penilaian portofolio dalam pembelajaran bhs inggris...

21
Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Kusnul Ika Sandra, S.Pd.,M.Psi Widyaiswara BDK Surabaya Abstract The assesment activities are an integral part of the learning activities as a whole.the assesment can be a quality control and feedback for the teacher. Specially in curriculum 2013, authenthic assesment must be applied by teacher at the class and portofolio is one of authenthic assesment. In english class, many activities can be assessed by teacher.At this time ,a writer tells about what portofolio assesment is and how it applied in english lesson. I hope it will be helpful to the readers to apply portofolio assesment at the class. Key words: portofolio, authenthic, assesment. A. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mulai kurikulum tahun 2004, istilah asesmen (assessment) mulai diperkenalkan dalam konteks pembelajaran disekolah, dimana sebelumnya untuk konteks ini digunakan istilah evaluasi (evaluation), penilaian (judgement), atau pengukuran (measurement). Rasional perubahan itu dikarenakan konotasi penilaian guru yang berkenaan dengan siswa adalah tes yang cenderung hanya berkaitan dengan kognitif siswa, padahal aspek afektif dan psikomotorik yang semestinya juga menjadi perhatian dan bahan penilaian. Dalam hal ini penilaian adalah kegiatan guru sesudah pelaksanaan pembelajaran,jadi orientasinya adalah hasil (product) belajar. Dengan sempitnya konteks penilaian tersebut,padahal bukan itu yang dimaksud dalam penilaian pembelajaran karena belum objektif, dikenalkanlah istilah asesmen (assessment) dengan maksud agar guru dalam menilai bisa seobjektif mungkin. Guru bisa menilai siswa tidak hanya berkenaan dengan hasil hasil belajar siswa, tetapi meliputi proses pembelajaran. Dengan demikian penilaian yang dilakukan oleh guru tidak hanya melalui tes akan tetapi dengan berbagai cara dan aspek penilaian,sehingga hasil penilaiannya dapat mencerminkan usaha dan kemampuan siswa sebenarnyadan dengan cara yang paling objektif dan otentik (authentic). Dari uraian diatas, asesmen dapat diartikan sebagai penilaian yang meliputi proses, dan hasil belajar siswa,sehingga dengan sistem penilaian ini berbagai cara penilaian bisa dilaksanakan dan berbagai aspek dari siswa dapat pula dinilai.Dengan cara ini hasil penilaian menjadi lebih lengkap karena segala usaha dan kemampuan yang dimiliki siswa (termasuk kognitif, afektif dan psikomotorik) dapat terungkap dan bisa dihargai berupa nilai. Hasil penilaian menjadi sangat objektif sehingga mencerminkan kondisi siswa

Upload: others

Post on 12-Feb-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

    Kusnul Ika Sandra, S.Pd.,M.Psi Widyaiswara BDK Surabaya

    Abstract The assesment activities are an integral part of the learning activities as a whole.the assesment can be a quality control and feedback for the teacher. Specially in curriculum 2013, authenthic assesment must be applied by teacher at the class and portofolio is one of authenthic assesment. In english class, many activities can be assessed by teacher.At this time ,a writer tells about what portofolio assesment is and how it applied in english lesson. I hope it will be helpful to the readers to apply portofolio assesment at the class. Key words: portofolio, authenthic, assesment.

    A. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Mulai kurikulum tahun 2004, istilah asesmen (assessment) mulai diperkenalkan dalam konteks pembelajaran disekolah, dimana sebelumnya untuk konteks ini digunakan istilah evaluasi (evaluation), penilaian (judgement), atau pengukuran (measurement). Rasional perubahan itu dikarenakan konotasi penilaian guru yang berkenaan dengan siswa adalah tes yang cenderung hanya berkaitan dengan kognitif siswa, padahal aspek afektif dan psikomotorik yang semestinya juga menjadi perhatian dan bahan penilaian. Dalam hal ini penilaian adalah kegiatan guru sesudah pelaksanaan pembelajaran,jadi orientasinya adalah hasil (product) belajar. Dengan sempitnya konteks penilaian tersebut,padahal bukan itu yang dimaksud dalam penilaian pembelajaran karena belum objektif, dikenalkanlah istilah asesmen (assessment) dengan maksud agar guru dalam menilai bisa seobjektif mungkin. Guru bisa menilai siswa tidak hanya berkenaan dengan hasil hasil belajar siswa, tetapi meliputi proses pembelajaran. Dengan demikian penilaian yang dilakukan oleh guru tidak hanya melalui tes akan tetapi dengan berbagai cara dan aspek penilaian,sehingga hasil penilaiannya dapat mencerminkan usaha dan kemampuan siswa sebenarnyadan dengan cara yang paling objektif dan otentik (authentic). Dari uraian diatas, asesmen dapat diartikan sebagai penilaian yang meliputi proses, dan hasil belajar siswa,sehingga dengan sistem penilaian ini berbagai cara penilaian bisa dilaksanakan dan berbagai aspek dari siswa dapat pula dinilai.Dengan cara ini hasil penilaian menjadi lebih lengkap karena segala usaha dan kemampuan yang dimiliki siswa (termasuk kognitif, afektif dan psikomotorik) dapat terungkap dan bisa dihargai berupa nilai. Hasil penilaian menjadi sangat objektif sehingga mencerminkan kondisi siswa

  • secara individu maupun kelompok. Penilaian yang dilaksanakan dengan berbagai macam cara dan berbagai aspek yang dinilai,menyangkut penilaian proses dan produk pembelajaran, disebut dengan asesmen otentik. Kata otentik bisa bermakna seobjektif objektifnya, senyata nyatanya atau sebenar benarnya sehingga hasil penilaiannya menjadi sangat akurat. Cara penilaian dengan asesmen otentik ini bisa menggunakan tes, angket, wawancara, observasi, rubrik, jurnal, catatn lapangan atau portofolio. Penilaian portofolio merupakan pendekatan baru yang akhir akhir ini sering diperkenalkan para ahli pendidikan untuk dilaksanakan disekolah. Di beberapa negara maju portofolio telah digunakan dalam dunia pendidikan secara luas, baik untuk penilaian dikelas,daerah maupun untuk penilaian secara nasional (Depdiknas, 2004) Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan beberapa masalah yaitu : 1. Bagaimana pengertian penilaian portofolio dankarakteristik penilaian jenis ini? 2. Bagaimana jenis dan tahap tahap penilaian portofolio? 3. Bagaimana penilaian portofolio dalam mata pelajaran Bahasa Inggris ?

