas IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan tentang pelaksanaan pembelajaran
dalam mengetahui penerapan metode Reality Show terhadap
keterampilan belajar siswa.
b. Bagi Sekolah
Meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah yang
bersangkutan terkait dengan keterampilan berbahasa khususnya
dalam keterampilan berbicara siswa dalam kelompok dengan
menggunakan metode reality show.
c. Bagi Guru
Memberi wawasan kepada guru bahwa metode reality show
merupakan salah satu metode untuk meningkatkan keterampilan
berbicara siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
d. Bagi siswa
Dapat menambah pengetahuan dan melatih siswa untuk
berbicara di depan umum dengan menggunakan metode reality
show.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Penelitian Relevan
Kajian pustaka yang diuraikan dalam penelitian ini pada
dasarnya dapat dijadikan acuan untuk mendukung dan memperjelas
penelitian ini. Sehubungan dengan masalah yang akan kita teliti,
perlu ada penelitian yang sudah ada dan dianggap relevan dengan
penelitian ini.
Penelitian yang berhubungan dengan teks pidato pernah
dilakukan oleh Suryaningsi Hafid tahun 2015 dengan skripsinya
yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas XI SMA
Negeri 5 Makassar”.Penelitian yang dilakukan oleh Suryaningsi
Hafid menjelaskan bahwa pembelajaran semakin memperhatikan
ketika guru mengevaluasi hasil belajar berbicara. Hasil
keterampilan berbicara siswa pada tiap semester, termasuk
semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan hanya
sekitar 35% dari 32 siswa yang sudah memiliki keberanian untuk
berbicara di depan kelas. Hasil ini masih jauh dari standar
ketuntasan belajar minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah, yaitu
75%.Seharusnya yang terjadi adalah 80% dari jumlah siswa yang
7
mampu mencapai KKM yang telah ditentukan. Padahal sekolah
tempat penelitian ini terkenal mempunyai siswa-siswi yang cukup
berprestasi dan mampu bersaing dengan sekolah lain.
Peneliti kedua yang berhubungan dengan teks pidato pernah
dilakukan oleh Dirwan tahun 2011 dengan judul skripsinya
“peningkatan kemampuan berbicara dengan metode time token
melalui media kartu siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tellu
Siattingnge kabupaten Bone”. Pembelajaran ini sebagai sarana
untuk melatih keterampilan berbicara di depan umum dalam situasi
formal, dan menciptakan kebersamaan diantara siswa dengan
bekerja sama dalam kelompok, penelitian tindakan kelas yang
peneliti lakukan ini mampu menunjukkan peningkatan nilai rata-
rata yang diperoleh siswa dari nilai 44,6% (siklus I) menjadi 71,2%
(siklus II) dengan persentase peningkatan 26,6% oleh karena itu,
penelitian ini dianggap berhasil dan tidak diulang pada siklus
berikutnya.
Peneliti ketiga yang berhubungan dengan teks pidato pernah
dilakukan oleh Hasnawati tahun 2012 dengan judul skripsinya
“peningkatan keterampilan berbicara menggunakan metode
pembelajaran artikulasi siswa kelas IX SMP Negeri Mare
Kabupaten Bone”. Penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan
ini mampu menunjukkan peningkatan rata-rata yang diperoleh
siswa, dari nilai 67,03% (siklus I) menjadi 84,31% (siklus II)
dengan persentase peningkatan 17,28%. Oleh karena itu, penelitian
ini dianggap berhasil dan tidak diulang pada siklus berikut.
1. Pengertian Bahasa
Bahasa ialah salah satu faktor mendasar yang
membedakan manusia dengan hewan. Bahasa sebagai anugerah
Sang Pencipta meningkatkan manusia dapat hidup bersama,
membantu memecahkan masalah, memposisikan diri sebagai
alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas dalam hati.
Namun, lebih dalam bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau
alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan
ide, gagasan, konsep, atau perasaan. Dalam sebuah sistem
bahasa di bentuk dalam beberapa komponen yang berpola secara
tetap dan dapat di kaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-
lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu
yang disebut makna atau konsep. Bahasa merupakan aspek yang
begitu penting dalam kehidupan bermasyarakat. Mengutip
pengertian bahasa menurut pendapat Keraf yang menyatakan
ada dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan
bahwa bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang
menggunakan:
simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer
(Suyanto, 2011: 15). Tarigan memberikan dua definisi
bahasa.Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis,
barangkali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah
seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol
arbitrer (Suyanto, 2011: 15). Dalam Wikipedia, dijelaskan
bahwa bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang
digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau
berhubungan, baik lewat tulisan, maupun lisan, dengan tujuan
menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan
bicaranya atau orang lain.
Bahasa adalah keterampilan khusus yang kompleks,
berkembang dalam diri anak-anak secara spontan, tanpa usaha
sadar atau instruksi formal, dipakai tanpa memahami logika
yang mendasarinya, secara kualitatif sama dalam diri setiap
orang, dan berbeda dari kecakapan-kecakapan lain yang sifatnya
lebih umum dalam memproses informasi atau berperilaku secara
cerdas (Brown, 2008: 6). Bahasa menurut kamus besar bahasa
Indonesia (Hasan Alwi, 2002:88) bahasa berarti sistem lambang
bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau
anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan
mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik,
tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik. Berdasarkan
beberapa pengertian bahasa yang dikemukakan oleh para ahli di
atas, penulis bisa mengambil kesimpulan bahwa bahasa adalah
rangkaian sistem bunyi atau simbol yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia, yang memiliki makna dan secara konvensional
digunakan oleh sekelompok manusia (penutur) untuk
berkomunikasi (melahirkan pikiran dan perasaan) kepada orang
lain.
2 .Pengertian Berbicara
Keterampilan berbicara merupakan sebuah bentuk
penyampaian informasi dengan menggunakan kata-kata atau
kalimat. Dengan kata lain, berbicara berarti menggunakan bahasa
yang bermacam-macam tergantung dari para penuturnya. Berbicara
suatu keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai dengan baik.
Keterampilan ini merupakan suatu indikator terpenting bagi siswa
terutama dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dengan
penguasaan bahasa yang baik, siswa dapat mengkomunikasikan
ide-ide mereka, baik di sekolahnya maupun dengan masyarakat
sekitarnya, dan juga menjaga hubungan baik dengan orang lain.
Tarigan pada tahun (2008). Berbicara ialah suatu
keterampilan berbahasa yang berkembang dalam kehidupan anak,
dan hanya didahului dengan keterampilan menyimak.
Adapun menurut Haryadi dan Zamzani (2000:72) Berbicara
adalah suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga
maksud tersebut dapat dipahami orang lain.
Berdasarkan berbagai teori di atas bahwa keterampilan
berbicara merupakan alat komunikasi antara orang lain dan
menyampaikan ide, gagasan dengan menggunakan bahasa yang baik
dan benar.
3.Tujuan Berbicara
Tujuan utama dari bicara adalah untuk berkomunikasi dan
menyampaikan informasi secara efektif. Pembicara harus memahami
apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan. Berbicara
merupakan untuk menghibur dan ingin mendapatkan responsi atau
reaksi itu. Tujuan atau harapan pembicaraan sangat tergantung dari
keadaan dan keinginan pembicara, secara umum tujuan pembicaraan
yaitu:
1). Mendorong atau menstimulasi.
2). Menggerakkan.
3). Menginformasikan, dan menghibur.
4.Faktor-faktor penunjang kegiatan berbicara
Berbicara atau kegiatan komunikasi lisan merupakan kegiatan
individu dalam usaha menyampaikan pesan secara lisan pada
sekelompok orang, yang disebut audience atau majelis. Supaya tujuan
pembicaraan atau pesan dapat sampai kepada audience dengan baik,
perlu diperhatikan beberapa faktor yang dapat menunjang keefektifan
berbicara.
Menurut Akhmadi, Berbicara ialah keterampilan yang di dalamnya
menciptakan arus sistem bunyi dan artikulasi yang dapat memiliki
kegunaan dalam menyampaikan keinginan, dan perasaan.