    B. PEMBAHASAN 1. Pengertian Penilaian portofolio

    Secara umum portofolio merupakan kumpulan dokumen berupa objek penilaian nyang dipakai oleh seseorang,kelompok,lembaga,organisasi atau perusahaan yang bertujuan untuk mendokumentasikan dan menilai perkembangan. Artinya portofolio bukan hanya berupa benda nyata, melainkan mencakup “segala pengalaman batiniah” yang terjadi pada peserta didik. Portofolio juga dapat digunakan oleh peserta didik untuk mengumpulkan semua dokumen dari ilmu pengetahuan yang telah dipelajari, baik dikelas,dihalaman sekolah, atau diluar sekolah. Dalam bidang bahasa portofolio dapat merupakan suatu adjective yang sering disandingkan dengan konsep lain, seperti pembelajarandan penilaian, karena itu timbul istilah Portofolio-based instruction dan portofolio-based assessment.

    Menurut para ahli portofolio memiliki beberapa pengertian. Ada yang memendang sebagai benda/alat, dan ada pula yang memandang sebagain metode/teknik/cara. Portofolio sebagai suatu wujud benda fisik atau kumpulan suatu hasil (bukti) dari suatu kegiatan,atau bundelan yakni kumpulan dokumentasi atau hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan dalam suatu bundel. Misalnya, bundelan hasil kerja peserta didik mulai dari tes awal, tugas tugas, catatan anekdot, piagam penghargaan, keterangan melaksanakan tugas terstruktur, sampai pada tes terakhir. Portofolio ini merupakan kumpulan karya terpilih dari peserta didik, baik perseorangan maupun kelompok. Karya yang diambil adalah karya yang terbaik, karya yang paling terpenting dari pekerjaan peserta didik, yang bermakna bagi peserta didik, sesuai dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang telah ditetapkan.

    Penilaian portofolio berbeda dengan jenis penilaian yang lain. Penilaian portofolio adalah suatu pendekatan atau model penilaian yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membangun dan merefleksisuatu pekerjaan/tugas atau karya melalui pengumpulan (collection) bahan bahan yang relevan dengan tujuan dan keinginan yang

  • dibangun oleh peserta didik,sehingga hasil pekerjaan tersebut dapat dinilai dan dikomentari oleh guru dalam periode tertentu. Jadi penilaian portofolio merupakan suatu pendektan dalam penilaian kinerja peserta didik atau yang digunakan untuk menilai kinerja.

    Salah satu keunggulan penilaian portofolio adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih banyak terlibat, dan peserta didik sendiri dapatdengan mudah mengontrol sejauh mana perkembangan kemampuan yang telah diperolehnya. Jadi, peserta didik akan mampu melakukan penilaian diri (self-assessement). Ketrampilan menemukan kelebihan dan kekurangannya sendiri,serta kemampuan untuk menggunakan kelebihan tersebut dalam mengatasi kelemahannya merupakan modal dasar penting dalam proses pembelajaran.

    Popham (1994) menjelaskan, “penilaian portofolio merupakan penilaian secara berkesinambungan dengan metode pengumpulan informasi atau data secara sistematik atas hasil pekerjaan peserta didik dalam kurun waktu tertentu.” Dalam sistem penilaian portofolio, guru membuat file untuk tiap tiap peserta didik, berisi kumpulan sistematis atas hasil prestasi belajar mereka selama mengikuti proses pembelajaran. Dalam file portofolio, guru mengumpulkan bukti fisik dan catatan prestasi peserta didik, seperti hasil ulangan , hasil tugas mandiri serta hasil pratikum. Selain prestasi akademik, isi file juga dapat dielaborasi dengan lembar catatan prestasi non akademik, yakni rekaman profile peserta didik yang meliputi aspek kerajinan, kerapian, ketertiban, kejujuran, kemampuan kerja sama, sikap, solidaritas, toleransi, kedisiplinan dan lain lain.

    Data yang terkumpul dari waktu ke waktu ini kemudian digunakan oleh guru untuk menilai dan melihat perkembangan kemampuan serta prestasi akademik peserta didik dalam periode tersebut. File portofolio sekaligus akan memberikan umpan balik (feed back), baik kepada guru maupun kepada peserta didik. Bagi guru, file yang berisi prestasi siswa ini akan memberikan masukan (input) untuk penilaian proses, terutama dalam memperbaiki strategi, metode dan manajemen pembelajaran di kelas. Melalui analisis file portofolio, guru dapat mengetahui potensi, karakter, kelebihan dan kekurangan peserta didik, file ini dapat menjadi dasar pijakan untuk mengoreksi dan memperbaiki kelemahan atau kekurangannya dalam proses pembelajaran maupun penguasaannya tentang suatu pokok bahasan atau materi pelajaran tertentu. Proses terjadinya umpan balik sangat dimungkinkan, karena dalam system penilaian portofolio, data yang terekam dalam file tidak hanya dikumpulkan saja kemudian selesai, tetapi akan dianalisis secara kolaboratif dengan melibatkan guru, peserta didik dan orang tua. Penilaian data melalui pembicaraan secara periodik dengan orang tua peserta didik merupakan progress report yang akurat tentang kemajuan prestasi belajar peserta didik serta perkembangan kepribadiannya.

    Selain dapat digunakan untuk memantau perkembangan peserta didik dan mendiaknosis kesulitan belajar mereka, penilaian portofolio juga sangat bermanfaat bagi guru untuk menilai kebutuhan (need), minat (interest), kemampuan akademik (abalities) dan karakteristik peserta didik secara perseorangan. Hal tersebut penting, karena seharusnya dalam suatu system penilaian, eksistensi peserta didik secara perseorangan tidak boleh dieliminasikan bagaimana yang sering terjadi dalam tes standar seperti SNM-PTN dan UAN.