Faktor penunjang pada kegiatan berbicara sebagai berikut. Faktor
kebahasaan meliputi :
a. Ketetapan ucapan
Seorang pembaca harus membiasakan diri mengucapkan
bunyi-bunyi bahasa secara tepat. Pengucapan bunyi-bunyi
bahasa yang kurang tepat dapat mengahlikan perhatian
pendengar.
b. Penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi
Kesesuaian tekanan, nada, sendi, dan durasi merupakan
daya tarik tersendiri dalam berbicara, bahkan kadang-kadang
merupakan faktor penentu, walaupun masalah yang
dibicarakan kurang menarik.
c. Pilihan kata
Pilihan kata hendaknya tepat, jelas dan bervariasi dalam
setiap pembicaraannya, dan menyusaikan pilihan katanya
dengan pokok pembicaraan dan pendegarnya.
d. Ketepatan sasaran pembicara
Hal ini menyangkut pemakaian kalimat, pembicara yang
menggunakan kalimat efektif akan memudahkan pendengar
menangkap pembicaraanya.
Adapun faktor non kebahasaan meliputi:
1. Sikap yang wajar, tenang, dan tidak kaku
Pembicara yang tidak tenang,lesu dan tidak kaku tentulah akan
memberikan kesan yang kurang menarik. Dari sikap yang
wajar saja sebenarnya pembicara sudah dapat menunjukkan
otoritas dan integritas dirinya.
2. Pandangan harus diarahkan kepada lawan biacara
Pandangan pembicara hendaknya diarahkan kepada semua
pendengar. Pandangan yang hanya tertuju pada satu arah akan
menyebabkan pendengar merasa kurang di perhatikan.
3. Kesediaan menghargai pendapat orang lain
Dalam menyampaikan isi pembicaraan, seorang pembicara
hendaknya memiliki sikap terbuka, dalam arti dapat
menerima pendapat pihak lain, bersedia menerima kritik,
bersedia mengubah pendapatnya kalau ternyata memang
keliru.
4. Gerak-gerik dan mimik yang tepat
Gerak-gerik dan mimik yang tepat dapat pula menunjang,
keefektifan berbicara. Hal-hal penting selain mendapatkan
tekanan, biasanya juga dibantu dengan gerak tangan atau
mimik.
5. Kenyaringan dalam suara
kenyaringan dalam bersuara ini dapat disesuaikan dengan
situasi,tempat, dan jumlah pendengarnya.
6. Kelancaran
Seorang pembaca yang lancar berbicara akan memudahkan
pendengar menangkap isi pembicaraan.
7. Revelansi, penalaran
Gagasan demi gagasan harus berhubungan dengan logis.
8. Penguasaan topik
Pembicara formal harus menuntut persiapan. Tujuannya tidak
lain supaya topik yang dipilih betul-betul dikuasai.
Berdasarkan uraian di atas , maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi kegiatan berbicara adalah faktor urutan kebahasaan
(linguistik) dan nonkebahasaan (nonlinguistik).
5. Bentuk-bentuk tes berbicara
Beberapa contoh bentuk teks berbicara menurut Nurgiantoro dalam
Dadan Djuanda dapat dilakukan melalui beberapa bentuk tes yang dapat
digunakan untuk mengetes kemampuan berbicara pembelajar bahasa. Tes
tersebut misalnya: bercerita, berbicara bebas, menceritakan kembali,
bermain peran terarah, wawancara, dan diskusi.
a) Bercerita
Menurut Burhan Nurgiyantoro 2001: 278 beberapa bentuk tugas
kegiatan berbicara yang dapat dilatih untuk meningkatkan dan
mengembangkan keterampilan bercerita pada siswa yaitu:
1. Bercerita berdasarkan gambar,
2. Wawancara,
3. Bercakap-cakap,
4. Berpidato,
5. Berdiskusi.
Bercerita merupakan salah satu kebiasaan masyarakat sejak dahulu
sampai sekarang. Hampir setiap siswa yang telah menikmati suatu
cerita akan selalu siap untuk menceritakannya kembali, terutama jika
cerita tersebut mengesankan bagi siswa.
Bercerita merupakan bentuk teks berbicara yang sifatnya monolog
mengenai kejadian suatu peristiwa atau keadaan dalam bentuk wacana
singkat, misalnya kegiatan sehari-hari. Tes ini biasanya lebih sering
diberikan kepada pembelajar pada tingkat dasar karena penguasaan kosa
kata dan tata bahasa mereka yang masih minim.
b) Berbicara bebas
Sama seperti bercerita, berbicara bebas merupakan bentuk
tes berbicara yang sifatnya monolog. Tes berbicara bentuk ini
biasanya banyak digunakan pada pembelajaran pada tingkat
menengah atau lanjut karena penguasaan tata bahasa dan kosa kata
peserta tesnya sudah cukup tinggi, yang memungkinkan mereka
berbicara lebih banyak.
c) Menceritakan kembali
Menceritakan kembali suatu teks wacana, yang sebelumnya
telah di simak atau di baca. Dalam menceritakan kembali isi
wacana tersebut peserta tes dituntut untuk menggunakan bahasanya
sendiri.
d) Bermain peran
Dalam tes bermain peran, peserta tes biasanya terdiri atas
minimal dua peserta.
e) Wawancara
Dalam tes wawancara lebih banyak digunakan karena hasil
tes dengan bentuk ini lebih mencerminkan kemampuan bahasa
peserta tes yang sesungguhnya.
6.Teks pidato
A. Pengertian Pidato
Pidato merupakan pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-
kata yang ditunjukan kepada orang banyak. Sedangkan teks pidato
adalah teks atau naskah yang digunakan oleh seorang yang
berpidato untuk menyampaikan ide beserta gagasan kepada
khalayak umum.
B.Tujuan pidato terbagi sebagai berikut:
1. Pidato informatif
Pidato informatif sebagai sarana menyampaikan informasi
dan pemahaman kepada orang lain.
2. Pidato persuasif
Pidato persuasif bertujuan untuk memberikan pengaruh pada
orang lain agar bersedia untuk mengikuti kemauan yang yang
diinginkan oleh orator secara sukarela.
3. Pidato argumentatif
Pidato argumentatif di gunakan untuk menyakinkan
pendengar.
4. Pidato rekreatif
Pidato rekreatif untuk membuat orang merasa senang yang
sifatnya menghibur.
C.Fungsi Pidato
Pidato pada umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut
ini:
1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan yang
disarankan dengan sukarela .
2. Menyampaikan informasi atau suatu pemahaman kepada
pendengarnya.
3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur
sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang
disampaikan.
4. Mendidik.
5. Propaganda.
6. Penyambung lidah seseorang.
Dengan melihat beberapa fungsi pidato di atas maka seseorang
dapat dengan lebih jelas menentukan sikap pada suatu akan atau
ketika sedang berpidato, bahkan dengan mengetahui manfaat
tersebut seseorang yang berpidato dapat mengukur sendiri, apakah
pidato yang dibawakan itu berhasil atau gagal.
D.Jenis-jenis Pidato
Berdasarkan sifat dan isi pidato , jenis-jenis pidato dapat dibedakan
sebagai berikut:
1. Pidato pembukaan, adalah pidato singkat, yang dibawakan oleh
pembawa acara atau mc (master of ceremony).
2. Pidato pengarahan, adalah pidato untuk mengarahkan pada suatu
pertemuan.
3. Pidato sambutan, adalah pidato yang disampaikan pada suatu acara
kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh
beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
4. Pidato peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh seseorang
yang berpengaruh ketika meresmikan sesuatu.
5. Pidato laporan, adalah pidato yang isinya melaporkan suatu tugas
atau kegiatan
6. Pidato pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu
laporan pertanggungjawaban terhadap suatu kegiatan tertentu.
7. Reality Show
a. Pengertian Reality Show
Reality show merupakan suatu acara televisi yang dikenal sebagai
masyarakat yang menggambarkan adegan yang seakan-akan benar-benar langsung
tanpa skenario, dengan pemain yang umumnya khalayak biasa, acara realitas
umumnya yang menampilkan kenyataan. (Imelda Bancin. 2006)
Reality show kejadian yang di ambil dan tidak dapat dibuat-buat, kejadian
rekayasa yang di ambil dalam kesaharian dengan kehidupan masyarakat yang apa
adanya.