  • 2. Tujuan dan Fungsi Penilaian Portofolio Penilaian portofolio dapat digunakan sebagai alat formatif maupun sumatif. Portofolio

    sebagai alat formatif digunakan untuk memantau kemajuan peserta didik dari hari ke hari dan mendorong peserta didik dalam merefleksikan pembelajaran mereka sendiri. Portofolio seperti ini difokuskan pada proses perkembangan peserta didik dan digunakan untuk tujuan formatif dan diagnosis. Penilaian portofolio ditujukan juga untuk penilaian sumatif pada akhir semester atau akhir tahun pelajaran. Hasil Penilaian portofolio sebagai alat sumatif ini dapat digunakan untuk mengisi angka raport peserta didik, yang menunjukkan prestasi peserta didik dalam mata pelajaran tertentu.

    1. Tujuan Penilaian Portofolio

    Pada hakekatnya tujuan penilaian portofolio adalah untuk memberikan informasi kepada orang tua tentang perkembangan peserta didik secara lengkap dengan dukungan data dan dokumen yang akurat. Raport merupakan bentuk laporan prestasi peserta didik dalam belajar kurun waktu tertentu. Portofolio merupakan lampiran dari raport dengan demikian raport tetap harus dibuat.

    Tujuan

    Penilaian

    Portofolio

    Menghargai Perkembangan Peserta Didik

    Mendokumentasikan Proses Pembelajaran

    Memberi Perhatian pada Prestasi Kerja

    Merefleksikan Kesanggupan mengambil

    resiko dan melakukan eksperimen

    Meningkatkan Efektivitas Proses

    Pembelajaran

    Bertukar informasi antara Orang Tua Peserta

    didik dengan guru lain

    Mempercepat pertumbuhan konsep diri

    positif peserta didik

    Meningkatkan kemampuan refleksi diri

    Membantu peserta didik merumuskan tujuan

  • Tujuan portofolio ditentukan oleh apa yag harus dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan penilaian tersebut. Dalam portofolio banyak yang digunakan tes tertulis (paper and pencil test), project,product,dan catatan kemampuan (record of performance) (S. Supranata dan M. Hatta:2004) mengemukakan penilaian portofolio dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan yaitu menghargai perkembangan yang dialami peserta didik, mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung, memberi perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik, eksperimentasi, meningkatkan efektivitasproses pengajaran, bertukar informasi dengan orang tua/wali peserta didik dan guru lain membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada peserta didik, meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri, membantu peserta didik dalam merumuskan tujuan.

    2. Fungsi Penilaian Portofolio Portofolio dapat dijadikan sebagai bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah

    dilakukan peserta didik sehingga guru dan orang tua mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Fungsi penilaian portofolio dapat kita lihat dari berbagai segi, yaitu :

    a. Portofolio sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peerta didik, tanggung jawab dalam belajar,perluasan dimensi belajar dan inovasi pembelajaran

    b. Portofolio sebagai alat pembelajaran merupakan komponen kurikulum, karena portofolio mengharuskan peserta didik untuk mengoleksi dan menunjukkan hasil kerja mereka.

    c. Portofolio sebagai alat penilaian autentik (authentic assessment) d. Portofolio sebagai sumber informasi bagi peserta didik untuk melakukan self

    assessment. Maksudnya, peserta didik mempunyai kesempatan yang banyak untuk menilai diri sendiri dari waktu ke waktu.

    Fungsi

    penilaian

    Portofolio

    Sumber informasi bagi guru

    Sebagai alat pembelajaran

    Sebagai alat penilaian authentik

    Sebagai self assessment bagi peserta didik

  • Selanjutnya Direktorat PLP- Ditjen Dikdasmen-Dediknas (2003) mengemukakan bahwa penilaian portofolio dapat digunakan untuk :

    a. Memperlihatkan perkembangan pemikiran atau pemahaman siswa pada periode waktu tertentu

    b. Menunjukkan suatu pemahaman dari beberapa konsep, topik dan isu yang diberikan c. Mendemonstrasikan perbedaan bakat d. Mendemonstrasikan kemampuan untuk memproduksi atau mengkreasi suatu

    pekerjaan baru secara orisinil e. Mendokumentasikan kegiatan selama periode waktu tertentu f. Mendemonstrasikan kemampuan menampilkan suatu karya seni g. Mendemonstrasikan kemampuan mengintregasikan teori dan praktek dan h. Merefleksikan nilai nilai individual atau pandangan dunia secara lebih luas.

    3. Prinsip Prinsip penilaian portofolio

    Proses penilaian portofolio menuntut terjadinya interaksi multiarah, yaitu dari guru ke peserta didik, dan peserta didik ke guru, dan antar peserta didik. Direktorat PLP Ditjen Dikdasmen Depdiknas (2003) mengemukakan pelaksanaan penilaian portofolio hendaknya memperhatikan peinsip prinsip “mutual trust, convidentiality, joint ownership, satisfaction and relevance.” 1. Mutual trust (saling mempercayai), artinya jangan ada saling mencurigai antara guru

    dengan pesera didik maupun antar peserta didik.Mereka harus saling percaya, saling membutuhkan saling membantu, terbuka, jujur dan adil sehingga dapat membangun suasana penilaian yang lebih kondusif. Guru juga hendaknya dapat menciptakan suasana penilaian yang kondusif, wajar dan alami sehingga hasil penilaian yang dapat diperoleh betul betul menggambarkan kemampuan peserta didik yang sesungguhnya.

    2. Confidentiality (kerahasiaan bersama), artinya guru harus menjaga kerahasiaan semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada, baik perseorangan maupun kelompoki,tidak boleh diberikan atau diperlihatkan kepada siapapun sebelum diadakan pameran. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik yang mempunyai kelemahan tidak merasa dipermalukan. Menjaga kerahasiaan bersama ini juga mempunyai arti lain, yaitu memotivasi peserta didik untuk memperbaiki hasil pekerjaannya dan meningkatkan kepercayaan peserta didik kepada guru.

    3. Joint ownership (milik bersama), artinya semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada harus menjadi milik bersama peserta didik dan dokumen yang ada harus menjadi milik bersama antara guru dan peserta didik kerena itu harus dijaga bersama, baik penyimpanannya maupun penempatannya. Berikan kemudahan kepada peserta didik untuk melihat, menyimpan, dan mengambil kembali portofolio mereka. Hal ini dimaksudkan juga untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab peserta didik.

    4. Satisfaction (kepuasan) artinya semua dokumen dalam rangka pencapaian standar kompetensi , kompetensi dasar/kompetensi inti dan indikator harus dapat memuaskan

  • semua pihak, baik guru, orang tua maupun peserta didik, karena dokumen tersebut merupakan bukti karya terbaik peserta didik sebagai hasil pembinaan guru.