Metode Reality Show berikut ini dapat digunakan untuk melatih siswa
berani berpidato atau berbicara di hadapan publik.
b. Persiapan sebelum pembelajaran sebagai berikut:
1. ruang kelas
2. kertas
3. alat tulis
4. Guru meminta siswa untuk membuat sebuah naskah pidato dengan tema
bebas. Guru juga dapat memberikan beberapa contoh naskah pidato sebagai
referensi siswa dalam menyusun pidatonya sendiri.
b. Langkah- langkah kegiatan pembelajaran
1. Guru mengajak siswa untuk menghayati teks pidato yang telah
dibuatnya.
2. Peserta didik diharapkan sudah mampu membawakan pidato tanpa teks
di pertemuan selanjutnya.
3. Guru membuat kertas undian yang berisi nama seluruh siswa. Dan siswa
akan tampil berpidato secara bergiliran sesuai urutan undian.
4. Pendidik meminta setiap peserta didik untuk membuat kertas nilai
bertuliskan angka 100, 90, 80, 70, 60, 50.
5. Lalu mereka diminta menilai pidato yang dibawakan masing-masing
peserta didik.
6. Guru mengajak siswa untuk menciptakan suasana kelas yang seru dan
menyenangkan, dengan membayangkan bahwa kelas tersebut merupakan
studio televisi yang menjadi tempat digelarnya acara reality show.
7. Peserta didik boleh bertepuk tangan jika isi pidato mengesankan.
8. Sebelum siswa berpidato, guru mengajak siswa yang menjadi penonton
untuk memberikan mantra aba-aba berupa:” lampu, kamera, action”,
9. Setiap siswa yang menjadi penonton memberikan nilai untuk siswa
yang tampil di hadapan kelas.
10. Dan nilai akhir akan diambil berdasarkan rata-rata nilai yang
diperoleh.
B. Kerangka Pikir
Keterampilan bahasa sebagai alat untuk berinteraksi atau alat untuk
berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan ide, gagasan, konsep, atau
perasaan.Dalam sebuah sistem bahasa di bentuk dalam sejumlah komponen yang
berpola secara tetap dan dapat di kaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-
lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut
makna atau konsep.
kemampuan berbicara adalah salah satu keterampilan yang penting untuk
diajarkan sesudah kemampuan menyimak, hingga perlu penekanan yang lebih
besar karena di dalam berbicara siswa dituntut memiliki aspek-aspek dalam
berbicara yaitu aspek kebahasaan. Aspek kebahasaan adalah
penekanan,ucapan,kosakata dan struktur kalimat.
Metode Reality Show berikut ini dapat digunakan untuk melatih siswa
berani berpidato dan membantu proses siswa dalam berbicara dihadapan publik.
Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka pikir tersebut dapat diilustrasikan
dalam diagram berikut ini:
=
Keterampilan Berbahasa
Menyimak berbicara Membaca
Metode Reality
Show
Perencanaan
Menulis
Pelaksanaan
tindakan
Refleksi Pengamatan
Bagan kerangka pikir
B. Hipotesis Tindakan
kerangka pikir yang seperti diungkapkan diatas dapat
dirumuskan sebagai hipotesis tindakan sebagai berikut: “
Peningkatan keterampilan berbicara pada pembelajaran teks
pidato dengan metode Reality Show pada siswa kelas IX SMP
Muhammadiyah 12 Makassar.”
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Siklus I
Siklus II
Hasil
Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah
pembelajaran didalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk
memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan
yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari
perlakuan tersebut (Sanjaya. W. 2009:26).
Penelitian Tindakan Kelas merupakan pengembangan dari penelitian
tindakan. Penelitian tindakan (action research) dikembangkan dengan
tujuan untuk mencari penyelesaian terhadap masalah sosial. Penelitian
tindakan diawali dengan kajian terhadap suatu masalah secara sistematis.
Hasil kajian ini dijadikan dasar untuk menyusun suatu rencana kerja
(tindakan) sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Kegiatan
berikutnya adalah pelaksanaan tindakan dilanjutkan dengan observasi dan
evaluasi. Hasil observasi dan evaluasi digunakan sebagai masukkan
melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada saat pelaksanaan tindakan.
Hasil refleksi kemudian dijadikan landasan untuk menentukan perbaikan
serta penyempurnaan tindakan selanjutnya.
Suharsimi (2002) menjelaskan bahwa PTK merupakan gabungan
definisi dari tiga kata yaitu “Penelitian” + “Tindakan“ + “Kelas”. Penelitian
dapat diartikan sebagai kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau
informasi yang bermanfaat dalam memecahkan suatu masalah. Tindakan
yaitu sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu.
25
Tindakan yang dilaksanakan dalam PTK berbentuk suatu rangkaian siklus
kegiatan. Sedangkan Kelas yaitu sekelompok siswa yang dalam waktu yang
sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Siswa yang
belajar tidak hanya terbatas dalam sebuah ruangan kelas saja, melainkan
dapat juga ketika siswa sedang melakukan karyawisata, praktikum di
laboratorium, atau belajar tempat lain di bawah arahan guru.
Dari beberapa pengertian diatas, penelitian tindakan kelas dapat
didefinisikan sebagai suatu bentuk kajian atau kegiatan ilmiah dan bermetode
yang dilakukan oleh peneliti di dalam kelas dengan menggunakan tindakan-
tindakan untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses dan hasil
pembelajaran, dan dapat mengatasi masalah pembelajaran, dalam
meningkatkan profesionalisme.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi
Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini yaitu SMP
Muhammadiyah 12 Makassar, Jl. Bonto Daeng Ngirante No.22, Kelurahan
Bonto Makkio, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan
90222.
2. Waktu Penelitian
Berikut rincian penelitian yang akan dilaksanakan pada semester
genap tahun ajaran 2019/2020.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IX SMP
Muhammadiyah 12 Makassar Tahun ajaran 2019/2020, dengan jumlah
siswa laki-laki sebanyak 8 orang dan jumlah siswa perempuan sebanyak
9 orang.
C. Prosedur Penelitian
Dalam rencana tindakan ini, penelitian menggambarkan tentang
langkah-langkah dalam tindakan.Langkah-langkah tersebut dilakukan
dengan menggunakan siklus yang di dalamnya terdiri dari perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Siklus tindakan ini sebagai berikut:
Perencanaan
Siklus 1
Siklus 1
1. Tahap Perencanaan
a. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk
mata pelajaran bahasa Indonesia dalam keterampilan berbicara.
b. Membuat kelompok serta menjelaskan maksud pembagian
kelompok dan rencana pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan mengacu pada RPP yang telah disusun
oleh peneliti. Selama kegiatan pemberian tindakan, penelitian bertugas
mengamati perubahan perilaku dan sikap yang terjadi pada diri siswa,
serta bagaimana proses pembelajaran berlangsung. Data hasil
Pelaksanaan Pengamatan Refleksi
Perencanaan
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
pelaksanaan tindakan diperoleh dari pengamatan terhadap siswa dan
hasil angket yang diisi siswa setelah proses belajar mengajar
berlangsung.
3. Tahap Pengamatan
Tahap observasi dilakukan selama kegiatan pelajaran Bahasa
Indonesia berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang
sudah dipersiapkan peneliti sebelumnya.
4. Refleksi
Refleksi pada prinsipnya adalah pemikiran, perenungan, atau
upaya evaluasi yang dilakukan oleh peneliti terkait dengan penelitian
tindakan kelas yang dilaksanakan.Refleksi merupakan kegiatan
analisis terhadap semua informasi yang diperoleh saat pelaksanaan
tindakan. Dalam kegiataan ini peneliti mencermati hasil dari tindakan
yang telah dilakukan, kemudian peneliti merefleksi hasil tindakan
tersebut, apakah sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
ataukah belum. Jika tujuan tersebut belum tercapai, maka dilakukan
tindakan penyempurnaan dan pengembangan pada siklus selanjutnya.
Siklus II
Pada siklus kedua, kegiataan yang dilakukan pada dasarnya sama dengan
kegiataan pada siklus pertama. Hanya perencanaan kegiatan pelaksanaan pada
siklus dua ini disusun berdasarkan hasil evaluasi pada siklus pertama,
sehingga pembelajaran mengarah pada perbaikan.
D. Instrumen Penlitian
Menurut Sanjaya (2016: 74) instrumen penelitian adalah alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, untuk kepentingan
penelitian tindakan kelas, banyak instrumen yang dapat digunakan seperti
observasi, wawancara, tes dan catatan harian.
Adapun instrumen yang digunakan yaitu observasi dan tes.
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
mengamati setiap kejadian yang berlangsung dan mencatatnya dengan
alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti, observasi
dilakukan untuk memantau guru dan memantau siswa (Sanjaya 2016:
75).
Pada penelitian ini peneliti melakukan pengamatan terhadap
perilaku kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran Bahasa
Indonesia berlangsung. Hasil pengamatan ditulis dalam lembar
observasi yang telah dibuat.
Tabel 3.1. Teknik Kategorisasi Standar
Skor Kategori
89-100 Baik
75-88 Baik
65-74 Cukup
55-64 Kurang
0-54 Kurang
2. Tes
Tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes
berbicara yang dilakukan pada akhir pertemuan setiap siklus.
Metode tes dilaksanakan pada saat pembelajaran berbicara
berlangsung dengan lembar pengamatan.
Tabel 3.2 pedoman Aspek Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa
No. Aspek Penilian Bobot Nilai Skor
1. Bahasa (ketetapan kata)
a. Lafal dan intonasi
b. Pilihan kata
c. Struktur bahasa (ketetapan
kalimat)
d. Gaya bahasa
2. Penampilan
a. Gerak dan mimik
b. Hubungan interaksi dengan
pendengar
c. Volume suara
d. Kelancaran berbicara
Jumlah
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data ini dapat dilaksanakan lewat observasi,tes, dan
catatan lapangan:
1. Observasi
Observasi merupakan suatu proses keterlibatan peneliti di
lapangan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan objek
penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka observasi merupakan
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti berupa peristiwa belajar
mengajar yang terjadi di kelas. Mengamati situasi guna memantapkan
observasi yang kita lakukan. Alat yang digunakan dalam observasi
berupa pedoman lembar observasi.
2. Tes
Penelitian melakukan tes untuk mengukur kemampuan dasar
berbicara siswa dalam proses belajar bahasa Indonesia khususnya
dalam berpidato.
3. Catatan lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk mendeskripsikan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan guru dan siswa selama proses kegiatan dari
awal hingga akhir. Catatan lapangan dibuat agar setiap proses dapat
dicatat dan dibuat kesimpulan.
F. Teknik Analisis data
Analisis data adalah sebuah proses untuk memeriksa,
membersihkan, mengubah, dan membuat pemodelan data dengan maksud
untuk menemukan informasi yang bermanfaat sehingga dapat memberikan
petunjuk bagi peneliti untuk mengambil keputusan terhadap pertanyaan-
pertanyaan penelitian.
Rancangan analisis data adalah bagian integral dari proses penelitian yang
dituangkan baik dalam bentuk tulisan atau tidak.
An alisis dalam penelitian tindakan kelas dapat terbagi yaitu deskriptif
kualitatif dan deskriptif kuantitatif.
1. Analisis data deskriptif kualitatif
Analisis deskriptif kualitatif adalah penelitian yang bersifat
fakta yang benar dengan data yang dicapai dalam mengetahui
kemampuan berbicara siswa dalam proses pembelajaran. Antara
itu juga agar mengetahui respon dan aktivitas siswa terhadap
kegiatan pembelajaran.
Analisis data deskriptif kuantitatif
Analisis deskriptif kuantitatif dilakukan dengan dengan
melakukan perhitungan rata-rata hasil tes siswa ketika tindakan
dilakukan.Jika presentasi ≥75% dan mengalami kenaikan setiap
siklusnya, maka diasumsikan bahwa metode reality show dapat
meningkatkan kemampuan berbicara siswa.
G. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan penelitian tindakan ditandai dengan adanya
perubahan kearah yang lebih baik. Tindakan yang dilaksanakan dalam
peneliti ini dinyatkan berhasil jika hasil belajar Bahasa Indonesia pada
keterampilan berbicara para siswa meningkat. Peningkatan hasil tersebut
dapat diketahui dengan membandingkan hasil belajar sebelum dan sesudah
diberikan tindakan.
Tindakan dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila rata-rata siswa
memperoleh nilai minimal 75 dengan siswa tuntas belajar 75% dari jumlah
siswa.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil dalam penelitian yang dilaksanakan di SMP
Muhammadiyah 12 Makassar, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar
khususnya kelas IX yang berjumlah 17 orang. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui kelayakan melalui penerapan metode Reality Show dalam
meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia. Pelaksanaan tindakan
dilaksanakan melalui satu siklus dan alokasi waktu tiap kali pertemuan
adalah 2 x 40 menit dari pertemuan siklus pertama.
Sebelum penerapan metode reality show dalam proses
pembelajaran guru masih mengajar dengan cara-cara yang lama dengan
mengandalkan ceramah dengan contoh-contoh yang ada pada buku paket,
siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran yang berlangsung
sehingga hasil belajar siswa masih rendah.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru
yang membantu dalam pelaksanaan observasi. Selama penelitian
berlangsung sehingga penelitian bisa terkontrol sekaligus menjaga
kevalidan hasil penelitian.
1). Hasil Penelitian Siklus I
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 4 tahap yang
tahap pertama perencanaan, perencanaan yang dirancang berdasarkan
observasi awal. Tahap kedua pelaksanaan , adalah tindakan yang
dilaksanakan dengan dua kali dengan pertemuan pertama dan pertemuan
kedua dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Tahap ketiga observasi, adalah
tahap pengambilan data yang dapat menunjukkan efektivitas dengan tahap
tersebut, pengamatan yang dilaksanakan bersama dengan tahap tindakan
pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Tahap keempat adalah
refleksi yaitu evaluasi dan pembelajaran dan pada tahapan ini hanya
dilakukan satu kali pertemuan bersama kolaborator.
a. Rancangan Tindakan
Rancangan tindakan ini dilaksanakan supaya dapat berjalan
dengan runtut, sistematis dan terarah. Pada siklus I, peneliti telah
mempersiapkan perencanaan tindakan ini sesuai kebutuhan dalam
penelitian, adapun hal-hal yang akan dilakukan adalah menyusun
RPP berdasarkan standar kompetensi dasar, selanjutnya selaku
observer, menyusun format pengamatan yaitu lembar observasi
guru dan lembar observasi siswa selama proses pembelajaran
berlangsung.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rancangan
pembelajaran yang sudah dirancang pada perencanaan tindakan.
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan kegiatan yang pertama
dilakukan guru, yaitu dengan memberikan salam, mempersilahkan
siswa untuk berdoa, absensi dalam pengelolaan kelas. Selanjutnya
guru menerangkan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dihasilkan, memberi sarana belajar peserta didik dengan
kontekstual sesuai manfaat dalam mengaplikasikan materi ajaran
dalam kehidupan sehari-seharinya. menyampaikan cakupan materi
dan penjelasan uraian kegiatan, agar kegiatan ini bermaksud untuk
membawa perhatian siswa pada materi yang akan dipelajari supaya
siswa bersemangat dalam belajar.
Pada kegiatan ini guru meminta masing- masing siswa
untuk membuat pidato selanjutnya siswa harus memahami isi
pidato yang dibuatnya kemudian siswa berpidato tanpa melihat
teks atau naskah.
Hasil penelitian pidato yang dilihat dari kemampuan siswa
dalam keterampilan berbicara, maka beberapa siswa yang belum
tuntas belajar. Hal ini menyebabkan siswa kurang perhatian pada
saat guru menjelaskan dan siswa kurang aktif pada saat penerapan
metode reality show dijalankan sehingga tidak mengalami
peningkatan pada siklus I. data ketuntasan pada siklus I, itu dari
hasil perhitungan di dapatkan nilai rata-rata dalam keterampilan
berbicara dalam melaksanakan metode reality show sebesar 67,5
dengan jumlah keseluruhan siswa sebanyak 17 siswa.
c. Tahap observasi dan evaluasi
1). Data Hasil Observasi
Dalam tahap observasi ini untuk mengamati pelaksanaan
tindakan yang dihasilkan perbedaan dengan apa yang diharapkan.