    5. Relevance (kesesuaian) artinya dokumen yang ada harus sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator yang diharapkan. Kesesuaian ini gilirannya dengan prinsip kepuasaan.

    Disamping prinsip prinsip tersebut diatas, S. Supranata dan M. Hatta (2004)

    menambahkan tiga prinsip yaitu : penciptaan budaya mengajar, merefleksi bersama, serta proses dan hasil” Penilaian portofolio hanya dapat dilakukan jika pembelajarannya pun menggunakan pendekatan portofolio. Artinya jika guru dalam pembelajaran hanya menuntut peserta didik untuk menhapal pengetahuan atau fakta pada tingkat rendah, maka efektif jika pembelajarannya menuntut peserta didik untuk menunjukkan kemampuan yang nyata dan menggambarkan pengembangan aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai pada taraf yang lebih tinggi.

    Prinsip penilaian portofolio yang lain adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan refleksi bersama sama. Peserta didik dapat merefleksikan tentang proses berfikir mereka sendiri, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Tidak hanya itu, penilaian portofolio juga harus diarahkan untuk menilai proses belajar peserta didik, seperti catatan perilaku harian, sikap dan motivasi belajar, antusias tidaknya dalam mngikuti pelajaran, baik dalam kegiatan belajar kelompok maupun individual. Bukan hanya proses belajar, tetapi juga harus menilai hasil akhir suatu tugasyang diberikan oleh guru.

    Karakteristik Penilaian portofolio Sebagaimana telah dikemukakan bahwa penilaian portofolio dilakukan sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang berbasis portofolio(portofolio-basd instruction). Kalau guru mnggunakan model pembelajaran tradisional , tentu guru akan kesulitan melakukan penilaian portofolio, terutama dalam pengembangan instrumen penilaiannya. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran portofolio tidak hanya terjadi di dalam kelas tetapi juga di luar kelas. Implikasinya adalah bahwa hasil pekerjaan peserta didik yang dinilai melalui penilaian portofolio adalah hasil pekerjaan peserta didik yang dilakukan baik dikelas maupun diluar kelas sesuai dengan tuntutan kompetensi dasarnya, tidak hanya dalam dimensi proses, tetapi juga dimensi produk. Disamping itu, melalui penilaian portofolio peserta didik dapat memantau perkembangan kemampuannya secara mandiri, menunjukkan cara belajar yang berbeda antara seorang peserta didik dengan peserta didik lainnya. Menunjukkan kualitas hasil pekerjaannya, manunjukkan kelebihan yang mereka miliki, mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan motivasi dirinya untuk lebih giat melakukan kegiatan belajar, memberikan peluang yang besar bagi peserta didik untuk melakukan dialog dengan guru dan orang tuanya secara intensif tentang kelebihan dan kekurangannya.

  • Menurut Barton dan Collons dalam S. Supranata dan M. Hatta (2004) terdapat

    beberapa karakteristik esensial penilaian portofolio, yaitu sebagai berikut :

    Multisumber dimaksudkan bahwa pelaksanaan penilaian portofolio harus dilakukan dari berbagai sumber seperti Peserta didik, guru,orang tua, masyarakat, dan evidance lain seperti gambar,lukisan, jurnal,audio dan video tape baik secara tertulis maupun tindakan. Evidance yang dimaksud haruslah autentik dan berhubungan dengan program pembelajaran, kegiatan, standar kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai. Misalnya jika guru ingin mengetahui kemampuan peserta didik tentang ketrampilan berbicara, maka guru harus menilai secara langsung setiap peserta didik ketika mereka berdialog dengan temannya. Begitu juga ketika guru ingin mengatahui kemampuan peserta didik dalam memahami suatu bacaan, tentu guru harus melihat secara langsung bagaimana peserta didik mampu memahami bacaan dengan cara menyuruhnya membaca teks bacaan yang ada dan bertanya jawab tentang bacaan tersebut.

    Disamping itu, penilaian portofolio menuntut adanya pertumbuhan dan perkembangan dari setiap peserta didik. Oleh karena itu, sebaiknya setiap evidance dari waktu ke waktu harus dikumpulkan dan didokumentasikan. Seandainya evidance tersebut akan dipilih, maka pilihlah secara selektif. Penilaian portofolio juga harus jelas, baik jenis, teknik, prosedur, maupun kompetensi yang akan diukur. Kejelasan yang dimaksud bukan hanya untuk guru, tetapi juga peserta didik. Dalam pelaksanaaanya, antara kegiatan peserta didik dikelas dengan kehidupan nyata haruslah terintegrasi, artinya penilaian portofolio tidak terlepas darimkehidupan sehari hari sehingga peserta didik tidak jauh dari apa yang mereka alami. Peserta didik juga dapat dengan mudah mengaitkan antara kemampuan yang diperolehnya dengan kenyataan sehari hari.

    Hal yang sangat penting dalam penilaian portofolio adalah adanya rasa saling memiliki bagi setiap peserta didik terhadap semua evidance yang dikumpulkan guru, sehingga peserta didik dapat menjaga dengan baik semua evidance. Pelaksanaan penilaian portofolio bukan hanya mengacu pada kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik,

    Karakteristik

    Penilaian Portofolio

    Multi Sumber

    Beragam Tujuan

    Kepemilikan Integrasi Eksplisit

    Dinamis

    Authentik

  • tetapi juga tujuan tujuan lain yang bermanfaat bagi program pembelajaran, seperti keefektifan program, perkembangan peserta didik, dan dapat dijadikan alat komunikasi peserta didik ke berbagai pihak yang berkepentingan.

    Kelebihan dan Kekurangan Penilaian portofolio

    Setiap konsep atau model penilaian tentu ada kelebihan dan kekurangannya begitu juga dengan model penilaian portofolio. Kelebihan model penilaian portofolio antara lain :

    1. Dapat melihat pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik dari waktu ke waktu berdasarkan feed-back dan refleksi diri.

    2. Membantu guru melakukan penilaian secara adil,objektif,transparan dan dapat dipertanggungjawabkan tanpa mengurangi kreativitas peserta didik di kelas.