Peneliti bertindak sebagai observer yang mengamati proses
pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan pedoman lembar
observasi. Hal ini yang diobservasi ialah kegiatan yang
dilaksanakan guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan
hasil penilaian keterampilan berbicara. Hasil pengamatan selama
proses pembelajaran pada siklus I berikut ini
Tabel 4.1 lembar observasi kegiatan guru siklus I:
No. Aspek yang dinilai Penilaian
Ya Tidak
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran secara
online
2. Siswa dengan penuh perhatian mendengarkan
tujuan pembelajaran
3. Guru memberikan penjelasan dalam metode
pembelajaran yaitu dengan menggunakan
metode reality show
4. Siswa merespon dan aktif dalam pembelajaran
yang telah dijelaskan guru
5. Kemampuan siswa dalam membuat video
pidato
Jumlah 2 3
Presentase 44% 66%
Keterangan
Pedomanan yang diperoleh
Tingkat keberhasilan Predikat
80%-100% Sangat baik
70%-79% Baik
60%-69 Cukup
50%-59% Kurang
0%-49% Gagal
Berdasarkan yang dilakukan terhadap aktivitas belajar
siswa selama proses pembelajaran yang berlangsung ternyata pada
siklus I ada kriteria penilaian yang tidak terlaksana yaitu perhatian
siswa terhadap penjelasan guru tidak terlaksana, siswa tidak aktif
dalam proses pembelajaran teks pidato dengan menggunakan
metode reality show tidak terlaksana, kemampuan siswa dalam
membuat video pidato tidak terlaksana dengan baik, aktivitas yang
dilakukan siswa hanya 5 kriteria penilaian dari 7 indikator aktivitas
aspek yang diamati siswa dalam mengajar yang artinya aktivitas
belajar siswa secara umum hanya mencapai 44% tingkat aktivitas
siswa dalam penggunaan metode reality show berada pada
klasifikasi kurang (K) antara rentang 50%-59%.
2). Data Hasil Tes
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan
tindakan pada siklus I. Diketahui bahwa kemampuan berbicara
siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar dengan metode
reality show, skor perolehan siswa pada siklus I disajikan dalam
tabel sebagai berikut:
No. Nama siswa Lafal dan
intonasi
Kelanc
aran
berbica
ra
Volume
suara
Gerak
dan
mimik
Perca
ya diri
Nilai
1. N.A 15 10 25 10 15 75
2. S.H 10 10 20 15 15 70
3. A.N.W 10 15 20 10 15 70
4. A.Z.A.R 15 15 15 10 15 70
5. S.S.I 10 10 20 10 15 65
6. M.H 15 15 20 10 15 75
7. F 15 15 15 15 15 75
8. M.F.A.R 10 10 15 10 15 60
9. S.D.F.A 15 20 15 10 20 80
10. M.Y 10 10 10 10 15 55
11. S.S 10 10 15 10 15 60
12. F.A 10 10 20 15 15 70
13. M.R.S 15 10 15 15 20 75
14. N.S.P 10 15 20 15 15 75
15. M.A.R 10 15 15 15 15 70
16. A.F.B 10 10 20 15 20 75
17. M.N.F 15 10 15 10 15 65
Jumlah 1.1885
Presentase 69.7
Dari tabel diatas diperoleh data pidato ketuntasan belajar siswa kelas IX
SMP Muhammadiyah 12 Makassar pada tabel berikut:
No. Nilai Frekuensi Presentase
1. ≥ 75 7 41%
2. ≤75 10 58%
Dari tabel diatas bahwa siswa yang mendapatkan nilai 75 keatas masih
rendah yaitu 41%dan masih banyak siswa yang mendapatkan nilai 75 ke bawah
yaitu 58% sehingga, dapat dilihat bahwa siklus I penelitian ini belum berhasil.
D. Refleksi
Refleksi ialah evaluasi dalam proses bahan ajar pada siklus I hasil yang
dicapai belum begitu memuaskan, masalah yang menyebabkan gagal dalam
pembelajaran ini, siswa kurang memperhatikan guru saat menjelaskan
pembelajaran dengan menggunakan metode reality show berlangsung sehingga,
menyebabkan hasil belajar siswa belum mencapai apa yang diharapkan.
Pembelajaran pada siklus I difokuskan agar peserta didik mempunyai
keterampilan dan aktif dalam berbicara, bila ditinjau hasilnya dapat dikatakan
bahwa pembelajaran pada siklus I ini belum maksimal, sehingga peneliti perlu
melakukan siklus II.
3. Hasil Penelitian siklus II
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Tahap perencanaan siklus II peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Dalam tahap ini peneliti melakukan aktivitas yang dilaksanakan peneliti
antara lain: melakukan rencana aktivitas pembelajaran terlebih dahulu dalam
melaksanakan penelitian. Pada tahap siklus I ini membuat perencanaan yang
belum memadai ketuntasan siswa dan pada siklus II ini peneliti membuat lebih
baik lagi agar mencapai ketuntasan pada siswa, yang meliputi:
1). Mengamati proses pembelajaran (observer) mengenai kemampuan belajar
siswa dan memahami pelajaran dan bekerja sama dalam penelitian.
2). Membuat perencanaan pembelajaran, yaitu guru dan peneliti menjelaskan
materi pidato mulai dari pengertian sampai dengan tahap-tahap dalam berpidato.
3). Menyuruh siswa membuat teks pidato sebagaimana siswa akan berlatih
berpidato
4). Merencanakan solusi masalah untuk mengatasi masalah peningkatan hasil
belajar siswa dengan pembelajaran keterampilan berbicara melalui kegiatan
berpidato.
5). Alat rekaman yang dipersiapkan pada siswa yaitu membuat video rekaman
suara ini mampu meningkatkan keterampilan berbicara.
b). Pelaksanaan Tindakan siklus II
Dalam tindakan siklus II masih dilakukan tindakan pertama penyusunan
pembelajaran, Setelahnya peneliti melakukan penjelasan tentang yang akan
dilaksanakan serta peneliti akan memberikan sarana pada siswa sehingga siswa
bersemangat dalam melakukan berpidato dengan meningkatkan keterampilan
berbicara.
Adapun tahap-tahapan tindakan dalam kegiatan berpidato yaitu :
1). Memberi salam
2). Memperkenalkan diri terlebih dahulu
3). Siswa hendaknya mengikuti tata aturan dan kesopanan baik dalam penampilan
maupun dalam kesopanan .
4). Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
5). Peneliti hendaknya memiliki kemampuan mendengar yang akurat agar dapat
menilai intonasi siswa .
6). Memberikan motivasi agar siswa dapat percaya diri untuk berpidato.
7). Guru menjelaskan langkah-langkah berpidato
8). Siswa diminta membuat video pidato
Berdasarkan tahap-tahapan diatas guru mulai mendiskusikan isi materi
pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran dan hasil yang diinginkan,
selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan hasil yang diinginkan,
dan selanjutnya guru menyampaikan tentang teks pidato, mempersilahkan siswa
untuk merespon atau mengajukan pertanyaan tentang materi yang diajarkan,
kemudian meminta siswa membuat teks pidato selanjutnya membuat video tanpa
menggunakan teks atau naskah. Kegiatan akhir guru menyimpulkan materi
pembelajaran dan menutup kegiatan pembelajaran.
c). observasi tindakan siklus II
Hasil dari kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa dengan siklus II maka
diperoleh gambaran tentang hasil kemampuan teks bicara siswa saat melakukan
pidato dengan kriteria baik dapat dilihat pada tabel hasil observasi antara lain:
Tabel 4.3 lembar observasi kegiatan guru siklus II:
No.
Aspek yang dinilai
Penilaian
Ya Tidak
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran secara
online
2. Siswa dengan penuh perhatian mendengarkan
tujuan pembelajaran
3. Guru memberikan penjelasan dalam metode
pembelajaran yaitu dengan menggunakan
metode reality show
4. Siswa merespon dan aktif dalam pembelajaran
yang telah dijelaskan guru
5. Kemampuan siswa dalam membuat video
pidato
Jumlah 5
Presentase 100%
Keterangan
Pedomanan yang di peroleh
Tingkat keberhasilan Predikat
80%-100% Sangat baik
70%-79% Baik
60%-69 Cukup
50%-59% Kurang
0%-49% Gagal
Berdasarkan yang dilakukan terhadap aktivitas belajar siswa
selama proses pembelajaran yang berlangsung ternyata pada siklus II ada
kriteria penilaian yang telah mencapai 100% perhatian siswa terhadap
yang diterangkan guru sangat bagus, siswa aktif dengan baik ketika proses
pembelajaran teks pidato dengan pelaksanaan menggunakan metode
reality show terlaksana, kemampuan siswa dalam membuat video pidato
terlaksana, aktivitas belajar siswa sudah mencapai 100%.
2). Data Hasil Tes
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan pada
siklus II. Diketahui bahwa kemampuan berbicara siswa kelas IX SMP
Muhammadiyah 12 Makassar dengan metode reality show, skor perolehan
siswa pada siklus II disajikan dalam tabel sebagai berikut:
No. Nama siswa Lafal
dan
intonasi
Kelanc
aran
berbica
ra
Volume
suara
Gerak
dan
mimik
Perca
ya
diri
Nilai
1. N.A 15 20 20 15 20 90
2. S.H 15 15 25 15 20 90
3. A.N.W 10 15 15 15 15 70
4. A.Z.A.R 15 15 20 15 15 80
Dari tabel diatas diperoleh data pidato ketuntasan belajar siswa kelas IX
SMP Muhammadiyah 12 Makassar pada tabel berikut:
No. Nilai Frekuensi Presentase
1. ≥ 75 14 82%
2. ≤ 75 3 17%
5. S.S.I 15 20 20 15 20 90
6. M.H 10 15 15 15 15 70
7. F 15 15 15 10 15 70
8. M.F.A.R 15 15 20 10 25 85
9. S.D.F.A 18 15 20 15 20 88
10. M.Y 10 15 20 10 20 75
11. S.S 15 15 20 10 20 80
12. F.A 10 10 20 15 20 75
13. M.R.S 15 15 15 15 20 80
14. N.S.P 15 15 20 10 15 75
15. M.A.R 15 15 20 10 15 75
16 A.F.B 10 15 15 15 20 75
17 M.N.F 10 15 20 15 20 80
Jumlah 1.348
Presentase 79
Dari tabel diatas bahwa siswa yang mendapatkan nilai 75 ke atas sudah
memperoleh peningkatan lebih banyak dari siklus I yaitu 82% sehingga pada
siklus II sudah dinyatakan penelitian ini berhasil.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil evaluasi seluruh kegiatan berbicara dengan kegiatan
berpidato melalui rekaman video yang sangat memuaskan pada siswa sehingga
peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah sesuai dengan skenario yang
direncanakan dengan pengguna metode pembelajaran pidato dengan rekaman
video menjadikan proses pembelajaran lebih menarik dan hasil belajar siswa dapat
meningkat signifikan, karena menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi
karena pembelajaran dilakukan secara berproses.
B. PEMBAHASAN
Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan
berbicara siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar dalam
pelajaran bahasa Indonesia, untuk mencapai tujuan tersebut mencoba
menerapkan dengan dua siklus yang pelaksanaannya terdiri dari empat alur
yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian
kemampuan berbicara dengan menggunakan metode reality show sudah
mencapai hasil maksimal.
Pada siklus I ini peneliti membuat perencanaan dengan
mempersiapkan perencanaan tindakan sesuai dengan kebutuhan dalam
penelitian berdasarkan kompetensi dasar dengan menggunakan metode
reality show.
Pada tahap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan ini, masih
banyak siswa belum memahami dan menanggapi pelajaran yang telah
diterapkan dalam sistem pembelajaran online berlangsung, karena siswa
kurang bertanya ketika guru menjelaskan materi yang diajarkan, sehingga
peneliti berusaha memberi motivasi siswa agar tidak takut dalam bertanya
tentang materi yang telah di pelajari.
Pada siklus II peneliti mengusahakan untuk melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah dirancang dengan
menggunakan metode reality show lalu memberi juga masukan dari dalam
untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pelaksanaan siklus II ini di
memfokuskan dengan kegiatan siswa untuk membuat pidato sendiri.Hal
ini dilakukan untuk mengembangkan dan menambah pengetahuan siswa
yang sudah dimiliki sehingga siswa dapat membentuk pengetahuan yang
baru.
Hasil belajar dari siklus II mengalami peningkatan dengan rata-rata
sebesar 82% keberhasilan kemampuan berbicara siswa dengan nilai rata-
rata 79 dari keseluruhan siswa yang berarti dari penerapan pembelajaran
pidato dengan metode reality show telah terlaksana sesuai dengan yang
diharapkan peneliti.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil data peneliti ini dengan pembahasan, perlu
disimpulkan bahwa dalam kemampuan berbicara naskah pidato untuk
siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar pada siklus I
masih rendah karena masih dibawah standar KKM yang telah
ditentukan, dengan nilai rata-rata 67,9. Sedangkan dengan
menerapkan siklus selanjutnya yaitu siklus II dapat dilihat nilai rata-
ratanya sudah mencapai standar KKM yaitu 79 sehingga dapat
dikatakan berhasil.
Dengan demikian aktivitas belajar siswa dapat memenuhi target
dengan hasil penerapan metode reality show menjadikan siswa lebih
aktif dan bersemangat dalam proses pembelajaran. Dalam penerapan
pertama yaitu siklus I aktivitas belajar siswa masih di kriteria gagal
dengan hasil yang dicapai 67,9 dari siswa 17 orang, sedangkan siklus
II dengan kriteria sangat baik dan hasil yang dicapai 79 dari 17 siswa.
B. Saran
Dengan meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya mata
pelajaran bahasa Indonesia sekiranya dapat diajukan beberapa saran
dari hasil penelitian ini.
52
Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut:
1). Bagi guru, agar kiranya dapat mengamati kemampuan berbicara siswa dan
memberi saran siswa agar dapat percaya diri di depan umum pada saat membaca
pidato dengan menggunakan metode reality show.
2). Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berbicara yang akan
meningkatkan pemahaman belajar siswa, sehingga untuk tahun selanjutnya dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian – Suatu Pendekatan Praktek:
Cetakan Kedua Belas (Edisi Revisi V). Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Bancin, Imelda. 2006. Motivasi Konsumsi Terhadap Tayangan Reality Show Dan
Pemenuhan Kebutuhan Informasnya, Jurnal : fakultas ilmu social dan
politik departemen ilmu komunikasi universitas sumatra utara medan.
Burhan Nurgiyantoro. 2001. Penilaian dalan Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yoggyakarta: BPFE.
Dirwan, 2011.Peningkatan Kemampuan Berbicara dengan Metode Time Token
Melalui Media Kartu Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tellu Siattingnge
Kabupaten Bone.Skripsi.Makassar. FBS UNM.
Haryadi dan Zamzani.(2000). Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia.
Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Hafid, Suryanigsi. 2015. Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Model
Pembelajaran Kooperative Tipe STAND Siswa Kelas XI SMA Negeri 5
Makassar.Skripsi. Makassar: FBS UNM.
Hasnawati, 2012.Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Metode
Pembelajaran Artikulasi Siswa Kelas IX SMP Negeri Mare Kabupaten
Bone.Skripsi.Makassar. FBS UNM.
Sunyoto, Suyanto 2011.Analisis regresi untuk uji hipotesis, Yogyakarta: Caps.
Sanjaya, W. 2009.Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Kencana Media Group.
54
Tarigan, H. G. 2008. Membaca : Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Edisi
Revisi. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1990. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.
LAMPIRAN
Lampiran I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama sekolah : SMP Muhammadiyah 12 Makassar
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : IX
Materi pokok : Teks pidato
Alokasi waktu :2x40 menit
A. Kompetensi Dasar dan Indikator
3.1 mengidenfikasi gagasan pikiran,arahan atau pesandalam pidato tentang
permasalahan aktual yang didengar dan di baca.
3.2 menyimpulkan gagasa, pandangan, atau pesan dalam pidato yang di
dengar dan di baca
3.3 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato tentang permasalahan
aktual yang didengar dan di baca.
4.1 menjelaskan gagasan, pikiran ,arahan atau pesan dalam pidato dari
sudut pandang tertentu.
4.2 menyimpulkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato.
4.3 mengindenfi ciri kebahasan teks pidato.