    3. Mengajak peserta didik untuk belajar bertanggung jawab terhadap apa yang mereka kerjakan, baik dikelas maupun diluar kelas dalam rangka implementasi program pembelajaran

    4. Meningkatkan peran serta peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan penilaian

    5. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan mereka 6. Membantu guru mengklasifikasi dan mengidentifikasi program pembelajaran 7. Terlibatnya berbagai pihak seperti orang tua, guru, komite sekolah, dan masyarakat

    lainnya dalam melihat pencapaian kemampuan peserta didik. 8. Memungkinkan peserta didik melakukan penilaian diri (self assessment), refleksi dan

    mengembangkan kemampuan berfikir kritis (critical thinking) 9. Memu ngkinkan guru melakukan penilaian secara fleksibel, tetapi tetap mengacu pada

    kompetensi dasar dan indikator hasil belajar yang ditentukan. 10. Guru dan peserts didik sama sama bertanggung jawab untuk merancang dan menilai

    kemajuan belajar. 11. Dapat digunakan untuk menilai kelas yang heterogen antara peserta didik yang pandai

    dan kurang pandai 12. Memungkinkan guru memberikan hadiah terhadap setiap usaha belajar peserta didik.

    Adapun kekurangan penilaian portofolio antara lain sebagai berikut :

    1. Membutuhkan waktu dan kerja keras 2. Penilain portofolio dianggap kurang reliabel dibandingkan dengan bentuk penilaian

    yang lain. 3. Ada kecenderungan guru hanya memperhatikan pencapaian akhir sehingga proses

    penilaian kurang mendapat perhatian 4. Jika guru melaksanakan proses pembelajaran yang bersifat teacher oriented,

    kemungkinan besar inisiatif dan kreatifitas peserta didik akan terbelenggu sehingga penilaian portofolio tidak dapat dilaksanakan dengan baik

    5. Orang tua peserta didik sering berfikir skeptis karena laporan hasil belajar anaknya tidak berbentuk angka

  • 6. Penilaian portofolio masih relatif baru sehingga banyak guru, orang tua, dan peserta didik yang belum mengetahui dan memahaminya

    7. Tidak tersedianya kriteria penilaian yang jelas 8. Analisis terhadap penilaian portofolio agak sulit dilakukan sebagai akibat

    dikuranginya penggunaan angka 9. Sulit dilakukan terutama menghadapi ujian dalam skala nasional 10. Dapat menjebak peserta didik jika terlalu sering menggunakan format yang lengkap

    dan detail.

    Bentuk bentuk penilaian portofolio

    Adapun bentuk bentuk penilaian portofolio diantaranya sebagai berikut :

    a. Catatan anekdotal, yaitu berupa lembaran khusus yang mencatat segala bentuk kejadian mengenai perilaku siswa, khususnya yang mencatat berlangsungnya proses pembelajaran. Lembaran ini memuat identitas yang diamati, waktu pengamatan dan lembar rekaman kejadiannya.

    b. Ceklist atau daftar cek yaitu daftar yang telah disusun berdasarkan tujuan perkembangan yang hendak dicapai siswa

    c. Skala penilaian yang mencatat isyarat kemajuan perkembangan siswa d. Respon respon siswa terhadap pertanyaan e. Tes skrining yang beguna untuk mengidentifikasi ketrampilan siswa setelah

    pengajaran dilakukan, misalnya siswa setelah pengajaran dilakukan, misalnya tes hasil belajar, PR,LKS, laporan kegiatan lapangan (Kintoko,2005)

    Jenis Penilaian portofolio

    Jenis penilaian portofolio akan memberikan pemahaman tentang perlunya penggunaan penilaian portofolio secara bervariasi sesuai dengan jenis kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Artinya hasil belajar peserta didik tidak dapat diukur dengan satu jenis penilaian saja melainkan harus menggunakan berbagai jenis penilaian. Disamping itu, setiap jenis portofolio mempunyai instrumen yang berbeda. Dengan demikian, guru harus memiliki kecakapan khusus bagaimana mengembangkan berbagai instrumen dalam setiap jenis penilaian portofolio. Tahapan penilaian portofolio akan memberikan pemahaman kepada guru bahwa penilaian portofolio tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tetapi harus sistematis,bertahap, dan rasionalsesuai dengan tahap tahap yang telah ditetapkan. Banyak guru yang salah melaksanakan penilaian portofolio karena tidak memahami prosedur yang harus ditempuh. Akibatnya peserta didik dapat dirugikan.

    Apabila dilihat dari jumlah peserta didik, maka penilaian portofolio dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu portofolio pereorangan dan portofolio kelompok. Jika dilihat dari portofolio dapat dibagi dua jenis yaitu portofolio proses dan portofolio produk.

  • 1. Portofolio Proses

    Jenis portofolio prosesmenunjukkan tahapan belajar dan menyajikan catatan perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu.Portofolio proses menunjukkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi, Kompetensi inti dan indikator yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan penggunaan portofolio proses adalah untuk membantu peserta didik mengidentifikasi tujuan pembelajaran, perkembangan hasil belajar dari waktu ke waktu, dan menunjukkan pencapaian hasil belajar. Pendekatan ini lebih menekankan pada bagaimana peserta didik belajar, berkreasi mulai dari draft awal, bagaimana proses awal itu terjadi, dan tentunya sepanjang peserta didik dinilai.

    Dalam portofolio proses, guru dapat menyajikan berbagai macam tugas yang setara atau yang berbeda kepada peserta didik. Dengan kata lain peserta didik boleh memilih tugas tugas yang dianggap cocok untuk mereka. Guru dapat memutuskan apa yang harus dikerjakan pesertadidik atau peserta didik diajak bekerja sama dengan peserta didik lain dalam mengerjakan tugas tertentu. Biasanya portofolio proses digunakan untuk melihat proses pembuatan suatu karya atau suatu pekerjaan yang menuntutadanya proses diskusi antara peserta didik dengan guru atau sesama peserta didik. Berdasarkan proses kegiatan tersebut, guru dapat membantu peserta didik untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya.

    Salah satu bentuk portofolio proses adalah portofolio kerja (working portofolio) yaitu bentuk yang digunakan untuk memilih koleksi evidance peserta didik, memantau kemajuan atau perkembangan dan menilai peserta didik dalam mengelola kegiatan belajar mereka sendiri. Peserta didik mengumpulkan semua hasil kerja termasuk coret coretan (sketsa), buram, catatan,kumpulan untuk rangsangan, buram setengah jadi, dan pekerjaan yang sudah selesai. Portofolio kerja bermanfaat bagi peserta didik terutama untuk memberikan informasi tentang bagaimana pengorganisasian dan mengelola kerja,

    Jenis penilaian

    portofolio

    Peserta didik

    Sistem

    Individu

    Kelompok

    proses

    produk

    Kerja

    Tampilan

    Dokumen

  • merefleksi dari pencapaiannya, memantau perkembangan dan menetapkan tujuan dan arahan.

    Informasi ini dapat digunakan untuk diskusi antar peserta didik dan guru. Melalui portofolio kerja ini, guru dapat membantu peserta didik mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan masing masing.Untuk itu kerjasama yang efektif antara guru dan peserta didik sangat diperlukan. Disamping itu, informasi ini dapat digunakan juga oleh guru untuk memperbaiki cara belajar peserta didik. Namun keberhasilan portofolio kerja sangat bergantung pada kemampuan peserta didik untuk merefleksikan dan mendokumentasikan kemajuan proses pembelajaran.

    Dalam portofolio kerja ini yang dinilai adalag cara kerja (pengorganisasian) dan hasil kerja. Adapun kreterianya antara lain sebagai berikut :

    a. Adakah pembagian kerja diantara anggota kelompok ? b. Apakah masing masing anggota kelompok telah bekerja sesuai dengan tugasnya? c. Berapa besar kontribusi kerja kelompok terhadap hasil yang dicapai kelompok? d. Adakah bukti tanggung jawab bersama? e. Apakah kelengkapan data yang diperoleh telah sesuai dengan tugas anggota kelompok

    masing masing? f. Apakah informasi yang diperoleh akurat ? g. Apakah portofolio telah disusun dengan baik ?

    2. Portofolio Produk

    Jenis penilaian portofolio ini hanya menekankan pada penguasaan materi dari tugas yang dituntut dalam standar kompetensi, kompetensi inti dan sekumpulan indikatorpencapaian hasil belajar serta hanya menunjukkan evidance yang paling baik, tanpa memperhatikan bagaimana dan kapan evidance tersebut diperoleh. Tujuan portofolio produk adalah untuk mendokumentasikan dan merefleksikan kualitas prestasi yang telah dicapai. Contoh portofolio produk adalah portofolio tampilan (show portofolio) dan portofolio dokumentasi (documentary portofolio). a. Portofolio Tampilan

    Portofolio bentuk ini merupakan sekumpulan hasil karya peserta didik ayau dokumentasi terseleksi yang dipersiapkan untuk ditampilkan kepada umum. Misalnya mempertanggungjawabkansuatu proyek, menyelenggarakan pameran, atau mempertahankan suatu konsep. Portofolio ini sangat bermanfaat jika guru ingin mengetahui kemampuan peserta didik yang sesungguhnya dan hingga mana ketepatan isi portofolio mengacu pada kompetensi yang telah ditetapkan. Bentuk ini biasanya digunakan untuk tujuan pertanggung jawaban (accountability). Syarat pokok yang harus dipenuhi oleh peserta didik dalam portofolio tampilan adalah keaslian evidance. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru dan peserta didik. Pertama peserta didik harus menandatangani lembar pernyataan keaslian. Kedua peserta didik memberikan penghargaan kepada semua sumber yang telah membantu, termasuk identitasnyaserta bentuk bantuan yang diberikan. Ketiga Guru harus melihat perencanaan, draft pekerjaan peserta didik dan catatan selama proses berlangsung.

  • Keempat Guru betul betul mengamati bagaimana peserta didik menampilkan hasil pekerjaan mereka. Aspek yang dinilai dalam bentuk portofolio tampilan adalah sebagai berikut: 1. Signifikasi materi yaitu apakah materi yang dipilih benar benar merupakan materi

    yang penting dan bermakna untuk diketahui dan dipecahkan? Atau seberapa besar tingkat kebermaknaan informasi yang dipilih berkaitan dengan topik yang dibahasnya? Apakah materi yang dicapai sesuai dengan standar kompetensi kompetensi inti dan indikator pencapaian hasil belajar?

    2. Pemahaman yaitu seberapa baik tingkat pemahaman peserta didik terhadap akibat dan lingkup masalah , kebijakan atau langkah langkah yang dirumuskan

    3. Argumentai yaitu apakah peserta didik dalam mempertahankan argumentasinya sudah cukup memadai , sistematis, dan relevan

    4. Responsifness (kemampuan memberikan respon) yaitu seberapa besar tingkat kesesuaian antara respon yang diberikan dengan pernyataan? Dalam memberikan respons, adakah bukti bukti fisik yang ditunjukkan ?

    5. Kerjasama Kelompok yaitu apakah anggota kelompok turut berpartisipasi secara aktif dalam penyajian? Adakah bukti yang menunjukkan tanggung jawab anggota dalam kelompok ? Apakah para penyaji menghargai pendapat orang lain ? Adakah kekompakan kerja diantara para anggota kelompok ?

    Contoh LEMBAR PENILAIAN PENAMPILAN Judul Penampilan : ........................................................................... Kelas / Kelompok : .......................................................................... Petunjuk Penilaian : 1. Setiap kriteria diberi skor dalam skala 5 (1-5) 2. Skor 1 = rendah ; 2 = cukup ; 3 = rata rata ; 4 = baik ; 5 = istimewa NO. Kriteria Penilaian Nilai Catatan 01. Signifikansi :

    1. Seberapa besar tingkat kesesuaian atau kebermaknaan informasi yang diberikan dengan topik yang dibahas ?

    02. Pemahaman : 2. Seberapa baik tingkat

    pemahaman peserta didik terhadap hakikat dan ruang lingkup masalah yang disajikan ?

    03 Argumentasi : 3. Seberapa baik alasan yang

    diberikan peserta didik terkait dengan permasalahan yang

  • dibicarakan ? 04 Responsifness :

    4. Seberapa besar kesesuaian jawaban yang diberikan peserta didik dengan pertanyaan yang muncul ?

    05 Kerjasama Kelompok : 5. Seberapa besar anggota

    kelompok berpartisipasi dalam penyajian ?