B. Tujuan pembelajaran
Setelah pembelajaran ini siswa di harapkan dapat:
1. Mengindenfikasi gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato.
2. Mampu membuat teks pidato
3. Menyimpulkan struktur teks pidato
4. Mengindenfikasi ciri kebahasan teks pidato
5. Menelaah teks pidato
6. Membuat video pidato tanpa menggunakan teks atau naskah.
C. Materi Pembelajaran
a. Pengertian teks pidato
Pidato merupakan pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata
yang di tunjukkan kepada orang banyak. Sedangkan teks pidato adalah
teks atau naskah yang digunakan oleh seorang yang berpidato untuk
menyampaikan ide beserta gagasan kepada khayalak umum.
b. Tujuan pidato terbagi sebagai berikut:
5. Pidato informatif
Pidato informatif sebagai sarana menyampaikan informasi
dan pemahaman kepada orang lain.
6. Pidato persuasif
Pidato persuasif bertujuan untuk memberikan pengaruh pada
orang lain agar bersedia untuk mengikuti kemauan yang yang
diinginkan oleh oratur secara suka rela.
7. Pidato argumentatif
Pidato argumentatif di gunakan untuk menyakinkan
pendengar.
8. Pidato rekreatif
Pidato rekreatif untuk memebuat orang merasa senang yang
sifatnya menghibur.
c. Fungsi Pidato
Pidato pada umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut
ini:
7. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan yang di
sarankan dengan suka rela .
8. Menyampaikan informasi atau suatu pemahaman kepada
pendengarnya.
9. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur
sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang
disampaikan.
10. Mendidik.
11. Propaganda.
12. Penyambung lidah seseorang.
Dengan melihat beberapa fungsi pidato diatas maka seseorang
dapat dengan lebih jelas menentukan sikap pada suautu akan atau
ketika sedang berpidato, bahkan dengan mengetahui manfaat
tersebut seseorang yang berpidato dapat mengukur sendiri, apakah
pidato yang di bawahkan itu berhasil ataukah gagal.
d. Jenis-jenis Pidato
Berdasarkan sifat dan isi pidato , jenis-jenis pidato dapat dibedakan
sebagai berikut:
7. Pidato pembukaan, adalah pidato singkat, yang di bawakan oleh
pembaca acara atau mc (master of ceremony).
8. Pidato pengrahan, adalah pidato untuk mengarahkan pada suatu
pertemuan.
9. Pidato sambutan, adalah pidato yang di sampaikan pada suatu
acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat di lakukan oleh
beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
10. Pidato peresmian, adalah pidato yang di lakukan oleh seseorang
yang berpengaruh ketika meresmikan sesuatu.
11. Pidato laporan, adalah pidato yang isinya melaporan suatu tugas
atau kegiataan
12. Pidato pertagung jawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan
pertanggungjawaban terhadap suatu kegiataan tertentu.
Contoh teks pidato
Moral Pendidikan Karakter
Pertama-tama marilh kita semua panjatkan bentuk rasa
syukur kita kepada Allah swt. Atas berkat serta karunianya kita
semua pada hari ini telah di berikan nikmat sehat wal’afiat. Tak
lupa juga kita haturkan shalawat dan salam kepada nabiyullah
Muhammad saw. Kepada keluarganya dan para sahabatnya serta
kita sema sebagai umatnya. Pada kesempatan ini ijinkan saya
menyampaikan tentang moral/pendiikan karakter.
Pada usia remaja adalah usia dimana rasa labil meningkat.
Di waktu menginjakan remaja pembentukan karakter sedang di
bentuk. Oleh karena itu kita semua harus memahami hal tersebut.
Hal utama yang sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian
adalah faktor atau pengaruh dari lingkungan sekitarnya bagaimana.
Apa yang terjadi disekitar lingkungan akan memberikan
dampak positif maupun negatif tergantung dari keadaan sekitarnya.
Jika anak di biasakan pada lingkungan yang baik maka moralnya
pun akan bagus atau baik. Begitupun sebalinya, jika seseorang
berada pada lingkungan negatif maka moralnya akan jelek atau
kurang baik.
Berdasarkan beberapa hal tersebut disarankan kepada
bapak//ibu khsususnya agar membiasakan anak berada paada
lingkungan positif. Dengan demikian, anak juga akan memiliki hal
yang positif atau baik.
Mungkin itu saja yang mampu saya sampaikan. Untuk itu, kurang
dan lebihnya mohon di maafkan oleh hadirin semua.
Wassalamualaikum wr.wb
Tugas
1. Buatlah masing-masing teks pidato.
2. Buatlah video pidato tanpa menggunakan teks/naskah.
D. Metode pembelajaran
Metode reality show
E. Langkah-langkah kegiatan awal
1. Kegiatan awal
Kegiatan pebelajaran dimulai dengan salam pembuka, lalu berdoa
untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap , selanjutnya guru menyampaikan atau menjelaskan
tujuan pembelajaran atau kompetensi inti. Memberikann motivasi
peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat materi ajar dalam
kehidupan sehari-hari, agar kegiatan ini untuk membawa perhatian
siswa pada proses pembelajaran agar bersemangat.
2. Kegiatan inti
a. Memancing siswa dengan beberapa pertanyaan, guna memancing
siswa bertanya dan mengetahui kemampuan siswa setelah
penjelasan materi.
b. Guru memberikan contoh video pidato pada siswa
c. Siswa diminta untuk membuat teks pidato sendiri dan membuat
video tanpa menggunakan teks/naskah lalu dikirim di whatshap.
3. Kegiatan penutup
Pada kegiatan akhir guru menyimpulkan materi pembelajaran dan
melakukan evaluasi kepada peserta didik untuk menyimpulkan
pembelajaran dan setelahnya guru menutup pembelajaran.
F. Media pembelajaran
a. Lembar observasi
b. Hp android
G. Penilaian
a. Teknik penilaian
1. Penilaian prose pengamatan
2. Lisan
b. Bentuk instrumen penilaian
1. Teks hasil kemampuan belajar siswa
a. Pelafalan
b. Kelancaran berbicara
c. Volume suara
d. Gerak dam mimik
e. Kepercayaan diri
Lembar observasi kegiatan siswa
No. Aspek yang dinilai Penilaian
Ya Tidak
1. Guru menejelaskan tujuan pembelajaran secara
online
2. Siswa dengan penuh perhatian mendengarkan
tujuan pembelajaran
3. Guru memberikan penjelasan dalam metode
pembelajaran yaitu dengan menggunakan
metode reality show
4. Siswa merespon dan aktif dalam pembelajaran
yang telah di jelaskan guru
5. Kemampuan siswa dalam membuat video
pidato
Jumlah
Presentase
Keterangan
Tingkat keberhasilan:
Pedoman penilaian
Tingkat keberhasilan Predikat
80%-100% Sangat baik (SB)
70%-79% Baik (B)
60%-69 Cukup (C)
50%-59% Kurang (K)
0%-49% Gagal (G)
No. Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4
1. Lafal dan intonasi
2. Kelancaran berbicara
3. Volume suara
4. Gerak dan mimik
5. Percaya diri
Keterangan:
1=kurang
2=cukup
3=baik
4=sangat baik
Lampiran II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama sekolah : SMP Muhammadiyah 12 Makassar
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : IX
Materi pokok : Teks pidaato
Alokasi waktu :2x40 menit
i. Kompetensi Dasar dan Indikator
3.1 mengidenfikasi gagasan pikiran,arahan atau pesandalam pidato tentang
permasalahan aktual yang didengar dan di baca.
3.2 menyimpulkan gagasa, pandangan, atau pesan dalam pidato yang di
dengar dan di baca
3.3 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato tentang permasalahan
aktual yang didengar dan di baca.
4.1 menjelaskan gagasan, pikiran ,arahan atau pesan dalam pidato dari
sudut pandang tertentu.
4.2 menyimpulkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato.
4.3 mengindenfi ciri kebahasan teks pidato.
B. Tujuan pembelajaran
Setelah pembelajaran ini siswa di harapkan dapat:
1. Mengindenfikasi gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato.
2. Mampu membuat teks pidato
3. Menyimpulkan struktur teks pidato
4. Mengindenfikasi ciri kebahasan teks pidato
5. Menelaah teks pidato
6. Membuat video pidato tanpa menggunakan teks atau naskah.
C. Materi Pembelajaran
a. Pengertian teks pidato
Pidato merupakan pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata
yang di tunjukkan kepada orang banyak. Sedangkan teks pidato adalah
teks atau naskah yang digunakan oleh seorang yang berpidato untuk
menyampaikan ide beserta gagasan kepada khayalak umum.
b. Tujuan pidato terbagi sebagai berikut:
1. Pidato informatif
Pidato informatif sebagai sarana menyampaikan informasi
dan pemahaman kepada orang lain.
2. Pidato persuasif
Pidato persuasif bertujuan untuk memberikan pengaruh pada
orang lain agar bersedia untuk mengikuti kemauan yang yang
diinginkan oleh oratur secara suka rela.
3. Pidato argumentatif
Pidato argumentatif di gunakan untuk menyakinkan
pendengar.
4. Pidato rekreatif
Pidato rekreatif untuk memebuat orang merasa senang yang
sifatnya menghibur.
c. Fungsi Pidato
Pidato pada umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut
ini:
1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan yang di
sarankan dengan suka rela .
2. Menyampaikan informasi atau suatu pemahaman kepada
pendengarnya.
3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur
sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang
disampaikan.
4. Mendidik.
5. Propaganda.
6. Penyambung lidah seseorang.
Dengan melihat beberapa fungsi pidato diatas maka seseorang
dapat dengan lebih jelas menentukan sikap pada suautu akan atau
ketika sedang berpidato, bahkan dengan mengetahui manfaat
tersebut seseorang yang berpidato dapat mengukur sendiri, apakah
pidato yang di bawahkan itu berhasil ataukah gagal.
d. Jenis-jenis Pidato
Berdasarkan sifat dan isi pidato , jenis-jenis pidato dapat dibedakan
sebagai berikut:
1. Pidato pembukaan, adalah pidato singkat, yang di bawakan oleh
pembaca acara atau mc (master of ceremony).
2. Pidato pengrahan, adalah pidato untuk mengarahkan pada suatu
pertemuan.
3. Pidato sambutan, adalah pidato yang di sampaikan pada suatu
acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat di lakukan oleh
beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
4. Pidato peresmian, adalah pidato yang di lakukan oleh seseorang
yang berpengaruh ketika meresmikan sesuatu.
5. Pidato laporan, adalah pidato yang isinya melaporan suatu tugas
atau kegiataan
6. Pidato pertagung jawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan
pertanggungjawaban terhadap suatu kegiataan tertentu.
Contoh teks pidato
Moral Pendidikan Karakter
Pertama-tama marilh kita semua panjatkan bentuk rasa
syukur kita kepada Allah swt. Atas berkat serta karunianya kita
semua pada hari ini telah di berikan nikmat sehat wal’afiat. Tak
lupa juga kita haturkan shalawat dan salam kepada nabiyullah
Muhammad saw. Kepada keluarganya dan para sahabatnya serta
kita sema sebagai umatnya. Pada kesempatan ini ijinkan saya
menyampaikan tentang moral/pendiikan karakter.
Pada usia remaja adalah usia dimana rasa labil meningkat.
Di waktu menginjakan remaja pembentukan karakter sedang di
bentuk. Oleh karena itu kita semua harus memahami hal tersebut.
Hal utama yang sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian
adalah faktor atau pengaruh dari lingkungan sekitarnya bagaimana.
Apa yang terjadi disekitar lingkungan akan memberikan
dampak positif maupun negatif tergantung dari keadaan sekitarnya.
Jika anak di biasakan pada lingkungan yang baik maka moralnya
pun akan bagus atau baik. Begitupun sebalinya, jika seseorang
berada pada lingkungan negatif maka moralnya akan jelek atau
kurang baik.
Berdasarkan beberapa hal tersebut disarankan kepada
bapak//ibu khsususnya agar membiasakan anak berada paada
lingkungan positif. Dengan demikian, anak juga akan memiliki hal
yang positif atau baik.
Mungkin itu saja yang mampu saya sampaikan. Untuk itu, kurang
dan lebihnya mohon di maafkan oleh hadirin semua.
Wassalamualaikum wr.wb
Tugas
1. Buatlah masing-masing teks pidato.
2. Buatlah video pidato tanpa menggunakan teks/naskah.
D. Metode pembelajaran
Metode reality show
E. Langkah-langkah kegiatan awal
4. Kegiatan awal
Kegiatan pebelajaran dimulai dengan salam pembuka, lalu berdoa
untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap , selanjutnya guru menyampaikan atau menjelaskan
tujuan pembelajaran atau kompetensi inti. Memberikann motivasi
peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat materi ajar dalam
kehidupan sehari-hari, agar kegiatan ini untuk membawa perhatian
siswa pada proses pembelajaran agar bersemangat.
5. Kegiatan inti
a. Memancing siswa dengan beberapa pertanyaan, guna
memancing siswa bertanya dan mengetahui kemampuan
siswa setelah penjelasan materi.
b. Guru memberikan contoh video pidato pada siswa
c. Siswa diminta untuk membuat teks pidato sendiri dan
membuat video tanpa menggunakan teks/naskah lalu
dikirim di whatshap.
6. Kegiatan penutup
Pada kegiatan akhir guru menyimpulkan materi pembelajaran dan
melakukan evaluasi kepada peserta didik untuk menyimpulkan
pembelajaran dan setelahnya guru menutup pembelajaran.
F. Media pembelajaran
a. Lembar observasi
b. Hp android
G. Penilaian
1. Teknik penilaian
2. Penilaian prose pengamatan
3. Lisan
a. Bentuk instrumen penilaian
1. Teks hasil kemampuan belajar siswa
a. Pelafalan
b. Kelancaran berbicara
c. Volume suara
d. Gerak dam mimik
e. Kepercayaan diri
Lembar observasi kegiatan siswa
No. Aspek yang dinilai Penilaian
Ya Tidak
1. Guru menejelaskan tujuan pembelajaran secara
online
2. Siswa dengan penuh perhatian mendengarkan
tujuan pembelajaran
3. Guru memberikan penjelasan dalam metode
pembelajaran yaitu dengan menggunakan
metode reality show
4. Siswa merespon dan aktif dalam pembelajaran
yang telah di jelaskan guru
5. Kemampuan siswa dalam membuat video
pidato
Jumlah
Presentase
Keterangan
Tingkat keberhasilan:
Pedoman penilaian
Tingkat keberhasilan Predikat
80%-100% Sangat baik (SB)
70%-79% Baik (B)
60%-69 Cukup (C)
50%-59% Kurang (K)
0%-49% Gagal (G)
No. Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4
1. Lafal dan intonasi
2. Kelancaran berbicara
3. Volume suara
4. Gerak dan mimik
5. Percaya diri
Keterangan:
1=kurang
2=cukup
3=baik
4=sangat baik
Makassar, Semptember
2020
Mengetahui,
Guru Pamong, Mahasiswa,
Husniah, S.Pd. VInta Sri Rahayu
NBM. 108319 NIM.10533106716
Mengetahui
Kepala Sekolah Smp Muhammadiyah 12 Makassar
Nurmiati Halim S.Ag
NBM: 934010
RIYAWAT HIDUP
Vinta Sri Rahayu. Dilahirkan di Bantaeng pada tanggal
10 Januari 1999. Anak Ketiga dari tiga bersaudara, buah
hati dari pasangan Ayahanda H. Zaenal dengan Ibunda
Hj. Nursiah. Penulis menyelesaikan pendidikan di sekolah
dasar Inpres Tappanjeng Bantaeng pada Tahun 2010 .
Pada tahun 2010 penulis melanjutkan pendidikan sekolah
menengah pertama di SMP Negeri 2 Bantaeng, Kabupaten
Bantaeng dan menyelesaikan pada tahun 2013. Kemudian
melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di SMKN 1 Bantaeng, Kabupaten
Bantaeng dan menyelesaikan pada tahun 2016. Kemudian pada tahun yang sama
penulis mendaftar sebagai mahasiswa di Jurusan Pendidikan dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyelesaikan studi dengan menyusunkaryailmiah yang berjudul “
Peningkatan Keterampilan Berbicara Pada Pembelajaran Teks Pidato Dengan
Metode Reality Show Pada Siswa Kelas IX SMP Muhammadiyah 12 Makassar”