    6. Bagaimana setiap anggota merasa bertanggung jawab atas permasalahan kelompok ?

    7. Bagaimana para penyaji menghargai pendapat orang lain

    b. Portofolio Dokumen

    Portofolio dokumen menyediakan informasi proses maupun produk yang dihasilkan oleh peserta didik. Portofolio ini digunakan untuk memilih koleksi evidance peserta didik yang sesuai dengan kompetensi dan akan dijadikan dasar penilaian.Evidance peserta didik yang digunakan dalam portofolio dokumen dapat berasal dari catatan guru atau kombinasi antara catatan guru dengan kegiatan peserta didik. Model portofolio ini bermanfaat bagi peserta didik dan orang tua untuk mengetahui kemajuan hasil belajar, kelebihan dan kekurangan peserta didik dalam belajar secara perseorangan. Berdasarkan dokume ini, baik peserta didik, orang tua, maupun guru dapat melihat :

    1) Proses apa yang telah diikuti? 2) Kerja apa yang telah dilakukan ? 3) Dokumen apa yang telah dihasilkan ? 4) Apakah hal-hal pokok telah terdokumentasikan? 5) Apakah dokumen disusun berdasarkan sumber-sumber data masing-masing? 6) Apakah dokumen berkaitan dengan apa yang akan disajikan? 7) Standar kompetensi mana yang telah dikuasai sampai pada pekerjaan terakhir?

    Indikator untuk penilaian dokumen itu, antara lain : kelengkapan, kejelasan, akurasi informasi yang didapat, dukungan data, kebermaknaan daya grafis, dan kualifikasi dokumen. Untuk menilai suatu dokumen dapat dibuatkan model format penilaiannya.

    Contoh:

    LEMBAR PENILAIAN DOKUMEN

    Judul Dokumen : ...........................................................................

    Kelas/Kelompok : ..................................................................................................

    Petunjuk Penilaian :

  • 1. Setiap kriteria diberi skor dalam skala 5 (1-5) 2. Skor 1= rendah; 2=cukup; 3=rata-rata; 4=baik; 5=istimewa

    No Kriteria Penilaian Nilai Catatan 1 Kelengkapan :

    1. Apakah dokumen lengkap untuk menjawab suatu permasalahan?

    2 Kejelasan : 2. Tersusun dengan baik. 3. Tertulis dengan baik. 4. Mudah dipahami.

    3 Informasi : 5. Akurat. 6. Memadai. 7. Penting.

    2.4 Tahap- Tahap Penilaian Portofolio Tahap Persiapan : 1. Guru menentukan tujuan pembelajaran yang akan dinilai melalui portofolio

    siswa dan menentukan tugas/pekerjaan apakah yang akan diberikan pada siswa untuk mencapai tujuan tersebut/

    2. Guru mengkomunikasikan kepada siswa tntang rencana portofolio, mendiskusikannya dengan siswa dan menampung usul siswa Dalam hal ini perlu dikomunikasikan tentang proses yang harus ditempuh siswa dalam melaksanakan penilaian portofolio tersebut selain dari itu perlu dikomunikasikan juga tentang kriteria penilaian, kinerja siswa yang akan dinilai dan contoh-contoh hasil kerja yang dikumpulkan. Siswa dalam hal dapat turut memberikan masukan tentang kriteria dan jeis pekerjaan yang akan dikumpulkan.

    3. Guru dibantu oleh siswa menyiapkan folder/map/atau kantung untuk penyimpanan dokumen siswa. Tiap map/folder diberi identitas siswa.

    Tahap Pelaksanaan :

    1. Guru dan siswa secara rutin mendiskusikan proses pembelajaran yang menuntun siswa menghasilkan karyanya.

    2. Guru mengumpulkan pekerjaan/tugas siswa. 3. Tugas siswa diperiksa dan diberi komentar oleh guru. Siswa dapat

    memperbaiki tugasnya bila masih memiliki banyak kekurangan. 4. Tugas/catatan tentang siswa diberi tanggal dan dimasukkan ke dalam

    flder/map secara kronologis sesuai urutan waktu. 5. Guru membelikan umpan balik secara berkesinambungan terhadap siswa

    sehingga dapat senantiasa memperbaiki kelemahannya. 6. Guru mere-view pekerjaan siswa menurut urutan waktu, melihat kemajuan

    belajarnya, dan mengkaji taraf pencapaian kompetensi belajar siswa.

  • 7. Guru selanjutnya memberi catatan-catatan tentang prestasi dan kemajuan belajar siswa.

    8. Hasil catatan guru dilampirkan pada portofolio siswa. 9. Kegiatan diskusi antara guru dengan siswa hendaknya diupayakan untuk

    memberi masukan terhadap hasil karya siswa, tidak ditujukan untuk memberikan penilaian tetapi digunakan untuk memunculkan kekuatan karya siswa.

    10. Seleksi terhadap hasil karya siswa dilakukan oleh siswa dengan bantuan guru. 11. Dalam hal ini siswa dapat memilih seluruhnya, sebagian, atau hanya karya

    terbaik saja yang dimasukkan kedalam prtofolia=o tersebut.

    Tahap Penilaian :

    1. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada kriteria penilaian yang disusun oleh guru dan partisipasi siswa.

    2. Kriteria yang telah disepakati tersebut diterapkan dengan konsisten, baik oleh guru maupun oleh siswa.

    3. Refleksi dilakukan oleh siswa dalam bentuk penilaian diri (Self Assessment) 4. Penilaian diri dilakukan oleh siswa untuk menilai kekuatan dan kelemahan

    belajarnya. 5. Siswa menilai kemampuan siswa belajar dan kelemahannya sendiri

    berdasarkan data yang dihimpun pada portofolio, hasil penilaian diri siswa dituliskan dan dimasukkan sebagai komponen portofolio

    6. Hasil penilaian guru san siswa terhadap portofolio dijadikan bahan untuk penyusunan tujuan baru bagi proses pembelajaran selanjutnya.

    7. Portofolio siap untuk dijadikan sumber penilaian siswa dan dapat dijadikan bahan pelaporan untuk orangtua.

    2.5 Penilaian Portofolio dala Pembelajaran Bahasa Inggris

    Khusus mata pelajaran Bahasa Inggris banyak dokumen yang dapat dijadikan penilaian portofolio baik dalam pembelajaran reading, speaking, listening maupun writting, yaitu :

    1. Catatan observasi guru tentang kemampuan berbicara siswa 2. Hasil komunikasi tentang kemampuan berbicara siswa 3. Tanggapan siswa terhadap cerita/dongeng yang dibacakan guru 4. Daftar dan komentar singkat tentang buku yang telah dibaca 5. Retell terhadap bacaan yang telah dibaca 6. Surat-surat yang dibuat (invitation, email, private letters, etc.) 7. Naskah pidato 8. Karangan bebas (narrative, recount, descriptive, etc.) 9. Laporan kunjungan 10. Tulisan di majalah dinding. 11. Listening work sheet.

  • 2.5.1 Contoh Penilaian Portofolio

    Mata Pelajaran : Bahasa Ingris

    Alokasi Waktu : 1 Semester

    Nama Siswa : _________________ Kelas/Smt : VII

    No KD Skor Prestasi Keterangan (1-10) T BT

    1 4.1.Menyusun teks lisan sederhana untuk mengucapkan dan merespon sapaan, pamitan, ucapan terima kasih, dan permintaan maaf, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks.

    Portofolio berbentuk dialog

    2 4.2. Menyusun teks lisan dan tulis sederhana untuk menyatakan, menanyakan dan merespon perkenalan diri dengan sangat pendek dan sederhana dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks.

    3 4.5. Menyusun teks lisan dan tulis untuk memaparkan dan menanyakan jati diri, dengan sangat pendek dan sederhana dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks.

    4 4.6. Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan nama binatang, benda, dan bangunan publik yang dekat dengan kehidupan siswa sehari hari dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks.

    5 4.7. Menyusun teks tulis label nama (label)dan daftar barang (list), dengan

  • memperhatikan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks.

    6 4.8. Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan sifat orang, binatang, dan benda, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks.

    7 4.9. Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan tingkah laku/ tindakan/fungsi dari orang, binatang dan benda, dengan unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks.

    8 4.11. Menyusun teks instruksi (instruction), tanda atau rambu (short notice), tanda peringatan (warning/caution), lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks.

    9 4.13. Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana tentang orang, binatang, dan benda dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan secara benar dan sesuai konteks.

    Catatan :

    Setiap Kompetensi Dasar yang masuk daftar portofolio dikumpulkan dalam satu file (tempat) untuk setiap peserta didik sebagai bukti pekerjaannya. Kemudian Guru menjelaskan bobot dari setiap portofolio yang dibuat.

  • Contoh Komentar Guru dan Orang Tua

    Contoh Komentar Guru dan Orang Tua terhadap Hasil Penilaian dengan Portofolio Penilaian Portofolio Bahasa Inggris Kelas VII Komepetensi Dasar : Menyusun teks lisan sederhana untuk mengucapkan dan merespon sapaan, pamitan, ucapan terima kasih, dan permintaan maaf, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks.

    Nama Peserta Didik : Prisma Dwi Avrianto Tanggal : 9 September 2013

    Indikator Penilaian Kurang

    Sekali Kurang Sedang Baik Baik

    Sekali 1. Menulis teks lisan

    sederhana untuk mengucapkan dan merespon sapaan, pamitan sesuai dengan struktur teks dan unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks

    2. Menulis teka lisan sederhana ucapan terima kasih dan permintaan maaf dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks.

    Dicapai Melalui : Komentar Guru :

    • Pertolongan Guru Prisma mampu menyusun teks lisan sederhana untuk mengucapkan dan merespon sapaan pamitan sesuai dengan fungsi sosial, namun ada beberapa unsur kebahasaan yang masih kurang tepat dalam dialog yang dibuat

  • • Seluruh Kelas

    • Kelompok Kecil

    • Sendiri

    Komentar Orang Tua : Prisma masih perlu banyak latihan. Tapi hasil ini cukup memuaskan orang tua

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Bahwa penilaian portofolio adalah suatu pendekatan atau model penilaian yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membangun dan merefleksi suatu pekerjaan/ tugas atau karya melalui pengumpulan (collection) bahan-bahan yang relevan dengan tujuan dan keinginan yang dibangun oleh peserta didik, sehingga hasil pekerjaan tersebut dapat dinilai dan dikomentari oleh guru dalam periode tertentu. Jadi penilaian portofolio merupakan suatu pendekatan dalam penilaian kinerja peserta didik atau yang digunakan untuk menilai kinerja. Salah satu keunggulan penilaian portofolio adalah memberikan kesempatan pada peserta didik untuk lebih banyak terlibat, dna peserta didik sendiri dapat dengan mudah mengontrol sejauh mana perkembangan kemampuan yang telah diperolehnya. Jadi, peserta didik akan mampu melakukan penilaian diri (Self-Assassement)

    Dengan portofolio guru akan menilai dengan mengumpulkan seluruh berkas aktifitas siswa selama dan sesudah pembelajaran,misalnya berkas hasil ulangan (tes), tugas-tugas, presentasi, hasil karya, hasil observasi, hasil angket, atau jurnal. Agar penilaian bisa dilakukan secara objektif, otentik, dan akurat yang melingkupi semua usaha dan aktifitas siswa dalam pembelajaran, dalam merancang dan melaksanakan penilaian kepada siswa, bapak-ibu guru hendaknya tidak hanya menggunakan instrumen tes, tetapi dengan berbagai jenis dan aspek evaluasi, terutama asesmen portofolio yang bisa melibatkan banyak instrumen evaluasi.

    Rekomendasi

    Pengertian dan metode tersebut hendaknya dipahami oleh para pendidik dan diterapkan dalam dunia pendidikan dengan benar, sehingga tujuan pendidikan akan benar-benar dapat dicapai. Dengan memahami berbagai teori penilaian portofolio, pendidikan yang berkembang di bangsa kita niscaya akan menghasilkan output yang berkualitas yang mampu membentuk manusia Indonesia seutuhnya.

  • REFERENSI

    Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

    Erman, S Ar. 2007. Asesmen Portofolio; Makalah Diklat. Bandung: LPMP Jawa Barat.

    Depdiknas, 2004. Pedoman Pengembangan Portofolio KBK SMA. Jakarta: Depdiknas. [Serial Online] http:/ www. pedoman-pengembangan-portofolio- KBK-SMA. Diakses 28April 2013/13.45 WIB

    Depdiknas, 2013 Modul Pelatihan Kurikulum 2013. Jakarta.

    Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remadja Rosdakarya.

    Zainal, Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011),